Pub Date : 2022-08-12DOI: 10.37253/altasia.v4i2.6807
Rima Pratiwii Batubara, Wulandari Suci
Devoyage Bogor is a tourist spot made for Instagramable photo hunters by carrying out the concept of European-style garden tourism with miniatures typical of blue continent countries such as the Eiffel tower landmark, Dutch windmills and Venetian Gondolas, making it very suitable for visits by all ages. The uniqueness of Devoyage Bogor itself has European-style miniature buildings that are made as similar as possible to the original. The purpose of this study is to identify the application of the CHSE Certificate for the Devoyage Bogor tourist attraction and measure the effect of the application of CHSE on visitor satisfaction at Devoyage Bogor. The method used is quantitative with the population, namely tourists who have visited the Devoyage Bogor tourist attraction after the issuance of the CHSE certificate by the Ministry of Tourism and Creative Economy to Devoyage Bogor. Distributing questionnaires using google form online and offline with a sample size of 100 respondents. Data analysis using Inferential Analysis Techniques, Normality Test, Linearity Test and Simple Linear Regression. The results of the conclusion in the study that Devoyage Bogor has implemented the CHSE Certificate in accordance with the guidelines made by the Ministry of Tourism and Creative Economy such as the availability of sinks in several areas, the application of distance keeping so that there is no accumulation in one photo spot, and creating beautiful and comfortable environmental conditions to visit. And there is a positive influence between the CHSE Certificate variable on Visitor Satisfaction where this is evidenced by the results of the T test, namely 14.213 so that the T table is smaller than the T count of 1.984 and the coefficient of determination with a value of 67% so that it has a significant influence while the remaining 33% is influenced by variables not examined.
{"title":"Penerapan Sertifikat CHSE Terhadap Kepuasan Pengunjung di Devoyage Bogor","authors":"Rima Pratiwii Batubara, Wulandari Suci","doi":"10.37253/altasia.v4i2.6807","DOIUrl":"https://doi.org/10.37253/altasia.v4i2.6807","url":null,"abstract":"Devoyage Bogor is a tourist spot made for Instagramable photo hunters by carrying out the concept of European-style garden tourism with miniatures typical of blue continent countries such as the Eiffel tower landmark, Dutch windmills and Venetian Gondolas, making it very suitable for visits by all ages. The uniqueness of Devoyage Bogor itself has European-style miniature buildings that are made as similar as possible to the original. The purpose of this study is to identify the application of the CHSE Certificate for the Devoyage Bogor tourist attraction and measure the effect of the application of CHSE on visitor satisfaction at Devoyage Bogor. The method used is quantitative with the population, namely tourists who have visited the Devoyage Bogor tourist attraction after the issuance of the CHSE certificate by the Ministry of Tourism and Creative Economy to Devoyage Bogor. Distributing questionnaires using google form online and offline with a sample size of 100 respondents. Data analysis using Inferential Analysis Techniques, Normality Test, Linearity Test and Simple Linear Regression. The results of the conclusion in the study that Devoyage Bogor has implemented the CHSE Certificate in accordance with the guidelines made by the Ministry of Tourism and Creative Economy such as the availability of sinks in several areas, the application of distance keeping so that there is no accumulation in one photo spot, and creating beautiful and comfortable environmental conditions to visit. And there is a positive influence between the CHSE Certificate variable on Visitor Satisfaction where this is evidenced by the results of the T test, namely 14.213 so that the T table is smaller than the T count of 1.984 and the coefficient of determination with a value of 67% so that it has a significant influence while the remaining 33% is influenced by variables not examined.","PeriodicalId":190232,"journal":{"name":"Altasia Jurnal Pariwisata Indonesia","volume":"47 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127986680","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi pengembangan objek wisata Hutan Desa Kelembak yang terletak di Nongsa, Batam. Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi faktor internal dan eksternal, kemudian dinilai dan dianalisis, serta merumuskan strategi pengembangan dengan meminimalkan kelemahan dan ancaman, serta memaksimalkan pemanfaatan peluang dan kekuatan. Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner, dan wawancara lapangan dengan Kepala Desa. Analisis data menggunakan analisis SWOT. Hasil menunjukkan Desa Kelembak berada di Kuadran IV yaitu strategi bertahan dengan weakness sebesar -1,22 dan threat sebesar -0,19.
{"title":"Perencanaan Rekonstruksi Sebagai Strategi Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan","authors":"Rosie Oktavia Puspita Rini, Wahyudi Ilham, Dimas Akmarul Putera, Aulia Agung Dermawan","doi":"10.37253/altasia.v4i2.6789","DOIUrl":"https://doi.org/10.37253/altasia.v4i2.6789","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi pengembangan objek wisata Hutan Desa Kelembak yang terletak di Nongsa, Batam. Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi faktor internal dan eksternal, kemudian dinilai dan dianalisis, serta merumuskan strategi pengembangan dengan meminimalkan kelemahan dan ancaman, serta memaksimalkan pemanfaatan peluang dan kekuatan. Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner, dan wawancara lapangan dengan Kepala Desa. Analisis data menggunakan analisis SWOT. Hasil menunjukkan Desa Kelembak berada di Kuadran IV yaitu strategi bertahan dengan weakness sebesar -1,22 dan threat sebesar -0,19.","PeriodicalId":190232,"journal":{"name":"Altasia Jurnal Pariwisata Indonesia","volume":"55 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134473267","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-08-12DOI: 10.37253/altasia.v4i2.6758
Aditya Sugih Setiawan, Rima Pratiwi Batubara
Situ Gede merupakan salah satu kawasan wisata alam yang ada di kota Bogor. Keunggulan dari Kawasan Situ Gede yaitu disekitarnya terdapat hutan penelitian, darmaga. Situ Gede diharapkan dapat menjadi ruang publik yang dapat menjadi destinasi wisata terbaik bagi Jawa Barat. Metode penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif analitis. Penelitian dilakukan dengan observasi, wawancara dan penelusuran literatur. Adapun analisa data yang digunakan yaitu analisa data kualitatif berupa reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan atau verifikasi. Prinsip berbasis alam dapat diterapkan dengan mengemas wisata edukasi. Prinsip ekologis berkelanjutan didekati dari optimalisasi fisik, sumber daya manusia, biaya dan manfaat. Prinsip edukatif lingkungan diterapkan kepada pengelola, masyarakat dan pengunjung. Prinsip berbasis masyarakat lokal, dilakukan dengan keterbukaan terhadap lowongan pekerjaan, pembuatan kebijakan dan pelatihan seni budaya. Prinsip berbasis ekowisata didekati dengan menyediakan program dan fasilitas pariwisata.
{"title":"Penerapan Prinsip Ekowisata di Situ Gede sebagai Daya Tarik Wisata Unggulan Kota Bogor","authors":"Aditya Sugih Setiawan, Rima Pratiwi Batubara","doi":"10.37253/altasia.v4i2.6758","DOIUrl":"https://doi.org/10.37253/altasia.v4i2.6758","url":null,"abstract":"Situ Gede merupakan salah satu kawasan wisata alam yang ada di kota Bogor. Keunggulan dari Kawasan Situ Gede yaitu disekitarnya terdapat hutan penelitian, darmaga. Situ Gede diharapkan dapat menjadi ruang publik yang dapat menjadi destinasi wisata terbaik bagi Jawa Barat. Metode penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif analitis. Penelitian dilakukan dengan observasi, wawancara dan penelusuran literatur. Adapun analisa data yang digunakan yaitu analisa data kualitatif berupa reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan atau verifikasi. Prinsip berbasis alam dapat diterapkan dengan mengemas wisata edukasi. Prinsip ekologis berkelanjutan didekati dari optimalisasi fisik, sumber daya manusia, biaya dan manfaat. Prinsip edukatif lingkungan diterapkan kepada pengelola, masyarakat dan pengunjung. Prinsip berbasis masyarakat lokal, dilakukan dengan keterbukaan terhadap lowongan pekerjaan, pembuatan kebijakan dan pelatihan seni budaya. Prinsip berbasis ekowisata didekati dengan menyediakan program dan fasilitas pariwisata.","PeriodicalId":190232,"journal":{"name":"Altasia Jurnal Pariwisata Indonesia","volume":"103 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117310308","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-03-14DOI: 10.37253/altasia.v4i1.6287
Nabila Saroja Estiyantara
Indonesian tourism is a leading sector that can significantly increase revenue for the country and the region. The regional tourism development process is also based on the Regional Tourism Development Master Plan. This did not escape the interfering role of the local Pokdarwis in the development of the regional tourism sector. So far, there is still a lot of potential for the tourism sector in the area that is no less interesting than the central tourism sector, one of which is the Bukit Mongkrang Tourism Destination located in Gondosuli Village, Tawangmangu District, Karanganyar Regency, Central Java which is a tourist destination resulting from the synergy between Pokdarwis with Perhutani (BUMN). Pokdarwis plays an important role in the management of Mongkrang Hill tourism. The purpose of holding this research is to find out the synergies and profit-sharing cooperation systems carried out by Perhutani and Pokdarwis in the management of Mongkrang Hill Tourism. In addition, this study aims to describe what roles Pokdarwis plays in managing Mongkrang Hill tourism and the perceived impact and what factors support and hinder the development process of Mongkrang Hill Tourism Destinations. The author uses a descriptive research method with a qualitative approach in this study. With data collection techniques obtained from in-depth interviews and field observations as primary data sources, as well as related journals and other scientific articles used as secondary sources. Data analysis was obtained in the form of a clear picture of the object of research and conclusions were drawn. The results showed that the synergy between Perhutani and Pokdarwis went smoothly, supported by the role of Pokdarwis in object management and the utilization of Mongkrang Hill Tourism potential was quite good.
{"title":"Analisis Sinergi Pokdarwis Desa Gondosuli dan Perhutani dalam Pengelolaan Wisata Bukit Mongkrang Karanganyar Jawa Tengah","authors":"Nabila Saroja Estiyantara","doi":"10.37253/altasia.v4i1.6287","DOIUrl":"https://doi.org/10.37253/altasia.v4i1.6287","url":null,"abstract":"Indonesian tourism is a leading sector that can significantly increase revenue for the country and the region. The regional tourism development process is also based on the Regional Tourism Development Master Plan. This did not escape the interfering role of the local Pokdarwis in the development of the regional tourism sector. So far, there is still a lot of potential for the tourism sector in the area that is no less interesting than the central tourism sector, one of which is the Bukit Mongkrang Tourism Destination located in Gondosuli Village, Tawangmangu District, Karanganyar Regency, Central Java which is a tourist destination resulting from the synergy between Pokdarwis with Perhutani (BUMN). Pokdarwis plays an important role in the management of Mongkrang Hill tourism. The purpose of holding this research is to find out the synergies and profit-sharing cooperation systems carried out by Perhutani and Pokdarwis in the management of Mongkrang Hill Tourism. In addition, this study aims to describe what roles Pokdarwis plays in managing Mongkrang Hill tourism and the perceived impact and what factors support and hinder the development process of Mongkrang Hill Tourism Destinations. The author uses a descriptive research method with a qualitative approach in this study. With data collection techniques obtained from in-depth interviews and field observations as primary data sources, as well as related journals and other scientific articles used as secondary sources. Data analysis was obtained in the form of a clear picture of the object of research and conclusions were drawn. The results showed that the synergy between Perhutani and Pokdarwis went smoothly, supported by the role of Pokdarwis in object management and the utilization of Mongkrang Hill Tourism potential was quite good.","PeriodicalId":190232,"journal":{"name":"Altasia Jurnal Pariwisata Indonesia","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133737544","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-03-09DOI: 10.37253/altasia.v4i1.6336
I. G. A. M. Sanjiwani
The Covid-19 pandemic was giving huge impact on tourism business in Bali. These efforts require the proper strategy of the impacts that have been experienced. Ancak Restaurant as one of the restaurants at the Mercure Bali Legian Hotel has been trying to develop a strategy to survive during the pandemic. This study aims to analyze the impact and strategies designed by restaurant management to survive the Covid-19 pandemic. The qualitative approach is carried out by conducting structured interviews and literature studies. Changes has been occurred in operational activities at Ancak Restaurant include operational hours, food portions, employee salaries, laid off of employment and lack of service. The strategy taken by restaurant management to survive during the pandemic is to implement health protocols, regulation in human resources, operational cost savings, and design appropriate promotions. The promotion policy implemented in the restaurant is need to be improved, then in the future it will be more attractive and appropriate to the cost in order to increase number of guest visit to the restaurant.
{"title":"Strategi Bertahan Pada Masa Pandemi Covid 19 di Ancak Restaurant","authors":"I. G. A. M. Sanjiwani","doi":"10.37253/altasia.v4i1.6336","DOIUrl":"https://doi.org/10.37253/altasia.v4i1.6336","url":null,"abstract":"The Covid-19 pandemic was giving huge impact on tourism business in Bali. These efforts require the proper strategy of the impacts that have been experienced. Ancak Restaurant as one of the restaurants at the Mercure Bali Legian Hotel has been trying to develop a strategy to survive during the pandemic. This study aims to analyze the impact and strategies designed by restaurant management to survive the Covid-19 pandemic. The qualitative approach is carried out by conducting structured interviews and literature studies. Changes has been occurred in operational activities at Ancak Restaurant include operational hours, food portions, employee salaries, laid off of employment and lack of service. The strategy taken by restaurant management to survive during the pandemic is to implement health protocols, regulation in human resources, operational cost savings, and design appropriate promotions. The promotion policy implemented in the restaurant is need to be improved, then in the future it will be more attractive and appropriate to the cost in order to increase number of guest visit to the restaurant.","PeriodicalId":190232,"journal":{"name":"Altasia Jurnal Pariwisata Indonesia","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129889232","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-03-09DOI: 10.37253/altasia.v4i1.6538
Maria Fátima
Pesisir pantai Tanjung Pinggir Batam merupakan tujuan destinasi wisata bahari, khususnya bagi wisatawan lokal. Memiliki daya tarik yang berbeda dengan pantai lainnya, pasirnya yang berwarna coklat dengan hamparan batu karang, sehingga kurang tepat dijadikan tempat bermain pasir. Wisatawan lokal yang berkunjung ke pantai Tanjung Pinggir tujuannya adalah untuk melihat dengan jelas negara Singapur dengan gedung populer kembar 3 yang menjadi landmark negara Singapur. Ketika malam hari memberikan penampilan pemandangan temaran lampu dari seberang negara Singapur, ketika malam tahun baru kelap-kelip sinar yang memancar dari kembang api dan letusan petasan yang dapat dilihat dan didengar oleh wisatawa lokal dari pantai Tanjung Pinggir. Ironisnya sekarang masalah yang dialami pantai tersebut telah dicemari oleh sampah plastik dan oli yang pengedap di wilayah pantai Tanjung Pinggir sehingga mengurangi kenyamanan wistawan yang ingin bersantai sambil melihat negara Singapur yang fenomenal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi penyebab hamparan sampah plastik dan endapan oli yang terdapat di pantai tersebut. Upaya untuk meminalisasi pencemaran pantai Tanjung Pinggir oleh sampah plastik dan oli. Penelitian ini menggunakan Metode penelitian kualitatif deskripsi analitik dan study kasus serta pendekatan multi disipilin, alasannya masalah yang diteliti merupakan masalah social merupakan fenomena yang terjadi pada tempat tertentu, perlukan dilakukan penelitian secara mendalam. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada banyak hal dan potensi yang menyebabkan pencemaran laut di panta Tanjung Pinggir.
{"title":"Identifikasi Pencemaran di Daerah Pesisir Pantai Tanjung Pinggir Batam","authors":"Maria Fátima","doi":"10.37253/altasia.v4i1.6538","DOIUrl":"https://doi.org/10.37253/altasia.v4i1.6538","url":null,"abstract":"Pesisir pantai Tanjung Pinggir Batam merupakan tujuan destinasi wisata bahari, khususnya bagi wisatawan lokal. Memiliki daya tarik yang berbeda dengan pantai lainnya, pasirnya yang berwarna coklat dengan hamparan batu karang, sehingga kurang tepat dijadikan tempat bermain pasir. Wisatawan lokal yang berkunjung ke pantai Tanjung Pinggir tujuannya adalah untuk melihat dengan jelas negara Singapur dengan gedung populer kembar 3 yang menjadi landmark negara Singapur. Ketika malam hari memberikan penampilan pemandangan temaran lampu dari seberang negara Singapur, ketika malam tahun baru kelap-kelip sinar yang memancar dari kembang api dan letusan petasan yang dapat dilihat dan didengar oleh wisatawa lokal dari pantai Tanjung Pinggir. Ironisnya sekarang masalah yang dialami pantai tersebut telah dicemari oleh sampah plastik dan oli yang pengedap di wilayah pantai Tanjung Pinggir sehingga mengurangi kenyamanan wistawan yang ingin bersantai sambil melihat negara Singapur yang fenomenal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi penyebab hamparan sampah plastik dan endapan oli yang terdapat di pantai tersebut. Upaya untuk meminalisasi pencemaran pantai Tanjung Pinggir oleh sampah plastik dan oli. Penelitian ini menggunakan Metode penelitian kualitatif deskripsi analitik dan study kasus serta pendekatan multi disipilin, alasannya masalah yang diteliti merupakan masalah social merupakan fenomena yang terjadi pada tempat tertentu, perlukan dilakukan penelitian secara mendalam. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada banyak hal dan potensi yang menyebabkan pencemaran laut di panta Tanjung Pinggir.","PeriodicalId":190232,"journal":{"name":"Altasia Jurnal Pariwisata Indonesia","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131969552","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-02-23DOI: 10.37253/altasia.v4i1.6350
Erfendi Huang
Pariwisata mempunyai peranan penting bagi pertumbuhan ekonomi suatu daerah, Termasuk di Indonesia. Pariwisata memiliki potensi untuk menciptakan lapangan pekerjaan dan meningkatkan pendapatan bagi masyarakat lokal, dengan syarat masyarakat lokal harus terlibat dalam pengembangan dan pengelolaan pariwisata. Salah satu tempat wisata yang ramai dikunjungi sebelum datangnya covid-19 adalah pantai kuta bali. Sehingga tujuan dari artikel ini adalah untuk mencari tahu masalah yang terjadi belakangan ini di pantai kuta bali karena kurangnya wisatawan yang berkunjung dan perekenomian menurun drastis akibat Covid-19. Dengan ini saya mengumpulkan data-data yang ada melalui beberapa artikel untuk melakukan observasi terhadap pantai kuta bali dengan adanya data yang udah di kumpulkan dengan mencari solusi terbaik untuk perkembangan pariwisata indonesia. Dengan kata lain, supaya masyarakat sekitar atau di luar bisa beraktivitas kembali dan perekonomian indonesia menjadi semakin membaik sehingga industri-industri dapat bekerja kembali semula. selain itu, karena covid-19 ini maka banyak orang kelaparan karena kekurangan ekonomi akibat kebanyakan orang yang di PHK.
{"title":"Dampak Covid-19 Terhadap Perkembangan Wisata Bahari Indonesia Di Pantai Kuta Bali","authors":"Erfendi Huang","doi":"10.37253/altasia.v4i1.6350","DOIUrl":"https://doi.org/10.37253/altasia.v4i1.6350","url":null,"abstract":"Pariwisata mempunyai peranan penting bagi pertumbuhan ekonomi suatu daerah, Termasuk di Indonesia. Pariwisata memiliki potensi untuk menciptakan lapangan pekerjaan dan meningkatkan pendapatan bagi masyarakat lokal, dengan syarat masyarakat lokal harus terlibat dalam pengembangan dan pengelolaan pariwisata. Salah satu tempat wisata yang ramai dikunjungi sebelum datangnya covid-19 adalah pantai kuta bali. Sehingga tujuan dari artikel ini adalah untuk mencari tahu masalah yang terjadi belakangan ini di pantai kuta bali karena kurangnya wisatawan yang berkunjung dan perekenomian menurun drastis akibat Covid-19. Dengan ini saya mengumpulkan data-data yang ada melalui beberapa artikel untuk melakukan observasi terhadap pantai kuta bali dengan adanya data yang udah di kumpulkan dengan mencari solusi terbaik untuk perkembangan pariwisata indonesia. Dengan kata lain, supaya masyarakat sekitar atau di luar bisa beraktivitas kembali dan perekonomian indonesia menjadi semakin membaik sehingga industri-industri dapat bekerja kembali semula. selain itu, karena covid-19 ini maka banyak orang kelaparan karena kekurangan ekonomi akibat kebanyakan orang yang di PHK.","PeriodicalId":190232,"journal":{"name":"Altasia Jurnal Pariwisata Indonesia","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130415741","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-02-18DOI: 10.37253/altasia.v4i1.6348
Oda I. B. Hariyanto, Theresia Dwi Kristina Shandra
Macaron merupakan salah satu jenis cookies atau dessert diperkenalkan oleh salah seorang koki wanita dari Italia, kemudian dipopulerkan di Prancis. Kini macaron menjadi cookies yang sedang trend dan sangat digemari oleh banyak orang terutama anak-anak dan remaja. Namun tidak semua orang dapat dengan mudah mengolah macaron tersebut terutama bagi pemula, kebanyakan mengalami kegagalan dalam mengolah macaron dari pada yang sukses. Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan penyebab kegagalan dan metoda serta teknik mengolah macaron untuk menghindari kegagalan dalam mengolah macaron. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif analitik, dengan alasan penyebab masalah terjadinya kegagalan dalam membuat meringue dapat dianalisis atau ditemukan, sehingga dapat diatasi masalah kegagalan tersebut. Hasil penelitian penggunaan alat, bahan, metoda dan teknik, penggunakan bahan isi serta suhu oven yang tepat akan mengpengaruhi untuk hasil macaron.
{"title":"Kiat-Kiat Sukses Mengolah Macaron di Pastry Marriott Hotel Harbour Bay Batam","authors":"Oda I. B. Hariyanto, Theresia Dwi Kristina Shandra","doi":"10.37253/altasia.v4i1.6348","DOIUrl":"https://doi.org/10.37253/altasia.v4i1.6348","url":null,"abstract":"Macaron merupakan salah satu jenis cookies atau dessert diperkenalkan oleh salah seorang koki wanita dari Italia, kemudian dipopulerkan di Prancis. Kini macaron menjadi cookies yang sedang trend dan sangat digemari oleh banyak orang terutama anak-anak dan remaja. Namun tidak semua orang dapat dengan mudah mengolah macaron tersebut terutama bagi pemula, kebanyakan mengalami kegagalan dalam mengolah macaron dari pada yang sukses. Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan penyebab kegagalan dan metoda serta teknik mengolah macaron untuk menghindari kegagalan dalam mengolah macaron. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif analitik, dengan alasan penyebab masalah terjadinya kegagalan dalam membuat meringue dapat dianalisis atau ditemukan, sehingga dapat diatasi masalah kegagalan tersebut. Hasil penelitian penggunaan alat, bahan, metoda dan teknik, penggunakan bahan isi serta suhu oven yang tepat akan mengpengaruhi untuk hasil macaron.","PeriodicalId":190232,"journal":{"name":"Altasia Jurnal Pariwisata Indonesia","volume":"31 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125190828","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-08-17DOI: 10.37253/ALTASIA.V2I2.4370
D. Sihombing, Ellys Walvinson
Foreign tourist visits in 2019 to Batam city reached 1,431,166 visits and an increase of 5.15 percent compared to the previous year. The existence of several influences from tourists who are happy with visiting shopping centers and relaxing at coffee shops, causing Batam City to follow this lifestyle. This research uses descriptive testing method, validity test, reliability test, t-test, and determination coefficient test with foreign tourist objects. Tests were carried out using SPSS 24. The results of this study are brand satisfaction, customer brand identification and customer satisfaction have a positive influence on brand loyalty. The limitation in this study is that some foreign tourists have difficulty answering questions so it is necessary to explain the question in question and based on the results of the test results the coefficient of determination of the intervening variable and the dependent variable has a percentage that is influenced by other variables such as brand experience, brand knowledge, and so on
{"title":"Pengaruh Loyalitas Merek Coffee Shop di Kota Batam","authors":"D. Sihombing, Ellys Walvinson","doi":"10.37253/ALTASIA.V2I2.4370","DOIUrl":"https://doi.org/10.37253/ALTASIA.V2I2.4370","url":null,"abstract":"Foreign tourist visits in 2019 to Batam city reached 1,431,166 visits and an increase of 5.15 percent compared to the previous year. The existence of several influences from tourists who are happy with visiting shopping centers and relaxing at coffee shops, causing Batam City to follow this lifestyle. This research uses descriptive testing method, validity test, reliability test, t-test, and determination coefficient test with foreign tourist objects. Tests were carried out using SPSS 24. The results of this study are brand satisfaction, customer brand identification and customer satisfaction have a positive influence on brand loyalty. The limitation in this study is that some foreign tourists have difficulty answering questions so it is necessary to explain the question in question and based on the results of the test results the coefficient of determination of the intervening variable and the dependent variable has a percentage that is influenced by other variables such as brand experience, brand knowledge, and so on","PeriodicalId":190232,"journal":{"name":"Altasia Jurnal Pariwisata Indonesia","volume":"58 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116558143","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-08-17DOI: 10.37253/ALTASIA.V3I2.5396
Kelvin Carrie, Suwandi Suwandi
‘Kue keranjang’ disajikan dalam perayaan Tahun Baru Imlek setiap tahun, diolah secara khusus, dan bentuk kuenya bulat berwarna kecoklatan dengan rasa manis. Terbuat dari bahan tepung beras ketan putih. Walaupun bentuk dan warnanya kurang menarik, tetapi ‘kue keranjang’ wajib dan harus ada disajikan pada saat perayaan tahun baru Imlek. Banyak diantara para generasi muda etnis Tionghoa kurang memahami sejarah dan makna ‘kue keranjang’. Bahkan banyak dari mereka tidak mencicipinya karena rasa yang terlalu manis, dan lengket seperti dodol. ‘Kue keranjang’ merupakan salah satu makanan tradisional bagi etnis Tionghoa, kini kurang popular di kalangan generasi melenial. Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan sejarah dan makna ‘kue keranjang dalam perayaan tahun baru Imlek, untuk melestarikan ‘kue keranjang’ agar tetap menjadi bagian warisan budaya Indonesia. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Alasannya masalah yang diteliti merupakan masalah fenomena social yang di teliti pada suatu daerah yaitu Kota Batam. Data yang dikumpulkan melalui media wawancara daring (online), dilakukan verifikasi dan reduksi, penyajian data, dan validasi. Hasil penelitian bahwa generasi melenial etnis Tionghoa kurang memahami sejarah dan makna, ‘kue keranjang’ hal tersebut dikarenakan tidak ada penyampaian secara khusus kepada anak-anak. Bentuk yang kurang menarik, rasa yg manis serta lengkep di makan sehingga yang menyebabkan tidak menggugah selera untuk di cicipi. Diharapkan ‘kue keranjang’sebagai warisa budaya dapat dilestarikan dengan cara, menyampaikan cerita yang menarik bagi anak-anak dan dalam bentuk drama untuk para remaja tentang sejarah dan makna ‘kue keranjang’ yang mengadung makna filosofis, rasa syukur atas limpahan rejeki, tahun yang akan semakin berlimpah lagi.
{"title":"Makna Serta Interaksi Sosial Tentang Kue Keranjang Perayaan Imlek di Indonesia","authors":"Kelvin Carrie, Suwandi Suwandi","doi":"10.37253/ALTASIA.V3I2.5396","DOIUrl":"https://doi.org/10.37253/ALTASIA.V3I2.5396","url":null,"abstract":"‘Kue keranjang’ disajikan dalam perayaan Tahun Baru Imlek setiap tahun, diolah secara khusus, dan bentuk kuenya bulat berwarna kecoklatan dengan rasa manis. Terbuat dari bahan tepung beras ketan putih. Walaupun bentuk dan warnanya kurang menarik, tetapi ‘kue keranjang’ wajib dan harus ada disajikan pada saat perayaan tahun baru Imlek. Banyak diantara para generasi muda etnis Tionghoa kurang memahami sejarah dan makna ‘kue keranjang’. Bahkan banyak dari mereka tidak mencicipinya karena rasa yang terlalu manis, dan lengket seperti dodol. ‘Kue keranjang’ merupakan salah satu makanan tradisional bagi etnis Tionghoa, kini kurang popular di kalangan generasi melenial. Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan sejarah dan makna ‘kue keranjang dalam perayaan tahun baru Imlek, untuk melestarikan ‘kue keranjang’ agar tetap menjadi bagian warisan budaya Indonesia. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Alasannya masalah yang diteliti merupakan masalah fenomena social yang di teliti pada suatu daerah yaitu Kota Batam. Data yang dikumpulkan melalui media wawancara daring (online), dilakukan verifikasi dan reduksi, penyajian data, dan validasi. Hasil penelitian bahwa generasi melenial etnis Tionghoa kurang memahami sejarah dan makna, ‘kue keranjang’ hal tersebut dikarenakan tidak ada penyampaian secara khusus kepada anak-anak. Bentuk yang kurang menarik, rasa yg manis serta lengkep di makan sehingga yang menyebabkan tidak menggugah selera untuk di cicipi. Diharapkan ‘kue keranjang’sebagai warisa budaya dapat dilestarikan dengan cara, menyampaikan cerita yang menarik bagi anak-anak dan dalam bentuk drama untuk para remaja tentang sejarah dan makna ‘kue keranjang’ yang mengadung makna filosofis, rasa syukur atas limpahan rejeki, tahun yang akan semakin berlimpah lagi.","PeriodicalId":190232,"journal":{"name":"Altasia Jurnal Pariwisata Indonesia","volume":"8 5","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133651646","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}