Pub Date : 2019-05-30DOI: 10.31943/investasi.v5i1.16
Lisa Kustina, Otika Safitri, Samsul Anwar
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kebijakan deviden dan capital gain terhadap harga saham. Penelitian ini menggunakan data sekunder. Jumlah sample dalam penelitian ini ada 15 perusahaan LQ45 yang menerbitkan saham dan membagikan deviden ataupun capital gain berturut-turut pada tahun 2014-2015. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Capital gain dan Kebijakan Deviden, sedangkan variable dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah harga saham. Pengujian hipotesis ini menggunakan uji regresi linear data panel dan diolah dengan menggunakan software eviews. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa variable kebijakan deviden tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham dan variable capital gain berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham pada perusahaan LQ45 tahun 2014-2015. This study aims to determine the effect of dividend policy and capital gain on stock prices. This study uses secondary data. The number of samples in this study were 15 LQ45 companies that issued shares and distributed dividends or capital gains in a row in 2014-2015. The independent variable used in this study is Capital gain and Dividend Policy, while the dependent variable used in this study is the stock price. Testing this hypothesis uses a linear data panel regression test and processed using software eviews. The results of this study indicate that the dividend policy variable does not significantly influence stock prices and variable capital gains significantly influence stock prices in LQ45 companies in 2014-2015
{"title":"KEBIJAKAN DEVIDEN DAN CAPITAL GAIN: PENGARUHNYA TERHADAP HARGA SAHAM","authors":"Lisa Kustina, Otika Safitri, Samsul Anwar","doi":"10.31943/investasi.v5i1.16","DOIUrl":"https://doi.org/10.31943/investasi.v5i1.16","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kebijakan deviden dan capital gain terhadap harga saham. Penelitian ini menggunakan data sekunder. Jumlah sample dalam penelitian ini ada 15 perusahaan LQ45 yang menerbitkan saham dan membagikan deviden ataupun capital gain berturut-turut pada tahun 2014-2015. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Capital gain dan Kebijakan Deviden, sedangkan variable dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah harga saham. Pengujian hipotesis ini menggunakan uji regresi linear data panel dan diolah dengan menggunakan software eviews. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa variable kebijakan deviden tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham dan variable capital gain berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham pada perusahaan LQ45 tahun 2014-2015. \u0000This study aims to determine the effect of dividend policy and capital gain on stock prices. This study uses secondary data. The number of samples in this study were 15 LQ45 companies that issued shares and distributed dividends or capital gains in a row in 2014-2015. The independent variable used in this study is Capital gain and Dividend Policy, while the dependent variable used in this study is the stock price. Testing this hypothesis uses a linear data panel regression test and processed using software eviews. The results of this study indicate that the dividend policy variable does not significantly influence stock prices and variable capital gains significantly influence stock prices in LQ45 companies in 2014-2015","PeriodicalId":31029,"journal":{"name":"Jurnal Akuntansi dan Investasi","volume":"4 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"80510826","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-05-30DOI: 10.31943/investasi.v5i1.19
Imas Khaeriyah Primasari
Perbankan sebagai lembaga keuangan rentan dengan berbagai risiko oleh sebab itu, karena fungsi bank maka, perlu diterapkan prinsip kehati-hatian dalam dunia perbankan. Peranan bank sebagai lembaga keuangan tidak pernah lepas dari masalah pembiayaan. Bahkan kegiatan bank sebagai lembaga keuangan, pemberian pembiayaan adalah kegiatan utamanya, permasalahan 1. Bagaimanakah Pengaturan Prinsip kehati-hatian dalam Undang-undang Perbankan? 2 Bagaimanakah Implementasi Prinsip Kehati-hatian Dalam Hukum Perbankan, Tinjaun Pustaka Pengertian Prinsip Kehati-Hatian Prinsip Kehati-hatian berasal dari kata “hati-hati” (prudent) yang erat kaitannya dengan fungsi pengawasan bank dan manajemen bank. Prudent dapat juga diterjemahkan dengan bijaksana, namun dalam dunia perbankan istilah itu digunakan dan diterjemahkan dengan hati-hati atau kehati-hatian, hasil penelitian menyatakan bahwa Pengaturan Prinsip Kehati-hatian (Prudential Prindiple) Dalam Undang- undang Perbankan pasal 2 Undang-undangf Nomor 10 Tahun 1988 sebagai perubahan atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang perbankan, bahwa perbankan Indonesia dalam melakukan usahanya berasaskan demokrasi ekonomi dengan menggunakan prinsip kehati-hatian. Ada satu pasal dalam Undang-undang Perbankan, yang secara eksplisit mengandung subtansi prinsip kehati-hatian, yakni pasal 29 ayat 2,3 dan 4 Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998, Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia pasal 25 ayat 1 mengatur mengenai wewenang Bank Indonesia untuk mengatur mengenai prinsip kehati-hatian bagi usaha bank dengan menyatakan bahwa ”Dalam rangka melaksanakan tugas mengatur bank, Bank Indonesia berwenang menetapkan ketentuan-ketentuan perbankan yang memuat prinsip kehati – hatian. Implementasi prinsip kehati-hatian dalam hukum perbankan Pada ayat (1) dijelaskan bahwa ketentuan-ketentuan perbankan yang memuat prinsip kehati-hatian bertujuan untuk memberikan rambu-rambu bagi penyelenggaraan kegiatan usaha perbankan guna mewujudkan sistem perbankan yang sehat. Mengingat pentingnya tujuan mewujudkan sistem perbankan yang sehat, maka peraturan-peraturan di bidang perbankan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia harus didukung dengan sanksi-sanksi yang adil. Pengaturan bank berdasarkan prinsip kehati-hatian tersebut disesuaikan pula dengan standar yang berlaku secara internasional
{"title":"IMPLEMENTASI PRINSIP KEHATI-HATIAN DALAM PERBANKAN","authors":"Imas Khaeriyah Primasari","doi":"10.31943/investasi.v5i1.19","DOIUrl":"https://doi.org/10.31943/investasi.v5i1.19","url":null,"abstract":"Perbankan sebagai lembaga keuangan rentan dengan berbagai risiko oleh sebab itu, karena fungsi bank maka, perlu diterapkan prinsip kehati-hatian dalam dunia perbankan. Peranan bank sebagai lembaga keuangan tidak pernah lepas dari masalah pembiayaan. Bahkan kegiatan bank sebagai lembaga keuangan, pemberian pembiayaan adalah kegiatan utamanya, permasalahan 1. Bagaimanakah Pengaturan Prinsip kehati-hatian dalam Undang-undang Perbankan? 2 Bagaimanakah Implementasi Prinsip Kehati-hatian Dalam Hukum Perbankan, Tinjaun Pustaka Pengertian Prinsip Kehati-Hatian Prinsip Kehati-hatian berasal dari kata “hati-hati” (prudent) yang erat kaitannya dengan fungsi pengawasan bank dan manajemen bank. Prudent dapat juga diterjemahkan dengan bijaksana, namun dalam dunia perbankan istilah itu digunakan dan diterjemahkan dengan hati-hati atau kehati-hatian, hasil penelitian menyatakan bahwa Pengaturan Prinsip Kehati-hatian (Prudential Prindiple) Dalam Undang- undang Perbankan pasal 2 Undang-undangf Nomor 10 Tahun 1988 sebagai perubahan atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang perbankan, bahwa perbankan Indonesia dalam melakukan usahanya berasaskan demokrasi ekonomi dengan menggunakan prinsip kehati-hatian. Ada satu pasal dalam Undang-undang Perbankan, yang secara eksplisit mengandung subtansi prinsip kehati-hatian, yakni pasal 29 ayat 2,3 dan 4 Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998, Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia pasal 25 ayat 1 mengatur mengenai wewenang Bank Indonesia untuk mengatur mengenai prinsip kehati-hatian bagi usaha bank dengan menyatakan bahwa ”Dalam rangka melaksanakan tugas mengatur bank, Bank Indonesia berwenang menetapkan ketentuan-ketentuan perbankan yang memuat prinsip kehati – hatian. Implementasi prinsip kehati-hatian dalam hukum perbankan Pada ayat (1) dijelaskan bahwa ketentuan-ketentuan perbankan yang memuat prinsip kehati-hatian bertujuan untuk memberikan rambu-rambu bagi penyelenggaraan kegiatan usaha perbankan guna mewujudkan sistem perbankan yang sehat. Mengingat pentingnya tujuan mewujudkan sistem perbankan yang sehat, maka peraturan-peraturan di bidang perbankan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia harus didukung dengan sanksi-sanksi yang adil. Pengaturan bank berdasarkan prinsip kehati-hatian tersebut disesuaikan pula dengan standar yang berlaku secara internasional","PeriodicalId":31029,"journal":{"name":"Jurnal Akuntansi dan Investasi","volume":"43 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"76484703","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-05-30DOI: 10.31943/investasi.v5i1.14
Meddy Nurpratama
Human resources are a very important part for every company to achieve the goals to be achieved. Company goals can be achieved through high employee performance. The management of the company must be able to increase employee performance by paying attention to factors such as discipline and compensation. Results of research on company performance, PD. Bumi Wiralodra Indramayu in the 2013-2018 period experienced a decline in performance. This study aims to determine the effect of: work discipline on employee performance; compensation for employee performance; and the influence of work discipline and compensation together on employee performance in PD. Bumi Wiralodra Indramayu. The method used in this study is associative, which aims to determine the relationship between two or more variables. Data collection techniques by means of field research, literature study, data analysis and a population of 30 people and the determination of the sample using total sampling. The data analysis follows descriptive analysis, normality test, multicollinearity and multiple regression analysis. The results showed that work discipline had a significant effect on employee performance with a significance value of 0.000 <0.05; compensation has a significant effect on employee performance with a significance value of 0.006 <0.05. Work discipline and compensation together have a significant influence on employee performance in PD. Bumi Wiralodra Indramayu, a significance value of 0.000 <0.05 while the influence of work discipline and compensation on employee performance is 91.9%. The remaining 8.1% is influenced by other factors. Employee performance can be increased if discipline and compensation are considered by the company management. The enactment of regulations that are accompanied by appropriate sanctions will encourage high work discipline and the management of the company to try to meet the needs of employees through appropriate compensation
{"title":"PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PD. BUMI WIRALODRA INDRAMAYU","authors":"Meddy Nurpratama","doi":"10.31943/investasi.v5i1.14","DOIUrl":"https://doi.org/10.31943/investasi.v5i1.14","url":null,"abstract":"Human resources are a very important part for every company to achieve the goals to be achieved. Company goals can be achieved through high employee performance. The management of the company must be able to increase employee performance by paying attention to factors such as discipline and compensation. Results of research on company performance, PD. Bumi Wiralodra Indramayu in the 2013-2018 period experienced a decline in performance. This study aims to determine the effect of: work discipline on employee performance; compensation for employee performance; and the influence of work discipline and compensation together on employee performance in PD. Bumi Wiralodra Indramayu. The method used in this study is associative, which aims to determine the relationship between two or more variables. Data collection techniques by means of field research, literature study, data analysis and a population of 30 people and the determination of the sample using total sampling. The data analysis follows descriptive analysis, normality test, multicollinearity and multiple regression analysis. The results showed that work discipline had a significant effect on employee performance with a significance value of 0.000 <0.05; compensation has a significant effect on employee performance with a significance value of 0.006 <0.05. Work discipline and compensation together have a significant influence on employee performance in PD. Bumi Wiralodra Indramayu, a significance value of 0.000 <0.05 while the influence of work discipline and compensation on employee performance is 91.9%. The remaining 8.1% is influenced by other factors. Employee performance can be increased if discipline and compensation are considered by the company management. The enactment of regulations that are accompanied by appropriate sanctions will encourage high work discipline and the management of the company to try to meet the needs of employees through appropriate compensation","PeriodicalId":31029,"journal":{"name":"Jurnal Akuntansi dan Investasi","volume":"20 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"84896645","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-05-30DOI: 10.31943/investasi.v5i1.15
Nunung Nurhayati, A. Restiani
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian berdasarkan tujuan penelitian yaitu metode asosiatif dan metode deskriptif, metode asosiatif yaitu penelitian yang menguji hubungan atau hubungan antara variabel, dua variabel atau lebih. Penelitian dilakukan pada CV. Seribu Wajah adalah perusahaan swasta yang bergerak dalam penyediaan jasa di bidang General Suplier dan Kontraktor. Berlokasi di Jalan Raya Tegalurung Ruko Balongan Pratama No.03-04 Balongan – Indramayu. CV. Seribu Wajah berdiri pada tahun 2010 dalam bentuk Perseroan Komanditer (CV. Seribu Wajah). Hasil penelitian menunjukkan bahwa peranan NPV memberikan pengaruh terhadap investasi mesin sebesar 32,70%, sedangkan sisanya 67,30% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti. Sedangkan IRR memberikan pengaruh terhadap investasi mesin sebesar 100% atau memiliki pengaruh mutlak karena IRR merupakan indikator tingkat efisiensi dari suatu investasi. Artinya NPV dan IRR secara bersama-sama berperan terhadap keputusan investasi mesin pada CV. Seribu Wajah
{"title":"PERANAN NET PRESENT VALUE (NPV) DAN INTERNAL RATE OF RETUR (IRR) DALAM KEPUTUSAN INVESTASI MESIN","authors":"Nunung Nurhayati, A. Restiani","doi":"10.31943/investasi.v5i1.15","DOIUrl":"https://doi.org/10.31943/investasi.v5i1.15","url":null,"abstract":"Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian berdasarkan tujuan penelitian yaitu metode asosiatif dan metode deskriptif, metode asosiatif yaitu penelitian yang menguji hubungan atau hubungan antara variabel, dua variabel atau lebih. Penelitian dilakukan pada CV. Seribu Wajah adalah perusahaan swasta yang bergerak dalam penyediaan jasa di bidang General Suplier dan Kontraktor. Berlokasi di Jalan Raya Tegalurung Ruko Balongan Pratama No.03-04 Balongan – Indramayu. CV. Seribu Wajah berdiri pada tahun 2010 dalam bentuk Perseroan Komanditer (CV. Seribu Wajah). Hasil penelitian menunjukkan bahwa peranan NPV memberikan pengaruh terhadap investasi mesin sebesar 32,70%, sedangkan sisanya 67,30% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti. Sedangkan IRR memberikan pengaruh terhadap investasi mesin sebesar 100% atau memiliki pengaruh mutlak karena IRR merupakan indikator tingkat efisiensi dari suatu investasi. Artinya NPV dan IRR secara bersama-sama berperan terhadap keputusan investasi mesin pada CV. Seribu Wajah","PeriodicalId":31029,"journal":{"name":"Jurnal Akuntansi dan Investasi","volume":"2 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"80005303","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-05-30DOI: 10.31943/investasi.v5i1.18
Surianti
Penelitian ini bertujuan mengetahui Pengaruh Disiplin kerja dan Komunikasi terhadap Kinerja karyawan Studi Kasus di Perum Jasa Tirta II Divisi Pengelolaan Air III Kantor Seksi Patrol. Data diperoleh melalui angket terhadap 32 karyawan di Perum Jasa Tirta II Divisi Pengelolaan Air III Kantor Seksi Patrol. Kesimpulan penelitian tentang Disiplin kerja dan Komunikasi terhadap Kinerja karyawan Studi Kasus Perum Jasa Tirta II Divisi Pengelolaan Air III Kantor Seksi Patrol adalah: Hasil analisis korelasi Disiplin kerja (X1) terhadap Kinerja karyawan (Y) adalah sebesar 0,099 membuktikan bahwa pengaruh Disiplin kerja terhadap Kinerja karyawan termasuk dalam kategori sangat rendah. Hasil analisis korelasi Komunikasi (X2) terhadap kinerja karyawan (Y) adalah sebesar 0,297 membuktikan bahwa pengaruh Komunikasi terhadap kinerja termasuk dalam kategori rendah. Hasil analisis korelasi Disiplin kerja (X1) dan Komunikasi (X2) terhadap Kinerja karyawan (Y) secara total sebesar 0,324 hal ini membuktikan bahwa pengaruh Disiplin kerja (X1) dan Komunikasi (X2) Terhadap Kinerja karyawan (Y) termasuk dalam kategori rendah. Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi yang diberikan Disiplin kerja terhadap Kinerja karyawan, maka dapat diperoleh dengan menghitung koefisien determinasi. Berdasarkan perhitungan didapat bahwa Disiplin kerja terhadap Kinerja karyawan memiliki kontribusi sebesar 9,801%. Sedangkan sisanya 90,199% dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya yang tidak diteliti. Berdasarkan perhitungan tersebut maka diketahui bahwa t hitung sebesar 2,086. Selanjutnya dibandingkan dengan harga t tabel. Untuk kesalahan 5% atau taraf kepercayaan 95% dengan uji dua pihak dengan dk (derajat kebebasan) = 47-2 = 45 didapat t tabel sebesar 2,021. Dengan demikian harga t hitung > t tabel yaitu 2,086 > 2,021, artinya bahwa hipotesis alternatif (Ha) diterima dan Ho ditolak. Artinya, terdapat pengaruh yang signifikan antara Komunikasi (X2) terhadap Kinerja karyawan (Y). Untuk mengetahui apakah suatu hipotesis diterima atau ditolak maka dilakukan uji t, dengan ketentuan: Ho; r = 0 tidak ada pengaruh antara Disiplin kerja dan Komunikasi terhadap Kinerja karyawan Ha; r ≠ 0 ada pengaruh antara Disiplin kerja dan Komunikasi terhadap Kinerja karyawan Berdasarkan perhitungan tersebut maka diketahui bahwa t hitung sebesar 0,151. Selanjutnya dibandingkan dengan harga t tabel. Untuk kesalahan 5% atau taraf kepercayaan 95% dengan uji dua pihak dengan dk (derajat kebebasan) = 47-2 = 45 didapat t tabel sebesar 2,021. Dengan demikian harga t hitung < t tabel yaitu 0,151 < 2,021, artinya bahwa hipotesis alternatif (Ha) ditolak dan Ho diterima. Artinya, tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Disiplin kerja (X1) dan Komunikasi (X2) terhadap Kinerja
{"title":"PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN KOMUNIKASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PERUM JASA TIRTA II DIVISI PENGELOLAAN AIR III KANTOR SEKSI PATROL KABUPATEN INDRAMAYU","authors":"Surianti","doi":"10.31943/investasi.v5i1.18","DOIUrl":"https://doi.org/10.31943/investasi.v5i1.18","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan mengetahui Pengaruh Disiplin kerja dan Komunikasi terhadap Kinerja karyawan Studi Kasus di Perum Jasa Tirta II Divisi Pengelolaan Air III Kantor Seksi Patrol. Data diperoleh melalui angket terhadap 32 karyawan di Perum Jasa Tirta II Divisi Pengelolaan Air III Kantor Seksi Patrol. Kesimpulan penelitian tentang Disiplin kerja dan Komunikasi terhadap Kinerja karyawan Studi Kasus Perum Jasa Tirta II Divisi Pengelolaan Air III Kantor Seksi Patrol adalah: Hasil analisis korelasi Disiplin kerja (X1) terhadap Kinerja karyawan (Y) adalah sebesar 0,099 membuktikan bahwa pengaruh Disiplin kerja terhadap Kinerja karyawan termasuk dalam kategori sangat rendah. Hasil analisis korelasi Komunikasi (X2) terhadap kinerja karyawan (Y) adalah sebesar 0,297 membuktikan bahwa pengaruh Komunikasi terhadap kinerja termasuk dalam kategori rendah. Hasil analisis korelasi Disiplin kerja (X1) dan Komunikasi (X2) terhadap Kinerja karyawan (Y) secara total sebesar 0,324 hal ini membuktikan bahwa pengaruh Disiplin kerja (X1) dan Komunikasi (X2) Terhadap Kinerja karyawan (Y) termasuk dalam kategori rendah. Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi yang diberikan Disiplin kerja terhadap Kinerja karyawan, maka dapat diperoleh dengan menghitung koefisien determinasi. Berdasarkan perhitungan didapat bahwa Disiplin kerja terhadap Kinerja karyawan memiliki kontribusi sebesar 9,801%. Sedangkan sisanya 90,199% dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya yang tidak diteliti. Berdasarkan perhitungan tersebut maka diketahui bahwa t hitung sebesar 2,086. Selanjutnya dibandingkan dengan harga t tabel. Untuk kesalahan 5% atau taraf kepercayaan 95% dengan uji dua pihak dengan dk (derajat kebebasan) = 47-2 = 45 didapat t tabel sebesar 2,021. Dengan demikian harga t hitung > t tabel yaitu 2,086 > 2,021, artinya bahwa hipotesis alternatif (Ha) diterima dan Ho ditolak. Artinya, terdapat pengaruh yang signifikan antara Komunikasi (X2) terhadap Kinerja karyawan (Y). Untuk mengetahui apakah suatu hipotesis diterima atau ditolak maka dilakukan uji t, dengan ketentuan: Ho; r = 0 tidak ada pengaruh antara Disiplin kerja dan Komunikasi terhadap Kinerja karyawan Ha; r ≠ 0 ada pengaruh antara Disiplin kerja dan Komunikasi terhadap Kinerja karyawan Berdasarkan perhitungan tersebut maka diketahui bahwa t hitung sebesar 0,151. Selanjutnya dibandingkan dengan harga t tabel. Untuk kesalahan 5% atau taraf kepercayaan 95% dengan uji dua pihak dengan dk (derajat kebebasan) = 47-2 = 45 didapat t tabel sebesar 2,021. Dengan demikian harga t hitung < t tabel yaitu 0,151 < 2,021, artinya bahwa hipotesis alternatif (Ha) ditolak dan Ho diterima. Artinya, tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Disiplin kerja (X1) dan Komunikasi (X2) terhadap Kinerja ","PeriodicalId":31029,"journal":{"name":"Jurnal Akuntansi dan Investasi","volume":"7 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"83897264","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-11-30DOI: 10.31943/investasi.v4i2.12
Surianti
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas produk dan harga terhadap loyalitas pelanggan pada produk Floridina di PT. Multi Inti Parahiyangan Depo Jatibarang, Indramayu. Data diperoleh dengan observasi, wawancara dan kuisioner terhadap 94 responden pelanggan PT. Multi Inti Parahiyangan. Kualitas produk Floridina pada PT. Multi Inti Parahiyangan yaitu mencapai 79,90% termasuk kedalam kategori baik. Tingkat harga pada produk Floridina pada PT. Multi Inti Parahiyangan yaitu mencapai 90,85 % termasuk ke dalam kategori Sangat Baik. Loyalitas pelanggan pada produk Floridina di PT. Multi Inti Parahiyangan yaitu mencapai 88,66 % termasuk ke dalam kategori Sangat Baik. Hasil dari persamaan analisis regresi berganda untuk dua prediktor diperoleh Y= (-6,437) + 1,079 X1 + (-0,0125) X2 Hasil analisis korelasi X1 terhadap Y yaitu r x1y = 0,12 membuktikan bahwa terdapat pengaruh kualitas produk terhadap loyalitas pelanggan yang sangat rendah dan positif. Sedangkan besarnya pengaruh X1 terhadap Y dapat dilihat dari hasil koefisien determinasi kd x1y = sebesar 1,45% dan sisanya 98,55% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti. Hasil Uji hipotesis dengan menggunakan uji (t) diperoleh t hitung x1y = 1,160 dengan ttabel = 1,980 sehingga (1,160 < 1,980) maka Hipotesis awal diterima dan Hipotesis alternatif ditolak. Hasil analisis korelasi X2 terhadap Y yaitu r x2y = (- 0,81) membuktikan bahwa terdapat hubungan pengaruh harga terhadap loyalitas pelanggan yang sangat kuat dan negatif. Sedangkan besarnya pengaruh X2 terhadap Y dapat diihat dari hasil koefisien determinasi kd x2y = sebesar 65,61% Sedangkan sisanya 34,39% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti. Uji hipotesis dengan menggunakan uji (t) diperoleh t hitung x2y = (- 13,324) dengan ttabel = 1,980 sehingga (- 13,324 < 1,980) maka Hipotesis awal diterima dan Hipotesis alternatif ditolak. Hasil analisis korelasi X1 dan X2 terhadap Y yaitu r x1x2y = 0,342 menunjukkan bahwa terdapat pengaruh kualitas produk dan harga terhadap loyalitas pelanggan yang rendah dan positif. Dan besarnya pengaruh X1 dan X2 terhadap Y dari hasil koefisien determinasi kd x1x2y = 11,67% sedangkan sisanya 88,33% dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya yang tidak diteliti. Uji hipotesis dengan menggunakan uji (t) diperoleh t hitung x1x2y = 35,633 dengan ttabel = 1,980 sehingga (35,633 > 1,980) maka Hipotesis alternatif diterima dan Hipotesis awal ditolak
{"title":"PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN HARGA TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN PADA PELANGGAN PRODUK FLORIDINA","authors":"Surianti","doi":"10.31943/investasi.v4i2.12","DOIUrl":"https://doi.org/10.31943/investasi.v4i2.12","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas produk dan harga terhadap loyalitas pelanggan pada produk Floridina di PT. Multi Inti Parahiyangan Depo Jatibarang, Indramayu. Data diperoleh dengan observasi, wawancara dan kuisioner terhadap 94 responden pelanggan PT. Multi Inti Parahiyangan. Kualitas produk Floridina pada PT. Multi Inti Parahiyangan yaitu mencapai 79,90% termasuk kedalam kategori baik. Tingkat harga pada produk Floridina pada PT. Multi Inti Parahiyangan yaitu mencapai 90,85 % termasuk ke dalam kategori Sangat Baik. Loyalitas pelanggan pada produk Floridina di PT. Multi Inti Parahiyangan yaitu mencapai 88,66 % termasuk ke dalam kategori Sangat Baik. Hasil dari persamaan analisis regresi berganda untuk dua prediktor diperoleh Y= (-6,437) + 1,079 X1 + (-0,0125) X2 Hasil analisis korelasi X1 terhadap Y yaitu r x1y = 0,12 membuktikan bahwa terdapat pengaruh kualitas produk terhadap loyalitas pelanggan yang sangat rendah dan positif. Sedangkan besarnya pengaruh X1 terhadap Y dapat dilihat dari hasil koefisien determinasi kd x1y = sebesar 1,45% dan sisanya 98,55% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti. Hasil Uji hipotesis dengan menggunakan uji (t) diperoleh t hitung x1y = 1,160 dengan ttabel = 1,980 sehingga (1,160 < 1,980) maka Hipotesis awal diterima dan Hipotesis alternatif ditolak. Hasil analisis korelasi X2 terhadap Y yaitu r x2y = (- 0,81) membuktikan bahwa terdapat hubungan pengaruh harga terhadap loyalitas pelanggan yang sangat kuat dan negatif. Sedangkan besarnya pengaruh X2 terhadap Y dapat diihat dari hasil koefisien determinasi kd x2y = sebesar 65,61% Sedangkan sisanya 34,39% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti. Uji hipotesis dengan menggunakan uji (t) diperoleh t hitung x2y = (- 13,324) dengan ttabel = 1,980 sehingga (- 13,324 < 1,980) maka Hipotesis awal diterima dan Hipotesis alternatif ditolak. Hasil analisis korelasi X1 dan X2 terhadap Y yaitu r x1x2y = 0,342 menunjukkan bahwa terdapat pengaruh kualitas produk dan harga terhadap loyalitas pelanggan yang rendah dan positif. Dan besarnya pengaruh X1 dan X2 terhadap Y dari hasil koefisien determinasi kd x1x2y = 11,67% sedangkan sisanya 88,33% dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya yang tidak diteliti. Uji hipotesis dengan menggunakan uji (t) diperoleh t hitung x1x2y = 35,633 dengan ttabel = 1,980 sehingga (35,633 > 1,980) maka Hipotesis alternatif diterima dan Hipotesis awal ditolak","PeriodicalId":31029,"journal":{"name":"Jurnal Akuntansi dan Investasi","volume":"11 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"83285672","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-11-30DOI: 10.31943/investasi.v4i2.8
Nandan A Hidayat, Moaraj Hasan
Hasil analisis korelasi citra merek terhadap persepsi konsumen adalah korelasi r12 = 0,429 membuktikan bahwa terdapat pengaruh citra merek terhadap persepsi konsumen dengan kategori sedang. Hasil analisis determinasinya adalah Kd = 18,40% berarti citra merek memiliki kontribusi terhadap persepsi konsumen sebesar 18,40% Sedangkan sisanya 81,60% dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya yang tidak diteliti. Dan hasil uji hipotesisnya adalah th = 3,829 sedangkan t tabel dengan taraf keyakinan 5% dan derajat kebebasan dk= n-2= 67-2= 65, maka t hitung = 3,829 Karena t hitung lebih besar dari t tabel yaitu sebesar (3,829 > 1,997), maka Ha diterima dan Ho ditolak, artinya “ada pengaruh citra merek terhadap persepsi konsumen. Hasil analisis korelasi antara persepsi konsumen dengan keputusan pembelian adalah korelasi r2y = 0,392 membuktikan bahwa terdapat pengaruh persepsi konsumen terhadap keputusan pembelian dengan kategori rendah. Hasil analisis determinasinya adalah Kd = 27,66% berarti persepsi konsumen memiliki kontribusi terhadap keputusan pembelian sebesar 27,66% Sedangkan sisanya 72,34% dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya yang tidak diteliti. Dan hasil uji hipotesisnya adalah th = 3,436 sedangkan t tabel dengan taraf keyakinan 5% dan derajat kebebasan dk= n-2= 67-2= 65, maka t table = 3,436 Karena t hitung lebih besar dari t tabel yaitu sebesar (3,436 > 1,997), maka Ha diterima dan Ho ditolak, artinya “ada pengaruh keputusan pembelian terhadap persepsi konsumen. Hasil analisis korelasi citra merek terhadap keputusan pembelian melalui motivasi adalah korelasi r12y = 0,639 membuktikan bahwa terdapat pengaruh citra merek terhadap keputusan pembelian melalui persepsi konsumen dengan kategori kuat. Hasil analisis determinasinya adalah Kd = 40,88% berarti citra merek terhadap keputusan pembelian melalui persepsi konsumen memiliki kontribusi sebesar 40,88% Sedangkan sisanya 59,12% dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya yang tidak diteliti. Dan hasil uji hipotesisnya adalah th = 6,695 sedangkan t tabel dengan taraf keyakinan 5% dan derajat kebebasan dk= n-2= 67-2= 65, maka t table = 6,695 Karena t hitung lebih besar dari t tabel yaitu sebesar (6,695 > 1,997), maka Ha diterima dan Ho ditolak, artinya “ada pengaruh citra merek terhadap persepsi konsumen melalui keputusan pembelian”
{"title":"PENGARUH CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MELALUI PERSEPSI KONSUMEN PADA PT. PERMATA MOTOR YAMAHA JATIBARANG","authors":"Nandan A Hidayat, Moaraj Hasan","doi":"10.31943/investasi.v4i2.8","DOIUrl":"https://doi.org/10.31943/investasi.v4i2.8","url":null,"abstract":"Hasil analisis korelasi citra merek terhadap persepsi konsumen adalah korelasi r12 = 0,429 membuktikan bahwa terdapat pengaruh citra merek terhadap persepsi konsumen dengan kategori sedang. Hasil analisis determinasinya adalah Kd = 18,40% berarti citra merek memiliki kontribusi terhadap persepsi konsumen sebesar 18,40% Sedangkan sisanya 81,60% dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya yang tidak diteliti. Dan hasil uji hipotesisnya adalah th = 3,829 sedangkan t tabel dengan taraf keyakinan 5% dan derajat kebebasan dk= n-2= 67-2= 65, maka t hitung = 3,829 Karena t hitung lebih besar dari t tabel yaitu sebesar (3,829 > 1,997), maka Ha diterima dan Ho ditolak, artinya “ada pengaruh citra merek terhadap persepsi konsumen. Hasil analisis korelasi antara persepsi konsumen dengan keputusan pembelian adalah korelasi r2y = 0,392 membuktikan bahwa terdapat pengaruh persepsi konsumen terhadap keputusan pembelian dengan kategori rendah. Hasil analisis determinasinya adalah Kd = 27,66% berarti persepsi konsumen memiliki kontribusi terhadap keputusan pembelian sebesar 27,66% Sedangkan sisanya 72,34% dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya yang tidak diteliti. Dan hasil uji hipotesisnya adalah th = 3,436 sedangkan t tabel dengan taraf keyakinan 5% dan derajat kebebasan dk= n-2= 67-2= 65, maka t table = 3,436 Karena t hitung lebih besar dari t tabel yaitu sebesar (3,436 > 1,997), maka Ha diterima dan Ho ditolak, artinya “ada pengaruh keputusan pembelian terhadap persepsi konsumen. Hasil analisis korelasi citra merek terhadap keputusan pembelian melalui motivasi adalah korelasi r12y = 0,639 membuktikan bahwa terdapat pengaruh citra merek terhadap keputusan pembelian melalui persepsi konsumen dengan kategori kuat. Hasil analisis determinasinya adalah Kd = 40,88% berarti citra merek terhadap keputusan pembelian melalui persepsi konsumen memiliki kontribusi sebesar 40,88% Sedangkan sisanya 59,12% dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya yang tidak diteliti. Dan hasil uji hipotesisnya adalah th = 6,695 sedangkan t tabel dengan taraf keyakinan 5% dan derajat kebebasan dk= n-2= 67-2= 65, maka t table = 6,695 Karena t hitung lebih besar dari t tabel yaitu sebesar (6,695 > 1,997), maka Ha diterima dan Ho ditolak, artinya “ada pengaruh citra merek terhadap persepsi konsumen melalui keputusan pembelian”","PeriodicalId":31029,"journal":{"name":"Jurnal Akuntansi dan Investasi","volume":"35 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89354886","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-11-30DOI: 10.31943/investasi.v4i2.10
Fitria Damayanti, Ika Widyastuti
Dalam melakukan penelitian, peneliti melihat secara konkrit dan akurat dengan mengumpulkan data laporan keuangan PD BPR PK Balongan dari tahun 2012 sampai tahun 2017. Untuk menganalisis data peneliti melakukan analisis, korelasi, koefisien determinan, uji hipotesis parsial dan simultan. Berdasarkan analisis, didapatkan koefisien korelasi Modal Sendiri terhadap Return on Invesment (ROI) sebesar 0,38 yang berarti Modal Sendiri mempunyai hubungan yang rendah dan berbanding terbalik terhadap Return on Invesment (ROI). Nilai koefisien determinasi yang diperoleh sebesar 14,44 %, hal ini menunjukan bahwa Modal Sendiri mempunyai kontribusi terhadap Return on Invesment (ROI) sebesar 14,44 %, adapun sisanya dipengaruhi oleh faktor lain, dan berdasarkan hasil yang diperoleh dalam uji hipotesis adalah bahwa thitung = 0,822 sedangkan dari Ttabel 2,776 dengan taraf kesalahan 5% sebesar 2,776. Atau - 1,720 < 2,776 sehingga H0 diterima dan Ha ditolak. Koefisien korelasi Dana Pihak Ketiga terhadap Return on Invesment (ROI) sebesar 0,67 yang berarti Dana Pihak Ketiga mempunyai hubungan yang kuat dan berbanding terbalik terhadap Return on Invesment (ROI). Nilai koefisien detrminasi yang diperoleh sebesar 44,89 %, hal ini menunjukan bahwa Dana Pihak Ketiga mempunyai kontribusi terhadap Return on Invesment (ROI). sebesar 44,89 %, adapun sisanya dipengaruhi oleh faktor lain, dan berdasarkan hasil yang diperoleh dalam uji hipotesis adalah bahwa thitung = 1,805 sedangkan dari Ttabel 2,776 dengan taraf kesalahan 5% sebesar 2,776. Atau 1,805< 2,776 sehingga H0 diterima dan Ha ditolak. Koefisien korelasi Modal Sendiri dan Dana Pihak Ketiga secara bersama- sama terhadap Return on Invesment (ROI) sebesar 0,42 yang berarti Modal Sendiri dan Dana Pihak Ketiga secara bersama-sama mempunyai hubungan yang sedang dan searah terhadap Return on Invesment (ROI). Nilai koefisien determinasi yang diperoleh sebesar 16,81%, hal ini menunjukan bahwa Modal Sendiri dan Dana Pihak Ketiga secara bersama-sama mempunyai kontribusi terhadap Return on Invesment sebesar 16,81%, adapun sisanya dipengaruhi oleh faktor lain, dan berdasarkan hasil yang diperoleh dalam uji hipotesis adalah bahwa thitung = 0,302 sedangkan dari Ttabel dengan taraf kesalahan 5% sebesar 9,55. Atau 0,302<9,55 sehingga H0 diterima dan Ha ditolak.
{"title":"PENGARUH MODAL SENDIRI DAN DANA PIHAK KETIGA TERHADAP RETURN ON INVESMENT (ROI)","authors":"Fitria Damayanti, Ika Widyastuti","doi":"10.31943/investasi.v4i2.10","DOIUrl":"https://doi.org/10.31943/investasi.v4i2.10","url":null,"abstract":"Dalam melakukan penelitian, peneliti melihat secara konkrit dan akurat dengan mengumpulkan data laporan keuangan PD BPR PK Balongan dari tahun 2012 sampai tahun 2017. Untuk menganalisis data peneliti melakukan analisis, korelasi, koefisien determinan, uji hipotesis parsial dan simultan. Berdasarkan analisis, didapatkan koefisien korelasi Modal Sendiri terhadap Return on Invesment (ROI) sebesar 0,38 yang berarti Modal Sendiri mempunyai hubungan yang rendah dan berbanding terbalik terhadap Return on Invesment (ROI). Nilai koefisien determinasi yang diperoleh sebesar 14,44 %, hal ini menunjukan bahwa Modal Sendiri mempunyai kontribusi terhadap Return on Invesment (ROI) sebesar 14,44 %, adapun sisanya dipengaruhi oleh faktor lain, dan berdasarkan hasil yang diperoleh dalam uji hipotesis adalah bahwa thitung = 0,822 sedangkan dari Ttabel 2,776 dengan taraf kesalahan 5% sebesar 2,776. Atau - 1,720 < 2,776 sehingga H0 diterima dan Ha ditolak. Koefisien korelasi Dana Pihak Ketiga terhadap Return on Invesment (ROI) sebesar 0,67 yang berarti Dana Pihak Ketiga mempunyai hubungan yang kuat dan berbanding terbalik terhadap Return on Invesment (ROI). Nilai koefisien detrminasi yang diperoleh sebesar 44,89 %, hal ini menunjukan bahwa Dana Pihak Ketiga mempunyai kontribusi terhadap Return on Invesment (ROI). sebesar 44,89 %, adapun sisanya dipengaruhi oleh faktor lain, dan berdasarkan hasil yang diperoleh dalam uji hipotesis adalah bahwa thitung = 1,805 sedangkan dari Ttabel 2,776 dengan taraf kesalahan 5% sebesar 2,776. Atau 1,805< 2,776 sehingga H0 diterima dan Ha ditolak. Koefisien korelasi Modal Sendiri dan Dana Pihak Ketiga secara bersama- sama terhadap Return on Invesment (ROI) sebesar 0,42 yang berarti Modal Sendiri dan Dana Pihak Ketiga secara bersama-sama mempunyai hubungan yang sedang dan searah terhadap Return on Invesment (ROI). Nilai koefisien determinasi yang diperoleh sebesar 16,81%, hal ini menunjukan bahwa Modal Sendiri dan Dana Pihak Ketiga secara bersama-sama mempunyai kontribusi terhadap Return on Invesment sebesar 16,81%, adapun sisanya dipengaruhi oleh faktor lain, dan berdasarkan hasil yang diperoleh dalam uji hipotesis adalah bahwa thitung = 0,302 sedangkan dari Ttabel dengan taraf kesalahan 5% sebesar 9,55. Atau 0,302<9,55 sehingga H0 diterima dan Ha ditolak.","PeriodicalId":31029,"journal":{"name":"Jurnal Akuntansi dan Investasi","volume":"4 4 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"83716507","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-11-30DOI: 10.31943/investasi.v4i2.11
Galih Purnama Siddik
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh indikator makro ekonomi Indonesia yaitu Nilai Tukar Rupiah dan suku bunga SBI terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia. Periode penelitian yang digunakan adalah dari tahun 2015 sampai dengan 2017, data yang diambil adalah data persemester. Objek dalam penelitian ini adalah Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia yang penelitiannya dilakukan di Galeri Bursa Efek Indonesia Swadaya Gunung Djati Cirebon. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Asosiatif yakni untuk mengetahui hubungan Nilai Tukar Rupiah dan Suku Bunga SBI terhadap Indeks Harga Saham Gabungan dengan cara mengumpulkan data berdasarkan fakta-fakta yang ada.Berdasarkan hasil analisis uji t dan uji f, pada perhitungan uji t ditemukan Nilai Tukar Rupiah diketahui thitung sebesar -0,43. Digunakan uji dua pihak, dengan taraf signifikansi 5% dan derajat kebebasan (dk) 6 - 2 = 4 didapatkan nilai tabel sebesar 2,776. Karena thitung < dari ttabel -0,43 < 2,776), maka H0 diterima dan Ha ditolak, artinya tidak ada pengaruh antara Nilai Tukar Rupiah terhadap IHSG. Dan Suku Bunga SBI diketahui thitung sebesar -1,01. Digunakan uji dua pihak, dengan taraf signifikansi 5% dan derajat kebebasan (dk) 6 - 2 = 4 didapatkan nilai tabel sebesar 2,776. Karena thitung < dari ttabel (-1,01 < 2,776), maka H0 diterima dan Ha ditolak, artinya tidak ada pengaruh antara Suku Bunga SBI terhadap IHSG. Sedangkan hasil uji f diketahui fhitung sebesar 0,17. Dengan taraf signifikansi 5%, derajat kebebasan (dk) penyebut 6 - 2 - 1 = 3 serta derajat kebebasan (dk) pembilang = 2, didapatkan nilai ftabel sebesar 9,55, karena fhitung < dari ftabel (0,17 < 9,55), H0 diterima dan Ha ditolak, artinya menerima dugaan yang menyatakan bahwa tidak terdapat pegaruh Nilai Tukar Rupiah dan Suku Bunga SBI terhadap IHSG.
{"title":"PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH DAN SUKU BUNGA SBI TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA","authors":"Galih Purnama Siddik","doi":"10.31943/investasi.v4i2.11","DOIUrl":"https://doi.org/10.31943/investasi.v4i2.11","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh indikator makro ekonomi Indonesia yaitu Nilai Tukar Rupiah dan suku bunga SBI terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia. Periode penelitian yang digunakan adalah dari tahun 2015 sampai dengan 2017, data yang diambil adalah data persemester. Objek dalam penelitian ini adalah Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia yang penelitiannya dilakukan di Galeri Bursa Efek Indonesia Swadaya Gunung Djati Cirebon. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Asosiatif yakni untuk mengetahui hubungan Nilai Tukar Rupiah dan Suku Bunga SBI terhadap Indeks Harga Saham Gabungan dengan cara mengumpulkan data berdasarkan fakta-fakta yang ada.Berdasarkan hasil analisis uji t dan uji f, pada perhitungan uji t ditemukan Nilai Tukar Rupiah diketahui thitung sebesar -0,43. Digunakan uji dua pihak, dengan taraf signifikansi 5% dan derajat kebebasan (dk) 6 - 2 = 4 didapatkan nilai tabel sebesar 2,776. Karena thitung < dari ttabel -0,43 < 2,776), maka H0 diterima dan Ha ditolak, artinya tidak ada pengaruh antara Nilai Tukar Rupiah terhadap IHSG. Dan Suku Bunga SBI diketahui thitung sebesar -1,01. Digunakan uji dua pihak, dengan taraf signifikansi 5% dan derajat kebebasan (dk) 6 - 2 = 4 didapatkan nilai tabel sebesar 2,776. Karena thitung < dari ttabel (-1,01 < 2,776), maka H0 diterima dan Ha ditolak, artinya tidak ada pengaruh antara Suku Bunga SBI terhadap IHSG. Sedangkan hasil uji f diketahui fhitung sebesar 0,17. Dengan taraf signifikansi 5%, derajat kebebasan (dk) penyebut 6 - 2 - 1 = 3 serta derajat kebebasan (dk) pembilang = 2, didapatkan nilai ftabel sebesar 9,55, karena fhitung < dari ftabel (0,17 < 9,55), H0 diterima dan Ha ditolak, artinya menerima dugaan yang menyatakan bahwa tidak terdapat pegaruh Nilai Tukar Rupiah dan Suku Bunga SBI terhadap IHSG.","PeriodicalId":31029,"journal":{"name":"Jurnal Akuntansi dan Investasi","volume":"168 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"76113901","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-11-30DOI: 10.31943/investasi.v4i2.9
Noerdjanah Rahayuningsih, Toandi
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Harga dan Gaya Hidup Terhadap Keputusan Pembelian pada PT. Putra Mulya Citra Mobil Dealer Kawasaki Cirebon. Data pada penelitian ini diperoleh dengan observasi, wawancara, dan menggunakan koesioner yang dibagikan kepada 65 responden yang semuanya merupakan konsumen PT. Putra Mulya Citra Mobil Dealer Kawasaki Cirebon.Variabel independen penelitian ini adalah Harga dan Gaya Hidup, Keputusan Pembelian menjadi variabel dependen. Pengujian korelasi menunjukan bahwa ketiga variabel independen yang diteliti yaitu variabel Harga dan Gaya Hidup, terbukti berepengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependenya keputusan pembelian yaitu X1.Y diperoleh nilai 0,569 artinya harga terhadap keputusan pembelian termasuk dalam kategori sedang. X2.Y diperoleh nilai 0,513 artinya gaya hidup terhadap keputusan pembelian termasuk kategori sedang, X1.X2 diperoleh nilai 0,763 artinya harga terhadap gaya hidup termasuk dalam kategori kuat. X1 dan X2 terhadap Y diperoleh nilai 0,581 artinya harga dan gaya hidup terhadap keputusan pembelian termasuk dalam kategori sedang. Hasil koefisien determinasi kd X1.Y = 32,3% yang berarti besarnya hubungan harga terhadap keputusan pembelian adalah 32,3% sedangkan sisanya 67,7% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti. Kd X2.Y = 63% yang berarti besarnya pengaruh gaya hidup terhadap keputusan pembelian adalah 63% sedangkan sisanya 37 % dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti. Kemudian kd X1.X2 terhadap Y= 33,7 % yang berarti besarnya harga dan gaya hidup terhadap keputusan pembelian adalah 33,7 % sedangkan sisanya 66,3% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti.
{"title":"PENGARUH HARGA DAN GAYA HIDUP (LIFE STYLE) TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOTOR KAWASAKI NINJA 250 CC DI CIREBON","authors":"Noerdjanah Rahayuningsih, Toandi","doi":"10.31943/investasi.v4i2.9","DOIUrl":"https://doi.org/10.31943/investasi.v4i2.9","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Harga dan Gaya Hidup Terhadap Keputusan Pembelian pada PT. Putra Mulya Citra Mobil Dealer Kawasaki Cirebon. Data pada penelitian ini diperoleh dengan observasi, wawancara, dan menggunakan koesioner yang dibagikan kepada 65 responden yang semuanya merupakan konsumen PT. Putra Mulya Citra Mobil Dealer Kawasaki Cirebon.Variabel independen penelitian ini adalah Harga dan Gaya Hidup, Keputusan Pembelian menjadi variabel dependen. Pengujian korelasi menunjukan bahwa ketiga variabel independen yang diteliti yaitu variabel Harga dan Gaya Hidup, terbukti berepengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependenya keputusan pembelian yaitu X1.Y diperoleh nilai 0,569 artinya harga terhadap keputusan pembelian termasuk dalam kategori sedang. X2.Y diperoleh nilai 0,513 artinya gaya hidup terhadap keputusan pembelian termasuk kategori sedang, X1.X2 diperoleh nilai 0,763 artinya harga terhadap gaya hidup termasuk dalam kategori kuat. X1 dan X2 terhadap Y diperoleh nilai 0,581 artinya harga dan gaya hidup terhadap keputusan pembelian termasuk dalam kategori sedang. Hasil koefisien determinasi kd X1.Y = 32,3% yang berarti besarnya hubungan harga terhadap keputusan pembelian adalah 32,3% sedangkan sisanya 67,7% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti. Kd X2.Y = 63% yang berarti besarnya pengaruh gaya hidup terhadap keputusan pembelian adalah 63% sedangkan sisanya 37 % dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti. Kemudian kd X1.X2 terhadap Y= 33,7 % yang berarti besarnya harga dan gaya hidup terhadap keputusan pembelian adalah 33,7 % sedangkan sisanya 66,3% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti.","PeriodicalId":31029,"journal":{"name":"Jurnal Akuntansi dan Investasi","volume":"326 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"80368486","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}