Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan bentuk gangguan psikologis yang dialami tokoh pelukis orang pertma dan orang kedua, serta drama menganalisis konteks awala gangguan psikologis yang diderita oleh tokoh orang pertama dan orang kedua dalam naskah drama “ALJABAR”. Adapun relevansi yang terdapat pada naskah drama “ALJABAR” yang ada pada kehidupan sehari-hari pada kehidupan nyata pada masa ini. Masalah pada penelitian adalah adanya gangguan psikologis yang mempengaruhi kepribadian tokoh orang pertama dan tokoh orang kedua dalam naskah drama “ALJABAR” yang dilatarbelakangi oleh pengalaman dimasalalunya yang berpanguruh pada keberlangsungan kehidupanya. Untuk mengupas hal tersebut digunakan teori psikoanalisis dan dinamika kepribadian Sigmund Freud. Teori psikoanalisis digunakan sebagai pembedah ganguan psikologis yang terjadi.Dinamika kepribadian digunakan untuk membedah struktur kepribadian tokoh orang pertaa dan orang kdua. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Sumber data yang digunakan pada penelitian ini adalah nasakah “ALJABAR” karya Zak Sorga, sedangkan data yang digunakan dialog antar tokoh yang terdapat pada naskah drama “ALJABAR”. Hasil dari penelitian ini adadalah bentuk ganguan psikologis dan faktor yang melatrbelakanginya anatara lain: (1) Emosi , (2) Agresi , (3) Seks , (4) Kecemasan , (5) Faktor Masalalu. Kata Kunci: Dinamika Kepribadian , Gangguan Psikologis , Sigmund Freud.
{"title":"REPRESENTASI GANGGUAN PSIKOLOGIS TOKOH ORANG PERTAMA DAN ORANG KEDUA DALAM NASKAH DRAMA “ ALJABAR” KARYA ZAK SORGA : TELAAH PSIKOLOGI SASTRA","authors":"Ika Nurdayana, H. B. Qur’ani","doi":"10.24853/PL.2.2.93-104","DOIUrl":"https://doi.org/10.24853/PL.2.2.93-104","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan bentuk gangguan psikologis yang dialami tokoh pelukis orang pertma dan orang kedua, serta drama menganalisis konteks awala gangguan psikologis yang diderita oleh tokoh orang pertama dan orang kedua dalam naskah drama “ALJABAR”. Adapun relevansi yang terdapat pada naskah drama “ALJABAR” yang ada pada kehidupan sehari-hari pada kehidupan nyata pada masa ini. Masalah pada penelitian adalah adanya gangguan psikologis yang mempengaruhi kepribadian tokoh orang pertama dan tokoh orang kedua dalam naskah drama “ALJABAR” yang dilatarbelakangi oleh pengalaman dimasalalunya yang berpanguruh pada keberlangsungan kehidupanya. Untuk mengupas hal tersebut digunakan teori psikoanalisis dan dinamika kepribadian Sigmund Freud. Teori psikoanalisis digunakan sebagai pembedah ganguan psikologis yang terjadi.Dinamika kepribadian digunakan untuk membedah struktur kepribadian tokoh orang pertaa dan orang kdua. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Sumber data yang digunakan pada penelitian ini adalah nasakah “ALJABAR” karya Zak Sorga, sedangkan data yang digunakan dialog antar tokoh yang terdapat pada naskah drama “ALJABAR”. Hasil dari penelitian ini adadalah bentuk ganguan psikologis dan faktor yang melatrbelakanginya anatara lain: (1) Emosi , (2) Agresi , (3) Seks , (4) Kecemasan , (5) Faktor Masalalu. Kata Kunci: Dinamika Kepribadian , Gangguan Psikologis , Sigmund Freud. ","PeriodicalId":282573,"journal":{"name":"Pena Literasi","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-05-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131344860","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Media game ini sebagai media pembelajaran karya sastra dari berbagai angkatan bagi siswa SMP. Tujuan penelitian ini adalah: untuk mengetahui peran media pembelajran game sastra untuk pembelajaran karya sastra dari berbagai angkatan bagi siswa SMP dan untuk menarik minat anak dalam belajar. Metode penelitian ini menggunakan Research and Development dan menggunakan desain penelitian posttest-only control design. Langkah-langkah penelitian: 1) penelitian dan pengumpulan informasi 2) perencanaan 3) pengembangan bentuk awal produk 4) uji lapangan awal 5) revisi produk 6) uji lapangan utama 7) revisi produk oprasional 8) uji lapangan oprasional. Dalam penelitian ini terdapat dua tahapan, 1) metode penelitian tahap I, 2) metode penelitian tahap II. Penelitian ini dilakukan di dua sekolah yaitu, SMP Keluarga Widuri dan SMP Al-Hidayah Jakarta Selatan. Pengembangan media game ini melibatkan dua ahli media dan dua ahli materi, melibatkan dua guru bahasa Indonesia dan 26 murid di SMP Keluarga Widuri, 30 murid di SMP Al-Hidayah dalam uji coba produk. Instrumen yang digunakan dalam penelitian menggunakan posttest-only control design dengan angket dan uji validator dengan skala rating scale. Berdasarkan hasil penelitian pada validasi ahli media diperoleh skor 71%, ahli materi dengan skor 73% dan validator butir soal materi 75% dari skor maksimum 75%. Skor murid 19% dan 20% dari skor maksimal 20%. Dapat disimpulkan bahwa pengembangan media game sastra layak di gunakan sebagai media pembelajaran karya sastra dari bebagai angkatan bagi siswa SMP.Kata kunci : Pengembangan game sastra, karya sastra dari berbagai angkatan.
{"title":"PENGEMBANGAN GAME SASTRA (GASAS) UNTUK PEMBELAJARAN KARYA SASTRA DARI BERBAGAI ANGKATAN BAGI SISWA SMP","authors":"Eri Syafitri Hasudungan, Wika Soviana Devi","doi":"10.24853/PL.2.2.70-77","DOIUrl":"https://doi.org/10.24853/PL.2.2.70-77","url":null,"abstract":"Media game ini sebagai media pembelajaran karya sastra dari berbagai angkatan bagi siswa SMP. Tujuan penelitian ini adalah: untuk mengetahui peran media pembelajran game sastra untuk pembelajaran karya sastra dari berbagai angkatan bagi siswa SMP dan untuk menarik minat anak dalam belajar. Metode penelitian ini menggunakan Research and Development dan menggunakan desain penelitian posttest-only control design. Langkah-langkah penelitian: 1) penelitian dan pengumpulan informasi 2) perencanaan 3) pengembangan bentuk awal produk 4) uji lapangan awal 5) revisi produk 6) uji lapangan utama 7) revisi produk oprasional 8) uji lapangan oprasional. Dalam penelitian ini terdapat dua tahapan, 1) metode penelitian tahap I, 2) metode penelitian tahap II. Penelitian ini dilakukan di dua sekolah yaitu, SMP Keluarga Widuri dan SMP Al-Hidayah Jakarta Selatan. Pengembangan media game ini melibatkan dua ahli media dan dua ahli materi, melibatkan dua guru bahasa Indonesia dan 26 murid di SMP Keluarga Widuri, 30 murid di SMP Al-Hidayah dalam uji coba produk. Instrumen yang digunakan dalam penelitian menggunakan posttest-only control design dengan angket dan uji validator dengan skala rating scale. Berdasarkan hasil penelitian pada validasi ahli media diperoleh skor 71%, ahli materi dengan skor 73% dan validator butir soal materi 75% dari skor maksimum 75%. Skor murid 19% dan 20% dari skor maksimal 20%. Dapat disimpulkan bahwa pengembangan media game sastra layak di gunakan sebagai media pembelajaran karya sastra dari bebagai angkatan bagi siswa SMP.Kata kunci : Pengembangan game sastra, karya sastra dari berbagai angkatan. ","PeriodicalId":282573,"journal":{"name":"Pena Literasi","volume":"184 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-05-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133699435","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Fenomena kasus korupsi saat ini tidak lagi menjadi hal yang awam bagi masyarakat, namun di satu sisi kasus korupsi yang ada di Indonesia semakin lama memberikan daya tarik terendiri untuk diceritakan. Seperti halnya dilakukan oleh sastrawan Agus Noor dalam menuliskan tentang sebuah realitas koruptor di dalam penjara yang dikemas dalam bentuk satir yang sarat dengan kritik sosial. Berdasarkan hasil penelitian melalui analisis semiotika Hjlemslev menemukan bahwa bahasa satir yang digunakan dalam cerpen “Lelucon Para Koruptor” memberikan tanda-tanda khusus pada bahasa lelucon yang digunakan dengan penggambaran karakteristik korupsi dan adanya kuasa dominan sebagai representasi realitas dari kasus koruptor tersebut.Kata Kunci: Satir, Kritik Sosial, Cerpen, Semiotika
今天的腐败现象不再是人们所熟悉的,但一方面,印尼的腐败现象逐渐使人对被讲述的感觉迟钝起来。正如萨斯拉万·阿古斯·努尔(sastrawan Agus Noor)在他的作品中所做的那样,讲述了一个充斥着社会批评的腐败现实。根据对符号学Hjlemslev的分析,研究发现,“腐败者的笑话”中使用的讽刺语在描述腐败的特征和主导权力作为腐败现实的表现时给出了明显的标志。关键词:讽刺、社会批评、短篇小说、符号学
{"title":"RELASI BAHASA SATIR DAN KRITIK SOSIAL DALAM CERPEN “LELUCON PARA KORUPTOR” KARYA AGUS NOOR","authors":"Radita Gora Tayibnapis","doi":"10.24853/PL.2.2.115-131","DOIUrl":"https://doi.org/10.24853/PL.2.2.115-131","url":null,"abstract":"Fenomena kasus korupsi saat ini tidak lagi menjadi hal yang awam bagi masyarakat, namun di satu sisi kasus korupsi yang ada di Indonesia semakin lama memberikan daya tarik terendiri untuk diceritakan. Seperti halnya dilakukan oleh sastrawan Agus Noor dalam menuliskan tentang sebuah realitas koruptor di dalam penjara yang dikemas dalam bentuk satir yang sarat dengan kritik sosial. Berdasarkan hasil penelitian melalui analisis semiotika Hjlemslev menemukan bahwa bahasa satir yang digunakan dalam cerpen “Lelucon Para Koruptor” memberikan tanda-tanda khusus pada bahasa lelucon yang digunakan dengan penggambaran karakteristik korupsi dan adanya kuasa dominan sebagai representasi realitas dari kasus koruptor tersebut.Kata Kunci: Satir, Kritik Sosial, Cerpen, Semiotika","PeriodicalId":282573,"journal":{"name":"Pena Literasi","volume":"4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-05-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129406586","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis karakter tokoh protagonis dalam novel Hello Salma karya Erisca Febriani. Penulis juga berharap pembaca lebih memahami lebih dalam mengenai karakter protagonis. Metode penelitian yang digunakan untuk menganalisis novel ini adalah metode deskriptif yang berarti dilakukan dengan cara mendeskripsikan fakta-fakta kemudian disusul dengan analisis. Hasil penelitian menggambarkan karakter protagonis yang dominan pada aspek pikiran dan diikuti oleh dua aspek lainnya, yaitu tindakan dan ujaran. Dari hasil analisis karakter tokoh protagonis dalam novel Hello Salma karya Erisca Febriani dan implikasinya terhadap pembelajaran bahasa Indonesia, penulis menyimpulkan bahwa aspek karakter tokoh protagonis dalam penelitian ini dominan pada aspek pikiran tokoh. Karakter protagonis memberikan nilai positif dalam menanam nilai-nilai kebaikan, dapat menjadi teladan dalam kehidupan, dan meningkatkan kemampuan apresiasi sastra Kata Kunci : Karakter Tokoh Protagonis, Novel, Implikasi Terhadap Pembelajaran Bahasa Indonesia.
{"title":"KARAKTER TOKOH PROTAGONIS DALAM NOVEL HELLO SALMA KARYA ERISCA FEBRIANI DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA","authors":"F. Fatimah, R. Kartikasari","doi":"10.24853/PL.2.2.78-86","DOIUrl":"https://doi.org/10.24853/PL.2.2.78-86","url":null,"abstract":" Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis karakter tokoh protagonis dalam novel Hello Salma karya Erisca Febriani. Penulis juga berharap pembaca lebih memahami lebih dalam mengenai karakter protagonis. Metode penelitian yang digunakan untuk menganalisis novel ini adalah metode deskriptif yang berarti dilakukan dengan cara mendeskripsikan fakta-fakta kemudian disusul dengan analisis. Hasil penelitian menggambarkan karakter protagonis yang dominan pada aspek pikiran dan diikuti oleh dua aspek lainnya, yaitu tindakan dan ujaran. Dari hasil analisis karakter tokoh protagonis dalam novel Hello Salma karya Erisca Febriani dan implikasinya terhadap pembelajaran bahasa Indonesia, penulis menyimpulkan bahwa aspek karakter tokoh protagonis dalam penelitian ini dominan pada aspek pikiran tokoh. Karakter protagonis memberikan nilai positif dalam menanam nilai-nilai kebaikan, dapat menjadi teladan dalam kehidupan, dan meningkatkan kemampuan apresiasi sastra Kata Kunci : Karakter Tokoh Protagonis, Novel, Implikasi Terhadap Pembelajaran Bahasa Indonesia.","PeriodicalId":282573,"journal":{"name":"Pena Literasi","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-05-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126671365","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Hasrul Rahman, Denik Wirawati, Julivan Nur Ahmad Sidiq
Pembelajaran sastra selalu memiliki berbagai macam metode yang dapat digunakan dalam proses kegiatan belajarnya. Melalui pembelajaran sastra, pendidik dituntut untuk lebih kreatif sekaligus peka dalam memilih materi yang menarik untuk disampaikan. Para pendidik saat ini kurang memperhatikan hal tersebut. Para pendidik hanya terpaku pada target-target yang akan disampaikan sesuai materi dan RPP yang sudah ada sebelumnya, tanpa berpikir lebih jauh mengenai hal-hal lain yang dapat dijadikan sumber pembelajaran. Padahal di era seperti sekarang ini, banyak hal yang bisa dimanfaatkan melalui kegiatan pembelajaran sastra untuk membentuk karakter bangsa. Pembentukan karakter dapat dilakukan dengan cara memilih buku-buku sastra yang kaitannya dengan masalah kekinian, misalnya saat ini sedang banyak terjadi kebakaran hutan, sungai yang dipenuhi sampah, dan lain-lain. Problematika tersebut tentunya dapat dikaitkan dengan materi ajar yang akan disampaikan. Dengan mengedepankan kepekaan terhadap hal-hal yang sedang terjadi, tentunya proses pembelajaran sastra akan berjalan dengan baik. Salah satunya mangaitkan pembelajaran sastra berbasis ekologis dengan kumpulan cerita rakyat. Selama ini para pendidik saat mengajarkan materi cerita rakyat hanya sebatas pada isi cerita dan tokoh-tokoh yang terlibat di dalamnya sehingga metode seperti ini sudah seharusnya dicermati kembali agar pembelajaran sastra kedepannya akan lebih menarik dan menyenangkan. Dengan adanya pembelajaran sastra berbasis ekologis peserta didik dituntut untuk menemukan pesan yang berkaitan dengan hubungan antara manusia dan lingkungannya dalam cerita tersebut. Hal ini tentunya sangat bermanfaat bagi peserta didik agar mereka tahu tentang pentingnya menjaga lingkungan..Kata kunci: Pengajaran Sastra, Sastra Ekologi, Cerita Rakyat Nusantara
{"title":"PEMBENTUKAN KARAKTER MELALUI PEMBELAJARAN SASTRA BERBASIS EKOLOGIS DALAM KUMPULAN CERITA RAKYAT NUSANTARA","authors":"Hasrul Rahman, Denik Wirawati, Julivan Nur Ahmad Sidiq","doi":"10.24853/PL.2.2.87-92","DOIUrl":"https://doi.org/10.24853/PL.2.2.87-92","url":null,"abstract":"Pembelajaran sastra selalu memiliki berbagai macam metode yang dapat digunakan dalam proses kegiatan belajarnya. Melalui pembelajaran sastra, pendidik dituntut untuk lebih kreatif sekaligus peka dalam memilih materi yang menarik untuk disampaikan. Para pendidik saat ini kurang memperhatikan hal tersebut. Para pendidik hanya terpaku pada target-target yang akan disampaikan sesuai materi dan RPP yang sudah ada sebelumnya, tanpa berpikir lebih jauh mengenai hal-hal lain yang dapat dijadikan sumber pembelajaran. Padahal di era seperti sekarang ini, banyak hal yang bisa dimanfaatkan melalui kegiatan pembelajaran sastra untuk membentuk karakter bangsa. Pembentukan karakter dapat dilakukan dengan cara memilih buku-buku sastra yang kaitannya dengan masalah kekinian, misalnya saat ini sedang banyak terjadi kebakaran hutan, sungai yang dipenuhi sampah, dan lain-lain. Problematika tersebut tentunya dapat dikaitkan dengan materi ajar yang akan disampaikan. Dengan mengedepankan kepekaan terhadap hal-hal yang sedang terjadi, tentunya proses pembelajaran sastra akan berjalan dengan baik. Salah satunya mangaitkan pembelajaran sastra berbasis ekologis dengan kumpulan cerita rakyat. Selama ini para pendidik saat mengajarkan materi cerita rakyat hanya sebatas pada isi cerita dan tokoh-tokoh yang terlibat di dalamnya sehingga metode seperti ini sudah seharusnya dicermati kembali agar pembelajaran sastra kedepannya akan lebih menarik dan menyenangkan. Dengan adanya pembelajaran sastra berbasis ekologis peserta didik dituntut untuk menemukan pesan yang berkaitan dengan hubungan antara manusia dan lingkungannya dalam cerita tersebut. Hal ini tentunya sangat bermanfaat bagi peserta didik agar mereka tahu tentang pentingnya menjaga lingkungan..Kata kunci: Pengajaran Sastra, Sastra Ekologi, Cerita Rakyat Nusantara","PeriodicalId":282573,"journal":{"name":"Pena Literasi","volume":"22 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-05-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123686978","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini dilatarbelakangi karena ketertarikan akan keunikan penggunaan bahasa (diksi dan gaya kalimat) dalam novel Hafalan Shalat Delisa karya Tere Liye. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan diksi yang terdapat dalam novel Hafalan Shalat Delisa karya Tere Liye;dan (2) mendeskripsikan gaya kalimat yang terdapat dalam novel Hafalan Shalat Delisa karya Tere Liye. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Subjek penelitian ini adalah novel Hafalan Shalat Delisa karya Tere Liye, sedangkan objek penelitian ini adalah diksi dan gaya kalimat dalam novel Hafalan Shalat Delisa karya Tere Liye sebagai alternatif bahan ajar sastra di SMA. Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik kepustakaan, simak/sadap, dan catat. Instrumen penelitian yang digunakan berupa teks novel Hafalan Shalat Delisa karya Tere Liye. Hasil penelitian ini sebagai berikut. (1) Diksi yang paling dominan digunakan dalam novel Hafalan Shalat Delisa karya Tere Liye adalah kata-kata asing yang diasumsikan sebagai gambaran kemampuan pengarang dalam penguasaan bahasa lain. (2) Gaya kalimat yang paling dominan digunakan dalam novel Hafalan Shalat Delisa karya Tere Liye adalah kalimat dengan sarana retorika, hal ini menunjukkan pengarang memanfaatkan sarana retorika agar pesan yang ingin disampaikan lewat cerita dapat diterima dan diinterpretasi oleh banyak dari berbagai sudut pandang.Kata kunci: diksi, gaya kalimat, Hafalan Shalat Delisa, Tere Liye
{"title":"DIKSI DAN GAYA KALIMAT DALAM NOVEL HAFALAN SHALAT DELISA KARYA TERE LIYE","authors":"Destriana Prastica, Yosi Wulandari","doi":"10.24853/PL.2.2.64-69","DOIUrl":"https://doi.org/10.24853/PL.2.2.64-69","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilatarbelakangi karena ketertarikan akan keunikan penggunaan bahasa (diksi dan gaya kalimat) dalam novel Hafalan Shalat Delisa karya Tere Liye. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan diksi yang terdapat dalam novel Hafalan Shalat Delisa karya Tere Liye;dan (2) mendeskripsikan gaya kalimat yang terdapat dalam novel Hafalan Shalat Delisa karya Tere Liye. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Subjek penelitian ini adalah novel Hafalan Shalat Delisa karya Tere Liye, sedangkan objek penelitian ini adalah diksi dan gaya kalimat dalam novel Hafalan Shalat Delisa karya Tere Liye sebagai alternatif bahan ajar sastra di SMA. Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik kepustakaan, simak/sadap, dan catat. Instrumen penelitian yang digunakan berupa teks novel Hafalan Shalat Delisa karya Tere Liye. Hasil penelitian ini sebagai berikut. (1) Diksi yang paling dominan digunakan dalam novel Hafalan Shalat Delisa karya Tere Liye adalah kata-kata asing yang diasumsikan sebagai gambaran kemampuan pengarang dalam penguasaan bahasa lain. (2) Gaya kalimat yang paling dominan digunakan dalam novel Hafalan Shalat Delisa karya Tere Liye adalah kalimat dengan sarana retorika, hal ini menunjukkan pengarang memanfaatkan sarana retorika agar pesan yang ingin disampaikan lewat cerita dapat diterima dan diinterpretasi oleh banyak dari berbagai sudut pandang.Kata kunci: diksi, gaya kalimat, Hafalan Shalat Delisa, Tere Liye ","PeriodicalId":282573,"journal":{"name":"Pena Literasi","volume":"40 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-05-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132476039","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan sistem fonologi bahasa Sunda, sistem fonologi bahasa Indonesia, serta perbedaan-perbedaan sistem fonologi yang terdapat pada kedua bahasa tersebut. Tempat penelitian tidak terikat pada satu tempat karena objek yang dikaji berupa buku teks yaitu buku teks bahasa Indonesia dan bahasa Sunda. Bentuk penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan metode content analysis. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa fonem yang terdapat pada bahasa Sunda terdapat tujuh buah sedangkan dalam bahasa Indonesia terdapat lima vokal. Pengklasifikasian jenis vokal dapat ditentukan oleh tiga hal, yaitu: posisi bibir, maju-mundurnya lidah, dan tinggi rendahnya lidah. Terdapat 18 konsonan dalam bahasa sunda sedangkan dalam bahasa Indonesia ada 21 konsonan. Pengklasifikasian kosonan dapat ditentukan oleh tiga hal, yaitu: keadaan pita suara, artikulator dan titik artikulasi. Deretan vokal bahasa sunda ada 29 buah. Tetapi, ada sebagian vokal yang tidak bisa berderet dengan vokal-vokal lainnya, Sedangkan dalam bahasa Indonesia, kata yang memiliki deretan kata disebut dengan diftong. Kata Kunci: kata, bahasa Sunda, bahasa Indonesia, fonologi
{"title":"KOMPARASI FONEM BAHASA SUNDA DAN BAHASA INDONESIA DALAM BUKU TEKS","authors":"Lutfi Syauki Faznur, Didah Nurhamidah","doi":"10.24853/PL.2.2.105-114","DOIUrl":"https://doi.org/10.24853/PL.2.2.105-114","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan sistem fonologi bahasa Sunda, sistem fonologi bahasa Indonesia, serta perbedaan-perbedaan sistem fonologi yang terdapat pada kedua bahasa tersebut. Tempat penelitian tidak terikat pada satu tempat karena objek yang dikaji berupa buku teks yaitu buku teks bahasa Indonesia dan bahasa Sunda. Bentuk penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan metode content analysis. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa fonem yang terdapat pada bahasa Sunda terdapat tujuh buah sedangkan dalam bahasa Indonesia terdapat lima vokal. Pengklasifikasian jenis vokal dapat ditentukan oleh tiga hal, yaitu: posisi bibir, maju-mundurnya lidah, dan tinggi rendahnya lidah. Terdapat 18 konsonan dalam bahasa sunda sedangkan dalam bahasa Indonesia ada 21 konsonan. Pengklasifikasian kosonan dapat ditentukan oleh tiga hal, yaitu: keadaan pita suara, artikulator dan titik artikulasi. Deretan vokal bahasa sunda ada 29 buah. Tetapi, ada sebagian vokal yang tidak bisa berderet dengan vokal-vokal lainnya, Sedangkan dalam bahasa Indonesia, kata yang memiliki deretan kata disebut dengan diftong. Kata Kunci: kata, bahasa Sunda, bahasa Indonesia, fonologi","PeriodicalId":282573,"journal":{"name":"Pena Literasi","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-05-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126418218","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Minat mahasiswa asing untuk belajar bahasa Indonesia sampai saat ini terus berkembang, hal ini menjadi peluang dan tantangan bagi pengelola lembaga pendidikan. Hal tersebut tentu berdampak pada kebutuhan materi ajar. Penelitian ini mencoba untuk mengembangkan materi ajar berbasis ensiklopedia tentang info fakta unik Indonesia dan budaya Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses pengambangan buku ensiklopedia bagi mahasiswa asing program darmasiswa di Universitas Ahmad Dahlan. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian pengembangan model ADDIE yang dikembangkan oleh Dick dan Carry. Tahapan ADDIE tersebut adalah; Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation. Data diperoleh melalui wawancara, observasi, validasi produk oleh ahli,dan uji coba oleh terhadap mahasiswa program darmasiswa. Namun pada tahun pertama penelitian ini fokus pada tahapan pengembangan buku ensiklopedia. Data hasil wawancara dianalisis dengan teknik analisis kualitatif. Data hasil validasi produk dan hasil penilaian uji coba akan menggunakan deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis buku ensiklopedia yang berisi data fakta unik Indonesia dan budaya Indonesia tepat untuk dikembangkan, karena belum ada buku yang secara khusus menginformasikan info unik dan budaya Indonesia untuk mahasiswa asing. Rancangan buku 99 fakta unik Indonesia dan budaya Indonesia diperoleh dari berbagai sumber reverensi yang relevan. Selanjutnya adalah pengembangan produk buku dengan judul 99 Fakta Unik dan Budaya Indonesia bekerja sama dengan penerbit K-Media. Harapan selanjutnya adalah buku tersebut mampu menjadi buku reverensi yang berkualitas bagi pemelajar asing pada umumnya dan mahasiswa darmasiswa pada khususnya
{"title":"PENGEMBANGAN BUKU BERBASIS ENSIKLOPEDIA UNTUK MATA KULIAH BUDAYA INDONESIA PROGRAM DARMASISWA","authors":"H. Hermanto, Sudaryanto Sudaryanto, C. Febriana","doi":"10.24853/pl.3.1.307-315","DOIUrl":"https://doi.org/10.24853/pl.3.1.307-315","url":null,"abstract":"Minat mahasiswa asing untuk belajar bahasa Indonesia sampai saat ini terus berkembang, hal ini menjadi peluang dan tantangan bagi pengelola lembaga pendidikan. Hal tersebut tentu berdampak pada kebutuhan materi ajar. Penelitian ini mencoba untuk mengembangkan materi ajar berbasis ensiklopedia tentang info fakta unik Indonesia dan budaya Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses pengambangan buku ensiklopedia bagi mahasiswa asing program darmasiswa di Universitas Ahmad Dahlan. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian pengembangan model ADDIE yang dikembangkan oleh Dick dan Carry. Tahapan ADDIE tersebut adalah; Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation. Data diperoleh melalui wawancara, observasi, validasi produk oleh ahli,dan uji coba oleh terhadap mahasiswa program darmasiswa. Namun pada tahun pertama penelitian ini fokus pada tahapan pengembangan buku ensiklopedia. Data hasil wawancara dianalisis dengan teknik analisis kualitatif. Data hasil validasi produk dan hasil penilaian uji coba akan menggunakan deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis buku ensiklopedia yang berisi data fakta unik Indonesia dan budaya Indonesia tepat untuk dikembangkan, karena belum ada buku yang secara khusus menginformasikan info unik dan budaya Indonesia untuk mahasiswa asing. Rancangan buku 99 fakta unik Indonesia dan budaya Indonesia diperoleh dari berbagai sumber reverensi yang relevan. Selanjutnya adalah pengembangan produk buku dengan judul 99 Fakta Unik dan Budaya Indonesia bekerja sama dengan penerbit K-Media. Harapan selanjutnya adalah buku tersebut mampu menjadi buku reverensi yang berkualitas bagi pemelajar asing pada umumnya dan mahasiswa darmasiswa pada khususnya","PeriodicalId":282573,"journal":{"name":"Pena Literasi","volume":"97 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130401354","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Sejak dahulu sastra menjadi pendamping sejarah perjalanan Indonesia. Sastra menjadi salah satu wadah untuk mengisahkan setiap tragedi yang terjadi dalam perkembangan Indonesia. Begitu pula dalam sejarah perkembangan Islam yang sering sekali dikisahkan dalam syair-syair. Kata sastra sangat akrab dalam kehidupan masyarakat. Sastra dapat memainkan perannya sebagai media yang menjadi sumber informasi untuk menyampaikan tentang nilai-nilai pendidikan moral dan membudayakan sebauh kisah kegenerasi selanjutnya. Oleh karena itu dalam pembahasan ini akan menguak sastra dan ajaran Islam serta menguak ajaran Islam dan sastra pada saat ini terkhusus di Indonesia. Karya sastra yang kental dengan budaya sering sekali diasumsikan tidak bisa dikaitkan denga agama, dalam pembahasan ini menguak sejarah Islam yang akrab dengan budaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif. Penelitian ini menggunakan data yang berasal dari studi pustaka, hasil akan disajikan dengan cara mendeskripsikan hasil yang telah didapat. Sastra sejak dulu sudah digandrungi sebagai alat penyampaian pesan dengan cara memainkan kata-kata sehingga indah dibaca dan didengar. Hasil penelitian ini dapat dipahami bahwa sastra sesungguhnya telah ada pada zaman penyebaran Islam yaitu sebelum Nabi Muhammad SAW mendapatkan wahyu yang dapat dibuktikan dari ayat dan kisahat sahabat pada masa itu. Hasil penelitian ini mengungkap sastra sebelum ajaran Islam dan unsur sastra yang terdapat pada kitab suci Alquran. Bangsa Arab pada masa penyebaran Islam memang telah mengenal sastra namun sering disebut pintar bermain kata. Pada masa itu jika seseorang pandai bermain kata indah maka mereka akan menjadi seseorang yang dihargai dan dianggap berintelektual, oleh karena itu manusia pada masa itu setelah Alquran diturunkan banyak yang mengagumi kata demi kata yang terdapat di dalamnya. Dalam penelitian ini terkuak bahwa benar Alquran mengandung nilai-nilai sastra yang terkandung di dalamnya.
{"title":"MENGUAK SASTRA DALAM SEJARAH ISLAM","authors":"K. Khaerunnisa, Dini Septiana","doi":"10.24853/pl.3.1.316-322","DOIUrl":"https://doi.org/10.24853/pl.3.1.316-322","url":null,"abstract":"Sejak dahulu sastra menjadi pendamping sejarah perjalanan Indonesia. Sastra menjadi salah satu wadah untuk mengisahkan setiap tragedi yang terjadi dalam perkembangan Indonesia. Begitu pula dalam sejarah perkembangan Islam yang sering sekali dikisahkan dalam syair-syair. Kata sastra sangat akrab dalam kehidupan masyarakat. Sastra dapat memainkan perannya sebagai media yang menjadi sumber informasi untuk menyampaikan tentang nilai-nilai pendidikan moral dan membudayakan sebauh kisah kegenerasi selanjutnya. Oleh karena itu dalam pembahasan ini akan menguak sastra dan ajaran Islam serta menguak ajaran Islam dan sastra pada saat ini terkhusus di Indonesia. Karya sastra yang kental dengan budaya sering sekali diasumsikan tidak bisa dikaitkan denga agama, dalam pembahasan ini menguak sejarah Islam yang akrab dengan budaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif. Penelitian ini menggunakan data yang berasal dari studi pustaka, hasil akan disajikan dengan cara mendeskripsikan hasil yang telah didapat. Sastra sejak dulu sudah digandrungi sebagai alat penyampaian pesan dengan cara memainkan kata-kata sehingga indah dibaca dan didengar. Hasil penelitian ini dapat dipahami bahwa sastra sesungguhnya telah ada pada zaman penyebaran Islam yaitu sebelum Nabi Muhammad SAW mendapatkan wahyu yang dapat dibuktikan dari ayat dan kisahat sahabat pada masa itu. Hasil penelitian ini mengungkap sastra sebelum ajaran Islam dan unsur sastra yang terdapat pada kitab suci Alquran. Bangsa Arab pada masa penyebaran Islam memang telah mengenal sastra namun sering disebut pintar bermain kata. Pada masa itu jika seseorang pandai bermain kata indah maka mereka akan menjadi seseorang yang dihargai dan dianggap berintelektual, oleh karena itu manusia pada masa itu setelah Alquran diturunkan banyak yang mengagumi kata demi kata yang terdapat di dalamnya. Dalam penelitian ini terkuak bahwa benar Alquran mengandung nilai-nilai sastra yang terkandung di dalamnya.","PeriodicalId":282573,"journal":{"name":"Pena Literasi","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131279911","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ABSTRAKMengetahuai antara penggunaan media pembelajaran dan penggunaan kosakata terhadap menulis cerpen. Sempel pada penelitian ini melibatkan 60 siswa. Dibagi menjadi dua kelas, satu kelompok kelas eksperimen dan dua kelompok kelas kontrol. Terdapat dua jenis intrumen yang digunakan dalam peneitian ini yakni satu intrumen teks penguasaan kosakata. Kedua intrumen tersebut dilakukan kalibrasi intrumen untuk mengetahui kualitas (validitas dan reabilitas) intrumen. Hasil penelitian menunjukan pengaruh yang signifikan penggunaan media pembelajaran pemutaran filem dokumenter terhadap penulisan cerpen
{"title":"PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN PENGUASAAN KOSAKATA TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS CERPEN","authors":"Lutfi Lutfi","doi":"10.24853/pl.3.1.323-328","DOIUrl":"https://doi.org/10.24853/pl.3.1.323-328","url":null,"abstract":"ABSTRAKMengetahuai antara penggunaan media pembelajaran dan penggunaan kosakata terhadap menulis cerpen. Sempel pada penelitian ini melibatkan 60 siswa. Dibagi menjadi dua kelas, satu kelompok kelas eksperimen dan dua kelompok kelas kontrol. Terdapat dua jenis intrumen yang digunakan dalam peneitian ini yakni satu intrumen teks penguasaan kosakata. Kedua intrumen tersebut dilakukan kalibrasi intrumen untuk mengetahui kualitas (validitas dan reabilitas) intrumen. Hasil penelitian menunjukan pengaruh yang signifikan penggunaan media pembelajaran pemutaran filem dokumenter terhadap penulisan cerpen","PeriodicalId":282573,"journal":{"name":"Pena Literasi","volume":"20 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127230695","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}