Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan pembaharuan media pembelajaran yang memanfaatkan teknologi gamifikasi berbasis website pada pembelajaran bahasa Indonesia khususnya pada materi teks cerita rakyat (hikayat) kelas X SMA. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mendeskripsikan hasil kelayakan perkembangan media pembelajaran gamifikasi dengan basis website materi teks cerita rakyat (hikayat) untuk peserta didik kelas X SMA. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian Research and Development (R&D) dengan model penelitian Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation (ADDIE). Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Muhammadiyah 1 Bantul kelas X. Teknik dan instrumen yang dipergunakan dalam pengumpulan data penelitian yakni melalui wawancara, angket, observasi, dan analisis dokumen. Hasil penelitian memperlihatkan bahwasanya produk media pengajaran gamifikasi berbasis website yang dikembangkan termasuk pada kriteria “Sangat Layak” apabila diterapkan dalam pengajaran dengan nilai rata-rata kelayakan sebesar 88,42. Penilaian validasi dari ahli materi diperoleh jumlah sebesar 95 yang masuk ke dalam kategori “sangat layak” (81- 100%). Penilaian validasi dari ahli media diperoleh jumlah sebesar 80 dengan kriteria “layak” (61-80%). Validasi dari ahli pengajaran diperoleh jumlah penilaian skor total sebesar 81 dengan kriteria “sangat layak” (81-100%).
本研究的动机是在印尼语学习中,尤其是在X年级SMA的民俗文本材料(hikayat)中,需要更新利用基于网站的游戏化技术的学习媒体。本研究旨在描述利用基于网站的民俗文本材料(hikayat)为十年级高中学生开发游戏化学习媒体的可行性结果。研究类型为研究与开发(R&D),采用分析、设计、开发、实施和评估(ADDIE)研究模式。研究对象为 SMA Muhammadiyah 1 Bantul 高中 X 年级的学生。收集研究数据的技术和工具包括访谈、问卷调查、观察和文件分析。结果显示,所开发的基于网站的游戏化教学媒体产品在教学中的应用被列入 "非常可行 "的标准,平均可行性值为88.42。教材专家的验证评估结果为 95,属于 "非常可行 "类别(81%-100%)。媒体专家的验证评估结果为 80,标准为 "可行"(61-80%)。教学专家的验证总分为 81 分,标准为 "非常可行"(81-100%)。
{"title":"Evaluasi kelayakan gamifikasi dalam membangun minat siswa pada teks cerita rakyat","authors":"Risa Aprilasari, Purwati Zisca Diana","doi":"10.26555/jg.v6i1.9895","DOIUrl":"https://doi.org/10.26555/jg.v6i1.9895","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan pembaharuan media pembelajaran yang memanfaatkan teknologi gamifikasi berbasis website pada pembelajaran bahasa Indonesia khususnya pada materi teks cerita rakyat (hikayat) kelas X SMA. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mendeskripsikan hasil kelayakan perkembangan media pembelajaran gamifikasi dengan basis website materi teks cerita rakyat (hikayat) untuk peserta didik kelas X SMA. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian Research and Development (R&D) dengan model penelitian Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation (ADDIE). Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Muhammadiyah 1 Bantul kelas X. Teknik dan instrumen yang dipergunakan dalam pengumpulan data penelitian yakni melalui wawancara, angket, observasi, dan analisis dokumen. Hasil penelitian memperlihatkan bahwasanya produk media pengajaran gamifikasi berbasis website yang dikembangkan termasuk pada kriteria “Sangat Layak” apabila diterapkan dalam pengajaran dengan nilai rata-rata kelayakan sebesar 88,42. Penilaian validasi dari ahli materi diperoleh jumlah sebesar 95 yang masuk ke dalam kategori “sangat layak” (81- 100%). Penilaian validasi dari ahli media diperoleh jumlah sebesar 80 dengan kriteria “layak” (61-80%). Validasi dari ahli pengajaran diperoleh jumlah penilaian skor total sebesar 81 dengan kriteria “sangat layak” (81-100%).","PeriodicalId":298861,"journal":{"name":"Jurnal Genre (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya)","volume":"101 8","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-03-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140237919","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pada tahun 2021 Romancious menerbitkan sebuah novel yang berjudul My Autism Husband karya Ardila Yulianisa. Novel ini menceritakan kehidupan keluarga antara seorang laki-laki penyandang autis dengan wanita normal. Pembaca akan menemukan berbagai masalah yang berkaitan dengan psikilogi dari antar tokoh. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan dampak psikologi yang terjadi karena perjodohan laki-laki autis dengan wanita normal. Penelitian ini menggunakan pendekatan psikologi sastra dengan jenis penelitian deskriptif kualifatif. Untuk menemukan data dilakukan dengan Teknik close reading digunakan untuk menemukan data dengan tepat. Data yang digunakan berupa kutipan dan narasi yang ada pada novel My autism Husband, kemudian diidentifikasi, diklasifikasikan berdasarkan dampak psikologis setelah itu dianalisis. Temuan dari penelitian ini yakni menemukan tiga dampak psikologi yaitu depresi seperti rasa bersalah, stress positif dan cemas (khawatir dan takut). Dampak psikologis yang dialami tokoh memiliki berbagai reaksi baik yang menyenangkan atau menyedihkan, Adapun reaksi yang tidak biasa karena salah satu tokoh adalah seorang penyandang autis. Hasil temuan memberikan gambaran psikologi pada seseorang normal dan penyandang autis dalam rumah tangga. Memberikan wawasan pada bidang psikologi sastra, terkait dampak psikologi pada seorang penyandang autis.
{"title":"Dampak psikologi perjodohan lelaki autis dengan wanita normal dalam novel My Autism Husband karya Ardila Yulianisa","authors":"Muhammad Agustian Ferdiansyah, Eggy Fajar Andalas","doi":"10.26555/jg.v6i1.7910","DOIUrl":"https://doi.org/10.26555/jg.v6i1.7910","url":null,"abstract":"Pada tahun 2021 Romancious menerbitkan sebuah novel yang berjudul My Autism Husband karya Ardila Yulianisa. Novel ini menceritakan kehidupan keluarga antara seorang laki-laki penyandang autis dengan wanita normal. Pembaca akan menemukan berbagai masalah yang berkaitan dengan psikilogi dari antar tokoh. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan dampak psikologi yang terjadi karena perjodohan laki-laki autis dengan wanita normal. Penelitian ini menggunakan pendekatan psikologi sastra dengan jenis penelitian deskriptif kualifatif. Untuk menemukan data dilakukan dengan Teknik close reading digunakan untuk menemukan data dengan tepat. Data yang digunakan berupa kutipan dan narasi yang ada pada novel My autism Husband, kemudian diidentifikasi, diklasifikasikan berdasarkan dampak psikologis setelah itu dianalisis. Temuan dari penelitian ini yakni menemukan tiga dampak psikologi yaitu depresi seperti rasa bersalah, stress positif dan cemas (khawatir dan takut). Dampak psikologis yang dialami tokoh memiliki berbagai reaksi baik yang menyenangkan atau menyedihkan, Adapun reaksi yang tidak biasa karena salah satu tokoh adalah seorang penyandang autis. Hasil temuan memberikan gambaran psikologi pada seseorang normal dan penyandang autis dalam rumah tangga. Memberikan wawasan pada bidang psikologi sastra, terkait dampak psikologi pada seorang penyandang autis.","PeriodicalId":298861,"journal":{"name":"Jurnal Genre (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya)","volume":"56 12","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-03-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140238495","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Sukarismanti Sukarismanti, S. Subyantoro, Rahayu Pristiwati, S. Samsudin
Penggunaan Kahoot!! dalam konteks pembelajaran telah mendapatkan popularitas yang signifikan. Namun, penelitian mengenai penggunaan Kahoot! dalam pembelajaran bahasa Indonesia masih terbatas. Mayoritas penelitian belum berfokus pada keterampilan berbahasa, khususnya keterampilan menulis, mendengarkan, dan membaca. Tinjauan literatur sistematis ini mengumpulkan temuan dari 15 jurnal yang diterbitkan antara tahun 2019 hingga Oktober 2023 untuk menggambarkan tren dan dampak penggunaan Kahoot! dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan Kahoot! dalam pembelajaran bahasa Indonesia masih jarang, khususnya pada keterampilan menulis, mendengarkan, dan membaca. Meskipun kurangnya publisitas selama beberapa tahun terakhir, penggunaan Kahoot! secara umum memberikan dampak positif terhadap motivasi dan hasil belajar siswa. Oleh karena itu, penelitian lebih lanjut mengenai penggunaan Kahoot! dalam konteks bahasa Indonesia, khususnya dalam keterampilan mendengarkan, membaca, dan menulis, berpotensi untuk mengembangkan literatur dan pengetahuan yang ada. Penelitian selanjutnya perlu mempertimbangkan pandangan guru, respon siswa, interaksi kelas, dan model pengembangan yang efektif untuk mengintegrasikan Kahoot! ke dalam pembelajaran bahasa Indonesia dengan tujuan meningkatkan kemahiran siswa dalam keterampilan berbahasa. Tinjauan literatur ini menjadi dasar bagi peneliti selanjutnya dan memberikan kontribusi berharga dalam melihat titik masuk untuk melakukan penelitian lebih dalam.
{"title":"Tren dan dampak penggunaan Kahoot!! dalam pembelajaran bahasa Indonesia: A systematic literature review","authors":"Sukarismanti Sukarismanti, S. Subyantoro, Rahayu Pristiwati, S. Samsudin","doi":"10.26555/jg.v6i1.9281","DOIUrl":"https://doi.org/10.26555/jg.v6i1.9281","url":null,"abstract":"Penggunaan Kahoot!! dalam konteks pembelajaran telah mendapatkan popularitas yang signifikan. Namun, penelitian mengenai penggunaan Kahoot! dalam pembelajaran bahasa Indonesia masih terbatas. Mayoritas penelitian belum berfokus pada keterampilan berbahasa, khususnya keterampilan menulis, mendengarkan, dan membaca. Tinjauan literatur sistematis ini mengumpulkan temuan dari 15 jurnal yang diterbitkan antara tahun 2019 hingga Oktober 2023 untuk menggambarkan tren dan dampak penggunaan Kahoot! dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan Kahoot! dalam pembelajaran bahasa Indonesia masih jarang, khususnya pada keterampilan menulis, mendengarkan, dan membaca. Meskipun kurangnya publisitas selama beberapa tahun terakhir, penggunaan Kahoot! secara umum memberikan dampak positif terhadap motivasi dan hasil belajar siswa. Oleh karena itu, penelitian lebih lanjut mengenai penggunaan Kahoot! dalam konteks bahasa Indonesia, khususnya dalam keterampilan mendengarkan, membaca, dan menulis, berpotensi untuk mengembangkan literatur dan pengetahuan yang ada. Penelitian selanjutnya perlu mempertimbangkan pandangan guru, respon siswa, interaksi kelas, dan model pengembangan yang efektif untuk mengintegrasikan Kahoot! ke dalam pembelajaran bahasa Indonesia dengan tujuan meningkatkan kemahiran siswa dalam keterampilan berbahasa. Tinjauan literatur ini menjadi dasar bagi peneliti selanjutnya dan memberikan kontribusi berharga dalam melihat titik masuk untuk melakukan penelitian lebih dalam.","PeriodicalId":298861,"journal":{"name":"Jurnal Genre (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya)","volume":"15 5","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-03-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140237348","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Heri Fasha Pratama, Kingkin Puput Kinanti, S. Susandi
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk-bentuk kalimat meminta, strategi meminta, dan hubungan latar belakang budaya dengan tindak tutur meminta mahasiswa multikultural IKIP Budi Utomo. Penentuan subjek dalam penelitian ini tidak menggunakan teknik statistik, tetapi lebih bersifat selektif dengan menggunakan pertimbangan berdasarkan pada konsep teoretik yang digunakan, keinginan pribadi, dan karakteristik empiris. Berdasarkan hal tersebut, penentuan subjek yang digunakan dalam penelitian ini bersifat purposive sampling karena sangat erat kaitannya dengan faktor-faktor kontekstual. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model interaktif. Analisis data dengan metode ini mencakup empat tahap, yaitu (a) pengelompokan data, (b) reduksi data, (c) penyajian data, dan (d) verifikasi atau penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bentuk-bentuk kalimat tuturan meminta terdiri atas 20 tuturan menggunakan bentuk kalimat perintah, 15 tuturan menggunakan bentuk kalimat tanya, dan 11 tuturan menggunakan kalimat perintah. Strategi yang digunakan mahasiswa multikultural dalam meminta di antaranya adalah strategi bertutur terus terang tanpa basa-basi, bertutur dengan kesantunan negatif, bertutur samar-samar, dan bertutur dalam hati. Latar belakang budaya mahasiswa memengaruhi bentuk-bentuk tuturan meminta dari setiap mahasiswa meskipun di beberapa mahasiswa ditemukan faktor-faktor ekstralingual lain yang memengaruhi bentuk tuturan meminta.
{"title":"Strategi meminta oleh mahasiswa multikultural di IKIP Budi Utomo","authors":"Heri Fasha Pratama, Kingkin Puput Kinanti, S. Susandi","doi":"10.26555/jg.v6i1.8598","DOIUrl":"https://doi.org/10.26555/jg.v6i1.8598","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk-bentuk kalimat meminta, strategi meminta, dan hubungan latar belakang budaya dengan tindak tutur meminta mahasiswa multikultural IKIP Budi Utomo. Penentuan subjek dalam penelitian ini tidak menggunakan teknik statistik, tetapi lebih bersifat selektif dengan menggunakan pertimbangan berdasarkan pada konsep teoretik yang digunakan, keinginan pribadi, dan karakteristik empiris. Berdasarkan hal tersebut, penentuan subjek yang digunakan dalam penelitian ini bersifat purposive sampling karena sangat erat kaitannya dengan faktor-faktor kontekstual. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model interaktif. Analisis data dengan metode ini mencakup empat tahap, yaitu (a) pengelompokan data, (b) reduksi data, (c) penyajian data, dan (d) verifikasi atau penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bentuk-bentuk kalimat tuturan meminta terdiri atas 20 tuturan menggunakan bentuk kalimat perintah, 15 tuturan menggunakan bentuk kalimat tanya, dan 11 tuturan menggunakan kalimat perintah. Strategi yang digunakan mahasiswa multikultural dalam meminta di antaranya adalah strategi bertutur terus terang tanpa basa-basi, bertutur dengan kesantunan negatif, bertutur samar-samar, dan bertutur dalam hati. Latar belakang budaya mahasiswa memengaruhi bentuk-bentuk tuturan meminta dari setiap mahasiswa meskipun di beberapa mahasiswa ditemukan faktor-faktor ekstralingual lain yang memengaruhi bentuk tuturan meminta.","PeriodicalId":298861,"journal":{"name":"Jurnal Genre (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya)","volume":"5 6part1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-03-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140242970","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Neissaroh Al Mardhiah, Era Fadzira, Anhar Suryadi, Arina Ifada, Afdri Jiyaris Gamaradikae, Iis Suwartini, Lixian Xiao
Tujuan penelitian mengetahui bentuk emansipasi cerita rakyat Retno Pembayun yang terbit di koran Merapi dengan judul Perjalanan Cinta Sejati Roro Pembayun pada tanggal 8 November 2022 karya Anis Surya Trisanti. Retno Pembayun menjadi citra perempuan yang mampu tampil pada ranah publik. Pada masa itu masyarakat menganggap perempuan tidak setara dengan laki-laki. Retno Pembayun bahkan bisa menjalankan misi mengelabuhi musuh kerajaan sehingga memiliki peranan penting kejayaan Mataram Islam. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan feminisme. Pengumpulan data dilakukan menggunakan studi pustaka serta menggunakan teknik baca dan catat. Teknik analisis data terdiri atas reduksi data, penyajian data, verifikasi, dan simpulan. Hasil penelitian ini mengemukakan bahwa ada empat bentuk emansipasi yaitu: (1) perempuan dan diplomasi politik, (2) perempuan dan keahlian, (3) perempuan dan perjuangan, dan (4) perempuan dan pernikahan. Keempat bentuk emansimasi tersebut berkaitan dengan nasionalisme. Retno Pembayun yang berupaya mensejajarkan perempuan dengan laki-laki dalam ranah publik, memiliki peranan dalam bidang politik. Hal tersebut menjadikan Retno Pembayun dikenal sebagai perempuan yang gigih mengorbankan jiwa dan raganya demi kepentingan bangsa.
{"title":"Emansipasi perjuangan Retna Pembayun dalam kisah heroik Mataram Islam di Kampung Purbayan","authors":"Neissaroh Al Mardhiah, Era Fadzira, Anhar Suryadi, Arina Ifada, Afdri Jiyaris Gamaradikae, Iis Suwartini, Lixian Xiao","doi":"10.26555/jg.v6i1.9109","DOIUrl":"https://doi.org/10.26555/jg.v6i1.9109","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian mengetahui bentuk emansipasi cerita rakyat Retno Pembayun yang terbit di koran Merapi dengan judul Perjalanan Cinta Sejati Roro Pembayun pada tanggal 8 November 2022 karya Anis Surya Trisanti. Retno Pembayun menjadi citra perempuan yang mampu tampil pada ranah publik. Pada masa itu masyarakat menganggap perempuan tidak setara dengan laki-laki. Retno Pembayun bahkan bisa menjalankan misi mengelabuhi musuh kerajaan sehingga memiliki peranan penting kejayaan Mataram Islam. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan feminisme. Pengumpulan data dilakukan menggunakan studi pustaka serta menggunakan teknik baca dan catat. Teknik analisis data terdiri atas reduksi data, penyajian data, verifikasi, dan simpulan. Hasil penelitian ini mengemukakan bahwa ada empat bentuk emansipasi yaitu: (1) perempuan dan diplomasi politik, (2) perempuan dan keahlian, (3) perempuan dan perjuangan, dan (4) perempuan dan pernikahan. Keempat bentuk emansimasi tersebut berkaitan dengan nasionalisme. Retno Pembayun yang berupaya mensejajarkan perempuan dengan laki-laki dalam ranah publik, memiliki peranan dalam bidang politik. Hal tersebut menjadikan Retno Pembayun dikenal sebagai perempuan yang gigih mengorbankan jiwa dan raganya demi kepentingan bangsa.\u0000 ","PeriodicalId":298861,"journal":{"name":"Jurnal Genre (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya)","volume":"18 6","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-03-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140242864","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Safilla Azhari Budiono, Fitri Merawati, R. Hidayati, W. Rahmat
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan ketidaklangsungan ekspresi pada puisi “simbiosis mutualisme” karya IfaraRP dalam Wattpad. Penelitian ini menggunakan metode deskripsi kualitatif. Data ketidaklangsungan ekspresi yang diambil terdiri atas penggantian arti, penyimpangan arti, dan penciptaan arti. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 1) bentuk penggantian arti dengan simile, metafora, personafikasi, sinekdoke, dan perumpamaan epos. Penggantian arti yang paling dominan adalah perumpamaan epos. Ini menunjukkan bahwa penulis ingin menyampaikan bahwa puisi dengan tema cinta dan memanfaatkan diksi-diksi sains harus memiliki keterkaitan sehingga konsep sistematis sains hadir dalam puisi. 2) Bentuk penyimpangan arti berupa ambiguitas. Ambiguitas dimunculkan oleh penulis untuk memberikan ruang kebebasan bagi pembaca dalam mengimajinasikan atau menafsirkan puisi. 3) Bentuk penciptaan arti berupa enjambement dan tipografi menunjukkan bahwa dalam puisi antar barisnya memilki ikatan yang kuat dan bentuk align center memiliki arti keseimbangan, yaitu simbiosis mutualisme seharusnya berjalan dengan seimbang dan saling menguntungkan.
{"title":"Ketidaklangsungan ekspresi pada puisi “symbiosis mutualisme” karya IfaraRP dalam wattpad","authors":"Safilla Azhari Budiono, Fitri Merawati, R. Hidayati, W. Rahmat","doi":"10.26555/jg.v6i1.10036","DOIUrl":"https://doi.org/10.26555/jg.v6i1.10036","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan ketidaklangsungan ekspresi pada puisi “simbiosis mutualisme” karya IfaraRP dalam Wattpad. Penelitian ini menggunakan metode deskripsi kualitatif. Data ketidaklangsungan ekspresi yang diambil terdiri atas penggantian arti, penyimpangan arti, dan penciptaan arti. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 1) bentuk penggantian arti dengan simile, metafora, personafikasi, sinekdoke, dan perumpamaan epos. Penggantian arti yang paling dominan adalah perumpamaan epos. Ini menunjukkan bahwa penulis ingin menyampaikan bahwa puisi dengan tema cinta dan memanfaatkan diksi-diksi sains harus memiliki keterkaitan sehingga konsep sistematis sains hadir dalam puisi. 2) Bentuk penyimpangan arti berupa ambiguitas. Ambiguitas dimunculkan oleh penulis untuk memberikan ruang kebebasan bagi pembaca dalam mengimajinasikan atau menafsirkan puisi. 3) Bentuk penciptaan arti berupa enjambement dan tipografi menunjukkan bahwa dalam puisi antar barisnya memilki ikatan yang kuat dan bentuk align center memiliki arti keseimbangan, yaitu simbiosis mutualisme seharusnya berjalan dengan seimbang dan saling menguntungkan.","PeriodicalId":298861,"journal":{"name":"Jurnal Genre (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya)","volume":"6 3","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-03-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140241497","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Muhammad Khoirun Nashruddin, Annisa Fatati Rahmah, Nafisatul Faridah, Reki Kusuma Wardana, Yosi Wulandari, Abdulkarim Duerawee
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hermeneutika paul ricoeur dalam Serat Panitisastra, sedangkan secara khusus bertujuan untuk mendeskripsikan makna simbol dan kata yang terdapat dalam Serat Panitisastra sebagai etika masyaraka Jawa. Data pada penelitian ini bersumber dari Serat Panitisastra. Data dikumpulkan dengan teknik studi pustaka. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa kata-kata dalam Serat Panitisastra mengandung banyak simbol. Simbol-simbol tersebut meliputi Pupuh I Dhandanggula: Maklum, subasita, midha, punggung, silakrama, basakrama. Pupuh II Sinom: Kasih sayang, kukuh. Pupuh VI Kinanthi: Tembang I: Kemulyaan Tembang II: Pekerti baik, teladan, keluhuran sebagai makhluk. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan jika simbol makna dan kata dalam Serat Panitisastra sebagai etika masyarakat Jawa dapat menjadi sebuah jawaban dalam menghadapi krisis moralitas di era revolusi industri.
本研究旨在描述保罗-里科尔在《Serat Panitisastra》中的诠释学,特别是旨在描述《Serat Panitisastra》中作为爪哇社区伦理的符号和词语的含义。本研究的数据来自《Serat Panitisastra》。数据收集采用了文献研究技术。研究结果表明,Serat Panitisastra 中的词语包含许多符号。这些符号包括 Pupuh I Dhandanggula:Maklum、subasita、midha、back、silakrama、basakrama。Pupuh II Sinom:感情、坚定。Pupuh VI Kinanthi:歌一:荣耀 歌二:荣耀良好的品格、模范、高贵的生物。根据这项研究的结果,可以得出这样的结论:作为爪哇社会伦理的 Serat Panitisastra 中的含义和文字符号,可以解决工业革命时代的道德危机。
{"title":"Etika Masyarakat Jawa dalam Serat Panitisastra: Suatu Kajian Hermeneutika Paul Ricoeur","authors":"Muhammad Khoirun Nashruddin, Annisa Fatati Rahmah, Nafisatul Faridah, Reki Kusuma Wardana, Yosi Wulandari, Abdulkarim Duerawee","doi":"10.26555/jg.v6i1.9019","DOIUrl":"https://doi.org/10.26555/jg.v6i1.9019","url":null,"abstract":"\u0000 \u0000 \u0000 \u0000Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hermeneutika paul ricoeur dalam Serat Panitisastra, sedangkan secara khusus bertujuan untuk mendeskripsikan makna simbol dan kata yang terdapat dalam Serat Panitisastra sebagai etika masyaraka Jawa. Data pada penelitian ini bersumber dari Serat Panitisastra. Data dikumpulkan dengan teknik studi pustaka. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa kata-kata dalam Serat Panitisastra mengandung banyak simbol. Simbol-simbol tersebut meliputi Pupuh I Dhandanggula: Maklum, subasita, midha, punggung, silakrama, basakrama. Pupuh II Sinom: Kasih sayang, kukuh. Pupuh VI Kinanthi: Tembang I: Kemulyaan Tembang II: Pekerti baik, teladan, keluhuran sebagai makhluk. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan jika simbol makna dan kata dalam Serat Panitisastra sebagai etika masyarakat Jawa dapat menjadi sebuah jawaban dalam menghadapi krisis moralitas di era revolusi industri. \u0000 \u0000 \u0000 \u0000","PeriodicalId":298861,"journal":{"name":"Jurnal Genre (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya)","volume":"69 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-03-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140247632","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini mengkaji cerita Mambang Linau dari Bengkalis dan Legenda Ketobong Keramat yang berasal dari Pelalawan. Kedua cerita ini muncul dan hidup dalam lingkungan masyarakat Melayu. Tujuan penelitian ini mendeskripsikan 1) perbandingan sinopsis cerita rakyat Mambang Linau dan Legenda Ketobong Keramat, 2) perbandingan penggambaran ketaatan kepada pemimpin dalam cerita rakyat Mambang Linau dan Legenda Ketobong Keramat, dan 3) tunjuk ajar Melayu terhadap pemimpin sebagai kearifan budaya Melayu. Jenis penelitian ini deskriptif komparatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi pustaka, sedangkan teknik analisis data yang dilakukan dengan metode deskriptif komparatif. Adapun hasil yang diperoleh kedua cerita ini memiliki kesamaan terutama dalam menaati perintah pemimpin atau raja. Perbedaannya yaitu: 1) taat kepada pemimpin dalam cerita rakyat Mambang Linau dilakukan dengan sukarela demi menjunjung titah raja dan tuah atau kemakmuran negeri sehingga patuh kepada pemimpin merupakan ungkapan rasa syukur kepada Allah Swt., sedangkan dalam Legenda Ketobong Keramat taat kepada pemimpin memiliki motif karena terpaksa dan takut akan ancaman yang diberikan raja jika tidak taat. 2) Cerita Mambang Linau tentang kisah perjalanan hidup Bujang Enok dan Mambang Linau yang akhirnya berpisah karena melanggar amanah demi menaati perintah pemimpin untuk menari, sedangkan dalam Legenda Ketobong Keramat mengisahkan kehidupan Bomo Sakti yang melanggar syarat dan amanah dari gurunya karena ancaman raja. Kedua cerita ini merupakan khazanah dari kearifan lokal Melayu, berisi tentang tunjuk ajar yang dapat diwariskan kepada generasi bangsa untuk memupuk nilai karakter yang sudah ada. Tunjuk ajar Melayu juga perlu digali manfaatnya untuk menyampaikan nasihat, petuah, dalam syair, pantun, ungkapan, dan pepatah sehingga diharapkan dapat mewujudkan manusia bertuah.
{"title":"Tunjuk ajar Melayu terhadap pemimpin dalam cerita rakyat Mambang Linau dan legenda Ketobong Keramat sebagai kearifan budaya Melayu","authors":"Tika Afrilla, Yeti Mulyati","doi":"10.26555/jg.v6i1.8160","DOIUrl":"https://doi.org/10.26555/jg.v6i1.8160","url":null,"abstract":"Penelitian ini mengkaji cerita Mambang Linau dari Bengkalis dan Legenda Ketobong Keramat yang berasal dari Pelalawan. Kedua cerita ini muncul dan hidup dalam lingkungan masyarakat Melayu. Tujuan penelitian ini mendeskripsikan 1) perbandingan sinopsis cerita rakyat Mambang Linau dan Legenda Ketobong Keramat, 2) perbandingan penggambaran ketaatan kepada pemimpin dalam cerita rakyat Mambang Linau dan Legenda Ketobong Keramat, dan 3) tunjuk ajar Melayu terhadap pemimpin sebagai kearifan budaya Melayu. Jenis penelitian ini deskriptif komparatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi pustaka, sedangkan teknik analisis data yang dilakukan dengan metode deskriptif komparatif. Adapun hasil yang diperoleh kedua cerita ini memiliki kesamaan terutama dalam menaati perintah pemimpin atau raja. Perbedaannya yaitu: 1) taat kepada pemimpin dalam cerita rakyat Mambang Linau dilakukan dengan sukarela demi menjunjung titah raja dan tuah atau kemakmuran negeri sehingga patuh kepada pemimpin merupakan ungkapan rasa syukur kepada Allah Swt., sedangkan dalam Legenda Ketobong Keramat taat kepada pemimpin memiliki motif karena terpaksa dan takut akan ancaman yang diberikan raja jika tidak taat. 2) Cerita Mambang Linau tentang kisah perjalanan hidup Bujang Enok dan Mambang Linau yang akhirnya berpisah karena melanggar amanah demi menaati perintah pemimpin untuk menari, sedangkan dalam Legenda Ketobong Keramat mengisahkan kehidupan Bomo Sakti yang melanggar syarat dan amanah dari gurunya karena ancaman raja. Kedua cerita ini merupakan khazanah dari kearifan lokal Melayu, berisi tentang tunjuk ajar yang dapat diwariskan kepada generasi bangsa untuk memupuk nilai karakter yang sudah ada. Tunjuk ajar Melayu juga perlu digali manfaatnya untuk menyampaikan nasihat, petuah, dalam syair, pantun, ungkapan, dan pepatah sehingga diharapkan dapat mewujudkan manusia bertuah.","PeriodicalId":298861,"journal":{"name":"Jurnal Genre (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya)","volume":"1975 2","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-03-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140246667","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyaknya tindak tutur direktif pada kolom komentar TikTok Ganjar Pranowo. Masalah pada penelitian ini adalah menjelaskan tentang jenis-jenis tindak tutur direktif. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan beberapa jenis tindak tutur direktif yang terdapat di dalam kolom komentar TikTok Ganjar Pranowo. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Metode yang digunakan yaitu metode analisis isi (content analysis). Data yang temukan ada 50 data. Teknik pengumpulan data adalah teknik dokumentasi. Data diambil dengan menangkap layar komentar-komentar yang ada pada kolom komentar TikTok Ganjar Pranowo. Hasil penelitian ditemukan tujuh jenis tindak tutur direktif, (1) tindak tutur direktif memohon, (2) tindak tutur direktif merekomendasikan, (3) tindak tutur direktif memerintah, (4) tindak tutur direktif meminta, (5) tindak tutur direktif melarang, (6) tindak tutur direktif menasihati, dan (7) tindak tutur direktif mengizinkan. Simpulan dari penelitian ini ialah tuturan yang paling banyak disampaikan yaitu tuturan memohon dan tuturan bertanya dengan harapan tidak ada lagi pungli di sekolah negeri maupun swasta serta masyarakat yang tidak setuju dengan pungli menanyakan tempat melapor perbuatan pungli tersebut.
{"title":"Tindak tutur direktif pada kolom komentar TikTok Ganjar Pranowo tentang pungli","authors":"Septri Anjarini, R. Ningsih","doi":"10.26555/jg.v6i1.9954","DOIUrl":"https://doi.org/10.26555/jg.v6i1.9954","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyaknya tindak tutur direktif pada kolom komentar TikTok Ganjar Pranowo. Masalah pada penelitian ini adalah menjelaskan tentang jenis-jenis tindak tutur direktif. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan beberapa jenis tindak tutur direktif yang terdapat di dalam kolom komentar TikTok Ganjar Pranowo. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Metode yang digunakan yaitu metode analisis isi (content analysis). Data yang temukan ada 50 data. Teknik pengumpulan data adalah teknik dokumentasi. Data diambil dengan menangkap layar komentar-komentar yang ada pada kolom komentar TikTok Ganjar Pranowo. Hasil penelitian ditemukan tujuh jenis tindak tutur direktif, (1) tindak tutur direktif memohon, (2) tindak tutur direktif merekomendasikan, (3) tindak tutur direktif memerintah, (4) tindak tutur direktif meminta, (5) tindak tutur direktif melarang, (6) tindak tutur direktif menasihati, dan (7) tindak tutur direktif mengizinkan. Simpulan dari penelitian ini ialah tuturan yang paling banyak disampaikan yaitu tuturan memohon dan tuturan bertanya dengan harapan tidak ada lagi pungli di sekolah negeri maupun swasta serta masyarakat yang tidak setuju dengan pungli menanyakan tempat melapor perbuatan pungli tersebut.","PeriodicalId":298861,"journal":{"name":"Jurnal Genre (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya)","volume":"46 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-03-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140245556","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fungsi tindak tutur ekspresif dalam podcast Denny Sumargo “Gw Bukan Cerminan Anak Ustadz, Selalu Salah dan Dihujat Netizen”. Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu metode analisis isi atau content analysis. Sumber data dalam penelitian ini berupa podcast Denny Sumargo “Gw Bukan Cerminan Anak Ustadz, Selalu Salah dan Dihujat Netizen”. Adapun data penelitian ini seluruh tuturan ekspresif dalam podcast tersebut. Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah teknik simak, teknik catat, dan teknik dokumentasi. Berdasarkan analisis data tindak tutur ekspresif dalam podcast Denny Sumargo “Gw Bukan Cerminan Anak Ustadz, Selalu Salah dan Dihujat Netizen” terdapat 56 data yang terbagi menjadi 7 fungsi yaitu tindak tutur ekspresif berterima kasih, tindak tutur ekspresif selamat, tindak tutur ekspresif memaafkan, tindak tutur ekspresif mengampuni, tindak tutur ekspresif menyalahkan, tindak tutur ekspresif memuji, dan tindak tutur ekspresif belasungkawa. Adapun data dari seluruh tuturan Abidzar dan Denny Sumargo “Gw Bukan Cerminan Anak Ustadz, Selalu Salah dan Dihujat Netizen” menunjukkan mengapa fungsi tindak tutur ekspresif yang paling terbanyak digunakan yaitu tindak tutur ekspresif selamat, karena tuturan pernyataan selamat dari penutur dapat diperoleh dari mitra tutur dengan maksud mengekspresikan ucapan selamat kepada mitra tutur, sedangkan fungsi tindak tutur ekspresif yang paling sedikit digunakan yaitu tindak tutur ekspresif terima kasih, karena beberapa tuturan dengan alasan bahwa lawan tutur atau mitra tutur akan melakukan apa yang diminta oleh penutur atau dapat disebabkan oleh penutur yang telah memberikan sesuatu atau penutur yang menyukai mitra tutur.
本研究旨在描述和分析丹尼-苏马戈(Denny Sumargo)的播客 "Gw Bukan Cerminan Anak Ustadz, Selalu Salah dan Dihujat Netizen "中表达性言语行为的功能。这类研究采用定性方法。研究中使用的方法是内容分析法。本研究的数据来源是 Denny Sumargo 的播客 "Gw Bukan Cerminan Anak Ustadz, Selalu Salah dan Dihujat Netizen"。本研究的数据均为播客中的表达性语音。研究人员使用的数据收集技术包括聆听技术、笔记技术和记录技术。根据对丹尼-苏马戈(Denny Sumargo)的播客 "Gw Bukan Cerminan Anak Ustadz, Selalu Salah dan Dihujat Netizen "中的表达性言语行为的数据分析,共有 56 个数据,分为 7 个功能,即感谢的表达性言语行为、祝贺的表达性言语行为、宽恕的表达性言语行为、原谅的表达性言语行为、指责的表达性言语行为、赞美的表达性言语行为和慰问的表达性言语行为。从阿比扎尔和丹妮-苏玛戈《我不是乌斯塔孜孩子的镜子,总是犯错被网民亵渎》的全部演讲数据来看,为什么使用最多的表达性言语功能是祝贺的表达性言语行为,因为演讲者的祝贺语句可以从演讲伙伴那里获得,目的是向演讲伙伴表达祝贺、而使用最少的表达性言语行为功能是感谢表达性言语行为,因为有些言语行为是以对话者或言语伙伴将按照说话者的要求去做为理由的,或者可能是由于说话者给予了某种东西或说话者喜欢言语伙伴而引起的。
{"title":"Analisis tindak tutur ekspresif dalam podcast Denny Sumargo “Gw bukan cerminan anak ustadz, selalu salah dan dihujat netizen”","authors":"Ni-kentyasmara Hasanah Ni-kentyas, Alber Alber","doi":"10.26555/jg.v6i1.9742","DOIUrl":"https://doi.org/10.26555/jg.v6i1.9742","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fungsi tindak tutur ekspresif dalam podcast Denny Sumargo “Gw Bukan Cerminan Anak Ustadz, Selalu Salah dan Dihujat Netizen”. Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu metode analisis isi atau content analysis. Sumber data dalam penelitian ini berupa podcast Denny Sumargo “Gw Bukan Cerminan Anak Ustadz, Selalu Salah dan Dihujat Netizen”. Adapun data penelitian ini seluruh tuturan ekspresif dalam podcast tersebut. Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah teknik simak, teknik catat, dan teknik dokumentasi. Berdasarkan analisis data tindak tutur ekspresif dalam podcast Denny Sumargo “Gw Bukan Cerminan Anak Ustadz, Selalu Salah dan Dihujat Netizen” terdapat 56 data yang terbagi menjadi 7 fungsi yaitu tindak tutur ekspresif berterima kasih, tindak tutur ekspresif selamat, tindak tutur ekspresif memaafkan, tindak tutur ekspresif mengampuni, tindak tutur ekspresif menyalahkan, tindak tutur ekspresif memuji, dan tindak tutur ekspresif belasungkawa. Adapun data dari seluruh tuturan Abidzar dan Denny Sumargo “Gw Bukan Cerminan Anak Ustadz, Selalu Salah dan Dihujat Netizen” menunjukkan mengapa fungsi tindak tutur ekspresif yang paling terbanyak digunakan yaitu tindak tutur ekspresif selamat, karena tuturan pernyataan selamat dari penutur dapat diperoleh dari mitra tutur dengan maksud mengekspresikan ucapan selamat kepada mitra tutur, sedangkan fungsi tindak tutur ekspresif yang paling sedikit digunakan yaitu tindak tutur ekspresif terima kasih, karena beberapa tuturan dengan alasan bahwa lawan tutur atau mitra tutur akan melakukan apa yang diminta oleh penutur atau dapat disebabkan oleh penutur yang telah memberikan sesuatu atau penutur yang menyukai mitra tutur.","PeriodicalId":298861,"journal":{"name":"Jurnal Genre (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya)","volume":"7 6","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-03-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140247801","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}