Pub Date : 2022-05-23DOI: 10.32795/widyakesehatan.v4i1.2804
I. A. A. Laksmi
Lansia adalah suatu keadaan yang terjadi di dalam kehidupan manusia yang ditandai dengan penurunan berbagai fungsi organ.Usia merupakan salah satu faktor penentu lamanya tidur yang dibutuhkan seseorang, termasuk pada lansia. Perubahan siklus tidur menjadi penyebab menurunnya kualitas tidur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui yoga dalam meningkatkan kualitas tidur pada lansia. Jenis penelitian adalah kualitatif menggunakan teknik pengumpulan data dengan metode purposive sampling. Dalam penelitian ini menggunakan teori yoga, dimana data penelitian diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa senam yoga dengan gerakan kombinasi seperti meditasi, latihan fisik, dan latihan pranayama mampu membuat saraf otot menjadi regang. Hal ini dapat melancarkan peredaran darah dan merilekskan tubuh dan juga menenangkan pikiran sehingga mampu meningkatkan kualitas tidur dari lansia. Tata laksana terapi senam yoga untuk meningkatkan kualitas tidur pada lansia di Pasraman Yayasan Yoga Markandeya terdiri dari: 1) Pendaftaran dan administrasi; 2) Wawancara pada lansia tentang keluhan apa yang dirasakan. Setelah wawancara, lansia dipersilahkan untuk mengikuti terapi yoga lansia; 3) Selanjutnya pelaksanaan yoga dimulai, diawali dengan pranayama, pemanasan, 4) kemudian dilanjutkan dengan Yoga Suryanamaskara (Pranamasana, Hasta Uttanasama, Padahastasama, Aswa Sancalasana, Parwatasana), 5) Tahap terakhir yaitu relaksasi dengan pose yoga nidra, dimana langkah ini dilakukan dengan posisi berbaring seperti tidur tenangkan pikiran rileks. Implikasi penanganan gangguan tidur menggunakan terapi yoga pada lansia, antara lain tidur nyenyak, menenangkan pikiran, perasaan nyaman meningkatkan kualitas dan durasi tidur, meningkatkan relaksasi, dan waktu tidur lebih teratur, badan lebih sehat dan segar.
{"title":"Terapi Senam Yoga Untuk Meningkatkan Kualitas Tidur Pada Lansia","authors":"I. A. A. Laksmi","doi":"10.32795/widyakesehatan.v4i1.2804","DOIUrl":"https://doi.org/10.32795/widyakesehatan.v4i1.2804","url":null,"abstract":"Lansia adalah suatu keadaan yang terjadi di dalam kehidupan manusia yang ditandai dengan penurunan berbagai fungsi organ.Usia merupakan salah satu faktor penentu lamanya tidur yang dibutuhkan seseorang, termasuk pada lansia. Perubahan siklus tidur menjadi penyebab menurunnya kualitas tidur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui yoga dalam meningkatkan kualitas tidur pada lansia. Jenis penelitian adalah kualitatif menggunakan teknik pengumpulan data dengan metode purposive sampling. Dalam penelitian ini menggunakan teori yoga, dimana data penelitian diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa senam yoga dengan gerakan kombinasi seperti meditasi, latihan fisik, dan latihan pranayama mampu membuat saraf otot menjadi regang. Hal ini dapat melancarkan peredaran darah dan merilekskan tubuh dan juga menenangkan pikiran sehingga mampu meningkatkan kualitas tidur dari lansia. Tata laksana terapi senam yoga untuk meningkatkan kualitas tidur pada lansia di Pasraman Yayasan Yoga Markandeya terdiri dari: 1) Pendaftaran dan administrasi; 2) Wawancara pada lansia tentang keluhan apa yang dirasakan. Setelah wawancara, lansia dipersilahkan untuk mengikuti terapi yoga lansia; 3) Selanjutnya pelaksanaan yoga dimulai, diawali dengan pranayama, pemanasan, 4) kemudian dilanjutkan dengan Yoga Suryanamaskara (Pranamasana, Hasta Uttanasama, Padahastasama, Aswa Sancalasana, Parwatasana), 5) Tahap terakhir yaitu relaksasi dengan pose yoga nidra, dimana langkah ini dilakukan dengan posisi berbaring seperti tidur tenangkan pikiran rileks. Implikasi penanganan gangguan tidur menggunakan terapi yoga pada lansia, antara lain tidur nyenyak, menenangkan pikiran, perasaan nyaman meningkatkan kualitas dan durasi tidur, meningkatkan relaksasi, dan waktu tidur lebih teratur, badan lebih sehat dan segar.","PeriodicalId":23825,"journal":{"name":"Widya Kesehatan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"73514868","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-05-23DOI: 10.32795/widyakesehatan.v4i1.2802
Putu lakustini Cahyaningrum, A. Widyantari, N. P. Artini
Pemanfaatan daun jelatang ayam (Laportea interrupta (L.) Chew) sebagai tanaman obat belum banyak dimanfaatkan oleh masyarakat. Hal ini karena kurangnya informasi yang diberikan. Selain itu, penelitian tentang tumbuhan jelatang ayam (Laportea interrupta (L.) Chew belum banyak dilakukan, sehingga perlu dilakukan pengujian awal untuk mengetahui kandungan dari daun jelatang ayam. Dalam penelitian ini bertujuan untuk menguji skrining fitokimia ekstrak etanol daun jelatang ayam. Metode yang digunakan adalah metode skrining fitokimia. Dari hasil penelitian diperoleh Ekstrak etanol daun jelatang ayam (Laportea. Interrupta (L.) Chew) mengandung metabolit sekunder seperti Flavonoid, alkaloid, triterpenoid, saponin, dan tannin.
{"title":"Skrining Fitokimia Ekstrak Etanol Daun Jelatang Ayam (Laportea Interrupta (L.) Chew)","authors":"Putu lakustini Cahyaningrum, A. Widyantari, N. P. Artini","doi":"10.32795/widyakesehatan.v4i1.2802","DOIUrl":"https://doi.org/10.32795/widyakesehatan.v4i1.2802","url":null,"abstract":"\u0000 \u0000 \u0000Pemanfaatan daun jelatang ayam (Laportea interrupta (L.) Chew) sebagai tanaman obat belum banyak dimanfaatkan oleh masyarakat. Hal ini karena kurangnya informasi yang diberikan. Selain itu, penelitian tentang tumbuhan jelatang ayam (Laportea interrupta (L.) Chew belum banyak dilakukan, sehingga perlu dilakukan pengujian awal untuk mengetahui kandungan dari daun jelatang ayam. Dalam penelitian ini bertujuan untuk menguji skrining fitokimia ekstrak etanol daun jelatang ayam. Metode yang digunakan adalah metode skrining fitokimia. Dari hasil penelitian diperoleh Ekstrak etanol daun jelatang ayam (Laportea. Interrupta (L.) Chew) mengandung metabolit sekunder seperti Flavonoid, alkaloid, triterpenoid, saponin, dan tannin. \u0000 \u0000 \u0000","PeriodicalId":23825,"journal":{"name":"Widya Kesehatan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"86459433","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-05-23DOI: 10.32795/widyakesehatan.v4i1.2806
I. M. Dwipayana
Artikel ini ditulis untuk mengenali gambaran penyakit tuberkulosis paru dan tuberkulosis ekstra paru dengan menggunakan pendekatan studi kasus. Kasus yang diangkat adalah pasien laki-laki, 24 tahun datang sadar rujukan dari Puskesmas Wera ke IGD RSUD Bima, dengan keluhan batuk berdarah kurang lebih 4 hari saat mereka datang ke UGD. Sebelumnya, pasien sudah mengalami batuk selama 3 bulan disertai dahak berwarna kuning kehijauan. Keluhan lain yang dirasakan pasien, yakni sesak nafas, demam naik turun, nyeri pada dada, penurunan berat badan 5 kilogram, dan hilangnya nafsu makan. Pada pemeriksaan tanda vital, didapatkan peningkatan laju napas dan pemeriksaan status general, yaitu auskultasi didapatkan suara rhonki pada kedua paru. Pada pemeriksaan radiologi didapatkan gambaran konsolidasi homogen pada lapangan atas kedua paru disertai bercak-bercak infiltrat pada lapangan paru. Pasien didiagnosis dengan tuberculosis paru dan diberikan pengobatan simptomatis serta OAT sesuai berat badan. Pasien dirawat di ruang isolasi TB selama 5 hari, dan berdasarkan hasil pemeriksaan selama pasien dirawat di rumah sakit, dapat dikenali bahwa pada kasus ini, pasien laki-laki itu mengalami tuberculosis paru dan scrofuloderma, yakni salah satu penyakit menular dan memiliki resiko tinggi, namun apabila segera mendapatkan penanganan, maka prognosis-nya bisa menjadi baik. Pasien kemudian ditatalaksana utama dengan pemberian obat anti tuberkulosis
{"title":"Mengenali Gambaran Penyakit Tuberkulosis Paru Dan Cara Penanganannya","authors":"I. M. Dwipayana","doi":"10.32795/widyakesehatan.v4i1.2806","DOIUrl":"https://doi.org/10.32795/widyakesehatan.v4i1.2806","url":null,"abstract":"Artikel ini ditulis untuk mengenali gambaran penyakit tuberkulosis paru dan tuberkulosis ekstra paru dengan menggunakan pendekatan studi kasus. Kasus yang diangkat adalah pasien laki-laki, 24 tahun datang sadar rujukan dari Puskesmas Wera ke IGD RSUD Bima, dengan keluhan batuk berdarah kurang lebih 4 hari saat mereka datang ke UGD. Sebelumnya, pasien sudah mengalami batuk selama 3 bulan disertai dahak berwarna kuning kehijauan. Keluhan lain yang dirasakan pasien, yakni sesak nafas, demam naik turun, nyeri pada dada, penurunan berat badan 5 kilogram, dan hilangnya nafsu makan. Pada pemeriksaan tanda vital, didapatkan peningkatan laju napas dan pemeriksaan status general, yaitu auskultasi didapatkan suara rhonki pada kedua paru. Pada pemeriksaan radiologi didapatkan gambaran konsolidasi homogen pada lapangan atas kedua paru disertai bercak-bercak infiltrat pada lapangan paru. Pasien didiagnosis dengan tuberculosis paru dan diberikan pengobatan simptomatis serta OAT sesuai berat badan. Pasien dirawat di ruang isolasi TB selama 5 hari, dan berdasarkan hasil pemeriksaan selama pasien dirawat di rumah sakit, dapat dikenali bahwa pada kasus ini, pasien laki-laki itu mengalami tuberculosis paru dan scrofuloderma, yakni salah satu penyakit menular dan memiliki resiko tinggi, namun apabila segera mendapatkan penanganan, maka prognosis-nya bisa menjadi baik. Pasien kemudian ditatalaksana utama dengan pemberian obat anti tuberkulosis","PeriodicalId":23825,"journal":{"name":"Widya Kesehatan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"81771506","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-10-25DOI: 10.32795/widyakesehatan.v3i2.2079
Nita Susilawati, Putu lakustini Cahyaningrum, Ida Bagus Wiryanatha
Penyakit Diabetes Melitus adalah penyakit gangguan metabolik yang ditandai oleh kenaikan kadar gula darah akibat penurunan sekresi insulin oleh sel beta pankreas dan atau fungsi insulin (resistensi insulin). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan tanaman obat yang dapat digunakan untuk mengatasi Diabetes Melitus dengan menggunakan metode purposive sampling. Teori yang digunakan dalam kajian ini adalah teori etnomedisin dan teori fungsionalisme struktural. Teknik pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara secara mendalam dan studi kepustakaan. Hasil dari penelitian di dapatkan jenis tanaman yang dapat dimanfaatkan untuk mengatasi penyakit Diabetes Melitus yaitu : kunyit putih, sambiloto, brotowali, meniran, kelor, pegagan, mimba/intaran, insulin, sereh wangi, jahe merah, sirih merah, binahong, kayu secang, ciplukan, pare, turi, daun wijaya kusuma, daun kersen. Tata cara pemanfaatan tanaman obat untuk mengatasi penyakit Diabetes Melitus adalah dengan meracik tanaman obat menjadi ramuan yang dikemas ke dalam bentuk kapsul, teh herbal, jamu / loloh, mandi uap / steam, membuat ramuan untuk rendaman dan membersihkan luka. Implikasi dari pemanfaatan tanaman sebagai obat untuk mengatasi penyakit Diabetes Melitus, kadar gula yang diderita oleh informan menurun, selain itu informan tidak merasakan gangguan lagi seperti : gatal di kulit, susah tidur, sering diare, sering panas dalam, sering nyeri saat menstruasi. Informan merasakan imunitas lebih terjaga, bau badanhilang, lebih sehat dan kuat dalam melakukan aktivitas sehari - hari, metabolisme tubuh semakin baik, serta kualitas tidurnya menjadi lebih baik setelah mengkonsumsi ramuan herbal tersebut.
{"title":"PEMANFAATAN TANAMAN OBAT UNTUK MENGATASI PENYAKIT DIABETES MELITUS DI KOTA DENPASAR","authors":"Nita Susilawati, Putu lakustini Cahyaningrum, Ida Bagus Wiryanatha","doi":"10.32795/widyakesehatan.v3i2.2079","DOIUrl":"https://doi.org/10.32795/widyakesehatan.v3i2.2079","url":null,"abstract":"Penyakit Diabetes Melitus adalah penyakit gangguan metabolik yang ditandai oleh kenaikan kadar gula darah akibat penurunan sekresi insulin oleh sel beta pankreas dan atau fungsi insulin (resistensi insulin). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan tanaman obat yang dapat digunakan untuk mengatasi Diabetes Melitus dengan menggunakan metode purposive sampling. Teori yang digunakan dalam kajian ini adalah teori etnomedisin dan teori fungsionalisme struktural. Teknik pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara secara mendalam dan studi kepustakaan. Hasil dari penelitian di dapatkan jenis tanaman yang dapat dimanfaatkan untuk mengatasi penyakit Diabetes Melitus yaitu : kunyit putih, sambiloto, brotowali, meniran, kelor, pegagan, mimba/intaran, insulin, sereh wangi, jahe merah, sirih merah, binahong, kayu secang, ciplukan, pare, turi, daun wijaya kusuma, daun kersen. Tata cara pemanfaatan tanaman obat untuk mengatasi penyakit Diabetes Melitus adalah dengan meracik tanaman obat menjadi ramuan yang dikemas ke dalam bentuk kapsul, teh herbal, jamu / loloh, mandi uap / steam, membuat ramuan untuk rendaman dan membersihkan luka. Implikasi dari pemanfaatan tanaman sebagai obat untuk mengatasi penyakit Diabetes Melitus, kadar gula yang diderita oleh informan menurun, selain itu informan tidak merasakan gangguan lagi seperti : gatal di kulit, susah tidur, sering diare, sering panas dalam, sering nyeri saat menstruasi. Informan merasakan imunitas lebih terjaga, bau badanhilang, lebih sehat dan kuat dalam melakukan aktivitas sehari - hari, metabolisme tubuh semakin baik, serta kualitas tidurnya menjadi lebih baik setelah mengkonsumsi ramuan herbal tersebut.","PeriodicalId":23825,"journal":{"name":"Widya Kesehatan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"85232264","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-10-25DOI: 10.32795/widyakesehatan.v3i2.2086
N. P. Artini
Daun marigold (Tagetes erecta L) merupakan salah satu tanaman yang memiliki aktivitas antioksidan karena mengandung senyawa flavonoid. Tujuan dari penelitian yaitu mengetahui aktivitas antioksidan fraksi air. Metode yang digunakan yaitu DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil) diukur dengan Spektrofotometer UVVis. Pada uji skrining fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak etanol dan fraksi air positif mengandung flavonoid, alkaloid, dan tannin. Uji aktivitas antioksidan diperoleh nilai IC50 fraksi air yaitu 106,0852 ppm dengan kategori antioksidan sedang.
{"title":"KANDUNGAN ANTIOKSIDAN FRAKSI AIR DAUN MARIGOLD (Tagetes erecta L.)","authors":"N. P. Artini","doi":"10.32795/widyakesehatan.v3i2.2086","DOIUrl":"https://doi.org/10.32795/widyakesehatan.v3i2.2086","url":null,"abstract":"Daun marigold (Tagetes erecta L) merupakan salah satu tanaman yang memiliki aktivitas antioksidan karena mengandung senyawa flavonoid. Tujuan dari penelitian yaitu mengetahui aktivitas antioksidan fraksi air. Metode yang digunakan yaitu DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil) diukur dengan Spektrofotometer UVVis. Pada uji skrining fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak etanol dan fraksi air positif mengandung flavonoid, alkaloid, dan tannin. Uji aktivitas antioksidan diperoleh nilai IC50 fraksi air yaitu 106,0852 ppm dengan kategori antioksidan sedang.","PeriodicalId":23825,"journal":{"name":"Widya Kesehatan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"78263466","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-10-25DOI: 10.32795/widyakesehatan.v3i2.2085
Putu lakustini Cahyaningrum, N. Sudaryati
Bali memiliki sebuah warisan budaya yang mencakup pengobatan tradisional Bali yang dikenal dengan nama usada. Usada merupakan jenis pengobatan tradisional Bali dimana salah satunya menggunakan tumbuhan sebagai bahan obat. Tumbuhan obat tersebut diracik dan diramu sedemikian rupa sehingga menjadi minuman tradisional yang di Bali disebut dengan loloh. Masyarakat Bali sudah sejak turun menurun mengkonsumsi lolohuntuk menjaga kesehatan. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah budaya minum loloh masih dilakukan sampai saat ini oleh masyarakat dan jenis loloh yang diminum terutama disaat pandemic covid 19 seperti sekarang ini. Dalam penelitian ini menggunakan metode purpose sampling dan menggunakan pendekatan sosiologi kesehatan melalui teknik wawancara mendalam dan kuisioner terhadap masyarakat yang masih minum loloh. Teori dalam penelitian menggunakan fenomenologi sebagai akibat dari prilaku, keyakinan dan persepsi masyarakat terhadap budaya minum loloh. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa budaya minum loloh masih dilakukan sampai sekarang ini oleh masyarakat Bali disebabkan karena adanya informasi dari media cetak maupun media elektronik, adanya kepercayaan masyarakat terhadap minuman tradisional dan minimnya efek samping. jenis loloh yang dikonsumsi yaitu loloh kunyit asem, loloh don base, loloh jahe merah, loloh cemcem, loloh mengkudu (tibah), loloh sembung, loloh pegagan, loloh daun waru, loloh daun katuk dan loloh temulawak.
{"title":"BUDAYA MINUM LOLOH SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN IMUNITAS TUBUH DIMASA PANDEMI COVID 19","authors":"Putu lakustini Cahyaningrum, N. Sudaryati","doi":"10.32795/widyakesehatan.v3i2.2085","DOIUrl":"https://doi.org/10.32795/widyakesehatan.v3i2.2085","url":null,"abstract":"Bali memiliki sebuah warisan budaya yang mencakup pengobatan tradisional Bali yang dikenal dengan nama usada. Usada merupakan jenis pengobatan tradisional Bali dimana salah satunya menggunakan tumbuhan sebagai bahan obat. Tumbuhan obat tersebut diracik dan diramu sedemikian rupa sehingga menjadi minuman tradisional yang di Bali disebut dengan loloh. Masyarakat Bali sudah sejak turun menurun mengkonsumsi lolohuntuk menjaga kesehatan. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah budaya minum loloh masih dilakukan sampai saat ini oleh masyarakat dan jenis loloh yang diminum terutama disaat pandemic covid 19 seperti sekarang ini. Dalam penelitian ini menggunakan metode purpose sampling dan menggunakan pendekatan sosiologi kesehatan melalui teknik wawancara mendalam dan kuisioner terhadap masyarakat yang masih minum loloh. Teori dalam penelitian menggunakan fenomenologi sebagai akibat dari prilaku, keyakinan dan persepsi masyarakat terhadap budaya minum loloh. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa budaya minum loloh masih dilakukan sampai sekarang ini oleh masyarakat Bali disebabkan karena adanya informasi dari media cetak maupun media elektronik, adanya kepercayaan masyarakat terhadap minuman tradisional dan minimnya efek samping. jenis loloh yang dikonsumsi yaitu loloh kunyit asem, loloh don base, loloh jahe merah, loloh cemcem, loloh mengkudu (tibah), loloh sembung, loloh pegagan, loloh daun waru, loloh daun katuk dan loloh temulawak.","PeriodicalId":23825,"journal":{"name":"Widya Kesehatan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"76865959","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-10-25DOI: 10.32795/widyakesehatan.v3i2.2087
Kadek Sintya Kristina Arsari, A. A. P. Mediastari, Ida bagus Suatama
Data WHO menyatakan bahwa jumlah perokok yang ada di dunia sebanyak 30% adalah remaja. Metode komplementer yang dilakukan dalam mengatasi ketergantungan rokok pada remaja dengan hipnoterapi. Hipnoterapi merupakan suatu teknik relaksasi dengan pemanfaatan sugesti untuk mengatasi masalah psikologi. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui, tata laksana, implikasi hipnoterapi kepada pecandu rokok remaja. Jenis penelitian ini kualitatif, menggunakan metode snowball sampling dengan sasaran pecandu rokok remaja usia 19-22 tahun yang dilakukan pada klinik hipnoterapi di Kota Denpasar. Penelitian ini dilakukan berdasarkan pendekatan psikologi dan menggunakan teori psikologi. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa hipnoterapi dapat mengatasi ketergantungan rokok pada remaja karena hipnoterapi memanfaatkan sugesti dalam terapinya, tata laksana dalam hipnoterapi dengan wawancara pra induksi atau pre-talk dan sugestivitas, induksi, deepening dan depth level test, hypnotheraupetic dan termination. Implikasi yang terjadi pada klien setelah mendapatkan hipnoterapi adalah klien merasa nyaman, tenang, bahagia, stamina meningkat serta mampu berpikir lebih bijaksana.
{"title":"HIPNOTERAPI UNTUK PECANDU ROKOK USIA REMAJA","authors":"Kadek Sintya Kristina Arsari, A. A. P. Mediastari, Ida bagus Suatama","doi":"10.32795/widyakesehatan.v3i2.2087","DOIUrl":"https://doi.org/10.32795/widyakesehatan.v3i2.2087","url":null,"abstract":"Data WHO menyatakan bahwa jumlah perokok yang ada di dunia sebanyak 30% adalah remaja. Metode komplementer yang dilakukan dalam mengatasi ketergantungan rokok pada remaja dengan hipnoterapi. Hipnoterapi merupakan suatu teknik relaksasi dengan pemanfaatan sugesti untuk mengatasi masalah psikologi. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui, tata laksana, implikasi hipnoterapi kepada pecandu rokok remaja. Jenis penelitian ini kualitatif, menggunakan metode snowball sampling dengan sasaran pecandu rokok remaja usia 19-22 tahun yang dilakukan pada klinik hipnoterapi di Kota Denpasar. Penelitian ini dilakukan berdasarkan pendekatan psikologi dan menggunakan teori psikologi. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa hipnoterapi dapat mengatasi ketergantungan rokok pada remaja karena hipnoterapi memanfaatkan sugesti dalam terapinya, tata laksana dalam hipnoterapi dengan wawancara pra induksi atau pre-talk dan sugestivitas, induksi, deepening dan depth level test, hypnotheraupetic dan termination. Implikasi yang terjadi pada klien setelah mendapatkan hipnoterapi adalah klien merasa nyaman, tenang, bahagia, stamina meningkat serta mampu berpikir lebih bijaksana.","PeriodicalId":23825,"journal":{"name":"Widya Kesehatan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"81035764","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-10-25DOI: 10.32795/widyakesehatan.v3i2.2084
Gede Hyugiswara, Ida bagus Suatama, Sang Ayu Made Yuliari
Perkembangan ilmu pengetahuan saat ini bergerak sangat cepat serta membawa perubahan polahidup setiap individu menjadi lebih kompleks, sehingga hal ini menuntut individu untuk meningkatkan pola kinerjanya. Pola kinerja individu dipengaruhi oleh kesehatan individu. Salah satu faktor yang mempengaruhi kesehatan adalah gaya hidup, sehingga gaya hidup yang tidak tepat dapat menyebabkan dispepsia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penanganan dispepsia menggunakan prana dengan metode purposive sampling. Penelitian ini menggunakan teori kesehatan dan teori struktural fungsional dengan pendekatan ilmu kesehatan ayurweda. Data penelitian diperoleh melalui wawancara, observasi, dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian, penanganan dispepsia hasilnya akan lebih sempurna jika diberikan pengobatan dengan mengkombinasikan pengobatan tradisional komplementer dan pengobatan konvensional. Tatalaksana penanganan terdiri dari: pendaftaran di bagian administrasi, diagnosa medis, pasien mengambil posisi duduk atau tidur dan berdoa memohon kesembuhan, penelusuran aura, penyapuan pada cakra pasien, therapist memberikan energi pada cakra solar pleksus dan cakra pusar, setelah itu menstabilkan prana pada tubuh pasien, melepaskan hubungan prana antara therapist dan pasien, selanjutnya therapist dan pasien berdoa dan mengucapkan rasa terimakasih kepada Tuhan, therapist memberikan saran agar bagian tubuh yang diberikan prana tidak boleh terkena air karena tubuh dalam proses penyerapan prana. Implikasi penanganan dispepsia menggunakan prana, antara lain: mengurangi keluhan nyeri dan panas di uluhati, mengurangi mual, mengurangi perih, kembung dan rasa penuh pada perut, dan dapat tidur dengan baik dan bangunpun baik.
{"title":"PENANGANAN DISPEPSIA DENGAN PRANA (STUDI KASUS DI RSUP SANGLAH)","authors":"Gede Hyugiswara, Ida bagus Suatama, Sang Ayu Made Yuliari","doi":"10.32795/widyakesehatan.v3i2.2084","DOIUrl":"https://doi.org/10.32795/widyakesehatan.v3i2.2084","url":null,"abstract":"Perkembangan ilmu pengetahuan saat ini bergerak sangat cepat serta membawa perubahan polahidup setiap individu menjadi lebih kompleks, sehingga hal ini menuntut individu untuk meningkatkan pola kinerjanya. Pola kinerja individu dipengaruhi oleh kesehatan individu. Salah satu faktor yang mempengaruhi kesehatan adalah gaya hidup, sehingga gaya hidup yang tidak tepat dapat menyebabkan dispepsia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penanganan dispepsia menggunakan prana dengan metode purposive sampling. Penelitian ini menggunakan teori kesehatan dan teori struktural fungsional dengan pendekatan ilmu kesehatan ayurweda. Data penelitian diperoleh melalui wawancara, observasi, dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian, penanganan dispepsia hasilnya akan lebih sempurna jika diberikan pengobatan dengan mengkombinasikan pengobatan tradisional komplementer dan pengobatan konvensional. Tatalaksana penanganan terdiri dari: pendaftaran di bagian administrasi, diagnosa medis, pasien mengambil posisi duduk atau tidur dan berdoa memohon kesembuhan, penelusuran aura, penyapuan pada cakra pasien, therapist memberikan energi pada cakra solar pleksus dan cakra pusar, setelah itu menstabilkan prana pada tubuh pasien, melepaskan hubungan prana antara therapist dan pasien, selanjutnya therapist dan pasien berdoa dan mengucapkan rasa terimakasih kepada Tuhan, therapist memberikan saran agar bagian tubuh yang diberikan prana tidak boleh terkena air karena tubuh dalam proses penyerapan prana. Implikasi penanganan dispepsia menggunakan prana, antara lain: mengurangi keluhan nyeri dan panas di uluhati, mengurangi mual, mengurangi perih, kembung dan rasa penuh pada perut, dan dapat tidur dengan baik dan bangunpun baik.","PeriodicalId":23825,"journal":{"name":"Widya Kesehatan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"79407001","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-10-25DOI: 10.32795/widyakesehatan.v3i2.2081
Ni Made Sinarsari
Hipertensi merupakan penyakit tidak menular serta menjadi masalah kesehatan secara global. Bedasarkan data WHO pada tahun 2014 terdapat sekitar 600 juta penderita hipertensi di seluruh dunia. Riset kesehatan dasar pada tahun 2013 mencatat prevalensi hipertensi di Indonesia sebesar 25,8 %, dengan prevalensi tertinggi terdapat di Bangka Belitung (30,9%), diikuti Kalimantan Selatan (30,8%), Kalimantan Timur (29,6%) dan Jawa Barat (29,4%).. Hipertensi sebagai sebuah penyakit kronis dipengaruhi oleh berbagai faktor Salah satunya adalah pola makan. Upaya terkait penanganan hipertensi salah satunya dengan cara mengatur pola makan ahara yoga. Ahara Yoga sangat penting bagi penderita hipertensi dalam meningkatkan kualitas hidup. Menjaga makan yang teratur,terukur dan terarah dapat meningkatkan kesehatan fisik, mental, mengurangi resiko penyakit dan memelihara fungsi tubuh secara optimal
{"title":"AHARA YOGA BAGI PENDERITA HIPERTENSI","authors":"Ni Made Sinarsari","doi":"10.32795/widyakesehatan.v3i2.2081","DOIUrl":"https://doi.org/10.32795/widyakesehatan.v3i2.2081","url":null,"abstract":"Hipertensi merupakan penyakit tidak menular serta menjadi masalah kesehatan secara global. Bedasarkan data WHO pada tahun 2014 terdapat sekitar 600 juta penderita hipertensi di seluruh dunia. Riset kesehatan dasar pada tahun 2013 mencatat prevalensi hipertensi di Indonesia sebesar 25,8 %, dengan prevalensi tertinggi terdapat di Bangka Belitung (30,9%), diikuti Kalimantan Selatan (30,8%), Kalimantan Timur (29,6%) dan Jawa Barat (29,4%).. Hipertensi sebagai sebuah penyakit kronis dipengaruhi oleh berbagai faktor Salah satunya adalah pola makan. Upaya terkait penanganan hipertensi salah satunya dengan cara mengatur pola makan ahara yoga. Ahara Yoga sangat penting bagi penderita hipertensi dalam meningkatkan kualitas hidup. Menjaga makan yang teratur,terukur dan terarah dapat meningkatkan kesehatan fisik, mental, mengurangi resiko penyakit dan memelihara fungsi tubuh secara optimal","PeriodicalId":23825,"journal":{"name":"Widya Kesehatan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"91470129","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-05-10DOI: 10.32795/widyakesehatan.v3i1.1653
Ni Wayan Odiya Cancer Ceria, Sang Ayu Made Yuliari, Anak Agung Putu Agung Mediastari
Totok wajah membantu penampilan wajah menjadi cantik alami. Totok wajah adalah teknik menotok atau menekan dengan ujung jari tangan pada titik-tertentu di wajah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan bahwa totok wajah bisa mempercantik wajah secara alami. Penelitian ini dilakukan secara kualitatif dengan metode purposive sampling. Teori yang digunakan adalah struktural fungsional dan teori etnografi. Teknik yang di gunakan pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara dan studi kepustakaan. Sasaran penelitian ini adalah terapis dan klien di Sri Ayu salon & Spa. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa totok wajah bisa mempercantik secara alami karena dapat melancarkan peredaran darah dan ada banyak saluran energi yang secara anatomis merupakan persimpangan penting saraf, vena, arteri, dan ligamen di wajah di aktifkan dengan gerakan massage dan teknik totok wajah yaitu: di antara kedua alis di atas tulang hidung, di atas alis, di sisi kepala dan bagian luar mata, di dalam rongga hidung, di samping hidung, di bawah kedua telinga, di dahi serta di pelipis dan kepala. Tata cara totok wajah di mulai dari proses: wawancara, persiapan alat dan bahan, membersihkan wajah, scrub wajah, massage wajah, penotokan sesuai titik marma di wajah, pengolesan masker di wajah dan mengangkat masker, pemberian toner, pengolesan krim wajah sampai ke leher. Implikasi cantik alami dengan totok wajah adalah: Mengatasi sakit kepala yang disebabkan oleh mata lelah dan sinusitis, menghilangkan stres dan rasa cemas, meredakan migrain, membuat kulit wajah, mampu meningkatkan aliran darah, memperlancar pengiriman nutrisi dan oksigen ke kulit wajah, serta membantu merangsang pembentukan kolagen.
{"title":"Cantik Alami Dengan Totok Wajah","authors":"Ni Wayan Odiya Cancer Ceria, Sang Ayu Made Yuliari, Anak Agung Putu Agung Mediastari","doi":"10.32795/widyakesehatan.v3i1.1653","DOIUrl":"https://doi.org/10.32795/widyakesehatan.v3i1.1653","url":null,"abstract":"Totok wajah membantu penampilan wajah menjadi cantik alami. Totok wajah adalah teknik menotok atau menekan dengan ujung jari tangan pada titik-tertentu di wajah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan bahwa totok wajah bisa mempercantik wajah secara alami. Penelitian ini dilakukan secara kualitatif dengan metode purposive sampling. Teori yang digunakan adalah struktural fungsional dan teori etnografi. Teknik yang di gunakan pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara dan studi kepustakaan. Sasaran penelitian ini adalah terapis dan klien di Sri Ayu salon & Spa. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa totok wajah bisa mempercantik secara alami karena dapat melancarkan peredaran darah dan ada banyak saluran energi yang secara anatomis merupakan persimpangan penting saraf, vena, arteri, dan ligamen di wajah di aktifkan dengan gerakan massage dan teknik totok wajah yaitu: di antara kedua alis di atas tulang hidung, di atas alis, di sisi kepala dan bagian luar mata, di dalam rongga hidung, di samping hidung, di bawah kedua telinga, di dahi serta di pelipis dan kepala. Tata cara totok wajah di mulai dari proses: wawancara, persiapan alat dan bahan, membersihkan wajah, scrub wajah, massage wajah, penotokan sesuai titik marma di wajah, pengolesan masker di wajah dan mengangkat masker, pemberian toner, pengolesan krim wajah sampai ke leher. Implikasi cantik alami dengan totok wajah adalah: Mengatasi sakit kepala yang disebabkan oleh mata lelah dan sinusitis, menghilangkan stres dan rasa cemas, meredakan migrain, membuat kulit wajah, mampu meningkatkan aliran darah, memperlancar pengiriman nutrisi dan oksigen ke kulit wajah, serta membantu merangsang pembentukan kolagen.","PeriodicalId":23825,"journal":{"name":"Widya Kesehatan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-05-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"81668589","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}