Pub Date : 2023-10-26DOI: 10.32795/widyakesehatan.v5i2.4825
Putut Dewantha Jenar, Sang Ayu Made Yuliari, Ida Bagus Suatama
Penyakit kulit umumnya disebabkan oleh virus, bakteri, jamur, atau berasal dari dalam tubuh. Manifestasi penyakit kulit seperti gatal-gatal, ruam, bintik, serta nyeri pada kulit. Penyakit kulit dapat ditangani dengan pengobatan tradisional, yakni menggunakan unsur prthivi (unsur dari Panca Maha Bhuta). Dalam sistem pengobatan Ayurweda penggunaan unsur prthivi disebut dengan Mitti Chikitsa dan pada beberapa negara dikenal dengan Mud Therapy. Penelitian dilakukan di Panglukatan Beji Selati, Desa Bunutin, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli. Dimana pada Panglukatan Beji Selati ini terdapat prosesi menggunakan tanah merah dalam rangkaian ritual melukatnya. Masyarakat mempercayai dan meyakini bahwa tanah merah dapat mengurahi keluhan penyakit kulit maupun penyakit lainnya (sekala dan niskala). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan unsur prthivi dalam pengobatan, khususnya tanah merah. Jenis penelitian ini adalah kualitatif, menggunakan teori etnomedisin dan teori fungsionalisme struktural. Dalam penelitian ini, data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, studi kepustakaan, dan dokumentasi. Metode pengambilan data dengan purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanah merah di Panglukatan Beji Selati dapat digunakan untuk penyembuhan penyakit kulit karena adanya kepercayaan masyarakat serta kandungan mineral seperti seng (Zn), tembaga (Cu), besi (Fe), dan magnesium (Mg). Tata cara penggunaan tanah merah di Panglukatan Beji Selati terdapat pada rangkaian ritual melukat yang tidak dapat dipisahkan untuk mendapatkan suatu manfaat. Serta implikasi dari penggunaan tanah merah adalah dapat mengobati sakit gigi, meredakan nyeri otot, menjaga kesehatan kulit, mengatasi rematik dan nyeri pada daerah perut, dan menyegarkan tubuh, serta menunda tanda penuaan.
{"title":"Penggunaan Tanah Merah di Panglukatan Beji Selati","authors":"Putut Dewantha Jenar, Sang Ayu Made Yuliari, Ida Bagus Suatama","doi":"10.32795/widyakesehatan.v5i2.4825","DOIUrl":"https://doi.org/10.32795/widyakesehatan.v5i2.4825","url":null,"abstract":"Penyakit kulit umumnya disebabkan oleh virus, bakteri, jamur, atau berasal dari dalam tubuh. Manifestasi penyakit kulit seperti gatal-gatal, ruam, bintik, serta nyeri pada kulit. Penyakit kulit dapat ditangani dengan pengobatan tradisional, yakni menggunakan unsur prthivi (unsur dari Panca Maha Bhuta). Dalam sistem pengobatan Ayurweda penggunaan unsur prthivi disebut dengan Mitti Chikitsa dan pada beberapa negara dikenal dengan Mud Therapy. Penelitian dilakukan di Panglukatan Beji Selati, Desa Bunutin, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli. Dimana pada Panglukatan Beji Selati ini terdapat prosesi menggunakan tanah merah dalam rangkaian ritual melukatnya. Masyarakat mempercayai dan meyakini bahwa tanah merah dapat mengurahi keluhan penyakit kulit maupun penyakit lainnya (sekala dan niskala). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan unsur prthivi dalam pengobatan, khususnya tanah merah. Jenis penelitian ini adalah kualitatif, menggunakan teori etnomedisin dan teori fungsionalisme struktural. Dalam penelitian ini, data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, studi kepustakaan, dan dokumentasi. Metode pengambilan data dengan purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanah merah di Panglukatan Beji Selati dapat digunakan untuk penyembuhan penyakit kulit karena adanya kepercayaan masyarakat serta kandungan mineral seperti seng (Zn), tembaga (Cu), besi (Fe), dan magnesium (Mg). Tata cara penggunaan tanah merah di Panglukatan Beji Selati terdapat pada rangkaian ritual melukat yang tidak dapat dipisahkan untuk mendapatkan suatu manfaat. Serta implikasi dari penggunaan tanah merah adalah dapat mengobati sakit gigi, meredakan nyeri otot, menjaga kesehatan kulit, mengatasi rematik dan nyeri pada daerah perut, dan menyegarkan tubuh, serta menunda tanda penuaan.","PeriodicalId":23825,"journal":{"name":"Widya Kesehatan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134910353","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-10-26DOI: 10.32795/widyakesehatan.v5i2.4827
Ni Made Sinarsari
Perut kembung sering dialami oleh lanjut usia (lansia). Lansia terjadi penurunan secara fisiologis pada organ dalam tubuh. Konsumsi makanan yang sedikit serat, aktifitas yang kurang, pola makan serta pola istirahat berpengaruh terhadap intensitas kejadian perut kembung. Tujuan dari penelitian ini untuk melakukan analisa keterkaitan antara intentitas kejadian perut kembung pada lansia dengan samana vayu mudra. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional dengan populasi semua lansia yang mengalami perut kembung di Banjar Nyuh Kuning,
Mas, Ubud, Gianyar, Bali. Jumlah total sampel yang mengalami perut kembung sebanyak 34 responden, dengan ketentuan purposive sampling. Variabel dalam penelitian ini adalah samana vayu
mudra dan intensitas perut kembung. Pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian yaitu
kuisioner. Analisa data mempergunakan uji korelasi spearmans rho. Hasil dari penelitian ini menunjukkan 34 lansia yang mengalami keluhan perut kembung, setelah melakukan latihan samana vayu mudra selama 15 menit setiap 2 jam sebelum dan sesudah makan dalam kurun waktu 6 bulan penelitian. Berdasarkan analisis hasil uji statistik, menunjukkan adanya hubungan antara latihan samana vayu mudra dengan intensitas perut kembung pada lansia. Simpulan dalam penelitian ini adalah latihan samana vayu mudra yang dilakukan secara teratur, terukur, terarah berhubungan dengan intensitas kejadian perut kembung pada lansia.
{"title":"Samana Vayu Mudra Dengan Intensitas Kejadian Perut Kembung Pada Lanjut Usia","authors":"Ni Made Sinarsari","doi":"10.32795/widyakesehatan.v5i2.4827","DOIUrl":"https://doi.org/10.32795/widyakesehatan.v5i2.4827","url":null,"abstract":"Perut kembung sering dialami oleh lanjut usia (lansia). Lansia terjadi penurunan secara fisiologis pada organ dalam tubuh. Konsumsi makanan yang sedikit serat, aktifitas yang kurang, pola makan serta pola istirahat berpengaruh terhadap intensitas kejadian perut kembung. Tujuan dari penelitian ini untuk melakukan analisa keterkaitan antara intentitas kejadian perut kembung pada lansia dengan samana vayu mudra. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional dengan populasi semua lansia yang mengalami perut kembung di Banjar Nyuh Kuning,
 Mas, Ubud, Gianyar, Bali. Jumlah total sampel yang mengalami perut kembung sebanyak 34 responden, dengan ketentuan purposive sampling. Variabel dalam penelitian ini adalah samana vayu
 mudra dan intensitas perut kembung. Pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian yaitu
 kuisioner. Analisa data mempergunakan uji korelasi spearmans rho. Hasil dari penelitian ini menunjukkan 34 lansia yang mengalami keluhan perut kembung, setelah melakukan latihan samana vayu mudra selama 15 menit setiap 2 jam sebelum dan sesudah makan dalam kurun waktu 6 bulan penelitian. Berdasarkan analisis hasil uji statistik, menunjukkan adanya hubungan antara latihan samana vayu mudra dengan intensitas perut kembung pada lansia. Simpulan dalam penelitian ini adalah latihan samana vayu mudra yang dilakukan secara teratur, terukur, terarah berhubungan dengan intensitas kejadian perut kembung pada lansia.
","PeriodicalId":23825,"journal":{"name":"Widya Kesehatan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134910351","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-10-26DOI: 10.32795/widyakesehatan.v5i2.4824
Anak Agung Ayu Reka Andjani, Putu Lakustini Cahyaningrum, Ida Bagus Putra Suta
Stroke adalah penyakit yang berbahaya yang dapat melumpuhkan seluruh tubuh penderitanya, menghambat produktivitas kerja, bahkan berujung pada kematian. Indonesia merupakan negara dengan prevalensi stroke terbesar di Negara Asia. Sebagian besar penyebab stroke di Indonesia saat ini disebabkan oleh faktor ekonomi, gaya hidup, dan pola makan. Terdapat dua jenis stroke yakni iskemik dan non-iskemik. Stroke iskemik terjadi ketika pembuluh darah tersumbat oleh thromboembolic, sehingga mengakibatkan daerah di bawah sumbatan
tersebut mengalami iskemik. Salah satu cara untuk membantu dalam penanganan stroke iskemik adalah terapi
akupunktur. Akupunktur merupakan salah satu jenis pengobatan dan peningkatan kesehatan dengan cara menusukkan jarum khusus ke permukaan tubuh. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menggambarkan berbagai layanan pengobatan tradisional komplementer, khususnya terapi akupunktur, yang diberikan kepada pasien stroke iskemik di Kota Denpasar. Studi ini adalah penelitian kualitatif yang menggunakan teori fungsionalisme struktural, etnografi, dan pendekatan Ayurweda, terutama Marma Chikitsa. Penelitian ini menggunakan kajian dokumen, observasi, wawancara, dan catatan untuk mengumpulkan data. Purposive sampling adalah metode pengambilan sampel yang digunakan. Studi menunjukkan bahwa akupunktur dapat membantu mengembalikan keseimbangan energi (Qi) dalam tubuh dengan merangsang titik-titik akupunktur, sehingga membantu membuka dan melancarkan peredaran darah. Titik akupunktur utama yang digunakan praktisi adalah LI.4, LI.11 dan ST.36. Efek yang dirasakan setelah pengobatan akupunktur memberikan perasaan nyaman dan tenang, peningkatan
{"title":"Terapi Akupunktur Untuk Pasien Stroke Iskemik","authors":"Anak Agung Ayu Reka Andjani, Putu Lakustini Cahyaningrum, Ida Bagus Putra Suta","doi":"10.32795/widyakesehatan.v5i2.4824","DOIUrl":"https://doi.org/10.32795/widyakesehatan.v5i2.4824","url":null,"abstract":"Stroke adalah penyakit yang berbahaya yang dapat melumpuhkan seluruh tubuh penderitanya, menghambat produktivitas kerja, bahkan berujung pada kematian. Indonesia merupakan negara dengan prevalensi stroke terbesar di Negara Asia. Sebagian besar penyebab stroke di Indonesia saat ini disebabkan oleh faktor ekonomi, gaya hidup, dan pola makan. Terdapat dua jenis stroke yakni iskemik dan non-iskemik. Stroke iskemik terjadi ketika pembuluh darah tersumbat oleh thromboembolic, sehingga mengakibatkan daerah di bawah sumbatan
 tersebut mengalami iskemik. Salah satu cara untuk membantu dalam penanganan stroke iskemik adalah terapi
 akupunktur. Akupunktur merupakan salah satu jenis pengobatan dan peningkatan kesehatan dengan cara menusukkan jarum khusus ke permukaan tubuh. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menggambarkan berbagai layanan pengobatan tradisional komplementer, khususnya terapi akupunktur, yang diberikan kepada pasien stroke iskemik di Kota Denpasar. Studi ini adalah penelitian kualitatif yang menggunakan teori fungsionalisme struktural, etnografi, dan pendekatan Ayurweda, terutama Marma Chikitsa. Penelitian ini menggunakan kajian dokumen, observasi, wawancara, dan catatan untuk mengumpulkan data. Purposive sampling adalah metode pengambilan sampel yang digunakan. Studi menunjukkan bahwa akupunktur dapat membantu mengembalikan keseimbangan energi (Qi) dalam tubuh dengan merangsang titik-titik akupunktur, sehingga membantu membuka dan melancarkan peredaran darah. Titik akupunktur utama yang digunakan praktisi adalah LI.4, LI.11 dan ST.36. Efek yang dirasakan setelah pengobatan akupunktur memberikan perasaan nyaman dan tenang, peningkatan","PeriodicalId":23825,"journal":{"name":"Widya Kesehatan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134910350","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-10-26DOI: 10.32795/widyakesehatan.v5i2.4828
I Wayan Redi Aryanta
Kajian pustaka ini bertujuan untuk mengetahui kandungan gizi dan manfaat tempe untuk kesehatan. Hasil penelusuran literatur menunjukkan bahwa tempe kaya dengan berbagai zat gizi yang penting untuk kesehatan, terutama protein dengan asam-asam amino esensial yang lengkap, mineral kalsium, fosfor, kalium, zat besi, magnesium, mangan, seng dan tembaga, viatamin B12, riboflavin, niasin, vitamin A, D, E dan vitamin K. Selain itu, tempe kaya dengan asam-asam lemak tidak jenuh majemuk, serat pangan, antioksidan (isoflavon), probiotik dan antibiotika alami, serta rendah lemak jenuh, stakiosa, rafinosa, dan asam fitat. Kandungan tempe seperti ini disebabkan oleh aktivitas kapang tempe terutama Rhizopus oligosporus, kecuali vitamin B12 yang dihasilkan oleh aktivitas Klebsiella pneumoniae dan Citrobacter freundii yang merupakan kontaminan. Manfaat tempe untuk kesehatan adalah: meningkatkan sistem kekebalan tubuh, membantu mencegah berbagai penyakit degeneratif (penyakit jantung koroner, diabetes , kanker dan lain-lain), menurunkan risiko penyakit kardiovaskuler, mencegah penyakit anemia, mencegah osteoporosis dan meningkatkan kesehatan tulang dan gigi, meningkatkan kesehatan otot, mencegah asma, mengurangi risiko Parkinson, bermanfaat untuk ibu hamil dalam meningkatkan suasana hati dan kecerdasan bayi, baik digunakan sebagai menu diet, mencegah terjadinya proses penuaan secara dini, dan meningkatkan kesehatan saluran pencernaan.
{"title":"KANDUNGAN GIZI DAN MANFAAT TEMPE BAGI KESEHATAN","authors":"I Wayan Redi Aryanta","doi":"10.32795/widyakesehatan.v5i2.4828","DOIUrl":"https://doi.org/10.32795/widyakesehatan.v5i2.4828","url":null,"abstract":"Kajian pustaka ini bertujuan untuk mengetahui kandungan gizi dan manfaat tempe untuk kesehatan. Hasil penelusuran literatur menunjukkan bahwa tempe kaya dengan berbagai zat gizi yang penting untuk kesehatan, terutama protein dengan asam-asam amino esensial yang lengkap, mineral kalsium, fosfor, kalium, zat besi, magnesium, mangan, seng dan tembaga, viatamin B12, riboflavin, niasin, vitamin A, D, E dan vitamin K. Selain itu, tempe kaya dengan asam-asam lemak tidak jenuh majemuk, serat pangan, antioksidan (isoflavon), probiotik dan antibiotika alami, serta rendah lemak jenuh, stakiosa, rafinosa, dan asam fitat. Kandungan tempe seperti ini disebabkan oleh aktivitas kapang tempe terutama Rhizopus oligosporus, kecuali vitamin B12 yang dihasilkan oleh aktivitas Klebsiella pneumoniae dan Citrobacter freundii yang merupakan kontaminan. Manfaat tempe untuk kesehatan adalah: meningkatkan sistem kekebalan tubuh, membantu mencegah berbagai penyakit degeneratif (penyakit jantung koroner, diabetes , kanker dan lain-lain), menurunkan risiko penyakit kardiovaskuler, mencegah penyakit anemia, mencegah osteoporosis dan meningkatkan kesehatan tulang dan gigi, meningkatkan kesehatan otot, mencegah asma, mengurangi risiko Parkinson, bermanfaat untuk ibu hamil dalam meningkatkan suasana hati dan kecerdasan bayi, baik digunakan sebagai menu diet, mencegah terjadinya proses penuaan secara dini, dan meningkatkan kesehatan saluran pencernaan.","PeriodicalId":23825,"journal":{"name":"Widya Kesehatan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134910204","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-10-26DOI: 10.32795/widyakesehatan.v5i2.4830
I Made Kresna Aditama Duarba, Anak Agung Putu Agung Mediastari, Ida Bagus Wiryanatha
Tidur adalah salah satu bentuk adaptasi bayi terhadap lingkungannya. Anak-anak memperlihatkan perubahan perilaku sebagai akibat kurang tidur. Kekurangan tidur pada anak-anak dan orang dewasa mengakibatkan gangguan perilaku. Salah satu terapi non farmakologis untuk mengatasi masalah kurang tidur bayi adalah pijat bayi. Pijat bayi adalah bentuk sentuhan kepada bayi untuk memberikan rangsangan keluarnya hormon endorphine yang bisa menurunkan nyeri sehingga bayi menjadi tenang dan mengurangi frekuensi menangis dengan demikian pijatan juga meningkatkan kualitas tidur bayi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, mendeskripsikan dan menerapkan pelayanan tradisional komplementer khususnya Manfaat Pijat Bayi Dalam Perbaikan Kualitas Tidur Balita Di Praktek Bidan Mandiri Ni Made Sinarsari. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan teori fungsionalisme struktural serta pendekatan Ayurweda khusunya pada Abhyanga, Panchakarma dan Marmas. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu melalui observasi, wawancara, studi pustaka, dokumentasi. Teknik mengambil sampel menggunakan purposive sampling. Dari hasil penelitian didapatkan 18 responden balita mulai dari 1-5 tahun di Kota Denpasar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pijat bayi dapat memperbaiki kualitas tidur balita, mampu melancarkan sirkulasi darah, memberikan efek rileks, merangsang otot motorik, memperbaiki kekebalan serta menambah jumlah produksi sel darah putih yang membuat menjadi lebih sehat dan tidak rewel serta mampu mengurangi rasa sakit sehingga membuat bayi tidur lebih berkualitas.
{"title":"MANFAAT PIJAT BAYI DALAM PERBAIKAN KUALITAS TIDUR BALITA DI PRAKTEK BIDAN MANDIRI NI MADE SINARSARI","authors":"I Made Kresna Aditama Duarba, Anak Agung Putu Agung Mediastari, Ida Bagus Wiryanatha","doi":"10.32795/widyakesehatan.v5i2.4830","DOIUrl":"https://doi.org/10.32795/widyakesehatan.v5i2.4830","url":null,"abstract":"
 Tidur adalah salah satu bentuk adaptasi bayi terhadap lingkungannya. Anak-anak memperlihatkan perubahan perilaku sebagai akibat kurang tidur. Kekurangan tidur pada anak-anak dan orang dewasa mengakibatkan gangguan perilaku. Salah satu terapi non farmakologis untuk mengatasi masalah kurang tidur bayi adalah pijat bayi. Pijat bayi adalah bentuk sentuhan kepada bayi untuk memberikan rangsangan keluarnya hormon endorphine yang bisa menurunkan nyeri sehingga bayi menjadi tenang dan mengurangi frekuensi menangis dengan demikian pijatan juga meningkatkan kualitas tidur bayi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, mendeskripsikan dan menerapkan pelayanan tradisional komplementer khususnya Manfaat Pijat Bayi Dalam Perbaikan Kualitas Tidur Balita Di Praktek Bidan Mandiri Ni Made Sinarsari. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan teori fungsionalisme struktural serta pendekatan Ayurweda khusunya pada Abhyanga, Panchakarma dan Marmas. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu melalui observasi, wawancara, studi pustaka, dokumentasi. Teknik mengambil sampel menggunakan purposive sampling. Dari hasil penelitian didapatkan 18 responden balita mulai dari 1-5 tahun di Kota Denpasar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pijat bayi dapat memperbaiki kualitas tidur balita, mampu melancarkan sirkulasi darah, memberikan efek rileks, merangsang otot motorik, memperbaiki kekebalan serta menambah jumlah produksi sel darah putih yang membuat menjadi lebih sehat dan tidak rewel serta mampu mengurangi rasa sakit sehingga membuat bayi tidur lebih berkualitas.","PeriodicalId":23825,"journal":{"name":"Widya Kesehatan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134910352","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-10-26DOI: 10.32795/widyakesehatan.v5i2.4832
Ni Putu Rahayu Artini
Konsumsi arak secara berlebihan dalam jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan pada fungusi hati yang ditandai dengan adanya peningkatan kadar alkaline phosphatase (ALP) yang melebihi nilai rujukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh lama bekerja terhadap kadar ALP pada peminum arak di Kelurahan Renon, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental croossectional dan analisis deskriptif. Pengambilan darah dilakukan pada 30 peminum arak dengan menggunakan teknik pengambilan sampel berupa random sampling. Kadar ALP diukur dengan menggunakan alat photometer. Hasil penelitian dari kadar ALP diperoleh masih berada pada rentang nilai normal, kadar ALP tertinggi adalah 271 U/L dan kadar terendah adalah 102 U/L dengan rata-rata adalah 188± 0,02 U/L.
长期过度饮酒会对肝功能造成损害,其特点是酒精磷酸水平增加,超过转诊值。本研究的目的是确定过去在登巴萨镇南登巴萨区酒精饮酒者水平上的工作影响。本研究是croossectionation和描述性分析的实验研究。30名品酒者采用了一种罕见的抽样技术进行采血。阿尔普的水平是用照相仪器测量的。阿尔卑斯山水平的研究结果还在正常范围值,阿尔卑斯山水平最高的是271 U / L和最低水平是102 U / L和平均是188±0.005 U / L。
{"title":"PENGARUH TINGKAT KONSUMSI ARAK TERHADAP KADAR ALKALINE PHOSPHATASE (ALP) PADA PEMINUM ARAK DI KELURAHAN RENON, KECAMATAN DENPASAR SELATAN, KOTA DENPASAR","authors":"Ni Putu Rahayu Artini","doi":"10.32795/widyakesehatan.v5i2.4832","DOIUrl":"https://doi.org/10.32795/widyakesehatan.v5i2.4832","url":null,"abstract":"Konsumsi arak secara berlebihan dalam jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan pada fungusi hati yang ditandai dengan adanya peningkatan kadar alkaline phosphatase (ALP) yang melebihi nilai rujukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh lama bekerja terhadap kadar ALP pada peminum arak di Kelurahan Renon, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental croossectional dan analisis deskriptif. Pengambilan darah dilakukan pada 30 peminum arak dengan menggunakan teknik pengambilan sampel berupa random sampling. Kadar ALP diukur dengan menggunakan alat photometer. Hasil penelitian dari kadar ALP diperoleh masih berada pada rentang nilai normal, kadar ALP tertinggi adalah 271 U/L dan kadar terendah adalah 102 U/L dengan rata-rata adalah 188± 0,02 U/L.","PeriodicalId":23825,"journal":{"name":"Widya Kesehatan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134910205","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-05-12DOI: 10.32795/widyakesehatan.v5i1.4060
Ni Luh Made Dwi Kartina, Putu Lakustini Cahyaningrum, Ida Bagus Putra Suta
Sehat merupakan keadaan kondisi fisik, mental dan kesejahteraan sosial yang merupakan satu kesatuan yang tidak hanya bebas dari penyakit atau kecacatan. Salah satu cara untuk hidup yang sehat adalah dengan menjaga kebugaran jasmani. Kebugaran jasmani adalah kemampuan organ tubuh dalam menjalankan fungsinya tanpa merasa kelelahan serta memiliki cadangan energi untuk melakukan aktifitas yang tidak terduga. Untuk meningkatkan kebugaran jasmani bisa dilakukan dengan cara komplementer yaitu berupa akupresur. Akupresur dikenal dengan tusuk jari atau totok yang memberikan stimulasi di sejumlah titik tubuh dan manfaatnya meningkatkan daya tahan tubuh. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui berapa pengaruh dan relevansi akupresur terhadap tingkat kebugaran pegawai di UPTD Kesehatan Pengobatan Tradisional. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode pre-eksperimen dimana menekankan analisis data numerikal (angka) dan diolah mengunakan metode statistik. Rancangan yang digunakan berupa pre-test dan post-test one group design yaitu penelitian mengunakan satu kelas ekperimen tanpa kelas pembanding. Populasi penelitian sebanyak 60 orang Metode pengumpulan dengan melakukan pengukuran kebugaran jasmani mengunakan metode rockpot, dan metode intervensi akupresur pada titik LI 4, ST 36 dan SP 6. Analisis data mengunakan aplikasi SPSS version 25. Berdasarkan hasil penelitian terhadap 41 responden yang terdiri dari 25 laki-laki dan 16 perempuan dengan rentang usia 21-60 tahun. Hasil pengukuran sebelum intervensi skor Vo2max rentang 23-45, sesudah intervensi menjadi 24-48, rata-rata kenaikan skor 1,46. Analisis data nilai probabilitas Asmp.Sig (2-tailed) 0,000 dimana jika probabilitas Asmp.Sig < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima dengan demikian ada pengaruh akupresur terhadap tingkat kebugaran jasmani Pegawai di UPTD Kesehatan Pengobatan Tradisional.
{"title":"Pengaruh Akupresur Terhadap Tingkat Kebugaran Jasmani Pegawai Di Uptd Kesehatan Pengobatan Tradisional","authors":"Ni Luh Made Dwi Kartina, Putu Lakustini Cahyaningrum, Ida Bagus Putra Suta","doi":"10.32795/widyakesehatan.v5i1.4060","DOIUrl":"https://doi.org/10.32795/widyakesehatan.v5i1.4060","url":null,"abstract":"Sehat merupakan keadaan kondisi fisik, mental dan kesejahteraan sosial yang merupakan satu kesatuan yang tidak hanya bebas dari penyakit atau kecacatan. Salah satu cara untuk hidup yang sehat adalah dengan menjaga kebugaran jasmani. Kebugaran jasmani adalah kemampuan organ tubuh dalam menjalankan fungsinya tanpa merasa kelelahan serta memiliki cadangan energi untuk melakukan aktifitas yang tidak terduga. Untuk meningkatkan kebugaran jasmani bisa dilakukan dengan cara komplementer yaitu berupa akupresur. Akupresur dikenal dengan tusuk jari atau totok yang memberikan stimulasi di sejumlah titik tubuh dan manfaatnya meningkatkan daya tahan tubuh. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui berapa pengaruh dan relevansi akupresur terhadap tingkat kebugaran pegawai di UPTD Kesehatan Pengobatan Tradisional. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode pre-eksperimen dimana menekankan analisis data numerikal (angka) dan diolah mengunakan metode statistik. Rancangan yang digunakan berupa pre-test dan post-test one group design yaitu penelitian mengunakan satu kelas ekperimen tanpa kelas pembanding. Populasi penelitian sebanyak 60 orang Metode pengumpulan dengan melakukan pengukuran kebugaran jasmani mengunakan metode rockpot, dan metode intervensi akupresur pada titik LI 4, ST 36 dan SP 6. Analisis data mengunakan aplikasi SPSS version 25. Berdasarkan hasil penelitian terhadap 41 responden yang terdiri dari 25 laki-laki dan 16 perempuan dengan rentang usia 21-60 tahun. Hasil pengukuran sebelum intervensi skor Vo2max rentang 23-45, sesudah intervensi menjadi 24-48, rata-rata kenaikan skor 1,46. Analisis data nilai probabilitas Asmp.Sig (2-tailed) 0,000 dimana jika probabilitas Asmp.Sig < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima dengan demikian ada pengaruh akupresur terhadap tingkat kebugaran jasmani Pegawai di UPTD Kesehatan Pengobatan Tradisional.","PeriodicalId":23825,"journal":{"name":"Widya Kesehatan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135423207","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-05-12DOI: 10.32795/widyakesehatan.v5i1.4064
Ni Wayan Meyna Sitra, Sang Ayu Made Yuliari, Ida Bagus Suatama
Gangguan mental yaitu dimana kondisi mental seseorang yang terpengaruh oleh beberapa faktor, banyak orang Bali mengalami gangguan jiwa yang disebabkan oleh faktor non-medis atau niskala. Penyakit niskala dapat diobati dengan melakukan suatu ritual pembersihan diri menggunakan air yang disebut dengan malukat. Air dikatakan memiliki kemampuan merekam dan menerima kata-kata yang disampaikan melalui doa, sehingga energi air diperlukan, utamanya dalam terapi kesehatan, baik dalam penyembuhan fisik maupun psikis. Penelitian ini dilakukan di Panglukatan Pura Panca Tirta yang terletak di Desa Nongan, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui digunakannya unsur air sebagai sarana pengobatan, khususnya mengenai Panglukatan. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif dengan menggunakan teori fenomenologi dan fungsionalisme struktural. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan, observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa Panglukatan Pura Panca Tirta ini terdapat lima pancoran yang dipercaya dan diyakini oleh masyarakat dapat mengobati penyakit medis (sekala) yaitu gangguan mental, hysteria dan stress sedangkan penyakit non-medis (niskala) yaitu black magic dan bebainan, selain itu suasana sejuk dan tenang yang membuat pengunjung nyaman pada saat ritual malukat. Tata cara Panglukatan di Pura Panca Tirta diawali dengan matur piuning kemudian malukat di salah satu pancoran, kemudian sembahyang. Serta implikasi dari Panglukatan di Pura Panca Tirta adalah dapat meredakan nyeri otot, pembersihan diri, gagap bicara, memohon keturunan, dan menyegarkan tubuh.
{"title":"Panglukatan untuk Mengatasi Gangguan Mental di Pura Panca Tirta, Desa Nongan, Karangasem","authors":"Ni Wayan Meyna Sitra, Sang Ayu Made Yuliari, Ida Bagus Suatama","doi":"10.32795/widyakesehatan.v5i1.4064","DOIUrl":"https://doi.org/10.32795/widyakesehatan.v5i1.4064","url":null,"abstract":"Gangguan mental yaitu dimana kondisi mental seseorang yang terpengaruh oleh beberapa faktor, banyak orang Bali mengalami gangguan jiwa yang disebabkan oleh faktor non-medis atau niskala. Penyakit niskala dapat diobati dengan melakukan suatu ritual pembersihan diri menggunakan air yang disebut dengan malukat. Air dikatakan memiliki kemampuan merekam dan menerima kata-kata yang disampaikan melalui doa, sehingga energi air diperlukan, utamanya dalam terapi kesehatan, baik dalam penyembuhan fisik maupun psikis. Penelitian ini dilakukan di Panglukatan Pura Panca Tirta yang terletak di Desa Nongan, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui digunakannya unsur air sebagai sarana pengobatan, khususnya mengenai Panglukatan. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif dengan menggunakan teori fenomenologi dan fungsionalisme struktural. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan, observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa Panglukatan Pura Panca Tirta ini terdapat lima pancoran yang dipercaya dan diyakini oleh masyarakat dapat mengobati penyakit medis (sekala) yaitu gangguan mental, hysteria dan stress sedangkan penyakit non-medis (niskala) yaitu black magic dan bebainan, selain itu suasana sejuk dan tenang yang membuat pengunjung nyaman pada saat ritual malukat. Tata cara Panglukatan di Pura Panca Tirta diawali dengan matur piuning kemudian malukat di salah satu pancoran, kemudian sembahyang. Serta implikasi dari Panglukatan di Pura Panca Tirta adalah dapat meredakan nyeri otot, pembersihan diri, gagap bicara, memohon keturunan, dan menyegarkan tubuh.","PeriodicalId":23825,"journal":{"name":"Widya Kesehatan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135422946","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-05-12DOI: 10.32795/widyakesehatan.v5i1.4063
I Wayan Redi Aryanta
Hasil kajian pustaka menunjukkan bahwa ikan salmon (Salmonidae) lahir di sungai dan hidup liar di samudra Atlantik dan Pasifik. Lima negara terbesar penghasil dan pengekspor ikan salmon hasil tangkap dan budidaya dalam bentuk segar atau dingin adalah Norwegia, Swedia, Inggris Raya, Chili dan Kanada. Indonesia termasuk salah satu negara pengimpor ikan salmon. Berbagai zat gizi yang terkandung didalam ikan salmon per 100 g adalah: 140- 179 kalori, 6,40-10,43 g lemak, 19,93-20,00 g protein, 136 mikrog vitamin A, 0,05 mg vitamin B1, 0,11 mg vitamin B2, 8,42 mg vitamin B3, 4,0 mg vitamin C, 394 mg kalium, 47 mg natrium, 30 mg magnesium, 26 mg kalsium, 0,25- 0,44 mg seng, 0,25 mg zat besi, 40 mikrog tembaga, 36,5 mikrog selenium, 25 mikrog folat,1,33 g abu dan 71,54 g air. Lemak didalam ikan salmon sangat kaya dengan asam lemak omega 3, sedangkan protein tersusun oleh asam amino esensial terutama triptofan. Secara kualitatif, ikan salmon juga mengandung vitamin B6, vitamin B12, vitamin D, niacin, asam pantotenat, tiamin, senyawa antioksidan astaxanthin, dan senyawa bioaktif kalsitonin. Terkait dengan kesehatan, ikan salmon bermanfaat untuk: mengurangi risiko penyakit jantung, melindungi kesehatan tulang, membantu mengatasi peradangan, menjaga kesehatan otak, menurunkan berat badan, menjaga tekanan darah tetap stabil, menjaga kesehatan mata, menjaga kesehatan kulit, mencegah dan mengobati kanker, meningkatkan proses metabolisme, meningkatkan kesehatan mental, meningkatkan kesehatan ibu hamil dan janin, meningkatkan kualitas tidur, dan meningkatkan daya tahan tubuh.
{"title":"Manfaat Ikan Salmon Untuk Kesehatan","authors":"I Wayan Redi Aryanta","doi":"10.32795/widyakesehatan.v5i1.4063","DOIUrl":"https://doi.org/10.32795/widyakesehatan.v5i1.4063","url":null,"abstract":"Hasil kajian pustaka menunjukkan bahwa ikan salmon (Salmonidae) lahir di sungai dan hidup liar di samudra Atlantik dan Pasifik. Lima negara terbesar penghasil dan pengekspor ikan salmon hasil tangkap dan budidaya dalam bentuk segar atau dingin adalah Norwegia, Swedia, Inggris Raya, Chili dan Kanada. Indonesia termasuk salah satu negara pengimpor ikan salmon. Berbagai zat gizi yang terkandung didalam ikan salmon per 100 g adalah: 140- 179 kalori, 6,40-10,43 g lemak, 19,93-20,00 g protein, 136 mikrog vitamin A, 0,05 mg vitamin B1, 0,11 mg vitamin B2, 8,42 mg vitamin B3, 4,0 mg vitamin C, 394 mg kalium, 47 mg natrium, 30 mg magnesium, 26 mg kalsium, 0,25- 0,44 mg seng, 0,25 mg zat besi, 40 mikrog tembaga, 36,5 mikrog selenium, 25 mikrog folat,1,33 g abu dan 71,54 g air. Lemak didalam ikan salmon sangat kaya dengan asam lemak omega 3, sedangkan protein tersusun oleh asam amino esensial terutama triptofan. Secara kualitatif, ikan salmon juga mengandung vitamin B6, vitamin B12, vitamin D, niacin, asam pantotenat, tiamin, senyawa antioksidan astaxanthin, dan senyawa bioaktif kalsitonin. Terkait dengan kesehatan, ikan salmon bermanfaat untuk: mengurangi risiko penyakit jantung, melindungi kesehatan tulang, membantu mengatasi peradangan, menjaga kesehatan otak, menurunkan berat badan, menjaga tekanan darah tetap stabil, menjaga kesehatan mata, menjaga kesehatan kulit, mencegah dan mengobati kanker, meningkatkan proses metabolisme, meningkatkan kesehatan mental, meningkatkan kesehatan ibu hamil dan janin, meningkatkan kualitas tidur, dan meningkatkan daya tahan tubuh.","PeriodicalId":23825,"journal":{"name":"Widya Kesehatan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135423206","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-05-12DOI: 10.32795/widyakesehatan.v5i1.4065
Gusti Ayu Linda, Ida Bagus Putra Suta, Ida Bagus Wiryanatha
Nyeri bahu (frozen shoulder) adalah nyeri atau kekakuan disekitar bahu yang menyebabkan penderitanya sulit menggerakkan sendi bahu ataupun lengan atas. Penyakit ini timbul pada usia 50 tahun keatas, dan disebabkan oleh beberapa faktor seperti immobilisasi yang lama, cedera, trauma, maupun penyebab cuaca atau paparan udara dingin. Salah satu upaya untuk meringankan nyeri pada bahu adalah terapi akupresur. Terapi akupresur merupakan jenis tindakan pengobatan maupun untuk peningkatan kualitas kesehatan seseorang dengan cara penekanan pada titik-titik tertentu menggunakan jari ataupun benda tumpul. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan pelayanan kesehatan tradisional komplementer, khususnya terapi akupresur untuk meringankan nyeri pada bahu (frozen shoulder) di Kecamatan Denpasar Timur. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan teori etnomedisin dan fungsionalisme struktural serta pendekatan Ayurweda, khususnya Marma Chikitsa. Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini yaitu studi kepustakaan, observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik purposive sampling. Berdasarkan hasil penelitian, terapi akupresur merupakan terapi yang aman dan dapat mengembalikan keseimbangan energi (Qi) dalam tubuh dengan menstimulasi titik-titik meridian atau titik marma sehingga membantu membuka dan memperlancar peredaran darah maupun sirkulasi energi, serta penekanan pada titik lokal akan menyebabkan otot-otot yang spasme (kram atau nyeri) akan mengalami relaksasi kembali. Titik akupresur yang dominan digunakan oleh praktisi adalah LI.4, LI.10, GB.20, GB.21, SI.9 dan SI.11. Implikasi yang dirasakan setelah menjalani terapi akupresur adalah membantu meningkatkan kualitas tidur, merasa lebih nyaman dan tenang, memperlancar sistem pencernaan, hingga dapat membantu mengatasi rasa kesemutan dan nyeri.
{"title":"Terapi Akupresur untuk Meringankan Nyeri Sendi Pada Bahu (Frozen Shoulder)","authors":"Gusti Ayu Linda, Ida Bagus Putra Suta, Ida Bagus Wiryanatha","doi":"10.32795/widyakesehatan.v5i1.4065","DOIUrl":"https://doi.org/10.32795/widyakesehatan.v5i1.4065","url":null,"abstract":"Nyeri bahu (frozen shoulder) adalah nyeri atau kekakuan disekitar bahu yang menyebabkan penderitanya sulit menggerakkan sendi bahu ataupun lengan atas. Penyakit ini timbul pada usia 50 tahun keatas, dan disebabkan oleh beberapa faktor seperti immobilisasi yang lama, cedera, trauma, maupun penyebab cuaca atau paparan udara dingin. Salah satu upaya untuk meringankan nyeri pada bahu adalah terapi akupresur. Terapi akupresur merupakan jenis tindakan pengobatan maupun untuk peningkatan kualitas kesehatan seseorang dengan cara penekanan pada titik-titik tertentu menggunakan jari ataupun benda tumpul. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan pelayanan kesehatan tradisional komplementer, khususnya terapi akupresur untuk meringankan nyeri pada bahu (frozen shoulder) di Kecamatan Denpasar Timur. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan teori etnomedisin dan fungsionalisme struktural serta pendekatan Ayurweda, khususnya Marma Chikitsa. Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini yaitu studi kepustakaan, observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik purposive sampling. Berdasarkan hasil penelitian, terapi akupresur merupakan terapi yang aman dan dapat mengembalikan keseimbangan energi (Qi) dalam tubuh dengan menstimulasi titik-titik meridian atau titik marma sehingga membantu membuka dan memperlancar peredaran darah maupun sirkulasi energi, serta penekanan pada titik lokal akan menyebabkan otot-otot yang spasme (kram atau nyeri) akan mengalami relaksasi kembali. Titik akupresur yang dominan digunakan oleh praktisi adalah LI.4, LI.10, GB.20, GB.21, SI.9 dan SI.11. Implikasi yang dirasakan setelah menjalani terapi akupresur adalah membantu meningkatkan kualitas tidur, merasa lebih nyaman dan tenang, memperlancar sistem pencernaan, hingga dapat membantu mengatasi rasa kesemutan dan nyeri.","PeriodicalId":23825,"journal":{"name":"Widya Kesehatan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135422947","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}