Tujuan dari penelitian ini (1) mendeskripsikan ciri kebahasaan; (2) mendeskripsikan nilai kehidupan dan bentuk pengarang menyampaikan nilai kehidupan; (3) mendeskripsikan desain bahan ajar; (4) mendeskripsikan hasil implementasi. Metode yang digunakan penelitian kualitatif. Hasil penelitian Pertama, ditemukan 7 ciri kebahasaan teks cerpen yakni 1) Hampir keseluruhan cerita dalam cerpen dibuka dengan menggunakan bahasa deskriptif 2) Terdapat kata benda sebagai kata ganti orang. 3) Ditemukan kata keterangan 4) Adanya penghubung waktu dan konjungsi subordinatif 5) Adanya penggunaan bentuk lampau. 6) Adanya kata kerja yang mengindikasikan apa yang dipikirkan/ dirasakan pelaku. 7) Adanya bahasa konotatif (majas dan ungkapan). Kedua, nilai moral paling sering disampaikan oleh pengarang. Dari 8 cerpen yang telah dianalisis diketahui bahwa 5 cerpen menggunakan bentuk penyampaian langsung. Ketiga, hasil akumulasi skor rata-rata dosen ahli dan guru Bahasa Indonesia, maka bahan ajar dinyatakan sangat layak digunakan. Keempat, hasil tes uji coba bahan ajar dinyatakan lulus.
{"title":"KAJIAN CIRI KEBAHASAAN DAN NILAI KEHIDUPAN DALAM KUMPULAN CERPEN SENYUM KARYAMIN SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR TEKS CERPEN BERORIENTASI PADA KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DI SMA","authors":"Miftahul Rizqiyanah","doi":"10.33603/JT.V9I2.5134","DOIUrl":"https://doi.org/10.33603/JT.V9I2.5134","url":null,"abstract":"Tujuan dari penelitian ini (1) mendeskripsikan ciri kebahasaan; (2) mendeskripsikan nilai kehidupan dan bentuk pengarang menyampaikan nilai kehidupan; (3) mendeskripsikan desain bahan ajar; (4) mendeskripsikan hasil implementasi. Metode yang digunakan penelitian kualitatif. Hasil penelitian Pertama, ditemukan 7 ciri kebahasaan teks cerpen yakni 1) Hampir keseluruhan cerita dalam cerpen dibuka dengan menggunakan bahasa deskriptif 2) Terdapat kata benda sebagai kata ganti orang. 3) Ditemukan kata keterangan 4) Adanya penghubung waktu dan konjungsi subordinatif 5) Adanya penggunaan bentuk lampau. 6) Adanya kata kerja yang mengindikasikan apa yang dipikirkan/ dirasakan pelaku. 7) Adanya bahasa konotatif (majas dan ungkapan). Kedua, nilai moral paling sering disampaikan oleh pengarang. Dari 8 cerpen yang telah dianalisis diketahui bahwa 5 cerpen menggunakan bentuk penyampaian langsung. Ketiga, hasil akumulasi skor rata-rata dosen ahli dan guru Bahasa Indonesia, maka bahan ajar dinyatakan sangat layak digunakan. Keempat, hasil tes uji coba bahan ajar dinyatakan lulus.","PeriodicalId":179872,"journal":{"name":"Jurnal Tuturan","volume":"74 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125877843","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Mendongeng merupakan kegiatan bercerita yang biasanya dilakukan oleh orang tua sebagai pengantar anak untuk tidur. Melalui dongeng atau cerita, orang tua menyampaikan pelajaran dan nilai-nilai kehidupan yang terselip dibalik cerita yang disampaikan. Namun, pada kenyataannya saat ini, kegiatan mendongeng sudah tergantikan dengan majunya perkembangan teknologi informasi. Anak-anak lebih menyukai cerita-cerita yang bukan berasal dari daerahnya masing-masing. Padahal kita ketahui banyak sekali cerita rakyat Cirebon yang perlu diketahui oleh anak-anak. Kurangnya pengenalan cerita rakyat pada anak-anak membuat anak tidak mengetahui cerita yang berasal dari daerahnya. Untuk itu perlu diadakan pengenalan lebih mendalam mengenai kegiatan mendongeng cerita rakyat Cirebon sebagai salah satu upaya pelestarian kearifan lokal Cirebon. Dengan adanya pengetahuan ini, diharapkan menumbuhkan rasa bangga, menjaga, dan mampu melestarikan kearifan lokal Cirebon yang dimiliki.
{"title":"PENGENALAN CERITA RAKYAT CIREBON PADA SISWA SD MELALUI MENDONGENG SEBAGAI UPAYA PELESTARIAN KEARIFAN LOKAL CIREBON","authors":"Hesti Muliawati, Elin Rosmaya, Nuning Wahyuningsih","doi":"10.33603/JT.V9I2.5131","DOIUrl":"https://doi.org/10.33603/JT.V9I2.5131","url":null,"abstract":"Mendongeng merupakan kegiatan bercerita yang biasanya dilakukan oleh orang tua sebagai pengantar anak untuk tidur. Melalui dongeng atau cerita, orang tua menyampaikan pelajaran dan nilai-nilai kehidupan yang terselip dibalik cerita yang disampaikan. Namun, pada kenyataannya saat ini, kegiatan mendongeng sudah tergantikan dengan majunya perkembangan teknologi informasi. Anak-anak lebih menyukai cerita-cerita yang bukan berasal dari daerahnya masing-masing. Padahal kita ketahui banyak sekali cerita rakyat Cirebon yang perlu diketahui oleh anak-anak. Kurangnya pengenalan cerita rakyat pada anak-anak membuat anak tidak mengetahui cerita yang berasal dari daerahnya. Untuk itu perlu diadakan pengenalan lebih mendalam mengenai kegiatan mendongeng cerita rakyat Cirebon sebagai salah satu upaya pelestarian kearifan lokal Cirebon. Dengan adanya pengetahuan ini, diharapkan menumbuhkan rasa bangga, menjaga, dan mampu melestarikan kearifan lokal Cirebon yang dimiliki.","PeriodicalId":179872,"journal":{"name":"Jurnal Tuturan","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133583243","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini dilatar belakangi bahwa pengembangan bahan ajar masih belum sepenuhnya dilakukan oleh pendidik. Hal tersebut terhalangnya waktu dan kondisi dari pendidik, dalam hal ini pendidik masih menggunakan bahan ajar sebelumnya. Maka dengan demikian hal yang dilakukan adalah mengembangkan bahan ajar teks cerpen dalam nilai sosial dan unsur-unsur pembangun cerpen pendek berupa bahan ajar modul. Diharapkan bagi peserta didik dapat belajar secara mandiri namun tetap terkontrol oleh pendidik. Metode penelitian yang digunakan adalah metode metode pengembangan (Research and Development atau R&D) dengan model ADDIE yang terdiri atas lima tahap penelitian dan pengembangan. Tahap tersebut yaitu sebagai berikut: 1) Analysis (Analisis), Design (Perancangan), Development (Pengembangan), Implemetation (Implementasi), dan Evaluation (Evaluasi). Penggunaan model ADDIE dimaksudkan untuk menyederhanakan penelitian namun akan mengahsilkan penelitian yang efektif dan efisien. Hasil dari penelitian ini peserta didik dapat menambah wawasan dari antologi cerpen dalam modul yang dibuat oleh pendidik, selain efesien waktu karena belajar mandiri. Hasil pengembangan bahan ajar ini pun divalidasi oleh dosen ahli dan guru agar sejauh mana bahan ajar modul dapat digunakan untuk sebagai referensi lain untuk memperoleh hasil pembelajaran secara maksimal.
{"title":"NILAI SOSIAL DALAM SOSIAL ANTOLOGI CERITA PENDEK �JURAGAN HAJI�KARYA HELVY TIANA ROSA DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA DI SMA","authors":"Sri Hayati","doi":"10.33603/JT.V9I2.5137","DOIUrl":"https://doi.org/10.33603/JT.V9I2.5137","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilatar belakangi bahwa pengembangan bahan ajar masih belum sepenuhnya dilakukan oleh pendidik. Hal tersebut terhalangnya waktu dan kondisi dari pendidik, dalam hal ini pendidik masih menggunakan bahan ajar sebelumnya. Maka dengan demikian hal yang dilakukan adalah mengembangkan bahan ajar teks cerpen dalam nilai sosial dan unsur-unsur pembangun cerpen pendek berupa bahan ajar modul. Diharapkan bagi peserta didik dapat belajar secara mandiri namun tetap terkontrol oleh pendidik. Metode penelitian yang digunakan adalah metode metode pengembangan (Research and Development atau R&D) dengan model ADDIE yang terdiri atas lima tahap penelitian dan pengembangan. Tahap tersebut yaitu sebagai berikut: 1) Analysis (Analisis), Design (Perancangan), Development (Pengembangan), Implemetation (Implementasi), dan Evaluation (Evaluasi). Penggunaan model ADDIE dimaksudkan untuk menyederhanakan penelitian namun akan mengahsilkan penelitian yang efektif dan efisien. Hasil dari penelitian ini peserta didik dapat menambah wawasan dari antologi cerpen dalam modul yang dibuat oleh pendidik, selain efesien waktu karena belajar mandiri. Hasil pengembangan bahan ajar ini pun divalidasi oleh dosen ahli dan guru agar sejauh mana bahan ajar modul dapat digunakan untuk sebagai referensi lain untuk memperoleh hasil pembelajaran secara maksimal.","PeriodicalId":179872,"journal":{"name":"Jurnal Tuturan","volume":"77 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124846915","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Dede Endang Mascita, Tri Pujiatna, Rhici Prisilia Kuntari
Penelitian ini dilakukan pada kelas X SMA N 1 Banjarharjo guna mendeskrispkan adatidakya pengaruh model pembelajaran berbasis proyek dalam menulis teks negosasiasi dengan bantuan video. Sampel penelitian ini adalah X MIPA 1 sebagai kelas eksperimen dan X MIPA 2 sebagai kelas pembanding. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dengan menggunakan tes dan obeservasi. Teknik tes digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menulis teks negosiasi. Teknik tes yang digunakan berupa tes awal dan tes akhir. Teknik observasi digunakan untuk mengetahui aktivitas belajar siswa dilakukan observasi pada proses pembelajaran di dua kelas tersebut. Berdasarkan uji test dengan menggunakan SPSS versi 22 terhadap nilai tes akhir yang diperoleh kelas eksperimen dan kelas kontrol, dapat disimpulkan bahwa dari uji statistik yang diperoleh nilai Sig sebesar 0,036. Nilai Asymp Sig (2-tailed) sebesar 0,036 < 0,05, yang artinya ditolak dan diterima. Artinya, ada perbedaan hasil belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum dan sesudah perlakuan. Karena ada perbedaan yang signifikan, maka penerapan model berbasis proyek berbantuan media video terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran menulis teks negosiasi dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis teks negosiasi.
{"title":"MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS NEGOSIASI BERBANTUAN MEDIA VIDEO PADA KELAS X SMA","authors":"Dede Endang Mascita, Tri Pujiatna, Rhici Prisilia Kuntari","doi":"10.33603/jt.v9i1.3638","DOIUrl":"https://doi.org/10.33603/jt.v9i1.3638","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilakukan pada kelas X SMA N 1 Banjarharjo guna mendeskrispkan adatidakya pengaruh model pembelajaran berbasis proyek dalam menulis teks negosasiasi dengan bantuan video. Sampel penelitian ini adalah X MIPA 1 sebagai kelas eksperimen dan X MIPA 2 sebagai kelas pembanding. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dengan menggunakan tes dan obeservasi. Teknik tes digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menulis teks negosiasi. Teknik tes yang digunakan berupa tes awal dan tes akhir. Teknik observasi digunakan untuk mengetahui aktivitas belajar siswa dilakukan observasi pada proses pembelajaran di dua kelas tersebut. Berdasarkan uji test dengan menggunakan SPSS versi 22 terhadap nilai tes akhir yang diperoleh kelas eksperimen dan kelas kontrol, dapat disimpulkan bahwa dari uji statistik yang diperoleh nilai Sig sebesar 0,036. Nilai Asymp Sig (2-tailed) sebesar 0,036 < 0,05, yang artinya ditolak dan diterima. Artinya, ada perbedaan hasil belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum dan sesudah perlakuan. Karena ada perbedaan yang signifikan, maka penerapan model berbasis proyek berbantuan media video terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran menulis teks negosiasi dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis teks negosiasi.","PeriodicalId":179872,"journal":{"name":"Jurnal Tuturan","volume":"51 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128453518","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk menyusun bahan ajar Teks Cerita Rakyat di SMA/MA. Sehubungan dengan hal tersebut peneliti mencoba mengkaji teks cerita rakyat di wilayah Kabupaten Cirebon yang selanjutnya dikaji berdasarkan struktur dan nilai-nilai, untuk dapat dimanfaatkan sebagai bahan ajar bahasa Indonesia di SMA. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis. Metode ini dilakukan dengan cara mendeskripsikan data bahasa yang kemudian disusul dengan analisis. Data yang dikumpulkan melalui penelitian ini adalah data kualitatif berupa deskripsi struktur dan nilai teks cerita rakyat asal-usul desa di Kabupaten Cirebon. Pengumpulan data dilakukan melalui dua tahap. Tahap pertama, dilakukan pengkajian struktur dan nilai-nilai dari sebelas cerita asal-usul desa. Tahap kedua, dilakukan pengkajian terhadap kriteria cerita rakyat untuk pemanfaatannya sebagai bahan ajar. Pemerolehan data dilakukan melalui dokumen buku asal-usul desa di Kabupaten Cirebon yang disusun Disbudpora Pemerintah Kabupaten Cirebon edisi pertama sampai enam dan menggunakan teknik angket untuk ahli materi, guru bahasa Indonesia, dan siswa. Berdasarkan hasil kajian dapat dikumpulkan sebelas cerita rakyat asal-usul desa yang merupakan jenis legenda yang memiliki struktur dan nilai-nilai sesuai dengan Kurikulum 2013. Setelah divalidasi oleh ahli materi dan guru bahasa Indonesia serta diuji coba kepada siswa, bahan ajar teks cerita rakyat Kabupaten Cirebon untuk Kelas Sepuluh Berdasarkan Kurikulum 2013 layak digunakan. Hasil implementasi pada peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Gegesik Kabupaten Cirebon dari dokumen Cerita Rakyat Asal-usul desa di Kabupaten Cirebon menunjukkan bahwa bahan ajar yang dikembangkan dapat dipahami. Hal ini dibuktikan dari angket yang menyatakan sangat setuju nilai 30, nilai setuju nilai 64 berarti setuju digunakan. Hasil tes, siswa memeroleh nilai prestasi terendah 81,4 sedangkan tertinggi 98,5 berarti siswa mengetahui dan memahami struktur dan nilai-nilai cerita rakyat.
这项研究的目的是编写一篇关于高中/MA民间故事的教学材料。在这方面,研究人员试图研究希雷邦地区的民间传说文本,这些故事是基于结构和价值观进行的,以供高中英语教学之用。本研究采用分析性描述性方法。这种方法是通过描述语言数据然后进行分析来实现的。通过这项研究收集的数据是一种定性数据,它描述了西雷邦县原始农村故事故事文本的结构和价值。数据收集是通过两个阶段进行的。第一阶段是对11个村庄起源故事的结构和价值进行研究。第二阶段是审查民间故事的标准,以其作为教学材料。数据的提取是通过西雷邦摄政的《村起源手册》(Cirebon district)的初版《西雷邦摄政》(dispensment of Cirebon)的初版《洞察》(dispending of the trees)编写的,并采用了由学者、英语教师和学生组成的预算工程。根据这项研究,我们可以收集11个民间传说,这是一种根据2013年的课程进行有结构和价值观的传说。经过印尼学者和教师的验证,并对学生进行了测试,根据2013年课程,西雷汶摄政民间故事文本可以使用。从Cirebon地区的民间传说文件中,X高中乡村1 Gegesik区学习者的应用表明,开发的教学材料是可以理解的。这从一个庄严同意的等级30来证明,同意的值64表示同意使用。测试结果,学生的成绩最低的是81.4分,最高是98.5分,这意味着学生了解和理解民间传说的结构和价值。
{"title":"STRUKTUR DAN NILAI-NILAI CERITA RAKYAT KABUPATEN CIREBON DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR DI SMA","authors":"Akhmad Fadila","doi":"10.33603/jt.v9i1.3639","DOIUrl":"https://doi.org/10.33603/jt.v9i1.3639","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menyusun bahan ajar Teks Cerita Rakyat di SMA/MA. Sehubungan dengan hal tersebut peneliti mencoba mengkaji teks cerita rakyat di wilayah Kabupaten Cirebon yang selanjutnya dikaji berdasarkan struktur dan nilai-nilai, untuk dapat dimanfaatkan sebagai bahan ajar bahasa Indonesia di SMA. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis. Metode ini dilakukan dengan cara mendeskripsikan data bahasa yang kemudian disusul dengan analisis. Data yang dikumpulkan melalui penelitian ini adalah data kualitatif berupa deskripsi struktur dan nilai teks cerita rakyat asal-usul desa di Kabupaten Cirebon. Pengumpulan data dilakukan melalui dua tahap. Tahap pertama, dilakukan pengkajian struktur dan nilai-nilai dari sebelas cerita asal-usul desa. Tahap kedua, dilakukan pengkajian terhadap kriteria cerita rakyat untuk pemanfaatannya sebagai bahan ajar. Pemerolehan data dilakukan melalui dokumen buku asal-usul desa di Kabupaten Cirebon yang disusun Disbudpora Pemerintah Kabupaten Cirebon edisi pertama sampai enam dan menggunakan teknik angket untuk ahli materi, guru bahasa Indonesia, dan siswa. Berdasarkan hasil kajian dapat dikumpulkan sebelas cerita rakyat asal-usul desa yang merupakan jenis legenda yang memiliki struktur dan nilai-nilai sesuai dengan Kurikulum 2013. Setelah divalidasi oleh ahli materi dan guru bahasa Indonesia serta diuji coba kepada siswa, bahan ajar teks cerita rakyat Kabupaten Cirebon untuk Kelas Sepuluh Berdasarkan Kurikulum 2013 layak digunakan. Hasil implementasi pada peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Gegesik Kabupaten Cirebon dari dokumen Cerita Rakyat Asal-usul desa di Kabupaten Cirebon menunjukkan bahwa bahan ajar yang dikembangkan dapat dipahami. Hal ini dibuktikan dari angket yang menyatakan sangat setuju nilai 30, nilai setuju nilai 64 berarti setuju digunakan. Hasil tes, siswa memeroleh nilai prestasi terendah 81,4 sedangkan tertinggi 98,5 berarti siswa mengetahui dan memahami struktur dan nilai-nilai cerita rakyat.","PeriodicalId":179872,"journal":{"name":"Jurnal Tuturan","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127540714","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian Ini bertujuan untuk memvalidasi soal-soal yang sudah ada, sebagai ciri-ciri proses pengembangan penilaian kognitif berorientasi pada soal HOTS dan pemanfaatannya dalam pembelajaran bahasa indonesia di SMK. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian (R&D). Ini adalah proses yang digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk. berdasarkan analisis validasi dari kasus-kasus tertentu. Sampel data sebanyak 407 soal sebagai sumber dipilih secara kriteria dan proporsional (proportional random sampling kriteria). Data dikumpulkan menggunakan teknik dokumentasi. Data yang terkumpul dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Berikut hasil data soal mata pelajaran Bahasa Indonesia dari 9 SMK Kabupaten Subang, penulis akan menghitung rerata soal tersebut. (1) Dengan rerata jumlah soal 52, (2) rerata jumlah soal LOTS 24, (3) mempunyai presentasi rerata soal LOTS 45%, (4) jumlah soal HOTS rerata 27 dan (5) presentasi rerata HOTS 53%. dengan respon siswa dan guru sangat baik.
{"title":"PENGEMBANGAN PENILAIAN KOGNITIF BERORIENTASI HOTS DAN PEMANFAATANNYA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMK","authors":"Adnannudin Adnannudin, Suherli Kusmana, Dede Endang Mascita","doi":"10.33603/jt.v9i1.3635","DOIUrl":"https://doi.org/10.33603/jt.v9i1.3635","url":null,"abstract":"Penelitian Ini bertujuan untuk memvalidasi soal-soal yang sudah ada, sebagai ciri-ciri proses pengembangan penilaian kognitif berorientasi pada soal HOTS dan pemanfaatannya dalam pembelajaran bahasa indonesia di SMK. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian (R&D). Ini adalah proses yang digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk. berdasarkan analisis validasi dari kasus-kasus tertentu. Sampel data sebanyak 407 soal sebagai sumber dipilih secara kriteria dan proporsional (proportional random sampling kriteria). Data dikumpulkan menggunakan teknik dokumentasi. Data yang terkumpul dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Berikut hasil data soal mata pelajaran Bahasa Indonesia dari 9 SMK Kabupaten Subang, penulis akan menghitung rerata soal tersebut. (1) Dengan rerata jumlah soal 52, (2) rerata jumlah soal LOTS 24, (3) mempunyai presentasi rerata soal LOTS 45%, (4) jumlah soal HOTS rerata 27 dan (5) presentasi rerata HOTS 53%. dengan respon siswa dan guru sangat baik.","PeriodicalId":179872,"journal":{"name":"Jurnal Tuturan","volume":"37 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126572323","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik. Materi teks novel kelas XII SMA pada Kurikulum 2013 Revisi membutuhkan bahan ajar pendamping untuk memenuhi kegiatan pembelajaran di sekolah. Hal tersebut dikarenakan kurangnya pendalaman materi dan contoh teks yang kurang beragam sehingga membutuhkan bahan ajar pendamping khususnya pada materi teks novel yang sesuai dengan KD 3.9 menganalisis isi dan kebahasaan novel dan KD 4.9 merancang novel atau novelet dengan memerhatikan isi dan kebahasaan. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk membuat bahan ajar subbab buku teks novel untuk kelas XII SMA. Nilai-nilali edukasi yang telah dianalisis penulis dalam teks novel berjudul Ayah karya Andrea Hirata djadikan materi penyusunan bahan ajar subbab buku teks novel. Berdasarkan hasil validasi yang dilakukan oleh penimbang ahli mendapatkan hasil sebesar 98,43 dengan kriteria sangat valid. Uji coba bahan ajar subbab buku teks novel dilakukan kepada 10 peserta didik kelas XII SMA untuk mengetahui respons terhadap penggunaannya dalam pembelajaran di sekolah. Uji coba tersebut mendapat hasil 94,25 dengan kriteria sangat valid. Dari hasil validasi dan ujicoba yang telah dilakukan, penulis menyimpulkan bahwa bahan ajar subbab buku teks novel layak digunakan sebagai bahan ajar pendamping dalam kegiatan pembelajaran di sekolah khususnya dalam materi teks novel.
{"title":"ANALISIS NILAI EDUKASI DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR TEKS NOVEL DI SMA","authors":"Rendi Suhendra, Hesti Muliawati, Sobihah Rasyad","doi":"10.33603/jt.v9i1.3637","DOIUrl":"https://doi.org/10.33603/jt.v9i1.3637","url":null,"abstract":"Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik. Materi teks novel kelas XII SMA pada Kurikulum 2013 Revisi membutuhkan bahan ajar pendamping untuk memenuhi kegiatan pembelajaran di sekolah. Hal tersebut dikarenakan kurangnya pendalaman materi dan contoh teks yang kurang beragam sehingga membutuhkan bahan ajar pendamping khususnya pada materi teks novel yang sesuai dengan KD 3.9 menganalisis isi dan kebahasaan novel dan KD 4.9 merancang novel atau novelet dengan memerhatikan isi dan kebahasaan. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk membuat bahan ajar subbab buku teks novel untuk kelas XII SMA. Nilai-nilali edukasi yang telah dianalisis penulis dalam teks novel berjudul Ayah karya Andrea Hirata djadikan materi penyusunan bahan ajar subbab buku teks novel. Berdasarkan hasil validasi yang dilakukan oleh penimbang ahli mendapatkan hasil sebesar 98,43 dengan kriteria sangat valid. Uji coba bahan ajar subbab buku teks novel dilakukan kepada 10 peserta didik kelas XII SMA untuk mengetahui respons terhadap penggunaannya dalam pembelajaran di sekolah. Uji coba tersebut mendapat hasil 94,25 dengan kriteria sangat valid. Dari hasil validasi dan ujicoba yang telah dilakukan, penulis menyimpulkan bahwa bahan ajar subbab buku teks novel layak digunakan sebagai bahan ajar pendamping dalam kegiatan pembelajaran di sekolah khususnya dalam materi teks novel.","PeriodicalId":179872,"journal":{"name":"Jurnal Tuturan","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127705618","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Keberhasilan guru dalam menjalankan tugasnya bisa memengaruhi dalam proses pembelajaran di kelas. Oleh sebab itu, guru hendaknya harus menyiapkan diri dalam menyajikan bahan ajar, menentukan kegiatan yang akan dilakukan bersama para siswanya, mampu meningkatkan keterampilan khusus tersebut,sebagai sarana penunjang pembelajaran agar mencapai tujuan yang hendak diinginkan. Dengan demikian, peranan bahan ajar sebagai salah satu komponen pembelajaran sangat penting dalam usaha meningkatkan hasil belajar. Penelitian kualitatif ini dilaksanakan di SMAN 1 Majalengka dan bertujuan untuk mendesksiprikan pengalaman novelis dalam mengembangkan gagasan menjadi novel, bahan ajar menulis novel berdasarkan pengalaman novelis, prototipe bahan ajar menulis novel berdasarkan kurikulum 2013, dan mendesksiprikan aktivitas pembelajaran menulis novel yang sesuai dengan potensi peserta didik. Berdasarkan hasil pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: novelis dalam menulis novel didasarkan apa yang dipikirkan, dilihat dan dirasakan, dibaca, dari pengalamannya berinteraksi dengan lingkungan sosial dan dikreasikan melalui kreativitas serta imajinasinya.Penerapannya bagi siswa, kesulitan siswa dalam mencari ide yang akan dituangkan menjadi novel dapat diatasi dengan menuliskan pengalaman yang dimiliki oleh siswa. Novel sebagai sebuah representasi kehidupan dapat dikisahkan melalui pengalaman yang dimiliki oleh siswa. Pengalaman tersebut akan sangat bermanfaat apabila ditulis menjadi sebuah novel. Materi yang digunakan adalah pengalaman menyenangkan, menakutkan, menggelikan, menyedihkan, dan aneka pengalaman berkesan lainnya, pengalaman yang dialami siswa dijadikan ide awal dalam menulis sebuah novel. Novel tersebut dapat menjadi kisah yang menarik apabila siswa memahami unsur pembangun novel dan mampu mengolah kata-kata sehingga pembaca akan terpesona karenanya. Untuk memudahkan siswa dalam menulis novel bahan ajar dilengkapi dengan langkah-langkah menulis novel, mengembangkan konflik, mengembangkan dan melatih imajinasi, dan penggunaan bahasa yang baik. Pembelajaran merancang novel berdasarkan pengalaman novelis dalam bahan ajar ini terintegrasi dengan pembelajaran menafsir pandangan pengarang, menganalisis isi dan kebahasaan novel, menyajikan hasil dan interpretasi pandangan pengarang.Bahan ajar memiliki tingkat keterbacaan bahan sangat baik, kejelasan informasi yang disajikan sangat baik, kesesuaian dengan kaidah bahasa Indonesia sangat baik, dan penggunaan bahasa yang sangat mudah dipahami. Setelah menggunakan modul bahan ajar siswa sudah mampu menuangkan gagasannya sesuai dengan bahasanya sendiri dengan memperhatikan unsur-unsur intrinsik yang cukup baik.
{"title":"PENGEMBANGAN BAHAN AJAR TEKS NOVEL BERDASARKAN PENGALAMAN NOVELIS UNTUK PEMBELAJARAN MENULIS NOVEL DI SMA/MA","authors":"Titin Supriatin","doi":"10.33603/jt.v9i1.3640","DOIUrl":"https://doi.org/10.33603/jt.v9i1.3640","url":null,"abstract":"Keberhasilan guru dalam menjalankan tugasnya bisa memengaruhi dalam proses pembelajaran di kelas. Oleh sebab itu, guru hendaknya harus menyiapkan diri dalam menyajikan bahan ajar, menentukan kegiatan yang akan dilakukan bersama para siswanya, mampu meningkatkan keterampilan khusus tersebut,sebagai sarana penunjang pembelajaran agar mencapai tujuan yang hendak diinginkan. Dengan demikian, peranan bahan ajar sebagai salah satu komponen pembelajaran sangat penting dalam usaha meningkatkan hasil belajar. Penelitian kualitatif ini dilaksanakan di SMAN 1 Majalengka dan bertujuan untuk mendesksiprikan pengalaman novelis dalam mengembangkan gagasan menjadi novel, bahan ajar menulis novel berdasarkan pengalaman novelis, prototipe bahan ajar menulis novel berdasarkan kurikulum 2013, dan mendesksiprikan aktivitas pembelajaran menulis novel yang sesuai dengan potensi peserta didik. Berdasarkan hasil pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: novelis dalam menulis novel didasarkan apa yang dipikirkan, dilihat dan dirasakan, dibaca, dari pengalamannya berinteraksi dengan lingkungan sosial dan dikreasikan melalui kreativitas serta imajinasinya.Penerapannya bagi siswa, kesulitan siswa dalam mencari ide yang akan dituangkan menjadi novel dapat diatasi dengan menuliskan pengalaman yang dimiliki oleh siswa. Novel sebagai sebuah representasi kehidupan dapat dikisahkan melalui pengalaman yang dimiliki oleh siswa. Pengalaman tersebut akan sangat bermanfaat apabila ditulis menjadi sebuah novel. Materi yang digunakan adalah pengalaman menyenangkan, menakutkan, menggelikan, menyedihkan, dan aneka pengalaman berkesan lainnya, pengalaman yang dialami siswa dijadikan ide awal dalam menulis sebuah novel. Novel tersebut dapat menjadi kisah yang menarik apabila siswa memahami unsur pembangun novel dan mampu mengolah kata-kata sehingga pembaca akan terpesona karenanya. Untuk memudahkan siswa dalam menulis novel bahan ajar dilengkapi dengan langkah-langkah menulis novel, mengembangkan konflik, mengembangkan dan melatih imajinasi, dan penggunaan bahasa yang baik. Pembelajaran merancang novel berdasarkan pengalaman novelis dalam bahan ajar ini terintegrasi dengan pembelajaran menafsir pandangan pengarang, menganalisis isi dan kebahasaan novel, menyajikan hasil dan interpretasi pandangan pengarang.Bahan ajar memiliki tingkat keterbacaan bahan sangat baik, kejelasan informasi yang disajikan sangat baik, kesesuaian dengan kaidah bahasa Indonesia sangat baik, dan penggunaan bahasa yang sangat mudah dipahami. Setelah menggunakan modul bahan ajar siswa sudah mampu menuangkan gagasannya sesuai dengan bahasanya sendiri dengan memperhatikan unsur-unsur intrinsik yang cukup baik.","PeriodicalId":179872,"journal":{"name":"Jurnal Tuturan","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133010065","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Menulis cerpen bukan hanya sekedar kegiatan berbahasa, tetapi juga sebagai alat untuk berpikir dan wadah untuk menyampaikan hasil pemikiran. Dengan demikian, menulis cerpen sebagai kegiatan berbahasa, mempunyai kaitan yang positif dengan berpikir kreatif. Metode latihan terbimbing merupakan cara mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu dengan memberikan bantuan yang terus menerus dan sistematis dengan memperhatikan potensi-potensi yang ada pada individu untuk memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan, kesempatan, dan keterampilan. Penggunaan media cerita bergambar diharapkan membuat siswa mudah dalam mengembangkan ide, gagasan, pikiran yang akan siswa tuangkan ke dalam sebuah tulisan dalam bentuk cerpen. Tujuan penelitian ini adalah peningkatan kemampuan menulis cerpen siswa kelas 7 MTs Negeri Jatibarang dengan metode latihan terbimbing bermedia cerita bergambar.Metode latihan terbimbing bermedia cerita bergambar sangat tepat digunakan dalam pembelajaran menulis cerpen terlihat dari perubahan hasil belajar sebelum dilakukan proses pembelajaran (tes awal) nilai rata-rata sebesar 56,53 dan nilai rata-rata tes akhir sebesar 80,14. Peningkatan nilai rata-rata kemampuan menulis cerpen dengan menggunakan metode latihan terbimbing bermedia cerita bergambar sebesar 23,16.
{"title":"PENERAPAN METODE LATIHAN TERBIMBING BERMEDIA CERITA BERGAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA MTs NEGERI JATIBARANG INDRAMAYU TAHUN PELAJARAN 2014 – 2015","authors":"Irah Surlani, Bachrudin Musthafa, V. Damaianti","doi":"10.33603/jt.v8i1.2682","DOIUrl":"https://doi.org/10.33603/jt.v8i1.2682","url":null,"abstract":"Menulis cerpen bukan hanya sekedar kegiatan berbahasa, tetapi juga sebagai alat untuk berpikir dan wadah untuk menyampaikan hasil pemikiran. Dengan demikian, menulis cerpen sebagai kegiatan berbahasa, mempunyai kaitan yang positif dengan berpikir kreatif. Metode latihan terbimbing merupakan cara mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu dengan memberikan bantuan yang terus menerus dan sistematis dengan memperhatikan potensi-potensi yang ada pada individu untuk memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan, kesempatan, dan keterampilan. Penggunaan media cerita bergambar diharapkan membuat siswa mudah dalam mengembangkan ide, gagasan, pikiran yang akan siswa tuangkan ke dalam sebuah tulisan dalam bentuk cerpen. Tujuan penelitian ini adalah peningkatan kemampuan menulis cerpen siswa kelas 7 MTs Negeri Jatibarang dengan metode latihan terbimbing bermedia cerita bergambar.Metode latihan terbimbing bermedia cerita bergambar sangat tepat digunakan dalam pembelajaran menulis cerpen terlihat dari perubahan hasil belajar sebelum dilakukan proses pembelajaran (tes awal) nilai rata-rata sebesar 56,53 dan nilai rata-rata tes akhir sebesar 80,14. Peningkatan nilai rata-rata kemampuan menulis cerpen dengan menggunakan metode latihan terbimbing bermedia cerita bergambar sebesar 23,16.","PeriodicalId":179872,"journal":{"name":"Jurnal Tuturan","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125318419","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk membuat bahan ajar menulis teks puisi yang akan digunakan di SMA, khususnya di SMA Negeri I Sukahaji Kabupaten Majalengka. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dan untuk memperoleh data, menetapkan fokus penelitian, menafsirkan data serta membuat kesimpulan atas temuannya menggunakan teori dari Sugiyono, yaitu dengan memilih dan menganalisis puisi-puisi yang dimuat pada majalah Horison. Puisi-puisi yang terpilih yaitu “Rhapsodia” dan “Lagu Pop untuk E” karya Sulaiman Djaya, “Perahu” dan “Ma,’la” karya Soni Farid Maulana, “Tiga Kwatrin Subuh, “Diri dalam Ingatan”, “Sempadan” dan “Risalah Doa” karya Eko Putra menjadi puisi pilihan untuk dianalisis strukturnya. Puisi-puisi tersebut dipilih karena memiliki sifat religius, hal tersebut termasuk pada sikap yang dituangkan dalam penyusunan bahan ajar menulis teks puisi serta sesuai dengan pedoman kurikulum 2013 yang lebih mengutamakan sikap dari pada pengetahuan dan keterampilan. Hasil penelitian dari analisis struktur puisi-puisi yang terpilih pada majalah Horison dimanfaatkan untuk penyusunan bahan ajar menulis teks puisi yang akan digunakan di kelas X semester 1 sesuai dengan KI dan KD dalam Kurikulum 2013. Setelah puisi-puisi tersebut dianalisis berdasarkan struktur fisik dan struktur batin, akhirnya diperoleh hasil analisis tersebut untuk dijadikan contoh-contoh dalam penyusunan bahan ajar menulis teks puisi. Validasi bahan ajar yang sudah disusun sudah dilakukan oleh dua orang ahli, pertama oleh dosen ahli dan yang kedua oleh pengawas mata pelajaran Bahasa dan sastra Indonesia, serta sudah dilakukan uji coba terbatas di kelas X SMA Negeri I Sukahaji Kabupaten Majalengka.
{"title":"KAJIAN PUISI DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR TEKS PUISI BERBASIS PENDEKATAN INKUIRI","authors":"Dudung Abdul Hamid, Dede Endang Mascita","doi":"10.33603/jt.v8i1.2677","DOIUrl":"https://doi.org/10.33603/jt.v8i1.2677","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk membuat bahan ajar menulis teks puisi yang akan digunakan di SMA, khususnya di SMA Negeri I Sukahaji Kabupaten Majalengka. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dan untuk memperoleh data, menetapkan fokus penelitian, menafsirkan data serta membuat kesimpulan atas temuannya menggunakan teori dari Sugiyono, yaitu dengan memilih dan menganalisis puisi-puisi yang dimuat pada majalah Horison. Puisi-puisi yang terpilih yaitu “Rhapsodia” dan “Lagu Pop untuk E” karya Sulaiman Djaya, “Perahu” dan “Ma,’la” karya Soni Farid Maulana, “Tiga Kwatrin Subuh, “Diri dalam Ingatan”, “Sempadan” dan “Risalah Doa” karya Eko Putra menjadi puisi pilihan untuk dianalisis strukturnya. Puisi-puisi tersebut dipilih karena memiliki sifat religius, hal tersebut termasuk pada sikap yang dituangkan dalam penyusunan bahan ajar menulis teks puisi serta sesuai dengan pedoman kurikulum 2013 yang lebih mengutamakan sikap dari pada pengetahuan dan keterampilan. Hasil penelitian dari analisis struktur puisi-puisi yang terpilih pada majalah Horison dimanfaatkan untuk penyusunan bahan ajar menulis teks puisi yang akan digunakan di kelas X semester 1 sesuai dengan KI dan KD dalam Kurikulum 2013. Setelah puisi-puisi tersebut dianalisis berdasarkan struktur fisik dan struktur batin, akhirnya diperoleh hasil analisis tersebut untuk dijadikan contoh-contoh dalam penyusunan bahan ajar menulis teks puisi. Validasi bahan ajar yang sudah disusun sudah dilakukan oleh dua orang ahli, pertama oleh dosen ahli dan yang kedua oleh pengawas mata pelajaran Bahasa dan sastra Indonesia, serta sudah dilakukan uji coba terbatas di kelas X SMA Negeri I Sukahaji Kabupaten Majalengka.","PeriodicalId":179872,"journal":{"name":"Jurnal Tuturan","volume":"52 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132023031","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}