This community service program is based on the fact that RT 14, Brajan, mostly consists of housing areas whose residents rent the houses. This situation creates difficulties in coordination and participants among the residents in various activities. That condition affects the comfort, discipline, cleanliness, and harmony among them. The method applied in this community service program is in the forms of coordination and deliberation towards the residents of RT 14. There are four activities conducted in this program: 1) strengthening organization by formulating job description to the boards of RT; 2) formulating rules and regulations in RT to motivate the residents’ active participations; 3) formulating resident database of RT 14; 4) creating empowering program for the residents. Hopefully, this community service program affects positive feedback to RT. 14 to be actively included in the development of Brajan, Tamantirto, Kasihan, Bantul.
{"title":"PENATAAN ADMINISTRASI KELEMBAGAAN RT 14 DESA BRAJAN, TAMANTIRTO KASIHAN BANTUL","authors":"N. Mutmainah, Gerry Katon Mahendra","doi":"10.12928/JP.V4I2.1253","DOIUrl":"https://doi.org/10.12928/JP.V4I2.1253","url":null,"abstract":"This community service program is based on the fact that RT 14, Brajan, mostly consists of housing areas whose residents rent the houses. This situation creates difficulties in coordination and participants among the residents in various activities. That condition affects the comfort, discipline, cleanliness, and harmony among them. The method applied in this community service program is in the forms of coordination and deliberation towards the residents of RT 14. There are four activities conducted in this program: 1) strengthening organization by formulating job description to the boards of RT; 2) formulating rules and regulations in RT to motivate the residents’ active participations; 3) formulating resident database of RT 14; 4) creating empowering program for the residents. Hopefully, this community service program affects positive feedback to RT. 14 to be actively included in the development of Brajan, Tamantirto, Kasihan, Bantul.","PeriodicalId":17710,"journal":{"name":"Jurnal Pemberdayaan: Publikasi Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat","volume":"61 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-07-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"86040103","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
S. Hadi, Fitriyah Puspita, Aster Pujaning Ati, Sigit Widiyarto
Pembelajaraan karakter sangat diperlukan , agar siswa dapat dibekali lebih dini tentang tantangan zaman yang cepat berubah. Perubahan tersebut dapat diimbangi, dengan pendidikan karakter yang mumpuni , sehingga para siswa mempunyai jiwa dan hati yang teduh, saling tepo seliro, saling menghormati dan kasih sayang pada sesamanya. Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan pada bulan Juli dan Agustus 2019. Metode yang digunakan adalah ceramah dan pelaksanaan kegiatan secara langsung serta evaluasi kegiatan. Hasil kegiatan pembelajaran akhlakul karimah melalui kegiatan Idul Adha, terlihat siswa lebih toleran dan menghormati sesama siswa serta dapat menghormat kepada para guru dan orang tua dirumah. Selain itu mereka lebih memahami secara teori dan praktek nilai- nilai pengorbanan pada perayaan Idul Adha.Â
{"title":"PENYULUHAN DAN PEMBELAJARAN KARAKTER MELALUI PELAKSANAAN IDUL ADHA PADA SISWA SMA","authors":"S. Hadi, Fitriyah Puspita, Aster Pujaning Ati, Sigit Widiyarto","doi":"10.12928/JP.V4I2.1833","DOIUrl":"https://doi.org/10.12928/JP.V4I2.1833","url":null,"abstract":"Pembelajaraan karakter sangat diperlukan , agar siswa dapat dibekali lebih dini tentang tantangan zaman yang cepat berubah. Perubahan tersebut dapat diimbangi, dengan pendidikan karakter yang mumpuni , sehingga para siswa mempunyai jiwa dan hati yang teduh, saling tepo seliro, saling menghormati dan kasih sayang pada sesamanya. Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan pada bulan Juli dan Agustus 2019. Metode yang digunakan adalah ceramah dan pelaksanaan kegiatan secara langsung serta evaluasi kegiatan. Hasil kegiatan pembelajaran akhlakul karimah melalui kegiatan Idul Adha, terlihat siswa lebih toleran dan menghormati sesama siswa serta dapat menghormat kepada para guru dan orang tua dirumah. Selain itu mereka lebih memahami secara teori dan praktek nilai- nilai pengorbanan pada perayaan Idul Adha. ","PeriodicalId":17710,"journal":{"name":"Jurnal Pemberdayaan: Publikasi Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat","volume":"16 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-07-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"80352214","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Dyah Suryani, Shebilla Meiky Putri, Fita Nahdiyani, Encik Suci Dwi Ramadini, N. Rizki, Ermila Nur Fadila, Dewi Khoirun Nisa
A healthy home is a place of shelter, rest, and as a media for family coaching so that all family members can work productively. The condition of a healthy home is important, because an unhealthy home can have an impact on the health of its inhabitants. Indirectly an unhealthy house can increase the risk of occupants experiencing various diseases. The purpose of this activity is to describe healthy house ownership and appropriate intervention methods in RT 01 and 03 of Modalan Hamlet in Bantuntapan, Bantul. The intervention method used was education using leaflet media counseling about healthy homes. Observation results illustrate that the low level of healthy home ownership in RT 01 and 03 Modalan Hamlet. There were only 30 healthy houses out of 108 houses that were observed. The provision of interventions by counseling and giving leaflets about healthy homes cannot be measured simultaneously to see an increase in the number of healthy home ownership. Interventions must be carried out on an ongoing basis with the help of related sector approaches such as the village government, the Puskesmas and the local Health Office.
{"title":"PENINGKATAN KEPEMILIKAN RUMAH SEHAT DI RT 01 DAN 03 DUSUN MODALAN KECAMATAN BANGUNTAPAN BANTUL","authors":"Dyah Suryani, Shebilla Meiky Putri, Fita Nahdiyani, Encik Suci Dwi Ramadini, N. Rizki, Ermila Nur Fadila, Dewi Khoirun Nisa","doi":"10.12928/JP.V4I2.1963","DOIUrl":"https://doi.org/10.12928/JP.V4I2.1963","url":null,"abstract":"A healthy home is a place of shelter, rest, and as a media for family coaching so that all family members can work productively. The condition of a healthy home is important, because an unhealthy home can have an impact on the health of its inhabitants. Indirectly an unhealthy house can increase the risk of occupants experiencing various diseases. The purpose of this activity is to describe healthy house ownership and appropriate intervention methods in RT 01 and 03 of Modalan Hamlet in Bantuntapan, Bantul. The intervention method used was education using leaflet media counseling about healthy homes. Observation results illustrate that the low level of healthy home ownership in RT 01 and 03 Modalan Hamlet. There were only 30 healthy houses out of 108 houses that were observed. The provision of interventions by counseling and giving leaflets about healthy homes cannot be measured simultaneously to see an increase in the number of healthy home ownership. Interventions must be carried out on an ongoing basis with the help of related sector approaches such as the village government, the Puskesmas and the local Health Office.","PeriodicalId":17710,"journal":{"name":"Jurnal Pemberdayaan: Publikasi Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat","volume":"22 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-07-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"84833755","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penggunaan KB dapat mengatasi risiko kesehatan reproduksi salah satunya adalah kehamilan 4T, yaitu hamil dalam usia terlalu tua (usia >35 tahun), hamil dalam usia terlalu muda (usia <20 tahun), terlalu sering atau terlalu dekat jarak kehamilan (usia <2 tahun) dan terlalu banyak anak (>4 orang). Tujuan kegiatan ini adalah untuk mendeskripsikan perubahan pengetahuan dan sikap wanita subur (WUS) terkait risiko kehamilan dan penggunaan metode KB. Metode intervensi yang dilakukan adalah edukasi menggunakan media leaflet kesehatan reproduksi. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang telah dilakukan menunjukkan hasil terdapat perubahan pengetahuan dan sikap WUS di RT 01,10,11,12,dan 13 Dusun Pringgolayan, Kabupaten Bantul terhadap kehamilan berisiko dan penggunaan metode kontrasepsi. Dampak yang ditimbulkan dari intervensi yang telah dilakukan adalah WUS lebih memahami risiko kehamilan dan manfaat penggunaan metode kontrasepsi.
{"title":"EDUKASI RISIKO KEHAMILAN DAN KELUARGA BERENCANA PADA WANITA USIA SUBUR (WUS) DI DUSUN PRINGGOLAYAN, KABUPATEN BANTUL","authors":"Ratu Matahari, Putri Apriliani Meldi, Ulkin Nadiah, Rizky Yuditasari, Sinta Marselina, Morisa Morisa","doi":"10.12928/JP.V4I2.1862","DOIUrl":"https://doi.org/10.12928/JP.V4I2.1862","url":null,"abstract":"Penggunaan KB dapat mengatasi risiko kesehatan reproduksi salah satunya adalah kehamilan 4T, yaitu hamil dalam usia terlalu tua (usia >35 tahun), hamil dalam usia terlalu muda (usia <20 tahun), terlalu sering atau terlalu dekat jarak kehamilan (usia <2 tahun) dan terlalu banyak anak (>4 orang). Tujuan kegiatan ini adalah untuk mendeskripsikan perubahan pengetahuan dan sikap wanita subur (WUS) terkait risiko kehamilan dan penggunaan metode KB. Metode intervensi yang dilakukan adalah edukasi menggunakan media leaflet kesehatan reproduksi. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang telah dilakukan menunjukkan hasil terdapat perubahan pengetahuan dan sikap WUS di RT 01,10,11,12,dan 13 Dusun Pringgolayan, Kabupaten Bantul terhadap kehamilan berisiko dan penggunaan metode kontrasepsi. Dampak yang ditimbulkan dari intervensi yang telah dilakukan adalah WUS lebih memahami risiko kehamilan dan manfaat penggunaan metode kontrasepsi.","PeriodicalId":17710,"journal":{"name":"Jurnal Pemberdayaan: Publikasi Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat","volume":"8 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-07-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"84660605","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Permasalahan empirik Badan Usaha Milik Desa adalah lemahnya kapasitas kelembagaan, yang meliputi lemahnya manajemen pengelolaan, rendahnya kualitas pengelola, dan lemahnya permodalan dan regulasi yang mendukung. Sehingga membutuhkan bimbingan teknis untuk peningkatan kapasitas kelembagaan. Kegiatan ini dilakukan melalui metode bimbingan teknis di Kecamatan Tellulimpoe Kabupaten Bone. Kegiatan tersebut telah dilakukan pada tanggal 28-29 Agustus 2019 bertempat di Aula Kantor Kecamatan. Bimbingan teknis ini diikuti oleh 35 peserta dari 11 Desa. Hasil yang diperoleh setelah di evaluasi menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan yang signifikan bagi peserta setelah mengikuti seluruh rangkaian materi yang disediakan. Tindak lanjut dari kegiatan ini disarankan agar pemerintah desa dan pengelola untuk mengambil kebijakan dan langkah secara teknis untuk meningkatkan profesionalisme pengelolaan dan lebih mengenali potensi bisnis inti Badan Usaha Milik Desa di setiap desa.
{"title":"BIMBINGAN TEKNIS PENINGKATAN KAPASITAS KELEMBAGAAN BADAN USAHA MILIK DESA DI KECAMATAN TELLULIMPOE KABUPATEN BONE","authors":"M. Abdullah, Amril Hans, Adnan Nasution, A. Yani","doi":"10.12928/JP.V4I2.1950","DOIUrl":"https://doi.org/10.12928/JP.V4I2.1950","url":null,"abstract":"Permasalahan empirik Badan Usaha Milik Desa adalah lemahnya kapasitas kelembagaan, yang meliputi lemahnya manajemen pengelolaan, rendahnya kualitas pengelola, dan lemahnya permodalan dan regulasi yang mendukung. Sehingga membutuhkan bimbingan teknis untuk peningkatan kapasitas kelembagaan. Kegiatan ini dilakukan melalui metode bimbingan teknis di Kecamatan Tellulimpoe Kabupaten Bone. Kegiatan tersebut telah dilakukan pada tanggal 28-29 Agustus 2019 bertempat di Aula Kantor Kecamatan. Bimbingan teknis ini diikuti oleh 35 peserta dari 11 Desa. Hasil yang diperoleh setelah di evaluasi menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan yang signifikan bagi peserta setelah mengikuti seluruh rangkaian materi yang disediakan. Tindak lanjut dari kegiatan ini disarankan agar pemerintah desa dan pengelola untuk mengambil kebijakan dan langkah secara teknis untuk meningkatkan profesionalisme pengelolaan dan lebih mengenali potensi bisnis inti Badan Usaha Milik Desa di setiap desa.","PeriodicalId":17710,"journal":{"name":"Jurnal Pemberdayaan: Publikasi Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat","volume":"45 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-07-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"76940309","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
I. Utami, Yeni Elisthatiana, Zulfa Mustaghfiroh, Vera Yunita
Pembangunan di perkotaan berdampak pada semakin sempitnya lahan pertahan maupun lahan pekarangan, sehingga diperlukan inovasi urban farming untuk bercocok tanam di lahan yang sempit. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah memberikan pelatihan pembuatan vertical garden kepada warga Kelurahan Notoprajan Kecamatan Ngampilan Yogyakarta untuk mengoptimalkan lorong sayur di lahan sempit. Kegiatan ini diawali dengan pemberian edukasi dan pelatihan kepada ibu-ibu PKK (Pembinaan Kesejahteraan Keluarga) dan perwakilan RW (Rukun Warga) dan diakhiri dengan perlombaan kreasi vertical garden di tingkat kecamatan. Kegiatan ini dilakukan bekerjasama dengan kader-kader lorong sayur dari DLH (Dinas Lingkungan Hidup) yang berada di wilayah Kecamatan Ngampilan. Hasil dari pelatihan ini adalah adanya peningkatan pengetahuan, keahlian dan partisipasi warga dalam mengolah bahan bekas, seperti botol bekas, helm bekas, pelek sepeda bekas, spanduk bekas menjadi wadah pot yang tersusun vertikal, tertatanya kembali lorong sayur disetiap lahan sempit RT 1 hingga RT 20, serta terpilihnya perwakilan lorong sayur di RW 2 sebagai pemenang juara 1 ditingkat kecamatan. Â
城市发展影响了我们长期耕种的土地和更多的农田,这使得我们需要一个城市农场的创新来满足我们在这片狭窄的土地上的需求。这种社区奉献的目的是为诺托普拉詹日惹社区的居民提供垂直花园训练,以优化车道上的蔬菜。这项活动首先是对库尔德工人党妇女和RW代表的教育和培训,并以街道一级的眩晕花园创造比赛结束。这项活动是与丹皮街道地区的DLH(环境服务)的干草场合作进行的。这次培训的结果就是增加知识、技能和公民参与处理二手材料,像瓶疤痕,疤痕,轮辋二手自行车头盔,横幅前再次成为吸毒成瘾的容器垂直排列,tertatanya蔬菜每通道狭窄土地RT 1到走廊RT 20,以及当选代表蔬菜在RW 2作为1个街道级冠军。A A
{"title":"PELATIHAN VERTICAL GARDEN DALAM OPTIMALISASI LORONG SAYUR DI LAHAN SEMPIT KECAMATAN NGAMPILAN YOGYAKARTA","authors":"I. Utami, Yeni Elisthatiana, Zulfa Mustaghfiroh, Vera Yunita","doi":"10.12928/JP.V4I2.1764","DOIUrl":"https://doi.org/10.12928/JP.V4I2.1764","url":null,"abstract":"Pembangunan di perkotaan berdampak pada semakin sempitnya lahan pertahan maupun lahan pekarangan, sehingga diperlukan inovasi urban farming untuk bercocok tanam di lahan yang sempit. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah memberikan pelatihan pembuatan vertical garden kepada warga Kelurahan Notoprajan Kecamatan Ngampilan Yogyakarta untuk mengoptimalkan lorong sayur di lahan sempit. Kegiatan ini diawali dengan pemberian edukasi dan pelatihan kepada ibu-ibu PKK (Pembinaan Kesejahteraan Keluarga) dan perwakilan RW (Rukun Warga) dan diakhiri dengan perlombaan kreasi vertical garden di tingkat kecamatan. Kegiatan ini dilakukan bekerjasama dengan kader-kader lorong sayur dari DLH (Dinas Lingkungan Hidup) yang berada di wilayah Kecamatan Ngampilan. Hasil dari pelatihan ini adalah adanya peningkatan pengetahuan, keahlian dan partisipasi warga dalam mengolah bahan bekas, seperti botol bekas, helm bekas, pelek sepeda bekas, spanduk bekas menjadi wadah pot yang tersusun vertikal, tertatanya kembali lorong sayur disetiap lahan sempit RT 1 hingga RT 20, serta terpilihnya perwakilan lorong sayur di RW 2 sebagai pemenang juara 1 ditingkat kecamatan.  ","PeriodicalId":17710,"journal":{"name":"Jurnal Pemberdayaan: Publikasi Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat","volume":"16 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-07-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"90160639","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Anita Widianti, Mandiyo Priyo, E. Prasetio, Mulya Alpriandi
Al Asel Mosque is one of the mosques in Banyumeneng Hamlet, Banyuraden, Gamping, Sleman, DIY, which was established in 1985. Over time the number of worshipers has increased. The current size of the mosque is no longer sufficient to accommodate people who want to worship, especially Friday prayers and Tarawih prayers in the month of Ramadhan, so that they often spill out to the courtyard of the mosque. Problems arise when it starts to enter the rainy season. The mosque yard covering an area of 12x12 m2 which has been covered by concrete block and marked for prayer can not be used anymore. As a result, prayers had to crowd within the mosque and on the porch, even forced to pray on the terrace of the kindergarten room. This of course reduces the solemnity during worship. The committee of Al Asel Mosque planned to build a roof of the mosque courtyard so that the prayers can pray on the courtyard during rain. The purpose of this activity is to help the committee of Al Asel Mosque realize the roof structure of the mosque's yard covering an area of 12x12m2. The method of activities carried out include designing the roof structure and supervision during the construction process in a few weeks. The design process produced documents consisting of design drawings and budget plans. After the completion of the mosque roof construction, the capacity of pilgrims increased and it is expected that prayers would be more solemn during worship.
Al Asel清真寺是Banyumeneng哈姆雷特,Banyuraden, Gamping, Sleman, DIY的清真寺之一,成立于1985年。随着时间的推移,做礼拜的人越来越多。清真寺目前的规模已不足以容纳想要做礼拜的人,特别是在斋月的星期五祈祷和塔拉威祈祷,因此他们经常涌向清真寺的院子。当雨季开始时,问题就出现了。清真寺院子占地12 × 12平方米,已被混凝土块覆盖,并标记为祈祷,不能再使用。结果,祈祷者不得不聚集在清真寺内和门廊上,甚至被迫在幼儿园房间的露台上祈祷。这当然降低了礼拜的严肃性。Al Asel清真寺委员会计划在清真寺庭院上建造屋顶,以便祈祷者在下雨时可以在庭院上祈祷。本次活动的目的是帮助Al Asel清真寺委员会实现清真寺庭院的屋顶结构,面积为12x12m2。进行的活动方法包括在几周内进行屋顶结构设计和施工过程中的监督。设计过程产生的文件包括设计图纸和预算计划。清真寺屋顶建设完成后,朝圣者的能力增加,预计礼拜期间的祈祷将更加庄严。
{"title":"PERANCANGAN DAN PEMBANGUNAN ATAP HALAMAN MASJID AL ASEL, PERUMAHAN KANOMAN, BANYURADEN, GAMPING, SLEMAN, DIY","authors":"Anita Widianti, Mandiyo Priyo, E. Prasetio, Mulya Alpriandi","doi":"10.12928/JP.V4I2.1946","DOIUrl":"https://doi.org/10.12928/JP.V4I2.1946","url":null,"abstract":"Al Asel Mosque is one of the mosques in Banyumeneng Hamlet, Banyuraden, Gamping, Sleman, DIY, which was established in 1985. Over time the number of worshipers has increased. The current size of the mosque is no longer sufficient to accommodate people who want to worship, especially Friday prayers and Tarawih prayers in the month of Ramadhan, so that they often spill out to the courtyard of the mosque. Problems arise when it starts to enter the rainy season. The mosque yard covering an area of 12x12 m2 which has been covered by concrete block and marked for prayer can not be used anymore. As a result, prayers had to crowd within the mosque and on the porch, even forced to pray on the terrace of the kindergarten room. This of course reduces the solemnity during worship. The committee of Al Asel Mosque planned to build a roof of the mosque courtyard so that the prayers can pray on the courtyard during rain. The purpose of this activity is to help the committee of Al Asel Mosque realize the roof structure of the mosque's yard covering an area of 12x12m2. The method of activities carried out include designing the roof structure and supervision during the construction process in a few weeks. The design process produced documents consisting of design drawings and budget plans. After the completion of the mosque roof construction, the capacity of pilgrims increased and it is expected that prayers would be more solemn during worship.","PeriodicalId":17710,"journal":{"name":"Jurnal Pemberdayaan: Publikasi Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-07-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"91128269","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Agci Hikmawati, Haritsyah Haritsyah, Muhammad Yunan Prabowo, Aliy Hafiz, Desi Sapitri, Sindy Martari, Murni Nofiri, W. Widayanti, Rhesdea Wulan Dari
The aim of the program is to provide training in the use of plastic waste and to improve the effectiveness of children in ketapang in managing plastic waste into attractive, useful and valuable crafts. This training was conducted in Tanjung Ketapang village on 18 to 19 Febuarai 2020. In this training there were 10 participants and 11 students. This method of training used the technique (1) of socialization for material delivery to the participants, (2) The implementation of plastic waste management practices into flower pot-shaped handicrafts, (3) reflections made to evaluate the activities. The result of this community devotion is handicraft in the form of flower pots from used plastic material. This training enhances the creativity of children from works that have an artistic value that has a variety of motives.Â
{"title":"PPELATIHAN PENGELOLAAN LIMBAH PLASTIK MENJADI KERAJINAN TANGAN GUNA MENINGKATKAN KREATIFITAS ANAK-ANAK","authors":"Agci Hikmawati, Haritsyah Haritsyah, Muhammad Yunan Prabowo, Aliy Hafiz, Desi Sapitri, Sindy Martari, Murni Nofiri, W. Widayanti, Rhesdea Wulan Dari","doi":"10.12928/JP.V4I2.1875","DOIUrl":"https://doi.org/10.12928/JP.V4I2.1875","url":null,"abstract":"The aim of the program is to provide training in the use of plastic waste and to improve the effectiveness of children in ketapang in managing plastic waste into attractive, useful and valuable crafts. This training was conducted in Tanjung Ketapang village on 18 to 19 Febuarai 2020. In this training there were 10 participants and 11 students. This method of training used the technique (1) of socialization for material delivery to the participants, (2) The implementation of plastic waste management practices into flower pot-shaped handicrafts, (3) reflections made to evaluate the activities. The result of this community devotion is handicraft in the form of flower pots from used plastic material. This training enhances the creativity of children from works that have an artistic value that has a variety of motives. ","PeriodicalId":17710,"journal":{"name":"Jurnal Pemberdayaan: Publikasi Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat","volume":"250 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-07-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"78355363","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Khoiriyah Isni, Zahrotul Aini, Andrei Phamuji, Ukhtika Zulfa Nafila, Desty Pratiwi, Nunky Eltanin Mala Mala, Alfitrah Ramadhan, Ferry Nandito Dela Vega
Di daerah dusun Pelemwulung banyak masyarakat yang belum melakukan aktivitas fisik dan masih banyak masyarakatnya yang belum mengonsumsi suplemen gizi karena masyarakat kurang tahu fungsi dari aktivitas fisik dan mengonsumsi suplemen gizi bagi keluarga.Tujuan kegiatan ini untuk pemberdayaan masyarakat ini adalah untuk menginisiasi dan  memberdayakan  masyarakat dalam mewujudkan PHBS dan kadarzi melalui kegiatan aktivitas fisik. Metode yang digunakan dalam pemberdayaan masyarakat ini dengan adanya MMD dan dilanjutkan dengan melakukan intervensi berupa senam pagi. Pada hasil intervensi didapatkan hasil yaitu: masyarakat yang masih belum sadar pentingnya melakukan aktifitas fisik. Hasil yang didapat dari aktivitas fisik bahwa tidak terdapat korelasi atau nilai p-value 0,52 (p > 0,05) yang bermakna antara pengetahuan dan perilaku artinya semakin tinggi pengetahuan maka perilaku dalam melakukan aktifitas fisik rendah. Sedangkan untuk KADARZI bahwa terdapat korelasi dengan nilai p-value 0,032 (p < 0,05) yang bermakna antara pengetahuan dan perilaku tentang KADARZI artinya semakin tinggi pengetahuan tentang KADARZI maka semakin tinggi pula perilaku KADARZI. Kesimpulan kegiatan yang dilakukan di Dusun Pelemwulung yaitu terkait dengan melakukan aktivitas fisik, dengan mengadakan kegiatan senam sehat bagi seluruh masyarakat di Dusun Pelemwulung guna tercapainya penerapan PHBS dan KADARZI dan sarannya yaitu menanamkan tingkat kesadaran dalam melakukan aktifitas fisik dan KADARZI.
{"title":"PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM AKTIVITAS FISIK DAN KELUARGA SADAR GIZI GUNA MEWUJUDKAN GERAKAN MAYARAKAT HIDUP SEHAT (GERMAS)","authors":"Khoiriyah Isni, Zahrotul Aini, Andrei Phamuji, Ukhtika Zulfa Nafila, Desty Pratiwi, Nunky Eltanin Mala Mala, Alfitrah Ramadhan, Ferry Nandito Dela Vega","doi":"10.12928/JP.V4I2.1971","DOIUrl":"https://doi.org/10.12928/JP.V4I2.1971","url":null,"abstract":"Di daerah dusun Pelemwulung banyak masyarakat yang belum melakukan aktivitas fisik dan masih banyak masyarakatnya yang belum mengonsumsi suplemen gizi karena masyarakat kurang tahu fungsi dari aktivitas fisik dan mengonsumsi suplemen gizi bagi keluarga.Tujuan kegiatan ini untuk pemberdayaan masyarakat ini adalah untuk menginisiasi dan  memberdayakan  masyarakat dalam mewujudkan PHBS dan kadarzi melalui kegiatan aktivitas fisik. Metode yang digunakan dalam pemberdayaan masyarakat ini dengan adanya MMD dan dilanjutkan dengan melakukan intervensi berupa senam pagi. Pada hasil intervensi didapatkan hasil yaitu: masyarakat yang masih belum sadar pentingnya melakukan aktifitas fisik. Hasil yang didapat dari aktivitas fisik bahwa tidak terdapat korelasi atau nilai p-value 0,52 (p > 0,05) yang bermakna antara pengetahuan dan perilaku artinya semakin tinggi pengetahuan maka perilaku dalam melakukan aktifitas fisik rendah. Sedangkan untuk KADARZI bahwa terdapat korelasi dengan nilai p-value 0,032 (p < 0,05) yang bermakna antara pengetahuan dan perilaku tentang KADARZI artinya semakin tinggi pengetahuan tentang KADARZI maka semakin tinggi pula perilaku KADARZI. Kesimpulan kegiatan yang dilakukan di Dusun Pelemwulung yaitu terkait dengan melakukan aktivitas fisik, dengan mengadakan kegiatan senam sehat bagi seluruh masyarakat di Dusun Pelemwulung guna tercapainya penerapan PHBS dan KADARZI dan sarannya yaitu menanamkan tingkat kesadaran dalam melakukan aktifitas fisik dan KADARZI.","PeriodicalId":17710,"journal":{"name":"Jurnal Pemberdayaan: Publikasi Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat","volume":"41 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-07-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"87625796","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pada proses pembelajaran bahasa Indonesia, guru terkadang hanya memanfaatkan bahan ajar dari  penerbit. Materi dalam bahan ajar yang disajikan dalam bahan ajar tersebut biasanya sudah dianggap jenuh oleh siswa. Berkaitan dengan pendidikan karakter, aspek sosiologis dan budaya lokal merupakan variabel yang turut menentukan. Oleh karena itu, diperlukan upaya berupa reinforcement (penguatan) pendidikan karakter. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Palopo dengan menggunakan dua metode yaitu pelatihan dan pendampingan. Produk hasil kegiatan berupa modul pembelajaran mulai dari kelas X hingga kelas XII. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan secara bertahap dari bulan Juli dan berakhir bulan pada bulan Nopember 2019. Simpulan dari hasil kegiatan ini adalah (a) Guru- guru peserta pelatihan dan pendampingan memiliki tambahan pengetahuan dan wawasan terkait dengan pendidikan karakter berbasis budaya lokal dan mendapatkan pengetahuan tentang penelitian pengembangan (R&D) khususnya model Four D yang digunakan dalam mengembangkan modul pembelajaran; (b) Guru-guru peserta pelatihan dan pendampingan telah mampu menghasilkan produk bahan ajar berupa modul bahasa Indonesia di setiap kelas. Modul tersebut telah melewati proses validasi hingga uji kefektifan dan kepraktisan. Salah satu nilai tambah dalam kegiatan penguatan pendidikan karakter ini adalah integrasi budaya lokal Tana Luwu. Jadi karakter luhur dari budaya leluhur Tana Luwu ini dijadikan muatan materi dalam pembelajaran. Di satu sisi, pendidikan karakter sebagaimana menjadi program pemerintah telah berjalan, di sisi lain peserta didik juga mempelajari budayanya sendiri sehingga jati diri sebagai ‘Wija to Luwu’ tetap melekat dalam jiwa dan karakternya.
{"title":"REINFORCEMENT PENDIDIKAN KARAKTER PADA MODUL BAHASA INDONESIA BERBASIS BUDAYA LOKAL TANA LUWU","authors":"Mahadin Shaleh, M. Mirnawati","doi":"10.12928/JP.V4I2.1697","DOIUrl":"https://doi.org/10.12928/JP.V4I2.1697","url":null,"abstract":"Pada proses pembelajaran bahasa Indonesia, guru terkadang hanya memanfaatkan bahan ajar dari  penerbit. Materi dalam bahan ajar yang disajikan dalam bahan ajar tersebut biasanya sudah dianggap jenuh oleh siswa. Berkaitan dengan pendidikan karakter, aspek sosiologis dan budaya lokal merupakan variabel yang turut menentukan. Oleh karena itu, diperlukan upaya berupa reinforcement (penguatan) pendidikan karakter. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Palopo dengan menggunakan dua metode yaitu pelatihan dan pendampingan. Produk hasil kegiatan berupa modul pembelajaran mulai dari kelas X hingga kelas XII. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan secara bertahap dari bulan Juli dan berakhir bulan pada bulan Nopember 2019. Simpulan dari hasil kegiatan ini adalah (a) Guru- guru peserta pelatihan dan pendampingan memiliki tambahan pengetahuan dan wawasan terkait dengan pendidikan karakter berbasis budaya lokal dan mendapatkan pengetahuan tentang penelitian pengembangan (R&D) khususnya model Four D yang digunakan dalam mengembangkan modul pembelajaran; (b) Guru-guru peserta pelatihan dan pendampingan telah mampu menghasilkan produk bahan ajar berupa modul bahasa Indonesia di setiap kelas. Modul tersebut telah melewati proses validasi hingga uji kefektifan dan kepraktisan. Salah satu nilai tambah dalam kegiatan penguatan pendidikan karakter ini adalah integrasi budaya lokal Tana Luwu. Jadi karakter luhur dari budaya leluhur Tana Luwu ini dijadikan muatan materi dalam pembelajaran. Di satu sisi, pendidikan karakter sebagaimana menjadi program pemerintah telah berjalan, di sisi lain peserta didik juga mempelajari budayanya sendiri sehingga jati diri sebagai ‘Wija to Luwu’ tetap melekat dalam jiwa dan karakternya.","PeriodicalId":17710,"journal":{"name":"Jurnal Pemberdayaan: Publikasi Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat","volume":"28 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-07-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"74927853","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}