Perairan muara sungai Banjir Kanal Barat merupakan salah satu perairan yang penting untuk menopang kehidupan organisme didalamnya, serta penting bagi ekonomi masyarakat kota Semarang. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pola sebaran klorofil-a dan fitoplankton, mengetahui hubungan klorofil-a, nitrat, dan fosfat dengan fitoplankton serta mengetahui tingkat saprobitas perairan sebagai indikator tingkat pencemaran. Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2019 di muara sungai Banjir Kanal Barat, Semarang. Pengambilan sampel air dilakukan pada saat kondisi pasang dan surut dengan teknik purposive sampling. Pengambilan sampel fitoplankton dengan metode pasif. Analisis data dengan metode T test, regresi polinomal dan PCA. Analisis status perairan dengan indeks saprobitas dan tropik saprobik indeks. Hasil penelitian ini adalah konsentrasi klorofil-a saat pasang berkisar 0,016 – 2,394 mg/m3 sedangkan saat surut berkisar 0,102 – 1,051 mg/m3. Kelimpahan fitoplankton saat pasang yaitu 33 – 127 sel/l, sedangkan kelimpahan fitoplankton saat surut berkisar antara 18 – 200 sel/l. Sebaran horizontal klorofil-a dan fitoplankton pada saat pasang maupun surut lebih tinggi pada lokasi sungai dan muara dan berkurang pada lepas pantai. Hubungan yang kuat dari analisa regresi polinomial dan PCA yaitu pada fitoplankton dengan nitrat saat pasang serta klorofil-a dengan nitrat saat surut. Nilai SI pada saat pasang menunjukkan β-mesosaprobik dan saat surut oligosaprobik. Nilai TSI pada saat pasang dan surut menunjukkan oligosaprobik.
{"title":"ANALISIS SEBARAN HORIZONTAL DAN TEMPORAL KLOROFIL-A DAN FITOPLANKTON DI MUARA SUNGAI BANJIR KANAL BARAT, SEMARANG","authors":"Falita Alfat’hani, Agus Hartoko, Nurul Latifah","doi":"10.14710/jpl.2020.33685","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/jpl.2020.33685","url":null,"abstract":"Perairan muara sungai Banjir Kanal Barat merupakan salah satu perairan yang penting untuk menopang kehidupan organisme didalamnya, serta penting bagi ekonomi masyarakat kota Semarang. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pola sebaran klorofil-a dan fitoplankton, mengetahui hubungan klorofil-a, nitrat, dan fosfat dengan fitoplankton serta mengetahui tingkat saprobitas perairan sebagai indikator tingkat pencemaran. Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2019 di muara sungai Banjir Kanal Barat, Semarang. Pengambilan sampel air dilakukan pada saat kondisi pasang dan surut dengan teknik purposive sampling. Pengambilan sampel fitoplankton dengan metode pasif. Analisis data dengan metode T test, regresi polinomal dan PCA. Analisis status perairan dengan indeks saprobitas dan tropik saprobik indeks. Hasil penelitian ini adalah konsentrasi klorofil-a saat pasang berkisar 0,016 – 2,394 mg/m3 sedangkan saat surut berkisar 0,102 – 1,051 mg/m3. Kelimpahan fitoplankton saat pasang yaitu 33 – 127 sel/l, sedangkan kelimpahan fitoplankton saat surut berkisar antara 18 – 200 sel/l. Sebaran horizontal klorofil-a dan fitoplankton pada saat pasang maupun surut lebih tinggi pada lokasi sungai dan muara dan berkurang pada lepas pantai. Hubungan yang kuat dari analisa regresi polinomial dan PCA yaitu pada fitoplankton dengan nitrat saat pasang serta klorofil-a dengan nitrat saat surut. Nilai SI pada saat pasang menunjukkan β-mesosaprobik dan saat surut oligosaprobik. Nilai TSI pada saat pasang dan surut menunjukkan oligosaprobik.","PeriodicalId":269490,"journal":{"name":"Jurnal Pasir Laut","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122238257","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Raema Farah Rizka, P. W. Purnomo, Aninditia Sabdaningsih
Sedimentasi merupakan faktor utama yang mengakibatkan kematian karang. Konsentrasi TSS yang tinggi cenderung menyebabkan sedimentasi yang tinggi. Pengaruh TSS pada perairan menyebabkan cahaya yang masuk kedalam perairan terhambat, sehingga dapat menurunkan aktivitas fotosintesis pada zooxanthellae. Sedimen yang terdeposit juga akan menutupi permukaan polip karang sehingga akan meningkatkan kebutuhan energy metabolic untuk menghilangkannya kembali. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh TSS terhadap densitas zooxanthellae dan hubungannya dengan fotosintesis dan respirasi. Penelitian dilaksanakan pada bulan November-Desember 2019, di Laboratorium Pengembangan Wilayah Pantai Jepara Undip. Metode yang digunakan adalah metode experimental. Spesimen yang digunakan adalah karang Acropora sp. Sampel karang Acropora sp. diambil dari perairan Pulau Panjang Jepara. Perlakuan pada penelitian ini adalah dengan memberikan konsentrasi TSS 10 mg/L; 30 mg/L dan 50 mg/L yang dilarutkan pada media pemeliharaan. Pengamatan dilakukan pada interval waktu ke- 0, 4, 8 dan 12 hari. Parameter utama yang diamati adalah densitas zooxanthellae, fotosintesis dan respirasi serta pendukung yaitu kualitas air. Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan dengan konsentrasi TSS 50 mg/L menyebabkan penurunan densitas zooxanthellae yang paling tinggi. Berdasarkan Analisis Regresi Linear Sederhana pada konsentrasi TSS 50 mg/L diperoleh persamaan regresi Y= -285.477 X + 6E+06. Kelimpahan zooxanthellae mempengaruhi nilai fotosintesis dan respirasi. Semakin sedikit kelimpahan zooxanthellae maka nilai fotosintesis yang dihasilkan menurun, sebaliknya nilai respirasi semakin tinggi.
{"title":"PENGARUH TOTAL SUSPENDED SOLID (TSS) TERHADAP DENSITAS Zooxhanthellae PADA KARANG Acropora sp. DALAM SKALA LABORATORIUM","authors":"Raema Farah Rizka, P. W. Purnomo, Aninditia Sabdaningsih","doi":"10.14710/jpl.2020.33689","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/jpl.2020.33689","url":null,"abstract":"Sedimentasi merupakan faktor utama yang mengakibatkan kematian karang. Konsentrasi TSS yang tinggi cenderung menyebabkan sedimentasi yang tinggi. Pengaruh TSS pada perairan menyebabkan cahaya yang masuk kedalam perairan terhambat, sehingga dapat menurunkan aktivitas fotosintesis pada zooxanthellae. Sedimen yang terdeposit juga akan menutupi permukaan polip karang sehingga akan meningkatkan kebutuhan energy metabolic untuk menghilangkannya kembali. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh TSS terhadap densitas zooxanthellae dan hubungannya dengan fotosintesis dan respirasi. Penelitian dilaksanakan pada bulan November-Desember 2019, di Laboratorium Pengembangan Wilayah Pantai Jepara Undip. Metode yang digunakan adalah metode experimental. Spesimen yang digunakan adalah karang Acropora sp. Sampel karang Acropora sp. diambil dari perairan Pulau Panjang Jepara. Perlakuan pada penelitian ini adalah dengan memberikan konsentrasi TSS 10 mg/L; 30 mg/L dan 50 mg/L yang dilarutkan pada media pemeliharaan. Pengamatan dilakukan pada interval waktu ke- 0, 4, 8 dan 12 hari. Parameter utama yang diamati adalah densitas zooxanthellae, fotosintesis dan respirasi serta pendukung yaitu kualitas air. Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan dengan konsentrasi TSS 50 mg/L menyebabkan penurunan densitas zooxanthellae yang paling tinggi. Berdasarkan Analisis Regresi Linear Sederhana pada konsentrasi TSS 50 mg/L diperoleh persamaan regresi Y= -285.477 X + 6E+06. Kelimpahan zooxanthellae mempengaruhi nilai fotosintesis dan respirasi. Semakin sedikit kelimpahan zooxanthellae maka nilai fotosintesis yang dihasilkan menurun, sebaliknya nilai respirasi semakin tinggi.","PeriodicalId":269490,"journal":{"name":"Jurnal Pasir Laut","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116859313","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Adnan Arsani Hirmawan, Suradi Wijaya Saputra, Churun Ain
Ekosistem mangrove sebagai salah satu penyeimbang di kawasan pesisir yang memiliki peran penting dalam aspek ekologi dan ekonomi. Ekosistem mangrove di Kawasan Taman Pesisir Ujungnegoro-Roban masuk kedalam sub-zona rehabilitasi mangrove karena telah mengalami degradasi. Mengingat pentingnya peran ekosistem mangrove maka diperlukan suatu kajian untuk mengestimasi besarnya nilai ekonomi yaitu melalui valuasi ekonomi. Penelitian bertujuan untuk mengetahui secara ekonomi nilai manfaat langsung, manfaat tidak langsung, manfaat pilihan, manfaat keberadaan, dan nilai ekonomi total dari ekosistem mangrove di Kawasan Taman Pesisir Ujungnegoro-Roban, Kabupaten Batang. Metode analisis yang digunakan yaitu market price method, replacement cost method, benefit transfer method, dan contingen valuation method. Nilai manfaat langsung ekosistem mangrove yang dimanfaatkan masyarakat diperoleh nilai Rp 928.633.000 per tahun. Nilai manfaat tidak langsung diperoleh Rp 6.836.143 per tahun. Nilai manfaat pilihan ekosistem mangrove diestimasi melalui nilai keanekaragaman hayati sebesar Rp 2.610.180 per tahun. Nilai manfaat keberadaan diperoleh Rp 38.700.000 per tahun. Nilai ekonomi total ekosistem mangrove Kawasan Taman Pesisir Ujungnegoro-Roban yang diperoleh sebesar Rp 976.779.323 per tahun dengan luas ekosistem mangrove 12 ha.
{"title":"VALUASI EKONOMI EKOSISTEM MANGROVE DI KAWASAN TAMAN PESISIR UJUNGNEGORO-ROBAN, KABUPATEN BATANG","authors":"Adnan Arsani Hirmawan, Suradi Wijaya Saputra, Churun Ain","doi":"10.14710/jpl.2020.33693","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/jpl.2020.33693","url":null,"abstract":"Ekosistem mangrove sebagai salah satu penyeimbang di kawasan pesisir yang memiliki peran penting dalam aspek ekologi dan ekonomi. Ekosistem mangrove di Kawasan Taman Pesisir Ujungnegoro-Roban masuk kedalam sub-zona rehabilitasi mangrove karena telah mengalami degradasi. Mengingat pentingnya peran ekosistem mangrove maka diperlukan suatu kajian untuk mengestimasi besarnya nilai ekonomi yaitu melalui valuasi ekonomi. Penelitian bertujuan untuk mengetahui secara ekonomi nilai manfaat langsung, manfaat tidak langsung, manfaat pilihan, manfaat keberadaan, dan nilai ekonomi total dari ekosistem mangrove di Kawasan Taman Pesisir Ujungnegoro-Roban, Kabupaten Batang. Metode analisis yang digunakan yaitu market price method, replacement cost method, benefit transfer method, dan contingen valuation method. Nilai manfaat langsung ekosistem mangrove yang dimanfaatkan masyarakat diperoleh nilai Rp 928.633.000 per tahun. Nilai manfaat tidak langsung diperoleh Rp 6.836.143 per tahun. Nilai manfaat pilihan ekosistem mangrove diestimasi melalui nilai keanekaragaman hayati sebesar Rp 2.610.180 per tahun. Nilai manfaat keberadaan diperoleh Rp 38.700.000 per tahun. Nilai ekonomi total ekosistem mangrove Kawasan Taman Pesisir Ujungnegoro-Roban yang diperoleh sebesar Rp 976.779.323 per tahun dengan luas ekosistem mangrove 12 ha.","PeriodicalId":269490,"journal":{"name":"Jurnal Pasir Laut","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124289519","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Qadarina Nur Laila, Pujiono Wahyu Purnomo, Oktavianto Eko Jati
Pesisir Mangunharjo di Kecamatan Tugu merupakan kawasan produktif baik untuk ekowisata mangrove, industri maupun lokasi budidaya perikanan. Sungai Beringin menjadi media terangkutnya berbagai sampah termasuk plastik dari kawasan pemukiman di hulu menuju ke hilir. Plastik tersebut akan menjadi mikroplastik yang memberikan dampak berbahaya bagi pencernaan biota perairan serta berbahaya apabila dikonsumsi oleh manusia. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui bentuk, jenis dan perbedaan kelimpahan mikroplastik pada sedimen. Lokasi penenlitian ditentukan secara purposive sampling sebanyak tiga stasiun, yaitu Stasiun I (pantai), Stasiun II (sungai) dan Stasiun III (mangrove). Setiap stasiun diambil sampel secara random sampling sebanyak tiga kali. Hal pertama yang dilakukan adalah mengestraksi mikroplastik, selanjutnya menganalisis dan mengidentifikasinya. Langkah selanjutnya dilakukan uji FT-IR (Fourier transform infrared) spectroscopy untuk mengetahui senyawa kimia mikroplastik tersebut. Hasil penelitian menunjukan jenis mikroplastik yang ditemukan berupa fiber, fragmen, film dan pelet. Kelimpahan mikroplastik pada sedimen rata-rata berkisar 3.584-8.106,67 partikel/m3. Analisis statistik menghasilkan nilai signifikan (α < 0,05) menandakan bahwa adanya perbedaan kelimpahan mikroplastik setiap kawasan.
{"title":"KELIMPAHAN MIKROPLASTIK PADA SEDIMEN DI DESA MANGUNHARJO, KECAMATAN TUGU, KOTA SEMARANG","authors":"Qadarina Nur Laila, Pujiono Wahyu Purnomo, Oktavianto Eko Jati","doi":"10.14710/PASIR","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/PASIR","url":null,"abstract":"Pesisir Mangunharjo di Kecamatan Tugu merupakan kawasan produktif baik untuk ekowisata mangrove, industri maupun lokasi budidaya perikanan. Sungai Beringin menjadi media terangkutnya berbagai sampah termasuk plastik dari kawasan pemukiman di hulu menuju ke hilir. Plastik tersebut akan menjadi mikroplastik yang memberikan dampak berbahaya bagi pencernaan biota perairan serta berbahaya apabila dikonsumsi oleh manusia. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui bentuk, jenis dan perbedaan kelimpahan mikroplastik pada sedimen. Lokasi penenlitian ditentukan secara purposive sampling sebanyak tiga stasiun, yaitu Stasiun I (pantai), Stasiun II (sungai) dan Stasiun III (mangrove). Setiap stasiun diambil sampel secara random sampling sebanyak tiga kali. Hal pertama yang dilakukan adalah mengestraksi mikroplastik, selanjutnya menganalisis dan mengidentifikasinya. Langkah selanjutnya dilakukan uji FT-IR (Fourier transform infrared) spectroscopy untuk mengetahui senyawa kimia mikroplastik tersebut. Hasil penelitian menunjukan jenis mikroplastik yang ditemukan berupa fiber, fragmen, film dan pelet. Kelimpahan mikroplastik pada sedimen rata-rata berkisar 3.584-8.106,67 partikel/m3. Analisis statistik menghasilkan nilai signifikan (α < 0,05) menandakan bahwa adanya perbedaan kelimpahan mikroplastik setiap kawasan.","PeriodicalId":269490,"journal":{"name":"Jurnal Pasir Laut","volume":"53 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-02-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128137699","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Irzani Hamzah Setya Rahmatuloh, Agus Hartoko, Bambang Sulardiono
Undur-undur laut adalah salah satu jenis hewan Crustacea dari Superfamili Hippoidae yang hidup di swash zone di wilayah intertidal. Undur-undur laut Emerita emeritus dapat ditemukan di Pantai Glagah, Pantai Parangtritis dan Pantai Parangkusumo. Perbedaan kondisi di ketiga lingkungan pantai tersebut dapat menyebabkan respon yang berbeda-beda pada undur-undur laut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor biologis E. emeritus dan mengetahui hubungan panjang berat dengan bahan organik dan tekstur sedimen di ketiga pantai tersebut. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 23-24 April 2019. Metode yang digunakan adalah metode survei. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Analisis data yang digunakan meliputi analisis morfometrik untuk pengukuran panjang dan berat E.emeritus, analisis uji regresi linear untuk pola pertumbuhan, metode gravimetri untuk bahan organik, analisis tekstur sedimen menggunakan sieve sheker dan analisis uji korelasi Pearson. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola pertumbuhan undur-undur E. emeritus jantan dan betina di ketiga pantai bersifat allometrik negatif dengan nilai b<3. Nisbah kelamin jantan dan betina di Pantai Glagah 4:1, Pantai Parangtritis 0:1, dan Pantai Parangkusumo 1:17. Faktor kondisi berkisar 0-1 yang berarti E. emeritus dalam kondisi pipih. Hubungan panjang berat E. emeritus dengan tekstur sedimen untuk ketiga pantai berada di kategori lemah berbanding terbalik dengan hubungan panjang berat dengan kandungan bahan organik yang masuk ke dalam kategori tinggi.
{"title":"ASPEK BIOLOGI Emerita emeritus (Linnaeus 1767) DI PANTAI GLAGAH, PARANGTRITIS, DAN PARANGKUSUMO","authors":"Irzani Hamzah Setya Rahmatuloh, Agus Hartoko, Bambang Sulardiono","doi":"10.14710/jpl.2020.30526","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/jpl.2020.30526","url":null,"abstract":"Undur-undur laut adalah salah satu jenis hewan Crustacea dari Superfamili Hippoidae yang hidup di swash zone di wilayah intertidal. Undur-undur laut Emerita emeritus dapat ditemukan di Pantai Glagah, Pantai Parangtritis dan Pantai Parangkusumo. Perbedaan kondisi di ketiga lingkungan pantai tersebut dapat menyebabkan respon yang berbeda-beda pada undur-undur laut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor biologis E. emeritus dan mengetahui hubungan panjang berat dengan bahan organik dan tekstur sedimen di ketiga pantai tersebut. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 23-24 April 2019. Metode yang digunakan adalah metode survei. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Analisis data yang digunakan meliputi analisis morfometrik untuk pengukuran panjang dan berat E.emeritus, analisis uji regresi linear untuk pola pertumbuhan, metode gravimetri untuk bahan organik, analisis tekstur sedimen menggunakan sieve sheker dan analisis uji korelasi Pearson. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola pertumbuhan undur-undur E. emeritus jantan dan betina di ketiga pantai bersifat allometrik negatif dengan nilai b<3. Nisbah kelamin jantan dan betina di Pantai Glagah 4:1, Pantai Parangtritis 0:1, dan Pantai Parangkusumo 1:17. Faktor kondisi berkisar 0-1 yang berarti E. emeritus dalam kondisi pipih. Hubungan panjang berat E. emeritus dengan tekstur sedimen untuk ketiga pantai berada di kategori lemah berbanding terbalik dengan hubungan panjang berat dengan kandungan bahan organik yang masuk ke dalam kategori tinggi.","PeriodicalId":269490,"journal":{"name":"Jurnal Pasir Laut","volume":"39 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-02-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123345542","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Wilayah terumbu karang merupakan perairan yang memiliki produktivitas dan keanekaragaman yang tinggi. Perairan dengan kondisi karang yang baik akan menjadi habitat yang disenangi oleh berbagai macam biota, salah satunya dari filum Echinodermata. Echinodermata merupakan hewan pemakan serasah yang penting dalam rantai makanan. Beberapa jenis Echinodermata dapat dijadikan sebagai indikator kondisi suatu perairan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kondisi tutupan karang dengan keanekaragaman echinodermata. Penelitian ini dilakukan di bulan April-Mei 2017, pada ekosistem terumbu karang pulau Karimunjawa. Pengamatan terhadap tutupan karang dan keanekaragaman Echinodermata dilakukan dengan pengukuran langsung pada terumbu karang menggunakan kuadran garis dan kuadran transek. Hasil penelitian menunjukkan tutupan karang dalam keadaan sedang dan didominasi oleh karang bercabang, masiv, pasir, dan juga alga. Keanekaragaman Echinodermata dalam kategori rendah dengan nilai H’ berkisar 0,2689-0,3696, dan lebih didominasi bulu babi (Echinoidea). Hubungan tutupan karang dengan keanekaragaman Echinodermata mempunyai nilai koefisien korelasi 0,9303 yang memperlihatkan hubungan yang sangat kuat antara kedua variabel tersebut.
珊瑚礁区域是生产力高、多样性高的水域。珊瑚状况良好的水域将成为各种生物的栖息地,其中一种是棘皮门。内野菌是食物链中重要的食腐动物。几种透明眼可以用作水体状况的指示器。这项研究的目的是确定珊瑚结节的状况与结节的多样性之间的关系。该研究于2017年4月至5月对卡里蒙加瓦岛珊瑚礁生态系统进行。用四分之一的直线和横断面象限直接测量珊瑚礁,可以观察珊瑚结节和半盲的多样性。研究结果显示,珊瑚滩处于中等状态,主要由分枝珊瑚、masiv、沙子和藻类控制。在H ' s '的低类别中,echinodereye的多样性约为0.2689 - - - 0.3696,更多的填充海胆(Echinoidea)。结节与echinodereye多样性的关系具有0.9303相关性的系数,显示了这两个变量之间非常紧密的关系。
{"title":"HUBUNGAN TUTUPAN KARANG DENGAN KEANEKARAGAMAN ECHINODERMATA DI PULAU KARIMUNJAWA, JEPARA","authors":"A. Fitriyah, S. Suryanti, Siti Rudiyanti","doi":"10.14710/jpl.2020.30527","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/jpl.2020.30527","url":null,"abstract":"Wilayah terumbu karang merupakan perairan yang memiliki produktivitas dan keanekaragaman yang tinggi. Perairan dengan kondisi karang yang baik akan menjadi habitat yang disenangi oleh berbagai macam biota, salah satunya dari filum Echinodermata. Echinodermata merupakan hewan pemakan serasah yang penting dalam rantai makanan. Beberapa jenis Echinodermata dapat dijadikan sebagai indikator kondisi suatu perairan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kondisi tutupan karang dengan keanekaragaman echinodermata. Penelitian ini dilakukan di bulan April-Mei 2017, pada ekosistem terumbu karang pulau Karimunjawa. Pengamatan terhadap tutupan karang dan keanekaragaman Echinodermata dilakukan dengan pengukuran langsung pada terumbu karang menggunakan kuadran garis dan kuadran transek. Hasil penelitian menunjukkan tutupan karang dalam keadaan sedang dan didominasi oleh karang bercabang, masiv, pasir, dan juga alga. Keanekaragaman Echinodermata dalam kategori rendah dengan nilai H’ berkisar 0,2689-0,3696, dan lebih didominasi bulu babi (Echinoidea). Hubungan tutupan karang dengan keanekaragaman Echinodermata mempunyai nilai koefisien korelasi 0,9303 yang memperlihatkan hubungan yang sangat kuat antara kedua variabel tersebut.","PeriodicalId":269490,"journal":{"name":"Jurnal Pasir Laut","volume":"24 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-02-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125099565","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Maya Sri Mulyani, Pujiono Wahyu Purnomo, Supriharyono Supriharyono
Terumbu karang adalah ekosistem yang struktur utamanya berupa karang keras, tersusun oleh polip-polip karang yang bersimbiosis dengan alga zooxanthellae. Keberadaan zooxanthellae di dalam polip karang dipengaruhi oleh temperature. Pada temperatur perairan yang tinggi menyebabkan kematian karang akibat lepasnya zooxanthellae dari jaringannya; dan sebaliknya pada temperatur rendah dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan karang melalui peran zooxanthellae. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh berbagai tingkat temperatur terhadap pelepasan zooxanthellae dan kemampuan recovery karang setelah diberi tekanan temperatur. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2018 sampai januari 2019 di Laboratorium Histopatologi BBPBAP Jepara. Untuk mengetahui pengaruh berbagai temperatur terhadap densitas zooxanthellae pada karang acropora sp. maka dilakukan dengan faktor temperatur 3 level (28 ºC, 32 ºC, 36 ºC) yang diulang tiga kali. Peubah yang diamati adalah densitas zooxanthellae dan variable kualitas air DO, pH, salinitas pada hari ke 0, 1, 3, 5 10 dan 15. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian tekanan temperatur tinggi sangat berpengaruh pada densitas zooxantellae. Karang mengalami bleaching sempurna pada hari ke-6 pada perlakuan treatment temperatur 36 ºC. Karang mampu beradaptasi dan pulih kembali pada temperatur normal 28 ºC dan temperatur 32 ºC dan tidak dapat recovery pada temperatur 36 ºC.
{"title":"PENGARUH BERBAGAI TEMPERATUR TERHADAP PELEPASAN DENSITAS ZOOXANTHELLAE PADA KARANG Acropora sp. DALAM SKALA LABORATORIUM","authors":"Maya Sri Mulyani, Pujiono Wahyu Purnomo, Supriharyono Supriharyono","doi":"10.14710/jpl.2020.30525","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/jpl.2020.30525","url":null,"abstract":"Terumbu karang adalah ekosistem yang struktur utamanya berupa karang keras, tersusun oleh polip-polip karang yang bersimbiosis dengan alga zooxanthellae. Keberadaan zooxanthellae di dalam polip karang dipengaruhi oleh temperature. Pada temperatur perairan yang tinggi menyebabkan kematian karang akibat lepasnya zooxanthellae dari jaringannya; dan sebaliknya pada temperatur rendah dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan karang melalui peran zooxanthellae. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh berbagai tingkat temperatur terhadap pelepasan zooxanthellae dan kemampuan recovery karang setelah diberi tekanan temperatur. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2018 sampai januari 2019 di Laboratorium Histopatologi BBPBAP Jepara. Untuk mengetahui pengaruh berbagai temperatur terhadap densitas zooxanthellae pada karang acropora sp. maka dilakukan dengan faktor temperatur 3 level (28 ºC, 32 ºC, 36 ºC) yang diulang tiga kali. Peubah yang diamati adalah densitas zooxanthellae dan variable kualitas air DO, pH, salinitas pada hari ke 0, 1, 3, 5 10 dan 15. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian tekanan temperatur tinggi sangat berpengaruh pada densitas zooxantellae. Karang mengalami bleaching sempurna pada hari ke-6 pada perlakuan treatment temperatur 36 ºC. Karang mampu beradaptasi dan pulih kembali pada temperatur normal 28 ºC dan temperatur 32 ºC dan tidak dapat recovery pada temperatur 36 ºC.","PeriodicalId":269490,"journal":{"name":"Jurnal Pasir Laut","volume":"54 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-02-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134366949","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Rawa pening disebut sebagai danau alami terbentuk melalui proses letusan Gunung Api Ungaran Tua. Desa Bejalen merupakan salah satu desa di Ambarawa yang termasuk dalam lingkup wilayah Danau Rawa Pening. Karamba Jaring Apung (KJA) merupakan suatu metode budidaya dengan menggunakan jaring di permukaan perairan yang diberi pelampung. Banyak kegiatan budidaya menghasilkan limbah yang menjadi salah satu sumber bahan organik di dalam perairan. Pemecahan limbah KJA yang banyak mengandung nitrat dilakukan oleh beberapa jenis bakteri denitrifikasi secara aerob diantaranya adalah Pseudomonas sp. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui kelimpahan bakteri Pseudomonas sp. di kawasan KJA dan Non KJA serta untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan kelimpahan bakteri Pseudomonas sp. di kawasan KJA dan Non KJA. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 15-29 April 2019 untuk pengambilan sampel air yang digunakan untuk menganalisis total bakteri Pseudomonas sp., kandungan nitrat dan oksigen terlarut (DO). Perhitungan total bakteri menggunakan metode Total Plate Count (TPC) dengan media Glutamate Starch Phenol (GSP). Total bakteri yang diperoleh di kawasan KJA lebih fluktuatif berkisar antara 1,3 x 104 hingga 8,2 x 104 CFU/ml sedangkan di kawasan Non KJA berkisar antara 0,7 x104 hingga 4,2 x104 CFU/ml. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari uji statistik One Sample T-Test diperoleh nilai Sig. (2-tailed) terhadap data kelimpahan bakteri Pseudomonas sp. pada kawasan KJA yaitu 0,003 < 0,05 serta T hitung yang diperoleh yaitu sebesar 4,220 > dari T tabel yang bernilai 1,85955. Sementara itu, berdasarkan data kelimpahan Pseudomonas sp. di kawasan Non KJA diperoleh nilai Sig. (2-tailed) yaitu sebesar 0,001 < 0,05 serta T hitung yang diperoleh yaitu sebesar 5,070 > dari T tabel yang bernilai 1,85955. Dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan total bakteri Pseudomonas sp. di kawasan KJA dan Non KJA.
{"title":"ANALISIS KELIMPAHAN BAKTERI Pseudomonas sp. DI PERAIRAN DESA BEJALEN RAWA PENING, JAWA TENGAH","authors":"Estri Nur’aini, N. Widyorini, O. Jati","doi":"10.14710/jpl.2020.30522","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/jpl.2020.30522","url":null,"abstract":"Rawa pening disebut sebagai danau alami terbentuk melalui proses letusan Gunung Api Ungaran Tua. Desa Bejalen merupakan salah satu desa di Ambarawa yang termasuk dalam lingkup wilayah Danau Rawa Pening. Karamba Jaring Apung (KJA) merupakan suatu metode budidaya dengan menggunakan jaring di permukaan perairan yang diberi pelampung. Banyak kegiatan budidaya menghasilkan limbah yang menjadi salah satu sumber bahan organik di dalam perairan. Pemecahan limbah KJA yang banyak mengandung nitrat dilakukan oleh beberapa jenis bakteri denitrifikasi secara aerob diantaranya adalah Pseudomonas sp. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui kelimpahan bakteri Pseudomonas sp. di kawasan KJA dan Non KJA serta untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan kelimpahan bakteri Pseudomonas sp. di kawasan KJA dan Non KJA. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 15-29 April 2019 untuk pengambilan sampel air yang digunakan untuk menganalisis total bakteri Pseudomonas sp., kandungan nitrat dan oksigen terlarut (DO). Perhitungan total bakteri menggunakan metode Total Plate Count (TPC) dengan media Glutamate Starch Phenol (GSP). Total bakteri yang diperoleh di kawasan KJA lebih fluktuatif berkisar antara 1,3 x 104 hingga 8,2 x 104 CFU/ml sedangkan di kawasan Non KJA berkisar antara 0,7 x104 hingga 4,2 x104 CFU/ml. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari uji statistik One Sample T-Test diperoleh nilai Sig. (2-tailed) terhadap data kelimpahan bakteri Pseudomonas sp. pada kawasan KJA yaitu 0,003 < 0,05 serta T hitung yang diperoleh yaitu sebesar 4,220 > dari T tabel yang bernilai 1,85955. Sementara itu, berdasarkan data kelimpahan Pseudomonas sp. di kawasan Non KJA diperoleh nilai Sig. (2-tailed) yaitu sebesar 0,001 < 0,05 serta T hitung yang diperoleh yaitu sebesar 5,070 > dari T tabel yang bernilai 1,85955. Dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan total bakteri Pseudomonas sp. di kawasan KJA dan Non KJA.","PeriodicalId":269490,"journal":{"name":"Jurnal Pasir Laut","volume":"856 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-02-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126738585","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Vaname (Litopanaeus vannamei) merupakan salah satu jenis kultivan budidaya udang putih yang bernilai ekonomis penting dan telah dibudidayakan secara intensif. Salah satu permasalahan budidaya secara intensif yaitu adanya penyakit yang disebabkan oleh bakteri patogen. Upaya mencegah serangan penyakit oleh bakteri patogen pada udang adalah dengan pemberian probiotik yang diisolasi dari usus udang vaname. Penelitian ini bersifat eksploratif bertujuan untuk mendapatkan isolat bakteri kandidat probiotik yang terdapat pada usus udang vaname (L. vannamei) dan mengidentifikasi secara molekuler bakteri kandidat probiotik yang terdapat pada usus udang vaname (L. vannamei). Prosedur dalam penelitian ini meliputi pengambilan sampel udang, isolasi bakteri usus udang, uji biokimia, uji aktivitas enzimatik, uji aktivitas antibakteri, identifikasi dan analisis molekuler isolat bakteri dari usus udang vaname. Hasil penelitian yang telah dilakukan, didapatkan 11 isolat bakteri dari usus udang vaname dari daerah Subang, Jawa Barat, memiliki morfologi yang beragam. 6 isolat bakteri positif terhadap ke empat uji proteolitik, 8 selulolitik, 7 lipolitik dan 7 amilolitik. Terdapat 2 isolat (SS5 dan SP3) memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri V. harveyi dan V. Parahaemolyticus. Berdasarkan identifikasi dan alnalisis molekuler diketahui isolat bakteri dengan kode SS5 memiliki kemiripan 99,93% dengan Bacillus flexus pada nomor akses NR_113800.1.
{"title":"IDENTIFIKASI MOLEKULER SPESIES BAKTERI KANDIDAT PROBIOTIK YANG DIISOLASI DARI USUS UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) KOLEKSI DARI KABUPATEN SUBANG, JAWA BARAT","authors":"Siwi Sarastiti, Suminto Suminto, S. Sarjito","doi":"10.14710/jpl.2020.30519","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/jpl.2020.30519","url":null,"abstract":"Vaname (Litopanaeus vannamei) merupakan salah satu jenis kultivan budidaya udang putih yang bernilai ekonomis penting dan telah dibudidayakan secara intensif. Salah satu permasalahan budidaya secara intensif yaitu adanya penyakit yang disebabkan oleh bakteri patogen. Upaya mencegah serangan penyakit oleh bakteri patogen pada udang adalah dengan pemberian probiotik yang diisolasi dari usus udang vaname. Penelitian ini bersifat eksploratif bertujuan untuk mendapatkan isolat bakteri kandidat probiotik yang terdapat pada usus udang vaname (L. vannamei) dan mengidentifikasi secara molekuler bakteri kandidat probiotik yang terdapat pada usus udang vaname (L. vannamei). Prosedur dalam penelitian ini meliputi pengambilan sampel udang, isolasi bakteri usus udang, uji biokimia, uji aktivitas enzimatik, uji aktivitas antibakteri, identifikasi dan analisis molekuler isolat bakteri dari usus udang vaname. Hasil penelitian yang telah dilakukan, didapatkan 11 isolat bakteri dari usus udang vaname dari daerah Subang, Jawa Barat, memiliki morfologi yang beragam. 6 isolat bakteri positif terhadap ke empat uji proteolitik, 8 selulolitik, 7 lipolitik dan 7 amilolitik. Terdapat 2 isolat (SS5 dan SP3) memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri V. harveyi dan V. Parahaemolyticus. Berdasarkan identifikasi dan alnalisis molekuler diketahui isolat bakteri dengan kode SS5 memiliki kemiripan 99,93% dengan Bacillus flexus pada nomor akses NR_113800.1.","PeriodicalId":269490,"journal":{"name":"Jurnal Pasir Laut","volume":"30 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-02-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122659284","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Mangrove merupakan ekosistem tumbuhan tingkat tinggi yang sangat produktif karena menyediakan sejumlah besar bahan organik dalam bentuk detritus dan hewan hidup ke perairan peisir di sekitarnya. Kerapatan mangrove diketahui memiliki peran penting dalam proses dekomposisi serasah. Semakin rapat kawasan mangrove maka serasah yang dihasilkan pun semakin tinggi, dengan demikian proses dekomposisi juga lebih tinggi. Keberadaan mikroorganisme pada sedimen memiliki peranan penting yaitu membantu proses dekomposisi serasah yang akan meningkatkan kandungan bahan organik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kerapatan mangrove, kelimpahan total bakteri Vibrio sp., bahan organik, nitrat, serta parameter lingkungan sedimen, dan juga untuk mengetahui hubungan antara kelimpahan bakteri Vibrio sp. di sedimen dengan kerapatan mangrove yang berbeda. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-April 2019 di kawasan mangrove Pantai Ujung Piring Jepara. Pengambilan sampel sedimen menggunakan teknik purposive sampling. Analisa data menggunakan metode regresi linier berganda, untuk mengestimasi total bakteri di sedimen mangrove dengan kerapatan yang berbeda. Tipe kerapatan dibedakan menjadi rapat, sedang, dan jarang. Hasil yang didapatkan yaitu pada tipe rapat berkisar dari 4,0 x 104 - 8,4 x 104 CFU/gr, di tipe sedang berkisar 1,5 x 104- 5,9 x 104 CFU/gr, dan di tipe jarang berkisar 0,6 x 104 - 5,9 x 104 CFU/gr. Hasil dari analisis data yang telah dilakukan yaitu memiliki korelasi yang tergolong sedang dengan nilai korelasinya sebesar 0,637.
{"title":"ANALISIS TOTAL BAKTERI Vibrio sp. DI SEDIMEN PADA KERAPATAN MANGROVE YANG BERBEDA DI PANTAI UJUNG PIRING, JEPARA","authors":"Ayu Lailatussyifa, Niniek Widyorini, Oktavianto Eko Jati","doi":"10.14710/jpl.2020.30518","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/jpl.2020.30518","url":null,"abstract":"Mangrove merupakan ekosistem tumbuhan tingkat tinggi yang sangat produktif karena menyediakan sejumlah besar bahan organik dalam bentuk detritus dan hewan hidup ke perairan peisir di sekitarnya. Kerapatan mangrove diketahui memiliki peran penting dalam proses dekomposisi serasah. Semakin rapat kawasan mangrove maka serasah yang dihasilkan pun semakin tinggi, dengan demikian proses dekomposisi juga lebih tinggi. Keberadaan mikroorganisme pada sedimen memiliki peranan penting yaitu membantu proses dekomposisi serasah yang akan meningkatkan kandungan bahan organik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kerapatan mangrove, kelimpahan total bakteri Vibrio sp., bahan organik, nitrat, serta parameter lingkungan sedimen, dan juga untuk mengetahui hubungan antara kelimpahan bakteri Vibrio sp. di sedimen dengan kerapatan mangrove yang berbeda. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-April 2019 di kawasan mangrove Pantai Ujung Piring Jepara. Pengambilan sampel sedimen menggunakan teknik purposive sampling. Analisa data menggunakan metode regresi linier berganda, untuk mengestimasi total bakteri di sedimen mangrove dengan kerapatan yang berbeda. Tipe kerapatan dibedakan menjadi rapat, sedang, dan jarang. Hasil yang didapatkan yaitu pada tipe rapat berkisar dari 4,0 x 104 - 8,4 x 104 CFU/gr, di tipe sedang berkisar 1,5 x 104- 5,9 x 104 CFU/gr, dan di tipe jarang berkisar 0,6 x 104 - 5,9 x 104 CFU/gr. Hasil dari analisis data yang telah dilakukan yaitu memiliki korelasi yang tergolong sedang dengan nilai korelasinya sebesar 0,637.","PeriodicalId":269490,"journal":{"name":"Jurnal Pasir Laut","volume":"40 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-02-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115770716","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}