The idea about worshiping God means that a person worships God spiritually, because God is Spirit, when humans worship God, they must worship Him in Spirit. While worshiping in truth is touching the life practices of believers who worship God. It is impossible for a human who worships Allah but his life is contrary to what Allah wills in his life. People who are worshiping God actually show two sides like the sides of a coin where one face points to the practice of believers when worshiping God and the second side points to what believers should do when they finish worshiping God. ABSTRAK BAHASA INDONESIA Berbicara tentang menyembah Allah itu berarti bahwa seseorang menyembah Allah secara rohani, sebab Allah itu adalah Roh maka manusia saat menyembah Allah maka harus menyembah Dia dalam Roh. Sedangkan menyembah dalam kebenaran adalah bersifat menyentuh praktik kehidupan orang percaya yang menyembah Allah. Tidak mungkin manusia yang menyembah Allah tetapi hidupnya bertentangan dengan apa yang dikehendaki Allah dalam hidupnya. Orang yang sedang menyembah Allah sebenarnya menunjukkan dua sisi bagaikan sisi mata uang yang satu wajah menunjuk kepada praktik orang percaya ketika menyembah Allah dan sisi kedua menunjuk kepada apa yang seharusnya dikerjakan orang percaya saat selesai menyembah Allah.
{"title":"Arti Menyembah Allah dalam Roh dan Kebenaran dan aplikasi praktis terhadap kehidupan orang kristen masa kini","authors":"Agus Widodo","doi":"10.60146/.v4i1.53","DOIUrl":"https://doi.org/10.60146/.v4i1.53","url":null,"abstract":"The idea about worshiping God means that a person worships God spiritually, because God is Spirit, when humans worship God, they must worship Him in Spirit. While worshiping in truth is touching the life practices of believers who worship God. It is impossible for a human who worships Allah but his life is contrary to what Allah wills in his life. People who are worshiping God actually show two sides like the sides of a coin where one face points to the practice of believers when worshiping God and the second side points to what believers should do when they finish worshiping God.\u0000ABSTRAK BAHASA INDONESIA\u0000Berbicara tentang menyembah Allah itu berarti bahwa seseorang menyembah Allah secara rohani, sebab Allah itu adalah Roh maka manusia saat menyembah Allah maka harus menyembah Dia dalam Roh. Sedangkan menyembah dalam kebenaran adalah bersifat menyentuh praktik kehidupan orang percaya yang menyembah Allah. Tidak mungkin manusia yang menyembah Allah tetapi hidupnya bertentangan dengan apa yang dikehendaki Allah dalam hidupnya. Orang yang sedang menyembah Allah sebenarnya menunjukkan dua sisi bagaikan sisi mata uang yang satu wajah menunjuk kepada praktik orang percaya ketika menyembah Allah dan sisi kedua menunjuk kepada apa yang seharusnya dikerjakan orang percaya saat selesai menyembah Allah.\u0000 \u0000 ","PeriodicalId":188332,"journal":{"name":"Kaluteros Jurnal Teologi Dan Pendidikan Agama Kristen","volume":"99 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131070466","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
The aim of this research are to provide an overview of adolescents’ various problems in general that often occur in adolescent's life and so that adolescents and parents can learn to become solid colleagues in a family. Parents should not be dominant in children’s life and they should know their inner potentials with the talents that God has given so that they can appreciate it in their daily lives for a future that is valuable for themselves, their families, and especially for God. Abstrak Bahasa Indonesia Penelitian ini mempunyai tujuan disamping untuk memberikan suatu pandangan tentang gambaran remaja pada umumnya dengan berbagai permasalahannya yang seringkali terjadi dalam kehidupan remaja tersebut, juga sebagai pembelajaran agar remaja dan orang tua bisa menjadi rekan kerja yang solid dalam suatu keluarga. Orang tua tidak menjadi dominan atas hidup anak remajanya dan anak remaja bisa mengetahui potensi yang ada dalam dirinya dengan talenta yang Tuhan sudah berikan sehingga mampu mengapresiasikan di dalam kehidupan sehari-harinya demi suatu masa depan yang berharga untuk diri sendiri, keluarga dan yang terutama untuk Tuhan.
{"title":"Remaja Dan Masa Depan","authors":"Essa Tedja mahananie","doi":"10.60146/.v4i1.56","DOIUrl":"https://doi.org/10.60146/.v4i1.56","url":null,"abstract":"The aim of this research are to provide an overview of adolescents’ various problems in general that often occur in adolescent's life and so that adolescents and parents can learn to become solid colleagues in a family. Parents should not be dominant in children’s life and they should know their inner potentials with the talents that God has given so that they can appreciate it in their daily lives for a future that is valuable for themselves, their families, and especially for God. \u0000Abstrak Bahasa Indonesia \u0000Penelitian ini mempunyai tujuan disamping untuk memberikan suatu pandangan tentang gambaran remaja pada umumnya dengan berbagai permasalahannya yang seringkali terjadi dalam kehidupan remaja tersebut, juga sebagai pembelajaran agar remaja dan orang tua bisa menjadi rekan kerja yang solid dalam suatu keluarga. Orang tua tidak menjadi dominan atas hidup anak remajanya dan anak remaja bisa mengetahui potensi yang ada dalam dirinya dengan talenta yang Tuhan sudah berikan sehingga mampu mengapresiasikan di dalam kehidupan sehari-harinya demi suatu masa depan yang berharga untuk diri sendiri, keluarga dan yang terutama untuk Tuhan.","PeriodicalId":188332,"journal":{"name":"Kaluteros Jurnal Teologi Dan Pendidikan Agama Kristen","volume":"3 2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127981829","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
The COVID-19 pandemic has had a wide impact, including economic problems in the family. Some members of the church's family have experienced a decrease in income, have been laid off, or have even been laid off. This study aims to explain the various roles and empowerment of women, in an effort to improve the family economy. The research approach used is qualitative with hermeneutic phenomenological methods. The empowerment of women carried out is 1) Training to manage a good household, 2) Life skills training, 3) Marketing strategy training through digital marketing. While the forms of entrepreneurship that can be done are 1) Culinary Entrepreneurs 2) Handicrafts 3) Online shops 4) Beauty salons. The assumption built is that through empowering women with entrepreneurial training, there will be an increase in the economy in the congregation. Abstrak Indonesia Pandemi COVID-19 telah berdampak luas termasuk masalah ekonomi dalam keluarga. Keluarga jemaat di gereja ada yang mengalami penurunan penghasilan, dirumahkan, bahkan PHK. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan berbagai peranan dan pemberdayaan kaum wanita, dalam upaya peningkatan ekonomi keluarga. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan metode fenomenologis hermeneutik. KALUTEROS (Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen), Vol 3, No 1 Jun. 2021 Pemberdayaan kaum wanita yang dilakukan adalah 1) Pelatihan mengelola rumah tangga yang baik, 2) Pelatihan keterampilan kecakapan hidup, 3) Pelatihan strategi pemasaran melalui digital marketing. Sedangkan bentuk wirausaha yang dapat dikerjakan adalah 1) Wirausaha kuliner 2) Kerajinan tangan 3) Toko online 4) Salon kecantikan. Asumsi yang dibangun adalah melalui pemberdayaan kaum wanita dengan pelatihan wirausaha maka akan terjadi peningkatan ekonomi di jemaat.
COVID-19大流行产生了广泛的影响,包括家庭中的经济问题。教会家庭的一些成员经历了收入的减少,被解雇了,甚至被解雇了。本研究旨在解释妇女在改善家庭经济方面的各种作用和赋权。研究方法采用定性的解释学现象学方法。开展的妇女赋权是1)管理好家庭的培训,2)生活技能培训,3)通过数字营销进行营销策略培训。虽然可以创业的形式有:1)烹饪企业家2)手工艺品3)网上商店4)美容院。建立的假设是,通过创业培训赋予妇女权力,教会的经济将会增长。【摘要】印度尼西亚2019冠状病毒病(COVID-19)大流行疫情。Keluarga jemaat di gereja ada yang mengalami penurunan penghasilan, dirumahkan, bahkan PHK。Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan berbagai peranan dan penberdayaan kaum wanita, dalam upaya peningkatan economic keluarga。[彭德卡坦。彭德卡坦。杨。迪古纳坎。阿达勒。定性。登干方法。现象学。解释学。]《科学与技术》,第3卷第1期,2021年6月1日:penberdayaan kaum wanita yang dilakukan adalah 1) Pelatihan mengelola rumah tangga yang baik, 2) Pelatihan keterampilan kecakapan hidup, 3) Pelatihan strategi pemasaran melalui数字营销。1) wirausaha kuliner 2) kera济南tangan 3)东京在线4)沙龙kecantikan。我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是。
{"title":"Peranan Wanita Dalam Upaya Mendukung Peningkatan Ekonomi Keluarga Pada Masa Pandemi Covid-19","authors":"Daud Darmadi, Heny Heny, Eunike Agustina","doi":"10.60146/.v3i1.25","DOIUrl":"https://doi.org/10.60146/.v3i1.25","url":null,"abstract":"The COVID-19 pandemic has had a wide impact, including economic problems in the family. Some members of the church's family have experienced a decrease in income, have been laid off, or have even been laid off. This study aims to explain the various roles and empowerment of women, in an effort to improve the family economy. The research approach used is qualitative with hermeneutic phenomenological methods. The empowerment of women carried out is 1) Training to manage a good household, 2) Life skills training, 3) Marketing strategy training through digital marketing. While the forms of entrepreneurship that can be done are 1) Culinary Entrepreneurs 2) Handicrafts 3) Online shops 4) Beauty salons. The assumption built is that through empowering women with entrepreneurial training, there will be an increase in the economy in the congregation. \u0000Abstrak Indonesia \u0000Pandemi COVID-19 telah berdampak luas termasuk masalah ekonomi dalam keluarga. Keluarga jemaat di gereja ada yang mengalami penurunan penghasilan, dirumahkan, bahkan PHK. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan berbagai peranan dan pemberdayaan kaum wanita, dalam upaya peningkatan ekonomi keluarga. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan metode fenomenologis hermeneutik. KALUTEROS (Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen), Vol 3, No 1 Jun. 2021 Pemberdayaan kaum wanita yang dilakukan adalah 1) Pelatihan mengelola rumah tangga yang baik, 2) Pelatihan keterampilan kecakapan hidup, 3) Pelatihan strategi pemasaran melalui digital marketing. Sedangkan bentuk wirausaha yang dapat dikerjakan adalah 1) Wirausaha kuliner 2) Kerajinan tangan 3) Toko online 4) Salon kecantikan. Asumsi yang dibangun adalah melalui pemberdayaan kaum wanita dengan pelatihan wirausaha maka akan terjadi peningkatan ekonomi di jemaat.","PeriodicalId":188332,"journal":{"name":"Kaluteros Jurnal Teologi Dan Pendidikan Agama Kristen","volume":"57 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122088898","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Obedience or obedience is an attitude that is subject to authority, carrying out what is ordered, obeying what is demanded or keeping away from what is prohibited. Obedience issues are related to regulations. Humans prefer disobedience, if there are rules to obey, so violations occur here. This has happened since in the Garden of Eden. And it continues to grow in various aspects of life to date. Obedience is a decision to serve the obedient leader. Service and obedience are two things that are side by side like Siamese twins. Through expressions that contain teaching that is so strict, that if someone likes to serve or feels called in a certain field of service, but has a rebellious heart to the leader, it is showing a failure to understand the meaning of a service. Obedience of the servants is clearly very instrumental in solving the problem that is happening. Abstrak Indonesia Taat atau ketaatan adalah sikap yang tunduk kepada wewenang, menjalankan apa yang diperintahkan, mematuhi apa yang dituntut atau menjauhkan diri dari apa yang dilarang. Persoalan ketaatan terkait dengan peraturan. Manusia lebih suka tidak taat, jikalau ada aturan supaya taat, sehingga terjadilah pelanggaran di sini. Ini telah terjadi sejak di Taman Eden. Dan terus berkembang dalam aneka segi kehidupan sampai saat ini. Ketaatan itu merupakan keputusan untuk mau melayani pemimpin yang ditaati tersebut. Pelayanan dan ketaatan adalah dua hal yang berdampingan seumpama kembar siam. Melalui ungkapan yang mengandung pengajaran yang begitu ketat, bahwa jikalau seseorang suka melayani atau merasa terpanggil dalam bidang pelayanan tertentu, namun memiliki hati yang suka berontak kepada sang pemimpinnya, itu sedang menunjukkan adanya kegagalan dalam memahami arti sebuah pelayanan. Ketaatan para pelayan ini jelas sangat berperan dalam penyelesaian masalah yang sedang terjadi.
服从或服从是一种服从权威的态度,执行命令,服从要求或远离被禁止的事情。服从问题与规则有关。如果有规则需要遵守,人类更喜欢不服从,所以这里就发生了违反。从伊甸园开始,这种事就发生了。到目前为止,它在生活的各个方面都在继续增长。顺服是决定服事顺服的领袖。服事和顺服是两件事,就像连体双胞胎一样肩并肩。通过包含严格教导的表达,如果有人喜欢服务或在某个服务领域感到被召唤,但对领导者有叛逆的心,这表明未能理解服务的意义。仆人们的服从显然对解决正在发生的问题很有帮助。【摘要】印度尼西亚Taat atau ketaatan adalah sikap yang tunduk kepada wewenang, menjalankan apa yang diperintahkan, mematuhi apa yang dituntut atau menjauhkan diri dari apa yang dilarang。个人的ketaatan terkait dengan peraturan。在此基础上,建立了一种新的研究方法,并对该方法进行了分析。Ini telah terjadi sejak di Taman Eden。我的天,我的天,我的天,我的天。Ketaatan itu merupakan keputusan untuk mau melayani pemimpin yang ditaati tersebut。Pelayanan dan ketaatan adalah dua hal yang berdampingan和seumpama kembar siam。我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思。Ketaatan para pelayan ini jelas sangat berperan dalam penyelesaian masalah yang sedang terjadi。
{"title":"Pemahaman Ketaatan Kepada Pemimpin Menurut Ibrani 13:17","authors":"Sjanette Eveline","doi":"10.60146/.v3i2.33","DOIUrl":"https://doi.org/10.60146/.v3i2.33","url":null,"abstract":"Obedience or obedience is an attitude that is subject to authority, carrying out what is ordered, obeying what is demanded or keeping away from what is prohibited. Obedience issues are related to regulations. Humans prefer disobedience, if there are rules to obey, so violations occur here. This has happened since in the Garden of Eden. And it continues to grow in various aspects of life to date. Obedience is a decision to serve the obedient leader. Service and obedience are two things that are side by side like Siamese twins. Through expressions that contain teaching that is so strict, that if someone likes to serve or feels called in a certain field of service, but has a rebellious heart to the leader, it is showing a failure to understand the meaning of a service. Obedience of the servants is clearly very instrumental in solving the problem that is happening. \u0000Abstrak Indonesia \u0000Taat atau ketaatan adalah sikap yang tunduk kepada wewenang, menjalankan apa yang diperintahkan, mematuhi apa yang dituntut atau menjauhkan diri dari apa yang dilarang. Persoalan ketaatan terkait dengan peraturan. Manusia lebih suka tidak taat, jikalau ada aturan supaya taat, sehingga terjadilah pelanggaran di sini. Ini telah terjadi sejak di Taman Eden. Dan terus berkembang dalam aneka segi kehidupan sampai saat ini. Ketaatan itu merupakan keputusan untuk mau melayani pemimpin yang ditaati tersebut. Pelayanan dan ketaatan adalah dua hal yang berdampingan seumpama kembar siam. Melalui ungkapan yang mengandung pengajaran yang begitu ketat, bahwa jikalau seseorang suka melayani atau merasa terpanggil dalam bidang pelayanan tertentu, namun memiliki hati yang suka berontak kepada sang pemimpinnya, itu sedang menunjukkan adanya kegagalan dalam memahami arti sebuah pelayanan. Ketaatan para pelayan ini jelas sangat berperan dalam penyelesaian masalah yang sedang terjadi.","PeriodicalId":188332,"journal":{"name":"Kaluteros Jurnal Teologi Dan Pendidikan Agama Kristen","volume":"abs/1704.00534 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129901753","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Based on observations on the theological issues that occur at then current writer mendiskripsi is it some thing as background writing this work, including the following: first, the interpretation of the difference resulting from the use of the original language of the Bible is well seen from outside parties i.e. the view of the Islamic religion and views the Jewish religion, as well as from Parties within the IE view of Christianity itself, Second, more specifically the views of Islamic religious figures who say that the Bible is corrupted. K etiga, from among the Christian religion itself there is the memasalahkan process of translation and the translation of results from the original language texts are taken from the existing texts, translations and consider which one is superior (the original script approach) than others. For example there is one book called "The KJV (King James Version)-NIV (New International Version) the Debate" by Jeffrey Khoo of Far Eastern Bible College, Singapore. In addition, the Jehovah's witnesses also issued a statement that there is ' 50,000 errors in the Gospel ' from the magazine Awake (Awake) volume 38 No. 17 September 8, 1957, and much material delivered through another edition. And the program used by the Islamic religious figures, one of them Late. Ahmed Deedat in his book 'Is the Bible God's Word?' who use the resources of the Jehovah's witnesses in his book, even in other books as well. The writing of history sources: written sources. Written materials are usually the most important source for historians to reconstruct history. This resource is divided into two categories: (1) history written in passing or official, and (2) the history of written carefully according to the rules of writing of history (based on the library). History written in passing include the ' raw data ' of history, from the records produced by all levels of society, starting with an individual level to the international level. In doing research there are some which are used to examine cases that are in the books that will be examined. Because covered are comparing the two texts are actually related, so the methods that used a combination of several methods. Moreover, comparing the texts of Scripture, so keep in mind the previous method used, i.e. as follows: form criticism, Literary Criticism and critique texts. Criticism of the Bible can be divided into two parts; i.e. High Criticism and critique. This type of study could be applied to the Bible, because it is named after the biblical research. Christian Encyclopedia defines: "science to achieve a satisfactory knowledge of the origin, history, and circumstances of the original text of the Bible." I need to know the history of high criticism and criticism of low as well as its development, namely as follows: the term "criticism" always refers to a negative connotation. Though not always have to be so. The sense of the term principal criticism was the examination or testing of an issue,
{"title":"Studi Eksegesis Terhadap Kata ‘Tanpa Alasan’ (εἰκῇ ) Pada Kata ‘Marah’ Dalam Matius 5:22 Menurut Naskah Byzantium Dan Komparasinya Terhadap Novum Testamentum Graece (Nestle-Aland Edisi Ke-27)","authors":"Heny Heny","doi":"10.60146/.v3i2.32","DOIUrl":"https://doi.org/10.60146/.v3i2.32","url":null,"abstract":"Based on observations on the theological issues that occur at then current writer mendiskripsi is it some thing as background writing this work, including the following: first, the interpretation of the difference resulting from the use of the original language of the Bible is well seen from outside parties i.e. the view of the Islamic religion and views the Jewish religion, as well as from Parties within the IE view of Christianity itself, Second, more specifically the views of Islamic religious figures who say that the Bible is corrupted. K etiga, from among the Christian religion itself there is the memasalahkan process of translation and the translation of results from the original language texts are taken from the existing texts, translations and consider which one is superior (the original script approach) than others. For example there is one book called \"The KJV (King James Version)-NIV (New International Version) the Debate\" by Jeffrey Khoo of Far Eastern Bible College, Singapore. In addition, the Jehovah's witnesses also issued a statement that there is ' 50,000 errors in the Gospel ' from the magazine Awake (Awake) volume 38 No. 17 September 8, 1957, and much material delivered through another edition. And the program used by the Islamic religious figures, one of them Late. Ahmed Deedat in his book 'Is the Bible God's Word?' who use the resources of the Jehovah's witnesses in his book, even in other books as well. \u0000The writing of history sources: written sources. Written materials are usually the most important source for historians to reconstruct history. This resource is divided into two categories: (1) history written in passing or official, and (2) the history of written carefully according to the rules of writing of history (based on the library). History written in passing include the ' raw data ' of history, from the records produced by all levels of society, starting with an individual level to the international level. In doing research there are some which are used to examine cases that are in the books that will be examined. Because covered are comparing the two texts are actually related, so the methods that used a combination of several methods. Moreover, comparing the texts of Scripture, so keep in mind the previous method used, i.e. as follows: form criticism, Literary Criticism and critique texts. Criticism of the Bible can be divided into two parts; i.e. High Criticism and critique. This type of study could be applied to the Bible, because it is named after the biblical research. Christian Encyclopedia defines: \"science to achieve a satisfactory knowledge of the origin, history, and circumstances of the original text of the Bible.\" I need to know the history of high criticism and criticism of low as well as its development, namely as follows: the term \"criticism\" always refers to a negative connotation. Though not always have to be so. The sense of the term principal criticism was the examination or testing of an issue,","PeriodicalId":188332,"journal":{"name":"Kaluteros Jurnal Teologi Dan Pendidikan Agama Kristen","volume":"42 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117342611","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
The purpose of this study is to explain the development of adolescents in Luke 2: 51-52, and to determine the role of parents in physical, intellectual, socio-emotional, and spiritual development, as an effort to shape character. The development of adolescents includes four important aspects, namely physical, intellectual, socio-emotional and spiritual. Luke 2: 51-52 becomes the basis for Christian families in caring for children. The attention and care of parents who touch all aspects of development will make children become Christian teens who grow optimally both physically and spiritually, thus the child will grow by having the character of Christ. Abstrak Indonesia Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan perkembangan remaja dalam Lukas 2:51-52, dan untuk mengetahui peranan orang tua dalam perkembangan fisik, intelektual, sosio emosional, dan spiritual, sebagai upaya pembentukan karakter. Perkembangan anak remaja meliputi empat aspek penting yaitu fisik, intelektual, sosio-emosional serta spiritual. Lukas 2 :51-52 menjadi dasar bagi keluarga Kristen dalam mengasuh anak. Perhatian dan pengasuhan orang tua yang menyentuh semua aspek perkembangan akan membuat anak menjadi remaja Kristen yang bertumbuh dengan maksimal baik secara jasmani maupun rohani, dengan demikian anak akan bertumbuh dengan memiliki karakter Kristus
{"title":"Perkembangan Remaja Yang Holistik Menurut Lukas 2:51-52 Dan Maknanya Bagi Pembentukan Karakter Remaja Masa Kini","authors":"Eunike Agoestina","doi":"10.60146/.v3i2.23","DOIUrl":"https://doi.org/10.60146/.v3i2.23","url":null,"abstract":"The purpose of this study is to explain the development of adolescents in Luke 2: 51-52, and to determine the role of parents in physical, intellectual, socio-emotional, and spiritual development, as an effort to shape character. The development of adolescents includes four important aspects, namely physical, intellectual, socio-emotional and spiritual. Luke 2: 51-52 becomes the basis for Christian families in caring for children. The attention and care of parents who touch all aspects of development will make children become Christian teens who grow optimally both physically and spiritually, thus the child will grow by having the character of Christ. \u0000Abstrak Indonesia \u0000Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan perkembangan remaja dalam Lukas 2:51-52, dan untuk mengetahui peranan orang tua dalam perkembangan fisik, intelektual, sosio emosional, dan spiritual, sebagai upaya pembentukan karakter. Perkembangan anak remaja meliputi empat aspek penting yaitu fisik, intelektual, sosio-emosional serta spiritual. Lukas 2 :51-52 menjadi dasar bagi keluarga Kristen dalam mengasuh anak. Perhatian dan pengasuhan orang tua yang menyentuh semua aspek perkembangan akan membuat anak menjadi remaja Kristen yang bertumbuh dengan maksimal baik secara jasmani maupun rohani, dengan demikian anak akan bertumbuh dengan memiliki karakter Kristus","PeriodicalId":188332,"journal":{"name":"Kaluteros Jurnal Teologi Dan Pendidikan Agama Kristen","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129940258","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
The purpose of this study was to find out the method of teaching Jesus in the Gospel of Matthew, and its application in the implementation of contemporary Christian education. Through the study of literature, and hermeneutic research on the Gospel of Matthew found the method of teaching Jesus includes: the lecture method, story method, question and answer method, demonstration method, role modeling method, discussion method. The six methods of teaching Jesus can be applied by every lecturer, teacher, and teacher, in the learning process especially in the church and in the theological education environment. Jesus as a great teacher has set an example of creative teaching using varied learning methods. The implementation of Christian education in the Church can use the method of teaching Jesus, in a manner that is in harmony with the conditions of the church so that the maturation of faith can be achieved optimally. Abstrak Indonesia Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui metode mengajar Yesus dalam Injil Matius, dan penerapannya dalam pelaksanaan pendidikan Kristen masa kini. Melalui studi literatur, dan penelitian hermeneutik terhadap Injil Matius ditemukan metode mengajar Yesus yang meliputi: metode ceramah, metode cerita, metode tanya jawab, metode demonstrasi, metode peragaan peran, metode diskusi. Keenam metode mengajar Yesus tersebut dapat diterapkan oleh setiap dosen, guru, pengajar, dalam proses pembelajaran terutama di gereja dan di lingkungan pendidikan teologi. Yesus sebagai guru Agung telah memberikan teladan mengajar yang kreatif dengan menggunakan metode pembelajaran yang bervareasi. Pelaksanaan pendidikan Kristen di Gereja dapat dapat memakai metode mengajar Yesus, secara berfareasi menyesuaikan dengan kondisi jemaat sehingga pendewasaan iman dapat tercapai secara maksimal.
本研究的目的是找出马太福音中耶稣的教学方法,并在当代基督教教育的实施中加以应用。通过对《马太福音》的文献研究和解释学研究,发现耶稣的教学方法包括:讲学法、故事法、问答法、示范法、角色塑造法、讨论法。教导耶稣的六种方法可以被每个讲师、老师和老师应用在学习过程中,特别是在教会和神学教育环境中。耶稣是一位伟大的教师,他用不同的学习方法树立了创造性教学的榜样。在教会中实施基督教教育,可以使用教导耶稣的方法,以符合教会条件的方式,使信仰的成熟达到最佳状态。[摘要]印度尼西亚Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui mede mengajar Yesus dalam Injil Matius, dan penerapannya dalam pelaksanaan pendidikan Kristen masa kini。研究文献中,有一种新方法:方法,方法,方法,方法,方法,方法论证,方法,方法研究,方法讨论。Keenam method mengajar Yesus tersebut dapat diiterapkan oleh setiap dosen, guru, pengajar, dalam promepenbelajaran terutama di gereja dan lingkungan pendidikan地质学。Yesus sebagai上师Agung telah成员kan teladan mengajar yang kreatif dengan menggunakan mede penbelajan yang bervareasi。Pelaksanaan pendidikan Kristen di Gereja dapat dapat memakai方法mengajar Yesus, secara berfareas menyesaikan dengan kondisi jemaat seinga pendewasaan man dapat tercapai secara maksimal。
{"title":"Metode Mengajar Yesus Dalam Injil Matius Dan Penerapannya Dalam Pendidikan Kristen Masa Kini","authors":"Daud Darmadi","doi":"10.60146/.v3i2.30","DOIUrl":"https://doi.org/10.60146/.v3i2.30","url":null,"abstract":"The purpose of this study was to find out the method of teaching Jesus in the Gospel of Matthew, and its application in the implementation of contemporary Christian education. Through the study of literature, and hermeneutic research on the Gospel of Matthew found the method of teaching Jesus includes: the lecture method, story method, question and answer method, demonstration method, role modeling method, discussion method. The six methods of teaching Jesus can be applied by every lecturer, teacher, and teacher, in the learning process especially in the church and in the theological education environment. Jesus as a great teacher has set an example of creative teaching using varied learning methods. The implementation of Christian education in the Church can use the method of teaching Jesus, in a manner that is in harmony with the conditions of the church so that the maturation of faith can be achieved optimally. \u0000Abstrak Indonesia \u0000Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui metode mengajar Yesus dalam Injil Matius, dan penerapannya dalam pelaksanaan pendidikan Kristen masa kini. Melalui studi literatur, dan penelitian hermeneutik terhadap Injil Matius ditemukan metode mengajar Yesus yang meliputi: metode ceramah, metode cerita, metode tanya jawab, metode demonstrasi, metode peragaan peran, metode diskusi. Keenam metode mengajar Yesus tersebut dapat diterapkan oleh setiap dosen, guru, pengajar, dalam proses pembelajaran terutama di gereja dan di lingkungan pendidikan teologi. Yesus sebagai guru Agung telah memberikan teladan mengajar yang kreatif dengan menggunakan metode pembelajaran yang bervareasi. Pelaksanaan pendidikan Kristen di Gereja dapat dapat memakai metode mengajar Yesus, secara berfareasi menyesuaikan dengan kondisi jemaat sehingga pendewasaan iman dapat tercapai secara maksimal.","PeriodicalId":188332,"journal":{"name":"Kaluteros Jurnal Teologi Dan Pendidikan Agama Kristen","volume":"85 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116744946","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
When a person is in the midst of his own group and community, it is a natural thing and considered a normal thing if he defends his community or his own group, but if observed and investigated a somewhat excessive sentimentality for the movement in cross-cultural service. An example in this article presents the story of a prophet Jonah who was called and sent by God, to the city of Nineveh, the land of Assyria. Jonah maintains his sense of nationalism, so that he is not willing to be sent by God even though he has responded to God's call, he prefers that the inhabitants of the city of Nineveh be punished by God for their sins, because Jonah thinks that Nineveh is a threat to the Israelites, he does not want the people of Nineveh to repent, to receive God's forgiveness. This article invites us like the prophet Yunus, all of God's people need to open their hearts, open their eyes and open their ears to broaden their views so that they can understand correctly that God also loves other nations or groups, communities. God's people as believers are obliged to have love and care to convey the good news of salvation to all who believe. Abstrak Indonesia Ketika seseorang berada ditengah-tengah kelompok dan komunitasnya sendiri, adalah merupakan sutu kewajaran dan dianggap suatu hal yang normal jika ia membela komunitasnya atau kelompoknya sendiri, namun jika diamati dan diselidiki suatu sentimental yang agak berlebihan bagi pergerakan dalam pelayanan lintas budaya. Suatu contoh dalam artikel ini menampilkan kisah seorang nabi Yunus yang dipangil dan diutus Allah, ke kota Niniwe, negeri Asyur. Yunus mempertahankan rasa nasionalimenya, sehingga ia tidak bersedia diutus Tuhan walaupun ia telah meresponi panggilan Allah, ia lebih memilih supaya penduduk kota Niniwe dihukum Allah atas dosa mereka, karena Yunus beranggapan bahwa Niniwe adalah ancaman bagi bangsa Israel, ia tdak menginginkan penduduk Niniwe bertobat, untuk menerima pengampunan Allah. Artikel ini mengajak kita sebagaimana halnya nabi Yunus, semua umat Tuhan perlu membuka hati, membuka mata dan membuka telingah untuk meluaskan pandangan sehingga dapat memahami dengan benar bahwa Allah juga mengasihi bangsa atau kelompok, komunitas lain. Umat Tuhan sebagai orang yang percaya wajib memiliki kasih dan kepedulian untuk menyampaikan kabar baik yaitu keselamatan kepada semua orang yang percaya.
当一个人处于自己的群体和社区中时,如果他捍卫自己的社区或自己的群体,这是一件很自然的事情,被认为是一件正常的事情,但如果观察和调查,就会发现对跨文化服务运动的过度感伤。这篇文章中的一个例子是先知约拿的故事,他被上帝召唤并派往亚述之地的尼尼微城。约拿保持着他的民族主义意识,所以他不愿意被上帝派去即使他已经回应了上帝的召唤,他更希望尼尼微城的居民因为他们的罪而受到上帝的惩罚,因为约拿认为尼尼微是对以色列人的威胁,他不希望尼尼微人悔改,接受上帝的宽恕。这篇文章邀请我们像先知尤努斯一样,所有上帝的子民都需要打开他们的心,打开他们的眼睛,打开他们的耳朵,开阔他们的视野,这样他们就能正确地理解上帝也爱其他国家或团体,社区。作为信徒,神的子民有责任用爱心和关怀向所有相信的人传递救恩的好消息。[摘要]印度尼西亚Ketika seseorang berada ditengah-tengah kelunpok dankomunpok sendii, adalah merupakan sutu kewajaan dananggap suatu hal yang normal jika ia membela komunitasnya atau kelompokya sendii, namun jika diamati dan diselidiki suatu sentimental yang agak berlebihan bagi pergerakan dalam pelayanan lintas budaya。Suatu contoh dalam artikel ini menampilkan kisah seorang nabi Yunus yang dipangil dan diutus Allah, ke kota Niniwe, negeri Asyur。尤努斯(Yunus)的成员们都知道自己的国家,都知道自己的国家,都知道自己的国家,都知道自己的国家,都知道自己的国家,都知道自己的国家,都知道自己的国家,都知道自己的国家。Artikel ini mengajak北城sebagaimana halnya nabi尤努斯semua umat Tuhan perlu membuka hati, membuka马塔丹membuka telingah为她meluaskan pandangan sehingga dapat memahami dengan benar bahwa真主轭mengasihi bangsa atau kelompok, komunitas躺。乌玛特·图罕·西巴盖·杨·帕卡雅·瓦吉布·米吉拉·卡西拉·丹·佩卡雅·巴伊图·卡西拉·马坦·帕卡雅·杨·帕卡雅。
{"title":"Luaskan Cakrawala, Buka Hati, Buka Mata, Buka Telinga","authors":"Adolf Antjura","doi":"10.60146/.v3i2.31","DOIUrl":"https://doi.org/10.60146/.v3i2.31","url":null,"abstract":"When a person is in the midst of his own group and community, it is a natural thing and considered a normal thing if he defends his community or his own group, but if observed and investigated a somewhat excessive sentimentality for the movement in cross-cultural service. An example in this article presents the story of a prophet Jonah who was called and sent by God, to the city of Nineveh, the land of Assyria. Jonah maintains his sense of nationalism, so that he is not willing to be sent by God even though he has responded to God's call, he prefers that the inhabitants of the city of Nineveh be punished by God for their sins, because Jonah thinks that Nineveh is a threat to the Israelites, he does not want the people of Nineveh to repent, to receive God's forgiveness. This article invites us like the prophet Yunus, all of God's people need to open their hearts, open their eyes and open their ears to broaden their views so that they can understand correctly that God also loves other nations or groups, communities. God's people as believers are obliged to have love and care to convey the good news of salvation to all who believe. \u0000Abstrak Indonesia \u0000Ketika seseorang berada ditengah-tengah kelompok dan komunitasnya sendiri, adalah merupakan sutu kewajaran dan dianggap suatu hal yang normal jika ia membela komunitasnya atau kelompoknya sendiri, namun jika diamati dan diselidiki suatu sentimental yang agak berlebihan bagi pergerakan dalam pelayanan lintas budaya. Suatu contoh dalam artikel ini menampilkan kisah seorang nabi Yunus yang dipangil dan diutus Allah, ke kota Niniwe, negeri Asyur. Yunus mempertahankan rasa nasionalimenya, sehingga ia tidak bersedia diutus Tuhan walaupun ia telah meresponi panggilan Allah, ia lebih memilih supaya penduduk kota Niniwe dihukum Allah atas dosa mereka, karena Yunus beranggapan bahwa Niniwe adalah ancaman bagi bangsa Israel, ia tdak menginginkan penduduk Niniwe bertobat, untuk menerima pengampunan Allah. Artikel ini mengajak kita sebagaimana halnya nabi Yunus, semua umat Tuhan perlu membuka hati, membuka mata dan membuka telingah untuk meluaskan pandangan sehingga dapat memahami dengan benar bahwa Allah juga mengasihi bangsa atau kelompok, komunitas lain. Umat Tuhan sebagai orang yang percaya wajib memiliki kasih dan kepedulian untuk menyampaikan kabar baik yaitu keselamatan kepada semua orang yang percaya.","PeriodicalId":188332,"journal":{"name":"Kaluteros Jurnal Teologi Dan Pendidikan Agama Kristen","volume":"98 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132563854","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-06-18DOI: 10.1234/KALUTEROS.V3I1.55
Eunike Agoestina
Smartphones are mobile phones that have the ability to be like a computer, in which there are various applications that are connected to the internet, so they can be used for various purposes. In addition to the positive impact of excessive use of smartphones will cause negative hazards, among others, children will have difficulty in communicating, children will imitate the violent scenes of the game and its spectacle. Children will be bound by habits in pornographic videos, children will experience disorders in their health. Besides that children will also be separated from the community and there are gaps in the relationship between them. The upbringing taught in the Word of God is to educate them to grow into children who increasingly love God and others, become independent children in the future, and live according to the truth of God's Word. In this study also found principles in parenting, namely: thinking of the best for children, being an example, using authority, applying discipline accompanied by love. Abstrak Indonesia Smartphone adalah telepon genggam yang memiliki kemampuan seperti computer, didalamya terdapat berbagai aplikasi yang terhubung dengan internet, sehingga dapat dipergunakan untuk berbagai keperluan. Selain dampak positif pemakaian smartphone secara belebihan akan menimbulkan bahaya yang negatif, antara lain anak akan kesulitan dalam berkomunikasi, anak akan meniru adegan kekerasan dari permainan dan tontonannya. Anak akan terikat dengan kebiasaan dalam video porno, anak akan mengalami gangguan dalam kesehatannya. Selain itu anak juga akan terpisah dari komunitas dan terjadi kesenjangan dalam hubungan di antara mereka. Pola asuh yang diajarkan dalam Firman Tuhan adalah mendidik mereka agar bertumbuh menjadi anak yang semakin mengasihi Tuhan dan sesama, menjadi anak yang mandiri di masa depan, serta hidup sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan. Dalam penelitian ini juga ditemukan prinsip dalam pola asuh anak yaitu: memikirkan yang terbaik untuk anak, menjadi teladan, memakai otoritas, menerapkan disiplin yang disertai dengan kasih.
智能手机是具有像电脑一样的能力的移动电话,其中有各种连接到互联网的应用程序,因此它们可以用于各种目的。除了过度使用智能手机的积极影响会造成负面危害外,儿童会有沟通困难,儿童会模仿游戏中的暴力场景及其场面。孩子们会被色情录像的习惯所束缚,孩子们会经历健康障碍。此外,儿童也将与社区分离,他们之间的关系存在差距。神的话语教导的教养是要教育他们成长为爱神和爱别人的孩子,将来成为独立的孩子,并按照神的话语的真理生活。在这项研究中还发现了育儿的原则,即:为孩子着想,以身作则,使用权威,在爱的同时运用纪律。【摘要】印度尼西亚智能手机adalah telepon genggam yang memiliki kemampuan seperti computer, didalamya terpaat berbagai应用程序,didalamya terhubung dengan internet, sehinga dapat dipergunakan untuk berbagai keperluan。Selain danpak积极的手机手机secara belebihan akan menimbulkan bahaya yang消极的,antara lain anak akan kesulitan dalam berkomunikasi, anak akan meniru adegan kekerasan dari permainan dantontonannya。Anak akan terikat dengan kebiasaan dalam视频色情,Anak akan mengalami gangguan dalam kesehatannya。Selain to anak juga akan terpisah dari komunitas dan terjadi kesenjangan dalam hubungan di antara merika。Pola asuh yang diajarkan dalam Firman Tuhan adalah mendidik mereka agar bertumbuh menjadi anak yang semakin mengasihi Tuhan dan sesama, menjadi anak yang mandiri di masa depan, serta hidup sesaian dengan kebenaran Firman Tuhan。Dalam penelitian ini juga ditemukan prinsip Dalam pola asuh anak yitu: memikirkan yang terbaik untuk anak, menjadi teladan, memakai otoritas, menerapkan disisplin yang disertai dengan kasih。
{"title":"Pola Asuh Orang Tua Kristen Dalam Mengatasi Pengaruh Negatif Pemakaian Smartphone Pada Anak-Anak.","authors":"Eunike Agoestina","doi":"10.1234/KALUTEROS.V3I1.55","DOIUrl":"https://doi.org/10.1234/KALUTEROS.V3I1.55","url":null,"abstract":"Smartphones are mobile phones that have the ability to be like a computer, in which there are various applications that are connected to the internet, so they can be used for various purposes. In addition to the positive impact of excessive use of smartphones will cause negative hazards, among others, children will have difficulty in communicating, children will imitate the violent scenes of the game and its spectacle. Children will be bound by habits in pornographic videos, children will experience disorders in their health. Besides that children will also be separated from the community and there are gaps in the relationship between them. The upbringing taught in the Word of God is to educate them to grow into children who increasingly love God and others, become independent children in the future, and live according to the truth of God's Word. In this study also found principles in parenting, namely: thinking of the best for children, being an example, using authority, applying discipline accompanied by love. \u0000Abstrak Indonesia \u0000 Smartphone adalah telepon genggam yang memiliki kemampuan seperti computer, didalamya terdapat berbagai aplikasi yang terhubung dengan internet, sehingga dapat dipergunakan untuk berbagai keperluan. Selain dampak positif pemakaian smartphone secara belebihan akan menimbulkan bahaya yang negatif, antara lain anak akan kesulitan dalam berkomunikasi, anak akan meniru adegan kekerasan dari permainan dan tontonannya. Anak akan terikat dengan kebiasaan dalam video porno, anak akan mengalami gangguan dalam kesehatannya. Selain itu anak juga akan terpisah dari komunitas dan terjadi kesenjangan dalam hubungan di antara mereka. Pola asuh yang diajarkan dalam Firman Tuhan adalah mendidik mereka agar bertumbuh menjadi anak yang semakin mengasihi Tuhan dan sesama, menjadi anak yang mandiri di masa depan, serta hidup sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan. Dalam penelitian ini juga ditemukan prinsip dalam pola asuh anak yaitu: memikirkan yang terbaik untuk anak, menjadi teladan, memakai otoritas, menerapkan disiplin yang disertai dengan kasih.","PeriodicalId":188332,"journal":{"name":"Kaluteros Jurnal Teologi Dan Pendidikan Agama Kristen","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129746367","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-06-13DOI: 10.1234/KALUTEROS.V3I1.54
Agus Widodo
Holy communion as one of the important doctrine as part of the curch. The doctrine is real to a believer in their connection with the church. A theologian named C.J Den Heyer stated, ““holy communion must be based on Bible and tradition” in the meantime, while Jesus together with His disciples held a holy communion by eat bread and drink wine (Mrk 14:22-25, Mat 26:26-29, Luk 22-14-20) as a mandate for holy communion at feast night’s holy communion, also written in the epistle of Paul to Chorintian (1Chorintian 10;14-22 and 11:17-34) about ‘holy communionn’ as a stong reason for the church of God to give a meaning based on true understanding of holy communion. The congregation must have a tru understanding about holy communion. To reach a true understanding about holy communion it must be based on the teological background of the Bible. Holy communion is the mandate from God Himself through His discipkes all aroud the world, “do in rememberence of Me.” Holy communion as an action to remembering the work of a mighty savior at the cross to redeem sins of man and stated the faith to Him. Abstrak Indonesia Perjamuan kudus adalah salah satu bagian penting yang diajarkan dalam doktrin gereja. Doktrin gereja ini sangat riil bagi orang percaya dalam hubungannya dengan gereja. Seorang teolog bernama C.J Den Heyer mengatakan bahwa, “Perjamuan kudus berangkat dari dasar Firman Tuhan dan tradisi.”3 Pada waktu Yesus bersama-sama dengan murid[1]murid-Nya mengadakan perjamuan kudus makan roti dan minum anggur (Mrk 14:22-25, Mat 26:26-29, Luk 22-14-20) sebagai amanat penetapan perjamuan malam, juga surat Paulus untuk jemaat di Korintus (1Korintus 10;14-22 dan 11:17-34) tentang ‘Perjamuan Tuhan’ sebagai alasan kuat bagi gereja Tuhan untuk memberikan makna berdasarkan pemahaman yang benar tentang perjamuan kudus. Umat Tuhan dalam gereja harus memiliki pemahaman yang benar tentang perjamuan kudus. Untuk mencapai pemahaman yang benar tentang perjamuan kudus harus berdasarkan kepada dasar teologis dari kebenaran Alkitab. Perjamuan kudus adalah perintah langsung dari Tuhan untuk jemaat-Nya secara universal, “perbuatlah ini menjadi peringatan akan daku.” Perjamuan kudus sebagai tindakan mengingat karya Juruselamat di kayu salib menebus dosa-dosa manusia dan meneguhkan keyakinan iman kepada-Nya.
圣餐是教会重要的教义之一。教义对信徒来说是真实的,因为他们与教会有联系。一位名叫c.j. Den Heyer的神学家说,“圣餐必须基于圣经和传统”,同时,耶稣和他的门徒一起举行圣餐,吃饼喝酒(马可福音14:22-25,马太福音26:26-29,路加福音22:14 -20),作为在盛宴之夜圣餐的圣餐命令。保罗写给哥林多前书(哥林多前书10:14 -22和11:17-34)中也提到了“圣餐”,这是神的教会在真正理解圣餐的基础上赋予意义的一个强有力的理由。会众必须对圣餐有真正的理解。要达到对圣餐的真正理解,它必须基于圣经的神学背景。圣餐是神通过他在世界各地的门徒的命令,“你们要记念我而行。”圣餐是纪念一位伟大的救主在十字架上为救赎人类的罪所做的工作,并向他陈述信仰的一种行动。【摘要】印尼Perjamuan kudus adalah salah satu bagian penting yang diajarkan dalam doktrin gereja。Doktrin gereja ini sangat riil bagi orang peraya dalam hubungannya dengan gereja。Seorang地质学家c.j. Den Heyer mengatakan bahwa,“Perjamuan kudus berangkat dari dasar Firman Tuhan dan tradisi”。3 Pada waktu Yesus bersama-sama dengan murid[1]murid- nya mengadakan perjamuan kudus makan roti dan minum anggur(可14:22-25,太26:26-29,路22:14 -20)sebagai amanat penetapan perjamuan malam, juga surat Paulus untuk jemaat di Korintus(哥林多前书10;14-22但11:17-34)tentang ' perjamuan Tuhan ' sebagai alasan kuat bagi gereja Tuhan untuk memberikan makna berdasarkan pemahaman yang benar tentang perjamuan kudus。Umat Tuhan dalam gereja harus memoriliki pemahaman yang benar tentenang perjamuan kudus。Untuk menapai pemahaman yang benar tentantanperjamuan kudus berdasarkan kepada dasar technology darbenaran Alkitab。perbuatlah ini menjadi peringatan akan daku。Perjamuan kudus sebagai tindakan mengingat karya Juruselamat di kayu salib menebus dosa-dosa manusia dan meneguhkan keyakinan man kepada-Nya。
{"title":"Pemahaman Teologis Yang Benar Tentang Perjamuan Kudus","authors":"Agus Widodo","doi":"10.1234/KALUTEROS.V3I1.54","DOIUrl":"https://doi.org/10.1234/KALUTEROS.V3I1.54","url":null,"abstract":"Holy communion as one of the important doctrine as part of the curch. The doctrine is real to a believer in their connection with the church. A theologian named C.J Den Heyer stated, ““holy communion must be based on Bible and tradition” in the meantime, while Jesus together with His disciples held a holy communion by eat bread and drink wine (Mrk 14:22-25, Mat 26:26-29, Luk 22-14-20) as a mandate for holy communion at feast night’s holy communion, also written in the epistle of Paul to Chorintian (1Chorintian 10;14-22 and 11:17-34) about ‘holy communionn’ as a stong reason for the church of God to give a meaning based on true understanding of holy communion. The congregation must have a tru understanding about holy communion. To reach a true understanding about holy communion it must be based on the teological background of the Bible. Holy communion is the mandate from God Himself through His discipkes all aroud the world, “do in rememberence of Me.” Holy communion as an action to remembering the work of a mighty savior at the cross to redeem sins of man and stated the faith to Him. \u0000Abstrak Indonesia \u0000Perjamuan kudus adalah salah satu bagian penting yang diajarkan dalam doktrin gereja. Doktrin gereja ini sangat riil bagi orang percaya dalam hubungannya dengan gereja. Seorang teolog bernama C.J Den Heyer mengatakan bahwa, “Perjamuan kudus berangkat dari dasar Firman Tuhan dan tradisi.”3 Pada waktu Yesus bersama-sama dengan murid[1]murid-Nya mengadakan perjamuan kudus makan roti dan minum anggur (Mrk 14:22-25, Mat 26:26-29, Luk 22-14-20) sebagai amanat penetapan perjamuan malam, juga surat Paulus untuk jemaat di Korintus (1Korintus 10;14-22 dan 11:17-34) tentang ‘Perjamuan Tuhan’ sebagai alasan kuat bagi gereja Tuhan untuk memberikan makna berdasarkan pemahaman yang benar tentang perjamuan kudus. Umat Tuhan dalam gereja harus memiliki pemahaman yang benar tentang perjamuan kudus. Untuk mencapai pemahaman yang benar tentang perjamuan kudus harus berdasarkan kepada dasar teologis dari kebenaran Alkitab. Perjamuan kudus adalah perintah langsung dari Tuhan untuk jemaat-Nya secara universal, “perbuatlah ini menjadi peringatan akan daku.” Perjamuan kudus sebagai tindakan mengingat karya Juruselamat di kayu salib menebus dosa-dosa manusia dan meneguhkan keyakinan iman kepada-Nya.","PeriodicalId":188332,"journal":{"name":"Kaluteros Jurnal Teologi Dan Pendidikan Agama Kristen","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130527932","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}