Pub Date : 2016-12-02DOI: 10.24843/LKJITI.2016.v07.i03.p07
P. N. M. Weking, I. P. A. Bayupati, I. N. Piarsa
atmosfer satunya adalah Lightning Whistler. Lightning Whistler merupakan bentuk elektromagnetik yang terdengar dalam bentuk suara seperti siulan sesaat setelah kilat berlangsung pada lapisan magnetosfer dan ionosfer. Gelombang siulan yang merambat frekuensi radio disebut whistler wave. Aplikasi Pendeteksi Titik Koordinat Frekuensi Lightning Whistler yang dikembangkan pada penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi dan memperoleh titik koordinat whistler wave. Deteksi Lightning Whistler dilakukan melalui penerapan metode Short Time Fourier Transform (STFT), image processing, dan morphology image. Metode STFT bertujuan untuk melakukan konversi data audio menjadi citra spektogram. Image processing diterapkan pada citra spektogram untuk menghilangkan noise. Proses morphology image diterapkan pada hasil image processing bertujuan untuk mempertebal sinyal gelombang whistler sehingga mempermudah melakukan pendeteksian titik koordinat yang dilakukan pada proses akhir. Aplikasi ini mampu mendeteksi titik koordinat dari sinyal whistler wave berupa informasi lokasi titik koordinat sinyal yang dimunculkan dan jumlah sinyal yang terdeteksi berdasarkan periode dan waktu. Abstract Unusual activities of earth can be seen by human on a certain time caused by some earth activities change. One of them is the phenomena on atmosphere namely Lightning Whistler. Lightning Whistler is an electromagnetic wave that happens after a lighting on the magnetosphere and ionosphere, where a sound like a whistle is produced. This wave that traverse on radio frequency is called as whistler wave. This research proposed an application for detecting the frequency coordinate of a lightning whistler. The proposed application used STFT, image processing, and morphology image. STFT method is used to convert audio data into spectrogram image data. Afterwards, spectrogram image is processed by using image processing method to reduce noise. Finally, morphology image method is implemented to thicken the whistler wave signal to simplify the detection of coordinate. The proposed application can detect coordinate of a whistler wave signal, in the form of coordinate location, and the number of detected signal, based on time and period.
{"title":"Rancang Bangun Aplikasi Pendeteksi Titik Koordinat Frekuensi Lightning Whistler","authors":"P. N. M. Weking, I. P. A. Bayupati, I. N. Piarsa","doi":"10.24843/LKJITI.2016.v07.i03.p07","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/LKJITI.2016.v07.i03.p07","url":null,"abstract":"atmosfer satunya adalah Lightning Whistler. Lightning Whistler merupakan bentuk elektromagnetik yang terdengar dalam bentuk suara seperti siulan sesaat setelah kilat berlangsung pada lapisan magnetosfer dan ionosfer. Gelombang siulan yang merambat frekuensi radio disebut whistler wave. Aplikasi Pendeteksi Titik Koordinat Frekuensi Lightning Whistler yang dikembangkan pada penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi dan memperoleh titik koordinat whistler wave. Deteksi Lightning Whistler dilakukan melalui penerapan metode Short Time Fourier Transform (STFT), image processing, dan morphology image. Metode STFT bertujuan untuk melakukan konversi data audio menjadi citra spektogram. Image processing diterapkan pada citra spektogram untuk menghilangkan noise. Proses morphology image diterapkan pada hasil image processing bertujuan untuk mempertebal sinyal gelombang whistler sehingga mempermudah melakukan pendeteksian titik koordinat yang dilakukan pada proses akhir. Aplikasi ini mampu mendeteksi titik koordinat dari sinyal whistler wave berupa informasi lokasi titik koordinat sinyal yang dimunculkan dan jumlah sinyal yang terdeteksi berdasarkan periode dan waktu. Abstract Unusual activities of earth can be seen by human on a certain time caused by some earth activities change. One of them is the phenomena on atmosphere namely Lightning Whistler. Lightning Whistler is an electromagnetic wave that happens after a lighting on the magnetosphere and ionosphere, where a sound like a whistle is produced. This wave that traverse on radio frequency is called as whistler wave. This research proposed an application for detecting the frequency coordinate of a lightning whistler. The proposed application used STFT, image processing, and morphology image. STFT method is used to convert audio data into spectrogram image data. Afterwards, spectrogram image is processed by using image processing method to reduce noise. Finally, morphology image method is implemented to thicken the whistler wave signal to simplify the detection of coordinate. The proposed application can detect coordinate of a whistler wave signal, in the form of coordinate location, and the number of detected signal, based on time and period.","PeriodicalId":31196,"journal":{"name":"Lontar Komputer","volume":"1 1","pages":"193"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2016-12-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"https://sci-hub-pdf.com/10.24843/LKJITI.2016.v07.i03.p07","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"68899976","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2016-10-06DOI: 10.24843/LKJITI.7.2.23073
Suar Wibawa, A. O. Sudana, P. W. Buana
Multi-sensor communication system uses RS-485 standard communication connecting each microcontroller-based data processing unit to form BUS topology network. The advantages of this communication system are: connectivity (easy to connecting devices on a network), scalability (flexibility to expand the network), more resistant to noise, andeasier maintenance. The System is built using Master-Slave communication approach model. This system need to filter every data packet on communication channel because every device that connect in this network can hear every data packet across this network. Multi Processor Communication (MPC) modelis applied to reduce processor’s burden in inspecting every data packet, so the processor that work in slave side only need to inspect the message for itself without inspecting every data packet across the communication chanel.
{"title":"Sistem Komunikasi Modul Sensor Jamak Berbasiskan Mikrokontroler Menggunakan Serial Rs-485 Mode Multi Processor Communication (Mpc)","authors":"Suar Wibawa, A. O. Sudana, P. W. Buana","doi":"10.24843/LKJITI.7.2.23073","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/LKJITI.7.2.23073","url":null,"abstract":"Multi-sensor communication system uses RS-485 standard communication connecting each microcontroller-based data processing unit to form BUS topology network. The advantages of this communication system are: connectivity (easy to connecting devices on a network), scalability (flexibility to expand the network), more resistant to noise, andeasier maintenance. The System is built using Master-Slave communication approach model. This system need to filter every data packet on communication channel because every device that connect in this network can hear every data packet across this network. Multi Processor Communication (MPC) modelis applied to reduce processor’s burden in inspecting every data packet, so the processor that work in slave side only need to inspect the message for itself without inspecting every data packet across the communication chanel.","PeriodicalId":31196,"journal":{"name":"Lontar Komputer","volume":"7 1","pages":"123-132"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2016-10-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"68900935","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2016-10-06DOI: 10.24843/LKJITI.7.2.21312
I. Permana, I. Putra, I. Sasmita
Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) merupakan proses yang tidak terpisahkan dari Negara Indonesia sebagai negara demokrasi. Pilkades saat ini masih menggunakan sistem pemungutan suara (voting) secara konvensional, menggunakan media kertas untuk melakukan proses pemilihan. Pelaksanaan sistem voting konvensional tersebut mempunyai banyak kelemahan seperti menghitung hasil voting relatif lebih lama dan menggunakan perhitungan manual. Perkembangan dan kemajuan teknologi informasi saat ini dapat dimanfaatkan untuk mendukung pelaksanaan voting Pilkades secara lebih baik yang menjadi solusi cerdas akan kemajuan teknologi yang dapat menggantikan sistem voting konvensional, yaitu dengan media sistem elektronik voting (e-voting) menggunakan teknologi smart card sebagai kartu pemilih. Sistem dikemas dalam bentuk aplikasi yang dipasang/di-install pada komputer dan reader/writer tools sebagai media untuk membaca/menulis pada smart card. Sistem e-voting Pilkades dengan teknologi smart card telah berhasil dijalankan dan menghasilkan dashboard hasil voting Pilkades dengan menunjukkan jumlah voting dalam bentuk angka, persentase (%), grafik dan diagram.
{"title":"Rancang Bangun Sistem Pilkades Menggunakan Teknologi Smart Card Sebagai Kartu Pemilih","authors":"I. Permana, I. Putra, I. Sasmita","doi":"10.24843/LKJITI.7.2.21312","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/LKJITI.7.2.21312","url":null,"abstract":"Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) merupakan proses yang tidak terpisahkan dari Negara Indonesia sebagai negara demokrasi. Pilkades saat ini masih menggunakan sistem pemungutan suara (voting) secara konvensional, menggunakan media kertas untuk melakukan proses pemilihan. Pelaksanaan sistem voting konvensional tersebut mempunyai banyak kelemahan seperti menghitung hasil voting relatif lebih lama dan menggunakan perhitungan manual. Perkembangan dan kemajuan teknologi informasi saat ini dapat dimanfaatkan untuk mendukung pelaksanaan voting Pilkades secara lebih baik yang menjadi solusi cerdas akan kemajuan teknologi yang dapat menggantikan sistem voting konvensional, yaitu dengan media sistem elektronik voting (e-voting) menggunakan teknologi smart card sebagai kartu pemilih. Sistem dikemas dalam bentuk aplikasi yang dipasang/di-install pada komputer dan reader/writer tools sebagai media untuk membaca/menulis pada smart card. Sistem e-voting Pilkades dengan teknologi smart card telah berhasil dijalankan dan menghasilkan dashboard hasil voting Pilkades dengan menunjukkan jumlah voting dalam bentuk angka, persentase (%), grafik dan diagram.","PeriodicalId":31196,"journal":{"name":"Lontar Komputer","volume":"7 1","pages":"83-92"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2016-10-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"68900871","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2016-10-06DOI: 10.24843/LKJITI.7.2.23072
S. KhurniawanEko, A. LaluAhmadS.Irfan, I. Widiartha
Network management tasks are performed by the Network Administrator such as gathering available network resources information. The SNMP (Simple Network Management Protocol) Technology provides flexibility for network administrators in managing the overall network from a single location.Agent based Network Monitoring Tools JAVA Application consists of Master agent whose job is to perform as well as the management agent Request and database access. The Request agent in charge for monitoring servers that implement SNMP4j library with multi -agent systems. For interface, Network Monitoring Tools application using web media as an administrator interface that can be used from anywhere and at anytime.The results of this study showed that the application as a Network Monitoring Tools are able to work with the percent error in the range of 0-18 % . Besides these applications generate trend data readout server more stable and faster than the application Cacti do. This is supported by the ability of the Request Agent to respond the level of server workloads
{"title":"Perancangan Network Monitoring Tools Menggunakan Autonomous Agent Java","authors":"S. KhurniawanEko, A. LaluAhmadS.Irfan, I. Widiartha","doi":"10.24843/LKJITI.7.2.23072","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/LKJITI.7.2.23072","url":null,"abstract":"Network management tasks are performed by the Network Administrator such as gathering available network resources information. The SNMP (Simple Network Management Protocol) Technology provides flexibility for network administrators in managing the overall network from a single location.Agent based Network Monitoring Tools JAVA Application consists of Master agent whose job is to perform as well as the management agent Request and database access. The Request agent in charge for monitoring servers that implement SNMP4j library with multi -agent systems. For interface, Network Monitoring Tools application using web media as an administrator interface that can be used from anywhere and at anytime.The results of this study showed that the application as a Network Monitoring Tools are able to work with the percent error in the range of 0-18 % . Besides these applications generate trend data readout server more stable and faster than the application Cacti do. This is supported by the ability of the Request Agent to respond the level of server workloads","PeriodicalId":31196,"journal":{"name":"Lontar Komputer","volume":"7 1","pages":"115-122"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2016-10-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"68900909","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2016-10-06DOI: 10.24843/LKJITI.2016.V07.I02.P04
B. Rahardjo, I. Pratama
Komputer forensik dan anti komputer forensik adalah dua bidang yang saling berlawanan. Komputer forensik dilakukan oleh ahli komputer forensik guna memperoleh data dan bukti akurat dari kasus cyber crime untuk penyelidikan, sedangkan anti komputer forensik dilakukan oleh attacker untuk menghilangkan jejak sekaligus menyulitkan ahli komputer forensik dalam melakukan tugasnya. Bagi attacker, pemilihan tool anti komputer forensik yang default di mesin target, dinilai lebih efektif dan cepat dibandingkan menginstalasi terlebih dahulu di mesin korban. Untuk itu dipilihlah shred sebagai aplikasi anti komputer forensik pada mesin GNU/Linux. Jika anti forensik berhasil, ahli forensik akan sulit melakukan komputer forensik terhadap data yang menjadi barang bukti cyber crime. Paper ini memaparkan mengenai anti forensik yang dilakukan oleh attacker terhadap mesin remote GNU/Linux untuk kasus cyber crime di jaringan komputer. Anti forensik dilakukan menggunakan shred terhadap file syslog untuk menghapus jejak kejahatan sekaligus menyulitkan proses forensik oleh ahli komputer forensik. Pengujian dilakukan pada 3 buah komputer berbasis GNU/Linux pada intranet Lab Sinyal Sistem ITB. Masing - masing bertindak sebagai mesin target (server), mesin firewall, dan mesin attacker. Dilakukan proses anti komputer forensik dan komputer forensik di mesin server. Hasil pengujian dicatat dan dianalisa untuk kemudian ditarik kesimpulan.
{"title":"Pengujian Dan Analisa Anti Komputer Forensik Menggunakan Shred Tool","authors":"B. Rahardjo, I. Pratama","doi":"10.24843/LKJITI.2016.V07.I02.P04","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/LKJITI.2016.V07.I02.P04","url":null,"abstract":"Komputer forensik dan anti komputer forensik adalah dua bidang yang saling berlawanan. Komputer forensik dilakukan oleh ahli komputer forensik guna memperoleh data dan bukti akurat dari kasus cyber crime untuk penyelidikan, sedangkan anti komputer forensik dilakukan oleh attacker untuk menghilangkan jejak sekaligus menyulitkan ahli komputer forensik dalam melakukan tugasnya. Bagi attacker, pemilihan tool anti komputer forensik yang default di mesin target, dinilai lebih efektif dan cepat dibandingkan menginstalasi terlebih dahulu di mesin korban. Untuk itu dipilihlah shred sebagai aplikasi anti komputer forensik pada mesin GNU/Linux. Jika anti forensik berhasil, ahli forensik akan sulit melakukan komputer forensik terhadap data yang menjadi barang bukti cyber crime. Paper ini memaparkan mengenai anti forensik yang dilakukan oleh attacker terhadap mesin remote GNU/Linux untuk kasus cyber crime di jaringan komputer. Anti forensik dilakukan menggunakan shred terhadap file syslog untuk menghapus jejak kejahatan sekaligus menyulitkan proses forensik oleh ahli komputer forensik. Pengujian dilakukan pada 3 buah komputer berbasis GNU/Linux pada intranet Lab Sinyal Sistem ITB. Masing - masing bertindak sebagai mesin target (server), mesin firewall, dan mesin attacker. Dilakukan proses anti komputer forensik dan komputer forensik di mesin server. Hasil pengujian dicatat dan dianalisa untuk kemudian ditarik kesimpulan.","PeriodicalId":31196,"journal":{"name":"Lontar Komputer","volume":"7 1","pages":"104-114"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2016-10-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"https://sci-hub-pdf.com/10.24843/LKJITI.2016.V07.I02.P04","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"68899277","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2016-06-10DOI: 10.24843/LKJITI.2016.V07.I02.P01
Sitta Rahayu, I. N. Piarsa, P. W. Buana
Pengolahan Daerah Aliran Sungai sangat penting karena semakin terawatnya DAS akan semakin kecil pula resiko terjadinya bencana yang disebabkan oleh meluapnya air sungai. Perawatan DAS bisa dilakukan dengan baik jika informasi mengenai DAS tersebut lengkap, namun sampai saat ini informasi yang tersedia masih kurang. Hal ini disebabkan sulitnya untuk melakukan pengumpulan data DAS sehingga diperlukan sebuah sistem yang bisa digunakan untuk melakukan pengolahan data DAS. Sistem yang akan digunakan adalah Sistem Informasi Geografis Pemetaan Daerah Aliran Sungai Berbasis Web. Sistem ini merupakan sistem yang dapat dimanfaatkan untuk melakukan pendataan dan pemetaan DAS dengan menggunakan peta dari Google Maps. Fitur polyline yang dimiliki oleh Google Maps dapat digunakan untuk menggambarkan sebuah jaringan sungai dan panjang genangan banjir, library geometry digunakan untuk menghitung panjang polyline, fitur marker digunakan untuk menggambarkan lokasi bendungan dan titik rawan banjir dari sebuah sungai dan fitur polygon digunakan untuk menggambarkan batas DAS. Sistem ini melakukan pendataan DAS dengan dua cara, yaitu digitasi dan input koordinat yang dilakukan oleh admin. Hasil dari pendataan DAS dapat memberikan informasi bagi pengguna tentang lokasi bendungan beserta deskripsinya, jaringan sungai dalam DAS, titik rawan banjir, panjang genangan banjir dan batas dari DAS beserta deskripsinya.
{"title":"Sistem Informasi Geografis Pemetaan Daerah Aliran Sungai Berbasis Web","authors":"Sitta Rahayu, I. N. Piarsa, P. W. Buana","doi":"10.24843/LKJITI.2016.V07.I02.P01","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/LKJITI.2016.V07.I02.P01","url":null,"abstract":"Pengolahan Daerah Aliran Sungai sangat penting karena semakin terawatnya DAS akan semakin kecil pula resiko terjadinya bencana yang disebabkan oleh meluapnya air sungai. Perawatan DAS bisa dilakukan dengan baik jika informasi mengenai DAS tersebut lengkap, namun sampai saat ini informasi yang tersedia masih kurang. Hal ini disebabkan sulitnya untuk melakukan pengumpulan data DAS sehingga diperlukan sebuah sistem yang bisa digunakan untuk melakukan pengolahan data DAS. Sistem yang akan digunakan adalah Sistem Informasi Geografis Pemetaan Daerah Aliran Sungai Berbasis Web. Sistem ini merupakan sistem yang dapat dimanfaatkan untuk melakukan pendataan dan pemetaan DAS dengan menggunakan peta dari Google Maps. Fitur polyline yang dimiliki oleh Google Maps dapat digunakan untuk menggambarkan sebuah jaringan sungai dan panjang genangan banjir, library geometry digunakan untuk menghitung panjang polyline, fitur marker digunakan untuk menggambarkan lokasi bendungan dan titik rawan banjir dari sebuah sungai dan fitur polygon digunakan untuk menggambarkan batas DAS. Sistem ini melakukan pendataan DAS dengan dua cara, yaitu digitasi dan input koordinat yang dilakukan oleh admin. Hasil dari pendataan DAS dapat memberikan informasi bagi pengguna tentang lokasi bendungan beserta deskripsinya, jaringan sungai dalam DAS, titik rawan banjir, panjang genangan banjir dan batas dari DAS beserta deskripsinya.","PeriodicalId":31196,"journal":{"name":"Lontar Komputer","volume":"212 1","pages":"746-757"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2016-06-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"https://sci-hub-pdf.com/10.24843/LKJITI.2016.V07.I02.P01","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"68899558","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2016-04-26DOI: 10.24843/LKJITI.7.1.20499
I. Azimi, Aulia Azimi
Keputusan yang tepat di bidang ekonomi nasional hanya dapat diperoleh dengan adanya data ekonomi nasional yang berkualitas. Sayangnya, proses pengumpulan data yang benar, akurat dan lengkap secara nasional tersebut masih mahal dan membutuhkan waktu lama. Oleh karena itu, penelitian ini menawarkan metode crowdsourcing sebagai metode alternatif menuju proses pengumpulan data nasional yang berbiaya murah dan bersifat dinamis. Dengan studi kasus pengumpulan data harga komoditas pokok secara nasional, metode ini terbukti dapat memberdayakan masyarakat umum sebagai pemilik data untuk melaporkan sendiri data harga komoditas di daerahnya melalui aplikasi Android yang disediakan secara gratis di Google Play Store. Penelitian ini dilakukan selama setahun, dari 2 Januari sampai 31 Desember 2015. Di akhir masa penelitian, tercatat 7.442 orang telah berpartisipasi secara aktif dengan distribusi yang merata di seluruh propinsi di Indonesia. Jumlah pengguna baru mencapai 34 orang per hari dengan data masuk mencapai lebih dari 400 data per hari, dan terus meningkat.
{"title":"Pengembangan Aplikasi Android Penghimpun Data Ekonomi Nasional Berbasis Crowdsourcing","authors":"I. Azimi, Aulia Azimi","doi":"10.24843/LKJITI.7.1.20499","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/LKJITI.7.1.20499","url":null,"abstract":"Keputusan yang tepat di bidang ekonomi nasional hanya dapat diperoleh dengan adanya data ekonomi nasional yang berkualitas. Sayangnya, proses pengumpulan data yang benar, akurat dan lengkap secara nasional tersebut masih mahal dan membutuhkan waktu lama. Oleh karena itu, penelitian ini menawarkan metode crowdsourcing sebagai metode alternatif menuju proses pengumpulan data nasional yang berbiaya murah dan bersifat dinamis. Dengan studi kasus pengumpulan data harga komoditas pokok secara nasional, metode ini terbukti dapat memberdayakan masyarakat umum sebagai pemilik data untuk melaporkan sendiri data harga komoditas di daerahnya melalui aplikasi Android yang disediakan secara gratis di Google Play Store. Penelitian ini dilakukan selama setahun, dari 2 Januari sampai 31 Desember 2015. Di akhir masa penelitian, tercatat 7.442 orang telah berpartisipasi secara aktif dengan distribusi yang merata di seluruh propinsi di Indonesia. Jumlah pengguna baru mencapai 34 orang per hari dengan data masuk mencapai lebih dari 400 data per hari, dan terus meningkat.","PeriodicalId":31196,"journal":{"name":"Lontar Komputer","volume":"7 1","pages":"61-70"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2016-04-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"68900807","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2016-04-26DOI: 10.24843/LKJITI.7.1.19648
Komang Gede Kurniadi, I. P. A. Bayupati, I. N. W. Putra
Penghitungan Gross Primary Production yang memanfaatkan data penginderaan jauh dapat dilakukan dengan aplikasi penginderaan jauh komersil. Penghitungan Gross Primary Production pada aplikasi penginderaan jauh komersil dilakukan secara manual. Penghitungan dengan cara manual ini dikarenakan aplikasi tersebut tidak menyediakan fungsi khusus untuk memungkinkan pengguna dapat menghitung Gross Primary Production. Penelitian ini bertujuan untuk merancang sebuah aplikasi penginderaan jauh yang khusus digunakan untuk melakukan penghitungan Gross Primary Production untuk daerah Denpasar. Aplikasi yang dibuat adalah aplikasi yang dapat menerima input berupa data penginderaan jauh yaitu citra satelit Landsat 8 OLI and TIRS dan file metadata. Rumus-rumus dan data pendukung yang diperlukan untuk menghitung Gross Primary Production diimplementasi pada aplikasi untuk dapat mengolah citra secara otomatis. Fitur-fitur tambahan seperti parsing data dari file metadata, cropping, masking dan zoom juga disediakan pada aplikasi untuk mempermudah pengguna dalam melakukan penghitungan Gross Primary Production. Aplikasi dapat menghasilkan informasi berupa nilai Gross Primary Production yang dituangkan dalam bentuk gambar dengan segmentasi warna, luas dari masing-masing segmen dan nilai Gross Primary Production rata-rata, minimum dan maksimum.
{"title":"Aplikasi Penghitungan Gross Primary Production dari Data Penginderaan Jauh","authors":"Komang Gede Kurniadi, I. P. A. Bayupati, I. N. W. Putra","doi":"10.24843/LKJITI.7.1.19648","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/LKJITI.7.1.19648","url":null,"abstract":"Penghitungan Gross Primary Production yang memanfaatkan data penginderaan jauh dapat dilakukan dengan aplikasi penginderaan jauh komersil. Penghitungan Gross Primary Production pada aplikasi penginderaan jauh komersil dilakukan secara manual. Penghitungan dengan cara manual ini dikarenakan aplikasi tersebut tidak menyediakan fungsi khusus untuk memungkinkan pengguna dapat menghitung Gross Primary Production. Penelitian ini bertujuan untuk merancang sebuah aplikasi penginderaan jauh yang khusus digunakan untuk melakukan penghitungan Gross Primary Production untuk daerah Denpasar. Aplikasi yang dibuat adalah aplikasi yang dapat menerima input berupa data penginderaan jauh yaitu citra satelit Landsat 8 OLI and TIRS dan file metadata. Rumus-rumus dan data pendukung yang diperlukan untuk menghitung Gross Primary Production diimplementasi pada aplikasi untuk dapat mengolah citra secara otomatis. Fitur-fitur tambahan seperti parsing data dari file metadata, cropping, masking dan zoom juga disediakan pada aplikasi untuk mempermudah pengguna dalam melakukan penghitungan Gross Primary Production. Aplikasi dapat menghasilkan informasi berupa nilai Gross Primary Production yang dituangkan dalam bentuk gambar dengan segmentasi warna, luas dari masing-masing segmen dan nilai Gross Primary Production rata-rata, minimum dan maksimum.","PeriodicalId":31196,"journal":{"name":"Lontar Komputer","volume":"7 1","pages":"31-39"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2016-04-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"68900226","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2016-04-26DOI: 10.24843/LKJITI.2016.V07.I01.P01
Siryantini Nurul Adnin, I. Widiartha, I. Suksmadana
Augmented Reality (AR) adalah suatu lingkungan yang memasukkan objek virtual 3D ke dalam lingkungan nyata secara real-time. Penelitian ini memasukkan teknologi AR ke dalam Catalog penjualan rumah, sehingga Catalog rumah ini menjadi lebih real dengan adanya objek 3D di dalamnya. Aplikasi ini berjalan pada platform mobile Android, dimana aplikasi AR ini memerlukan video streaming yang diambil dari kamera Smartphone sebagai sumber masukan, kemudian aplikasi ini akan melacak dan mendeteksi marker (penanda) dengan menggunakan system tracking, setelah marker terdeteksi, model rumah 3D pada Catalog akan muncul diatas marker seolah-olah model rumah tersebut nyata. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan sebuah aplikasi yang dapat menampilkan model rumah 3D sehingga dapat membantu para pembeli untuk mengetahui dengan baik rumah yang akan dibeli, serta akan mempermudah seller rumah sebagai media promosi kepada konsumen. Untuk pembuatan objek 3D digunakan dua macam Software yaitu Sweet Home 3D dan Blender, sedangkan untuk membuat aplikasi dalam pemograman (Coding) digunakan Software Unity 3D dengan menggunakan bahasa pemograman C#. Aplikasi Catalog Desain Rumah ini dibuat melalui beberapa tahapan yaitu pembuatan objek 3D, pembuatan marker dan perancangan aplikasi. Hasil akhirnya terdiri dari dua bentuk yaitu dalam bentuk fisik (Media cetak berupa Catalog) yang berisikan marker pada beberapa halamannya dan aplikasi Augmented Reality berbasis Android dalam bentuk .apk yang kemudian diinstal pada Smartphone, dimana keduanya saling melengkapi.
{"title":"Pembuatan Aplikasi Catalog 3D Desain Rumah Sebagai Sarana Promosi Dengan Menggunakan Unity 3D","authors":"Siryantini Nurul Adnin, I. Widiartha, I. Suksmadana","doi":"10.24843/LKJITI.2016.V07.I01.P01","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/LKJITI.2016.V07.I01.P01","url":null,"abstract":"Augmented Reality (AR) adalah suatu lingkungan yang memasukkan objek virtual 3D ke dalam lingkungan nyata secara real-time. Penelitian ini memasukkan teknologi AR ke dalam Catalog penjualan rumah, sehingga Catalog rumah ini menjadi lebih real dengan adanya objek 3D di dalamnya. Aplikasi ini berjalan pada platform mobile Android, dimana aplikasi AR ini memerlukan video streaming yang diambil dari kamera Smartphone sebagai sumber masukan, kemudian aplikasi ini akan melacak dan mendeteksi marker (penanda) dengan menggunakan system tracking, setelah marker terdeteksi, model rumah 3D pada Catalog akan muncul diatas marker seolah-olah model rumah tersebut nyata. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan sebuah aplikasi yang dapat menampilkan model rumah 3D sehingga dapat membantu para pembeli untuk mengetahui dengan baik rumah yang akan dibeli, serta akan mempermudah seller rumah sebagai media promosi kepada konsumen. Untuk pembuatan objek 3D digunakan dua macam Software yaitu Sweet Home 3D dan Blender, sedangkan untuk membuat aplikasi dalam pemograman (Coding) digunakan Software Unity 3D dengan menggunakan bahasa pemograman C#. Aplikasi Catalog Desain Rumah ini dibuat melalui beberapa tahapan yaitu pembuatan objek 3D, pembuatan marker dan perancangan aplikasi. Hasil akhirnya terdiri dari dua bentuk yaitu dalam bentuk fisik (Media cetak berupa Catalog) yang berisikan marker pada beberapa halamannya dan aplikasi Augmented Reality berbasis Android dalam bentuk .apk yang kemudian diinstal pada Smartphone, dimana keduanya saling melengkapi.","PeriodicalId":31196,"journal":{"name":"Lontar Komputer","volume":"7 1","pages":"676-687"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2016-04-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"https://sci-hub-pdf.com/10.24843/LKJITI.2016.V07.I01.P01","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"68899247","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2016-04-26DOI: 10.24843/LKJITI.2016.V07.I01.P03
Socrates Adi guna, A. Akbar, Mohammad Sonhaji Akbar, A. Z. Arifin, Darlis Herumurti
Naive Bayes merupakan salah satu metode data mining yang umum digunakan dalam klasifikasi dokumen berbasis text. Kelebihan dari metode ini adalah algoritma yang sederhana dengan kompleksitas perhitungan yang rendah. Akan tetapi, pada metode Naive Bayes terdapat kelemahan dimana sifat independensi dari fitur Naive Bayes tidak dapat selalu diterapkan sehingga akan berpengaruh pada tingkat akurasi perhitungan. Maka dari itu, metode Naive Bayes perlu dioptimasi dengan cara pemberian bobot mengunakan Gain Ratio. Namun, pemberian bobot pada Naive Bayes menimbulkan permasalahan pada penghitungan probabilitas setiap dokumen, dimana fitur yang tidak merepresentasikan kelas yang diuji banyak muncul sehingga terjadi kesalahan klasifikasi. Oleh karena itu, pembobotan Naive Bayes masih belum optimal. Paper ini mengusulkan optimasi metode Naive Bayes mengunakan pembobotan Gain Ratio yang ditambahkan dengan metode pemilihan fitur pada kasus klasifikasi teks. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa optimasi metode Naive Bayes menggunakan pemilihan fitur dan pembobotan menghasilkan akurasi sebesar 94%.
{"title":"Optimasi Naive Bayes Dengan Pemilihan Fitur Dan Pembobotan Gain Ratio","authors":"Socrates Adi guna, A. Akbar, Mohammad Sonhaji Akbar, A. Z. Arifin, Darlis Herumurti","doi":"10.24843/LKJITI.2016.V07.I01.P03","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/LKJITI.2016.V07.I01.P03","url":null,"abstract":"Naive Bayes merupakan salah satu metode data mining yang umum digunakan dalam klasifikasi dokumen berbasis text. Kelebihan dari metode ini adalah algoritma yang sederhana dengan kompleksitas perhitungan yang rendah. Akan tetapi, pada metode Naive Bayes terdapat kelemahan dimana sifat independensi dari fitur Naive Bayes tidak dapat selalu diterapkan sehingga akan berpengaruh pada tingkat akurasi perhitungan. Maka dari itu, metode Naive Bayes perlu dioptimasi dengan cara pemberian bobot mengunakan Gain Ratio. Namun, pemberian bobot pada Naive Bayes menimbulkan permasalahan pada penghitungan probabilitas setiap dokumen, dimana fitur yang tidak merepresentasikan kelas yang diuji banyak muncul sehingga terjadi kesalahan klasifikasi. Oleh karena itu, pembobotan Naive Bayes masih belum optimal. Paper ini mengusulkan optimasi metode Naive Bayes mengunakan pembobotan Gain Ratio yang ditambahkan dengan metode pemilihan fitur pada kasus klasifikasi teks. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa optimasi metode Naive Bayes menggunakan pemilihan fitur dan pembobotan menghasilkan akurasi sebesar 94%.","PeriodicalId":31196,"journal":{"name":"Lontar Komputer","volume":"7 1","pages":"697-705"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2016-04-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"https://sci-hub-pdf.com/10.24843/LKJITI.2016.V07.I01.P03","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"68899406","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}