Pub Date : 2023-02-07DOI: 10.37253/altasia.v5i1.7283
Kanom Kanom
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi serta formulasi strategi pengembangan Wana Wisata Rowo Bayu Banyuwangi yang kompetitif dan berkelanjutan. Penelitian ini sangat penting untuk dialukan mengingat meskipun Wana Wisata Rowo Bayu Banyuwangi memiliki potensi alam dan sosial budaya, meski demikian daya tarik wisata ini masih belum berkembang dan dikelola dengan baik. Mengacu pada hal tersebut maka sangat diperlukan upaya pengembangan yang relevan sesuai dengan potensi yang dimilikinya, ditambah dengan adanya dukungan baik dari unsur-unsur yang berkaitan dengan faktor eksternal yang dapat memberikan peluang yang sangat baik untuk berkembang. Penelitian juga bersifat eksploratif dan deskriptif dengan pendekatan kualitatif, Tahapannya dimulai dari survey lokasi penelitian, observasi, studi litetur serta studi pustaka, studi dokumentasi, serta wawancara mendalam dalam rangka pengumpulan data. Penentuan narasumber dan atau informan dengan menggunakan teknik purposive sampling serta analisis data dengan menggunakan matriks SWOT. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat potensi alam dan sosial budaya yang sangat relevan dan potensial yang disesuaikan dengan formulasi strategi yang ideal. Strategi yang telah diformulasikan tersebut merupakan yang paling ideal untuk diterapkan, dan dengan penerapan tersebut akan sangat bermanfaat bagi perkembangan pariwisata serta peningkatan ekonomi masyarakat
{"title":"Pengembangan Wana Wisata Rowo Bayu Banyuwangi","authors":"Kanom Kanom","doi":"10.37253/altasia.v5i1.7283","DOIUrl":"https://doi.org/10.37253/altasia.v5i1.7283","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi serta formulasi strategi pengembangan Wana Wisata Rowo Bayu Banyuwangi yang kompetitif dan berkelanjutan. Penelitian ini sangat penting untuk dialukan mengingat meskipun Wana Wisata Rowo Bayu Banyuwangi memiliki potensi alam dan sosial budaya, meski demikian daya tarik wisata ini masih belum berkembang dan dikelola dengan baik. Mengacu pada hal tersebut maka sangat diperlukan upaya pengembangan yang relevan sesuai dengan potensi yang dimilikinya, ditambah dengan adanya dukungan baik dari unsur-unsur yang berkaitan dengan faktor eksternal yang dapat memberikan peluang yang sangat baik untuk berkembang. Penelitian juga bersifat eksploratif dan deskriptif dengan pendekatan kualitatif, Tahapannya dimulai dari survey lokasi penelitian, observasi, studi litetur serta studi pustaka, studi dokumentasi, serta wawancara mendalam dalam rangka pengumpulan data. Penentuan narasumber dan atau informan dengan menggunakan teknik purposive sampling serta analisis data dengan menggunakan matriks SWOT. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat potensi alam dan sosial budaya yang sangat relevan dan potensial yang disesuaikan dengan formulasi strategi yang ideal. Strategi yang telah diformulasikan tersebut merupakan yang paling ideal untuk diterapkan, dan dengan penerapan tersebut akan sangat bermanfaat bagi perkembangan pariwisata serta peningkatan ekonomi masyarakat","PeriodicalId":190232,"journal":{"name":"Altasia Jurnal Pariwisata Indonesia","volume":"165 ","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133945944","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-02-07DOI: 10.37253/altasia.v5i1.7090
B. Setyawan, Anggoro Putranto, Djoko Sulaksono
Ikon pariwsata di suatu daerah selalu menampilkan karakteristik dan potensi khusus yang terdapat di daerah tersebut. Kota Pacitan sebagai salah satu destinasi pariwisata di Pulau Jawa yang kerap kali dikunjungi oleh para wisatawan karena memiliki banyak potensi wisata di bidang keindahan alam, kuliner, hasil kerajinan, kesenian, dan wisata berbasis budaya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan mengenai upacara adat yang terdapat di Kabupaten Pacitan sebagai salah satu ikon pariwisata berbasis budaya. Bentuk penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah beberapa upacara adat yang terdapat di Kabupaten Pacitan, yaitu Upacara Adat Ceprotan dan Upacara Adat Eret. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik studi observasi dan wawancara mendalam dengan narasumber. Analisis data menggunakan metode analisis interaktif dan analisis jalinan. Hasil yang dari analisis data ditemukan fakta bahwa, upacara adat ceprotan dan upacara adat eret merupakan upacara adat yang secara periodik dilakukan rutin oleh masyarakat di Kabupaten Pacitan. Upacara adat ceprotan dilakukan setiap sekali dalam setahun, sedangkan upacara adat eret bertempat dilakukan rutin oleh masyarakat setiap jangka waktu tertentu, seperti tiga bulan sekali ataupun 6 bulan sekali. Pelaku dalam kedua upacara adat tersebut melibatkan banyak orang, yang terdiri dari masyarakat dalam satu desa. Kedua upacara adat tersebut juga memadukan upacara adat dengan pentas kesenian, sehingga dapat menarik minat para wisatawan. Adanya kedua upacara adat tersebut oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Pacitan dijadikan agenda rutin dan masuk dalam salah satu ikon wisata budaya di Kabupaten Pacitan
{"title":"Upacara Adat sebagai Ikon Pengembangan Cultural Tourism di Kabupaten Pacitan","authors":"B. Setyawan, Anggoro Putranto, Djoko Sulaksono","doi":"10.37253/altasia.v5i1.7090","DOIUrl":"https://doi.org/10.37253/altasia.v5i1.7090","url":null,"abstract":"Ikon pariwsata di suatu daerah selalu menampilkan karakteristik dan potensi khusus yang terdapat di daerah tersebut. Kota Pacitan sebagai salah satu destinasi pariwisata di Pulau Jawa yang kerap kali dikunjungi oleh para wisatawan karena memiliki banyak potensi wisata di bidang keindahan alam, kuliner, hasil kerajinan, kesenian, dan wisata berbasis budaya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan mengenai upacara adat yang terdapat di Kabupaten Pacitan sebagai salah satu ikon pariwisata berbasis budaya. Bentuk penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah beberapa upacara adat yang terdapat di Kabupaten Pacitan, yaitu Upacara Adat Ceprotan dan Upacara Adat Eret. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik studi observasi dan wawancara mendalam dengan narasumber. Analisis data menggunakan metode analisis interaktif dan analisis jalinan. Hasil yang dari analisis data ditemukan fakta bahwa, upacara adat ceprotan dan upacara adat eret merupakan upacara adat yang secara periodik dilakukan rutin oleh masyarakat di Kabupaten Pacitan. Upacara adat ceprotan dilakukan setiap sekali dalam setahun, sedangkan upacara adat eret bertempat dilakukan rutin oleh masyarakat setiap jangka waktu tertentu, seperti tiga bulan sekali ataupun 6 bulan sekali. Pelaku dalam kedua upacara adat tersebut melibatkan banyak orang, yang terdiri dari masyarakat dalam satu desa. Kedua upacara adat tersebut juga memadukan upacara adat dengan pentas kesenian, sehingga dapat menarik minat para wisatawan. Adanya kedua upacara adat tersebut oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Pacitan dijadikan agenda rutin dan masuk dalam salah satu ikon wisata budaya di Kabupaten Pacitan","PeriodicalId":190232,"journal":{"name":"Altasia Jurnal Pariwisata Indonesia","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129050357","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Studi Analisis Pemasaran Wisata Kuliner Kota Yogyakarta, adalah penelitian mengenai aktivitas pemasaran wisata kuliner yang dilakukan oleh pemerintah kota Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan dengan beberapa tujuan, yaitu: Untuk mengetahui gambaran kota Yogyakarta sebagai destinasi pariwisata; Untuk mengetahui gambaran wisata kuliner di kota Yogyakarta; dan Untuk mengetahui gambaran pemasaran wisata kuliner di kota Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara: studi literatur; observasi; dan wawancara. Data yang didapatkan dianalisis dengan metode deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kota Yogyakarta yang merupakan ibu kota provinsi DI Yogyakarta memiliki banyak daya tarik wisata, termasuk daya tarik wisata kuliner yang beraneka ragam dan juga terus dikembangkan oleh pemerintah kota Yogyakarta. Pemerintah Yogyakarta mengembangkan potensi wisata kuliner tersebut dengan mengupayakan berbagai kegiatan pemasaran wisata kuliner. Upaya pemasaran wisata kuliner dari perspektif marketing mix (4P) telah dilakukan oleh pemerintah kota dan juga pemerintah provinsi Yogyakarta. Hal ini dapat diketahui dari telah dijalankannya berbagai program-program yang bersifat pembimbingan, pengawasan dan pelaporan berbagai usaha kuliner lokal baik dari sisi produk, harga, lokasi, dan juga promosi agar mampu untuk terus berkembang. Namun dari aspek strategi pemasaran segmenting, targeting, positioniong (STP), pemerintah kota Yogyakarta belum memilah, memilih dan menetapkan segmen dan juga target konsumen yang akan difokuskan. Meski demikian upaya positioning wisata kuliner telah dilakukan oleh pemerintah provinsi dan kota Yogyakarta. Dari penelitian yang telah dilakukan ini diharapkan bukan saja bermanfaat bagi pengembangan ilmu pemasaran namun juga diharapkan akan bermanfaat dalam upaya meningkatkan pemasaran wisata kuliner kota Yogyakarta.
{"title":"Studi Analisis Pemasaran Wisata Kuliner Kota Yogyakarta","authors":"T. Chandra, Ade Rakhmanto, Bambang Syamsudin, Eka Paramita Marsongko, Tatan Suhendar","doi":"10.37253/altasia.v5i1.7260","DOIUrl":"https://doi.org/10.37253/altasia.v5i1.7260","url":null,"abstract":"Studi Analisis Pemasaran Wisata Kuliner Kota Yogyakarta, adalah penelitian mengenai aktivitas pemasaran wisata kuliner yang dilakukan oleh pemerintah kota Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan dengan beberapa tujuan, yaitu: Untuk mengetahui gambaran kota Yogyakarta sebagai destinasi pariwisata; Untuk mengetahui gambaran wisata kuliner di kota Yogyakarta; dan Untuk mengetahui gambaran pemasaran wisata kuliner di kota Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara: studi literatur; observasi; dan wawancara. Data yang didapatkan dianalisis dengan metode deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kota Yogyakarta yang merupakan ibu kota provinsi DI Yogyakarta memiliki banyak daya tarik wisata, termasuk daya tarik wisata kuliner yang beraneka ragam dan juga terus dikembangkan oleh pemerintah kota Yogyakarta. Pemerintah Yogyakarta mengembangkan potensi wisata kuliner tersebut dengan mengupayakan berbagai kegiatan pemasaran wisata kuliner. Upaya pemasaran wisata kuliner dari perspektif marketing mix (4P) telah dilakukan oleh pemerintah kota dan juga pemerintah provinsi Yogyakarta. Hal ini dapat diketahui dari telah dijalankannya berbagai program-program yang bersifat pembimbingan, pengawasan dan pelaporan berbagai usaha kuliner lokal baik dari sisi produk, harga, lokasi, dan juga promosi agar mampu untuk terus berkembang. Namun dari aspek strategi pemasaran segmenting, targeting, positioniong (STP), pemerintah kota Yogyakarta belum memilah, memilih dan menetapkan segmen dan juga target konsumen yang akan difokuskan. Meski demikian upaya positioning wisata kuliner telah dilakukan oleh pemerintah provinsi dan kota Yogyakarta. Dari penelitian yang telah dilakukan ini diharapkan bukan saja bermanfaat bagi pengembangan ilmu pemasaran namun juga diharapkan akan bermanfaat dalam upaya meningkatkan pemasaran wisata kuliner kota Yogyakarta.","PeriodicalId":190232,"journal":{"name":"Altasia Jurnal Pariwisata Indonesia","volume":"97 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124185558","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-02-05DOI: 10.37253/altasia.v5i1.6819
Euis Widiati, Annisa Retno Utami
Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui motivasi wisatawan dalam memutuskan untuk berkunjung ke objek wisata Labuan Bajo selama masa pandemi Covid-19. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik analisis data yang digunakan dengan analisis faktor, dengan menganalisis faktor penarik (pull factor) dan faktor pendorong (push factor). Penelitian dilakukan pada 135 responden yang pernah berkunjung ke Labuan Bajo selama masa pandemi Covid-19. Hasil penelitian menunjukkan terdapat tuju faktor motivasi wisatawan dalam berkunjung ke Labuan Bajo pada masa pandemi Covid-19, yaitu financial security (cuaca iklim destinasi, transportasi, amenities, kelembagaan, kawasan wisata, yang alami dan buatan), relaxation, escape, play, attraction, prestige dan strengthening, leisure time, self-fulfillment, wish fulfillment, dan social interaction. Manfaat penelitian ini diharapkan mampu memberikan saran bagi para stakeholder dan pelaku usaha pariwisata untuk dapat meningkatka jumlah kunjungan wisatawan ke Labuan Bajo.
{"title":"Faktor Motivasi Kunjungan Wisatawan Labuan Bajo Pada Masa Pandemi Covid-19","authors":"Euis Widiati, Annisa Retno Utami","doi":"10.37253/altasia.v5i1.6819","DOIUrl":"https://doi.org/10.37253/altasia.v5i1.6819","url":null,"abstract":"Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui motivasi wisatawan dalam memutuskan untuk berkunjung ke objek wisata Labuan Bajo selama masa pandemi Covid-19. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik analisis data yang digunakan dengan analisis faktor, dengan menganalisis faktor penarik (pull factor) dan faktor pendorong (push factor). Penelitian dilakukan pada 135 responden yang pernah berkunjung ke Labuan Bajo selama masa pandemi Covid-19. Hasil penelitian menunjukkan terdapat tuju faktor motivasi wisatawan dalam berkunjung ke Labuan Bajo pada masa pandemi Covid-19, yaitu financial security (cuaca iklim destinasi, transportasi, amenities, kelembagaan, kawasan wisata, yang alami dan buatan), relaxation, escape, play, attraction, prestige dan strengthening, leisure time, self-fulfillment, wish fulfillment, dan social interaction. Manfaat penelitian ini diharapkan mampu memberikan saran bagi para stakeholder dan pelaku usaha pariwisata untuk dapat meningkatka jumlah kunjungan wisatawan ke Labuan Bajo.","PeriodicalId":190232,"journal":{"name":"Altasia Jurnal Pariwisata Indonesia","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133534120","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-02-05DOI: 10.37253/altasia.v5i1.6796
Rayhand Putra Ardinata, Retnaningtiyas Susanti, Hayatul Khairul Rahmat
Belakangan ini, Kawasan Wisata Bukik Chinangkiek Dreampark menjadi objek wisata baru yang buming di berbagai media sosial seperti Facebook, Instagram, maupun Twitter. Namun, dilihat dari akun Instagram milik Kawasan Wisata Bukik Chinangkiek Dreampark kurang terkelola dengan baik dan belum memiliki followers yang banyak. Hal ini melatar belakangi penelitian ini yang bertujuan untuk menggali pengaruh media sosial terhadap minat berkunjung wisatawan ke Kawasan Wisata Bukik Chinangkiak Dreampark. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif dengan populasi dalam penelitian ini berjumlah 10.250 orang wisatawan dan dengan menggunakan derajat signifikansi 90%, maka sampel dalam penelitian berjumlah 100 orang dengan teknik penentuan sampel menggunakan metode non-probability sampling yaitu dengan menggunakan teknik sampling accidental. Adapun teknik pengumpulan data yang menggunakan angket dengan skala Likert. Temuan dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh positif antara media sosial terhadap minat berkunjung wisatawan ke Kawasan Wisata Bukik Chinangkiek Dreampark. Adapun besar pengaruh media sosial terhadap minat berkunjung wisatawan yaitu sebesar 0.063 atau 6,3%. Hal ini menunjukkan media sosial mempengaruhi sebesar 6,3% minat berkunjung wisatawan ke Kawasan Wisata Bukik Chinangkiek Dreampark. Temuan penelitian ini akan memberikan manfaat bagi manajemen destinasi wisana, dimana media sosial turut mempengaruhi minat berkunjung wisatawan, di samping faktor-faktor yang lain yang turut mempengaruhi minat berkunjung wisatawan.
{"title":"Media Sosial dan Pengaruhnya Terhadap Minat Berkunjung Wisatawan di Kawasan Wisata Chinangkiak Dreampark Solok Sumatera Barat","authors":"Rayhand Putra Ardinata, Retnaningtiyas Susanti, Hayatul Khairul Rahmat","doi":"10.37253/altasia.v5i1.6796","DOIUrl":"https://doi.org/10.37253/altasia.v5i1.6796","url":null,"abstract":"Belakangan ini, Kawasan Wisata Bukik Chinangkiek Dreampark menjadi objek wisata baru yang buming di berbagai media sosial seperti Facebook, Instagram, maupun Twitter. Namun, dilihat dari akun Instagram milik Kawasan Wisata Bukik Chinangkiek Dreampark kurang terkelola dengan baik dan belum memiliki followers yang banyak. Hal ini melatar belakangi penelitian ini yang bertujuan untuk menggali pengaruh media sosial terhadap minat berkunjung wisatawan ke Kawasan Wisata Bukik Chinangkiak Dreampark. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif dengan populasi dalam penelitian ini berjumlah 10.250 orang wisatawan dan dengan menggunakan derajat signifikansi 90%, maka sampel dalam penelitian berjumlah 100 orang dengan teknik penentuan sampel menggunakan metode non-probability sampling yaitu dengan menggunakan teknik sampling accidental. Adapun teknik pengumpulan data yang menggunakan angket dengan skala Likert. Temuan dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh positif antara media sosial terhadap minat berkunjung wisatawan ke Kawasan Wisata Bukik Chinangkiek Dreampark. Adapun besar pengaruh media sosial terhadap minat berkunjung wisatawan yaitu sebesar 0.063 atau 6,3%. Hal ini menunjukkan media sosial mempengaruhi sebesar 6,3% minat berkunjung wisatawan ke Kawasan Wisata Bukik Chinangkiek Dreampark. Temuan penelitian ini akan memberikan manfaat bagi manajemen destinasi wisana, dimana media sosial turut mempengaruhi minat berkunjung wisatawan, di samping faktor-faktor yang lain yang turut mempengaruhi minat berkunjung wisatawan.","PeriodicalId":190232,"journal":{"name":"Altasia Jurnal Pariwisata Indonesia","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126583045","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-02-05DOI: 10.37253/altasia.v5i1.6844
Ni Kadek Sri Mirayani, Ni Putu Tiya Paristha, Nita Octaviana
Wabah Penyakit Virus Corona berdampak pada hampir semua aspek kehidupan, termasuk pada industri pariwisata. Wisata pedesaan merupakan salah satu kegiatan pariwisata yang membawa dampak ekonomi bagi masyarakat karena masyarakat terlibat langsung dalam pengembangan dan pengelolaan desa wisata. Oleh karena itu, dapat diprediksi bahwa desa wisata memiliki prospek pengembangan yang baik untuk kedepannya, terutama di era pasca pandemi. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan strategi pengembangan Desa Wisata Kerta sebagai upaya pemulihan ekonomi masyarakat di masa new normal. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif dan analisis SWOT. Berdasarkan temuan data yang diperoleh, dirancang empat strategi utama yang dapat digunakan dalam pengembangan Desa Wisata Kerta. Pertama, strategi pengembangan aspek kualitas daya tarik dengan mengoptimalkan pengembangan potensi pertanian dan budaya. Kedua, strategi pengembangan produk industri pariwisata dengan menyediakan akomodasi dan fasilitas berbasis masyarakat setempat. Ketiga, strategi untuk mengembangkan aspek pemasaran pariwisata dengan meningkatkan penggunaan media sosial dan mengoptimalkan kolaborasi triple helix. Keempat, strategi pengembangan aspek pengelolaan desa wisata dengan meningkatkan kapasitas SDM pariwisata dan perhotelan untuk mendukung pariwisata era pasca pandemi dan optimalisasi penerapan protokol kesehatan di Desa Wisata Kerta. Secara praktis, penelitian ini memberikan manfaat terhadap Desa Wisata Kerta terkait penyusunan strategi pengembangan wisata pedesaan yang dapat dilakukan di era new normal, agar kegiatan pariwisata dapat pulih kembali dan mampu bersaing dengan desa wisata lainnya, khususnya yang ada di Kabupaten Gianyar, Bali.
{"title":"Strategi Pengembangan Desa Wisata Kerta Kabupaten Gianyar Provinsi Bali dalam New Normal Era","authors":"Ni Kadek Sri Mirayani, Ni Putu Tiya Paristha, Nita Octaviana","doi":"10.37253/altasia.v5i1.6844","DOIUrl":"https://doi.org/10.37253/altasia.v5i1.6844","url":null,"abstract":"Wabah Penyakit Virus Corona berdampak pada hampir semua aspek kehidupan, termasuk pada industri pariwisata. Wisata pedesaan merupakan salah satu kegiatan pariwisata yang membawa dampak ekonomi bagi masyarakat karena masyarakat terlibat langsung dalam pengembangan dan pengelolaan desa wisata. Oleh karena itu, dapat diprediksi bahwa desa wisata memiliki prospek pengembangan yang baik untuk kedepannya, terutama di era pasca pandemi. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan strategi pengembangan Desa Wisata Kerta sebagai upaya pemulihan ekonomi masyarakat di masa new normal. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif dan analisis SWOT. Berdasarkan temuan data yang diperoleh, dirancang empat strategi utama yang dapat digunakan dalam pengembangan Desa Wisata Kerta. Pertama, strategi pengembangan aspek kualitas daya tarik dengan mengoptimalkan pengembangan potensi pertanian dan budaya. Kedua, strategi pengembangan produk industri pariwisata dengan menyediakan akomodasi dan fasilitas berbasis masyarakat setempat. Ketiga, strategi untuk mengembangkan aspek pemasaran pariwisata dengan meningkatkan penggunaan media sosial dan mengoptimalkan kolaborasi triple helix. Keempat, strategi pengembangan aspek pengelolaan desa wisata dengan meningkatkan kapasitas SDM pariwisata dan perhotelan untuk mendukung pariwisata era pasca pandemi dan optimalisasi penerapan protokol kesehatan di Desa Wisata Kerta. Secara praktis, penelitian ini memberikan manfaat terhadap Desa Wisata Kerta terkait penyusunan strategi pengembangan wisata pedesaan yang dapat dilakukan di era new normal, agar kegiatan pariwisata dapat pulih kembali dan mampu bersaing dengan desa wisata lainnya, khususnya yang ada di Kabupaten Gianyar, Bali.","PeriodicalId":190232,"journal":{"name":"Altasia Jurnal Pariwisata Indonesia","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121091101","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Bee Jay Bakau Resot (BJBR) merupakan wisata yang memanfaatkan kelestarian dari ekosistem mangrove sebagai daya tarik. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis nilai ekonomi wisata dari pengelolaan BJBR. Teknik pengampilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah accidental sampling dengan jumlah responden sebanyak 70 individu. Penelitian ini menggunakan analisis individual travel cost method (ITCM) dengan data kunjungan 5 tahun mulai tahun 2017-2021 dan Indeks Harga Konsumen (IHK) untuk menentukan surplus konsumen tahun sebelumnya. Ekowisata BJBR menawarkan atraksi wisata alam dan buatan dengan tetap mempertimbangkan keberlanjutan ekologi mangrove. Kesediaan membayar dari wisatawan melalui ITCM rata-rata sebesar Rp. 135.954,61 individu/kunjungan. Kunjungan wisatawan ke BJBR rata-rata sebanyak 80.875 individu. Nilai manfaat wisata yang dihasilkan dari keberadaan ekowisata BJBR rata-rata sebesar Rp.10.140.862.138/tahun. Hal ini menunjukkan bahwa keberadaan ekosistem mangrove sebagai ekowisata yang lestari memberikan nilai manfaat bagi manusia, khususnya manfaat langsung sebagai wisata sehingga wisatawan atau masyarakat mempunyai kesadaran untuk menjaga kelestarian ekosistem mangrove karena memberikan nilai ekonomi yang besar.
{"title":"Individual Travel Cost Method Sebagai Barometer Nilai Manfaat Ekowisata Bee Jay Bakau Resort Probolinggo","authors":"Mochammad Fattah, Susadiana Susadiana, Dwi Sofiati, D. Aisyah, Asyifa Anandya, Mentari Puspa Wardhani","doi":"10.37253/altasia.v5i1.6902","DOIUrl":"https://doi.org/10.37253/altasia.v5i1.6902","url":null,"abstract":"Bee Jay Bakau Resot (BJBR) merupakan wisata yang memanfaatkan kelestarian dari ekosistem mangrove sebagai daya tarik. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis nilai ekonomi wisata dari pengelolaan BJBR. Teknik pengampilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah accidental sampling dengan jumlah responden sebanyak 70 individu. Penelitian ini menggunakan analisis individual travel cost method (ITCM) dengan data kunjungan 5 tahun mulai tahun 2017-2021 dan Indeks Harga Konsumen (IHK) untuk menentukan surplus konsumen tahun sebelumnya. Ekowisata BJBR menawarkan atraksi wisata alam dan buatan dengan tetap mempertimbangkan keberlanjutan ekologi mangrove. Kesediaan membayar dari wisatawan melalui ITCM rata-rata sebesar Rp. 135.954,61 individu/kunjungan. Kunjungan wisatawan ke BJBR rata-rata sebanyak 80.875 individu. Nilai manfaat wisata yang dihasilkan dari keberadaan ekowisata BJBR rata-rata sebesar Rp.10.140.862.138/tahun. Hal ini menunjukkan bahwa keberadaan ekosistem mangrove sebagai ekowisata yang lestari memberikan nilai manfaat bagi manusia, khususnya manfaat langsung sebagai wisata sehingga wisatawan atau masyarakat mempunyai kesadaran untuk menjaga kelestarian ekosistem mangrove karena memberikan nilai ekonomi yang besar.","PeriodicalId":190232,"journal":{"name":"Altasia Jurnal Pariwisata Indonesia","volume":"22 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125972616","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-08-12DOI: 10.37253/altasia.v4i2.6846
Indriana Indriana, Dimas Yudistira Nugraha, Rudy Aryanto, Doni Purnama Alamsyah
Dalam menarik perhatian turis untuk berkunjung ke destinasi wisata, banyak yang dilakukan oleh manajemen destinasi wisata, diantaranya melaksanakan pemasaran dengan iklan melalui digital platform. Periklanan digital diyakini memberikan dampak besar pada minat turis untuk berkunjung, mengingat perkembangan teknologi semakin meningkat dan pengguna teknologi semakin menyebar. Periklanan digital yang dilakukan oleh manajemen destinasi wisata dapat diakses dengan mudah melalu digital platform terlebih pengguna social media. Dimana social media melekat pada smartphone yang saat ini sudah digunakan dan menjadi bagian pending dari aktifitas pada turis sebelum memilih destinasi wisata. Menelaah dari pentingnya iklan sebagai media pemasaran digital, maka tujuan penelitian ini mengevalusai hubungan dari preferensi turis pada periklnana digital dalam mendukung minat berkunjung turis pada destinasi wisata. Metode penelitian yang digunakan adalah survey, dimana survey dilakukan pada pengguna smartphone yang familiar dengan periklanan digital. Pengguna yang dipilih adalah pengguna yang telah mengetahui adanya distinasi wisata yang akan dikunjungi. Dilakukan penyebaran kuesioner dengan kuantitatif, guna mengumpulkan data dari pengguna dan dianalisis lebih lanjut. Proses pengolahan data menggunakan SPSS untuk mengetahui hubungan antar variabel. Dalam analisisnya dilakukan moderasi dari jenis kelamin pengguna atau turis yaitu pria dan wanina. Hal ini diguanakan untuk mengetahui perilaku turis lebih mendalam. Hasil penelitian dikatahui bahwa preferensi periklanan digital dari turis memberikan dampak pada minat berkunjung turis. Hal ini diketahui dari hubungan positif diantara keduanya yang cukup erat dan dipertegas dengan hasil uji signifikansi melalui uji hipotesis. Temuan lain diketahui bahwa turis yang memiliki jenis kelamin pria lebih dominan beradaptasi dengan periklanan digital, diketahui dari perbandingan hubungan periklanan digital pada minat berkunjung tulis lebih tinggi dibandingkan dengan turis wanita. Temuan dari penelian ini memiliki manfaat untuk dikaji oleh manajemen destinasi wisata, dimana karakteristik dari pengguna digital platform mampu mempengaruhi minat dari turis.
{"title":"Preferensi Periklanan Digital Dukungannya Pada Minat Berkunjung Turis","authors":"Indriana Indriana, Dimas Yudistira Nugraha, Rudy Aryanto, Doni Purnama Alamsyah","doi":"10.37253/altasia.v4i2.6846","DOIUrl":"https://doi.org/10.37253/altasia.v4i2.6846","url":null,"abstract":"Dalam menarik perhatian turis untuk berkunjung ke destinasi wisata, banyak yang dilakukan oleh manajemen destinasi wisata, diantaranya melaksanakan pemasaran dengan iklan melalui digital platform. Periklanan digital diyakini memberikan dampak besar pada minat turis untuk berkunjung, mengingat perkembangan teknologi semakin meningkat dan pengguna teknologi semakin menyebar. Periklanan digital yang dilakukan oleh manajemen destinasi wisata dapat diakses dengan mudah melalu digital platform terlebih pengguna social media. Dimana social media melekat pada smartphone yang saat ini sudah digunakan dan menjadi bagian pending dari aktifitas pada turis sebelum memilih destinasi wisata. Menelaah dari pentingnya iklan sebagai media pemasaran digital, maka tujuan penelitian ini mengevalusai hubungan dari preferensi turis pada periklnana digital dalam mendukung minat berkunjung turis pada destinasi wisata. Metode penelitian yang digunakan adalah survey, dimana survey dilakukan pada pengguna smartphone yang familiar dengan periklanan digital. Pengguna yang dipilih adalah pengguna yang telah mengetahui adanya distinasi wisata yang akan dikunjungi. Dilakukan penyebaran kuesioner dengan kuantitatif, guna mengumpulkan data dari pengguna dan dianalisis lebih lanjut. Proses pengolahan data menggunakan SPSS untuk mengetahui hubungan antar variabel. Dalam analisisnya dilakukan moderasi dari jenis kelamin pengguna atau turis yaitu pria dan wanina. Hal ini diguanakan untuk mengetahui perilaku turis lebih mendalam. Hasil penelitian dikatahui bahwa preferensi periklanan digital dari turis memberikan dampak pada minat berkunjung turis. Hal ini diketahui dari hubungan positif diantara keduanya yang cukup erat dan dipertegas dengan hasil uji signifikansi melalui uji hipotesis. Temuan lain diketahui bahwa turis yang memiliki jenis kelamin pria lebih dominan beradaptasi dengan periklanan digital, diketahui dari perbandingan hubungan periklanan digital pada minat berkunjung tulis lebih tinggi dibandingkan dengan turis wanita. Temuan dari penelian ini memiliki manfaat untuk dikaji oleh manajemen destinasi wisata, dimana karakteristik dari pengguna digital platform mampu mempengaruhi minat dari turis.","PeriodicalId":190232,"journal":{"name":"Altasia Jurnal Pariwisata Indonesia","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129766240","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-08-12DOI: 10.37253/altasia.v4i2.6790
Nur Fitriyani, Sarah Iasya, Facia Adinda
Kabupaten Demak adalah daerah yang mayoritas wilayahnya berupa perairan, terletak di pantai utara Jawa Tengah, yang juga disebut sebagai titik pusat kepemimpinan para wali. Dengan landasan penyebaran Islam yang dapat dibuktikan melalui jejak sejarah di Pulau Jawa, Kabupaten Demak juga memiliki potensi destinasi wisata bahari dan budaya, khususnya di Dusun Bedono dan Dusun Morosari. Meskipun demikian, ketersediaam akses dan infrastruktur pendukung di kedua wilayah ini masih terbatas, sehingga perlu dikembangkan secara berkesinambungan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis prosedur pengembangan Dusun Bedono dan Dusun Morosari Kabupaten Demak. Metode yang diterapkan dalam eksplorasi ini yaitu menggunakan deskriptif kualitatif dan analisis SWOT. Hasil tinjauan menunjukkan bahwa peluang pengembangan Dusun Bedono dan Dusun Morosari sebagai destinasi pariwisata sangat tinggi, namun belum diupayakan secara ideal dan optimal. Beberapa faktor internal yang menghambat kemajuan pengembangan destinasi pariwisata adalah jaringan pengelola destinasi yang subjektif, kemampuan SDM yang kurang terampil di bidang pelayanan dan belum maksimalnya perhatian terhadap destinasi pariwisata di daerah tersebut. Sedangkan faktor pendukung atau faktor eksternal destinasi pariwisata adalah warisan sosial dan budaya yang masih dipertahankan, dan perluasan pemahaman masyarakat mengenai lingkungan. Usulan yang diberikan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Demak, khususnya Dinas Pariwisata Kabupaten Demak yaitu perlu adanya program unggulan dibidang pariwisata dan meningkatkan kemampuan SDM melalui gagasan pembentukan kelompok sadar wisata. Adanya analisis SWOT pengembangan Dusun Bedono dan Dusun Morosari dapat menjadi dasar pertimbangan arah kerjasama dengan stakeholder dibidang pariwisata dalam membuka jalan bagi pelaku usaha pariwisata untuk mengembangkan sentra umkm dan jasa pelayanan wisata.
{"title":"Pengembangan Pariwisata Dusun Bedono dan Dusun Morosari Kabupaten Demak Melalui Pendekatan Analisis SWOT","authors":"Nur Fitriyani, Sarah Iasya, Facia Adinda","doi":"10.37253/altasia.v4i2.6790","DOIUrl":"https://doi.org/10.37253/altasia.v4i2.6790","url":null,"abstract":"Kabupaten Demak adalah daerah yang mayoritas wilayahnya berupa perairan, terletak di pantai utara Jawa Tengah, yang juga disebut sebagai titik pusat kepemimpinan para wali. Dengan landasan penyebaran Islam yang dapat dibuktikan melalui jejak sejarah di Pulau Jawa, Kabupaten Demak juga memiliki potensi destinasi wisata bahari dan budaya, khususnya di Dusun Bedono dan Dusun Morosari. Meskipun demikian, ketersediaam akses dan infrastruktur pendukung di kedua wilayah ini masih terbatas, sehingga perlu dikembangkan secara berkesinambungan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis prosedur pengembangan Dusun Bedono dan Dusun Morosari Kabupaten Demak. Metode yang diterapkan dalam eksplorasi ini yaitu menggunakan deskriptif kualitatif dan analisis SWOT. Hasil tinjauan menunjukkan bahwa peluang pengembangan Dusun Bedono dan Dusun Morosari sebagai destinasi pariwisata sangat tinggi, namun belum diupayakan secara ideal dan optimal. Beberapa faktor internal yang menghambat kemajuan pengembangan destinasi pariwisata adalah jaringan pengelola destinasi yang subjektif, kemampuan SDM yang kurang terampil di bidang pelayanan dan belum maksimalnya perhatian terhadap destinasi pariwisata di daerah tersebut. Sedangkan faktor pendukung atau faktor eksternal destinasi pariwisata adalah warisan sosial dan budaya yang masih dipertahankan, dan perluasan pemahaman masyarakat mengenai lingkungan. Usulan yang diberikan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Demak, khususnya Dinas Pariwisata Kabupaten Demak yaitu perlu adanya program unggulan dibidang pariwisata dan meningkatkan kemampuan SDM melalui gagasan pembentukan kelompok sadar wisata. Adanya analisis SWOT pengembangan Dusun Bedono dan Dusun Morosari dapat menjadi dasar pertimbangan arah kerjasama dengan stakeholder dibidang pariwisata dalam membuka jalan bagi pelaku usaha pariwisata untuk mengembangkan sentra umkm dan jasa pelayanan wisata.","PeriodicalId":190232,"journal":{"name":"Altasia Jurnal Pariwisata Indonesia","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126052996","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-08-12DOI: 10.37253/altasia.v4i2.6782
A. Sitanggang, Dimas Septiana Yusuf, Muhammad Ali Aridho, Pramana Stivo Wijaya, R. S, Y. Nurhidayat
Industri pariwisata kini dapat berkembang secara maksimal dikarenakan kemajuan teknologi dan kemudahan dalam mengakses informasi mengenai produk wisata. E-tourism membutuhkan fasilitas teknologi yang memadai dan secara bahasa luar (up-to-date), sebagai strategi digital marketing untuk meningkatkan daya Tarik wisatawan. Biro perjalanan dapat meraup keuntungan dari seluruh pengunjung yang ada di dunia dengan menggunakan teknologi yang sudah berkembang. Penelitian ini menjelaskan peran dari teknologi mengenai e-Tourism. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif yaitu dengan mengajukan pertanyaan melalui google form kepada masyarakat perihal Destinasi Pariwisata di Majalengka. Manfaat penelitian ini adalah untuk meningkatkan jumlah keuntungan dari tempat pariwisata yang dimaksud dan mempunyai tujuan mengintegrasikan teknologi dengan pariwisata yang akan memungkinkan dapat meraup keuntungan, dan lebih banyak penyediaan fasilitas–fasilitas berbagai produk sehingga dapat memuaskan wisatawan
{"title":"Penggunaan E-Tourism Sebagai Strategi Mempromosikan Pariwisata di Majalengka","authors":"A. Sitanggang, Dimas Septiana Yusuf, Muhammad Ali Aridho, Pramana Stivo Wijaya, R. S, Y. Nurhidayat","doi":"10.37253/altasia.v4i2.6782","DOIUrl":"https://doi.org/10.37253/altasia.v4i2.6782","url":null,"abstract":"Industri pariwisata kini dapat berkembang secara maksimal dikarenakan kemajuan teknologi dan kemudahan dalam mengakses informasi mengenai produk wisata. E-tourism membutuhkan fasilitas teknologi yang memadai dan secara bahasa luar (up-to-date), sebagai strategi digital marketing untuk meningkatkan daya Tarik wisatawan. Biro perjalanan dapat meraup keuntungan dari seluruh pengunjung yang ada di dunia dengan menggunakan teknologi yang sudah berkembang. Penelitian ini menjelaskan peran dari teknologi mengenai e-Tourism. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif yaitu dengan mengajukan pertanyaan melalui google form kepada masyarakat perihal Destinasi Pariwisata di Majalengka. Manfaat penelitian ini adalah untuk meningkatkan jumlah keuntungan dari tempat pariwisata yang dimaksud dan mempunyai tujuan mengintegrasikan teknologi dengan pariwisata yang akan memungkinkan dapat meraup keuntungan, dan lebih banyak penyediaan fasilitas–fasilitas berbagai produk sehingga dapat memuaskan wisatawan","PeriodicalId":190232,"journal":{"name":"Altasia Jurnal Pariwisata Indonesia","volume":"97 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116184432","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}