The purpose of this research is to find out the characteristics of a quality Christian family according to the truth of God's Word. To know the role of parents in educating children to experience good spiritual growth. The family is the first institution created by God Himself, and God blesses the family for His glory. The method used is qualitative with a literature approach. The results of this study are that parents have a responsibility in educating and raising children in the true values of God's Word. Parents apply love and discipline in a balanced way. The family must be a safe and comfortable place for children so they can experience good spiritual growth. ABSTRAK BAHASA INDONESIA Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik keluarga Kristen yang berkualitas menurut kebenaran Firman Tuhan. Untuk mengetahui peranan orang tua dalam mendidik anak agar mengalami pertumbuhan rohani yang baik. Keluarga adalah lembaga pertama yang dibentuk oleh Allah sendiri, dan Allah memberkati keluarga untuk kemuliaanNya. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan literatur. Hasil penelitian ini adalah Orang tua memiliki tanggungjawab dalam mendidik dan mengasuh anak dalam nilai-nilai kebenaran Firman Tuhan. Orang tua menerapakan kasih dan disiplin secara seimbang. Keluarga harus menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi anak-anak sehingga dapat mengalami pertumbuhan rohani yang baik.
{"title":"Keluarga sebagai Tempat Pembentukan Kehidupan Rohani Anak","authors":"Indah Budiman","doi":"10.60146/.v4i2.45","DOIUrl":"https://doi.org/10.60146/.v4i2.45","url":null,"abstract":"The purpose of this research is to find out the characteristics of a quality Christian family according to the truth of God's Word. To know the role of parents in educating children to experience good spiritual growth. The family is the first institution created by God Himself, and God blesses the family for His glory. The method used is qualitative with a literature approach. The results of this study are that parents have a responsibility in educating and raising children in the true values of God's Word. Parents apply love and discipline in a balanced way. The family must be a safe and comfortable place for children so they can experience good spiritual growth.\u0000 \u0000ABSTRAK BAHASA INDONESIA\u0000Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik keluarga Kristen yang berkualitas menurut kebenaran Firman Tuhan. Untuk mengetahui peranan orang tua dalam mendidik anak agar mengalami pertumbuhan rohani yang baik. Keluarga adalah lembaga pertama yang dibentuk oleh Allah sendiri, dan Allah memberkati keluarga untuk kemuliaanNya. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan literatur. Hasil penelitian ini adalah Orang tua memiliki tanggungjawab dalam mendidik dan mengasuh anak dalam nilai-nilai kebenaran Firman Tuhan. Orang tua menerapakan kasih dan disiplin secara seimbang. Keluarga harus menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi anak-anak sehingga dapat mengalami pertumbuhan rohani yang baik.\u0000 ","PeriodicalId":188332,"journal":{"name":"Kaluteros Jurnal Teologi Dan Pendidikan Agama Kristen","volume":"35 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132676271","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
This research aims to provide a theological foundation regarding the suffering faced by believers, provide answers to the issue that the devil is the cause of suffering, and prove God's sovereignty in every human life including the suffering they face. The method used is through qualitative research with a literature approach. The result of this research is that God is sovereign over all human life including the suffering they face. The purpose of this suffering is as a test for the glory of His name. Satan can cause suffering to humans because it is allowed by God to do so, and within the limits of God's omnipotence. Humans need to view suffering as part of the process of maturing faith, and must be happy when they fall into various trials and suffering. ABSTRAK BAHASA INDONESIA Penelitian ini bertujuan untuk memberikan landasan teologis, tentang penderitaan yang dihadapi oleh orang percaya, memberikan jawaban atas isu bahwa iblis adalah penyebab penderitaan, dan membuktikan kedaulatan Allah dalam setiap kehidupan manusia termasuk penderitaan yang dihadapi. Metode yang digunakan adalah melalui penelitian kualitatif dengan pendekatan literatur. Hasil penelitian ini adalah bahwa Allah berdaulat atas seluruh kehidupan manusia termasuk penderitaan yang dihadapi. Maksud dari penderitaan ini adalah sebagai ujian untuk kemuliaan namaNya. Iblis dapat menimbulkan penderitaan kepada manusia karena diijinkan Tuhan untuk melakukannya, dan dalam batas-batas kemahakuasaan Allah. Manusia perlu memandang penderitaan sebagai bagian dari proses pendewasaan iman, dan harus berbahagia pada saat jatuh dalam berbagai pencobaan dan penderitaan.
本研究旨在为信徒所面临的苦难提供神学基础,为魔鬼是苦难的原因这一问题提供答案,并证明上帝在每个人的生命中包括他们所面临的苦难中的主权。使用的方法是通过文献方法的定性研究。这项研究的结果是,上帝对所有人的生命都有主权,包括他们所面临的痛苦。这苦难的目的是为了考验祂名的荣耀。撒旦可以给人类带来痛苦,因为上帝允许它这样做,而且在上帝全能的范围内。人类需要将苦难视为信仰成熟过程的一部分,当他们陷入各种考验和苦难时,必须快乐。[摘要]印尼语appenelitian ini bertujuan untuk memberikan landasan tecologie, tentenpenderitaan yang dihadapi oleh orang peraya, memberikan jawaban atas isu bahwa iblis adalah penyebab penderitaan, dan membuktikan kedaulatan Allah dalam setiap kehidupan manusia termasuk penderitaan yang dihadapi。Metode yang digunakan adalah melalui penpenet et quality; denengan penpenkan文献。Hasil penelitian ini adalah bahwa Allah berdaulat atas seluruh kehidupan manusia termasuk penderitaan yang dihadapi。Maksud dari penderitaan ini adalah sebagai ujian untuk kemulia namaNya。伊布利斯达帕特menimbulkan penderitaan kepada manusia karena diijinkan Tuhan untuk melakukannya, dan dalam batas-batas kemahakuasaan安拉。这句话的意思是:“我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说。”
{"title":"Penderitaan dan Kedaulatan Allah Suatu Jawaban terhadap Isu tentang Penderitaan yang disebabkan oleh Iblis","authors":"Sutanto Kusuma","doi":"10.60146/.v4i2.49","DOIUrl":"https://doi.org/10.60146/.v4i2.49","url":null,"abstract":"This research aims to provide a theological foundation regarding the suffering faced by believers, provide answers to the issue that the devil is the cause of suffering, and prove God's sovereignty in every human life including the suffering they face. The method used is through qualitative research with a literature approach. The result of this research is that God is sovereign over all human life including the suffering they face. The purpose of this suffering is as a test for the glory of His name. Satan can cause suffering to humans because it is allowed by God to do so, and within the limits of God's omnipotence. Humans need to view suffering as part of the process of maturing faith, and must be happy when they fall into various trials and suffering.\u0000 \u0000ABSTRAK BAHASA INDONESIA\u0000Penelitian ini bertujuan untuk memberikan landasan teologis, tentang penderitaan yang dihadapi oleh orang percaya, memberikan jawaban atas isu bahwa iblis adalah penyebab penderitaan, dan membuktikan kedaulatan Allah dalam setiap kehidupan manusia termasuk penderitaan yang dihadapi. Metode yang digunakan adalah melalui penelitian kualitatif dengan pendekatan literatur. Hasil penelitian ini adalah bahwa Allah berdaulat atas seluruh kehidupan manusia termasuk penderitaan yang dihadapi. Maksud dari penderitaan ini adalah sebagai ujian untuk kemuliaan namaNya. Iblis dapat menimbulkan penderitaan kepada manusia karena diijinkan Tuhan untuk melakukannya, dan dalam batas-batas kemahakuasaan Allah. Manusia perlu memandang penderitaan sebagai bagian dari proses pendewasaan iman, dan harus berbahagia pada saat jatuh dalam berbagai pencobaan dan penderitaan.\u0000 ","PeriodicalId":188332,"journal":{"name":"Kaluteros Jurnal Teologi Dan Pendidikan Agama Kristen","volume":"77 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133915550","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
The purpose of this research is to develop dynamic leadership in church institutions so that the church experiences dynamic and significant development. The method used is qualitative with a literature approach. The results of the study show that dynamic leadership is effective leadership for advancing the church in terms of development. Dynamic leadership is leadership that can be critical and able to respond wisely to change. Effective leadership is developed through the completion of church leadership tasks starting from managing all available resources to evaluation. Church leadership must be developed according to the vision, thus the leader must be visionary. ABSTRAK BAHASA INDONESIA Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan kepemimpinan dinamis di institusi gereja agar gereja mengalami perkembangan yang dinamis dan signifikan. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan dinamis adalah kepemimpinan yang efektif untuk memajukan gereja dalam kaitannya dengan pengembangan. Kepemimpinan yang dinamis adalah kepemimpinan yang bisa bersifat kritis dan mampu menyikapi perubahan secara bijaksana. Kepemimpinan efektif dikembangkan melalui penyelesaian tugas-tugas kepemimpinan gereja mulai dari pengaturan memanfaatkan semua sumber daya yang ada sampai dengan evaluasi. Kepemimpinan gereja harus dikembangkan seturut visi, dengan demikian pemimpin harus bersifat visoner.
本研究的目的是发展教会机构的动态领导,使教会经历动态和显著的发展。使用的方法是定性的文献方法。研究结果显示,动态领导是推动教会发展的有效领导。动态领导是一种批判性的领导,能够明智地应对变化。有效的领导是通过完成教会的领导任务,从管理所有可用的资源到评估。教会的领导必须根据异象来发展,因此领袖必须是有远见的。【印尼语】图juan penelitian ini adalah untuk mengembangkan kepemimpinan dinamis di institutu i gereja agar gereja mengalami perkembangan yang dinamis dan signifikan。Metode yang diunakan adalah的翻译结果:Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan dinamis adalah kepemimpinan yang effektif untuk memajukan gereja dalam kaitannya dengan pengembangan。keep pemimpinan yang dinamis adalah keep pemimpinan yang bisa bersifat kritis dan mampu menyikapi perubahan secara bijaksana。[3] [footnoteren:] [footnoteren:] [footnoteren:] [footnoteren:] [footnoteren:] [footnoteren:] [footnoteren:] [footnoteren:] [footnoteren:]Kepemimpinan gereja harus dikembangkan seturut访问,dengan demikian pemimpin harus是一名高级官员。
{"title":"Kepemimpinan Dinamis Dalam Institusi Gereja","authors":"Petit Daeng Karsono","doi":"10.60146/.v4i2.51","DOIUrl":"https://doi.org/10.60146/.v4i2.51","url":null,"abstract":"The purpose of this research is to develop dynamic leadership in church institutions so that the church experiences dynamic and significant development. The method used is qualitative with a literature approach. The results of the study show that dynamic leadership is effective leadership for advancing the church in terms of development. Dynamic leadership is leadership that can be critical and able to respond wisely to change. Effective leadership is developed through the completion of church leadership tasks starting from managing all available resources to evaluation. Church leadership must be developed according to the vision, thus the leader must be visionary. \u0000ABSTRAK BAHASA INDONESIA \u0000Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan kepemimpinan dinamis di institusi gereja agar gereja mengalami perkembangan yang dinamis dan signifikan. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan dinamis adalah kepemimpinan yang efektif untuk memajukan gereja dalam kaitannya dengan pengembangan. Kepemimpinan yang dinamis adalah kepemimpinan yang bisa bersifat kritis dan mampu menyikapi perubahan secara bijaksana. Kepemimpinan efektif dikembangkan melalui penyelesaian tugas-tugas kepemimpinan gereja mulai dari pengaturan memanfaatkan semua sumber daya yang ada sampai dengan evaluasi. Kepemimpinan gereja harus dikembangkan seturut visi, dengan demikian pemimpin harus bersifat visoner.","PeriodicalId":188332,"journal":{"name":"Kaluteros Jurnal Teologi Dan Pendidikan Agama Kristen","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126350235","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
The purpose of writing this article is to explain the role of the pastor as an educator to the congregation. The method used is literature research. The results of the study show that apart from carrying out pastoral ministry, pastors need to take part in educational services that aim to mature the congregation. Pastors with the task of being educators need to have qualifications related to spiritual life as well as abilities in teaching skills. In all aspects of service both as leaders, motivators, communicators, facilitators, pastoral counselors need to accompany all service activities in the nuances of education and teaching. Because in all pastoral ministries, it is proper to teach the truth of God's Word ABSTRAK BAHASA INDONESIA Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk menjelaskan peranan gembala sebagai pendidik kepada jemaat. Metode yang digunakan adalah penelitian literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gembala selain melaksanakan pelayanan pastoral perlu mengambil bagian dalam pelayanan pendidikan yang bertujuan untuk mendewasakan jemaat. Gembala dengan tugas sebagai pendidik perlu memiliki kualifikasi yang berkaitan dengan kehidupan rohani serta kemampuan dalam keterampilan mengajar. Dalam semua aspek pelayanan baik sebagai pemimpin, motifator, komunikator, fasilitator, konselor gembala perlu menyertai semua kegiatan pelayanan dalam nuansa pendidikan dan pengajaran. Sebab dalam semua pelayanan gembala, sudah semestinya mengajarkan kebenaran Firman Tuhan.
写这篇文章的目的是向会众解释牧师作为教育者的角色。本文采用文献研究法。研究结果显示,除了执行牧灵事工外,牧师还需要参与旨在使会众成熟的教育服务。作为教育者的牧师不仅需要具备属灵生活方面的资格,还需要具备教学技能。在服务的各个方面,无论是作为领导者,激励者,沟通者,促进者,教牧辅导员都需要在教育和教学的细微差别中陪伴所有服务活动。因为在所有的教牧事工中,教导神话语的真理是恰当的。梅德·杨狄纳坎·阿达拉·佩利特文学。哈西尔penelitian menunjukkan bahwa gembala selain melaksanakan pelayanan牧区perlu mengambil bagian dalam pelayanan pendidikan yang bertujuan untuk mendewasakan jemaat。我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是。Dalam semua说pelayanan baik sebagai pemimpin,激励者,传播者,促进者,konselor gembala perlu menyertai semua kegiatan pelayanan Dalam nuansa pendidikan dan pengajaran。Sebab dalam semua pelayanan gembala, sudah semestinya mengajarkan kebenaran Firman Tuhan。
{"title":"Gembala Sebagai Pendidik Jemaat","authors":"Selamet Samuel","doi":"10.60146/.v4i2.50","DOIUrl":"https://doi.org/10.60146/.v4i2.50","url":null,"abstract":"The purpose of writing this article is to explain the role of the pastor as an educator to the congregation. The method used is literature research. The results of the study show that apart from carrying out pastoral ministry, pastors need to take part in educational services that aim to mature the congregation. Pastors with the task of being educators need to have qualifications related to spiritual life as well as abilities in teaching skills. In all aspects of service both as leaders, motivators, communicators, facilitators, pastoral counselors need to accompany all service activities in the nuances of education and teaching. Because in all pastoral ministries, it is proper to teach the truth of God's Word\u0000ABSTRAK BAHASA INDONESIA\u0000Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk menjelaskan peranan gembala sebagai pendidik kepada jemaat. Metode yang digunakan adalah penelitian literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gembala selain melaksanakan pelayanan pastoral perlu mengambil bagian dalam pelayanan pendidikan yang bertujuan untuk mendewasakan jemaat. Gembala dengan tugas sebagai pendidik perlu memiliki kualifikasi yang berkaitan dengan kehidupan rohani serta kemampuan dalam keterampilan mengajar. Dalam semua aspek pelayanan baik sebagai pemimpin, motifator, komunikator, fasilitator, konselor gembala perlu menyertai semua kegiatan pelayanan dalam nuansa pendidikan dan pengajaran. Sebab dalam semua pelayanan gembala, sudah semestinya mengajarkan kebenaran Firman Tuhan.","PeriodicalId":188332,"journal":{"name":"Kaluteros Jurnal Teologi Dan Pendidikan Agama Kristen","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128834701","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
The church as a center for Christian education means that the church is a place for education for congregations to learn about Christ and the truth of God's Word, on an ongoing basis from childhood to old age. Lifelong Christian education, carried out regularly, planned, programmed and consistent in its implementation. To realize the church as a center for Christian education, the church needs to establish a vision and goals, organize the management of the implementation of Christian education on a regular basis. The organizational structure of Christian education at a minimum consists of a pastor as the person in charge, chairman, age group coordinator, and administrative staff, Abstrak Bahasa Indonesia Gereja sebagai pusat pendidikan Kristen artinya gereja menjadi tempat pelaksanaan pendidikan bagi jemaat untuk belajar mengenal Kristus dan kebenaran Firman Tuhan, secara berkesinambungan mulai dari usia anak sampai dengan lanjut usia. Pendidikan Kristen sepanjang hayat, dilaksanakan secara teratur, terencana, terprogram dan konsisten dalam pelaksanaannya. Untuk mewujudkan gereja sebagai pusat pendidikan Kristen gereja perlu untuk menetapkan visi dan tujuan, menyelenggarakan pengelolaan pelaksanaan pendidikan Kristen secara teratur. Susunan organisasi pendidikan Kristen minimal terdiri dari pendeta/gembala sebagai penanggungjawab, ketua, koordinator kelompok usia, dan tenaga administrasi,
教会作为基督教教育的中心意味着教会是一个教育会众从童年到老年不断学习基督和神话语真理的地方。终身基督教教育,定期进行,有计划,程序化和一致的实施。要实现教会作为基督教教育的中心,教会需要确立愿景和目标,定期组织实施基督教教育的管理。基督教教育的组织结构至少由一名牧师担任负责人、主席、年龄组协调员和行政人员组成,分别是:Abstrak Bahasa Indonesia Gereja sebagai pusat pendidikan Kristen artinya Gereja menjadi tempat pelaksanaan pendidikan bagi jemaat untuk belajar mengenal Kristus dan kebenaran Firman Tuhan, secara berkesinambungan mulai dari usia anak sampai dengan lanjut usia。Pendidikan Kristen sepanjang hayat, dilaksanakan secara terur, terencana, terprogram和constsisten dalam pelaksanaannya。Untuk mewujudkan gereja sebagai pusat pendidikan Kristen gereja perlu Untuk menetapkan访问dan tujuan, menyelengarakan penelolaan penaksanaan pendidikan Kristen secara terur。Susunan organisasi pendidikan Kristen minimal terdiri dari penda /gembala sebagai penanggungjawab, ketua,协调员kelompok usia, dan tenaga administrasi,
{"title":"Gereja sebagai Pusat Pendidikan Kristen","authors":"Eunike Agoestina","doi":"10.60146/.v4i1.35","DOIUrl":"https://doi.org/10.60146/.v4i1.35","url":null,"abstract":"The church as a center for Christian education means that the church is a place for education for congregations to learn about Christ and the truth of God's Word, on an ongoing basis from childhood to old age. Lifelong Christian education, carried out regularly, planned, programmed and consistent in its implementation. To realize the church as a center for Christian education, the church needs to establish a vision and goals, organize the management of the implementation of Christian education on a regular basis. The organizational structure of Christian education at a minimum consists of a pastor as the person in charge, chairman, age group coordinator, and administrative staff, \u0000Abstrak Bahasa Indonesia \u0000Gereja sebagai pusat pendidikan Kristen artinya gereja menjadi tempat pelaksanaan pendidikan bagi jemaat untuk belajar mengenal Kristus dan kebenaran Firman Tuhan, secara berkesinambungan mulai dari usia anak sampai dengan lanjut usia. Pendidikan Kristen sepanjang hayat, dilaksanakan secara teratur, terencana, terprogram dan konsisten dalam pelaksanaannya. Untuk mewujudkan gereja sebagai pusat pendidikan Kristen gereja perlu untuk menetapkan visi dan tujuan, menyelenggarakan pengelolaan pelaksanaan pendidikan Kristen secara teratur. Susunan organisasi pendidikan Kristen minimal terdiri dari pendeta/gembala sebagai penanggungjawab, ketua, koordinator kelompok usia, dan tenaga administrasi,","PeriodicalId":188332,"journal":{"name":"Kaluteros Jurnal Teologi Dan Pendidikan Agama Kristen","volume":"69 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116132529","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
This research was conducted to know the meaning of watching over oneself and watching over the teachings, to know the meaning of persevering in the teachings of the word of the Lord, and to know the effects of healthy and unhealthy teachings. This research is a qualitative research with an exegesis approach. The result of this research is to pay close attention to themselves and their teachings by being an example in every aspect of their lives, persevering in the teachings of God's word so that they can teach the word of God as truth, there is an impact of healthy and unhealthy teachings that can save themselves and others, so that God's servants must work on that salvation for themselves and others. ABSTRAK Indonesia Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui makna mengawasi diri dan mengawasi ajaran, mengetahui makna bertekun dalam ajaran firman Tuhan, dan untuk mengetahui dampak dari ajaran sehat dan tidak sehat. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan eksegese. Hasil penelitian ini yaitu memperhatikan dengan saksama diri dan ajarannya dengan cara menjadi teladan dalam setiap aspek hidup mereka, tekun dalam ajaran firman Tuhan sehingga dapat mengajarkan firman Allah sebagai kebenaran, terdapat dampak dari ajaran sehat dan tidak sehat yaitu dapat menyelamatkan diri sendiri dan orang lain, sehingga hamba Tuhan harus mengerjakan keselamatan itu bagi diri sendiri dan orang lain.
本研究的目的是了解“守己”与“守教”的意义,了解“持守主的道”的意义,了解健康与不健康教导的影响。本研究是一种定性研究与注释的方法。这项研究的结果是密切关注自己和他们的教导,在生活的各个方面都成为榜样,坚持上帝的话语的教导,这样他们就可以把上帝的话语当作真理来教导,健康和不健康的教导都有影响,可以拯救自己和他人,所以上帝的仆人必须为自己和他人的救赎而努力。【摘要】印度尼西亚Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui makna mengawasi diri dan mengawasi ajaran, mengetahui makna bertekun dalam ajaran firman Tuhan, danuntuk mengetahui dampak dari ajaran sehat dan tidak sehat。Penelitian ini merupakan Penelitian kualitatif dengan pendekatan eksegese。Hasil penelitian ini yiti成员perhatikan dengan saksama diri danajarannya dengan an janjani teladan dalan seapajajan公司,tekun dalam ajaran公司,tukan dalam ajaran公司,tekun dalam ajaran公司,terdapat dampak dari ajaran公司,dandanajajan公司,terdapat danyelamatkan diri sendiri danorang lain, sehinga hamba tuhanus harus mengerjakan keselamatan公司,bagi diri sendiri danorang lain。
{"title":"Makna Frasa Awasilah Dirimu Sendiri Dan Awasilah Ajaranmu Menurut 1 Timotius 4:16 (Studi Eksegesis)","authors":"Heny","doi":"10.60146/.v4i1.38","DOIUrl":"https://doi.org/10.60146/.v4i1.38","url":null,"abstract":" \u0000This research was conducted to know the meaning of watching over oneself and watching over the teachings, to know the meaning of persevering in the teachings of the word of the Lord, and to know the effects of healthy and unhealthy teachings. This research is a qualitative research with an exegesis approach. The result of this research is to pay close attention to themselves and their teachings by being an example in every aspect of their lives, persevering in the teachings of God's word so that they can teach the word of God as truth, there is an impact of healthy and unhealthy teachings that can save themselves and others, so that God's servants must work on that salvation for themselves and others. \u0000ABSTRAK Indonesia \u0000Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui makna mengawasi diri dan mengawasi ajaran, mengetahui makna bertekun dalam ajaran firman Tuhan, dan untuk mengetahui dampak dari ajaran sehat dan tidak sehat. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan eksegese. Hasil penelitian ini yaitu memperhatikan dengan saksama diri dan ajarannya dengan cara menjadi teladan dalam setiap aspek hidup mereka, tekun dalam ajaran firman Tuhan sehingga dapat mengajarkan firman Allah sebagai kebenaran, terdapat dampak dari ajaran sehat dan tidak sehat yaitu dapat menyelamatkan diri sendiri dan orang lain, sehingga hamba Tuhan harus mengerjakan keselamatan itu bagi diri sendiri dan orang lain. \u0000 ","PeriodicalId":188332,"journal":{"name":"Kaluteros Jurnal Teologi Dan Pendidikan Agama Kristen","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121991692","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
The purpose of this writing is to investigate some of the forms of the transformation movement in the Bible, and to develop a theological basis for the transformation movement, which can be used to realize real Christian transformation. This departs from the fact that the transformation movement that has taken place in the last 10 years has been filled with various forms of ministry that prioritize demonstrations of miracles and healing, prayer concerts of praise and worship, and are not directed at spiritual maturity and character building. The transformation movement is a process of changing Christian life for the better, occurring in a person personally, or a community, church, nation and state society, which covers all human life holistically. A study of the text on Romans 12:2 shows that the use of the word μεταμορφόω means transformation. Theological transformation is God's initiative to save and renew sinful humanity. The Lord Jesus came as a transformer who redeemed and saved mankind from sin. The Holy Spirit is the one who renews, and leads everyone into the truth. Ecclesiological transformation means that the church carries out the mission of the Kingdom of God in the midst of the world. Furthermore, transformation is a holistic mission that touches all aspects of human life. Transformation is an ongoing process and has an excchatological aspect. ABSTRAK BAHASA INDONESIA Tujuan penulisan ini adalah untuk menyelidiki sebagian bentuk-bentuk gerakan transformasi di dalam Alkitab, dan menyusun suatu landasan teologis bagi gerakan transformasi, yang dapat dipakai untuk mewujudkan transformasi Kristen sesungguhnya. Hal ini berangkat dari kenyataan gerakan transformasi yang terjadi pada 10 tahun terakhir yang dipenuhi dengan berbagai bentuk pelayanan yang mengutamakan demonstrasi mujizat dan kesembuhan, konser doa pujian dan penyembahan, dan tidak diarahkan kepada pendewasaan rohani serta pembentukan karakter. Gerakan transformasi adalah suatu proses perubahan kehidupan Kristen ke arah yang lebih baik, terjadi dalam diri seseorang secara pribadi, atau suatu komunitas, gereja, masyarakat bangsa dan negara, yang mencakup seluruh kehidupan manusia secara holistik. Studi teks pada Roma 12:2, menunjukkan bahwa kata pemakain kata μεταμορφόω memiliki arti transformasi. Transformasi secara teologis adalah inisiatif Allah untuk menyelamatkan dan memperbarui manusia yang berdosa. Tuhan Yesus datang sebagai transformator yang menebus dan menyelamatkan manusia dari dosa. Roh Kudus adalah pribadi yang memperbarui, dan memimpin setiap orang ke dalam kebenaran. Transformasi eklesiologis berarti gereja melaksanakan misi Kerajaan Allah ditengah-tengah dunia. Selanjutnya transformasi adalah misi holistik yang menyentuh seluruh aspek kehidupan manusia. Transformasi adalah proses yang terus terjadi dan memiliki aspek ekskatologi.
本文的写作目的是考察圣经中转变运动的一些形式,并为转变运动提供神学基础,以实现真正的基督教转变。这与过去十年发生的转变运动中充满了各种形式的事工的事实背道而驰,这些事工优先考虑神迹和医治的展示,赞美和敬拜的祷告音乐会,而不是针对属灵成熟和品格建设。转变运动是一个改变基督徒生活的过程,发生在个人或社区,教会,国家和国家社会中,全面涵盖所有人类生活。对罗马书12:2文本的研究表明,μεταμορφ ο ω一词的使用意味着转化。神学上的转变是神拯救和更新有罪的人类的主动行动。主耶稣以一个变形者的身份降临,救赎并拯救了人类脱离罪恶。圣灵是那更新人、引导人进入真理的。教会的转变是指教会在世界中执行神的国度的使命。此外,转型是一项涉及人类生活方方面面的整体任务。转型是一个持续的过程,一个excchatological方面 . 【印尼语】印尼语:印尼语:印尼语:印尼语:印尼语:印尼语:印尼语:印尼语:印尼语:印尼语:印尼语:印尼语我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说。民政党的转型与转型与转型与转型与转型与转型与转型与转型与转型与转型与转型与转型与转型与转型与转型与转型与转型与转型与转型与转型与转型与转型与转型与转型与转型与转型与转型与转型与转型与转型与转型:以某tek篇罗马书12:2,menunjukkan bahwa型pemakain型μεταμορφόωmemiliki arti transformasi。转型的宗教技术,如安拉、安拉、安拉、安拉、安拉、安拉、安拉、安拉、安拉等。武汉Yesus大唐sebagai变压器杨menebus dan menyelamatkan mania dari dosa。卢总统是国会议员,也是国会议员。转型的社会学家berarti gereja melaksanakan misi Kerajaan Allah -tengah dunia。Selanjutnya transformasi adalah misisholistic yang menmenth selanjutnah askehidupan manusia。翻译:译为:译为:译为:译为:译为:译为:
{"title":"Landasan Teologis Gerakan Transformasi Gereja di Abad XXI","authors":"Fengky Maukar","doi":"10.60146/.v4i2.44","DOIUrl":"https://doi.org/10.60146/.v4i2.44","url":null,"abstract":"The purpose of this writing is to investigate some of the forms of the transformation movement in the Bible, and to develop a theological basis for the transformation movement, which can be used to realize real Christian transformation. This departs from the fact that the transformation movement that has taken place in the last 10 years has been filled with various forms of ministry that prioritize demonstrations of miracles and healing, prayer concerts of praise and worship, and are not directed at spiritual maturity and character building. The transformation movement is a process of changing Christian life for the better, occurring in a person personally, or a community, church, nation and state society, which covers all human life holistically. A study of the text on Romans 12:2 shows that the use of the word μεταμορφόω means transformation. Theological transformation is God's initiative to save and renew sinful humanity. The Lord Jesus came as a transformer who redeemed and saved mankind from sin. The Holy Spirit is the one who renews, and leads everyone into the truth. Ecclesiological transformation means that the church carries out the mission of the Kingdom of God in the midst of the world. Furthermore, transformation is a holistic mission that touches all aspects of human life. Transformation is an ongoing process and has an excchatological aspect. \u0000ABSTRAK BAHASA INDONESIA\u0000Tujuan penulisan ini adalah untuk menyelidiki sebagian bentuk-bentuk gerakan transformasi di dalam Alkitab, dan menyusun suatu landasan teologis bagi gerakan transformasi, yang dapat dipakai untuk mewujudkan transformasi Kristen sesungguhnya. Hal ini berangkat dari kenyataan gerakan transformasi yang terjadi pada 10 tahun terakhir yang dipenuhi dengan berbagai bentuk pelayanan yang mengutamakan demonstrasi mujizat dan kesembuhan, konser doa pujian dan penyembahan, dan tidak diarahkan kepada pendewasaan rohani serta pembentukan karakter. Gerakan transformasi adalah suatu proses perubahan kehidupan Kristen ke arah yang lebih baik, terjadi dalam diri seseorang secara pribadi, atau suatu komunitas, gereja, masyarakat bangsa dan negara, yang mencakup seluruh kehidupan manusia secara holistik. Studi teks pada Roma 12:2, menunjukkan bahwa kata pemakain kata μεταμορφόω memiliki arti transformasi. Transformasi secara teologis adalah inisiatif Allah untuk menyelamatkan dan memperbarui manusia yang berdosa. Tuhan Yesus datang sebagai transformator yang menebus dan menyelamatkan manusia dari dosa. Roh Kudus adalah pribadi yang memperbarui, dan memimpin setiap orang ke dalam kebenaran. Transformasi eklesiologis berarti gereja melaksanakan misi Kerajaan Allah ditengah-tengah dunia. Selanjutnya transformasi adalah misi holistik yang menyentuh seluruh aspek kehidupan manusia. Transformasi adalah proses yang terus terjadi dan memiliki aspek ekskatologi.\u0000 ","PeriodicalId":188332,"journal":{"name":"Kaluteros Jurnal Teologi Dan Pendidikan Agama Kristen","volume":"32 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126615273","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
The purpose of writing this article is to design a spiritual theology that can be used as a basis for practicing the spirituality of a believer's life. Conduct an assessment of the spirituality of a believer's life that departs from the understanding of theology he adheres to. The method used is literature study to explain and answer the problem formulation in this study. Spiritual theology guides people to have a close relationship with Allah, uniting humans with their Creator. From the point of view of Christian faith, spiritual theology raises awareness for every believer to live according to the truth of God's Word, achieve a spiritual life that is good, moral, and has spiritual intelligence according to the stages of his development. Spiritual theology teaches that something of value is considered valuable, has meaning in all aspects of life, including all creatures and the universe. This will shape each person's personality to have love and concern for the preservation of all creatures and nature. Spiritual theology among Pentecostals-Charismatics talks about an intimate relationship with God; experiencing fellowship with the Holy Spirit through baptism living under the guidance and sanctification of the Holy Spirit, and Receiving the gifts of the Spirit to serve with the anointing and power of God. ABSTRAK BAHASA INDONESIA Tujuan penulisan artikel ini adalah sebagai rancang bangun teologi spiritual yang dapat dijadikan dasar praktik spiritualitas kehidupan orang percaya. Melakukan penilaian terhadap spiritualitas kehidupan orang percaya yang berangkat dari pemahaman teologi yang dianutnya. Metode yang digunakan adalah studi literatur untuk menjelaskan dan menjawab rumusan masalah dalam penelitian ini. Teologi spiritual membimbing orang untuk memiliki hubungan yang dekat dengan Allah, menyatukan diri manusia dengan Penciptanya. Dari sisi iman Kristen teologi spiritual memunculkan kesadaran kepada setiap orang percaya untuk hidup sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan, mencapai kehidupan spiritual yang baik, bermoral, dan memiliki kecerdasan spiritual yang sesuai dengan tahapan perkembangannya. Teologi spiritual mengajarkan sesuatu yang bernilai dianggap berharga, memiliki makna dalam semua aspek kehidupan, termasuk semua makhluk dan alam semesta. Hal ini akan membentuk pribadi setiap orang memiliki kecintaan dan kepedulian terhadap kelestarian semua mahluk dan alam. Teologi Spiritual di kalangan Pentakostal-Kharismatik berbicara tentang hubungan yang intim dengan Tuhan; mengalami persekutuan dengan Roh Kudus melalui baptisan hidup dalam bimbingan dan pengudusan oleh Roh Kudus, dan Menerima karunia Roh untuk melayani dengan urapan dan kuasa Tuhan.
写这篇文章的目的是设计一种灵性神学,可以作为信徒实践灵性生活的基础。对信徒的灵性生活进行评估,而这种评估偏离了他所坚持的神学的理解。本研究采用文献研究法对问题表述进行解释和回答。精神神学引导人们与安拉建立密切的关系,将人类与他们的造物主团结起来。从基督教信仰的角度来看,属灵神学提高了每个信徒按照上帝话语的真理生活的意识,根据他的发展阶段实现一个良好的,道德的,具有属灵智慧的属灵生活。精神神学教导,有价值的东西被认为是有价值的,在生活的各个方面都有意义,包括所有生物和宇宙。这将塑造每个人的个性,使他们对保护所有生物和自然都有爱和关心。五旬节派-灵恩派的属灵神学讲的是与神的亲密关系;通过洗礼经历与圣灵的交通,生活在圣灵的引导和成圣之下,接受圣灵的恩赐,用神的膏油和能力来服侍。【印尼语】印尼语印尼语印尼语印尼语印尼语印尼语印尼语印尼语印尼语印尼语印尼语印尼语印尼语印尼语Melakukan penilaidterhadap spiritualitas kehidupan orang peraya yang berangkat dari pemahaman teologyyang dianutnya。Metode yang digunakan adalah研究文献untuk menjelaskan dan menjawab rumusan masalah dalam penelitian ini。天神属灵成员orang untuk memoriliki hubungan yang dekat dengan Allah, menyatukan diri manusia dengan Penciptanya。达里西曼·克里斯汀技术精神上的memunculkan kesadaran kepada setap orang percaya untuk hidup sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan, mencapai kehidupan精神上的yang baik, bermoral, dan memiliki kecerdasan精神上的yang sesuai dengan tahapan perkembangannya。技术精神mengajarkan sesuatu yang bernilai dianggap berharga, memiliki makna dalam semua askehidupan, termasuk semua makhluk dan alam semesta。halini akan membentuk pribadi设置了一个orang memiliki kecintaan和kepedulian,即keestarian semua mahluk和alam。天理精神迪kalangan Pentakostal-Kharismatik berbicara tentang hubungan yang intim dengan Tuhan;我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是。
{"title":"Rancang Bangun Teologi Spiritual Dalam Pembentukan Spiritualitas Orang Percaya","authors":"Royke Lontoh","doi":"10.60146/.v4i2.47","DOIUrl":"https://doi.org/10.60146/.v4i2.47","url":null,"abstract":"The purpose of writing this article is to design a spiritual theology that can be used as a basis for practicing the spirituality of a believer's life. Conduct an assessment of the spirituality of a believer's life that departs from the understanding of theology he adheres to. The method used is literature study to explain and answer the problem formulation in this study. Spiritual theology guides people to have a close relationship with Allah, uniting humans with their Creator. From the point of view of Christian faith, spiritual theology raises awareness for every believer to live according to the truth of God's Word, achieve a spiritual life that is good, moral, and has spiritual intelligence according to the stages of his development. Spiritual theology teaches that something of value is considered valuable, has meaning in all aspects of life, including all creatures and the universe. This will shape each person's personality to have love and concern for the preservation of all creatures and nature. Spiritual theology among Pentecostals-Charismatics talks about an intimate relationship with God; experiencing fellowship with the Holy Spirit through baptism living under the guidance and sanctification of the Holy Spirit, and Receiving the gifts of the Spirit to serve with the anointing and power of God.\u0000ABSTRAK BAHASA INDONESIA\u0000Tujuan penulisan artikel ini adalah sebagai rancang bangun teologi spiritual yang dapat dijadikan dasar praktik spiritualitas kehidupan orang percaya. Melakukan penilaian terhadap spiritualitas kehidupan orang percaya yang berangkat dari pemahaman teologi yang dianutnya. Metode yang digunakan adalah studi literatur untuk menjelaskan dan menjawab rumusan masalah dalam penelitian ini. Teologi spiritual membimbing orang untuk memiliki hubungan yang dekat dengan Allah, menyatukan diri manusia dengan Penciptanya. Dari sisi iman Kristen teologi spiritual memunculkan kesadaran kepada setiap orang percaya untuk hidup sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan, mencapai kehidupan spiritual yang baik, bermoral, dan memiliki kecerdasan spiritual yang sesuai dengan tahapan perkembangannya. Teologi spiritual mengajarkan sesuatu yang bernilai dianggap berharga, memiliki makna dalam semua aspek kehidupan, termasuk semua makhluk dan alam semesta. Hal ini akan membentuk pribadi setiap orang memiliki kecintaan dan kepedulian terhadap kelestarian semua mahluk dan alam. Teologi Spiritual di kalangan Pentakostal-Kharismatik berbicara tentang hubungan yang intim dengan Tuhan; mengalami persekutuan dengan Roh Kudus melalui baptisan hidup dalam bimbingan dan pengudusan oleh Roh Kudus, dan Menerima karunia Roh untuk melayani dengan urapan dan kuasa Tuhan.\u0000 ","PeriodicalId":188332,"journal":{"name":"Kaluteros Jurnal Teologi Dan Pendidikan Agama Kristen","volume":"190 3","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"113966995","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
The main thoughts about evangelism or polarized mission in three parts, first, the mission role of the apostolic era is the mission used to preach the gospel to people who have never heard of Christ, the second thought, namely the role of mission to increase God's kingdom the establishment of the gospel from every denomination, and which is the mission that is responsible for the Great Commission of the Lord Jesus Christ with Christian and non-Christian social services. This research can formulate the principles and steps that can be applied so that holistic services can run well and correctly. Whole holistic service and mission are complementary unity. Because holistic is complete and mission is part of the message that gives God to believers. If the mission mandate is closely related to the restoration of God's and human relations, holistic holistic service is a mandate for development that requires the body of mankind. When carried out this is carried out with a balanced gift for complete peace, namely peace with God, fellow human beings, the environment and the human self itself as the image and likeness of God. Abstrak Indonesia Pemikiran utama tentang penginjilan atau misi terpolarisasi dalam tiga bagian yaitu pertama, peran misi dari zaman rasul hingga pada abad pertengahan adalah misi cenderung berarti memberitakan Injil atau membawa kabar baik bagi orang yang belum mendengar tentang Kristus, pemikiran yang kedua, yaitu peran misi untuk memperluas kerajaan Allah dengan pembukaan atau pendirian pos pekabaran Injil dari setiap denominasi, dan yang ketiga adalah misi yang menggabungkan pelaksanaan Amanat Agung Tuhan Yesus Kristus dengan pelayanan sosial kepada umat Kristen maupun non Kristen. Yesus telah memberikan contoh bahwa misi yang dilakukannnya adalah misi yang bersifat holistik, dengan memberikan makanan rohani dan jasmani kepada mereka yang membutuhkan. Teks dalam Injil Yohanes menunjukkan bagaimana Yesus telah memberi makan lima ribu orang sebagai bentuk pelayanan yang holistik. Penelitian ini dapat merumuskan prinsip-prinsip dan langkah-langkah yang dapat diterapkan agar pelayanan holistik dapat berjalan dengan baik dan benar. Pelayanan holistik yang utuh dan misi adalah suatu kesatuan yang saling melengkapi. Karena holistik yang utuh dan misi adalah bagian dari amanat yang diberikan Allah kepada orang percaya. Bila mandat misi berhubungan erat dengan pemulihan hubungan Allah dan manusia secara rohani, pelayanan holistik yang utuh adalah mandat untuk pembangunan yang menyentuh kebutuhan jasmani dari manusia. Sehingga bila kedua pelayanan ini dilaksanakan dengan seimbang memberi dampak kepada kedamaian yang utuh, yakni kedamaian dengan Allah, sesama manusia, lingkungan dan diri manusia itu sendiri sebagai gambar dan rupa Allah.
关于传福音或两极化宣教的主要思想分为三部分,第一,使徒时代的宣教角色是用来向从未听说过基督的人传福音的宣教角色,第二种思想,即宣教角色是用来增加神的国度,建立来自各教派的福音,这是一种通过基督教和非基督教的社会服务来负责主耶稣基督大使命的宣教角色。本研究可制定整体服务运作良好、正确的原则和步骤。整体服务与使命是相辅相成的统一体。因为整体是完整的,使命是神给信徒的信息的一部分。如果宣教任务与恢复上帝和人类的关系密切相关,那么全面的整体服务就是发展的任务,需要人类的身体。当这样做的时候,它是带着一个平衡的礼物来实现完全的和平,即与上帝、人类同胞、环境和作为上帝形象和肖像的人类自身的和平。[摘要]印度尼西亚Pemikiran utama tentang penginjilan atau misi terpolarisasi dalam tiga bagian yitu pertama, peran misi dari zaman rasul hinga padi abad pertengahan adalah misi cenderung berarti memberitakan Injil atau memberbawa kabar baik bagi orang yang belum mendengar tentangkristus, Pemikiran yang kedua, yitu peran misi untuk memberluas kerajaan Allah dengan pembukaan atau pendirian pos pekabaran Injil dari seap denominasi,dan yang ketiga adalah misi yang menggabungkan pelaksanaan Amanat Agung Tuhan Yesus Kristus dengan pelayanan social kepaada umat Kristen maupun non Kristen。Yesus telah成员kan contoh bahwa misi yang dilakukannnya adalah misi yang bersifat holistk, dengan成员kan makanan rohani dan jasmani kepada mereka yang membutuhkan。Teks dalam Injil Yohanes menunjukkan bagaimana Yesus telah成员makan lima ribu orang sebagai bentuk pelayanan yang整体。Penelitian ini dapat merumuskan princsip - princsip dan langkah-langkah yang dapat diiterapkan agar pelayanan整体的dapat berjalan dengan baik dan benar。Pelayanan holistic yang utuh与dan misi adalah suatu kesatuan yang saling melengkapi。Karena holistik yang utuh dan misi adalah bagian dari amanat yang diberikan Allah kepada orang peraya。Bila mandat斯berhubungan erat dengan pemulihan hubungan真主丹manusia secara rohani, pelayanan holistik杨utuh adalah mandat杨为她pembangunan menyentuh kebutuhan jasmani达里语manusia。sehinga bila kedua pelayanan ini dilaksanakan dengan seimbang成员danpak kepaada kedamaian yang utuh, yakni kedamaian dengan Allah, sesama manusia, lingkungan dan diri manusia sendiri sebagai gambar dan rupa Allah。
{"title":"Penerapan Misi Holistik Dalam Pelayanan Gereja Masa Kini","authors":"Daud Darmadi","doi":"10.60146/.v3i1.27","DOIUrl":"https://doi.org/10.60146/.v3i1.27","url":null,"abstract":"The main thoughts about evangelism or polarized mission in three parts, first, the mission role of the apostolic era is the mission used to preach the gospel to people who have never heard of Christ, the second thought, namely the role of mission to increase God's kingdom the establishment of the gospel from every denomination, and which is the mission that is responsible for the Great Commission of the Lord Jesus Christ with Christian and non-Christian social services. This research can formulate the principles and steps that can be applied so that holistic services can run well and correctly. Whole holistic service and mission are complementary unity. Because holistic is complete and mission is part of the message that gives God to believers. If the mission mandate is closely related to the restoration of God's and human relations, holistic holistic service is a mandate for development that requires the body of mankind. When carried out this is carried out with a balanced gift for complete peace, namely peace with God, fellow human beings, the environment and the human self itself as the image and likeness of God. \u0000Abstrak Indonesia \u0000Pemikiran utama tentang penginjilan atau misi terpolarisasi dalam tiga bagian yaitu pertama, peran misi dari zaman rasul hingga pada abad pertengahan adalah misi cenderung berarti memberitakan Injil atau membawa kabar baik bagi orang yang belum mendengar tentang Kristus, pemikiran yang kedua, yaitu peran misi untuk memperluas kerajaan Allah dengan pembukaan atau pendirian pos pekabaran Injil dari setiap denominasi, dan yang ketiga adalah misi yang menggabungkan pelaksanaan Amanat Agung Tuhan Yesus Kristus dengan pelayanan sosial kepada umat Kristen maupun non Kristen. Yesus telah memberikan contoh bahwa misi yang dilakukannnya adalah misi yang bersifat holistik, dengan memberikan makanan rohani dan jasmani kepada mereka yang membutuhkan. Teks dalam Injil Yohanes menunjukkan bagaimana Yesus telah memberi makan lima ribu orang sebagai bentuk pelayanan yang holistik. Penelitian ini dapat merumuskan prinsip-prinsip dan langkah-langkah yang dapat diterapkan agar pelayanan holistik dapat berjalan dengan baik dan benar. Pelayanan holistik yang utuh dan misi adalah suatu kesatuan yang saling melengkapi. Karena holistik yang utuh dan misi adalah bagian dari amanat yang diberikan Allah kepada orang percaya. Bila mandat misi berhubungan erat dengan pemulihan hubungan Allah dan manusia secara rohani, pelayanan holistik yang utuh adalah mandat untuk pembangunan yang menyentuh kebutuhan jasmani dari manusia. Sehingga bila kedua pelayanan ini dilaksanakan dengan seimbang memberi dampak kepada kedamaian yang utuh, yakni kedamaian dengan Allah, sesama manusia, lingkungan dan diri manusia itu sendiri sebagai gambar dan rupa Allah.","PeriodicalId":188332,"journal":{"name":"Kaluteros Jurnal Teologi Dan Pendidikan Agama Kristen","volume":"189 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133849156","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pastoral care is a very important thing in the spiritual growth of the congregation, where the role is a congregation pastor who must give his life truly according to his calling in serving God. As in 1 Peter 5:2-3, it must be done voluntarily without coercion because the service must be sincere and pure so that it can have an impact through example. This research was specifically conducted in churches to find officials' service models so that the formulation of the problem in this study: Is the service model appropriate according to 1 Peter 5:2-3? research that uses a qualitative phenomenological approach, namely by formulating and making conclusions based on data, information and facts that will be obtained through observing these phenomena, interviews and investigations, has the aim of explaining the shepherding model of a shepherd. ABSTRAK BAHASA INDONESIA Penggembalaan merupakan hal yang sangat penting di dalam pertumbuhan rohani jemaat, dimana yang menjadi pemerannya adalah seorang gembala sidang yang harus memberikan hidupnya sungguh-sungguh sesuai panggilannya dalam pengabdian kepada Tuhan. Seperti dalam 1 Petrus 5:2-3, harus dilakukan dengan sukarela tanpa paksaan karena pelayanan itu harus tulus dan murni sehingga bisa berdampak lewat keteladanan. Penelitian ini secara khusus dilakukan di gereja menemukan model pelayanan Pejabat sehingga rumusan masalah dalam penelitian ini: Apakah model pe;layanan sesuai menurut 1 Petrus 5:2-3? penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif fenomenologi, yaitu dengan merumuskan dan membuat kesimpulan-kesimpulan berdasarkan data-data, informasi dan fakta-fakta yang akan diperoleh melalui pengamatan fenomena-fenomena, wawancara dan investigasi ini, memiliki tujuan yaitu untuk menjelaskan model penggembalaan seorang gembala.
在教会的属灵成长中,教牧关怀是一件非常重要的事情,作为教会的牧师,他必须真正按照他的呼召来服侍神。正如彼得前书5:2-3所说的那样,必须是自愿的,没有强迫,因为服务必须是真诚和纯洁的,这样才能通过榜样产生影响。本研究是专门在教会中进行的,寻找官员的服务模式,从而形成本研究中的问题:根据彼得前书5:2-3,服务模式是否合适?使用定性现象学方法的研究,即根据观察这些现象、访谈和调查所获得的数据、信息和事实来制定和得出结论,其目的是解释牧羊人的牧养模式。【摘要】【印尼语】彭吉兰·彭吉兰·彭吉兰·彭吉兰·彭吉兰·彭吉兰·彭吉兰·彭吉兰·彭吉兰·彭吉兰·彭吉兰·彭吉兰·彭吉兰·彭吉兰·彭吉兰·彭吉兰·彭吉兰·彭吉兰·彭吉兰·彭吉兰·彭吉兰·彭吉兰·彭吉兰·杜汉。【彼得前书5:2-3】“我们的神,我们的神,我们的神,我们的神,我们的神。”Penelitian ini secara khusus dilakukan di gereja menemukan模型pelayanan Pejabat sehinga rumusan masalah dalam Penelitian ini: Apakah模型pe;layanan sesuai menurut 1 Petrus 5:2-3?Penelitian Yang menggunakan pendekatan kalititomenologi, yitu dengan merumuskan Dan memerakan - merumuskan数据-数据,informasi Dan fakta-fakta Yang akan diperoleh melalui pengamatan现象-现象,wawancara Dan investigasi ini, memoriliki tujuan yitu untuk menjelaskan模型penggembalan seorang gembala。
{"title":"Model Penggembalaan Menurut I Petrus 5 : 2 – 3","authors":"Adolf Antjura","doi":"10.60146/.v4i1.55","DOIUrl":"https://doi.org/10.60146/.v4i1.55","url":null,"abstract":"Pastoral care is a very important thing in the spiritual growth of the congregation, where the role is a congregation pastor who must give his life truly according to his calling in serving God. As in 1 Peter 5:2-3, it must be done voluntarily without coercion because the service must be sincere and pure so that it can have an impact through example. This research was specifically conducted in churches to find officials' service models so that the formulation of the problem in this study: Is the service model appropriate according to 1 Peter 5:2-3? research that uses a qualitative phenomenological approach, namely by formulating and making conclusions based on data, information and facts that will be obtained through observing these phenomena, interviews and investigations, has the aim of explaining the shepherding model of a shepherd. \u0000ABSTRAK BAHASA INDONESIA \u0000Penggembalaan merupakan hal yang sangat penting di dalam pertumbuhan rohani jemaat, dimana yang menjadi pemerannya adalah seorang gembala sidang yang harus memberikan hidupnya sungguh-sungguh sesuai panggilannya dalam pengabdian kepada Tuhan. Seperti dalam 1 Petrus 5:2-3, harus dilakukan dengan sukarela tanpa paksaan karena pelayanan itu harus tulus dan murni sehingga bisa berdampak lewat keteladanan. Penelitian ini secara khusus dilakukan di gereja menemukan model pelayanan Pejabat sehingga rumusan masalah dalam penelitian ini: Apakah model pe;layanan sesuai menurut 1 Petrus 5:2-3? penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif fenomenologi, yaitu dengan merumuskan dan membuat kesimpulan-kesimpulan berdasarkan data-data, informasi dan fakta-fakta yang akan diperoleh melalui pengamatan fenomena-fenomena, wawancara dan investigasi ini, memiliki tujuan yaitu untuk menjelaskan model penggembalaan seorang gembala.","PeriodicalId":188332,"journal":{"name":"Kaluteros Jurnal Teologi Dan Pendidikan Agama Kristen","volume":"83 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121849601","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}