Pub Date : 2023-07-15DOI: 10.31942/spektrum.v20i2.9138
Martinus Aditya Pardiyanto
Pada tanggal 9 Desember 2015 lalu, Indonesia kembali melaksanakan pilkada secara langsung, setelah dulu pilkada sebelumnya dilaksanakan melalui perwakilan. Akan tetapi dalam pelaksanaannya masih menimbulkan permasalahan klasik, seperti banyaknya praktek politik uang. Realitanya masih terjadi kesenjangan yang sangat tinggi antara das sein dan das sollen-nya. Untuk itu perumusan masalah dalam penelitian ini ialah mengapa pelaksanaan pemilihan umum kepala daerah di Indonesia dilaksanakan secara langsung, serta bagaimana urgensi perbaikan pemilihan umum kepala daerah secara langsung dalam perspektif demokrasi menurut Pancasila. Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pendekatan yuridis normatif/doktrinal. Spesifikasi penelitian adalah penelitian deskriptif analitis. Sumber dan jenis data pada penelitian ini merupakan data-data yang terkait dengan penelitian yaitu UU No. 8 Tahun 2015, UUD 1945, buku-buku pustaka tentang pilkada langsung dan media cetak serta media online. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan metode studi pustaka dan studi dokumenter. Teknik analisis data yang dipergunakan di dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan analisis data kualitatif normative. Hasil penelitian adalah alasan pelaksanaan pemilihan umum kepala daerah di Indonesia dilaksanakan secara langsung karena rakyat sudah terbiasa dengan sistem pemilihan langsung serta pelaksanaan pemilihan umum kepala daerah langsung merupakan wujud dari kedaulatan rakyat. Urgensi perbaikan pemilihan umum kepala daerah secara langsung dalam perspektif demokrasi menurut Pancasila adalah perbaikan harus mencakup semua aspek, substansi, struktur dan budaya demokrasi substantif. Dalam perbaikannya agar diperoleh perbaikan yang maksimal dalam pelaksanaan pilkada langsung yang akan datang dibutuhkan kerjasama dari semua elemen masyarakat, partai politik, penyelenggara pemilu maupun pemerintah dalam perbaikannya. Proses demokrasi prosedural harus diganti menjadi proses demokrasi substantif.
{"title":"PERBAIKAN PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH SECARA LANGSUNG DALAM PERSPEKTIF DEMOKRASI PANCASILA","authors":"Martinus Aditya Pardiyanto","doi":"10.31942/spektrum.v20i2.9138","DOIUrl":"https://doi.org/10.31942/spektrum.v20i2.9138","url":null,"abstract":"Pada tanggal 9 Desember 2015 lalu, Indonesia kembali melaksanakan pilkada secara langsung, setelah dulu pilkada sebelumnya dilaksanakan melalui perwakilan. Akan tetapi dalam pelaksanaannya masih menimbulkan permasalahan klasik, seperti banyaknya praktek politik uang. Realitanya masih terjadi kesenjangan yang sangat tinggi antara das sein dan das sollen-nya. Untuk itu perumusan masalah dalam penelitian ini ialah mengapa pelaksanaan pemilihan umum kepala daerah di Indonesia dilaksanakan secara langsung, serta bagaimana urgensi perbaikan pemilihan umum kepala daerah secara langsung dalam perspektif demokrasi menurut Pancasila. Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pendekatan yuridis normatif/doktrinal. Spesifikasi penelitian adalah penelitian deskriptif analitis. Sumber dan jenis data pada penelitian ini merupakan data-data yang terkait dengan penelitian yaitu UU No. 8 Tahun 2015, UUD 1945, buku-buku pustaka tentang pilkada langsung dan media cetak serta media online. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan metode studi pustaka dan studi dokumenter. Teknik analisis data yang dipergunakan di dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan analisis data kualitatif normative. Hasil penelitian adalah alasan pelaksanaan pemilihan umum kepala daerah di Indonesia dilaksanakan secara langsung karena rakyat sudah terbiasa dengan sistem pemilihan langsung serta pelaksanaan pemilihan umum kepala daerah langsung merupakan wujud dari kedaulatan rakyat. Urgensi perbaikan pemilihan umum kepala daerah secara langsung dalam perspektif demokrasi menurut Pancasila adalah perbaikan harus mencakup semua aspek, substansi, struktur dan budaya demokrasi substantif. Dalam perbaikannya agar diperoleh perbaikan yang maksimal dalam pelaksanaan pilkada langsung yang akan datang dibutuhkan kerjasama dari semua elemen masyarakat, partai politik, penyelenggara pemilu maupun pemerintah dalam perbaikannya. Proses demokrasi prosedural harus diganti menjadi proses demokrasi substantif. ","PeriodicalId":21826,"journal":{"name":"Spektrum der Augenheilkunde","volume":"5 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.1,"publicationDate":"2023-07-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"82299942","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-07-15DOI: 10.31942/spektrum.v20i2.9157
Evy Lutvianti, J. J. Prihatmoko
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran perempuan dalam pembangunan desa, serta mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi peran perempuan dalam pembangunan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Teknik pengambilan data diambil melalui wawancara, observasi, serta dokumentasi. Penelitian dilakukan di Desa Dukuhseti, Kecamatan Dukuhseti, Kabupaten Pati. Desa Dukuhseti lama dikenal sebagai desa pelacuran berbasis tradisi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran perempuan dalam pembangunan Desa Dukuhseti, tingkat partisipasi dan keterlibatan perempuan Dukuhseti sudah cukup baik mulai dari keikutsertaan kegiatan PKK, Kader Desa, Kader Posyandu, Fatayat dan Muslimat. Namun dari sisi kuantitas yang menjadi aparatur desa sangat minim. Hal ini disebabkan masih banyak pandangan masyarakat yang menghambat peningkatan peran perempuan. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi peran perempuan dalam pembangunan desa, yaitu usia, tindakat pendidikan, pekerjaan, dan kesenjangan sosial.
{"title":"PERAN PEREMPUAN DALAM PEMBANGUNAN DESA DUKUHSETI, KECAMATAN DUKUHSETI, KABUPATEN PATI","authors":"Evy Lutvianti, J. J. Prihatmoko","doi":"10.31942/spektrum.v20i2.9157","DOIUrl":"https://doi.org/10.31942/spektrum.v20i2.9157","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran perempuan dalam pembangunan desa, serta mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi peran perempuan dalam pembangunan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Teknik pengambilan data diambil melalui wawancara, observasi, serta dokumentasi. Penelitian dilakukan di Desa Dukuhseti, Kecamatan Dukuhseti, Kabupaten Pati. Desa Dukuhseti lama dikenal sebagai desa pelacuran berbasis tradisi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran perempuan dalam pembangunan Desa Dukuhseti, tingkat partisipasi dan keterlibatan perempuan Dukuhseti sudah cukup baik mulai dari keikutsertaan kegiatan PKK, Kader Desa, Kader Posyandu, Fatayat dan Muslimat. Namun dari sisi kuantitas yang menjadi aparatur desa sangat minim. Hal ini disebabkan masih banyak pandangan masyarakat yang menghambat peningkatan peran perempuan. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi peran perempuan dalam pembangunan desa, yaitu usia, tindakat pendidikan, pekerjaan, dan kesenjangan sosial.","PeriodicalId":21826,"journal":{"name":"Spektrum der Augenheilkunde","volume":"21 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.1,"publicationDate":"2023-07-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"84461865","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-07-13DOI: 10.1007/s00717-023-00537-0
O. Zeitz, Laura Wernecke, N. Feltgen, C. Sucker, Jürgen Koscielny, T. Dörner
{"title":"Anticoagulation and platelet aggregation inhibition","authors":"O. Zeitz, Laura Wernecke, N. Feltgen, C. Sucker, Jürgen Koscielny, T. Dörner","doi":"10.1007/s00717-023-00537-0","DOIUrl":"https://doi.org/10.1007/s00717-023-00537-0","url":null,"abstract":"","PeriodicalId":21826,"journal":{"name":"Spektrum der Augenheilkunde","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.1,"publicationDate":"2023-07-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48326525","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-07DOI: 10.1007/s00717-023-00540-5
Farideh Mousavi, Behzad Fallahi Motlagh, N. Taheri, Aminreza Deljoy, Dara Rahmanpour, E. Nasiri
{"title":"A comparative study on the use of fibrin glue versus sutures in pterygium surgery with conjunctivolimbal autograft and its impact on higher-order aberrations","authors":"Farideh Mousavi, Behzad Fallahi Motlagh, N. Taheri, Aminreza Deljoy, Dara Rahmanpour, E. Nasiri","doi":"10.1007/s00717-023-00540-5","DOIUrl":"https://doi.org/10.1007/s00717-023-00540-5","url":null,"abstract":"","PeriodicalId":21826,"journal":{"name":"Spektrum der Augenheilkunde","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.1,"publicationDate":"2023-06-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46559498","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-05DOI: 10.1007/s00717-023-00541-4
C. Faschinger
{"title":"Buchbesprechung „Mein Weg durch die Augenheilkunde“ von Balder P. Gloor","authors":"C. Faschinger","doi":"10.1007/s00717-023-00541-4","DOIUrl":"https://doi.org/10.1007/s00717-023-00541-4","url":null,"abstract":"","PeriodicalId":21826,"journal":{"name":"Spektrum der Augenheilkunde","volume":"37 1","pages":"106-108"},"PeriodicalIF":0.1,"publicationDate":"2023-06-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46770376","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-05-27DOI: 10.24036/spektrumpls.v11i2.120013
Niken Alianda, Ismaniar Ismaniar
This research is motivated by the low language skills of children. This is evidenced by the number of children who cannot provide answers to complex and clear questions, children are not able to communicate in simple and easy-to-understand sentences, suspected of lack of communication in the family. This study aims to: 1) see the picture of communication in the family. 2) Look at the picture of the language development of children aged 5-6 years. 3) Seeing the relationship of family communication with language development in children aged 5-6 years. The method used in this research is a correlational type quantitative approach. The population in this study are mothers who have children aged 5-6 years in RW 03 Air Tawar Barat Village as many as 56 people. The sample used by the researcher is cluster random sampling. The data collection technique used is in the form of a questionnaire. The data analysis technique uses the percentage formula and product moment. The results showed: 1) The description of family communication in RW 03 was considered good. 2) The description of the language development of children aged 5-6 years in RW 03 is not good. 3) There is a relationship of communication in the family with the language development of children aged 5-6 years in RW 03. Keyword: Communication, Speech development
这项研究的动机是儿童的低语言技能。这可以从很多孩子无法对复杂清晰的问题提供答案来证明,孩子无法用简单易懂的句子进行交流,怀疑家庭中缺乏沟通。本研究的目的是:1)看到家庭中沟通的画面。2)看5-6岁儿童的语言发展情况。3)观察5-6岁儿童家庭交流与语言发展的关系。本研究采用的方法是一种相关型定量方法。这项研究的人口是rw03 Air Tawar Barat村有5-6岁孩子的母亲,多达56人。研究者使用的样本是整群随机抽样。所使用的数据收集技术是以问卷的形式。数据分析技术采用百分比公式和积矩。结果表明:1)rw03家庭沟通描述较好。2) rw03对5-6岁儿童的语言发展描述不佳。3) rw03中5-6岁儿童的家庭沟通与语言发展存在一定的关系。关键词:交际;言语发展
{"title":"The Relationship between Communication in the Family and the Development of Speech in Children Aged 5-6 Years in RW 03 Patenggangan","authors":"Niken Alianda, Ismaniar Ismaniar","doi":"10.24036/spektrumpls.v11i2.120013","DOIUrl":"https://doi.org/10.24036/spektrumpls.v11i2.120013","url":null,"abstract":"This research is motivated by the low language skills of children. This is evidenced by the number of children who cannot provide answers to complex and clear questions, children are not able to communicate in simple and easy-to-understand sentences, suspected of lack of communication in the family. This study aims to: 1) see the picture of communication in the family. 2) Look at the picture of the language development of children aged 5-6 years. 3) Seeing the relationship of family communication with language development in children aged 5-6 years. The method used in this research is a correlational type quantitative approach. The population in this study are mothers who have children aged 5-6 years in RW 03 Air Tawar Barat Village as many as 56 people. The sample used by the researcher is cluster random sampling. The data collection technique used is in the form of a questionnaire. The data analysis technique uses the percentage formula and product moment. The results showed: 1) The description of family communication in RW 03 was considered good. 2) The description of the language development of children aged 5-6 years in RW 03 is not good. 3) There is a relationship of communication in the family with the language development of children aged 5-6 years in RW 03. Keyword: Communication, Speech development","PeriodicalId":21826,"journal":{"name":"Spektrum der Augenheilkunde","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135950884","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-02-07DOI: 10.1007/s00717-023-00536-1
Julia Aschauer, Michal Klimek, Ruth Donner, J. Lammer, Philipp Roberts, G. Schmidinger
{"title":"Akanthamöbenkeratitiden in Jugendlichen mit Orthokeratologielinsen","authors":"Julia Aschauer, Michal Klimek, Ruth Donner, J. Lammer, Philipp Roberts, G. Schmidinger","doi":"10.1007/s00717-023-00536-1","DOIUrl":"https://doi.org/10.1007/s00717-023-00536-1","url":null,"abstract":"","PeriodicalId":21826,"journal":{"name":"Spektrum der Augenheilkunde","volume":"1 1","pages":"1-9"},"PeriodicalIF":0.1,"publicationDate":"2023-02-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44443665","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-01-19DOI: 10.31942/spektrum.v20i1.7943
Yulita Nilam Fridiyanti, Ahid Wahyu Kurniawan
Decentralization in Indonesia that took place in the late 1990s has changed the power relationship between the central and regional governments, and placed the community as the main pillar of regional governance. In the formation of regional regulations, community participation is an important element that must be considered. The aim is to analyze community participation in the formation of regional regulations related to development planning. By using a qualitative descriptive analysis method. The results of the study show that community participation in the formation of regional regulations on development planning is still low. Keywords: community participation, development planning, decentralization Abstrak Desentralisasi di Indonesia yang berlangsung pada akhir tahun 1990-an telah mengubah hubungan kekuasaan antara pemerintah pusat dan daerah, dan menempatkan masyarakat sebagai pilar utama pemerintahan daerah. Dalam pembentukan Peraturan Daerah, partisipasi masyarakat merupakan salah satu unsur penting yang harus diperhatikan. Tujuan untuk menganalisa partisipasi masyarakat dalam pembentukan Peraturan Daerah terkait perencanaan pembangunan. Dengan menggunakan metode analisa deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat dalam pembentu kan Peraturan Daerah tentang perencanaan pembangunan menunjukkan angka yang masih rendah. Kata kunci: partisipasi masyarakat, perencanaan pembangunan, desentralisasi
上世纪90年代末,印度尼西亚开始实行分权,改变了中央和地方政府之间的权力关系,使社区成为地方治理的主要支柱。在区域法规的形成过程中,社区参与是一个必须考虑的重要因素。目的是分析社区参与与发展规划有关的区域法规的形成。采用定性描述分析方法。研究结果表明,社区参与区域发展规划法规制定的程度仍然较低。【关键词】社区参与、发展规划、权力下放【摘要】印度尼西亚的权力下放(Desentralisasi) yang berlangsung paada akhir tahun 1990- and telah mengubah hubungan kekuasaan antara pemerintah pusat dan daerah, dan menempatkan masyarakat sebagai pilar utama pemerintahan daerah。我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说。Tujuan untuk menganalisa partisipasi masyarakat dalam pembentukan Peraturan Daerah terkait perencanan pembangunan。登安蒙古纳坎方法分析书写定性。我是说我的女儿,我是说我的女儿,我是说我的女儿,我是说我的女儿,我是说我的女儿,我是说我的女儿。Kata kunci: partisipasi masyarakat, perencanan pembangunan, desentralisasi
{"title":"PENTINGNYA PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MEKANISME PERENCANAAN PEMBANGUNAN DI ERA DESENTRALISASI","authors":"Yulita Nilam Fridiyanti, Ahid Wahyu Kurniawan","doi":"10.31942/spektrum.v20i1.7943","DOIUrl":"https://doi.org/10.31942/spektrum.v20i1.7943","url":null,"abstract":"Decentralization in Indonesia that took place in the late 1990s has changed the power relationship between the central and regional governments, and placed the community as the main pillar of regional governance. In the formation of regional regulations, community participation is an important element that must be considered. The aim is to analyze community participation in the formation of regional regulations related to development planning. By using a qualitative descriptive analysis method. The results of the study show that community participation in the formation of regional regulations on development planning is still low. \u0000 \u0000Keywords: community participation, development planning, decentralization \u0000 \u0000Abstrak \u0000 \u0000Desentralisasi di Indonesia yang berlangsung pada akhir tahun 1990-an telah mengubah hubungan kekuasaan antara pemerintah pusat dan daerah, dan menempatkan masyarakat sebagai pilar utama pemerintahan daerah. Dalam pembentukan Peraturan Daerah, partisipasi masyarakat merupakan salah satu unsur penting yang harus diperhatikan. Tujuan untuk menganalisa partisipasi masyarakat dalam pembentukan Peraturan Daerah terkait perencanaan pembangunan. Dengan menggunakan metode analisa deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat dalam pembentu kan Peraturan Daerah tentang perencanaan pembangunan menunjukkan angka yang masih rendah. \u0000 \u0000Kata kunci: partisipasi masyarakat, perencanaan pembangunan, desentralisasi","PeriodicalId":21826,"journal":{"name":"Spektrum der Augenheilkunde","volume":"54 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.1,"publicationDate":"2023-01-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"82054049","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-01-19DOI: 10.31942/spektrum.v20i1.7944
A. Purwanto
HIV/AIDS epidemic today is not only a health issue but also in many aspects of human life. Its spread and impact that felt by all levels of community cause the importance of consequences for human security. The broad scale of the epidemic leads the United Nations Security Council to do historical effort by adopting 1308 resolution that not only stated health issue in the first time, but also specifically linked the spread of HIV/AIDS to nurture peace and global security. In the first part of the paper, it discusses about what is human security because the concept is a basic of the paper. Further, it discusses how HIV/AIDS can be considered as human security. At the end, it concluded with the recommendation especially for policy makers and practical workers. Keywords: HIV/AIDS, health, human security, South Afrika Abstrak Epidemi HIV/AIDS saat ini tidak hanya menjadi masalah kesehatan tetapi juga dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Penyebaran dan dampaknya yang dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat menyebabkan pentingnya konsekuensi bagi keamanan manusia. Skala epidemi yang luas membuat Dewan Keamanan PBB melakukan upaya historis dengan mengadopsi resolusi 1308 yang tidak hanya pertama kali menyatakan masalah kesehatan, tetapi juga secara khusus menghubungkan penyebaran HIV/AIDS untuk memelihara perdamaian dan keamanan global. Pada bagian pertama paper ini membahas tentang apa itu human security karena konsep tersebut merupakan dasar dari paper ini. Selanjutnya dibahas bagaimana HIV/AIDS dapat dianggap sebagai keamanan manusia. Pada akhirnya diakhiri dengan rekomendasi khususnya bagi pembuat kebijakan dan pekerja praktis. Kata Kunci: HIV/AIDS, health, human security,Afrika Selatan
今天,艾滋病毒/艾滋病的流行不仅是一个健康问题,而且涉及人类生活的许多方面。它的传播和社会各级所感受到的影响对人类安全产生了重要影响。这一流行病的广泛范围促使联合国安理会作出历史性努力,通过了1308号决议,不仅首次提出了卫生问题,而且将艾滋病毒/艾滋病的蔓延具体联系起来,以促进和平与全球安全。在本文的第一部分,讨论了什么是人类安全,因为这是本文的一个基本概念。此外,它还讨论了如何将艾滋病毒/艾滋病视为人类安全。最后,对政策制定者和实际工作者提出了建议。关键词:艾滋病毒/艾滋病;卫生;人类安全;Penyebaran dan paknya yang diasakan oleh selururuh lapisan masyarakat menyebabkan peningya konsekuensi bagi keamanan manusan。Skala流行病yang luas成员Dewan Keamanan PBB melakukan upaya history邓登和mengadopsi决议1308 yang tidak hanya pertama kali menyatakan masalah kesehatan, tetapi juga secara khusus menghubungkan penyebaran HIV/AIDS untuk memelihara perdamaian an Keamanan global。巴基斯坦人的安全文件文件的成员已被批准为人类安全文件。Selanjutnya dibahas bagaimana艾滋病毒/艾滋病dapat dianggap sebagai keamanan手稿。我们的祖国,我们的祖国,我们的祖国,我们的祖国,我们的祖国,我们的祖国,我们的祖国。Kata Kunci:艾滋病毒/艾滋病、健康、人类安全、非洲塞拉坦
{"title":"EPIDEMIC HIV/AIDS DI AFRIKA SELATAN DALAM KAJIAN HUMAN SECURITY","authors":"A. Purwanto","doi":"10.31942/spektrum.v20i1.7944","DOIUrl":"https://doi.org/10.31942/spektrum.v20i1.7944","url":null,"abstract":"HIV/AIDS epidemic today is not only a health issue but also in many aspects of human life. Its spread and impact that felt by all levels of community cause the importance of consequences for human security. The broad scale of the epidemic leads the United Nations Security Council to do historical effort by adopting 1308 resolution that not only stated health issue in the first time, but also specifically linked the spread of HIV/AIDS to nurture peace and global security. In the first part of the paper, it discusses about what is human security because the concept is a basic of the paper. Further, it discusses how HIV/AIDS can be considered as human security. At the end, it concluded with the recommendation especially for policy makers and practical workers. \u0000Keywords: HIV/AIDS, health, human security, South Afrika \u0000 \u0000Abstrak \u0000Epidemi HIV/AIDS saat ini tidak hanya menjadi masalah kesehatan tetapi juga dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Penyebaran dan dampaknya yang dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat menyebabkan pentingnya konsekuensi bagi keamanan manusia. Skala epidemi yang luas membuat Dewan Keamanan PBB melakukan upaya historis dengan mengadopsi resolusi 1308 yang tidak hanya pertama kali menyatakan masalah kesehatan, tetapi juga secara khusus menghubungkan penyebaran HIV/AIDS untuk memelihara perdamaian dan keamanan global. Pada bagian pertama paper ini membahas tentang apa itu human security karena konsep tersebut merupakan dasar dari paper ini. Selanjutnya dibahas bagaimana HIV/AIDS dapat dianggap sebagai keamanan manusia. Pada akhirnya diakhiri dengan rekomendasi khususnya bagi pembuat kebijakan dan pekerja praktis. \u0000 \u0000Kata Kunci: HIV/AIDS, health, human security,Afrika Selatan","PeriodicalId":21826,"journal":{"name":"Spektrum der Augenheilkunde","volume":"64 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.1,"publicationDate":"2023-01-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"90754225","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}