Kajian ini menghadirkan pemikiran yang berkembang seputar wacana seni rupa kontemporer berdasarkan telaah analisis mengenai konsep estetika melalui metode kajian sumber pustaka. Fokus tulisan adalah pada eksplorasi nilai-nilai tradisi yang menjadi ruh atau spirit estetika seni rupa kontemporer yang berkembang di Indonesia saat ini. KOnsep estetika baru ini diangkat oleh para perupa sebagai tema dalam karya seni rupa yang menyebabkan lahirnya karya-karya baru dalam beragam bentuk dan gaya. Wacana pascamodernisme yang mengakui dan menghargai pluralitas memberi peluang bagi para seniman untuk mengembangkan nilai-nilai lokal dan tradisi ke dalam bingkai estetika seni rupa kontemporer.
{"title":"Eksplorasi Nilai-nilai Tradisi dalam Konsep Estetika Seni Rupa Kontemporer Indonesia","authors":"I. G. A. Sucitra","doi":"10.36806/jsrw.v4i1.47","DOIUrl":"https://doi.org/10.36806/jsrw.v4i1.47","url":null,"abstract":"Kajian ini menghadirkan pemikiran yang berkembang seputar wacana seni rupa kontemporer berdasarkan telaah analisis mengenai konsep estetika melalui metode kajian sumber pustaka. Fokus tulisan adalah pada eksplorasi nilai-nilai tradisi yang menjadi ruh atau spirit estetika seni rupa kontemporer yang berkembang di Indonesia saat ini. KOnsep estetika baru ini diangkat oleh para perupa sebagai tema dalam karya seni rupa yang menyebabkan lahirnya karya-karya baru dalam beragam bentuk dan gaya. Wacana pascamodernisme yang mengakui dan menghargai pluralitas memberi peluang bagi para seniman untuk mengembangkan nilai-nilai lokal dan tradisi ke dalam bingkai estetika seni rupa kontemporer.","PeriodicalId":17523,"journal":{"name":"JSRW (Jurnal Senirupa Warna)","volume":"38 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"77538863","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Fokus penelitian ini adalah bagaimana identitas visual ragam hias digunakan dalam interior Cafe Tator di Grand Indonesia, Jakarta, dengan memanfaatkan sensibilitas etnik Toraja sebagai suatu perwujudan bentuk desain ke dalam fungsi ruang komersial. Penerapan ragam hias di sini tidak lagi mengacu kepada makna simbolis ragam hias yang sakral, akan tetapi lebih mengacu ke dalam fungsi modern yang bermakna profan. Konsep desain di sini merupakan interpretasi modern yang mewakili bentuk ragam hias tradisional, namun diolah kembali menggunakan material dan dimensi baru tanpa menghilangkan karakteristik visualnya. Prinsip-prinsip dasar tersebut dapat dijadikan sebagai salah satu pembentuk brand image sebuah kedai kopi khusus dari Tana Toraja yaitu "Cafe Tator". Tampilan visual unsur budaya Toraja dapat memperkuat nilai jual sebagai salah satu bentuk upaya dalam mengembangkan citra positif di benak konsumen sebagai kebutuhan masa kini, yaitu sebuah identitas lokal yang juga menjadi bagian dari gaya hidup atau 'life style' masyarakat urban.
{"title":"Identitas Visual dan Aplikasi Ragam Hias Toraja dalam Desain Interior \"Café Tator\"","authors":"Lily Wijayanti","doi":"10.36806/jsrw.v4i1.49","DOIUrl":"https://doi.org/10.36806/jsrw.v4i1.49","url":null,"abstract":"Fokus penelitian ini adalah bagaimana identitas visual ragam hias digunakan dalam interior Cafe Tator di Grand Indonesia, Jakarta, dengan memanfaatkan sensibilitas etnik Toraja sebagai suatu perwujudan bentuk desain ke dalam fungsi ruang komersial. Penerapan ragam hias di sini tidak lagi mengacu kepada makna simbolis ragam hias yang sakral, akan tetapi lebih mengacu ke dalam fungsi modern yang bermakna profan. Konsep desain di sini merupakan interpretasi modern yang mewakili bentuk ragam hias tradisional, namun diolah kembali menggunakan material dan dimensi baru tanpa menghilangkan karakteristik visualnya. Prinsip-prinsip dasar tersebut dapat dijadikan sebagai salah satu pembentuk brand image sebuah kedai kopi khusus dari Tana Toraja yaitu \"Cafe Tator\". Tampilan visual unsur budaya Toraja dapat memperkuat nilai jual sebagai salah satu bentuk upaya dalam mengembangkan citra positif di benak konsumen sebagai kebutuhan masa kini, yaitu sebuah identitas lokal yang juga menjadi bagian dari gaya hidup atau 'life style' masyarakat urban.","PeriodicalId":17523,"journal":{"name":"JSRW (Jurnal Senirupa Warna)","volume":"116 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"79362220","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Srihadi dan Seni Rupa Indonesia","authors":"A. Moersid","doi":"10.36806/jsrw.v4i1.53","DOIUrl":"https://doi.org/10.36806/jsrw.v4i1.53","url":null,"abstract":"","PeriodicalId":17523,"journal":{"name":"JSRW (Jurnal Senirupa Warna)","volume":"8 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"78915669","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tulisan ini merupakan hasil penelitian atas dua lukisan Affandi, yaitu Affandi dan Tujuh Matahari (1950), dan Hampir Terbenam (1983). Hal yang menarik adalah kedudukan matahari dalam lukisan Affandi. Selain menjadi obyek umum yang terdapat dalam lukisan-lukisan Affandi, matahari telah bertransformasi menjadi simbol dalam diri Affandi. Penelitian ini menggunakan pendekatan ikonologis dari Erwin Panofsky, yaitu metode untuk mengurai dua lukisan Affandi, yang terdiri dari deskripsi pre-ikonografis, analisis ikonografis, dan interpretasi ikonologis. Dalam penelitian ini, kita akan menemukan keterbatasan pendekatan Panofsky untuk gaya lukisan ekspresionis Affandi.
{"title":"Interpretasi Ikonologis Matahari Affandi dalam \"Affandi dan Tujuh Matahari\" dan \"Hampir Terbenam\"","authors":"Stanislaus Yangni","doi":"10.36806/jsrw.v4i2.57","DOIUrl":"https://doi.org/10.36806/jsrw.v4i2.57","url":null,"abstract":"Tulisan ini merupakan hasil penelitian atas dua lukisan Affandi, yaitu Affandi dan Tujuh Matahari (1950), dan Hampir Terbenam (1983). Hal yang menarik adalah kedudukan matahari dalam lukisan Affandi. Selain menjadi obyek umum yang terdapat dalam lukisan-lukisan Affandi, matahari telah bertransformasi menjadi simbol dalam diri Affandi. Penelitian ini menggunakan pendekatan ikonologis dari Erwin Panofsky, yaitu metode untuk mengurai dua lukisan Affandi, yang terdiri dari deskripsi pre-ikonografis, analisis ikonografis, dan interpretasi ikonologis. Dalam penelitian ini, kita akan menemukan keterbatasan pendekatan Panofsky untuk gaya lukisan ekspresionis Affandi.","PeriodicalId":17523,"journal":{"name":"JSRW (Jurnal Senirupa Warna)","volume":"36 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"90083898","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Manusia dapat berinteraksi dengan budaya dan lingkungan alam hanya jika sturktur karya arsitektur interior itu sendiri memungkinkan interaksi tersebut. Objek yang menjadi penleitian adalah The Ayu Kintamani Hotel Jalan Puri Bening, Toya Bungkah, Kintamani, Bali, Indonesia. Objek penelitian dianalisis dengan menggunakan teori dan konsep-konsep desain interior serta arsitektur biophilic. Unsur-unsur di dalam desain seperti ruang, warna, cahaya dan lain sebagainya akan dilihat sebagai suatu punya rekonektivitas manusia dengan lingkungan alam serta budaya yang ada di sekitar objek penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tujuan utamanya untuk memahami kaitan antara hubungan manusia dengan alam dalam arsitektur-interior.
{"title":"\"Back to Nature\": Sebuah Identitas Arsitektur-Interior Hotel The Ayu, Toyabungkah, Kintamani, Bali","authors":"Wayan Dharsana","doi":"10.36806/jsrw.v4i2.58","DOIUrl":"https://doi.org/10.36806/jsrw.v4i2.58","url":null,"abstract":"Manusia dapat berinteraksi dengan budaya dan lingkungan alam hanya jika sturktur karya arsitektur interior itu sendiri memungkinkan interaksi tersebut. Objek yang menjadi penleitian adalah The Ayu Kintamani Hotel Jalan Puri Bening, Toya Bungkah, Kintamani, Bali, Indonesia. Objek penelitian dianalisis dengan menggunakan teori dan konsep-konsep desain interior serta arsitektur biophilic. Unsur-unsur di dalam desain seperti ruang, warna, cahaya dan lain sebagainya akan dilihat sebagai suatu punya rekonektivitas manusia dengan lingkungan alam serta budaya yang ada di sekitar objek penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tujuan utamanya untuk memahami kaitan antara hubungan manusia dengan alam dalam arsitektur-interior.","PeriodicalId":17523,"journal":{"name":"JSRW (Jurnal Senirupa Warna)","volume":"43 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"81769292","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Dalam dunia desain interior, terdapat koneksi saling membutuhkan antara ranah akademik dengan ranah profesi. Seringkali muncul pernyataan bahwa dunia pendidikan desain interior tak pernah siap untuk terjun langsung memasuki dunia profesi sebagai seorang desainer interior secara profesional. Penelitian ini mengangkat enam studi kasus pada konsultan Desain Interior dan Arsitektur yang merupakan hasil penelitian program magang Jurusan Desain Interior Universitas Pelita Harapan, melalui tiga bahasan: (1) Pemaknaan Desain; (2) Strategi Manajemen Desain; (3) Strategi Proses Desain. Pada penelitian ini juga dibahas mengenai pengamatan hubungan kerja secara profesional yang dipraktekkan beberapa konsultan desain. Diharapkan program magang ini dapat menjadi salah satu upaya menjembatani antara ranah akademik sebagai sumber idealisme ilmu dengan ranah profesi sebagai lahan praktik esensi profesi.
{"title":"Program Magang sebagai Esensi Profesi dalam Bidang Desain Interior","authors":"Martin Luqman Katoppo, Kuntara Wiradinata","doi":"10.36806/jsrw.v4i1.48","DOIUrl":"https://doi.org/10.36806/jsrw.v4i1.48","url":null,"abstract":"Dalam dunia desain interior, terdapat koneksi saling membutuhkan antara ranah akademik dengan ranah profesi. Seringkali muncul pernyataan bahwa dunia pendidikan desain interior tak pernah siap untuk terjun langsung memasuki dunia profesi sebagai seorang desainer interior secara profesional. Penelitian ini mengangkat enam studi kasus pada konsultan Desain Interior dan Arsitektur yang merupakan hasil penelitian program magang Jurusan Desain Interior Universitas Pelita Harapan, melalui tiga bahasan: (1) Pemaknaan Desain; (2) Strategi Manajemen Desain; (3) Strategi Proses Desain. Pada penelitian ini juga dibahas mengenai pengamatan hubungan kerja secara profesional yang dipraktekkan beberapa konsultan desain. Diharapkan program magang ini dapat menjadi salah satu upaya menjembatani antara ranah akademik sebagai sumber idealisme ilmu dengan ranah profesi sebagai lahan praktik esensi profesi.","PeriodicalId":17523,"journal":{"name":"JSRW (Jurnal Senirupa Warna)","volume":"12 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"82960203","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
AbstrakDengan meningkatnya industri pariwisata saat ini, maka terjadi kompetisi antar tempat tujuan wisata untuk menarik pendatang sebanyaknya, hal ini ditempuh dengan cara meningkatkan daya tariknya. Konsep dasar dari destination branding adalah menawarkan tempat-tempat tujuan wisata tersebut memiliki identitas yang berbeda dari tempat-tempat lainnya. Penciptaan identitas yang terintegrasi di berbagai aspek akan menciptakan presepsi yang kuat dan menjadi modal utama dalam mempromosikan daerah tersebut. Penelitian ini memetakan dan memaparkan variable-variabel destination branding yang dimiliki oleh Kepulauan Seribu, yang dapat menjadi dasar untuk ke depannya dapat menciptakan destination branding Kepulauan Seribu.AbstractWith the increase in the tourism industry today, there is competition between tourist destinations to attract as many tourist as possible which is done by increasing its attractiveness for visitors. The basic concept of destination branding is to offer these tourist destinations have identities that are different from other places. Identity creation that is integrated in various aspects will create a strong perception and become the main capital in promoting the area. This research maps and describes the destination branding variables of the Thousand Islands, which can be the basis for the future to be able to create the destination branding of the Thousand Islands.
{"title":"Pemetaan Destination Branding Kepulauan Seribu","authors":"Adityayoga Adityayoga","doi":"10.36806/jsrw.v6i2.43","DOIUrl":"https://doi.org/10.36806/jsrw.v6i2.43","url":null,"abstract":"AbstrakDengan meningkatnya industri pariwisata saat ini, maka terjadi kompetisi antar tempat tujuan wisata untuk menarik pendatang sebanyaknya, hal ini ditempuh dengan cara meningkatkan daya tariknya. Konsep dasar dari destination branding adalah menawarkan tempat-tempat tujuan wisata tersebut memiliki identitas yang berbeda dari tempat-tempat lainnya. Penciptaan identitas yang terintegrasi di berbagai aspek akan menciptakan presepsi yang kuat dan menjadi modal utama dalam mempromosikan daerah tersebut. Penelitian ini memetakan dan memaparkan variable-variabel destination branding yang dimiliki oleh Kepulauan Seribu, yang dapat menjadi dasar untuk ke depannya dapat menciptakan destination branding Kepulauan Seribu.AbstractWith the increase in the tourism industry today, there is competition between tourist destinations to attract as many tourist as possible which is done by increasing its attractiveness for visitors. The basic concept of destination branding is to offer these tourist destinations have identities that are different from other places. Identity creation that is integrated in various aspects will create a strong perception and become the main capital in promoting the area. This research maps and describes the destination branding variables of the Thousand Islands, which can be the basis for the future to be able to create the destination branding of the Thousand Islands.","PeriodicalId":17523,"journal":{"name":"JSRW (Jurnal Senirupa Warna)","volume":"79 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"91505618","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}