Menjaga tangan tetap bersih serta dapat membunuh kuman penyebab penyakit dapat dilakukan melalui kegiatan cuci tangan yang baik dan benar. Anak usia pra sekolah rentan mengalami penyakit infeksi akibat tidak mencuci tangan dengan baik dan benar. Tujuan peneliatian ini adalah untuk mengetahui pengaruh storrytelling (audio visual) terhadap kepatuhan mencuci tangan pada anak pra sekolah di RA Baiturrahman Rembiga. Jenis penelitian yang digunakan adalah pre-eksperimen, adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yitu dengan desain 1 grup pretest-posttest. Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 30 orang anak pra sekolah dengan analisis data menggunakan uji t berpasangan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh storytelling (audio visual) terhadap kepatuhan cuci tangan pada anak usia pra sekolah. Diharapkan dengan hasil penelitian ini, anak-anak sejak dini dapat belajar mengenai langkah cuci tangan dengan baik dan benar sesuai dengan anjuran WHO.
{"title":"Pengaruh Storytelling (Audio Visual) terhadap Kepatuhan Mencuci Tangan pada Anak Pra Sekolah di RA Baiturrahman Rembiga Kota Mataram","authors":"None Baiq Nurul Hidayati, None Fitri Romadhonika, None Anna Layla Salfarina","doi":"10.37824/jkqh.v11i1.2023.480","DOIUrl":"https://doi.org/10.37824/jkqh.v11i1.2023.480","url":null,"abstract":"Menjaga tangan tetap bersih serta dapat membunuh kuman penyebab penyakit dapat dilakukan melalui kegiatan cuci tangan yang baik dan benar. Anak usia pra sekolah rentan mengalami penyakit infeksi akibat tidak mencuci tangan dengan baik dan benar. Tujuan peneliatian ini adalah untuk mengetahui pengaruh storrytelling (audio visual) terhadap kepatuhan mencuci tangan pada anak pra sekolah di RA Baiturrahman Rembiga. Jenis penelitian yang digunakan adalah pre-eksperimen, adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yitu dengan desain 1 grup pretest-posttest. Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 30 orang anak pra sekolah dengan analisis data menggunakan uji t berpasangan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh storytelling (audio visual) terhadap kepatuhan cuci tangan pada anak usia pra sekolah. Diharapkan dengan hasil penelitian ini, anak-anak sejak dini dapat belajar mengenai langkah cuci tangan dengan baik dan benar sesuai dengan anjuran WHO.","PeriodicalId":315838,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Qamarul Huda","volume":"33 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"136364936","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Daun lamtoro (Leucaena leucocephala (Lam) de Wit) secara tradisional telah digunakan masyarakat Indonesia sebagai obat batuk. Khasiat mukolitik daun lamtoro diduga dipengaruhi oleh senyawa saponin dan tanin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek mukolitik dan konsentrasi efektif ekstrak etanol 70% daun lamtoro (Leucaena leucocephala (Lam) de Wit) secara in vitro. Metode penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), yang terdiri dari satu kelompok kontrol negatif (tween 80), kelompok kontrol positif (asetilsistein) dan 4 kelompok perlakuan konsentrasi ekstrak etanol 70% daun lamtoro (Leucaena leucocephala (Lam) de Wit ) sebesar 5%, 10%, 20%, 30% (b/b). Parameter uji berupa nilai viskositas sampel mucus usus sapi. Hasil uji statistik ANOVA-LSD pada kelompok kontrol negatif dengan kelompok perlakuan konsentrasi 10%,20%,30% menunjukkan adanya perbedaan signifikan (P<0.005) sedangkan pada kelompok perlakuan konsentrasi 30% dengan kontrol positif tidak terdapat perbedaan signifikan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol 70% daun lamtoro (Leucaena leucocephala (Lam) de Wit) memiliki aktivitas mukolitik pada uji invirtro mukus sapi dengan konsentrasi efektif sebesar 30%.
lamtoro (Leucaena leucocephala, Lam)的叶子(Lam de Wit)传统上被印度尼西亚人用作咳嗽药。据说兰托罗叶的黏菌功能受到了檀香和单宁化合物的影响。这项研究的目的是确定蓝托罗(lamtoro, Leucaena leucophala, Lam de Wit) 70%叶乙醇的有效浓度和乙醇提取物在体外的效果。该研究方法采用了完全随机设计(la),由一个消极控制小组(tng80)、积极控制小组(asetilsistein)和4个小组治疗乙醇70%的兰托罗提取物(Lam),占5%、10%、20%、30% (b/b)。测试参数以牛肠样本粘度值为特征。负控制组的抗药统计结果显示,表现为10%、20%、30%的人群存在显著差异(P < 0.005),而浓度处理组30%的人在积极控制方面没有显著差异。因此,我们可以得出结论,lamtoro提取物(Leucaena leucophala, Lam) 70%的叶子乙醇(Lam)在牛肠试验中有mukolitic活动,其有效浓度为30%。
{"title":"Uji Invitro Aktivitas Mukolitik Ekstrak Etanol 70% Daun Lamtoro (Leucaena leucocephala (Lam) de Wit)","authors":"Dedent Eka Bimmaharyanto S., Recta Olivia Umboro, Fitri Apriliany","doi":"10.37824/jkqh.v11i1.2023.485","DOIUrl":"https://doi.org/10.37824/jkqh.v11i1.2023.485","url":null,"abstract":"Daun lamtoro (Leucaena leucocephala (Lam) de Wit) secara tradisional telah digunakan masyarakat Indonesia sebagai obat batuk. Khasiat mukolitik daun lamtoro diduga dipengaruhi oleh senyawa saponin dan tanin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek mukolitik dan konsentrasi efektif ekstrak etanol 70% daun lamtoro (Leucaena leucocephala (Lam) de Wit) secara in vitro. Metode penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), yang terdiri dari satu kelompok kontrol negatif (tween 80), kelompok kontrol positif (asetilsistein) dan 4 kelompok perlakuan konsentrasi ekstrak etanol 70% daun lamtoro (Leucaena leucocephala (Lam) de Wit ) sebesar 5%, 10%, 20%, 30% (b/b). Parameter uji berupa nilai viskositas sampel mucus usus sapi. Hasil uji statistik ANOVA-LSD pada kelompok kontrol negatif dengan kelompok perlakuan konsentrasi 10%,20%,30% menunjukkan adanya perbedaan signifikan (P<0.005) sedangkan pada kelompok perlakuan konsentrasi 30% dengan kontrol positif tidak terdapat perbedaan signifikan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol 70% daun lamtoro (Leucaena leucocephala (Lam) de Wit) memiliki aktivitas mukolitik pada uji invirtro mukus sapi dengan konsentrasi efektif sebesar 30%.","PeriodicalId":315838,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Qamarul Huda","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"136365260","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-30DOI: 10.37824/jkqh.v11i1.2023.483
Denih Agus Setia Permana
Pada tahun 2015, Indonesia menempati peringkat 7 sebagai negara dengan penyandang DM terbanyak di dunia, pada tahun 2018 terjadi peningkatan yang cukup signifikan yaitu dari 6,9% di tahun 2013 menjadi 8,5% di tahun 2018. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui interaksi obat dan pola pengobatan penyakit Diabetes Mellitus tipe 2 dengan penyakit penyerta Hipertensi di UPTD Puskesmas Cilacap X tahun 2022. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan design penelitian retrospektif. Adapun sampel yang digunakan sebanyak 43 pasien dengan mengambil data dari rekam medis pasien Diabetes mellitus tipe 2 yang memiliki penyakit penyerta Hipertensi. Hasil dari penelitian ini diperoleh golongan obat antidiabetes yang diberikan yaitu Metformin (62%), Glimepirid (32%) dan Acarbose (6%), obat antihipertensi yang diberikan yaitu Amlodipin (70%), Candesartan (10%), Captopril (4%), Ramipril (4%), Valsartan (6%), Furosemid (2%), Bisoprolol (2%) dan Spironolakton (2%). Dari total 43 sampel, diperoleh 36 pasien (84%) potensi interaksi obat dan tanpa interaksi obat sebanyak 7 pasien (16%). Interaksi obat berdasarkan waktu minum obat yaitu 26 responden (60%) memiliki potensi mengalami interaksi obat dan yang tidak terjadi interaksi obat sebanyak 17 responden (40%).
{"title":"Kajian Interaksi Obat Diabetes Mellitus Tipe II Dengan Penyakit Penyerta Hipertensi Di UPTD Puskesmas Cilacap “X”","authors":"Denih Agus Setia Permana","doi":"10.37824/jkqh.v11i1.2023.483","DOIUrl":"https://doi.org/10.37824/jkqh.v11i1.2023.483","url":null,"abstract":"Pada tahun 2015, Indonesia menempati peringkat 7 sebagai negara dengan penyandang DM terbanyak di dunia, pada tahun 2018 terjadi peningkatan yang cukup signifikan yaitu dari 6,9% di tahun 2013 menjadi 8,5% di tahun 2018. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui interaksi obat dan pola pengobatan penyakit Diabetes Mellitus tipe 2 dengan penyakit penyerta Hipertensi di UPTD Puskesmas Cilacap X tahun 2022. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan design penelitian retrospektif. Adapun sampel yang digunakan sebanyak 43 pasien dengan mengambil data dari rekam medis pasien Diabetes mellitus tipe 2 yang memiliki penyakit penyerta Hipertensi. Hasil dari penelitian ini diperoleh golongan obat antidiabetes yang diberikan yaitu Metformin (62%), Glimepirid (32%) dan Acarbose (6%), obat antihipertensi yang diberikan yaitu Amlodipin (70%), Candesartan (10%), Captopril (4%), Ramipril (4%), Valsartan (6%), Furosemid (2%), Bisoprolol (2%) dan Spironolakton (2%). Dari total 43 sampel, diperoleh 36 pasien (84%) potensi interaksi obat dan tanpa interaksi obat sebanyak 7 pasien (16%). Interaksi obat berdasarkan waktu minum obat yaitu 26 responden (60%) memiliki potensi mengalami interaksi obat dan yang tidak terjadi interaksi obat sebanyak 17 responden (40%).","PeriodicalId":315838,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Qamarul Huda","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"136364929","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Diabetes melitus tipe 2 merupakan salah satu masalah kesehatan di seluruh dunia yang kasusnya terus mengalami peningkatan. Upaya pengendalian faktor risiko sejak dini dapat mencegah terjadinya diabetes melitus dan menurunkan risiko terjadinya komplikasi dimasa yang akan datang. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor risiko yang menjadi prediktor terjadinya diabetes mellitus di masa yang akan datang. Pengambilan data dalam penelitisn ini menggunakan instrumen Finnish Diabetes Risk Score (FINDRISC) yang telah tervalidasi yang terdiri dari delapan komponen yaitu usia, indeks masa tubuh, lingkar pinggang, aktivitas fisik, konsumsi sayur dan buah, penggunaan obat antihipertensi, riwayat kadar glukosa darah dan riwayat diabetes mellitus dalam keluarga. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 30 repsonden. Hasil dari identifikasi faktor risiko dengan menggunakan FINDRISC terhadap 30 responden didapatkan hasil sebagai berikut responden dengan kategori rendah sebanyak 12 orang (40%), responden pada kategori sedikit meningkat yaitu sebanyak 13 orang (43,3%), responden dengan kategori menengah sebanyak 2 orang (6,66%) dan responden dengan kategori tinggi sebanyak 3 orang (10%). Berdasarkan hasil tersebut dapat menjadi perhatian dan kewaspaan dari responden untuk melakukan upaya pencegahan sedini mungkin guna menghindari terjadinya diabetes mellitus dan komplikasi diabetes mellitus pada 10 tahun mendatang.
{"title":"Identifikasi Faktor Risiko Melalui Finnish Diabetes Risk Score Sebagai Prediktor Risiko Terjadinya Diabetes Mellitus Tipe 2","authors":"None Zaenal Arifin, None Ilham, None Baiq Ruli Fatmawati, None Hapipah, None Istianah","doi":"10.37824/jkqh.v11i1.2023.453","DOIUrl":"https://doi.org/10.37824/jkqh.v11i1.2023.453","url":null,"abstract":"Diabetes melitus tipe 2 merupakan salah satu masalah kesehatan di seluruh dunia yang kasusnya terus mengalami peningkatan. Upaya pengendalian faktor risiko sejak dini dapat mencegah terjadinya diabetes melitus dan menurunkan risiko terjadinya komplikasi dimasa yang akan datang. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor risiko yang menjadi prediktor terjadinya diabetes mellitus di masa yang akan datang. Pengambilan data dalam penelitisn ini menggunakan instrumen Finnish Diabetes Risk Score (FINDRISC) yang telah tervalidasi yang terdiri dari delapan komponen yaitu usia, indeks masa tubuh, lingkar pinggang, aktivitas fisik, konsumsi sayur dan buah, penggunaan obat antihipertensi, riwayat kadar glukosa darah dan riwayat diabetes mellitus dalam keluarga. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 30 repsonden. Hasil dari identifikasi faktor risiko dengan menggunakan FINDRISC terhadap 30 responden didapatkan hasil sebagai berikut responden dengan kategori rendah sebanyak 12 orang (40%), responden pada kategori sedikit meningkat yaitu sebanyak 13 orang (43,3%), responden dengan kategori menengah sebanyak 2 orang (6,66%) dan responden dengan kategori tinggi sebanyak 3 orang (10%). Berdasarkan hasil tersebut dapat menjadi perhatian dan kewaspaan dari responden untuk melakukan upaya pencegahan sedini mungkin guna menghindari terjadinya diabetes mellitus dan komplikasi diabetes mellitus pada 10 tahun mendatang.","PeriodicalId":315838,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Qamarul Huda","volume":"372 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"136364930","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-30DOI: 10.37824/jkqh.v11i1.2023.476
None Putri Ramdaniah, None Depi Yuliana, None Atri Sri Ulandari, None Lelie Amalia T
Hipertensi merupakan masalah kesehatan yang sering terjadi dimasyarakat, dimana keadaan tekanan darah sistolik >= 140 mmHg dan tekanan darah distolik >= 90 mmHg. Terapi hipertensi ada 2, yaitu terapi farmakologi dan non farmakologi, salah satu terapi farmakologi hipertensi, yaitu dengan mengonsumsi minuman herbal salah satunya air rebusan daun alpukat dan sari mentimun. Penelitian ini menggunakan desain Quasi Eksperimental Dengan Equivalen Group Control dengan rancangan Pretest dan Postest. jumlah sampel pada penelitian ini, yaitu 30 orang yang terdiri dari 1 kelompok kontrol dan 2 kelompok intervensi, air rebusan daun alpukat dan sari mentimun masing-masing diberikan pada sore hari selma 7 hari dengan dosis 250 ml. Kesimpulan dari penelitian ini di dapatkan hasil analisa pengaruh air rebusan daun alpukat dan sari mentimun diperoleh nilai p = 0,005 < alpha = 0,05 yang berarti terdapat pengaruh penurunan tekanan darah yang signifikan terhadap penderita hipertensi di jerneng terong tawah tahun 2022 . Hasil analisa perbedaan pengaruh penurunan tekanan darah setelah ekperimen antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol normal diperoleh nilai p = 0,000 < alpha = 0,05 yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan, sedangkan perbedaan pengaruh antara kelompok intervensi air rebusan daun alpukat dan sari mentimun diperoleh p = 0, 184 > alpha = 0,05 pada tekanan darah sistolik dan nilai p = 0,902 > alpha = 0,05 pada tekanan darah distolik, yang berarti tidak ada perbedaan pengaruh pada kelompok intervensi.
{"title":"Perbedaan Pengaruh Air Rebusan Daun Alpukat (Persea america Mill) dengan Sari Mentimun (Curcumis sativus L) pada Penderita Hipertensi di Jerneng Terong Tawah Tahun 2022","authors":"None Putri Ramdaniah, None Depi Yuliana, None Atri Sri Ulandari, None Lelie Amalia T","doi":"10.37824/jkqh.v11i1.2023.476","DOIUrl":"https://doi.org/10.37824/jkqh.v11i1.2023.476","url":null,"abstract":"Hipertensi merupakan masalah kesehatan yang sering terjadi dimasyarakat, dimana keadaan tekanan darah sistolik >= 140 mmHg dan tekanan darah distolik >= 90 mmHg. Terapi hipertensi ada 2, yaitu terapi farmakologi dan non farmakologi, salah satu terapi farmakologi hipertensi, yaitu dengan mengonsumsi minuman herbal salah satunya air rebusan daun alpukat dan sari mentimun. Penelitian ini menggunakan desain Quasi Eksperimental Dengan Equivalen Group Control dengan rancangan Pretest dan Postest. jumlah sampel pada penelitian ini, yaitu 30 orang yang terdiri dari 1 kelompok kontrol dan 2 kelompok intervensi, air rebusan daun alpukat dan sari mentimun masing-masing diberikan pada sore hari selma 7 hari dengan dosis 250 ml. Kesimpulan dari penelitian ini di dapatkan hasil analisa pengaruh air rebusan daun alpukat dan sari mentimun diperoleh nilai p = 0,005 < alpha = 0,05 yang berarti terdapat pengaruh penurunan tekanan darah yang signifikan terhadap penderita hipertensi di jerneng terong tawah tahun 2022 . Hasil analisa perbedaan pengaruh penurunan tekanan darah setelah ekperimen antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol normal diperoleh nilai p = 0,000 < alpha = 0,05 yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan, sedangkan perbedaan pengaruh antara kelompok intervensi air rebusan daun alpukat dan sari mentimun diperoleh p = 0, 184 > alpha = 0,05 pada tekanan darah sistolik dan nilai p = 0,902 > alpha = 0,05 pada tekanan darah distolik, yang berarti tidak ada perbedaan pengaruh pada kelompok intervensi.","PeriodicalId":315838,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Qamarul Huda","volume":"242 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"136364931","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-30DOI: 10.37824/jkqh.v11i1.2023.430
Arik Dian Eka Pratiwi, Dewi Ramonah, Novi Elisa
Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm. f.) Ness) dan jahe merah (Zingiber officinale var. Rubrum) telah diketahui memiliki aktivitas imunomodulator. Guna mendapatkan terapi yang lebih baik, para peneliti masih mengeksplorasi kombinasi berbagai tanaman obat. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi dosis efektif kombinasi sambiloto dan jahe merah sebagai imunomodulator terhadap parameter leukosit. Hewan uji dibagi dalam 5 kelompok. Induksi bakteri Staphylococcus aureus (S. aureus) dilakukan pada hari ke-7 keseluruh kelompok mencit. Sampel darah diambil pada hari ke-0, 8 dan 14 untuk pengukuran jumlah leukosit menggunakan hematology analyzer. Selanjutnya dianalisis menggunakan ANOVA satu jalan dan dilanjutkan dengan Post Hoc Test. Hasil pemeriksaan sampel darah menunjukkan bahwa peningkatan leukosit yang signifikan terjadi pada hari ke-14 setelah sebelumnya mengalami penurunan pada hari ke-8. Dosis efektif Kombinasi Ekstrak Sambiloto dan Jahe Merah (KESJM) ditunjukan pada kombinasi dengan perbandingan dosis (1:2). Kombinasi tersebut menggambarkan perbedaan yang tidak bermakna terhadap kelompok kontrol positif sehingga dapat disimpulkan bahwa KESJM memiliki aktivitas imunomodulator.
桑比洛托。f)。Ness)和姜红色(Zingiber officinale var. Rubrum)都有免疫调质活动。为了获得更好的治疗方法,研究人员仍在探索不同草药的组合。这项研究的目的是确定有效的剂量,即红参洛托与姜的组合,作为免疫调制剂对白血病参数。动物测试分为五组。葡萄球菌菌的诱导是在鼻烟组的第七天进行的。血液样本在第0天、8天和第14天采集,使用血液学分析仪测量白细胞计数。接下来,使用ANOVA一条路径进行分析,然后进行Post Hoc测试。血检结果显示,第8天白细胞数量明显增加。有效的剂量,桑比洛托和姜红色提取物(KESJM)的组合,以比较剂量(1:2)。这种组合说明了积极控制组的细微差别,从而得出结论,KESJM具有免疫调质活动。
{"title":"Aktivitas Imunomodulator Kombinasi Ekstrak Sambiloto dan Jahe Merah terhadap Parameter Leukosit","authors":"Arik Dian Eka Pratiwi, Dewi Ramonah, Novi Elisa","doi":"10.37824/jkqh.v11i1.2023.430","DOIUrl":"https://doi.org/10.37824/jkqh.v11i1.2023.430","url":null,"abstract":"Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm. f.) Ness) dan jahe merah (Zingiber officinale var. Rubrum) telah diketahui memiliki aktivitas imunomodulator. Guna mendapatkan terapi yang lebih baik, para peneliti masih mengeksplorasi kombinasi berbagai tanaman obat. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi dosis efektif kombinasi sambiloto dan jahe merah sebagai imunomodulator terhadap parameter leukosit. Hewan uji dibagi dalam 5 kelompok. Induksi bakteri Staphylococcus aureus (S. aureus) dilakukan pada hari ke-7 keseluruh kelompok mencit. Sampel darah diambil pada hari ke-0, 8 dan 14 untuk pengukuran jumlah leukosit menggunakan hematology analyzer. Selanjutnya dianalisis menggunakan ANOVA satu jalan dan dilanjutkan dengan Post Hoc Test. Hasil pemeriksaan sampel darah menunjukkan bahwa peningkatan leukosit yang signifikan terjadi pada hari ke-14 setelah sebelumnya mengalami penurunan pada hari ke-8. Dosis efektif Kombinasi Ekstrak Sambiloto dan Jahe Merah (KESJM) ditunjukan pada kombinasi dengan perbandingan dosis (1:2). Kombinasi tersebut menggambarkan perbedaan yang tidak bermakna terhadap kelompok kontrol positif sehingga dapat disimpulkan bahwa KESJM memiliki aktivitas imunomodulator.","PeriodicalId":315838,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Qamarul Huda","volume":"33 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"136365129","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-30DOI: 10.37824/jkqh.v11i1.2023.464
Erwin Wiksuarini, None Maulin Halimatunnisa, None Muhammad Amrullah, None Beti Haerani
Kanker merupakan salah satu penyakit yang tidak menular yang dapat menyebabkan kematian. Pada pasien yang di diagnosis kanker akan mengalami stres yang luar biasa. Hal ini dikarenakan rasa khawatir akan penyakitnya dan kecemasan akan kematian. Selain itu pasien kanker juga akan membawa beban psikologis bagi pasien dan keluarga mulai dari kesulitan penyesuaian dengan keadaan penyakit hingga muncul gejala psikologis seperti kecemasan dan juga stress. Keluarga sebagai family caregiver membantu tenaga kesehatan mengawasi perubahan kondisi kesehatan pasien dan membuat keputusan terkait rencana tindakan perawatan dan pengobatan pasien. Hal ini karena family caregiver juga ikut sedih melihat keadaan pasien yang mengalami nyeri. Dalam pengobatan kanker biaya yang dapat di keluarkan juga sangat mahal tergantung lama pengobatan. Biaya pengobatan yang banyak ini membuat beban bagi family caregiver. Selain khawatir akan beban keuangan, keluarga juga merasa cemas akan kesehatan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran stres family caregiver yang merawat pasien kanker di RSUD Praya. Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan teknik purpusive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 38 responden. Teknik pengumpulan data stress family caregiver yang merawat pasien kanker menggunkan kuesioner Perceived Stress Scale–10 (PSS – 10). Analisa data dalam penelitian ini menggunakan analisa univariat untuk menggambarkan karakteristik dari setiap variabel dalam bentuk tabel dan presentase. Hasil penelitian gambaran stress family caregiver pasien kanker di RSUD Praya Tahun 2022 yaitu stress ringan sebanyak 2 responden (5,3%), stress sedang 11 responden (28,9%), stress berat 20 responden (52,5%), stress berat 5 responden (13,2%), oleh karena itu masalah stress pada family caregiver perlu diperhatikan agar tercapai keperawatan yang komprehensif.
{"title":"Gambaran Stres pada Family Caregiver yang Merawat Pasien Kanker di RSUD Praya","authors":"Erwin Wiksuarini, None Maulin Halimatunnisa, None Muhammad Amrullah, None Beti Haerani","doi":"10.37824/jkqh.v11i1.2023.464","DOIUrl":"https://doi.org/10.37824/jkqh.v11i1.2023.464","url":null,"abstract":"Kanker merupakan salah satu penyakit yang tidak menular yang dapat menyebabkan kematian. Pada pasien yang di diagnosis kanker akan mengalami stres yang luar biasa. Hal ini dikarenakan rasa khawatir akan penyakitnya dan kecemasan akan kematian. Selain itu pasien kanker juga akan membawa beban psikologis bagi pasien dan keluarga mulai dari kesulitan penyesuaian dengan keadaan penyakit hingga muncul gejala psikologis seperti kecemasan dan juga stress. Keluarga sebagai family caregiver membantu tenaga kesehatan mengawasi perubahan kondisi kesehatan pasien dan membuat keputusan terkait rencana tindakan perawatan dan pengobatan pasien. Hal ini karena family caregiver juga ikut sedih melihat keadaan pasien yang mengalami nyeri. Dalam pengobatan kanker biaya yang dapat di keluarkan juga sangat mahal tergantung lama pengobatan. Biaya pengobatan yang banyak ini membuat beban bagi family caregiver. Selain khawatir akan beban keuangan, keluarga juga merasa cemas akan kesehatan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran stres family caregiver yang merawat pasien kanker di RSUD Praya. Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan teknik purpusive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 38 responden. Teknik pengumpulan data stress family caregiver yang merawat pasien kanker menggunkan kuesioner Perceived Stress Scale–10 (PSS – 10). Analisa data dalam penelitian ini menggunakan analisa univariat untuk menggambarkan karakteristik dari setiap variabel dalam bentuk tabel dan presentase. Hasil penelitian gambaran stress family caregiver pasien kanker di RSUD Praya Tahun 2022 yaitu stress ringan sebanyak 2 responden (5,3%), stress sedang 11 responden (28,9%), stress berat 20 responden (52,5%), stress berat 5 responden (13,2%), oleh karena itu masalah stress pada family caregiver perlu diperhatikan agar tercapai keperawatan yang komprehensif.","PeriodicalId":315838,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Qamarul Huda","volume":"115 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"136364804","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-30DOI: 10.37824/jkqh.v11i1.2023.496
Nurannisa Fitria Aprianti, Eka Faizaiturrahmi
Menyusui secara ekslusif adalah makanan yang bagus diberikan kepada bayi. Keberhasilan pemberian Air susu ibu dengan cara diperah dan pemberian ASI ekslusif dipengaruhi oleh pengetahuan dan sikap ibu bekerja. Status Pekerjaan salah satu faktor penyebab kegagalan dalam menyusui secara ekslusif. Ibu yang mempunyai pekerjaan agar tetap bisa menyusui secara ekslusif kepada bayinya dengan cara air susu ibu diperah. Salah satu cara peningkatan pengetahuan dan sikap dengan memberikan edukasi menggunakan video. Media video yaitu metode edukasi yang dapat merubah pemahaman dan prilaku ibu dengan status bekerja terkait Air susu ibu yang diperah dan menyusui ekslusif. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh media video Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Ibu Bekerja Tentang Asi Perah dan Pemberian Asi Ekslusif di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Kuripan. Metodologi penelitian yang diguanakan yaitu desain pra- eksperimental dan rancangan one group pretest dan posttest. Jumlah populasi seluruh ibu yang bekerja yang mempunyai bayi berumur dari 0 sampai dengan enam bulan di wilayah kerja Puskesmas Kuripan. sampel yang digunakan dalam berjumlah 63 orang dengan pengambilan sampel yaitu total sampling dan instrument yang digunakan kuesioner. Uji normalitas yang digunakan Kolmogorov Smirnov dan uji statistic menggunakan uji wilcoxon. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada pengaruh pengetahuan dan sikap ibu bekerja tentang Asi perah dan pemberian Asi eksklusif sebelum dan sesudah diberikan media video dengan nilai p-value 0,000<0,05. Dapat disimpulkan bahwa media video berpengaruh terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap tentang Asi perah dan pemberian eksklusif pada ibu yang bekerja.
{"title":"Pengaruh Media Video Terhadap Pengetahuan dan Sikap Ibu Bekerja tentang ASI Perah dan Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Kuripan","authors":"Nurannisa Fitria Aprianti, Eka Faizaiturrahmi","doi":"10.37824/jkqh.v11i1.2023.496","DOIUrl":"https://doi.org/10.37824/jkqh.v11i1.2023.496","url":null,"abstract":"Menyusui secara ekslusif adalah makanan yang bagus diberikan kepada bayi. Keberhasilan pemberian Air susu ibu dengan cara diperah dan pemberian ASI ekslusif dipengaruhi oleh pengetahuan dan sikap ibu bekerja. Status Pekerjaan salah satu faktor penyebab kegagalan dalam menyusui secara ekslusif. Ibu yang mempunyai pekerjaan agar tetap bisa menyusui secara ekslusif kepada bayinya dengan cara air susu ibu diperah. Salah satu cara peningkatan pengetahuan dan sikap dengan memberikan edukasi menggunakan video. Media video yaitu metode edukasi yang dapat merubah pemahaman dan prilaku ibu dengan status bekerja terkait Air susu ibu yang diperah dan menyusui ekslusif. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh media video Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Ibu Bekerja Tentang Asi Perah dan Pemberian Asi Ekslusif di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Kuripan. Metodologi penelitian yang diguanakan yaitu desain pra- eksperimental dan rancangan one group pretest dan posttest. Jumlah populasi seluruh ibu yang bekerja yang mempunyai bayi berumur dari 0 sampai dengan enam bulan di wilayah kerja Puskesmas Kuripan. sampel yang digunakan dalam berjumlah 63 orang dengan pengambilan sampel yaitu total sampling dan instrument yang digunakan kuesioner. Uji normalitas yang digunakan Kolmogorov Smirnov dan uji statistic menggunakan uji wilcoxon. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada pengaruh pengetahuan dan sikap ibu bekerja tentang Asi perah dan pemberian Asi eksklusif sebelum dan sesudah diberikan media video dengan nilai p-value 0,000<0,05. Dapat disimpulkan bahwa media video berpengaruh terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap tentang Asi perah dan pemberian eksklusif pada ibu yang bekerja.","PeriodicalId":315838,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Qamarul Huda","volume":"53 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"136364933","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-30DOI: 10.37824/jkqh.v11i1.2023.491
Yayan Hardiansah, Sismulyanto Sismulyanto
Komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang dilakukan antara perawat dan pasien yang terjadi secara langsung dalam bentuk percakapan sehingga menimbulkan respon atau umpan balik tujuannya untuk memenuhi kebutuhan kesehatan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penerapan komunikasi interpersonal perawat dengan tingkat kepuasan pasien di ruang rawat inap RSUD praya. Populasi pada penelitian ini adalah perawat dan pasien di ruang rawat inap RSUD praya dan teknik pengambilan sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan jumlah sampel perawat berjumlah 74 orang dan sampel pasien berjumlah 58 orang, kemudian analisa data yang digunakan adalah uji statistik chi square. Hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata responden menyatakan bahwa komunikasi interpersonal perawat di Ruang Rawat Inap RSUD Praya baik yaitu sebanyak 60 (81,4%) perawat, sedangkan komunikasi interpersonal cukup sebanyak 14 (18,6%) perawat dan tidak ada perawat yang menyatakan komunikasi interpersonal kurang. Sedangkan tingkat kepuasan pasien di ruang rawat inap RSUD praya sebagian besar responden berada pada tingkat kepuasan tinggi sebanyak 33 (56,9%) pasien, 18 (31,0%) pasien yang berada pada tingkat kepuasan sedang dan 7 (12,1%) pasien yang berada pada tingkat kepuasan rendah. Hasil uji statistik chi square diperoleh angka p=0,174 >alpha=0,05 artinya tidak ada hubungan penerapan komunikasi interpersonal perawat dengan tingkat kepuasan pasien di ruang rawat inap RSUD praya. Dengan tidak adanya Hubungan anatara komunikasi interpersonal maka di harapkan lebih memperhatikan bagaimana penerapan komunikasi interpersonal baik di dalam pelayanan maupun di tingkat manajerial, untuk meningkatkan tingkat kepuasan pasien di dalam lingkup pelayanan Rumah Sakit.
{"title":"Hubungan Penerapan Komunikasi Interpersonal Perawat dengan Tingkat Kepuasan Pasien di Ruang Rawat Inap RSUD Praya","authors":"Yayan Hardiansah, Sismulyanto Sismulyanto","doi":"10.37824/jkqh.v11i1.2023.491","DOIUrl":"https://doi.org/10.37824/jkqh.v11i1.2023.491","url":null,"abstract":"Komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang dilakukan antara perawat dan pasien yang terjadi secara langsung dalam bentuk percakapan sehingga menimbulkan respon atau umpan balik tujuannya untuk memenuhi kebutuhan kesehatan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penerapan komunikasi interpersonal perawat dengan tingkat kepuasan pasien di ruang rawat inap RSUD praya. Populasi pada penelitian ini adalah perawat dan pasien di ruang rawat inap RSUD praya dan teknik pengambilan sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan jumlah sampel perawat berjumlah 74 orang dan sampel pasien berjumlah 58 orang, kemudian analisa data yang digunakan adalah uji statistik chi square. Hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata responden menyatakan bahwa komunikasi interpersonal perawat di Ruang Rawat Inap RSUD Praya baik yaitu sebanyak 60 (81,4%) perawat, sedangkan komunikasi interpersonal cukup sebanyak 14 (18,6%) perawat dan tidak ada perawat yang menyatakan komunikasi interpersonal kurang. Sedangkan tingkat kepuasan pasien di ruang rawat inap RSUD praya sebagian besar responden berada pada tingkat kepuasan tinggi sebanyak 33 (56,9%) pasien, 18 (31,0%) pasien yang berada pada tingkat kepuasan sedang dan 7 (12,1%) pasien yang berada pada tingkat kepuasan rendah. Hasil uji statistik chi square diperoleh angka p=0,174 >alpha=0,05 artinya tidak ada hubungan penerapan komunikasi interpersonal perawat dengan tingkat kepuasan pasien di ruang rawat inap RSUD praya. Dengan tidak adanya Hubungan anatara komunikasi interpersonal maka di harapkan lebih memperhatikan bagaimana penerapan komunikasi interpersonal baik di dalam pelayanan maupun di tingkat manajerial, untuk meningkatkan tingkat kepuasan pasien di dalam lingkup pelayanan Rumah Sakit.","PeriodicalId":315838,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Qamarul Huda","volume":"52 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"136365124","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Fokus permasalahan global yang menjadi perhatian dunia maupun di Indonesia yaitu kasus HIV/AIDS. Telah dilaporkan kasus HIV/AIDS dikabupaten/kota di Indonesia Sebanyak 498 (97%) dari total keseluruhan kasus yaitu 514, termasuk ODHA di wilayah NTB sebanyak 2.218 kasus, Prevalensi HIV/AIDS menunjukkan tren meningkat di Kabupaten Lombok tengah sampai dengan tahun 2019 yaitu 26,08 %, dan telah dilaporkan kasus HIV hingga Maret 2021 sebanyak 427.201 (78,7%). Tujuan penelitian untuk menganalisis kualitas hidup ODHA pada kelompok resiko tinggi dan factor penyakit penyerta di Kabupaten Lombok Tengah. Penelitian ini merupakan studi kohort retrospektif pada pasien yang telah terdiagnose HIV/AIDS di RSUD Praya dari tahun 2003 - 2022. Perolehan data penelitian terkait kualitas hidup ODHA dengan mengakses data rekam medis yang tersimpan secara utuh dan lengkap di KTH Mandalika RSUD Praya Kab. Lombok Tengah. Pengambilan sampel dengan menggunakan total sampling yaitu 381 sampel dari kelompok resiko yang terinfeksi HIV/ AIDS berdasarkan diagnosis dokter RSUD Praya. Analisis data dengan uji Chi Square, Penelitian ini telah mendapatkan persetujuan etik dari Komite Etik Poltekkes Kemenkes Mataram dengan Nomer: LB.01.03/6/022/2023. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kualitas hidup ODHA dengan kelompok resiko tinggi (p=0,011), kelompok resiko tinggi terbanyak pasangan resti yaitu 185 (48,6) dan terdapat hubungan signifikan antara kualitas hidup ODHA dengan penyakit penyerta (p=0,000) dengan kondisi hidup sebanyak 255 (66,9%) dan yang meninggal sebanyak 64(16,8%).
{"title":"Analisis Kualitas Hidup Orang dengan HIV AIDS (ODHA) pada Kelompok Resiko dan Faktor Penyakit Penyerta di Kabupaten Lombok Tengah","authors":"None Wahyu Wirawan Triyono, None Fitra Arsy Nur Cory'ah, None Menap, None Sismulyanto, None Saimi, Muh Sapi'i","doi":"10.37824/jkqh.v11i1.2023.503","DOIUrl":"https://doi.org/10.37824/jkqh.v11i1.2023.503","url":null,"abstract":"Fokus permasalahan global yang menjadi perhatian dunia maupun di Indonesia yaitu kasus HIV/AIDS. Telah dilaporkan kasus HIV/AIDS dikabupaten/kota di Indonesia Sebanyak 498 (97%) dari total keseluruhan kasus yaitu 514, termasuk ODHA di wilayah NTB sebanyak 2.218 kasus, Prevalensi HIV/AIDS menunjukkan tren meningkat di Kabupaten Lombok tengah sampai dengan tahun 2019 yaitu 26,08 %, dan telah dilaporkan kasus HIV hingga Maret 2021 sebanyak 427.201 (78,7%). Tujuan penelitian untuk menganalisis kualitas hidup ODHA pada kelompok resiko tinggi dan factor penyakit penyerta di Kabupaten Lombok Tengah. Penelitian ini merupakan studi kohort retrospektif pada pasien yang telah terdiagnose HIV/AIDS di RSUD Praya dari tahun 2003 - 2022. Perolehan data penelitian terkait kualitas hidup ODHA dengan mengakses data rekam medis yang tersimpan secara utuh dan lengkap di KTH Mandalika RSUD Praya Kab. Lombok Tengah. Pengambilan sampel dengan menggunakan total sampling yaitu 381 sampel dari kelompok resiko yang terinfeksi HIV/ AIDS berdasarkan diagnosis dokter RSUD Praya. Analisis data dengan uji Chi Square, Penelitian ini telah mendapatkan persetujuan etik dari Komite Etik Poltekkes Kemenkes Mataram dengan Nomer: LB.01.03/6/022/2023. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kualitas hidup ODHA dengan kelompok resiko tinggi (p=0,011), kelompok resiko tinggi terbanyak pasangan resti yaitu 185 (48,6) dan terdapat hubungan signifikan antara kualitas hidup ODHA dengan penyakit penyerta (p=0,000) dengan kondisi hidup sebanyak 255 (66,9%) dan yang meninggal sebanyak 64(16,8%).","PeriodicalId":315838,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Qamarul Huda","volume":"38 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"136364934","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}