Pub Date : 2020-12-31DOI: 10.37824/JKQH.V8I2.2020.216
Dwi Monika Ningrum, Faizul Bayani, Depi Yuliana, N. R. I. Mukhlishah, Cokorda Istri Widya Utamiswari
Pelayanan Kefarmasian di Apotek merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari pelaksanaan upaya kesehatan, yang berperan penting dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Tuntutan pasien dan masyarakat akan peningkatkan mutu Pelayanan Kefarmasian, mengharuskan adanya perluasan dari paradigma lama yang berorientasi kepada produk (drug oriented) menjadi paradigma baru yang berorientasi kepada pasien (patient oriented) dengan filosofi pelayanan kefarmasian (pharmaceutical care). Tujuan penelitian ini melihat Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Resep di Apotek Dahlia Kota Mataram. Sampel dalam penelitian ini adalah bagian dari keseluruhan populasi yang menebus resep di Apotek Dahlia dengan usia 19-65 tahun. Dimana penentuan besar sampel dengan tingkat kepercayaan 99% menggunakan rumus Slovin. Hasil yang diperoleh tingkat kepuasan pasien yang dilihat dari setiap dimensi diantaranya bukti langsung (tangible), kehandalan (reliability), daya Tanggap (responsiveness), jaminan (assurance), empati (empathy) menunjukan bahwa rata-rata pasien memberikan respon puas terhadap pelayanan yang diberikan. hal ini menunjukan bahwa pelayanan yang diberikan oleh petugas apotek sudah cukup baik. Penelitian menunjukan persentase terbesar pasien merasa puas dengan pelayanan yang diberikan apotek dahlia sebesar 67,96 % dan sangat puas dengan porsentase sebesar 23,94 %. Diketahui bahwa tingkat kepuasan yang diperoleh pelanggan sangat berkaitan erat dengan standar kualitas barang atau jasa yang mereka nikmati. Sifat kepuasan bersifat subjektif, namun dapat diukur melalui indeks kepuasan pelanggan dan masyarakat.
{"title":"Kepuasan Pasien Di Apotik Dahlia Berdasarkan Karakteristik Pasien Dengan Model SERVQUAL","authors":"Dwi Monika Ningrum, Faizul Bayani, Depi Yuliana, N. R. I. Mukhlishah, Cokorda Istri Widya Utamiswari","doi":"10.37824/JKQH.V8I2.2020.216","DOIUrl":"https://doi.org/10.37824/JKQH.V8I2.2020.216","url":null,"abstract":"Pelayanan Kefarmasian di Apotek merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari pelaksanaan upaya kesehatan, yang berperan penting dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Tuntutan pasien dan masyarakat akan peningkatkan mutu Pelayanan Kefarmasian, mengharuskan adanya perluasan dari paradigma lama yang berorientasi kepada produk (drug oriented) menjadi paradigma baru yang berorientasi kepada pasien (patient oriented) dengan filosofi pelayanan kefarmasian (pharmaceutical care). Tujuan penelitian ini melihat Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Resep di Apotek Dahlia Kota Mataram. Sampel dalam penelitian ini adalah bagian dari keseluruhan populasi yang menebus resep di Apotek Dahlia dengan usia 19-65 tahun. Dimana penentuan besar sampel dengan tingkat kepercayaan 99% menggunakan rumus Slovin. Hasil yang diperoleh tingkat kepuasan pasien yang dilihat dari setiap dimensi diantaranya bukti langsung (tangible), kehandalan (reliability), daya Tanggap (responsiveness), jaminan (assurance), empati (empathy) menunjukan bahwa rata-rata pasien memberikan respon puas terhadap pelayanan yang diberikan. hal ini menunjukan bahwa pelayanan yang diberikan oleh petugas apotek sudah cukup baik. Penelitian menunjukan persentase terbesar pasien merasa puas dengan pelayanan yang diberikan apotek dahlia sebesar 67,96 % dan sangat puas dengan porsentase sebesar 23,94 %. Diketahui bahwa tingkat kepuasan yang diperoleh pelanggan sangat berkaitan erat dengan standar kualitas barang atau jasa yang mereka nikmati. Sifat kepuasan bersifat subjektif, namun dapat diukur melalui indeks kepuasan pelanggan dan masyarakat.","PeriodicalId":315838,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Qamarul Huda","volume":"52 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132283246","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Menua tidak dapat dicegah tetapi dapat diperlambat, menjadi tua bukan merupakan suatu penyakit tetapi merupakan fase akhir dari kehidupan.Pandangan terhadap lansia yang lemah dan sakit-sakitan menyebabkan aktivitas mereka dibatasi sehingga terjadi penurunan kemampuan aktivitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas rekreasi bernyanyi terhadap peningkatan aktivitas sehari-hari pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Puspakarma Mataram. Lansia yang dijadikan sampel pada penelitian ini adalah lansia yang Activity Daily Living nya dibantu sebagian, jumlah sampel yang digunakan adalah 10 orang dengan pendekatan purposive sampling. Instrument yang digunakan adalah pedoman observasi dan pedoman wawancara. Desain penelitian yang digunakan adalah pra-eksperimen dengan pendekatan one group pretest-posttest design dan data dianalisa dengan uji statistik t-test. Hasil penelitian sebelum rekreasi menunjukkan dari 10 responden, 8 responden (80%) mengalami tingkat ketergantungan ADL ringan dan 2 responden (20%) mengalami tingkat ketergantungan ADL moderat. Setelah rekreasi bernyanyi dilakukan 10 respon Menua tidak dapat dicegah tetapi dapat diperlambat, menjadi tua bukan merupakan suatu penyakit tetapi merupakan fase akhir dari kehidupan.Pandangan terhadap lansia yang lemah dan sakit-sakitan menyebabkan aktivitas mereka dibatasi sehingga terjadi penurunan kemampuan aktivitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas rekreasi bernyanyi terhadap peningkatan aktivitas sehari-hari pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Puspakarma Mataram. Lansia yang dijadikan sampel pada penelitian ini adalah lansia yang Activity Daily Living nya dibantu sebagian, jumlah sampel yang digunakan adalah 10 orang dengan pendekatan purposive sampling. Instrument yang digunakan adalah pedoman observasi dan pedoman wawancara. Desain penelitian yang digunakan adalah pra-eksperimen dengan pendekatan one group pretest-posttest design dan data dianalisa dengan uji statistik t-test. Hasil penelitian sebelum rekreasi menunjukkan dari 10 responden, 8 responden (80%) mengalami tingkat ketergantungan ADL ringan dan 2 responden (20%) mengalami tingkat ketergantungan ADL moderat. Setelah rekreasi bernyanyi dilakukan 10 responden (100%) mengalami tingkat ketergantungan ringan, 0 responden (0%) mengalami tingkat ketergantungan moderat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rekreasi bernyanyi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan aktivitas sehari-hari lansia.Untuk selanjutnya diharapkan lansia lebih banyak memanfaatkan waktu senggang sehingga rasa kesepian dan ketergantungan terhadap keluarga berkurang. den (100%) mengalami tingkat ketergantungan ringan, 0 responden (0%) mengalami tingkat ketergantungan moderat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rekreasi bernyanyi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan aktivitas sehari-hari lansia.Untuk selanjutnya diharapkan lansia lebih banyak memanfaatkan waktu senggang sehingga rasa
{"title":"Efektivitas Rekreasi Bernyanyi Terhadap Peningkatan Activity Daily Living Pada Lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Puspakarma Mataram","authors":"Teguh Achmalona, Suswinda Yuli Sutomo, Reza Indra Wiguna","doi":"10.37824/JKQH.V8I2.2020.215","DOIUrl":"https://doi.org/10.37824/JKQH.V8I2.2020.215","url":null,"abstract":"Menua tidak dapat dicegah tetapi dapat diperlambat, menjadi tua bukan merupakan suatu penyakit tetapi merupakan fase akhir dari kehidupan.Pandangan terhadap lansia yang lemah dan sakit-sakitan menyebabkan aktivitas mereka dibatasi sehingga terjadi penurunan kemampuan aktivitas. \u0000Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas rekreasi bernyanyi terhadap peningkatan aktivitas sehari-hari pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Puspakarma Mataram. Lansia yang dijadikan sampel pada penelitian ini adalah lansia yang Activity Daily Living nya dibantu sebagian, jumlah sampel yang digunakan adalah 10 orang dengan pendekatan purposive sampling. Instrument yang digunakan adalah pedoman observasi dan pedoman wawancara. Desain penelitian yang digunakan adalah pra-eksperimen dengan pendekatan one group pretest-posttest design dan data dianalisa dengan uji statistik t-test. \u0000Hasil penelitian sebelum rekreasi menunjukkan dari 10 responden, 8 responden (80%) mengalami tingkat ketergantungan ADL ringan dan 2 responden (20%) mengalami tingkat ketergantungan ADL moderat. Setelah rekreasi bernyanyi dilakukan 10 respon \u0000Menua tidak dapat dicegah tetapi dapat diperlambat, menjadi tua bukan merupakan suatu penyakit tetapi merupakan fase akhir dari kehidupan.Pandangan terhadap lansia yang lemah dan sakit-sakitan menyebabkan aktivitas mereka dibatasi sehingga terjadi penurunan kemampuan aktivitas. \u0000Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas rekreasi bernyanyi terhadap peningkatan aktivitas sehari-hari pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Puspakarma Mataram. Lansia yang dijadikan sampel pada penelitian ini adalah lansia yang Activity Daily Living nya dibantu sebagian, jumlah sampel yang digunakan adalah 10 orang dengan pendekatan purposive sampling. Instrument yang digunakan adalah pedoman observasi dan pedoman wawancara. Desain penelitian yang digunakan adalah pra-eksperimen dengan pendekatan one group pretest-posttest design dan data dianalisa dengan uji statistik t-test. \u0000Hasil penelitian sebelum rekreasi menunjukkan dari 10 responden, 8 responden (80%) mengalami tingkat ketergantungan ADL ringan dan 2 responden (20%) mengalami tingkat ketergantungan ADL moderat. Setelah rekreasi bernyanyi dilakukan 10 responden (100%) mengalami tingkat ketergantungan ringan, 0 responden (0%) mengalami tingkat ketergantungan moderat. \u0000Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rekreasi bernyanyi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan aktivitas sehari-hari lansia.Untuk selanjutnya diharapkan lansia lebih banyak memanfaatkan waktu senggang sehingga rasa kesepian dan ketergantungan terhadap keluarga berkurang. \u0000den (100%) mengalami tingkat ketergantungan ringan, 0 responden (0%) mengalami tingkat ketergantungan moderat. \u0000Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rekreasi bernyanyi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan aktivitas sehari-hari lansia.Untuk selanjutnya diharapkan lansia lebih banyak memanfaatkan waktu senggang sehingga rasa ","PeriodicalId":315838,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Qamarul Huda","volume":"214 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116288305","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-31DOI: 10.37824/JKQH.V8I2.2020.159
Mansur Junaidi, Muhammad Amrullah
Perilaku merokok merupakan perilaku yang membakar salah satu produk tembakau yang dimaksudkan untuk dibakar, dihisap dan/atau dihirup termasuk rokok kretek, rokok putih, cerutu atau bentuk lainnya. Perokok di masyarakat Indonesia ternyata tidak hanya di kalangan dewasa saja, tetapi juga pada remaja. Perilaku merokok laki-laki dan perempuan umumnya pertama kali dilakukan ketika memasuki masa remaja. Prevalensi penduduk Indonesia usia 15 tahun ke atas yang merokok tiap hari sebesar 28,2%. Secara nasional. Ketergantungan nikotin menyebabkan seorang perokok harus menghisap rokok terus-menerus dan menimbulkan berbagai akibat terhadap tubuh, salah satunya adalah insomnia. Metode penelitian yang di pakai pada penelitian ini adalah analitik korelational dengan pendekatan cross sectional dengan jumlah sample sebanyak 63 orang dengan teknik pengambilan sample total sampling uji statistik menggunakan chi-square. Dari 63 sample yang akan di teliti peneliti hanya mendapatkan 52 responden penelitian 11 responden tidak memenuhi kriteri penelitian, setelah di lakukan uji statistik menggunakan chi-square di dapatkan nilai p value atau sig (2-tailed) = 0.03. hasil di peroleh bahwa nilai p value < a signifikan (0.03 < 0.05). Terdapat hubungan yang signifikan antara perilaku merokok sebelum tidur dengan kejadian insomnia pada remaja laki-laki di Dusun Bolor Sembe Desa Rarang Batas Tahun 2019.
{"title":"Hubungan Perilaku Merokok Sebelum Tidur Dengan Kejadian Insomnia Pada Remaja Laki-Laki Di Dusun Bolor Sembe Desa Rarang Batas Tahun 2019","authors":"Mansur Junaidi, Muhammad Amrullah","doi":"10.37824/JKQH.V8I2.2020.159","DOIUrl":"https://doi.org/10.37824/JKQH.V8I2.2020.159","url":null,"abstract":"Perilaku merokok merupakan perilaku yang membakar salah satu produk tembakau yang dimaksudkan untuk dibakar, dihisap dan/atau dihirup termasuk rokok kretek, rokok putih, cerutu atau bentuk lainnya. Perokok di masyarakat Indonesia ternyata tidak hanya di kalangan dewasa saja, tetapi juga pada remaja. Perilaku merokok laki-laki dan perempuan umumnya pertama kali dilakukan ketika memasuki masa remaja. Prevalensi penduduk Indonesia usia 15 tahun ke atas yang merokok tiap hari sebesar 28,2%. Secara nasional. Ketergantungan nikotin menyebabkan seorang perokok harus menghisap rokok terus-menerus dan menimbulkan berbagai akibat terhadap tubuh, salah satunya adalah insomnia. Metode penelitian yang di pakai pada penelitian ini adalah analitik korelational dengan pendekatan cross sectional dengan jumlah sample sebanyak 63 orang dengan teknik pengambilan sample total sampling uji statistik menggunakan chi-square. Dari 63 sample yang akan di teliti peneliti hanya mendapatkan 52 responden penelitian 11 responden tidak memenuhi kriteri penelitian, setelah di lakukan uji statistik menggunakan chi-square di dapatkan nilai p value atau sig (2-tailed) = 0.03. hasil di peroleh bahwa nilai p value < a signifikan (0.03 < 0.05). Terdapat hubungan yang signifikan antara perilaku merokok sebelum tidur dengan kejadian insomnia pada remaja laki-laki di Dusun Bolor Sembe Desa Rarang Batas Tahun 2019.","PeriodicalId":315838,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Qamarul Huda","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129565329","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-31DOI: 10.37824/JKQH.V8I2.2020.223
H. Hermawati, Sastrawan Sastrawan
Interventions for reducing stunting with various programs at the administrative level are very weak, so it is necessary to describe an analysis of the implementation of policies for the integrated stunting reduction program in Kabupaten Lombok Utara in 2020. The method used in this research is descriptive qualitative research, while the data sources in this study are the Health Office, Regional Secretariat, Regional Development Planning Agency, Population Control Office, Family Planning, Community and Village Empowerment (DP2KBPMD) North Lombok Regency. Furthermore, the purpose of this research is how to implement an integrated stunting prevention program policy in North Lombok Regency. Based on the results of the analysis and discussion above, it can be concluded that the integrated stunting management program has not been fully implemented due to the many technical problems that occurred during the implementation of program activities in each OPD in the field.
{"title":"Analisis Implementasi Kebijakan Program Penanggulangan Stunting Terintegrasi Di Kabupaten Lombok Utara","authors":"H. Hermawati, Sastrawan Sastrawan","doi":"10.37824/JKQH.V8I2.2020.223","DOIUrl":"https://doi.org/10.37824/JKQH.V8I2.2020.223","url":null,"abstract":"Interventions for reducing stunting with various programs at the administrative level are very weak, so it is necessary to describe an analysis of the implementation of policies for the integrated stunting reduction program in Kabupaten Lombok Utara in 2020. The method used in this research is descriptive qualitative research, while the data sources in this study are the Health Office, Regional Secretariat, Regional Development Planning Agency, Population Control Office, Family Planning, Community and Village Empowerment (DP2KBPMD) North Lombok Regency. Furthermore, the purpose of this research is how to implement an integrated stunting prevention program policy in North Lombok Regency. Based on the results of the analysis and discussion above, it can be concluded that the integrated stunting management program has not been fully implemented due to the many technical problems that occurred during the implementation of program activities in each OPD in the field.","PeriodicalId":315838,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Qamarul Huda","volume":"122 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134645744","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-31DOI: 10.37824/JKQH.V8I2.2020.211
Dewi Nursukma Purqoti, E. Oktaviana, Muhammad Amrullah
Wabah Covid-19 di Indonesia telah berlangsung selama kurun waktu kurang lebih empat bulan. Berbagai kebijakan telah diterapkan oleh pemerintah untuk mengatasi pandemi ini, mulai dari penerapan sosial distancing, physical distancing, menghimbau masyarakat agar selalu menggunakan masker saat keluar rumah, meliburkan sekolah dan tempat kerja, pembatasan kegiatan keagamaan dan pembatasan kegiatan di area publik, hingga pembatasan sosial berskala besar. Berbagai dampak yang dirasakan oleh masyarakat baik secara kesehatan, sosial, ekonomi, pendidikan, politik dan pembangunan, hal itulah kemudian yang membuat terjadi tekanan psikologis pada masyarakat Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui gambaran adaptasi psikologis masyrakat Lombok tengah pada era new normal, penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Dari hasil penelitian Rata-rata responden dalam penelitian ini berusia 18 sampai dengan 55 tahun, jenis kelamin mayoritas laki-laki sebanyak 34 orang (63%), pendidikan terbanyak adalah Perguruan Tinggi sejumlah 27 orang (50%), sebagian besar bekerja sebagai Wiraswasta sejumlah 31 orang (57,4%), status pernikahan mayoritas dalam kategori kawin 31 orang (57,4%) dan Rata-rata responden dalam penelitian ini mempunyai kemampuan adaptasi psikologis dalam kategori adaptif sebanyak 48 orang (88,9%).
{"title":"Identifikasi Adaptasi Psikologis Masyarakat Lombok Tengah Pada Era New Normal","authors":"Dewi Nursukma Purqoti, E. Oktaviana, Muhammad Amrullah","doi":"10.37824/JKQH.V8I2.2020.211","DOIUrl":"https://doi.org/10.37824/JKQH.V8I2.2020.211","url":null,"abstract":"Wabah Covid-19 di Indonesia telah berlangsung selama kurun waktu kurang lebih empat bulan. Berbagai kebijakan telah diterapkan oleh pemerintah untuk mengatasi pandemi ini, mulai dari penerapan sosial distancing, physical distancing, menghimbau masyarakat agar selalu menggunakan masker saat keluar rumah, meliburkan sekolah dan tempat kerja, pembatasan kegiatan keagamaan dan pembatasan kegiatan di area publik, hingga pembatasan sosial berskala besar. Berbagai dampak yang dirasakan oleh masyarakat baik secara kesehatan, sosial, ekonomi, pendidikan, politik dan pembangunan, hal itulah kemudian yang membuat terjadi tekanan psikologis pada masyarakat Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui gambaran adaptasi psikologis masyrakat Lombok tengah pada era new normal, penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Dari hasil penelitian Rata-rata responden dalam penelitian ini berusia 18 sampai dengan 55 tahun, jenis kelamin mayoritas laki-laki sebanyak 34 orang (63%), pendidikan terbanyak adalah Perguruan Tinggi sejumlah 27 orang (50%), sebagian besar bekerja sebagai Wiraswasta sejumlah 31 orang (57,4%), status pernikahan mayoritas dalam kategori kawin 31 orang (57,4%) dan Rata-rata responden dalam penelitian ini mempunyai kemampuan adaptasi psikologis dalam kategori adaptif sebanyak 48 orang (88,9%).","PeriodicalId":315838,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Qamarul Huda","volume":"86 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123574383","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-31DOI: 10.37824/JKQH.V8I2.2020.165
S. Maryam, Dita retno Pratiwi
Pre menopause menjadi masalah bagi wanita yang dapat disebabkan karena kurangnya pengetahuan tentang menopause sehingga menyebabkan ibu merasa cemas menghadapi menopause. Tujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik ibu dengan tingkat pengetahuan tentang menopause di Desa Giri Sasak Kuripan Selatan Kabupaten Lombok Barat. Penelitian ini menggunakan desain diskriptif analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi ibu usia 35-59 tahun di di Desa Giri Sasak Kuripan Selatan Kabupaten Lombok Barat. Teknik sampling menggunakan total sampling dengan jumlah sampel 69 orang. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Penelitian dilaksanakan pada Tahun 2019. Analisis data menggunakan Kendall Tau. Karakteristik responden sebagian besar responden berumur rata-rata 35-45 tahun (69.6%), bekerja (62,3%), berpendidikan menengah SMA/SMK (58,0%), tingkat pengetahuan sedang (52,2%). Tabel hasil uji korelasi Kendall Tau umur dengan tingkat pengetahuan tentang menopause diperoleh nilai CC sebesar 0.257(rendah) dengan nilai p value sebesar 0.026, pendidikan dengan tingkat pengetahuan tentang menopause diperoleh nilai CCÂ sebesar 0.589 (sedang) dengan nilai p value sebesar 0.000 dan pekerjaan dengan tingkat pengetahuan tentang menopause diperoleh nilai CC sebesar 0.493 (sedang) dengan nilai p value sebesar 0.000. Ada hubungan antara umur, pendidikan, pekerjaan ibu dengan tingkat pengetahuan tentang menopause di Desa Giri Sasak Kuripan Selatan Kabupaten Lombok Barat.
绝经前对女性来说是一个问题，她们可能是由于对绝经的无知导致母亲对绝经感到焦虑。目的是了解母亲的特征关系，了解西龙目岛南部龙目岛女孩的更年期知识水平。本研究采用跨部门方法的分析分析设计。南龙目岛西区Giri sa萨克- Kuripan村35-59岁的母亲。采样技术采用了全部采样方法，样本数量为69人。数据收集使用问卷调查。这项研究于2019年进行。以肯德尔·道尔(肯德尔)为基础的数据分析。受访者的特征大多数平均年龄为35-45岁(69。6%)，工作(62.3%)，接受高中教育/SMK(58.0%)，中等水平知识(52。2%)肯德尔知道年龄相关性测试表和CC值高达0.257获得关于更年期知识水平低()p 0.026大小的价值、教育价值与价值获得关于更年期知识水平CCA 0.589(正在)大小的p value 000万欧元和工作价值与价值CC为0.493获得关于更年期知识水平(正在),p值的价值高达万。在西龙目岛南部的Giri sa萨克- Kuripan村，母亲的年龄、教育、就业与更年期知识水平之间存在联系。
{"title":"Hubungan Karakteristik Ibu Dengan Tingkat Pengetahuan Tentang Menopause Di Desa Giri Sasak Kuripan Selatan Kabupaten Lombok Barat","authors":"S. Maryam, Dita retno Pratiwi","doi":"10.37824/JKQH.V8I2.2020.165","DOIUrl":"https://doi.org/10.37824/JKQH.V8I2.2020.165","url":null,"abstract":"Pre menopause menjadi masalah bagi wanita yang dapat disebabkan karena kurangnya pengetahuan tentang menopause sehingga menyebabkan ibu merasa cemas menghadapi menopause. Tujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik ibu dengan tingkat pengetahuan tentang menopause di Desa Giri Sasak Kuripan Selatan Kabupaten Lombok Barat. Penelitian ini menggunakan desain diskriptif analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi ibu usia 35-59 tahun di di Desa Giri Sasak Kuripan Selatan Kabupaten Lombok Barat. Teknik sampling menggunakan total sampling dengan jumlah sampel 69 orang. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Penelitian dilaksanakan pada Tahun 2019. Analisis data menggunakan Kendall Tau. Karakteristik responden sebagian besar responden berumur rata-rata 35-45 tahun (69.6%), bekerja (62,3%), berpendidikan menengah SMA/SMK (58,0%), tingkat pengetahuan sedang (52,2%). Tabel hasil uji korelasi Kendall Tau umur dengan tingkat pengetahuan tentang menopause diperoleh nilai CC sebesar 0.257(rendah) dengan nilai p value sebesar 0.026, pendidikan dengan tingkat pengetahuan tentang menopause diperoleh nilai CCÂ sebesar 0.589 (sedang) dengan nilai p value sebesar 0.000 dan pekerjaan dengan tingkat pengetahuan tentang menopause diperoleh nilai CC sebesar 0.493 (sedang) dengan nilai p value sebesar 0.000. Ada hubungan antara umur, pendidikan, pekerjaan ibu dengan tingkat pengetahuan tentang menopause di Desa Giri Sasak Kuripan Selatan Kabupaten Lombok Barat.","PeriodicalId":315838,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Qamarul Huda","volume":"284 1-2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131866755","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-31DOI: 10.37824/JKQH.V8I2.2020.210
Hayatin Najah, Menap Menap, Nining Fatria, Muhammad Amrullah
Imunisasi DPT adalah salah satu vaksinasi yang wajib diberikan kepada balita. Menurut World Health Organization (WHO), tercatat ada 7.097 kasus difteri yang dilaporkan di seluruh dunia pada tahun 2016. Diantara angka tersebut, Indonesia menempati urutan ke 2 setelah India dengan jumlah kasus difteri terbanyak. Untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi DPT dengan status imunisasi bayi dalam program imunisasi DPT di Desa Labulia Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah tahun 2018. Penelitian ini menggunakan Observasi Analitik dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional. Populasi pada penelitian ini berjumlah 49 orang dan sampel menggunakan seluruh populasi. Penelitian ini menggunakan uji statistik Chi Square dan diperoleh nilai signifikan sebesar 0,000 (r < 0,05) yang berarti Ho ditolak dan H1 diterima. Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi DPT dengan status imunisasi bayi dalam program imunisasi DPT di Desa Labulia Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2018. Supaya melakukan penelitian lebih lanjut dengan mempertimbangkan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi status imunisasi dalam program imunisasi DPT secara kompleks dan menyeluruh.
{"title":"Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi DPT Dengan Status Imunisasi Bayi Dalam Program Imunisasi DPT Di Desa Labulia Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2018","authors":"Hayatin Najah, Menap Menap, Nining Fatria, Muhammad Amrullah","doi":"10.37824/JKQH.V8I2.2020.210","DOIUrl":"https://doi.org/10.37824/JKQH.V8I2.2020.210","url":null,"abstract":"Imunisasi DPT adalah salah satu vaksinasi yang wajib diberikan kepada balita. Menurut World Health Organization (WHO), tercatat ada 7.097 kasus difteri yang dilaporkan di seluruh dunia pada tahun 2016. Diantara angka tersebut, Indonesia menempati urutan ke 2 setelah India dengan jumlah kasus difteri terbanyak. Untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi DPT dengan status imunisasi bayi dalam program imunisasi DPT di Desa Labulia Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah tahun 2018. Penelitian ini menggunakan Observasi Analitik dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional. Populasi pada penelitian ini berjumlah 49 orang dan sampel menggunakan seluruh populasi. Penelitian ini menggunakan uji statistik Chi Square dan diperoleh nilai signifikan sebesar 0,000 (r < 0,05) yang berarti Ho ditolak dan H1 diterima. Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi DPT dengan status imunisasi bayi dalam program imunisasi DPT di Desa Labulia Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2018. Supaya melakukan penelitian lebih lanjut dengan mempertimbangkan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi status imunisasi dalam program imunisasi DPT secara kompleks dan menyeluruh.","PeriodicalId":315838,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Qamarul Huda","volume":"215 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133907621","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-31DOI: 10.37824/JKQH.V8I2.2020.218
Vera Yulandasari, Suswinda Yuli Sutomo, Haris Suhamdani, Amalia Mastuty
Perilaku perawat merupakan salah satu indikator yang menentukan tingkat kepuasan pasien. Perilaku perawat yang tergolong tidak baik seringkali meyebabkan pasien merasa tidak puas. Untuk mengetahui pengaruh perilaku perawat dalam melayani pasien terhadap kepuasan pasien diruang rawat inap Flamboyan RSUD Praya. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Korelasional dengan pendekatan Cross Sectional. Sampel dalam peneltian ini adalah 41 responden pasien yang dipilih dengan teknik Insidental Sampling. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner. Penelitian ini menunjukan sebagian besar responden pasien menyatakan kurang puas yaitu sebanyak 58,5%.Berdasarkan hasil uji stastistik chi square didapatkan ada hubungan dengan tingkat kepuasan p = 0,005. Perilaku perawat yang baik berupa caring dapat memberikan kepuasan kepada pasien selama menjalani perawatan.
{"title":"Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Keperawatan (Caring) Di Ruang Rawat Inap","authors":"Vera Yulandasari, Suswinda Yuli Sutomo, Haris Suhamdani, Amalia Mastuty","doi":"10.37824/JKQH.V8I2.2020.218","DOIUrl":"https://doi.org/10.37824/JKQH.V8I2.2020.218","url":null,"abstract":"Perilaku perawat merupakan salah satu indikator yang menentukan tingkat kepuasan pasien. Perilaku perawat yang tergolong tidak baik seringkali meyebabkan pasien merasa tidak puas. Untuk mengetahui pengaruh perilaku perawat dalam melayani pasien terhadap kepuasan pasien diruang rawat inap Flamboyan RSUD Praya. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Korelasional dengan pendekatan Cross Sectional. Sampel dalam peneltian ini adalah 41 responden pasien yang dipilih dengan teknik Insidental Sampling. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner. Penelitian ini menunjukan sebagian besar responden pasien menyatakan kurang puas yaitu sebanyak 58,5%.Berdasarkan hasil uji stastistik chi square didapatkan ada hubungan dengan tingkat kepuasan p = 0,005. Perilaku perawat yang baik berupa caring dapat memberikan kepuasan kepada pasien selama menjalani perawatan.","PeriodicalId":315838,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Qamarul Huda","volume":"20 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130491734","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-09-14DOI: 10.37824/JKQH.V8I1.2020.193
Melati Inayati Albayani, Raden Ahmad Dedy Mardani, Z. Arifin
Stunting is a chronic malnutrition problem caused by a prolonged lack of nutrition due to feeding that is not in accordance with nutritional needs. The high incidence of stunting and LBW is a problem. The aim of this study was to analyze the relationship between birth weight and the incidence of stunting in children under five at Gunungsari Health Center, West Lombok. This type of research is an analytic survey method through a cross sectional approach with a total sample of 162 people, taken using purposive sampling. The independent variable is birth weight. The dependent variable in this study is stunting. The results showed that there was a relationship between birth weight and the incidence of stunting in children under five at Gunungsari Health Center, West Lombok in 2019, the P value = 0.000 with OR = 4.01 (95% CI: 1.99 - 8.09), which This means that children who have a history of LBW have a 4.01 times greater risk of being very short compared to children born without LBW. Â
{"title":"Hubungan Berat Badan Lahir Bayi Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Gunungsari Kabupaten Lombok Barat","authors":"Melati Inayati Albayani, Raden Ahmad Dedy Mardani, Z. Arifin","doi":"10.37824/JKQH.V8I1.2020.193","DOIUrl":"https://doi.org/10.37824/JKQH.V8I1.2020.193","url":null,"abstract":"Stunting is a chronic malnutrition problem caused by a prolonged lack of nutrition due to feeding that is not in accordance with nutritional needs. The high incidence of stunting and LBW is a problem. The aim of this study was to analyze the relationship between birth weight and the incidence of stunting in children under five at Gunungsari Health Center, West Lombok. This type of research is an analytic survey method through a cross sectional approach with a total sample of 162 people, taken using purposive sampling. The independent variable is birth weight. The dependent variable in this study is stunting. The results showed that there was a relationship between birth weight and the incidence of stunting in children under five at Gunungsari Health Center, West Lombok in 2019, the P value = 0.000 with OR = 4.01 (95% CI: 1.99 - 8.09), which This means that children who have a history of LBW have a 4.01 times greater risk of being very short compared to children born without LBW.\u0000Â ","PeriodicalId":315838,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Qamarul Huda","volume":"35 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-09-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122345109","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-06-30DOI: 10.37824/JKQH.V8I1.2020.178
S. Sudirman
Low vision affected by cataracts is also caused by retina disease. Diabetes is a disease that affects the retina. The population in the Kopang Health Center area has a low socioeconomic and education. The aim of this study was to evaluate the influence of diabetes mellitus on visual acuity. This study is non-experimental with a cross-sectional method and was carried out involving 73 respondents as sample aged 40 years, who were taken by simple random sampling in Kopang Primary Health Care, Central Lombok. Statistical analysis shows this study revealed that diabetes mellitus was significantly (P <0.05) influenced to visual acuity was equal to 42.5%, it mean that diabetes mellitus was found in 42.5% of those with low vision.
{"title":"Pengaruh Diabetes Melitus Terhadap Tajam Penglihatan","authors":"S. Sudirman","doi":"10.37824/JKQH.V8I1.2020.178","DOIUrl":"https://doi.org/10.37824/JKQH.V8I1.2020.178","url":null,"abstract":"Low vision affected by cataracts is also caused by retina disease. Diabetes is a disease that affects the retina. The population in the Kopang Health Center area has a low socioeconomic and education. The aim of this study was to evaluate the influence of diabetes mellitus on visual acuity. This study is non-experimental with a cross-sectional method and was carried out involving 73 respondents as sample aged 40 years, who were taken by simple random sampling in Kopang Primary Health Care, Central Lombok. Statistical analysis shows this study revealed that diabetes mellitus was significantly (P <0.05) influenced to visual acuity was equal to 42.5%, it mean that diabetes mellitus was found in 42.5% of those with low vision.","PeriodicalId":315838,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Qamarul Huda","volume":"56 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130341280","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
京公网安备 11010802042870号
京ICP备2023020795号-1
扫码关注我们
求助内容：
应助结果提醒方式：