Pub Date : 2023-04-27DOI: 10.35194/alinea.v12i1.2984
Muhamad Nuari Ramdan, C. Diningsih
This article describes the Sangkuriang comic by R.A. Kosasih became several rhymes of advice. The research method used is qualitative and descriptive with data collection techniques in the form of a literature study. There are several rhymes of advice as a result of the transformation of the Sangkuriang comic by R.A. Kosasih. The rhyme of advice is in accordance with the events contained in the comic and does not change the actual theme.Keywords: Sangkuriang comic; advice rhyme; transformationAbstrakArtikel ini mendeskripsikan komik Sangkuriang karya R.A. Kosasih menjadi beberapa pantun nasihat. Metode penelitian yang digunakan yaitu kualitatif dan deskriptif dengan teknik pengumpulan data berupa studi pustaka. Ada beberapa pantun nasihat sebagai hasil transformasi dari komik Sangkuriang karya R.A. Kosasih. Pantun nasihat tersebut sesuai dengan peristiwa yang terdapat dalam komik serta tidak mengubah tema yang sebenarnya.Kata kunci: komik Sangkuriang; pantun nasihat; transformasi
{"title":"Transformasi Komik \"Sangkuriang\" Karya R.A Kosasih Menjadi Pantun Nasihat","authors":"Muhamad Nuari Ramdan, C. Diningsih","doi":"10.35194/alinea.v12i1.2984","DOIUrl":"https://doi.org/10.35194/alinea.v12i1.2984","url":null,"abstract":"This article describes the Sangkuriang comic by R.A. Kosasih became several rhymes of advice. The research method used is qualitative and descriptive with data collection techniques in the form of a literature study. There are several rhymes of advice as a result of the transformation of the Sangkuriang comic by R.A. Kosasih. The rhyme of advice is in accordance with the events contained in the comic and does not change the actual theme.Keywords: Sangkuriang comic; advice rhyme; transformationAbstrakArtikel ini mendeskripsikan komik Sangkuriang karya R.A. Kosasih menjadi beberapa pantun nasihat. Metode penelitian yang digunakan yaitu kualitatif dan deskriptif dengan teknik pengumpulan data berupa studi pustaka. Ada beberapa pantun nasihat sebagai hasil transformasi dari komik Sangkuriang karya R.A. Kosasih. Pantun nasihat tersebut sesuai dengan peristiwa yang terdapat dalam komik serta tidak mengubah tema yang sebenarnya.Kata kunci: komik Sangkuriang; pantun nasihat; transformasi","PeriodicalId":318282,"journal":{"name":"Alinea: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajaran","volume":"166 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122869710","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-04-27DOI: 10.35194/alinea.v12i1.2830
Elva Febriana Anggraeny, Haris Supratno, Darni Darni, Tengsoe Tjahjono
Hermeneutics is a theory that is used to interpret a text related to events that occur both based on story and historical settings. The research problem is exploring the meaning of beauty in the novel " Cantik itu Luka " by Eka Kurniawan. This research is a qualitative type with data collection through documentation or literature study. The results of the study show that in the novel the symbol of beauty can be interpreted as physically beautiful in the form of an image of a Caucasian woman's face, but beauty can also be interpreted as a blessing or a disaster. Beauty can bring benefits such as getting special treatment from men, however, it turns out that beauty can also bring disadvantages such as experiencing bitter things in life as a result of their beauty.Keywords: hermeneutics; pretty symbolAbstrakHermeneutika merupakan sebuah teori yang dipergunakan untuk menafsirkan sebuah teks yang dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi baik bersandarkan latar cerita maupun latar sejarah. Permasalahan penelitian menggali makna cantik di dalam novel “Cantik itu Luka” karya Eka Kurniawan. Penelitian ini berjenis kualitatif dengan pengambilan data melalui pendokumentasian atau studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan di dalam novel simbol cantik itu bisa dimaknai cantik secara fisik berupa gambaran paras wanita ras kaukasoid, tetapi cantik juga bisa dimaknai sebagai sebuah berkah atau bisa juga menjadi musibah. Cantik itu bisa mendatangkan keuntungan seperti mendapatkan perlakuan istimewa dari kaum lelaki, tetapi, ternyata cantik juga bisa mendatangkan kerugian seperti mengalami hal-hal pahit dalam kehidupan sebagai akibat kecantikan mereka.Kata kunci: hermeneutika; simbol cantik
解释学是一种理论,用于解释基于故事和历史背景的与事件相关的文本。本文的研究问题是探讨埃卡·库尔尼亚万小说《卢卡的悬臂》中美的意义。本研究为定性研究,资料收集方式为文献或文献研究。研究结果表明,在小说中,美丽的象征可以被解释为身体上的美丽,以白人女性的面部形象的形式,但美丽也可以被解释为祝福或灾难。美丽可以带来好处,比如得到男人的特殊待遇,然而,事实证明,美丽也会带来缺点,比如因为美丽而经历生活中的痛苦。关键词:诠释学;漂亮的符号:hermeneutika merupakan sebuah teori yang dipergunakan untuk menafsirkan sebuah teks yang dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi baik bersandarkan latar cerita maupun latar sejarah。Permasalahan penelitian menggali makna candk di dalam的小说《candk itu Luka》karya Eka Kurniawan。Penelitian ini berjeni的定性分析,以及数据的多样性,以及对中国大陆的研究。Hasil penelitian menunjukkan di dalam小说符号cantik itu bisa dimaknai cantik secara fisik berupa gambaran paras wanita ras kaukasoid, tetapi cantik juga bisa dimaknai sebagai sebuah berkah atau bisa juga menjadi musibah。这句话的意思是:“我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说。”诠释;诠释;辛博尔cantik
{"title":"Simbol Cantik dalam Novel \"Cantik Itu Luka\" karya Eka Kurniawan Kajian Hermeneutika Paul Ricoeur","authors":"Elva Febriana Anggraeny, Haris Supratno, Darni Darni, Tengsoe Tjahjono","doi":"10.35194/alinea.v12i1.2830","DOIUrl":"https://doi.org/10.35194/alinea.v12i1.2830","url":null,"abstract":"Hermeneutics is a theory that is used to interpret a text related to events that occur both based on story and historical settings. The research problem is exploring the meaning of beauty in the novel \" Cantik itu Luka \" by Eka Kurniawan. This research is a qualitative type with data collection through documentation or literature study. The results of the study show that in the novel the symbol of beauty can be interpreted as physically beautiful in the form of an image of a Caucasian woman's face, but beauty can also be interpreted as a blessing or a disaster. Beauty can bring benefits such as getting special treatment from men, however, it turns out that beauty can also bring disadvantages such as experiencing bitter things in life as a result of their beauty.Keywords: hermeneutics; pretty symbolAbstrakHermeneutika merupakan sebuah teori yang dipergunakan untuk menafsirkan sebuah teks yang dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi baik bersandarkan latar cerita maupun latar sejarah. Permasalahan penelitian menggali makna cantik di dalam novel “Cantik itu Luka” karya Eka Kurniawan. Penelitian ini berjenis kualitatif dengan pengambilan data melalui pendokumentasian atau studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan di dalam novel simbol cantik itu bisa dimaknai cantik secara fisik berupa gambaran paras wanita ras kaukasoid, tetapi cantik juga bisa dimaknai sebagai sebuah berkah atau bisa juga menjadi musibah. Cantik itu bisa mendatangkan keuntungan seperti mendapatkan perlakuan istimewa dari kaum lelaki, tetapi, ternyata cantik juga bisa mendatangkan kerugian seperti mengalami hal-hal pahit dalam kehidupan sebagai akibat kecantikan mereka.Kata kunci: hermeneutika; simbol cantik","PeriodicalId":318282,"journal":{"name":"Alinea: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajaran","volume":"518 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127616301","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-04-27DOI: 10.35194/alinea.v12i1.2714
Alvia Mustafidatus Sholihah, Siti Rumilah
This article will discuss the context of the implications and explications of the language spoken in an early episode of a film/lokadrama by a YouTuber who is also a Bayu Skak actor. The data were analyzed with Grice's theory regarding explicators and implicatures. The research method used is descriptive qualitative. The film "Lara Ati" is a typical East Javanese drama with the accent "Urip lan karep ora sedalan" which gives the meaning that life and desires do not always match what is expected. The results of the study show that the speech between characters uses the dialect of everyday language so that it seems as it is and creates implicit meaning from the interlocutor speakers. The forms of implicature found are declarative (confirming) implicature; imperative implicature (giving an order); and interrogative implicature (asking). Based on the implicature function, there are those that show directive (ordering and begging) and expressive (low self-esteem and mocking).Keyword: implicature, explicature, pragmatics, and Lara Ati's film.Abstrak:Artikel ini akan membahas konteks implikasi dan eksplikasi tuturan berbahasa pada sebuah film/lokadrama episode awal garapan seorang youtuber sekaligus pemain film Bayu Skak. Data dianalisis dengan teori Grice terkait eksplikatur dan implikatur. Metode penelitian yang digunakan deskriptif kualitatif. Film “Lara Ati” merupakan lokadrama khas Jawa Timur dengan aksen “Urip lan karep ora sedalan” memberikan makna bahwa hidup dan keinginan tidak selalu sesuai dengan apa yang diharapkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tuturan antartokoh menggunakan dialek bahasa sehari-hari sehingga terkesan apa adanya dan menimbulkan makna implisit dari penutur petutur. Bentuk implikatur yang ditemukan, yaitu implikatur deklaratif (mengkonfirmasi); implikatur imperatif (memberikan sebuah perintah); dan implikatur interogatif (bertanya). Berdasarkan fungsi implikaturnya, ada yang menunjukkan direktif (menyuruh dan memohon) dan ekspresif (rendah diri dan mengejek).Kata kunci: implikatur, eksplikatur, pragmatik, dan Film Lara Ati.
本文将讨论一名YouTuber(也是Bayu Skak演员)在电影/ lokaddrama的前一集中所说的语言的含义和解释的背景。用Grice的解释因子和含义理论对数据进行分析。使用的研究方法是描述性定性的。电影《劳拉·阿蒂》是一部典型的东爪哇戏剧,带有“Urip lan karep ora sedalan”的口音,意思是生活和欲望并不总是与预期相符。研究结果表明,人物之间的言语使用了日常语言的方言,从而使对话者的话语看起来如其所是,并产生了隐含的意义。发现的含意形式有陈述性(确认性)含意;祈使句的含义(发出命令);和疑问句的含义(问)。根据隐含功能,有指示性(命令和乞求)和表达性(低自尊和嘲笑)。关键词:含意,解释,语用学,劳拉·阿蒂的电影。摘要:Artikel ini akan成员有konteks implikasi和eksplikasi tuturan berbahasa padsebuah电影/ lokaddrama剧集awal garapan seorang youtube用户sekaligus的主要电影Bayu Skak。数据分析是一种基于网格的数据分析方法。方法是对笔墨进行笔墨处理。电影《拉拉·阿蒂》的成员《乌里普·兰·卡雷普·萨达兰》的成员《阿里普·卡雷普·萨达伦》的成员是马纳·巴纳·卡雷普·萨达伦。哈西尔penelitian menunjukkan bahwa tuturan antartokoh menggunakan dialek bahasa sehari-hari sehinga terkesan apa adanya dan menimbulkan makna隐含dari penutur petur。本图隐含katur yang ditemukan, yitu隐含katur宣言(mengkonfirmasi);隐含的命令(memberikan sebuah perintah);Dan implikatur interogatif (bertanya)。Berdasarkan funsi implikaturnya, ada yang menunjukkan direcktif (menyuruh dan memohon) dan ekpressif (rendah diri dan mengejek)。Kata kunci:含蓄的,坦率的,务实的,但电影Lara Ati。
{"title":"Implikatur dan Eksplikatur Percakapan Lokadrama “Lara Ati” Karya Bayu Skak (Kajian Pragmatik)","authors":"Alvia Mustafidatus Sholihah, Siti Rumilah","doi":"10.35194/alinea.v12i1.2714","DOIUrl":"https://doi.org/10.35194/alinea.v12i1.2714","url":null,"abstract":"This article will discuss the context of the implications and explications of the language spoken in an early episode of a film/lokadrama by a YouTuber who is also a Bayu Skak actor. The data were analyzed with Grice's theory regarding explicators and implicatures. The research method used is descriptive qualitative. The film \"Lara Ati\" is a typical East Javanese drama with the accent \"Urip lan karep ora sedalan\" which gives the meaning that life and desires do not always match what is expected. The results of the study show that the speech between characters uses the dialect of everyday language so that it seems as it is and creates implicit meaning from the interlocutor speakers. The forms of implicature found are declarative (confirming) implicature; imperative implicature (giving an order); and interrogative implicature (asking). Based on the implicature function, there are those that show directive (ordering and begging) and expressive (low self-esteem and mocking).Keyword: implicature, explicature, pragmatics, and Lara Ati's film.Abstrak:Artikel ini akan membahas konteks implikasi dan eksplikasi tuturan berbahasa pada sebuah film/lokadrama episode awal garapan seorang youtuber sekaligus pemain film Bayu Skak. Data dianalisis dengan teori Grice terkait eksplikatur dan implikatur. Metode penelitian yang digunakan deskriptif kualitatif. Film “Lara Ati” merupakan lokadrama khas Jawa Timur dengan aksen “Urip lan karep ora sedalan” memberikan makna bahwa hidup dan keinginan tidak selalu sesuai dengan apa yang diharapkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tuturan antartokoh menggunakan dialek bahasa sehari-hari sehingga terkesan apa adanya dan menimbulkan makna implisit dari penutur petutur. Bentuk implikatur yang ditemukan, yaitu implikatur deklaratif (mengkonfirmasi); implikatur imperatif (memberikan sebuah perintah); dan implikatur interogatif (bertanya). Berdasarkan fungsi implikaturnya, ada yang menunjukkan direktif (menyuruh dan memohon) dan ekspresif (rendah diri dan mengejek).Kata kunci: implikatur, eksplikatur, pragmatik, dan Film Lara Ati.","PeriodicalId":318282,"journal":{"name":"Alinea: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajaran","volume":"112 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123946435","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-04-27DOI: 10.35194/alinea.v12i1.2031
Feri Indra Mustofa
This article describes the application of campus literacy ecology as a pillar in welcoming Merdeka Learning–Independence Campus. The method used in this research is a descriptive qualitative method with passive participation observation techniques, interviews, and documentation. Research data analysis techniques using interactive methods. The research findings show that the application of campus literacy ecology includes the application of (a) literacy ecology by processing, analyzing, responding, writing, and searching (b) digital literacy using digital media (c) financial literacy by participating, applying understanding, skills, and motivation (d) cultural literacy and citizenship in the form of skills as a nation. Furthermore, it is also known that the ecological functions of campus literacy include: (a) literacy serves to overcome educational differences between domestic tertiary institutions and the state of international education. (b) digital literacy functions to introduce the latest technology used by industry according to their fields and (c) cultural and citizenship literacy functions to increase the role of citizens who are patriotic, respect their country, are nationalistic, and have a sense of duty to their community and country. (d) financial literacy serves to introduce the process of work interaction between students and industry employees from various levels to improve students' interpersonal skills. Keywords: literacy ecology; merdeka belajar – kampus merdekaAbstrakArtikel ini mendeskripsikan penerapan ekologi literasi kampus sebagai pilar menyongsong Merdeka Belajar–Kampus Merdeka. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif kualitatif dengan teknik observasi partisipasi pasif (passive participation), wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data penelitian menggunakan metode interaktif. Temuan penelitian menunjukkan bahwa penerapan ekologi literasi kampus meliputi penerapam (a) ekologi literasi baca-tulis dengan mengolah, menganalisis, menanggapi, menulis, dan mencari (b) literasi digital dengan menggunakan media digital (c) literasi finansial dengan berpartisipasi, mengaplikasikan pemahaman, keterampilan, dan motivasi (d) literasi budaya dan kewargaan berupa kecakapan sebagai bangsa. Selanjutnya, diketahui juga fungsi ekologi literasi kampus meliputi: (a) literasi baca tulis berfungsi untuk mengatasi perbedaan pendidikan antara perguruan tinggi domestik dan keadaan pendidikan internasional. (b) literasi digital berfungsi mengenalkan teknologi terkini yang digunakan industri sesuai bidangnya (c) literasi kebudayaan dan kwargaan berfungsi meningkatkan peran warga negara yang patriotik, menghargai negara mereka, bersifat nasionalistis, dan memiliki rasa tugas bagi komunitas dan negara mereka. (d) literasi finansial berfungsi mengenalkan proses interaksi kerja antara mahasiswa dan karyawan industri dari berbagai level untuk meningkatkan kemampuan interpersonal mahasiswa.Kata Kunci: ekologi literasi; merde
本文描述了校园素养生态作为一个支柱在欢迎独立学习校园中的应用。在本研究中使用的方法是描述性定性方法与被动参与观察技术,访谈和文献。使用交互式方法研究数据分析技术。研究结果表明,校园素养生态的应用包括:(a)素养生态的应用,通过处理、分析、响应、写作和搜索;(b)使用数字媒体的数字素养;(c)通过参与、应用理解、技能和动机的金融素养;(d)文化素养和公民身份,以国家技能的形式。此外,我们还知道校园素养的生态功能包括:(a)素养有助于克服国内高等院校与国际教育状况之间的教育差异。(b)数码扫盲功能,介绍行业根据其领域使用的最新技术;(c)文化和公民扫盲功能,提高爱国、尊重国家、民族主义和对社区和国家有责任感的公民的作用。(d)金融素养旨在从不同层面介绍学生与行业员工之间的工作互动过程,提高学生的人际交往能力。关键词:识字生态;merdeka belajar - kampus merdeka摘要:artikel ini mendeskripsikan penerapan生态学文学校园sebagai支柱menyongsong[m] [m] [m] [m] [m] [m] [m] [m] [m] [m] [m] [m]。技术分析数据与孟古纳坎方法相互作用。Temuan penelitian menunjukkan bahwa penerapan ekologi literasi kampus meliputi penerapam (a) ekologi literasi baca-tulis denan mengolah, menganalis, menanggapi, menulis, danmenencari (b) literasi digital denan menggunakan media digital (c) literasi financial denan berpartisipasi, mengaplikasian pemahaman, keterampilan, danmotivasi (d) literasi budaya dan kewargaan berupa kecakapan sebagai bangsa。(1)文学生态学与生态学、文学与校园科学;(1)文学与社会科学;(2)生态学与社会科学;(3)生态学与社会科学。(b) literasi digital berfungsi mengenalkan technologii terkini Yang digunakan industri sesuai bidangnya (c) literasi kebudayaan Dan kwargaan berfungsi meningkatkan peran warga negara Yang patriotik, menghargai negara mereka, bersifat nationalism, Dan memiliki rasa tugas bagi komunitas Dan negara mereka。(d)文学、金融、文化、文化、文化、文化、文化、文化、文化、文化、文化、文化、文化、文化、文化。卡塔昆慈:文学生态学;默迪卡-校园默迪卡。
{"title":"Ekologi Literasi Kampus sebagai Pilar Menyongsong Merdeka Belajar–Kampus Merdeka","authors":"Feri Indra Mustofa","doi":"10.35194/alinea.v12i1.2031","DOIUrl":"https://doi.org/10.35194/alinea.v12i1.2031","url":null,"abstract":"This article describes the application of campus literacy ecology as a pillar in welcoming Merdeka Learning–Independence Campus. The method used in this research is a descriptive qualitative method with passive participation observation techniques, interviews, and documentation. Research data analysis techniques using interactive methods. The research findings show that the application of campus literacy ecology includes the application of (a) literacy ecology by processing, analyzing, responding, writing, and searching (b) digital literacy using digital media (c) financial literacy by participating, applying understanding, skills, and motivation (d) cultural literacy and citizenship in the form of skills as a nation. Furthermore, it is also known that the ecological functions of campus literacy include: (a) literacy serves to overcome educational differences between domestic tertiary institutions and the state of international education. (b) digital literacy functions to introduce the latest technology used by industry according to their fields and (c) cultural and citizenship literacy functions to increase the role of citizens who are patriotic, respect their country, are nationalistic, and have a sense of duty to their community and country. (d) financial literacy serves to introduce the process of work interaction between students and industry employees from various levels to improve students' interpersonal skills. Keywords: literacy ecology; merdeka belajar – kampus merdekaAbstrakArtikel ini mendeskripsikan penerapan ekologi literasi kampus sebagai pilar menyongsong Merdeka Belajar–Kampus Merdeka. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif kualitatif dengan teknik observasi partisipasi pasif (passive participation), wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data penelitian menggunakan metode interaktif. Temuan penelitian menunjukkan bahwa penerapan ekologi literasi kampus meliputi penerapam (a) ekologi literasi baca-tulis dengan mengolah, menganalisis, menanggapi, menulis, dan mencari (b) literasi digital dengan menggunakan media digital (c) literasi finansial dengan berpartisipasi, mengaplikasikan pemahaman, keterampilan, dan motivasi (d) literasi budaya dan kewargaan berupa kecakapan sebagai bangsa. Selanjutnya, diketahui juga fungsi ekologi literasi kampus meliputi: (a) literasi baca tulis berfungsi untuk mengatasi perbedaan pendidikan antara perguruan tinggi domestik dan keadaan pendidikan internasional. (b) literasi digital berfungsi mengenalkan teknologi terkini yang digunakan industri sesuai bidangnya (c) literasi kebudayaan dan kwargaan berfungsi meningkatkan peran warga negara yang patriotik, menghargai negara mereka, bersifat nasionalistis, dan memiliki rasa tugas bagi komunitas dan negara mereka. (d) literasi finansial berfungsi mengenalkan proses interaksi kerja antara mahasiswa dan karyawan industri dari berbagai level untuk meningkatkan kemampuan interpersonal mahasiswa.Kata Kunci: ekologi literasi; merde","PeriodicalId":318282,"journal":{"name":"Alinea: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajaran","volume":"65 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126412820","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-04-27DOI: 10.35194/alinea.v12i1.2722
Norma Sarah Pujasari, W. Widayati
Soap operas are serial plays with conflicts between characters in them. In the past, soap operas could only be enjoyed on television. However, now soap operas can be accessed via mobile phones according to the wishes of the owner. The Malaysian soap opera entitled "Melur untuk Firdaus" which is the object of research tells the story of the matchmaking of a pair of lovers with different language features between the languages used by women and men. Therefore, the characteristics of the language in this soap opera are studied and related to gender. This research is qualitative descriptive research. Data collection was carried out using the see method. The technique used is tapping and free listening techniques. The data analysis used is textual analysis. The results of the study show that the female characters in the soap opera "Melur for Firdaus" have the linguistic characteristics proposed by Lakoff, namely hedge, tag question, intensifier, empty adjectives, avoidance of strong swear words and high-pitched intonation. Not only do women use these features, the men in the soap opera also use language features or characteristics that should only be used by women. For example, tag questions, avoidance of strong swear words and high-pitched intonation. Along with the development of the times, men and women have equality, so that the features or characteristics of language also follow its development and are no longer the same as before. Even so, not all of the characteristic features of women's language are also used by men.Keywords: language; gender; soap operaAbstrakSinetron adalah tayangan sandiwara bersambung dengan konflik antartokoh di dalamnya. Dulu sinetron hanya dapat dinikmati melalui televisi. Akan tetapi, sekarang sinetron dapat diakses melalui telepon genggam sesuai kemauan pemiliknya. Sinetron Malaysia berjudul “Melur untuk Firdaus”yang menjadi objek penelitian berkisah tentang perjodohan sepasang kekasih dengan fitur bahasa yang berbeda antara bahasa digunakan oleh perempuan dan laki-laki. Oleh karena itu, karakteristik bahasa dalam sinetron ini dikaji dan dikaitkan dengan gender. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan metode simak. Teknik yang digunakan yaitu teknik sadap dan simak bebas cakap. Analisis data yang digunakan adalah analisis tekstual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tokoh perempuan dalam sinetron “Melur untuk Firdaus” memiliki karakteristik kebahasaan yang dikemukakan oleh Lakoff yakni hedge, tag question, intensifier, empty adjectives, avoidance of strong swear words, dan intonasi berbicara dengan nada tinggi. Tidak hanya perempuan yang menggunakan fitur tersebut, laki-laki dalam sinetron tersebut juga menggunakan fitur atau karakteristik bahasa yang seharusnya hanya dipakai perempuan. Misalnya tag question, avoidance of strong swear words, dan intonasi berbicara dengan nada tinggi. Seiring berkembangnya zaman, laki-laki dan perempuan memiliki kesetaraan, sehingg
肥皂剧是有人物冲突的连续剧。过去,肥皂剧只能在电视上观看。然而,现在肥皂剧可以根据主人的意愿通过手机观看。作为研究对象的马来西亚肥皂剧《Melur untuk Firdaus》讲述了一对男女使用不同语言特征的恋人相亲的故事。因此,本文研究了这部肥皂剧的语言特征,并将其与性别联系起来。本研究为定性描述性研究。数据采集采用see法。使用的技巧是敲击和自由聆听技巧。使用的数据分析是文本分析。研究结果表明,肥皂剧《为菲道斯而唱》中的女性角色具有Lakoff提出的模糊回避、附加疑问句、加强语气、空形容词、避免使用强烈的脏话和高音调等语言特征。不仅女性使用这些特征,肥皂剧中的男性也使用了只应该由女性使用的语言特征或特征。例如,反义疑问句,避免使用强烈的脏话和高音语调。随着时代的发展,男女平等,语言的特征或特征也跟着发展,不再是以前的样子。即便如此,并非女性语言的所有特征都能被男性使用。关键词:语言;性别;[中文]:肥皂剧[中文]:[中文]:中文]:Dulu sininetron hanya dapat dinikmati melalui televisi。Akan tetapi, sekarang, sekarang, sekarang, sekarang, sekarang, sekarang, sekarang, sekarang, sekarang, sekarang, sekarang, sekarang, sekarang, sekarang, sekarang, sekarang, sekemauan, piliknya。马来西亚中电控股有限公司(sintron Malaysia)被称为“Melur untuk Firdaus”,意思是“马来人”,意思是“马来人”,意思是“马来人”。karakteristik bahasa dalam sininetron i dikaji dan dikaitkan dengan gender。Penelitian ini adalah Penelitian的用法和样例:彭普兰的数据,是一种双数据、双数据、双数据的方法。技术人员yang diunakan yitu技术人员sadap dan simak bebas capap。分析数据杨迪纳坎adalah分析tekstual。“Melur untuk Firdaus”的翻译是:记忆,karakteristik kebahasaan yang dikemukakan oleh Lakoff yakni回避,反义疑问句,加强语气,空形容词,避免强烈的脏话,dan intonasi berbicara dengan nada tinggi。这句话的意思是:“我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是。”委婉的反问句,避免强烈的骂人的话,但语调要谨慎。我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是。Meskipun demikian, tidak seluruh fitur karakteristik kebahasaan perempuan juga digunakan laki-laki。Kata kunci:马来文;性别;sinetron
{"title":"Bahasa dan Gender dalam Sinetron Malaysia “Melur Untuk Firdaus”","authors":"Norma Sarah Pujasari, W. Widayati","doi":"10.35194/alinea.v12i1.2722","DOIUrl":"https://doi.org/10.35194/alinea.v12i1.2722","url":null,"abstract":"Soap operas are serial plays with conflicts between characters in them. In the past, soap operas could only be enjoyed on television. However, now soap operas can be accessed via mobile phones according to the wishes of the owner. The Malaysian soap opera entitled \"Melur untuk Firdaus\" which is the object of research tells the story of the matchmaking of a pair of lovers with different language features between the languages used by women and men. Therefore, the characteristics of the language in this soap opera are studied and related to gender. This research is qualitative descriptive research. Data collection was carried out using the see method. The technique used is tapping and free listening techniques. The data analysis used is textual analysis. The results of the study show that the female characters in the soap opera \"Melur for Firdaus\" have the linguistic characteristics proposed by Lakoff, namely hedge, tag question, intensifier, empty adjectives, avoidance of strong swear words and high-pitched intonation. Not only do women use these features, the men in the soap opera also use language features or characteristics that should only be used by women. For example, tag questions, avoidance of strong swear words and high-pitched intonation. Along with the development of the times, men and women have equality, so that the features or characteristics of language also follow its development and are no longer the same as before. Even so, not all of the characteristic features of women's language are also used by men.Keywords: language; gender; soap operaAbstrakSinetron adalah tayangan sandiwara bersambung dengan konflik antartokoh di dalamnya. Dulu sinetron hanya dapat dinikmati melalui televisi. Akan tetapi, sekarang sinetron dapat diakses melalui telepon genggam sesuai kemauan pemiliknya. Sinetron Malaysia berjudul “Melur untuk Firdaus”yang menjadi objek penelitian berkisah tentang perjodohan sepasang kekasih dengan fitur bahasa yang berbeda antara bahasa digunakan oleh perempuan dan laki-laki. Oleh karena itu, karakteristik bahasa dalam sinetron ini dikaji dan dikaitkan dengan gender. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan metode simak. Teknik yang digunakan yaitu teknik sadap dan simak bebas cakap. Analisis data yang digunakan adalah analisis tekstual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tokoh perempuan dalam sinetron “Melur untuk Firdaus” memiliki karakteristik kebahasaan yang dikemukakan oleh Lakoff yakni hedge, tag question, intensifier, empty adjectives, avoidance of strong swear words, dan intonasi berbicara dengan nada tinggi. Tidak hanya perempuan yang menggunakan fitur tersebut, laki-laki dalam sinetron tersebut juga menggunakan fitur atau karakteristik bahasa yang seharusnya hanya dipakai perempuan. Misalnya tag question, avoidance of strong swear words, dan intonasi berbicara dengan nada tinggi. Seiring berkembangnya zaman, laki-laki dan perempuan memiliki kesetaraan, sehingg","PeriodicalId":318282,"journal":{"name":"Alinea: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajaran","volume":"49 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121970877","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-04-27DOI: 10.35194/alinea.v12i1.2727
Siti Hardianti, Harris Efendi Thahar, Afnita Afnita
This article describes the forms of code-switching and code-mixing in the film “Merindu Cahaya de Amstel” by Hadrah Daeng Ratu. The method used is the descriptive qualitative method. Data collection techniques used are listening and taking notes. The research data is in the form of conversations of the characters in the film. The results of the research are five modes of code-switching, including four modes of code-switching from English to Indonesian and one mode of code-switching from Indonesian to English, and forms of code mixing found as many as twelve forms, including six forms of code mixing from Indonesian to English. English, one from Indonesian to Dutch, four from Indonesian to Arabic, and one from Indonesian to Javanese.Keywords: code-switching; code-mixing; filmAbstractArtikel ini mendeskripsikan bentuk alih kode dan campur kode dalam film “Merindu Cahaya de Amstel” karya Hadrah Daeng Ratu. Metode yang dipergunakan yaitu metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang dipergunakan yaitu menyimak dan mencatat. Data penelitian berupa percakapan para tokoh dalam film. Hasil penelitian adanya lima mode alih kode, meliputi empat mode alih kode dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia dan satu mode alih kode dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris dan bentuk campur kode yang ditemukan sebanyak dua belas bentuk, meliputi enam bentuk campur kode dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris, satu dari bahasa Indonesia ke bahasa Belanda, empat dari bahasa Indonesia ke bahasa Arab dan satu dari bahasa Indonesia ke bahasa Jawa. Kata kunci: alih-kode; campur-kode; film
本文描述了Hadrah Daeng Ratu的电影《Merindu Cahaya de Amstel》中代码转换和代码混合的形式。使用的方法是描述性定性方法。使用的数据收集技术是听和记笔记。研究数据以电影中人物对话的形式呈现。研究结果发现了五种语码转换模式,包括英语到印尼语的四种语码转换模式和印尼语到英语的一种语码转换模式;语码混合形式多达十二种,包括印尼语到英语的六种语码混合形式。英语,一个从印尼语到荷兰语,四个从印尼语到阿拉伯语,还有一个从印尼语到爪哇语。关键词:语码转换;计算所;电影摘要:电影《Merindu Cahaya de Amstel》由karya Hadrah Daeng Ratu执导。Metode yang dipergunakan yitu Metode deskcript定性。技术人口数据杨dipergunakan yitu menyimak dan mencata。数据penelitian berupa percakapan para tokoh dalam电影。Hasil penelitian adanya利马模式alih kode, meliputi empat模式alih kode达里语印尼语Inggris丹柯印度尼西亚语研究模式alih kode达里语印尼语ke印尼语Inggris丹bentuk campur kode杨ditemukan sebanyak dua bela bentuk, meliputi enam bentuk campur kode达里语印尼语ke印尼语Inggris,研究达里语印尼语ke印尼语Belanda, empat达里语印尼语ke印尼语阿拉伯丹研究达里语印尼语ke印尼语Jawa。Kata kunci: alih-kode;campur-kode;电影
{"title":"Alih Kode dan Campur Kode dalam Film \"Merindu Cahaya de Amstel\" Karya Hadrah Daeng Ratu","authors":"Siti Hardianti, Harris Efendi Thahar, Afnita Afnita","doi":"10.35194/alinea.v12i1.2727","DOIUrl":"https://doi.org/10.35194/alinea.v12i1.2727","url":null,"abstract":"This article describes the forms of code-switching and code-mixing in the film “Merindu Cahaya de Amstel” by Hadrah Daeng Ratu. The method used is the descriptive qualitative method. Data collection techniques used are listening and taking notes. The research data is in the form of conversations of the characters in the film. The results of the research are five modes of code-switching, including four modes of code-switching from English to Indonesian and one mode of code-switching from Indonesian to English, and forms of code mixing found as many as twelve forms, including six forms of code mixing from Indonesian to English. English, one from Indonesian to Dutch, four from Indonesian to Arabic, and one from Indonesian to Javanese.Keywords: code-switching; code-mixing; filmAbstractArtikel ini mendeskripsikan bentuk alih kode dan campur kode dalam film “Merindu Cahaya de Amstel” karya Hadrah Daeng Ratu. Metode yang dipergunakan yaitu metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang dipergunakan yaitu menyimak dan mencatat. Data penelitian berupa percakapan para tokoh dalam film. Hasil penelitian adanya lima mode alih kode, meliputi empat mode alih kode dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia dan satu mode alih kode dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris dan bentuk campur kode yang ditemukan sebanyak dua belas bentuk, meliputi enam bentuk campur kode dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris, satu dari bahasa Indonesia ke bahasa Belanda, empat dari bahasa Indonesia ke bahasa Arab dan satu dari bahasa Indonesia ke bahasa Jawa. Kata kunci: alih-kode; campur-kode; film","PeriodicalId":318282,"journal":{"name":"Alinea: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajaran","volume":"56 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130906125","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-04-27DOI: 10.35194/alinea.v12i1.2787
Riski Nur Sarifah, Zahwa Febby Utami
Not a few parents trust BIMBA AIUEO as a good place to learn languages. This article will describe children's language acquisition that occurs in language tutoring places. The method used in this research is a qualitative descriptive method with data collection techniques using several methods such as observation for preliminary studies, interviews to collect data to be analyzed, also recording and observing. After getting the data then it is classified and tabulated. The results of the study can be concluded that (1) language acquisition occurs naturally, (2) language acquisition is influenced by biological factors, and (3) children's language acquisition is also influenced by the socio-cultural environment.Keywords: language; gain, childAbstrak Tidak sedikit orang tua yang mempercayai BIMBA AIUEO sebagai tempat untuk belajar bahasa dengan baik. Artike ini akan memaparkan pemerolehan bahasa anak yang terjadi di tempat bimbingan bahasa. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan beberapa cara seperti observasi untuk studi pendahuluan, wawancara untuk mengambil data yang akan dianalisis, juga melakukan rekaman dan pengamatan. Setelah mendapatkan data kemudian diklasifikasikan dan ditabulasi. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, (1) pemerolehan bahasa terjadi secara alamiah, (2) pemerolehan bahasa dipengaruhi oleh faktor biologis, dan (3) pemerolehan bahasa anak juga dipengaruhi lingkungan sosial-budaya.Kata kunci: bahasa; pemerolehan, anak
不少家长相信BIMBA AIUEO是一个学习语言的好地方。本文将描述发生在语言辅导场所的儿童语言习得。本研究中使用的方法是一种定性描述性方法,采用数据收集技术,采用几种方法,如观察进行初步研究,访谈收集待分析的数据,也记录和观察。获得数据后,将其分类并制成表格。研究结果表明:(1)语言习得是自然发生的;(2)语言习得受到生物因素的影响;(3)儿童语言习得还受到社会文化环境的影响。关键词:语言;再次,孩子们摘要:tidaak sedikit orang tuang成员在BIMBA AIUEO sebagai tempat untuk belajar bahasa dengan baik。Artike ini akan memaparkan peremerolhan bahasa.(印度语)。方法描述:定性分析,定性分析,定性分析,定性分析,定性分析,定性分析,定性分析,定性分析,定性分析,定性分析,定性分析,定性分析,定性分析,定性分析。Setelah mendapatkan数据kemudian diklasifikasikan和ditabulasi。Hasil penelitian dapat dispulkan bahwa, (1) pemerolhan bahasa terjadi secara alamiah, (2) pemerolhan bahasa dipengaruhi oleh因子生物学,(3)pemerolhan bahasa anak juga dipengaruhi lingkungan social -budaya。Kata kunci:马来文;亚衲族pemerolehan,人
{"title":"Pemerolehan Bahasa Anak Usia 4-5 Tahun di BIMBA AIUEO Merpati","authors":"Riski Nur Sarifah, Zahwa Febby Utami","doi":"10.35194/alinea.v12i1.2787","DOIUrl":"https://doi.org/10.35194/alinea.v12i1.2787","url":null,"abstract":"Not a few parents trust BIMBA AIUEO as a good place to learn languages. This article will describe children's language acquisition that occurs in language tutoring places. The method used in this research is a qualitative descriptive method with data collection techniques using several methods such as observation for preliminary studies, interviews to collect data to be analyzed, also recording and observing. After getting the data then it is classified and tabulated. The results of the study can be concluded that (1) language acquisition occurs naturally, (2) language acquisition is influenced by biological factors, and (3) children's language acquisition is also influenced by the socio-cultural environment.Keywords: language; gain, childAbstrak Tidak sedikit orang tua yang mempercayai BIMBA AIUEO sebagai tempat untuk belajar bahasa dengan baik. Artike ini akan memaparkan pemerolehan bahasa anak yang terjadi di tempat bimbingan bahasa. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan beberapa cara seperti observasi untuk studi pendahuluan, wawancara untuk mengambil data yang akan dianalisis, juga melakukan rekaman dan pengamatan. Setelah mendapatkan data kemudian diklasifikasikan dan ditabulasi. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, (1) pemerolehan bahasa terjadi secara alamiah, (2) pemerolehan bahasa dipengaruhi oleh faktor biologis, dan (3) pemerolehan bahasa anak juga dipengaruhi lingkungan sosial-budaya.Kata kunci: bahasa; pemerolehan, anak ","PeriodicalId":318282,"journal":{"name":"Alinea: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajaran","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114337234","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-04-27DOI: 10.35194/alinea.v12i1.2852
Muhammad Rizqi Adi Pradana, Azizatuz Zahro', Didin Widyartono
Di era merdeka belajar saat ini adanya pembelajaran yang berdiferensiasi sangat dibutuhkan. Pembelajaran berdiferensiasi membutuhkan adanya perancangan sebuah desain pembelajaran. Dalam kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia di tingkat SMP masih ditemukan permasalahan pada kegiatan menulis kreatif teks cerita fantasi, di antaranya 1) kurangnya ide dan gagasan dalam menentukan cerita fantasi, 2) peserta didik merasa bahwa menulis merupakan kegiatan yang tidak menarik dan membosankan, dan 3) minimnya daya imajinasi peserta didik dalam menentukan keunikan tokoh. Oleh karena itu, di dalam penelitian ini akan membahas tentang perancangan sebuah inovasi desain pembelajaran. Inovasi tersebut dirancang dalam materi menulis kreatif cerita fantasi berbasis digital agar dapat terlaksana secara efektif dan efisien. Perancangan desain pembelajaran tersebut diintegrasikan dengan media Plotagon, untuk melatih peserta didik menulis kreatif cerita fantasi secara digital. Perancangan desain pembelajaran ini menggunakan model ASSURE. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perancangan desain pembelajaran menulis kreatif cerita fantasi digital yakni karakteristik peserta didik, tujuan pembelajaran pada kurikulum merdeka, metode, media, dan materi, keaktifan kelas, dan evaluasi desain pembelajaran. Peranan media khususnya Plotagon penting dalam menumbuhkan jiwa kreativitas peserta didik membuat cerita fantasi berbasis digital.
{"title":"Desain Pembelajaran Model ASSURE dalam Pembelajaran Menulis Kreatif Berbasis Media Plotagon di Era Merdeka Belajar","authors":"Muhammad Rizqi Adi Pradana, Azizatuz Zahro', Didin Widyartono","doi":"10.35194/alinea.v12i1.2852","DOIUrl":"https://doi.org/10.35194/alinea.v12i1.2852","url":null,"abstract":"Di era merdeka belajar saat ini adanya pembelajaran yang berdiferensiasi sangat dibutuhkan. Pembelajaran berdiferensiasi membutuhkan adanya perancangan sebuah desain pembelajaran. Dalam kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia di tingkat SMP masih ditemukan permasalahan pada kegiatan menulis kreatif teks cerita fantasi, di antaranya 1) kurangnya ide dan gagasan dalam menentukan cerita fantasi, 2) peserta didik merasa bahwa menulis merupakan kegiatan yang tidak menarik dan membosankan, dan 3) minimnya daya imajinasi peserta didik dalam menentukan keunikan tokoh. Oleh karena itu, di dalam penelitian ini akan membahas tentang perancangan sebuah inovasi desain pembelajaran. Inovasi tersebut dirancang dalam materi menulis kreatif cerita fantasi berbasis digital agar dapat terlaksana secara efektif dan efisien. Perancangan desain pembelajaran tersebut diintegrasikan dengan media Plotagon, untuk melatih peserta didik menulis kreatif cerita fantasi secara digital. Perancangan desain pembelajaran ini menggunakan model ASSURE. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perancangan desain pembelajaran menulis kreatif cerita fantasi digital yakni karakteristik peserta didik, tujuan pembelajaran pada kurikulum merdeka, metode, media, dan materi, keaktifan kelas, dan evaluasi desain pembelajaran. Peranan media khususnya Plotagon penting dalam menumbuhkan jiwa kreativitas peserta didik membuat cerita fantasi berbasis digital.","PeriodicalId":318282,"journal":{"name":"Alinea: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajaran","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116843334","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
This article describes the process and results of the transformation of Dee Lestari's novel Rapijali into poetry. The research was conducted using a qualitative approach and using descriptive methods. The findings show that the story theme of the Novel Rapijali is the struggle and search for the identity of the main character in the story to realize his dream of becoming a musician. From a structural study of a novel, five poems were born entitled “Pencarian”, “Poster”, “Zemora”, “Sebuah nama”, dan “Kala Itu”.AbstrakArtikel ini menjelaskan proses dan hasil transformasi novel Rapijali karya Dee Lestari ke dalam bentuk puisi. Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan menggunakan metode deskriptif. Hasil temuan menunjukkan bahwa tema cerita Novel Rapijali yaitu perjuangan dan pencarian jati diri tokoh utama dalam cerita untuk mewujudkan impiannya menjadi seorang musisi. Dari kajian secara struktural atas sebuah novel lahir lima puisi yang berjudul ”Pencarian”, “Poster”, “Zemora”, “Sebuah “nama, dan “Kala Itu”.
{"title":"Transformasi Novel \"Rapijali\" karya Dee Lestari ke dalam Bentuk Puisi","authors":"Husni Farid Fauzi, Siti Maryam, Dinni Nurfajrin Ningsih","doi":"10.35194/alinea.v12i1.2969","DOIUrl":"https://doi.org/10.35194/alinea.v12i1.2969","url":null,"abstract":"This article describes the process and results of the transformation of Dee Lestari's novel Rapijali into poetry. The research was conducted using a qualitative approach and using descriptive methods. The findings show that the story theme of the Novel Rapijali is the struggle and search for the identity of the main character in the story to realize his dream of becoming a musician. From a structural study of a novel, five poems were born entitled “Pencarian”, “Poster”, “Zemora”, “Sebuah nama”, dan “Kala Itu”.AbstrakArtikel ini menjelaskan proses dan hasil transformasi novel Rapijali karya Dee Lestari ke dalam bentuk puisi. Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan menggunakan metode deskriptif. Hasil temuan menunjukkan bahwa tema cerita Novel Rapijali yaitu perjuangan dan pencarian jati diri tokoh utama dalam cerita untuk mewujudkan impiannya menjadi seorang musisi. Dari kajian secara struktural atas sebuah novel lahir lima puisi yang berjudul ”Pencarian”, “Poster”, “Zemora”, “Sebuah “nama, dan “Kala Itu”.","PeriodicalId":318282,"journal":{"name":"Alinea: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajaran","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123748430","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
This study is aimed to explore the implementation of photovoice as project-based learning to develop students’ skills of viewing and exposition writing. It also investigates their viewing and writing development as well as their responses toward the photovoice as PBL. In conducting this study, a qualitative case study was used. The subjects of this research were a teacher and fifteen students from one of the Islamic senior high schools in Cianjur, West Java. The data were collected from observation, interviews, text analysis, and open-ended questionnaires. The findings revealed that photovoice was implemented as project-based learning through several stages. Initially, the students were stimulated with photos to show them that the photos could voice an issue. In terms of exposition writing skills, the students have developed their schematic structure, coherence, and language use. Furthermore, they gave positive responses to photovoice as PBL activities by showing enthusiasm and active involvement in class. Besides, they admitted that photovoice as PBL facilitated them to be more creative and communicative in expressing ideas and opinions from social phenomena that exist around them.Keywords: photovoice; PBL (project-based learning); exposition text; writing; viewing
{"title":"Photovoice as Project Based Learning to Foster Students’ Viewing and Writing Skills","authors":"Lily Juniarti, Fadila Nur Aulia Rahman, Siti Rahma Rusdianti, Tasya Fauziah Pupitawati","doi":"10.35194/alinea.v11i2.2610","DOIUrl":"https://doi.org/10.35194/alinea.v11i2.2610","url":null,"abstract":"This study is aimed to explore the implementation of photovoice as project-based learning to develop students’ skills of viewing and exposition writing. It also investigates their viewing and writing development as well as their responses toward the photovoice as PBL. In conducting this study, a qualitative case study was used. The subjects of this research were a teacher and fifteen students from one of the Islamic senior high schools in Cianjur, West Java. The data were collected from observation, interviews, text analysis, and open-ended questionnaires. The findings revealed that photovoice was implemented as project-based learning through several stages. Initially, the students were stimulated with photos to show them that the photos could voice an issue. In terms of exposition writing skills, the students have developed their schematic structure, coherence, and language use. Furthermore, they gave positive responses to photovoice as PBL activities by showing enthusiasm and active involvement in class. Besides, they admitted that photovoice as PBL facilitated them to be more creative and communicative in expressing ideas and opinions from social phenomena that exist around them.Keywords: photovoice; PBL (project-based learning); exposition text; writing; viewing","PeriodicalId":318282,"journal":{"name":"Alinea: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajaran","volume":"32 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123490064","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}