Pub Date : 2023-02-22DOI: 10.54297/sultrasains.v5i1.433
Sufrianto Sufrianto, Andi Makkawaru, Catrin Sudardjat, H. Haryono
KKN adalah suatu bentuk pendidikan dengan cara memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup di tengah masyarakat, secara langsung mengidentifikasi dan menangani permasalahan masyarakat serta upaya meningkatkan isi dan bobot pendidikan bagi mahasiswa serta untuk mendapatkan nilai tambah yang lebih besar bagi pendidikan tinggi. Bagi perguruan tinggi penyelenggaraan KKN dilaksanakan dengan maksud meningkatkan relevansi pendidikan tinggi dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakat akan IPTEK dan Seni untuk melaksanakan pembangunan serta meningkatkan persepsi mahasiswa tentang relevansi antara materi kurikulum di kampus dengan realita pembangunan dalam masyarakat.Tujuan dari KKN Tematik ini adalah membuat perencanaan pembangunan pedesaan bidang sarana dan prasarana fisik yang nantinya dapat digunakan untuk pengusulan melalui dana desa, sehingga aparat desa akan merasa terbantu.Dari hasil identifikasi permasalahan yang ada di Desa Tombawatu dapat disimpulkan bahwa desa Tombawatu sangat membutuhkan sarana dan prasarana pendukung untuk kegiatan perekonomian yaitu pembuatan pagar Balai Desa, Bak Sampah dan Site Plan perpipaan. Kami telah memenuhi semua yang dibutuhkan sesuai rencana kerja yang telah disepakati, Adapun kegiatan sosial dan tambahan yang kami lakukan semata-mata untuk membantu masyarakat Desa Tombawatu agar bisa meningkatkan perekonomian
{"title":"KKN TEMATIK MEMBANGUN SARANA DAN PRASARANA PEDESAAN DENGAN KEMANDIRIAN DESA TOMBAWATU KEC. KAPOIALA KAB. KONAWE","authors":"Sufrianto Sufrianto, Andi Makkawaru, Catrin Sudardjat, H. Haryono","doi":"10.54297/sultrasains.v5i1.433","DOIUrl":"https://doi.org/10.54297/sultrasains.v5i1.433","url":null,"abstract":"KKN adalah suatu bentuk pendidikan dengan cara memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup di tengah masyarakat, secara langsung mengidentifikasi dan menangani permasalahan masyarakat serta upaya meningkatkan isi dan bobot pendidikan bagi mahasiswa serta untuk mendapatkan nilai tambah yang lebih besar bagi pendidikan tinggi. Bagi perguruan tinggi penyelenggaraan KKN dilaksanakan dengan maksud meningkatkan relevansi pendidikan tinggi dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakat akan IPTEK dan Seni untuk melaksanakan pembangunan serta meningkatkan persepsi mahasiswa tentang relevansi antara materi kurikulum di kampus dengan realita pembangunan dalam masyarakat.Tujuan dari KKN Tematik ini adalah membuat perencanaan pembangunan pedesaan bidang sarana dan prasarana fisik yang nantinya dapat digunakan untuk pengusulan melalui dana desa, sehingga aparat desa akan merasa terbantu.Dari hasil identifikasi permasalahan yang ada di Desa Tombawatu dapat disimpulkan bahwa desa Tombawatu sangat membutuhkan sarana dan prasarana pendukung untuk kegiatan perekonomian yaitu pembuatan pagar Balai Desa, Bak Sampah dan Site Plan perpipaan. Kami telah memenuhi semua yang dibutuhkan sesuai rencana kerja yang telah disepakati, Adapun kegiatan sosial dan tambahan yang kami lakukan semata-mata untuk membantu masyarakat Desa Tombawatu agar bisa meningkatkan perekonomian","PeriodicalId":319158,"journal":{"name":"Jurnal Sultra Sains","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130602135","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-02-14DOI: 10.54297/sultrasains.v5i1.430
I. Puguh, Haidir Amin, La Panga, Ruksanan Ruksanan, Hastian Hastian, Erni Danggi, Rustan Ari
Nanas (Ananas comocus) mempunyai kandungan gizi yang tinggi yang mengandung radikal bebas merupakan produk hasil pertanian yang cukup potensial untuk dikembangkan menjadi produk olahan yang dapat diandalkan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat. Dengan sentuhan teknologi yang tepat, buah nanas dapat diolah menjadi produk-produk makanan olahan/awetan yang bergizi berupa produk olahan nanas yang disukai oleh anak-anak maupun orang dewasa. Karena masih rendahnya pengetahuan masyarakat tentang diversifikasi pengolahan buah nanas menjadi produk olahan lanjutan maka diperlukan suatu kegiatan yang dapat menambah pengetahuan masyarakat tentang produk olahan yang dapat dikembangkan dari buah nanas berupa keripik dan kerupuk nanas serta cara pengemasan sehingga nilai ekonomis buah nanas dapat ditingkatkanTujuan pengabdian kepada masyarakat (PKM) adalah memperkenalkan dan memberikan pengetahuan tambahan kepada masyarakat di Desa Laeya tentang teknologi pengolahan buah nanas menjadi produk olahan seperti kerupuk dan keripik , sehingga dapat meningkatkan masa simpan dan nilai ekonomis dari buah sedangkan manfaatnya bagi masyarakat dapat mengetahui dan menerapkan teknologi pengolahan buah nanas menjadi kerupuk nanas dan keripik nanas dan cara mengemasannya , sehingga diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan industry kecil dan industri rumah tangga di Desa Laeya Kecamatan Laeya Kab. Konawe SelatanMetode (1) memberikan ceramah dan mengajarkan kepada masyrakat tentang manfaat dan kegunaan kandungan gizi buah nanas dan olahannya bagi tubuh (2) memberikan pelatihan cara memilih buah nanas yang sesuai untuk diolah menggunakan alat alat yang sederhana, bahan yang mudah didapat dan teknologi yang sederhana .(3) memberikan pelatihan kepada masyarakat cara membuat keripik nanas, kerupuk nanas dan cara mengemas sehingga dapat meningkatkan daya jual dari buah nanasHasil yang dicapai meliputi (1) kerupuk dan keripik nanas, (2) rancangan kemasan (3) HAKI diagram alir pembuatan kerupuk dan keripik nanas, (4) Media online , (5) MOA Fakultas dengan Kepala Desa (6) Bahan Ajar. Kesimpulan dari program PKM yaitu (1) pengetahuan dan pemahaman masyarakat di Desa Laeya Kecamatan Laeya Kabupaten Konawe Selatan meningkat pengetahuan dan keterampilan dalam pengolahan produk berbahan baku nanas menjadi kerupuk dan keripik nanas (2) Kegiatan dapat dikatakan berhasil, karena dapat terlaksana dengan baik dan respon masyarakat yang tinggi yang terlihat dari keaktifan peserta selama diskusi dan pelatihan berlangsung.
{"title":"Industri Kreatif Pengolahan Buah Nanas Menjadi Varian Keripik Dan Kerupuk Untuk Meningkatkan Perekonomian Masyarakat Di Desa Laeya Kecamatan Laeya Kabupaten Konawe Selatan","authors":"I. Puguh, Haidir Amin, La Panga, Ruksanan Ruksanan, Hastian Hastian, Erni Danggi, Rustan Ari","doi":"10.54297/sultrasains.v5i1.430","DOIUrl":"https://doi.org/10.54297/sultrasains.v5i1.430","url":null,"abstract":"Nanas (Ananas comocus) mempunyai kandungan gizi yang tinggi yang mengandung radikal bebas merupakan produk hasil pertanian yang cukup potensial untuk dikembangkan menjadi produk olahan yang dapat diandalkan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat. Dengan sentuhan teknologi yang tepat, buah nanas dapat diolah menjadi produk-produk makanan olahan/awetan yang bergizi berupa produk olahan nanas yang disukai oleh anak-anak maupun orang dewasa. Karena masih rendahnya pengetahuan masyarakat tentang diversifikasi pengolahan buah nanas menjadi produk olahan lanjutan maka diperlukan suatu kegiatan yang dapat menambah pengetahuan masyarakat tentang produk olahan yang dapat dikembangkan dari buah nanas berupa keripik dan kerupuk nanas serta cara pengemasan sehingga nilai ekonomis buah nanas dapat ditingkatkanTujuan pengabdian kepada masyarakat (PKM) adalah memperkenalkan dan memberikan pengetahuan tambahan kepada masyarakat di Desa Laeya tentang teknologi pengolahan buah nanas menjadi produk olahan seperti kerupuk dan keripik , sehingga dapat meningkatkan masa simpan dan nilai ekonomis dari buah sedangkan manfaatnya bagi masyarakat dapat mengetahui dan menerapkan teknologi pengolahan buah nanas menjadi kerupuk nanas dan keripik nanas dan cara mengemasannya , sehingga diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan industry kecil dan industri rumah tangga di Desa Laeya Kecamatan Laeya Kab. Konawe SelatanMetode (1) memberikan ceramah dan mengajarkan kepada masyrakat tentang manfaat dan kegunaan kandungan gizi buah nanas dan olahannya bagi tubuh (2) memberikan pelatihan cara memilih buah nanas yang sesuai untuk diolah menggunakan alat alat yang sederhana, bahan yang mudah didapat dan teknologi yang sederhana .(3) memberikan pelatihan kepada masyarakat cara membuat keripik nanas, kerupuk nanas dan cara mengemas sehingga dapat meningkatkan daya jual dari buah nanasHasil yang dicapai meliputi (1) kerupuk dan keripik nanas, (2) rancangan kemasan (3) HAKI diagram alir pembuatan kerupuk dan keripik nanas, (4) Media online , (5) MOA Fakultas dengan Kepala Desa (6) Bahan Ajar. Kesimpulan dari program PKM yaitu (1) pengetahuan dan pemahaman masyarakat di Desa Laeya Kecamatan Laeya Kabupaten Konawe Selatan meningkat pengetahuan dan keterampilan dalam pengolahan produk berbahan baku nanas menjadi kerupuk dan keripik nanas (2) Kegiatan dapat dikatakan berhasil, karena dapat terlaksana dengan baik dan respon masyarakat yang tinggi yang terlihat dari keaktifan peserta selama diskusi dan pelatihan berlangsung.","PeriodicalId":319158,"journal":{"name":"Jurnal Sultra Sains","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128573845","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-02-14DOI: 10.54297/sultrasains.v5i1.431
Ales Ales, A. Amiruddin
The purpose of this study is to find out how the strength of independent candidates is in the midst of a battle for political party support and what are the factors that influence the vote acquisition of independent candidates in the 2020 simultaneous elections in the Konawe Islands Regency. Judging from the electability and political image of the independent candidate, this is quite good. This is of course seen from the public's response and also seen from the vote acquisition they have, which is 29% and another strength possessed by the independent candidate pair is to carry out a campaign directly by visiting homes. residents and also to several villages as well as indirect campaigns using social media to campaign and also create the FBW TV Channel to introduce themselves and seek support, this is a strength and differentiator from other candidates. Internal factors, namely the goals and Vision and Mission are quite good according to the community where this independent candidate is in making work programs by looking at what the community and millennials need, not only that the birthplace of this independent candidate is also a factor in the high vote acquisition. External Factors The image and reputation of these independent candidates is what differentiates them from the candidates promoted by political parties. Where this independent candidate is known to have good and populist characteristics and is also a former BAPPEDA whose policies are not so controversial in society and also the credibility of the independent candidate that is owned is no longer in doubt. the person is known to be both intelligent and also good at speaking and able to lead the Konawe Islands Regency.
{"title":"Kekuatan Calon Independen Di Tengah Pertarungan Dukungan Partai Politik","authors":"Ales Ales, A. Amiruddin","doi":"10.54297/sultrasains.v5i1.431","DOIUrl":"https://doi.org/10.54297/sultrasains.v5i1.431","url":null,"abstract":"The purpose of this study is to find out how the strength of independent candidates is in the midst of a battle for political party support and what are the factors that influence the vote acquisition of independent candidates in the 2020 simultaneous elections in the Konawe Islands Regency. Judging from the electability and political image of the independent candidate, this is quite good. This is of course seen from the public's response and also seen from the vote acquisition they have, which is 29% and another strength possessed by the independent candidate pair is to carry out a campaign directly by visiting homes. residents and also to several villages as well as indirect campaigns using social media to campaign and also create the FBW TV Channel to introduce themselves and seek support, this is a strength and differentiator from other candidates. Internal factors, namely the goals and Vision and Mission are quite good according to the community where this independent candidate is in making work programs by looking at what the community and millennials need, not only that the birthplace of this independent candidate is also a factor in the high vote acquisition. External Factors The image and reputation of these independent candidates is what differentiates them from the candidates promoted by political parties. Where this independent candidate is known to have good and populist characteristics and is also a former BAPPEDA whose policies are not so controversial in society and also the credibility of the independent candidate that is owned is no longer in doubt. the person is known to be both intelligent and also good at speaking and able to lead the Konawe Islands Regency.","PeriodicalId":319158,"journal":{"name":"Jurnal Sultra Sains","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129442908","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-26DOI: 10.54297/sultrasains.v4i2.425
Sufrianto Sufrianto, Irwan Lakawa, Andi Makkawaru, H. Haryono
literasi digital didefinisikan sebagai kemampuan untuk memahami dan menggunakan informasi dalam pelbagai format yang berasal dari berbagai sumber yang disajikan melalui komputer. Istilah ini mengalami pengkhususan dan peluasan makna. Definisi mutakhir bahwa literasi digital merupakan konstelasi pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi-kompetensi yang diperlukan untuk berkembang dalam budaya yang didominasi oleh teknologi. Saat ini dosen pemula dan dosen praktisi masih banyak yang belum memahami metode pembelajaran berbasis digital Salah satu pembelajaran digital adalah dengan memanfaatkan aplikasi Spada dan Lark, dimana aplikasi ini telah di miliki Universitas Sulawesi Tengggara sebagai Mitra dalam pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM). Spada dan Lark merupakan Learnig Management System (LMS) yang saat ini di gunakan oleh Universitas Sulawesi Tenggara, Sistem Pembelajaran Dalam Jaringan (SPADA) berbasis Content Management System (CMS) menggunakan tools Moodle, sedangkan Lark untuk mendukung pembelajaran dengan model Video Conference. Berdasarkan hasil pelaksanaan dan evaluasi kegiatan PKM, maka dapat disimpulkan bahwa Universitas Sulawesi Tenggara setuju untuk menggunakan SPADA sebagai alternatif pembelajaran jarak jauh mampu yang mampu mempermudah pengelolaan kelas belajar dengan menggunakan standar LMS pada bagian content pembelajaran untuk setiap pertemuan dan standar evaluasi bagi pihak manajemen Universitas. Berdasarkan hasil evaluasi menggunakan kuisioner yang dibagikan kepada peserta, penerapan SPADA dapat menjadi solusi bagi proses pembelajaran. Saran selanjutnya adalah untuk melakukan pengukuran dan evaluasi kepada pihak Dosen dan Mahasiswa dalam penerapan pembelajaran menggunakan SPADA
{"title":"LITERASI PEMBELAJARAN BERBASIS DIGITAL BAGI DOSEN PEMULA DAN DOSEN PRAKTISI","authors":"Sufrianto Sufrianto, Irwan Lakawa, Andi Makkawaru, H. Haryono","doi":"10.54297/sultrasains.v4i2.425","DOIUrl":"https://doi.org/10.54297/sultrasains.v4i2.425","url":null,"abstract":"literasi digital didefinisikan sebagai kemampuan untuk memahami dan menggunakan informasi dalam pelbagai format yang berasal dari berbagai sumber yang disajikan melalui komputer. Istilah ini mengalami pengkhususan dan peluasan makna. Definisi mutakhir bahwa literasi digital merupakan konstelasi pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi-kompetensi yang diperlukan untuk berkembang dalam budaya yang didominasi oleh teknologi. Saat ini dosen pemula dan dosen praktisi masih banyak yang belum memahami metode pembelajaran berbasis digital Salah satu pembelajaran digital adalah dengan memanfaatkan aplikasi Spada dan Lark, dimana aplikasi ini telah di miliki Universitas Sulawesi Tengggara sebagai Mitra dalam pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM). Spada dan Lark merupakan Learnig Management System (LMS) yang saat ini di gunakan oleh Universitas Sulawesi Tenggara, Sistem Pembelajaran Dalam Jaringan (SPADA) berbasis Content Management System (CMS) menggunakan tools Moodle, sedangkan Lark untuk mendukung pembelajaran dengan model Video Conference. Berdasarkan hasil pelaksanaan dan evaluasi kegiatan PKM, maka dapat disimpulkan bahwa Universitas Sulawesi Tenggara setuju untuk menggunakan SPADA sebagai alternatif pembelajaran jarak jauh mampu yang mampu mempermudah pengelolaan kelas belajar dengan menggunakan standar LMS pada bagian content pembelajaran untuk setiap pertemuan dan standar evaluasi bagi pihak manajemen Universitas. Berdasarkan hasil evaluasi menggunakan kuisioner yang dibagikan kepada peserta, penerapan SPADA dapat menjadi solusi bagi proses pembelajaran. Saran selanjutnya adalah untuk melakukan pengukuran dan evaluasi kepada pihak Dosen dan Mahasiswa dalam penerapan pembelajaran menggunakan SPADA","PeriodicalId":319158,"journal":{"name":"Jurnal Sultra Sains","volume":"29 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125537219","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-10-31DOI: 10.54297/sultrasains.v4i2.375
H. Hajar, P. L, S. F., O. L, Hastian Hastian, Harudin L
Rats are wild animals that can cause disease. Diseases that can be caused by Toxoplasma caused by parasites. One that can be transmitted from rat urine, saliva, feces and fleas. This research is a qualitative research that uses a descriptive observational approach. Identification was carried out at the Kendari Class II KKP Laboratory. The disease is directly bitten by ectoparasites in the body of mice (fleas, fleas, ticks and mites). The study was conducted by observing at the same time (point time approach) which included all rats in the Perimeter area of the People's Harbor Area, Nusantara Port, Ferry Port and Bungkutoko Port. 100 traps were set and placed scattered around in the Perimeter area. The catch was carried out in the afternoon and taken in the morning. The rats and ectoparasites obtained were then identified. In the trap taking in April obtained as many as 30 tails. The rats found were Norvegicus, Mus Muscular and Hundred diardi species. The number of ectoparasites found was 29 types of pinja. In the trap taking in June, 18 individuals were found. Ectoparasites were found with Norvegicus species with 156 fleas, Hundred diardi with 2 fleas. Conclusion The rats in the people's port and Ferry had the highest number of rats and had the highest number of extoparsites compared to the ports of Nusantara and Bungkutoko..
{"title":"CHARACTERISTICS OF RATS AND ECTOPARASITES ON ANIMAL QUARANTINE HEALTH IN PORTS","authors":"H. Hajar, P. L, S. F., O. L, Hastian Hastian, Harudin L","doi":"10.54297/sultrasains.v4i2.375","DOIUrl":"https://doi.org/10.54297/sultrasains.v4i2.375","url":null,"abstract":"Rats are wild animals that can cause disease. Diseases that can be caused by Toxoplasma caused by parasites. One that can be transmitted from rat urine, saliva, feces and fleas. This research is a qualitative research that uses a descriptive observational approach. Identification was carried out at the Kendari Class II KKP Laboratory. The disease is directly bitten by ectoparasites in the body of mice (fleas, fleas, ticks and mites). The study was conducted by observing at the same time (point time approach) which included all rats in the Perimeter area of the People's Harbor Area, Nusantara Port, Ferry Port and Bungkutoko Port. 100 traps were set and placed scattered around in the Perimeter area. The catch was carried out in the afternoon and taken in the morning. The rats and ectoparasites obtained were then identified. In the trap taking in April obtained as many as 30 tails. The rats found were Norvegicus, Mus Muscular and Hundred diardi species. The number of ectoparasites found was 29 types of pinja. In the trap taking in June, 18 individuals were found. Ectoparasites were found with Norvegicus species with 156 fleas, Hundred diardi with 2 fleas. Conclusion The rats in the people's port and Ferry had the highest number of rats and had the highest number of extoparsites compared to the ports of Nusantara and Bungkutoko..","PeriodicalId":319158,"journal":{"name":"Jurnal Sultra Sains","volume":"4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128712163","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-10-26DOI: 10.54297/sultrasains.v4i2.363
Erni Danggi, Sufrianto Sufrianto
Madu trigona mempunyai kualitas yang lebih baik dibanding madu lainnya, karena kandungan gizinya. Penelitian telah membuktikan bahwa total konten fenolik madu trigona lebih tinggi dengan rata-rata 784,3 mg GAE / kg dibandingkan Apis spp. madu rata-rata 590,5mg GAE / kg (Kek, Chin, Yusof, Tan, & Chua, 2014). Gallic Acid Equivalent (GAE) merupakan acuan umum untuk mengukur sejumlah senyawa fenolik yang terdapat dalam suatu bahan. Di Desa Watabenua kesamatan Landono, kegiatan budidayanya mengalami permasalahan yang cukup kompleks dimulai dari proses produksi, manajemen usaha, pemasaran, hingga pengolahan limbah. Setelah pelaksanaan kegiatan PKM ini, Kelompok Tani Peterrnak Madu Trigona Wata Benua mampu meningkatkan pendapatannya dengan melakukan inovasi kemasan produk madu yang lebih menarik. Hal ini menunjukkan meningkatnya kesadaran Mitra akan pentingnya jenis bahan kemasan sekaligus desain dalam menarik minat konsumen. Selain itu, aplikasi pemasaran digital melalui media sosial seperti Facebook dirasakan memudahkan dalam menjangkau pasar yang lebih luas, lebih efisien dari segi ruang dan waktu. Manfaat lainnya yang didapatkan mitra adalah meningkatnya pengetahuan dan kemampuan mengolah limbah sarah lebah menjadi lebih bernilai ekonomi yaitu menghasilkan produk lilin aromaterapi yang memiliki keunggulan aman bagi Kesehatan
{"title":"PEMBERDAYAAN KELOMPOK PETERNAK LEBAH TRIGONA DI DESA WATA BENUA KECAMATAN LANDONO KABUPATEN KONAWE SELATAN","authors":"Erni Danggi, Sufrianto Sufrianto","doi":"10.54297/sultrasains.v4i2.363","DOIUrl":"https://doi.org/10.54297/sultrasains.v4i2.363","url":null,"abstract":"Madu trigona mempunyai kualitas yang lebih baik dibanding madu lainnya, karena kandungan gizinya. Penelitian telah membuktikan bahwa total konten fenolik madu trigona lebih tinggi dengan rata-rata 784,3 mg GAE / kg dibandingkan Apis spp. madu rata-rata 590,5mg GAE / kg (Kek, Chin, Yusof, Tan, & Chua, 2014). Gallic Acid Equivalent (GAE) merupakan acuan umum untuk mengukur sejumlah senyawa fenolik yang terdapat dalam suatu bahan. Di Desa Watabenua kesamatan Landono, kegiatan budidayanya mengalami permasalahan yang cukup kompleks dimulai dari proses produksi, manajemen usaha, pemasaran, hingga pengolahan limbah. Setelah pelaksanaan kegiatan PKM ini, Kelompok Tani Peterrnak Madu Trigona Wata Benua mampu meningkatkan pendapatannya dengan melakukan inovasi kemasan produk madu yang lebih menarik. Hal ini menunjukkan meningkatnya kesadaran Mitra akan pentingnya jenis bahan kemasan sekaligus desain dalam menarik minat konsumen. Selain itu, aplikasi pemasaran digital melalui media sosial seperti Facebook dirasakan memudahkan dalam menjangkau pasar yang lebih luas, lebih efisien dari segi ruang dan waktu. Manfaat lainnya yang didapatkan mitra adalah meningkatnya pengetahuan dan kemampuan mengolah limbah sarah lebah menjadi lebih bernilai ekonomi yaitu menghasilkan produk lilin aromaterapi yang memiliki keunggulan aman bagi Kesehatan","PeriodicalId":319158,"journal":{"name":"Jurnal Sultra Sains","volume":"38 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"120817175","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-10-01DOI: 10.54297/sultrasains.v4i1.312
Rustan Ari, La Panga, I. Puguh, Hastian Hastian, Haidir Amin, S. Suhardin
Minyak atsiri/eteris adalah minyak yang bersifat mudah menguap, yang terdiri dari campuran zat yang mudah menguap, dengan komposisi dan titik didih yang berbeda-beda. Setiap substansi yang mudah menguap memiliki titik didih dan tekanan tertentu dan hal ini dipengaruhi oleh suhu, pada umumnya tekanan uap ini sangat rendah untuk persenyawaan yang memilikinya titik didih yang sangat tinggi. Sebagian minyak atsiri umumnya diperoleh dengan cara penyulingan menggunakan uap atau disebut juga dengan cara Hidrodestilasi (penyulingan dengan uap air). Penyulingan sendiri didefinisikan sebagai pemisahan komponenkomponensuatu campuran dari dua jenis cairan atau lebih berdasarkan perbedaan tekanan uap dari masing-masing zat tersebut. Proses penyulingan dengan demikian merupakan proses penting bagi produsen minyak atsiri. Kesimpulan dari penelitian ini (1) Kualitas minyak nilam dipengaruhi oleh senyawa patchouli alkoholnya. semakin tinggi konsentrasi patchouli alcohol maka kualitas minyak akan semakin baik. (2) Minyak nilam yang diproduksi dari ketiga desa di kecamatam Tirawuta yang telah disuling menggunakan metode air uap (kukus), dengan air pendingin tergenang dalam bak dan waktu destilasi 16 jam. (3) Pengujian warna minyak nilam dari alat penyuling konvensional menghasilkan warna minyak nilam yang lebih terang (warna kuning)
{"title":"ANALISIS MUTU PENGOLAHAN NILAM RAKYAT DI KECAMATAN TIRAWUTA KABUPATEN KOLAKA TIMUR","authors":"Rustan Ari, La Panga, I. Puguh, Hastian Hastian, Haidir Amin, S. Suhardin","doi":"10.54297/sultrasains.v4i1.312","DOIUrl":"https://doi.org/10.54297/sultrasains.v4i1.312","url":null,"abstract":"Minyak atsiri/eteris adalah minyak yang bersifat mudah menguap, yang terdiri dari campuran zat yang mudah menguap, dengan komposisi dan titik didih yang berbeda-beda. Setiap substansi yang mudah menguap memiliki titik didih dan tekanan tertentu dan hal ini dipengaruhi oleh suhu, pada umumnya tekanan uap ini sangat rendah untuk persenyawaan yang memilikinya titik didih yang sangat tinggi. Sebagian minyak atsiri umumnya diperoleh dengan cara penyulingan menggunakan uap atau disebut juga dengan cara Hidrodestilasi (penyulingan dengan uap air). Penyulingan sendiri didefinisikan sebagai pemisahan komponenkomponensuatu campuran dari dua jenis cairan atau lebih berdasarkan perbedaan tekanan uap dari masing-masing zat tersebut. Proses penyulingan dengan demikian merupakan proses penting bagi produsen minyak atsiri. Kesimpulan dari penelitian ini (1) Kualitas minyak nilam dipengaruhi oleh senyawa patchouli alkoholnya. semakin tinggi konsentrasi patchouli alcohol maka kualitas minyak akan semakin baik. (2) Minyak nilam yang diproduksi dari ketiga desa di kecamatam Tirawuta yang telah disuling menggunakan metode air uap (kukus), dengan air pendingin tergenang dalam bak dan waktu destilasi 16 jam. (3) Pengujian warna minyak nilam dari alat penyuling konvensional menghasilkan warna minyak nilam yang lebih terang (warna kuning)","PeriodicalId":319158,"journal":{"name":"Jurnal Sultra Sains","volume":"46 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127674843","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-10-01DOI: 10.54297/sultrasains.v4i1.313
Ruksanan Ruksanan, Rustan Ari, I. Puguh, La Panga, La Oge, A. Wahyuni
Sirup merupakan larutan gula pekat dengan atau tanpa penambahan tambahan makanan yang diizinkan. Sirup memiliki kadar kekentalan yang cukup tinggi serta kadar gula dalam sirup antara 55-65%. Pembuatan sirup dapat ditambahkan pewarna dan asam sitrat untuk menambah warna dan cita rasa. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil (1) Interaksi Perlakuan Jenis air kelapa dan konsentrasi gula terhadap produk sirup air kelapa yang dihasilkan baik dan diperlukan untuk dikembangkan. (2) Pengaruh Jenis air kelapa muda lebih baik digunakan untuk pembuatan sirup air kelapa dibandingkan dengan jenis air kelapa tua.(3) Pengaruh Konsentrasi Gula pada pembuatan sirup air kelapa memperlihatkan pengaruh sangat baik terhadap kualitas sirup air kelapa yang dihasilkan. (4)Perlakuan terbaik yang didapatkan dari penelitian ini adalah perlakuan jenis air kelapa muda dan konsentarsi gula 90% (K2G3), Hal ini bila ditinjau dari analisa Kadar Total Gula, Kadar Vitamin C, uji organoleptik Nilai Warna, Aroma, Rasa dan Tekstur.
{"title":"PENGARUH JENIS AIR KELAPA DAN KONSENTRASI GULA TERHADAP KUALITAS SIRUP AIR KELAPA","authors":"Ruksanan Ruksanan, Rustan Ari, I. Puguh, La Panga, La Oge, A. Wahyuni","doi":"10.54297/sultrasains.v4i1.313","DOIUrl":"https://doi.org/10.54297/sultrasains.v4i1.313","url":null,"abstract":"Sirup merupakan larutan gula pekat dengan atau tanpa penambahan tambahan makanan yang diizinkan. Sirup memiliki kadar kekentalan yang cukup tinggi serta kadar gula dalam sirup antara 55-65%. Pembuatan sirup dapat ditambahkan pewarna dan asam sitrat untuk menambah warna dan cita rasa. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil (1) Interaksi Perlakuan Jenis air kelapa dan konsentrasi gula terhadap produk sirup air kelapa yang dihasilkan baik dan diperlukan untuk dikembangkan. (2) Pengaruh Jenis air kelapa muda lebih baik digunakan untuk pembuatan sirup air kelapa dibandingkan dengan jenis air kelapa tua.(3) Pengaruh Konsentrasi Gula pada pembuatan sirup air kelapa memperlihatkan pengaruh sangat baik terhadap kualitas sirup air kelapa yang dihasilkan. (4)Perlakuan terbaik yang didapatkan dari penelitian ini adalah perlakuan jenis air kelapa muda dan konsentarsi gula 90% (K2G3), Hal ini bila ditinjau dari analisa Kadar Total Gula, Kadar Vitamin C, uji organoleptik Nilai Warna, Aroma, Rasa dan Tekstur.","PeriodicalId":319158,"journal":{"name":"Jurnal Sultra Sains","volume":"34 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122931360","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-04-27DOI: 10.54297/sultrasains.v4i1.225
Antok Mardiantoro, Rustan Ari, La Oge
Daun kahawa dapat dimanfaatkan sebagai pengganti daun teh. Daun kahawa mengandung alkaloida, saponin, flavonoida dan polifenol. Daun, buah dan akar Coffee mengandung saponin, flavonoida, dan polifenol, disamping itu buahnya juga mengandung alkaloida. Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui pengaruh lama fermentasi terhadap kualitas teh daun kahawa. (2) Untuk mengetahui perlakuan mana yang memberikan kualitas terbaik terhadap teh daun kahawa. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan menggunakan satu faktor, yaitu lama fermentasi sebagai faktor pertama dengan 5 taraf perlakuan yaitu L1 = 1 jam, L2 = 2 jam, dan L3 = 3 jam, L4 = 4 jam, L5 = 5 jam (Tanjung et al. 2016). Setiap perlakuan dibuat dalam tiga ulangan, sehingga diperoleh 15 unit perlakuan. Variabel pada penelitian ini adalah: Analisa kadar air dan uji organoleptik rasa, warna dan aroma dari air seduhan teh daun kahawa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pengolahan teh daun kahawa dengan perlakuan lama fermentasi selama 1 sampai 5 jam diperoleh hasil teh daun kahawa yang berkualitas. Kadar air yang dihasilkan pada pengolahan teh daun kahawa berkisar antara 2,9 - 4,5 % produk teh daun kahawa dan memenuhi standar SNI (8 %) sebagai syarat minuman teh. Lama fermentasi yang terbaik dalam proses pengolahan teh daun kahawa yaitu perlakuan lama fermentasi selama 5 jam dengan Kadar Air mendekati ambang batas maksimal 10 %. Analisa sensorik menunjukkan bahwa tingkat penerimaan panelis terhadap rasa, aroma dan warna teh daun kahawa memberikan penilain suka dan sangat suka.
{"title":"Pengaruh Lama Fermentasi Terhadap Kualitas Teh Daun Kahawa","authors":"Antok Mardiantoro, Rustan Ari, La Oge","doi":"10.54297/sultrasains.v4i1.225","DOIUrl":"https://doi.org/10.54297/sultrasains.v4i1.225","url":null,"abstract":"Daun kahawa dapat dimanfaatkan sebagai pengganti daun teh. Daun kahawa mengandung alkaloida, saponin, flavonoida dan polifenol. Daun, buah dan akar Coffee mengandung saponin, flavonoida, dan polifenol, disamping itu buahnya juga mengandung alkaloida. Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui pengaruh lama fermentasi terhadap kualitas teh daun kahawa. (2) Untuk mengetahui perlakuan mana yang memberikan kualitas terbaik terhadap teh daun kahawa. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan menggunakan satu faktor, yaitu lama fermentasi sebagai faktor pertama dengan 5 taraf perlakuan yaitu L1 = 1 jam, L2 = 2 jam, dan L3 = 3 jam, L4 = 4 jam, L5 = 5 jam (Tanjung et al. 2016). Setiap perlakuan dibuat dalam tiga ulangan, sehingga diperoleh 15 unit perlakuan. Variabel pada penelitian ini adalah: Analisa kadar air dan uji organoleptik rasa, warna dan aroma dari air seduhan teh daun kahawa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pengolahan teh daun kahawa dengan perlakuan lama fermentasi selama 1 sampai 5 jam diperoleh hasil teh daun kahawa yang berkualitas. Kadar air yang dihasilkan pada pengolahan teh daun kahawa berkisar antara 2,9 - 4,5 % produk teh daun kahawa dan memenuhi standar SNI (8 %) sebagai syarat minuman teh. Lama fermentasi yang terbaik dalam proses pengolahan teh daun kahawa yaitu perlakuan lama fermentasi selama 5 jam dengan Kadar Air mendekati ambang batas maksimal 10 %. Analisa sensorik menunjukkan bahwa tingkat penerimaan panelis terhadap rasa, aroma dan warna teh daun kahawa memberikan penilain suka dan sangat suka.","PeriodicalId":319158,"journal":{"name":"Jurnal Sultra Sains","volume":"24 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125202689","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-01-10DOI: 10.54297/sultrasains.v4i1.215
Sufrianto Sufrianto, Erni Danggi
Kebutuhan kopi yang semakin meningkat membuat pemilik warung kopi berupaya meningkatkan kualias dan rasa, sehigga dapat memadukan atau mencampur beberapa jenis varian kopi menjadi salah satu jenis minuman kopi baru dengan citra rasa tersendiri. Saat ini salah satu warung kopi yang menjadi mitra Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) adalah Warkop Wayong yang bertempat di jalan Wayong Kelurahan Tobuha Kecamatan Puuwatu Kota Kendari, dalam upaya pengembangan produk kopi bau-bau atau kopi. Permasalahan pokok yang dialami Warkop Wayong adalah kualitas minuman kopi yang ada belum memadai dengan proses roasting manual sehingga masak tidak merata, proses Grinder dengan alat yang kecil dan proses ekstraksi masih dibawah standar. Untuk mengatasi permaslahan tersebut maka dibutuhkan alat yang mempunyai kualitas lebih baik dan berkapasitas besar khususnya grinder, dan selanjutnya mitra diberikan pelatihan bagaimana cara Roasting, Grinder, Estraksi dan Manajemen Keuangan yang baik Hasil dari kegitan PKM ini pemilik Warung Kopi dapat menggunakan Alat-alat seperti Grinder, Alat Roasting, dan Alat Ekspresso sehingga menghasilkan Kopi Lokal dengan Citra Rasa yang lebih baik. Selain itu pemilik warung kopi juga sudah menggunakan Aplikasi Keuangan yang berbasis Online dan manajemen pemasaran dengan metode E-Commerce.
咖啡的需求越来越大,咖啡摊主试图增加ku别名和味道,sehigga可以将几种咖啡变体混合或混合成一种具有独特风味的新咖啡饮料。目前,作为公共服务伙伴的咖啡馆之一,坐落在Tobuha jalan jalan tobuwatu jalan,目的是开发一种嗅觉或咖啡产品。Warkop Wayong的主要问题是,现有的咖啡饮料的质量与手工烹饪过程不均匀,使用小工具磨床和提取过程仍然低于标准。为了克服这些permaslahan那么需要有更好的质量和容量大的工具,特别是磨床,然后给伙伴如何Roasting,磨床,Estraksi培训和良好的财务管理kegitan PKM的结果是咖啡店老板可以使用工具,如Roasting工具磨床,和当地的咖啡产生咖啡机想更好的形象。此外,茶馆老板也一直使用基于在线的财务应用程序和E-Commerce方法的营销管理。
{"title":"PENGEMBANGAN USAHA WARUNG KOPI MENGGUNAKAN KOPI LOKAL DAERAH SULAWESI TENGGARA","authors":"Sufrianto Sufrianto, Erni Danggi","doi":"10.54297/sultrasains.v4i1.215","DOIUrl":"https://doi.org/10.54297/sultrasains.v4i1.215","url":null,"abstract":"Kebutuhan kopi yang semakin meningkat membuat pemilik warung kopi berupaya meningkatkan kualias dan rasa, sehigga dapat memadukan atau mencampur beberapa jenis varian kopi menjadi salah satu jenis minuman kopi baru dengan citra rasa tersendiri. Saat ini salah satu warung kopi yang menjadi mitra Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) adalah Warkop Wayong yang bertempat di jalan Wayong Kelurahan Tobuha Kecamatan Puuwatu Kota Kendari, dalam upaya pengembangan produk kopi bau-bau atau kopi. Permasalahan pokok yang dialami Warkop Wayong adalah kualitas minuman kopi yang ada belum memadai dengan proses roasting manual sehingga masak tidak merata, proses Grinder dengan alat yang kecil dan proses ekstraksi masih dibawah standar. Untuk mengatasi permaslahan tersebut maka dibutuhkan alat yang mempunyai kualitas lebih baik dan berkapasitas besar khususnya grinder, dan selanjutnya mitra diberikan pelatihan bagaimana cara Roasting, Grinder, Estraksi dan Manajemen Keuangan yang baik Hasil dari kegitan PKM ini pemilik Warung Kopi dapat menggunakan Alat-alat seperti Grinder, Alat Roasting, dan Alat Ekspresso sehingga menghasilkan Kopi Lokal dengan Citra Rasa yang lebih baik. Selain itu pemilik warung kopi juga sudah menggunakan Aplikasi Keuangan yang berbasis Online dan manajemen pemasaran dengan metode E-Commerce. ","PeriodicalId":319158,"journal":{"name":"Jurnal Sultra Sains","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124900420","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}