Pelayanan antenatal adalah prosedur yang secara rutin dilakukan oleh petugas kesehatan dalam membina hubungan yang baik didalam proses pelayanan pada ibu hamil untuk deteksi dini, pengawasan selama kehamilan dan persiapan persalinan. Salah satu faktor yang kurang dimanfaatkan dalam pelayanan antenatal care antara lain rendahnya pengetahuan dan pemahaman ibu hamil. Kepatuhan dalam kunjungan ANC bertujuan untuk memantau keadaan ibu dan janin, untuk mendeteksi masalah secara dini dan memberikan tindakan atau intervensi yang tepat, dan mengetahui jika ada komplikasi pada kehamilan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepatuhan kunjungan antenatal care terhadap sikap dalam deteksi dini komplikasi pada ibu hamil. Metode yang digunakan yaitu studi pencarian sistematis data base terkomputerisasi (research gate, pubmed, google cendekia) digunakan untuk mencari hasil publikasi dengan pembatasan pada desain penelitian cross sectional. Berdasarkan 6 artikel yang dianalisis menunjukan bahwa ada hubungan kepatuhan kunjungan antenatal care terhadap sikap dalam deteksi dini kehamilan pada ibu hamil. Semakin tinggi tingkat kepatuhan kunjungan antenatal care maka semakin baik perilaku ibu hamil dalam mendeteksi dini komplikasi Ibu hamil yang patuh melakukan kunjungan Antenatal care mempunyai sikap yang positif terhadap deteksi dini komplikasi kehamilan maka ibu akan lebih peka terhadap cara atau berperilaku dalam mencegah,karena infeksi menular.
{"title":"Kepatuhan Kunjungan Antenatal Care terhadap Sikap dalam Deteksi Dini Komplikasi Kehamilan pada Ibu Hamil","authors":"Hardaniyati, Dian Soekmawaty Riezqy Ariendha, Yadul Ulya","doi":"10.37824/jkqh.v9i2.2021.277","DOIUrl":"https://doi.org/10.37824/jkqh.v9i2.2021.277","url":null,"abstract":"Pelayanan antenatal adalah prosedur yang secara rutin dilakukan oleh petugas kesehatan dalam membina hubungan yang baik didalam proses pelayanan pada ibu hamil untuk deteksi dini, pengawasan selama kehamilan dan persiapan persalinan. Salah satu faktor yang kurang dimanfaatkan dalam pelayanan antenatal care antara lain rendahnya pengetahuan dan pemahaman ibu hamil. Kepatuhan dalam kunjungan ANC bertujuan untuk memantau keadaan ibu dan janin, untuk mendeteksi masalah secara dini dan memberikan tindakan atau intervensi yang tepat, dan mengetahui jika ada komplikasi pada kehamilan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepatuhan kunjungan antenatal care terhadap sikap dalam deteksi dini komplikasi pada ibu hamil. Metode yang digunakan yaitu studi pencarian sistematis data base terkomputerisasi (research gate, pubmed, google cendekia) digunakan untuk mencari hasil publikasi dengan pembatasan pada desain penelitian cross sectional. Berdasarkan 6 artikel yang dianalisis menunjukan bahwa ada hubungan kepatuhan kunjungan antenatal care terhadap sikap dalam deteksi dini kehamilan pada ibu hamil. Semakin tinggi tingkat kepatuhan kunjungan antenatal care maka semakin baik perilaku ibu hamil dalam mendeteksi dini komplikasi Ibu hamil yang patuh melakukan kunjungan Antenatal care mempunyai sikap yang positif terhadap deteksi dini komplikasi kehamilan maka ibu akan lebih peka terhadap cara atau berperilaku dalam mencegah,karena infeksi menular.","PeriodicalId":315838,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Qamarul Huda","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130135892","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-12-31DOI: 10.37824/jkqh.v9i2.2021.265
Erwin Wiksuarini, Beti Haerani, Muhammad Amrullah
Spiritualitas dapat memberikan pengaruh positif dalam menemukan makna dan tujuan hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan spiritualitas terhadap depresi pada pasien kanker. Jenis penelitian menggunakan desain deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional dengan teknik total sampling dengan jumlah 100 sampel. Kuesioner yang digunakan adalah Spiritual Well Being dan Beck Depression Inventory II. Analisis data menggunakan uji Pearson. Rata-rata skor spiritualitas adalah 98.84 dan 8.65 untuk depresi. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil bahwa spiritualitas secara signifikan berhubungan terhadap depresi dengan nilai P value 0.01 < 0.05. Pada penderia kanker diharapkan agar lebih memperhatikan masalah spiritualitas.
{"title":"Spiritualitas dan Depresi pada Pasien Kanker","authors":"Erwin Wiksuarini, Beti Haerani, Muhammad Amrullah","doi":"10.37824/jkqh.v9i2.2021.265","DOIUrl":"https://doi.org/10.37824/jkqh.v9i2.2021.265","url":null,"abstract":"Spiritualitas dapat memberikan pengaruh positif dalam menemukan makna dan tujuan hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan spiritualitas terhadap depresi pada pasien kanker. Jenis penelitian menggunakan desain deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional dengan teknik total sampling dengan jumlah 100 sampel. Kuesioner yang digunakan adalah Spiritual Well Being dan Beck Depression Inventory II. Analisis data menggunakan uji Pearson. Rata-rata skor spiritualitas adalah 98.84 dan 8.65 untuk depresi. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil bahwa spiritualitas secara signifikan berhubungan terhadap depresi dengan nilai P value 0.01 < 0.05. Pada penderia kanker diharapkan agar lebih memperhatikan masalah spiritualitas.","PeriodicalId":315838,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Qamarul Huda","volume":"28 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134343586","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-12-31DOI: 10.37824/jkqh.v9i2.2021.264
N. Syam, M. Andi, Dwi Nur Sukma Furqoti
Penyakit masyarakat yang terus mengalami peningkatan setiap tahunnya dan menjadi salah satu ancaman kematian di dunia adalah Diabetes Melitus. Kepatuhan diet pasien Diabetes Melitus sangat berperan penting untuk menstabilkan kadar glukosa darah, sedangkan kepatuhan itu sendiri merupakan suatu hal yang penting untuk dapat mengembangkan rutinitas (kebiasaan) yang dapat membantu penderita dalam mengikuti jadwal diet. Berdasarkan hasil laporan tahunan Dinas Kesehatan NTB mengalami peningkatan yang cukup pesan dan berdasarkan data yang didapakan bahwa terjadi peningkatan kejadian Diabetes Melitus Tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Penujak. Menurut asumsi peneliti angka kejadian Diabetes Melitus Tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Penujak mengalami peningkatan dikarenakan dari hasil penelitian didapatkan bahwa responden banyak yang tidak melakukan kontrol secara rutin dan masih banyak yang kurang patuh terhadap pemenuhan jadwal makan yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kepatuhan diet penderita Diabetes Melitus Tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Penujak Lombok Tengah. Sampel penelitian ini berjumlah 81 responden dengan teknik purposive sampling. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan crosssectional. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner kepatuhan penderita Diabetes Melitus Tipe 2 mengenai pola diet. Analisis univariat dilakukan dengan cara mencari distribusi frekuensi setiap variabel penelitian untuk mengetahui proporsi atau gambaran dari variabel penelitian. Hasil penelitian menunjukkan gambaran kepatuhan diet didapatkan responden dengan kategori cukup patuh sebanyak 72 responden (88,9%). Berdasarkan hasil penelitian ini dibutuhkan program puskesmas dan edukasi yang lebih optimal lagi agar dapat meningkatkan kepatuhan diet dalam kategori yang baik dan menurunkan angka kejadian Diabetes Melitus Tipe 2. Keluarga dapat melakukan pendampingan dan perhatian agarpenderita Diabetes Melitus Tipe 2 semangat dalam melakukan pengobatan secara teratur dan diharapkan keluarga dapat mendampingi dalam mengatur pola makan lansia agar lebih patuh lagi.
{"title":"Kepatuhan Penderita Diabetes Melitus Tipe II mengenai Pola Diet di Wilayah Kerja Puskesmas Penujak Lombok Tengah","authors":"N. Syam, M. Andi, Dwi Nur Sukma Furqoti","doi":"10.37824/jkqh.v9i2.2021.264","DOIUrl":"https://doi.org/10.37824/jkqh.v9i2.2021.264","url":null,"abstract":"Penyakit masyarakat yang terus mengalami peningkatan setiap tahunnya dan menjadi salah satu ancaman kematian di dunia adalah Diabetes Melitus. Kepatuhan diet pasien Diabetes Melitus sangat berperan penting untuk menstabilkan kadar glukosa darah, sedangkan kepatuhan itu sendiri merupakan suatu hal yang penting untuk dapat mengembangkan rutinitas (kebiasaan) yang dapat membantu penderita dalam mengikuti jadwal diet. Berdasarkan hasil laporan tahunan Dinas Kesehatan NTB mengalami peningkatan yang cukup pesan dan berdasarkan data yang didapakan bahwa terjadi peningkatan kejadian Diabetes Melitus Tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Penujak. Menurut asumsi peneliti angka kejadian Diabetes Melitus Tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Penujak mengalami peningkatan dikarenakan dari hasil penelitian didapatkan bahwa responden banyak yang tidak melakukan kontrol secara rutin dan masih banyak yang kurang patuh terhadap pemenuhan jadwal makan yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kepatuhan diet penderita Diabetes Melitus Tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Penujak Lombok Tengah. Sampel penelitian ini berjumlah 81 responden dengan teknik purposive sampling. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan crosssectional. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner kepatuhan penderita Diabetes Melitus Tipe 2 mengenai pola diet. Analisis univariat dilakukan dengan cara mencari distribusi frekuensi setiap variabel penelitian untuk mengetahui proporsi atau gambaran dari variabel penelitian. Hasil penelitian menunjukkan gambaran kepatuhan diet didapatkan responden dengan kategori cukup patuh sebanyak 72 responden (88,9%). Berdasarkan hasil penelitian ini dibutuhkan program puskesmas dan edukasi yang lebih optimal lagi agar dapat meningkatkan kepatuhan diet dalam kategori yang baik dan menurunkan angka kejadian Diabetes Melitus Tipe 2. Keluarga dapat melakukan pendampingan dan perhatian agarpenderita Diabetes Melitus Tipe 2 semangat dalam melakukan pengobatan secara teratur dan diharapkan keluarga dapat mendampingi dalam mengatur pola makan lansia agar lebih patuh lagi.","PeriodicalId":315838,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Qamarul Huda","volume":"28 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132690820","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Data WHO menunjukkan jumlah angka Covid-19 di dunia sampai dengan tanggal 1 Desember 2020, dilaporkan total kasus konfirmasi 63.584.430. Sedangkan di Indonesia melaporkan kasus konfirmasi Covid-19 sebanyak 543.975 terkonfirmasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana peran orang tua dalam mengedukasi anak untuk mencuci tangan sebagai upaya pencegahan Covid-19. Metode penelitian dan jenis penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif dengan deskriptif analitik dengan metode cross-sectional. Jumlah sampel sebanyak 144 responden. Pengambilan sampel dilakukan dengan nonprobability sampling menggunakan tehnik purposive sampling dan penentuaan besar sampling dilakukan dengan menggunakan rumus Slovin. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner yang sudah dilakukan uji validitas dan reabilitas. Data dianalisis dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dalam bentuk persentase dengan hasil penelitian ini menunjukan peran orang tua dengan kategori berperan aktif sebanyak 139 orang (96,5%), sedangkan muntuk yang berperan kurang aktif sebanyak 5 orang (3,5%). Berdasarkan hasil penelitian ini, didapatkan hampir seluruh orang tua sudah berperan aktif dalam menjelaskan dan membimbing anak dalam mencuci tangan sebagai upaya pencegahan Covid-19. Harapannya kepada para orang tua untuk selalu mengingatkan dan membimbing anak untuk mencuci tangan setelah beraktivitas di luar rumah maupun di dalam rumah, serta menyediakan fasilitas untuk mencuci tangan.
{"title":"Peran Orang Tua dalam Mengedukasi Anak untuk Mencuci Tangan sebagai Upaya Pencegahan Covid-19 di Desa Lingsar Wilayah Kerja Puskesmas Lingsar","authors":"Indah Wasliah, Heny Marlina Riskawaty, Elsa Karuniati, Syamdarniati","doi":"10.37824/jkqh.v9i2.2021.261","DOIUrl":"https://doi.org/10.37824/jkqh.v9i2.2021.261","url":null,"abstract":"Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Data WHO menunjukkan jumlah angka Covid-19 di dunia sampai dengan tanggal 1 Desember 2020, dilaporkan total kasus konfirmasi 63.584.430. Sedangkan di Indonesia melaporkan kasus konfirmasi Covid-19 sebanyak 543.975 terkonfirmasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana peran orang tua dalam mengedukasi anak untuk mencuci tangan sebagai upaya pencegahan Covid-19. Metode penelitian dan jenis penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif dengan deskriptif analitik dengan metode cross-sectional. Jumlah sampel sebanyak 144 responden. Pengambilan sampel dilakukan dengan nonprobability sampling menggunakan tehnik purposive sampling dan penentuaan besar sampling dilakukan dengan menggunakan rumus Slovin. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner yang sudah dilakukan uji validitas dan reabilitas. Data dianalisis dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dalam bentuk persentase dengan hasil penelitian ini menunjukan peran orang tua dengan kategori berperan aktif sebanyak 139 orang (96,5%), sedangkan muntuk yang berperan kurang aktif sebanyak 5 orang (3,5%). Berdasarkan hasil penelitian ini, didapatkan hampir seluruh orang tua sudah berperan aktif dalam menjelaskan dan membimbing anak dalam mencuci tangan sebagai upaya pencegahan Covid-19. Harapannya kepada para orang tua untuk selalu mengingatkan dan membimbing anak untuk mencuci tangan setelah beraktivitas di luar rumah maupun di dalam rumah, serta menyediakan fasilitas untuk mencuci tangan.","PeriodicalId":315838,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Qamarul Huda","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130351014","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-06-30DOI: 10.37824/JKQH.V9I1.2021.239
Amalia Mastuty, Haris Suhamdani, Vera Yulandasari, Teguh Achmalona
Sasaran keselamatan pasien (SKP) menjadi isu global dalam pelayanan kesehatan di rumah sakit dan memerlukan perhatian khusus dalam pelaksanaannya. Tujuan dari kajian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penerapan SKP. Kata kunci yang digunakan, yaitu: patient safety, health, health worker, Pencarian artikel jurnal dilakukan secara elektronik dengan menggunakan beberapa database, yaitu: Proquest, Google Scholar, Science Direct. Batasan waktu yang digunakan adalah Januari 2009 hingga Desember 2019. Dari 1812 artikel yang diperoleh 16 artikel yang memenuhi kriteria inklusi. Dari 16 literatur tersebut telah diperoleh faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan SKP antara lain, aspek ekonomi, kepemimpinan, budaya, sistem pelayanan kesehatan, pengetahuan, sikap, dan tindakan tenaga professional, analisis situasi dan kondisi tempat kerja, sistem manajemen risiko, durasi jam kerja perawat, program mentoring, supervisi keperawatan, dan evaluasi penerapan SKP. Faktor-faktor tersebut dapat memberikan dukungan positif di rumah sakit untuk menerapkan sistem manajemen dan pelayanan kesehatan yang prima dengan memaksimalkan penerapan SKP sehingga dapat menekan risiko terjadinya malpraktik atau kejadian tidak diinginkan. Dalam proses penerapan SKP ini diharapkan ada kerjasama dan kolaborasi yang baik dari seluruh elemen rumah sakit agar bisa berjalan secara optimal dan memberikan dampak positif terhadap peningkatan kualitas pelayanan kesehatan.
{"title":"Analisis Faktor Penerapan Budaya Sasaran Keselamatan Pasien di Rumah Sakit : A Literature Review","authors":"Amalia Mastuty, Haris Suhamdani, Vera Yulandasari, Teguh Achmalona","doi":"10.37824/JKQH.V9I1.2021.239","DOIUrl":"https://doi.org/10.37824/JKQH.V9I1.2021.239","url":null,"abstract":"Sasaran keselamatan pasien (SKP) menjadi isu global dalam pelayanan kesehatan di rumah sakit dan memerlukan perhatian khusus dalam pelaksanaannya. Tujuan dari kajian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penerapan SKP. Kata kunci yang digunakan, yaitu: patient safety, health, health worker, Pencarian artikel jurnal dilakukan secara elektronik dengan menggunakan beberapa database, yaitu: Proquest, Google Scholar, Science Direct. Batasan waktu yang digunakan adalah Januari 2009 hingga Desember 2019. Dari 1812 artikel yang diperoleh 16 artikel yang memenuhi kriteria inklusi. Dari 16 literatur tersebut telah diperoleh faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan SKP antara lain, aspek ekonomi, kepemimpinan, budaya, sistem pelayanan kesehatan, pengetahuan, sikap, dan tindakan tenaga professional, analisis situasi dan kondisi tempat kerja, sistem manajemen risiko, durasi jam kerja perawat, program mentoring, supervisi keperawatan, dan evaluasi penerapan SKP. Faktor-faktor tersebut dapat memberikan dukungan positif di rumah sakit untuk menerapkan sistem manajemen dan pelayanan kesehatan yang prima dengan memaksimalkan penerapan SKP sehingga dapat menekan risiko terjadinya malpraktik atau kejadian tidak diinginkan. Dalam proses penerapan SKP ini diharapkan ada kerjasama dan kolaborasi yang baik dari seluruh elemen rumah sakit agar bisa berjalan secara optimal dan memberikan dampak positif terhadap peningkatan kualitas pelayanan kesehatan.","PeriodicalId":315838,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Qamarul Huda","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121901413","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-06-30DOI: 10.37824/JKQH.V9I1.2021.219
S. Sudirman
The aim of this study was to evaluate the influence of hypertension to visual acuity. This study is non experimental with cross-sectional method and was carried out involving 73 respondents as sample from a population of 244 people aged 40 years, who were taken by simple random sampling in Kopang Primary Health Care, Central Lombok. Statistical analysis shows, this study revealed that the hypertension was significantly (P <0.05) influenced to visual acuity was equal to 47.9%, it mean that hypertension was found in 47.9% of those with low vision.
{"title":"Pengaruh Hipertensi Terhadap Tajam Penglihatan","authors":"S. Sudirman","doi":"10.37824/JKQH.V9I1.2021.219","DOIUrl":"https://doi.org/10.37824/JKQH.V9I1.2021.219","url":null,"abstract":"The aim of this study was to evaluate the influence of hypertension to visual acuity. This study is non experimental with cross-sectional method and was carried out involving 73 respondents as sample from a population of 244 people aged 40 years, who were taken by simple random sampling in Kopang Primary Health Care, Central Lombok. Statistical analysis shows, this study revealed that the hypertension was significantly (P <0.05) influenced to visual acuity was equal to 47.9%, it mean that hypertension was found in 47.9% of those with low vision.","PeriodicalId":315838,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Qamarul Huda","volume":"259 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116492294","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Status gizi yang buruk pada ibu hamil bisa juga menyebabkan anemia yaitu suatu keadaan dimana kadar hemoglobin lebih rendah dari keadaan normal, dikatakan sebagai anemia bila keadaan hemoglobin kurang dari 11 gram %. Anemia pada ibu hamil akan menambah resiko kelahiran bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). Selain itu juga, anemia bisa menyebabkan resiko perdarahan sebelum dan pada saat persalinan yang dapat menyebabkan angka kematian ibu dan bayi. Tujuan penelitian adalah Penelitian ini di lakukan untuk mengetahui hubungan pola makan dengan status gizi pada ibu hamil trimester III yang berkunjung di Puskesmas Kuta. Metode penelitian jenis penelitian ini adalah observasional yang bersifat analitik dengan rancangan cross sectional, yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara pengetahuan dengan minat, dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti 54 ibu hamil dan sampelnya Sampel pada penelitian ini adalah ibu hamil Trimester III. Hasil uji statistic dari hasil penelitian menyebutkan bahwa adahubungan antara pola makan dengan status gizi ibu hamil trismester III dengan nilai p 0,001 < 0,05. Kesimpulannya bahwa Ada hubungan yang signifikan antara pola makan dengan status gizi ibu hamil trismester III.
{"title":"Hubungan Pola Makan Dengan Status Gizi Ibu Hamil Trimester III di Puskesmas Kuta Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah","authors":"Hasrun Ningsih, Elly Sustiyani, Nining Fatria Ningsih, Fuji Khairani, S. Maryam","doi":"10.37824/JKQH.V9I1.2021.237","DOIUrl":"https://doi.org/10.37824/JKQH.V9I1.2021.237","url":null,"abstract":"Status gizi yang buruk pada ibu hamil bisa juga menyebabkan anemia yaitu suatu keadaan dimana kadar hemoglobin lebih rendah dari keadaan normal, dikatakan sebagai anemia bila keadaan hemoglobin kurang dari 11 gram %. Anemia pada ibu hamil akan menambah resiko kelahiran bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). Selain itu juga, anemia bisa menyebabkan resiko perdarahan sebelum dan pada saat persalinan yang dapat menyebabkan angka kematian ibu dan bayi. Tujuan penelitian adalah Penelitian ini di lakukan untuk mengetahui hubungan pola makan dengan status gizi pada ibu hamil trimester III yang berkunjung di Puskesmas Kuta. Metode penelitian jenis penelitian ini adalah observasional yang bersifat analitik dengan rancangan cross sectional, yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara pengetahuan dengan minat, dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti 54 ibu hamil dan sampelnya Sampel pada penelitian ini adalah ibu hamil Trimester III. Hasil uji statistic dari hasil penelitian menyebutkan bahwa adahubungan antara pola makan dengan status gizi ibu hamil trismester III dengan nilai p 0,001 < 0,05. Kesimpulannya bahwa Ada hubungan yang signifikan antara pola makan dengan status gizi ibu hamil trismester III.","PeriodicalId":315838,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Qamarul Huda","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117286181","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-06-30DOI: 10.37824/JKQH.V9I1.2021.241
Sulaiman Lalu, Sastrawan Sastrawan, S. K. Sani, Muslim Tasim
Akreditasi merupakan suatu upaya pemerintah untuk menjamin mutu pelayanan dalam hal ini yaitu pelayanan kesehatan. Pelayanan yang berkualitas bilamana pelayanan tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan. Tidak hanya sampai disitu, pelayanan kesehatan yang berkualitas harus mampu mencegah terjadinya mal praktek (adverse event). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaan persepsi pasien rawat jalan terhadap perbedaan mutu pelayaanan sebelum dan sesudah kegiatan akreditasi di Puskesmas Praya Kabupaten Lombok Tengah. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan partisipan utama adalah pasien rawat jalan yang pernah berobat sebelum maupun sesudah akreditasi. Sedangkan partisipan (sasaran) antara adalah kepala dan para petugas yang ada di Puskesmas Praya. Hasil penelitian ini menunjukan ada perbedaan persepsi partisipan tentang penampilan fisik dan sarana yang ada di puskemas Praya. Dalam arti bahwa penampilan fisik dan sarana pelayanan yang tersedia jauh lebih baik setelah akreditasi. Kecepatan pelayanan jauh lebih cepat dengan waktu tunggu yang lebih singkat. Selain itu perilaku petugas dalam memberikan pelayanan serta kenyamanan pasien saat berobat jauh lebih baik dari pada sebelum akreditasi. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa mutu pelayanan kesehatan paska akreditasi jauh lebih baik dibandingkan dengan sebelum akreditasi. Diharapkan kepada kepala Puskesmas Praya dan jajarannya untuk mempertahankan mutu pelayanan kesehatan dengan menggunakan prinsip siklus PDCA.
{"title":"Perbedaan Persepsi Pasien Tentang Mutu Pelayanan Sebelum dan Sesudah Akreditasi di Puskemas Praya Kabupaten Lombok Tengah","authors":"Sulaiman Lalu, Sastrawan Sastrawan, S. K. Sani, Muslim Tasim","doi":"10.37824/JKQH.V9I1.2021.241","DOIUrl":"https://doi.org/10.37824/JKQH.V9I1.2021.241","url":null,"abstract":"Akreditasi merupakan suatu upaya pemerintah untuk menjamin mutu pelayanan dalam hal ini yaitu pelayanan kesehatan. Pelayanan yang berkualitas bilamana pelayanan tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan. Tidak hanya sampai disitu, pelayanan kesehatan yang berkualitas harus mampu mencegah terjadinya mal praktek (adverse event). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaan persepsi pasien rawat jalan terhadap perbedaan mutu pelayaanan sebelum dan sesudah kegiatan akreditasi di Puskesmas Praya Kabupaten Lombok Tengah. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan partisipan utama adalah pasien rawat jalan yang pernah berobat sebelum maupun sesudah akreditasi. Sedangkan partisipan (sasaran) antara adalah kepala dan para petugas yang ada di Puskesmas Praya. Hasil penelitian ini menunjukan ada perbedaan persepsi partisipan tentang penampilan fisik dan sarana yang ada di puskemas Praya. Dalam arti bahwa penampilan fisik dan sarana pelayanan yang tersedia jauh lebih baik setelah akreditasi. Kecepatan pelayanan jauh lebih cepat dengan waktu tunggu yang lebih singkat. Selain itu perilaku petugas dalam memberikan pelayanan serta kenyamanan pasien saat berobat jauh lebih baik dari pada sebelum akreditasi. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa mutu pelayanan kesehatan paska akreditasi jauh lebih baik dibandingkan dengan sebelum akreditasi. Diharapkan kepada kepala Puskesmas Praya dan jajarannya untuk mempertahankan mutu pelayanan kesehatan dengan menggunakan prinsip siklus PDCA.","PeriodicalId":315838,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Qamarul Huda","volume":"36 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126755353","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-06-30DOI: 10.37824/JKQH.V9I1.2021.254
Setiawati, D. A. Swastini, M. Jaya
Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan salah satu bentuk penyakit kardiovaskular yang menjadi penyebab kematian nomor satu di dunia. Tujuan penelitan ini untuk mengetahui faktor risiko yang berpengaruh terhadap kejadian aterosklerosis pada pasien rawat jalan di RSU Karya Dharma Husada Bros Singaraja. penelitian ini merupakan penelitian observasional (non-eksperimental) dengan metode cross-sectional, dan penarikan subjek penelitian secara purposive sampling. Sampel penelitian berjumlah 96 pasien yang telah memenuhi kriteria inklusi dan tidak memenuhi kriteria eksklusi. Analisa data dilakukan secara deskriptif untuk melihat karakteristik masing-masing variabel yang diteliti. Uji Chi-Square dilakukan untuk mempelajari korelasi antara kejadian aterosklerosis dengan faktor risiko.
{"title":"Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Terjadinya Aterosklerosis pada Pasien Rawat Jalan di RSU Karya Dharma Husada Bros Singaraja","authors":"Setiawati, D. A. Swastini, M. Jaya","doi":"10.37824/JKQH.V9I1.2021.254","DOIUrl":"https://doi.org/10.37824/JKQH.V9I1.2021.254","url":null,"abstract":"Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan salah satu bentuk penyakit kardiovaskular yang menjadi penyebab kematian nomor satu di dunia. Tujuan penelitan ini untuk mengetahui faktor risiko yang berpengaruh terhadap kejadian aterosklerosis pada pasien rawat jalan di RSU Karya Dharma Husada Bros Singaraja. penelitian ini merupakan penelitian observasional (non-eksperimental) dengan metode cross-sectional, dan penarikan subjek penelitian secara purposive sampling. Sampel penelitian berjumlah 96 pasien yang telah memenuhi kriteria inklusi dan tidak memenuhi kriteria eksklusi. Analisa data dilakukan secara deskriptif untuk melihat karakteristik masing-masing variabel yang diteliti. Uji Chi-Square dilakukan untuk mempelajari korelasi antara kejadian aterosklerosis dengan faktor risiko.","PeriodicalId":315838,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Qamarul Huda","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115213652","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-06-30DOI: 10.37824/JKQH.V9I1.2021.236
Haris Suhamdani, Lalu Muhammad Sadam Husen, Teguh Achmalona, Nining Fatria, Hasrun Ningsih
Stunting merupakan suatu kondisi gagal pertumbuhan pada anak (pertumbuhan tubuh dan otak) akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama. Status Gizi (PSG) 2018 menunjukkan prevalensi Balita stunting di Indonesia masih tinggi, yakni 30,8% di atas batasan yang ditetapkan WHO (20%). Mengetahui gambaran tumbuh kembang balita stunting di Desa Pringgarata wilayah kerja UPTD Puskesmas Pringgarata. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi studi penelitian ini adalah semua balita stunting umur 24-60 bulan yang berada di Desa Pringgarata wilayah kerja Puskesmas Pringarata. Sampel berjumlah 93 orang balita. Tingkat pertumbuhan : berat badan kategori kurang 50 responden (53,76%), tinggi badan kategori pendek 58 responden (62,36%), lingkar kepala kategori sesuai 76 responden (81,72%).Tingkat perkembangan kategori meragukan 51 responden (54,83%). Ketidakcukupan asupan nutrisi yang berlangsung lama mulai dari semenjak masa kehamilan sampai usia 24 bulan menyebabkan tumbuh kembang anak menjadi terhambat.
{"title":"Gambaran Tumbuh Kembang Balita Stunting Umur 24-60 Bulan di Desa Pringgarata Wilayah Kerja UPT BLUD Puskesmas Pringgarata","authors":"Haris Suhamdani, Lalu Muhammad Sadam Husen, Teguh Achmalona, Nining Fatria, Hasrun Ningsih","doi":"10.37824/JKQH.V9I1.2021.236","DOIUrl":"https://doi.org/10.37824/JKQH.V9I1.2021.236","url":null,"abstract":"Stunting merupakan suatu kondisi gagal pertumbuhan pada anak (pertumbuhan tubuh dan otak) akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama. Status Gizi (PSG) 2018 menunjukkan prevalensi Balita stunting di Indonesia masih tinggi, yakni 30,8% di atas batasan yang ditetapkan WHO (20%). Mengetahui gambaran tumbuh kembang balita stunting di Desa Pringgarata wilayah kerja UPTD Puskesmas Pringgarata. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi studi penelitian ini adalah semua balita stunting umur 24-60 bulan yang berada di Desa Pringgarata wilayah kerja Puskesmas Pringarata. Sampel berjumlah 93 orang balita. Tingkat pertumbuhan : berat badan kategori kurang 50 responden (53,76%), tinggi badan kategori pendek 58 responden (62,36%), lingkar kepala kategori sesuai 76 responden (81,72%).Tingkat perkembangan kategori meragukan 51 responden (54,83%). Ketidakcukupan asupan nutrisi yang berlangsung lama mulai dari semenjak masa kehamilan sampai usia 24 bulan menyebabkan tumbuh kembang anak menjadi terhambat.","PeriodicalId":315838,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Qamarul Huda","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130440922","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}