Pub Date : 2020-06-15DOI: 10.48093/jimanggis.v1i1.41
Wardi Saleh, Yudhi Zuriah Wirya Purba
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kontribusi pendapatan usaha tani semangka terhadap pendapatan keluarga petani padi di desa manga Ilir Kecamatan Tanjung Lubuk Kabupaten Ogan Komering Ilir. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa biaya produksi rata-rata cara tanam jajar legowo (2 : 1) adalah sebesar Rp 6.214.049,24 per hektar per musim, sedangkan biaya produksi rata-rata cara tanam jajar legowo (4:1) adalah sebesar Rp 6.686.426,82 per hektar per musim tanam. Petani yang menerapkan cara tanam jajar legowo (2 : 1) memperoleh pendapatan sebesar Rp. 16.145.150,76 per hektar per musim tanam. Sementara itu cara tanam jajar legowo (4 :1) memperoleh pendapatan rata-rata sebesar Rp. 18.512.639,85 per hektar per musim tanam. Usahatani padi yang dilakukan menguntungkan, dengan nilai nilai RC ratio sebesar 3,61 cara tanam jajar legowo (2 : 1). Sedangkan cara tanam jajar legowo (4 : 1) nilai RC ratio sebesar 3,78
{"title":"KONTRIBUSI PEDAPATAN USAHATANI SEMANGKA TERHADAP PENDAPATAN KELUARGA PETANI PADI DI DESA MANGGA ILIR KECAMATAN TANJUNG LUBUK KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR","authors":"Wardi Saleh, Yudhi Zuriah Wirya Purba","doi":"10.48093/jimanggis.v1i1.41","DOIUrl":"https://doi.org/10.48093/jimanggis.v1i1.41","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kontribusi pendapatan usaha tani semangka terhadap pendapatan keluarga petani padi di desa manga Ilir Kecamatan Tanjung Lubuk Kabupaten Ogan Komering Ilir. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa biaya produksi rata-rata cara tanam jajar legowo (2 : 1) adalah sebesar Rp 6.214.049,24 per hektar per musim, sedangkan biaya produksi rata-rata cara tanam jajar legowo (4:1) adalah sebesar Rp 6.686.426,82 per hektar per musim tanam. Petani yang menerapkan cara tanam jajar legowo (2 : 1) memperoleh pendapatan sebesar Rp. 16.145.150,76 per hektar per musim tanam. Sementara itu cara tanam jajar legowo (4 :1) memperoleh pendapatan rata-rata sebesar Rp. 18.512.639,85 per hektar per musim tanam. Usahatani padi yang dilakukan menguntungkan, dengan nilai nilai RC ratio sebesar 3,61 cara tanam jajar legowo (2 : 1). Sedangkan cara tanam jajar legowo (4 : 1) nilai RC ratio sebesar 3,78","PeriodicalId":268865,"journal":{"name":"Jurnal Imiah Management Agribisnis (Jimanggis)","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114717412","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini membahas keuntungan usaha tani pada (oryza sativa) cara tanam jajar legowo di desa nagasari kecamatan Muara Kuang Kabupaten Ogan Ilir, dengan tujuan untuk menganalisis keuntungan usaha tani pada (oryza sativa) cara tanam jajar legowo di desa nagasari kecamatan Muara Kuang Kabupaten Ogan Ilir. Metode penelitian adalah survei terhadap petani padi yang menerapkan cara tanam jajar legowo (2 : 1) dan (4 : 1). Hasil penelitian menujukkan bahwa biaya produksi rata-rata cara tanam jajar legowo (2 : 1) adalah sebesar Rp 6.214.049,24 per hektar per musim, sedangkan biaya produksi rata-rata cara tanam jajar legowo (4:1) adalah sebesar Rp 6.686.426,82 per hektar per musim tanam. Petani yang menerapkan cara tanam jajar legowo (2 : 1) memperoleh pendapatan sebesar Rp. 16.145.150,76 per hektar per musim tanam. Sementara itu cara tanam jajar legowo (4 : 1) memperoleh pendapatan rata-rata sebesar Rp. 18.512.639,85 per hektar per musim tanam. Usahatani padi yang dilakukan menguntungkan, dengan nilai nilai RC ratio sebesar 3,61 cara tanam jajar legowo (2 : 1). Sedangkan cara tanam jajar legowo (4 : 1) nilai RC ratio sebesar 3,78.
这项研究讨论了农场业务的优点,即如何在nagaha sari village street Ogan Ilir地区种植jajar legowo,目的是分析农民的商业利益,即nagayza sativa农村地区的jajar legowo农民的利益。是对水稻的农民的调查研究方法应用排legowo(2种方式:1),(4):1)。研究结果显示,生产成本平均排legowo(2种方式:1)是总计6.214.049,24每公顷种植季节,而平均生产成本如何排legowo(4:1)是总计6.686.426,82每公顷播种季节。应用jajar legowo作物(2:1)的农民获得的收入是每个季节每公顷1614万150,76卢比。与此同时,jajar legowo(4: 1)的种植平均收入为每个生长季节18512,639,85卢比。粮食种植是有利可图的,其价值为3.61种种植方式jajar legowo(2: 1),而jajar legowo种植方式(4:1)为3.78种。
{"title":"KEUNTUNGAN USAHA TANI PADI (ORYZA SATIVA) CARA TANAM JAJAR LEGOWO DI DESA NAGASARI KECAMATAN MUARA KUANG KABUPATEN OGAN ILIR","authors":"Kuwatno Kuwatno, Kurniasari Kurniasari, Alfian Alfian","doi":"10.48093/jimanggis.v1i1.42","DOIUrl":"https://doi.org/10.48093/jimanggis.v1i1.42","url":null,"abstract":"Penelitian ini membahas keuntungan usaha tani pada (oryza sativa) cara tanam jajar legowo di desa nagasari kecamatan Muara Kuang Kabupaten Ogan Ilir, dengan tujuan untuk menganalisis keuntungan usaha tani pada (oryza sativa) cara tanam jajar legowo di desa nagasari kecamatan Muara Kuang Kabupaten Ogan Ilir. Metode penelitian adalah survei terhadap petani padi yang menerapkan cara tanam jajar legowo (2 : 1) dan (4 : 1). Hasil penelitian menujukkan bahwa biaya produksi rata-rata cara tanam jajar legowo (2 : 1) adalah sebesar Rp 6.214.049,24 per hektar per musim, sedangkan biaya produksi rata-rata cara tanam jajar legowo (4:1) adalah sebesar Rp 6.686.426,82 per hektar per musim tanam. Petani yang menerapkan cara tanam jajar legowo (2 : 1) memperoleh pendapatan sebesar Rp. 16.145.150,76 per hektar per musim tanam. Sementara itu cara tanam jajar legowo (4 : 1) memperoleh pendapatan rata-rata sebesar Rp. 18.512.639,85 per hektar per musim tanam. Usahatani padi yang dilakukan menguntungkan, dengan nilai nilai RC ratio sebesar 3,61 cara tanam jajar legowo (2 : 1). Sedangkan cara tanam jajar legowo (4 : 1) nilai RC ratio sebesar 3,78.","PeriodicalId":268865,"journal":{"name":"Jurnal Imiah Management Agribisnis (Jimanggis)","volume":"35 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131567078","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-06-15DOI: 10.48093/jimanggis.v1i1.43
Dwi Setyo Hatmojo
Kemerosotan mutu lingkungan hidup dan kehutanan semakin dirasakan dampaknya dalam kehidupan manusia oleh karena itu perlu upaya pencegahannya melalui penumbuhan kepedulian masyarakat termasuk generasi muda terhadap pelestarian lingkungan hidup dan kehutanan. Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan berupaya melakukan transfer pengetahuan kepada generasi muda melalui kegiatan penyuluhan kehutanan di lingkungan sekolah Madrasyah Aliyah Aulia Cendekia Palembang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keragaan tingkat pengetahuan sasaran penyuluhan dalam bidang perubahan iklim dan kehutanan dan untuk mengetahui tingkat efektivitas kegiatan penyuluhan pada aspek pengetahuan sasaran penyuluhan. Hasil penelitian menunjukkan keragaan tingkat pengetahuan sasaran penyuluhan sebelum penyuluhan sebanyak 30 orang responden atau 93,75 % masuk dalam kriteria tingkat pengetahuan yang sedang dan setelah penyuluhan sebanyak 32 orang responden atau 100 % masuk kategori tingkat pengetahuan tinggi. Nilai EP sebesar 40,08 % maka dapat dikatakan bahwa kegiatan penyuluhan yang telah dilaksanakan masuk dalam kriteria cukup efektif. nilai EPP sebesar 89,24 % yang menunjukkan bahwa penambahan pengetahuan atau pemahaman baru dari kegiatan penyuluhan dapat mengarahkan pada perilaku sasaran penyuluhan untuk lebih peduli terhadap upaya pengendalian perubahan iklim.
{"title":"EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENYULUHAN PENGENDALIAN PERUBAHAN IKLIM DAN KEHUTANAN DI MADRASYAH ALIYAH AULIA CENDEKIA PALEMBANG","authors":"Dwi Setyo Hatmojo","doi":"10.48093/jimanggis.v1i1.43","DOIUrl":"https://doi.org/10.48093/jimanggis.v1i1.43","url":null,"abstract":"Kemerosotan mutu lingkungan hidup dan kehutanan semakin dirasakan dampaknya dalam kehidupan manusia oleh karena itu perlu upaya pencegahannya melalui penumbuhan kepedulian masyarakat termasuk generasi muda terhadap pelestarian lingkungan hidup dan kehutanan. Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan berupaya melakukan transfer pengetahuan kepada generasi muda melalui kegiatan penyuluhan kehutanan di lingkungan sekolah Madrasyah Aliyah Aulia Cendekia Palembang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keragaan tingkat pengetahuan sasaran penyuluhan dalam bidang perubahan iklim dan kehutanan dan untuk mengetahui tingkat efektivitas kegiatan penyuluhan pada aspek pengetahuan sasaran penyuluhan. Hasil penelitian menunjukkan keragaan tingkat pengetahuan sasaran penyuluhan sebelum penyuluhan sebanyak 30 orang responden atau 93,75 % masuk dalam kriteria tingkat pengetahuan yang sedang dan setelah penyuluhan sebanyak 32 orang responden atau 100 % masuk kategori tingkat pengetahuan tinggi. Nilai EP sebesar 40,08 % maka dapat dikatakan bahwa kegiatan penyuluhan yang telah dilaksanakan masuk dalam kriteria cukup efektif. nilai EPP sebesar 89,24 % yang menunjukkan bahwa penambahan pengetahuan atau pemahaman baru dari kegiatan penyuluhan dapat mengarahkan pada perilaku sasaran penyuluhan untuk lebih peduli terhadap upaya pengendalian perubahan iklim.","PeriodicalId":268865,"journal":{"name":"Jurnal Imiah Management Agribisnis (Jimanggis)","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128578111","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-06-15DOI: 10.48093/jimanggis.v1i1.38
S. Sukirno, M. M. Romdhon
Tulisan ini bertujuan untuk menganalisis tingkat daya saing CPO Indonesia dan posisi daya saing CPO Indonesia di Negara Tujuan Utama. Tulisan menggunakan data sekunder runut waktu dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2019 yaitu data nilai ekspor, volume ekspor, nilai impor, volume impor, Produk Domestik Bruto, dan Nilai Tukar. Metode Analisis yang digunakan yaitu Revealed Comparative Advantage (RCA) dan Export Product Dynamic (EPD). Hasil analisis menunjukkan skor RCA Indonesia, Malaysia, Nigeria, dan Papua Nugini bernilai di atas satu (> 1). Posisi daya saing Indonesia, Malaysia dan Papua Nugini berada pada kategori Rising Star kecuali Nigeria berada pada kategori Lost Opportunity. Kesimpulan CPO berasal dari Indonesia, Malaysia, Nigeria, dan Papua Nugini memiliki daya saing komparatif dibandingkan negara lain.
{"title":"ANALISIS DAYA SAING KOMPARATIF CPO INDONESIA DI NEGARA TUJUAN UTAMA","authors":"S. Sukirno, M. M. Romdhon","doi":"10.48093/jimanggis.v1i1.38","DOIUrl":"https://doi.org/10.48093/jimanggis.v1i1.38","url":null,"abstract":"Tulisan ini bertujuan untuk menganalisis tingkat daya saing CPO Indonesia dan posisi daya saing CPO Indonesia di Negara Tujuan Utama. Tulisan menggunakan data sekunder runut waktu dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2019 yaitu data nilai ekspor, volume ekspor, nilai impor, volume impor, Produk Domestik Bruto, dan Nilai Tukar. Metode Analisis yang digunakan yaitu Revealed Comparative Advantage (RCA) dan Export Product Dynamic (EPD). Hasil analisis menunjukkan skor RCA Indonesia, Malaysia, Nigeria, dan Papua Nugini bernilai di atas satu (> 1). Posisi daya saing Indonesia, Malaysia dan Papua Nugini berada pada kategori Rising Star kecuali Nigeria berada pada kategori Lost Opportunity. Kesimpulan CPO berasal dari Indonesia, Malaysia, Nigeria, dan Papua Nugini memiliki daya saing komparatif dibandingkan negara lain.","PeriodicalId":268865,"journal":{"name":"Jurnal Imiah Management Agribisnis (Jimanggis)","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115011006","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-06-15DOI: 10.48093/jimanggis.v1i1.39
M. Hd
Peranan modal dapat membantu meningkatkan produktivitas pertanian, namun tidak banyak orang mengetahui bahwa bertambahnya modal manusia dan modal sosial dapat menaikkan produktivitas. Produktivitas petani padi di Desa Merah Mata kecamatan Banyuasin I Kabupaten Banyuasin Rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kajian kepercayaan, partisipasi, jaringan, dan norma sosial dalam meningkatkan produktivitas petani di Kecamatan Banyuasin I Kabupaten Banyuasin (Studi Kasus pada Petani Padi). Pada penelitian ini modal sosial diukur melalui empat aspek yaitu kepercayaan, partisipasi, jaringan dan norma sosial. Penelitian ini menggunakan deskriptif analitis dengan pendekatan kualitatif. Informan pada penelitian ini terdiri dari 10 (sepuluh) orang yaitu ketua kelompok tani dan petani. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi, sedangkan teknik analisis data menggunakan analisis data kualitatif yaitu, reduksi data, penyajian atau display data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian disimpulkan bahwa modal sosial aspek kepercayaan, partisipasi, jaringan, dan norma sosial meningkatkan produktivitas petani di Kecamatan Banyuasin I Kabupaten Banyuasin (Studi Kasus pada Petani Padi). Namun pada aspek jaringan, dari hasil penelitian terindikasi rendah, karena mereka tidak memiliki jaringan di luar kelompok mereka sendiri. sehingga mereka merasa perlu untuk bergabung dengan kelompok tani lain atau asosiasi pertanian. Untuk itu perlu ditingkatkan lagi modal sosial pada aspek jaringan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara mendorong dan membimbing petani agar mampu bekerjasama secara kelompok. Selain itu peningkatan produktifitas juga terlihat dari meningkatnya angka produktifitas yaitu sebesar 28,25 kg/ hektar. Produktivitas pada tahun tersebut (2018) mengalami kenaikan sebesar 0,78 kg/hektar dari tahun sebelumnya (2017).
{"title":"MODAL SOSIAL MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS PETANI PADI DI DESA MERAH MATA KECAMATAN BANYUASIN I KABUPATEN BANYUASIN","authors":"M. Hd","doi":"10.48093/jimanggis.v1i1.39","DOIUrl":"https://doi.org/10.48093/jimanggis.v1i1.39","url":null,"abstract":"Peranan modal dapat membantu meningkatkan produktivitas pertanian, namun tidak banyak orang mengetahui bahwa bertambahnya modal manusia dan modal sosial dapat menaikkan produktivitas. Produktivitas petani padi di Desa Merah Mata kecamatan Banyuasin I Kabupaten Banyuasin Rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kajian kepercayaan, partisipasi, jaringan, dan norma sosial dalam meningkatkan produktivitas petani di Kecamatan Banyuasin I Kabupaten Banyuasin (Studi Kasus pada Petani Padi). Pada penelitian ini modal sosial diukur melalui empat aspek yaitu kepercayaan, partisipasi, jaringan dan norma sosial. Penelitian ini menggunakan deskriptif analitis dengan pendekatan kualitatif. Informan pada penelitian ini terdiri dari 10 (sepuluh) orang yaitu ketua kelompok tani dan petani. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi, sedangkan teknik analisis data menggunakan analisis data kualitatif yaitu, reduksi data, penyajian atau display data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian disimpulkan bahwa modal sosial aspek kepercayaan, partisipasi, jaringan, dan norma sosial meningkatkan produktivitas petani di Kecamatan Banyuasin I Kabupaten Banyuasin (Studi Kasus pada Petani Padi). Namun pada aspek jaringan, dari hasil penelitian terindikasi rendah, karena mereka tidak memiliki jaringan di luar kelompok mereka sendiri. sehingga mereka merasa perlu untuk bergabung dengan kelompok tani lain atau asosiasi pertanian. Untuk itu perlu ditingkatkan lagi modal sosial pada aspek jaringan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara mendorong dan membimbing petani agar mampu bekerjasama secara kelompok. Selain itu peningkatan produktifitas juga terlihat dari meningkatnya angka produktifitas yaitu sebesar 28,25 kg/ hektar. Produktivitas pada tahun tersebut (2018) mengalami kenaikan sebesar 0,78 kg/hektar dari tahun sebelumnya (2017).","PeriodicalId":268865,"journal":{"name":"Jurnal Imiah Management Agribisnis (Jimanggis)","volume":"28 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134397161","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}