Pub Date : 2022-01-13DOI: 10.32938/jppol.v3i3.1558
Maria Delsiana Bouk
Masalah yang melatarbelakangi penelitian ini adalah “Bagaimana strategi komisi pemilihan umum KPU kabupaten Malaka dalam meningkatkan partisipasi politik pemilih pemula pada pilkada”? Fokus penelitian adalah “partisipasi politik pemilih pemula pada pilkada di Kabupaten Malaka Tahun 2020” tujuan penelitian adalah “untuk mengetahui sejauh mana partisipasi politik pemilih pemula pada pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah di kabupaten Malaka” Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Dengan sumber data dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan sumber data sekunder. Hasil penelitian menunjukan bahwa Penelitian mengenai strategi Komisi Pemilihan Umum KPU kabupaten Malaka dalam meningkatkan partisipasi politik pemilih pemula pada pilkada Tahun 2020 dianalisis penelitian dengan menggunakan teori Mohtar Mos, oed yang terdiri dari dua dimensi yaitu Perencanaan dan Pelaksanaan berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan penelitian serta penjabaran dari masing-masing dari dimensi dan teori yang digunakan, maka peneliti menarik kesimpulan bahwa pelaksanaan strategi KPU Kabupaten Malaka dalam meningkatkan partisipasi politik pemilih pemula pada pilkada belum berjalan dengan baik pencapaian yang belum maksimal ini tidak terlepas dari faktor-faktor keterbatasan sumber daya manusia, keterbatasan anggaran yang dimiliki KPU Kabupaten Malaka
{"title":"STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM (KPU) DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI POLITIK PEMILIH PEMULA PADA PILKADA DI KABUPATEN MALAKA TAHUN 2020","authors":"Maria Delsiana Bouk","doi":"10.32938/jppol.v3i3.1558","DOIUrl":"https://doi.org/10.32938/jppol.v3i3.1558","url":null,"abstract":"Masalah yang melatarbelakangi penelitian ini adalah “Bagaimana strategi komisi pemilihan umum KPU kabupaten Malaka dalam meningkatkan partisipasi politik pemilih pemula pada pilkada”? Fokus penelitian adalah “partisipasi politik pemilih pemula pada pilkada di Kabupaten Malaka Tahun 2020” tujuan penelitian adalah “untuk mengetahui sejauh mana partisipasi politik pemilih pemula pada pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah di kabupaten Malaka” Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Dengan sumber data dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan sumber data sekunder. Hasil penelitian menunjukan bahwa Penelitian mengenai strategi Komisi Pemilihan Umum KPU kabupaten Malaka dalam meningkatkan partisipasi politik pemilih pemula pada pilkada Tahun 2020 dianalisis penelitian dengan menggunakan teori Mohtar Mos, oed yang terdiri dari dua dimensi yaitu Perencanaan dan Pelaksanaan berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan penelitian serta penjabaran dari masing-masing dari dimensi dan teori yang digunakan, maka peneliti menarik kesimpulan bahwa pelaksanaan strategi KPU Kabupaten Malaka dalam meningkatkan partisipasi politik pemilih pemula pada pilkada belum berjalan dengan baik pencapaian yang belum maksimal ini tidak terlepas dari faktor-faktor keterbatasan sumber daya manusia, keterbatasan anggaran yang dimiliki KPU Kabupaten Malaka","PeriodicalId":250244,"journal":{"name":"Jurnal Poros Politik","volume":"29 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114297674","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-01-13DOI: 10.32938/jppol.v3i3.1569
Hilarius Tahoni
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat partisipasi masyarakat Desa Subun Bestobe dapat dilihat pada tahap perencanaan, pelaksanaan maupun pengawasan yang tergolong baik dalam partisipasi masyarakat dalam tahap perencanaan, tahap pelaksanaan pembangunan dan pemanfaatan serta pemeliharaan. Adanya dukungan dari Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah Desa yang berkooperatif dan komunikasi efektif dalam meregulasi DD di wilayah Desa Subun Bestobe sehingga pelaporan pertanggung jawaban dapat dilaporkan dengan waktu yang stelah ditentukan. Partisipasi masyarakat meningkatkan karena kesadaran untuk membangun desa telah tertanam dari dalam diri mereka untuk berkontribusi dalam pengelolaan DD. Sikap pemerintah desa yang transparan, akuntabel dalam memanfaatkan dana DD sehingga meminimalisir terjadinya penyelewengan dana DD. Keterbatasan pada dana yang masih minimalis yang akan diperuntukan bagi kemajuan masyarakat desa khususnya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
{"title":"PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN DESA DI DESA SUBUN BESTOBE KECAMATAN INSANA BARAT KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA","authors":"Hilarius Tahoni","doi":"10.32938/jppol.v3i3.1569","DOIUrl":"https://doi.org/10.32938/jppol.v3i3.1569","url":null,"abstract":"Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat partisipasi masyarakat Desa Subun Bestobe dapat dilihat pada tahap perencanaan, pelaksanaan maupun pengawasan yang tergolong baik dalam partisipasi masyarakat dalam tahap perencanaan, tahap pelaksanaan pembangunan dan pemanfaatan serta pemeliharaan. Adanya dukungan dari Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah Desa yang berkooperatif dan komunikasi efektif dalam meregulasi DD di wilayah Desa Subun Bestobe sehingga pelaporan pertanggung jawaban dapat dilaporkan dengan waktu yang stelah ditentukan. Partisipasi masyarakat meningkatkan karena kesadaran untuk membangun desa telah tertanam dari dalam diri mereka untuk berkontribusi dalam pengelolaan DD. Sikap pemerintah desa yang transparan, akuntabel dalam memanfaatkan dana DD sehingga meminimalisir terjadinya penyelewengan dana DD. Keterbatasan pada dana yang masih minimalis yang akan diperuntukan bagi kemajuan masyarakat desa khususnya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.","PeriodicalId":250244,"journal":{"name":"Jurnal Poros Politik","volume":"33 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115391764","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-01-13DOI: 10.32938/jppol.v3i3.1892
Rembulan Randu Dahlia
Penelitian ini membahas tentang aspek politik oligarki media dalam pemilihan presiden 2019 (Pilpres). Fokus penelitian adalah faktor dukungan oligarki media pada kandidat Joko Widodo dan Ma’ruf Amin. Penelitian ini perlu dilakukan untuk memaparkan faktor pendorong oligark dalam mendukung kandidat, serta cara oligark merealisasikannya. Penelitian ini diharapkan menjadi rujukan pembuatan kebijakan dalam kepemiluan, khususnya pada tahap kampanye, Oligarki media dalam penelitian ini adalah Harry Tanoesoedibjo melalui MNC Media dan Partai Persatuan Indonesia (Perindo). Dukungan Harry Tanoe berubah pada Pilpres 2014 Harry Tanoe mendukung Prabowo Subianto – Hatta Rajasa bukan Jokowi-Jusuf Kalla, sementara saat Pilpres 2019 Hary Tanoe mendukung Jokowi-Maruf. Berdasarkan Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Dana Kampanye (LPPDK) Pilpres 2019, Harry Tanoe menjadi oligark media penyumbang dana kampanye terbesar melalui sumbangan perseorangan, perusahaan dan Perindo dengan total sumbangan mencapai Rp 31,39 Milyar (Sumber: KPU RI). Analisis penelitian ini menggunakan Teori Oligarki Jeffrey Winters (2011) yang menyatakan oligark perlu masuk dalam struktur politik untuk mempertahakan kekayaan dan variasi motif oligark dalam mendukung kandidat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan argumen yang ditawarkan: Motif dukungan oligarki media dalam Pilpres 2019 menjelaskan cara oligark mempertahankan kekayaan dan merealisasikannya.
{"title":"OLIGARKI MEDIA DALAM PEMILIHAN UMUM PRESIDEN 2019","authors":"Rembulan Randu Dahlia","doi":"10.32938/jppol.v3i3.1892","DOIUrl":"https://doi.org/10.32938/jppol.v3i3.1892","url":null,"abstract":"Penelitian ini membahas tentang aspek politik oligarki media dalam pemilihan presiden 2019 (Pilpres). Fokus penelitian adalah faktor dukungan oligarki media pada kandidat Joko Widodo dan Ma’ruf Amin. Penelitian ini perlu dilakukan untuk memaparkan faktor pendorong oligark dalam mendukung kandidat, serta cara oligark merealisasikannya. Penelitian ini diharapkan menjadi rujukan pembuatan kebijakan dalam kepemiluan, khususnya pada tahap kampanye, Oligarki media dalam penelitian ini adalah Harry Tanoesoedibjo melalui MNC Media dan Partai Persatuan Indonesia (Perindo). Dukungan Harry Tanoe berubah pada Pilpres 2014 Harry Tanoe mendukung Prabowo Subianto – Hatta Rajasa bukan Jokowi-Jusuf Kalla, sementara saat Pilpres 2019 Hary Tanoe mendukung Jokowi-Maruf. Berdasarkan Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Dana Kampanye (LPPDK) Pilpres 2019, Harry Tanoe menjadi oligark media penyumbang dana kampanye terbesar melalui sumbangan perseorangan, perusahaan dan Perindo dengan total sumbangan mencapai Rp 31,39 Milyar (Sumber: KPU RI). Analisis penelitian ini menggunakan Teori Oligarki Jeffrey Winters (2011) yang menyatakan oligark perlu masuk dalam struktur politik untuk mempertahakan kekayaan dan variasi motif oligark dalam mendukung kandidat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan argumen yang ditawarkan: Motif dukungan oligarki media dalam Pilpres 2019 menjelaskan cara oligark mempertahankan kekayaan dan merealisasikannya.","PeriodicalId":250244,"journal":{"name":"Jurnal Poros Politik","volume":"42 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124111529","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-01-13DOI: 10.32938/jppol.v3i3.1583
Petrus Kanisius Ghale
Proses perencanaan tata ruang merupakan rangkaian tahapan kegiatan mulai dari pengumpulan data pendukung, pengolahan data sampai dengan penetapan zona peruntukan ruang dan penyelenggaraan tata ruang Kota bertujuan untuk mewujudkan ruang wilayah nasional yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan dengan mengembangkan tata ruang (kota) dalam suatu lingkungan yang dinamis serta tetap memelihara kelestarian lingkungan hidup. Pemanfaatan ruang dilakukan dalam penggunaan ruang harus sesuai dengan peruntukannya. Bupati dan Wakil Bupati terpilih Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) periode 2021-2024 menjalankan program 100 hari kerja, yang di fokuskan pada penataan birokrasi dan Tata Kota. Khusus dalam program Penataan Kota, Bupati dan Wakil Bupati melibatkan media massa, pihak-pihak lain seperti pengusaha, BUMN dan BUMD, dan melibatkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, untuk secara bersinergi bekerja sama dalam program mewujudkan Kota Kefamenanu sebagai Kota Sari. Salah satu OPD yang sangat mendukung program 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati adalah Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten TTU dan peran Dinas Lingkungan Hidup dalam menata Kota Kefamenanu adalah Pembersihan Lingkungan dan Penataan Taman. Bentuk dukungan Dinas Lingkungan Hidup terhadap program 100 hari kerja Bupati dan Wakil adalah penyediaan sarana dan prasarana, penyediaan tenaga kerja, pengawasan terhadap tenaga kerja dan pembinaan terhadap tenaga kerja.
{"title":"PERAN DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA (TTU) DALAM MENATA KOTA KEFAMENANU SEBAGAI BENTUK DUKUNGAN TERHADAP PROGRAM 100 HARI KERJA BUPATI DAN WAKIL BUPATI","authors":"Petrus Kanisius Ghale","doi":"10.32938/jppol.v3i3.1583","DOIUrl":"https://doi.org/10.32938/jppol.v3i3.1583","url":null,"abstract":"Proses perencanaan tata ruang merupakan rangkaian tahapan kegiatan mulai dari pengumpulan data pendukung, pengolahan data sampai dengan penetapan zona peruntukan ruang dan penyelenggaraan tata ruang Kota bertujuan untuk mewujudkan ruang wilayah nasional yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan dengan mengembangkan tata ruang (kota) dalam suatu lingkungan yang dinamis serta tetap memelihara kelestarian lingkungan hidup. Pemanfaatan ruang dilakukan dalam penggunaan ruang harus sesuai dengan peruntukannya. Bupati dan Wakil Bupati terpilih Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) periode 2021-2024 menjalankan program 100 hari kerja, yang di fokuskan pada penataan birokrasi dan Tata Kota. Khusus dalam program Penataan Kota, Bupati dan Wakil Bupati melibatkan media massa, pihak-pihak lain seperti pengusaha, BUMN dan BUMD, dan melibatkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, untuk secara bersinergi bekerja sama dalam program mewujudkan Kota Kefamenanu sebagai Kota Sari. Salah satu OPD yang sangat mendukung program 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati adalah Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten TTU dan peran Dinas Lingkungan Hidup dalam menata Kota Kefamenanu adalah Pembersihan Lingkungan dan Penataan Taman. Bentuk dukungan Dinas Lingkungan Hidup terhadap program 100 hari kerja Bupati dan Wakil adalah penyediaan sarana dan prasarana, penyediaan tenaga kerja, pengawasan terhadap tenaga kerja dan pembinaan terhadap tenaga kerja.","PeriodicalId":250244,"journal":{"name":"Jurnal Poros Politik","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115370092","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-01-13DOI: 10.32938/jppol.v3i3.1624
Yublina Maria Gondulfa Nahas
Saat ini masalah ketimpangan gender masih kita temukan di Indonesia dan hal ini bisa kita lihat dalam berbagai lingkup kehidupan, baik politik maupun sosial. Kepentingan yang terjadi akhirnya menimbulkan ketidakadilan dan kesetaraan gander. Tuntutan pemenuhan minimal 30% keterwakilan perempuan diranah politik, khususnya pada Lembaga Legislatif sampai saat ini masih menjadi salah satu masalah yang fundamental. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui keterwakilan perempuan pada lembaga legislative periode 2019-2024 di Kabupaten Timor Tengah Utara. Dengan rumusan masalah Bagaimana keterwakilan perempuan pada lembaga legislative periode 2009-2024 di Kabupaten TTU dapil dua Insana?. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa keterwakilan perempuan pada lembaga legislative periode 2009-2024 di Kabupaten TTU, sama sekali tidak ada karena caleg perempuan di Kabupaten TTU tidak bisa mencapai suara signifikan atau tidak terpilih. Peneliti menyarankan untuk masyarakat agar kedepan dapat menentukan hak pilihnya kepada caleg perempuan sehingga dapat memperjuangkan hak-hak perempuan, untuk caleg perempuan agar pemilu legislative mendatang mempersiapkan strategi yang tepat dan mempersiapkan diri secara matang, kepada caleg agar kedepan dapat mempersiapkan finansial secara baik, dapat membangun jaringan sejak dini baik itu melalui kegiatan kemasyarakatan maupun kegiatan kemanusiaan, untuk caleg perempuan agar dapat meningkatkan kepercayaan diri
{"title":"KETERWAKILAN PEREMPUAN PADA LEMBAGA LEGISLATIF PERIODE 2019-2024 DI KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA","authors":"Yublina Maria Gondulfa Nahas","doi":"10.32938/jppol.v3i3.1624","DOIUrl":"https://doi.org/10.32938/jppol.v3i3.1624","url":null,"abstract":"Saat ini masalah ketimpangan gender masih kita temukan di Indonesia dan hal ini bisa kita lihat dalam berbagai lingkup kehidupan, baik politik maupun sosial. Kepentingan yang terjadi akhirnya menimbulkan ketidakadilan dan kesetaraan gander. Tuntutan pemenuhan minimal 30% keterwakilan perempuan diranah politik, khususnya pada Lembaga Legislatif sampai saat ini masih menjadi salah satu masalah yang fundamental. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui keterwakilan perempuan pada lembaga legislative periode 2019-2024 di Kabupaten Timor Tengah Utara. Dengan rumusan masalah Bagaimana keterwakilan perempuan pada lembaga legislative periode 2009-2024 di Kabupaten TTU dapil dua Insana?. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa keterwakilan perempuan pada lembaga legislative periode 2009-2024 di Kabupaten TTU, sama sekali tidak ada karena caleg perempuan di Kabupaten TTU tidak bisa mencapai suara signifikan atau tidak terpilih. Peneliti menyarankan untuk masyarakat agar kedepan dapat menentukan hak pilihnya kepada caleg perempuan sehingga dapat memperjuangkan hak-hak perempuan, untuk caleg perempuan agar pemilu legislative mendatang mempersiapkan strategi yang tepat dan mempersiapkan diri secara matang, kepada caleg agar kedepan dapat mempersiapkan finansial secara baik, dapat membangun jaringan sejak dini baik itu melalui kegiatan kemasyarakatan maupun kegiatan kemanusiaan, untuk caleg perempuan agar dapat meningkatkan kepercayaan diri","PeriodicalId":250244,"journal":{"name":"Jurnal Poros Politik","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130094715","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-12-15DOI: 10.32938/jppol.v3i1.1962
Bonifasius Tano
Masalah yang dilihat dalam penelitian ini adalah Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kinerja aparat dalam memberikan pelayanan di Kantor Camat Santian Kabupaten Timor Tengah Selatan.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif.Dengan sumber data yakni data primer dan data sekunder. Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti memberikan kesimpulan bahwa: Faktor yang mempengaruhi pemberian pelayanan aparat di Kantor Camat Santian Kabupaten Timor Tengah Selatan terkait dengan kualitas sumber daya manusia, sarana dan prasarana, anggaran atau dana dan peralatan yang di gunakan di Kecamatan Santian, masih sangat minim sehingga mempengaruhi pelayanan kepada masyarakat. Sementara indicator lain seperti pelayanan tepat waktu dan prosedur pelayan di Kecamatan Santian juga masih belum sesuai dengan prosedurnya, terkadang ada keterlambatan pelayanan terhadap masyarakat umumnya. Faktor-faktor tersebut di atas, semuanya di pengaruhi karena kurangnya sarana dan prasarana di Kantor Camat Santian Kabupaten Timor Tengah Selatan. Untuk itu peneliti memberikan saran kepada pemerintah Kecamatan Santian diharapkan untuk dalam melaksanakan pelayanan kepada masyarakat perlu memperbanyak sarana dan prasarana di kantor Camat Santian kuhususnya sarana dan prasarana yang berkaitan dengan pelayanan kepada masyarakat, sementara indicator anggaran atau dana,diharapkan kepada aparat Kecamatan Santian agar tidak lagi melakukan pungutan kepada masyarakat namun perlu meningkatkan pengelolaan terhadap anggaran atau dana pemerintah.
这项研究的问题是,在东帝汶中南部Camat Santian选区(Camat Santian county office)提供服务的能力受到影响的因素。本研究采用的方法是描述性质的。具有原始和次要数据的数据来源。根据这项研究的结果,那么研究人员给出了这样的结论:礼物林甘街道办事处官员服务的因素Santian帝汶县中南部与质量相关的人力资源、工具和基础设施预算或在街道Santian使用的资金和设备,仍然很小,以至于影响了服务社会。虽然诸如及时服务和街道女佣程序等其他宗教人士也不符合这些程序,但有时公众的服务也会推迟。上述因素都是由于东帝汶中南部地区Camat地区缺乏设施和基础设施而造成的。为此研究人员向政府提出建议,要求街道Santian执行社会服务时需要增加基础设施和工具林甘街道办事处Santian kuhususnya工具和与之相关的基础设施,服务社会,而预算指示器或资金,预计向街道Santian当局不要再做、但需要提高社会对或政府基金预算管理。
{"title":"KINERJA APARAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN DI KANTOR CAMAT SANTIAN KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN","authors":"Bonifasius Tano","doi":"10.32938/jppol.v3i1.1962","DOIUrl":"https://doi.org/10.32938/jppol.v3i1.1962","url":null,"abstract":"Masalah yang dilihat dalam penelitian ini adalah Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kinerja aparat dalam memberikan pelayanan di Kantor Camat Santian Kabupaten Timor Tengah Selatan.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif.Dengan sumber data yakni data primer dan data sekunder. Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti memberikan kesimpulan bahwa: Faktor yang mempengaruhi pemberian pelayanan aparat di Kantor Camat Santian Kabupaten Timor Tengah Selatan terkait dengan kualitas sumber daya manusia, sarana dan prasarana, anggaran atau dana dan peralatan yang di gunakan di Kecamatan Santian, masih sangat minim sehingga mempengaruhi pelayanan kepada masyarakat. Sementara indicator lain seperti pelayanan tepat waktu dan prosedur pelayan di Kecamatan Santian juga masih belum sesuai dengan prosedurnya, terkadang ada keterlambatan pelayanan terhadap masyarakat umumnya. Faktor-faktor tersebut di atas, semuanya di pengaruhi karena kurangnya sarana dan prasarana di Kantor Camat Santian Kabupaten Timor Tengah Selatan. Untuk itu peneliti memberikan saran kepada pemerintah Kecamatan Santian diharapkan untuk dalam melaksanakan pelayanan kepada masyarakat perlu memperbanyak sarana dan prasarana di kantor Camat Santian kuhususnya sarana dan prasarana yang berkaitan dengan pelayanan kepada masyarakat, sementara indicator anggaran atau dana,diharapkan kepada aparat Kecamatan Santian agar tidak lagi melakukan pungutan kepada masyarakat namun perlu meningkatkan pengelolaan terhadap anggaran atau dana pemerintah.","PeriodicalId":250244,"journal":{"name":"Jurnal Poros Politik","volume":"4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132373480","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-12-15DOI: 10.32938/jppol.v3i1.1961
Engelbertha Rosina Hoar, Medan Yonathan Mael, Dian Festianto
Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah Tuntutan Masyarakat Terhadap Pemekaran Desa, sudah sejauh mana tuntutan itu di tindak lanjut. Tujuan penelitian ini, untuk mengetahui tuntutan masyarakat terhadap pemekaran desa di desa Weoe dan proses penghambat tuntutan masyarakat terhadap pemekaran desa belum terlaksana atau tereaslisasi. Metode yang diangkat dalam penelitian ini adalah deskritif kualitatif yaitu menggambarkan dan menjelaskan serta menguraikan data – data yang diperoleh dari hasil penelitian pada lokasi penelitian dengan teknik pengumpulan data melalui hasil wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pelayanan pemerintah desa kepada masyarakat tidak merata, sehingga menimbulkan rasa ketidak adilan dan rasa ketidak puasan masyarakat atas kinerja aparatur pemerintah desa, sehingga timbulah keinginan masyarakat untuk menuntut agar proses pemekaran desa dapat terlaksana. Jadi peneliti menyimpulkan bahwa masyarakat Weoe mengharapkan atau berkeinginan untuk menghadirkan sebuah desa baru melalui pemekaran desa yang mana, dapat dilihat dari kinerja aparatur desa atas pelayanan yang tidak merata, jumlah penduduk dan luas wilayah tersebut sudah layak untuk dimekarkan menjadi sebuah desa baru. Selain itu, pemerintah desa perlu meningkatkan kapasitas sumber daya manusia terutama aparatur pemerintah desa, dan pemekaran desa Weoe pada dasarnya untuk meningkatkan rasa keadilan dan menciptakan kesejahteraan bagi masyarakat.
{"title":"TUNTUTAN MASYARAKAT TERHADAP PEMEKARAN DESA DI DESA WEOE KECAMATAN WEWIKU KABUPATEN MALAKA","authors":"Engelbertha Rosina Hoar, Medan Yonathan Mael, Dian Festianto","doi":"10.32938/jppol.v3i1.1961","DOIUrl":"https://doi.org/10.32938/jppol.v3i1.1961","url":null,"abstract":"Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah Tuntutan Masyarakat Terhadap Pemekaran Desa, sudah sejauh mana tuntutan itu di tindak lanjut. Tujuan penelitian ini, untuk mengetahui tuntutan masyarakat terhadap pemekaran desa di desa Weoe dan proses penghambat tuntutan masyarakat terhadap pemekaran desa belum terlaksana atau tereaslisasi. Metode yang diangkat dalam penelitian ini adalah deskritif kualitatif yaitu menggambarkan dan menjelaskan serta menguraikan data – data yang diperoleh dari hasil penelitian pada lokasi penelitian dengan teknik pengumpulan data melalui hasil wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pelayanan pemerintah desa kepada masyarakat tidak merata, sehingga menimbulkan rasa ketidak adilan dan rasa ketidak puasan masyarakat atas kinerja aparatur pemerintah desa, sehingga timbulah keinginan masyarakat untuk menuntut agar proses pemekaran desa dapat terlaksana. Jadi peneliti menyimpulkan bahwa masyarakat Weoe mengharapkan atau berkeinginan untuk menghadirkan sebuah desa baru melalui pemekaran desa yang mana, dapat dilihat dari kinerja aparatur desa atas pelayanan yang tidak merata, jumlah penduduk dan luas wilayah tersebut sudah layak untuk dimekarkan menjadi sebuah desa baru. Selain itu, pemerintah desa perlu meningkatkan kapasitas sumber daya manusia terutama aparatur pemerintah desa, dan pemekaran desa Weoe pada dasarnya untuk meningkatkan rasa keadilan dan menciptakan kesejahteraan bagi masyarakat.","PeriodicalId":250244,"journal":{"name":"Jurnal Poros Politik","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126945622","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Masalah dalam penelitian ini adalah relasi BPD dan Kepala desa dalam tahap MusrembangDes, Proses tujuan dalam pembentukan PerDes, dan Proses pembentukan panitia pembangunan. Oleh karena itu penelitian ini untuk mendeskripsikan relasi kepala desa dan BPD dalam proses pembangunan. Metode penelitian yakni metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data: observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik anallisa data menggunakan teknik analisis interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, relasi Kepala Desa dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dalam tahap musrembangDes, Pembentukan PerDes dan proses pembentukan Panitia Pembangunan belum berjalan dengan baik dikarenakan bebepa faktor yang mempengaruhinya. Oleh karena itu direkomendasikan beberapa alternatif diantaranya: 1) Dalam proses perencanaan pembangunan Los pasar ditinjau dari partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan Musrenbangdes di Desa Bani-bani pemerintah harus mengoptimalkan dengan mengupayakan berbagai macam cara untuk merangsang masyarakat untuk berpartisipasi melalui musrenbangdes seperti persiapan, pelaksanaan, Pasca Musrenbangdes, 2) Pemerintah desa bani-bani harus membangun hubungan yang baik dengan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) sehingga proses pembangunan yang direncanakan bisa berjalan dengan baik, 3) Harus adanya koordinasi yang baik antara pemerintah desa dengan lembaga BPD sehingga tidak terjadi pemahaman di antara kedua lembaga tersebut, dan 4) Harus adanya sosialisasi dari pemerintah desa, terkait perencanaan pembangunan yang akan direalisasikan sehinnga masyarakat bisa mengetahui tujuan dari pembangunan.
{"title":"RELASI KEPALA DESA DAN BPD DALAM PROSES PEMBANGUNAN LOS PASAR","authors":"Emanuel Yansen Berek, Dian Festianto, Yakobus Kolne","doi":"10.32938/jppol.v3i1.1964","DOIUrl":"https://doi.org/10.32938/jppol.v3i1.1964","url":null,"abstract":"Masalah dalam penelitian ini adalah relasi BPD dan Kepala desa dalam tahap MusrembangDes, Proses tujuan dalam pembentukan PerDes, dan Proses pembentukan panitia pembangunan. Oleh karena itu penelitian ini untuk mendeskripsikan relasi kepala desa dan BPD dalam proses pembangunan. Metode penelitian yakni metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data: observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik anallisa data menggunakan teknik analisis interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, relasi Kepala Desa dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dalam tahap musrembangDes, Pembentukan PerDes dan proses pembentukan Panitia Pembangunan belum berjalan dengan baik dikarenakan bebepa faktor yang mempengaruhinya. Oleh karena itu direkomendasikan beberapa alternatif diantaranya: 1) Dalam proses perencanaan pembangunan Los pasar ditinjau dari partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan Musrenbangdes di Desa Bani-bani pemerintah harus mengoptimalkan dengan mengupayakan berbagai macam cara untuk merangsang masyarakat untuk berpartisipasi melalui musrenbangdes seperti persiapan, pelaksanaan, Pasca Musrenbangdes, 2) Pemerintah desa bani-bani harus membangun hubungan yang baik dengan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) sehingga proses pembangunan yang direncanakan bisa berjalan dengan baik, 3) Harus adanya koordinasi yang baik antara pemerintah desa dengan lembaga BPD sehingga tidak terjadi pemahaman di antara kedua lembaga tersebut, dan 4) Harus adanya sosialisasi dari pemerintah desa, terkait perencanaan pembangunan yang akan direalisasikan sehinnga masyarakat bisa mengetahui tujuan dari pembangunan.","PeriodicalId":250244,"journal":{"name":"Jurnal Poros Politik","volume":"29 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132018781","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-12-15DOI: 10.32938/jppol.v3i1.1963
Eduardus Tnesi, Medan Yonathan Mael, Ignasius Usboko
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis evaluasi kinerja pegawai pada BadanPendapatan Kabupaten TTU dalam Pemungutan Pajak Reklame. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kualitatif dengan pendekatan Deskriptif. Sedangkan untuk menganalisis data hasil penelitian digunakan analisis deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan beberapa hal antara lain: kegiatan pemungutan pajak reklame yang dilakukan oleh Badan Pendapatan Daerah selalu dilakukan perencanaan. Artinya bahwa perencanaan yang dilakukan dalam setiap program/kegiatan selalu mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), Rencana strategis Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Rencana kerja (Renja) OPD tahunan; pelaksanaan pemungutan pajak reklame yang dilakukan oleh Badan Pendapatan Daerah selalu dilakukan sesuai dengan realisasi pendapatan pemungutan pajak reklame setiap bulan, metode pelayanan, kesadaran dalam membayar oleh wajib pajak berdasarkan data reklame, jenis reklame, ukuran dan lokasi reklame; dan pengawasan terhadap prilaku baik petugas maupun wajib pajak (subyek pajak). Mekanisme pengawasan bisa dilakukan secara langsung maupn tidak langsung mengenai penetapan pajak reklame, penagihan, penyetoran dan pelaporannya karena pengelolaan keuangan telah diatur berdasarkan Permendagri No 21 tahun 2011 tentang pengelolaan keuangan daerah dan Perda Kabupaten TTU. No. 8 Tahun 2015 tentang pokok-pokok pengelolaan keuangan daerah.
{"title":"EVALUASI KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME PADA BADAN PENDAPATAN KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA","authors":"Eduardus Tnesi, Medan Yonathan Mael, Ignasius Usboko","doi":"10.32938/jppol.v3i1.1963","DOIUrl":"https://doi.org/10.32938/jppol.v3i1.1963","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis evaluasi kinerja pegawai pada BadanPendapatan Kabupaten TTU dalam Pemungutan Pajak Reklame. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kualitatif dengan pendekatan Deskriptif. Sedangkan untuk menganalisis data hasil penelitian digunakan analisis deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan beberapa hal antara lain: kegiatan pemungutan pajak reklame yang dilakukan oleh Badan Pendapatan Daerah selalu dilakukan perencanaan. Artinya bahwa perencanaan yang dilakukan dalam setiap program/kegiatan selalu mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), Rencana strategis Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Rencana kerja (Renja) OPD tahunan; pelaksanaan pemungutan pajak reklame yang dilakukan oleh Badan Pendapatan Daerah selalu dilakukan sesuai dengan realisasi pendapatan pemungutan pajak reklame setiap bulan, metode pelayanan, kesadaran dalam membayar oleh wajib pajak berdasarkan data reklame, jenis reklame, ukuran dan lokasi reklame; dan pengawasan terhadap prilaku baik petugas maupun wajib pajak (subyek pajak). Mekanisme pengawasan bisa dilakukan secara langsung maupn tidak langsung mengenai penetapan pajak reklame, penagihan, penyetoran dan pelaporannya karena pengelolaan keuangan telah diatur berdasarkan Permendagri No 21 tahun 2011 tentang pengelolaan keuangan daerah dan Perda Kabupaten TTU. No. 8 Tahun 2015 tentang pokok-pokok pengelolaan keuangan daerah.","PeriodicalId":250244,"journal":{"name":"Jurnal Poros Politik","volume":"43 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117236739","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-12-15DOI: 10.32938/jppol.v3i1.1960
Anastasia Tahan, Bernardus Seran Kehik, Medan Yonathan Mael
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai peranan tokoh adat dalam melestarikan kebudayaan lokal di Desa Lakanmau. Masalah tentang pengaruh kebudayaan asing terhadap kebudayaan lokal, di Desa Lakanmau Kecamatan Lasiolat Kabupaten Belu, yaitu masuknya budaya asing (dance) menyebabkan kebudayaan lokal menjadi pudar.Pemahaman tentang keberadaan manusia tidak terlepas dari relasi dengan sesama untuk melestarikan kebudayaan lokal tebe, bidu, likurai dan gong. Peran tokoh adat norma kedudukan perilaku masyarakat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Selanjutnya yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah Peran Tokoh Adat Dalam Melestarikan Kebudayaan Lokal di Desa Lakanmau yang kemudian di ukur melalui indikator-indikator dan dalam menganalisa variabel ini penulis analisa deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan datanya adalah observasi, angket, wawancara dan dokumentasi.Kesimpulan yang diambil dari hasil penelitian adalah peran tokoh adat dalam melestarikan kebudayaan lokal di Desa Lakanmau telah menjalankan peran tokoh adat yang ditandai dengan kesepakatan untuk melestarikan kebudayaan lokal dengan baik. Berdasarkan kesimpulan di atas, maka disarankan kepada peranan tokoh adat Desa Lakanmau tetap meningkatkan tugas dalam melestarikan kebudayaan lokal di Desa Lakanmau.
{"title":"PERANAN TOKOH ADAT DALAM MELASTARIKAN KEBUDAYAAN LOKAL DI DESA LAKANMAU","authors":"Anastasia Tahan, Bernardus Seran Kehik, Medan Yonathan Mael","doi":"10.32938/jppol.v3i1.1960","DOIUrl":"https://doi.org/10.32938/jppol.v3i1.1960","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai peranan tokoh adat dalam melestarikan kebudayaan lokal di Desa Lakanmau. Masalah tentang pengaruh kebudayaan asing terhadap kebudayaan lokal, di Desa Lakanmau Kecamatan Lasiolat Kabupaten Belu, yaitu masuknya budaya asing (dance) menyebabkan kebudayaan lokal menjadi pudar.Pemahaman tentang keberadaan manusia tidak terlepas dari relasi dengan sesama untuk melestarikan kebudayaan lokal tebe, bidu, likurai dan gong. Peran tokoh adat norma kedudukan perilaku masyarakat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Selanjutnya yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah Peran Tokoh Adat Dalam Melestarikan Kebudayaan Lokal di Desa Lakanmau yang kemudian di ukur melalui indikator-indikator dan dalam menganalisa variabel ini penulis analisa deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan datanya adalah observasi, angket, wawancara dan dokumentasi.Kesimpulan yang diambil dari hasil penelitian adalah peran tokoh adat dalam melestarikan kebudayaan lokal di Desa Lakanmau telah menjalankan peran tokoh adat yang ditandai dengan kesepakatan untuk melestarikan kebudayaan lokal dengan baik. Berdasarkan kesimpulan di atas, maka disarankan kepada peranan tokoh adat Desa Lakanmau tetap meningkatkan tugas dalam melestarikan kebudayaan lokal di Desa Lakanmau.","PeriodicalId":250244,"journal":{"name":"Jurnal Poros Politik","volume":"210 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134113538","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}