Pub Date : 2022-12-31DOI: 10.19109/wardah.v23i2.14698
Rina Darojatun, Z. Mukarom, Muhibuddin Muhibuddin
Artikel ini fokus pada transformasi pesan agama menjadi produk jasa yang dapat dipasarkan melalui instagram, objek kajiannya adalah pesan-pesan yang mengandung komodifikasi layanan aqiqah, khalayak virtual yang berinterakasi di akun @aqiqahnurulhayat dan mitra layanan aqiqah yang bekerja menggiring khalayak untuk menggunakan jasa layanan aqiqah. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dilakukan dengan metode etnografi virtual diawali dengan memasuki arena media social Instagram lalu capturing chatlog dan capturing screenshots dan menganalisis data dari entitas. Hasil penelitian ini mengungkapkan terjadinya komodifikasi agama melalui tiga hal yaitu komodifikasi isi pesan, komodifikasi khalayak virtual dan komodifikasi mitra layanan jasa aqiqah, ketiganya nampak dari gambar dan pesan yang diposting di akun @aqiqahnurulhayat sudah mengalami adaptasi ajaran agama dengan pesatnya teknologi digital yang menggeser gaya hidup muslim kelas menengah dalam merayakan kehadiran anak di tengah keluarga.
{"title":"Komodifikasi Agama dalam Layanan Aqiqah di Akun Instagram @aqiqahnurulhayat","authors":"Rina Darojatun, Z. Mukarom, Muhibuddin Muhibuddin","doi":"10.19109/wardah.v23i2.14698","DOIUrl":"https://doi.org/10.19109/wardah.v23i2.14698","url":null,"abstract":"Artikel ini fokus pada transformasi pesan agama menjadi produk jasa yang dapat dipasarkan melalui instagram, objek kajiannya adalah pesan-pesan yang mengandung komodifikasi layanan aqiqah, khalayak virtual yang berinterakasi di akun @aqiqahnurulhayat dan mitra layanan aqiqah yang bekerja menggiring khalayak untuk menggunakan jasa layanan aqiqah. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dilakukan dengan metode etnografi virtual diawali dengan memasuki arena media social Instagram lalu capturing chatlog dan capturing screenshots dan menganalisis data dari entitas. Hasil penelitian ini mengungkapkan terjadinya komodifikasi agama melalui tiga hal yaitu komodifikasi isi pesan, komodifikasi khalayak virtual dan komodifikasi mitra layanan jasa aqiqah, ketiganya nampak dari gambar dan pesan yang diposting di akun @aqiqahnurulhayat sudah mengalami adaptasi ajaran agama dengan pesatnya teknologi digital yang menggeser gaya hidup muslim kelas menengah dalam merayakan kehadiran anak di tengah keluarga.","PeriodicalId":31958,"journal":{"name":"Wardah","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48355427","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-31DOI: 10.19109/wardah.v23i2.15061
Abdur Razzaq
Artikel ini membahas tentang keterkaitan komunikasi transendental sebagai bagian dari komunikasi Islam Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis konsep dan bentuk-bentuk komunikasi transendental dalam persepektif komunikasi Islam. Komunikasi transendental merupakan bagian dari praktik komunikasi yang tidak pernah terlepas dalam kehidupan sehari-hari seorang muslim dalam menjalankan perintah Allah Swt. Dengan menggunakan metode pendekatan deskriptif kualiatif, tulisan ini menyajikan kajian yang dinarasikan melalui pengumpulan data-data dari referensi yang relevan. Hasil kajian menunjukkan bahwa komunikasi trasendental dalam Islam dapat dilakukan melalui berbagai macam media yang dikenal dengan ritual ibadah, baik ibadah wajib maupun ibadah sunnah. Ibadah yang mendeskripsikan konsep komunikasi transendental dalam praktik komunikasi yang dilakukan umat muslim dengan Allah Swt. Komunikasi trasendental dalam shalat dapat diibaratkan bahwa Tuhan adalah sebagai penerima (communican), sedangkan pelaku bertindak sebagai pengirim pesan (communicator), sumbernya (source) adalah dari para pelakunya atau kejadian yang dialami, medianya (channel) adalah shalat atau doa, (effect) adalah ketenangan jiwa yang akan kita dapatkan atau simbol-simbol dan tanda-tanda lainnya yang Tuhan kirimkan kepada manusia. Fokus pembahasannya mengenai hal-hal yang berkaitan dengan penerapan komunikasi transendental yang dikaitkan dengan perilaku ibadah yang menjadi sarana komunikasi dengan Allah Swt.
{"title":"Telaah Konseptual Komunikasi Transendental Dalam Perspektif Komunikasi Islam","authors":"Abdur Razzaq","doi":"10.19109/wardah.v23i2.15061","DOIUrl":"https://doi.org/10.19109/wardah.v23i2.15061","url":null,"abstract":"Artikel ini membahas tentang keterkaitan komunikasi transendental sebagai bagian dari komunikasi Islam Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis konsep dan bentuk-bentuk komunikasi transendental dalam persepektif komunikasi Islam. Komunikasi transendental merupakan bagian dari praktik komunikasi yang tidak pernah terlepas dalam kehidupan sehari-hari seorang muslim dalam menjalankan perintah Allah Swt. Dengan menggunakan metode pendekatan deskriptif kualiatif, tulisan ini menyajikan kajian yang dinarasikan melalui pengumpulan data-data dari referensi yang relevan. Hasil kajian menunjukkan bahwa komunikasi trasendental dalam Islam dapat dilakukan melalui berbagai macam media yang dikenal dengan ritual ibadah, baik ibadah wajib maupun ibadah sunnah. Ibadah yang mendeskripsikan konsep komunikasi transendental dalam praktik komunikasi yang dilakukan umat muslim dengan Allah Swt. Komunikasi trasendental dalam shalat dapat diibaratkan bahwa Tuhan adalah sebagai penerima (communican), sedangkan pelaku bertindak sebagai pengirim pesan (communicator), sumbernya (source) adalah dari para pelakunya atau kejadian yang dialami, medianya (channel) adalah shalat atau doa, (effect) adalah ketenangan jiwa yang akan kita dapatkan atau simbol-simbol dan tanda-tanda lainnya yang Tuhan kirimkan kepada manusia. Fokus pembahasannya mengenai hal-hal yang berkaitan dengan penerapan komunikasi transendental yang dikaitkan dengan perilaku ibadah yang menjadi sarana komunikasi dengan Allah Swt.","PeriodicalId":31958,"journal":{"name":"Wardah","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46505375","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-12-31DOI: 10.19109/wardah.v22i2.10825
Zhila Jannati, Ris’an Rusli, Anisatul Mardiah
Istilah-istilah yang berkembang di masyarakat mengenai Islam di antaranya adalah istilah “Islam Melayu” dan “Islam Nusantara”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana konsep Islam Melayu dan Islam Nusantara. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kepustakaan (library research). Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tekni dokumentasi. Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa Islam Melayu merupakan identitas keislaman yang terdapat pada masyarakat melayu yang berasal dari Asia Tenggata seperti Indonesia, Brunei, Malaysia, Filipina Selatan, serta Thailand Selatan yang mayoritas masyarakatnya beragama Islam. Adapun, karakterisitik dari Islam Melayu yaitu religius, sopan, toleransi, bermoral tinggi, berperasaan halus dan lain-lainnya. Adapun Islam sangat berpengaruh pada peradaban Melayu di antaranya pada bidang ketuhanan; kemanusiaan; persatuan dan kesatuan; sistem musyawarah; kemerataan, kerajaan Islam; pendidikan; bahasa, sastra, dan huruf Arab Melayu; seni ukir dan arsitektur, musik dan tari; ekonomi; dan adat istiadat. Di sisi lalin, Islam Nusantara memiliki dua makna yang berbeda. Yang pertama adalah Islam yang terdapat di Nusantara dan yang kedua adalah Islam yang memiliki sifat Nusantara. Akan tetapi, pada dasarnya walaupun pengertiannya Islam yang terdapat di Nusantara, namun unsur-unsur yang ada di nusantara tentu juga akan berkaitan juga. Islam nusantara memiliki karakteristik seperti tasamuh (toleransi), tawasuth (moderat), tawazun (tolong menolong), belas kasih, perdamaian, hidup secara harnomi serta menjaga silaturahim dan lain sebagainya. Sedangkan pilar-pilar dari Islam nusantara ialah pemikiran (fikrah), gerakan, dan amaliah. Pengaruh Islam nusantara terhadap Indonesia yaitu dapat berdampak bagi kemajuan bangsa dan memajukan peradaban Islam secara menyeluruh dengan cara mengaplikasikan Islam yang damai, harmonis serta humanis.
{"title":"Konsep Islam Melayu dan Islam Nusantara","authors":"Zhila Jannati, Ris’an Rusli, Anisatul Mardiah","doi":"10.19109/wardah.v22i2.10825","DOIUrl":"https://doi.org/10.19109/wardah.v22i2.10825","url":null,"abstract":"Istilah-istilah yang berkembang di masyarakat mengenai Islam di antaranya adalah istilah “Islam Melayu” dan “Islam Nusantara”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana konsep Islam Melayu dan Islam Nusantara. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kepustakaan (library research). Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tekni dokumentasi. Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa Islam Melayu merupakan identitas keislaman yang terdapat pada masyarakat melayu yang berasal dari Asia Tenggata seperti Indonesia, Brunei, Malaysia, Filipina Selatan, serta Thailand Selatan yang mayoritas masyarakatnya beragama Islam. Adapun, karakterisitik dari Islam Melayu yaitu religius, sopan, toleransi, bermoral tinggi, berperasaan halus dan lain-lainnya. Adapun Islam sangat berpengaruh pada peradaban Melayu di antaranya pada bidang ketuhanan; kemanusiaan; persatuan dan kesatuan; sistem musyawarah; kemerataan, kerajaan Islam; pendidikan; bahasa, sastra, dan huruf Arab Melayu; seni ukir dan arsitektur, musik dan tari; ekonomi; dan adat istiadat. Di sisi lalin, Islam Nusantara memiliki dua makna yang berbeda. Yang pertama adalah Islam yang terdapat di Nusantara dan yang kedua adalah Islam yang memiliki sifat Nusantara. Akan tetapi, pada dasarnya walaupun pengertiannya Islam yang terdapat di Nusantara, namun unsur-unsur yang ada di nusantara tentu juga akan berkaitan juga. Islam nusantara memiliki karakteristik seperti tasamuh (toleransi), tawasuth (moderat), tawazun (tolong menolong), belas kasih, perdamaian, hidup secara harnomi serta menjaga silaturahim dan lain sebagainya. Sedangkan pilar-pilar dari Islam nusantara ialah pemikiran (fikrah), gerakan, dan amaliah. Pengaruh Islam nusantara terhadap Indonesia yaitu dapat berdampak bagi kemajuan bangsa dan memajukan peradaban Islam secara menyeluruh dengan cara mengaplikasikan Islam yang damai, harmonis serta humanis.","PeriodicalId":31958,"journal":{"name":"Wardah","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48215995","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-12-31DOI: 10.19109/wardah.v22i2.10976
Fifi Hasmawati
Penelitian ini dilakukan untuk dapat menemukan pengaruh kepuasaan terhadap komunikasi islami yang dilakukan lembaga-lembaga pelayanan publik dikota Palembang. Tujuan penelitian ini menjelaskan adanya pengaruh kepuasaan konsumen terhadap penggunaan komunikasi islam pada lembaga publik di Kota Palembang. Penelitian ini dilakukan untuk menguji secara empirik dan menemukan fakta-fakta serta menguji secara ilmiah tingkat kepuasaan yang dicapai dalam terhadap komunikasi islami pada lembaga publik, dengan menggunakan etika komunikasi islam dan teori kepuasaan. Metode penelitian yang digunakan adalah explanatory survey method, dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengguna atau konsumen dari lembaga publik dikota Palembang. Lembaga publik dalam penelitian di wakil dari lembaga yaitu Sekolah Menengah Atas Islam Terpadu, Universitas Negeri IslamRaden Fatah dan PT Taspen Persero dikota Palembang. Penarikan sampel penelitian ini menggunakan teknik teknik purposive sampling dan Cluster Random Sample,untuk menghitung ukuran sampel dari populasi peneliti memakai cara, cross sectional. Pengumpulan data penelitian menggunakan angket yang dikumpulkan dari responden dengan ukuran sampel sebanyak 250 responden. Analisis data menggunakan analisi anova dan Pearson Correlation. Hasil penelitian terungkap bahwa: “adanya pengaruh tingkat kepuasaan dalam penggunaan komunikasi islami pada lembaga publik dikota Palembang. Konsep baru yang dikemukakan dari hasil penelitian ini, terungkap bahwa “kepuasaan konsumen sangat berpengaruh terhadap pengguna komunikasi islami pada lembaga publik di Kota Palembang.
{"title":"Pengaruh Kepuasaan Terhadap Penggunaan Komunikasi Islam Pada Pelayanan Publik","authors":"Fifi Hasmawati","doi":"10.19109/wardah.v22i2.10976","DOIUrl":"https://doi.org/10.19109/wardah.v22i2.10976","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilakukan untuk dapat menemukan pengaruh kepuasaan terhadap komunikasi islami yang dilakukan lembaga-lembaga pelayanan publik dikota Palembang. Tujuan penelitian ini menjelaskan adanya pengaruh kepuasaan konsumen terhadap penggunaan komunikasi islam pada lembaga publik di Kota Palembang. Penelitian ini dilakukan untuk menguji secara empirik dan menemukan fakta-fakta serta menguji secara ilmiah tingkat kepuasaan yang dicapai dalam terhadap komunikasi islami pada lembaga publik, dengan menggunakan etika komunikasi islam dan teori kepuasaan. Metode penelitian yang digunakan adalah explanatory survey method, dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengguna atau konsumen dari lembaga publik dikota Palembang. Lembaga publik dalam penelitian di wakil dari lembaga yaitu Sekolah Menengah Atas Islam Terpadu, Universitas Negeri IslamRaden Fatah dan PT Taspen Persero dikota Palembang. Penarikan sampel penelitian ini menggunakan teknik teknik purposive sampling dan Cluster Random Sample,untuk menghitung ukuran sampel dari populasi peneliti memakai cara, cross sectional. Pengumpulan data penelitian menggunakan angket yang dikumpulkan dari responden dengan ukuran sampel sebanyak 250 responden. Analisis data menggunakan analisi anova dan Pearson Correlation. Hasil penelitian terungkap bahwa: “adanya pengaruh tingkat kepuasaan dalam penggunaan komunikasi islami pada lembaga publik dikota Palembang. Konsep baru yang dikemukakan dari hasil penelitian ini, terungkap bahwa “kepuasaan konsumen sangat berpengaruh terhadap pengguna komunikasi islami pada lembaga publik di Kota Palembang.","PeriodicalId":31958,"journal":{"name":"Wardah","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42848705","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-12-31DOI: 10.19109/wardah.v22i2.10977
M. R. Hamandia, Eka Dian Novita Santi
Penelitian ini berjudul “Strategi Komunikasi Persuasif Ojesa (Ojek Sahabat Wanita) Palembang Dalam Meningkatkan Loyalitas Konsumen Di Era Pandemi Covid19”. Strategi komunikasi persuasif adalah suatu proses perencanaan untuk mempengaruhi pendapat, sikap dan tindakan komunikan menggunakan manipulasi psikologis sehingga komunikan tersebut bertindak seolah keinginannya sendiri. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah theory of reasoned action (Teori tindakan beralasan). Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana strategi komunikasi persuasif Ojesa dalam meningkatkan loyalitas konsumen di era pandemi Covid-19 dan untuk mengetahui apasaja faktor penghambat dan pendukung komunikasi persuasif Ojesa dalam meningkatkan loyalitas konsumen di era pandemi Covid-19. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang mendapatkan informasi melalui teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini dapat dilihat dari customer yang merasa senang, nyaman, dan puas dalam menggunakan Ojesa. Strategi tersebut sangat efeketif dalam mengubah pendapat, sikap dan tindakan konsumen Ojesa. Dengan adanya strategi komunikasi persuasif berupa tindakan beralasan, maka tidak hanya Ojesa yang mendapat loyalitas konsumen, tetapi konsumen Ojesa juga merasa Ojesa memberikan pelayanan yang lebih dari nyaman kepada konsumen.
{"title":"Strategi Komunikasi Persuasif OJESA (Ojek Sahabat Wanita) Palembang dalam Meningkatkan Loyalitas Konsumen di Era Pandemi Covid-19","authors":"M. R. Hamandia, Eka Dian Novita Santi","doi":"10.19109/wardah.v22i2.10977","DOIUrl":"https://doi.org/10.19109/wardah.v22i2.10977","url":null,"abstract":"Penelitian ini berjudul “Strategi Komunikasi Persuasif Ojesa (Ojek Sahabat Wanita) Palembang Dalam Meningkatkan Loyalitas Konsumen Di Era Pandemi Covid19”. Strategi komunikasi persuasif adalah suatu proses perencanaan untuk mempengaruhi pendapat, sikap dan tindakan komunikan menggunakan manipulasi psikologis sehingga komunikan tersebut bertindak seolah keinginannya sendiri. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah theory of reasoned action (Teori tindakan beralasan). Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana strategi komunikasi persuasif Ojesa dalam meningkatkan loyalitas konsumen di era pandemi Covid-19 dan untuk mengetahui apasaja faktor penghambat dan pendukung komunikasi persuasif Ojesa dalam meningkatkan loyalitas konsumen di era pandemi Covid-19. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang mendapatkan informasi melalui teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini dapat dilihat dari customer yang merasa senang, nyaman, dan puas dalam menggunakan Ojesa. Strategi tersebut sangat efeketif dalam mengubah pendapat, sikap dan tindakan konsumen Ojesa. Dengan adanya strategi komunikasi persuasif berupa tindakan beralasan, maka tidak hanya Ojesa yang mendapat loyalitas konsumen, tetapi konsumen Ojesa juga merasa Ojesa memberikan pelayanan yang lebih dari nyaman kepada konsumen.","PeriodicalId":31958,"journal":{"name":"Wardah","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43140296","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-12-31DOI: 10.19109/wardah.v22i2.10974
Khoir Annisa Pertiwi, Desy Misnawati, Ratu Mutialela Caropeboka, I. Wijayani
Artikel ini bertujuan untuk memaparkan dan juga menjelaskan tentang audit komunikasi organisasi terhadap kinerja Rafa Televisi di Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah. Terdapat empat hasil dari audit komunikasi yang dilakukan. Yakni Pergantian Struktur dan Manajemen Rafa Televisi , Penambahan Sumber Daya Manusia Rafa Televisi, Pengalaman Bertugas Rafa Televisi dan Komunikasi Keseharian Kru Rafa Televisi. Artikel ini diperkuat dengan penelitian mix method dengan model strategi eksplanatoris sekuensial. Beberapa sumber data mempertajam analisa mengenai audit komunikasi yang dilakukan di Rafa Televisi. Hasil dari penelitian ini adalah ada pengaruh antara audit komunikasi organisasi terhadap kinerja Rafa Televisi di UIN Raden Fatah Palembang sebesar 6.8% dengan empat poin penyimpangan yakni, banyak kru yang tidak hadir menunaikan tugas yang telah diberikan dikarenakan kebingungan dengan alur komunikasi yang dijalankan, sehingga muncul rasa malas dan akhirnya tidak mengerjakan tugas, kemudian penambahan sumber daya manusia yang belum cukup memadai yang disebabkan oleh tidak adanya orang yang dianggap cakap untuk mengawasi sumber daya yang ada di Rafa Televisi, pejabat yang terpilih belum memiliki pengalaman dan skill yang mencukupi di bidang penyiaran, serta komunikasi keseharian kru yang belum terjalin dengan baik dikarenakan terdapat kebingungan dengan alur komunikasi yang ada dan seringnya terjadi miscommunication antar sesama.
本文旨在展示并解释对该组织针对拉法·Televisi在伊斯兰国大学拉登·法塔赫表现的通信的审计。进行的沟通审计有四个结果。Yakni结构变化和电视Rafa的管理,增加人力资源Rafa电视Rafa,电视Rafa任务经验和Rafa电视Kru健康传播。这篇文章得到了一个混合方法研究与顺序解释策略模型的加强。一些数据来源加强了对拉法电视台进行的通信审计的分析。这项研究的结果是,该组织的通信审计对UIN Raden Fatah Palembang的Rafa电视台的表现产生了6.8%的影响,有四个交叉点,即许多工作人员由于与正在运行的通信线路混淆而无法执行分配的任务,从而出现不适,最终无法执行任务,-然后,由于缺乏被认为监督拉法电视台可用资源的人员,人力资源不足,民选办公室在广播方面没有足够的经验和技能,•由于与现有和频繁发生的内部通信混淆,机组人员的日常通信不畅。
{"title":"Audit Komunikasi Organisasi Terhadap Kinerja Rafa Televisi di Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang","authors":"Khoir Annisa Pertiwi, Desy Misnawati, Ratu Mutialela Caropeboka, I. Wijayani","doi":"10.19109/wardah.v22i2.10974","DOIUrl":"https://doi.org/10.19109/wardah.v22i2.10974","url":null,"abstract":"Artikel ini bertujuan untuk memaparkan dan juga menjelaskan tentang audit komunikasi organisasi terhadap kinerja Rafa Televisi di Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah. Terdapat empat hasil dari audit komunikasi yang dilakukan. Yakni Pergantian Struktur dan Manajemen Rafa Televisi , Penambahan Sumber Daya Manusia Rafa Televisi, Pengalaman Bertugas Rafa Televisi dan Komunikasi Keseharian Kru Rafa Televisi. Artikel ini diperkuat dengan penelitian mix method dengan model strategi eksplanatoris sekuensial. Beberapa sumber data mempertajam analisa mengenai audit komunikasi yang dilakukan di Rafa Televisi. Hasil dari penelitian ini adalah ada pengaruh antara audit komunikasi organisasi terhadap kinerja Rafa Televisi di UIN Raden Fatah Palembang sebesar 6.8% dengan empat poin penyimpangan yakni, banyak kru yang tidak hadir menunaikan tugas yang telah diberikan dikarenakan kebingungan dengan alur komunikasi yang dijalankan, sehingga muncul rasa malas dan akhirnya tidak mengerjakan tugas, kemudian penambahan sumber daya manusia yang belum cukup memadai yang disebabkan oleh tidak adanya orang yang dianggap cakap untuk mengawasi sumber daya yang ada di Rafa Televisi, pejabat yang terpilih belum memiliki pengalaman dan skill yang mencukupi di bidang penyiaran, serta komunikasi keseharian kru yang belum terjalin dengan baik dikarenakan terdapat kebingungan dengan alur komunikasi yang ada dan seringnya terjadi miscommunication antar sesama.","PeriodicalId":31958,"journal":{"name":"Wardah","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"49132904","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-12-31DOI: 10.19109/wardah.v22i2.10830
Rini Ray Dhatul Jannah
Pola komunikasi adalah suatu bentuk penyampaian pesan yang terstruktur atau sistematis oleh seseorang kepada orang lain. Dalam pola komunikasi terdapat beberapa unsur komunikasi yaitu pengirim pesan (communicator), penerima pesan (communicant), pesan, respon dan efek. Pola komunikasi verbal adalah berkomunikasi secara tertulis dan lisan. Sedangkan pola komunikasi nonverbal adalah berkomunikasi menggunakan bahasa isyarat, gerak tubuh, ekspresi wajah, alfabet jari dan lain-lain. Dalam proses belajar mengajar, guru biasanya menggunakan bentuk komunikasi kelompok atau komunikasi interpersonal dengan komunikasi dua arah. Strategi yang digunakan dalam eksplorasi ini adalah dengan menggunakan teknik subjektif, yaitu informasi yang digunakan dalam ujian berupa pertemuan dan gambar untuk mengetahui bagaimana desain korespondensi instruktur dalam mengembangkan lebih lanjut kapasitas belajar siswa penyandang cacat di SLB Negeri Lubuk Linggau (belajar tentang gangguan pendengaran dan pendengaran). Ilmuwan pelemah wacana dimanfaatkan dalam kajian ini sebagai data esensial dan opsional. Informasi primer sebagai informasi yang diambil langsung dari hasil pertemuan dengan pengurus dan pendidik di SLB Lubuk Linggau. Informasi sekunder berupa dokumentasi dan foto-foto di SLB Negeri Lubuk Linggau. Hasil penelitian menunjukkan bahwa contoh korespondensi instruktur dalam pengembangan lebih lanjut kemampuan belajar siswa difabel di SLB Negeri Lubuk Linggau (studi pada siswa tuna rungu dan siswa tuna wicara) dengan menggunakan desain korespondensi verbal dan nonverbal memiliki unsur pendukung dan penghambat selanjutnya Dalam mengembangkan kapasitas belajar, khususnya faktor populasi, pendidik dapat memanfaatkan tayangan pendukung pemberian topik kepada siswa. Sementara itu, faktor penghambatnya adalah indra pendengaran mereka, yang memiliki batasan jika mereka tidak menggunakan panduan visual, batasan nyata, penghalang semantik dan penghalang mental.
{"title":"Pola Komunikasi Guru dalam Meningkatkan Kemampuan Belajar Siswa Tunarungu di Sekolah Luar Biasa Negeri Lubuk Linggau","authors":"Rini Ray Dhatul Jannah","doi":"10.19109/wardah.v22i2.10830","DOIUrl":"https://doi.org/10.19109/wardah.v22i2.10830","url":null,"abstract":"Pola komunikasi adalah suatu bentuk penyampaian pesan yang terstruktur atau sistematis oleh seseorang kepada orang lain. Dalam pola komunikasi terdapat beberapa unsur komunikasi yaitu pengirim pesan (communicator), penerima pesan (communicant), pesan, respon dan efek. Pola komunikasi verbal adalah berkomunikasi secara tertulis dan lisan. Sedangkan pola komunikasi nonverbal adalah berkomunikasi menggunakan bahasa isyarat, gerak tubuh, ekspresi wajah, alfabet jari dan lain-lain. Dalam proses belajar mengajar, guru biasanya menggunakan bentuk komunikasi kelompok atau komunikasi interpersonal dengan komunikasi dua arah. Strategi yang digunakan dalam eksplorasi ini adalah dengan menggunakan teknik subjektif, yaitu informasi yang digunakan dalam ujian berupa pertemuan dan gambar untuk mengetahui bagaimana desain korespondensi instruktur dalam mengembangkan lebih lanjut kapasitas belajar siswa penyandang cacat di SLB Negeri Lubuk Linggau (belajar tentang gangguan pendengaran dan pendengaran). Ilmuwan pelemah wacana dimanfaatkan dalam kajian ini sebagai data esensial dan opsional. Informasi primer sebagai informasi yang diambil langsung dari hasil pertemuan dengan pengurus dan pendidik di SLB Lubuk Linggau. Informasi sekunder berupa dokumentasi dan foto-foto di SLB Negeri Lubuk Linggau. Hasil penelitian menunjukkan bahwa contoh korespondensi instruktur dalam pengembangan lebih lanjut kemampuan belajar siswa difabel di SLB Negeri Lubuk Linggau (studi pada siswa tuna rungu dan siswa tuna wicara) dengan menggunakan desain korespondensi verbal dan nonverbal memiliki unsur pendukung dan penghambat selanjutnya Dalam mengembangkan kapasitas belajar, khususnya faktor populasi, pendidik dapat memanfaatkan tayangan pendukung pemberian topik kepada siswa. Sementara itu, faktor penghambatnya adalah indra pendengaran mereka, yang memiliki batasan jika mereka tidak menggunakan panduan visual, batasan nyata, penghalang semantik dan penghalang mental.","PeriodicalId":31958,"journal":{"name":"Wardah","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"41650641","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-12-31DOI: 10.19109/wardah.v22i2.10827
Berti Atika Putri, Cindy Dewiyani
Perpustakaan sebagai sumber informasi memiliki strategi penting dan memiliki peluang yang cukup besar dalam bidang kepustakawanan dan diseminasi informasi. Seiring dengan kehidupan masyarakat yang berkembang pesat, perpustakaan harus tanggap terhadap kebutuhan akan informasi. Oleh karena itukomunikasi merupakan hal yang tidak kalah pentingnya dalam ilmu perpustakaan. Dalam sebuah komunikasi akan terdapat unsur yaitu siapa yang menyampaikan, apa yang disampaikan, melalui saluran apa, kepada siapa, dan apa pengaruhnya, ini semua berkaitan dengan kegiatan di perpustakaan khususnya pada layanan informasi yang tidak lain langsung berhadapan dengan pengguna.Komunikasi yang digunakan dalam layanan informasi adalah komunikasi interpersonal dimana komunikasi dengan yang melibatkan orang lain, meliputi sikap empati, keterbukaan, mendukung, positif, dan kesetaraan. Semua lembagaapalagi bagi pustakawan yang memiliki tugas luar biasa dalam melayani pengguna haruslah memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik, jika pustakawan memiliki keahlian dan pandai berkomunikasi, maka terciptalah citra positif bagi pengguna itu sendiri dan pengguna menunjukkan sikap positif terhadap pustakawan.Oleh karena itu, semakin baik komunikasi maka semakin baik pula pelayanan dan penyampaian informasi dalam memenuhi kebutuhan informasi yang dibutuhkan oleh para pengguna di perpustakaan.
{"title":"Kemampuan Komunikasi Pustakawan dalam Layanan Informasi di Perpustakaan","authors":"Berti Atika Putri, Cindy Dewiyani","doi":"10.19109/wardah.v22i2.10827","DOIUrl":"https://doi.org/10.19109/wardah.v22i2.10827","url":null,"abstract":"Perpustakaan sebagai sumber informasi memiliki strategi penting dan memiliki peluang yang cukup besar dalam bidang kepustakawanan dan diseminasi informasi. Seiring dengan kehidupan masyarakat yang berkembang pesat, perpustakaan harus tanggap terhadap kebutuhan akan informasi. Oleh karena itukomunikasi merupakan hal yang tidak kalah pentingnya dalam ilmu perpustakaan. Dalam sebuah komunikasi akan terdapat unsur yaitu siapa yang menyampaikan, apa yang disampaikan, melalui saluran apa, kepada siapa, dan apa pengaruhnya, ini semua berkaitan dengan kegiatan di perpustakaan khususnya pada layanan informasi yang tidak lain langsung berhadapan dengan pengguna.Komunikasi yang digunakan dalam layanan informasi adalah komunikasi interpersonal dimana komunikasi dengan yang melibatkan orang lain, meliputi sikap empati, keterbukaan, mendukung, positif, dan kesetaraan. Semua lembagaapalagi bagi pustakawan yang memiliki tugas luar biasa dalam melayani pengguna haruslah memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik, jika pustakawan memiliki keahlian dan pandai berkomunikasi, maka terciptalah citra positif bagi pengguna itu sendiri dan pengguna menunjukkan sikap positif terhadap pustakawan.Oleh karena itu, semakin baik komunikasi maka semakin baik pula pelayanan dan penyampaian informasi dalam memenuhi kebutuhan informasi yang dibutuhkan oleh para pengguna di perpustakaan.","PeriodicalId":31958,"journal":{"name":"Wardah","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46981592","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-12-31DOI: 10.19109/wardah.v22i2.10975
Elvianti Elvianti, Ari Wibowo
Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan konteks komunikasi dan perilaku bermedia netizen di akun instagram Jokowi. Ada dua permasalahan mendasar yang melatarbelakangi penelitian ini yakni; 1) tingginya partisipasi netizen dalam merespon status dan postingan di akun jokowi; 2) munculnya variasi komentar netizen yang berupa dukungan dan ujaran kebencian. Oleh sebab itu, untuk menganalisa secara mendalam permasalahan tersebut, penelitian ini didukung oleh pendekatan kualitatif dengan metode etnografi komunikasi. Metode ini digunakan untuk menemukan alasan (motif) dan konteks peristiwa komunikasi yang muncul dari dua komunitas virtual tersebut. Data atau informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini didasarkan pada konteks perilaku masyarakat tutur yang terjadi di kolom komentar di akun instagram Jokowi. Netizen yang aktif berargumen dan memberikan pernyataan dalam kolom komentar tersebut dianalisa dengan dan konsep, yakni konsep maksim kebijaksanaan dan maksim penghargaan. Ada kelompok atau komunitas yang suka memberi komentar negatif dan ada juga komunitas yang memberi respon positif.
{"title":"Perilaku Bermedia dan Kesantunan Berbahasa Netizen di Akun Instagram Jokowi","authors":"Elvianti Elvianti, Ari Wibowo","doi":"10.19109/wardah.v22i2.10975","DOIUrl":"https://doi.org/10.19109/wardah.v22i2.10975","url":null,"abstract":"Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan konteks komunikasi dan perilaku bermedia netizen di akun instagram Jokowi. Ada dua permasalahan mendasar yang melatarbelakangi penelitian ini yakni; 1) tingginya partisipasi netizen dalam merespon status dan postingan di akun jokowi; 2) munculnya variasi komentar netizen yang berupa dukungan dan ujaran kebencian. Oleh sebab itu, untuk menganalisa secara mendalam permasalahan tersebut, penelitian ini didukung oleh pendekatan kualitatif dengan metode etnografi komunikasi. Metode ini digunakan untuk menemukan alasan (motif) dan konteks peristiwa komunikasi yang muncul dari dua komunitas virtual tersebut. Data atau informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini didasarkan pada konteks perilaku masyarakat tutur yang terjadi di kolom komentar di akun instagram Jokowi. Netizen yang aktif berargumen dan memberikan pernyataan dalam kolom komentar tersebut dianalisa dengan dan konsep, yakni konsep maksim kebijaksanaan dan maksim penghargaan. Ada kelompok atau komunitas yang suka memberi komentar negatif dan ada juga komunitas yang memberi respon positif.","PeriodicalId":31958,"journal":{"name":"Wardah","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42383567","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-06-30DOI: 10.19109/wardah.v22i1.9004
M. Yakub
Dakwah adalah kegiatan mengajak dan menyeru manusia untuk mengenal Allah yang termanifestasi dalam al-quran dan hadist. Sedangkan humanisme adalah aliran filsafat yang menyatakan bahwa tujuan pokok yang dimilikinya adalah untuk keselamatan dan kesempurnaan manusia. Dakwah humanis bisa dikatakan dakwah yang menampilkan sikap-sikap kemanusiaan dan menjadikan manusia sebagai obyek yang harus dihargai, diberi keadilan, kesejahteraan dan diberik sikap-sikap penghormatan sebagai ciptaan Allah Swt. Dalam lintasan sejarah Islam, Nabi Muhammad Saw adalah role model utama sebagai penunjuk arah dakwah humanis. Sikap Nabi Muhammad yang penuh dengan kasih sayang, cinta dan menunjukkan keteladanan paling baik hingga saat ini, menjadikan Islam yang dibawanya sebagai agama yang humanis. Para penerusnya pun baik dari kalangan khulafaurrasyidin yang pada tulisan ini diwakili oleh Umar bin Khattab, pada Dinasti Umayyah bisa dilihat sikap luhur Umar bin Abdul Aziz serta masa Dinasti Abbasiyah, Harun Al-Rasyid menjadi sentral untuk dakwah humanis. Islam dalam sejarahnya hingga kini berhasil dengan gemilang tampil di dunia sebagai agama yang menjunjung tinggi kemanusiaan, keadilan, dan egaliter, hal itu terus berjalan disampaikan para pendakwah dengan sangat humanis tentu tidak terlepas pada panduan utama Al-qur’an dan hadist.
{"title":"Dakwah Humanis dalam Lintasan Sejarah Islam","authors":"M. Yakub","doi":"10.19109/wardah.v22i1.9004","DOIUrl":"https://doi.org/10.19109/wardah.v22i1.9004","url":null,"abstract":"Dakwah adalah kegiatan mengajak dan menyeru manusia untuk mengenal Allah yang termanifestasi dalam al-quran dan hadist. Sedangkan humanisme adalah aliran filsafat yang menyatakan bahwa tujuan pokok yang dimilikinya adalah untuk keselamatan dan kesempurnaan manusia. Dakwah humanis bisa dikatakan dakwah yang menampilkan sikap-sikap kemanusiaan dan menjadikan manusia sebagai obyek yang harus dihargai, diberi keadilan, kesejahteraan dan diberik sikap-sikap penghormatan sebagai ciptaan Allah Swt. Dalam lintasan sejarah Islam, Nabi Muhammad Saw adalah role model utama sebagai penunjuk arah dakwah humanis. Sikap Nabi Muhammad yang penuh dengan kasih sayang, cinta dan menunjukkan keteladanan paling baik hingga saat ini, menjadikan Islam yang dibawanya sebagai agama yang humanis. Para penerusnya pun baik dari kalangan khulafaurrasyidin yang pada tulisan ini diwakili oleh Umar bin Khattab, pada Dinasti Umayyah bisa dilihat sikap luhur Umar bin Abdul Aziz serta masa Dinasti Abbasiyah, Harun Al-Rasyid menjadi sentral untuk dakwah humanis. Islam dalam sejarahnya hingga kini berhasil dengan gemilang tampil di dunia sebagai agama yang menjunjung tinggi kemanusiaan, keadilan, dan egaliter, hal itu terus berjalan disampaikan para pendakwah dengan sangat humanis tentu tidak terlepas pada panduan utama Al-qur’an dan hadist.","PeriodicalId":31958,"journal":{"name":"Wardah","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45304752","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}