Pub Date : 2023-07-27DOI: 10.47317/mikki.v12i1.521
Yudi Setiarti, M. Wijaya, Scholastica Fina Aryu
Latar belakang: Kejadian phlebitis merupakan indikator mutu pelayanan dari suatu Rumah Sakit. Untuk itu perawat harus mengetahui tentang phlebitis dan bagaimana sikap yang harus dilakukan untuk mencegah terjadinya phlebitis.Tujuan: untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dengan sikap perawat dalam pencegahan phlebitis di ruang rawat inap di salah satu Rumah Sakit Swasta Yogyakarta. Metode: Penelitian ini adalah kuantitatif korelasi, dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ini semua perawat yang berdinas di ruang rawat inap salah satu Rumah Sakit Swasta Yogyakarta sejumlah 34 orang perawat, dengan teknik total sampling. Penelitian ini dengan uji Spearman.Hasil: dengan hasil p value 0,123> dari 0,05 menunjukkan bahwa tidak terdapat korelasi bermakna antara dua variabel yang diuji dan sejalan dengan nilai kekuatan korelasi (r) = 0, 270 pada kategori lemah dan arah korelasi positif (searah). Rekomendasi untuk Komite Mutu Keperawatan Rumah Sakit melakukan pelatihan secara berkala tentang ilmu terbaru dalam pencegahan phlebitis, membuat perencanaan untuk monitoring tanda plebitis pada pasien yang terpasang infus, untuk perawat, melakukan flushing dengan benar pada saat pemasangan infus, dan untuk penelitian selanjutnya penelitian ini sebagai data awal, dengan mengembangkan responden lebih banyak dan tempat yang lebih luas
背景:静脉炎的发病率是医院服务质量的一个指标。目的:确定日惹一家私立医院住院病房护士预防静脉炎的知识水平和态度之间的关系。研究方法本研究为定量相关研究,采用横断面方法。研究样本为日惹一家私立医院住院部的所有护士,共计 34 名,采用总体抽样技术。结果:P 值 0.123> from 0.05 的结果表明,所测试的两个变量之间不存在显著相关性,并且符合相关强度值(r)= 0,270 的弱相关类别和正相关方向(单向)。建议医院护理质量委员会定期开展静脉炎预防的最新科学培训,制定静脉注射患者静脉炎体征监测计划,护士在静脉注射时做好冲洗工作,并将本研究作为初步数据,通过发展更多的受访者和更广泛的场所进行进一步研究。
{"title":"Hubungan tingkat pengetahuan dengan sikap perawat dalam pencegahan phlebitis di ruang rawat inap salah satu rumah sakit swasta di Yogyakarta","authors":"Yudi Setiarti, M. Wijaya, Scholastica Fina Aryu","doi":"10.47317/mikki.v12i1.521","DOIUrl":"https://doi.org/10.47317/mikki.v12i1.521","url":null,"abstract":"Latar belakang: Kejadian phlebitis merupakan indikator mutu pelayanan dari suatu Rumah Sakit. Untuk itu perawat harus mengetahui tentang phlebitis dan bagaimana sikap yang harus dilakukan untuk mencegah terjadinya phlebitis.Tujuan: untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dengan sikap perawat dalam pencegahan phlebitis di ruang rawat inap di salah satu Rumah Sakit Swasta Yogyakarta. Metode: Penelitian ini adalah kuantitatif korelasi, dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ini semua perawat yang berdinas di ruang rawat inap salah satu Rumah Sakit Swasta Yogyakarta sejumlah 34 orang perawat, dengan teknik total sampling. Penelitian ini dengan uji Spearman.Hasil: dengan hasil p value 0,123> dari 0,05 menunjukkan bahwa tidak terdapat korelasi bermakna antara dua variabel yang diuji dan sejalan dengan nilai kekuatan korelasi (r) = 0, 270 pada kategori lemah dan arah korelasi positif (searah). Rekomendasi untuk Komite Mutu Keperawatan Rumah Sakit melakukan pelatihan secara berkala tentang ilmu terbaru dalam pencegahan phlebitis, membuat perencanaan untuk monitoring tanda plebitis pada pasien yang terpasang infus, untuk perawat, melakukan flushing dengan benar pada saat pemasangan infus, dan untuk penelitian selanjutnya penelitian ini sebagai data awal, dengan mengembangkan responden lebih banyak dan tempat yang lebih luas","PeriodicalId":304706,"journal":{"name":"Mikki: Majalah Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Indonesia","volume":"46 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139354232","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-07-27DOI: 10.47317/mikki.v12i1.527
S. Sugiman, Maria Margareta Marsiyah, Siti Uswatun Chasanah
Latar Belakang: Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar. Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pelatihan terhadap pengetahuan kader tentang kegiatan posyandu balitaMetodologi: Desain penelitian quasi experiment dengan rancangan pre test-post test design. Penelitian dilakukan di Posyandu Balita di Dusun Pelem Kidul, Baturetno, Bantul, menggunakan data primer berupa kuesioner pengetahuan posyandu terhadap kader. Data dianalisis secara univariat dan bivariatHasil: Data menunjukkan sebelum diberikan pelatihan tentang posyandu balita pada pengetahuan kader sebesar 13,4; kemudian setelah pelatihan pengetahuan menjadi 16,0. Uji hipotesis didapatkan nilai p-value = 0,004; artinya ada perbedaan pengetahuan antara pre test dengan post test setelah dilakukan kegiatan pelatihan.Kesimpulan: Pelatihan terbukti meningkatkan pengetahuan kader tentang kegiatan posyandu
背景:Posyandu 是一种 "来自社区、由社区管理、为社区服务、与社区合作 "的社区保健工作(UKBM),目的是增强社区的能力,为社区获得基本保健服务提供便利。本研究旨在确定培训对干部了解幼儿 posyandu 活动的影响:采用前测-后测的准实验研究设计。研究在班图尔省 Baturetno 市 Pelem Kidul Hamlet 的 Posyandu Balita 进行,使用的原始数据是对干部进行的 posyandu 知识问卷调查。对数据进行了单变量和双变量分析:数据显示,在接受 posyandu 幼儿知识培训前,干部的知识水平为 13.4;培训后,知识水平提高到 16.0。假设检验得出的 P 值 = 0.004;这意味着培训活动后,前测和后测的知识水平存在差异:事实证明,培训可以增加干部对正念活动的了解。
{"title":"Peningkatan pengetahuan kader tentang kegiatan Posyandu melalui pelatihan","authors":"S. Sugiman, Maria Margareta Marsiyah, Siti Uswatun Chasanah","doi":"10.47317/mikki.v12i1.527","DOIUrl":"https://doi.org/10.47317/mikki.v12i1.527","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar. Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pelatihan terhadap pengetahuan kader tentang kegiatan posyandu balitaMetodologi: Desain penelitian quasi experiment dengan rancangan pre test-post test design. Penelitian dilakukan di Posyandu Balita di Dusun Pelem Kidul, Baturetno, Bantul, menggunakan data primer berupa kuesioner pengetahuan posyandu terhadap kader. Data dianalisis secara univariat dan bivariatHasil: Data menunjukkan sebelum diberikan pelatihan tentang posyandu balita pada pengetahuan kader sebesar 13,4; kemudian setelah pelatihan pengetahuan menjadi 16,0. Uji hipotesis didapatkan nilai p-value = 0,004; artinya ada perbedaan pengetahuan antara pre test dengan post test setelah dilakukan kegiatan pelatihan.Kesimpulan: Pelatihan terbukti meningkatkan pengetahuan kader tentang kegiatan posyandu","PeriodicalId":304706,"journal":{"name":"Mikki: Majalah Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Indonesia","volume":"30 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139354311","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Latar Belakang: Hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah arteri sistemik yang menetap dimana tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg. Hipertensi tertinggi di Desa Mulo berjumlah 51 orang,Studi pendahuluan diambil dengan menggunakan kuesioner yang berjumlah 25 pertanyaan didapati sebagian besar kepala keluarga belum memahami tentang hipertensi,Sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul gambaran pengetahuan kepala keluarga penderita hipertensi tentang hipertensi di Desa Mulo Wilayah Kerja Puskesmas Wonosari 1 Kabupaten Gunungkidul.Tujuan: Diketahui Gambaran Pengetahuan Kepala Keluarga Penderita Hipertensi Tentang Hipertensi di Desa Mulo Kabupaten Gunungkidul.Metode Penelitian: Rancangan penelitian ini adalah deskriptif dengan tujuan utama untuk membuat gambaran suatu objek. Penelitian ini di lakukan pada 11 Juli 2019 -24 Januari 2020.Sampel penelitian ini adalah kepala keluarga penderita hipertensi di Desa Mulo telah tercatat di Puskesmas Wonosari 1 Gunungkidul 2019 sebanyak 51 Responden,Alat penelitian memakai kuesioner.Hasil: Karakteristik responden terbanyak usia >60 tahun 22 orang (43%),Jenis kelamin laki-laki 29 orang (57%),Riwayat merokok ada 32 orang (62,74%),Pengetahuan tentang hipertensi terdiri dari sangat rendah 14 orang (27,5%),rendah 12 orang (23,5%),cukup tinggi 14 orang (27,5%). Kesimpulan: Responden terbanyak usia <60 tahun 22 orang (43%),jenis kelamin laki-laki 29 orang (57%) dengan riwayat merokok 32 orang (62,74%), pengetahuannya sangat rendah dan cukup tinggi 14 orang (27,5%).
{"title":"Gambaran pengetahuan kepala keluarga penderita hipertensi tentang hipertensi di Desa Mulo Wilayah Kerja Puskesmas Wonosari 1 Gunungkidul","authors":"Emiliana Ruslau, Antok Nurwidi Antara, Susi Damayanti","doi":"10.47317/mikki.v12i1.523","DOIUrl":"https://doi.org/10.47317/mikki.v12i1.523","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah arteri sistemik yang menetap dimana tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg. Hipertensi tertinggi di Desa Mulo berjumlah 51 orang,Studi pendahuluan diambil dengan menggunakan kuesioner yang berjumlah 25 pertanyaan didapati sebagian besar kepala keluarga belum memahami tentang hipertensi,Sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul gambaran pengetahuan kepala keluarga penderita hipertensi tentang hipertensi di Desa Mulo Wilayah Kerja Puskesmas Wonosari 1 Kabupaten Gunungkidul.Tujuan: Diketahui Gambaran Pengetahuan Kepala Keluarga Penderita Hipertensi Tentang Hipertensi di Desa Mulo Kabupaten Gunungkidul.Metode Penelitian: Rancangan penelitian ini adalah deskriptif dengan tujuan utama untuk membuat gambaran suatu objek. Penelitian ini di lakukan pada 11 Juli 2019 -24 Januari 2020.Sampel penelitian ini adalah kepala keluarga penderita hipertensi di Desa Mulo telah tercatat di Puskesmas Wonosari 1 Gunungkidul 2019 sebanyak 51 Responden,Alat penelitian memakai kuesioner.Hasil: Karakteristik responden terbanyak usia >60 tahun 22 orang (43%),Jenis kelamin laki-laki 29 orang (57%),Riwayat merokok ada 32 orang (62,74%),Pengetahuan tentang hipertensi terdiri dari sangat rendah 14 orang (27,5%),rendah 12 orang (23,5%),cukup tinggi 14 orang (27,5%). Kesimpulan: Responden terbanyak usia <60 tahun 22 orang (43%),jenis kelamin laki-laki 29 orang (57%) dengan riwayat merokok 32 orang (62,74%), pengetahuannya sangat rendah dan cukup tinggi 14 orang (27,5%).","PeriodicalId":304706,"journal":{"name":"Mikki: Majalah Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Indonesia","volume":"60 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139354304","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-07-27DOI: 10.47317/mikki.v12i1.525
Sentia Elisabeth Padu Lemba, Doni Setiyawan, Novita Sekarwati
Latar Belakang: Penyakit Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Penyakit Demam Berdarah masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia karena insidennya yang tinggi dan penyebarannya yang luas. Peningkatan jumlah penderita DBD dan angka Container Index pada masyarakat mencerminkan tindakan pencegahan masih kurang. Sebagai akibat, pengetahuan tentang Pemberantasan Sarang Nyamuk DBD masih kurang. Salah satu cara untuk meningkatkan pengetahuan untuk menurunkan jumlah penderita DBD dan angka container index adalah dengan memberikan pendidikan kesehatan tentang pemberantasan sarang nyamuk Demam Berdarah Dengue.Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui Pengaruh pendidikan kesehatan tentang Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue terhadap penurunan Container Index di Dusun Glondong Bantul. Metode Penelitian: Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif menggunakan metode pendekatan quasi eksperimental dengan desain pre post-test only Control Group Design untuk membandingkan hasil kelompok yang diberikan perlakuan dengan kelompok yang tidak diberikan perlakuan. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Proportional stratified random sampling dengan sampel sebanyak 32 responden. Pengambilan data menggunakan lembar observasi dengan menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank Test. Hasil Penelitian: Berdasarkan Hasil uji Wilcoxon pada penelitian ini sebesar 0.001 pada kelompok eksperimen yang menunjukan bahwa p<0.005 yang berarti ada pengaruh Pendidikan Kesehatan Pemberantasan Sarang Nyamuk DBD terhadap Penurunan Container Index. Sedangkan uji Wilcoxon pada kelompok control sebesar 0.135 yang menunjukan bahwa p>0.005 yang berarti tidak ada Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap Penurunan Container Index. kesimpulan: Ada Pengaruh Pendidikan Kesehatan tentang Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue terhadap Penurunan Container Index pada Ibu – ibu di dusun Glondong.
背景:登革热是一种由登革热病毒引起的疾病,通过埃及伊蚊叮咬传播。由于登革热发病率高、传播范围广,它仍然是印度尼西亚的一个公共卫生问题。登革热病人数量的增加和社区中的 Container 指数反映了预防措施的缺乏。因此,人们仍然缺乏消灭登革热蚊巢的知识。增加知识以减少登革热患者人数和容器指数的方法之一是提供有关根除登革热蚊巢的健康教育:研究目的:确定消灭登革热蚊子巢的健康教育对降低 Glondong Bantul Hamlet 的集装箱指数的影响。研究方法:这类研究是一种定量研究,采用准实验方法,仅进行前测后测的对照组设计,以比较接受治疗组和未接受治疗组的结果。本研究的抽样技术为比例分层随机抽样,样本为 32 名受访者。使用观察表收集数据,并使用 Wilcoxon Signed Rank Test 进行检验。研究结果:实验组的 Wilcoxon 检验结果为 0.001,P0.005 表明健康教育对容器指数的下降没有影响:消灭登革热蚊子巢的健康教育对 Glondong 小村庄母亲容器指数的下降有影响。
{"title":"Pengaruh pendidikan kesehatan tentang pemberantasan sarang nyamuk demam berdarah dengue terhadap penurunan container index","authors":"Sentia Elisabeth Padu Lemba, Doni Setiyawan, Novita Sekarwati","doi":"10.47317/mikki.v12i1.525","DOIUrl":"https://doi.org/10.47317/mikki.v12i1.525","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Penyakit Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Penyakit Demam Berdarah masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia karena insidennya yang tinggi dan penyebarannya yang luas. Peningkatan jumlah penderita DBD dan angka Container Index pada masyarakat mencerminkan tindakan pencegahan masih kurang. Sebagai akibat, pengetahuan tentang Pemberantasan Sarang Nyamuk DBD masih kurang. Salah satu cara untuk meningkatkan pengetahuan untuk menurunkan jumlah penderita DBD dan angka container index adalah dengan memberikan pendidikan kesehatan tentang pemberantasan sarang nyamuk Demam Berdarah Dengue.Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui Pengaruh pendidikan kesehatan tentang Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue terhadap penurunan Container Index di Dusun Glondong Bantul. Metode Penelitian: Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif menggunakan metode pendekatan quasi eksperimental dengan desain pre post-test only Control Group Design untuk membandingkan hasil kelompok yang diberikan perlakuan dengan kelompok yang tidak diberikan perlakuan. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Proportional stratified random sampling dengan sampel sebanyak 32 responden. Pengambilan data menggunakan lembar observasi dengan menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank Test. Hasil Penelitian: Berdasarkan Hasil uji Wilcoxon pada penelitian ini sebesar 0.001 pada kelompok eksperimen yang menunjukan bahwa p<0.005 yang berarti ada pengaruh Pendidikan Kesehatan Pemberantasan Sarang Nyamuk DBD terhadap Penurunan Container Index. Sedangkan uji Wilcoxon pada kelompok control sebesar 0.135 yang menunjukan bahwa p>0.005 yang berarti tidak ada Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap Penurunan Container Index. kesimpulan: Ada Pengaruh Pendidikan Kesehatan tentang Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue terhadap Penurunan Container Index pada Ibu – ibu di dusun Glondong.","PeriodicalId":304706,"journal":{"name":"Mikki: Majalah Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Indonesia","volume":"66 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139354259","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-07-27DOI: 10.47317/mikki.v12i1.522
Muhammad Imron Irjayana, Patria Asda, N. Syarifah
Latar Belakang : Tuberkulosis Paru adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis. Salah satu program puskesmas yang dilakukan pemerintah adalah melakukan strategi mendatangi langsung dari ke rumah untuk melakukan pendataan penyakit sekaligus pemeriksaan kesehatan atau disebut juga dengan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PISPK). Pendekatan keluarga adalah salah satu cara Puskesmas untuk meningkatkan jangkauan sasaran dan mendekatkan atau meningkatkan akses pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya dengan mendatangi keluarga (Kemenkes, 2016).Tujuan Penelitian : Mengetahui hubungan strategi PIS-PK dengan kepatuhan berobat penderita TB paru di wilayah puskesmas wonosari 1 Gunung kidul.Metode Penelitian : Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional yaitu rancangan penelitian yang pengukuran atau pengamatannya dilakukan secara simultan pada satu saat. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh penderita TB Paru di Puskesmas Wonosari 1 Gunung Kidul yang telah tercatat direkam medis pada tahun 2017 s/d 2018 sebanyak 26 Responden.Hasil : Berdasarkan hasil perhitungan chi square di peroleh (p-value = 0,016 < Level of Significant = 0,05) hal ini berarti terdapat hubungan yang signifikan antara hubungan Stategi PIS-PK dengan Kepatuan berobat penderita TB paru.Kesimpulan : Strategi Pis-Pk berhubungan signifikan dengan Dengan Kepatuhan Berobat Penderita TB Paru.
背景:肺结核是由结核分枝杆菌引起的直接传染病。政府开展的健康中心计划之一是实施直接入户收集疾病数据和健康检查的策略,也被称为 "以家庭为单位的健康印尼计划"(PISPK)。家庭方法是各乡通过走访家庭来提高目标覆盖率、拉近或改善其工作区域内医疗服务获取途径的一种方法(卫生部,2016 年):了解 PIS-PK 策略与 wonosari 1 Gunung kidul 乡卫生院地区肺结核患者治疗依从性之间的关系:本研究设计采用横断面方法,即在同一时间同时进行测量或观察的研究设计。本研究的样本为2017年至2018年在Wonosari 1 Gunung Kidul卫生中心有病历记录的所有肺结核患者,受访者多达26人:根据获得的秩方计算结果(P值=0.016<显著性水平=0.05),这意味着PIS-PK策略与肺结核患者的治疗依从性之间存在显著关系.结论:PIS-PK策略与肺结核患者的治疗依从性之间存在显著关系:PIS-PK策略与肺结核患者的治疗依从性密切相关。
{"title":"Hubungan strategi PIS-PK dengan kepatuhan berobat penderita TB Paru di wilayah Puskesmas Wonosari 1 Gunungkidul","authors":"Muhammad Imron Irjayana, Patria Asda, N. Syarifah","doi":"10.47317/mikki.v12i1.522","DOIUrl":"https://doi.org/10.47317/mikki.v12i1.522","url":null,"abstract":"Latar Belakang : Tuberkulosis Paru adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis. Salah satu program puskesmas yang dilakukan pemerintah adalah melakukan strategi mendatangi langsung dari ke rumah untuk melakukan pendataan penyakit sekaligus pemeriksaan kesehatan atau disebut juga dengan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PISPK). Pendekatan keluarga adalah salah satu cara Puskesmas untuk meningkatkan jangkauan sasaran dan mendekatkan atau meningkatkan akses pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya dengan mendatangi keluarga (Kemenkes, 2016).Tujuan Penelitian : Mengetahui hubungan strategi PIS-PK dengan kepatuhan berobat penderita TB paru di wilayah puskesmas wonosari 1 Gunung kidul.Metode Penelitian : Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional yaitu rancangan penelitian yang pengukuran atau pengamatannya dilakukan secara simultan pada satu saat. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh penderita TB Paru di Puskesmas Wonosari 1 Gunung Kidul yang telah tercatat direkam medis pada tahun 2017 s/d 2018 sebanyak 26 Responden.Hasil : Berdasarkan hasil perhitungan chi square di peroleh (p-value = 0,016 < Level of Significant = 0,05) hal ini berarti terdapat hubungan yang signifikan antara hubungan Stategi PIS-PK dengan Kepatuan berobat penderita TB paru.Kesimpulan : Strategi Pis-Pk berhubungan signifikan dengan Dengan Kepatuhan Berobat Penderita TB Paru.","PeriodicalId":304706,"journal":{"name":"Mikki: Majalah Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Indonesia","volume":"39 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139354289","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-07-27DOI: 10.47317/mikki.v12i1.520
Eva Runi Khristiani, Ariana Sumekar
Latar Belakang : Derajat kesehatan dipengaruhi 4 (empat) macam faktor yaitu lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan, dan hereditas. Faktor lingkungan dan perilaku merupakan faktor terbesar yang berpengaruh terhadap tinggi rendahnya derajat kesehatan. Personal hygiene yang kurang dan menurunnya daya tahan tubuh dapat menyebabkan bakteri, virus, jamur, dan parasit mudah masuk ke dalam tubuh dan menimbulkan kejadian suatu penyakit. Penyakit kulit merupakan penyakit yang sering dijumpai pada masyarakat yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan perilaku atau personal hygiene seseorang. Berdasarkan survei pendahuluan yang telah dilakukan pada bulan Desember 2021 di LPKA Kelas II Yogyakarta mendapatkan data dari Perawat di LPKA dan wawancara dengan Anak didik pemasyarakatan pada satu tahun terahir ini rata-rata hampir semua anak didik sering terkena penyakit kulit, hal tersebut terlihat dari lingkungan kamar hunian yang kurang bersih dan tidak rapi.Tujuan : Mengetahui dampak edukasi PHBS terhadap personal hygiene sebagai upaya pencegahan penyakit kulit pada Anak didik pemasyarakatan di LPKA Kelas II Yogyakarta.Metode : Jenis penelitian yang digunakan adalah Eksperimental dengan rancangan penelitian One Group Pre Test – Post Test Design dengan metode sampling jenuh.Hasil : Hasil penelitian menunjukkan peningkatan tingkat personal hygiene pada Anak didik pemasyarakatan setelah diberikan Edukasi PHBS menjadi 100% dengan kategori “Baik”.Kesimpulan : Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat dampak edukasi PHBS terhadap personal hygiene pada Anak didik pemasyarakatan di LPKA Kelas II Yogyakarta dengan adanya perbedaan tingkat personal hygiene responden (Anak Didik Pemasyarakatan) sebelum dilakukan edukasi dan setelah dilakukan edukasi PHBS di LPKA Kelas II Yogyakarta secara statistik (uji wilcoxon), dihasilkan P-value sebesar 0,000.
{"title":"Dampak edukasi PHBS terhadap personal hygiene dalam upaya pencegahan penyakit kulit pada anak didik pemasyarakatan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Yogyakarta","authors":"Eva Runi Khristiani, Ariana Sumekar","doi":"10.47317/mikki.v12i1.520","DOIUrl":"https://doi.org/10.47317/mikki.v12i1.520","url":null,"abstract":"Latar Belakang : Derajat kesehatan dipengaruhi 4 (empat) macam faktor yaitu lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan, dan hereditas. Faktor lingkungan dan perilaku merupakan faktor terbesar yang berpengaruh terhadap tinggi rendahnya derajat kesehatan. Personal hygiene yang kurang dan menurunnya daya tahan tubuh dapat menyebabkan bakteri, virus, jamur, dan parasit mudah masuk ke dalam tubuh dan menimbulkan kejadian suatu penyakit. Penyakit kulit merupakan penyakit yang sering dijumpai pada masyarakat yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan perilaku atau personal hygiene seseorang. Berdasarkan survei pendahuluan yang telah dilakukan pada bulan Desember 2021 di LPKA Kelas II Yogyakarta mendapatkan data dari Perawat di LPKA dan wawancara dengan Anak didik pemasyarakatan pada satu tahun terahir ini rata-rata hampir semua anak didik sering terkena penyakit kulit, hal tersebut terlihat dari lingkungan kamar hunian yang kurang bersih dan tidak rapi.Tujuan : Mengetahui dampak edukasi PHBS terhadap personal hygiene sebagai upaya pencegahan penyakit kulit pada Anak didik pemasyarakatan di LPKA Kelas II Yogyakarta.Metode : Jenis penelitian yang digunakan adalah Eksperimental dengan rancangan penelitian One Group Pre Test – Post Test Design dengan metode sampling jenuh.Hasil : Hasil penelitian menunjukkan peningkatan tingkat personal hygiene pada Anak didik pemasyarakatan setelah diberikan Edukasi PHBS menjadi 100% dengan kategori “Baik”.Kesimpulan : Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat dampak edukasi PHBS terhadap personal hygiene pada Anak didik pemasyarakatan di LPKA Kelas II Yogyakarta dengan adanya perbedaan tingkat personal hygiene responden (Anak Didik Pemasyarakatan) sebelum dilakukan edukasi dan setelah dilakukan edukasi PHBS di LPKA Kelas II Yogyakarta secara statistik (uji wilcoxon), dihasilkan P-value sebesar 0,000.","PeriodicalId":304706,"journal":{"name":"Mikki: Majalah Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Indonesia","volume":"24 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139354195","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-07-27DOI: 10.47317/mikki.v12i1.524
Hironimus Desrianus Liti, Tedy Candra Lesmana, S. Sunaryo
kepercayaan diri yang cukup remaja akan merasa canggung dan rendah diri ketika sedang berinteraksi. Kusumastuti juga mengatakan bahwa kepercayaan diri merupakan suatu keyakinan seseorang terhadap aspek yang dimilikinya dan keyakinan tersebut akan membuat seseorang merasa mampu untuk mencapai tujuan hidupnya (Kusumastuti, 2018). Tujuan Penelitian: Mengetahui hubungan antara tingkat kepercayaan diri dengan mengkonsumsi minuman keras pada mahasiswa STIKES Wira Husada yang tinggal di wilayah Tambak Bayan, Caturtunggal, Sleman Yogyakarta.Metode Penelitian: Deskriptif analitik dengan menggunakan metode kuantitatif dan rancangan Cross Sectional (hubungan dan asosiasi). Penelitian dilakukan pada bulan November tahun 2022 sampai Juni tahun 2023. Sampel yang digunakan sebanyak 150 orang dan sampel terpakai sebanyak 60 orang dengan alat ukur penelitian kuesioner. Analisis data menggunakan SPSS univariat dan multivariatHasil: Berdasarkan hasil Uji Spearman Rank dengan nilai p-value sebesar 0,0703 (ρ ≥ 0,05%).Kesimpulan: Tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat kepercayaan diri dengan dengan mengkonsumsi minuman keras pada mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu kesehatan wira Husada Yogyakarta yang tinggal di wilayah Tambak Bayan, Catur Tunggal, Sleman Yogyakarta.
{"title":"Hubungan tingkat kepercayaan diri dengan mengkonsumsi minuman keras pada mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Wira Husada yang tinggal di Wilayah Tambak Bayan, Caturtunggal, Sleman Yogyakarta","authors":"Hironimus Desrianus Liti, Tedy Candra Lesmana, S. Sunaryo","doi":"10.47317/mikki.v12i1.524","DOIUrl":"https://doi.org/10.47317/mikki.v12i1.524","url":null,"abstract":"kepercayaan diri yang cukup remaja akan merasa canggung dan rendah diri ketika sedang berinteraksi. Kusumastuti juga mengatakan bahwa kepercayaan diri merupakan suatu keyakinan seseorang terhadap aspek yang dimilikinya dan keyakinan tersebut akan membuat seseorang merasa mampu untuk mencapai tujuan hidupnya (Kusumastuti, 2018). Tujuan Penelitian: Mengetahui hubungan antara tingkat kepercayaan diri dengan mengkonsumsi minuman keras pada mahasiswa STIKES Wira Husada yang tinggal di wilayah Tambak Bayan, Caturtunggal, Sleman Yogyakarta.Metode Penelitian: Deskriptif analitik dengan menggunakan metode kuantitatif dan rancangan Cross Sectional (hubungan dan asosiasi). Penelitian dilakukan pada bulan November tahun 2022 sampai Juni tahun 2023. Sampel yang digunakan sebanyak 150 orang dan sampel terpakai sebanyak 60 orang dengan alat ukur penelitian kuesioner. Analisis data menggunakan SPSS univariat dan multivariatHasil: Berdasarkan hasil Uji Spearman Rank dengan nilai p-value sebesar 0,0703 (ρ ≥ 0,05%).Kesimpulan: Tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat kepercayaan diri dengan dengan mengkonsumsi minuman keras pada mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu kesehatan wira Husada Yogyakarta yang tinggal di wilayah Tambak Bayan, Catur Tunggal, Sleman Yogyakarta.","PeriodicalId":304706,"journal":{"name":"Mikki: Majalah Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Indonesia","volume":"40 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139354237","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-11-19DOI: 10.47317/mikki.v11i2.488
Subagiyono Subagiyono, Heni Febriani
Latar Belakang : Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) masih terus menjadi sorotan. Angka kematian ibu dan anak sebagai indikator keberhasilan pencapaian KIA, dilaporkan sudah mengalami penurunan yakni 346 kematian (SP 2010) menjadi 305 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup (SUPAS 2015), Namun faktanya masih belum bisa mencapai target MDGs pada tahun 2015. Sedangkan kita dihadapkan pada target SDG’s yang lebih ambisius yakni mengurangi angka kematian ibu hingga di bawah 70 per 100.000 kelahiran hidup dan menurunkan angka kematian neonatal setidaknya hingga 12 per 1.000 KH dan Angka Kematian Balita 25 per 1.000 kelahiran hidup.Tujuan : memperoleh gambaran tentang pengelolaan KIA dalam upaya pengendalian Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi selama pandemic covid-19.Metode : Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat diskriptif. Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran pengelolaan kesehatan KIA di Puskesmas Berbah dengan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Personal dan Community Approach dengan harapan menghasilkan uraian jawaban yang utuh dan bermakna.Hasil : Penyelenggaraan layanan KIA di Puskesmas Berbah dalam kurun waktu 3 tahun terakhir menunjukkan jumlah ketenagaan, pembiayaan, logistik dan alat keselamatan kerja cukup, rata-rata drop out KB sebesar 270 kasus (4,67%), rata-rata cakupan K1 mencapai 749 (100%) dan K4 mencapai 681 (99,92%), rata-rata kasus anemia pada ibu hamil sebanyak 405 kehamilan (26,82%), dan rata-rata kasus hipertensi pada kehamilan sebanyak 323 kehamilan (14,20%).Kesimpulan : Penyelenggaraan layanan KIA di Puskesmas Berbah selama pandemi covid-19 relatif terselenggara dengan baik
{"title":"Program KIA dalam upaya pengendalian angka kematian ibu dan bayi selama pandemi covid-19 di Wilayah Kerja Puskesmas Berbah Sleman","authors":"Subagiyono Subagiyono, Heni Febriani","doi":"10.47317/mikki.v11i2.488","DOIUrl":"https://doi.org/10.47317/mikki.v11i2.488","url":null,"abstract":"Latar Belakang : Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) masih terus menjadi sorotan. Angka kematian ibu dan anak sebagai indikator keberhasilan pencapaian KIA, dilaporkan sudah mengalami penurunan yakni 346 kematian (SP 2010) menjadi 305 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup (SUPAS 2015), Namun faktanya masih belum bisa mencapai target MDGs pada tahun 2015. Sedangkan kita dihadapkan pada target SDG’s yang lebih ambisius yakni mengurangi angka kematian ibu hingga di bawah 70 per 100.000 kelahiran hidup dan menurunkan angka kematian neonatal setidaknya hingga 12 per 1.000 KH dan Angka Kematian Balita 25 per 1.000 kelahiran hidup.Tujuan : memperoleh gambaran tentang pengelolaan KIA dalam upaya pengendalian Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi selama pandemic covid-19.Metode : Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat diskriptif. Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran pengelolaan kesehatan KIA di Puskesmas Berbah dengan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Personal dan Community Approach dengan harapan menghasilkan uraian jawaban yang utuh dan bermakna.Hasil : Penyelenggaraan layanan KIA di Puskesmas Berbah dalam kurun waktu 3 tahun terakhir menunjukkan jumlah ketenagaan, pembiayaan, logistik dan alat keselamatan kerja cukup, rata-rata drop out KB sebesar 270 kasus (4,67%), rata-rata cakupan K1 mencapai 749 (100%) dan K4 mencapai 681 (99,92%), rata-rata kasus anemia pada ibu hamil sebanyak 405 kehamilan (26,82%), dan rata-rata kasus hipertensi pada kehamilan sebanyak 323 kehamilan (14,20%).Kesimpulan : Penyelenggaraan layanan KIA di Puskesmas Berbah selama pandemi covid-19 relatif terselenggara dengan baik ","PeriodicalId":304706,"journal":{"name":"Mikki: Majalah Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Indonesia","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125218131","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-11-19DOI: 10.47317/mikki.v11i2.487
Siwi Ikaristi Maria Theresia
Background: Spiritual care for patients in critical areas is urgently required due to anxiety and fear related to death. Most people think that physical intervention is more important for patient care. However, spiritual needs are considered beneficial to speed up the physical recovery process and reduce pain. Nurse intervention for the provision of spiritual need to be an important aspect and expected at any time since the care is inseparable in critical care setting. Objective: This literature review aims to identify various spiritual care interventions for patients in critical areas.Method: A literature review conducted to discover spiritual care interventions. Data were collected in September 2022 from PubMed and Google Scholar database. A total of 3 (three) relevant studies were included in this study.Result: The articles are qualitative and quantitative study which were conducted in 2021 and 2022. Sample in the studies ranged from 19 to 47 respondents, including nurses who work in critical settings, religious leaders and patient’s families. Various nurse-led intervention to fulfill patient’s spiritual needs are provision of belief, create calm atmosphere during prayer time, Facilitate placement of patients and their families’ trusted protection symbol, collaboration with religious leaders and use of virtual technology for communication purpose.Conclusion: Nurse did not neglect spiritual care for patients treated in critical areas. Consistent behavior to respect and support patient’s spiritual needs in accordance with the religion and beliefs of the patient demonstrated by the nurses.
{"title":"Spiritual care interventions in critical area: A literature review study","authors":"Siwi Ikaristi Maria Theresia","doi":"10.47317/mikki.v11i2.487","DOIUrl":"https://doi.org/10.47317/mikki.v11i2.487","url":null,"abstract":"Background: Spiritual care for patients in critical areas is urgently required due to anxiety and fear related to death. Most people think that physical intervention is more important for patient care. However, spiritual needs are considered beneficial to speed up the physical recovery process and reduce pain. Nurse intervention for the provision of spiritual need to be an important aspect and expected at any time since the care is inseparable in critical care setting. Objective: This literature review aims to identify various spiritual care interventions for patients in critical areas.Method: A literature review conducted to discover spiritual care interventions. Data were collected in September 2022 from PubMed and Google Scholar database. A total of 3 (three) relevant studies were included in this study.Result: The articles are qualitative and quantitative study which were conducted in 2021 and 2022. Sample in the studies ranged from 19 to 47 respondents, including nurses who work in critical settings, religious leaders and patient’s families. Various nurse-led intervention to fulfill patient’s spiritual needs are provision of belief, create calm atmosphere during prayer time, Facilitate placement of patients and their families’ trusted protection symbol, collaboration with religious leaders and use of virtual technology for communication purpose.Conclusion: Nurse did not neglect spiritual care for patients treated in critical areas. Consistent behavior to respect and support patient’s spiritual needs in accordance with the religion and beliefs of the patient demonstrated by the nurses.","PeriodicalId":304706,"journal":{"name":"Mikki: Majalah Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Indonesia","volume":"58 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115245534","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-11-19DOI: 10.47317/mikki.v11i2.489
Anida Anida, Novi Istanti, Muryani Muryani
Latar belakang : Diabetes mellitus merupakan sekelompok gangguan metabolic yang ditandai dengan terjadinya hiperglikemia karena kegagalan sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya. Diabetes Mellitus tipe 2 yang tidak terkontrol dapat menimbulkan komplikasi akut maupun kronis. Diabetes mellitus merupakan penyakit kronis yang dapat menyebabkan masalah psikologis pada penderitanya. Kecemasan pada penderita diabetes mellitus dapat disebabkan oleh kurangnya pengetahuan tentang komplikasi yang mengiringi perjalanan penyakitnya, dan riwayat paparan pengetahuan tentang diabetes mellitus. Diabetes self-managemen teducation (DSME) adalah proses berkelanjutan untuk memfasilitasi pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang diperlukan untuk perawatan diri prediabetes dan penderita diabetes. Tujuan : Penelitian ini mempunyai untuk mengetahui Pengaruh program Diabetes Self management Education terhadap tingkat kecemasan penderita Diabetes Melitus Tipe 2. Metode : Penelitian ini adalah penelitian quasy experiment. Desain yang digunakan dalam penelitian ini pretest dan post test without control group design. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling. Tahap analisis yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariate. Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik responden dan tingkat kecemasan sebelum dan sesudah perlakuan. Analisis bivariat bertujuan untuk menjelaskan pengaruh DSME terhadap tingkat kecemasan. Analisis data yang akan digunakan Uji analisis yang digunakan untuk melihat perbedaan pengaruh DSME terhadap tingkat kecemasan adalah t test. Hasil : Hail penelitian ini menunjukkan bahwa karakteristik responden berdasarkan usia paling banyak antara 56 – 65 tahun sebanyak 40 %, jenis kelamin responden terbanyak adalah perempuan sebanyak 60%, responden paling banyak mempunyai status menikah sebanyak 73,3 %, pekerjaan responden paling banyak adalah tidak bekerja sebanyak 60 %, responden paling banyak memiliki tingkat pendidikan SMA atau sederajat sebanyak 46,7 %, lama menderita responden terbanyak lebih dari 5 tahun sebanyak 66,67%. Tingkat kecemasan sebelum perlakuan responden dengan tingkat kecemasan sedang 80 % dan setelah perlakuan tingkat kecemasa sedang menurun 60 %. Tidak ada pengaruh DSME terhadap tingkat kecemasan penderita diabetes melitus tipe 2 di Desa Sinduadi. Dengan nilai p > 0,05.
{"title":"Pengaruh program diabetes self-management education terhadap tingkat kecemasan penderita diabetes melitus tipe 2 di Dusun Sinduadi Wilayah Kerja Puskesmas Mlati I","authors":"Anida Anida, Novi Istanti, Muryani Muryani","doi":"10.47317/mikki.v11i2.489","DOIUrl":"https://doi.org/10.47317/mikki.v11i2.489","url":null,"abstract":"Latar belakang : Diabetes mellitus merupakan sekelompok gangguan metabolic yang ditandai dengan terjadinya hiperglikemia karena kegagalan sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya. Diabetes Mellitus tipe 2 yang tidak terkontrol dapat menimbulkan komplikasi akut maupun kronis. Diabetes mellitus merupakan penyakit kronis yang dapat menyebabkan masalah psikologis pada penderitanya. Kecemasan pada penderita diabetes mellitus dapat disebabkan oleh kurangnya pengetahuan tentang komplikasi yang mengiringi perjalanan penyakitnya, dan riwayat paparan pengetahuan tentang diabetes mellitus. Diabetes self-managemen teducation (DSME) adalah proses berkelanjutan untuk memfasilitasi pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang diperlukan untuk perawatan diri prediabetes dan penderita diabetes. Tujuan : Penelitian ini mempunyai untuk mengetahui Pengaruh program Diabetes Self management Education terhadap tingkat kecemasan penderita Diabetes Melitus Tipe 2. Metode : Penelitian ini adalah penelitian quasy experiment. Desain yang digunakan dalam penelitian ini pretest dan post test without control group design. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling. Tahap analisis yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariate. Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik responden dan tingkat kecemasan sebelum dan sesudah perlakuan. Analisis bivariat bertujuan untuk menjelaskan pengaruh DSME terhadap tingkat kecemasan. Analisis data yang akan digunakan Uji analisis yang digunakan untuk melihat perbedaan pengaruh DSME terhadap tingkat kecemasan adalah t test. Hasil : Hail penelitian ini menunjukkan bahwa karakteristik responden berdasarkan usia paling banyak antara 56 – 65 tahun sebanyak 40 %, jenis kelamin responden terbanyak adalah perempuan sebanyak 60%, responden paling banyak mempunyai status menikah sebanyak 73,3 %, pekerjaan responden paling banyak adalah tidak bekerja sebanyak 60 %, responden paling banyak memiliki tingkat pendidikan SMA atau sederajat sebanyak 46,7 %, lama menderita responden terbanyak lebih dari 5 tahun sebanyak 66,67%. Tingkat kecemasan sebelum perlakuan responden dengan tingkat kecemasan sedang 80 % dan setelah perlakuan tingkat kecemasa sedang menurun 60 %. Tidak ada pengaruh DSME terhadap tingkat kecemasan penderita diabetes melitus tipe 2 di Desa Sinduadi. Dengan nilai p > 0,05.","PeriodicalId":304706,"journal":{"name":"Mikki: Majalah Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Indonesia","volume":"69 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122064017","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}