Pub Date : 2022-11-22DOI: 10.35814/teknobiz.v12i3.4245
Agung Hermawan, Ade Sunardi, Riyan Ariyansah, Sinta Restuasih, Adhes Gamayel
Pemilihan arus pengelasan yang mempengaruhi hasil pengelasan adalah parameter pengelasan, kualitas hasil pengelasan di pengaruhi oleh energi panas yaitu arus las. apabila pemilihan arus las yang kurang tepat maka hasil pengelasan tidak akan teratur, melebar dan tidak rata. Penelitian ini bersifat eksperimen suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat antara dua faktor yang saling berpengaruh. Dengan melakukan pemeriksaan dan pengujian hasil las dengan arus pengelasan terhadap sifat-sifat mekanik hasil las pada poros tekuk baja st. 37 dan st 41 pada perancangan alat penekuk behel manual dengan menggunakan jenis las SMAW DC 400 G dan memakai jenis elektroda E7016 diameter 2,6 mm
影响焊接结果的焊接电流选择焊接参数,焊接产生的焊接质量影响电能即焊接力。当选择不当的焊接电流时,焊接结果将是不规律的、扩展的和不均匀的。这项研究是一种实验,目的是找出两种相互影响的因果关系。通过对st. 37和st. 41钢弯轴上焊接焊接机械性能的焊接电流进行测试和测试,采用采用DC . SMAW DC . 400克设计,采用2.6毫米口径的E7016电极类型
{"title":"Analisis Variasi Arus Pengelasan SMAW Terhadap Sifat Mekanis Mata Tekuk Baja ST 41 Dan ST 37 Pada Perancangan Alat Penekuk Besi Behel Manual","authors":"Agung Hermawan, Ade Sunardi, Riyan Ariyansah, Sinta Restuasih, Adhes Gamayel","doi":"10.35814/teknobiz.v12i3.4245","DOIUrl":"https://doi.org/10.35814/teknobiz.v12i3.4245","url":null,"abstract":"Pemilihan arus pengelasan yang mempengaruhi hasil pengelasan adalah parameter pengelasan, kualitas hasil pengelasan di pengaruhi oleh energi panas yaitu arus las. apabila pemilihan arus las yang kurang tepat maka hasil pengelasan tidak akan teratur, melebar dan tidak rata. Penelitian ini bersifat eksperimen suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat antara dua faktor yang saling berpengaruh. Dengan melakukan pemeriksaan dan pengujian hasil las dengan arus pengelasan terhadap sifat-sifat mekanik hasil las pada poros tekuk baja st. 37 dan st 41 pada perancangan alat penekuk behel manual dengan menggunakan jenis las SMAW DC 400 G dan memakai jenis elektroda E7016 diameter 2,6 mm","PeriodicalId":31503,"journal":{"name":"Turbo Jurnal Program Studi Teknik Mesin","volume":"46 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"80913565","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-07-15DOI: 10.35814/teknobiz.v12i2.3667
Moh Khoiruddin, Iskendar Iskendar
Kondisi krisis harga minyak dunia yang terjadi sejak akhir tahun 2014 memberikan dampak yang signifikan terhadap kebijakan perusahaan minyak dan gas bumi dalam mengembangkan lapangan. Lapangan X memiliki reservoir dengan kandungan Gas Oil Ratio (GOR) yang tinggi. Hal ini mengindikasikan terdapat potensi kondensat untuk dapat diekstraksi dari gas alam sebelum gas dijual menuju konsumen. Condensate Extraction Plant dikembangkan di Lapangan X sejak tahun 2011 dengan kapasitas handling total sebesar 27,5 mmscfd. Seiring dengan penurunan produksi minyak dan gas bumi secara alamiah, diperlukan penyesuaian mode operasi sehingga aset yang dimiliki oleh Lapangan X dapat memberikan efisiensi yang lebih baik dibandingkan kondisi sebelumnya. Simulasi proses modifikasi plant dilakukan dengan 5 alternatif skenario proses yaitu Metode Mechanical Refrigeration Mode Operasi Seri dengan Media Pendingin Chilled Water, Metode Mechanical Refrigeration Mode Operasi Pararel dengan Media Pendingin Propana, Metode Mechanical Refrigeration Mode Operasi Seri dengan Media Pendingin Propana, Metode JT-Valves, dan Metode Turbo Expander. Evaluasi teknis dilakukan dengan simulasi menggunakan perangkat lunak Unisim, sedangkan analisa keekonomian dilakukan dengan metode levelized cost. Selain itu, dilakukan juga analisis sensitivitas keekonomian terhadap komponen harga gas, harga kondensat, CAPEX, dan OPEX. Berdasarkan hasil simulasi proses dan perhitungan keekonomian, empat alternatif proses skenario secara teknis dan ekonomis dapat dipilih untuk meningkatkan produksi kondensat. Alternatif proses skenario yang paling optimum adalah metode Mechanical Refrigeration dengan Media Pendingin Chilled Water. Berdasarkan perhitungan sensitivitas NPV dan IRR, parameter yang berpengaruh paling besar terhadap NPV dan IRR skenario proses tersebut adalah harga gas, OPEX dan harga kondensat sedangkan CAPEX memberikan pengaruh terkecil.
{"title":"Optimasi Condensat Extration Plan di Lapangan X","authors":"Moh Khoiruddin, Iskendar Iskendar","doi":"10.35814/teknobiz.v12i2.3667","DOIUrl":"https://doi.org/10.35814/teknobiz.v12i2.3667","url":null,"abstract":"Kondisi krisis harga minyak dunia yang terjadi sejak akhir tahun 2014 memberikan dampak yang signifikan terhadap kebijakan perusahaan minyak dan gas bumi dalam mengembangkan lapangan. Lapangan X memiliki reservoir dengan kandungan Gas Oil Ratio (GOR) yang tinggi. Hal ini mengindikasikan terdapat potensi kondensat untuk dapat diekstraksi dari gas alam sebelum gas dijual menuju konsumen. Condensate Extraction Plant dikembangkan di Lapangan X sejak tahun 2011 dengan kapasitas handling total sebesar 27,5 mmscfd. Seiring dengan penurunan produksi minyak dan gas bumi secara alamiah, diperlukan penyesuaian mode operasi sehingga aset yang dimiliki oleh Lapangan X dapat memberikan efisiensi yang lebih baik dibandingkan kondisi sebelumnya. Simulasi proses modifikasi plant dilakukan dengan 5 alternatif skenario proses yaitu Metode Mechanical Refrigeration Mode Operasi Seri dengan Media Pendingin Chilled Water, Metode Mechanical Refrigeration Mode Operasi Pararel dengan Media Pendingin Propana, Metode Mechanical Refrigeration Mode Operasi Seri dengan Media Pendingin Propana, Metode JT-Valves, dan Metode Turbo Expander. Evaluasi teknis dilakukan dengan simulasi menggunakan perangkat lunak Unisim, sedangkan analisa keekonomian dilakukan dengan metode levelized cost. Selain itu, dilakukan juga analisis sensitivitas keekonomian terhadap komponen harga gas, harga kondensat, CAPEX, dan OPEX. Berdasarkan hasil simulasi proses dan perhitungan keekonomian, empat alternatif proses skenario secara teknis dan ekonomis dapat dipilih untuk meningkatkan produksi kondensat. Alternatif proses skenario yang paling optimum adalah metode Mechanical Refrigeration dengan Media Pendingin Chilled Water. Berdasarkan perhitungan sensitivitas NPV dan IRR, parameter yang berpengaruh paling besar terhadap NPV dan IRR skenario proses tersebut adalah harga gas, OPEX dan harga kondensat sedangkan CAPEX memberikan pengaruh terkecil.","PeriodicalId":31503,"journal":{"name":"Turbo Jurnal Program Studi Teknik Mesin","volume":"87 10 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"87688851","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-07-15DOI: 10.35814/teknobiz.v12i2.3616
Y. Widhianti, A. Saputra
Dalam perancangan overhead traveling crane dengan kapasitas angkat 10 ton. Sebagai acuan untuk merancang dan menganalisa bagian-bagian crane seperti girder, end carriage, tali baja, kait, dan motor, perancang harus mengtahui beberapa hal diantaranya: panjang bentangan crane, tinggi angkat beban, keadaan lokasi, defleksi yang di ijinkan, penambahan beban karena karena dipengaruhi faktor overload dan keadaan dinamis, dan safety factor yang digunakan. Hasil dari perancangan Overhead Travelling Crane dengan kapasitas angkat10 Ton adalah; Struktur yang digunakan atau Gider dan end carriage menggunakan welded box profile, Tali baja yang dibutuhkan adalah tipe 6x36 Warington seale + 1 fiber core, dengan umur tali baja samapai 10.3 bulan. Puli dan drum yang digunakan berdiameter 40 mm. Motor yang digunkana ada 4 buah motor, yang mana digunkana untuk; penggerak drum satu buah motor, penggerak troli satu buah motor dan dua buah motor untuk penggerak girder.
{"title":"Analisa Kekuatan Dan Getaran Overhead Crane 10 Ton Double Girder Dengan Bentangan 17 Meter Proses Material Handling","authors":"Y. Widhianti, A. Saputra","doi":"10.35814/teknobiz.v12i2.3616","DOIUrl":"https://doi.org/10.35814/teknobiz.v12i2.3616","url":null,"abstract":"Dalam perancangan overhead traveling crane dengan kapasitas angkat 10 ton. Sebagai acuan untuk merancang dan menganalisa bagian-bagian crane seperti girder, end carriage, tali baja, kait, dan motor, perancang harus mengtahui beberapa hal diantaranya: panjang bentangan crane, tinggi angkat beban, keadaan lokasi, defleksi yang di ijinkan, penambahan beban karena karena dipengaruhi faktor overload dan keadaan dinamis, dan safety factor yang digunakan. Hasil dari perancangan Overhead Travelling Crane dengan kapasitas angkat10 Ton adalah; Struktur yang digunakan atau Gider dan end carriage menggunakan welded box profile, Tali baja yang dibutuhkan adalah tipe 6x36 Warington seale + 1 fiber core, dengan umur tali baja samapai 10.3 bulan. Puli dan drum yang digunakan berdiameter 40 mm. Motor yang digunkana ada 4 buah motor, yang mana digunkana untuk; penggerak drum satu buah motor, penggerak troli satu buah motor dan dua buah motor untuk penggerak girder.","PeriodicalId":31503,"journal":{"name":"Turbo Jurnal Program Studi Teknik Mesin","volume":"91 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"74647819","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-07-15DOI: 10.35814/teknobiz.v12i2.3614
Bernard Christian Situmorang, D. Karmiadji
Berdasarkan hasil pengujian tensile test pada sembilan viariasi pengelasan maka didapat nilai rata-rata untuk elektroda kawat las E7016/7018 dengan nilai rata-rata 606 N/mm² dan sembilan variasi pengelasan dengan elektroda kawat las E6010/7010 dengan nilai rata-rata 578 N/mm². Pengujian Vickers test dengan sembilan variasi pengelasan didapatkan hasil untuk elektroda kawat las E6010/7010 dengan nilai kekerasan rata-rata sebesar 168 HV dan untuk sembilan variasi pengelasan menggunakan elektroda kawat las E7016/7018 mendapatkan nilai kekerasan rata-rata sebesar 182 HV. Pengujian charpy test menggunakan variasi sembilan pengelasan dengan menggunakan elektroda kawat las E6010/7010 nilai rata-rata impact value nya sebesar 117 Joule dan untuk sembilan variasi pengelasan dengan menggunakan elektroda kawat las E7016/7018 nilai rata-rata impact value nya sebesar 173 Joule. Sedangkan untuk hasil pengujian macro test untuk sembilan variasi pengelasan elektroda kawat las E6010/7010 dan elektroda kawat las E7016/7018 tidak ditemukan ada nya internal crack, undercut dan incomplete fusion.
{"title":"Analisis Mechanical Properties API 5L X52 Pengelasan SMAW Pada Subsea Pipeline","authors":"Bernard Christian Situmorang, D. Karmiadji","doi":"10.35814/teknobiz.v12i2.3614","DOIUrl":"https://doi.org/10.35814/teknobiz.v12i2.3614","url":null,"abstract":"Berdasarkan hasil pengujian tensile test pada sembilan viariasi pengelasan maka didapat nilai rata-rata untuk elektroda kawat las E7016/7018 dengan nilai rata-rata 606 N/mm² dan sembilan variasi pengelasan dengan elektroda kawat las E6010/7010 dengan nilai rata-rata 578 N/mm². Pengujian Vickers test dengan sembilan variasi pengelasan didapatkan hasil untuk elektroda kawat las E6010/7010 dengan nilai kekerasan rata-rata sebesar 168 HV dan untuk sembilan variasi pengelasan menggunakan elektroda kawat las E7016/7018 mendapatkan nilai kekerasan rata-rata sebesar 182 HV. Pengujian charpy test menggunakan variasi sembilan pengelasan dengan menggunakan elektroda kawat las E6010/7010 nilai rata-rata impact value nya sebesar 117 Joule dan untuk sembilan variasi pengelasan dengan menggunakan elektroda kawat las E7016/7018 nilai rata-rata impact value nya sebesar 173 Joule. Sedangkan untuk hasil pengujian macro test untuk sembilan variasi pengelasan elektroda kawat las E6010/7010 dan elektroda kawat las E7016/7018 tidak ditemukan ada nya internal crack, undercut dan incomplete fusion.","PeriodicalId":31503,"journal":{"name":"Turbo Jurnal Program Studi Teknik Mesin","volume":"10 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"78790461","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-07-15DOI: 10.35814/teknobiz.v12i2.3613
Surya Satria Budi, Djoko. W. Karmiadji
Material A 106 Gr. B termasuk dalam material seamless carbon steel pipe, dan sering digunakan untuk high-temperature service. Penelitian ini pemodelan menggunakan material pipa A 106 Gr. B, 4 inch, sch 80 dengan panjang 150 mm. Proses pengelasan yang digunakan adalah GTAW dan SMAW. Untuk menemukan proses las dan parameter yang paling efektif pada setiap layer pengelasan flowline, membandingkan variasi pengelasan dengan parameter kuat arus listrik terhadap hasil uji sifat mekanik yang meliputi uji tarik, bending, kekerasan, microstucture dan macrostucture. Hasil pengujian sifat mekanik proses las GTAW dan SMAW, menghasilkan kekuatan tarik di atas persyaratan yang ditentukan oleh ASME II A yaitu 415 N/mm2, hasil analisis photo macrostucture dan microstucture semakin tinggi kuat arus listrik maka semakin besar pelebaran daerah HAZ. Cacat terbesar 35.5 mm terjadi pada spesimen SMAW root bend 2 dengan 130 ampere, hasil analisis uji kekerasan, bahwasannuya pada spesimen SMAW memiliki nilai kekerasan rata-rata lebih tinggi pada daerah weld metal dan HAZ. Analisis yang paling efektif setiap weld layer pengelasan pada fabrikasi pipa flowline 4 Inch sch 80 yaitu weld layer root dengan proses las GTAW kuat arus 110 ampere, weld layer filler dengan proses las GTAW kuat arus 110 ampere dan weld layer capping dengan proses las SMAW kuat arus 90 ampere.
原料A . 106克B是碳钢管道的一部分,经常用于高温服务。这项研究使用的是106.4克的管道材料,4英寸的sch 80,长150毫米。焊接使用的时间是GTAW和SMAW。为了在每层浮水焊缝中找到最有效的焊接过程和参数,将焊缝的变化与电流参数的变化与包括拉伸、弯曲、暴力、微结构和宏钻试验的机械性能测试结果进行比较。由于GTAW和SMAW工艺的机械性质测试结果,在ASME II N/mm2所规定的条件下产生了牵引力。最大的缺陷是SMAW root弯2的样本为130高度,这是暴力测试的分析结果,表明SMAW样本中的sannuya在金属weld和HAZ地区的平均硬度更高。最有效的分析每weld多层焊接管道在捏造sch flowline 4英寸80根即weld层层110安培电流,威尔德以其强大研究焊接过程层层填充物,焊接过程研究强大110安培电流和威尔德层层capping 90安培电流以其强大SMAW焊接过程。
{"title":"Analisis Variasi Pengelasan GTAW dan SMAW dengan Parameter Kuat Arus Listrik Pada Fabrikasi Pipa Flowline 4 Inch SCH 80","authors":"Surya Satria Budi, Djoko. W. Karmiadji","doi":"10.35814/teknobiz.v12i2.3613","DOIUrl":"https://doi.org/10.35814/teknobiz.v12i2.3613","url":null,"abstract":"Material A 106 Gr. B termasuk dalam material seamless carbon steel pipe, dan sering digunakan untuk high-temperature service. Penelitian ini pemodelan menggunakan material pipa A 106 Gr. B, 4 inch, sch 80 dengan panjang 150 mm. Proses pengelasan yang digunakan adalah GTAW dan SMAW. Untuk menemukan proses las dan parameter yang paling efektif pada setiap layer pengelasan flowline, membandingkan variasi pengelasan dengan parameter kuat arus listrik terhadap hasil uji sifat mekanik yang meliputi uji tarik, bending, kekerasan, microstucture dan macrostucture. Hasil pengujian sifat mekanik proses las GTAW dan SMAW, menghasilkan kekuatan tarik di atas persyaratan yang ditentukan oleh ASME II A yaitu 415 N/mm2, hasil analisis photo macrostucture dan microstucture semakin tinggi kuat arus listrik maka semakin besar pelebaran daerah HAZ. Cacat terbesar 35.5 mm terjadi pada spesimen SMAW root bend 2 dengan 130 ampere, hasil analisis uji kekerasan, bahwasannuya pada spesimen SMAW memiliki nilai kekerasan rata-rata lebih tinggi pada daerah weld metal dan HAZ. Analisis yang paling efektif setiap weld layer pengelasan pada fabrikasi pipa flowline 4 Inch sch 80 yaitu weld layer root dengan proses las GTAW kuat arus 110 ampere, weld layer filler dengan proses las GTAW kuat arus 110 ampere dan weld layer capping dengan proses las SMAW kuat arus 90 ampere.","PeriodicalId":31503,"journal":{"name":"Turbo Jurnal Program Studi Teknik Mesin","volume":"34 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89974433","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-07-15DOI: 10.35814/teknobiz.v12i2.3615
Idham Kholid, Syahbuddin
Limbah abu sekam padi yang sangat banyak belum di manfaatkan dengan baik oleh pemilik pengusaha penggilingan padi menjadi peluang tersendiri untuk dilakukan riset dan di manfaatkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengurangi limbah abu sekam padi di penggilingan padi dan mendapatkan kampas rem cakram kendaraan bermotor dengan sifat ketahanan gesek yang baik, menggunakan silika dari sekam padi. Bahan yang di gunakan pada penelitian ini adalah abu sekam padi, alumina, tembaga, keramik, rsesin phenolic dan bubuk karet ban bekas. Semua bahan di campur dan di cetak lalu di panaskan dengan suhu 200o C sampai mengeras. Bahan kampas rem pada penelitian ini di uji laju keausannya dan di amati struktur mikronya. komposisi kandungan abu sekam padi 20%, alumina 20%, tembaga 25%, karet 20 % dan resin phenolic 15%. Data yang di peroleh hasil dari pengujian laju keausan kampas rem berpenguat abu sekam padi dengan beban 4 kg pada putaran 1000 RPM dengan masa waktu 30 detik sebesar 6,2x10-6 dan hasil yang di peroleh beban 4 kg pada putaran 2000 RPM waktu 30 detik sebesar 1,19x10-5.
{"title":"Ketahanan Gesek Kampas Rem Cakram Sepeda Motor Berpenguat Abu Sekam Padi","authors":"Idham Kholid, Syahbuddin","doi":"10.35814/teknobiz.v12i2.3615","DOIUrl":"https://doi.org/10.35814/teknobiz.v12i2.3615","url":null,"abstract":"Limbah abu sekam padi yang sangat banyak belum di manfaatkan dengan baik oleh pemilik pengusaha penggilingan padi menjadi peluang tersendiri untuk dilakukan riset dan di manfaatkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengurangi limbah abu sekam padi di penggilingan padi dan mendapatkan kampas rem cakram kendaraan bermotor dengan sifat ketahanan gesek yang baik, menggunakan silika dari sekam padi. Bahan yang di gunakan pada penelitian ini adalah abu sekam padi, alumina, tembaga, keramik, rsesin phenolic dan bubuk karet ban bekas. Semua bahan di campur dan di cetak lalu di panaskan dengan suhu 200o C sampai mengeras. Bahan kampas rem pada penelitian ini di uji laju keausannya dan di amati struktur mikronya. komposisi kandungan abu sekam padi 20%, alumina 20%, tembaga 25%, karet 20 % dan resin phenolic 15%. Data yang di peroleh hasil dari pengujian laju keausan kampas rem berpenguat abu sekam padi dengan beban 4 kg pada putaran 1000 RPM dengan masa waktu 30 detik sebesar 6,2x10-6 dan hasil yang di peroleh beban 4 kg pada putaran 2000 RPM waktu 30 detik sebesar 1,19x10-5.","PeriodicalId":31503,"journal":{"name":"Turbo Jurnal Program Studi Teknik Mesin","volume":"5 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"80066667","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-07-15DOI: 10.35814/teknobiz.v12i2.3612
Alfian Saputra, Royani Munandar
Salah satu komponen yang terpenting pada sepeda motor adalah rem. Rem merupakan komponen yang berfungsi untuk menghentikan putaran poros, mengatur kecepatan putaran poros dan mencegah putaran yang tidak dikehendaki dengan menggunakan gesekan, singkatnya rem berfungsi untuk memperlambat laju dari sepeda motor. Rem merupakan salah satu alat keselamatan berkendara karena dengan adanya rem maka sepeda motor akan berhenti dengan baik. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu membandingkan beberapa variasi kecepatan dan besaran gaya yang diberikan pada rem kendaraan terhadap kemampuan pengereman, bahwa kemampuan pengereman dapat di lihat dari besar gaya gesek, torsi dan gaya pada pedal rem. Gaya tekan terhadap pad rem mempengaruhi gaya gesek yang terjadi di setiap kecepatan yang berbeda beda pada kecepatan 41 km/j gaya gesek yang didapat 56,3 kg, kecepatan 53 km/j gaya gesek 59,6 kg, kecepatan 62,3 km/j gaya gesek 62,1 kg, kecepatan 73 km/j gaya gesek 62,3 kg, kecepatan 83 km/j gaya gesek 63,7 kg.
{"title":"Analisis Dinamik Rem Cakram (Disc Brake) atau Rem Piringan pada Sepeda Motor Supra X 125","authors":"Alfian Saputra, Royani Munandar","doi":"10.35814/teknobiz.v12i2.3612","DOIUrl":"https://doi.org/10.35814/teknobiz.v12i2.3612","url":null,"abstract":"Salah satu komponen yang terpenting pada sepeda motor adalah rem. Rem merupakan komponen yang berfungsi untuk menghentikan putaran poros, mengatur kecepatan putaran poros dan mencegah putaran yang tidak dikehendaki dengan menggunakan gesekan, singkatnya rem berfungsi untuk memperlambat laju dari sepeda motor. Rem merupakan salah satu alat keselamatan berkendara karena dengan adanya rem maka sepeda motor akan berhenti dengan baik. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu membandingkan beberapa variasi kecepatan dan besaran gaya yang diberikan pada rem kendaraan terhadap kemampuan pengereman, bahwa kemampuan pengereman dapat di lihat dari besar gaya gesek, torsi dan gaya pada pedal rem. Gaya tekan terhadap pad rem mempengaruhi gaya gesek yang terjadi di setiap kecepatan yang berbeda beda pada kecepatan 41 km/j gaya gesek yang didapat 56,3 kg, kecepatan 53 km/j gaya gesek 59,6 kg, kecepatan 62,3 km/j gaya gesek 62,1 kg, kecepatan 73 km/j gaya gesek 62,3 kg, kecepatan 83 km/j gaya gesek 63,7 kg.","PeriodicalId":31503,"journal":{"name":"Turbo Jurnal Program Studi Teknik Mesin","volume":"65 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"72832128","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-07-15DOI: 10.35814/teknobiz.v12i2.3621
B. Sulaksono, Yan Kurniawan
Mesin mixer dan press diperlukan untuk membuat papan partikel dari serbuk kayu. Pembuatan papan partikel yang dilakukan oleh Usaha Kecil Menengah (UKM) atau home industry memerlukan mesin mixer dan press yang protable. Penelitian ini bertujuan melakukan perancangan konsep mesin mixer dan press serbuk kayu yang portable. Perancangan konsep menggunakan metode Varien Deutscher Ingenieure 2221 (VDI 2221). Hasil penelitian mendapatkan rancangan mesin mixer dengan kapasitas 6 kg dengan dimensi mesin 570 x 620 x 1442 mm. Sedangkan mesin press berkapasitas 1 ton dengan dimensi 1000x500x700 mm.
{"title":"Perancangan Konsep Mesin Mixer dan Press Serbuk Kayu yang Portable untuk Pembuatan Papan Partikel dengan Metode VDI 2221","authors":"B. Sulaksono, Yan Kurniawan","doi":"10.35814/teknobiz.v12i2.3621","DOIUrl":"https://doi.org/10.35814/teknobiz.v12i2.3621","url":null,"abstract":"Mesin mixer dan press diperlukan untuk membuat papan partikel dari serbuk kayu. Pembuatan papan partikel yang dilakukan oleh Usaha Kecil Menengah (UKM) atau home industry memerlukan mesin mixer dan press yang protable. Penelitian ini bertujuan melakukan perancangan konsep mesin mixer dan press serbuk kayu yang portable. Perancangan konsep menggunakan metode Varien Deutscher Ingenieure 2221 (VDI 2221). Hasil penelitian mendapatkan rancangan mesin mixer dengan kapasitas 6 kg dengan dimensi mesin 570 x 620 x 1442 mm. Sedangkan mesin press berkapasitas 1 ton dengan dimensi 1000x500x700 mm.","PeriodicalId":31503,"journal":{"name":"Turbo Jurnal Program Studi Teknik Mesin","volume":"67 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"76517208","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-07-15DOI: 10.35814/teknobiz.v12i2.3633
Elya Heryana, Djoko. W. Karmiadji
Batu kapur merupakan salah satu mineral industri yang banyak digunakan oleh sektor industri ataupun konstruksi dan pertanian, antara lain untuk bahan bangunan, batu bangunan, bahan penstabilan jalan raya, pengapuran, dan keramik. Peningkatan produksi penghancuran batu kapur dapat dilakukan dengan cara mengoptimalkan kinerja elemen mesin yang ada. Untuk mengatasi masalah pada mesin penghancur batu kapur ini diperlukan suatu konstruksi pada komponen pisau mesin penghancur batu kapur yang mampu bekerja secara maksimal dengan cara optimasi pisau penghancur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode pengujian langsung di lapangan, serta menggunakanakan metode pengujian-pengujian non-destruktif. Pengujian yang dilakukan antara lain pengujian kekerasan, pengujian metalografi dan pengujian spectrometer. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalisasi kekuatan pisau penghancur batu kapur yang awal mulanya hanya memiliki kekuatan selama 3-4 minggu mencapai waktu minimal 8-12 minggu. Spesifikasi daya mesin yang ada sebesar 50 HP 1455 RPM.
{"title":"Optimasi Desain Pisau Mesin Penghancur Batu Kapur","authors":"Elya Heryana, Djoko. W. Karmiadji","doi":"10.35814/teknobiz.v12i2.3633","DOIUrl":"https://doi.org/10.35814/teknobiz.v12i2.3633","url":null,"abstract":"Batu kapur merupakan salah satu mineral industri yang banyak digunakan oleh sektor industri ataupun konstruksi dan pertanian, antara lain untuk bahan bangunan, batu bangunan, bahan penstabilan jalan raya, pengapuran, dan keramik. Peningkatan produksi penghancuran batu kapur dapat dilakukan dengan cara mengoptimalkan kinerja elemen mesin yang ada. Untuk mengatasi masalah pada mesin penghancur batu kapur ini diperlukan suatu konstruksi pada komponen pisau mesin penghancur batu kapur yang mampu bekerja secara maksimal dengan cara optimasi pisau penghancur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode pengujian langsung di lapangan, serta menggunakanakan metode pengujian-pengujian non-destruktif. Pengujian yang dilakukan antara lain pengujian kekerasan, pengujian metalografi dan pengujian spectrometer. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalisasi kekuatan pisau penghancur batu kapur yang awal mulanya hanya memiliki kekuatan selama 3-4 minggu mencapai waktu minimal 8-12 minggu. Spesifikasi daya mesin yang ada sebesar 50 HP 1455 RPM.","PeriodicalId":31503,"journal":{"name":"Turbo Jurnal Program Studi Teknik Mesin","volume":"55 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"79241031","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-07-15DOI: 10.35814/teknobiz.v12i2.3676
Hasan Hariri
Dalam proses pemesinan, faktor ekonomis memainkan peranan penting dalam menentukan laju produksi. Jika kita memotong material pada kecepatan potong dibawah batas ketentuan, maka waktu penyelesaian operasi tersebut akan naik. Jika operasi yang sama dilakukan dengan kecepatan yang sangat tinggi, maka keausan pahat akan bertambah cepat. Operator akan lebih sering mengganti pahat, dan sebagai konsekwensinya umur pahat menjadi lebih pendek juga mesin menjadi lebih sering disetting ulang. Semua itu akan membuat biaya operasi menjadi mahal. Keuntungan maksimum merupakan alasan yang cocok untuk memilih kondisi pemesinan optimum dengan kriteria biaya minimum pada laju produksi maksimum. Kondisi pemotongan optimum menjadikan keuntungan sebagai suatu fungsi tujuan sebagaimana dikemukakan oleh para peneliti. Dari analisa biaya dan produksi untuk beberapa operasi pemesinan bila tiga fungsi tujuan diperhatikan secara terpisah, maka solusi adalah optimum untuk satu tujuan tetapi tidak optimum terhadap dua tujuan lainnya. Dalam tulisan ini dibahas cara penentuan kondisi pemesinan optimum dengan menggunakan dua fungsi tujuan, yakni biaya produski dan laju produksi.
{"title":"Kondisi Pemotongan Optimum Proses Bubut Konvensional Berbantuan Komputer","authors":"Hasan Hariri","doi":"10.35814/teknobiz.v12i2.3676","DOIUrl":"https://doi.org/10.35814/teknobiz.v12i2.3676","url":null,"abstract":"Dalam proses pemesinan, faktor ekonomis memainkan peranan penting dalam menentukan laju produksi. Jika kita memotong material pada kecepatan potong dibawah batas ketentuan, maka waktu penyelesaian operasi tersebut akan naik. Jika operasi yang sama dilakukan dengan kecepatan yang sangat tinggi, maka keausan pahat akan bertambah cepat. Operator akan lebih sering mengganti pahat, dan sebagai konsekwensinya umur pahat menjadi lebih pendek juga mesin menjadi lebih sering disetting ulang. Semua itu akan membuat biaya operasi menjadi mahal. Keuntungan maksimum merupakan alasan yang cocok untuk memilih kondisi pemesinan optimum dengan kriteria biaya minimum pada laju produksi maksimum. Kondisi pemotongan optimum menjadikan keuntungan sebagai suatu fungsi tujuan sebagaimana dikemukakan oleh para peneliti. Dari analisa biaya dan produksi untuk beberapa operasi pemesinan bila tiga fungsi tujuan diperhatikan secara terpisah, maka solusi adalah optimum untuk satu tujuan tetapi tidak optimum terhadap dua tujuan lainnya. Dalam tulisan ini dibahas cara penentuan kondisi pemesinan optimum dengan menggunakan dua fungsi tujuan, yakni biaya produski dan laju produksi.","PeriodicalId":31503,"journal":{"name":"Turbo Jurnal Program Studi Teknik Mesin","volume":"108 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"74498905","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}