Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung daun singkong terfermentasi sebagai bahan pakan ayam joper fase grower terhadap konsumsi ransum, berat tubuh, dan konversi ransum. Penelitian ini dilaksanakan pada Januari--Februari 2022 di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak, Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan (0%, 5%, 10%, 15%, dan 20%) Tepung daun singkong terfermentasi Aspergillus niger yang diulang 4 kali dengan total 20 unit petak percobaan, masing--masing unit berisi 4 ekor ayam joper tanpa dibedakan jantan ataupun betina. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analysis of variance (ANOVA) pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daun singkong terfermentasi dalam ransum ayam joper berpengaruh nyata terhadap konsumsi ransum dan konversi ransum tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap pertambahan berat tubuh. Berdasarkan konversi ransum tepung daun singkong terfermentasi masih dapat dipakai sampai 10%.
{"title":"PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG DAUN SINGKONG TERFERMENTASI TERHADAP PERFORMA AYAM JOPER FASE GROWER","authors":"Faisal Diaulhaq, Erwanto Erwanto, Khaira Nova, Muhtarudin Muhtarudin","doi":"10.23960/jrip.2024.8.2.333-340","DOIUrl":"https://doi.org/10.23960/jrip.2024.8.2.333-340","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung daun singkong terfermentasi sebagai bahan pakan ayam joper fase grower terhadap konsumsi ransum, berat tubuh, dan konversi ransum. Penelitian ini dilaksanakan pada Januari--Februari 2022 di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak, Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan (0%, 5%, 10%, 15%, dan 20%) Tepung daun singkong terfermentasi Aspergillus niger yang diulang 4 kali dengan total 20 unit petak percobaan, masing--masing unit berisi 4 ekor ayam joper tanpa dibedakan jantan ataupun betina. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analysis of variance (ANOVA) pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daun singkong terfermentasi dalam ransum ayam joper berpengaruh nyata terhadap konsumsi ransum dan konversi ransum tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap pertambahan berat tubuh. Berdasarkan konversi ransum tepung daun singkong terfermentasi masih dapat dipakai sampai 10%.","PeriodicalId":17765,"journal":{"name":"Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan (Journal of Research and Innovation of Animals)","volume":"77 16","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-05-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140964490","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-05-17DOI: 10.23960/jrip.2024.8.2.277-282
Resta Eka Nugraha, Arif Qisthon, Madi Hartono, Kusuma Adhianto
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk membandingkan respons fisiologis dan daya tahan panas ternak sapi Simpo dan sapi Limpo di KPT Maju Sejahtera Kecamatan Tanjung Sari Lampung Selatan. Penelitian ini berlangsung dari bulan Februari sampai dengan Maret 2022. Data penelitian menggunakan data primer dan data sekunder. Sampel yang digunakan sebanyak 120 ekor sapi betina Simpo dan Limpo yang ditentukan dengan purposive sampling. Peubah yang diamati ialah respons fisiologis ternak meliputi suhu rektal, frekuensi pernafasan, frekuensi denyut jantung, dan indeks daya tahan panas, serta iklim mikro kandang yang meliputi, suhu udara, kelembaban udara (RH), dan temperature humidity index (THI). Data yang didapatkan dianalisis menggunakan uji beda dua rata-rata (Uji-t). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rataan suhu rektal pagi sapi Simpo lebih tinggi dibanding sapi Limpo dan siang hari menunjukkan sapi Simpo lebih rendah dibanding sapi Limpo yaitu 37,86 ± 0,26 oC; 38,49 ± 0,26 oC (sapi Simpo) dan 37,85 ± 0,09 oC; 38,75 ± 0,10 oC (sapi Limpo). Rataan frekuensi respirasi pagi dan siang hari menunjukkan sapi Simpo lebih tinggi dibanding sapi Limpo yaitu 27,13 ± 2,38 kali/menit; 32,28 ± 2,78 kali/menit (sapi Simpo) dan 27,07 ± 2,25 kali/menit; 31,20 ± 2,50 kali/menit (sapi Limpo). Rataan frekuensi denyut jantung pagi dan siang hari menunjukkan sapi Simpo lebih tinggi dibanding sapi Limpo yaitu 56,43 ± 4,84 kali/menit; 68,07 ± 4,67 kali/menit (sapi Simpo) dan 56,03 ± 6,50 kali/menit; 67,23 ± 4,58 kali/menit (sapi Limpo). Rataan daya tahan panas sapi Simpo lebih tinggi dibanding Limpo dengan nilai sebagai berikut 2,21 ± 0,06 (sapi Simpo) dan 2,18 ± 0,10 (sapi Limpo). Rataan THI di lokasi penelitian sebesar 83,31 ± 3,27 Dari penelitian ini dapat disimpulkan sapi Limpo memiliki daya tahan panas yang lebih baik dari sapi Simpo.
{"title":"RESPONS FISIOLOGIS DAN DAYA TAHAN PANAS SAPI SIMPO DAN LIMPO DI KPT MAJU SEJAHTERA TANJUNG SARI LAMPUNG SELATAN","authors":"Resta Eka Nugraha, Arif Qisthon, Madi Hartono, Kusuma Adhianto","doi":"10.23960/jrip.2024.8.2.277-282","DOIUrl":"https://doi.org/10.23960/jrip.2024.8.2.277-282","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk membandingkan respons fisiologis dan daya tahan panas ternak sapi Simpo dan sapi Limpo di KPT Maju Sejahtera Kecamatan Tanjung Sari Lampung Selatan. Penelitian ini berlangsung dari bulan Februari sampai dengan Maret 2022. Data penelitian menggunakan data primer dan data sekunder. Sampel yang digunakan sebanyak 120 ekor sapi betina Simpo dan Limpo yang ditentukan dengan purposive sampling. Peubah yang diamati ialah respons fisiologis ternak meliputi suhu rektal, frekuensi pernafasan, frekuensi denyut jantung, dan indeks daya tahan panas, serta iklim mikro kandang yang meliputi, suhu udara, kelembaban udara (RH), dan temperature humidity index (THI). Data yang didapatkan dianalisis menggunakan uji beda dua rata-rata (Uji-t). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rataan suhu rektal pagi sapi Simpo lebih tinggi dibanding sapi Limpo dan siang hari menunjukkan sapi Simpo lebih rendah dibanding sapi Limpo yaitu 37,86 ± 0,26 oC; 38,49 ± 0,26 oC (sapi Simpo) dan 37,85 ± 0,09 oC; 38,75 ± 0,10 oC (sapi Limpo). Rataan frekuensi respirasi pagi dan siang hari menunjukkan sapi Simpo lebih tinggi dibanding sapi Limpo yaitu 27,13 ± 2,38 kali/menit; 32,28 ± 2,78 kali/menit (sapi Simpo) dan 27,07 ± 2,25 kali/menit; 31,20 ± 2,50 kali/menit (sapi Limpo). Rataan frekuensi denyut jantung pagi dan siang hari menunjukkan sapi Simpo lebih tinggi dibanding sapi Limpo yaitu 56,43 ± 4,84 kali/menit; 68,07 ± 4,67 kali/menit (sapi Simpo) dan 56,03 ± 6,50 kali/menit; 67,23 ± 4,58 kali/menit (sapi Limpo). Rataan daya tahan panas sapi Simpo lebih tinggi dibanding Limpo dengan nilai sebagai berikut 2,21 ± 0,06 (sapi Simpo) dan 2,18 ± 0,10 (sapi Limpo). Rataan THI di lokasi penelitian sebesar 83,31 ± 3,27 Dari penelitian ini dapat disimpulkan sapi Limpo memiliki daya tahan panas yang lebih baik dari sapi Simpo.","PeriodicalId":17765,"journal":{"name":"Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan (Journal of Research and Innovation of Animals)","volume":"90 20","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-05-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140964273","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-05-17DOI: 10.23960/jrip.2024.8.2.210-217
Dea Mela Antika, A. Husni, Muhtarudin Muhtarudin, Erwanto Erwanto
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan suplementasi mineral kalsium dan magnesium metionin dengan kalsium dan magnesium sabun dalam ransum terhadap kecernaan bahan kering dan kecernaan bahan organik pada kambing Rambon, serta mengetahui perlakuan terbaik pada perbandingan suplementasi mineral kalsium dan magnesium metionin dibandingkan kalsium dan magnesium sabun dalam ransum terhadap kecernaan bahan kering dan kecernaan bahan organik pada kambing Rambon. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari- Maret 2023 di kandang kambing jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan yang diberikan pada penelitian ini yaitu ransum basal (P1), P1+ 3,8412 gr Ca/kg BK dan 0,5063 gr Mg/kg BK dengan teknis pemberian dalam bentuk Ca-metionin dan Mg-metionin (P2), P1 + 3,8412 gr Ca/kg BK dan 0,5063 gr Mg/kg BK dengan teknis pemberian dalam bentuk Ca-sabun dan Mg-sabun (P3). Data dianalisis dengan analisis of variance (ANOVA). Hasil penelitian menunjukan bahwa suplementasi mineral Ca dan Mg metionin dibanding Ca dan Mg sabun tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap kecernaan bahan kering (KCBK) dan kecernaan bahan organik (KCBO) kambing rambon.
本研究旨在确定在日粮中补充蛋氨酸钙镁和钙镁皂对兰邦山羊干物质消化率和有机物质消化率的影响比较,并确定在日粮中补充蛋氨酸钙镁和钙镁皂对兰邦山羊干物质消化率和有机物质消化率的影响比较中的最佳处理方法。这项研究于 2023 年 2 月至 3 月在楠榜大学农学院畜牧系的山羊舍进行。本研究采用随机分组设计(RAK),有 3 个处理和 4 个重复。本研究中的处理包括基础日粮(P1)、P1 + 3.8412 gr Ca/kg BK 和 0.5063 gr Mg/kg BK(以钙蛋氨酸和镁蛋氨酸的形式进行技术处理)(P2)、P1 + 3.8412 gr Ca/kg BK 和 0.5063 gr Mg/kg BK(以钙皂和镁皂的形式进行技术处理)(P3)。对数据进行了方差分析(ANOVA)。结果表明,与钙皂和镁皂相比,补充蛋氨酸钙和蛋氨酸镁对兰本山羊的干物质消化率(KCBK)和有机物质消化率(KCBO)没有显著影响(P>0.05)。
{"title":"PERBANDINGAN SUPLEMENTASI MINERAL KALSIUM DAN MAGNESIUM METIONIN DENGAN KALSIUM DAN MAGNESIUM SABUN DALAM RANSUM TERHADAP KECERNAAN BAHAN KERING DAN KECERNAAN BAHAN ORGANIK PADA KAMBING RAMBON","authors":"Dea Mela Antika, A. Husni, Muhtarudin Muhtarudin, Erwanto Erwanto","doi":"10.23960/jrip.2024.8.2.210-217","DOIUrl":"https://doi.org/10.23960/jrip.2024.8.2.210-217","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan suplementasi mineral kalsium dan magnesium metionin dengan kalsium dan magnesium sabun dalam ransum terhadap kecernaan bahan kering dan kecernaan bahan organik pada kambing Rambon, serta mengetahui perlakuan terbaik pada perbandingan suplementasi mineral kalsium dan magnesium metionin dibandingkan kalsium dan magnesium sabun dalam ransum terhadap kecernaan bahan kering dan kecernaan bahan organik pada kambing Rambon. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari- Maret 2023 di kandang kambing jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan yang diberikan pada penelitian ini yaitu ransum basal (P1), P1+ 3,8412 gr Ca/kg BK dan 0,5063 gr Mg/kg BK dengan teknis pemberian dalam bentuk Ca-metionin dan Mg-metionin (P2), P1 + 3,8412 gr Ca/kg BK dan 0,5063 gr Mg/kg BK dengan teknis pemberian dalam bentuk Ca-sabun dan Mg-sabun (P3). Data dianalisis dengan analisis of variance (ANOVA). Hasil penelitian menunjukan bahwa suplementasi mineral Ca dan Mg metionin dibanding Ca dan Mg sabun tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap kecernaan bahan kering (KCBK) dan kecernaan bahan organik (KCBO) kambing rambon.","PeriodicalId":17765,"journal":{"name":"Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan (Journal of Research and Innovation of Animals)","volume":"56 11","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-05-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140965027","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-05-17DOI: 10.23960/jrip.2024.8.2.353-357
Reny Anjarsari, A. Qisthon, Farida Fathul, Erwanto Erwanto
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) pada fermentasi batang singkong terhadap kadar air, abu dan serat kasar. Penelitian ini dilaksanakan pada Juni sampai Juli 2023 di Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Penelitian ini dilakukan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuannya adalah P0: batang singkong tanpa perlakuan, P1: batang singkong + jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) 3%, P2 : batang singkong + jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) 6%, P3 : batang singkong + jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) 9%. Hasil penelitian pada kadar air sebesar (P0 13,01%; P1 31,19%; P2 22,56%; P3 31,02%) pada kadar abu sebesar (P0 0,9%; P1 3,1%; P2 3,0%; P3 3,2%) dan pada serat kasar sebesar (P0 42,97%; P1 41,19%; P2 45,55%; P3 42,92%). Perlakuan dengan pemberian jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) 3% memiliki penurunan nilai kandungan serat kasar terbesar dibandingkan dengan P0 sehingga menjadi 41,19% dan perlakuan dengan pemberian jamur 3% memiliki nilai kadar air dan kadar abu tertinggi yaitu sebesar 31,19% dan 3,1%.
{"title":"PENGARUH BERBAGAI DOSIS JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) PADA FERMENTASI BATANG SINGKONG TERHADAP KADAR AIR, ABU DAN SERAT KASAR","authors":"Reny Anjarsari, A. Qisthon, Farida Fathul, Erwanto Erwanto","doi":"10.23960/jrip.2024.8.2.353-357","DOIUrl":"https://doi.org/10.23960/jrip.2024.8.2.353-357","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) pada fermentasi batang singkong terhadap kadar air, abu dan serat kasar. Penelitian ini dilaksanakan pada Juni sampai Juli 2023 di Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Penelitian ini dilakukan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuannya adalah P0: batang singkong tanpa perlakuan, P1: batang singkong + jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) 3%, P2 : batang singkong + jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) 6%, P3 : batang singkong + jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) 9%. Hasil penelitian pada kadar air sebesar (P0 13,01%; P1 31,19%; P2 22,56%; P3 31,02%) pada kadar abu sebesar (P0 0,9%; P1 3,1%; P2 3,0%; P3 3,2%) dan pada serat kasar sebesar (P0 42,97%; P1 41,19%; P2 45,55%; P3 42,92%). Perlakuan dengan pemberian jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) 3% memiliki penurunan nilai kandungan serat kasar terbesar dibandingkan dengan P0 sehingga menjadi 41,19% dan perlakuan dengan pemberian jamur 3% memiliki nilai kadar air dan kadar abu tertinggi yaitu sebesar 31,19% dan 3,1%.","PeriodicalId":17765,"journal":{"name":"Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan (Journal of Research and Innovation of Animals)","volume":"56 44","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-05-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140965737","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-05-17DOI: 10.23960/jrip.2024.8.2.241-247
Arynika Febriany, Arif Qisthon, Muhtarudin Muhtarudin, Siswanto Siswanto
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas substitusi soybean meal dan mineral organik zink dan kromium (Zn dan Cr) pada pakan terhadap kualitas semen kambing Rambon. Penelitian ini dilaksanakan pada November 2022–Januari 2023 di kandang Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Penelitian ini dilakukan dengan mengelompokkan ternak berdasarkan bobot badan menjadi 3 kelompok yaitu kecil, sedang, dan besar yang berfungsi sebagai ulangan pada 12 ekor kambing Rambon dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan pada penelitian ini yaitu: P1: 100% ransum basal (silase daun singkong, onggok, bungkil sawit, dan urea 35 g), P2: ransum basal 90% dan soybean meal 10%, P3: ransum basal 100% + mineral organik (Zn 40 ppm + Cr 0,3 ppm), dan P4: ransum basal 90% + soybean meal 10% + mineral organik (Zn 40 ppm + Cr 0,3 ppm). Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian gerakan massa spermatozoa yaitu P1 ++; P2 ++; P3 ++; dan P4 +++, motilitas individu yaitu P1 69%; P2 70%; P3 67%; dan P4 75%, persentase spermatozoa hidup yaitu P1 77%; P2 78%; P3 76%; dan P4 83%, konsentrasi spermatozoa yaitu P1 2,198; P2 2,218; P3 2,301; dan P4 2,381 juta sel/ml, dan abnormalitas yaitu P1 1,2%; P2 2,2%; P3 1,7%; dan P4 1,6%. Subtitusi ransum kombinasi dengan soybean meal dan mineral organik (Zn dan Cr) dapat memberikan pengaruh terbaik terhadap kualitas semen.
{"title":"EFEKTIVITAS SUBSTITUSI SOYBEAN MEAL DAN MINERAL ORGANIK (Zn DAN Cr) TERHADAP KUALITAS MIKROSKOPIS SPERMATOZOA KAMBING RAMBON","authors":"Arynika Febriany, Arif Qisthon, Muhtarudin Muhtarudin, Siswanto Siswanto","doi":"10.23960/jrip.2024.8.2.241-247","DOIUrl":"https://doi.org/10.23960/jrip.2024.8.2.241-247","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas substitusi soybean meal dan mineral organik zink dan kromium (Zn dan Cr) pada pakan terhadap kualitas semen kambing Rambon. Penelitian ini dilaksanakan pada November 2022–Januari 2023 di kandang Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Penelitian ini dilakukan dengan mengelompokkan ternak berdasarkan bobot badan menjadi 3 kelompok yaitu kecil, sedang, dan besar yang berfungsi sebagai ulangan pada 12 ekor kambing Rambon dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan pada penelitian ini yaitu: P1: 100% ransum basal (silase daun singkong, onggok, bungkil sawit, dan urea 35 g), P2: ransum basal 90% dan soybean meal 10%, P3: ransum basal 100% + mineral organik (Zn 40 ppm + Cr 0,3 ppm), dan P4: ransum basal 90% + soybean meal 10% + mineral organik (Zn 40 ppm + Cr 0,3 ppm). Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian gerakan massa spermatozoa yaitu P1 ++; P2 ++; P3 ++; dan P4 +++, motilitas individu yaitu P1 69%; P2 70%; P3 67%; dan P4 75%, persentase spermatozoa hidup yaitu P1 77%; P2 78%; P3 76%; dan P4 83%, konsentrasi spermatozoa yaitu P1 2,198; P2 2,218; P3 2,301; dan P4 2,381 juta sel/ml, dan abnormalitas yaitu P1 1,2%; P2 2,2%; P3 1,7%; dan P4 1,6%. Subtitusi ransum kombinasi dengan soybean meal dan mineral organik (Zn dan Cr) dapat memberikan pengaruh terbaik terhadap kualitas semen.","PeriodicalId":17765,"journal":{"name":"Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan (Journal of Research and Innovation of Animals)","volume":"47 51","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-05-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140965862","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-05-17DOI: 10.23960/jrip.2024.8.2.266-271
Auliya Safira, Erwanto Erwanto, Dian Septinova, Liman Liman
Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh penambahan Azolla microphylla pada ransum komersil terhadap konsumsi ransum, pertambahan bobot tubuh, konversi ransum pada broiler. Penelitian ini dilaksanakan pada Agustus--September 2021, bertempat di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Parameter yang diukur pada penelitian ini yaitu jumlah konsumsi ransum, pertambahan bobot tubuh, dan konversi ransum. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan Ranca ngan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dengan 5 ulangan, perlakuan yang digunakan yaitu P0: Ransum komersil 100% (kontrol); P1: Ransum komersil 97,5% + 2,5 % tepung Azolla microphylla dalam ransum, P2: Ransum komersil 95% + 5,0 % tepung Azolla microphylla dalam ransum, P3: Ransum komersial 92,5% + 7,5% tepung Azolla microphylla dalam ransum. Data dianalisis dengan analisis ragam pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan pemberian suplementasi tepung Azolla microphylla tidak berpengaruh nyata terhadap konsumsi ransum, pertambahan bobot tubuh dan konversi ransum, dan persentase substitusi tepung Azolla microphylla dapat diberikan sampai tingkat 7,5%.
{"title":"PENGARUH PENAMBAHAN AZOLLA MICHROPHYLLA PADA RANSUM BR-1 TERHADAP KONSUMSI RANSUM, PERTAMBAHAN BOBOT TUBUH, DAN KONVERSI RANSUM AYAM BROILER","authors":"Auliya Safira, Erwanto Erwanto, Dian Septinova, Liman Liman","doi":"10.23960/jrip.2024.8.2.266-271","DOIUrl":"https://doi.org/10.23960/jrip.2024.8.2.266-271","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh penambahan Azolla microphylla pada ransum komersil terhadap konsumsi ransum, pertambahan bobot tubuh, konversi ransum pada broiler. Penelitian ini dilaksanakan pada Agustus--September 2021, bertempat di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Parameter yang diukur pada penelitian ini yaitu jumlah konsumsi ransum, pertambahan bobot tubuh, dan konversi ransum. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan Ranca ngan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dengan 5 ulangan, perlakuan yang digunakan yaitu P0: Ransum komersil 100% (kontrol); P1: Ransum komersil 97,5% + 2,5 % tepung Azolla microphylla dalam ransum, P2: Ransum komersil 95% + 5,0 % tepung Azolla microphylla dalam ransum, P3: Ransum komersial 92,5% + 7,5% tepung Azolla microphylla dalam ransum. Data dianalisis dengan analisis ragam pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan pemberian suplementasi tepung Azolla microphylla tidak berpengaruh nyata terhadap konsumsi ransum, pertambahan bobot tubuh dan konversi ransum, dan persentase substitusi tepung Azolla microphylla dapat diberikan sampai tingkat 7,5%.","PeriodicalId":17765,"journal":{"name":"Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan (Journal of Research and Innovation of Animals)","volume":"52 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-05-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140964943","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh substitusi tepung daun singkong terfermentasi Aspergillus niger terbaik terhadap kualitas fisik daging dada ayam joper umur 8 minggu, meliputi nilai pH, DIA, dan susut masak. Penelitian ini dilaksanakan pada Januari – Maret 2022 di Laboratorium Nutrisi dan Pakan Ternak, Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung dan Laboratorium Lapang Terpadu, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan (0%, 5%, 10%, 15%, dan 20%) tepung daun singkong terfermentasi Aspergillus niger yang diulang 4 kali dengan total 20 unit petak percobaan, masing-masing unit berisi 4 ekor ayam joper tanpa dibedakan jantan ataupun betina, sehingga jumlah ayam joper 80 ekor. Peubah yang diamati meliputi nilai pH, DIA, dan susut masak. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA) pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan substitusi tepung daun singkong terfermentasi Aspergillus niger 0%, 5%, 10%, 15%, dan 20% tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap nilai pH, DIA, dan susut masak daging dada ayam joper umur 8 minggu. Substitusi daun singkong terfermentasi Aspergillus niger hingga taraf 20% masih dapat ditoleransi oleh ayam joper, dengan perolehan rata-rata nilai pH (6,04—6,11), nilai DIA (55,08--60,97%), dan susut masak (19,02--19,04%).
{"title":"PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG DAUN SINGKONG TERFERMENTASI TERHADAP KUALITAS FISIK DAGING DADA AYAM JOPER","authors":"Nelly Rahmawati, Dian Septinova, Rudy Sutrisna, Riyanti Riyanti","doi":"10.23960/jrip.2024.8.2.324-332","DOIUrl":"https://doi.org/10.23960/jrip.2024.8.2.324-332","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh substitusi tepung daun singkong terfermentasi Aspergillus niger terbaik terhadap kualitas fisik daging dada ayam joper umur 8 minggu, meliputi nilai pH, DIA, dan susut masak. Penelitian ini dilaksanakan pada Januari – Maret 2022 di Laboratorium Nutrisi dan Pakan Ternak, Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung dan Laboratorium Lapang Terpadu, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan (0%, 5%, 10%, 15%, dan 20%) tepung daun singkong terfermentasi Aspergillus niger yang diulang 4 kali dengan total 20 unit petak percobaan, masing-masing unit berisi 4 ekor ayam joper tanpa dibedakan jantan ataupun betina, sehingga jumlah ayam joper 80 ekor. Peubah yang diamati meliputi nilai pH, DIA, dan susut masak. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA) pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan substitusi tepung daun singkong terfermentasi Aspergillus niger 0%, 5%, 10%, 15%, dan 20% tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap nilai pH, DIA, dan susut masak daging dada ayam joper umur 8 minggu. Substitusi daun singkong terfermentasi Aspergillus niger hingga taraf 20% masih dapat ditoleransi oleh ayam joper, dengan perolehan rata-rata nilai pH (6,04—6,11), nilai DIA (55,08--60,97%), dan susut masak (19,02--19,04%).","PeriodicalId":17765,"journal":{"name":"Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan (Journal of Research and Innovation of Animals)","volume":"70 20","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-05-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140964650","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh dan level suplementasi Indigofera terhadap total protein plasma dan kadar glukosa darah pada kambing Saburai betina. Penelitian ini dilaksanakan pada 11 Mei--13 Juni 2023 di UPTD Pembibitan Ternak Kambing Saburai, Desa Negeri Sakti, Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 perlakuan dengan 3 ulangan yang terdiri dari pakan basal 100% (P0), pakan basal 75% + indigofera 25% (P1), pakan basal 65% + indigofera 35% (P2), dan pakan basal 55% + indigofera 45% (P3). Sampel pada penelitian ini terdiri dari 12 ekor kambing Saburai betina berumur 4,5 tahun. Analisis total protein plasma dan glukosa darah kambing dilakukan di Laboratorium Klinik Pramitra Biolab Indonesia, Bandar Lampung. Data hasil pengamatan dianalisis dengan sidik ragam pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan P0, P1, P2, dan P3 tidak berpengaruh nyata terhadap total protein plasma dan glukosa darah kambing Saburai betina. Rata-rata total protein plasma 8,20 g/dL (P0); 7,97 g/dL (P1); 7,43 g/dL(P2); dan 8,43 g/dL (P3). Rataan glukosa darah 40,0 mg/dL(P0); 39,7 mg/dL(P1); 35,7 mg/dL (P2); dan 47,3 mg/dL (P3). Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa suplementasi Indigofera 45% dalam ransum menghasilkan nilai total protein plasma yang lebih tinggi dibandingkan suplementasi Indigofera 25% dan 35%, tetapi lebih rendah dibandingkan dengan kontrol. Nilai rataan kadar glukosa darah lebih tinggi pada perlakuan ransum yang diberi suplementasi Indigofera 45%.
{"title":"PENGARUH SUPLEMENTASI INDIGOFERA DENGAN LEVEL YANG BERBEDA PADA TOTAL PROTEIN PLASMA DAN GLUKOSA DARAH KAMBING SABURAI BETINA","authors":"Riska Maulinda, Siswanto Siswanto, Muhtaruddin Muhtaruddin, Madi Hartono","doi":"10.23960/jrip.2024.8.2.257-265","DOIUrl":"https://doi.org/10.23960/jrip.2024.8.2.257-265","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh dan level suplementasi Indigofera terhadap total protein plasma dan kadar glukosa darah pada kambing Saburai betina. Penelitian ini dilaksanakan pada 11 Mei--13 Juni 2023 di UPTD Pembibitan Ternak Kambing Saburai, Desa Negeri Sakti, Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 perlakuan dengan 3 ulangan yang terdiri dari pakan basal 100% (P0), pakan basal 75% + indigofera 25% (P1), pakan basal 65% + indigofera 35% (P2), dan pakan basal 55% + indigofera 45% (P3). Sampel pada penelitian ini terdiri dari 12 ekor kambing Saburai betina berumur 4,5 tahun. Analisis total protein plasma dan glukosa darah kambing dilakukan di Laboratorium Klinik Pramitra Biolab Indonesia, Bandar Lampung. Data hasil pengamatan dianalisis dengan sidik ragam pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan P0, P1, P2, dan P3 tidak berpengaruh nyata terhadap total protein plasma dan glukosa darah kambing Saburai betina. Rata-rata total protein plasma 8,20 g/dL (P0); 7,97 g/dL (P1); 7,43 g/dL(P2); dan 8,43 g/dL (P3). Rataan glukosa darah 40,0 mg/dL(P0); 39,7 mg/dL(P1); 35,7 mg/dL (P2); dan 47,3 mg/dL (P3). Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa suplementasi Indigofera 45% dalam ransum menghasilkan nilai total protein plasma yang lebih tinggi dibandingkan suplementasi Indigofera 25% dan 35%, tetapi lebih rendah dibandingkan dengan kontrol. Nilai rataan kadar glukosa darah lebih tinggi pada perlakuan ransum yang diberi suplementasi Indigofera 45%.","PeriodicalId":17765,"journal":{"name":"Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan (Journal of Research and Innovation of Animals)","volume":"62 9","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-05-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140964715","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-05-17DOI: 10.23960/jrip.2024.8.2.186-192
Berliana Sari, K. Adhianto, Erwanto Erwanto, A. Husni
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui produktivitas sapi Brahman Cross tipe bull dengan bobot awal yang berbeda di PT. Indo Prima Beef Lampung Tengah, Provinsi Lampung. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan Januari-Maret di PT. Indo Prima Beef Lampung Tengah, Provinsi Lampung. Metode yang digunakan yaitu survei dengan pengambilan sampel populasi suatu data. Data yang digunakan adalah data sekunder dan primer. Data dianalisis dengan analisis deskriptif dan ditampilkan dalam bentuk diagram batang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pertambahan Bobot Badan Harian (PBBH) tertinggi adalah sapi dengan bobot awal 351-400 kg sebesar 1,55kg/ekor/hari diikuti sapi bobot awal 301-350 kg sebesar 1,35kg/ekor/hari dan sapi bobot awal 250-300kg /ekor /hari. Feed Intake (FI) sapi tertinggi secara berurutan adalah sapi dengan bobot awal 351-400 kg sebanyak 14kg/ekor/hari, 301-350 kg sebanyak 11kg/ekor/hari dan 250-300 kg sebanyak 9,7kg/ekor/hari. Feed Conversion Ratio (FCR) sapi paling baik yang dihasilkan dalam penelitian ini secara berurutan adalah sapi dengan bobot awal 250-300 kg 8,0%, 301-350 kg 8,1% dan 351-400 kg 9,0%. Income Over Feed Cost (IOFC) sapi yang menghasilkan keuntungan paling tinggi secara berurutan adalah sapi Brahman Cross tipe bull dengan bobot awal 351-400 kg sebesar Rp. 221.047/ekor/hari, 301-350 kg sebesar Rp.208.645/ekor/hari dan 250-300 kg sebesar Rp. 178.072 /ekor /hari. Kesimpulan penelitian ini yaitu produktivitas sapi Brahman Cross tipe bull dengan bobot awal yang berbeda di PT. Indo Prima Beef yang terbaik adalah pada bobot 351-400 kg dibanding bobot 250-300 kg dan 301-350 kg.
{"title":"PRODUKTIVITAS SAPI BRAHMAN CROSS TIPE BULL DENGAN BOBOT AWAL YANG BERBEDA DI PT. INDO PRIMA BEEF LAMPUNG TENGAH, PROVINSI LAMPUNG","authors":"Berliana Sari, K. Adhianto, Erwanto Erwanto, A. Husni","doi":"10.23960/jrip.2024.8.2.186-192","DOIUrl":"https://doi.org/10.23960/jrip.2024.8.2.186-192","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui produktivitas sapi Brahman Cross tipe bull dengan bobot awal yang berbeda di PT. Indo Prima Beef Lampung Tengah, Provinsi Lampung. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan Januari-Maret di PT. Indo Prima Beef Lampung Tengah, Provinsi Lampung. Metode yang digunakan yaitu survei dengan pengambilan sampel populasi suatu data. Data yang digunakan adalah data sekunder dan primer. Data dianalisis dengan analisis deskriptif dan ditampilkan dalam bentuk diagram batang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pertambahan Bobot Badan Harian (PBBH) tertinggi adalah sapi dengan bobot awal 351-400 kg sebesar 1,55kg/ekor/hari diikuti sapi bobot awal 301-350 kg sebesar 1,35kg/ekor/hari dan sapi bobot awal 250-300kg /ekor /hari. Feed Intake (FI) sapi tertinggi secara berurutan adalah sapi dengan bobot awal 351-400 kg sebanyak 14kg/ekor/hari, 301-350 kg sebanyak 11kg/ekor/hari dan 250-300 kg sebanyak 9,7kg/ekor/hari. Feed Conversion Ratio (FCR) sapi paling baik yang dihasilkan dalam penelitian ini secara berurutan adalah sapi dengan bobot awal 250-300 kg 8,0%, 301-350 kg 8,1% dan 351-400 kg 9,0%. Income Over Feed Cost (IOFC) sapi yang menghasilkan keuntungan paling tinggi secara berurutan adalah sapi Brahman Cross tipe bull dengan bobot awal 351-400 kg sebesar Rp. 221.047/ekor/hari, 301-350 kg sebesar Rp.208.645/ekor/hari dan 250-300 kg sebesar Rp. 178.072 /ekor /hari. Kesimpulan penelitian ini yaitu produktivitas sapi Brahman Cross tipe bull dengan bobot awal yang berbeda di PT. Indo Prima Beef yang terbaik adalah pada bobot 351-400 kg dibanding bobot 250-300 kg dan 301-350 kg.","PeriodicalId":17765,"journal":{"name":"Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan (Journal of Research and Innovation of Animals)","volume":"38 24","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-05-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140966260","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-05-17DOI: 10.23960/jrip.2024.8.2.283-290
Muhammad Rifki, A. Qisthon, Fitria Tsani Farda, Muhtarudin Muhtarudin
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh penambahan temulawak terhadap konsumsi ransum, pertambahan bobot badan harian, efisiensi ransum, dan income over feed cost kambing Peranakan Etawa. Penelitian dilaksanakan selama 30 hari di peternakan kambing milik Bapak Adel, Kampung Sanggar Buana, Kecamatan Seputih Banyak, Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung dan Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak, Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental menggunakan metode rancangan acak lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan tiga ulangan. Perlakuan yang diberikan yaitu P0 (pakan basal tanpa temulawak), P1 (pakan basal + 8 g temulawak), P2 (pakan basal + 12 g temulawak), dan P3 (pakan basal + 16 g temulawak). Data yang diperoleh akan dianalisis menggunakan analisis ragam dan dilanjutkan dengan uji BNT. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa penambahan termulawak berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap konsumsi ransum sebesar 1,48 kg BK/ekor/hari, pertambahan bobot badan harian sebesar 133,33 g/ekor/hari, efisiensi ransum sebesar 9,02 % dan income over feed cost sebesar Rp. 143.168,91. Perlakuan terbaik diperoleh dengan level temulawak 16 g (P<0,05) terhadap konsumsi ransum sebesar 1,48 kg BK/ekor/hari, pertambahan bobot badan harian sebesar 133,33 g/ekor/hari, efisiensi ransum sebesar 9,02 % dan income over feed cost sebesar Rp. 143.168,91.
{"title":"PENGARUH PEMBERIAN TEMULAWAK (Curcuma xhanthorrhiza) TERHADAP PERFORMA PRODUKSI KAMBING PERANAKAN ETAWA","authors":"Muhammad Rifki, A. Qisthon, Fitria Tsani Farda, Muhtarudin Muhtarudin","doi":"10.23960/jrip.2024.8.2.283-290","DOIUrl":"https://doi.org/10.23960/jrip.2024.8.2.283-290","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh penambahan temulawak terhadap konsumsi ransum, pertambahan bobot badan harian, efisiensi ransum, dan income over feed cost kambing Peranakan Etawa. Penelitian dilaksanakan selama 30 hari di peternakan kambing milik Bapak Adel, Kampung Sanggar Buana, Kecamatan Seputih Banyak, Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung dan Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak, Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental menggunakan metode rancangan acak lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan tiga ulangan. Perlakuan yang diberikan yaitu P0 (pakan basal tanpa temulawak), P1 (pakan basal + 8 g temulawak), P2 (pakan basal + 12 g temulawak), dan P3 (pakan basal + 16 g temulawak). Data yang diperoleh akan dianalisis menggunakan analisis ragam dan dilanjutkan dengan uji BNT. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa penambahan termulawak berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap konsumsi ransum sebesar 1,48 kg BK/ekor/hari, pertambahan bobot badan harian sebesar 133,33 g/ekor/hari, efisiensi ransum sebesar 9,02 % dan income over feed cost sebesar Rp. 143.168,91. Perlakuan terbaik diperoleh dengan level temulawak 16 g (P<0,05) terhadap konsumsi ransum sebesar 1,48 kg BK/ekor/hari, pertambahan bobot badan harian sebesar 133,33 g/ekor/hari, efisiensi ransum sebesar 9,02 % dan income over feed cost sebesar Rp. 143.168,91. ","PeriodicalId":17765,"journal":{"name":"Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan (Journal of Research and Innovation of Animals)","volume":"52 51","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-05-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140965664","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}