首页 > 最新文献

Pythagoras Jurnal pendidikan Matematika最新文献

英文 中文
Drought-prone areas mapping using fuzzy c-means method in Gunungkidul district Gunungkidul地区干旱易发地区的模糊c-means方法制图
Pub Date : 2021-12-29 DOI: 10.21831/pythagoras.v16i2.43780
Kismiantini Kismiantini, Fajra Husniyah, O. Montesinos-López
Gunungkidul district is one of the districts in the Special Region of Yogyakarta that is frequently affected by drought disasters. The purpose of this study is to map drought-prone areas in Gunungkidul district using the fuzzy c-means method, making it easier for the government to allocate water-dropping assistance to drought-affected areas. The research variables include rainfall, soil type, infiltration, slope, and land use. The type of variables is an ordinal scale, so they must be transformed using the successive interval method before being analyzed using the fuzzy c-means method. The cluster validity indexes of the Xie and Beni index, partition coefficient, and modification partition coefficient were used to find the optimal k. The results of fuzzy c-means clustering revealed three clusters with a low level of vulnerability consisting of 7 sub-districts, a moderate level of vulnerability consisting of 8 sub-districts, and a high level of vulnerability consisting of 3 sub-districts. Rainfall, land use, soil type, infiltration, and slope were the drought hazard factors with the greatest to least effect in this study.
Gunungkidul区是日惹特区中经常受到干旱灾害影响的地区之一。本研究的目的是利用模糊c-means方法绘制Gunungkidul地区的干旱易发地区地图,使政府更容易分配对干旱地区的滴水援助。研究变量包括降雨、土壤类型、入渗、坡度和土地利用。变量的类型是一个有序的尺度,因此在使用模糊c均值法分析之前,必须使用连续区间法对它们进行变换。利用Xie和Beni指数、分区系数、修正分区系数等聚类效度指标确定最优k值。模糊c均值聚类结果显示,3个聚类的脆弱性等级为7个低,脆弱性等级为8个中等,脆弱性等级为3个高。降雨、土地利用、土壤类型、入渗、坡度是影响最大到最小的干旱危险因子。
{"title":"Drought-prone areas mapping using fuzzy c-means method in Gunungkidul district","authors":"Kismiantini Kismiantini, Fajra Husniyah, O. Montesinos-López","doi":"10.21831/pythagoras.v16i2.43780","DOIUrl":"https://doi.org/10.21831/pythagoras.v16i2.43780","url":null,"abstract":"Gunungkidul district is one of the districts in the Special Region of Yogyakarta that is frequently affected by drought disasters. The purpose of this study is to map drought-prone areas in Gunungkidul district using the fuzzy c-means method, making it easier for the government to allocate water-dropping assistance to drought-affected areas. The research variables include rainfall, soil type, infiltration, slope, and land use. The type of variables is an ordinal scale, so they must be transformed using the successive interval method before being analyzed using the fuzzy c-means method. The cluster validity indexes of the Xie and Beni index, partition coefficient, and modification partition coefficient were used to find the optimal k. The results of fuzzy c-means clustering revealed three clusters with a low level of vulnerability consisting of 7 sub-districts, a moderate level of vulnerability consisting of 8 sub-districts, and a high level of vulnerability consisting of 3 sub-districts. Rainfall, land use, soil type, infiltration, and slope were the drought hazard factors with the greatest to least effect in this study.","PeriodicalId":31653,"journal":{"name":"Pythagoras Jurnal pendidikan Matematika","volume":"37 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"87446986","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Penggunaan contoh dalam pembelajaran matematika sekolah menengah dalam persepsi guru 利用中学数学学习的例子来了解教师的感知
Pub Date : 2021-12-29 DOI: 10.21831/pythagoras.v16i2.37279
F. Maharani, Pujiyanti Fauziah, Muhamad Ikhsan Sahal Guntur
Pemberian contoh dalam pembelajaran matematika adalah sesuatu hal yang wajar dilakukan oleh guru di dalam kelas, tetapi yang menjadi perhatian menarik adalah bagaimana persepsi guru yang mengunakan contoh dalam pembelajaran matematika ditengah semangat kontruksivisme yang dituntut dalam kurikulum 2013 di Indonesia. Penelitian ini bertujuan menggambarkan pertimbangan apa saja yang digunakan guru dalam pemilihan contoh dan kendala apa yang dialami guru ketika memilih contoh tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif studi kasus. Data kemudian dianalisis untuk menentukan tema dan melihat keterkaitan antar tema. Subyek penelitian ini adalah 22 guru yang menggunakan contoh soal dalam pembelajaran di kelas. Hasil penelitian menunjukkan: (1) pemberian contoh soal penting dikarenakan dapat memfasilitasi guru untuk menanamkan konsep untuk materi baru dan mempertajam pemahaman konsep yang telah didapat peserta didik; (2) ada hubungan yang jelas antara Pedagogical Content Knowledge (PCK) guru dan penggunaan contoh yang diberikan oleh guru kepada peserta didik; (3) kendala yang dialami guru dalam menentukan contoh soal yang baik yaitu menentukan contoh yang dapat memfasilitasi perbedaan kemampuan peserta didik antara peserta didik yang cerdas berbakat dan peserta didik yang slow learner dengan konteks serta prosedur yang sesuai dan bagaimana memprediksi kesalahan yang mungkin bisa dilakukan oleh peserta didik dalam pembelajaran di kelas. The use of example in learning mathematics at secondary level: teachers’ perceptions AbstractGiving examples in mathematics teaching is something that is naturally done by the teacher in the classroom, but an interesting concern is the perception of the teacher who uses the example in mathematics teaching in the spirit of constructivism demanded in Curriculum 2013 in Indonesia. This research aims to identify what the teacher uses in selecting examples and what obstacles the teacher experiences when choosing the example. The research method used is the case study qualitative research method. The data were analyzed to determine the themes and to see the interrelationships among the themes. The subjects of this study are 22 teachers who used examples of questions in teaching in class. The results of the study show that: (1) giving examples is important because it can facilitate teachers to instill concepts for new materials and to sharpen the students’ understanding of concepts that they have obtained; (2) there is a clear relationship between teacher pedagogical content knowledge (PCK) and the use of examples provided by teachers to students; and (3) the constraints experienced by the teacher in determining the example of a good problem are determining the example that can facilitate gifted intelligent students and slow learner students with appropriate contexts and procedures and how to predict possible mistakes students can make in learning in the classroom.
在课堂上举例说明数学学习是教师自然会做的事情,但有趣的是,在2013年印尼课程中,在数学学习中使用例子的教师的印象如何能激发学生的建筑热情。本研究旨在说明教师在选择示例时所使用的哪些考虑因素,以及教师在选择示例时所经历的障碍。研究方法是定性案例研究的研究方法。然后分析数据来确定主题并查看主题之间的关系。本研究对象为22名教师,他们在课堂学习中使用问题样本。研究结果表明:(1)举例说明很重要,因为这有助于教师向新材料灌输概念,并提高学习者对概念的理解;(2)教师教学教学知识(PCK)与教师对学习者的范例的使用之间有明显的联系;(3)老师在决定中所经历的障碍的好例子就是确定的例子可以促进学习者的能力区别聪明有才华的学习者和学习者的慢learner上下文和适当的程序以及如何预测的错误可能是由学习者在学习这门课。操作在学习数学在这级之用:师范perceptions AbstractGiving和在数学教书是做的东西就是naturally:《老师》和《教室,但有趣的关注知觉》是世卫组织教师利用精神》《数学教书在操作constructivism demanded在简历2013年在印尼。这项研究确定了在选择exosing时教师的作用以及教师的经验。研究方法数据是分析来确定主题,并在主题之间查看相互关系。这个研究的题目是22位老师,他们在课堂上练习提问。研究节目的结果是:(1)举例说明是重要的,因为仅仅是教师对新材料仍持开放态度,并分享学生对他们拥有的概念的理解;(2)教师之间有一个明确的关系(3)由老师在决心解决好问题时所经历的争论,是确定事实,即给予聪明的学生、缓慢的学习过程和如何预习可能在课堂上学习的错误学生。
{"title":"Penggunaan contoh dalam pembelajaran matematika sekolah menengah dalam persepsi guru","authors":"F. Maharani, Pujiyanti Fauziah, Muhamad Ikhsan Sahal Guntur","doi":"10.21831/pythagoras.v16i2.37279","DOIUrl":"https://doi.org/10.21831/pythagoras.v16i2.37279","url":null,"abstract":"Pemberian contoh dalam pembelajaran matematika adalah sesuatu hal yang wajar dilakukan oleh guru di dalam kelas, tetapi yang menjadi perhatian menarik adalah bagaimana persepsi guru yang mengunakan contoh dalam pembelajaran matematika ditengah semangat kontruksivisme yang dituntut dalam kurikulum 2013 di Indonesia. Penelitian ini bertujuan menggambarkan pertimbangan apa saja yang digunakan guru dalam pemilihan contoh dan kendala apa yang dialami guru ketika memilih contoh tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif studi kasus. Data kemudian dianalisis untuk menentukan tema dan melihat keterkaitan antar tema. Subyek penelitian ini adalah 22 guru yang menggunakan contoh soal dalam pembelajaran di kelas. Hasil penelitian menunjukkan: (1) pemberian contoh soal penting dikarenakan dapat memfasilitasi guru untuk menanamkan konsep untuk materi baru dan mempertajam pemahaman konsep yang telah didapat peserta didik; (2) ada hubungan yang jelas antara Pedagogical Content Knowledge (PCK) guru dan penggunaan contoh yang diberikan oleh guru kepada peserta didik; (3) kendala yang dialami guru dalam menentukan contoh soal yang baik yaitu menentukan contoh yang dapat memfasilitasi perbedaan kemampuan peserta didik antara peserta didik yang cerdas berbakat dan peserta didik yang slow learner dengan konteks serta prosedur yang sesuai dan bagaimana memprediksi kesalahan yang mungkin bisa dilakukan oleh peserta didik dalam pembelajaran di kelas. The use of example in learning mathematics at secondary level: teachers’ perceptions AbstractGiving examples in mathematics teaching is something that is naturally done by the teacher in the classroom, but an interesting concern is the perception of the teacher who uses the example in mathematics teaching in the spirit of constructivism demanded in Curriculum 2013 in Indonesia. This research aims to identify what the teacher uses in selecting examples and what obstacles the teacher experiences when choosing the example. The research method used is the case study qualitative research method. The data were analyzed to determine the themes and to see the interrelationships among the themes. The subjects of this study are 22 teachers who used examples of questions in teaching in class. The results of the study show that: (1) giving examples is important because it can facilitate teachers to instill concepts for new materials and to sharpen the students’ understanding of concepts that they have obtained; (2) there is a clear relationship between teacher pedagogical content knowledge (PCK) and the use of examples provided by teachers to students; and (3) the constraints experienced by the teacher in determining the example of a good problem are determining the example that can facilitate gifted intelligent students and slow learner students with appropriate contexts and procedures and how to predict possible mistakes students can make in learning in the classroom.","PeriodicalId":31653,"journal":{"name":"Pythagoras Jurnal pendidikan Matematika","volume":"51 ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"72548867","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Analisis kemampuan berpikir kreatif matematis siswa Sekolah Menengah Atas dalam materi Aljabar 分析高中生在代数材料中的数学思考能力
Pub Date : 2021-12-29 DOI: 10.21831/pythagoras.v16i2.40007
Iyam Maryati, Nurkayati Nurkayati
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan berpikir kreatif matematis siswa Sekolah Menengah Atas pada materi Sistem Persamaan Linier Dua Variabel  secara keseluruhan kemampuan siswa, berdasarkan kategori kemampuan, dan berdasarkan kemampuan setiap indikator kemampuan berpikir kreatif matematis. Subjek penelitian adalah siswa dari kelas X sebanyak 30 siswa pada salah satu Sekolah Menengah Atas di kota Garut, Jawa Barat-Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian menggunakan tes kemampuan berpikir kreatif dan wawancara. Indikator kemampuan berpikir kreatif yang diukur meliputi: fluency (berpikir lancar); flexibility (berpikir luwes); originality (keaslian); elaboration (berpikir elaborasi). Hasil penelitian menunjukkan: (1) secara keseluruhan kemampuan berpikir kreatif sebesar 60,65% termasuk kategori cukup; (2) berdasarkan kategori kemampuan berpikir kreatif matematis menunjukkan bahwa 86,25% siswa berkemampuan sangat baik, 73,92% kategori baik, 53,31% kategori cukup, dan 35,00% kategori kurang; (3) kemampuan berpikir kreatif berdasarkan indikator a) Fluency siswa  sebesar 56,67% (kategori cukup), b) Flexibility siswa 26,67% (kategori kurang), c) Originality siswa sebesar 40,00% (kategori cukup), dan d) Elaboration siswa sebesar 46,67% (kategori cukup). Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kreatif matematis siswa masih belum optimal dan memerlukan perhatian bagi pendidikan dan pemangku kebijakan pendidikan. Analyzing mathematical creative thinking skills of senior high school students in Algebra AbstractThis study aims to analyze the mathematical creative thinking skills of senior high school students in solving two-variable linear equation systems problems generally, based on the ability category, and on the ability of each indicator of the mathematical creative thinking ability. The research subjects are 30 grade X students of one of the high schools in the city of Garut, West Java-Indonesia. This research is a qualitative descriptive study employed the purposive sampling technique. The research instrument includes a creative thinking skills test and interview guide. The indicators of creative thinking abilities that are measured include fluency, flexibility, originality, elaboration. The results show: (1) the ability to think creatively has a percentage of 60.65% (sufficient category); (2) the mathematical creative thinking ability: 86.25% in very good category, 73.92% in good category, 53.31% in moderate category (53.31%), and 35.00% in an insufficient category; (3) the ability to think creatively based on indicators shows a) fluency has a percentage of 56.67% (sufficient category, b) flexibility has a percentage of 26.67% (poor category), c) originality has a percentage of 40.00 % (sufficient category), and d) elaboration has a percentage of 46.67% (sufficient category). This implies that teachers and policymakers need to pay attent
这项研究旨在分析高中生在线性方程系统中学生的整体线性推理能力,基于能力类别,并根据数学创造性思维指标的任何能力。该研究对象是印度尼西亚西爪哇省加鲁特市一所高中的X班30名学生。本研究采用采样技术进行描述性质的研究。研究工具使用创造性思维能力测试和采访。可衡量的创造性思维指标包括:流畅思维;灵活性;originality(真实性);阐述。研究结果显示:(1)整体创造力能力为60.65%属于公平类别;(2)根据数学创造性思维类别,86.25%的优秀学生表现良好,73.92%的好类别,53.31%的好类别,35.00%的好类别;(3)学生的创造性思维能力,基于a指标)学生的灵活性为56,67%(足够的类别),b)学生的灵活性为26,67%(较小的类别),c)学生的新增为40,00%(足够的类别),d)学生的推理为46,67%(足够的类别)。这表明,学生在数学上的创造性思维能力仍然不是最优的,需要教育和教育政策参与者的关注。Analyzing mathematical创意思考研究高级技能的高中学生在代数AbstractThis aims to analyze the mathematical创意思考技能的高级的高中学生在解决two-variable equation线性系统problems generally,改编自《不在乎类别,与在《mathematical不在乎每指示器的创意思考不在乎。这项研究的题目是西雅瓦-印度尼西亚加尔特市高中四年级学生之一的X级学生。这项研究是一项合格的解密研究,采用了采样技术。研究工具包括创造性思维测试和采访指南。创造性思维的推动者包括流动性、灵活性、不平等和精确性。推荐展:(1)有能力认为有创造力的人有60%的收入;(2)数学创造性思维能力:86.25%的好类别,73.92%的好类别,53.31%的中级类别(53.31%),35.00%的摄入量;(3)以“缺乏信任”为基础的“勤奋”有一种56.67%(不足的类别,b)灵活有一种百分之26.67%(不足的类别),c)独创性有46.67%(不足的类别)。这就意味着老师和警察制造者需要关注学生的数学创意思维技能。
{"title":"Analisis kemampuan berpikir kreatif matematis siswa Sekolah Menengah Atas dalam materi Aljabar","authors":"Iyam Maryati, Nurkayati Nurkayati","doi":"10.21831/pythagoras.v16i2.40007","DOIUrl":"https://doi.org/10.21831/pythagoras.v16i2.40007","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan berpikir kreatif matematis siswa Sekolah Menengah Atas pada materi Sistem Persamaan Linier Dua Variabel  secara keseluruhan kemampuan siswa, berdasarkan kategori kemampuan, dan berdasarkan kemampuan setiap indikator kemampuan berpikir kreatif matematis. Subjek penelitian adalah siswa dari kelas X sebanyak 30 siswa pada salah satu Sekolah Menengah Atas di kota Garut, Jawa Barat-Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian menggunakan tes kemampuan berpikir kreatif dan wawancara. Indikator kemampuan berpikir kreatif yang diukur meliputi: fluency (berpikir lancar); flexibility (berpikir luwes); originality (keaslian); elaboration (berpikir elaborasi). Hasil penelitian menunjukkan: (1) secara keseluruhan kemampuan berpikir kreatif sebesar 60,65% termasuk kategori cukup; (2) berdasarkan kategori kemampuan berpikir kreatif matematis menunjukkan bahwa 86,25% siswa berkemampuan sangat baik, 73,92% kategori baik, 53,31% kategori cukup, dan 35,00% kategori kurang; (3) kemampuan berpikir kreatif berdasarkan indikator a) Fluency siswa  sebesar 56,67% (kategori cukup), b) Flexibility siswa 26,67% (kategori kurang), c) Originality siswa sebesar 40,00% (kategori cukup), dan d) Elaboration siswa sebesar 46,67% (kategori cukup). Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kreatif matematis siswa masih belum optimal dan memerlukan perhatian bagi pendidikan dan pemangku kebijakan pendidikan. Analyzing mathematical creative thinking skills of senior high school students in Algebra AbstractThis study aims to analyze the mathematical creative thinking skills of senior high school students in solving two-variable linear equation systems problems generally, based on the ability category, and on the ability of each indicator of the mathematical creative thinking ability. The research subjects are 30 grade X students of one of the high schools in the city of Garut, West Java-Indonesia. This research is a qualitative descriptive study employed the purposive sampling technique. The research instrument includes a creative thinking skills test and interview guide. The indicators of creative thinking abilities that are measured include fluency, flexibility, originality, elaboration. The results show: (1) the ability to think creatively has a percentage of 60.65% (sufficient category); (2) the mathematical creative thinking ability: 86.25% in very good category, 73.92% in good category, 53.31% in moderate category (53.31%), and 35.00% in an insufficient category; (3) the ability to think creatively based on indicators shows a) fluency has a percentage of 56.67% (sufficient category, b) flexibility has a percentage of 26.67% (poor category), c) originality has a percentage of 40.00 % (sufficient category), and d) elaboration has a percentage of 46.67% (sufficient category). This implies that teachers and policymakers need to pay attent","PeriodicalId":31653,"journal":{"name":"Pythagoras Jurnal pendidikan Matematika","volume":"37 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"77448047","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Online tutoring in pandemic: An investigation on students’ mathematics anxiety and learning motivation 大流行网络辅导:学生数学焦虑与学习动机的调查
Pub Date : 2021-11-11 DOI: 10.21831/PG.V16I1.42044
S. Ulfah, Khoirunnisa Khoirunnisa, Collins Bekoe
Learning activities should be shifted from offline to online mode as a consequence of the COVID-19 pandemic. Several previous studies have stated that this situation affects the psychology of students. This study aimed to examine mathematics anxiety and learning motivation of junior high school students based on the availability of online tutoring support during the COVID-19 pandemic. We employed a survey method by distributing a Google Form link containing a questionnaire to a public junior high school in East Jakarta, Indonesia. The questionnaire consisted of 22 items of mathematics anxiety and 23 items of learning motivation with a 5-point Likert scale. A total of 365 eighth-grade students were involved in this study. Data analysis used descriptive analysis, Mann-Whitney test, and correlation analysis. Our study revealed a significant difference between students who took and did not take online tutoring. Furthermore, the study also found a negative relationship between mathematics anxiety and learning motivation. The students who took online tutoring had a low level of mathematics anxiety and a very high level of learning motivation.
受新冠肺炎疫情影响,学习活动应从线下转向线上。之前的一些研究表明,这种情况会影响学生的心理。本研究旨在基于新冠肺炎大流行期间在线辅导支持的可获得性,研究初中生数学焦虑和学习动机。我们采用了一种调查方法,将包含调查问卷的Google Form链接分发给印度尼西亚东雅加达的一所公立初中。问卷包括22项数学焦虑和23项学习动机,采用李克特5分制量表。本研究共涉及365名八年级学生。数据分析采用描述性分析、Mann-Whitney检验和相关分析。我们的研究显示,参加和不参加在线辅导的学生之间存在显著差异。此外,研究还发现数学焦虑与学习动机之间存在负相关关系。接受网络辅导的学生数学焦虑水平较低,学习动机较高。
{"title":"Online tutoring in pandemic: An investigation on students’ mathematics anxiety and learning motivation","authors":"S. Ulfah, Khoirunnisa Khoirunnisa, Collins Bekoe","doi":"10.21831/PG.V16I1.42044","DOIUrl":"https://doi.org/10.21831/PG.V16I1.42044","url":null,"abstract":"Learning activities should be shifted from offline to online mode as a consequence of the COVID-19 pandemic. Several previous studies have stated that this situation affects the psychology of students. This study aimed to examine mathematics anxiety and learning motivation of junior high school students based on the availability of online tutoring support during the COVID-19 pandemic. We employed a survey method by distributing a Google Form link containing a questionnaire to a public junior high school in East Jakarta, Indonesia. The questionnaire consisted of 22 items of mathematics anxiety and 23 items of learning motivation with a 5-point Likert scale. A total of 365 eighth-grade students were involved in this study. Data analysis used descriptive analysis, Mann-Whitney test, and correlation analysis. Our study revealed a significant difference between students who took and did not take online tutoring. Furthermore, the study also found a negative relationship between mathematics anxiety and learning motivation. The students who took online tutoring had a low level of mathematics anxiety and a very high level of learning motivation.","PeriodicalId":31653,"journal":{"name":"Pythagoras Jurnal pendidikan Matematika","volume":"32 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"82026712","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Analysis of students’ thinking process in solving arithmetic sequence based on adversity quotient types 基于逆境商类型的学生求解等差数列的思维过程分析
Pub Date : 2021-11-10 DOI: 10.21831/PG.V16I1.39151
M. Sabirin, Saidah Arafah, M. Paris, Muh. Fajaruddin Atsnan, Maisea Ledua Nareki
This descriptive qualitative study aimed at describing students’ thinking process in solving arithmetic sequence problems based on students’ adversity quotient (AQ). Two students who have camper type of AQ and two students who have transition from camper to climber type of AQ were involved in this study. We employed a questionnaire to identify the type of AQ that students have, a test to collect data on students’ problem-solving process, and an interview guideline to clarify students’ thinking process in problem-solving. The collected data were analyzed by following a process consisting of data reduction, data presentation, and drawing conclusions or verification. The results revealed that the students who have camper type of AQ demonstrated an assimilation thinking process on the stage of understanding problem and devising a problem-solving plan, an accommodation-assimilation thinking process on the stage of devising a problem-solving plan, and an accommodation thinking process on the stage of looking back. As for students who have transition from camper to climber type of AQ, they have similar thinking process with that of the students who have camper type of AQ on the stage of understanding problem, devising a problem-solving plan, and executing the problem-solving plan, but these students demonstrated different thinking process on the stage of looking back. In the stage of looking back, the students who have transition from camper to climber type of AQ presented an accommodation-assimilation thinking process that can be found from their responses to the test and interview.
本研究旨在以学生的逆境商为基础,描述学生解决等差数列问题的思维过程。本研究以两名营员型心理素质学生和两名营员型心理素质向攀援型心理素质过渡的学生为研究对象。我们采用问卷来确定学生的心理素质类型,采用测试来收集学生解决问题过程的数据,并采用访谈指南来阐明学生解决问题时的思维过程。收集到的数据通过以下过程进行分析:数据缩减、数据呈现、得出结论或验证。结果显示:营员型心理素质学生在理解问题和制定解决问题方案阶段表现为同化思维过程,在制定解决问题方案阶段表现为适应-同化思维过程,在回顾问题方案阶段表现为适应思维过程。从营员型向攀登者型过渡的学生,在理解问题、制定解决问题方案、执行解决问题方案的阶段与营员型的学生有相似的思维过程,但在回顾的阶段表现出不同的思维过程。在回顾阶段,从露营型向攀登型过渡的学生呈现出一个适应-同化的思维过程,这可以从他们对测试和访谈的反应中发现。
{"title":"Analysis of students’ thinking process in solving arithmetic sequence based on adversity quotient types","authors":"M. Sabirin, Saidah Arafah, M. Paris, Muh. Fajaruddin Atsnan, Maisea Ledua Nareki","doi":"10.21831/PG.V16I1.39151","DOIUrl":"https://doi.org/10.21831/PG.V16I1.39151","url":null,"abstract":"This descriptive qualitative study aimed at describing students’ thinking process in solving arithmetic sequence problems based on students’ adversity quotient (AQ). Two students who have camper type of AQ and two students who have transition from camper to climber type of AQ were involved in this study. We employed a questionnaire to identify the type of AQ that students have, a test to collect data on students’ problem-solving process, and an interview guideline to clarify students’ thinking process in problem-solving. The collected data were analyzed by following a process consisting of data reduction, data presentation, and drawing conclusions or verification. The results revealed that the students who have camper type of AQ demonstrated an assimilation thinking process on the stage of understanding problem and devising a problem-solving plan, an accommodation-assimilation thinking process on the stage of devising a problem-solving plan, and an accommodation thinking process on the stage of looking back. As for students who have transition from camper to climber type of AQ, they have similar thinking process with that of the students who have camper type of AQ on the stage of understanding problem, devising a problem-solving plan, and executing the problem-solving plan, but these students demonstrated different thinking process on the stage of looking back. In the stage of looking back, the students who have transition from camper to climber type of AQ presented an accommodation-assimilation thinking process that can be found from their responses to the test and interview.","PeriodicalId":31653,"journal":{"name":"Pythagoras Jurnal pendidikan Matematika","volume":"24 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"78287509","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
YouTube vlog channels in basic mathematics as e-learning during the COVID-19 pandemic 在2019冠状病毒病大流行期间,YouTube视频博客频道将基础数学作为电子学习
Pub Date : 2021-11-10 DOI: 10.21831/PG.V16I1.40932
V. D. Susanti, I. Krisdiana, W. Murtafiah, R. K. Setyansah, T. Masfingatin
This research aimed to produce YouTube vlog channels that are valid, practical, and effective to be used in facilitating e-learning in a basic mathematics course. The method used in this research is Research and Development (RD), which consists of four stages, namely define, design, develop, and disseminate. The subjects in this study were 62 third-semester students of the Mathematics Education Study Program at PGRI University of Madiun, Indonesia, where 50 students were field test subjects and 12 students were limited test subjects. The instruments used in this research were a validation sheet, a student response questionnaire, and a student learning outcomes test. This research produced YouTube vlog channels. Based on the validation results on teaching materials, an average score of 77% was obtained which was declared valid. Based on the student response questionnaire at the field test stage, it was obtained an average value of 75.46% which was stated to be practical. While at the limited test stage obtained a score of 81.94% which is also declared practical. Based on the learning outcomes test in the field test, the percentage of completeness was 81.82% which stated that the YouTube vlog channel was effective. Meanwhile, in the limited test stage, the completeness percentage was 82% which was also declared effective. Therefore, the produced YouTube vlog channel is feasible for use in e-learning environment.
本研究旨在制作有效、实用和有效的YouTube视频博客频道,以促进基础数学课程的电子学习。本研究使用的方法是研究与开发(RD),它包括四个阶段,即定义,设计,开发和传播。本研究的研究对象为印度尼西亚马迪云PGRI大学数学教育研究项目第三学期的62名学生,其中50名学生为实地测试对象,12名学生为有限测试对象。本研究使用的工具是一份验证表、一份学生回应问卷和一份学生学习成果测试。这项研究产生了YouTube视频博客频道。根据教材的验证结果,平均得分为77%,宣布有效。根据现场测试阶段的学生反应问卷,得到的平均值为75.46%,认为是实用的。而在有限测试阶段,获得了81.94%的分数,也可以说是实用的。根据现场测试的学习成果测试,完整性百分比为81.82%,说明YouTube vlog频道是有效的。同时,在有限试验阶段,完成率为82%,也宣布有效。因此,制作的YouTube vlog频道在e-learning环境下是可行的。
{"title":"YouTube vlog channels in basic mathematics as e-learning during the COVID-19 pandemic","authors":"V. D. Susanti, I. Krisdiana, W. Murtafiah, R. K. Setyansah, T. Masfingatin","doi":"10.21831/PG.V16I1.40932","DOIUrl":"https://doi.org/10.21831/PG.V16I1.40932","url":null,"abstract":"This research aimed to produce YouTube vlog channels that are valid, practical, and effective to be used in facilitating e-learning in a basic mathematics course. The method used in this research is Research and Development (RD), which consists of four stages, namely define, design, develop, and disseminate. The subjects in this study were 62 third-semester students of the Mathematics Education Study Program at PGRI University of Madiun, Indonesia, where 50 students were field test subjects and 12 students were limited test subjects. The instruments used in this research were a validation sheet, a student response questionnaire, and a student learning outcomes test. This research produced YouTube vlog channels. Based on the validation results on teaching materials, an average score of 77% was obtained which was declared valid. Based on the student response questionnaire at the field test stage, it was obtained an average value of 75.46% which was stated to be practical. While at the limited test stage obtained a score of 81.94% which is also declared practical. Based on the learning outcomes test in the field test, the percentage of completeness was 81.82% which stated that the YouTube vlog channel was effective. Meanwhile, in the limited test stage, the completeness percentage was 82% which was also declared effective. Therefore, the produced YouTube vlog channel is feasible for use in e-learning environment.","PeriodicalId":31653,"journal":{"name":"Pythagoras Jurnal pendidikan Matematika","volume":"293 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"78509987","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 3
PROFIL BERPIKIR INTUTIF SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS SISWA 学生在数学问题解决方面的直觉思维侧边栏是基于学生的逻辑思维能力
Pub Date : 2021-10-31 DOI: 10.33373/pythagoras.v10i2.3533
Nanda Sintia Rosa Indah, Mu’jizatin Fadiana
Berpikir intuitif merupakan suatu proses kognitif yang memunculkan ide secara spontan yang bersifat segera (immediate) atau tiba-tiba (sudently). Sebagai strategi untuk menemukan cara terbaik untuk menemukan solusi yang akan digunakan dalam menyelesaikan permasalahan matematika. Siswa dalam menyelesaikan masalah matematika diperlukan kemampuan berpikir intuitif sebagai “jembatan berpikir” ketika siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikannya. Bukan hanya kemampuan berpikir intuitif yang harus dimiliki siswa melainkan kemampuan berpikir logis juga diperlukan oleh setiap siswa, saat melakukan pemecahan masalah. Dimana dalam berpikir intuitif juga dibutuhkan kemampuan berpikir logis untuk mengasilkan pemecahan masalah yang baik dan benar. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik berpikir intuitif siswa dalam pemecahan masalah matematika ditinjau dari kemampuan berpikir logis siswa. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Instrumen penelitiannya berupa tes kemampuan berpikir logis, tes berpikir intuitif dan wawancara. Penelitian ini melibatkan 25 siswa yang terdiri dari 3 siswa laki-laki dan 22 siswa perempuan. Pemgambilan subjek menggunakan Tes Kemampuan Berpikir Logis (TKBL) yang diadaptasi dari GALT (The Group Assesment of Logical Thinking). Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek tahap operasional konkret menyelesaikan tes berpikir intuitif melibatkan beberapa sifat intuisinya diantaranya: Extrapolativiness, Implicitness dan Self-evident serta melibatkan karakteristik berpikir intuitif Power Of Synthesis , sedangkan subjek tahap transisional dalam menyelesaikan tes berpikir intuitif melibatkan beberapa intuisinya diantaranya: Extrapolativiness dan Self-evident serta menggunakan karakter berpikir intuitif Catalyc Inference. Sedangkan subjek tahap operasional formal dalam menyelesaikan tes berpikir intuitif melibatkan beberapa intuisinya diantaranya: extrapolativiness dan self-evident serta melibatkan karakter berpikir intuitif common sense
直觉思考是一种认知过程,它能立即或突然地自发地产生想法。作为一种寻找解决数学问题的最佳方法的战略。解决数学问题的学生需要直觉思维能力,就像“思维桥”一样。不仅是学生必须具有直觉思维能力,而且是每个学生在解决问题时所需要的逻辑思维能力。在直觉思维中,也需要逻辑思维能力来精确地解决问题。本研究旨在描述学生在数学解决问题中的直觉思维特征,这取决于学生的逻辑思维能力。本研究是一种描述性的定性方法研究。他的研究工具是测试他的逻辑思维能力,测试他的直觉思维和面试。这项研究涉及25名学生,其中3名男生和22名女学生。利用从高尔特改编的能力测试(TKBL)作为主语。研究结果表明,具体的操作完成测试阶段认为直观对象涉及其中一些品质的直觉:Extrapolativiness, Implicitness Self-evident和涉及认为直观的特征,而Power Of一个综合体。提出了质疑阶段完成考试科目认为其中涉及一些直观的直觉:Extrapolativiness Self-evident和使用字符认为直观Catalyc Inference。而完成直觉思维测试的正式操作阶段的实验对象包括一些这样的直觉
{"title":"PROFIL BERPIKIR INTUTIF SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS SISWA","authors":"Nanda Sintia Rosa Indah, Mu’jizatin Fadiana","doi":"10.33373/pythagoras.v10i2.3533","DOIUrl":"https://doi.org/10.33373/pythagoras.v10i2.3533","url":null,"abstract":"Berpikir intuitif merupakan suatu proses kognitif yang memunculkan ide secara spontan yang bersifat segera (immediate) atau tiba-tiba (sudently). Sebagai strategi untuk menemukan cara terbaik untuk menemukan solusi yang akan digunakan dalam menyelesaikan permasalahan matematika. Siswa dalam menyelesaikan masalah matematika diperlukan kemampuan berpikir intuitif sebagai “jembatan berpikir” ketika siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikannya. Bukan hanya kemampuan berpikir intuitif yang harus dimiliki siswa melainkan kemampuan berpikir logis juga diperlukan oleh setiap siswa, saat melakukan pemecahan masalah. Dimana dalam berpikir intuitif juga dibutuhkan kemampuan berpikir logis untuk mengasilkan pemecahan masalah yang baik dan benar. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik berpikir intuitif siswa dalam pemecahan masalah matematika ditinjau dari kemampuan berpikir logis siswa. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Instrumen penelitiannya berupa tes kemampuan berpikir logis, tes berpikir intuitif dan wawancara. Penelitian ini melibatkan 25 siswa yang terdiri dari 3 siswa laki-laki dan 22 siswa perempuan. Pemgambilan subjek menggunakan Tes Kemampuan Berpikir Logis (TKBL) yang diadaptasi dari GALT (The Group Assesment of Logical Thinking). Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek tahap operasional konkret menyelesaikan tes berpikir intuitif melibatkan beberapa sifat intuisinya diantaranya: Extrapolativiness, Implicitness dan Self-evident serta melibatkan karakteristik berpikir intuitif Power Of Synthesis , sedangkan subjek tahap transisional dalam menyelesaikan tes berpikir intuitif melibatkan beberapa intuisinya diantaranya: Extrapolativiness dan Self-evident serta menggunakan karakter berpikir intuitif Catalyc Inference. Sedangkan subjek tahap operasional formal dalam menyelesaikan tes berpikir intuitif melibatkan beberapa intuisinya diantaranya: extrapolativiness dan self-evident serta melibatkan karakter berpikir intuitif common sense","PeriodicalId":31653,"journal":{"name":"Pythagoras Jurnal pendidikan Matematika","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"88639012","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
PENERAPAN STRATEGI KONFLIK KOGNITIF DENGAN TEKNIK THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA 运用认知冲突策略与思维障碍技术来提高学生数学问题解决能力
Pub Date : 2021-10-31 DOI: 10.33373/pythagoras.v10i2.3507
H. E. Putri, Yosi Adiputra
Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan pemecahan masalah matematis pada materi geometri di Sekolah Menengah Atas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa SMA yang pembelajarannya menggunakan strategi konflik kognitif dengan teknik think-pair-share dibandingkan dengan pembelajaran konvensional. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen. Desain penelitian yang digunakan yaitu Nonequivalent Pre-test Post-test Control Group Design dan teknik pengambilan sampelnya adalah Purposive Sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII SMA Binaul Ummah Kuningan tahun pelajaran 2021/2022. Sampel penelitian ini terdiri atas 2 kelompok yaitu kelompok Eksperimen berjumlah 28 siswa dan kelompok kontrol berjumlah 23 siswa. Instrumen yang digunakan berupa tes kemampuan pemecahan masalah matematis. Analisis data dilakukan secara kuantitatif dengan menggunakan uji Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang pembelajarannya menggunakan strategi konflik kognitif dengan teknik think-pair-share lebih baik dibandingkan dengan siswa yang mendapatkan pembelajaran konvensional. Kata Kunci : Konflik Kognitif, think-pair-share, pemecahan masalah
这项研究的摘要是基于高中几何几何数学问题的低解能力。本研究的目的是找出高中生数学问题解决能力的不同之处,他们的学习使用的是一种认知冲突策略,与传统学习相比较。本研究是一个准实验的研究。非equivalent pre - tee post Control Group设计和采样技术的研究设计是一个采样过程。本研究的学生是十二年级高中生Binaul Ummah铜年2021/2022课。本研究样本由2个小组组成,其中28名学生和23名学生组成一个实验小组。用于数学解决问题能力测试的仪器。数据分析是通过Mann-Whitney测试定量进行的。研究结果表明,使用认知冲突策略与思维障碍技术的学生在数学问题解决能力上的提高。关键词:认知冲突,思考障碍,解决问题
{"title":"PENERAPAN STRATEGI KONFLIK KOGNITIF DENGAN TEKNIK THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA","authors":"H. E. Putri, Yosi Adiputra","doi":"10.33373/pythagoras.v10i2.3507","DOIUrl":"https://doi.org/10.33373/pythagoras.v10i2.3507","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan pemecahan masalah matematis pada materi geometri di Sekolah Menengah Atas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa SMA yang pembelajarannya menggunakan strategi konflik kognitif dengan teknik think-pair-share dibandingkan dengan pembelajaran konvensional. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen. Desain penelitian yang digunakan yaitu Nonequivalent Pre-test Post-test Control Group Design dan teknik pengambilan sampelnya adalah Purposive Sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII SMA Binaul Ummah Kuningan tahun pelajaran 2021/2022. Sampel penelitian ini terdiri atas 2 kelompok yaitu kelompok Eksperimen berjumlah 28 siswa dan kelompok kontrol berjumlah 23 siswa. Instrumen yang digunakan berupa tes kemampuan pemecahan masalah matematis. Analisis data dilakukan secara kuantitatif dengan menggunakan uji Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang pembelajarannya menggunakan strategi konflik kognitif dengan teknik think-pair-share lebih baik dibandingkan dengan siswa yang mendapatkan pembelajaran konvensional. \u0000Kata Kunci : Konflik Kognitif, think-pair-share, pemecahan masalah","PeriodicalId":31653,"journal":{"name":"Pythagoras Jurnal pendidikan Matematika","volume":"43 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"87092713","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBASIS EDUCATION FOR SUSTAINABLE DEVELOPMENT 通过基于可持续发展的合作教育,提高学生对数学概念的理解能力
Pub Date : 2021-10-31 DOI: 10.33373/pythagoras.v10i2.3130
J. Putra, Didi Suardi, Dadang Juandi
Kemampuan pemahaman konsep matematis merupakan salah satu kemampuan yang penting bagi siswa dalam mencapai ketuntasan belajar matematika. Pemahaman yang baik akan suatu konsep sangat diperlukan dalam menyelesaikan suatu permasalahan matematika. Pentingnya pemahaman konsep matematis ini belum tercermin dari capaian hasil belajar matematika siswa. Berdasarkan data hasil tes yang diberikan masih banyak siswa yang kemampuan pemahaman konsep matematisnya rendah. Salah satu faktor penyebab masih rendahnya kemampaun pemahaman konsep matematis siswa adalah penerapan model pembelajaran yang tidak tepat. Disamping itu hal ini juga disebabkan kurangnya kebermaknaan dalam belajar yang dirasakan oleh siswa. Oleh karena itu sebagai solusi agar permasalahan tersebut dapat diatasi, diperlukan model pembelajaran yang dapat membuat pembelajaran lebih bermakna sehingga dapat meningkatkan pemahaman konsep matematis siswa. Pada penelitian ini dipilih pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbasis education for sustainable development. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah perbedaan peningkatan pemahaman konsep matematis antara siswa yang memperoleh pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbasis education for sustainable development dan siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen dengan desain non-equivalent control group design. Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas XI pada salah satu SMA Negeri di Kecamatan Harau Provinsi Sumatera Barat. Sampel terdiri dari dua kelas yang dipilih secara purposive sampling. Instrumen yang digunakan tes kemampuan pemahaman konsep matematis. Berdasarkan analisis data disimpulkan bahwa bahwa peningkatan pemahaman konsep matematis siswa yang memperoleh pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbasis education for sustainable development lebih baik dibandingkan siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional.
数学概念理解能力是学生完成数学数学基础的重要能力之一。理解一个概念是解决数学问题所必需的。对这个数学概念的理解的重要性还没有体现在学生的数学成绩上。根据测试结果,仍然有许多学生能够很低地理解数学概念。学生对数学概念的理解仍然欠缺的一个原因是应用错误的学习模式。此外,这还可能是由于学生缺乏学习能力。因此,为了解决这些问题,需要一个学习模式,使学习更有意义,从而提高学生对数学概念的理解。在这项研究中,选择了一种基于可持续发展的拼图式合作学习。本研究旨在研究获得基于可持续发展教育的合作学习和获得传统学习的学生之间数学概念理解差异的提高。这是研究non-equivalent设计控制集团的准实验设计。这项研究的人口是苏门答腊西部地区哈罗省一所国立高中的一名大二学生。样本由两个类组成,这些类是有目的的抽样选择的。用于数学理解能力测试的仪器。根据数据分析,得出结论的结论是,获得基于可持续发展教育的合作学习类型的数学概念比获得传统学习的学生更好。
{"title":"PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBASIS EDUCATION FOR SUSTAINABLE DEVELOPMENT","authors":"J. Putra, Didi Suardi, Dadang Juandi","doi":"10.33373/pythagoras.v10i2.3130","DOIUrl":"https://doi.org/10.33373/pythagoras.v10i2.3130","url":null,"abstract":"Kemampuan pemahaman konsep matematis merupakan salah satu kemampuan yang penting bagi siswa dalam mencapai ketuntasan belajar matematika. Pemahaman yang baik akan suatu konsep sangat diperlukan dalam menyelesaikan suatu permasalahan matematika. Pentingnya pemahaman konsep matematis ini belum tercermin dari capaian hasil belajar matematika siswa. Berdasarkan data hasil tes yang diberikan masih banyak siswa yang kemampuan pemahaman konsep matematisnya rendah. Salah satu faktor penyebab masih rendahnya kemampaun pemahaman konsep matematis siswa adalah penerapan model pembelajaran yang tidak tepat. Disamping itu hal ini juga disebabkan kurangnya kebermaknaan dalam belajar yang dirasakan oleh siswa. Oleh karena itu sebagai solusi agar permasalahan tersebut dapat diatasi, diperlukan model pembelajaran yang dapat membuat pembelajaran lebih bermakna sehingga dapat meningkatkan pemahaman konsep matematis siswa. Pada penelitian ini dipilih pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbasis education for sustainable development. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah perbedaan peningkatan pemahaman konsep matematis antara siswa yang memperoleh pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbasis education for sustainable development dan siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen dengan desain non-equivalent control group design. Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas XI pada salah satu SMA Negeri di Kecamatan Harau Provinsi Sumatera Barat. Sampel terdiri dari dua kelas yang dipilih secara purposive sampling. Instrumen yang digunakan tes kemampuan pemahaman konsep matematis. Berdasarkan analisis data disimpulkan bahwa bahwa peningkatan pemahaman konsep matematis siswa yang memperoleh pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbasis education for sustainable development lebih baik dibandingkan siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional.","PeriodicalId":31653,"journal":{"name":"Pythagoras Jurnal pendidikan Matematika","volume":"94 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"91083612","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK BERBASISDISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUANKOMUNIKASIMATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS VII SMP/MTs 以探索学习为基础的学习者工作表的开发,以提高七年级学习者的数学沟通能力
Pub Date : 2021-10-31 DOI: 10.33373/pythagoras.v10i2.2737
S. Nasution, Citra Ayu, Febryna Yenti
Salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan yang sering terjadi pada dunia pendidikan khususnya pada pembelajaran matematika yaitu dengan menyediakan perangkat pembelajaran yang baik. Perangkat pembelajaran yang baik yaitu yang valid dan praktis. Perangkat pembelajaran merupakan keseluruhan kebutuhan yang digunakan sebelum dan setelahh pembelajaran. Perangkat pembelajaran mencakup  rancangan pembelajarn yang akan dilakukan (RPP), bahan ajar yang digunakan mendukung RPP, dan penilaian untuk mengukur kompetensi peserta didik.Proses pembelajaran membutuhkan suatu metode pembelajaran yang mampu meningkatkan kemampuan mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari yaitu metode Discovery Learning, dengan metode ini diharapkan peserta didik mampu meningkatkan kemampuan menghubungkan materi dengan kehidupan sehari-hari, maka peserta didik tidak akan merasa sulit dalam pembelajran matematika. Metode pembelajaran inilah yang dipadukan dalam bahan ajar yaitu LKPD matematika berbasis Discovery Learning.LKPD matematika berbasis Discovery Learning untuk materi Bilangan dan Himpuan pada kelas VII telah dilakukan evaluasi satu-satu (one to one) dan evaluasi kelompok kecil (small group evaluation). Dari hasil evaluasi diperoleh bahwa LKPD matematika yang dikembangkan praktis digunakan dalam pembelajaran. Berikut uraian masing-masing aspek.Hasil LKPD sesuai dengan tahapan-tahapan Discovery Learning                                                       Gambar 1 :  Contoh Kegiatan Mengamati                         Gambar 2:  Contoh Kegiatan Komunikasi                                                                         Gambar 3:Contoh Kegiatan Mengumpulkan informasi  Gambar 4: Contoh Kegiatan Pembuktian                      Gambar 5 :Contoh  Menarik kesimpulan 1.    Validasi LKPD matematika berbasis Discovery LearningValidasi  LKPD dilihat dari 4 aspek, meliputi aspek kelayakan isi, penyajian LKPD, bahasa dan keterbacaan, kegrafikan. Dari segi kelayakan isi diperoleh nilai validitas 83,33% dengan kriteria sangat valid. Hal ini menunjukkkan bahwa LKPD matematika berbasis Discovery Learning yang dikembangkan sudah sesuai dengan kurikulum 2013 meliputi kesesuaian dengan KI, KD, Indikator Pencapaian Kompetensi, dan Tujuan Pembelajaran.Dilihat dari aspek penyajian, LKPD matematika berbasis Discovery Learning memiliki nilai validitas 79,17% dengan kriteria valid. Hai ini menunjukkan bahwa penyajian LKPD telah memiliki kelengkapan penyajian. Selain itu urutan penyajian materi telah mendukung tujuan pembelajaran yang akan dicapaiDilihat dari aspek bahasa dan keterbacaan, LKPD matematika berbasis Discovery Learning memiliki nilai validitas 77,08% dengan kriteria valid. Hal ini menunjukkan bahwa bahasa dan keterbacaan LKPD telah sesuai dengan pedoman umum ejaan bahasa Indonesia (PUEBI). Pengunaan bahasa yang baik akan membantu peserta didik mudah memahami LKPD.Dilihat dari aspek kegrafikan, LKPD matematika berbasis Discovery Learning memiliki nilai validitas 81,25% denga
解决教育世界中经常出现的问题,特别是数学学习的努力之一,就是提供良好的学习工具。一个好的学习工具是有效的和实用的。学习工具是学习前和学习后的全部需求。学习工具包括要做的学习设计(RPP),支持RPP的教学材料,以及衡量学习者能力的评估。学习过程需要一种学习方法来提高学生将物质与日常生活联系起来的能力,即探索学习方法。正是这种学习方法融入了以数学为基础的探索学习的教学材料。根据探索学的数字材料和7班的数学已经进行了一对一的评估和小组评估。从评估结果中获得的知识表明,已开发的数学在学习中实际应用。下面是每个方面的描述。LKPD结果符合探索学习的流逝                                                        图1:观察活动的例子                          图片2:交流活动的例子                                                                           图3:例如活动收集到的信息图4:例子证明                      图5中1:例如得出结论。对基于发现学习的数学验证可以从四个方面观察到,包括价值的方面、对内容、对语言和阅读的展示、重要性。就内容价值而言,它的有效性是83.33%,标准是有效的。这表明,在2013年的课程中,开发的基于发现的数学知识已经与KI、KD、能力达到指要和学习目标相一致。从展示的角度来看,基于探索学习的数学成绩为79.17%,其价值为有效标准。你好,这表明lto的演示已经完成了。此外,演讲的顺序支持了将从语言和阅读方面实现的学习目标,以发现为基础的数学学习具有有效标准的77.08%的有效性。这表明语言和阅读已经符合印度尼西亚语拼写的一般指导方针。良好的语言运用将有助于学习者理解。从本质上看,在基于探索的数学学习中,它的价值为81.25%,具有非常有效的标准。这表明,以探索为基础的数学学习中使用的文字的颜色、图片、类型和大小是一致的。验证的值是80.21%,具有有效类别。这表明,在探索学习步骤的基础上开发的课程是有效的,这意味着学习者已经可以使用基于探索学习的数学,学习者已经可以自学独立,从而提高与日常生活联系的能力。根据所述的讨论,可以得出结论,以数字材料和集合为基础的数学学习提供了在学习中使用的有效标准。实验室实验室实验室实验室实验室实验室实验室实验室实验室实验室实验室实验室实验室实验室实验室实验室实验室实验室实验室实验室实验室实验室实验室实验室实验室实验室实验室实验室实验室实验室实验室实验室实验室实验室实验室实验室实验室实验室实验室实验室实验室实验室实验室实验室实验室实验室实验室实验室实验室实验室实验室实验室实验室实验室实验室实验室实验室实验室实验室实验室实验室实验室实验室实验室实验室实验室实验室实验室在对三名学生进行一对一评估的采访后,对六名学习者的小组进行了复习。在小组评估时,参与者提出学习者的反应。根据学生对第1章和第2章的反应,以数学为基础的探索学习测试的平均百分比是95.75%,标准非常实用。这表明,在以探索为基础的数学学习中,它有一种有趣的表现。练习的问题是容易理解的困难程度,因此学习者在接下来的工作中会受到更大的挑战。根据对每个方面实际实践的解释,可以得出结论,基于数字材料和七年级/MTs的数学学习是实际使用的,有一个有趣的外观,可以吸引学习者的注意力。
{"title":"PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK BERBASISDISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUANKOMUNIKASIMATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS VII SMP/MTs","authors":"S. Nasution, Citra Ayu, Febryna Yenti","doi":"10.33373/pythagoras.v10i2.2737","DOIUrl":"https://doi.org/10.33373/pythagoras.v10i2.2737","url":null,"abstract":"Salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan yang sering terjadi pada dunia pendidikan khususnya pada pembelajaran matematika yaitu dengan menyediakan perangkat pembelajaran yang baik. Perangkat pembelajaran yang baik yaitu yang valid dan praktis. Perangkat pembelajaran merupakan keseluruhan kebutuhan yang digunakan sebelum dan setelahh pembelajaran. Perangkat pembelajaran mencakup  rancangan pembelajarn yang akan dilakukan (RPP), bahan ajar yang digunakan mendukung RPP, dan penilaian untuk mengukur kompetensi peserta didik.Proses pembelajaran membutuhkan suatu metode pembelajaran yang mampu meningkatkan kemampuan mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari yaitu metode Discovery Learning, dengan metode ini diharapkan peserta didik mampu meningkatkan kemampuan menghubungkan materi dengan kehidupan sehari-hari, maka peserta didik tidak akan merasa sulit dalam pembelajran matematika. Metode pembelajaran inilah yang dipadukan dalam bahan ajar yaitu LKPD matematika berbasis Discovery Learning.LKPD matematika berbasis Discovery Learning untuk materi Bilangan dan Himpuan pada kelas VII telah dilakukan evaluasi satu-satu (one to one) dan evaluasi kelompok kecil (small group evaluation). Dari hasil evaluasi diperoleh bahwa LKPD matematika yang dikembangkan praktis digunakan dalam pembelajaran. Berikut uraian masing-masing aspek.Hasil LKPD sesuai dengan tahapan-tahapan Discovery Learning                                                       Gambar 1 :  Contoh Kegiatan Mengamati                         Gambar 2:  Contoh Kegiatan Komunikasi                                                                         Gambar 3:Contoh Kegiatan Mengumpulkan informasi  Gambar 4: Contoh Kegiatan Pembuktian                      Gambar 5 :Contoh  Menarik kesimpulan 1.    Validasi LKPD matematika berbasis Discovery LearningValidasi  LKPD dilihat dari 4 aspek, meliputi aspek kelayakan isi, penyajian LKPD, bahasa dan keterbacaan, kegrafikan. Dari segi kelayakan isi diperoleh nilai validitas 83,33% dengan kriteria sangat valid. Hal ini menunjukkkan bahwa LKPD matematika berbasis Discovery Learning yang dikembangkan sudah sesuai dengan kurikulum 2013 meliputi kesesuaian dengan KI, KD, Indikator Pencapaian Kompetensi, dan Tujuan Pembelajaran.Dilihat dari aspek penyajian, LKPD matematika berbasis Discovery Learning memiliki nilai validitas 79,17% dengan kriteria valid. Hai ini menunjukkan bahwa penyajian LKPD telah memiliki kelengkapan penyajian. Selain itu urutan penyajian materi telah mendukung tujuan pembelajaran yang akan dicapaiDilihat dari aspek bahasa dan keterbacaan, LKPD matematika berbasis Discovery Learning memiliki nilai validitas 77,08% dengan kriteria valid. Hal ini menunjukkan bahwa bahasa dan keterbacaan LKPD telah sesuai dengan pedoman umum ejaan bahasa Indonesia (PUEBI). Pengunaan bahasa yang baik akan membantu peserta didik mudah memahami LKPD.Dilihat dari aspek kegrafikan, LKPD matematika berbasis Discovery Learning memiliki nilai validitas 81,25% denga","PeriodicalId":31653,"journal":{"name":"Pythagoras Jurnal pendidikan Matematika","volume":"5 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"81987041","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
期刊
Pythagoras Jurnal pendidikan Matematika
全部 Acc. Chem. Res. ACS Applied Bio Materials ACS Appl. Electron. Mater. ACS Appl. Energy Mater. ACS Appl. Mater. Interfaces ACS Appl. Nano Mater. ACS Appl. Polym. Mater. ACS BIOMATER-SCI ENG ACS Catal. ACS Cent. Sci. ACS Chem. Biol. ACS Chemical Health & Safety ACS Chem. Neurosci. ACS Comb. Sci. ACS Earth Space Chem. ACS Energy Lett. ACS Infect. Dis. ACS Macro Lett. ACS Mater. Lett. ACS Med. Chem. Lett. ACS Nano ACS Omega ACS Photonics ACS Sens. ACS Sustainable Chem. Eng. ACS Synth. Biol. Anal. Chem. BIOCHEMISTRY-US Bioconjugate Chem. BIOMACROMOLECULES Chem. Res. Toxicol. Chem. Rev. Chem. Mater. CRYST GROWTH DES ENERG FUEL Environ. Sci. Technol. Environ. Sci. Technol. Lett. Eur. J. Inorg. Chem. IND ENG CHEM RES Inorg. Chem. J. Agric. Food. Chem. J. Chem. Eng. Data J. Chem. Educ. J. Chem. Inf. Model. J. Chem. Theory Comput. J. Med. Chem. J. Nat. Prod. J PROTEOME RES J. Am. Chem. Soc. LANGMUIR MACROMOLECULES Mol. Pharmaceutics Nano Lett. Org. Lett. ORG PROCESS RES DEV ORGANOMETALLICS J. Org. Chem. J. Phys. Chem. J. Phys. Chem. A J. Phys. Chem. B J. Phys. Chem. C J. Phys. Chem. Lett. Analyst Anal. Methods Biomater. Sci. Catal. Sci. Technol. Chem. Commun. Chem. Soc. Rev. CHEM EDUC RES PRACT CRYSTENGCOMM Dalton Trans. Energy Environ. Sci. ENVIRON SCI-NANO ENVIRON SCI-PROC IMP ENVIRON SCI-WAT RES Faraday Discuss. Food Funct. Green Chem. Inorg. Chem. Front. Integr. Biol. J. Anal. At. Spectrom. J. Mater. Chem. A J. Mater. Chem. B J. Mater. Chem. C Lab Chip Mater. Chem. Front. Mater. Horiz. MEDCHEMCOMM Metallomics Mol. Biosyst. Mol. Syst. Des. Eng. Nanoscale Nanoscale Horiz. Nat. Prod. Rep. New J. Chem. Org. Biomol. Chem. Org. Chem. Front. PHOTOCH PHOTOBIO SCI PCCP Polym. Chem.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1