Latar belakang: Ikan seluang dan tepung daun kelor yang tinggi kandungan protein dan zat besi dapat diolah menjadi amplang sebagai alternatif makanan selingan remaja perempuan penderita anemia. Tujuan: Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh proporsi ikan seluang dan tepung daun kelor terhadap kandungan protein, zat besi, dan daya terima amplang. Metode: Jenis penelitian adalah eksperimen dengan desain penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Terdapat 4 jenis proporsi, yaitu proporsi P0 (100 % ikan seluang: 0 % tepung daun kelor), P1 (85 % ikan seluang: 15 % tepung daun kelor), P2 (65 % ikan seluang: 35 % tepung daun kelor) dan P3 (50 % ikan seluang: 50 % tepung daun kelor) dengan 3 kali pengulangan. Panelis penelitian terdiri 30 panelis agak terlatih. Hasil: Setelah dilakukan penelitian diperoleh hasil uji daya terima amplang paling disukai yaitu pada perlakuan pertama (P1) dengan Kandungan protein per 100 g amplang yaitu 11,860 % kandungan zat besi per 100 g amplang yaitu 0,0723 mg/g sehingga amplang ini dapat dijadikan alternatif makanan selingan sebanyak 55 -110g amplang untuk mencukupi kebutuhan protein remaja dari makanan selingan sedangkan untuk mencukupi kebutuhan zat besi remaja dari makanan selingan sebanyak 207 - 415 g amplang. Terdapat pengaruh antara P0, P1, P2, P3, pada karakteristik warna (p = 0,001), aroma (p = 0,001), tekstur (p= 0,001), dan rasa (p = 0,001). Simpulan: dalam penelitian ini adalah Perlakuan terbaik dari kandungan protein, zat besi, dan uji daya terima, berdasarkan perhitungan dengan uji efektivitas adalah P1 (85 % ikan seluang: 15 % tepung daun kelor).
背景:飞蚊鱼和含高蛋白质和铁的叶淀粉可以作为贫血年轻女性休闲食品的替代品。目的:研究目的是确定鱼在透明质蛋白、铁和磷虾含量中所占比例的影响。方法:研究类型是一种研究设计的实验,使用的研究类型是完全随机设计。有四种,即比例比例P0 (100 seluang鱼:0 %面粉叶子罗尔),P1 (85 seluang鱼:15 %面粉罗尔),P2(65 %鱼seluang叶子叶子罗尔):35 %面粉和P3(鱼seluang 50%: 50%面粉树叶罗尔)和3次重复。一个由30个经过高度训练的研究小组。研究结果:完毕后获得最受欢迎测试资源非常amplang公元待遇(P1)和蛋白质含量每100 g amplang即11,860 %铁含量每100 g amplang即0.0723 mg / g,以至于amplang这可以作为替代食物多达55 -110g插曲amplang为了生计蛋白质食物的青少年分心而生计铁食物的青少年多达207 - 415 g amplang插曲。在P0、P1、P2、P3、颜色特征(p= 0.001)、气味(p= 0.001)、纹理(p= 0.001)和味觉(p= 0.001)之间存在影响。总结:本研究采用了一种最好的蛋白质、铁和耐受性测试方法,其有效性计算为P1(占飞鱼的85%:占柳叶的15%)。
{"title":"Amplang Ikan Seluang (Rasbora Spp) dan Tepung Daun Kelor (Moringa Oleifera) sebagai Alternatif Makanan Selingan Penderita Anemia Remaja Perempuan","authors":"Hapizatul Elmah, Nany Suryani, Desya Medinasari Fathullah, Norhasanah Norhasanah","doi":"10.24853/mjnf.3.2.42-54","DOIUrl":"https://doi.org/10.24853/mjnf.3.2.42-54","url":null,"abstract":"Latar belakang: Ikan seluang dan tepung daun kelor yang tinggi kandungan protein dan zat besi dapat diolah menjadi amplang sebagai alternatif makanan selingan remaja perempuan penderita anemia. Tujuan: Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh proporsi ikan seluang dan tepung daun kelor terhadap kandungan protein, zat besi, dan daya terima amplang. Metode: Jenis penelitian adalah eksperimen dengan desain penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Terdapat 4 jenis proporsi, yaitu proporsi P0 (100 % ikan seluang: 0 % tepung daun kelor), P1 (85 % ikan seluang: 15 % tepung daun kelor), P2 (65 % ikan seluang: 35 % tepung daun kelor) dan P3 (50 % ikan seluang: 50 % tepung daun kelor) dengan 3 kali pengulangan. Panelis penelitian terdiri 30 panelis agak terlatih. Hasil: Setelah dilakukan penelitian diperoleh hasil uji daya terima amplang paling disukai yaitu pada perlakuan pertama (P1) dengan Kandungan protein per 100 g amplang yaitu 11,860 % kandungan zat besi per 100 g amplang yaitu 0,0723 mg/g sehingga amplang ini dapat dijadikan alternatif makanan selingan sebanyak 55 -110g amplang untuk mencukupi kebutuhan protein remaja dari makanan selingan sedangkan untuk mencukupi kebutuhan zat besi remaja dari makanan selingan sebanyak 207 - 415 g amplang. Terdapat pengaruh antara P0, P1, P2, P3, pada karakteristik warna (p = 0,001), aroma (p = 0,001), tekstur (p= 0,001), dan rasa (p = 0,001). Simpulan: dalam penelitian ini adalah Perlakuan terbaik dari kandungan protein, zat besi, dan uji daya terima, berdasarkan perhitungan dengan uji efektivitas adalah P1 (85 % ikan seluang: 15 % tepung daun kelor).","PeriodicalId":210526,"journal":{"name":"Muhammadiyah Journal of Nutrition and Food Science (MJNF)","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128842063","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Latar belakang: Tapak Suci merupakan cabang olahraga yang menjadi warisan budaya Indonesia. Olahraga ini dipertandingkan berdasarkan kelas dengan kategori berat badan. Beberapa atlet mentargetkan lawan yang mempunyai berat badan lebih kecil agar dapat menggunakan power lebih baik dengan memanfaatkan masa otot yang lebih besar. Salah satu keberhasilan olahraga ini adalah power yang diperlukan oleh atlet tapak suci untuk melakukan pukulan, tendangan, tangkisan dan bantingan. Power dikaitkan dengan status yang baik untuk menjaga performance pada proses latihan maupun pertandingan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara status gizi dengan power atlet tapak suci UMJ. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional, Responden penelitian adalah Atlet Tapak Suci UMJ sebesar 58 responden yang dipilih dengan teknik random sampling. Penelitian dilakukan pada bulan April-Juni tahun 2022. Status gizi dinilai dengan pengukuran antropometri dengan Indeks Massa Tubuh (IMT), sedangkan power dinilai menggunakan pengukuran vertical jump. Data dianalisis secara bivariat mengggunakan uji chi-square dengan SPSS. Hasil: Sebagian besar atlet memiliki kategori status gizi normal (69%), dan power berkategori baik (62,1%). Hasil uji chi square menyatakan status gizi secara bermakna (p=0,032) berhubungan dengan power atlet. Simpulan: Terdapat hubungan antara status gizi dan power atlet tapak suci UMJ dengan power atlet tapak suci UMJ.
{"title":"Hubungan Status Gizi dengan Power Atlet Tapak Suci Universitas Muhammadiyah Jakarta","authors":"N. Saraswati, Walliyana Kusumaningati","doi":"10.24853/mjnf.3.2.55-61","DOIUrl":"https://doi.org/10.24853/mjnf.3.2.55-61","url":null,"abstract":"Latar belakang: Tapak Suci merupakan cabang olahraga yang menjadi warisan budaya Indonesia. Olahraga ini dipertandingkan berdasarkan kelas dengan kategori berat badan. Beberapa atlet mentargetkan lawan yang mempunyai berat badan lebih kecil agar dapat menggunakan power lebih baik dengan memanfaatkan masa otot yang lebih besar. Salah satu keberhasilan olahraga ini adalah power yang diperlukan oleh atlet tapak suci untuk melakukan pukulan, tendangan, tangkisan dan bantingan. Power dikaitkan dengan status yang baik untuk menjaga performance pada proses latihan maupun pertandingan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara status gizi dengan power atlet tapak suci UMJ. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional, Responden penelitian adalah Atlet Tapak Suci UMJ sebesar 58 responden yang dipilih dengan teknik random sampling. Penelitian dilakukan pada bulan April-Juni tahun 2022. Status gizi dinilai dengan pengukuran antropometri dengan Indeks Massa Tubuh (IMT), sedangkan power dinilai menggunakan pengukuran vertical jump. Data dianalisis secara bivariat mengggunakan uji chi-square dengan SPSS. Hasil: Sebagian besar atlet memiliki kategori status gizi normal (69%), dan power berkategori baik (62,1%). Hasil uji chi square menyatakan status gizi secara bermakna (p=0,032) berhubungan dengan power atlet. Simpulan: Terdapat hubungan antara status gizi dan power atlet tapak suci UMJ dengan power atlet tapak suci UMJ. ","PeriodicalId":210526,"journal":{"name":"Muhammadiyah Journal of Nutrition and Food Science (MJNF)","volume":"34 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127812790","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Latar belakang: Analisis mutu DNA hasil isolasi merupakan teknik analisis yang digunakan untuk mengetahui kualitas DNA hasil isolasi sehingga meminimalkan kegagalan proses amplifikasi dalam analisis molekuler. Tujuan: Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk melihat mutu DNA hasil isolasi pada produk pangan olahan ikan berupa otak-otak ikan bandeng. Prosedur ekstraksi DNA mengikuti protokol ekstraksi manual kit yang digunakan. Analisis mutu DNA hasil isolasi diukur menggunakan nanophotometer, dimana analisis mutu berdasarkan nilai konsentrasi dan kemurnian DNA hasil isolasi. Analisis data dilakukan menggunakan uji rata-rata nilai konsentrasi dan kemurnian. Hasil: Berdasarkan hasil analisis mutu DNA diperoleh hasil konsentrasi DNA berada pada kisaran 9.6 – 18.5 dengan nilai rata-rata DNA hasil isolasi berada pada nilai 13.4 ng/µL, sedangkan nilai kemurnian yang dibaca pada panjang gelombang A260/A28 berada pada kisaran 1.64 – 1.87, dengan nilai rata-rata berada pada nilai 1.79. Simpulan: Sehingga dapat disimpulkan bahwa DNA hasil isolasi yang dilakukan pada sampel produk pangan olahan otak-otak ikan bandeng menunjukkan nilai konsentrasi dan kemurnian yang masuk dalam kategori hasil isolasi DNA yang baik.
背景:分离产生的DNA质量分析是一种分析技术,用来确定分离产生的DNA质量,从而减少分子分析中的放大过程的失败。目的:这项研究的目的是研究从带鱼的饲料中分离出的DNA质量。DNA提取程序遵循所使用的工具书提取协议。分离产生的DNA质量分析是用纳米光谱仪来衡量的。数据分析使用浓度和纯度的平均测试进行。结果:根据获得的DNA质量分析DNA浓度范围在9 6—18。5和价值平均DNA隔离在13.4 ng /µL,而纯洁的阅读价值A260 / A28波长范围在1。64—与价值平均在1。87,79。结论:由此推断,在bandeng的脑精简食品样本中分离出来的DNA,显示了在这一类别中分离良好DNA所产生的浓度和纯洁性的价值。
{"title":"Isolasi DNA pada Produk Otak-Otak Ikan Bandeng","authors":"Sri Utaminingsih, Sofia Dyah Utami, Alfi Sophian","doi":"10.24853/mjnf.3.1.36-41","DOIUrl":"https://doi.org/10.24853/mjnf.3.1.36-41","url":null,"abstract":"Latar belakang: Analisis mutu DNA hasil isolasi merupakan teknik analisis yang digunakan untuk mengetahui kualitas DNA hasil isolasi sehingga meminimalkan kegagalan proses amplifikasi dalam analisis molekuler. Tujuan: Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk melihat mutu DNA hasil isolasi pada produk pangan olahan ikan berupa otak-otak ikan bandeng. Prosedur ekstraksi DNA mengikuti protokol ekstraksi manual kit yang digunakan. Analisis mutu DNA hasil isolasi diukur menggunakan nanophotometer, dimana analisis mutu berdasarkan nilai konsentrasi dan kemurnian DNA hasil isolasi. Analisis data dilakukan menggunakan uji rata-rata nilai konsentrasi dan kemurnian. Hasil: Berdasarkan hasil analisis mutu DNA diperoleh hasil konsentrasi DNA berada pada kisaran 9.6 – 18.5 dengan nilai rata-rata DNA hasil isolasi berada pada nilai 13.4 ng/µL, sedangkan nilai kemurnian yang dibaca pada panjang gelombang A260/A28 berada pada kisaran 1.64 – 1.87, dengan nilai rata-rata berada pada nilai 1.79. Simpulan: Sehingga dapat disimpulkan bahwa DNA hasil isolasi yang dilakukan pada sampel produk pangan olahan otak-otak ikan bandeng menunjukkan nilai konsentrasi dan kemurnian yang masuk dalam kategori hasil isolasi DNA yang baik.","PeriodicalId":210526,"journal":{"name":"Muhammadiyah Journal of Nutrition and Food Science (MJNF)","volume":"308 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114413787","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Latar belakang: Di kawasan perkotaan Indonesia, terjadi peningkatan konsumsi makanan dan minuman siap saji dua kali lipat. Hal ini berdampak pada pola makan remaja perkotaan yang tidak sehat. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menganjurkan pembatasan konsumsi gula, garam, dan lemak dengan mencermati label kemasan. Label informasi nilai gizi merupakan label kemasan yang memuat daftar kandungan zat gizi pangan dan komponen lain seperti takaran saji, jumlah sajian, dan persen angka kecukupan zat gizi masyarakat umum Indonesia. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh edukasi pembacaan label informasi nilai gizi dengan media slide PowerPoint terhadap pengetahuan siswa SMA Kota Depok. Metode: Penelitian ini menggunakan desain Quasi-experimental dengan pre-test dan post-test control group design. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni-Juli 2022 selama 2 minggu dengan sampel sebanyak 18 responden kelompok kontrol dan 18 responden kelompok eksperimen. Pemilihan sampel menggunakan simple random sampling. Analisis data berupa uji wilcoxon sign test. Semua analisis ini menggunakan bantuan aplikasi SPSS Version 23. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan rata-rata pengetahuan siswa sebelum dan sesudah pemberian intervensi dengan media slide PowerPoint. Uji statistik menunjukkan terdapat pengaruh pemberian edukasi pembacaan label informasi nilai gizi dengan media slide PowerPoint terhadap pengetahuan siswa dengan nilai p = 0.023 (p<0.05). Simpulan: Terdapat pengaruh edukasi pembacaan label informasi nilai gizi dengan media slide PowerPoint terhadap pengetahuan siswa.
{"title":"Pengaruh Edukasi Pembacaan Label Informasi Nilai Gizi dengan Media Slide PowerPoint terhadap Pengetahuan Siswa SMA Kota Depok","authors":"Illavina Illavina, Walliyana Kusumaningati","doi":"10.24853/mjnf.3.1.27-35","DOIUrl":"https://doi.org/10.24853/mjnf.3.1.27-35","url":null,"abstract":"Latar belakang: Di kawasan perkotaan Indonesia, terjadi peningkatan konsumsi makanan dan minuman siap saji dua kali lipat. Hal ini berdampak pada pola makan remaja perkotaan yang tidak sehat. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menganjurkan pembatasan konsumsi gula, garam, dan lemak dengan mencermati label kemasan. Label informasi nilai gizi merupakan label kemasan yang memuat daftar kandungan zat gizi pangan dan komponen lain seperti takaran saji, jumlah sajian, dan persen angka kecukupan zat gizi masyarakat umum Indonesia. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh edukasi pembacaan label informasi nilai gizi dengan media slide PowerPoint terhadap pengetahuan siswa SMA Kota Depok. Metode: Penelitian ini menggunakan desain Quasi-experimental dengan pre-test dan post-test control group design. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni-Juli 2022 selama 2 minggu dengan sampel sebanyak 18 responden kelompok kontrol dan 18 responden kelompok eksperimen. Pemilihan sampel menggunakan simple random sampling. Analisis data berupa uji wilcoxon sign test. Semua analisis ini menggunakan bantuan aplikasi SPSS Version 23. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan rata-rata pengetahuan siswa sebelum dan sesudah pemberian intervensi dengan media slide PowerPoint. Uji statistik menunjukkan terdapat pengaruh pemberian edukasi pembacaan label informasi nilai gizi dengan media slide PowerPoint terhadap pengetahuan siswa dengan nilai p = 0.023 (p<0.05). Simpulan: Terdapat pengaruh edukasi pembacaan label informasi nilai gizi dengan media slide PowerPoint terhadap pengetahuan siswa.","PeriodicalId":210526,"journal":{"name":"Muhammadiyah Journal of Nutrition and Food Science (MJNF)","volume":"38 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122724929","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ifwarisan Defri, Lutfi Yulmiftiyanto Nurhamzah, Dea Dinda Sendy Natasyari, I. Lestari, A. Y. Putra
Tiwul merupakan salah satu produk pangan tradisional lokal Indonesia yang terbuat dari ubi kayu. Kandungan nutrisi tiwul sangat bagus dan berpotensi sebagai pangan fungsional karena tiwul mengandung serat yang tinggi dan kalori rendah. Tujuan dari penulisan artikel ini adalah memberikan informasi terkait dengan tiwul sebagai bahan pangan diversifikasi dari singkong yang sehat, kandungan nutrisi seperti serat kasar, indeks glikemik, dan pati resisten, serta potensi tiwul sebagai pangan fungsional. Metode dalam penelitian ini adalah literature review terkait penelitian tiwul dan produk olahannya. Literature didapatkan pada media internet, google scholar, dan researchGate. Data yang digunakan adalah data sekunder seperti hasil analisis kimia tiwul. Kriteria literature yang digunakan pada jurnal ini yaitu yang membahas mengenai tiwul/beras siger, pangan lokal, pangan fungsional, serta hasil analisis kimia pada produk olahan singkong. Hasil dari penulisan artikel ini yaitu, telah diketahui berbagai macam varian produk tiwul instan, indeks glikemik tiwul yang rendah, yaitu berkisar 34 hingga 37. Angka tersebut menunjukan kandungan indeks glikemik pada tiwul rendah. Perbedaan kandungan indeks glikemik berkaitan dengan nilai daya cerna pati dan kandungan serat kasar. Kandungan indeks glikemik dan daya cerna yang rendah menjadikan produk tiwul berbagai varian menjadi produk turunan singkong yang sehat dan berpotensi sebagai pangan fungsional.
{"title":"Potensi Tiwul dalam Upaya Diversifikasi Pangan serta Perkembangan Inovasinya Sebagai Pangan Fungsional","authors":"Ifwarisan Defri, Lutfi Yulmiftiyanto Nurhamzah, Dea Dinda Sendy Natasyari, I. Lestari, A. Y. Putra","doi":"10.24853/mjnf.3.1.17-26","DOIUrl":"https://doi.org/10.24853/mjnf.3.1.17-26","url":null,"abstract":"Tiwul merupakan salah satu produk pangan tradisional lokal Indonesia yang terbuat dari ubi kayu. Kandungan nutrisi tiwul sangat bagus dan berpotensi sebagai pangan fungsional karena tiwul mengandung serat yang tinggi dan kalori rendah. Tujuan dari penulisan artikel ini adalah memberikan informasi terkait dengan tiwul sebagai bahan pangan diversifikasi dari singkong yang sehat, kandungan nutrisi seperti serat kasar, indeks glikemik, dan pati resisten, serta potensi tiwul sebagai pangan fungsional. Metode dalam penelitian ini adalah literature review terkait penelitian tiwul dan produk olahannya. Literature didapatkan pada media internet, google scholar, dan researchGate. Data yang digunakan adalah data sekunder seperti hasil analisis kimia tiwul. Kriteria literature yang digunakan pada jurnal ini yaitu yang membahas mengenai tiwul/beras siger, pangan lokal, pangan fungsional, serta hasil analisis kimia pada produk olahan singkong. Hasil dari penulisan artikel ini yaitu, telah diketahui berbagai macam varian produk tiwul instan, indeks glikemik tiwul yang rendah, yaitu berkisar 34 hingga 37. Angka tersebut menunjukan kandungan indeks glikemik pada tiwul rendah. Perbedaan kandungan indeks glikemik berkaitan dengan nilai daya cerna pati dan kandungan serat kasar. Kandungan indeks glikemik dan daya cerna yang rendah menjadikan produk tiwul berbagai varian menjadi produk turunan singkong yang sehat dan berpotensi sebagai pangan fungsional.","PeriodicalId":210526,"journal":{"name":"Muhammadiyah Journal of Nutrition and Food Science (MJNF)","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122471100","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Farhah Salsabila Maedy, T. Permatasari, Sugiatmi Sugiatmi
Latar Belakang: Gangguan siklus menstruasi pada remaja putri berdampak pada kesehatan reproduksi di masa kehidupan selanjutnya. Siklus menstruasi yang tidak teratur berisiko menyebabkan terjadinya infertilitas. Tujuan penulisan artikel ini ialah menganalisis hubungan status gizi dan stres terhadap siklus menstruasi remaja putri di Indonesia. Metode: Studi literatur atau review artikel dilakukan dengan memanfaatkan database Google Scholar, GARUDA, Neliti dan PubMed dengan terbitan tahun 2011-2021. Didapat 11 artikel yang terdiri dari 9 jurnal nasional dan 2 jurnal internasional. Hasil: Dari 11 artikel diketahui bahwa siklus menstruasi remaja putri dipengaruhi oleh berbagai variabel, antara lain status gizi, stres, aktivitas fisik, kecukupan zat gizi makro, dan gangguan endokrin. Namun, terdapat dua faktor utama yang berkaitan dengan siklus menstruasi, yaitu status gizi dan stres. Remaja yang memiliki masalah gizi kurang dan gizi lebih beresiko mengalami gangguan siklus menstruasi. Remaja dengan stres sedang dan berat juga beresiko mengalami gangguan siklus menstruasi. Simpulan: Status gizi dan stres secara bermakna berhubungan terhadap siklus menstruasi remaja putri di Indonesia. Pengaturan gaya hidup sejak masa remaja sangat diperlukan untuk mencapai status gizi optimal dan mencegah terjadinya stres sehingga terjaganya siklus menstruasi secara normal.
{"title":"Hubungan Status Gizi dan Stres terhadap Siklus Menstruasi Remaja Putri di Indonesia","authors":"Farhah Salsabila Maedy, T. Permatasari, Sugiatmi Sugiatmi","doi":"10.24853/mjnf.3.1.1-10","DOIUrl":"https://doi.org/10.24853/mjnf.3.1.1-10","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Gangguan siklus menstruasi pada remaja putri berdampak pada kesehatan reproduksi di masa kehidupan selanjutnya. Siklus menstruasi yang tidak teratur berisiko menyebabkan terjadinya infertilitas. Tujuan penulisan artikel ini ialah menganalisis hubungan status gizi dan stres terhadap siklus menstruasi remaja putri di Indonesia. Metode: Studi literatur atau review artikel dilakukan dengan memanfaatkan database Google Scholar, GARUDA, Neliti dan PubMed dengan terbitan tahun 2011-2021. Didapat 11 artikel yang terdiri dari 9 jurnal nasional dan 2 jurnal internasional. Hasil: Dari 11 artikel diketahui bahwa siklus menstruasi remaja putri dipengaruhi oleh berbagai variabel, antara lain status gizi, stres, aktivitas fisik, kecukupan zat gizi makro, dan gangguan endokrin. Namun, terdapat dua faktor utama yang berkaitan dengan siklus menstruasi, yaitu status gizi dan stres. Remaja yang memiliki masalah gizi kurang dan gizi lebih beresiko mengalami gangguan siklus menstruasi. Remaja dengan stres sedang dan berat juga beresiko mengalami gangguan siklus menstruasi. Simpulan: Status gizi dan stres secara bermakna berhubungan terhadap siklus menstruasi remaja putri di Indonesia. Pengaturan gaya hidup sejak masa remaja sangat diperlukan untuk mencapai status gizi optimal dan mencegah terjadinya stres sehingga terjaganya siklus menstruasi secara normal.","PeriodicalId":210526,"journal":{"name":"Muhammadiyah Journal of Nutrition and Food Science (MJNF)","volume":"20 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115245904","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Latar belakang: masa remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa. Pada masa ini terjadi peningkatan kebutuhan untuk pertumbuhan dan perkembangan sehingga dibutuhkan asupan gizi yang optimal. Namun, hingga saat ini masih banyak remaja yang memiliki masalah gizi. Berdasarkan hasil RISKESDAS tahun 2018 prevalensi gizi kurus pada remaja usia 12-18 tahun sebesar 4,7% sedangkan di DKI Jakarta memiliki prevalensi yang lebih tinggi yaitu 7%. Salah satu penyebab gizi kurus adalah kurang pengetahuan remaja tentang gizi seimbang. Tujuan: tujuan penelitian adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan tentang gizi seimbang pada remaja. Penelitian ini dilakukan pada 127 siswa di SMA Muhammadiyah 13 Jakarta. Metode: penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif observasional dengan desain studi cross sectional. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Juni tahun 2021 secara online dengan mengirimkan link google form. Hasil: hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden masih memiliki pengetahuan gizi seimbang yang kurang yaitu sebesar 53,5%. Simpulan: pihak sekolah diharapkan untuk melakukan edukasi tentang gizi seimbang secara berkala agar pengetahuan siswa tentang gizi seimbang meningkat.
{"title":"Gambaran Tingkat Pengetahuan tentang Gizi Seimbang pada Siswa SMA Muhammadiyah 13 Jakarta","authors":"Fitria Fitria, Nia Musniati, D. Mulyawati","doi":"10.24853/mjnf.3.1.11-16","DOIUrl":"https://doi.org/10.24853/mjnf.3.1.11-16","url":null,"abstract":"Latar belakang: masa remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa. Pada masa ini terjadi peningkatan kebutuhan untuk pertumbuhan dan perkembangan sehingga dibutuhkan asupan gizi yang optimal. Namun, hingga saat ini masih banyak remaja yang memiliki masalah gizi. Berdasarkan hasil RISKESDAS tahun 2018 prevalensi gizi kurus pada remaja usia 12-18 tahun sebesar 4,7% sedangkan di DKI Jakarta memiliki prevalensi yang lebih tinggi yaitu 7%. Salah satu penyebab gizi kurus adalah kurang pengetahuan remaja tentang gizi seimbang. Tujuan: tujuan penelitian adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan tentang gizi seimbang pada remaja. Penelitian ini dilakukan pada 127 siswa di SMA Muhammadiyah 13 Jakarta. Metode: penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif observasional dengan desain studi cross sectional. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Juni tahun 2021 secara online dengan mengirimkan link google form. Hasil: hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden masih memiliki pengetahuan gizi seimbang yang kurang yaitu sebesar 53,5%. Simpulan: pihak sekolah diharapkan untuk melakukan edukasi tentang gizi seimbang secara berkala agar pengetahuan siswa tentang gizi seimbang meningkat. ","PeriodicalId":210526,"journal":{"name":"Muhammadiyah Journal of Nutrition and Food Science (MJNF)","volume":"101 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127347400","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Latar belakang: Obesitas terus mengalami peningkatan setiap tahunnya akibat perubahan gaya hidup sehingga mempengaruhi asupan makan dan aktivitas fisik pada setiap orang. Selain berisiko terkena penyakit degeneratif, penderita obesitas juga berisiko terkena penyakit pada tulang seperti, osteomalasia, osteopenia, dan riketsia. Penderita obesitas membutuhkan kekuatan tulang yang lebih kuat untuk menopang tubuhnya dibandingkan dengan orang yang memilki berat badan normal. Untuk membentuk tulang yang lebih kuat dibutuhkan asupan kalsium yang tinggi. Vitamin D sangat berperan untuk mengoptimalkan absorbsi kalsium dalam tubuh. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh absorbsi kalsium oleh vitamin D pada obesitas. Hasil: Obesitas mempengaruhi biovailabilitas vitamin D dalam tubuh akibat tingginya jaringan adiposa dan rendahnya paparan terhadap sinar matahari. Rendahnya kadar vitamin D dalam tubuh akan menurunkan absorbsi kalsium. Simpulan: Kadar vitamin D pada penderita obesitas memang secara langsung mempengaruhi absorbsi kalsium dalam tubuh. Namun penelitian lebih lanjut dan mendalam diperlukan untuk membuktikan bahwa penderita obesitas memiliki faktor risiko langsung terhadap penyakit pada tulang seperti osteomalasia, riketsia, dan osteoporosis akibat rendahnya absorbsi kalsium dari pengaruh rendahnya kadar vitamin D dalam tubuh.
{"title":"Pengaruh Absorpsi Kalsium oleh Vitamin D Pada Penderita Obesitas","authors":"Nabila Jemima Aji, Anna Fitriani","doi":"10.24853/mjnf.2.2.69-80","DOIUrl":"https://doi.org/10.24853/mjnf.2.2.69-80","url":null,"abstract":"Latar belakang: Obesitas terus mengalami peningkatan setiap tahunnya akibat perubahan gaya hidup sehingga mempengaruhi asupan makan dan aktivitas fisik pada setiap orang. Selain berisiko terkena penyakit degeneratif, penderita obesitas juga berisiko terkena penyakit pada tulang seperti, osteomalasia, osteopenia, dan riketsia. Penderita obesitas membutuhkan kekuatan tulang yang lebih kuat untuk menopang tubuhnya dibandingkan dengan orang yang memilki berat badan normal. Untuk membentuk tulang yang lebih kuat dibutuhkan asupan kalsium yang tinggi. Vitamin D sangat berperan untuk mengoptimalkan absorbsi kalsium dalam tubuh. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh absorbsi kalsium oleh vitamin D pada obesitas. Hasil: Obesitas mempengaruhi biovailabilitas vitamin D dalam tubuh akibat tingginya jaringan adiposa dan rendahnya paparan terhadap sinar matahari. Rendahnya kadar vitamin D dalam tubuh akan menurunkan absorbsi kalsium. Simpulan: Kadar vitamin D pada penderita obesitas memang secara langsung mempengaruhi absorbsi kalsium dalam tubuh. Namun penelitian lebih lanjut dan mendalam diperlukan untuk membuktikan bahwa penderita obesitas memiliki faktor risiko langsung terhadap penyakit pada tulang seperti osteomalasia, riketsia, dan osteoporosis akibat rendahnya absorbsi kalsium dari pengaruh rendahnya kadar vitamin D dalam tubuh. ","PeriodicalId":210526,"journal":{"name":"Muhammadiyah Journal of Nutrition and Food Science (MJNF)","volume":"30 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115689700","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-02-18DOI: 10.24853/mjnf.2.2.95-102
D. E. Safitri, Zenia Elsa Fitri, Widya Asih Lestari
Latar belakang: Masalah gizi pada anak usia 10-12 tahun satu diantaranya adalah gizi lebih. Perubahan pola konsumsi pangan seperti tingginya konsumsi makanan berdensitas energi tinggi dan rendahnya konsumsi sayur buah diduga menjadi faktor pemicu tingginya prevalensi gizi lebih pada anak. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan densitas energi konsumsi dan densitas asupan protein dan serat dengan status gizi. Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan desain cross-sectional, sampel berjumlah 46 anak berusia 10-12 tahun. Data dikumpulkan dengan metode wawancara, pengukuran antropometri dan observasi. Analisis statistik yang digunakan adalah korelasi Spearman. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa 4,3% anak dengan status gizi kurus, 69,6% normal dan 26,1% gemuk. Sebagian besar anak memiliki densitas asupan energi dan protein yang cukup namun densitas asupan serat sebagian besar anak dalam kategori rendah. Simpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara densitas energi konsumsi, densitas asupan protein dengan status gizi anak.
{"title":"Densitas Energi Konsumsi dan Densitas Asupan Protein Berhubungan dengan Status Gizi Anak Usia Sekolah","authors":"D. E. Safitri, Zenia Elsa Fitri, Widya Asih Lestari","doi":"10.24853/mjnf.2.2.95-102","DOIUrl":"https://doi.org/10.24853/mjnf.2.2.95-102","url":null,"abstract":"Latar belakang: Masalah gizi pada anak usia 10-12 tahun satu diantaranya adalah gizi lebih. Perubahan pola konsumsi pangan seperti tingginya konsumsi makanan berdensitas energi tinggi dan rendahnya konsumsi sayur buah diduga menjadi faktor pemicu tingginya prevalensi gizi lebih pada anak. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan densitas energi konsumsi dan densitas asupan protein dan serat dengan status gizi. Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan desain cross-sectional, sampel berjumlah 46 anak berusia 10-12 tahun. Data dikumpulkan dengan metode wawancara, pengukuran antropometri dan observasi. Analisis statistik yang digunakan adalah korelasi Spearman. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa 4,3% anak dengan status gizi kurus, 69,6% normal dan 26,1% gemuk. Sebagian besar anak memiliki densitas asupan energi dan protein yang cukup namun densitas asupan serat sebagian besar anak dalam kategori rendah. Simpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara densitas energi konsumsi, densitas asupan protein dengan status gizi anak.","PeriodicalId":210526,"journal":{"name":"Muhammadiyah Journal of Nutrition and Food Science (MJNF)","volume":"31 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129141723","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Nunung Cipta Dainy, Purnawati Hustina Rahman, A. Khomsan, I. Tanziha, N. M. Nurdin, Kasmita Kasmita
Background: The prevalence of hypertension in West Java and West Sumatra are in high level. Hypertension in rural areas tends to be higher than in urban areas, and women are higher than men. The lack of control of blood pressure in people with hypertension and the delay in seeking treatment can increase mortality. Purposes: This study aims to analyze the women’s access to health facilities and health-seeking behavior carried out by women in rural areas. Methods: This study was a cross-sectional method in Purwakarta (Sunda) and Padang Pariaman (Minang) District. There are 75 people each sample women aged 35–55 years with hypertension. Analysis statistic using Pearson Chi-Square. Results: The results show that above 60% of responden chosen Puskesmas became health facilities. Sunda women significantly use doctor’s clinics more than Minang women (p-value <0.05). Most Sunda women changed their behavior by taking antihypertensive drugs and losing weight to controlling blood pressure compared to Minang women (p <0.05). Conclusion: The conclusion, Puskesmas as a main place for treatment and medical-related to control their blood pressure. However, changes in the health behavior of Sunda women prefer to take drugs, and weight loss, while the Minang women tend to reduce salt consumption.
{"title":"Health-Seeking Behavior of Rural Women with Hypertension to Control Blood Pressure in Purwakarta and Padang Pariaman District","authors":"Nunung Cipta Dainy, Purnawati Hustina Rahman, A. Khomsan, I. Tanziha, N. M. Nurdin, Kasmita Kasmita","doi":"10.24853/mjnf.2.2.81-87","DOIUrl":"https://doi.org/10.24853/mjnf.2.2.81-87","url":null,"abstract":"Background: The prevalence of hypertension in West Java and West Sumatra are in high level. Hypertension in rural areas tends to be higher than in urban areas, and women are higher than men. The lack of control of blood pressure in people with hypertension and the delay in seeking treatment can increase mortality. Purposes: This study aims to analyze the women’s access to health facilities and health-seeking behavior carried out by women in rural areas. Methods: This study was a cross-sectional method in Purwakarta (Sunda) and Padang Pariaman (Minang) District. There are 75 people each sample women aged 35–55 years with hypertension. Analysis statistic using Pearson Chi-Square. Results: The results show that above 60% of responden chosen Puskesmas became health facilities. Sunda women significantly use doctor’s clinics more than Minang women (p-value <0.05). Most Sunda women changed their behavior by taking antihypertensive drugs and losing weight to controlling blood pressure compared to Minang women (p <0.05). Conclusion: The conclusion, Puskesmas as a main place for treatment and medical-related to control their blood pressure. However, changes in the health behavior of Sunda women prefer to take drugs, and weight loss, while the Minang women tend to reduce salt consumption.","PeriodicalId":210526,"journal":{"name":"Muhammadiyah Journal of Nutrition and Food Science (MJNF)","volume":"38 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125892799","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}