Pub Date : 2019-12-01DOI: 10.20961/pknp.v14i2.42442
Dita Dewayani, Machmud Al Rasyid, Muhammad Hendri Nuryadi
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) Relevansi model pembelajaran kooperatif tipe make a match yang digunakan guru pada kompetensi dasar menelaah Pancasila sebagai dasar negara dan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa; 2) Kendala yang ditemukan guru dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe make a match yang digunakan guru pada kompetensi dasar menelaah Pancasila sebagai dasar negara dan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan studi dokumen. Teknik sampling menggunakan purposive sampling. Pengujian validitas data menggunakan triangulasi data dan triangulasi metode. Analisis data menggunakan model analisis interaktif.Simpulan hasil penelitian: 1) Model pembelajaran yang digunakan guru pada kompetensi dasar menelaah Pancasila sebagai dasar negara dan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa adalah model pembelajaran kooperatif tipe make a match, model pembelajaran yang digunakan guru “relevan marginal” apabila digunakan pada kompetensi dasar menelaah Pancasila sebagai dasar negara dan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dikarenakan hanya memenuhi dua persyaratan untuk dapat dikatakan relevan , 2) Kendala yang dihadapi guru dalam menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match pada kompetensi dasar menelaah Pancasila sebagai dasar negara dan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa menurut guru yaitu memerlukan banyak waktu pada pembentukan kelompok dan pelaksanaannya serta sulit membuat siswa berkonsentrasi karena ketakutan siswa jika terkena hukuman, sedangkan kendalanya menurut siswa yaitu takut apabila terkena hukuman ketika salah menjawab. Kata Kunci: Relevansi, pembelajaran, kooperatif tipe make a match.
{"title":"RELEVANSI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA KOMPETENSI DASAR MENELAAH PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA DAN PANDANGAN HIDUP BANGSA (Studi pada mata pelajaran PKn Kelas VIII di SMP N 1 Polanharjo, Kabupaten Klaten)","authors":"Dita Dewayani, Machmud Al Rasyid, Muhammad Hendri Nuryadi","doi":"10.20961/pknp.v14i2.42442","DOIUrl":"https://doi.org/10.20961/pknp.v14i2.42442","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) Relevansi model pembelajaran kooperatif tipe make a match yang digunakan guru pada kompetensi dasar menelaah Pancasila sebagai dasar negara dan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa; 2) Kendala yang ditemukan guru dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe make a match yang digunakan guru pada kompetensi dasar menelaah Pancasila sebagai dasar negara dan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan studi dokumen. Teknik sampling menggunakan purposive sampling. Pengujian validitas data menggunakan triangulasi data dan triangulasi metode. Analisis data menggunakan model analisis interaktif.Simpulan hasil penelitian: 1) Model pembelajaran yang digunakan guru pada kompetensi dasar menelaah Pancasila sebagai dasar negara dan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa adalah model pembelajaran kooperatif tipe make a match, model pembelajaran yang digunakan guru “relevan marginal” apabila digunakan pada kompetensi dasar menelaah Pancasila sebagai dasar negara dan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dikarenakan hanya memenuhi dua persyaratan untuk dapat dikatakan relevan , 2) Kendala yang dihadapi guru dalam menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match pada kompetensi dasar menelaah Pancasila sebagai dasar negara dan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa menurut guru yaitu memerlukan banyak waktu pada pembentukan kelompok dan pelaksanaannya serta sulit membuat siswa berkonsentrasi karena ketakutan siswa jika terkena hukuman, sedangkan kendalanya menurut siswa yaitu takut apabila terkena hukuman ketika salah menjawab. Kata Kunci: Relevansi, pembelajaran, kooperatif tipe make a match.","PeriodicalId":287611,"journal":{"name":"PKn Progresif: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Kewarganegaraan","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128722643","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-12-01DOI: 10.20961/pknp.v14i2.42446
Suyahman Suyahman
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan peningkatan mutu pembelajaran PPPKn melalui pendekatan pembelajaran Aktif, , Bahagia, Asyik, Humanis, Kreatif dan Unik (ABAHKU). Subjek penelitian ini adalah guru PPPKn Kelas VIIII dan siswa Kelas VIIII Di SMP Negeri 1 Boyolali, dan objeknya Mutu Pembelajaran PPPKn dan Pendekatan Pembelajaran ABAHKU. Penelitian ini adalah penelitian kuaitatif, dengan menggunakan pendekatan kasus. Metode pengumpulan datanya: observasi, wawancara dan dokumentasi. Untuk mengetahui kevalidian data digunakan triangulasi data dan metode. Teknik analisis datanya menggunakan teknik analisis interaktif mengalir yang terdiri dari dari tiga tahap yaitu reduksi data, display data dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukan berdasarkan hasil observasi dan wawancara dari guru maupun siswa ditemukan hal-hal sebagai berikut; sebelum guru menggunakan pendekatan pembelajaran ABAHKU proses pembelajaran PPPKn terkesan tegang. Pembelajaran lebih didominasi guru, siswa kurang bergairah, pembelajaran berkesan monoton, siswa kurang berpartisipasi. Daya serap siswa kurang maksimal hal ini dibuktikan hasil tes formatif dari 35 siswa yang memenuhi KKM hanya 12 siswa dengan KKM 8,0 dengan nilai rata-rata kelas 7,85. Setelah guru menerapkan pendekatan pembelajaran ABAHKU terjadi perubahan yang signifikan baik kegiatan guru maupun siswa serta daya serap siswa. Dari hasil pengamatan dan wawancara yang peneliti lakukan ditemukan hal-hal sebagai berikut: proses pembelajaran PPPKn menarik dan menyenangkan, partisipasi siswa sangat aktif, keberanian siswa menyampaikan pendapat cukup tinggi, kegairahan belajar siswa tinggi dan daya serap siswa tinggi hal ini dibuktikan dengan hasil tes formatif dari 35 siswa yang mendapatkan nilai di atas KKM ada 33 siswa dengan nilai rata-rata kelas 8,3. Kesimpulannya pendekatan pembelajaran ABAHKU dapat meningkatkan mutu pembelajaran PPPKn siswa Kelas VIIIIB SMP Negeri 1 Boyolali tahun pelajaran 2017-2018 Kata-Kata Kunci: Pembelajaran PPPKn dan Pendekatan Pembelajaran ABAHKU
本研究旨在通过积极的、快乐的、有趣的、人道主义的、有创造力的、独特的、独特的学习方法来描述PPPKn学习质量的提高。本研究的主题是VIIII ppkn的ppkn教师和SMP Negeri 1 Boyolali的VIIII班的学生,以及我的PPPKn学习质量和学习方法的对象。这项研究是基于案例方法进行的试验性研究。数据收集方法:观察、采访和文件。用于确定数据有效性,数据和方法三角测量。他的数据分析技术使用了一个由数据还原、数据显示和数据验证三个阶段组成的交互流动分析技术。研究表明,根据老师和学生的观察和采访,可以找到以下内容:在老师使用我的a学习方法之前,PPPKn的学习过程似乎很紧张。教师主导的学习更多,学生不那么热情,单调乏味的学习,学生参与更少。35名学生的升力测试证明了这一点,他们只满足了12公里的8.0学生,平均绩点为7.85。在老师应用了我的a学习方法后,教师和学生的活动以及学生的吸收能力发生了显著变化。从观察和访谈的结果,研究人员发现做如下事情:PPPKn有趣有趣,学生参与学习过程非常活跃,学生发表意见的勇气也很高,学生学习的热情和学生的渗透性高这与测试结果证明35 m上成绩的学生中有33个班级的学生成绩平均8.3。结论,我的亚文化学习方法可以提高公立小学一年级学生PPPKn学习质量2013 -2018学年关键字:PPPKn学习和我的亚文化学习方法
{"title":"PENINGKATAN MUTU PEMBELAJARAN PPPKn MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN AKTIF, BAHAGIA, ASYIK, HUMANIS, KREATIF DAN UNIK (ABAHKU) BAGI SISWA SMP NEGERI 1 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2017-2018","authors":"Suyahman Suyahman","doi":"10.20961/pknp.v14i2.42446","DOIUrl":"https://doi.org/10.20961/pknp.v14i2.42446","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan peningkatan mutu pembelajaran PPPKn melalui pendekatan pembelajaran Aktif, , Bahagia, Asyik, Humanis, Kreatif dan Unik (ABAHKU). Subjek penelitian ini adalah guru PPPKn Kelas VIIII dan siswa Kelas VIIII Di SMP Negeri 1 Boyolali, dan objeknya Mutu Pembelajaran PPPKn dan Pendekatan Pembelajaran ABAHKU. Penelitian ini adalah penelitian kuaitatif, dengan menggunakan pendekatan kasus. Metode pengumpulan datanya: observasi, wawancara dan dokumentasi. Untuk mengetahui kevalidian data digunakan triangulasi data dan metode. Teknik analisis datanya menggunakan teknik analisis interaktif mengalir yang terdiri dari dari tiga tahap yaitu reduksi data, display data dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukan berdasarkan hasil observasi dan wawancara dari guru maupun siswa ditemukan hal-hal sebagai berikut; sebelum guru menggunakan pendekatan pembelajaran ABAHKU proses pembelajaran PPPKn terkesan tegang. Pembelajaran lebih didominasi guru, siswa kurang bergairah, pembelajaran berkesan monoton, siswa kurang berpartisipasi. Daya serap siswa kurang maksimal hal ini dibuktikan hasil tes formatif dari 35 siswa yang memenuhi KKM hanya 12 siswa dengan KKM 8,0 dengan nilai rata-rata kelas 7,85. Setelah guru menerapkan pendekatan pembelajaran ABAHKU terjadi perubahan yang signifikan baik kegiatan guru maupun siswa serta daya serap siswa. Dari hasil pengamatan dan wawancara yang peneliti lakukan ditemukan hal-hal sebagai berikut: proses pembelajaran PPPKn menarik dan menyenangkan, partisipasi siswa sangat aktif, keberanian siswa menyampaikan pendapat cukup tinggi, kegairahan belajar siswa tinggi dan daya serap siswa tinggi hal ini dibuktikan dengan hasil tes formatif dari 35 siswa yang mendapatkan nilai di atas KKM ada 33 siswa dengan nilai rata-rata kelas 8,3. Kesimpulannya pendekatan pembelajaran ABAHKU dapat meningkatkan mutu pembelajaran PPPKn siswa Kelas VIIIIB SMP Negeri 1 Boyolali tahun pelajaran 2017-2018 Kata-Kata Kunci: Pembelajaran PPPKn dan Pendekatan Pembelajaran ABAHKU ","PeriodicalId":287611,"journal":{"name":"PKn Progresif: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Kewarganegaraan","volume":"26 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122395353","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-12-01DOI: 10.20961/pknp.v14i2.42440
Faizah Nur Diana, Winarno Winarno, Moh. Muchtarom
Tujuan Penelitian ini adalah untuk (1) Mengetahui implementasi penguatan karakter kewarganegaraan di SMP Murni 1 Surakarta melalui pembelajaran PPKn dan (2) Mengetahui hambatan dalam proses penguatan karakter kewarganegaraan di SMP Murni 1 Surakarta melaui pembelajaran PPKn. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, karena penelitian ini tidak membuktikan atau menolak suatu hipotesis akan tetapi data yang diolah di deskriptifkan dan lebih menekankan makna dari pada generalisasi. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu purposive sampling. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan studi dokumen. Validitas data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi data yaitu triangulasi data dan metode. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan model Milles dan Huberman yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) Guru merancang RPP dengan memasukkan nilai-nilai karakter dalampembelajaran PPKn sebagai bentuk penguatan karakter kewarganegaraan, melakukan penguatan secara verbal dan non verbal baik dalam pembelajaran di kelas maupun di luar kelas, melakukan home visit untuk melihat lingkungan sekitar peserta didik, (2) Hambatan yang dihadapi oleh guru yaitu tidak adanya dukungan dari orang tua karena tidak memperdulikan perkembangan peserta didik, faktor ekonomi keluarga yang membuat peserta didik mempunyai sifat mudah membangkang karena keinginannya tidak terpenuhi, lingkungan tenpat tinggal peserta didik yang terkesan lingkungan kurang baik, dan peserta didik yang tidak kondusif pada saat pembelajaran di kelas. Kata kunci: penguatan, karakter kewarganegaraan, pembelajaran
{"title":"PENGUATAN KARAKTER KEWARGANEGARAAN DI SMP MURNI 1 SURAKARTA MELALUI PEMBELAJARAN PPKN","authors":"Faizah Nur Diana, Winarno Winarno, Moh. Muchtarom","doi":"10.20961/pknp.v14i2.42440","DOIUrl":"https://doi.org/10.20961/pknp.v14i2.42440","url":null,"abstract":"Tujuan Penelitian ini adalah untuk (1) Mengetahui implementasi penguatan karakter kewarganegaraan di SMP Murni 1 Surakarta melalui pembelajaran PPKn dan (2) Mengetahui hambatan dalam proses penguatan karakter kewarganegaraan di SMP Murni 1 Surakarta melaui pembelajaran PPKn. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, karena penelitian ini tidak membuktikan atau menolak suatu hipotesis akan tetapi data yang diolah di deskriptifkan dan lebih menekankan makna dari pada generalisasi. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu purposive sampling. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan studi dokumen. Validitas data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi data yaitu triangulasi data dan metode. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan model Milles dan Huberman yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) Guru merancang RPP dengan memasukkan nilai-nilai karakter dalampembelajaran PPKn sebagai bentuk penguatan karakter kewarganegaraan, melakukan penguatan secara verbal dan non verbal baik dalam pembelajaran di kelas maupun di luar kelas, melakukan home visit untuk melihat lingkungan sekitar peserta didik, (2) Hambatan yang dihadapi oleh guru yaitu tidak adanya dukungan dari orang tua karena tidak memperdulikan perkembangan peserta didik, faktor ekonomi keluarga yang membuat peserta didik mempunyai sifat mudah membangkang karena keinginannya tidak terpenuhi, lingkungan tenpat tinggal peserta didik yang terkesan lingkungan kurang baik, dan peserta didik yang tidak kondusif pada saat pembelajaran di kelas. Kata kunci: penguatan, karakter kewarganegaraan, pembelajaran","PeriodicalId":287611,"journal":{"name":"PKn Progresif: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Kewarganegaraan","volume":"55 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129581965","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-12-01DOI: 10.20961/pknp.v14i2.42447
Herawang Dwi Siswantoko, Machmud Al Rasyid, W. Wijianto
Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui : 1) kompetensi pedagogik guru PPKn dalam memilih materi pembelajaran KD 3.3 “memahami tata urutan peraturan perundang-undangan dalam sistem hukum nasional di Indonesia” yang terkait dengan tujuan pembelajaran; dan 2) kompetensi pedagogik guru PPKn dalam memilih materi pembelajaran KD 3.3 “memahami tata urutan peraturan perundang-undangan dalam sistem hukum nasional di Indonesia” yang terkait dengan pengalaman belajar.Merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dan studi dokumen. Pengujian validitas data menggunakan model analisis triangulasi data dan metode. Analisis data menggunakan model analisis interaktif.Simpulan hasil penelitian: 1) Guru PPKn di SMP Negeri 20 Purworejo belum memiliki kompetensi pedagogik dalam memilih materi pembelajaran KD 3.3 “memahami tata urutan peraturan perundang-undangan dalam sistem hukum nasional di Indonesia” yang terkait dengan tujuan pembelajaran, dikarenakan : a) Indikator pembelajaran yang dibuat tidak sesuai dengan tuntutan KD 3.3. b) Pengidentifikasian jenis materi pembelajaran tidak sesuai dengan kebutuhan KD 3.3, dikarenakan guru belum mampu menempatkan jenis materi konseptual sesuai dengan kebutuhan pengetahuan prasyarat, inti dan pengayaan, dan c) Belum memiliki kemampuan menyeleksi materi pembelajaran yang sesuai kebutuhannya. 2) Guru juga belum memiliki kompetensi pedagogik dalam memilih materi pembelajaran dari KD 3.3tersebut terkait dengan pengalaman belajar, dikarenakan guru belum mampu membedakan jenis pengalaman belajar yang sesuai terhadap materi bertujuan meretensi pengetahuan dan materi bertujuan mentrasfer pengetahuan. Kata Kunci : Kompetensi Pedagogik, Memilih materi, Pengalaman belajar, dan Tujuan pembelajaran
{"title":"ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PPKn DALAM MEMILIH MATERI PEMBELAJARAN YANG TERKAIT DENGAN TUJUAN PEMBELAJARAN DAN PENGALAMAN BELAJAR (Studi di SMP Negeri 20 Purworejo)","authors":"Herawang Dwi Siswantoko, Machmud Al Rasyid, W. Wijianto","doi":"10.20961/pknp.v14i2.42447","DOIUrl":"https://doi.org/10.20961/pknp.v14i2.42447","url":null,"abstract":"Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui : 1) kompetensi pedagogik guru PPKn dalam memilih materi pembelajaran KD 3.3 “memahami tata urutan peraturan perundang-undangan dalam sistem hukum nasional di Indonesia” yang terkait dengan tujuan pembelajaran; dan 2) kompetensi pedagogik guru PPKn dalam memilih materi pembelajaran KD 3.3 “memahami tata urutan peraturan perundang-undangan dalam sistem hukum nasional di Indonesia” yang terkait dengan pengalaman belajar.Merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dan studi dokumen. Pengujian validitas data menggunakan model analisis triangulasi data dan metode. Analisis data menggunakan model analisis interaktif.Simpulan hasil penelitian: 1) Guru PPKn di SMP Negeri 20 Purworejo belum memiliki kompetensi pedagogik dalam memilih materi pembelajaran KD 3.3 “memahami tata urutan peraturan perundang-undangan dalam sistem hukum nasional di Indonesia” yang terkait dengan tujuan pembelajaran, dikarenakan : a) Indikator pembelajaran yang dibuat tidak sesuai dengan tuntutan KD 3.3. b) Pengidentifikasian jenis materi pembelajaran tidak sesuai dengan kebutuhan KD 3.3, dikarenakan guru belum mampu menempatkan jenis materi konseptual sesuai dengan kebutuhan pengetahuan prasyarat, inti dan pengayaan, dan c) Belum memiliki kemampuan menyeleksi materi pembelajaran yang sesuai kebutuhannya. 2) Guru juga belum memiliki kompetensi pedagogik dalam memilih materi pembelajaran dari KD 3.3tersebut terkait dengan pengalaman belajar, dikarenakan guru belum mampu membedakan jenis pengalaman belajar yang sesuai terhadap materi bertujuan meretensi pengetahuan dan materi bertujuan mentrasfer pengetahuan. Kata Kunci : Kompetensi Pedagogik, Memilih materi, Pengalaman belajar, dan Tujuan pembelajaran ","PeriodicalId":287611,"journal":{"name":"PKn Progresif: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Kewarganegaraan","volume":"194 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121123825","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-12-01DOI: 10.20961/pknp.v14i2.42439
S. Widodo, Susilo Hadi, H. Z. Abidin
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model pembelajaran value clarification technique (VCT) berbasis media windows movie maker sebagai bentuk inovasi dalam pembelajaran mata kuliah Pendidikan nilai dan norma. Pembelajaran VCT merupakan model pembelajaran yang dapat digunakan untuk menunjukkan dan membangun nilai-nilai yang penting untuk dikembangkan pada setiap diri individu dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pembelajaran ini dilakukan dengan dukungan video yang menjadi salah satu media pembelajaran untuk mendukung revitalisasi nilai. Penelitan ini dilaksanakan di jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang. Subyek penelitian ini adalah mahasiswa. Penelitian ini merupakan penelitian pendidikan dengan pendekatan pengembangan. Hasil penelitian yaitu peneliti sudah melakukan studi pendahuluan dengan memetakan capaian pembelajaran lulusan, capaian pembelajaran mata kuliah, dan kemampuan yang diharapkan dalam mata kuliah Pendidikan Nilai dan Norma yang cocok didukung dengan model pembelajaran VCT dengan media video movie maker. Kelayakan Model pembelajaran VCT berbasis Media Windows Movie Maker terlihat dari hasil uji kelayakan validator yang menunjukkan bahwa rancangan model dapat diujikan di kelas treatment dengan kategori layak digunakan dalam penelitian. Keefektifan Model pembelajaran VCT berbasis Media Windows Movie Maker dapat dilihat dari hasil uji dikelas treatment dengan pola one group pretest posttest design menunjukkan hasil pretest dan posttest terjadi peningkatan hasil belajar dari 45,69% menjadi 88,12%, jika dihitung dengan rumus N-Gain mendapatkan hasil 0,78 yang berarti terjadi peningkatan dalam kategori tinggi, sedangkan melalui angket kefektifan inovasi model menunjukan bahwa terjadi peningkatan kefektifan pembelajaran sebelum dan sesudah menggunakan inovasi model pembelajaran terjadi peningkatan dari 53,49% menjadi 89,15%. Kata kunci : VCT, media windows movie maker, pembelajaran, nilai dan norma
{"title":"INOVASI MODEL VALUE CLARIFICATION TECHNIQUE (VCT) BERBASIS MEDIA WINDOWS MOVIE MAKER SEBAGAI UPAYA REVITALISASI NILAI PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN NILAI DAN NORMA","authors":"S. Widodo, Susilo Hadi, H. Z. Abidin","doi":"10.20961/pknp.v14i2.42439","DOIUrl":"https://doi.org/10.20961/pknp.v14i2.42439","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model pembelajaran value clarification technique (VCT) berbasis media windows movie maker sebagai bentuk inovasi dalam pembelajaran mata kuliah Pendidikan nilai dan norma. Pembelajaran VCT merupakan model pembelajaran yang dapat digunakan untuk menunjukkan dan membangun nilai-nilai yang penting untuk dikembangkan pada setiap diri individu dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pembelajaran ini dilakukan dengan dukungan video yang menjadi salah satu media pembelajaran untuk mendukung revitalisasi nilai. Penelitan ini dilaksanakan di jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang. Subyek penelitian ini adalah mahasiswa. Penelitian ini merupakan penelitian pendidikan dengan pendekatan pengembangan. Hasil penelitian yaitu peneliti sudah melakukan studi pendahuluan dengan memetakan capaian pembelajaran lulusan, capaian pembelajaran mata kuliah, dan kemampuan yang diharapkan dalam mata kuliah Pendidikan Nilai dan Norma yang cocok didukung dengan model pembelajaran VCT dengan media video movie maker. Kelayakan Model pembelajaran VCT berbasis Media Windows Movie Maker terlihat dari hasil uji kelayakan validator yang menunjukkan bahwa rancangan model dapat diujikan di kelas treatment dengan kategori layak digunakan dalam penelitian. Keefektifan Model pembelajaran VCT berbasis Media Windows Movie Maker dapat dilihat dari hasil uji dikelas treatment dengan pola one group pretest posttest design menunjukkan hasil pretest dan posttest terjadi peningkatan hasil belajar dari 45,69% menjadi 88,12%, jika dihitung dengan rumus N-Gain mendapatkan hasil 0,78 yang berarti terjadi peningkatan dalam kategori tinggi, sedangkan melalui angket kefektifan inovasi model menunjukan bahwa terjadi peningkatan kefektifan pembelajaran sebelum dan sesudah menggunakan inovasi model pembelajaran terjadi peningkatan dari 53,49% menjadi 89,15%. Kata kunci : VCT, media windows movie maker, pembelajaran, nilai dan norma","PeriodicalId":287611,"journal":{"name":"PKn Progresif: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Kewarganegaraan","volume":"31 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114182744","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-10-01DOI: 10.20961/pknp.v14i1.34789
S. Rahayu, S. Supartini, Sinarianda Kurnia Hartanti
Waralaba adalah persetujuan atas pemberian hak atas istimewaan untuk memasarkan suatu barang atau jasa dari pemilik kepada pihak lain yang diatur dalam suatu aturan permainan tertentu. Waralaba juga digunakan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia (PPRI) Nomor 16 Tahun 1997 adalah kata lain dari franchise. Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia (PPRI) Nomor 16 Tahun 1997 tersebut sebagai kata lain dari franchisor disebut pemberi waralaba dan untuk kata lain dari franchise disebut penerima waralaba. Definisi mengenai waralaba ini kemudian berkembang dengan bermacam-macam pengertian namun dengan prinsip yang sama yakni adanya pemberian hak menggunakan atau memanfaatkan hak milik intelektual dari pihak pemberi waralaba oleh penerima waralaba dalam suatu jaringan pemasaran.Kata kunci : asas proporsional, perjanjian, waralaba.
{"title":"ASAS PROPORSIONAL DALAM PERJANJIAN WARALABA (FRANCHISE)","authors":"S. Rahayu, S. Supartini, Sinarianda Kurnia Hartanti","doi":"10.20961/pknp.v14i1.34789","DOIUrl":"https://doi.org/10.20961/pknp.v14i1.34789","url":null,"abstract":"Waralaba adalah persetujuan atas pemberian hak atas istimewaan untuk memasarkan suatu barang atau jasa dari pemilik kepada pihak lain yang diatur dalam suatu aturan permainan tertentu. Waralaba juga digunakan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia (PPRI) Nomor 16 Tahun 1997 adalah kata lain dari franchise. Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia (PPRI) Nomor 16 Tahun 1997 tersebut sebagai kata lain dari franchisor disebut pemberi waralaba dan untuk kata lain dari franchise disebut penerima waralaba. Definisi mengenai waralaba ini kemudian berkembang dengan bermacam-macam pengertian namun dengan prinsip yang sama yakni adanya pemberian hak menggunakan atau memanfaatkan hak milik intelektual dari pihak pemberi waralaba oleh penerima waralaba dalam suatu jaringan pemasaran.Kata kunci : asas proporsional, perjanjian, waralaba.","PeriodicalId":287611,"journal":{"name":"PKn Progresif: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Kewarganegaraan","volume":"43 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121576831","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-10-01DOI: 10.20961/PKNP.V14I1.34784
Diky Setiawan, Rima Vien Permata Hartanto, Moh. Muchtarom
The purpose of this study are 1) to describe the implementation of strengthening tolerance values by Majlis Tafsir Al Qur'an (MTA) Center, 2) to describe the impact of strengthening the tolerance values by Majlis Tafsir Al Qur'an (MTA), 3) to know the supporting factors and the inhibitors of strengthening tolerance value by Majlis Tafsir Al Qur'an (MTA) as an effort to maintain the harmony between one and another religious groups. This study uses a qualitative research approach, this type of research is described qualitatively. The data sources are obtained from informants, places, events, and documents. Based on the results of this study, it can be concluded that (1) The implementation of strengthening tolerance values by Majlis Tafsir Al Qur'an (MTA) Center is carried out through recitation and activities in various fields such as: education, social, and health, which contain values the value of respecting, respecting, accepting differences, and mutual cooperation based on the Qur'an and the Sunnah, (2) The harmony between religious communities in the society is always guarded by Majlis Tafsir Al Qur'an (MTA), this is evidenced in the research findings where there is good relations between the congregation of the MTA and non-Muslim citizens around MTA, (3) The supporting factors of the strengthening of tolerance values in the Majlis Tafsir Al Qur'an (MTA) are: the value of tolerance in the Qur'an and the Sunnah (the Prophet's hadith) in the teachings of Islam, facilitates the strengthening of tolerance values that can be accepted by the congregation, the teaching material is conveyed in a language that is easily understood by worshipers, and the understanding of tolerance in MTA is relatively high. The inhibiting factors are: there is no study material that specifically made to discuss about the values of tolerance, the existence of a society that is easily provoked by issues and slander that develops so that it prevents MTA activities, and there are some individuals (Ex MTA) who vilify MTA. Key words: Strengthening The Tolerance Value, The Harmony Between Religious Communities, Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) Center
本研究的目的是:1)描述伊斯兰议会加强宽容价值观(MTA)的实施情况;2)描述伊斯兰议会加强宽容价值观(MTA)的影响;3)了解伊斯兰议会加强宽容价值观(MTA)作为维护宗教团体之间和谐的努力的支持因素和抑制因素。本研究采用定性研究方法,对这种类型的研究进行定性描述。数据源从线人、地点、事件和文档中获得。根据本研究的结果,可以得出以下结论:(1)MTA中心通过背诵和在各个领域的活动来实施加强宽容价值观:(2)社会各宗教团体之间的和谐始终是由Majlis Tafsir Al Qur'an (MTA)维护的,这在研究结果中得到了证明,MTA的会众与MTA周围的非穆斯林公民之间存在良好的关系。(3)《古兰经教理》(Majlis Tafsir Al Qur’an, MTA)中宽容价值观得到强化的支撑因素是:《古兰经》和伊斯兰教教义中的“圣训”(先知的圣训)中宽容价值观的价值,有利于教众能够接受的宽容价值观的强化,教材以信徒容易理解的语言进行传达,MTA中对宽容的理解程度较高。抑制因素是:没有专门讨论宽容价值观的研究材料,存在一个容易被问题和诽谤所激怒的社会,发展到阻止MTA活动,还有一些人(Ex MTA)诋毁MTA。关键词:强化宽容价值观;宗教团体和谐;伊斯兰教法中心
{"title":"PENGUATAN NILAI-NILAI TOLERANSI OLEH MAJLIS TAFSIR AL QUR’AN (MTA) PUSAT SEBAGAI UPAYA MENJAGA KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA DI KOTA SURAKARTA","authors":"Diky Setiawan, Rima Vien Permata Hartanto, Moh. Muchtarom","doi":"10.20961/PKNP.V14I1.34784","DOIUrl":"https://doi.org/10.20961/PKNP.V14I1.34784","url":null,"abstract":"The purpose of this study are 1) to describe the implementation of strengthening tolerance values by Majlis Tafsir Al Qur'an (MTA) Center, 2) to describe the impact of strengthening the tolerance values by Majlis Tafsir Al Qur'an (MTA), 3) to know the supporting factors and the inhibitors of strengthening tolerance value by Majlis Tafsir Al Qur'an (MTA) as an effort to maintain the harmony between one and another religious groups. This study uses a qualitative research approach, this type of research is described qualitatively. The data sources are obtained from informants, places, events, and documents. Based on the results of this study, it can be concluded that (1) The implementation of strengthening tolerance values by Majlis Tafsir Al Qur'an (MTA) Center is carried out through recitation and activities in various fields such as: education, social, and health, which contain values the value of respecting, respecting, accepting differences, and mutual cooperation based on the Qur'an and the Sunnah, (2) The harmony between religious communities in the society is always guarded by Majlis Tafsir Al Qur'an (MTA), this is evidenced in the research findings where there is good relations between the congregation of the MTA and non-Muslim citizens around MTA, (3) The supporting factors of the strengthening of tolerance values in the Majlis Tafsir Al Qur'an (MTA) are: the value of tolerance in the Qur'an and the Sunnah (the Prophet's hadith) in the teachings of Islam, facilitates the strengthening of tolerance values that can be accepted by the congregation, the teaching material is conveyed in a language that is easily understood by worshipers, and the understanding of tolerance in MTA is relatively high. The inhibiting factors are: there is no study material that specifically made to discuss about the values of tolerance, the existence of a society that is easily provoked by issues and slander that develops so that it prevents MTA activities, and there are some individuals (Ex MTA) who vilify MTA. Key words: Strengthening The Tolerance Value, The Harmony Between Religious Communities, Majlis Tafsir Al Qur’an (MTA) Center","PeriodicalId":287611,"journal":{"name":"PKn Progresif: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Kewarganegaraan","volume":"248 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132619581","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-10-01DOI: 10.20961/pknp.v14i1.34787
Bayu Yoga Prasetya
The aims of this study are: 1) Describe the learning models used by the teachers on Citizenship Education subject. 2) Explain the relevance of the learning models used with the basic competencies in Citizenship Education subject. According to the results of the study, there are two conclusions. The first one is the teachers use a few learning models in Citizenship Education. The first model is the class based-passive cognitive pedagogies model. The teacher has planned the subject as stated in the lesson plan (RPP). This model emphasizes traditional learning about how the teacher provides initial definitions, principles, and concepts of learning materials and provides examples of problem-solving exercises in the form of lectures, demonstrations, question and answer, and assignments. The second model is the application of the model used by the teacher, namely lectures. The second conclusion is, the learning model used by the teachers in Wikarya Vocational School is not yet relevant to the basic competencies in the school. This can be seen from a number of facts, namely: a) the plan for implementing learning that has been prepared by the teacher does not fully reflect the circumstances during the learning process. b) The teachers do not apply everything contained in the lesson plan and the teachers still use the traditional learning models which is the lecture model. c) On average more than 70% of students have low minimum completeness criteria. d) Attitudes and behaviors of the students in the school show the lack of achievement of basic competencies to be achieved. In addition to the facts mentioned above, the unsuccessful learning model applied by the teachers at Karanganyar Wikarya Vocational School in maintaining a conducive atmosphere during the learning process makes the students feel bored and not concerned with the importance of the lesson. Then, it results in failure to achieve the expected basic competencies. Keywords : learning model, teacher, basic competence
{"title":"STUDI RELEVANSI MODEL PEMBELAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DENGAN KOMPETENSI DASAR PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN","authors":"Bayu Yoga Prasetya","doi":"10.20961/pknp.v14i1.34787","DOIUrl":"https://doi.org/10.20961/pknp.v14i1.34787","url":null,"abstract":"The aims of this study are: 1) Describe the learning models used by the teachers on Citizenship Education subject. 2) Explain the relevance of the learning models used with the basic competencies in Citizenship Education subject. According to the results of the study, there are two conclusions. The first one is the teachers use a few learning models in Citizenship Education. The first model is the class based-passive cognitive pedagogies model. The teacher has planned the subject as stated in the lesson plan (RPP). This model emphasizes traditional learning about how the teacher provides initial definitions, principles, and concepts of learning materials and provides examples of problem-solving exercises in the form of lectures, demonstrations, question and answer, and assignments. The second model is the application of the model used by the teacher, namely lectures. The second conclusion is, the learning model used by the teachers in Wikarya Vocational School is not yet relevant to the basic competencies in the school. This can be seen from a number of facts, namely: a) the plan for implementing learning that has been prepared by the teacher does not fully reflect the circumstances during the learning process. b) The teachers do not apply everything contained in the lesson plan and the teachers still use the traditional learning models which is the lecture model. c) On average more than 70% of students have low minimum completeness criteria. d) Attitudes and behaviors of the students in the school show the lack of achievement of basic competencies to be achieved. In addition to the facts mentioned above, the unsuccessful learning model applied by the teachers at Karanganyar Wikarya Vocational School in maintaining a conducive atmosphere during the learning process makes the students feel bored and not concerned with the importance of the lesson. Then, it results in failure to achieve the expected basic competencies. Keywords : learning model, teacher, basic competence","PeriodicalId":287611,"journal":{"name":"PKn Progresif: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Kewarganegaraan","volume":"33 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126941026","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-06-22DOI: 10.20961/pknp.v14i1.35788
W. Wulandari
This research has aims to know: 1) employee’s, entrepreneur’s, and government’s perception about proper payment, 2) Government’s role, labor offices and industrial, strives for proper payment, 3) problem and government’s problem solve to strive proper payment.This research used qualitative research method with purposive sampling technique. Data collecting technique which is used are observation, interview and documentation. Trustworthiness of the Data which is used is source of the data triangulation and triangulation method. The data analysis of the research used interactive analysis method.The results of the research show that: 1) there are some of differences perception between employee, entrepreneur, and government on proper payment. Employees have a hunch that proper payment is payment which appropriate with their requirement. According to entrepreneur’s point of view, proper payment is payment which is agreed by both of employees and entrepreneur. Whereas, according to government’s proper payment is payment which appropriate with requirement based on KHL calculation. 2) Surakarta Labor Offices and industrial’s role about minimum payment are; a) payment minimum calculation, b) suggesting to Regent or Mayor, c) doing monitoring, d) giving punishment. Whereas in the principal structure and payment scale; a) giving training and socialization, b) doing monitoring, c) giving punishment. 3) problems ; a) entrepreneur’s less understanding about structure and payment scale, b)there is entrepreneur which is burdened and do not arrange the structure and payment scale. Problem solutions; a) giving socialization and training to entrepreneur, b) giving administration punishment to the entrepreneur which do not arrange the structure and payment scale. Keywords: authority, payment, employees, labor offices and industrial.
{"title":"PERAN PEMERINTAH DALAM MENGUPAYAKAN HAK ATAS UPAH YANG LAYAK BAGI PEKERJA (STUDI PADA DINAS TENAGA KERJA DAN PERINDUSTRIAN KOTA SURAKARTA)","authors":"W. Wulandari","doi":"10.20961/pknp.v14i1.35788","DOIUrl":"https://doi.org/10.20961/pknp.v14i1.35788","url":null,"abstract":"This research has aims to know: 1) employee’s, entrepreneur’s, and government’s perception about proper payment, 2) Government’s role, labor offices and industrial, strives for proper payment, 3) problem and government’s problem solve to strive proper payment.This research used qualitative research method with purposive sampling technique. Data collecting technique which is used are observation, interview and documentation. Trustworthiness of the Data which is used is source of the data triangulation and triangulation method. The data analysis of the research used interactive analysis method.The results of the research show that: 1) there are some of differences perception between employee, entrepreneur, and government on proper payment. Employees have a hunch that proper payment is payment which appropriate with their requirement. According to entrepreneur’s point of view, proper payment is payment which is agreed by both of employees and entrepreneur. Whereas, according to government’s proper payment is payment which appropriate with requirement based on KHL calculation. 2) Surakarta Labor Offices and industrial’s role about minimum payment are; a) payment minimum calculation, b) suggesting to Regent or Mayor, c) doing monitoring, d) giving punishment. Whereas in the principal structure and payment scale; a) giving training and socialization, b) doing monitoring, c) giving punishment. 3) problems ; a) entrepreneur’s less understanding about structure and payment scale, b)there is entrepreneur which is burdened and do not arrange the structure and payment scale. Problem solutions; a) giving socialization and training to entrepreneur, b) giving administration punishment to the entrepreneur which do not arrange the structure and payment scale. Keywords: authority, payment, employees, labor offices and industrial.","PeriodicalId":287611,"journal":{"name":"PKn Progresif: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Kewarganegaraan","volume":"63 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126218853","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-06-01DOI: 10.20961/pknp.v14i1.34795
Barjo Wahyu Hidayat, Muhammad Hendri Nuryadi, Rusnaini Rusnaini
The purpose of this study is to (1) knowhow the implementation of PKH policies towards the fulfillment of social rights of poor elderly citizens. (2) to find out the factors that affect the implementation of PKH policies. This study used descriptive qualitative research. Sources of data used are informants, events or activities and documents. The sampling technique is purposive sampling. Techniques of the data collection and compilation of data were done by interviews, observation and document analysis. The researcher used data triangulation and triangulation methods to obtain valid data. While the techniques of analyzing the data using interactive models are: (1) data collection (2) data reduction (3) data presentation and (4) drawing conclusions. This research procedure follows the following steps: (1) pre-field, (2) field implementation, (3) field analysis, and (4) preparation of the research report. Based on the results of the research can be concluded that: (1) Implementation of PKH in the fulfillment of the social rights of poor elderly people in Jebres District has been run in accordance with the SOP in the PKH guidebook, These activities include: Targetting, Socialization, Grants, group meetings, assistance and commitment verification. (2) There are supporting and inhibiting factors in the implementation of PKH in Jebres Sub-district, Supporting Factors: Resources, Public Support, and Characteristics of implementing agents, while the constraining factors: Communication, Disposition. and goals. Keywords :Implementation of policy, Family Hope Program, social rights of poor elderly citizens
{"title":"IMPLEMENTASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN TERHADAP PEMENUHAN HAK SOSIAL WARGA LANSIA MISKIN (STUDI DI KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA)","authors":"Barjo Wahyu Hidayat, Muhammad Hendri Nuryadi, Rusnaini Rusnaini","doi":"10.20961/pknp.v14i1.34795","DOIUrl":"https://doi.org/10.20961/pknp.v14i1.34795","url":null,"abstract":"The purpose of this study is to (1) knowhow the implementation of PKH policies towards the fulfillment of social rights of poor elderly citizens. (2) to find out the factors that affect the implementation of PKH policies. This study used descriptive qualitative research. Sources of data used are informants, events or activities and documents. The sampling technique is purposive sampling. Techniques of the data collection and compilation of data were done by interviews, observation and document analysis. The researcher used data triangulation and triangulation methods to obtain valid data. While the techniques of analyzing the data using interactive models are: (1) data collection (2) data reduction (3) data presentation and (4) drawing conclusions. This research procedure follows the following steps: (1) pre-field, (2) field implementation, (3) field analysis, and (4) preparation of the research report. Based on the results of the research can be concluded that: (1) Implementation of PKH in the fulfillment of the social rights of poor elderly people in Jebres District has been run in accordance with the SOP in the PKH guidebook, These activities include: Targetting, Socialization, Grants, group meetings, assistance and commitment verification. (2) There are supporting and inhibiting factors in the implementation of PKH in Jebres Sub-district, Supporting Factors: Resources, Public Support, and Characteristics of implementing agents, while the constraining factors: Communication, Disposition. and goals. Keywords :Implementation of policy, Family Hope Program, social rights of poor elderly citizens","PeriodicalId":287611,"journal":{"name":"PKn Progresif: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Kewarganegaraan","volume":"72 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127378219","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}