Karya sastra merupakan cerminan kehidupan sosial yang disampaikan oleh pengarang. Drama merupakan karya sastra yang menggambarkan penceritaan berdasarkan realitas sosial yang terjadi dengan berbagai konflik yang ditampilkan. Konflik tersebut dapat terjadi antara individu satu dengan individu yang lain, ataupun dengan lingkungan sekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan konflik sosial berupa konflik antarpribadi dan konflik keluarga pada naskah drama Lena Tak Pulang karya Muram Batubara. Penelitian ini diajukan dengan dasar, bahwa drama merupakan penggambaran kehidupan konkret yang disampaikan oleh pengarang berdasarkan realitas sosial yang terjadi sehingga mampu memberikan nilai-nilai kehidupan untuk pembaca. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif yang bersifat deskriptif terhadap objek yang diamati. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah naskah drama Lena Tak Pulang karya Muram Batubara. Hasil penelitian ini mengandung konflik intrapribadi berupa pertentangan, percekcokan, dan perselisihan antartokohnya serta konflik keluarga yang terjadi pada tokoh Lena, Pak Lena, dan Bu Lena.
{"title":"Konflik antarpribadi dan Konflik Keluarga dalam Naskah Drama Lena Tak Pulang Karya Muram Batubara","authors":"Raras Mantili, D. M. Z. M., Aries Setia Nugraha","doi":"10.26555/jg.v4i2.6526","DOIUrl":"https://doi.org/10.26555/jg.v4i2.6526","url":null,"abstract":"\u0000\u0000\u0000\u0000Karya sastra merupakan cerminan kehidupan sosial yang disampaikan oleh pengarang. Drama merupakan karya sastra yang menggambarkan penceritaan berdasarkan realitas sosial yang terjadi dengan berbagai konflik yang ditampilkan. Konflik tersebut dapat terjadi antara individu satu dengan individu yang lain, ataupun dengan lingkungan sekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan konflik sosial berupa konflik antarpribadi dan konflik keluarga pada naskah drama Lena Tak Pulang karya Muram Batubara. Penelitian ini diajukan dengan dasar, bahwa drama merupakan penggambaran kehidupan konkret yang disampaikan oleh pengarang berdasarkan realitas sosial yang terjadi sehingga mampu memberikan nilai-nilai kehidupan untuk pembaca. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif yang bersifat deskriptif terhadap objek yang diamati. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah naskah drama Lena Tak Pulang karya Muram Batubara. Hasil penelitian ini mengandung konflik intrapribadi berupa pertentangan, percekcokan, dan perselisihan antartokohnya serta konflik keluarga yang terjadi pada tokoh Lena, Pak Lena, dan Bu Lena.\u0000\u0000\u0000\u0000","PeriodicalId":298861,"journal":{"name":"Jurnal Genre (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya)","volume":"68 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115438920","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh penggunaan metafora yang terdapat dalam kumpulan cerpen Di Atas Sajadah Cinta Karya Habiburrahman El Shirazy. Secara rinci tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: (1) Jenis-jenis metafora yang terdapat dalam kumpulan cerpen, dan (2) Fungsi metafora yang terdapat dalam kumpulan cerpen. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Metode dan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode simak dan teknik catat. Metode simak dalam penelitian ini menggunakan teknik dasar berupa teknik sadap dan teknik lanjutan berupa teknik simak bebas libat cakap (SBLC). Berdasarkan hasil analisis data, dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) terdapat empat jenis metafora dalam kumpulan cerpen Di Atas Sajadah Cinta yang berjumlah 121 data, antara lain: metafora antropomorfik sebanyak 51 data, metafora kehewanan sebanyak 12 data, metafora abstrak ke konkret sebanyak 43 data, dan metafora sinaestetik sebanyak 15 data. Dan, (2) terdapat tiga fungsi metafora dalam kumpulan cerpen Di Atas Sajadah Cinta yang berjumlah 121 data, antara lain: fungsi metafora untuk memberi nama pada suatu benda sebanyak 20 data, fungsi metafora untuk memperjelas informasi sebanyak 29 data, dan fungsi metafora untuk memperoleh efek seni sebanyak 72 data.
{"title":"Metafora dalam kumpulan cerpen Di Atas Sajadah Cinta: Kajian semantik","authors":"Anisya Ardia Pramesti, Sudarmini Sudarmini","doi":"10.26555/jg.v4i2.6648","DOIUrl":"https://doi.org/10.26555/jg.v4i2.6648","url":null,"abstract":"\u0000\u0000\u0000\u0000Penelitian ini dilatarbelakangi oleh penggunaan metafora yang terdapat dalam kumpulan cerpen Di Atas Sajadah Cinta Karya Habiburrahman El Shirazy. Secara rinci tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: (1) Jenis-jenis metafora yang terdapat dalam kumpulan cerpen, dan (2) Fungsi metafora yang terdapat dalam kumpulan cerpen. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Metode dan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode simak dan teknik catat. Metode simak dalam penelitian ini menggunakan teknik dasar berupa teknik sadap dan teknik lanjutan berupa teknik simak bebas libat cakap (SBLC). Berdasarkan hasil analisis data, dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) terdapat empat jenis metafora dalam kumpulan cerpen Di Atas Sajadah Cinta yang berjumlah 121 data, antara lain: metafora antropomorfik sebanyak 51 data, metafora kehewanan sebanyak 12 data, metafora abstrak ke konkret sebanyak 43 data, dan metafora sinaestetik sebanyak 15 data. Dan, (2) terdapat tiga fungsi metafora dalam kumpulan cerpen Di Atas Sajadah Cinta yang berjumlah 121 data, antara lain: fungsi metafora untuk memberi nama pada suatu benda sebanyak 20 data, fungsi metafora untuk memperjelas informasi sebanyak 29 data, dan fungsi metafora untuk memperoleh efek seni sebanyak 72 data.\u0000\u0000\u0000\u0000","PeriodicalId":298861,"journal":{"name":"Jurnal Genre (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya)","volume":"49 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129228088","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan jenis pronomina persona dalam antologi Mereka Mengeja Larangan Mengemis, (2) fungsi pronomina persona dalam antologi Mereka Mengeja Larangan Mengemis, (3) mendeskripsikan keterkaitan pronomina persona di dalam antologi Mereka Mengeja Larangan Mengemis dengan bahan ajar teks cerpen di SMA kelas XI . Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode simak dengan teknik dasar sadap dan teknik lanjutan teknik simak bebas libat cakap (SBLC). Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode distribusional atau agih dengan teknik dasar bagi unsur langsung (BUL) dan teknik lanjutan yaitu teknik sadap. Hasil penelitian ditemukan sebanyak 95 jenis pronomina persona pertama, 22 jenis pronomina persona kedua dan 126 jenis pronomina ketiga. Ada tiga fungsi pronomina persona yang ditemukan dalam penelitian ini yaitu fungsi mengacu pada diri sendiri sebanyak 95 data, fungsi mengacu pada orang yang diajak berbicara sebanyak 22 data, dan fungsi mengacu pada orang yang dibicarakan sebanyak 126 data. Penelitian ini di implikasikan pada pembelajaran teks cerpen kelas XI SMA
{"title":"Pronomina persona dalam antologi Mereka Mengeja Larangan Mengemis dan kaitannya dengan bahan ajar teks cerpen di SMA kelas XI","authors":"Siti Kholifatul Asmudah, Sudaryanto Sudaryanto","doi":"10.26555/jg.v4i2.6600","DOIUrl":"https://doi.org/10.26555/jg.v4i2.6600","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan jenis pronomina persona dalam antologi Mereka Mengeja Larangan Mengemis, (2) fungsi pronomina persona dalam antologi Mereka Mengeja Larangan Mengemis, (3) mendeskripsikan keterkaitan pronomina persona di dalam antologi Mereka Mengeja Larangan Mengemis dengan bahan ajar teks cerpen di SMA kelas XI . Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode simak dengan teknik dasar sadap dan teknik lanjutan teknik simak bebas libat cakap (SBLC). Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode distribusional atau agih dengan teknik dasar bagi unsur langsung (BUL) dan teknik lanjutan yaitu teknik sadap. Hasil penelitian ditemukan sebanyak 95 jenis pronomina persona pertama, 22 jenis pronomina persona kedua dan 126 jenis pronomina ketiga. Ada tiga fungsi pronomina persona yang ditemukan dalam penelitian ini yaitu fungsi mengacu pada diri sendiri sebanyak 95 data, fungsi mengacu pada orang yang diajak berbicara sebanyak 22 data, dan fungsi mengacu pada orang yang dibicarakan sebanyak 126 data. Penelitian ini di implikasikan pada pembelajaran teks cerpen kelas XI SMA","PeriodicalId":298861,"journal":{"name":"Jurnal Genre (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya)","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131385017","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Karya sastra merupakan karya seni yang diungkapkan melalui tulisan-tulisan maupun lisan. Pada umumnya, karya sastra memuat fenomena-fenomena psikologi yang ada pada tokoh dalam kisahnya. Karakter tokoh dalam sebuah novel sering berkutat pada permasalahan psikologis. Sehingga menarik juga untuk menganalisis konflik psikologis tokoh di dalam novel. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Hasil dari penelitian adalah bahwa tokoh Neyna dalam novel Jodoh Terakhir karya Netty Virgiantini mengalami konflik psikologis. Terbukti dari adanya 12 data yang menunjukkan konflik psikologis tokoh Neyna, 5 data menunjukkan Approach-Avoidance Conflict, 3 data menunjukkan Avoidance-Avoidance Conflict, 2 data menunjukkan Mutiple Approach-Avoidance Conflict, dan 2 data menunjukkan Approach-Approach Conflict.
{"title":"Konflik Psikologis Tokoh Neyna Dalam Novel Jodoh Terakhir Karya Netty Virgiantini","authors":"H. sari","doi":"10.26555/jg.v4i1.5749","DOIUrl":"https://doi.org/10.26555/jg.v4i1.5749","url":null,"abstract":"Karya sastra merupakan karya seni yang diungkapkan melalui tulisan-tulisan maupun lisan. Pada umumnya, karya sastra memuat fenomena-fenomena psikologi yang ada pada tokoh dalam kisahnya. Karakter tokoh dalam sebuah novel sering berkutat pada permasalahan psikologis. Sehingga menarik juga untuk menganalisis konflik psikologis tokoh di dalam novel. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Hasil dari penelitian adalah bahwa tokoh Neyna dalam novel Jodoh Terakhir karya Netty Virgiantini mengalami konflik psikologis. Terbukti dari adanya 12 data yang menunjukkan konflik psikologis tokoh Neyna, 5 data menunjukkan Approach-Avoidance Conflict, 3 data menunjukkan Avoidance-Avoidance Conflict, 2 data menunjukkan Mutiple Approach-Avoidance Conflict, dan 2 data menunjukkan Approach-Approach Conflict.","PeriodicalId":298861,"journal":{"name":"Jurnal Genre (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya)","volume":"21 1-2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121072046","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Proses reduplikasi banyak ditemukan dalam karya sastra cerpen. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bentuk dan makna kata ulang yang terdapat pada cerpen Kejetit karya Putu Wijaya, seorang sastrawan yang dikenal serba bisa. Jenis penelitian yang digunakan dalam meneliti cerpen ini yaitu menggunakan penelitian kualitatif yang bersifat deskrptif. Penelitian ini bersifat deskriptif. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan bentuk reduplikasi pada cerpen Kejetit karya Putu Wijaya. Data dikumpulkan menggunakan teknik simak, yang kemudian dilanjutkan dengan teknik catat, yaitu mencatat data yang diperlukan dalam penelitian dari hasil menyimak. Berdasarkan hasil pengumpulan data, diperoleh bentuk kata ulang yang dibedakan menjadi empat, yaitu (1) pengulangan utuh atau penuh sejumlah 17 data, (2) pengulangan sebagian sejumlah 2 data, (3) pengulangan dengan berkombinasi dengan pembubuhan afiks sejumlah 14 data, dan (4) pengulangan dengan perubahan fonem sejumlah 1 data. Makna yang dihasilkan pada kata ulang dalam cerpen ini pun bermacam-macam sesuai dengan bentuk kata dasar yang diulang. Total jenis kata ulang yang berhasil ditemukan dalam cerpen Kejetit karya Putu Wijaya sebanyak 35 kata ulang.
{"title":"Analisis Reduplikasi dalam Cerpen Kejetit Karya Putu Wijaya","authors":"Kabul Prasetya, Qotri Wuquinnajah","doi":"10.26555/jg.v4i1.5426","DOIUrl":"https://doi.org/10.26555/jg.v4i1.5426","url":null,"abstract":"Proses reduplikasi banyak ditemukan dalam karya sastra cerpen. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bentuk dan makna kata ulang yang terdapat pada cerpen Kejetit karya Putu Wijaya, seorang sastrawan yang dikenal serba bisa. Jenis penelitian yang digunakan dalam meneliti cerpen ini yaitu menggunakan penelitian kualitatif yang bersifat deskrptif. Penelitian ini bersifat deskriptif. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan bentuk reduplikasi pada cerpen Kejetit karya Putu Wijaya. Data dikumpulkan menggunakan teknik simak, yang kemudian dilanjutkan dengan teknik catat, yaitu mencatat data yang diperlukan dalam penelitian dari hasil menyimak. Berdasarkan hasil pengumpulan data, diperoleh bentuk kata ulang yang dibedakan menjadi empat, yaitu (1) pengulangan utuh atau penuh sejumlah 17 data, (2) pengulangan sebagian sejumlah 2 data, (3) pengulangan dengan berkombinasi dengan pembubuhan afiks sejumlah 14 data, dan (4) pengulangan dengan perubahan fonem sejumlah 1 data. Makna yang dihasilkan pada kata ulang dalam cerpen ini pun bermacam-macam sesuai dengan bentuk kata dasar yang diulang. Total jenis kata ulang yang berhasil ditemukan dalam cerpen Kejetit karya Putu Wijaya sebanyak 35 kata ulang.\u0000 ","PeriodicalId":298861,"journal":{"name":"Jurnal Genre (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya)","volume":"36 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115771642","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran daring pada mata kuliah Micro teaching di Pendidikan Bahasa Indonesia Unsoed. Pokok permasalahan pada penelitian ini adalah (1) bagaimana keefektifan pembelajaran pada mata kuliah Micro Teaching di Pendidikan Bahasa Indonesia Unsoed?; (2) apa saja faktor-faktor pendukung keefektifan pembelajaran pada mata kuliah Micro Teaching di Pendidikan Bahasa Indonesia Unsoed?; dan (3) apa saja faktor-faktor penghambat keefektifan pembelajaran pada mata kuliah Micro Teaching di Pendidikan Bahasa Indonesia Unsoed? Penelitian ini dilakukan di lingkungan PBI Universitas Jenderal Soedirman. Teknik analisis data yang digunakan adalah deksriptif kkualitatif dengan instrumen penelitian berupa kuesioner yang disebarkan secara daring. Setelah dilakukan penelitian, secara umum ditemukan bahwa pembelajaran Micro Teaching yang dilaksanakan secara daring termasuk dalam kategori yang cukup efektif dengan berbagai faktor pendukung dan penghambat.
{"title":"Efektivitas Pembelajaran Daring pada Mata Kuliah Micro Teaching di Pendidikan Bahasa Indonesia Unsoed","authors":"Annisa Rahma Anggraeni, Nur Ajizah Khasanah, Harsal Nikmah Febias, Roni Sulistiyono, Nia Ulfa Martha","doi":"10.26555/jg.v4i1.6143","DOIUrl":"https://doi.org/10.26555/jg.v4i1.6143","url":null,"abstract":"\u0000 \u0000 \u0000 \u0000Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran daring pada mata kuliah Micro teaching di Pendidikan Bahasa Indonesia Unsoed. Pokok permasalahan pada penelitian ini adalah (1) bagaimana keefektifan pembelajaran pada mata kuliah Micro Teaching di Pendidikan Bahasa Indonesia Unsoed?; (2) apa saja faktor-faktor pendukung keefektifan pembelajaran pada mata kuliah Micro Teaching di Pendidikan Bahasa Indonesia Unsoed?; dan (3) apa saja faktor-faktor penghambat keefektifan pembelajaran pada mata kuliah Micro Teaching di Pendidikan Bahasa Indonesia Unsoed? Penelitian ini dilakukan di lingkungan PBI Universitas Jenderal Soedirman. Teknik analisis data yang digunakan adalah deksriptif kkualitatif dengan instrumen penelitian berupa kuesioner yang disebarkan secara daring. Setelah dilakukan penelitian, secara umum ditemukan bahwa pembelajaran Micro Teaching yang dilaksanakan secara daring termasuk dalam kategori yang cukup efektif dengan berbagai faktor pendukung dan penghambat. \u0000 \u0000 \u0000 \u0000","PeriodicalId":298861,"journal":{"name":"Jurnal Genre (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya)","volume":"81 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114320877","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
N. Farah, Dhea Wahyu Yulia Putri, Mega Kusuma Lestari, Siti Eviatun Zulaekhah
Penelitian ini bertujuan untuk 1) Mendeskripsikan bentuk intertekstual yang terdapat dalam cerpen “Robohnya Surau Kami” karya AA. Navis dan cerpen “Burung Kecil Bersarang di Pohon” karya Kuntowijoyo, 2) Mendeskripsikan implikasi bentuk intertekstualitas cerpen Robohnya Surau Kami karya AA. Navis dengan cerpen “Robohnya Surau Kami” karya A.A. Navis dan cerpen “Burung Kecil Bersarang di Pohon” karya Kuntowijoyo terhadap pembelajaran sastra di sekolah. Kedua cerpen tersebut dipilih dengan alasan sebagai berikut. 1) Peneliti menemukan persamaan dan perbedaan antara kedua cerpen tersebut sehingga tertarik untuk mengkajinya secara intertekstual, dan 2) Persamaan dan perbedaan yang ditemukan dalam penelitian menimbulkan banyak pertanyaan sehingga menarik untuk dikaji. Metode yang digunakan dalam penelitian karya ilmiah ini adalah metode kualitatif deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui intertekstualitas yang terdapat dalam cerpen “Robohnya Surau Kami” dengan cerpen “Burung Kecil Bersarang di Pohon” selain itu penulisan karya ilmiah ini juga menggunakan pendekatan intertekstual. Berdasarkan temuan dan hasil analisis terhadap kedua cerpen ini, diketahui bahwa kedua cerpen ini mempunyai hubungan intertekstualitas berupa: 1) Kedua cerpen bertemakan mengenai konflik jiwa keagamaan yang dialami oleh tokoh utama yang sama yaitu kakek. 2) Persamaan tokoh utama yaitu seorang kakek dengan latar belakang berbeda namun memiliki sifat sama dalam masalah ibadah sosial. 3) Terdapat pesamaan latar tempat yaitu daerah Minang.
{"title":"Analisis Penemuan Kembali Unsur Intrinsik Pada Cerpen \"Robohnya Surau Kami\" Karya A.A. Navis dengan \"Burung Kecil Bersarang Di Pohon\" Karya Kuntowijoyo","authors":"N. Farah, Dhea Wahyu Yulia Putri, Mega Kusuma Lestari, Siti Eviatun Zulaekhah","doi":"10.26555/jg.v4i1.5451","DOIUrl":"https://doi.org/10.26555/jg.v4i1.5451","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk 1) Mendeskripsikan bentuk intertekstual yang terdapat dalam cerpen “Robohnya Surau Kami” karya AA. Navis dan cerpen “Burung Kecil Bersarang di Pohon” karya Kuntowijoyo, 2) Mendeskripsikan implikasi bentuk intertekstualitas cerpen Robohnya Surau Kami karya AA. Navis dengan cerpen “Robohnya Surau Kami” karya A.A. Navis dan cerpen “Burung Kecil Bersarang di Pohon” karya Kuntowijoyo terhadap pembelajaran sastra di sekolah. Kedua cerpen tersebut dipilih dengan alasan sebagai berikut. 1) Peneliti menemukan persamaan dan perbedaan antara kedua cerpen tersebut sehingga tertarik untuk mengkajinya secara intertekstual, dan 2) Persamaan dan perbedaan yang ditemukan dalam penelitian menimbulkan banyak pertanyaan sehingga menarik untuk dikaji. Metode yang digunakan dalam penelitian karya ilmiah ini adalah metode kualitatif deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui intertekstualitas yang terdapat dalam cerpen “Robohnya Surau Kami” dengan cerpen “Burung Kecil Bersarang di Pohon” selain itu penulisan karya ilmiah ini juga menggunakan pendekatan intertekstual. Berdasarkan temuan dan hasil analisis terhadap kedua cerpen ini, diketahui bahwa kedua cerpen ini mempunyai hubungan intertekstualitas berupa: 1) Kedua cerpen bertemakan mengenai konflik jiwa keagamaan yang dialami oleh tokoh utama yang sama yaitu kakek. 2) Persamaan tokoh utama yaitu seorang kakek dengan latar belakang berbeda namun memiliki sifat sama dalam masalah ibadah sosial. 3) Terdapat pesamaan latar tempat yaitu daerah Minang.","PeriodicalId":298861,"journal":{"name":"Jurnal Genre (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya)","volume":"39 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128566630","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Patriotisme di Indonesia dan Malaysia lahir dari perlawanan dan perjuangan pahlawan di kala penjajahan. Melukiskan masa-masa itu banyak penyair yang kemudian menyairkan puisi tentang perjuangan mendapatkan kemerdekaan. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan patriotisme pada puisi Karawang bekasi dan musikalisasi puisi pahlawan Bangsaku dan relevansinya di zaman sekarang. Melalui penelitian ini diharapkan masyarakat paham akan nilai patriotisme tidak hanya dimiliki oleh pahlawan pada masanya, melainkan semua generasi perlu memiliki nilai patriotisme sebagai cerminan warga negara yang bernegara. Objek penelitian ini adalah puisi Karawang Bekasi karya Chairil Anwar dari Indonesia dan musikalisasi puisi Pahlawan Bangsaku karya Alpendi Unsaga dari Malaysia. Dua penyair tersebut berlatar belakang sebagai masyarakat dari bangsa yang terjajah pada masanya, yang akan menjadi bahan pertimbangan penelitian ini. Metode yang digunakan adalah metode komparatif dengan pendekatan kajian sastra bandingan. Hasil penelitian ini adalah adanya relasi sejarah penjajahan yang melatarbelakangi sehingga ditemukan persamaan pada kedua puisi, yaitu adanya kesamaan nilai petriotisme. Patriotisme yang ditemukan adalah gugurnya pahlawan melawan penjajah, kerelaan pahlawan berkorban untuk bangsa atau negaranya, dan mengenang jasa pahlawan sebagai bagian dari bangsa.
{"title":"Patriotisme dalam Puisi Karawang Bekasi Karya Chairil Anwar dan Musikalisasi Puisi Pahlawan Bangsaku Karya Alpendi Unsaga: sebuah kajian sastra bandingan","authors":"Neissaroh Al Mardhiah, Yosi Wulandari","doi":"10.26555/jg.v4i1.5573","DOIUrl":"https://doi.org/10.26555/jg.v4i1.5573","url":null,"abstract":"Patriotisme di Indonesia dan Malaysia lahir dari perlawanan dan perjuangan pahlawan di kala penjajahan. Melukiskan masa-masa itu banyak penyair yang kemudian menyairkan puisi tentang perjuangan mendapatkan kemerdekaan. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan patriotisme pada puisi Karawang bekasi dan musikalisasi puisi pahlawan Bangsaku dan relevansinya di zaman sekarang. Melalui penelitian ini diharapkan masyarakat paham akan nilai patriotisme tidak hanya dimiliki oleh pahlawan pada masanya, melainkan semua generasi perlu memiliki nilai patriotisme sebagai cerminan warga negara yang bernegara. Objek penelitian ini adalah puisi Karawang Bekasi karya Chairil Anwar dari Indonesia dan musikalisasi puisi Pahlawan Bangsaku karya Alpendi Unsaga dari Malaysia. Dua penyair tersebut berlatar belakang sebagai masyarakat dari bangsa yang terjajah pada masanya, yang akan menjadi bahan pertimbangan penelitian ini. Metode yang digunakan adalah metode komparatif dengan pendekatan kajian sastra bandingan. Hasil penelitian ini adalah adanya relasi sejarah penjajahan yang melatarbelakangi sehingga ditemukan persamaan pada kedua puisi, yaitu adanya kesamaan nilai petriotisme. Patriotisme yang ditemukan adalah gugurnya pahlawan melawan penjajah, kerelaan pahlawan berkorban untuk bangsa atau negaranya, dan mengenang jasa pahlawan sebagai bagian dari bangsa. \u0000 ","PeriodicalId":298861,"journal":{"name":"Jurnal Genre (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya)","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117057386","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
As a response that interprets the author's sensitivity to various surrounding phenomena, literary works come with various theories and studies, one of which is the study of feminism and the image of women. The poem Dongeng Marsinah by Sapardi Djoko Damono is one of the literary works that comes with the study of feminism and the image of women to respond to the life of today's society. The data collection technique uses document analysis based on feminism literary theory. The interesting thing in the poem entitled Dongeng Marsinah by Sapardi Djoko Damono is the emergence of a women's movement against injustice or patriarchy through a literary work. The view of literary works in the poem entitled Dongeng Marsinah by Sapardi Djoko Damono has a reflection on today's social life. The images of women in the poem Dongeng Marsinah by Sapardi Djoko Damono include: (1) the image of a psychic woman; (2) the image of women in society; (3) the image of women in terms of behavior; and (4) the image of women from a physical point of view. The hope is that by understanding the meaning of the image of women in the poem, a woman should not be treated with violence physically, mentally, or sexually.
{"title":"Kajian Feminisme dan Citra Perempuan dalam Puisi Dongeng Marsinah Karya Sapardi Djoko Damono","authors":"Muhammad Aditya Wisnu Wardana","doi":"10.26555/jg.v4i1.5049","DOIUrl":"https://doi.org/10.26555/jg.v4i1.5049","url":null,"abstract":"As a response that interprets the author's sensitivity to various surrounding phenomena, literary works come with various theories and studies, one of which is the study of feminism and the image of women. The poem Dongeng Marsinah by Sapardi Djoko Damono is one of the literary works that comes with the study of feminism and the image of women to respond to the life of today's society. The data collection technique uses document analysis based on feminism literary theory. The interesting thing in the poem entitled Dongeng Marsinah by Sapardi Djoko Damono is the emergence of a women's movement against injustice or patriarchy through a literary work. The view of literary works in the poem entitled Dongeng Marsinah by Sapardi Djoko Damono has a reflection on today's social life. The images of women in the poem Dongeng Marsinah by Sapardi Djoko Damono include: (1) the image of a psychic woman; (2) the image of women in society; (3) the image of women in terms of behavior; and (4) the image of women from a physical point of view. The hope is that by understanding the meaning of the image of women in the poem, a woman should not be treated with violence physically, mentally, or sexually.","PeriodicalId":298861,"journal":{"name":"Jurnal Genre (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya)","volume":"48 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121571316","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Media massa merupakan salah satu media yang menggunakan bahasa sebagai unsur utama dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat. Bahasa yang digunakan dalam media massa dapat berbentuk bahasa verbal maupun nonverbal. Penggunaan bahasa dalam media massa tentu memengaruhi penggunaan bahasa itu sendiri di dalam masyarakat. Pilihan kata serta cara penyajian informasi yang ditampilkan di media massa seperti penggunaan istilah, pengembangan kata-kata dan makna asosiatifnya, penggantian makna lama menjadi makna baru, dan sebagainya dapat memengaruhi perkembangan dan penggunaan bahasa di dalam masyarakat. Pemilihan laman berita detikcom edisi bulan Desember 2020 yang berjudul “Waduh!! Karyawan Bisa Dipecat Kalau Ogah Divaksin?†dengan sub bab berita ekonomi bisnis dikarenakan fokus penelitian tertuju pada kesalahan berbahasa pada laman berita elektronik detikcom. Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah kesalahan berbahasa pada laman berita elektronik detikcom edisi bulan Desember 2020. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kesalahan berbahasa pada laman berita elektronik detikcom edisi bulan Desember 2020. Manfaat penelitian ini adalah (1) Mampu mendeskripsikan kesalahan berbahasa; (2) Sebagai bahan studi perbandingan dalam upaya penelitian selanjutnya yang relevan; (3) Sebagai usaha untuk melakukan analisis kesalahan berbahasa Indonesia yang baik dan benar. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskripsi kualitatif.
{"title":"Analisis kesalahan berbahasa berita ekonomi bisnis pada laman Detik.Com edisi Desember 2020","authors":"Ihsan Abdurrahim, Mutiara Anggun, Vira Pratiwi, Chafit Ulya","doi":"10.26555/jg.v3i1.3425","DOIUrl":"https://doi.org/10.26555/jg.v3i1.3425","url":null,"abstract":"Media massa merupakan salah satu media yang menggunakan bahasa sebagai unsur utama dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat. Bahasa yang digunakan dalam media massa dapat berbentuk bahasa verbal maupun nonverbal. Penggunaan bahasa dalam media massa tentu memengaruhi penggunaan bahasa itu sendiri di dalam masyarakat. Pilihan kata serta cara penyajian informasi yang ditampilkan di media massa seperti penggunaan istilah, pengembangan kata-kata dan makna asosiatifnya, penggantian makna lama menjadi makna baru, dan sebagainya dapat memengaruhi perkembangan dan penggunaan bahasa di dalam masyarakat. Pemilihan laman berita detikcom edisi bulan Desember 2020 yang berjudul “Waduh!! Karyawan Bisa Dipecat Kalau Ogah Divaksin?†dengan sub bab berita ekonomi bisnis dikarenakan fokus penelitian tertuju pada kesalahan berbahasa pada laman berita elektronik detikcom. Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah kesalahan berbahasa pada laman berita elektronik detikcom edisi bulan Desember 2020. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kesalahan berbahasa pada laman berita elektronik detikcom edisi bulan Desember 2020. Manfaat penelitian ini adalah (1) Mampu mendeskripsikan kesalahan berbahasa; (2) Sebagai bahan studi perbandingan dalam upaya penelitian selanjutnya yang relevan; (3) Sebagai usaha untuk melakukan analisis kesalahan berbahasa Indonesia yang baik dan benar. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskripsi kualitatif.","PeriodicalId":298861,"journal":{"name":"Jurnal Genre (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya)","volume":"33 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129390658","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}