Mahasiswa institut ummul Quro al Islami Bogor saat ini lebih familiar dan bahkan banyak yang menggunakan komunikasi secara virtual didalam kehidupan sehari-hari di lingkungan kampus, hal ini seiring dengan semakin pesatnya pertumbuhan flatfom komunikasi virtual seperti whatsapp dan sejenisnya sehingga ini mempengaruhi perbincangan di dunia nyata. Tujuan penelitian ini yaitu ingin memperoleh bagaimana pengaruh trend komunikasi virtual terhadap Kemahiran komunikasi interpersonal mahasiswa. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Subjek penelitian adalah para mahasiswa institut ummul Quro dari 9 prodi yang ada yakni prodi KPI, BKI, MPI, PBA dan lain-lain.. Hasil penelitian berkaitan dengan peningkatan efektifitas komunikasi virtual namun penurunan interaksi komunikasi interpersonal. Faktor utama yang dirasakan menghambat yaitu belum semakin derasnya trend komunikasi virtual sehingga mahasiswa lupa akan jati dirinya di dunia nyata dikarenakan kesibukannya di dunia virtual.
目前,茂物伊斯兰大学(Ummul Quro al Islami Bogor)的学生对虚拟交流更为熟悉,甚至有很多学生在校园环境中的日常生活中使用虚拟交流,这与WhatsApp等虚拟交流工具的快速发展相一致,从而影响了现实世界中的对话。本研究旨在了解虚拟交流趋势对学生人际沟通能力的影响。本研究采用定量研究方法。研究对象是乌穆尔库罗学院的学生,他们来自 9 个学习课程,即 KPI、BKI、MPI、PBA 和其他课程。研究结果表明,虚拟交流的有效性有所提高,但人际交流互动却有所下降。研究认为,阻碍虚拟交流的主要因素是虚拟交流的趋势并没有越来越快,以至于学生们因为忙于虚拟世界而忘记了自己在现实世界中的身份。
{"title":"Pengaruh Trend Komunikasi Virtual terhadap Kemahiran Komunikasi Interpersonal mahasiswa IUQI Bogor","authors":"Akhmad Saoqillah, Wilda Fitiya, Siti Lutfiatunnisa","doi":"10.19109/wardah.v24i2.21513","DOIUrl":"https://doi.org/10.19109/wardah.v24i2.21513","url":null,"abstract":"Mahasiswa institut ummul Quro al Islami Bogor saat ini lebih familiar dan bahkan banyak yang menggunakan komunikasi secara virtual didalam kehidupan sehari-hari di lingkungan kampus, hal ini seiring dengan semakin pesatnya pertumbuhan flatfom komunikasi virtual seperti whatsapp dan sejenisnya sehingga ini mempengaruhi perbincangan di dunia nyata. Tujuan penelitian ini yaitu ingin memperoleh bagaimana pengaruh trend komunikasi virtual terhadap Kemahiran komunikasi interpersonal mahasiswa. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Subjek penelitian adalah para mahasiswa institut ummul Quro dari 9 prodi yang ada yakni prodi KPI, BKI, MPI, PBA dan lain-lain.. Hasil penelitian berkaitan dengan peningkatan efektifitas komunikasi virtual namun penurunan interaksi komunikasi interpersonal. Faktor utama yang dirasakan menghambat yaitu belum semakin derasnya trend komunikasi virtual sehingga mahasiswa lupa akan jati dirinya di dunia nyata dikarenakan kesibukannya di dunia virtual.","PeriodicalId":31958,"journal":{"name":"Wardah","volume":"13 3","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140500566","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-01-22DOI: 10.19109/wardah.v24i2.21384
Subria Mamis, A. Rustan, Sri Hadijah Arnus, H. Basri
Penelitian ini menganalisis framing media terkait penolakan dan penerimaan Rohingya sebagai pengungsi di Indonesia. Penelitian berfokus pada framing liputan berita yang dikeluarkan UNHCR dan Pemerintah Kabupaten Aceh (Pemkab Aceh), serta media lain yang secara eksplisit menyuarakan penolakan terhadap kehadiran Rohingya. Analisis konten digunakan sebagai pendekatan utama untuk menyelidiki bagaimana isu ini disajikan dan diekplorasi lebih jauh dalam media sehingga perbedaan media teramati dalam menggambarkan topik ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa UNHCR memandang Rohingya sebagai entitas yang berhak diterima di Aceh, berdasarkan prinsip-prinsip Hak Asasi Manusia dan keyakinan bahwa kehadiran mereka tidak akan mengeksploitasi kondisi di Aceh. Di sisi lain, framing berita yang menolak kehadiran Rohingya berasal dari alasan justifikasi ketidakpartisipan Indonesia dalam penandatanganan konvensi pengungsi, yang diartikan sebagai dasar bahwa Indonesia tidak berkewajiban menerima Rohingya. Alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Aceh untuk penanganan bencana banjir memperkuat alasan penolakan, didampingi dengan tuntutan tegas dari Pemerintah Kabupaten Aceh kepada pemerintah Indonesia untuk merespons kebijakan ini. Urgensi penelitian ini terletak pada kebutuhan akan pemahaman mendalam terhadap dinamika framing media yang mampu membentuk opini publik dan memengaruhi kebijakan pemerintah terkait isu kemanusiaan dalam konteks lokal, regional, bahkan internasional.
{"title":"Framing Media Dan Dinamika Opini Publik TerkaitPengungsi Rohingya Di Indonesia: Perspektif UNHCR Dan Otoritas Aceh Dalam Sorotan Kritis","authors":"Subria Mamis, A. Rustan, Sri Hadijah Arnus, H. Basri","doi":"10.19109/wardah.v24i2.21384","DOIUrl":"https://doi.org/10.19109/wardah.v24i2.21384","url":null,"abstract":"Penelitian ini menganalisis framing media terkait penolakan dan penerimaan Rohingya sebagai pengungsi di Indonesia. Penelitian berfokus pada framing liputan berita yang dikeluarkan UNHCR dan Pemerintah Kabupaten Aceh (Pemkab Aceh), serta media lain yang secara eksplisit menyuarakan penolakan terhadap kehadiran Rohingya. Analisis konten digunakan sebagai pendekatan utama untuk menyelidiki bagaimana isu ini disajikan dan diekplorasi lebih jauh dalam media sehingga perbedaan media teramati dalam menggambarkan topik ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa UNHCR memandang Rohingya sebagai entitas yang berhak diterima di Aceh, berdasarkan prinsip-prinsip Hak Asasi Manusia dan keyakinan bahwa kehadiran mereka tidak akan mengeksploitasi kondisi di Aceh. Di sisi lain, framing berita yang menolak kehadiran Rohingya berasal dari alasan justifikasi ketidakpartisipan Indonesia dalam penandatanganan konvensi pengungsi, yang diartikan sebagai dasar bahwa Indonesia tidak berkewajiban menerima Rohingya. Alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Aceh untuk penanganan bencana banjir memperkuat alasan penolakan, didampingi dengan tuntutan tegas dari Pemerintah Kabupaten Aceh kepada pemerintah Indonesia untuk merespons kebijakan ini. Urgensi penelitian ini terletak pada kebutuhan akan pemahaman mendalam terhadap dinamika framing media yang mampu membentuk opini publik dan memengaruhi kebijakan pemerintah terkait isu kemanusiaan dalam konteks lokal, regional, bahkan internasional.","PeriodicalId":31958,"journal":{"name":"Wardah","volume":"59 10","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139606955","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-27DOI: 10.19109/wardah.v24i1.17441
Rahmadona Indriana, A. Rasyid
Artikel ini bertujuan untuk membahas konten analisis program Mimbar Agama Islam di Radio DSB 93.80 MHz. Radio lokal memiliki daya saing dengan stasiun televisi nasional atau swasta yang memiliki jaringan sangat kuat dengan permodalan, kualitas prima, dan personel profesional. Pameran lokal dengan kekhasan religi, sosial, budaya, pariwisata, ekonomi, dan kedaerahan lainnya tentu saja penting bagi seluruh lapisan masyarakat. Mengamati evolusi transmisi radio yang tidak terlalu menarik bagi masyarakat umum. Namun, Radio DSB 98.80 Deli Serdang berhasil menyajikan konten yang dapat menarik pendengar dengan program mimbar Islam. Adapun tujuan penelitian ini dilakukan yaitu untuk menelaah dan menganalisis hal-hal positif yang dapat dikaji dari konten program Mimbar Agama Islam. Pendekatan penelitian kualitatif yang digunakan adalah metodologi penelitian In-Dept Interview, yaitu teknik atau cara pencarian data dengan teknik ini yang dilakukan secara mendetail kepada informan dalam bentuk pertanyaan atau percakapan lisan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konten yang disajikan oleh Radio DSB 98.80 Deli Serdang telah menggunakan strategi komunikasi. Strategi komunikasi yang dilakukan agar konten dapat di dengar oleh banyak orang adalah dengan mengenal khalayak atau sasaran pendengar, menyusun pesan ke dalam naskah konten, dan menerapkan metode informatif, persuasif, dan edukatif.
本文旨在讨论DSB 93.80 MHz电台伊斯兰宗教Mimbar节目的内容。地方电台有能力与国家或私人电视台竞争,这些电视台拥有强大的网络,具有沉思、原始的素质和专业的工作人员。宗教、社会、文化、旅游、经济和其他精神暴力的地方展览对全体人民来说当然很重要。观察对公众没有太大吸引力的无线电传输的演变。然而,DSB 98.80 Deli Attack电台设法通过伊斯兰梦想节目提供了能够吸引听众的内容。就本研究的目的而言,它是评估和分析可以从伊斯兰Mimbar计划的内容中测试的积极因素。所使用的定性研究方法是部门内访谈研究方法,即以口头问题或对话的形式向举报人详细进行数据搜索的技术或方法。研究表明,电台DSB 98.80 Deli Attdang提供的内容采用了传播策略。许多人为了让内容被听到而采取的沟通策略是了解观众的想象力或目的,将信息放入内容脚本中,并应用信息丰富、有说服力和教育方法。
{"title":"Konten Analisis Program Mimbar Agama Islam Di Radio Dsb 93.80 Mhz","authors":"Rahmadona Indriana, A. Rasyid","doi":"10.19109/wardah.v24i1.17441","DOIUrl":"https://doi.org/10.19109/wardah.v24i1.17441","url":null,"abstract":"Artikel ini bertujuan untuk membahas konten analisis program Mimbar Agama Islam di Radio DSB 93.80 MHz. Radio lokal memiliki daya saing dengan stasiun televisi nasional atau swasta yang memiliki jaringan sangat kuat dengan permodalan, kualitas prima, dan personel profesional. Pameran lokal dengan kekhasan religi, sosial, budaya, pariwisata, ekonomi, dan kedaerahan lainnya tentu saja penting bagi seluruh lapisan masyarakat. Mengamati evolusi transmisi radio yang tidak terlalu menarik bagi masyarakat umum. Namun, Radio DSB 98.80 Deli Serdang berhasil menyajikan konten yang dapat menarik pendengar dengan program mimbar Islam. Adapun tujuan penelitian ini dilakukan yaitu untuk menelaah dan menganalisis hal-hal positif yang dapat dikaji dari konten program Mimbar Agama Islam. Pendekatan penelitian kualitatif yang digunakan adalah metodologi penelitian In-Dept Interview, yaitu teknik atau cara pencarian data dengan teknik ini yang dilakukan secara mendetail kepada informan dalam bentuk pertanyaan atau percakapan lisan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konten yang disajikan oleh Radio DSB 98.80 Deli Serdang telah menggunakan strategi komunikasi. Strategi komunikasi yang dilakukan agar konten dapat di dengar oleh banyak orang adalah dengan mengenal khalayak atau sasaran pendengar, menyusun pesan ke dalam naskah konten, dan menerapkan metode informatif, persuasif, dan edukatif. \u0000 ","PeriodicalId":31958,"journal":{"name":"Wardah","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"41636627","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-27DOI: 10.19109/wardah.v24i1.17880
M. S. Apriko, Anita Trisiah
Budaya ‘ngopi’ yang sudah dikenal sejak lama di dunia Islam menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan masyarakat Indonesia sehari-hari. Banyaknya ragam brand tempat ‘ngopi’ juga menjadi pelengkap gaya hidup masyarakat kota besar. Brand Starbucks yang berasal dari Amerika pun menjadi pilihan banyak penikmat kopi khususnya di kota Palembang. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk mengetahui apakah brand Starbucks hanya gerai makanan dan minuman atau telah menjadi bagian dari gaya hidup? Dengan melakukan metode desk research dan observasi di empat gerai Strabucks di kota Palembang dan dengan menggunakan pendekatan 4Ps marketing dan teori strategi marketing public relations, peneliti menemukan bahwa brand Starbucks tak hanya gerai makanan dan minuman namun telah melekatkan brandnya menjadi bagian dari lifestyle sekaligus juga memanfaatkan pendekatan teori dan menggunakan media digital untuk semakin mengkokohkan eksistensi brand Starbucks pada konsumen maupun calon konsumen.
{"title":"Starbucks' Marketing Public Relations: A Beverage or a Lifestyle?","authors":"M. S. Apriko, Anita Trisiah","doi":"10.19109/wardah.v24i1.17880","DOIUrl":"https://doi.org/10.19109/wardah.v24i1.17880","url":null,"abstract":"Budaya ‘ngopi’ yang sudah dikenal sejak lama di dunia Islam menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan masyarakat Indonesia sehari-hari. Banyaknya ragam brand tempat ‘ngopi’ juga menjadi pelengkap gaya hidup masyarakat kota besar. Brand Starbucks yang berasal dari Amerika pun menjadi pilihan banyak penikmat kopi khususnya di kota Palembang. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk mengetahui apakah brand Starbucks hanya gerai makanan dan minuman atau telah menjadi bagian dari gaya hidup? Dengan melakukan metode desk research dan observasi di empat gerai Strabucks di kota Palembang dan dengan menggunakan pendekatan 4Ps marketing dan teori strategi marketing public relations, peneliti menemukan bahwa brand Starbucks tak hanya gerai makanan dan minuman namun telah melekatkan brandnya menjadi bagian dari lifestyle sekaligus juga memanfaatkan pendekatan teori dan menggunakan media digital untuk semakin mengkokohkan eksistensi brand Starbucks pada konsumen maupun calon konsumen.","PeriodicalId":31958,"journal":{"name":"Wardah","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"49275253","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-27DOI: 10.19109/wardah.v24i1.15378
Ahmad Sampurna, Mhd. Fitriyus, Rubino Rubino
This study aims to analyze the application of the qaulan layyina communication principles to the bureaucracy in general, identify the momentum to apply the qaulan layyina communication principles to bureaucrats in the North Sumatra Provincial Government, analyze appropriate media to use, and identify communicators who should use the qaulan layyina principles. To obtain the data, interviews, observations, and document studies were carried out. Furthermore, the data were analyzed using the Miles and Huberman model, namely displaying data, reducing data and concluding. In order for the data obtained to be tested for its validity, it is carried out by triangulation testing both the methods, sources, and results. The results show that the application of the qaulan layyina communication principle to the bureaucracy in general today has not been fully implemented properly, because even though there are checks and balances as a means of distribution, sometimes criticism is actually used as defamation or negative accusations, so that when someone wants to convey a message or advice they will think and hesitate to convey it. The point is that there are rules that "shackle" so that information cannot be freely conveyed to bureaucrats in Pemprovsu. The momentum to apply the qaulan layyina communication principles to bureaucrats in the North Sumatra Provincial Government was mainly conveyed at PHBI events or moments that were agreed upon for the delivery of opinions. Media that are appropriate for use for the application of the qaulan layyina communication principle to the bureaucracy in Pemprovsu are print, electronic and online media with 2 categories, namely those registered with the North Sumatra Diskominfo and those that are not registered. Communicators who should use the qaulan layyina principle are all partners both inside and outside the government. It's just that it remains within the corridor of the existing rules by referring to the communication principles that are generally used and the journalistic code of ethics. The results of the study show that the momentum of applying the qaulan layyina communication principle is something that should be implemented through a transparent and realistic process.
{"title":"Implementation Of Qaulan Layyina Communication Principles In Implementing Bureaucracy In The Provincial Government Of Nort Sumatra","authors":"Ahmad Sampurna, Mhd. Fitriyus, Rubino Rubino","doi":"10.19109/wardah.v24i1.15378","DOIUrl":"https://doi.org/10.19109/wardah.v24i1.15378","url":null,"abstract":"This study aims to analyze the application of the qaulan layyina communication principles to the bureaucracy in general, identify the momentum to apply the qaulan layyina communication principles to bureaucrats in the North Sumatra Provincial Government, analyze appropriate media to use, and identify communicators who should use the qaulan layyina principles. To obtain the data, interviews, observations, and document studies were carried out. Furthermore, the data were analyzed using the Miles and Huberman model, namely displaying data, reducing data and concluding. In order for the data obtained to be tested for its validity, it is carried out by triangulation testing both the methods, sources, and results. The results show that the application of the qaulan layyina communication principle to the bureaucracy in general today has not been fully implemented properly, because even though there are checks and balances as a means of distribution, sometimes criticism is actually used as defamation or negative accusations, so that when someone wants to convey a message or advice they will think and hesitate to convey it. The point is that there are rules that \"shackle\" so that information cannot be freely conveyed to bureaucrats in Pemprovsu. The momentum to apply the qaulan layyina communication principles to bureaucrats in the North Sumatra Provincial Government was mainly conveyed at PHBI events or moments that were agreed upon for the delivery of opinions. Media that are appropriate for use for the application of the qaulan layyina communication principle to the bureaucracy in Pemprovsu are print, electronic and online media with 2 categories, namely those registered with the North Sumatra Diskominfo and those that are not registered. Communicators who should use the qaulan layyina principle are all partners both inside and outside the government. It's just that it remains within the corridor of the existing rules by referring to the communication principles that are generally used and the journalistic code of ethics. The results of the study show that the momentum of applying the qaulan layyina communication principle is something that should be implemented through a transparent and realistic process.","PeriodicalId":31958,"journal":{"name":"Wardah","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43012791","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-27DOI: 10.19109/wardah.v24i1.16945
Ajuan Tuhuteru, Erni Murdiati, Lilis Sukmawati
Kehadiran media baru merubah seluruh hidup manusia, termasuk dalam hal mengakses informasi. Konsep moderasi beragama telah menjadi prioritas pemerintah dalam membangun kesadaran masyarakat tentang keberagaman, namun hal itu masih belum optimal dalam menyasar semua kalangan. Oleh karenanya perlu adanya elaborasi dalam sebuah riset. Artikel ini bertujuan untuk mengetahui pengembangan media digital berbasis blog sebagai media kampanye moderasi beragama yang disingkat “MeDiaLog”, kelayakan dan juga kepraktisan dari media kampanye tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian dan pengembangan (Research and Development) dengan model pengembangan ADDIE. Uji kelayakan atau validasi MeDiaLog dilakukan oleh ahli isi, ahli media, dan pengguna. Uji coba terhadap MeDiaLog dilakukan sebanyak dua tahapan: uji coba kelompok kecil melibatkan 15 orang, sementara uji coba kelompok besar melibatkan 100 orang. Hasil penelitian pengembangan media digital berbasis blog sebagai media kampanye moderasi beragama, setelah melewati tahapan analisis, perencanaan/desain, dan pengembangan yang telah disetujui oleh ahli materi mapun ahli media dapat dilihat pada link blog: https://maluku-rumahmoderasi-beragama.blogspot.com/. Selanjutnya untuk kelayakan, setelah dinilai oleh ahli materi dan ahli madia, diperoleh nilai 4,85 dengan kategori sangat baik oleh ahli materi/isi, ahli media dengan nilai rata-rata 3,8 berada pada kategori baik. Sementara uji coba terbatas kelompok kecil mendapati nilai rata-rata 4,205 dengan kategori Baik. Berikutnya untuk kepraktisan dari medialog itu sendiri setelah dilakukan uji coba terbatas kelompok besar mendapati nilai rata-rata untuk aspek materi dan aspek tampilan adalah 4,325 yang berada pada kategori sangat baik. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa MeDiaLog sebagai media kampanye moderasi beragama sudah teruji kelayakannya untuk digunakan sebagai media kampanye.
{"title":"Pengembangan Medialog Sebagai Media Kampanye Moderasi Beragama Bagi Kaum Milenial","authors":"Ajuan Tuhuteru, Erni Murdiati, Lilis Sukmawati","doi":"10.19109/wardah.v24i1.16945","DOIUrl":"https://doi.org/10.19109/wardah.v24i1.16945","url":null,"abstract":"Kehadiran media baru merubah seluruh hidup manusia, termasuk dalam hal mengakses informasi. Konsep moderasi beragama telah menjadi prioritas pemerintah dalam membangun kesadaran masyarakat tentang keberagaman, namun hal itu masih belum optimal dalam menyasar semua kalangan. Oleh karenanya perlu adanya elaborasi dalam sebuah riset. Artikel ini bertujuan untuk mengetahui pengembangan media digital berbasis blog sebagai media kampanye moderasi beragama yang disingkat “MeDiaLog”, kelayakan dan juga kepraktisan dari media kampanye tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian dan pengembangan (Research and Development) dengan model pengembangan ADDIE. Uji kelayakan atau validasi MeDiaLog dilakukan oleh ahli isi, ahli media, dan pengguna. Uji coba terhadap MeDiaLog dilakukan sebanyak dua tahapan: uji coba kelompok kecil melibatkan 15 orang, sementara uji coba kelompok besar melibatkan 100 orang. Hasil penelitian pengembangan media digital berbasis blog sebagai media kampanye moderasi beragama, setelah melewati tahapan analisis, perencanaan/desain, dan pengembangan yang telah disetujui oleh ahli materi mapun ahli media dapat dilihat pada link blog: https://maluku-rumahmoderasi-beragama.blogspot.com/. Selanjutnya untuk kelayakan, setelah dinilai oleh ahli materi dan ahli madia, diperoleh nilai 4,85 dengan kategori sangat baik oleh ahli materi/isi, ahli media dengan nilai rata-rata 3,8 berada pada kategori baik. Sementara uji coba terbatas kelompok kecil mendapati nilai rata-rata 4,205 dengan kategori Baik. Berikutnya untuk kepraktisan dari medialog itu sendiri setelah dilakukan uji coba terbatas kelompok besar mendapati nilai rata-rata untuk aspek materi dan aspek tampilan adalah 4,325 yang berada pada kategori sangat baik. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa MeDiaLog sebagai media kampanye moderasi beragama sudah teruji kelayakannya untuk digunakan sebagai media kampanye.","PeriodicalId":31958,"journal":{"name":"Wardah","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43010695","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-27DOI: 10.19109/wardah.v24i1.17442
Miranda W. Lubis, A. Rasyid
Artikel ini bertujuan untuk membahas interaksi komunikasi umat beragama di daerah mayoritas Karo di Desa Durin Jangak. Kerukunan umat beragama mengacu pada kerja sama umat beragama yang dilandasi oleh toleransi. Dalam pengalaman ajaran agama, harus ada saling pengertian, saling menghargai, dan kesetaraan. Maka itu, mencermati hubungan sesama umat beragama, tujuan penelitian ini adalah untuk mengulas lebih dalam bagaimana interaksi komunikasi umat beragama yang ada di daerah mayoritas suku Karo pada Desa Durin Jangak. Teknik pengumpulan data In-Dept Interview digunakan dalam pendekatan penelitian kualitatif fenomenologis. Ini termasuk wawancara mendalam dengan informan dalam bentuk pertanyaan atau pembicaraan lisan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi komunikasi umat beragama di Desa Durin Jangak yang mayoritasnya suku Karo adalah saling menghargai, tidak menghakimi, tidak mengintimidasi, saling menyapa, menerima perbedaan agama dan pendapat, dan tidak melupakan toleransi sebagai perwujudan menghindar konflik antar umat beragama.
{"title":"Interaksi Komunikasi Umat Beragama di Daerah Mayoritas Karo","authors":"Miranda W. Lubis, A. Rasyid","doi":"10.19109/wardah.v24i1.17442","DOIUrl":"https://doi.org/10.19109/wardah.v24i1.17442","url":null,"abstract":"Artikel ini bertujuan untuk membahas interaksi komunikasi umat beragama di daerah mayoritas Karo di Desa Durin Jangak. Kerukunan umat beragama mengacu pada kerja sama umat beragama yang dilandasi oleh toleransi. Dalam pengalaman ajaran agama, harus ada saling pengertian, saling menghargai, dan kesetaraan. Maka itu, mencermati hubungan sesama umat beragama, tujuan penelitian ini adalah untuk mengulas lebih dalam bagaimana interaksi komunikasi umat beragama yang ada di daerah mayoritas suku Karo pada Desa Durin Jangak. Teknik pengumpulan data In-Dept Interview digunakan dalam pendekatan penelitian kualitatif fenomenologis. Ini termasuk wawancara mendalam dengan informan dalam bentuk pertanyaan atau pembicaraan lisan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi komunikasi umat beragama di Desa Durin Jangak yang mayoritasnya suku Karo adalah saling menghargai, tidak menghakimi, tidak mengintimidasi, saling menyapa, menerima perbedaan agama dan pendapat, dan tidak melupakan toleransi sebagai perwujudan menghindar konflik antar umat beragama.","PeriodicalId":31958,"journal":{"name":"Wardah","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44881746","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-27DOI: 10.19109/wardah.v24i1.17518
Sri Prihatiningrum, Yopi Kusmiati
Anies Rasyid Baswedan merupakan Gubernur DKI Jakarta yang selalu membagikan berbagai informasi dan kebijakannya pada akun instagram pribadinya @aniesbaswedan. Sebab di era ini, instagram tidak hanya digunakan untuk mengekspresikan diri, namun banyak pihak yang menggunakannya untuk menerapkan transparansi kebijakan dan keterbukaan informasi dengan tujuan untuk meningkatkan kepercayaan publik, salah satunya adalah Anies Rasyid Baswedan. Berdasarkan hal tersebut, maka dalam penelitian ini, peneliti melihat dimensi epic model yang paling berpengaruh dalam meningkatkan kepercayaan publik pada akun instagram @aniesbaswedan dan melihat efektifitas akun Instagram @aniesbaswedan dalam meningkatkan kepercayaan publik berdasarkan EPIC Model tersebut. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah EPIC Model, yaitu alat pengukur efektivitas komunikasi pemasaran yang dikembangkan oleh AC Nielson. Penelitian ini menggunakan paradigma positivisme dengan pendekatan kuantitatif. Teknik analisis yang digunakan adalah tabulasi sederhana, skor rata-rata yang kemudian dimasukkan ke dalam rentang skala EPIC Model. Hasil penelitian ini menunjukkan dimensi yang paling berpengaruh dalam penelitian ini adalah dimensi Empathy dengan skor 4,26 dan akun instagram @aniesbaswedan dinyatakan efektif berdasarkan perhitungan EPIC rate sebesar 4,05 dalam meningkatkan kepercayaan publik.
{"title":"Efektivitas Akun Instagram @Aniesbaswedan Dalam Meningkatkan Kepercayaan Publik","authors":"Sri Prihatiningrum, Yopi Kusmiati","doi":"10.19109/wardah.v24i1.17518","DOIUrl":"https://doi.org/10.19109/wardah.v24i1.17518","url":null,"abstract":"Anies Rasyid Baswedan merupakan Gubernur DKI Jakarta yang selalu membagikan berbagai informasi dan kebijakannya pada akun instagram pribadinya @aniesbaswedan. Sebab di era ini, instagram tidak hanya digunakan untuk mengekspresikan diri, namun banyak pihak yang menggunakannya untuk menerapkan transparansi kebijakan dan keterbukaan informasi dengan tujuan untuk meningkatkan kepercayaan publik, salah satunya adalah Anies Rasyid Baswedan. Berdasarkan hal tersebut, maka dalam penelitian ini, peneliti melihat dimensi epic model yang paling berpengaruh dalam meningkatkan kepercayaan publik pada akun instagram @aniesbaswedan dan melihat efektifitas akun Instagram @aniesbaswedan dalam meningkatkan kepercayaan publik berdasarkan EPIC Model tersebut. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah EPIC Model, yaitu alat pengukur efektivitas komunikasi pemasaran yang dikembangkan oleh AC Nielson. Penelitian ini menggunakan paradigma positivisme dengan pendekatan kuantitatif. Teknik analisis yang digunakan adalah tabulasi sederhana, skor rata-rata yang kemudian dimasukkan ke dalam rentang skala EPIC Model. Hasil penelitian ini menunjukkan dimensi yang paling berpengaruh dalam penelitian ini adalah dimensi Empathy dengan skor 4,26 dan akun instagram @aniesbaswedan dinyatakan efektif berdasarkan perhitungan EPIC rate sebesar 4,05 dalam meningkatkan kepercayaan publik.","PeriodicalId":31958,"journal":{"name":"Wardah","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46607627","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-27DOI: 10.19109/wardah.v24i1.18382
M. Muslimin, Sri Hertimi
The purpose of this research is to find out how the da'wah communication strategy is implemented in the Kiai Marogan Islamic boarding school in the mass media. Next, to find out what factors that support and barricade the Da’wah program in Kiai Marogan Islamic boarding school. Therefore, the objectives of this study are first, to find out how the da'wah communication strategy is implemented in the Kiai Marogan Islamic boarding school in the mass media. Second, to find out the community's responses to the development of the Kiai Marogan Islamic boarding school. Third, this research can be a reference in making new policies for the development of da'wah programs. Whereas the benefits of this research first, theoretically, the results of this research can add to the repertoire of da'wah and the communication field. Second, practically, the results of this research are expected to give a positive contribution to da'wah activists, both individually, in groups, institutions, organizations, and the government in formulating the most appropriate strategy to overcome the problems in da'wah. This study uses a qualitative method, which aims to understand in depth the phenomenon in da'wah communication which occurs in Kiai Marogan Islamic boarding school.
{"title":"Da’wah Communication Strategy of Kiai Marogan Islamic Boarding School Palembang in the Mass Media","authors":"M. Muslimin, Sri Hertimi","doi":"10.19109/wardah.v24i1.18382","DOIUrl":"https://doi.org/10.19109/wardah.v24i1.18382","url":null,"abstract":"The purpose of this research is to find out how the da'wah communication strategy is implemented in the Kiai Marogan Islamic boarding school in the mass media. Next, to find out what factors that support and barricade the Da’wah program in Kiai Marogan Islamic boarding school. Therefore, the objectives of this study are first, to find out how the da'wah communication strategy is implemented in the Kiai Marogan Islamic boarding school in the mass media. Second, to find out the community's responses to the development of the Kiai Marogan Islamic boarding school. Third, this research can be a reference in making new policies for the development of da'wah programs. Whereas the benefits of this research first, theoretically, the results of this research can add to the repertoire of da'wah and the communication field. Second, practically, the results of this research are expected to give a positive contribution to da'wah activists, both individually, in groups, institutions, organizations, and the government in formulating the most appropriate strategy to overcome the problems in da'wah. This study uses a qualitative method, which aims to understand in depth the phenomenon in da'wah communication which occurs in Kiai Marogan Islamic boarding school.","PeriodicalId":31958,"journal":{"name":"Wardah","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48371260","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-27DOI: 10.19109/wardah.v24i1.17559
M. Yakub, Melisya Febi Damayanti, Indah Fadhilla
Islam mengajarkan manusia untuk memuliakan seorang ibu. Dalam menjalani peran sebagai seorang Ibu, perempuan menghadapi berbagai tantangan. Perjuangan seorang Ibu untuk menjadi ibu yang ideal terlihat dalam scene-scene yang ada di dalam film Ali dan Ratu-Ratu Queens. Representasi peran ibu dilihat dengan menggunakan teori representasi melalui pemaknaan terhadap scene-scene yang menyoroti tokoh Ibu. Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan teori representasi Stuart Hall. Adapun dari segi teknik pengumpulan data menggunakan observasi, dan dokumentasi. Dari hasil penelitian ini maka dapat disimpulkan makna dari peran ibu dalam film Ali dan Ratu-Ratu Queens adalah sebagai pendidik, sebagai sahabat, sebagai pelindung, dan sebagai panutan. Penelitian ini menjadi penting untuk dilakukan karena film merupakan salah satu media dakwah. Meskipun film ini bukan merupakan film dengan tema religius, tetapi film ini memiliki makna yang sangat tajam dalam merepresentasikan peran Ibu yang ideal dalam Islam.
伊斯兰教教导人们荣耀母亲。在扮演母亲的过程中,女性面临着许多挑战。在《阿里和女王女王》(Ali and queen - Queens)电影中的场景中,母亲为成为理想母亲而进行的斗争是显而易见的。母亲的表现是通过融入突出母亲角色的场景来观察表现理论的。本研究采用的方法是定性的,采用斯图亚特·霍尔的表现理论。使用观测和文档收集数据的技术。从这项研究中,我们可以推断出母亲在电影《阿里女王》和《皇后区女王》中所扮演的角色的意义,他们是教育家、朋友、保护者和榜样。这项研究变得非常重要,因为电影是一种媒体媒介。虽然这部电影不是宗教主题的电影,但它在代表伊斯兰教的理想角色方面具有深刻的意义。
{"title":"Representasi Peran Ibu Ideal Dalam Islam Pada Film Ali Dan Ratu-Ratu Queens","authors":"M. Yakub, Melisya Febi Damayanti, Indah Fadhilla","doi":"10.19109/wardah.v24i1.17559","DOIUrl":"https://doi.org/10.19109/wardah.v24i1.17559","url":null,"abstract":"Islam mengajarkan manusia untuk memuliakan seorang ibu. Dalam menjalani peran sebagai seorang Ibu, perempuan menghadapi berbagai tantangan. Perjuangan seorang Ibu untuk menjadi ibu yang ideal terlihat dalam scene-scene yang ada di dalam film Ali dan Ratu-Ratu Queens. Representasi peran ibu dilihat dengan menggunakan teori representasi melalui pemaknaan terhadap scene-scene yang menyoroti tokoh Ibu. Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan teori representasi Stuart Hall. Adapun dari segi teknik pengumpulan data menggunakan observasi, dan dokumentasi. Dari hasil penelitian ini maka dapat disimpulkan makna dari peran ibu dalam film Ali dan Ratu-Ratu Queens adalah sebagai pendidik, sebagai sahabat, sebagai pelindung, dan sebagai panutan. Penelitian ini menjadi penting untuk dilakukan karena film merupakan salah satu media dakwah. Meskipun film ini bukan merupakan film dengan tema religius, tetapi film ini memiliki makna yang sangat tajam dalam merepresentasikan peran Ibu yang ideal dalam Islam.","PeriodicalId":31958,"journal":{"name":"Wardah","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44653993","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}