Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tuturan kelompok sosial dilihat dari berbagai hal diantaranya konteks dan situasi tutur dengan menitik beratkan kepada kajian proses cara berfikir melalui bahasa yang diucapkan. Dari kajian tersebut bisa dijadikan sebagai pendekatan dalam komunikasi serta bisa menganalisis cara berfikir melalui bahasa yang diucapkan dan dimanfaatkan sebagai komunikasi persuasif kepada kelompok sosial tersebut. Dari hasil kajian tuturan, peneliti memanfaatkannya sebagai komunikasi persuasif pada pelatihan membatik pelatihan tersebut diambil karena yang diambil bukan hanya komunikasi persuasifnya saja melainkan ditambahkan dengan pelatihan membatik disesuaikan dengan karakter masyarakat sebagai modal keterampilan untuk dimiliki dalam menjalani kehidupan atau memenuhi kebutuhan hidupnya.Penelitian ini memerlukan beberapa tahapan analisis diantaranya, a) peneliti melakukan wawancara dan observasi dengan tujuan memperoleh kajian tuturan kepada narasumber; b) studi dokumentasi digunakan sebagai pengumpulan data hasil observasi dengan menyimpan hasil dokumentasi wawancara dan observasi; d) setelah data tersebut terkumpul lalu dianalisis dengan pengelompokan atau pengorganisasian secara interaktif dan terus menerus secara utuh dengan aktifitas reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan.Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa, hasil dari pemanfaatan kajian tuturan untuk komunikasi persuasif dalam pelatihan membatik menunjukkan peningkatan 90% terhadap perubahan pola berfikir dan motivasi kepada masyarakat untuk berusaha dan bekerja dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
{"title":"KAJIAN SOSIOLINGUISTIK TUTURAN KELOMPOK SOSIAL TERTENTU DAN PEMANFAATNYA UNTUK KOMUNIKASI PERSUASIF PADA PELATIHAN MEMBATIK","authors":"Khoirul Fajri","doi":"10.33603/JT.V8I1.2678","DOIUrl":"https://doi.org/10.33603/JT.V8I1.2678","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tuturan kelompok sosial dilihat dari berbagai hal diantaranya konteks dan situasi tutur dengan menitik beratkan kepada kajian proses cara berfikir melalui bahasa yang diucapkan. Dari kajian tersebut bisa dijadikan sebagai pendekatan dalam komunikasi serta bisa menganalisis cara berfikir melalui bahasa yang diucapkan dan dimanfaatkan sebagai komunikasi persuasif kepada kelompok sosial tersebut. Dari hasil kajian tuturan, peneliti memanfaatkannya sebagai komunikasi persuasif pada pelatihan membatik pelatihan tersebut diambil karena yang diambil bukan hanya komunikasi persuasifnya saja melainkan ditambahkan dengan pelatihan membatik disesuaikan dengan karakter masyarakat sebagai modal keterampilan untuk dimiliki dalam menjalani kehidupan atau memenuhi kebutuhan hidupnya.Penelitian ini memerlukan beberapa tahapan analisis diantaranya, a) peneliti melakukan wawancara dan observasi dengan tujuan memperoleh kajian tuturan kepada narasumber; b) studi dokumentasi digunakan sebagai pengumpulan data hasil observasi dengan menyimpan hasil dokumentasi wawancara dan observasi; d) setelah data tersebut terkumpul lalu dianalisis dengan pengelompokan atau pengorganisasian secara interaktif dan terus menerus secara utuh dengan aktifitas reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan.Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa, hasil dari pemanfaatan kajian tuturan untuk komunikasi persuasif dalam pelatihan membatik menunjukkan peningkatan 90% terhadap perubahan pola berfikir dan motivasi kepada masyarakat untuk berusaha dan bekerja dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.","PeriodicalId":179872,"journal":{"name":"Jurnal Tuturan","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114995675","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pembelajaran membaca cerita anak dengan model kooperatif tipe kepala bernomor terstruktur, mendeskripsikan efektivitas penggunaan model kepala bernomor terstruktur, dan mendeskripsikan profil kemampuan membaca cerita anak siswa kelas V Kecamatan Weru Kabupaten Cirebon. Pemecahan masalahnya dengan mengujicobakan model kooperatif tipe kepala bernomor terstruktur. Melalui model kooperatif tipe kepala bernnomor terstruktur, siswa diarahkan dapat belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif sehingga dapat merangsang siswa untuk lebih aktif dalam belajar. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri se-Kecamatan Weru Kabupaten Cirebon, sedangkan sampel yang ditetapkan yaitu untuk Gugus Dewi Sartika yaitu SDN 1 Weru Kidul, Gugus Jendral Sudirman yaitu SDN 2 Setu Kulon. Kedua sekolah tersebut dijadikan kelas eksperimen. Selanjutnya, Gugus Mohamad Hatta yaitu SDN 1 Kertasari dan Gugus Mohamad Toha yaitu SDN 3 Tegalwangi sebagai kelas kontrol. Instrumen yang digunakan berupa lembar observasi aktivitas siswa dan guru, serta tes kemampuan membaca cerita anak. Data yang dikumpulkan meliputi data aktivitas siswa dan guru, serta data kemampuan siswa dalam membaca cerita anak. Hasil penelitian tentang pembelajaran membaca cerita anak dengan model kooperatif tipe kepala bernomor terstruktur sebagai berikut. Proses pembelajaran membaca cerita anak menggunakan model kooperatif tipe kepala bernomor terstruktur mampu meningkatkan kemampuan memahami isi cerita dan aktivitas siswa dalam belajar. Dengan demikian, model kooperatif tipe kepala bernomor terstruktur efektif digunakan dalam pembelajaran membaca cerita anak di Kelas V SD se-Kecamatan Weru Kabupaten Cirebon Tahun Pelajaran 2014/2015. Profil kemampuan membaca cerita anak di Kelas V SD se-Kecamatan Weru hampir sama yaitu siswa sudah baik dalam menentukan tokoh, karakter tokoh, dan latar. Untuk menentukan tema dan amanat perlu ditingkatkan lagi.
{"title":"PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE KEPALA BERNOMOR TERSTRUKTUR DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA CERITA ANAK PADA SISWA SD TAHUN PELAJARAN 2014/2015","authors":"Kaerudin, Abdul Rozak","doi":"10.33603/jt.v8i1.2681","DOIUrl":"https://doi.org/10.33603/jt.v8i1.2681","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pembelajaran membaca cerita anak dengan model kooperatif tipe kepala bernomor terstruktur, mendeskripsikan efektivitas penggunaan model kepala bernomor terstruktur, dan mendeskripsikan profil kemampuan membaca cerita anak siswa kelas V Kecamatan Weru Kabupaten Cirebon. Pemecahan masalahnya dengan mengujicobakan model kooperatif tipe kepala bernomor terstruktur. Melalui model kooperatif tipe kepala bernnomor terstruktur, siswa diarahkan dapat belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif sehingga dapat merangsang siswa untuk lebih aktif dalam belajar. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri se-Kecamatan Weru Kabupaten Cirebon, sedangkan sampel yang ditetapkan yaitu untuk Gugus Dewi Sartika yaitu SDN 1 Weru Kidul, Gugus Jendral Sudirman yaitu SDN 2 Setu Kulon. Kedua sekolah tersebut dijadikan kelas eksperimen. Selanjutnya, Gugus Mohamad Hatta yaitu SDN 1 Kertasari dan Gugus Mohamad Toha yaitu SDN 3 Tegalwangi sebagai kelas kontrol. Instrumen yang digunakan berupa lembar observasi aktivitas siswa dan guru, serta tes kemampuan membaca cerita anak. Data yang dikumpulkan meliputi data aktivitas siswa dan guru, serta data kemampuan siswa dalam membaca cerita anak. Hasil penelitian tentang pembelajaran membaca cerita anak dengan model kooperatif tipe kepala bernomor terstruktur sebagai berikut. Proses pembelajaran membaca cerita anak menggunakan model kooperatif tipe kepala bernomor terstruktur mampu meningkatkan kemampuan memahami isi cerita dan aktivitas siswa dalam belajar. Dengan demikian, model kooperatif tipe kepala bernomor terstruktur efektif digunakan dalam pembelajaran membaca cerita anak di Kelas V SD se-Kecamatan Weru Kabupaten Cirebon Tahun Pelajaran 2014/2015. Profil kemampuan membaca cerita anak di Kelas V SD se-Kecamatan Weru hampir sama yaitu siswa sudah baik dalam menentukan tokoh, karakter tokoh, dan latar. Untuk menentukan tema dan amanat perlu ditingkatkan lagi.","PeriodicalId":179872,"journal":{"name":"Jurnal Tuturan","volume":"34 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134269884","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan bahan ajar teks pidato siswa kelas 6 Sekolah Dasar. Materi ini disusun untuk mempermudah peserta didik dalam memahami materi teks pidato. Selain itu, dengan kajian naskah pidato ini diharapkan peserta didik dapat memahami dan membuat naskah pidato. Bahan ajar teks pidato yang dikembangkan ini dengan cara mengkaji naskah teks pidato dari lomba pidato pada lomba Festifal Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) tingkat Sekolah Dasar di Kecamatan Plered dan contoh naskah pidato pada media internet. Selain itu dari kebutuhan siswa dan guru akan dibuat materi bahan ajar teks pidato. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan (R&D) dengan langkah penelitian meliputi studi pendahuluan, pengembangan bahan ajar dan uji bahan ajar. Analisis data yang dilakukan berdasarkan pengelompokan data dengan analisis secara deskriptif dan perhitungan datra statistik. Berdasarkan hasil implementasi bahan ajar teks pidato berdasarkan karakteristiknya, diketahui aktivitas guru menunjukan hasil yang baik dalam menerapkan model pembelajaran individu dan kelompok. Aktivitas peserta didik menunjukan sikap aktif dengan bahan ajar yang digunakan. Dari hasil uji coba penggunaan bahan ajaryang diukur bersadarkan uji t terbukti signifikan. Oleh karena itu, bahan ajar mendengarkan teks pidato ini efektif digunakan dalam pembelajaran teks pidato di Sekolah Dasar.
{"title":"PENGEMBANGAN BAHAN AJAR PIDATO BERDASARKAN KARAKTERISTIK PIDATO SERTA IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR","authors":"-. Muji, Suherli Kusmana","doi":"10.33603/jt.v8i1.2676","DOIUrl":"https://doi.org/10.33603/jt.v8i1.2676","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan bahan ajar teks pidato siswa kelas 6 Sekolah Dasar. Materi ini disusun untuk mempermudah peserta didik dalam memahami materi teks pidato. Selain itu, dengan kajian naskah pidato ini diharapkan peserta didik dapat memahami dan membuat naskah pidato. Bahan ajar teks pidato yang dikembangkan ini dengan cara mengkaji naskah teks pidato dari lomba pidato pada lomba Festifal Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) tingkat Sekolah Dasar di Kecamatan Plered dan contoh naskah pidato pada media internet. Selain itu dari kebutuhan siswa dan guru akan dibuat materi bahan ajar teks pidato. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan (R&D) dengan langkah penelitian meliputi studi pendahuluan, pengembangan bahan ajar dan uji bahan ajar. Analisis data yang dilakukan berdasarkan pengelompokan data dengan analisis secara deskriptif dan perhitungan datra statistik. Berdasarkan hasil implementasi bahan ajar teks pidato berdasarkan karakteristiknya, diketahui aktivitas guru menunjukan hasil yang baik dalam menerapkan model pembelajaran individu dan kelompok. Aktivitas peserta didik menunjukan sikap aktif dengan bahan ajar yang digunakan. Dari hasil uji coba penggunaan bahan ajaryang diukur bersadarkan uji t terbukti signifikan. Oleh karena itu, bahan ajar mendengarkan teks pidato ini efektif digunakan dalam pembelajaran teks pidato di Sekolah Dasar.","PeriodicalId":179872,"journal":{"name":"Jurnal Tuturan","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115860016","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan mengembangkan sebuah bahan ajar teks eksplanasi. Penelitian ini dilatarbelakangi permasalahan: (1) Bagaimanakah unsur dan kaidah kebahasaan yang terdapat dalam teks ekslanasi di berita media massa cetak? (2) Bagaimanakah rancangan bahan ajar tek eksplanasi berdasarkan media masa cetak dan implementasinya dalam pembelajaran teks eksplanasi ? (3) Bagaimanakah hasil implementasinya dari penggunaan bahan ajar teks eksplanasi berdasarkan media masa cetak dalam pembelajaran teks eksplanasi? Sumber Teks Eksplanasi media massa cetak koran dengan menganalisis isi, ketepatan penyajian, dan kesesuaian bahasanya, Instrumen angket hasil validasi dari ahli materi, dan Hasil pembelajaran. Berdasarkan penilaian ahli materi, dan guru bahasa Indonesia, aspek kualitas pembelajaran memiliki rata-rata 3,33 (tingkat kelayakan 83,25%) yang termasuk dalam kategori sangat baik, dan layak digunakan. Kemudian, aspek penyajian materi pembelajaran memiliki rata-rata 3,22 (tingkat kelayakan 80,5%) yang termasuk dalam kategori sangat baik dan layak digunakan.Selanjutnya, berdasarkan penilaian akhir ahli media, aspek desain tampilan memiliki rata-rata 3,5 (tingkat kelayakan 87,5%) yang termasuk dalam kategori sangat baik dan dapat dikatakan layak. Kemudian, aspek pengoperasian memiliki rata-rata 3,16 (tingkat kelayakan 79,12%) yang termasuk dalam kategori baik sehingga dapat dikatakan layak digunakan. Berdasarkan analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran teks eksplanasi dapat digunakan dalam proses pembelajaran karena telah memenuhi kriteria kelayakan.
{"title":"PENGEMBANGAN BAHAN AJAR TEKS EKSPLANASI BERDASARKAN BERITA MEDIA MASSA CETAK","authors":"Ade Ina Rimayanti, Jaja Jaja","doi":"10.33603/JT.V7I2.1738","DOIUrl":"https://doi.org/10.33603/JT.V7I2.1738","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan mengembangkan sebuah bahan ajar teks eksplanasi. Penelitian ini dilatarbelakangi permasalahan: (1) Bagaimanakah unsur dan kaidah kebahasaan yang terdapat dalam teks ekslanasi di berita media massa cetak? (2) Bagaimanakah rancangan bahan ajar tek eksplanasi berdasarkan media masa cetak dan implementasinya dalam pembelajaran teks eksplanasi ? (3) Bagaimanakah hasil implementasinya dari penggunaan bahan ajar teks eksplanasi berdasarkan media masa cetak dalam pembelajaran teks eksplanasi? Sumber Teks Eksplanasi media massa cetak koran dengan menganalisis isi, ketepatan penyajian, dan kesesuaian bahasanya, Instrumen angket hasil validasi dari ahli materi, dan Hasil pembelajaran. Berdasarkan penilaian ahli materi, dan guru bahasa Indonesia, aspek kualitas pembelajaran memiliki rata-rata 3,33 (tingkat kelayakan 83,25%) yang termasuk dalam kategori sangat baik, dan layak digunakan. Kemudian, aspek penyajian materi pembelajaran memiliki rata-rata 3,22 (tingkat kelayakan 80,5%) yang termasuk dalam kategori sangat baik dan layak digunakan.Selanjutnya, berdasarkan penilaian akhir ahli media, aspek desain tampilan memiliki rata-rata 3,5 (tingkat kelayakan 87,5%) yang termasuk dalam kategori sangat baik dan dapat dikatakan layak. Kemudian, aspek pengoperasian memiliki rata-rata 3,16 (tingkat kelayakan 79,12%) yang termasuk dalam kategori baik sehingga dapat dikatakan layak digunakan. Berdasarkan analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran teks eksplanasi dapat digunakan dalam proses pembelajaran karena telah memenuhi kriteria kelayakan.","PeriodicalId":179872,"journal":{"name":"Jurnal Tuturan","volume":"79 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130857420","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian yang dilakukan untuk mengembangkan model pembelajaran experiential berbasis kelompok ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik dalam memahami materi teks deskripsi. Selain itu, dengan berbasiskan kelompok belajar diharapkan peserta didik dapat saling bertukar pendapat mengenai hasil pengalaman konkret sesuai pengamatan yang dilakukan. Model pengalaman berbasis kelompok yang dikembangkan ini memiliki empat tahapan dalam pembelajarannya yakni tahap pengalaman konkret, tahap observasi dan refleksi, tahap konseptualisasi dan tahap pengalaman aktif atau penerapan. Model yang dikembangkan didasarkan pada teori pengalaman dan teori kelompok belajar. Selain itu, teori tersebut disesuaikan dengan fakta yang ada di lapangan mengenai model pembelajaran. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan (R&D) dengan langkah penelitian meliputi studi pendahuluan, pengembangan model dan uji model. Dalam setiap langkahnya peneliti menggunakan instrument penelitian seperti lembar wawancara, lembar observasi, angket validasi dan lembar tes. Analisis data yang dilakukan berdasarkan pengelompokkan data dengan analisis secara deskriptif maupun perhitungan. Berdasarkan hasil implementasi terhadap model experiential berbasis kelompok dalam pembelajaran teks deskripsi, dapat diketahui aktivitas guru menunjukkan hasil yang baik dalam menerapkan model experiential berbasis kelompok; aktivitas peserta didik menunjukkan sikap aktif dan sesuai dengan tahapan model; dan hasil uji coba yang diukur berdasarkan uji t terbukti signifikan. Oleh karena itu, model experiential berbasis kelompok ini efekti digunakan dalam pembelajaran teks deskripsi di kelas VII SMP.
{"title":"PENGEMBANGAN MODEL PENGALAMAN (EXPERIENTIAL) BERBASIS KELOMPOK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS DESKRIPSI PESERTA DIDIK KELAS VII DI SMP","authors":"Tantri Rachmiati Utarja","doi":"10.33603/jt.v7i2.1742","DOIUrl":"https://doi.org/10.33603/jt.v7i2.1742","url":null,"abstract":"Penelitian yang dilakukan untuk mengembangkan model pembelajaran experiential berbasis kelompok ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik dalam memahami materi teks deskripsi. Selain itu, dengan berbasiskan kelompok belajar diharapkan peserta didik dapat saling bertukar pendapat mengenai hasil pengalaman konkret sesuai pengamatan yang dilakukan. Model pengalaman berbasis kelompok yang dikembangkan ini memiliki empat tahapan dalam pembelajarannya yakni tahap pengalaman konkret, tahap observasi dan refleksi, tahap konseptualisasi dan tahap pengalaman aktif atau penerapan. Model yang dikembangkan didasarkan pada teori pengalaman dan teori kelompok belajar. Selain itu, teori tersebut disesuaikan dengan fakta yang ada di lapangan mengenai model pembelajaran. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan (R&D) dengan langkah penelitian meliputi studi pendahuluan, pengembangan model dan uji model. Dalam setiap langkahnya peneliti menggunakan instrument penelitian seperti lembar wawancara, lembar observasi, angket validasi dan lembar tes. Analisis data yang dilakukan berdasarkan pengelompokkan data dengan analisis secara deskriptif maupun perhitungan. Berdasarkan hasil implementasi terhadap model experiential berbasis kelompok dalam pembelajaran teks deskripsi, dapat diketahui aktivitas guru menunjukkan hasil yang baik dalam menerapkan model experiential berbasis kelompok; aktivitas peserta didik menunjukkan sikap aktif dan sesuai dengan tahapan model; dan hasil uji coba yang diukur berdasarkan uji t terbukti signifikan. Oleh karena itu, model experiential berbasis kelompok ini efekti digunakan dalam pembelajaran teks deskripsi di kelas VII SMP.","PeriodicalId":179872,"journal":{"name":"Jurnal Tuturan","volume":"24 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115072049","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengembangkan bahan ajar karya tulis ilmiah berbasis pendekatan konstruktivisme. Penelitian ini merupakan Research and Development (R&D), pengembangan dilakukan dengan mengacu pada 3 tahapan yaitu tahap studi pendahuluan, tahap studi pengembangan, dan tahap evaluasi. Penelitian ini mengambil data hasil kajian jurnal ilmiah dan karya tulis ilmiah siswa kelas XI IPS 3 SMAN 2 Kuningan semester genap tahun ajaran 2016/2017. Hasil penelitian tersebut menghasilkan bahan ajar karya tulis ilmiah berbasis pendekatan konstruktivisme di SMA. Bahan ajar ini terdiri dari tiga bagian, bagian pertama adalah penyajian sampul luar, kata pengantar, penyajian SK dan KD, peta konsep isi buku, dan daftar isi. Bagian kedua berupa isi yang didasarkan SK dan KD yaitu mengidentifikasi bentuk karya tulis ilmiah, mengidentifikasi sistematika karya tulis ilmiah, mengidentifikasi isi dan kebahasaan dalam karya tulis ilmiah, mengidentifikasi tujuan dan esensi karya tulis ilmiah, merancang informasi karya tulis ilmiah, tujuan dan esensi yang disajikan dalam karya tulis ilmiah, menganalisis sistematika karya tulis ilmiah, menganalisis kebahasaan karya tulis ilmiah, menganalisis kalimat baku, menganalisis penggunaan PUEBI (penomoran bab, penulisan judul), mengumpulkan data sebagai bahan karya tulis ilmiah, menyusun karya tulis ilmiah. Bagian ketiga dari penyajian bahan ajar ini terdiri dari daftar pustaka, glosarium, dan indeks.
{"title":"PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KARYA TULIS ILMIAH BERBASIS PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME","authors":"Nani Suryaningsih, Suherli Kusmana","doi":"10.33603/jt.v7i2.1741","DOIUrl":"https://doi.org/10.33603/jt.v7i2.1741","url":null,"abstract":"Penelitian ini dimaksudkan untuk mengembangkan bahan ajar karya tulis ilmiah berbasis pendekatan konstruktivisme. Penelitian ini merupakan Research and Development (R&D), pengembangan dilakukan dengan mengacu pada 3 tahapan yaitu tahap studi pendahuluan, tahap studi pengembangan, dan tahap evaluasi. Penelitian ini mengambil data hasil kajian jurnal ilmiah dan karya tulis ilmiah siswa kelas XI IPS 3 SMAN 2 Kuningan semester genap tahun ajaran 2016/2017. Hasil penelitian tersebut menghasilkan bahan ajar karya tulis ilmiah berbasis pendekatan konstruktivisme di SMA. Bahan ajar ini terdiri dari tiga bagian, bagian pertama adalah penyajian sampul luar, kata pengantar, penyajian SK dan KD, peta konsep isi buku, dan daftar isi. Bagian kedua berupa isi yang didasarkan SK dan KD yaitu mengidentifikasi bentuk karya tulis ilmiah, mengidentifikasi sistematika karya tulis ilmiah, mengidentifikasi isi dan kebahasaan dalam karya tulis ilmiah, mengidentifikasi tujuan dan esensi karya tulis ilmiah, merancang informasi karya tulis ilmiah, tujuan dan esensi yang disajikan dalam karya tulis ilmiah, menganalisis sistematika karya tulis ilmiah, menganalisis kebahasaan karya tulis ilmiah, menganalisis kalimat baku, menganalisis penggunaan PUEBI (penomoran bab, penulisan judul), mengumpulkan data sebagai bahan karya tulis ilmiah, menyusun karya tulis ilmiah. Bagian ketiga dari penyajian bahan ajar ini terdiri dari daftar pustaka, glosarium, dan indeks.","PeriodicalId":179872,"journal":{"name":"Jurnal Tuturan","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126407176","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Materi instruksional dan mengajar adalah dua hal yang saling melengkapi. Dengan demikian proses pembelajaran harus dilengkapi dengan bahan ajar yang sesuai dengan kebutuhan guru dan peserta didik. Untuk materi tidak hanya berisi kumpulan materi yang harus dihafal, tetapi juga harus disajikan materi yang dapat merangsang siswa untuk berpikir lebih luas: kreatif dan reflektif. Artinya, bahan ajar harus disajikan dengan cara tertentu sehingga siswa memiliki kemampuan berkenaan dengan pemahaman, keterampilan, dan perasaan. Sebagai cerminan pada kemampuan, siswa dapat memecahkan masalah yang ditimbulkan dalam praktek. Penelitian ini adalah Penelitian dan Pengembangan (R & D). Pengembangan dilakukan dengan mengacu pada 10 tahapan Borg dan Gall. Disederhanakan menjadi 3 tahap: penelitian dan pengumpulan informasi, perencanaan bahan ajar pembuatan teks puisi, dan pengembangan produk, jenis data yang digunakan adalah mempelajari puisi yang diambil dari surat kabar edisi Pikiran Rakyat desember 2016. Hasil penelitian ini menghasilkan bahan ajar teks puisi berdasarkan pendekatan inkuiri pada siswa kelas X SMK. Buku ini terdiri dari tiga bagian, bagian pertama adalah presentasi penutup luar, kata kunci, presentasi SK dan KD, port kedua adalah conten berdasarkan SK dan KD. Tentukan makna puisi, tentukan tema puisi, tentukan makna puisi, analisis diksi dalam puisi. Tulis puisi untuk mengungkapkan perasaan menulis puisi berdasarkan berita yang dibaca atau didengar. Bagian ketiga dari penyajian buku ini dapat berupa daftar pustaka, daftar kata dan indeks. Adapun hasil validasi bahan ajar pada para ahli mata pelajaran, guru dan siswa inonesian menunjukkan bahwa (1) aspek kelayakan kategori konten “sangat baik” (2) aspek bahasa dan kategori gambar “baik” (3) aspek presentasi “sangat bagus” (4) aspek grafiti “sangat bagus”.
{"title":"KAJIAN TEKS PUISI DAN BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN INKUIRI UNTUK SMK","authors":"Aaf Afnita Miftarofah, Abdul Rozak","doi":"10.33603/JT.V7I2.1737","DOIUrl":"https://doi.org/10.33603/JT.V7I2.1737","url":null,"abstract":"Materi instruksional dan mengajar adalah dua hal yang saling melengkapi. Dengan demikian proses pembelajaran harus dilengkapi dengan bahan ajar yang sesuai dengan kebutuhan guru dan peserta didik. Untuk materi tidak hanya berisi kumpulan materi yang harus dihafal, tetapi juga harus disajikan materi yang dapat merangsang siswa untuk berpikir lebih luas: kreatif dan reflektif. Artinya, bahan ajar harus disajikan dengan cara tertentu sehingga siswa memiliki kemampuan berkenaan dengan pemahaman, keterampilan, dan perasaan. Sebagai cerminan pada kemampuan, siswa dapat memecahkan masalah yang ditimbulkan dalam praktek. Penelitian ini adalah Penelitian dan Pengembangan (R & D). Pengembangan dilakukan dengan mengacu pada 10 tahapan Borg dan Gall. Disederhanakan menjadi 3 tahap: penelitian dan pengumpulan informasi, perencanaan bahan ajar pembuatan teks puisi, dan pengembangan produk, jenis data yang digunakan adalah mempelajari puisi yang diambil dari surat kabar edisi Pikiran Rakyat desember 2016. Hasil penelitian ini menghasilkan bahan ajar teks puisi berdasarkan pendekatan inkuiri pada siswa kelas X SMK. Buku ini terdiri dari tiga bagian, bagian pertama adalah presentasi penutup luar, kata kunci, presentasi SK dan KD, port kedua adalah conten berdasarkan SK dan KD. Tentukan makna puisi, tentukan tema puisi, tentukan makna puisi, analisis diksi dalam puisi. Tulis puisi untuk mengungkapkan perasaan menulis puisi berdasarkan berita yang dibaca atau didengar. Bagian ketiga dari penyajian buku ini dapat berupa daftar pustaka, daftar kata dan indeks. Adapun hasil validasi bahan ajar pada para ahli mata pelajaran, guru dan siswa inonesian menunjukkan bahwa (1) aspek kelayakan kategori konten “sangat baik” (2) aspek bahasa dan kategori gambar “baik” (3) aspek presentasi “sangat bagus” (4) aspek grafiti “sangat bagus”.","PeriodicalId":179872,"journal":{"name":"Jurnal Tuturan","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125632937","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini mengenai pengembangan metode pengelompokan ide berbasis media visual dalam pembelajaran tematik teks prosedur di kelas IV SD. Penelitian ini didasari oleh kondisi pembelajaran bahasa Indonesia yang kurang berhasil, sebagian besar siswa merasa kesulitan untuk mengungkapkan ide atau gagasan yang akan ditulis. Siswa tidak tahu bagaimana memulai dan menyusun ide-ide untuk menulis. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan rancangan pengembangan metode pembelajaran pengelompokan ide berbasis media visual, mendeskripsikan implementasi metode pengelompokan ide berbasis media visual, mendeskripsikan profil kemampuan menulis teks prosedur berdasarkan metode pengelompokan ide berbasis media visual dan mendeskripsikan efektivitas pengembangan metode pengelompokan ide berbasis media visual. Pengembangan dilakukan melalui studi pendahuluan, pengembangan metode, dan uji coba metode kepada kelas eksperimen. Produk penelitian ini berupa rancangan pengembangan metode pengelompokan ide berbasis media visual. Produk divalidasi ahli metode pembelajaran serta diuji terbatas pada siswa kelas IV. Pengembangan metode pengelompokan ide berbasis media visual dalam pembelajaran tematik teks prosedur, didasarkan pada kajian yuridis, kajian empiris dan kajian teoretis. Sintaks dari metode ini terdiri atas 6 tahap, yaitu: (1) fase diferensiasi; (2) fase integrasi; (3) fase konseptualisasi; (4) pembentukan konsep; (5) interpretasi data; dan (6) penerapan prinsip. Uji coba pada siswa dengan metode pengelompokan ide berbasis media visual dalam pembelajaran tematik teks prosedur membuktikan bahwa aktivitas guru menunjukan hasil yang baik dalam menerapkan metode pengelompokan ide berbasis media visual, aktivitas siswa menunjukan sikap aktif dengan metode yang digunakan, dan hasil uji coba yang diukur berdasarkan uji t terbukti signifikan.
{"title":"PENGEMBANGAN METODE PENGELOMPOKAN IDE BERBASIS MEDIA VISUAL DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK TEKS PROSEDUR DI KELAS IV SD","authors":"A. Permana","doi":"10.33603/jt.v7i2.1739","DOIUrl":"https://doi.org/10.33603/jt.v7i2.1739","url":null,"abstract":"Penelitian ini mengenai pengembangan metode pengelompokan ide berbasis media visual dalam pembelajaran tematik teks prosedur di kelas IV SD. Penelitian ini didasari oleh kondisi pembelajaran bahasa Indonesia yang kurang berhasil, sebagian besar siswa merasa kesulitan untuk mengungkapkan ide atau gagasan yang akan ditulis. Siswa tidak tahu bagaimana memulai dan menyusun ide-ide untuk menulis. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan rancangan pengembangan metode pembelajaran pengelompokan ide berbasis media visual, mendeskripsikan implementasi metode pengelompokan ide berbasis media visual, mendeskripsikan profil kemampuan menulis teks prosedur berdasarkan metode pengelompokan ide berbasis media visual dan mendeskripsikan efektivitas pengembangan metode pengelompokan ide berbasis media visual. Pengembangan dilakukan melalui studi pendahuluan, pengembangan metode, dan uji coba metode kepada kelas eksperimen. Produk penelitian ini berupa rancangan pengembangan metode pengelompokan ide berbasis media visual. Produk divalidasi ahli metode pembelajaran serta diuji terbatas pada siswa kelas IV. Pengembangan metode pengelompokan ide berbasis media visual dalam pembelajaran tematik teks prosedur, didasarkan pada kajian yuridis, kajian empiris dan kajian teoretis. Sintaks dari metode ini terdiri atas 6 tahap, yaitu: (1) fase diferensiasi; (2) fase integrasi; (3) fase konseptualisasi; (4) pembentukan konsep; (5) interpretasi data; dan (6) penerapan prinsip. Uji coba pada siswa dengan metode pengelompokan ide berbasis media visual dalam pembelajaran tematik teks prosedur membuktikan bahwa aktivitas guru menunjukan hasil yang baik dalam menerapkan metode pengelompokan ide berbasis media visual, aktivitas siswa menunjukan sikap aktif dengan metode yang digunakan, dan hasil uji coba yang diukur berdasarkan uji t terbukti signifikan.","PeriodicalId":179872,"journal":{"name":"Jurnal Tuturan","volume":"49 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133362566","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Melalui pengembangan bahan ajar menulis teks cerita pendek berdasaran teknik papan cerita bergambar dalam pembelajaran cerpen diharapkan dapat mengaktifkan dalam belajar, siswa akan terlatih menggunakan kemampuan berpikir dan bekerja sama dalam memecahkan masalah guna mencapai hasil yang maksimal. Penelitian ini merupakan pengembangan atau Research & Development (R&D). Penelitian dan pengembangan merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mengembangkan atau memvalidasi produk-produk yang digunakan dalam pendidikan dan pembelajaran. Penelitian ini mengembangkan produk berupa bahan ajar menulis cerpen berdasarkan teknik papan cerita bergambar untuk siswa SMA kelas XI. Penulis telah melakukan penelitian di kelas XI-7 Mipa, yaitu kelas eksperimen tentang pengembangan bahan ajar menulis cerita pendek berdasarkan teknik papan cerita bergambar dalam pembelajaran cerpen dengan kelas berjumlah 35 siswa. Teknik pengambilan data yang penulis gunakan adalah teknik wawancara, angket/kuesioner, telaah buku, tes tertulis dan observasi. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh nilai rata-rata tes awal pada kelas eksperimen yaitu 58,62 sedangkan nilai rata-rata tes akhir adalah 79,25. Lain halnya dengan aktivitas siswa dalam pengembangan bahan ajar dengan teknik papan cerita bergambar yang dikategorikan baik dengan nilai probalititas 0,000 < nilai ᵅ (0.05), terdapat perbedaan yang signifikan yang menggunakan bahan ajar menyusun teks cerpen dengan teknik papan cerita bergambar. Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa pengembangan bahan ajar menulis teks cerita pendek dengan teknik papan cerita bergambar di SMA kelas XI efektif. Guru Bahasa Indonesia dapat menggunakan bahan ajar yang dibuat oleh guru, khususnya pada materi pelajaran mengidentifikasi struktur dan unsur pembentuknya. Pengembangan bahan ajar dalam pembelajaran cerpen ini dapat memudahkan siswa dalam memahami pelajaran.
{"title":"PENGEMBANGAN BAHAN AJAR TEKS CERITA PENDEK DENGAN TEKNIK PAPAN CERITA BERGAMBAR UNTUK SMA","authors":"E. Susanti","doi":"10.33603/JT.V7I2.1740","DOIUrl":"https://doi.org/10.33603/JT.V7I2.1740","url":null,"abstract":"Melalui pengembangan bahan ajar menulis teks cerita pendek berdasaran teknik papan cerita bergambar dalam pembelajaran cerpen diharapkan dapat mengaktifkan dalam belajar, siswa akan terlatih menggunakan kemampuan berpikir dan bekerja sama dalam memecahkan masalah guna mencapai hasil yang maksimal. Penelitian ini merupakan pengembangan atau Research & Development (R&D). Penelitian dan pengembangan merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mengembangkan atau memvalidasi produk-produk yang digunakan dalam pendidikan dan pembelajaran. Penelitian ini mengembangkan produk berupa bahan ajar menulis cerpen berdasarkan teknik papan cerita bergambar untuk siswa SMA kelas XI. Penulis telah melakukan penelitian di kelas XI-7 Mipa, yaitu kelas eksperimen tentang pengembangan bahan ajar menulis cerita pendek berdasarkan teknik papan cerita bergambar dalam pembelajaran cerpen dengan kelas berjumlah 35 siswa. Teknik pengambilan data yang penulis gunakan adalah teknik wawancara, angket/kuesioner, telaah buku, tes tertulis dan observasi. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh nilai rata-rata tes awal pada kelas eksperimen yaitu 58,62 sedangkan nilai rata-rata tes akhir adalah 79,25. Lain halnya dengan aktivitas siswa dalam pengembangan bahan ajar dengan teknik papan cerita bergambar yang dikategorikan baik dengan nilai probalititas 0,000 < nilai ᵅ (0.05), terdapat perbedaan yang signifikan yang menggunakan bahan ajar menyusun teks cerpen dengan teknik papan cerita bergambar. Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa pengembangan bahan ajar menulis teks cerita pendek dengan teknik papan cerita bergambar di SMA kelas XI efektif. Guru Bahasa Indonesia dapat menggunakan bahan ajar yang dibuat oleh guru, khususnya pada materi pelajaran mengidentifikasi struktur dan unsur pembentuknya. Pengembangan bahan ajar dalam pembelajaran cerpen ini dapat memudahkan siswa dalam memahami pelajaran.","PeriodicalId":179872,"journal":{"name":"Jurnal Tuturan","volume":"129 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114616799","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Bahan ajar merupakan amunisi yang memiliki peranan penting dalam menjawab tuntutan kurikulum. Bahan ajar yang dimaksud adalah bahan ajar pendidikan bahasa Indonesia merupakan pintu masuk untuk mencapai permintaan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar dalam kurikulum 2013. Seyogiyanya bahan ajar yang akan disampaikan kepada peserta didik merupakan bahan ajar yang dirancang oleh guru mata pelajaran yang dimaksud dengan memperhatikan tuntutan permintaan KI dan KD dalam kurikulum yang digunakan, dalam hal ini kurikulum 2013. Ketepatan pembuatan bahan ajar sangat berperan sehingga permintaan dalam kurikulum bisa tercapai siswa pun dapat memahaminya dengan mudah. Hasil dalam penelitian ini penulis membuat modul yang dilengkapi RPP yang akan menjawab tuntutan KI dan KD, KD nomor 3.7, 4.7 dan 3.8,.4.8. materi di dalamnya menghadirkan contoh cerita wayang golek purwa. Hadirnya cerita wayang golek purwa dapat melestarikan khasanah kebudayaan Indonesia khususnya ditatar Jawa Barat. Disamping itu keberadaannya akan mudah diterima oleh peserta didik (berasal dari Jawa Barat). Hadirnya bahan ajar yang disusun semoga dapat digunakan oleh guru untuk menyampaikan materi KD 3.7, 4.7, 3.8, dan 4.8 dengan mudah dan dapat dipahami oleh peserta didik, karena contoh yang disediakan cerita wayang golek purwa. Bahan ajar ini dapat dipakai dijenjang kelas X semester I
{"title":"KAJIAN TOKOH WAYANG GOLEK PURWA DAN PEMANFAATANNYA DALAM MENYAMPAIKAN PENGAJARAN SASTRA UNTUK MENINGKATKAN NILAI-NILAI BUDI PEKERTI PESERTA DIDIK","authors":"Aan Anjasmara","doi":"10.33603/jt.v7i1.1696","DOIUrl":"https://doi.org/10.33603/jt.v7i1.1696","url":null,"abstract":"Bahan ajar merupakan amunisi yang memiliki peranan penting dalam menjawab tuntutan kurikulum. Bahan ajar yang dimaksud adalah bahan ajar pendidikan bahasa Indonesia merupakan pintu masuk untuk mencapai permintaan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar dalam kurikulum 2013. Seyogiyanya bahan ajar yang akan disampaikan kepada peserta didik merupakan bahan ajar yang dirancang oleh guru mata pelajaran yang dimaksud dengan memperhatikan tuntutan permintaan KI dan KD dalam kurikulum yang digunakan, dalam hal ini kurikulum 2013. Ketepatan pembuatan bahan ajar sangat berperan sehingga permintaan dalam kurikulum bisa tercapai siswa pun dapat memahaminya dengan mudah. Hasil dalam penelitian ini penulis membuat modul yang dilengkapi RPP yang akan menjawab tuntutan KI dan KD, KD nomor 3.7, 4.7 dan 3.8,.4.8. materi di dalamnya menghadirkan contoh cerita wayang golek purwa. Hadirnya cerita wayang golek purwa dapat melestarikan khasanah kebudayaan Indonesia khususnya ditatar Jawa Barat. Disamping itu keberadaannya akan mudah diterima oleh peserta didik (berasal dari Jawa Barat). Hadirnya bahan ajar yang disusun semoga dapat digunakan oleh guru untuk menyampaikan materi KD 3.7, 4.7, 3.8, dan 4.8 dengan mudah dan dapat dipahami oleh peserta didik, karena contoh yang disediakan cerita wayang golek purwa. Bahan ajar ini dapat dipakai dijenjang kelas X semester I","PeriodicalId":179872,"journal":{"name":"Jurnal Tuturan","volume":"35 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124341926","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}