Pub Date : 2021-06-11DOI: 10.29103/AVERROUS.V7I1.4061
Rizka Sofia, Juwita Sahputri
COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh tipe baru coronavirus dengan gejala umum demam, kelemahan, batuk, kejang dan diare. Kejadian kasus Covid-19 terus bertambah dari hari ke hari sehingga petugas kesehatan sebagai garis depan semakin tertekan karena meningkatnya beban kerja, mengkhawatirkan kesehatan mereka, dan keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor risiko status keluarga, pengetahuan, ketersediaan alat pelindung diri, dan kejujuran pasien terhadap kecemasan kecemasan tenaga kesehatan di Kota Lhokseumawe dalam menghadapi Covid-19. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 120 tenaga kesehatan yang bertugas di seluruh puskesmas di Kota Lhokseumawe. Metode analisis data menggunakan analisis regresi logistic ordinal. Hasil analisis logistic ordinal menunjukkan bahwa status keluarga secara signifikan tidak berpengaruh terhadap kecemasan tenaga kesehatan. Sementara, tingkat pengetahuan, ketersediaan APD, dan kejujuran pasien secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap kecemasan tenaga kesehatan dalam menghadapi Covid-19 dengan nilai odds ratio masing masing sebesar (7,86), (9,86), dan (5,45). Faktor risiko ketersediaan APD mempunyai kecenderungan yang paling kuat (9,86) dalam mempengaruhi kecemasan tenaga kesehatan di Kota Lhokseumawe dalam menghadapi Covid-19.
{"title":"KECEMASAN TENAGA KESEHATAN DALAM MENGHADAPI COVID-19","authors":"Rizka Sofia, Juwita Sahputri","doi":"10.29103/AVERROUS.V7I1.4061","DOIUrl":"https://doi.org/10.29103/AVERROUS.V7I1.4061","url":null,"abstract":"COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh tipe baru coronavirus dengan gejala umum demam, kelemahan, batuk, kejang dan diare. Kejadian kasus Covid-19 terus bertambah dari hari ke hari sehingga petugas kesehatan sebagai garis depan semakin tertekan karena meningkatnya beban kerja, mengkhawatirkan kesehatan mereka, dan keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor risiko status keluarga, pengetahuan, ketersediaan alat pelindung diri, dan kejujuran pasien terhadap kecemasan kecemasan tenaga kesehatan di Kota Lhokseumawe dalam menghadapi Covid-19. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 120 tenaga kesehatan yang bertugas di seluruh puskesmas di Kota Lhokseumawe. Metode analisis data menggunakan analisis regresi logistic ordinal. Hasil analisis logistic ordinal menunjukkan bahwa status keluarga secara signifikan tidak berpengaruh terhadap kecemasan tenaga kesehatan. Sementara, tingkat pengetahuan, ketersediaan APD, dan kejujuran pasien secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap kecemasan tenaga kesehatan dalam menghadapi Covid-19 dengan nilai odds ratio masing masing sebesar (7,86), (9,86), dan (5,45). Faktor risiko ketersediaan APD mempunyai kecenderungan yang paling kuat (9,86) dalam mempengaruhi kecemasan tenaga kesehatan di Kota Lhokseumawe dalam menghadapi Covid-19.","PeriodicalId":313760,"journal":{"name":"AVERROUS: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Malikussaleh","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130983889","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-06-10DOI: 10.29103/AVERROUS.V7I1.3227
Harvina Sawitri, Nora Maulina
AbstrakCoronavirus merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit ringan sampai berat, seperti common cold atau pilek dan penyakit yang serius seperti MERS dan SARS. Gejalanya demam, batuk, dan sesak napas yang membutuhkan perawatan di RS. Orang yang lebih tua dan memiliki masalah medis mendasar seperti penyakit kardiovaskular, diabetes, penyakit pernapasan kronis, dan kanker lebih berisiko untuk mengalami penyakit yang serius. Kasus coronavirus pertama kali ditemukan di Cina. Setelah itu, dalam beberapa minggu, virus ini menyebar ke seluruh bagian negara Cina dan dalam kurun waktu 1 bulan menyebar ke negara lainnya, termasuk Italia, Amerika Serikat, dan Jerman hingga ke Asia. Kematian akibat virus ini telah mencapai 580.045 kasus. Tingkat kematian akibat penyakit ini mencapai 4-5% dengan kematian terbanyak terjadi pada kelompok usia di atas 65 tahun. Tenaga medis berperan penting menolong pasien di rumah sakit, klinik dan tempat medis lainnya. Semua tenaga medis termasuk dokter, perawat dan bidan serta dokter muda akan mengorbankan waktu, pikiran dan tenaga untuk memerangi penyebaran virus. Seluruh tenaga medis dari berbagai profesi dan kelompok yang terlibat dalam merawat pasien akan sangat mudah tertular coronavirus. Penelitian ini bertujuan mengetahui Persepsi (termasuk pengetahuan dan sikap) dokter muda dalam menghadapi wabah Coronavirus. Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Cut Meutia pada tahun 2020 dengan menggunakan rancangan penelitian Cross-Sectional dan metode sampling Purposive Sampling. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar dokter muda mempunyai pengetahuan yang baik (67%), sikap yang baik (68%) dan persepsi yang baik (72%) dalam menghadapi pandemi COVID-19 ditempat pendidikannya. Namun masih banyak persepsi yang salah tentang virus COVID-19 seperti masih terpengaruh dengan postingan media sosial (54,7%), terpengaruh dengan perbincangan pandemi virus Corona di media massa (50,7%) dan 34,7 % menganggap anda virus COVID-19 adalah senjata biologi.
{"title":"PERSEPSI DOKTER MUDA DALAM MENGHADAPI WABAH CORONAVIRUS DISEASE (COVID-19) DI BLUD RUMAH SAKIT CUT MEUTIA TAHUN 2020","authors":"Harvina Sawitri, Nora Maulina","doi":"10.29103/AVERROUS.V7I1.3227","DOIUrl":"https://doi.org/10.29103/AVERROUS.V7I1.3227","url":null,"abstract":"AbstrakCoronavirus merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit ringan sampai berat, seperti common cold atau pilek dan penyakit yang serius seperti MERS dan SARS. Gejalanya demam, batuk, dan sesak napas yang membutuhkan perawatan di RS. Orang yang lebih tua dan memiliki masalah medis mendasar seperti penyakit kardiovaskular, diabetes, penyakit pernapasan kronis, dan kanker lebih berisiko untuk mengalami penyakit yang serius. Kasus coronavirus pertama kali ditemukan di Cina. Setelah itu, dalam beberapa minggu, virus ini menyebar ke seluruh bagian negara Cina dan dalam kurun waktu 1 bulan menyebar ke negara lainnya, termasuk Italia, Amerika Serikat, dan Jerman hingga ke Asia. Kematian akibat virus ini telah mencapai 580.045 kasus. Tingkat kematian akibat penyakit ini mencapai 4-5% dengan kematian terbanyak terjadi pada kelompok usia di atas 65 tahun. Tenaga medis berperan penting menolong pasien di rumah sakit, klinik dan tempat medis lainnya. Semua tenaga medis termasuk dokter, perawat dan bidan serta dokter muda akan mengorbankan waktu, pikiran dan tenaga untuk memerangi penyebaran virus. Seluruh tenaga medis dari berbagai profesi dan kelompok yang terlibat dalam merawat pasien akan sangat mudah tertular coronavirus. Penelitian ini bertujuan mengetahui Persepsi (termasuk pengetahuan dan sikap) dokter muda dalam menghadapi wabah Coronavirus. Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Cut Meutia pada tahun 2020 dengan menggunakan rancangan penelitian Cross-Sectional dan metode sampling Purposive Sampling. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar dokter muda mempunyai pengetahuan yang baik (67%), sikap yang baik (68%) dan persepsi yang baik (72%) dalam menghadapi pandemi COVID-19 ditempat pendidikannya. Namun masih banyak persepsi yang salah tentang virus COVID-19 seperti masih terpengaruh dengan postingan media sosial (54,7%), terpengaruh dengan perbincangan pandemi virus Corona di media massa (50,7%) dan 34,7 % menganggap anda virus COVID-19 adalah senjata biologi.","PeriodicalId":313760,"journal":{"name":"AVERROUS: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Malikussaleh","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129535059","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-05-26DOI: 10.29103/AVERROUS.V7I1.4395
K. Z, Rizka Sofia, Sulfia Magfirah
Covid-19 is a global outbreak that is not ended yet and a significant amount of positive cases are keep increasing. Positive cases and the death rates are increasing in Indonesia, therefore it is necessary to break the chain to prevent the spread of Covid-19. The purpose of this research is to find out the relation between characteristics and knowledge levels with prevention behavior of Covid-19 in society of Paya Bujok Blang Pase Langsa City. The research method that has been used was an analytical study with cross sectional design and the statistical analysis was the chi square test. The sampling technique in this research used a simple random sampling with a total of 260 people according to inclusion and exclusion criteria. The results of the univariate analysis found that the highest level of knowledge was good (73.5%), and the highest level of behavior was good (67.7%). The results of the bivariate analysis found that there was no relationship between gender and Covid-19 prevention behavior (p value 0.427), there was no relationship between work and Covid-19 prevention behavior (p value 0.230), and there was a relationship between age, education, and knowledge with Covid-19 prevention behavior (p value 0.000). The conclusion of this research is there is no relationship between gender and work with Covid-19 prevention behavior and there is a relationship between age, education, and level of knowledge with Covid-19 prevention behavior.
{"title":"HUBUNGAN KARAKTERISTIK DAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN COVID-19PADA MASYARAKAT DESA PAYA BUJOK BLANG PASE KOTA LANGSA","authors":"K. Z, Rizka Sofia, Sulfia Magfirah","doi":"10.29103/AVERROUS.V7I1.4395","DOIUrl":"https://doi.org/10.29103/AVERROUS.V7I1.4395","url":null,"abstract":"Covid-19 is a global outbreak that is not ended yet and a significant amount of positive cases are keep increasing. Positive cases and the death rates are increasing in Indonesia, therefore it is necessary to break the chain to prevent the spread of Covid-19. The purpose of this research is to find out the relation between characteristics and knowledge levels with prevention behavior of Covid-19 in society of Paya Bujok Blang Pase Langsa City. The research method that has been used was an analytical study with cross sectional design and the statistical analysis was the chi square test. The sampling technique in this research used a simple random sampling with a total of 260 people according to inclusion and exclusion criteria. The results of the univariate analysis found that the highest level of knowledge was good (73.5%), and the highest level of behavior was good (67.7%). The results of the bivariate analysis found that there was no relationship between gender and Covid-19 prevention behavior (p value 0.427), there was no relationship between work and Covid-19 prevention behavior (p value 0.230), and there was a relationship between age, education, and knowledge with Covid-19 prevention behavior (p value 0.000). The conclusion of this research is there is no relationship between gender and work with Covid-19 prevention behavior and there is a relationship between age, education, and level of knowledge with Covid-19 prevention behavior.","PeriodicalId":313760,"journal":{"name":"AVERROUS: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Malikussaleh","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-05-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126035080","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-05-26DOI: 10.29103/AVERROUS.V7I1.4610
Juwita Sahputri, Rizka Sofia
Covid-19 saat ini merupakan masalah kesehatan diseluruh belahan dunia dengan jumlah kasus terkonfirmasi positif dan jumlah kematian yang terus meningkat. WHO telah metapkan Covid-19 sebagai kejadian pandemi. Tingginya kasus Covid-19 ini berhubungan dengan persepsi individu terhadap suatu penyakit yang akan membentuk perilaku pencegahan penularan Covid-19 sesuai dengan peraturan pemerintah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku pencegahan penularan terhadap Covid-19 pada Mahasiswa Program Studi Kedokteran FK Unimal angkatan 2017 berdasarkan Health Belief Model. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, menggunakan metode cross sectional dengan total sampling sebanyak 86 responden. Hasil penelitian didapatkan 65,1% responden memiliki perilaku pencegahan Covid-19 pada kategori cukup baik. persepsi kerentanan (perceived susceptible) dengan kategori baik sebanyak 28 responden (32,6%) dan kategori cukup baik sebanyak 58 responden (67,4%). Persepsi keparahan (perceived severity) kategori baik sebanyak 35 responden (40,7%) dan cukup baik 51 responden (59,3%). Persepsi hambatan (perceived barriers) kategori baik sebanyak 17 responden (19,8%) dan cukup baik 69 responden (80,2%). persepsi manfaat (perceived benefits) didapatkan kategori baik sebanyak 45 responden (52,3%), cukup baik 39 responden (45,3%) dan kurang baik 2 responden (2,3 %). Pada persepsi isyarat untuk bertindak (cue to action) didapatkan kategori baik sebanyak 47 responden (54,7%) dan cukup baik 39 responden (45,3%). Kesimpulannya persepsi HBM dan perilaku pencegahan Covid-19 responden pada kategori cukup baik.
{"title":"GAMBARAN PERILAKU PENCEGAHAN PENULARAN CORONAVIRUS DISEASE (COVID-19) DENGAN PENDEKATAN HEALTH BELIEF MODEL PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALIKUSSALEH ANGKATAN 2017","authors":"Juwita Sahputri, Rizka Sofia","doi":"10.29103/AVERROUS.V7I1.4610","DOIUrl":"https://doi.org/10.29103/AVERROUS.V7I1.4610","url":null,"abstract":"Covid-19 saat ini merupakan masalah kesehatan diseluruh belahan dunia dengan jumlah kasus terkonfirmasi positif dan jumlah kematian yang terus meningkat. WHO telah metapkan Covid-19 sebagai kejadian pandemi. Tingginya kasus Covid-19 ini berhubungan dengan persepsi individu terhadap suatu penyakit yang akan membentuk perilaku pencegahan penularan Covid-19 sesuai dengan peraturan pemerintah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku pencegahan penularan terhadap Covid-19 pada Mahasiswa Program Studi Kedokteran FK Unimal angkatan 2017 berdasarkan Health Belief Model. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, menggunakan metode cross sectional dengan total sampling sebanyak 86 responden. Hasil penelitian didapatkan 65,1% responden memiliki perilaku pencegahan Covid-19 pada kategori cukup baik. persepsi kerentanan (perceived susceptible) dengan kategori baik sebanyak 28 responden (32,6%) dan kategori cukup baik sebanyak 58 responden (67,4%). Persepsi keparahan (perceived severity) kategori baik sebanyak 35 responden (40,7%) dan cukup baik 51 responden (59,3%). Persepsi hambatan (perceived barriers) kategori baik sebanyak 17 responden (19,8%) dan cukup baik 69 responden (80,2%). persepsi manfaat (perceived benefits) didapatkan kategori baik sebanyak 45 responden (52,3%), cukup baik 39 responden (45,3%) dan kurang baik 2 responden (2,3 %). Pada persepsi isyarat untuk bertindak (cue to action) didapatkan kategori baik sebanyak 47 responden (54,7%) dan cukup baik 39 responden (45,3%). Kesimpulannya persepsi HBM dan perilaku pencegahan Covid-19 responden pada kategori cukup baik. ","PeriodicalId":313760,"journal":{"name":"AVERROUS: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Malikussaleh","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-05-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134185863","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-05-15DOI: 10.29103/averrous.v7i1.4729
Harvina Sawitri, Nora Maulina
Kopi merupakan salah satu minuman yang tidak asing bagi masyarakat Indonesia dan memiliki aroma yang khas yang tidak dimiliki oleh bahan minuman lainnya. Minum kopi saat ini sudah menjadi bagian penting dari gaya hidup sebagian besar orang, karena kopi dianggap mampu mengurangi depresi akibat dari banyaknya dan padatnya aktivitas masyarakat sehari-hari, termasuk mahasiswa. Kebiasaan minum kopi dapat menyebabkan perubahan pH saliva karena kandungan sukrosa pada kopi, yaitu dimana sintesa ekstra sel sukrosa lebih cepat daripada gula lainnya, sehingga lebih cepat diubah menjadi asam oleh mikroorganisme di dalam rongga mulut. Penurunan pH saliva dapat menyebabkan demineralisasi elemen-elemen gigi dengan cepat, sedangkan kenaikan pH dapat membentuk kolonisasi bakteri yang menyimpan juga meningkatnya pembentukan kalkulus. Saliva dengan pH kritis yaitu 5,5 dapat mengakibatkan disolushidroksiapatit yang disebut demineralisasi pada gigi. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan pada mahasiswa Pendidikan Kedokteran Universitas Malikussaleh untuk mengetahui derajat pH saliva pada mahasiswa yang mengkonsumsi kopi. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Program Studi pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh angkatan 2016-2018 dengan jumlah sampel 60. Penelitian ini adalah penelitian observasional dengan menggunakan disain cross sectional, yaitu studi epidemiologi yang mempelajari prevalensi, distribusi, maupun hubungan penyakit dan paparan dengan mengamati status paparan, penyakit atau outcome lain secara serentak pada individu- individu dari suatu populasi pada suatu saat
{"title":"DERAJAT pH SALIVA PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALIKUSSALEH YANG MENGKONSUMSI KOPI TAHUN 2020","authors":"Harvina Sawitri, Nora Maulina","doi":"10.29103/averrous.v7i1.4729","DOIUrl":"https://doi.org/10.29103/averrous.v7i1.4729","url":null,"abstract":" Kopi merupakan salah satu minuman yang tidak asing bagi masyarakat Indonesia dan memiliki aroma yang khas yang tidak dimiliki oleh bahan minuman lainnya. Minum kopi saat ini sudah menjadi bagian penting dari gaya hidup sebagian besar orang, karena kopi dianggap mampu mengurangi depresi akibat dari banyaknya dan padatnya aktivitas masyarakat sehari-hari, termasuk mahasiswa. Kebiasaan minum kopi dapat menyebabkan perubahan pH saliva karena kandungan sukrosa pada kopi, yaitu dimana sintesa ekstra sel sukrosa lebih cepat daripada gula lainnya, sehingga lebih cepat diubah menjadi asam oleh mikroorganisme di dalam rongga mulut. Penurunan pH saliva dapat menyebabkan demineralisasi elemen-elemen gigi dengan cepat, sedangkan kenaikan pH dapat membentuk kolonisasi bakteri yang menyimpan juga meningkatnya pembentukan kalkulus. Saliva dengan pH kritis yaitu 5,5 dapat mengakibatkan disolushidroksiapatit yang disebut demineralisasi pada gigi. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan pada mahasiswa Pendidikan Kedokteran Universitas Malikussaleh untuk mengetahui derajat pH saliva pada mahasiswa yang mengkonsumsi kopi. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Program Studi pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh angkatan 2016-2018 dengan jumlah sampel 60. Penelitian ini adalah penelitian observasional dengan menggunakan disain cross sectional, yaitu studi epidemiologi yang mempelajari prevalensi, distribusi, maupun hubungan penyakit dan paparan dengan mengamati status paparan, penyakit atau outcome lain secara serentak pada individu- individu dari suatu populasi pada suatu saat","PeriodicalId":313760,"journal":{"name":"AVERROUS: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Malikussaleh","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-05-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127493265","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-05-15DOI: 10.29103/AVERROUS.V7I1.4728
Yuziani Yuziani, M. Rahayu, Wizar Putri Mellaratna
Filariasis atau kaki gajah adalah penyakit menular menahun yang disebabkan oleh cacing filarial, yang menimbukan pembengkakan pada tangan, kaki dan genital. Filariasis masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat di Kabupaten Aceh Utara, salah satunya di Kecamatan Baktiya menjadi angka kejadian tertinggi. Salah satu strategi pemberantasan filariasis yang dilakukan dengan memutuskan mata rantai penularan dengan Pemberian Obat Masal Pencegahan (POMP) filariasis. Penelitian bertujuan mengetahui hubungan tingkat pengetahuan tentang filariasis terhadap kepatuhan pengobatan massal filariasis di Kecamatan Baktiya Aceh Utara. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan menggunakan pendekatan cross-sectional, sampel yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 256 sample dan analisis data menggunkan uji Chi-Square dan Uji Kolmogorov Smirnov sebagai alternatif lain untuk pemenuhan syarat. Hasil penelitian menunjukan tidak ada hubungan tingkat pengetahuan dengan kepatuhan pengobatan massal filariasis. Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak didapatkan hubungan yang significan antara tingkat pengetahuan masyarakat di wilayah kecamatan Baktiya Aceh Utara terhadap kepatuhan pengobatan pencegahan massal filariasis yang telah dilaksanakan di wilayah tersebut.
{"title":"HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KEPATUHAN PENGOBATAN MASSAL FILARIASIS DI KECAMATAN BAKTIYA ACEH UTARA","authors":"Yuziani Yuziani, M. Rahayu, Wizar Putri Mellaratna","doi":"10.29103/AVERROUS.V7I1.4728","DOIUrl":"https://doi.org/10.29103/AVERROUS.V7I1.4728","url":null,"abstract":"Filariasis atau kaki gajah adalah penyakit menular menahun yang disebabkan oleh cacing filarial, yang menimbukan pembengkakan pada tangan, kaki dan genital. Filariasis masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat di Kabupaten Aceh Utara, salah satunya di Kecamatan Baktiya menjadi angka kejadian tertinggi. Salah satu strategi pemberantasan filariasis yang dilakukan dengan memutuskan mata rantai penularan dengan Pemberian Obat Masal Pencegahan (POMP) filariasis. Penelitian bertujuan mengetahui hubungan tingkat pengetahuan tentang filariasis terhadap kepatuhan pengobatan massal filariasis di Kecamatan Baktiya Aceh Utara. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan menggunakan pendekatan cross-sectional, sampel yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 256 sample dan analisis data menggunkan uji Chi-Square dan Uji Kolmogorov Smirnov sebagai alternatif lain untuk pemenuhan syarat. Hasil penelitian menunjukan tidak ada hubungan tingkat pengetahuan dengan kepatuhan pengobatan massal filariasis. Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak didapatkan hubungan yang significan antara tingkat pengetahuan masyarakat di wilayah kecamatan Baktiya Aceh Utara terhadap kepatuhan pengobatan pencegahan massal filariasis yang telah dilaksanakan di wilayah tersebut.","PeriodicalId":313760,"journal":{"name":"AVERROUS: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Malikussaleh","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-05-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124856206","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-05-15DOI: 10.29103/AVERROUS.V7I1.3666
Ahmad Fikri Pulungan, S. Wahyuni
AbstrakAir minum sangat penting untuk kesehatan manusia karena berhubungan langsung dengan proses biologis tubuh. Depot air minum isi ulang adalah usaha pengolahan air baku menjadi air minum dalam bentuk curah dan dijual langsung kepada konsumen. Air Minum Isi Ulang (AMIU) dapat terkontaminasi oleh logam berat seperti kadmium akibat dari aktivitas manusia dan proses alami lingkungan. Kadmium adalah logam berat yang berbahaya karena bersifat non-degradable dalam tubuh organisme hidup dan memiliki efek toksik bagi tubuh walau dalam kadar yang sangat rendah. Akumulasi kronis Cd dapat mengakibatkan kerusakan tubular ginjal dan kanker. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif dengan uji laboratorium. Kandungan Cd diukur dengan Atomic Absorption Spectrophotometry melalui metode SSA-Flame. Sebanyak 46 sampel air diambil dari depot yang tersebar di 4 Kecamatan di Kota Lhokseumawe. Data kadar Cd dibandingkan dengan Permenkes RI No. 492/Menkes/Per/IV/2010 (< 0,003 mg/l). Nilai maksimum kadar Cd adalah 0,004 mg/l serta nilai minimum yang didapat adalah 0,001 mg/l. Rerata kadar Cd adalah 0,0019 ± 0,00072 mg/l dan masih dalam batas yang ditetapkan. Namun, terdapat 1 (satu) AMIU melebihi ambang batas kadar kadmium yaitu 0,004 mg/l. Penelitian ini menyimpulkan bahwa rerata kadar masih dalam batas yang ditetapkan.
{"title":"ANALISIS KANDUNGAN LOGAM KADMIUM (Cd) DALAM AIR MINUM ISI ULANG (AMIU) DI KOTA LHOKSEUMAWE, ACEH","authors":"Ahmad Fikri Pulungan, S. Wahyuni","doi":"10.29103/AVERROUS.V7I1.3666","DOIUrl":"https://doi.org/10.29103/AVERROUS.V7I1.3666","url":null,"abstract":"AbstrakAir minum sangat penting untuk kesehatan manusia karena berhubungan langsung dengan proses biologis tubuh. Depot air minum isi ulang adalah usaha pengolahan air baku menjadi air minum dalam bentuk curah dan dijual langsung kepada konsumen. Air Minum Isi Ulang (AMIU) dapat terkontaminasi oleh logam berat seperti kadmium akibat dari aktivitas manusia dan proses alami lingkungan. Kadmium adalah logam berat yang berbahaya karena bersifat non-degradable dalam tubuh organisme hidup dan memiliki efek toksik bagi tubuh walau dalam kadar yang sangat rendah. Akumulasi kronis Cd dapat mengakibatkan kerusakan tubular ginjal dan kanker. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif dengan uji laboratorium. Kandungan Cd diukur dengan Atomic Absorption Spectrophotometry melalui metode SSA-Flame. Sebanyak 46 sampel air diambil dari depot yang tersebar di 4 Kecamatan di Kota Lhokseumawe. Data kadar Cd dibandingkan dengan Permenkes RI No. 492/Menkes/Per/IV/2010 (< 0,003 mg/l). Nilai maksimum kadar Cd adalah 0,004 mg/l serta nilai minimum yang didapat adalah 0,001 mg/l. Rerata kadar Cd adalah 0,0019 ± 0,00072 mg/l dan masih dalam batas yang ditetapkan. Namun, terdapat 1 (satu) AMIU melebihi ambang batas kadar kadmium yaitu 0,004 mg/l. Penelitian ini menyimpulkan bahwa rerata kadar masih dalam batas yang ditetapkan.","PeriodicalId":313760,"journal":{"name":"AVERROUS: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Malikussaleh","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-05-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131462594","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-18DOI: 10.29103/AVERROUS.V6I2.2221
Nora Maulina, Harvina Sawitri, Anna Millizia
Hasil Riset Kesehatan Dasar Nasional (Riskesdas) tahun 2017 menyebutkan bahwa 23,4% penduduk Indonesia Mempunyai maslah kesehatan gigi mulut dan hanya 29,6% penduduk diantaranya yang menerima perawatan dan pengobatan dari tenaga kesehatan gigi. Hal ini mengindikasikan bahwa masih terdapat masyarakat yang belum menyadari pentingnya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut. Derajat keasaman (pH) saliva merupakan faktor penting yang berperan dalam rongga mulut, agar saliva dapat berfungsi dengan baik maka susunan serta sifat dari saliva harus tetap terjaga dalam keseimbangan yang optimal, khususnya derajat keasaman. Salah satu penyebab ketidakseimbangn saliva adalah pemilihan minuman ringan bersoda. Penurunan pH saliva dapat menyebabkan demineralisasi elemen-elemen gigi dengan cepat, sedangkam keneikan pH dapat membentuk kolonisasi bakteri yang menyimpan juga meningkatkan kalkulus.
{"title":"HUBUNGAN KONSUMSI MINUMAN RINGAN DENGAN pH SALIVA PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALIKUSSALEH TAHUN 2019","authors":"Nora Maulina, Harvina Sawitri, Anna Millizia","doi":"10.29103/AVERROUS.V6I2.2221","DOIUrl":"https://doi.org/10.29103/AVERROUS.V6I2.2221","url":null,"abstract":"Hasil Riset Kesehatan Dasar Nasional (Riskesdas) tahun 2017 menyebutkan bahwa 23,4% penduduk Indonesia Mempunyai maslah kesehatan gigi mulut dan hanya 29,6% penduduk diantaranya yang menerima perawatan dan pengobatan dari tenaga kesehatan gigi. Hal ini mengindikasikan bahwa masih terdapat masyarakat yang belum menyadari pentingnya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut. Derajat keasaman (pH) saliva merupakan faktor penting yang berperan dalam rongga mulut, agar saliva dapat berfungsi dengan baik maka susunan serta sifat dari saliva harus tetap terjaga dalam keseimbangan yang optimal, khususnya derajat keasaman. Salah satu penyebab ketidakseimbangn saliva adalah pemilihan minuman ringan bersoda. Penurunan pH saliva dapat menyebabkan demineralisasi elemen-elemen gigi dengan cepat, sedangkam keneikan pH dapat membentuk kolonisasi bakteri yang menyimpan juga meningkatkan kalkulus.","PeriodicalId":313760,"journal":{"name":"AVERROUS: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Malikussaleh","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121582682","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-18DOI: 10.29103/AVERROUS.V6I2.2225
Z. Khairunnisa, Teuku Ilhami Surya Akbar
Drug abuse is a world problem that can never be resolved. Nevertheless, efforts towards enforcement and eradication must still be carried out. The difficulty is that the problem created by humans themselves, involves many aspects, including economic, political and moral. Drug use outside the medical indication, without a doctor's prescription or prescription, and use that is pathological (causing abnormalities) can cause obstacles in activities at home, school or campus, workplace and social environment. The purpose of this study was to determine the level of knowledge of drug abuse in the medical students 2019 Universitas Malikussaleh. This research was an descriptif study with cross sectional method. The sample in this study were all students of the medical students 2019 Universitas malikussaleh totaling 96 people. From this study 86% of students had good knowledge of drug abuse and 14% were lacking knowledge.
{"title":"DESCRIPTION OF KNOWLEDGE LEVELS ABOUT DRUG ABUSE IN THE MEDICAL STUDENTS 2019 UNIVERSITAS MALIKUSSALEH","authors":"Z. Khairunnisa, Teuku Ilhami Surya Akbar","doi":"10.29103/AVERROUS.V6I2.2225","DOIUrl":"https://doi.org/10.29103/AVERROUS.V6I2.2225","url":null,"abstract":"Drug abuse is a world problem that can never be resolved. Nevertheless, efforts towards enforcement and eradication must still be carried out. The difficulty is that the problem created by humans themselves, involves many aspects, including economic, political and moral. Drug use outside the medical indication, without a doctor's prescription or prescription, and use that is pathological (causing abnormalities) can cause obstacles in activities at home, school or campus, workplace and social environment. The purpose of this study was to determine the level of knowledge of drug abuse in the medical students 2019 Universitas Malikussaleh. This research was an descriptif study with cross sectional method. The sample in this study were all students of the medical students 2019 Universitas malikussaleh totaling 96 people. From this study 86% of students had good knowledge of drug abuse and 14% were lacking knowledge.","PeriodicalId":313760,"journal":{"name":"AVERROUS: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Malikussaleh","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115135119","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-18DOI: 10.29103/AVERROUS.V6I2.2232
Cut Sidrah Nadira, Cut Khairunnisa
Mahasiswa Kedokteran memiliki jadwal kegiatan yang cukup padat dan tugas yang banyak sehingga untuk menyelesaikannya dibutuhkan organisasi waktu dan pekerjaan yang baik. Tak jarang tugas-tugas tersebut dikerjakan bersamaan dengan pekerjaan lainnya. Menyelesaikan banyak pekerjaan dalam satu waktu cenderung menyebabkan lebih banyak distraktor yang diolah oleh otak. Untuk mempertahankan performa seseorang dalam melakukan pekerjaan tersebut dibutuhkan konsentrasi yang baik sehingga distraksi yang banyak dapat diminimalkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat konsentrasi yang dimiliki oleh mahasiswa Program Studi Kedokteran Universitas Malikussaleh. Penelitian yang dilaksanakan di Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sebanyak 38 orang diperoleh dengan metode convenience sampling. Identifikasi kemampuan konsentrasi mahasiswa ini dilakukan menggunakan metode Digit Span Test Forward & Backward, selanjutnya data yang diperoleh dianalisis secara univariat. Hasil penelitian menunjukkan rerata nilai untuk digit span forward yang didapatkan adalah 6,95 ± 1,39 dengan skor median 7; dan untuk digit span backward, rerata 5,37±1,57 dengan skor median 5. Distribusi frekuensi tingkat konsentrasi sebagian besar responden di atas skor 7 untuk digit span forward (68,42%) dan di atas skor 5 untuk digit span backward (71,05%). Hasil ini menunjukkan gambaran kemampuan konsentrasi yang dimiliki oleh mahasiswa Program Studi Kedokteran Universitas Malikussaleh memiliki nilai yang cukup baik (berada di atas atau sama dengan nilai median)
医科学生有足够的活动时间表和大量的任务,需要时间和良好的工作组织。与其他工作同时进行这些任务并不罕见。一次完成大量的工作往往会导致更多的脑痉挛。保持一个人在工作中的表现需要良好的专注力,这样提取的数量就会减少。这项研究的目的是了解马利克萨利赫大学医学院学生的注意力水平。在这所马绍伦大学医学院的医学研究项目中进行的研究采用了跨部门的方法进行了描述性研究。通过样本样本方法获得了38个符合条目和排泄物标准的样本。确定学生的注意力能力是使用数字Span方法向前和向后测试,然后获得的数据是单独分析的。研究结果显示平均数字的价值跨越前进的是6,95±1,39中位数的分数7;至于位数跨越落后,平均5,37±1,57 5中位数的分数。大多数受访者在转发数字(68.42%)前7分以上,在span backward(715%)前5分以上的频率分布。这一结果显示,马绍尔大学医学院(university of malicus medical stustums)的学生所拥有的专注力相当好(要么高于,要么等于中值)
{"title":"GAMBARAN KEMAMPUAN KONSENTRASI MAHASISWA PROGRAM STUDI KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALIKUSSALEH","authors":"Cut Sidrah Nadira, Cut Khairunnisa","doi":"10.29103/AVERROUS.V6I2.2232","DOIUrl":"https://doi.org/10.29103/AVERROUS.V6I2.2232","url":null,"abstract":"Mahasiswa Kedokteran memiliki jadwal kegiatan yang cukup padat dan tugas yang banyak sehingga untuk menyelesaikannya dibutuhkan organisasi waktu dan pekerjaan yang baik. Tak jarang tugas-tugas tersebut dikerjakan bersamaan dengan pekerjaan lainnya. Menyelesaikan banyak pekerjaan dalam satu waktu cenderung menyebabkan lebih banyak distraktor yang diolah oleh otak. Untuk mempertahankan performa seseorang dalam melakukan pekerjaan tersebut dibutuhkan konsentrasi yang baik sehingga distraksi yang banyak dapat diminimalkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat konsentrasi yang dimiliki oleh mahasiswa Program Studi Kedokteran Universitas Malikussaleh. Penelitian yang dilaksanakan di Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sebanyak 38 orang diperoleh dengan metode convenience sampling. Identifikasi kemampuan konsentrasi mahasiswa ini dilakukan menggunakan metode Digit Span Test Forward & Backward, selanjutnya data yang diperoleh dianalisis secara univariat. Hasil penelitian menunjukkan rerata nilai untuk digit span forward yang didapatkan adalah 6,95 ± 1,39 dengan skor median 7; dan untuk digit span backward, rerata 5,37±1,57 dengan skor median 5. Distribusi frekuensi tingkat konsentrasi sebagian besar responden di atas skor 7 untuk digit span forward (68,42%) dan di atas skor 5 untuk digit span backward (71,05%). Hasil ini menunjukkan gambaran kemampuan konsentrasi yang dimiliki oleh mahasiswa Program Studi Kedokteran Universitas Malikussaleh memiliki nilai yang cukup baik (berada di atas atau sama dengan nilai median)","PeriodicalId":313760,"journal":{"name":"AVERROUS: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Malikussaleh","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116599906","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}