Pub Date : 2019-09-11DOI: 10.35801/jpai.1.1.2019.24978
Dingse Pandiangan, N. Nainggolan
Para perempuan tergabung dalam organisasi Dharma Wanita FMIPA (DWP) Unsrat perlu penerapan Program Kemitraan bagi Masyarakat (PKM) untuk mengatasi masalah kesehatan serta kebugaran secara fisik. Melalui penerapan PKM Senam Jantung Sehat dan Kebugaran tentu menambah kesehatan dan kebugaran fisik dan mental secara berkesinambungan. Metoda penerapan PKM dilakukan secara bertahap mulai dari pemberian panduan gerakan senam dan penerapan ke Sanggar Senam. Kemudian Senam Jantung Sehat dipelajari dan dilatih serta dipersiapkan jadi instruktur senam. Kemudian di Dharma Wanita FMIPA Unsrat dilakukan kegiatan: (1) perekrutan peserta atau ibu-ibu usia 35-55 tahun, (2) test darah dan kesehatan awal dan yang di uji baik di awal adalah berat badan, tinggi badan, tekanan darah. (3). Hasil penentuan tekanan darah yang bermasalah atau tinggi dilanjutkan dengan periksa darah kolesterol, asam urat, gula dengan alat Multicheck serta kebugarannya, (4) penerapan senam kebugaran 2 kali 1 minggu kemudian diuji kesehatan dan kebugaran akhir setelah penerapan PKM selesai. Parameter Senam jantung sehat dilakukan rutin setiap minggu atau 2 kali seminggu. Hasil pelaksanaan kegiatan PKM ini menunjukkan bahwa program PKM ini dapat meningkatkan semangat para anggota DWP FMIPA untuk memiliki pola hidup sehat dengan suka bersenam Jantung Sehat dan Senam Kebugaran lainnya. Kebiasaan suka bersenam Jantung Sehat dan menjadi gaya hidup menimbulkan rumah tangganya bahagia dan sehat serta lebih bijaksana. Ditemukan juga hasil dari kegiatan ini menjadi cikal bakal tradisi di DWP FMIPA untuk berolah raga senam 1 kali setiap minggunya (minimal) secara pribadi dan terorganisir 2 kali satu bulan oleh pimpinan DWP FMIPA. Hasil uji kebugaran juga menunjukkan adanya kemajuan kebugaran dari sebelum diterapkannya PKM senam jantung sehat dan kebugaran. Sanggar Senam yang menjadi Mitra mendapatkan panduan dan jenis senam baru untuk dilatihkan di Sanggar Senam Mitra kegiatanPara perempuan tergabung dalam organisasi Dharma Wanita FMIPA (DWP) Unsrat perlu penerapan Program Kemitraan bagi Masyarakat (PKM) untuk mengatasi masalah kesehatan serta kebugaran secara fisik. Melalui penerapan PKM Senam Jantung Sehat dan Kebugaran tentu menambah kesehatan dan kebugaran fisik dan mental secara berkesinambungan. Metoda penerapan PKM dilakukan secara bertahap mulai dari pemberian panduan gerakan senam dan penerapan ke Sanggar Senam. Kemudian Senam Jantung Sehat dipelajari dan dilatih serta dipersiapkan jadi instruktur senam. Kemudian di Dharma Wanita FMIPA Unsrat dilakukan kegiatan: (1) perekrutan peserta atau ibu-ibu usia 35-55 tahun, (2) test darah dan kesehatan awal dan yang di uji baik di awal adalah berat badan, tinggi badan, tekanan darah. (3). Hasil penentuan tekanan darah yang bermasalah atau tinggi dilanjutkan dengan periksa darah kolesterol, asam urat, gula dengan alat Multicheck serta kebugarannya, (4) penerapan senam kebugaran 2 kali 1 minggu kemudian diuji kesehatan dan kebugaran akhir setelah pe
{"title":"PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT DI DHARMA WANITA FMIPA UNSRAT UNTUK KESEHATAN JANTUNG","authors":"Dingse Pandiangan, N. Nainggolan","doi":"10.35801/jpai.1.1.2019.24978","DOIUrl":"https://doi.org/10.35801/jpai.1.1.2019.24978","url":null,"abstract":"Para perempuan tergabung dalam organisasi Dharma Wanita FMIPA (DWP) Unsrat perlu penerapan Program Kemitraan bagi Masyarakat (PKM) untuk mengatasi masalah kesehatan serta kebugaran secara fisik. Melalui penerapan PKM Senam Jantung Sehat dan Kebugaran tentu menambah kesehatan dan kebugaran fisik dan mental secara berkesinambungan. Metoda penerapan PKM dilakukan secara bertahap mulai dari pemberian panduan gerakan senam dan penerapan ke Sanggar Senam. Kemudian Senam Jantung Sehat dipelajari dan dilatih serta dipersiapkan jadi instruktur senam. Kemudian di Dharma Wanita FMIPA Unsrat dilakukan kegiatan: (1) perekrutan peserta atau ibu-ibu usia 35-55 tahun, (2) test darah dan kesehatan awal dan yang di uji baik di awal adalah berat badan, tinggi badan, tekanan darah. (3). Hasil penentuan tekanan darah yang bermasalah atau tinggi dilanjutkan dengan periksa darah kolesterol, asam urat, gula dengan alat Multicheck serta kebugarannya, (4) penerapan senam kebugaran 2 kali 1 minggu kemudian diuji kesehatan dan kebugaran akhir setelah penerapan PKM selesai. Parameter Senam jantung sehat dilakukan rutin setiap minggu atau 2 kali seminggu. Hasil pelaksanaan kegiatan PKM ini menunjukkan bahwa program PKM ini dapat meningkatkan semangat para anggota DWP FMIPA untuk memiliki pola hidup sehat dengan suka bersenam Jantung Sehat dan Senam Kebugaran lainnya. Kebiasaan suka bersenam Jantung Sehat dan menjadi gaya hidup menimbulkan rumah tangganya bahagia dan sehat serta lebih bijaksana. Ditemukan juga hasil dari kegiatan ini menjadi cikal bakal tradisi di DWP FMIPA untuk berolah raga senam 1 kali setiap minggunya (minimal) secara pribadi dan terorganisir 2 kali satu bulan oleh pimpinan DWP FMIPA. Hasil uji kebugaran juga menunjukkan adanya kemajuan kebugaran dari sebelum diterapkannya PKM senam jantung sehat dan kebugaran. Sanggar Senam yang menjadi Mitra mendapatkan panduan dan jenis senam baru untuk dilatihkan di Sanggar Senam Mitra kegiatanPara perempuan tergabung dalam organisasi Dharma Wanita FMIPA (DWP) Unsrat perlu penerapan Program Kemitraan bagi Masyarakat (PKM) untuk mengatasi masalah kesehatan serta kebugaran secara fisik. Melalui penerapan PKM Senam Jantung Sehat dan Kebugaran tentu menambah kesehatan dan kebugaran fisik dan mental secara berkesinambungan. Metoda penerapan PKM dilakukan secara bertahap mulai dari pemberian panduan gerakan senam dan penerapan ke Sanggar Senam. Kemudian Senam Jantung Sehat dipelajari dan dilatih serta dipersiapkan jadi instruktur senam. Kemudian di Dharma Wanita FMIPA Unsrat dilakukan kegiatan: (1) perekrutan peserta atau ibu-ibu usia 35-55 tahun, (2) test darah dan kesehatan awal dan yang di uji baik di awal adalah berat badan, tinggi badan, tekanan darah. (3). Hasil penentuan tekanan darah yang bermasalah atau tinggi dilanjutkan dengan periksa darah kolesterol, asam urat, gula dengan alat Multicheck serta kebugarannya, (4) penerapan senam kebugaran 2 kali 1 minggu kemudian diuji kesehatan dan kebugaran akhir setelah pe","PeriodicalId":167371,"journal":{"name":"JPAI: Jurnal Perempuan dan Anak Indonesia","volume":"103 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130253073","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-09-07DOI: 10.35801/jpai.1.1.2019.24975
J. Laihad, S. Turangan, R. Tinangon, J. Leke, C. Sarajar
Potensi Desa Pinabetengan dalam bidang peternakan ( ternak ayam , ternak babi , ternak sapi) dan bidang pertanian ( jagung dan kacang). Sektor ini dilakukan setiap hari dalam menunjang pendapatan kelompok tani. Kelompok tani Desa Pinabetengan di perankan oleh perempuan. Kelompok ini melakukan kegiatan rutin berupa arisan, mapalus desa. Tujuan pengabdian adalah peningkatan pemberdayaan perempuan dan pengetahuan beternak ayam buras Desa Pinabetengan Kecamatan Tompaso Kabupaten Minahasa Provinsi Sulawesi Utara. Metode pengabdian yang dilakukan Metode yang digunakan adalah Participatory Rural Apraisal (PRA) yaitu suatu Metode pendidikan kepada masyarakat melalui penyuluhan, pelatihan, dan demplot. Metode ini dipilih karena PRA memiliki kelebihan diantaranya keterlibatan aktif masyarakat (sebagai subjek) sedangkan Perguruan Tinggi hanya sebagai fasilitator. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa : 1) 80 % kelompok ibu ibu mampu menerapkan aplikasi trial and error method penyusunan ransum ayam buras, 2) Kemampuan ibu ibu dalam peningkatan pendapatan keluarga, 3). Peningkatan ketrampilan pasca panen ibu ibu kelompok Desa Pinabetengan. Kesimpulan dari kegiatan penyuluhan tim pengabdian dapat disimpulkan : Bertambahnya pengetahuan bagi kelompok tani Desa Pinabetengan mengenai cara beternak ayam buras, bertambahnya pengetahuan cara dam teknik penyusunan ransum perlu di lakukan dalam beternak ayam buras,kelompok tani dapat meningkatkan pendapatan keluarga melalui beternak ayam buras.
{"title":"BETERNAK AYAM BURAS PENGABDIAN PADA KELOMPOK TANI DESA PINABETENGAN KABUPATEN MINAHASA PROVINSI SULAWESI UTARA","authors":"J. Laihad, S. Turangan, R. Tinangon, J. Leke, C. Sarajar","doi":"10.35801/jpai.1.1.2019.24975","DOIUrl":"https://doi.org/10.35801/jpai.1.1.2019.24975","url":null,"abstract":"Potensi Desa Pinabetengan dalam bidang peternakan ( ternak ayam , ternak babi , ternak sapi) dan bidang pertanian ( jagung dan kacang). Sektor ini dilakukan setiap hari dalam menunjang pendapatan kelompok tani. Kelompok tani Desa Pinabetengan di perankan oleh perempuan. Kelompok ini melakukan kegiatan rutin berupa arisan, mapalus desa. Tujuan pengabdian adalah peningkatan pemberdayaan perempuan dan pengetahuan beternak ayam buras Desa Pinabetengan Kecamatan Tompaso Kabupaten Minahasa Provinsi Sulawesi Utara. Metode pengabdian yang dilakukan Metode yang digunakan adalah Participatory Rural Apraisal (PRA) yaitu suatu Metode pendidikan kepada masyarakat melalui penyuluhan, pelatihan, dan demplot. Metode ini dipilih karena PRA memiliki kelebihan diantaranya keterlibatan aktif masyarakat (sebagai subjek) sedangkan Perguruan Tinggi hanya sebagai fasilitator. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa : 1) 80 % kelompok ibu ibu mampu menerapkan aplikasi trial and error method penyusunan ransum ayam buras, 2) Kemampuan ibu ibu dalam peningkatan pendapatan keluarga, 3). Peningkatan ketrampilan pasca panen ibu ibu kelompok Desa Pinabetengan. Kesimpulan dari kegiatan penyuluhan tim pengabdian dapat disimpulkan : Bertambahnya pengetahuan bagi kelompok tani Desa Pinabetengan mengenai cara beternak ayam buras, bertambahnya pengetahuan cara dam teknik penyusunan ransum perlu di lakukan dalam beternak ayam buras,kelompok tani dapat meningkatkan pendapatan keluarga melalui beternak ayam buras.","PeriodicalId":167371,"journal":{"name":"JPAI: Jurnal Perempuan dan Anak Indonesia","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129082885","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-09-07DOI: 10.35801/jpai.1.1.2019.24974
J. Leke, Florensia N Sompie, L. Tangkau, W. Utiah
Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan berdasarkan permasalahan kelompok wanita tani Desa Pinapalangkow yang kurang memanfaatkan lahan pekarangan, bahan baku lokal sebagai pakan, kurang memanfaatkan pasca panen ayam buras dalam bentuk pembuatan nugget ,bakso dan kripik ceker ayam, kurang melakukan kelompok kewirausahaan. Tujuan pengabdian ini adalah untuk memberikan motivasi dan keilmuan praktis, sehingga mudah dilaksanakan oleh kelompok wanita Bougenville dan Alloevera Desa Pinapalangkow yaitu memberi sosialisasi dan penyuluhan produk pasca panen beternak ayam buras, demonstrasi kegiatan pembuatan nugget ayam dan bakso, kegiatan kewirausahaan. . Metode pengabdian digunakan adalah Participatory Rural Apraisal (PRA) yaitu suatu Metode pendidikan kepada masyarakat melalui penyuluhan, pelatihan, dan demplot. Metode ini dipilih karena PRA memiliki kelebihan diantaranya keterlibatan aktif masyarakat (sebagai subjek), dan penerapan aplikasi teknologi . Berdasarkan hasil pengabdian dapat disimpulkan bahwa upaya yang dilakukan oleh wanita tani Desa Pinapalangkow bahwa : 1). Memelihara ayam buras skala usaha rumah tangga. 2).Penyuluhan pembuatan Nugget dan Bakso. 3). Pemenuhan protein hewani bagi anak anak di Desa Pinapalangkow melalui konsumsi ayam buras baik daging maupun telur. 4). Membuat anggaran keuntungan melalui kelompok beternak ayam buras skala usaha rumah tangga. Kesimpulan : Kegiatan tim pengabdian dapat menciptakan lapangan pekerjaan bagi perempuan Desa Pinapalangkow,Kecamatan Tareran Kabupaten Minahasa Selatan Provinsi Sulawesi Utara, Kegiatan ini dapat memberikan sebuah wawasan baru bagi para perempuan dalam hal wirausaha, dengan memanfaatkan sumber daya manusia, melalui pelatihan pembutan Nugget dan bakso yang hyginies, Kegiatan ini dapat meningkatkan gizi bagi anak anak dan perekonomian di Desa Pinapalangkow
{"title":"PENERAPAN PENGABDIAN KELOMPOK PETERNAKAN PADA WANITA TANI DESA PINAPALANGKOW KECAMATAN TARERAN PROVINSI SULAWESI UTARA","authors":"J. Leke, Florensia N Sompie, L. Tangkau, W. Utiah","doi":"10.35801/jpai.1.1.2019.24974","DOIUrl":"https://doi.org/10.35801/jpai.1.1.2019.24974","url":null,"abstract":"Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan berdasarkan permasalahan kelompok wanita tani Desa Pinapalangkow yang kurang memanfaatkan lahan pekarangan, bahan baku lokal sebagai pakan, kurang memanfaatkan pasca panen ayam buras dalam bentuk pembuatan nugget ,bakso dan kripik ceker ayam, kurang melakukan kelompok kewirausahaan. Tujuan pengabdian ini adalah untuk memberikan motivasi dan keilmuan praktis, sehingga mudah dilaksanakan oleh kelompok wanita Bougenville dan Alloevera Desa Pinapalangkow yaitu memberi sosialisasi dan penyuluhan produk pasca panen beternak ayam buras, demonstrasi kegiatan pembuatan nugget ayam dan bakso, kegiatan kewirausahaan. . Metode pengabdian digunakan adalah Participatory Rural Apraisal (PRA) yaitu suatu Metode pendidikan kepada masyarakat melalui penyuluhan, pelatihan, dan demplot. Metode ini dipilih karena PRA memiliki kelebihan diantaranya keterlibatan aktif masyarakat (sebagai subjek), dan penerapan aplikasi teknologi . Berdasarkan hasil pengabdian dapat disimpulkan bahwa upaya yang dilakukan oleh wanita tani Desa Pinapalangkow bahwa : 1). Memelihara ayam buras skala usaha rumah tangga. 2).Penyuluhan pembuatan Nugget dan Bakso. 3). Pemenuhan protein hewani bagi anak anak di Desa Pinapalangkow melalui konsumsi ayam buras baik daging maupun telur. 4). Membuat anggaran keuntungan melalui kelompok beternak ayam buras skala usaha rumah tangga. Kesimpulan : Kegiatan tim pengabdian dapat menciptakan lapangan pekerjaan bagi perempuan Desa Pinapalangkow,Kecamatan Tareran Kabupaten Minahasa Selatan Provinsi Sulawesi Utara, Kegiatan ini dapat memberikan sebuah wawasan baru bagi para perempuan dalam hal wirausaha, dengan memanfaatkan sumber daya manusia, melalui pelatihan pembutan Nugget dan bakso yang hyginies, Kegiatan ini dapat meningkatkan gizi bagi anak anak dan perekonomian di Desa Pinapalangkow","PeriodicalId":167371,"journal":{"name":"JPAI: Jurnal Perempuan dan Anak Indonesia","volume":"30 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125314726","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-09-07DOI: 10.35801/jpai.1.1.2019.24973
M. Singkoh, D. Katili
Kelemahan umum yang dijumpai dikalangan petani dalam meningkatkan produksi pertanian dan dalam menanggulangi hama dan penyakit tumbuhan adalah kurangnya pengetahuan mereka tentang dampak negatif dari residu pestisida yang dapat menimbulkan pencemaran lingkungan, terbunuhnya musuh-musuh alami, terjadinya resistensi dan resurgensi hama, timbulnya residu pada komoditi hasil pertanian tersebut, dan berbahaya bagi manusia lingkungan serta manusia. Tujuan dan target khusus yang ingin dicapai pada kegiatan PKM ini adalah peningkatan pengetahuan dan ketrampilan petani dalam penggunaan pestisida sintetis secara terkendali untuk mengurangi tingkat keracunan yang diakibatkannya dan peningkatan kesadaran lingkungan hidup bagi masyarakat di Desa Koka Kecamatan Tombulu Kabupaten Minahasa dari dampak samping yang ditimbulkan oleh pestisida bagi lingkungan dan kesehatan manusia. Untuk mengatasi permasalahan kurangnya pengetahuan petani tentang penggunaan pestisida sintetik dan dampak samping yang ditimbulkannya, akan digunakan metode penyuluhan dan pelatihan bahaya penggunaan pestisida sintetik terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Hasil kegiatan PKM ini yaitu terjadi peningkatan pemahaman peserta akan materi sosialisasi dan pelatihan bahaya penggunaan pestisida sintetik pada saat sebelum kegiatan PKM dilaksanakan dan sesudah kegiatan dilaksanakan ditandai dengan jumlah prosentasi nilai pretest pada interval nilai 51-100 sebesar 0,00% (tidak ada peserta) terjadi peningkatan pada postest sebesar 91.89% (34 orang). Pada pretest tidak ada peserta yang mendapatkan nilai tertinggi pada interval nilai 91-100 (0,00%) tetapi pada postest terdapat 1 orang dengan prosentase sebesar 2,71%. Hasil praktek menunjukkan bahwa kriteria tertinggi pada aspek ke 3 (motivasi peserta menindaklanjuti semua petunjuk sesuai pelatihan ) dengan kriteria sangat baik (25 peserta), sedangkan kriteria terendah pada aspek ke 2 (kesesuian materi dengan kebutuhan peserta) dengan kriteria kurang (2 peserta).
{"title":"BAHAYA PESTISIDA SINTETIK (SOSIALISASI DAN PELATIHAN BAGI WANITA KAUM IBU DESA KOKA KECAMATAN TOMBULU KABUPATEN MINAHASA)","authors":"M. Singkoh, D. Katili","doi":"10.35801/jpai.1.1.2019.24973","DOIUrl":"https://doi.org/10.35801/jpai.1.1.2019.24973","url":null,"abstract":"Kelemahan umum yang dijumpai dikalangan petani dalam meningkatkan produksi pertanian dan dalam menanggulangi hama dan penyakit tumbuhan adalah kurangnya pengetahuan mereka tentang dampak negatif dari residu pestisida yang dapat menimbulkan pencemaran lingkungan, terbunuhnya musuh-musuh alami, terjadinya resistensi dan resurgensi hama, timbulnya residu pada komoditi hasil pertanian tersebut, dan berbahaya bagi manusia lingkungan serta manusia. Tujuan dan target khusus yang ingin dicapai pada kegiatan PKM ini adalah peningkatan pengetahuan dan ketrampilan petani dalam penggunaan pestisida sintetis secara terkendali untuk mengurangi tingkat keracunan yang diakibatkannya dan peningkatan kesadaran lingkungan hidup bagi masyarakat di Desa Koka Kecamatan Tombulu Kabupaten Minahasa dari dampak samping yang ditimbulkan oleh pestisida bagi lingkungan dan kesehatan manusia. Untuk mengatasi permasalahan kurangnya pengetahuan petani tentang penggunaan pestisida sintetik dan dampak samping yang ditimbulkannya, akan digunakan metode penyuluhan dan pelatihan bahaya penggunaan pestisida sintetik terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Hasil kegiatan PKM ini yaitu terjadi peningkatan pemahaman peserta akan materi sosialisasi dan pelatihan bahaya penggunaan pestisida sintetik pada saat sebelum kegiatan PKM dilaksanakan dan sesudah kegiatan dilaksanakan ditandai dengan jumlah prosentasi nilai pretest pada interval nilai 51-100 sebesar 0,00% (tidak ada peserta) terjadi peningkatan pada postest sebesar 91.89% (34 orang). Pada pretest tidak ada peserta yang mendapatkan nilai tertinggi pada interval nilai 91-100 (0,00%) tetapi pada postest terdapat 1 orang dengan prosentase sebesar 2,71%. Hasil praktek menunjukkan bahwa kriteria tertinggi pada aspek ke 3 (motivasi peserta menindaklanjuti semua petunjuk sesuai pelatihan ) dengan kriteria sangat baik (25 peserta), sedangkan kriteria terendah pada aspek ke 2 (kesesuian materi dengan kebutuhan peserta) dengan kriteria kurang (2 peserta).","PeriodicalId":167371,"journal":{"name":"JPAI: Jurnal Perempuan dan Anak Indonesia","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121806952","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-09-06DOI: 10.35801/jpai.1.1.2019.24972
Putu Agus Ariana, Putu Indah Sintya Dewi, Ni Made Dewi Yunica Astriani, Mochamad Heri, Komang Gde Trisna Purwantara
Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ada di SD Negeri 1 Jagaraga Bali. Dari hasil wawancara, masih banyak terdapat kasus Diare dan penyakit yang berhubungan dengan saluran pencernaan terutama pada siswa SD N 1 Jagaraga. Oleh sebab itu, menjadi suatu pemikiran bahwa perlu dilakukan kegiatan penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) khususnya Cuci Tangan sebagai solusi untuk permasalahan ini. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan motivasi dan keilmuan praktis, sehingga mudah dipahami oleh anak-anak Sekolah Dasar. Selain itu, tujuan kegiatan penyuluhan kepada siswa dan siswi di SD Negeri 1 Jagaraga ini yang dilaksanakan melalui penyuluhan Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sekolah adalah: (1) Memberi sosialisasi pada siswa dan siswi di SD Negeri 1 Jagaraga tentang Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di sekolah. (2) Membekali siswa dan siswi di SD Negeri 1 Jagaraga dengan penyuluhan tentang pentingnya Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di sekolah. (3) Meningkatkan pengetahuan siswa dan siswi di SD Negeri 1 Jagaraga tentang Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) Cuci Tangan di sekolah. Kegiatan dilakukan selama dua Hari. Hari Pertama dilakukan kegiatan berupa pengenalan PHBS Cuci Tangan. Metode yang digunakan adalah metode demontrasi dengan media Leaflet dan Video. Pertemuan kedua dilakukan kegiatan demontrasi bersama enam langkah cuci tangan. Berdasarkan pengamatan, selama kegiatan pengabdian masyarakat berlangsung, diperoleh beberapa hal yang positif dari siswa SD N 1 Jagaraga Bali. Hal Positif tersebut adalah: 1) Peserta menunjukkan antusias dan perhatian yang sangat tinggi terhadap materi yang disampaikan oleh tim pengabdian. 2) Hal positif ditunjukkan oleh para peserta dengan melakukan Cuci Tangan sesuai dengan langkah-langkah yang telah diajarkan dengan semangat. 3) Kekompakan terlihat pada anak SD N 1 Jagaraga dalam demontrasi cuci tangan yang dilakukan secara bergantian. Hasil dari kegiatan pengabdian ini adalah meningkatnya pengetahuan siswa dan siswi tentang Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di sekolah, memberitahukan siswa dan siswi tentang pentingnya Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di sekolah, dan menambah wawasan atau pengetahuan siswa dan siswi tentang Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di sekolah
这种奉献活动是基于巴厘岛1 Jagaraga SD的健康问题进行的。采访发现,腹泻和消化道相关疾病仍然存在,尤其是在SD - N - 1 Jagaraga。因此,人们认为有必要进行清洁、健康生活行为(PHBS)的活动,特别是洗手来解决这个问题。这种奉献活动的目的是提供动力和实用的科学,让小学生很容易理解。此外,以培训学校(PHBS)的学生和学生活动的目的是:(1)为学校的学生和学生分配关于清洁和健康生活行为(PHBS)的社交活动。(2)为州小学1 Jagaraga的学生和学生提供教育,教育他们在学校的清洁和健康生活行为(PHBS)的重要性。(3)增加学生和学生对洁净健康生活行为(PHBS)的知识。活动持续了两天。活动的第一天是关于PHBS介绍的。使用的方法是演示传单和视频媒体。第二次会议进行了六个步骤的演示。根据观察、奉献社会活动期间获得的一些积极的小学生N 1 Jagaraga巴厘岛。这种积极的事情如下:(1)参与者表现出的热情和关注非常高的物质由团队奉献。2)积极的事情由参与者通过做洗手按照所学精神的措施。3)在演示中,SD - N - 1 Jagaraga的孩子们表现出凝聚力。奉献活动的结果是学生和学生知识的增加清洁和健康的生活行为(PHBS)的重要性,告诉学生和学校学生在学校生活清洁和健康的行为(PHBS),增加了学生的见解或知识和学生关于清洁和健康的生活行为的学校(PHBS)
{"title":"PHBS SEBAGAI DISIPLIN AWAL UNTUK INDONESIA MAJU PENGABDIAN PADA SISWA SD 1 JAGARAGA BALI","authors":"Putu Agus Ariana, Putu Indah Sintya Dewi, Ni Made Dewi Yunica Astriani, Mochamad Heri, Komang Gde Trisna Purwantara","doi":"10.35801/jpai.1.1.2019.24972","DOIUrl":"https://doi.org/10.35801/jpai.1.1.2019.24972","url":null,"abstract":"Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ada di SD Negeri 1 Jagaraga Bali. Dari hasil wawancara, masih banyak terdapat kasus Diare dan penyakit yang berhubungan dengan saluran pencernaan terutama pada siswa SD N 1 Jagaraga. Oleh sebab itu, menjadi suatu pemikiran bahwa perlu dilakukan kegiatan penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) khususnya Cuci Tangan sebagai solusi untuk permasalahan ini. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan motivasi dan keilmuan praktis, sehingga mudah dipahami oleh anak-anak Sekolah Dasar. Selain itu, tujuan kegiatan penyuluhan kepada siswa dan siswi di SD Negeri 1 Jagaraga ini yang dilaksanakan melalui penyuluhan Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sekolah adalah: (1) Memberi sosialisasi pada siswa dan siswi di SD Negeri 1 Jagaraga tentang Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di sekolah. (2) Membekali siswa dan siswi di SD Negeri 1 Jagaraga dengan penyuluhan tentang pentingnya Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di sekolah. (3) Meningkatkan pengetahuan siswa dan siswi di SD Negeri 1 Jagaraga tentang Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) Cuci Tangan di sekolah. Kegiatan dilakukan selama dua Hari. Hari Pertama dilakukan kegiatan berupa pengenalan PHBS Cuci Tangan. Metode yang digunakan adalah metode demontrasi dengan media Leaflet dan Video. Pertemuan kedua dilakukan kegiatan demontrasi bersama enam langkah cuci tangan. Berdasarkan pengamatan, selama kegiatan pengabdian masyarakat berlangsung, diperoleh beberapa hal yang positif dari siswa SD N 1 Jagaraga Bali. Hal Positif tersebut adalah: 1) Peserta menunjukkan antusias dan perhatian yang sangat tinggi terhadap materi yang disampaikan oleh tim pengabdian. 2) Hal positif ditunjukkan oleh para peserta dengan melakukan Cuci Tangan sesuai dengan langkah-langkah yang telah diajarkan dengan semangat. 3) Kekompakan terlihat pada anak SD N 1 Jagaraga dalam demontrasi cuci tangan yang dilakukan secara bergantian. Hasil dari kegiatan pengabdian ini adalah meningkatnya pengetahuan siswa dan siswi tentang Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di sekolah, memberitahukan siswa dan siswi tentang pentingnya Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di sekolah, dan menambah wawasan atau pengetahuan siswa dan siswi tentang Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di sekolah","PeriodicalId":167371,"journal":{"name":"JPAI: Jurnal Perempuan dan Anak Indonesia","volume":"80 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114295735","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-04-01DOI: 10.35801/jpai.2.1.2020.26827
M. Amisi, Ribka F. Wowor, Yulianty Sanggelorang
Perubahan komposisi tubuh terjadi pada usia lanjut, karena proses penuaan. Peningkatan massa lemak dan berkurangnya massa otot dapat menurunkan kemampuan lansia untuk beraktivitas sehingga berakibat pada penurunan kapasitas fungsional dan kualitas hidup. Kegiatan PKM dengan sasaran anggota PWRI, dilakukan melalui metode penyuluhan tentang aktivitas fisik di usia lanjut. Melalui kegiatan ini diharapkan ada peningkatan pengetahuan tentang pentingnya aktivitas fisik, sehingga lansia dapat menikmati masa tua dengan kualitas hidup yang baik. Kegiatan ini diikuti oleh 75 orang anggota PWRI. Hasil pretest menunjukkan 21,3% peserta dengan pengetahuan kurang dan 78,7% berpengetahuan cukup. Posttest dilakukan setelah penyuluhan. Hasilnya, terdapat peningkatan pengetahuan, yaitu 92% berpengetahuan baik dan 8% berpengetahuan kurang. Kesimpulan, penyuluhan yang dilakukan memengaruhi tingkat pengetahuan anggota PWRI. Berdasarkan hal ini, maka penyuluhan kesehatan perlu dilakukan supaya lansia dapat memiliki kualitas hidup yang lebih baik.
{"title":"PKM Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) Kelurahan Paniki Satu Kecamatan Mapanget Kota Manado","authors":"M. Amisi, Ribka F. Wowor, Yulianty Sanggelorang","doi":"10.35801/jpai.2.1.2020.26827","DOIUrl":"https://doi.org/10.35801/jpai.2.1.2020.26827","url":null,"abstract":"Perubahan komposisi tubuh terjadi pada usia lanjut, karena proses penuaan. Peningkatan massa lemak dan berkurangnya massa otot dapat menurunkan kemampuan lansia untuk beraktivitas sehingga berakibat pada penurunan kapasitas fungsional dan kualitas hidup. Kegiatan PKM dengan sasaran anggota PWRI, dilakukan melalui metode penyuluhan tentang aktivitas fisik di usia lanjut. Melalui kegiatan ini diharapkan ada peningkatan pengetahuan tentang pentingnya aktivitas fisik, sehingga lansia dapat menikmati masa tua dengan kualitas hidup yang baik. Kegiatan ini diikuti oleh 75 orang anggota PWRI. Hasil pretest menunjukkan 21,3% peserta dengan pengetahuan kurang dan 78,7% berpengetahuan cukup. Posttest dilakukan setelah penyuluhan. Hasilnya, terdapat peningkatan pengetahuan, yaitu 92% berpengetahuan baik dan 8% berpengetahuan kurang. Kesimpulan, penyuluhan yang dilakukan memengaruhi tingkat pengetahuan anggota PWRI. Berdasarkan hal ini, maka penyuluhan kesehatan perlu dilakukan supaya lansia dapat memiliki kualitas hidup yang lebih baik.","PeriodicalId":167371,"journal":{"name":"JPAI: Jurnal Perempuan dan Anak Indonesia","volume":"81 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116307372","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}