Pub Date : 2021-06-25DOI: 10.48093/jimanggis.v2i1.55
Hengki Hengki
Penelitian ini dilaksanakan bulan Januari 2021, di Desa Sungai Rengit Kecamatan Talang Kelapa Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung nilai tambah, mengidentifikasi pola saluran pemasaran dan penerapan strategi pemasaran proses salai ikan patin. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah studi kasus, kemudian dianalisis dengan deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai tambah usaha salai ikan patin sebesar Rp. 14.940,-. (rasio nilai tambah sebesar 47,428%). Keuntungan yang diperoleh Rp.670,967,-/Kg dengan marjin Rp.15.500,-/Kg ikan patin segar. Usaha salai ikan patin Jaya memiliki 2 pola saluran pemasaran yaitu saluran pemasaran nol tingkat atau saluran pemasaran langsung (zero levels channel or direct marketing channel) dan saluran pemasaran satu tingkat (one level) atau penjualan melalui satu perantara. Hasil analisis SWOT usaha salai ikan patin dengan menerapkan kebijakan strategi agresif yang lebih fokus pada strategi SO (strength-opportunity). Nilai R/C sebesar 1,618 (> 1=untung) .
{"title":"NILAI TAMBAH USAHA SALAI IKAN PATIN DI DESA SUNGAI RENGIT KECAMATAN TALANG KELAPA KABUPATEN BANYUASIN","authors":"Hengki Hengki","doi":"10.48093/jimanggis.v2i1.55","DOIUrl":"https://doi.org/10.48093/jimanggis.v2i1.55","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilaksanakan bulan Januari 2021, di Desa Sungai Rengit Kecamatan Talang Kelapa Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung nilai tambah, mengidentifikasi pola saluran pemasaran dan penerapan strategi pemasaran proses salai ikan patin. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah studi kasus, kemudian dianalisis dengan deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai tambah usaha salai ikan patin sebesar Rp. 14.940,-. (rasio nilai tambah sebesar 47,428%). Keuntungan yang diperoleh Rp.670,967,-/Kg dengan marjin Rp.15.500,-/Kg ikan patin segar. Usaha salai ikan patin Jaya memiliki 2 pola saluran pemasaran yaitu saluran pemasaran nol tingkat atau saluran pemasaran langsung (zero levels channel or direct marketing channel) dan saluran pemasaran satu tingkat (one level) atau penjualan melalui satu perantara. Hasil analisis SWOT usaha salai ikan patin dengan menerapkan kebijakan strategi agresif yang lebih fokus pada strategi SO (strength-opportunity). Nilai R/C sebesar 1,618 (> 1=untung) . \u0000 ","PeriodicalId":268865,"journal":{"name":"Jurnal Imiah Management Agribisnis (Jimanggis)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122421231","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-06-25DOI: 10.48093/jimanggis.v2i1.58
M. M. Romdhon
Wanita memainkan peran penting dalam memberikan kontribusi bagi pendapatan rumah tangga nelayan. Kontribusi pendapatan dapat memenuhi kebutuhan rumah tangga untuk pangan seperti beras, mie, sayuran, buah-buahan, dll dan untuk non-pangan seperti kain, rumah, kesehatan, pendidikan, dll). Secara ekonomi, tambahan pendapatan dari wanita meningkatkan aksesibilitas pangan rumah tangga nelayan. Tujuan penelitian untuk menganalisis kontribusi pendapatan wanita terhadap pendapatan rumah tangga nelayan dan menganalisis akses pangan berdasarkan indikator ekonomi. Responden adalah istri dari 30 nelayan yang ditentukan secara sensus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kontribusi pendapatan wanita terhadap pendapatan rumah tangga nelayan sebesar 31,56 persen, pendapatan itu berasal dari kegiatan pengolahan dan pemasaran ikan. Persentase pengeluaran rumah tangga untuk konsumsi non-pangan sebesar 66,29 persen, lebih tinggi dari pengeluaran untuk konsumsi pangan sebesar 33,71 persen. Berdasarkan kriteria garis kemiskinan pengeluaran konsumsi rumah tangga nelayan masih di atas garis kemiskinan. Secara ekonomi, disimpulkan bahwa akses rumah tangga nelayan terhadap pangan adalah baik. Implikasi kebijakan adalah pemerintah daerah perlu merancang kebijakan bantuan dalam bentuk inkubator bisnis untuk usaha kecil perikanan tangkap, bantuan berupa teknologi tepat guna dan manajemen pemasaran produk. Kebijakan ini bertujuan untuk menjaga stabilitas dan kontinuitas kelangsungan bisnis, kontribusi pendapatan wanita dan aksesibilitas pangan untuk rumah tangga nelayan.
{"title":"KONTRIBUSI PENDAPATAN WANITA DAN AKSES PANGAN RUMAH TANGGA NELAYAN DI KOTA BENGKULU","authors":"M. M. Romdhon","doi":"10.48093/jimanggis.v2i1.58","DOIUrl":"https://doi.org/10.48093/jimanggis.v2i1.58","url":null,"abstract":"Wanita memainkan peran penting dalam memberikan kontribusi bagi pendapatan rumah tangga nelayan. Kontribusi pendapatan dapat memenuhi kebutuhan rumah tangga untuk pangan seperti beras, mie, sayuran, buah-buahan, dll dan untuk non-pangan seperti kain, rumah, kesehatan, pendidikan, dll). Secara ekonomi, tambahan pendapatan dari wanita meningkatkan aksesibilitas pangan rumah tangga nelayan. Tujuan penelitian untuk menganalisis kontribusi pendapatan wanita terhadap pendapatan rumah tangga nelayan dan menganalisis akses pangan berdasarkan indikator ekonomi. Responden adalah istri dari 30 nelayan yang ditentukan secara sensus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kontribusi pendapatan wanita terhadap pendapatan rumah tangga nelayan sebesar 31,56 persen, pendapatan itu berasal dari kegiatan pengolahan dan pemasaran ikan. Persentase pengeluaran rumah tangga untuk konsumsi non-pangan sebesar 66,29 persen, lebih tinggi dari pengeluaran untuk konsumsi pangan sebesar 33,71 persen. Berdasarkan kriteria garis kemiskinan pengeluaran konsumsi rumah tangga nelayan masih di atas garis kemiskinan. Secara ekonomi, disimpulkan bahwa akses rumah tangga nelayan terhadap pangan adalah baik. Implikasi kebijakan adalah pemerintah daerah perlu merancang kebijakan bantuan dalam bentuk inkubator bisnis untuk usaha kecil perikanan tangkap, bantuan berupa teknologi tepat guna dan manajemen pemasaran produk. Kebijakan ini bertujuan untuk menjaga stabilitas dan kontinuitas kelangsungan bisnis, kontribusi pendapatan wanita dan aksesibilitas pangan untuk rumah tangga nelayan.","PeriodicalId":268865,"journal":{"name":"Jurnal Imiah Management Agribisnis (Jimanggis)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131812271","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-06-25DOI: 10.48093/jimanggis.v2i1.56
Kuwatno Kuwatno, Agoes Tony Ak, S. Sumardi
Penelitian ini bertujuan untuk menghitung besarnya biaya produksi dan besarnya pendapatan yang diterima pada usahatani pola tanam padi-padi dan pola tanam padi-jagung. Lokasi penelitian sengaja dipilih dengan pertimbangan bahwa petani di desa tersebut melakukan pola tanam padi-padi maupun pola tanam padi-jagung. Responden dipilih secara stratified random sampling sebesar 25%. Data dalam penelitian ini terdiri dari data primer yang diperoleh dari responden melalui wawancara dengan bantuan kuesioner dan observasi terhadap objek yang diteliti, sedangkan data sekunder diperoleh dari instansi yang terkait dengan penelitian ini. Penelitian ini menggunakan metode analisis biaya dan pendapatan dengan menggunakan rumus Pd = TR-TC, kemudian dilanjutkan dengan analisis R/C untuk menentukan keuntungan dan kelayakan usaha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan usahatani pola tanam padi-padi sebesar Rp. 19.460.923,- per hektar dengan R/C 2,45, sedangkan pendapatan usahatani pada pola tanam padi-jagung adalah Rp. 35.717.280,- per hektar dengan R/C 2,97. Dilihat dari besaran pendapatan dan besarnya R/C, usahatani pola tanam padi-padi dan pola tanam padi-jagung sama-sama menguntungkan, tetapi lebih menguntungkan untuk usahatani pola tanam padi-jagung.
{"title":"ANALISIS USAHATANI POLA TANAM PADI-PADI DAN PADI-JAGUNG PROGRAM UPSUS PAJALE DI KECAMATAN MUARA SUGIHAN KABUPATEN BANYUASIN","authors":"Kuwatno Kuwatno, Agoes Tony Ak, S. Sumardi","doi":"10.48093/jimanggis.v2i1.56","DOIUrl":"https://doi.org/10.48093/jimanggis.v2i1.56","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menghitung besarnya biaya produksi dan besarnya pendapatan yang diterima pada usahatani pola tanam padi-padi dan pola tanam padi-jagung. Lokasi penelitian sengaja dipilih dengan pertimbangan bahwa petani di desa tersebut melakukan pola tanam padi-padi maupun pola tanam padi-jagung. Responden dipilih secara stratified random sampling sebesar 25%. Data dalam penelitian ini terdiri dari data primer yang diperoleh dari responden melalui wawancara dengan bantuan kuesioner dan observasi terhadap objek yang diteliti, sedangkan data sekunder diperoleh dari instansi yang terkait dengan penelitian ini. Penelitian ini menggunakan metode analisis biaya dan pendapatan dengan menggunakan rumus Pd = TR-TC, kemudian dilanjutkan dengan analisis R/C untuk menentukan keuntungan dan kelayakan usaha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan usahatani pola tanam padi-padi sebesar Rp. 19.460.923,- per hektar dengan R/C 2,45, sedangkan pendapatan usahatani pada pola tanam padi-jagung adalah Rp. 35.717.280,- per hektar dengan R/C 2,97. Dilihat dari besaran pendapatan dan besarnya R/C, usahatani pola tanam padi-padi dan pola tanam padi-jagung sama-sama menguntungkan, tetapi lebih menguntungkan untuk usahatani pola tanam padi-jagung.","PeriodicalId":268865,"journal":{"name":"Jurnal Imiah Management Agribisnis (Jimanggis)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115396400","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-07DOI: 10.48093/jimanggis.v1i2.45
A. Putri, Mirza Antoni, Henny Malini
Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis kinerja KUD Manunggal Jaya dalam melayani petani anggota di Kecamatan Karang Jaya Kabupaten Prabumulih Timur. (2) mengetahui kualitas dan pendapatan petani anggota KUD Manunggal Jaya, petani di Kelurahan Karang Jaya. (3) mengetahui hubungan kinerja KUD dengan pendapatan dan kualitas bahan olahan karet yang dihasilkan petani di Desa Karang Jaya. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Karang Jaya Kabupaten Prabumulih Timur. Pemilihan lokasi bersifat purposive. Pengumpulan data dilakukan pada November 2019 hingga selesai. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Survei. Penelitian ini mengambil 30 sampel dari 1.144 populasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Hasil perhitungan kinerja keuangan KUD Manunggal Jaya yaitu rasio likuiditas dikategorikan kurang baik. Rasio solvabilitas termasuk dalam kategori buruk dan rasio rentabilitas dalam kategori buruk. Kinerja non keuangan terdiri dari perspektif anggota, perspektif bisnis internal dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan termasuk kriteria yang biasa-biasa saja. (2) Rata-rata pendapatan usahatani karet petani anggota KUD Manunggal Jaya adalah Rp. 33.763.274,00 per areal garapan pertahun dan kualitas karet termasuk dalam kriteria sudah baik. (3) Kinerja KUD tidak memiliki hubungan nyata dengan pendapatan dan kualitas karet.
本研究的目的是(1)分析库德·曼干加尔·贾亚在普拉布穆里摄政贾亚省为农民成员服务的表现。(2)了解Jaya礁区农民KUD Manunggal Jaya的农民的素质和收入。(3)了解KUD性能与Jaya village农民生产的橡胶加工材料的收入和质量之间的关系。这项研究是在prabumuli east jalan Jaya district进行的。选址是有目的的。收集数据将于2019年11月完成。本研究采用的研究方法是一种调查方法。这项研究从1444名人口中提取了30个样本。研究结果表明,(1)KUD Manunggal Jaya的财务表现表现为流动性比较差。偿付比率属于不良类别,责任比率属于不良类别。非财务表现包括从成员的角度、内部业务视角、学习和成长的角度,以及标准的平庸。(2) KUD Manunggal Jaya的橡胶种植者平均收入为每年种植的33,763,274.00卢比,橡胶的质量已符合标准。(3) KUD的表现与橡胶的收入和质量没有真正的关系。
{"title":"PENGARUH KINERJA KUD MANUNGGAL JAYA TERHADAP PENDAPATAN DAN KUALITAS BOKAR DI KELURAHAN KARANG JAYA KECAMATAN PRABUMULIH TIMUR","authors":"A. Putri, Mirza Antoni, Henny Malini","doi":"10.48093/jimanggis.v1i2.45","DOIUrl":"https://doi.org/10.48093/jimanggis.v1i2.45","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis kinerja KUD Manunggal Jaya dalam melayani petani anggota di Kecamatan Karang Jaya Kabupaten Prabumulih Timur. (2) mengetahui kualitas dan pendapatan petani anggota KUD Manunggal Jaya, petani di Kelurahan Karang Jaya. (3) mengetahui hubungan kinerja KUD dengan pendapatan dan kualitas bahan olahan karet yang dihasilkan petani di Desa Karang Jaya. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Karang Jaya Kabupaten Prabumulih Timur. Pemilihan lokasi bersifat purposive. Pengumpulan data dilakukan pada November 2019 hingga selesai. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Survei. Penelitian ini mengambil 30 sampel dari 1.144 populasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Hasil perhitungan kinerja keuangan KUD Manunggal Jaya yaitu rasio likuiditas dikategorikan kurang baik. Rasio solvabilitas termasuk dalam kategori buruk dan rasio rentabilitas dalam kategori buruk. Kinerja non keuangan terdiri dari perspektif anggota, perspektif bisnis internal dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan termasuk kriteria yang biasa-biasa saja. (2) Rata-rata pendapatan usahatani karet petani anggota KUD Manunggal Jaya adalah Rp. 33.763.274,00 per areal garapan pertahun dan kualitas karet termasuk dalam kriteria sudah baik. (3) Kinerja KUD tidak memiliki hubungan nyata dengan pendapatan dan kualitas karet.","PeriodicalId":268865,"journal":{"name":"Jurnal Imiah Management Agribisnis (Jimanggis)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122839949","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-07DOI: 10.48093/jimanggis.v1i2.47
A. Yani, Yenisbar Yenisbar, Karesia Agatha Pieter, R HamimRudi
Ketahanan pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari kecukupan ketersediaan, baik jumlah maupun mutunya, aman, merata dan terjangkau. Di Era Covid-19 yang mulai dicanangkan pada Maret 2020 yang lalu berdampak besar bagi masyarakat Indonesia karena untuk memutus rantai penularan Pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk mengurangi aktivitas di luar rumah. Hal ini berdampak sekali pada pengadaan pangan keluarga, Salah satu solusinya adalah dengan pemanfaatan lahan terbatas di sekitar rumah untuk dijadikan lahan budidaya dalam memenuhi kebutuhan keluarga terutama untuk sayuran, rempah dan ikan, walau tidak banyak tapi bisa membantu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui budidaya apa saja yang dapat dilakukan dilahan terbatas dan faktor-faktor penghambat dalam budidaya tanaman di lahan terbatas. Penelitian dilakukan di Bojong Gede dan Bekasi, serta secara daring dengan menyebar kuesioner ke responden di berbagai wilayah di Indonesia. Hasil penelitian diperoleh bahwa pemanfaatan lahan terbatas bisa dilakukan untuk budidaya sayuran seperti cabai, kangkung, bayam, sawi dan tanaman obat atau rempah seperti jahe, kunyit, kencur, temu lawak dan ikan yang dibudidaya dengan metode aeroponik dengan kombinasi ikan dan sayur kangkung atau sawi dengan media air menggunakan drum. Faktor penghambat dalam budidaya di lahan terbatas ada faktor teknis dan sosial. Dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan lahan terbatas sangat menguntungkan karena bermanfaat dalam memenuhi sebagian dari kebutuhan pangan, budidaya bisa dilakukan di pekarangan rumah, samping rumah, belakang rumah atau di rootop.
{"title":"PEMANFAATAN LAHAN TERBATAS DALAM MENUNJANG KETAHANAN PANGAN DI ERA COVID-19","authors":"A. Yani, Yenisbar Yenisbar, Karesia Agatha Pieter, R HamimRudi","doi":"10.48093/jimanggis.v1i2.47","DOIUrl":"https://doi.org/10.48093/jimanggis.v1i2.47","url":null,"abstract":"Ketahanan pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari kecukupan ketersediaan, baik jumlah maupun mutunya, aman, merata dan terjangkau. Di Era Covid-19 yang mulai dicanangkan pada Maret 2020 yang lalu berdampak besar bagi masyarakat Indonesia karena untuk memutus rantai penularan Pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk mengurangi aktivitas di luar rumah. Hal ini berdampak sekali pada pengadaan pangan keluarga, Salah satu solusinya adalah dengan pemanfaatan lahan terbatas di sekitar rumah untuk dijadikan lahan budidaya dalam memenuhi kebutuhan keluarga terutama untuk sayuran, rempah dan ikan, walau tidak banyak tapi bisa membantu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui budidaya apa saja yang dapat dilakukan dilahan terbatas dan faktor-faktor penghambat dalam budidaya tanaman di lahan terbatas. Penelitian dilakukan di Bojong Gede dan Bekasi, serta secara daring dengan menyebar kuesioner ke responden di berbagai wilayah di Indonesia. Hasil penelitian diperoleh bahwa pemanfaatan lahan terbatas bisa dilakukan untuk budidaya sayuran seperti cabai, kangkung, bayam, sawi dan tanaman obat atau rempah seperti jahe, kunyit, kencur, temu lawak dan ikan yang dibudidaya dengan metode aeroponik dengan kombinasi ikan dan sayur kangkung atau sawi dengan media air menggunakan drum. Faktor penghambat dalam budidaya di lahan terbatas ada faktor teknis dan sosial. Dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan lahan terbatas sangat menguntungkan karena bermanfaat dalam memenuhi sebagian dari kebutuhan pangan, budidaya bisa dilakukan di pekarangan rumah, samping rumah, belakang rumah atau di rootop. \u0000 ","PeriodicalId":268865,"journal":{"name":"Jurnal Imiah Management Agribisnis (Jimanggis)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122388792","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-07DOI: 10.48093/jimanggis.v1i2.48
A. Ak, Firdanita Wandira Dwi Putri, Sukman Ns
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola pengeluaran konsumsi rumah tangga petani karet pengeluaran konsumsi rumah tangga petani di Kelurahan Gunung Kemala Kecamata Prabumulih Barat. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Gunung Kemala Kecamatan Prabumulih Barat Pemilihan, lokasi penelitian dilakukan dengan sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa penduduk di Kelurahan Gunung Kemala Kecamatan Peabumulih Barat rata-rata adalah petani karet, dan kota Prabumulih mempunyai harga jual karet yang tinggi. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode survei dimana dalam penarikan contoh digunakan metode acak sederhana dengan mengambil 10 persen dari jumlah populasi. Data yang diperoleh berupa data primer dan data sekunder. Data yang diperoleh secara statistik disajikan secara tabulasi kemudian dijelaskan secara deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengeluaran konsumsi pangan petani lebih besar daripada pengeluaran konsumsi non pangan yaitu sebesar 50,96 persen. Faktor-faktor yang berpengaruh signifikan terhadap pengeluaran konsumsi petani adalah jumlah anggota keluarga, tingkat pendidikan kepala keluarga, dan umur kepala keluarga.
{"title":"POLA PENGELUARAN KONSUMSI PETANI KARET DI KELURAHAN GUNUNG KEMALA KECAMATAN PRABUMULIH BARAT","authors":"A. Ak, Firdanita Wandira Dwi Putri, Sukman Ns","doi":"10.48093/jimanggis.v1i2.48","DOIUrl":"https://doi.org/10.48093/jimanggis.v1i2.48","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola pengeluaran konsumsi rumah tangga petani karet pengeluaran konsumsi rumah tangga petani di Kelurahan Gunung Kemala Kecamata Prabumulih Barat. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Gunung Kemala Kecamatan Prabumulih Barat Pemilihan, lokasi penelitian dilakukan dengan sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa penduduk di Kelurahan Gunung Kemala Kecamatan Peabumulih Barat rata-rata adalah petani karet, dan kota Prabumulih mempunyai harga jual karet yang tinggi. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode survei dimana dalam penarikan contoh digunakan metode acak sederhana dengan mengambil 10 persen dari jumlah populasi. Data yang diperoleh berupa data primer dan data sekunder. Data yang diperoleh secara statistik disajikan secara tabulasi kemudian dijelaskan secara deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengeluaran konsumsi pangan petani lebih besar daripada pengeluaran konsumsi non pangan yaitu sebesar 50,96 persen. Faktor-faktor yang berpengaruh signifikan terhadap pengeluaran konsumsi petani adalah jumlah anggota keluarga, tingkat pendidikan kepala keluarga, dan umur kepala keluarga.","PeriodicalId":268865,"journal":{"name":"Jurnal Imiah Management Agribisnis (Jimanggis)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125581800","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-07DOI: 10.48093/jimanggis.v1i2.51
Kuwatno Kuwatno, Sukman Ns, Solehan Solehan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendapatan usahatani system integrase padi ternak di Gapoktan Sumber Makmur Desa Sumber Suko Kecamatan Belitang Kabupaten OKU Timur. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah case study, metode ini dapat digunakan untuk mengamati data dan masalah yang dapat dijadikan objek penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata pendapatan per bulan dari petani contoh pada usaha integrasi padi-ternak sapi potong diperoleh dari 3 kegiatan yaitu usaha tanaman padi sebesar Rp. 17.966.620.00, usaha ternak sapi potong sebesar Rp. 16.871.500,00, dan usaha pupuk organik sebesar Rp. 37.871.500,00. Selanjutnya, kontribusi pendapatan usaha ternak sapi potong diperoleh sebesar 41,61 persen termasuk kriteria sedang.
{"title":"PENDAPATAN USAHATANI SISTEM INTEGRASI PADI-TERNAK DI GAPOKTAN SUMBER MAKMUR DESA SUMBER SUKO KECAMATAN BELITANG KABUPATEN OKU TIMUR","authors":"Kuwatno Kuwatno, Sukman Ns, Solehan Solehan","doi":"10.48093/jimanggis.v1i2.51","DOIUrl":"https://doi.org/10.48093/jimanggis.v1i2.51","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendapatan usahatani system integrase padi ternak di Gapoktan Sumber Makmur Desa Sumber Suko Kecamatan Belitang Kabupaten OKU Timur. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah case study, metode ini dapat digunakan untuk mengamati data dan masalah yang dapat dijadikan objek penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata pendapatan per bulan dari petani contoh pada usaha integrasi padi-ternak sapi potong diperoleh dari 3 kegiatan yaitu usaha tanaman padi sebesar Rp. 17.966.620.00, usaha ternak sapi potong sebesar Rp. 16.871.500,00, dan usaha pupuk organik sebesar Rp. 37.871.500,00. Selanjutnya, kontribusi pendapatan usaha ternak sapi potong diperoleh sebesar 41,61 persen termasuk kriteria sedang.","PeriodicalId":268865,"journal":{"name":"Jurnal Imiah Management Agribisnis (Jimanggis)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114152135","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penggunaan faktor-faktor produksi dan menghitung pendapatan usahatani jamur tiram putih di Kecamatan Sako Kenten, Kota Palembang. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan jumlah sampel diambil sebanyak 25 produsen secara sengaja (purposive). Pengolahan data menggunakan analisis regresi linier berganda dengan fungsi produksi model Cobb-Douglas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor produksi yang berpengaruh terhadap produksi jamur tiram adalah luas lahan, serbuk kayu, bekatul dan tenaga kerja, sedangkan faktor produksi bibit dan kapur tidak berpengaruh nyata terhadap produksi jamur tiram. Penggunaan faktor produksi bibit, serbuk kayu, bekatul, kapur dan tenaga kerja secara ekonomi belum efisien, sedangkan penggunaan faktor produksi lahan secara ekonomi tidak efisien.
{"title":"ANALISIS FAKTOR MEMPENGARUHI USAHATANI JAMUR TIRAM PUTIH DI KECAMATAN SAKO KENTEN KOTA PALEMBANG","authors":"Usmaryani Usmaryani, Kuswantinah Kuswantinah, Farid Wadjdi","doi":"10.48093/jimanggis.v1i2.46","DOIUrl":"https://doi.org/10.48093/jimanggis.v1i2.46","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penggunaan faktor-faktor produksi dan menghitung pendapatan usahatani jamur tiram putih di Kecamatan Sako Kenten, Kota Palembang. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan jumlah sampel diambil sebanyak 25 produsen secara sengaja (purposive). Pengolahan data menggunakan analisis regresi linier berganda dengan fungsi produksi model Cobb-Douglas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor produksi yang berpengaruh terhadap produksi jamur tiram adalah luas lahan, serbuk kayu, bekatul dan tenaga kerja, sedangkan faktor produksi bibit dan kapur tidak berpengaruh nyata terhadap produksi jamur tiram. Penggunaan faktor produksi bibit, serbuk kayu, bekatul, kapur dan tenaga kerja secara ekonomi belum efisien, sedangkan penggunaan faktor produksi lahan secara ekonomi tidak efisien.","PeriodicalId":268865,"journal":{"name":"Jurnal Imiah Management Agribisnis (Jimanggis)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125614328","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pemasaran memegang peranan vital dalam suatu sistem agribisnis dengan membentuk mata rantai distribusi produk yang menghubungkan petani dengan konsumen akhir. Penelitian di sentra produksi bawang merah, Desa Sumberjo Kabupaten Nganjuk dilakukan untuk mengkaji tingkat efisiensi ekonomis masing-masing saluran pemasaran bawang merah berdasarkan pola pemasaran yang terbentuk, nilai persentase marjin pemasaran dan bagian yang diterima petani bawang merah, dan mengkaji tugas dan fungsi lembaga-lembaga pemasaran bawang merah. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukan terdapat tiga saluran pemasaran bawang merah, yaitu saluran pemasaran I yang terdiri dari petani, pedagang pengumpul, pedagang besar, dan pedagang luar kota; saluran pemasaran II terdiri dari petani, pedagang pengumpul, pedagang pengecer, dan konsumen rumah tangga; saluran pemasaran III terdiri dari petani, pedagang besar, dan pabrik/industri. Total biaya yang dikeluarkan saluran pemasaran I sebesar Rp1000/kg dengan total keuntungan sebesar Rp900/kg, sementara untuk total biaya saluran II sebesar Rp1000/kg dengan total keuntungan Rp1300/kg, dan untuk saluran III total biaya sebesar Rp800/kg dengan total keuntungan Rp700/kg. Berdasarkan marjin harga, saluran III merupakan saluran yang paling efisien secara ekonomis dengan bagian yang diterima petani sebesar 90,47.
{"title":"SALURAN PEMASARAN BAWANG MERAH DI DESA SENTRA PRODUKSI KABUPATEN NGANJUK PROVINSI JAWA TIMUR","authors":"Nina Lisanty, Tutut Dwi Sutiknjo, Widi Artini, Agustia Dwi Pamujiati","doi":"10.48093/jimanggis.v1i2.44","DOIUrl":"https://doi.org/10.48093/jimanggis.v1i2.44","url":null,"abstract":"Pemasaran memegang peranan vital dalam suatu sistem agribisnis dengan membentuk mata rantai distribusi produk yang menghubungkan petani dengan konsumen akhir. Penelitian di sentra produksi bawang merah, Desa Sumberjo Kabupaten Nganjuk dilakukan untuk mengkaji tingkat efisiensi ekonomis masing-masing saluran pemasaran bawang merah berdasarkan pola pemasaran yang terbentuk, nilai persentase marjin pemasaran dan bagian yang diterima petani bawang merah, dan mengkaji tugas dan fungsi lembaga-lembaga pemasaran bawang merah. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukan terdapat tiga saluran pemasaran bawang merah, yaitu saluran pemasaran I yang terdiri dari petani, pedagang pengumpul, pedagang besar, dan pedagang luar kota; saluran pemasaran II terdiri dari petani, pedagang pengumpul, pedagang pengecer, dan konsumen rumah tangga; saluran pemasaran III terdiri dari petani, pedagang besar, dan pabrik/industri. Total biaya yang dikeluarkan saluran pemasaran I sebesar Rp1000/kg dengan total keuntungan sebesar Rp900/kg, sementara untuk total biaya saluran II sebesar Rp1000/kg dengan total keuntungan Rp1300/kg, dan untuk saluran III total biaya sebesar Rp800/kg dengan total keuntungan Rp700/kg. Berdasarkan marjin harga, saluran III merupakan saluran yang paling efisien secara ekonomis dengan bagian yang diterima petani sebesar 90,47.","PeriodicalId":268865,"journal":{"name":"Jurnal Imiah Management Agribisnis (Jimanggis)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128903548","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-06-15DOI: 10.48093/jimanggis.v1i1.40
Farid Wadjdi
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas pelayanan pembangunan infrastruktur di Kota Palembang khususnya di wilayah Seberang Ulu. Metode penelitian adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Pengumpulan data melalui pengamatan langsung di lapangan dan wawancara mendalam (indepth interview) dengan para nara sumber dan informan kunci. Untuk memperoleh tingkat kebermaknaan suatu penelitian dilakukan langkah langkah uji keabsahan data melalui uji kredibilitas data dengan model triangulasi sumber. Hasil penelitian menujukkan bahwa layanan pembangunan infrastruktur efektifitasnya tidak paralel dengan telah diselesaikannya program pembangunan yang direncanakan, disebabkan kompleksitas persoalan pemberdayaan yang mempersyaratkan banyak faktor. Jadi perubahan fisik sebuah wilayah dari pembangunan infrastruktur tidak berkorelasi secara langsung dan berdampak besar terhadap persoalan kemiskinan dan ketidakberdayaan masyarakat.
{"title":"EFEKTIVITAS PELAYANAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR (STUDI PADA KOMUNITAS MASYARAKAT SEBERANG ULU KOTA PALEMBANG)","authors":"Farid Wadjdi","doi":"10.48093/jimanggis.v1i1.40","DOIUrl":"https://doi.org/10.48093/jimanggis.v1i1.40","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas pelayanan pembangunan infrastruktur di Kota Palembang khususnya di wilayah Seberang Ulu. Metode penelitian adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Pengumpulan data melalui pengamatan langsung di lapangan dan wawancara mendalam (indepth interview) dengan para nara sumber dan informan kunci. Untuk memperoleh tingkat kebermaknaan suatu penelitian dilakukan langkah langkah uji keabsahan data melalui uji kredibilitas data dengan model triangulasi sumber. Hasil penelitian menujukkan bahwa layanan pembangunan infrastruktur efektifitasnya tidak paralel dengan telah diselesaikannya program pembangunan yang direncanakan, disebabkan kompleksitas persoalan pemberdayaan yang mempersyaratkan banyak faktor. Jadi perubahan fisik sebuah wilayah dari pembangunan infrastruktur tidak berkorelasi secara langsung dan berdampak besar terhadap persoalan kemiskinan dan ketidakberdayaan masyarakat.","PeriodicalId":268865,"journal":{"name":"Jurnal Imiah Management Agribisnis (Jimanggis)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127367824","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}