Fungsi utama dari infrastruktur jalan adalah mendukung distribusi lalulintas barang dan manusia serta sebagai pembentuk ruang wilayah, peningkatan pertumbuhan kendaraan baik dari segi jumlah dan beban yang di angkut sehingga melebihi batas yang di ijinkan, mengakibatkan kerusakan pada kondisi struktur perkerasan jalan. Kerusakan pada struktur perkerasan jalan merugikan pemakai jalan, karena biaya operasi kendaraan semakin tinggi dan waktu perjalanan yang semakin lama. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data-data pokok, yang selanjutnya akan diolah guna kebutuhan analisa dalam penyelesaian masalah sesuai dengan tujuan yang diharapkan, yaitu membandingkan tebal lapis perkerasan lentur menggunakan metode Manual Desain Perkerasan (MDP) 2017 dengan metode American Association of State Higway and Transportation Officials (AASHTO) 1993. Hasil analisa perhitungan tebal perkerasan jalan lentur untuk umur rencana 20 tahun dengan metode MDP di dapat hasil lapis pondasi bawah 30 cm, pondasi atas 24,5 cm lapis permukaan adalah 11 cm dan metode AASHTO di dapat hasil lapis pondasi bawah 21 cm, pondasi atas adalah 15 cm, Lapis permukaan adalah 11.43 cm. Dari hasil perhitungan diperoleh metode AASHTO menghasilkan tebal lapis permukaan yang lebih besar dari metode MDP dengan tahun yang sama, Hal ini dikarenakan perbedaan asumsi dalam perhitungan, batasan-batasan minimum tebal perkerasan masing-masing metode.
道路基础设施的主要功能是促进货物和人类的交通分布,以及区域空间的形成,车辆的数量和负载的增加超过了允许的限度,从而对道路结构造成损害。由于车辆的运行成本和旅行时间的延长,道路结构的损坏对道路使用者不利。本研究的目标是获得关键数据,这将在问题解决过程中按照预期的目标进行分析,即使用2017年的《Higway State and Transportation Officials and American Association》(AASHTO)与1993年美国Higway and Transportation Officials (AASHTO)方法比较灵活地层厚度。路面厚弹性计算来分析结果计划20岁的MDP方法得到层地基基础下30厘米(12英寸),结果表面24.5厘米层是11厘米和AASHTO方法在能层地基下21厘米,地基上的结果是15厘米,表面是11层43厘米。从计算结果中,AASHTO方法产生的表层厚度超过了今年的MDP方法,这是因为计算中的假设差异,每个方法的最低厚度限制。
{"title":"PERBANDINGAN PERENCANAAN TEBAL LAPISAN PERKERASAN LENTUR DENGAN METODE AASHTO DAN MDP","authors":"Aeev Sukma Ariyanto, Sarwanta Sarwanta","doi":"10.31943/jri.v7i2.178","DOIUrl":"https://doi.org/10.31943/jri.v7i2.178","url":null,"abstract":"Fungsi utama dari infrastruktur jalan adalah mendukung distribusi lalulintas barang dan manusia serta sebagai pembentuk ruang wilayah, peningkatan pertumbuhan kendaraan baik dari segi jumlah dan beban yang di angkut sehingga melebihi batas yang di ijinkan, mengakibatkan kerusakan pada kondisi struktur perkerasan jalan. Kerusakan pada struktur perkerasan jalan merugikan pemakai jalan, karena biaya operasi kendaraan semakin tinggi dan waktu perjalanan yang semakin lama. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data-data pokok, yang selanjutnya akan diolah guna kebutuhan analisa dalam penyelesaian masalah sesuai dengan tujuan yang diharapkan, yaitu membandingkan tebal lapis perkerasan lentur menggunakan metode Manual Desain Perkerasan (MDP) 2017 dengan metode American Association of State Higway and Transportation Officials (AASHTO) 1993. Hasil analisa perhitungan tebal perkerasan jalan lentur untuk umur rencana 20 tahun dengan metode MDP di dapat hasil lapis pondasi bawah 30 cm, pondasi atas 24,5 cm lapis permukaan adalah 11 cm dan metode AASHTO di dapat hasil lapis pondasi bawah 21 cm, pondasi atas adalah 15 cm, Lapis permukaan adalah 11.43 cm. Dari hasil perhitungan diperoleh metode AASHTO menghasilkan tebal lapis permukaan yang lebih besar dari metode MDP dengan tahun yang sama, Hal ini dikarenakan perbedaan asumsi dalam perhitungan, batasan-batasan minimum tebal perkerasan masing-masing metode.","PeriodicalId":201898,"journal":{"name":"Jurnal Rekayasa Infrastruktur","volume":"50 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114868528","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Peraturan dan standar perencanaan struktur gedung tahan gempa terus berkembang sejalan dengan kejadian gempa di Indonesia. Diawali dari SNI 1726-2012 kemudian direvisi menjadi SNI 1726:2019 dimana apabila suatu peraturan gempa terbaru muncul dan diberlakukan, maka perlu peninjauan ulang terhadap bangunan-bangunan yang sudah berdiri menggunakan peraturan terbaru. Berdasarkan pembaruan peraturan tersebut maka pada penelitian ini akan dilakukan analisis respon struktur untuk mendapatkan nilai simpangan antar lantai dari suatu struktur gedung rumah sakit di 3 kecamatan wilayah Indramayu yaitu Kecamatan Indramayu, Kecamatan Jatibarang, serta Kecamatan Bongas. Hasil analisis menghasilkan nilai perbedaan Simpangan antar lantai akibat respon spektra SNI 1726:2012 dan respon spektra SNI 1726:2019 di wilayah Indramayu memiliki nilai yang bervariasi. Adapun persentase perbedaan simpangan antar keduanya pada arah X yaitu 22,90%– 29,95%, sementara itu untuk arah Y memiliki pesentase perbedaan simpangan antar keduanya yaitu 21,81%–28,57%. Nilai total drift yang menggunakan SNI 1726:2012 berada pada besaran 0,0005– 0,0008 dan untuk SNI 1726:2019 berada pada besaran 0,0006–0,0010. Sedangkan untuk nilai interstory drift yang menggunakan SNI 1726:2012 berada pada besaran 0,0001–0,0002 dan untuk nilai interstory drift yang menggunakan SNI 1726:2012 berada pada besaran 0,0001-0,0002.
{"title":"PERBANDINGAN RESPON STRUKTUR GEDUNG MENGGUNAKAN RESPON SPEKTRA SNI 1726:2012 DAN SNI 1726:2019","authors":"Agung Riyadhi, Wachid Hasyim, Nono Suhana","doi":"10.31943/jri.v7i1.168","DOIUrl":"https://doi.org/10.31943/jri.v7i1.168","url":null,"abstract":"Peraturan dan standar perencanaan struktur gedung tahan gempa terus berkembang sejalan dengan kejadian gempa di Indonesia. Diawali dari SNI 1726-2012 kemudian direvisi menjadi SNI 1726:2019 dimana apabila suatu peraturan gempa terbaru muncul dan diberlakukan, maka perlu peninjauan ulang terhadap bangunan-bangunan yang sudah berdiri menggunakan peraturan terbaru. Berdasarkan pembaruan peraturan tersebut maka pada penelitian ini akan dilakukan analisis respon struktur untuk mendapatkan nilai simpangan antar lantai dari suatu struktur gedung rumah sakit di 3 kecamatan wilayah Indramayu yaitu Kecamatan Indramayu, Kecamatan Jatibarang, serta Kecamatan Bongas. Hasil analisis menghasilkan nilai perbedaan Simpangan antar lantai akibat respon spektra SNI 1726:2012 dan respon spektra SNI 1726:2019 di wilayah Indramayu memiliki nilai yang bervariasi. Adapun persentase perbedaan simpangan antar keduanya pada arah X yaitu 22,90%– 29,95%, sementara itu untuk arah Y memiliki pesentase perbedaan simpangan antar keduanya yaitu 21,81%–28,57%. Nilai total drift yang menggunakan SNI 1726:2012 berada pada besaran 0,0005– 0,0008 dan untuk SNI 1726:2019 berada pada besaran 0,0006–0,0010. Sedangkan untuk nilai interstory drift yang menggunakan SNI 1726:2012 berada pada besaran 0,0001–0,0002 dan untuk nilai interstory drift yang menggunakan SNI 1726:2012 berada pada besaran 0,0001-0,0002.","PeriodicalId":201898,"journal":{"name":"Jurnal Rekayasa Infrastruktur","volume":"40 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128662973","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Perencanaan infrastruktur sumber daya air memerlukan data pendukung hidrologi yang sahih. Data pendukung tersebut diantarnya data catatan curah hujan, data catatan debit banjir dan data pantauan cuaca selama kurun waktu tertentu. Data hidrologi yang sahih dapat diperoleh dari alat pemantau yang representatif baik dari sisi jumlah maupun penempatannya di suatu kawasan tertentu. Studi ini menganalisis jumlah dan distribusi penempatan pos pemantau hujan, debit banjir dan cuara yang ada saat ini (eksisting) di Wilayah Sungai (WS) Noelmina. Hasil analisis berupa rekomendasi jumlah dan distribusi (sebaran) pos pemantau curah hujan, alat pencatatat debit banjir, dan pemantau cuaca yang sesuai karakteristik wilayah sungai Noelmina. Studi rasionalisasi pos hidrologi mengidentifikasi jumlah, posisi dan kondisi pos hidrologi yang ada, kemudian membandingkan dengan jumlah dan posisi pos yang ideal sesuai standar dan merekomendasikan langkah yang harus dilakukan agar keberadaan pos hidrologi sesuai standar. Hasil studi terhadap keberadaan pos hidrologi di Wilatah Sungai Noelmina yaitu terdapat 14 (empat belas) pos pencatatat curah hujan direkomendasikan direhabilitasi, 7 (tujuh) pos pencatat curah hujan direkomendasikan direlokasi. 5 (lima) pos pencatat debit banjir direkomendasikan dilakukan rehabiltasi dan 2 (dua) pos pencatat debit banjir direkomendasikan untuk dilakukan relokasi. 1(satu) pos pemantau cuaca direkomendasikan dihabilitasi dan 2 (dua) pos pemantau cuaca direkomendasikan direlokasi.
{"title":"STUDI RASIONALISASI POS HIDROLOGI DI WILAYAH SUNGAI NOELMINA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR","authors":"Sarwanta Sarwanta, Hamdani Abdulgani","doi":"10.31943/jri.v7i1.166","DOIUrl":"https://doi.org/10.31943/jri.v7i1.166","url":null,"abstract":"Perencanaan infrastruktur sumber daya air memerlukan data pendukung hidrologi yang sahih. Data pendukung tersebut diantarnya data catatan curah hujan, data catatan debit banjir dan data pantauan cuaca selama kurun waktu tertentu. Data hidrologi yang sahih dapat diperoleh dari alat pemantau yang representatif baik dari sisi jumlah maupun penempatannya di suatu kawasan tertentu. Studi ini menganalisis jumlah dan distribusi penempatan pos pemantau hujan, debit banjir dan cuara yang ada saat ini (eksisting) di Wilayah Sungai (WS) Noelmina. Hasil analisis berupa rekomendasi jumlah dan distribusi (sebaran) pos pemantau curah hujan, alat pencatatat debit banjir, dan pemantau cuaca yang sesuai karakteristik wilayah sungai Noelmina. Studi rasionalisasi pos hidrologi mengidentifikasi jumlah, posisi dan kondisi pos hidrologi yang ada, kemudian membandingkan dengan jumlah dan posisi pos yang ideal sesuai standar dan merekomendasikan langkah yang harus dilakukan agar keberadaan pos hidrologi sesuai standar. Hasil studi terhadap keberadaan pos hidrologi di Wilatah Sungai Noelmina yaitu terdapat 14 (empat belas) pos pencatatat curah hujan direkomendasikan direhabilitasi, 7 (tujuh) pos pencatat curah hujan direkomendasikan direlokasi. 5 (lima) pos pencatat debit banjir direkomendasikan dilakukan rehabiltasi dan 2 (dua) pos pencatat debit banjir direkomendasikan untuk dilakukan relokasi. 1(satu) pos pemantau cuaca direkomendasikan dihabilitasi dan 2 (dua) pos pemantau cuaca direkomendasikan direlokasi.","PeriodicalId":201898,"journal":{"name":"Jurnal Rekayasa Infrastruktur","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128672557","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pesatnya pertumbuhan penduduk kabupaten atau kota di Indonesia meningkatkan permintaan pasar akan tempat tinggal sebagai prioritas utama. Maka, para pengembang mulai menaruh perhatian pada peluang investasi pembangunan perumahan, terutama pada pembangunan perumahan di kawasan perkotaan. Oleh karena itu, sebelum melakukan investasi pembangunan perumahan dilakukan, perlu dilakukan studi secara ekonomi teknik untuk menentukan kelayakan pembangunan perumahan yang akan dibangun. Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi sebuah investasi perumahan yang akan dibangun di daerah Kabupaten/Kota Kuningan. Pada penelitian ini, penulis merencanakan menggunakan dua alternatif dalam investasi perumahan untuk menentukan PP (Payback Period), NPV (Net Present Value), IRR (Internal Rate of Return), dan BCR (Benefit Cost Ratio) diantaranya Alternatif A dan Alternatif B. Pada pendekatan Analisis Sensitivitas dari masingmasing kedua alternatif yang dianalisis sensitivitasnya yaitu 1) Sensitivitas Investasinya 2) Sensitivitas Benefitnya dan 3) Sensitivitas biaya Operasionalnya.
{"title":"EVALUASI INVESTASI PEMBANGUNAN PERUMAHAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN ANALISIS SENSITIVITAS","authors":"Nur Fatur Rochman, Nono Suhana","doi":"10.31943/jri.v7i1.167","DOIUrl":"https://doi.org/10.31943/jri.v7i1.167","url":null,"abstract":"Pesatnya pertumbuhan penduduk kabupaten atau kota di Indonesia meningkatkan permintaan pasar akan tempat tinggal sebagai prioritas utama. Maka, para pengembang mulai menaruh perhatian pada peluang investasi pembangunan perumahan, terutama pada pembangunan perumahan di kawasan perkotaan. Oleh karena itu, sebelum melakukan investasi pembangunan perumahan dilakukan, perlu dilakukan studi secara ekonomi teknik untuk menentukan kelayakan pembangunan perumahan yang akan dibangun. Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi sebuah investasi perumahan yang akan dibangun di daerah Kabupaten/Kota Kuningan. Pada penelitian ini, penulis merencanakan menggunakan dua alternatif dalam investasi perumahan untuk menentukan PP (Payback Period), NPV (Net Present Value), IRR (Internal Rate of Return), dan BCR (Benefit Cost Ratio) diantaranya Alternatif A dan Alternatif B. Pada pendekatan Analisis Sensitivitas dari masingmasing kedua alternatif yang dianalisis sensitivitasnya yaitu 1) Sensitivitas Investasinya 2) Sensitivitas Benefitnya dan 3) Sensitivitas biaya Operasionalnya.","PeriodicalId":201898,"journal":{"name":"Jurnal Rekayasa Infrastruktur","volume":"65 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121840613","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Beton merupakan suatu bahan yang mempunyai kekuatan tekan yang tinggi, tetapi kekuatan tariknya relative rendah. Balok merupakan salah satu elemen struktur yang berfungsi menahan beban lentur dan beban geser. Salah satu hal yang menyebabkan tulangan dan beton dapat bekerja sama adalah faktor lekatan (adhesi) antara beton dan permukaan tulangan. Pada penelitian ini akan dilakukan studi mengenai lekatan antara beton dan tulangan. Pada penelitian ini, digunakan balok berukuran 400x250x1000 dengan 4 variasi diameter tulangan (ld) yaitu 16mm, 19mm, 22mm dan 29mm dengan panjang tulangan 300 mm. Digunakan beton Normal dan beton Ultra High Performance Concrete sebagai uji analisis. Uji analisis (beton dan tulangan) akan diberi gaya tarik sebesar 30 ton, 50 ton dan 60 ton untuk menghasilkan nilai tegangan. Penelitian ini berupa analisis menggunakan elemen hingga dengan program komputer yaitu LISA-FEA sebagai program perhitungan untuk mengetahui besar nilai tegangan yang terjadi pada balok dan Tulangan. Hasil penelitian menujukkan bahwa tegangan lekat yang diterima pada beton Ultra High Performance Concrete dengan beban tarik sebesar 60 ton dan diameter tulangan 22mm sebesar 8.628 MPa.
{"title":"PEMODELAN DAN ANALISIS PERILAKU PULL OUT PADA BETON NORMAL DAN BETON MUTU SANGAT TINGGI (UHPC) TERHADAP VARIASI DIAMETER TULANGAN","authors":"Resti Widyacahyani, Nono Suhana, Wachid Hasyim","doi":"10.31943/jri.v7i1.165","DOIUrl":"https://doi.org/10.31943/jri.v7i1.165","url":null,"abstract":"Beton merupakan suatu bahan yang mempunyai kekuatan tekan yang tinggi, tetapi kekuatan tariknya relative rendah. Balok merupakan salah satu elemen struktur yang berfungsi menahan beban lentur dan beban geser. Salah satu hal yang menyebabkan tulangan dan beton dapat bekerja sama adalah faktor lekatan (adhesi) antara beton dan permukaan tulangan. Pada penelitian ini akan dilakukan studi mengenai lekatan antara beton dan tulangan. Pada penelitian ini, digunakan balok berukuran 400x250x1000 dengan 4 variasi diameter tulangan (ld) yaitu 16mm, 19mm, 22mm dan 29mm dengan panjang tulangan 300 mm. Digunakan beton Normal dan beton Ultra High Performance Concrete sebagai uji analisis. Uji analisis (beton dan tulangan) akan diberi gaya tarik sebesar 30 ton, 50 ton dan 60 ton untuk menghasilkan nilai tegangan. Penelitian ini berupa analisis menggunakan elemen hingga dengan program komputer yaitu LISA-FEA sebagai program perhitungan untuk mengetahui besar nilai tegangan yang terjadi pada balok dan Tulangan. Hasil penelitian menujukkan bahwa tegangan lekat yang diterima pada beton Ultra High Performance Concrete dengan beban tarik sebesar 60 ton dan diameter tulangan 22mm sebesar 8.628 MPa.","PeriodicalId":201898,"journal":{"name":"Jurnal Rekayasa Infrastruktur","volume":"720 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122996706","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pada penelitian ini digunakan beton Normal dan beton Ultra High Performence Concrete (UHPC) sebagai benda uji berupa balok berukuran 400x250x1000 dengan variasi panjang tulangan (ld) yaitu 200 mm, 300 mm, 400 mm dan 500 mm, diameter 16 mm dengan gaya tarik sebesar 10 ton, 20 ton dan 50 ton. Penelitian ini berupa analisis tegangan dengan program aplikasi LISA-FEA. Hasil penelitian menujukkan bahwa tegangan lekat yang terbesar pada beton Ultra High Performence Concrete dengan gaya tarik sebesar 15,35 MPa pada panjang tulangan 300mm dan gaya Tarik 50 ton merupakan panjang penyaluran yang paling efektif dalam menahan beban tarik (Pull Out). Nilai tegangan dipengaruhi oleh panjang tulangan rencana pemodelan dan kuat tarik pada tulangan yang dihasilkan dalam pemodelan tersebut.
{"title":"PEMODELAN DAN ANALISIS PERILAKU PULL OUT PADA HUBUNGAN LEKATAN PADA BALOK DAN TULANGAN","authors":"Fifi Silviyani, Wachid Hasyim","doi":"10.31943/jri.v7i1.170","DOIUrl":"https://doi.org/10.31943/jri.v7i1.170","url":null,"abstract":"Pada penelitian ini digunakan beton Normal dan beton Ultra High Performence Concrete (UHPC) sebagai benda uji berupa balok berukuran 400x250x1000 dengan variasi panjang tulangan (ld) yaitu 200 mm, 300 mm, 400 mm dan 500 mm, diameter 16 mm dengan gaya tarik sebesar 10 ton, 20 ton dan 50 ton. Penelitian ini berupa analisis tegangan dengan program aplikasi LISA-FEA. Hasil penelitian menujukkan bahwa tegangan lekat yang terbesar pada beton Ultra High Performence Concrete dengan gaya tarik sebesar 15,35 MPa pada panjang tulangan 300mm dan gaya Tarik 50 ton merupakan panjang penyaluran yang paling efektif dalam menahan beban tarik (Pull Out). Nilai tegangan dipengaruhi oleh panjang tulangan rencana pemodelan dan kuat tarik pada tulangan yang dihasilkan dalam pemodelan tersebut.","PeriodicalId":201898,"journal":{"name":"Jurnal Rekayasa Infrastruktur","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128446349","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}