Pub Date : 2023-06-30DOI: 10.24176/jointech.v3i2.10158
Dina Tauhida, Aynun Nefada
PT. Sari Warna Asli Unit V Kudus merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang tekstil yaitu pada produksi benang cotton dan polyester. Proses produksi benang cotton lebih sulit dikarenakan raw material yang diolah murni dari alam sehingga memerlukan proses ekstra dalam pembersihan serta pembentukan benang yang diproses pada area spinning 2. Terdapat 6 jenis cacat pada produk benang cotton: berat cones lebih dan kurang, gulungan jelek dan kotor, serta temuan tanpa ekor dan ekstra yarn. Berdasarkan data cacat dari bulan Januari – Juni 2022, terdapat 621 cacat dari sampel yang berjumlah 1.560. Sehingga perlu dilakukan analisis cacat produk menggunakan Statistical Process Chart (SPC) dan memberikan rekomendasi menggunakan Failure Mode Effect Analysis (FMEA). Terdapat 4 cacat yang diprioritaskan, yaitu berat cone lebih, berat cone kurang, ekstra yarn, dan benang kotor. Rekomendasi berdasarkan Ranking Priority Number (RPN) FMEA urut dari ranking tertinggi adalah training dan pemantauan kinerja pegawai, menjadwalkan pemeliharaan mesin, dan pengecekan part mesin ring frame.
PT. Sari的原色V . Kudus是一家纺织公司,生产棉花和聚酯纤维。由于原料是从自然中提炼出来的,棉花的生产更加困难,因此它需要一个额外的过程来清洁和在纺纱2中处理的纱线的形成。棉制品有6种缺陷:或多或少重的cones,或丑或脏的卷轴,或发现没有尾巴和额外的yarn。根据2022年1月至6月的缺陷数据,1560个样本中有621个缺陷。因此,有必要使用统计表(SPC)对产品缺陷进行分析,并使用故障模式分析(FMEA)提供建议。有4个最优先级的缺陷,即更重的圆锥,更少的圆锥,额外的yarn,和肮脏的线。根据最高等级的优先级编号(RPN),最高等级的建议是培训和跟踪员工的工作表现,安排机器维护时间,并检查环形框架的零件。
{"title":"PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK BENANG COTTON CONE PADA PT. SARI WARNA ASLI UNIT V KUDUS","authors":"Dina Tauhida, Aynun Nefada","doi":"10.24176/jointech.v3i2.10158","DOIUrl":"https://doi.org/10.24176/jointech.v3i2.10158","url":null,"abstract":"PT. Sari Warna Asli Unit V Kudus merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang tekstil yaitu pada produksi benang cotton dan polyester. Proses produksi benang cotton lebih sulit dikarenakan raw material yang diolah murni dari alam sehingga memerlukan proses ekstra dalam pembersihan serta pembentukan benang yang diproses pada area spinning 2. Terdapat 6 jenis cacat pada produk benang cotton: berat cones lebih dan kurang, gulungan jelek dan kotor, serta temuan tanpa ekor dan ekstra yarn. Berdasarkan data cacat dari bulan Januari – Juni 2022, terdapat 621 cacat dari sampel yang berjumlah 1.560. Sehingga perlu dilakukan analisis cacat produk menggunakan Statistical Process Chart (SPC) dan memberikan rekomendasi menggunakan Failure Mode Effect Analysis (FMEA). Terdapat 4 cacat yang diprioritaskan, yaitu berat cone lebih, berat cone kurang, ekstra yarn, dan benang kotor. Rekomendasi berdasarkan Ranking Priority Number (RPN) FMEA urut dari ranking tertinggi adalah training dan pemantauan kinerja pegawai, menjadwalkan pemeliharaan mesin, dan pengecekan part mesin ring frame.","PeriodicalId":211102,"journal":{"name":"Journal of Industrial Engineering and Technology","volume":"43 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124176499","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-01-16DOI: 10.24176/jointtech.v3i1.8692
Putri Asia Ananda Noviani S, Nuzulia Khoiriyah, Novi Marlyana
CV. Rajawali Perkasa Furniture merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi mebel, dengan bahan baku kayu yang berada di Jl. Raya Pati-Juwana, Area Sawah, Mintomulyo, Kecamatan Pati, Kabupaten Pati. Berdasarkan observasi, wawancara, serta penyebaran kuesioner. Diketahui bahwa sebagian karyawan yang belum taat pada peraturan atau belum disiplin, contohnya karyawan yang tidak hadir tepat waktu atau terlambat bahkan absen kerja. selain iyu, CV. Rajawali Perkasa Furniture diketahui belum pernah melakukan pengukuran kinerja karyawan, maka penelitian ini dilakukan untuk menentukan key performance indicator dalam mengukur kinerja karyawan. Hasil perhitungan dengan menggunakan metode HRSC dan AHP. 4 indikator strategi yang paling dipropritaskan dalam meningkatkan kinerja karyawan yaitu perspektif Customer pada adanya kesetiaan untuk bekerja dalam waktu yang lebih lama dengan bobot 0,625632 usulan perbaikannya berupa membuat kontrak kerja antara karyawan dengan perusahaan, perspektif Learning and growth pada keahlian karyawan berdasarkan job discriptionnya dengan bobot 0,610403 usulan perbaikannya berupa mengadakan pelatihan sesuai dengan bidang yang dikuasai karyawan dan memberikan fasilitas yang cukup, perspektif financial pada adanya fasilitas karyawan berupa tunjangan kesehatan dengan bobot 0,545109 usulan perbaikan memberikan fasilitas yang cukup bagi karyawan dan jaminan kesejahteraan tenaga kerja berupa BPJS, dan perspektif internal bussines process pada ketepatan waktu kerja pada karyawan dengan bobot 0,422422 usulan perbaikannya dengan memberikan punishment yang seimbang.
{"title":"Penentuan Key Performance Indicator Dalam Pengukuran Kinerja Karyawan Dengan Metode Human Resources Scorecard dan Metode Analitycal Hierarchy Process","authors":"Putri Asia Ananda Noviani S, Nuzulia Khoiriyah, Novi Marlyana","doi":"10.24176/jointtech.v3i1.8692","DOIUrl":"https://doi.org/10.24176/jointtech.v3i1.8692","url":null,"abstract":"CV. Rajawali Perkasa Furniture merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi mebel, dengan bahan baku kayu yang berada di Jl. Raya Pati-Juwana, Area Sawah, Mintomulyo, Kecamatan Pati, Kabupaten Pati. Berdasarkan observasi, wawancara, serta penyebaran kuesioner. Diketahui bahwa sebagian karyawan yang belum taat pada peraturan atau belum disiplin, contohnya karyawan yang tidak hadir tepat waktu atau terlambat bahkan absen kerja. selain iyu, CV. Rajawali Perkasa Furniture diketahui belum pernah melakukan pengukuran kinerja karyawan, maka penelitian ini dilakukan untuk menentukan key performance indicator dalam mengukur kinerja karyawan. Hasil perhitungan dengan menggunakan metode HRSC dan AHP. 4 indikator strategi yang paling dipropritaskan dalam meningkatkan kinerja karyawan yaitu perspektif Customer pada adanya kesetiaan untuk bekerja dalam waktu yang lebih lama dengan bobot 0,625632 usulan perbaikannya berupa membuat kontrak kerja antara karyawan dengan perusahaan, perspektif Learning and growth pada keahlian karyawan berdasarkan job discriptionnya dengan bobot 0,610403 usulan perbaikannya berupa mengadakan pelatihan sesuai dengan bidang yang dikuasai karyawan dan memberikan fasilitas yang cukup, perspektif financial pada adanya fasilitas karyawan berupa tunjangan kesehatan dengan bobot 0,545109 usulan perbaikan memberikan fasilitas yang cukup bagi karyawan dan jaminan kesejahteraan tenaga kerja berupa BPJS, dan perspektif internal bussines process pada ketepatan waktu kerja pada karyawan dengan bobot 0,422422 usulan perbaikannya dengan memberikan punishment yang seimbang.","PeriodicalId":211102,"journal":{"name":"Journal of Industrial Engineering and Technology","volume":"36 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134209072","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-01-16DOI: 10.24176/jointtech.v3i1.8540
Amrina Rosada, Akh. Sokhibi, Rangga Primadasa
Postur tubuh pekerja yang kurang baik saat bekerja dapat menimbulkan terjadinya gangguan pada rangka tubuh atau Musculoskeletal disorders (MSDs). Pada PT. Djarum GLT Kaliwungu terdapat proses pengiriman tembakau yang melibatkan seorang operator untuk melakukan pendataan dan pencatatan. Namun, aktivitas yang dilakukan oleh operator pengiriman tersebut belum menerapkan prinsip ergonomis dan memerlukan analisis lebih lanjut untuk mengetahui tingkat resiko yang dialami oleh operator pengiriman. Penelitian ini dilakukan dengan menggabungkan metode RULA dan REBA. Dimana hasil penelitian menggunakan metode RULA pada saat duduk memiliki skor 7 yang artinya Diperlukan investigasi lebih lanjut serta dilakukan perubahan segera, sedangkan pada pisi berdiri memiliki skor 7 yang artinya Diperlukan investigasi lebih lanjut serta dilakukan perubahan segera Serta nilai REBA yang dihasilkan pada posisi duduk memiliki skor 5 yang artinya Resiko sedang, investigasi lebih lanjut, melakukan perbaikan secepatnya, sedangkan pada posisi berdiri hasil penelitian metode REBA memiliki skor 9 yang artinya Resiko cidera sangat tinggi serta perubahan sangat diperlukan sesegera mungkin.
{"title":"ANALISIS POSTUR KERJA DENGAN METODE RULA DAN REBA PADA OPERATOR PENGIRIMAN PT. DJARUM GLT KALIWUNGU","authors":"Amrina Rosada, Akh. Sokhibi, Rangga Primadasa","doi":"10.24176/jointtech.v3i1.8540","DOIUrl":"https://doi.org/10.24176/jointtech.v3i1.8540","url":null,"abstract":"Postur tubuh pekerja yang kurang baik saat bekerja dapat menimbulkan terjadinya gangguan pada rangka tubuh atau Musculoskeletal disorders (MSDs). \u0000Pada PT. Djarum GLT Kaliwungu terdapat proses pengiriman tembakau yang melibatkan seorang operator untuk melakukan pendataan dan pencatatan. Namun, aktivitas yang dilakukan oleh operator pengiriman tersebut belum menerapkan prinsip ergonomis dan memerlukan analisis lebih lanjut untuk mengetahui tingkat resiko yang dialami oleh operator pengiriman. Penelitian ini dilakukan dengan menggabungkan metode RULA dan REBA. Dimana hasil penelitian menggunakan metode RULA pada saat duduk memiliki skor 7 yang artinya Diperlukan investigasi lebih lanjut serta dilakukan perubahan segera, sedangkan pada pisi berdiri memiliki skor 7 yang artinya Diperlukan investigasi lebih lanjut serta dilakukan perubahan segera Serta nilai REBA yang dihasilkan pada posisi duduk memiliki skor 5 yang artinya Resiko sedang, investigasi lebih lanjut, melakukan perbaikan secepatnya, sedangkan pada posisi berdiri hasil penelitian metode REBA memiliki skor 9 yang artinya Resiko cidera sangat tinggi serta perubahan sangat diperlukan sesegera mungkin.","PeriodicalId":211102,"journal":{"name":"Journal of Industrial Engineering and Technology","volume":"247 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126095994","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Keselamatan dan kesehatan disuatu perusahaan serta di lingkungan kerja yang sehat, aman dan nyaman merupakan aset utama yang harus dimilik oleh pekerja, masyarakat dan negara. PT. Duwa Atmimuda merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi pembuatan kerangka furniture. Proses produksi pada perusahaan menggunakan mesin canggij diantaranya mesin drilling, mesin bending, mesin las dan mesin laser cutting. Pada setiap proses memiliki tingkat kecelakaan yang dapat membahayakan setiap pekerja, maka PT. Duwa Atmimuda perlu menerapkan kesehatan keselamatan kerja pada proses produksinya. Penelitian ini menggunakan metode HAZOP sebagai identifikasi bahaya dengan penilaian risiko untuk menentukan potensi bahaya yang timbul pada proses produksi, untuk meningkatkan tingkat hubungan pada identifikasi bahaya dengan penilaian risiko, maka dilakukan pengujian uji korelasi kontingensi dari hasil kuesioner yang telah dibagikan kepada 40 karyawan. Hasil uji korelasi kontingensi didapatkan menggunakan software SPSS dengan hasil nilai R hitung 34,129 > R tabel 11, 070 dengan nilai contingensi 0,330 maka H0 ditolak H1 diterima sehingga dapat disimpulkan hasil dari identifikasi bahaya menggunakan metode HAZOP dengan penilaian risiko memiliki hubungan yang signifikan dengan tingkat hubungan rendah
{"title":"Analisis Hubungan Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko menggunakan metode HAZOP Pada Proses Pembuatan Produk Nodiarmchair di PT. Duwa Atmimuda","authors":"Khoirun Nissa Hidayah, Akh. Sokhibi, Rangga Primadasa","doi":"10.24176/jointtech.v3i1.8476","DOIUrl":"https://doi.org/10.24176/jointtech.v3i1.8476","url":null,"abstract":"Keselamatan dan kesehatan disuatu perusahaan serta di lingkungan kerja yang sehat, aman dan nyaman merupakan aset utama yang harus dimilik oleh pekerja, masyarakat dan negara. PT. Duwa Atmimuda merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi pembuatan kerangka furniture. Proses produksi pada perusahaan menggunakan mesin canggij diantaranya mesin drilling, mesin bending, mesin las dan mesin laser cutting. Pada setiap proses memiliki tingkat kecelakaan yang dapat membahayakan setiap pekerja, maka PT. Duwa Atmimuda perlu menerapkan kesehatan keselamatan kerja pada proses produksinya. \u0000Penelitian ini menggunakan metode HAZOP sebagai identifikasi bahaya dengan penilaian risiko untuk menentukan potensi bahaya yang timbul pada proses produksi, untuk meningkatkan tingkat hubungan pada identifikasi bahaya dengan penilaian risiko, maka dilakukan pengujian uji korelasi kontingensi dari hasil kuesioner yang telah dibagikan kepada 40 karyawan. Hasil uji korelasi kontingensi didapatkan menggunakan software SPSS dengan hasil nilai R hitung 34,129 > R tabel 11, 070 dengan nilai contingensi 0,330 maka H0 ditolak H1 diterima sehingga dapat disimpulkan hasil dari identifikasi bahaya menggunakan metode HAZOP dengan penilaian risiko memiliki hubungan yang signifikan dengan tingkat hubungan rendah","PeriodicalId":211102,"journal":{"name":"Journal of Industrial Engineering and Technology","volume":"27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128496994","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
UD.HS. Suharto is an iron industry located in Hadipolo village, Jekulo sub-district, Kudus district. This industry stands in an area with 300 other iron craftsmen, in recent months UD HS. Suharto received many complaints from consumers. The complaints come from products, prices, places, and promotions. So that consumers are more interested in knife products from other industries. Disadvantages of UD HS. Suharto did not make any improvements from the knife products which were still old-fashioned, the production sites were less strategic and difficult to find, plus the promotion was carried out only through word of mout. Methods to solve problems faced by UD HS. Suharto, it is necessary to do a marketing strategy analysis with the Business Model Canvas (BMC) and the Marketing Mix approach which refers to the results of the SWOT analysis using the IFE - EFE matrix so that it can evaluate the relationship between external and internal in order to increase sales. Based on the SWOT analysis, there are external and internal factors to increase sales of UD HS knife products. Suharto. The proposed marketing mix strategy to increase sales is to innovate in product design and promotion methods, strategic business locations, and determine affordable prices according to quality. Then the strategy that can be done based on BMC is by expanding the market segment, which is not only focusing on housewives or people who work as cooks, paying attention to the quality of goods produced, expanding sales in markets throughout Indonesia. Keywords: Marketing Strategy, Knives, Marketing Mix (Product, Price, Place, and Promotion), business model canvas (BMC)
{"title":"Analisis Strategi Pemasaran Dengan Metode Bussiness Model Canvas (BMC) Melalui Pendekatan Bauran Pemasaran 4P (Product, Promotion, Price, Place) Pada Produk Pisau Stainless (Studi Kasus: UD. HS. Suharto)","authors":"Aura Balqis Putri Kurniawan, Vikha Indira Asri, Akh. Sokhibi","doi":"10.24176/jointtech.v3i1.8824","DOIUrl":"https://doi.org/10.24176/jointtech.v3i1.8824","url":null,"abstract":"UD.HS. Suharto is an iron industry located in Hadipolo village, Jekulo sub-district, Kudus district. This industry stands in an area with 300 other iron craftsmen, in recent months UD HS. Suharto received many complaints from consumers. The complaints come from products, prices, places, and promotions. So that consumers are more interested in knife products from other industries. Disadvantages of UD HS. Suharto did not make any improvements from the knife products which were still old-fashioned, the production sites were less strategic and difficult to find, plus the promotion was carried out only through word of mout. \u0000Methods to solve problems faced by UD HS. Suharto, it is necessary to do a marketing strategy analysis with the Business Model Canvas (BMC) and the Marketing Mix approach which refers to the results of the SWOT analysis using the IFE - EFE matrix so that it can evaluate the relationship between external and internal in order to increase sales. \u0000Based on the SWOT analysis, there are external and internal factors to increase sales of UD HS knife products. Suharto. The proposed marketing mix strategy to increase sales is to innovate in product design and promotion methods, strategic business locations, and determine affordable prices according to quality. Then the strategy that can be done based on BMC is by expanding the market segment, which is not only focusing on housewives or people who work as cooks, paying attention to the quality of goods produced, expanding sales in markets throughout Indonesia. \u0000Keywords: Marketing Strategy, Knives, Marketing Mix (Product, Price, Place, and Promotion), business model canvas (BMC)","PeriodicalId":211102,"journal":{"name":"Journal of Industrial Engineering and Technology","volume":"24 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133474620","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-01-16DOI: 10.24176/jointtech.v3i1.8655
Ahmad Rendy Angga Kusuma Wardana, Nuzulia Khoiriyah, Irwan Sukendar
PT Sango Ceramics Indonesia bergerak dibidang industri keramik yang memproduksi berbagai macam barang pecah belah. Dari permasalahan yang di hadapi selama adanya pandemic covid-19 dua tahun terakhir PT Sango Ceramics Indonesia melakukan pengukuran kinerja hanya terfokus pada bagian produksinya. Kondisi pengukuran kinerja yang ada tersebut ternyata kurang optimal, karena nilai kinerja yang diukur hanya dari perpekstif output produksi , oleh karena itu perlu adanya pengukur kinerja Rantai Pasok PT Sango Ceramics Indonesia yang secara keseluruhan. Penelitian ini menggunakan metode Supply chain operational reference ( SCOR) Berdasarkan Pengukuran kinerja SCOR terdapat perhitungan POF, OCFT dan COGS. Dari hasil tersebut dapat digunakan untuk mengelola proses pengiriman hingga ke distributor atau konsumen. Rata-rata nilai POF diperoleh hasil sebesar 89,58% Kemudian rata-rata OCFT diperoleh hasil 65 hari artinya waktu yang dibutuhkan untuk response time permintaan hingga pengiriman selama 65 hari. Sedangkan rata-rata COGS diperoleh hasil 21,75% yang artinya keuntungan yang didapatkan PT Sango Ceramics adalah sebesar 21,75%. Dari hasil pengujian diatas menunjukkan bahwa proses pengiriman terbaik pada bulan Juni dan keuntungan terbesar pada bulan Mei.
{"title":"PENGUKURAN KINERJA SUPPLY CHAIN MANAGEMENENT DENGAN MENGGUNAKAN METODE SUPPLY CHAIN OPERATIONS REFERENCE (SCOR) STUDI KASUS PT.SANGO CERAMICS INDONESIA","authors":"Ahmad Rendy Angga Kusuma Wardana, Nuzulia Khoiriyah, Irwan Sukendar","doi":"10.24176/jointtech.v3i1.8655","DOIUrl":"https://doi.org/10.24176/jointtech.v3i1.8655","url":null,"abstract":"PT Sango Ceramics Indonesia bergerak dibidang industri keramik yang memproduksi berbagai macam barang pecah belah. Dari permasalahan yang di hadapi selama adanya pandemic covid-19 dua tahun terakhir PT Sango Ceramics Indonesia melakukan pengukuran kinerja hanya terfokus pada bagian produksinya. Kondisi pengukuran kinerja yang ada tersebut ternyata kurang optimal, karena nilai kinerja yang diukur hanya dari perpekstif output produksi , oleh karena itu perlu adanya pengukur kinerja Rantai Pasok PT Sango Ceramics Indonesia yang secara keseluruhan. Penelitian ini menggunakan metode Supply chain operational reference ( SCOR) Berdasarkan Pengukuran kinerja SCOR terdapat perhitungan POF, OCFT dan COGS. Dari hasil tersebut dapat digunakan untuk mengelola proses pengiriman hingga ke distributor atau konsumen. Rata-rata nilai POF diperoleh hasil sebesar 89,58% Kemudian rata-rata OCFT diperoleh hasil 65 hari artinya waktu yang dibutuhkan untuk response time permintaan hingga pengiriman selama 65 hari. Sedangkan rata-rata COGS diperoleh hasil 21,75% yang artinya keuntungan yang didapatkan PT Sango Ceramics adalah sebesar 21,75%. Dari hasil pengujian diatas menunjukkan bahwa proses pengiriman terbaik pada bulan Juni dan keuntungan terbesar pada bulan Mei.","PeriodicalId":211102,"journal":{"name":"Journal of Industrial Engineering and Technology","volume":"62 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132637980","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-01-16DOI: 10.24176/jointtech.v3i1.9106
Akh. Sokhibi, Ade Surya Kusuma, Rangga Primadasa, Mia Ajeng Alifiana
Pencahayaan merupakan salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memberikan kenyamanan mata. Tidak terkecuali pencahayaan pada ruang perpustakaan yang digunakan bagi pembacanya. Kenyamanan mata pembaca dapat dipengaruhi oleh seberapa baik pencahayaan yang menyinari objek atau ruang. Perpustakaan Universitas Muria Kudus, dari hasil pengamatan awal mempunyai kualitas pencahayaan yang tidak sesuai dengan SNI 03-6575-2001. Penelitian terkait Pencahayaan di Perputakaan Universitas Kudus ini menggunakan Metode kuantitatif dengan objek penelitian menganalisa pencahayaan. Subjek penelitian ini adalah pembaca di ruang perpustakaan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pencahayaan pada ruang Perputakaan Universitas Muria Kudus tidak memenuhi standar SNI 03-6575-2001 dan kebutuhan energi yang dibutuhkan oleh ruang Perputakaan Universitas Muria Kudus sebesar 72,1 Kwh/bulan Kwh/bulan dengan nilai Intensitas Konsumsi Energi (IKE) sebesar 0,2 Kwh/m2 /bulan serta totabl biaya yang digunakan untuk membayar sebesar Rp 97.479
{"title":"ANALISIS PENCAHAYAAN DAN AUDIT ENERGI DI RUANG PERSPUTAKAAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS","authors":"Akh. Sokhibi, Ade Surya Kusuma, Rangga Primadasa, Mia Ajeng Alifiana","doi":"10.24176/jointtech.v3i1.9106","DOIUrl":"https://doi.org/10.24176/jointtech.v3i1.9106","url":null,"abstract":"Pencahayaan merupakan salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memberikan kenyamanan mata. Tidak terkecuali pencahayaan pada ruang perpustakaan yang digunakan bagi pembacanya. Kenyamanan mata pembaca dapat dipengaruhi oleh seberapa baik pencahayaan yang menyinari objek atau ruang. Perpustakaan Universitas Muria Kudus, dari hasil pengamatan awal mempunyai kualitas pencahayaan yang tidak sesuai dengan SNI 03-6575-2001. Penelitian terkait Pencahayaan di Perputakaan Universitas Kudus ini menggunakan Metode kuantitatif dengan objek penelitian menganalisa pencahayaan. Subjek penelitian ini adalah pembaca di ruang perpustakaan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pencahayaan pada ruang Perputakaan Universitas Muria Kudus tidak memenuhi standar SNI 03-6575-2001 dan kebutuhan energi yang dibutuhkan oleh ruang Perputakaan Universitas Muria Kudus sebesar 72,1 Kwh/bulan Kwh/bulan dengan nilai Intensitas Konsumsi Energi (IKE) sebesar 0,2 Kwh/m2 /bulan serta totabl biaya yang digunakan untuk membayar sebesar Rp 97.479","PeriodicalId":211102,"journal":{"name":"Journal of Industrial Engineering and Technology","volume":"97 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"120951357","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Bisnis jasa pengiriman paket banyak sekali bermunculan, semua saling berlomba untuk menarik sebanyak mungkin pelanggan menggunakan jasanya. Permasalah pada Ninja Xpress Margoyoso masih terdapat ketidakpuasan pelanggan atas pelayanan yang diberikan. Berdasarkan masalah tersebut, maka akan dilakukan penelitian menggunakan metode kano dan quality function deployment (QFD). Metode kano digunakan untuk mengetahui atribut yang diinginkan pelangkan, sedangkan metode quality functional deployment(QFD) digunakan untuk menentukan atribut yang perlu dikembangkan untuk rancangan perbaikan. Dari 22 atribut kualitas jasa pengiriman dimana 9 diantaranya menjadi prioritas perbaikan yaitu pegawai mampu menyeleseikan permasalahan yang dihadapi pelanggan, pegawai cepat merespon pelanggan yang datang, Ninja Xpress Margoyoso memiliki lingkungan yang bersih, Ninja Xpress Margoyoso memiliki parkir yang luas, pegawai ramah dan sopan melayani pelanggan, pegawai dapat memberi solusi terhadap keluhan pelanggan, Ninja Xpress Margoyoso menjamin keamanan barang yang dikirim, pegawai memakai seragam kerja, pegawai mempunyai kemampuan untuk menjawab pertanyaan pelanggan. Kemudian dari HOQ disusun rancangan perbaikan prioritas meliputi pembuatan SOP ketat untuk pegawai, pelatihan sikap dan perilaku para pegawai, meningkatkan kebersihan area parkir dan kantor, melakukan evalusi tiap bulan kepada pegawai, dan penambahan pegawai untuk percepatan pengiriman.
{"title":"INTEGRASI MODEL KANO DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) UNTUK MERANCANG PERBAIKAN KUALITAS LAYANAN JASA PENGIRIMAN ( STUDI KASUS NINJA EXPRESS MARGOYOSO)","authors":"Rangga Primadasa, Rahmat Iqbal Thoha, Sugoro Bhakti Sutono","doi":"10.24176/jointtech.v3i1.8862","DOIUrl":"https://doi.org/10.24176/jointtech.v3i1.8862","url":null,"abstract":"Bisnis jasa pengiriman paket banyak sekali bermunculan, semua saling berlomba untuk menarik sebanyak mungkin pelanggan menggunakan jasanya. Permasalah pada Ninja Xpress Margoyoso masih terdapat ketidakpuasan pelanggan atas pelayanan yang diberikan. Berdasarkan masalah tersebut, maka akan dilakukan penelitian menggunakan metode kano dan quality function deployment (QFD). Metode kano digunakan untuk mengetahui atribut yang diinginkan pelangkan, sedangkan metode quality functional deployment(QFD) digunakan untuk menentukan atribut yang perlu dikembangkan untuk rancangan perbaikan. Dari 22 atribut kualitas jasa pengiriman dimana 9 diantaranya menjadi prioritas perbaikan yaitu pegawai mampu menyeleseikan permasalahan yang dihadapi pelanggan, pegawai cepat merespon pelanggan yang datang, Ninja Xpress Margoyoso memiliki lingkungan yang bersih, Ninja Xpress Margoyoso memiliki parkir yang luas, pegawai ramah dan sopan melayani pelanggan, pegawai dapat memberi solusi terhadap keluhan pelanggan, Ninja Xpress Margoyoso menjamin keamanan barang yang dikirim, pegawai memakai seragam kerja, pegawai mempunyai kemampuan untuk menjawab pertanyaan pelanggan. Kemudian dari HOQ disusun rancangan perbaikan prioritas meliputi pembuatan SOP ketat untuk pegawai, pelatihan sikap dan perilaku para pegawai, meningkatkan kebersihan area parkir dan kantor, melakukan evalusi tiap bulan kepada pegawai, dan penambahan pegawai untuk percepatan pengiriman.","PeriodicalId":211102,"journal":{"name":"Journal of Industrial Engineering and Technology","volume":"53 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124890189","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-07-31DOI: 10.24176/jointtech.v2i2.8388
Brav Deva Bernadhi
Pada jaman saat ini, sistem informasi sudah menjadi bagian yang diperlukan perusahaan serta industri kecil dan menengah (IKM). Hal tersebut ditunjang dengan semakin meningkatnya teknologi informasi yang telah menjadi aset penting bagi jalannya proses bisnis. Kesadaran atas pentingnya manajemen informasi merupakan hal yang mendorong majunya IKM. Semakin maju IKM maka semakin maju pula sistem informasi pada IKM tersebut. Industri Kecil Menengah (IKM) khususnya industri pembuatan pakaian jadi adalah IKM yang banyak digeluti oleh masyarakat saat ini. IKM Ruzich merupakan salah satu IKM yang bergerak di bidang industri pembuatan pakaian jadi (lebih khusus yaitu gamis busana muslim wanita). Di masa pandemi Covid-19 ini, IKM Ruzich mulai terkena efeknya dengan sulitnya membuat pengadaan dan persediaan bahan baku dikarenakan beberapa supplier yang tutup. Strategi dengan berbasis online harus dirancang sedemikian rupa agar sistem tersebut berjalan dengan lancar dan dapat membantu sistem pengadaan dan persediaan bahan baku IKM Ruzich. Data Flow Diagram (DFD) digunakan sebagai model awal dalam merancang sistem informasi berbasis Enterprise Resource Planning (ERP). DFD menghasilkan 2 diagram yaitu context diagram yang memperlihatkan proses bisnis IKM Ruzich dan level 1 yang merupakan perincian dari context diagram, serta blueprint yang digunakan untuk melengkapi gambaran sistem dari DFD. Dari gambaran model awal tersebut akan digunakan sebagai referensi untuk perancangan sistem informasi berbasis Enterprise Resource Planning (ERP) pada penelitian berikutnya.
{"title":"DATA FLOW DIAGRAM (DFD) DAN BLUE PRINT SEBAGAI RANCANGAN AWAL PEMBUATAN ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) PADA PENGADAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU (STUDI KASUS : IKM RUZICH SEMARANG)","authors":"Brav Deva Bernadhi","doi":"10.24176/jointtech.v2i2.8388","DOIUrl":"https://doi.org/10.24176/jointtech.v2i2.8388","url":null,"abstract":"Pada jaman saat ini, sistem informasi sudah menjadi bagian yang diperlukan perusahaan serta industri kecil dan menengah (IKM). Hal tersebut ditunjang dengan semakin meningkatnya teknologi informasi yang telah menjadi aset penting bagi jalannya proses bisnis. Kesadaran atas pentingnya manajemen informasi merupakan hal yang mendorong majunya IKM. Semakin maju IKM maka semakin maju pula sistem informasi pada IKM tersebut. Industri Kecil Menengah (IKM) khususnya industri pembuatan pakaian jadi adalah IKM yang banyak digeluti oleh masyarakat saat ini. IKM Ruzich merupakan salah satu IKM yang bergerak di bidang industri pembuatan pakaian jadi (lebih khusus yaitu gamis busana muslim wanita). Di masa pandemi Covid-19 ini, IKM Ruzich mulai terkena efeknya dengan sulitnya membuat pengadaan dan persediaan bahan baku dikarenakan beberapa supplier yang tutup. Strategi dengan berbasis online harus dirancang sedemikian rupa agar sistem tersebut berjalan dengan lancar dan dapat membantu sistem pengadaan dan persediaan bahan baku IKM Ruzich. Data Flow Diagram (DFD) digunakan sebagai model awal dalam merancang sistem informasi berbasis Enterprise Resource Planning (ERP). DFD menghasilkan 2 diagram yaitu context diagram yang memperlihatkan proses bisnis IKM Ruzich dan level 1 yang merupakan perincian dari context diagram, serta blueprint yang digunakan untuk melengkapi gambaran sistem dari DFD. Dari gambaran model awal tersebut akan digunakan sebagai referensi untuk perancangan sistem informasi berbasis Enterprise Resource Planning (ERP) pada penelitian berikutnya.","PeriodicalId":211102,"journal":{"name":"Journal of Industrial Engineering and Technology","volume":"11228 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115430054","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-07-31DOI: 10.24176/jointtech.v2i2.7880
Ahmad Syukron Lail Zam Zam, Dwi Sulistyawati, Noor Nailie Azzat
PT Dian Adi Furni merupakan salah satu perusahaan manufaktur di bidang furniture. Berbagai macam furniture diproduksi dari yang berbentuk antik sampai modern Dalam proses produksi, perusahaan sering mengalami masalah penumpukan dalam proses penyelesaian produk terutama di bagian divisi kursi. Hal ini dikarenakan tingginya permintaan kursi, salah satunya adalah kursi Colonial. Dengan permintaan yang tinggi itu, sering terjadi penumpukan bahan baku di bagian pembuatan komponen sebesar 0,432 m3. Sehingga stasiun kerja lainnya mengalami kelonggaran sebesar 8,9% atau sebanyak 43 menit dari jam kerja 8 jam/hari, sehingga mengganggu operator kerja lainnya sebanyak 6 orang di bagian perakitan. Salah satu cara untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan efisiensi stasiun kerja dengan pendekatan metode line balancing. Setelah dilakukan analisis, stasiun kerja yang optimal diperoleh dengan menggunakan metode Ranked Positional Weight ( RPW ) adalah 4 stasiun kerja dengan line efficiency ( LE ) sebesar 97,95%, balance delay ( D ) sebesar 2,05% dan smoothnes indeks sebesar 492,17 detik. Sedangkan dengan metode Largest Candidate Rule (LCR) adalah 5 stasiun kerja dengan nilai line efficiency ( LE ) 96,77 %, balance delay ( D ) 3,23 % dan smoothnes indeks 285,88 Detik.
{"title":"ANALISIS PRODUKSI KURSI COLONIAL DENGAN METODE LINE BALANCING DI PT DIAN ADI FURNI","authors":"Ahmad Syukron Lail Zam Zam, Dwi Sulistyawati, Noor Nailie Azzat","doi":"10.24176/jointtech.v2i2.7880","DOIUrl":"https://doi.org/10.24176/jointtech.v2i2.7880","url":null,"abstract":"PT Dian Adi Furni merupakan salah satu perusahaan manufaktur di bidang furniture. Berbagai macam furniture diproduksi dari yang berbentuk antik sampai modern Dalam proses produksi, perusahaan sering mengalami masalah penumpukan dalam proses penyelesaian produk terutama di bagian divisi kursi. Hal ini dikarenakan tingginya permintaan kursi, salah satunya adalah kursi Colonial. Dengan permintaan yang tinggi itu, sering terjadi penumpukan bahan baku di bagian pembuatan komponen sebesar 0,432 m3. Sehingga stasiun kerja lainnya mengalami kelonggaran sebesar 8,9% atau sebanyak 43 menit dari jam kerja 8 jam/hari, sehingga mengganggu operator kerja lainnya sebanyak 6 orang di bagian perakitan. Salah satu cara untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan efisiensi stasiun kerja dengan pendekatan metode line balancing. Setelah dilakukan analisis, stasiun kerja yang optimal diperoleh dengan menggunakan metode Ranked Positional Weight ( RPW ) adalah 4 stasiun kerja dengan line efficiency ( LE ) sebesar 97,95%, balance delay ( D ) sebesar 2,05% dan smoothnes indeks sebesar 492,17 detik. Sedangkan dengan metode Largest Candidate Rule (LCR) adalah 5 stasiun kerja dengan nilai line efficiency ( LE ) 96,77 %, balance delay ( D ) 3,23 % dan smoothnes indeks 285,88 Detik.","PeriodicalId":211102,"journal":{"name":"Journal of Industrial Engineering and Technology","volume":"53 61 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128012166","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}