Yuniar Ayu Hafita, A. Sulistiono, S. Sudarmin, Frisca Aprilya Sembiring
Keberhasilan pendidikan tinggi adalah aspek relevansi. Relevansi (kesesuaian) pendidikan lulusan ini ditunjukkan melalui profil pekerjaan (macam dan tempat pekerjaan), relevansi pekerjaan dengan latar belakang pendidikan, manfaat mata kuliah yang diprogram dalam pekerjaan, saran lulusan untuk perbaikan kompetensi lulusan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil alumni Jurusan Nautika dan Teknika Politeknik Pelayaran Sorong, mengetahui banyaknya alumni Jurusan Nautika dan Teknika Politeknik Pelayaran Sorong yang terserap pada pasar kerja atau yang sudah bekerja, mendapatkan berbagai informasi yang berkembang di lapangan, yaitu tentang kesesuaian atau ketidaksesuaian kurikulum yang sedang dilaksanakan dengan kebutuhan di lapangan, dan mengetahui relevansi kurikulum yang digunakan oleh Jurusan Nautika dan Teknika Politeknik Pelayaran Sorong dengan bidang pekerjaan alumnus. Subjek penelitian ini adalah para alumni Jurusan Nautika dan Teknika Politeknik Pelayaran Sorong dari tahun 2016 sampai dengan 2021. Kajian profil lulusan tersebut dibagi dalam beberapa aspek yaitu distribusi Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) lulusan, distribusi lama menyelesaikan studi, distribusi waktu tunggu mendapatkan pekerjaan, distribusi bidang pekerjaan, distribusi kesesuaian bidang studi dengan bidang pekerjaan yang didapat dan distribusi gaji awal yang diterima. Didapatkan hasil yang sangat signifikan yaitu lama studi dengan jenis pekerjaan, waktu tunggu dan gaji awal yang didapatkan.
{"title":"STUDI PENELUSURAN (TRACER STUDY) LULUSAN JURUSAN NAUTIKA DAN TEKNIKA POLITEKNIK PELAYARAN SORONG TAHUN 2016-2021","authors":"Yuniar Ayu Hafita, A. Sulistiono, S. Sudarmin, Frisca Aprilya Sembiring","doi":"10.54017/jpb.v2i2.59","DOIUrl":"https://doi.org/10.54017/jpb.v2i2.59","url":null,"abstract":"Keberhasilan pendidikan tinggi adalah aspek relevansi. Relevansi (kesesuaian) pendidikan lulusan ini ditunjukkan melalui profil pekerjaan (macam dan tempat pekerjaan), relevansi pekerjaan dengan latar belakang pendidikan, manfaat mata kuliah yang diprogram dalam pekerjaan, saran lulusan untuk perbaikan kompetensi lulusan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil alumni Jurusan Nautika dan Teknika Politeknik Pelayaran Sorong, mengetahui banyaknya alumni Jurusan Nautika dan Teknika Politeknik Pelayaran Sorong yang terserap pada pasar kerja atau yang sudah bekerja, mendapatkan berbagai informasi yang berkembang di lapangan, yaitu tentang kesesuaian atau ketidaksesuaian kurikulum yang sedang dilaksanakan dengan kebutuhan di lapangan, dan mengetahui relevansi kurikulum yang digunakan oleh Jurusan Nautika dan Teknika Politeknik Pelayaran Sorong dengan bidang pekerjaan alumnus. Subjek penelitian ini adalah para alumni Jurusan Nautika dan Teknika Politeknik Pelayaran Sorong dari tahun 2016 sampai dengan 2021. Kajian profil lulusan tersebut dibagi dalam beberapa aspek yaitu distribusi Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) lulusan, distribusi lama menyelesaikan studi, distribusi waktu tunggu mendapatkan pekerjaan, distribusi bidang pekerjaan, distribusi kesesuaian bidang studi dengan bidang pekerjaan yang didapat dan distribusi gaji awal yang diterima. Didapatkan hasil yang sangat signifikan yaitu lama studi dengan jenis pekerjaan, waktu tunggu dan gaji awal yang didapatkan.","PeriodicalId":268620,"journal":{"name":"JPB : Jurnal Patria Bahari","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124555416","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Rian Sumarta, Budi Riyanto, Agus Budiarte, Mohamad Adam Irfandi Hidayatullah
Kosakata memiliki peran penting dalam penguasaan suatu Bahasa. Faktanya, masih banyak taruna yang memiliki kapabilitas rendah dalam perbendaharaan kosakata khususnya Bahasa Inggris. Sementara itu, banyak ahli percara bahwa tanpa struktur Bahasa yang baik hanya sedikit hal yang bisa disampaikan seseorang, namun tanpa perbendaharaan kosa kata yang memadai tidak ada hal yang bisa disampaikan. Hal ini berarti, kosakata menjadi objek vital yang harus dikuasai terlebih dahulu oler para pelajar Bahasa asing dalam hal ini taruna. Dengan mengukur perbendaharaan kata taruna, kita dapat mengetahui sebaik apa kemampuan Bahasa inggris mereka. Dalam hal ini penulis memberikan sebuat tes tertulis yang dapat mengukur sejauh apa penguasaan kosakata para taruna. Penguasaan Bahasa asing para taruna juga dipengaruhi oleh motivasi. Motivasi memiliki peran penting untuk mengarahkan tingkah laku taruna dalam suatu kegiatan pembelajaran. Ini akan mengubah cara belajar mereka dalam kelas. Selanjutnya penulis memberikan angket mengenai motivasi mereka dalam mengikuti pembelajaran Bahasa inggris. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh antara motivasi dan sikap taruna terhadap bahasa inggris dan ukuran kosakata. Desain dari penelitian ini adalah Ex-post facto. Instrument yang digunakan penulis adalah kuesioner dan tes. Kata Kunci : Pengaruh, ukuran kosakata, motivasi, sikap kurikulum
{"title":"PENGARUH MOTIVASI DAN SIKAP TARUNA TERHADAP BAHASA INGGRIS DAN UKURAN KOSAKATANYA","authors":"Rian Sumarta, Budi Riyanto, Agus Budiarte, Mohamad Adam Irfandi Hidayatullah","doi":"10.54017/jpb.v2i2.61","DOIUrl":"https://doi.org/10.54017/jpb.v2i2.61","url":null,"abstract":"Kosakata memiliki peran penting dalam penguasaan suatu Bahasa. Faktanya, masih banyak taruna yang memiliki kapabilitas rendah dalam perbendaharaan kosakata khususnya Bahasa Inggris. Sementara itu, banyak ahli percara bahwa tanpa struktur Bahasa yang baik hanya sedikit hal yang bisa disampaikan seseorang, namun tanpa perbendaharaan kosa kata yang memadai tidak ada hal yang bisa disampaikan. Hal ini berarti, kosakata menjadi objek vital yang harus dikuasai terlebih dahulu oler para pelajar Bahasa asing dalam hal ini taruna. Dengan mengukur perbendaharaan kata taruna, kita dapat mengetahui sebaik apa kemampuan Bahasa inggris mereka. Dalam hal ini penulis memberikan sebuat tes tertulis yang dapat mengukur sejauh apa penguasaan kosakata para taruna. Penguasaan Bahasa asing para taruna juga dipengaruhi oleh motivasi. Motivasi memiliki peran penting untuk mengarahkan tingkah laku taruna dalam suatu kegiatan pembelajaran. Ini akan mengubah cara belajar mereka dalam kelas. Selanjutnya penulis memberikan angket mengenai motivasi mereka dalam mengikuti pembelajaran Bahasa inggris. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh antara motivasi dan sikap taruna terhadap bahasa inggris dan ukuran kosakata. Desain dari penelitian ini adalah Ex-post facto. Instrument yang digunakan penulis adalah kuesioner dan tes. \u0000 \u0000Kata Kunci : Pengaruh, ukuran kosakata, motivasi, sikap kurikulum ","PeriodicalId":268620,"journal":{"name":"JPB : Jurnal Patria Bahari","volume":"88 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124697065","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
STCW 1978 amandemen 2010 Bagian B, Bab 1, Bagian B-I/6, menyatakan bahwa kegiatan pendidikan dan pelatihan kepelautan dapat dilakukan melalui Distance learning dan e-learning, dengan mengacu pada kurikulum dan silabus. Hal ini sejalan dengan situasi pandemi COVID-19, karena semua kegiatan interaksi belajar mengajar secara tatap muka dibatasi untuk mencegah penyebaran virus Covid-19. Kegiatan belajar mengajar dilaksanakan secara daring, internet dan komputer menjadi sangat penting dan e-learning menjadi strategi selain menjadi ciri pembelajaran modern pada era revolusi 4.0. Kendala pembelajaran daring terjadi pada saat pembelajaran praktek yang umumnya dilaksanakan di laboratorium dan simulator. Penelitian ini akan menganalisis metode dan model pembelajaran praktek yang dilaksanakan secara jarak jauh, berdasarkan regulasi yang ada, dengan memperhatikan capaian pembelajaran dan cakupan kompetensi. Faktor utama penelitian ini adalah mata kuliah permesinan kapal pada program diploma III prodi Permesinan Kapal Politeknik Pelayaran Sorong, media pembelajaran menggunakan virtual engine room (VER) student version dengan metode offline dan online. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan solusi jangka pendek terkait model pembelajaran praktek jarak jauh, sekaligus menjadi pilihan terhadap konsekuensi kebijakan pembatasan interaksi selama proses pembelajaran karena covid-19. Indikator keberhasilan dari penelitian ini adalah rekomendasi kebijakan berdasarkan hasil pengolahan data dan tercapainya capaian pembelajaran serta cakupan kompetensi dari responden dalam hal ini adalah taruna. Setelah melewati tahap validasi instrument dan studi pustaka, maka dari hasil penelitian dapat disimpulkan Total skor observasi kelayakan dari kesesuaian model pembelajaran jarak jauh dengan Pedoman STCW sejumlah 99 (66,00%) dari skor yang diharapkan yaitu 150 (100%). Untuk pemenuhan capaian pembelajaran seluruh fungsi, competensi dan subyek membutuhkan 1490 jam pembelajaran dan terdapat 519 jam atau sebesar 34,83% yang dapat menggunakan VER. Jika VER telah layak dan memenuhi pedoman STCW untuk pembelajaran jarak jauh, dan mampu memenuhi capaian pembelajaran berdasarkan QSS, maka VER dapat digunakan sebagai model pembelajaran praktek jarak jauh.
1978年STCW修订B第1章B- i /6节指出,教育和教学活动可以通过距离学习和e-learning,参考课程和教学大纲。这与COVID-19大流行是一致的,因为所有的面对面的教学活动都受到限制,以防止COVID-19病毒的传播。教学活动在网上进行,互联网和电脑变得如此重要,e-learning成为了一种战略,而e-learning成为了革命时代现代学习的特征。在线学习障碍发生在通常在实验室和模拟器中进行的实践学习期间。本研究将根据现有规定,分析远程执行的实践学习方法和模式,注意学习进展和能力范围。这项研究的一个主要因素是毕业证书第三项目的工程专业。本研究有望提供与远程学习模式相关的短期解决方案,同时成为covid-19学习过程中限制互动政策的结果的一个选择。本研究的成功指标是基于数据处理结果和学习成绩以及受访者在这方面的能力范围的政策建议,即学员。在通过工具验证和库研究阶段后,研究结果可以从STCW学习模式的远程匹配中推断出从150(100%)预期分数中99(66.00%)的可行性观察结果。为了完成整个功能的学习进度,强迫和受试者需要1490个小时的学习时间,有519个小时,34.83%的人可以使用VER。如果VER已经获得了远程学习的STCW指导方针,能够实现基于QSS的学习成绩,那么VER可以作为远程学习的模型。
{"title":"ANALISIS MODEL PEMBELAJARAN PRAKTEK JARAK JAUH MENGGUNAKAN VIRTUAL ENGINE ROOM PADA PROGRAM STUDI D-III PERMESINAN KAPAL POLITEKNIK PELAYARAN SORONG","authors":"Moejiono Moejiono, Alfian Jainul Cahya","doi":"10.54017/jpb.v2i2.58","DOIUrl":"https://doi.org/10.54017/jpb.v2i2.58","url":null,"abstract":"STCW 1978 amandemen 2010 Bagian B, Bab 1, Bagian B-I/6, menyatakan bahwa kegiatan pendidikan dan pelatihan kepelautan dapat dilakukan melalui Distance learning dan e-learning, dengan mengacu pada kurikulum dan silabus. Hal ini sejalan dengan situasi pandemi COVID-19, karena semua kegiatan interaksi belajar mengajar secara tatap muka dibatasi untuk mencegah penyebaran virus Covid-19. Kegiatan belajar mengajar dilaksanakan secara daring, internet dan komputer menjadi sangat penting dan e-learning menjadi strategi selain menjadi ciri pembelajaran modern pada era revolusi 4.0. Kendala pembelajaran daring terjadi pada saat pembelajaran praktek yang umumnya dilaksanakan di laboratorium dan simulator. Penelitian ini akan menganalisis metode dan model pembelajaran praktek yang dilaksanakan secara jarak jauh, berdasarkan regulasi yang ada, dengan memperhatikan capaian pembelajaran dan cakupan kompetensi. Faktor utama penelitian ini adalah mata kuliah permesinan kapal pada program diploma III prodi Permesinan Kapal Politeknik Pelayaran Sorong, media pembelajaran menggunakan virtual engine room (VER) student version dengan metode offline dan online. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan solusi jangka pendek terkait model pembelajaran praktek jarak jauh, sekaligus menjadi pilihan terhadap konsekuensi kebijakan pembatasan interaksi selama proses pembelajaran karena covid-19. Indikator keberhasilan dari penelitian ini adalah rekomendasi kebijakan berdasarkan hasil pengolahan data dan tercapainya capaian pembelajaran serta cakupan kompetensi dari responden dalam hal ini adalah taruna. Setelah melewati tahap validasi instrument dan studi pustaka, maka dari hasil penelitian dapat disimpulkan Total skor observasi kelayakan dari kesesuaian model pembelajaran jarak jauh dengan Pedoman STCW sejumlah 99 (66,00%) dari skor yang diharapkan yaitu 150 (100%). Untuk pemenuhan capaian pembelajaran seluruh fungsi, competensi dan subyek membutuhkan 1490 jam pembelajaran dan terdapat 519 jam atau sebesar 34,83% yang dapat menggunakan VER. Jika VER telah layak dan memenuhi pedoman STCW untuk pembelajaran jarak jauh, dan mampu memenuhi capaian pembelajaran berdasarkan QSS, maka VER dapat digunakan sebagai model pembelajaran praktek jarak jauh.","PeriodicalId":268620,"journal":{"name":"JPB : Jurnal Patria Bahari","volume":"26 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122600662","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
I. K. A. Adiputra, Budi Riyanto, Dwi Haryanto, D. Wijayanto
ABSTRAK Indonesia sebagai negara dengan perairan yang luas, membuat moda transportasi berupa ferry ro-ro menjadi transportasi utama untuk logistic dan juga penumpang. Diangkatnya restriksi mengenai COVID-19 juga semakin membuat kebutuhan terhadap moda transportasi ini semakin meningkat. Namun, faktor keselamatan masih menjadi faktor yang belum terlalu diperhatikan sehingga terdapat beberapa kecelakaan melibatkan kapal ferry ro-ro. Salah satunya adalah miringnya kapal ferry Lestari Maju. Kapal berlayar dari Dermaga Pelabuhan Bira menuju ke Pelabuhan Pamatata namun di tengah pelayaran kapal dihantam ombak sehingga terdapat air yang masuk kemudian hal tersebut mengakitbatkan miringnya kapal Lestari Maju. Selanjutnya, analisis kecelakaan dengan menggunakan Accident Mapping (AcciMap) akan digunakan untuk menganalisis lebih dalam penelitian ini. Faktor manusia, organisasi antara lain perusahaan pelayaran, pemerintah lokal dan pusat menjadi beberapa factor yang berkontribusi dalam kecelakaan tersbut. Oleh karena itu dapat ditentukan rekomendasi yang sesuai bagi pihak terkait dan juga meminimalisir terjadinya kejadian serupa di masa yang akan datang. Kata kunci : Ferry Ro-Ro, Lestari Maju, Accident Causation Model, AcciMap ABSTRACT Indonesia as a country with vast waters, makes the mode of transportation in the form of ferries ro-ro the main transportation for logistics as well as passengers. The lifting of restrictions regarding COVID-19 has also increased the need for this mode of transportation. However, the safety factor is still a factor that has not been given much attention so that there have been several accidents involving ro-ro ferries. One of them is the tilt of the Lestari Maju ferry. The ship sailed from the Bira Harbor Pier to Pamatata Harbor but in the middle of the voyage the ship was hit by waves so that water came in and this caused the Lestari Maju ship to tilt. Furthermore, accident analysis using Accident Mapping (AcciMap) will be used to analyze more in this study. Human factors, organizations including shipping companies, local and central government are several factors that contribute to the accident. Therefore, appropriate recommendations can be determined for related parties and also minimize the occurrence of similar incidents in the future. Keywords : Ferry Ro-Ro, Lestari Maju, Accident Causation Model, AcciMap
{"title":"ANALISIS KECELAKAAN KAPAL LESTARI MAJU DENGAN MENGGUNAKAN METODE ACCIDENT MAPPING (ACCIMAP)","authors":"I. K. A. Adiputra, Budi Riyanto, Dwi Haryanto, D. Wijayanto","doi":"10.54017/jpb.v2i2.62","DOIUrl":"https://doi.org/10.54017/jpb.v2i2.62","url":null,"abstract":"ABSTRAK \u0000 \u0000Indonesia sebagai negara dengan perairan yang luas, membuat moda transportasi berupa ferry ro-ro menjadi transportasi utama untuk logistic dan juga penumpang. Diangkatnya restriksi mengenai COVID-19 juga semakin membuat kebutuhan terhadap moda transportasi ini semakin meningkat. Namun, faktor keselamatan masih menjadi faktor yang belum terlalu diperhatikan sehingga terdapat beberapa kecelakaan melibatkan kapal ferry ro-ro. Salah satunya adalah miringnya kapal ferry Lestari Maju. Kapal berlayar dari Dermaga Pelabuhan Bira menuju ke Pelabuhan Pamatata namun di tengah pelayaran kapal dihantam ombak sehingga terdapat air yang masuk kemudian hal tersebut mengakitbatkan miringnya kapal Lestari Maju. Selanjutnya, analisis kecelakaan dengan menggunakan Accident Mapping (AcciMap) akan digunakan untuk menganalisis lebih dalam penelitian ini. Faktor manusia, organisasi antara lain perusahaan pelayaran, pemerintah lokal dan pusat menjadi beberapa factor yang berkontribusi dalam kecelakaan tersbut. Oleh karena itu dapat ditentukan rekomendasi yang sesuai bagi pihak terkait dan juga meminimalisir terjadinya kejadian serupa di masa yang akan datang. \u0000 \u0000Kata kunci : Ferry Ro-Ro, Lestari Maju, Accident Causation Model, AcciMap \u0000 \u0000 \u0000ABSTRACT \u0000 \u0000Indonesia as a country with vast waters, makes the mode of transportation in the form of ferries ro-ro the main transportation for logistics as well as passengers. The lifting of restrictions regarding COVID-19 has also increased the need for this mode of transportation. However, the safety factor is still a factor that has not been given much attention so that there have been several accidents involving ro-ro ferries. One of them is the tilt of the Lestari Maju ferry. The ship sailed from the Bira Harbor Pier to Pamatata Harbor but in the middle of the voyage the ship was hit by waves so that water came in and this caused the Lestari Maju ship to tilt. Furthermore, accident analysis using Accident Mapping (AcciMap) will be used to analyze more in this study. Human factors, organizations including shipping companies, local and central government are several factors that contribute to the accident. Therefore, appropriate recommendations can be determined for related parties and also minimize the occurrence of similar incidents in the future. \u0000 \u0000Keywords : Ferry Ro-Ro, Lestari Maju, Accident Causation Model, AcciMap","PeriodicalId":268620,"journal":{"name":"JPB : Jurnal Patria Bahari","volume":"89 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127074447","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstrak Pembanguna Kharakter merupakan tahap strategis dalam pembinaan mental, moral spiritual dan skill professional bagi taruna di Perguruan Tinggi Pelayaran dalam rangka membentuk model jiwa kepemimpinan yang sangat dibutuhkan dalam aktivitasnya di masa mendatang. Pelatihan Kepemimpinan sangat penting karena dapat membantu dalam memberikan arah terhadap modal kepemimpinan yang mungkin telah dimiliki oleh taruna sehingga dapat diaplikasikan dalam kehidupan nyata di kampus sebagai bagian dalam pola pembentukan karakter dan kawah candra dimuka sebelum betul-betul terjun dan berkiprah dalam kehidupan bermasyarakat dan lingkungan kerjanya. Pembangunan karakter merupakan pendidikan yang fokus dalam pembentukan dan penguatan kharakter sebagaimana disebutkan dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 87 Tahun 2017 Tentang Penguatan Pendidikan Karakter sebagai bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM). Dengan melihat berbagai latar belakang dan prospek tujuan masa depan maka sangat perlu untuk melakukan formulasi pembangunan kharakter melalui referensi silang terhadap model pembanguan kharakter yang sesuai dengan Panduan Pelaksanaan Pendidikan Karakter, Kementerian Pendidikan Nasional. Pembangunan Karakter adalah bagian integral dari proses pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan oleh Perguruan Tinggi Pelayaran dibawah Kementerian Perhubungan, Seiring dengan munculnya paradigma pengembangan soft skill diera revolusi industry 4.0 yaitu sumber daya manusia yang mampu berpikir kritis, creative, kolaboratif dan komunikatif serta konsep internet of thing dalam wujud pembelajaran berbasis daring, maka model pembangunan karakter harus terintegrasi dengan kegiatan akademik yang bisa dihitung dan dianalisa. Kata Kunci : Pembangunan Kharakter, Pendidikan Karakter, Perguruan Tinggi Pelayaran, Revolusi Industri 4.0.
{"title":"ANALISIS PEMBANGUNAN KHARAKTER TARUNA MENGGUNAKAN MODEL REFERENSI SILANG PADA PERGURUAN TINGGI PELAYARAN","authors":"Moejiono Moejiono","doi":"10.54017/jpb.v2i1.54","DOIUrl":"https://doi.org/10.54017/jpb.v2i1.54","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Pembanguna Kharakter merupakan tahap strategis dalam pembinaan mental, moral spiritual dan skill professional bagi taruna di Perguruan Tinggi Pelayaran dalam rangka membentuk model jiwa kepemimpinan yang sangat dibutuhkan dalam aktivitasnya di masa mendatang. \u0000Pelatihan Kepemimpinan sangat penting karena dapat membantu dalam memberikan arah terhadap modal kepemimpinan yang mungkin telah dimiliki oleh taruna sehingga dapat diaplikasikan dalam kehidupan nyata di kampus sebagai bagian dalam pola pembentukan karakter dan kawah candra dimuka sebelum betul-betul terjun dan berkiprah dalam kehidupan bermasyarakat dan lingkungan kerjanya. Pembangunan karakter merupakan pendidikan yang fokus dalam pembentukan dan penguatan kharakter sebagaimana disebutkan dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 87 Tahun 2017 Tentang Penguatan Pendidikan Karakter sebagai bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM). Dengan melihat berbagai latar belakang dan prospek tujuan masa depan maka sangat perlu untuk melakukan formulasi pembangunan kharakter melalui referensi silang terhadap model pembanguan kharakter yang sesuai dengan Panduan Pelaksanaan Pendidikan Karakter, Kementerian Pendidikan Nasional. \u0000Pembangunan Karakter adalah bagian integral dari proses pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan oleh Perguruan Tinggi Pelayaran dibawah Kementerian Perhubungan, Seiring dengan munculnya paradigma pengembangan soft skill diera revolusi industry 4.0 yaitu sumber daya manusia yang mampu berpikir kritis, creative, kolaboratif dan komunikatif serta konsep internet of thing dalam wujud pembelajaran berbasis daring, maka model pembangunan karakter harus terintegrasi dengan kegiatan akademik yang bisa dihitung dan dianalisa. \u0000Kata Kunci : Pembangunan Kharakter, Pendidikan Karakter, Perguruan Tinggi Pelayaran, Revolusi Industri 4.0.","PeriodicalId":268620,"journal":{"name":"JPB : Jurnal Patria Bahari","volume":"39 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132572519","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ABSTRAK AGUS WEDA BAYUNTARA. 2021. Upaya Penerapan Prosedur Bongkar Muat Di Atas Kapal Dengan fishbone analysis. Yang dibimbing oleh Sereati Hasugian, MT. dan Drs. Suharto, M.T. Dalam proses pengangkutan muatan di atas kapal, terjaganya kualitas suatu muatan agar tidak rusak merupakan hal yang sangat penting terlebih diatas kapal yang mengangkut muatan berbentuk cair yang dikenal dengan sebutan kapal tanker. MT. Vijayanti merupakan sebuah kapal tanker yang memuat muatan cair berjenis minyak jadi atau yang disebut juga oil product yang memiliki resiko besar terkontaminasi. Oleh karena itu diperlukan pengetahuan dari seluruh awak kapal terhadap faktor-faktor yang dapat menyebabkan kontaminasi serta upaya-upaya pencegahan yang harus dilakukan untuk dapat menghindari terjadinya kontaminasi muatan diatas kapal. Penelitian ini menggunakan metode fishbone analysis. Sumber data diambil dari data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan langsung atau observasi sebagai data primer, serta wawancara terhadap beberapa responden di kapal MT. Vijayanti, dokumentasi sebagai data sekunder. Berdasarkan hasil penelitian, faktor menyebabkan terjadinya kontaminasi muatan adalah kurangnya ketelitian crew saat melaksanakan tank cleaning dan kurang memadainya peralatan yang digunakan untuk tank cleaning dan bongkar muat. Upaya yang dilakukan untuk mencegah terjadinya kontaminasi muatan adalah melaksanakan safety meeting. Untuk itu saran yang diberikan yaitu: Nahkoda dan seluruh perwira sebaiknya selalu memberikan pengarahan terkait studi kasus dampak kontaminasi muatan dan meningkatkan pengawasan dan pihak perusahaan melakukan pembelajaran atau pengarahan tentang standar operational prosedur perusahaan dan tugas serta tanggung jawab kepada perwira yang baru, guna menanggulangi kemungkinan terjadinya kesalahan kerja di atas kapal. Kata kunci : Kontaminasi, Oil Product , Upaya Pencegahan
{"title":"UPAYA PENERAPAN PROSEDUR BONGKAR MUAT DI ATAS KAPAL DENGAN FISHBONE ANALYSIS","authors":"Agus Weda Bayuntara Agus Weda","doi":"10.54017/jpb.v2i1.51","DOIUrl":"https://doi.org/10.54017/jpb.v2i1.51","url":null,"abstract":"ABSTRAK \u0000 \u0000AGUS WEDA BAYUNTARA. 2021. Upaya Penerapan Prosedur Bongkar Muat Di Atas Kapal Dengan fishbone analysis. Yang dibimbing oleh Sereati Hasugian, MT. dan Drs. Suharto, M.T. Dalam proses pengangkutan muatan di atas kapal, terjaganya kualitas suatu muatan agar tidak rusak merupakan hal yang sangat penting terlebih diatas kapal yang mengangkut muatan berbentuk cair yang dikenal dengan sebutan kapal tanker. MT. Vijayanti merupakan sebuah kapal tanker yang memuat muatan cair berjenis minyak jadi atau yang disebut juga oil product yang memiliki resiko besar terkontaminasi. Oleh karena itu diperlukan pengetahuan dari seluruh awak kapal terhadap faktor-faktor yang dapat menyebabkan kontaminasi serta upaya-upaya pencegahan yang harus dilakukan untuk dapat menghindari terjadinya kontaminasi muatan diatas kapal. Penelitian ini menggunakan metode fishbone analysis. Sumber data diambil dari data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan langsung atau observasi sebagai data primer, serta wawancara terhadap beberapa responden di kapal MT. Vijayanti, dokumentasi sebagai data sekunder. Berdasarkan hasil penelitian, faktor menyebabkan terjadinya kontaminasi muatan adalah kurangnya ketelitian crew saat melaksanakan tank cleaning dan kurang memadainya peralatan yang digunakan untuk tank cleaning dan bongkar muat. Upaya yang dilakukan untuk mencegah terjadinya kontaminasi muatan adalah melaksanakan safety meeting. Untuk itu saran yang diberikan yaitu: Nahkoda dan seluruh perwira sebaiknya selalu memberikan pengarahan terkait studi kasus dampak kontaminasi muatan dan meningkatkan pengawasan dan pihak perusahaan melakukan pembelajaran atau pengarahan tentang standar operational prosedur perusahaan dan tugas serta tanggung jawab kepada perwira yang baru, guna menanggulangi kemungkinan terjadinya kesalahan kerja di atas kapal. \u0000Kata kunci : Kontaminasi, Oil Product , Upaya Pencegahan","PeriodicalId":268620,"journal":{"name":"JPB : Jurnal Patria Bahari","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115156725","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ABSTRAK Penggunaan system pendingin udara diatas kapal terutama didaerah beriklim panas atau tropis , merupakan salah satu kebutuhan yang utama untuk kenyamanan dalam operasional kapal dan merupakan salah satu aturan SOLAS 1974 bab II-1 yang harus dipenuhi. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan penyejuk ruangan yang nyaman pada awak kapal atau crew kapal dan taruna/taruni . Dimana setelah melakukan pekerjaan harian dan pelatihan untuk mengembalikan kesegaran dan kondisi tubuh membutuhkan tempat istirahat yang baik , tentunya jika tempat tersebut benar-benar nyaman. Untuk mendapatkan tempat beristirahat yang nyaman tersebut , disini diperlukan peranan penting fungsi dari pada system pendingin udara ( central air conditioner ) untk memberikan /menyalurkan udara dingin sesuai dengan yang diinginkan kesetiap ruangan akomodasi awak kapal dan para pekerja ,taruna/taruni diatas kapal . Metode yang digunakan adalah menerapkan system perawatan yang sesuai dengan buku petunjuk dari maker (manual book ), planning management system , running hour , preventive maintenance , corrective maintenance , predictice maintenance . Kata Kunci : Perawatan Mesin Pendingin Udara ABSTRACK The use of air conditioning systems on ships, especially in hot or tropical climates, is one of the main requirements for comfort in ship operations and is one of the rules of SOLAS 1974 chapter II-1 that must be met. This study aims to optimize comfortable air conditioning for ship crews and cadets. Where after doing daily work and training to restore freshness and body condition requires a good resting place, of course if the place is really comfortable. To get a comfortable resting place, here it is necessary to play an important role in the function of the air conditioning system (central air conditioner) to provide / distribute cold air as desired to each accommodation room for crew and workers, cadets / cadets on board. The method used is to implement a maintenance system that is in accordance with the manufacturer's manual (manual book), planning management system, running hour, preventive maintenance, corrective maintenance, predictice maintenance. Key Words : Maintenance Air Conditioning
船舶主要在温热或热带气候的非空调系统的抽象使用是船舶运营的主要需求之一,也是1974年索拉斯国际海事组织(SOLAS i -1)的一条规定。本研究旨在优化船员或船员及学员/学员的舒适房间调色板。在进行了每日的工作和培训后,恢复活力和身体状况需要良好的休息,当然,如果这样的地方真的很舒适的话。为了得到这样一个舒适的休息,需要在空调系统中发挥关键作用,以便为每个船员和工人的房间、船上的学员/士兵提供所需的冷空气。使用的方法是采用与制造商、规划管理系统、运行时、预习保养、矫正保养、预习保养相匹配的治疗系统。关键字:空调空调系统的维护,特别是在轮船上使用的空调系统,是1974年索拉斯海峡的第一条规则,这条规则必须被执行。这些研究条件是为了完善舒适的空气条件,用于船舶crews和cadets。在那里,经过每天的工作和培训,恢复清新和身体,要求一个好地方,当然,如果一个地方是真正舒适的。为了得到一个舒适的休息场所,这里有必要在空调系统的功能中播放一个重要的冷空气角色,就像我要求在每一个空调房间中为机组人员和工作人员,cadets / cacats提供空调一样。使用的方法是实施与手册、计划管理系统、运行时间、预习保养、纠正维护、预习保养等等的维护制度。关键字:维护空调
{"title":"OPTIMALISASI PERAWATAN MESIN PENDINGIN RUANGAN UNTUK MEMPERTAHANKAN SUHU DALAM RUANGAN DI KAPAL LATIH POLTEKNIK PELAYARAN SORONG","authors":"Nur Sukmanadjati","doi":"10.54017/jpb.v2i1.52","DOIUrl":"https://doi.org/10.54017/jpb.v2i1.52","url":null,"abstract":"ABSTRAK \u0000Penggunaan system pendingin udara diatas kapal terutama didaerah beriklim panas atau tropis , merupakan salah satu kebutuhan yang utama untuk kenyamanan dalam operasional kapal dan merupakan salah satu aturan SOLAS 1974 bab II-1 yang harus dipenuhi. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan penyejuk ruangan yang nyaman pada awak kapal atau crew kapal dan taruna/taruni . Dimana setelah melakukan pekerjaan harian dan pelatihan untuk mengembalikan kesegaran dan kondisi tubuh membutuhkan tempat istirahat yang baik , tentunya jika tempat tersebut benar-benar nyaman. Untuk mendapatkan tempat beristirahat yang nyaman tersebut , disini diperlukan peranan penting fungsi dari pada system pendingin udara ( central air conditioner ) untk memberikan /menyalurkan udara dingin sesuai dengan yang diinginkan kesetiap ruangan akomodasi awak kapal dan para pekerja ,taruna/taruni diatas kapal . Metode yang digunakan adalah menerapkan system perawatan yang sesuai dengan buku petunjuk dari maker (manual book ), planning management system , running hour , preventive maintenance , corrective maintenance , predictice maintenance . \u0000Kata Kunci : Perawatan Mesin Pendingin Udara \u0000 \u0000ABSTRACK \u0000The use of air conditioning systems on ships, especially in hot or tropical climates, is one of the main requirements for comfort in ship operations and is one of the rules of SOLAS 1974 chapter II-1 that must be met. This study aims to optimize comfortable air conditioning for ship crews and cadets. Where after doing daily work and training to restore freshness and body condition requires a good resting place, of course if the place is really comfortable. To get a comfortable resting place, here it is necessary to play an important role in the function of the air conditioning system (central air conditioner) to provide / distribute cold air as desired to each accommodation room for crew and workers, cadets / cadets on board. The method used is to implement a maintenance system that is in accordance with the manufacturer's manual (manual book), planning management system, running hour, preventive maintenance, corrective maintenance, predictice maintenance. \u0000Key Words : Maintenance Air Conditioning","PeriodicalId":268620,"journal":{"name":"JPB : Jurnal Patria Bahari","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126595045","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstrak Fungsi pelumasan sangat penting diatas kapal, maka tentunya sistem pelumasan harus mendapatkan perhatian khusus didalam melaksanakan perawatan atau pengujian lab secara rutin disamping permesinan yang lainnya. Sehingga sistem pelumasan ini dapat bekerja sesuai dengan fungsinya diatas kapal agar tidak mengganggu kelancaran pengoperasian kapal. Pelumasan pada mesin sangat penting, karena tanpa pelumasan komponen-komponen mesin akan mengalami gesekan secara langsung, sehingga menimbulkan panas dan mengakibatkan kerusakan berupa keausan yang akhirnya umur mesin dan komponen-komponennya tidak tahan lama. Untuk mengatasi faktor-faktor tersebut dapat dilakukan dengan membersihkan atau mengganti komponen yang rusak dengan spare part yang baru, pengoperasian yang benar sesuai prosedur yang ada dan perawatan dan pengecekkan yang berkala terhadap sistim pelumasan. Kata kunci: Sistem Pelumasan Abstrack The lubrication function is very important on board, so of course the lubrication system must get special attention in carrying out routine laboratory maintenance or testing in addition to other machining. So that this lubrication system can work in accordance with its functions on the ship so as not to interfere with the smooth operation of the ship. Lubrication on the engine is very important, because without lubrication the engine components will experience friction directly, causing heat and cause damage in the form of wear that ultimately the life of the engine and its components are not durable. To overcome these factors can be done by cleaning or replacing damaged components with new spare parts, correct operation according to existing procedures and periodic maintenance and checking of the lubrication system. Keywords: Lubrication System
{"title":"PENGARUH TEKANAN MINYAK LUMAS YANG MENURUN TERHADAP KINERJA MESIN INDUK DI ATAS KAPAL KT. JAYANEGARA 201","authors":"Mohammad In'am Basthomi Jauhari","doi":"10.54017/jpb.v2i1.53","DOIUrl":"https://doi.org/10.54017/jpb.v2i1.53","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Fungsi pelumasan sangat penting diatas kapal, maka tentunya sistem pelumasan harus mendapatkan perhatian khusus didalam melaksanakan perawatan atau pengujian lab secara rutin disamping permesinan yang lainnya. Sehingga sistem pelumasan ini dapat bekerja sesuai dengan fungsinya diatas kapal agar tidak mengganggu kelancaran pengoperasian kapal. Pelumasan pada mesin sangat penting, karena tanpa pelumasan komponen-komponen mesin akan mengalami gesekan secara langsung, sehingga menimbulkan panas dan mengakibatkan kerusakan berupa keausan yang akhirnya umur mesin dan komponen-komponennya tidak tahan lama. Untuk mengatasi faktor-faktor tersebut dapat dilakukan dengan membersihkan atau mengganti komponen yang rusak dengan spare part yang baru, pengoperasian yang benar sesuai prosedur yang ada dan perawatan dan pengecekkan yang berkala terhadap sistim pelumasan. \u0000 \u0000Kata kunci: Sistem Pelumasan \u0000 \u0000Abstrack \u0000The lubrication function is very important on board, so of course the lubrication system must get special attention in carrying out routine laboratory maintenance or testing in addition to other machining. So that this lubrication system can work in accordance with its functions on the ship so as not to interfere with the smooth operation of the ship. Lubrication on the engine is very important, because without lubrication the engine components will experience friction directly, causing heat and cause damage in the form of wear that ultimately the life of the engine and its components are not durable. To overcome these factors can be done by cleaning or replacing damaged components with new spare parts, correct operation according to existing procedures and periodic maintenance and checking of the lubrication system. \u0000 \u0000Keywords: Lubrication System","PeriodicalId":268620,"journal":{"name":"JPB : Jurnal Patria Bahari","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116544854","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstrak Indonesia adalah Negara dengan wilayah perairan yang sangat luas, dimana dua per tiga wilayahnya lautan, dengan jumlah pelaut salah satu yang terbesar didunia.Pada tahun 2016, Pemerintah Indonesia mengundangkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang pengesahan Maritime Labour Convention, 2006. Konvensi ini menitikberatkan pada upaya Negara anggota ILO dalam memberikan perlindungan bagi pelaut serta industry pelayaran. Hal ini kemudian menarik penulis untuk melakukan penelitian terkait pengaturan mengenai pelaut yang terdapat didalam konvensi MLC Judul 3, serta bagaimana implementasinya di atas kapal. Penelitian ini dilaksanakan saat penulis melaksanakan praktek layar (PRALA) dikapal KM. CAMARA NUSANTARA 3. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data diperoleh dengan observasi dan kuesioner yang deberikan kepada crew kapal.Berdasarkan hasil penelitian, penerapan Maritime Labour Convention judul 3 diatas kapal belum sepenuhnya dilaksanakan dengan baik. Hak-hak yang semestinya didapat awak kapal belum tersampaikan dengan semestinya. Kesejahteraan awak kapal seharusnya diperhatikan dengan baik, agar awak kapal lebih optimal ketika bekerja diatas kapal. Perusahaan pelayaran harus lebih memperhatikan kaidah dalam Maritime Labour Convention agar akomodasi, fasilitas rekreasi, makanan dan katering diatas kapal sesuai dengan standartnya. Serta pengetahuan awak kapal akan Maritime Labour Convention sangat diperlukan agar implementasinya dapat berjalan dengan baik. Abstrack Indonesia is the country with a lot of extensive seas, which 2 for 3 the areas as the sea with the number seafarer is one of the bigaest in the worid.In 2006, Indonesian government rules in UU No.15 TH. 2006 about the ratification of Maritime Labour Convention 2006. This convention is focuses to the efforts ILO member to give the protection also the shipping industry. This thing then push the writer to do the research related to the setting of seafarer in Maritime Labour Convention 3rd title and also how to the implementation in the ship. This research was did when the writer did the sea practice in the KM. CAMARA NUSANTARA 3. This research use the descriptive qualitative method. The date is gain with observation and quisioner given with related crew in the ship. Based on the results of the research, the application of the Maritime Labor Convention title 3 on ships has not been fully implemented properly. The rights that should be obtained by the crew have not been properly conveyed. The welfare of the crew should be considered properly, so that the crew is more optimal when working on the ship. Shipping companies must pay more attention to the rules in the Maritime Labor Convention so that accommodation, recreational facilities, food and catering on board are in accordance with their standards. As well as knowledge of the crew of the Maritime Labor Convention is very necessary so that its implementation can run well. Kata Kunci
该地区印度尼西亚是一个拥有大片水域的国家,其水域面积是世界上最大的海域之一,水手数量是世界上最大的。2016年,印尼政府通过了2006年第15号法律,批准了Maritime Labour Convention, 2006年。国际劳工组织成员国在保护水手和船运行业方面的努力强调了这一点。这然后有趣作者进行相关研究MLC公约中所载的关于水手的标题设置3,船上以及如何实施。这项研究是在作者在一艘公里长的船上进行屏幕练习时进行的。卡马拉群岛3号。本研究采用描述性质的方法。通过给船员的观察和问卷调查获得的数据。根据研究结果,应用标题Maritime前后会议3艘船上还没有完全实现得很好。船员的权利还没有送达。船员福利应该好好注意,为了更最佳工作时船上的船员。船运公司应该更注意准则Maritime前后会议以船上餐饮,住宿、食物和娱乐设施符合标准。以及水手们对Maritime Labour会议的知识,使其顺利实施是必要的。印度尼西亚是一个有很多扩展的国家,2乘3的国家是世界上最大的海洋之一。2006年,印尼政府第15号法令。2006年关于2006年海上拉宝会议的证书。这项协议是针对国际劳工组织的努力提供保护以及航运行业的。然后推动作家做研究相关的工作,这是第三个航海会议,以及如何在船上实现。这项研究是在作家们在数英里的海洋实践中进行的。卡马拉群岛3号。这个研究用的是descrive qualitative method。日期是观察和安静的分配与相关的船员在船上。基于研究的结果,船上第三个实验项目的应用从未得到充分实现。应该由工作人员核实的权利不是私人财产。机组人员的福利应该考虑到这一点,这样机组人员在船上工作时就更理想了。船只伙伴必须更多地关注海洋实验室的规则,以便提供支持、再立法、船上的食物和餐饮符合他们的标准。就像海军实验室实验人员的知识一样,它的实施可能会很好地运行。关键词:2006年应用Maritime Labour Convention (MLC), Maritime Labour Convention (MLC)第三部,水手福利
{"title":"ANALISIS PENERAPAN MARITIME LABOUR CONVENTION (MLC) 2006 JUDUL 3 TENTANG AKOMODASI, FASILITAS REKREASI, MAKANAN DAN KATERING DI KM. CAMARA NUSANTARA 3","authors":"Alfian Jainul Cahya","doi":"10.54017/jpb.v2i1.48","DOIUrl":"https://doi.org/10.54017/jpb.v2i1.48","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000 Indonesia adalah Negara dengan wilayah perairan yang sangat luas, dimana dua per tiga wilayahnya lautan, dengan jumlah pelaut salah satu yang terbesar didunia.Pada tahun 2016, Pemerintah Indonesia mengundangkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang pengesahan Maritime Labour Convention, 2006. Konvensi ini menitikberatkan pada upaya Negara anggota ILO dalam memberikan perlindungan bagi pelaut serta industry pelayaran. Hal ini kemudian menarik penulis untuk melakukan penelitian terkait pengaturan mengenai pelaut yang terdapat didalam konvensi MLC Judul 3, serta bagaimana implementasinya di atas kapal. Penelitian ini dilaksanakan saat penulis melaksanakan praktek layar (PRALA) dikapal KM. CAMARA NUSANTARA 3. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data diperoleh dengan observasi dan kuesioner yang deberikan kepada crew kapal.Berdasarkan hasil penelitian, penerapan Maritime Labour Convention judul 3 diatas kapal belum sepenuhnya dilaksanakan dengan baik. Hak-hak yang semestinya didapat awak kapal belum tersampaikan dengan semestinya. Kesejahteraan awak kapal seharusnya diperhatikan dengan baik, agar awak kapal lebih optimal ketika bekerja diatas kapal. Perusahaan pelayaran harus lebih memperhatikan kaidah dalam Maritime Labour Convention agar akomodasi, fasilitas rekreasi, makanan dan katering diatas kapal sesuai dengan standartnya. Serta pengetahuan awak kapal akan Maritime Labour Convention sangat diperlukan agar implementasinya dapat berjalan dengan baik. \u0000Abstrack \u0000 Indonesia is the country with a lot of extensive seas, which 2 for 3 the areas as the sea with the number seafarer is one of the bigaest in the worid.In 2006, Indonesian government rules in UU No.15 TH. 2006 about the ratification of Maritime Labour Convention 2006. This convention is focuses to the efforts ILO member to give the protection also the shipping industry. This thing then push the writer to do the research related to the setting of seafarer in Maritime Labour Convention 3rd title and also how to the implementation in the ship. This research was did when the writer did the sea practice in the KM. CAMARA NUSANTARA 3. This research use the descriptive qualitative method. The date is gain with observation and quisioner given with related crew in the ship. Based on the results of the research, the application of the Maritime Labor Convention title 3 on ships has not been fully implemented properly. The rights that should be obtained by the crew have not been properly conveyed. The welfare of the crew should be considered properly, so that the crew is more optimal when working on the ship. Shipping companies must pay more attention to the rules in the Maritime Labor Convention so that accommodation, recreational facilities, food and catering on board are in accordance with their standards. As well as knowledge of the crew of the Maritime Labor Convention is very necessary so that its implementation can run well. \u0000 \u0000Kata Kunci","PeriodicalId":268620,"journal":{"name":"JPB : Jurnal Patria Bahari","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130353904","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstrack MOHAMAD ADAM IRFANDI HIDAYATULLAH, 2021, Analysis of the Application of the Use of Signal movement on Ships in Accordance with Collision Regulations 1972. Supervised by Capt. Tri Mulyatno and Novrico Susanto. Signal movement if on board is very important to note. Because it is not uncommon for ship wrecks to occur, the officer of the ship mistakes the cue or reads the cue. This might also cause the ship's officers to not understand and understand the meaning of the sign on the ship itself.Because it needed the right action to prevent and overcome this. The response is in the form of training and counseling or also in the form of providing insights in order to reduce errors in reading or giving gestures on the ship. The research will be carried out by the author carried out for approximately 1 year. Furthermore, in a literature review and frame of mind, the author will explain about the definition, Collision Regulations 1972, and actions in the installation or reading of gestures that need to be done by officers. Primary data obtained from this study were sourced from interviews conducted directly. Then the secondary data obtained from books read by the author and teaching and learning activities in class related to the object of writing. While in the framework of the author's writings put forward the writing systematic used in this Applied Scientific Work. Keywords : Signal Movement, 1972 Collision Regulation.
MOHAMAD ADAM IRFANDI HIDAYATULLAH, 2021,《船舶碰撞规则中信号移动的应用分析》,1972。由特里·穆里亚诺上尉和诺里科·苏桑托监督。如果在船上信号的移动是非常重要的注意。由于沉船事故的发生并不罕见,船上的高级船员错误地理解了线索或读懂了线索。这也可能导致船上的官员不理解和不理解船上本身的标志的含义。因为它需要采取正确的行动来预防和克服这种情况。回应以培训和咨询的形式出现,或者也以提供见解的形式出现,以减少在船上阅读或给出手势时的错误。该研究将由作者进行,为期约1年。此外,在一篇文献综述和心境中,作者将解释1972年碰撞规则的定义,以及需要由官员完成的手势安装或阅读中的动作。本研究获得的主要数据来源于直接进行的访谈。其次,从作者阅读的书籍和课堂上与写作对象相关的教与学活动中获得的二手资料。同时在作者写作的框架内,提出了《应用科学著作》中使用的写作系统。关键词:信号运动;1972年碰撞规则;
{"title":"ANALISA PENERAPAN PENGGUNAAN ISYARAT OLAH GERAK DI ATAS KAPAL SESUAI DENGAN COLLISION REGULATIONS 1972","authors":"Mohamad Adam Irfandi Hidayatullah Adam Irfandi","doi":"10.54017/jpb.v2i1.50","DOIUrl":"https://doi.org/10.54017/jpb.v2i1.50","url":null,"abstract":"Abstrack \u0000 \u0000MOHAMAD ADAM IRFANDI HIDAYATULLAH, 2021, Analysis of the Application of the Use of Signal movement on Ships in Accordance with Collision Regulations 1972. Supervised by Capt. Tri Mulyatno and Novrico Susanto. \u0000Signal movement if on board is very important to note. Because it is not uncommon for ship wrecks to occur, the officer of the ship mistakes the cue or reads the cue. This might also cause the ship's officers to not understand and understand the meaning of the sign on the ship itself.Because it needed the right action to prevent and overcome this. The response is in the form of training and counseling or also in the form of providing insights in order to reduce errors in reading or giving gestures on the ship. \u0000The research will be carried out by the author carried out for approximately 1 year. Furthermore, in a literature review and frame of mind, the author will explain about the definition, Collision Regulations 1972, and actions in the installation or reading of gestures that need to be done by officers. Primary data obtained from this study were sourced from interviews conducted directly. Then the secondary data obtained from books read by the author and teaching and learning activities in class related to the object of writing. While in the framework of the author's writings put forward the writing systematic used in this Applied Scientific Work. \u0000 \u0000Keywords : Signal Movement, 1972 Collision Regulation.","PeriodicalId":268620,"journal":{"name":"JPB : Jurnal Patria Bahari","volume":"171 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121218580","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}