This study aims to examine resilience to the diffusion factor of innovation in Islamic education services (Madrasah Ibtidaiyah) on zoning policies that have a major impact on school sustainability in making strategies as educational institutions that are trusted by the community. This study uses a critical theory paradigm of a qualitative approach with descriptive methods. The research reports are responding to his resilience with a positive attitude with a luck risk, focus on core values, flexible, trying to achieve goals, dare to take concrete steps, create self-conditions and environments that support high expectations and expectations of teachers, students, people parents, as well as developing participatory attitudes and responsibilities.
{"title":"Kajian Resilience Sebagai Dampak Kebijakan Zonasi di Madrasah Ibtidaiyah","authors":"Ahwy Oktradiksa, Siti Irene Astuti Dwiningrum, Rukiyati Rukiyati","doi":"10.31603/tarbiyatuna.v11i1.3406","DOIUrl":"https://doi.org/10.31603/tarbiyatuna.v11i1.3406","url":null,"abstract":"This study aims to examine resilience to the diffusion factor of innovation in Islamic education services (Madrasah Ibtidaiyah) on zoning policies that have a major impact on school sustainability in making strategies as educational institutions that are trusted by the community. This study uses a critical theory paradigm of a qualitative approach with descriptive methods. The research reports are responding to his resilience with a positive attitude with a luck risk, focus on core values, flexible, trying to achieve goals, dare to take concrete steps, create self-conditions and environments that support high expectations and expectations of teachers, students, people parents, as well as developing participatory attitudes and responsibilities.","PeriodicalId":32378,"journal":{"name":"Jurnal Tarbiyatuna","volume":"28 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"78196718","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-12-31DOI: 10.31603/tarbiyatuna.v9i2.2302
I. Herdiana
Universitas Muhammadiyah Purworejo adalah merupakan perguruan tinggi Islam di bawah organisasi Muhammadiyah. Salah satu tujuan dari perguruan tinngi ini adalah terwujudnya sivitas akademika yang berperilaku Islami sesuai dengan pemahaman Muhammadiyah dan menghasilkan lulusan yang cerdas, profesioanal, mandiri, dan kompetitif. Tujuan penelitian ini adalah untuk : (1) Untuk mengetahui upaya yang dilakukan oleh Lembaga Pengkajian Pendalaman dan Pengamalan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (LP3AK) Universitas Muhammadiyah Purworejo dalam peningkatan pengamalan Al Islam ; (2) Untuk mengetahui hasil yang dilakukan oleh Lembaga Pengkajian Pendalaman dan Pengamalan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (LP3AK) Universitas Muhammadiyah Purworejo dalam peningkatan pengamalan Al Islam. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa strategi lembaga pengkajian, pendalaman, dan pengamalan al-Islam dan Kemuhammadiyahan dalam meningkatkan pengamalan al-Islam di Universitas Muhammadiyah Purworejo dilakukan dengan 3 cara yaitu : pertama melaksanakan kompetensi wajib bidang pembinaan al-Islam dan Kemuhammdiyahan baik dibidang teori maupun dibidang praktek, kedua melaksanakan kompetensi tambahan bidang pembinaan al-Islam dan Kemuhammadiyahan yaitu bidang pengembangan yang meliputi pengembangan bahasa Arab, pengembangan pemikiran Islam dan pengembangan al-Qur’an. Ketiga melaksanakan penilaian pengamalan al-Islam melalui buku kendali laporan pengamalan AIK. Hasil dari penelitian terhadap upaya yang dilakukan LP3AK untuk meningkatkan pengamalan al-Islam di Universitas Muhammadiyah Purworejo sudah berjalan dengan baik dengan hasil yang baik pula, ini bisa dilihat dari terlaksananya 3 (tiga) upaya tersebut diatas dalam laporan pengamalan al-Islam dan Kemuhammadiyahan yang dilaksanakan setiap semesternya.
{"title":"Upaya Lembaga Pengkajian, Pendalaman, dan Pengamalan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan Dalam Meningkatkan Pengamalan Al-Islam di Universitas Muhammadiyah Purworejo","authors":"I. Herdiana","doi":"10.31603/tarbiyatuna.v9i2.2302","DOIUrl":"https://doi.org/10.31603/tarbiyatuna.v9i2.2302","url":null,"abstract":"Universitas Muhammadiyah Purworejo adalah merupakan perguruan tinggi Islam di bawah organisasi Muhammadiyah. Salah satu tujuan dari perguruan tinngi ini adalah terwujudnya sivitas akademika yang berperilaku Islami sesuai dengan pemahaman Muhammadiyah dan menghasilkan lulusan yang cerdas, profesioanal, mandiri, dan kompetitif. Tujuan penelitian ini adalah untuk : (1) Untuk mengetahui upaya yang dilakukan oleh Lembaga Pengkajian Pendalaman dan Pengamalan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (LP3AK) Universitas Muhammadiyah Purworejo dalam peningkatan pengamalan Al Islam ; (2) Untuk mengetahui hasil yang dilakukan oleh Lembaga Pengkajian Pendalaman dan Pengamalan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (LP3AK) Universitas Muhammadiyah Purworejo dalam peningkatan pengamalan Al Islam. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa strategi lembaga pengkajian, pendalaman, dan pengamalan al-Islam dan Kemuhammadiyahan dalam meningkatkan pengamalan al-Islam di Universitas Muhammadiyah Purworejo dilakukan dengan 3 cara yaitu : pertama melaksanakan kompetensi wajib bidang pembinaan al-Islam dan Kemuhammdiyahan baik dibidang teori maupun dibidang praktek, kedua melaksanakan kompetensi tambahan bidang pembinaan al-Islam dan Kemuhammadiyahan yaitu bidang pengembangan yang meliputi pengembangan bahasa Arab, pengembangan pemikiran Islam dan pengembangan al-Qur’an. Ketiga melaksanakan penilaian pengamalan al-Islam melalui buku kendali laporan pengamalan AIK. Hasil dari penelitian terhadap upaya yang dilakukan LP3AK untuk meningkatkan pengamalan al-Islam di Universitas Muhammadiyah Purworejo sudah berjalan dengan baik dengan hasil yang baik pula, ini bisa dilihat dari terlaksananya 3 (tiga) upaya tersebut diatas dalam laporan pengamalan al-Islam dan Kemuhammadiyahan yang dilaksanakan setiap semesternya.","PeriodicalId":32378,"journal":{"name":"Jurnal Tarbiyatuna","volume":"36 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"72814507","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-12-31DOI: 10.31603/TARBIYATUNA.V9I2.2268
A. Hidayat
Pengembangan kurikulum pendidikan agama Islam (PAI) adalah suatu kegiatan menghasilkan kurikulum PAI atau proses yang mengaitkan satu komponen dengan yang lainnya untuk menghasilkan kurikulum PAI yang lebih baik dan kegiatan penyusunan (desain) pelaksanaan penilaian dan penyempurnaan kurikulum PAI. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengembangan dan Implementasi Kurikulum Pendidikan Agama Islam Di SDN Demangan Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil Penelitian menunjukan bahwa pengembangan kurikulum PAI dikembangkan dengan menciptakan suasana keberagaman untuk lebih memaksimalkan proses internalisasi nilai-nilai karakter dan agama kepada peserta didik. Beberapa kegiatan diciptakan di luar kurikulum tertulis untuk mendukung keberhasilan pembelajaran PAI seperti: kegiatan TPA. Dalam mengimplementasikan kurikulum PAI di SDN Demangan Yogyakarta, guru PAI tidak sepenuhnya lancar. Hal ini terlihat dari guru masih menggunakan metode konvensional yang digunakan pada mata pelajaran PAI dan guru masih kebingungan dengan kurikulum K 2013 revisi 2016, karna kenyataan kurikulum 2013 terlalu tinggi bahan materinya tidak sesuai dengan kemampuan anak-anak pada umumnya akibatnya banyak siswa kesulitan dalam belajar.
{"title":"Pengembangan dan Implementasi Kurikulum Pendidikan Agama Islam di SDN Demangan Yogyakarta","authors":"A. Hidayat","doi":"10.31603/TARBIYATUNA.V9I2.2268","DOIUrl":"https://doi.org/10.31603/TARBIYATUNA.V9I2.2268","url":null,"abstract":"Pengembangan kurikulum pendidikan agama Islam (PAI) adalah suatu kegiatan menghasilkan kurikulum PAI atau proses yang mengaitkan satu komponen dengan yang lainnya untuk menghasilkan kurikulum PAI yang lebih baik dan kegiatan penyusunan (desain) pelaksanaan penilaian dan penyempurnaan kurikulum PAI. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengembangan dan Implementasi Kurikulum Pendidikan Agama Islam Di SDN Demangan Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil Penelitian menunjukan bahwa pengembangan kurikulum PAI dikembangkan dengan menciptakan suasana keberagaman untuk lebih memaksimalkan proses internalisasi nilai-nilai karakter dan agama kepada peserta didik. Beberapa kegiatan diciptakan di luar kurikulum tertulis untuk mendukung keberhasilan pembelajaran PAI seperti: kegiatan TPA. Dalam mengimplementasikan kurikulum PAI di SDN Demangan Yogyakarta, guru PAI tidak sepenuhnya lancar. Hal ini terlihat dari guru masih menggunakan metode konvensional yang digunakan pada mata pelajaran PAI dan guru masih kebingungan dengan kurikulum K 2013 revisi 2016, karna kenyataan kurikulum 2013 terlalu tinggi bahan materinya tidak sesuai dengan kemampuan anak-anak pada umumnya akibatnya banyak siswa kesulitan dalam belajar. \u0000 ","PeriodicalId":32378,"journal":{"name":"Jurnal Tarbiyatuna","volume":"29 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"86713258","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-12-31DOI: 10.31603/TARBIYATUNA.V9I2.2380
Zuhrotun Umamah
Artikel ini menegaskan pentingnya penguatan pendidikan karakter melalui internalisasi life skills dalam pembelajaran. Pendidikan life skills merupakan pendidikan yang orientasi dasarnya membekali ketrampilan peserta didik yang menyangkut aspek pengetahuan, sikap yang didalamnya termasuk fisik dan mental, serta kecakapan kejuruan yang berkaitan dengan pengembangan akhlak peserta didik sehingga mampu menghadapi tuntutan dan tantangan hidup dalam kehidupan. Berbagai problema yang dialami MI terutama dalam pola pendidikan yang mengintegrasikan secara proposional pendidikan agama dan umum menuntut peran strategis dalam mendesain pola dan mekanisme pembelajaran yang kontekstual dan berkemajuan. Karena itulah peran penting madrasah adalah mewujudkan sebuah generasi yang mempunyai karakter life skills yang tinggi, yaitu generasi ulul albab dalam menyiapkan Indonesia emas 2045.
{"title":"Internalisasi Life Skills Dalam Pembelajaran: Studi Atas Penguatan Pendidikan Karakter di MIN 1 Kota Madiun","authors":"Zuhrotun Umamah","doi":"10.31603/TARBIYATUNA.V9I2.2380","DOIUrl":"https://doi.org/10.31603/TARBIYATUNA.V9I2.2380","url":null,"abstract":"Artikel ini menegaskan pentingnya penguatan pendidikan karakter melalui internalisasi life skills dalam pembelajaran. Pendidikan life skills merupakan pendidikan yang orientasi dasarnya membekali ketrampilan peserta didik yang menyangkut aspek pengetahuan, sikap yang didalamnya termasuk fisik dan mental, serta kecakapan kejuruan yang berkaitan dengan pengembangan akhlak peserta didik sehingga mampu menghadapi tuntutan dan tantangan hidup dalam kehidupan. Berbagai problema yang dialami MI terutama dalam pola pendidikan yang mengintegrasikan secara proposional pendidikan agama dan umum menuntut peran strategis dalam mendesain pola dan mekanisme pembelajaran yang kontekstual dan berkemajuan. Karena itulah peran penting madrasah adalah mewujudkan sebuah generasi yang mempunyai karakter life skills yang tinggi, yaitu generasi ulul albab dalam menyiapkan Indonesia emas 2045.","PeriodicalId":32378,"journal":{"name":"Jurnal Tarbiyatuna","volume":"19 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"82944229","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-12-31DOI: 10.31603/TARBIYATUNA.V9I2.2297
Muis Sad Iman
Kebudayaan manusia akan terus berkembang seiring dengan kemajuan zaman begitu pula dengan teori kebudayaan inipun juga sangat mungkin mengalami perkembangan. Dalam penelitian literature ini yang akan diteliti adalah teori kebudayaan dan implikasinya terhadap pendidikan Islam. Adapun tujuan penelitian ini adalah pengembangan terhadap pendidikan Islam yang lebih berorientasi pada teistik dan lebih memberikan makna dalam terapan kontekstualnya. Secara metodologis peneliti berusaha menemukan dan memperoleh informasi yang relevan terhadap pemecahan permasalahan. Peneliti menggunakan metode penentuan data dari sumber-sumber yang secara sistematis dapat direduksi. Untuk menjaga kredibilitas dan obyektivitas data maka data riset kepustakaan dipilih yang memadai untuk memecahkan persoalan yang menjadi fokus kajian. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kebudayaan akan terus mempengaruhi dunia pendidikan dan pendidikan akan menciptakan kebudayaan baru. Disinilah peran pendidikan Islam menjadi sangat penting yaitu menciptakan suasana kebudayaan yang demokratis tetapi Islami, mengarahkan kebudayaan baru kepada hal-hal yang bersifat positif dan mensejahterakan umat manusia.
{"title":"Epistemologi Kebudayaan Dan Implikasinya Terhadap Pendidikan Islam","authors":"Muis Sad Iman","doi":"10.31603/TARBIYATUNA.V9I2.2297","DOIUrl":"https://doi.org/10.31603/TARBIYATUNA.V9I2.2297","url":null,"abstract":"Kebudayaan manusia akan terus berkembang seiring dengan kemajuan zaman begitu pula dengan teori kebudayaan inipun juga sangat mungkin mengalami perkembangan. Dalam penelitian literature ini yang akan diteliti adalah teori kebudayaan dan implikasinya terhadap pendidikan Islam. Adapun tujuan penelitian ini adalah pengembangan terhadap pendidikan Islam yang lebih berorientasi pada teistik dan lebih memberikan makna dalam terapan kontekstualnya. Secara metodologis peneliti berusaha menemukan dan memperoleh informasi yang relevan terhadap pemecahan permasalahan. Peneliti menggunakan metode penentuan data dari sumber-sumber yang secara sistematis dapat direduksi. Untuk menjaga kredibilitas dan obyektivitas data maka data riset kepustakaan dipilih yang memadai untuk memecahkan persoalan yang menjadi fokus kajian. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kebudayaan akan terus mempengaruhi dunia pendidikan dan pendidikan akan menciptakan kebudayaan baru. Disinilah peran pendidikan Islam menjadi sangat penting yaitu menciptakan suasana kebudayaan yang demokratis tetapi Islami, mengarahkan kebudayaan baru kepada hal-hal yang bersifat positif dan mensejahterakan umat manusia.","PeriodicalId":32378,"journal":{"name":"Jurnal Tarbiyatuna","volume":"14 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"90343804","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-12-31DOI: 10.31603/TARBIYATUNA.V9I2.2414
Achmat Nurur Huda
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perencanaan, implementasi dan evaluasi kurikulum Al Islam, Kemuhammadiyahan dan Bahasa Arab di SMA Muhammadiyah 1 Muntilan dalam bentuk evaluasi program yang meliputi evaluasi konteks, evaluasi input, evaluasi proses dan evaluasi produk, dengan model evaluasi program yang dikembangkan oleh Stufflebeam. Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi-kualitatif dengan model evaluasi context, input, process and product (CIPP) dari Stuflebeam. Lokasi penelitian dilakukan di SMA Muhammadiyah 1 Muntilan. Data diperoleh dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi, kemudian data di analisis dengan tahapan reduksi data, penyajian data dan mengambil keputusan kemudian diverifikasi. Uji keabsahanan data dalam penelitian ini meliputi uji credibility (valditas internal), transferability (validitas eksternal), dependability (reliabilitas) dan confirmability (objektivitas). Hasil dari penelitian ini adalah: 1. Perencanaan kurikulum Al Islam Kemuhammadiyahan dan Bahasa Arab di SMA Muhammadiyah 1 Muntilan di awali dengan pembentukan Tim Pengembang Kurikulum (TPK), kemudian TPK mengembangkan kurikulum Al Islam Kemuhammadiyahan dan Bahasa Arab yang ditetapkan oleh Majlis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Pusat Muhammadiyah. 2. Implementasi kurikulum Al Islam Kemuhammadiyahan dan Bahasa Arab di SMA Muhammadiyah 1 Muntilan dilaksanakan dalam bentuk sistem paket sebagai mata pelajaran yang berdiri sendiri, terintegrasi dengan mata pelajaran lain dan dalam bentuk ekstrakurikuler dan pembiasaan. 3. Hasil evaluasi kurikulum Al Islam Kemuhammadiyahan dan Bahasa Arab dengan model CIPP menunjukkan, a. Dari aspek context sudah sesuai dengan yang diharapkan. b. Dari aspek input menunjukkan bahwa input sudah baik, hanya catatan dalam jumlah rombongan belajar yang belum mencapai target. c. Dari aspek proses pelaksanaan kurikulum Al Islam Kemuhammadiyahan dan Bahasa Arab di SMA Muhammadiyah 1 Muntilan sudah sesuai arahan Majlis Dikdamen dengan memperhatikan basis kurikulum integratif-holistik yang meliputi kesatuan isi kurikulum, pengembangan potensi siswa, memadukan pengetahuan dan amal, melibatkan berbagai pihak dan mengembangkan budaya sekolah yang berdasar nilai-nilai keislaman dan, d. Dari aspek produk termasuk kategori baik, meskipun ada perbedaan capaian dari masing-masing mata pelajaran Al Islam Kemuhammadiyahan dan Bahasa Arab.
{"title":"Evaluasi Kurikulum Al Islam Kemuhammadiyahan dan Bahasa Arab Berbasis Integratif-Holistic di SMA Muhammadiyah 1 Muntilan","authors":"Achmat Nurur Huda","doi":"10.31603/TARBIYATUNA.V9I2.2414","DOIUrl":"https://doi.org/10.31603/TARBIYATUNA.V9I2.2414","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perencanaan, implementasi dan evaluasi kurikulum Al Islam, Kemuhammadiyahan dan Bahasa Arab di SMA Muhammadiyah 1 Muntilan dalam bentuk evaluasi program yang meliputi evaluasi konteks, evaluasi input, evaluasi proses dan evaluasi produk, dengan model evaluasi program yang dikembangkan oleh Stufflebeam. Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi-kualitatif dengan model evaluasi context, input, process and product (CIPP) dari Stuflebeam. Lokasi penelitian dilakukan di SMA Muhammadiyah 1 Muntilan. Data diperoleh dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi, kemudian data di analisis dengan tahapan reduksi data, penyajian data dan mengambil keputusan kemudian diverifikasi. Uji keabsahanan data dalam penelitian ini meliputi uji credibility (valditas internal), transferability (validitas eksternal), dependability (reliabilitas) dan confirmability (objektivitas). Hasil dari penelitian ini adalah: 1. Perencanaan kurikulum Al Islam Kemuhammadiyahan dan Bahasa Arab di SMA Muhammadiyah 1 Muntilan di awali dengan pembentukan Tim Pengembang Kurikulum (TPK), kemudian TPK mengembangkan kurikulum Al Islam Kemuhammadiyahan dan Bahasa Arab yang ditetapkan oleh Majlis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Pusat Muhammadiyah. 2. Implementasi kurikulum Al Islam Kemuhammadiyahan dan Bahasa Arab di SMA Muhammadiyah 1 Muntilan dilaksanakan dalam bentuk sistem paket sebagai mata pelajaran yang berdiri sendiri, terintegrasi dengan mata pelajaran lain dan dalam bentuk ekstrakurikuler dan pembiasaan. 3. Hasil evaluasi kurikulum Al Islam Kemuhammadiyahan dan Bahasa Arab dengan model CIPP menunjukkan, a. Dari aspek context sudah sesuai dengan yang diharapkan. b. Dari aspek input menunjukkan bahwa input sudah baik, hanya catatan dalam jumlah rombongan belajar yang belum mencapai target. c. Dari aspek proses pelaksanaan kurikulum Al Islam Kemuhammadiyahan dan Bahasa Arab di SMA Muhammadiyah 1 Muntilan sudah sesuai arahan Majlis Dikdamen dengan memperhatikan basis kurikulum integratif-holistik yang meliputi kesatuan isi kurikulum, pengembangan potensi siswa, memadukan pengetahuan dan amal, melibatkan berbagai pihak dan mengembangkan budaya sekolah yang berdasar nilai-nilai keislaman dan, d. Dari aspek produk termasuk kategori baik, meskipun ada perbedaan capaian dari masing-masing mata pelajaran Al Islam Kemuhammadiyahan dan Bahasa Arab.","PeriodicalId":32378,"journal":{"name":"Jurnal Tarbiyatuna","volume":"25 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"90699462","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-12-31DOI: 10.31603/tarbiyatuna.v9i2.2298
Istania Widayati Hidayati
Dahulu perempuan menjadi musuh kebebasan. Seiring pergeseran zaman dan bergantinya ideologi, negara memberi kesempatan dan legitimasi kepada kaum perempuan untuk sepenuhnya bergiat di berbagai sektor. Lahirlah peran ganda, sebuah konsep yang menggambarkan ideologi gender yang dipakai negara, yakni perluasan peran perempuan dari hanya berorientasi rumah tangga dan keluarga (tradisional) ke bidang lain di luar rumah tangga (modern) yang memberi sumbangan besar pada ekonomi keluarga dan negara tanpa harus menanggalkan peran alamiah sebagai istri dan ibu. Sayangnya, kemajuan dan kebebasan yang diberikan kepada perempuan tidak berakibat banyak terhadap perbaikan dan kesejahteraan bangsa. Kasus perkosaan, anak putus sekolah, pembuangan anak dan bunuh diri masih saja mewarnai hari-hari. Bila mengerucut pada problem yang ada, hal ini berawal dari tidak tegasnya pendidikan bagi perempuan. Seruan untuk bersaing dengan pria membuat tanggung jawab hakiki perempuan menjadi bias. Maka sudah selayaknya gagasan tentang Filsafat Pendidikan Perempuan perlu dimunculkan. Filsafat Pendidikan Perempuan diperlukan sebagai asas pendidikan fundamental dalam ‘membentuk’ perempuan. Hal yang perlu di tekankan adalah optimalisasi potensi perempuan, karena setiap orang memiliki filsafat hidup yang dijalankan setiap hari. Filsafat Pendidikan Perempuan yang dimaksud berusaha menggali hakikat perempuan yang sebenarnya dan memposisikan perempuan pada tempat yang seharusnya.
{"title":"Menggagas Filsafat Pendidikan Perempuan","authors":"Istania Widayati Hidayati","doi":"10.31603/tarbiyatuna.v9i2.2298","DOIUrl":"https://doi.org/10.31603/tarbiyatuna.v9i2.2298","url":null,"abstract":"Dahulu perempuan menjadi musuh kebebasan. Seiring pergeseran zaman dan bergantinya ideologi, negara memberi kesempatan dan legitimasi kepada kaum perempuan untuk sepenuhnya bergiat di berbagai sektor. Lahirlah peran ganda, sebuah konsep yang menggambarkan ideologi gender yang dipakai negara, yakni perluasan peran perempuan dari hanya berorientasi rumah tangga dan keluarga (tradisional) ke bidang lain di luar rumah tangga (modern) yang memberi sumbangan besar pada ekonomi keluarga dan negara tanpa harus menanggalkan peran alamiah sebagai istri dan ibu. Sayangnya, kemajuan dan kebebasan yang diberikan kepada perempuan tidak berakibat banyak terhadap perbaikan dan kesejahteraan bangsa. Kasus perkosaan, anak putus sekolah, pembuangan anak dan bunuh diri masih saja mewarnai hari-hari. Bila mengerucut pada problem yang ada, hal ini berawal dari tidak tegasnya pendidikan bagi perempuan. Seruan untuk bersaing dengan pria membuat tanggung jawab hakiki perempuan menjadi bias. Maka sudah selayaknya gagasan tentang Filsafat Pendidikan Perempuan perlu dimunculkan. Filsafat Pendidikan Perempuan diperlukan sebagai asas pendidikan fundamental dalam ‘membentuk’ perempuan. Hal yang perlu di tekankan adalah optimalisasi potensi perempuan, karena setiap orang memiliki filsafat hidup yang dijalankan setiap hari. Filsafat Pendidikan Perempuan yang dimaksud berusaha menggali hakikat perempuan yang sebenarnya dan memposisikan perempuan pada tempat yang seharusnya.","PeriodicalId":32378,"journal":{"name":"Jurnal Tarbiyatuna","volume":"8 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"79168852","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-07-13DOI: 10.31603/tarbiyatuna.v9i1.2068
Ari Fajar Isbakhi
Kemajuan suatu bangsa sangat tergantung kepada karakter seseorang, hal itu perlu diperhatikan secara komprehensif baik oleh keluarga,guru maupun masyarakat yang tinggal disuatu tempat. Maka dari itu penulis memaparkan pembudayaan agama dalam pembentukan karakter siswa yang bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk pembudayaan agama dan sekaligus mengetahui faktor pendukung serta penghambat dalam menerapkan pembudayaan agama di sekolah. Karena pembudayaan atau pembiasaan agama sangat penting pengaruhnya dalam pembentukan karakter siswa, salah satunya siswa menjadi lebih disiplin dalam segala kegiatan,terutama dalam hal Ibadah, disiplin ilmu dan lain sebagainya. Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian field research yang bersifat kualitatif. Hasil dari penelitian ini mampu memotivasi para guru dalam memberikan perhatian kepada siswa untuk lebih mengenal akan Tuhannya dan sekaligus membiasakan siswa untuk berprilaku sesuai dengan ajaran Agama.
{"title":"Pembentukan Karakter Melalui Pembudayaan Agama","authors":"Ari Fajar Isbakhi","doi":"10.31603/tarbiyatuna.v9i1.2068","DOIUrl":"https://doi.org/10.31603/tarbiyatuna.v9i1.2068","url":null,"abstract":"Kemajuan suatu bangsa sangat tergantung kepada karakter seseorang, hal itu perlu diperhatikan secara komprehensif baik oleh keluarga,guru maupun masyarakat yang tinggal disuatu tempat. Maka dari itu penulis memaparkan pembudayaan agama dalam pembentukan karakter siswa yang bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk pembudayaan agama dan sekaligus mengetahui faktor pendukung serta penghambat dalam menerapkan pembudayaan agama di sekolah. Karena pembudayaan atau pembiasaan agama sangat penting pengaruhnya dalam pembentukan karakter siswa, salah satunya siswa menjadi lebih disiplin dalam segala kegiatan,terutama dalam hal Ibadah, disiplin ilmu dan lain sebagainya. Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian field research yang bersifat kualitatif. Hasil dari penelitian ini mampu memotivasi para guru dalam memberikan perhatian kepada siswa untuk lebih mengenal akan Tuhannya dan sekaligus membiasakan siswa untuk berprilaku sesuai dengan ajaran Agama.","PeriodicalId":32378,"journal":{"name":"Jurnal Tarbiyatuna","volume":"281 ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-07-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"72535801","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-07-13DOI: 10.31603/tarbiyatuna.v9i1.2062
Hermawan Hermawan
Hasil Penelitian yang telah dilakukan oleh berbagai lembaga menunjukkan tindak pidana korupsi di Indonesia termasuk yang paling tinggi. Bahkan salah satu aspek yang memalukan adalah mayoritas penduduk Indonesia adalah muslim. Peristiwa tersebut kadang memunculkan pertanyaan yang menggelitik, manakah yang salah? nilai-nilai Agama Islam atau pemeluk Agamanya?, tentu jawabannya adalah pemeluk Agama Islam yang belum memahami Islam secara universal, atau hanya memahami nilai-nilai Agama Islam cukup dengan kognitif saja tanpa menghiraukan aspek afektif dan psikomotorik. Salah satu cara yang ditempuh untuk menurunkan angka tindak pidana korupsi adalah lewat pendidikan, entah itu pendidikan karakter dan Agama, pendidikan anti korupsi dan sebagainya. Dari sinilah penulis tertarik untuk menyampaikan hasil pemikirannya berbasis analisis teks terkait dengan kebijakan-kebijakan Pendidikan Agama Islam dalam meminimalisir tindak pidana korupsi yang telah dilakukan di Indonesia. Setelah diteliti secara teks setidaknya ada tiga kebijakan yaitu: 1) Revitalisasi Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, 2) Internalisasi Pendidikan Karakter dan Antikorupsi, dan 3) Optimalisasi peran pemerintah dan masyarakat.
{"title":"Kebijakan-Kebijakan Pendidikan Agama Islam Dalam Memberantas Korupsi","authors":"Hermawan Hermawan","doi":"10.31603/tarbiyatuna.v9i1.2062","DOIUrl":"https://doi.org/10.31603/tarbiyatuna.v9i1.2062","url":null,"abstract":"Hasil Penelitian yang telah dilakukan oleh berbagai lembaga menunjukkan tindak pidana korupsi di Indonesia termasuk yang paling tinggi. Bahkan salah satu aspek yang memalukan adalah mayoritas penduduk Indonesia adalah muslim. Peristiwa tersebut kadang memunculkan pertanyaan yang menggelitik, manakah yang salah? nilai-nilai Agama Islam atau pemeluk Agamanya?, tentu jawabannya adalah pemeluk Agama Islam yang belum memahami Islam secara universal, atau hanya memahami nilai-nilai Agama Islam cukup dengan kognitif saja tanpa menghiraukan aspek afektif dan psikomotorik. Salah satu cara yang ditempuh untuk menurunkan angka tindak pidana korupsi adalah lewat pendidikan, entah itu pendidikan karakter dan Agama, pendidikan anti korupsi dan sebagainya. Dari sinilah penulis tertarik untuk menyampaikan hasil pemikirannya berbasis analisis teks terkait dengan kebijakan-kebijakan Pendidikan Agama Islam dalam meminimalisir tindak pidana korupsi yang telah dilakukan di Indonesia. Setelah diteliti secara teks setidaknya ada tiga kebijakan yaitu: 1) Revitalisasi Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, 2) Internalisasi Pendidikan Karakter dan Antikorupsi, dan 3) Optimalisasi peran pemerintah dan masyarakat.","PeriodicalId":32378,"journal":{"name":"Jurnal Tarbiyatuna","volume":"631 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-07-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"83924816","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-07-13DOI: 10.31603/TARBIYATUNA.V9I1.2063
Abdul Chabib
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendapatkan gambaran secara umum tentang manajemen pengembangan MGMP bahasa Arab MTs Propinsi DIY terkait dengan pengembangan organisasi, kegiatan dan program, sumber daya manusia, sarana prasarana, pembiayaan, pengelolaan, serta pemantauan dan evaluasi. Kemudian apa saja yang menjadi problematika dalam pengembangan MGMP, serta langkah-langkah apa yang telah dilakukan oleh para pengurus MGMP bahasa Arab MTs Propinsi DIY. Teori yang digunakan dalam pisau analis tersebut yaitu; teori manajemen SDM, teori pengembangan SDM, pengembangan Organisasi,pemecahan masalah, dan pedoman standar MGMP bahasa Arab MTs. Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus, dan mengambil subjek penelitian di MGMP Propinsi DIY. Pengumpulan data dilakukan dengan dokumentasi, observasi dan wawancara. Adapun analisis data dilakukan dengan cara mengumpulkan, menyajikan, mereduksi, dan menarik kesimpulan dari pengembangan MGMP bahasa Arab MTs Propinsi DIY . Adapun hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa :MGMP bahasa Arab MTs Propinsi DIY sudah memiliki struktur organisasi yang mandiri, sehingga berdampak pada pengembangan program dan kegiatan, SDM, pembiayaan, pengelolaan dan pemantauan serta evaluasi., dengan harapan MGMP bisa menaungi semua kebutuhan guru bahasa Arab, sehingga peran seorang guru bisa dirasakan dan bisa mempengarui pembelajaran pendidikan bahasa Arab yang ada dilingkungan sekolah nya masing-masing di semua MTs dilingkungan KemenagPropinsi DIY
{"title":"Manajemen Pengembangan MGMP Bahasa Arab Madrasah Tsanawiyah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta","authors":"Abdul Chabib","doi":"10.31603/TARBIYATUNA.V9I1.2063","DOIUrl":"https://doi.org/10.31603/TARBIYATUNA.V9I1.2063","url":null,"abstract":"Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendapatkan gambaran secara umum tentang manajemen pengembangan MGMP bahasa Arab MTs Propinsi DIY terkait dengan pengembangan organisasi, kegiatan dan program, sumber daya manusia, sarana prasarana, pembiayaan, pengelolaan, serta pemantauan dan evaluasi. Kemudian apa saja yang menjadi problematika dalam pengembangan MGMP, serta langkah-langkah apa yang telah dilakukan oleh para pengurus MGMP bahasa Arab MTs Propinsi DIY. Teori yang digunakan dalam pisau analis tersebut yaitu; teori manajemen SDM, teori pengembangan SDM, pengembangan Organisasi,pemecahan masalah, dan pedoman standar MGMP bahasa Arab MTs. Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus, dan mengambil subjek penelitian di MGMP Propinsi DIY. Pengumpulan data dilakukan dengan dokumentasi, observasi dan wawancara. Adapun analisis data dilakukan dengan cara mengumpulkan, menyajikan, mereduksi, dan menarik kesimpulan dari pengembangan MGMP bahasa Arab MTs Propinsi DIY . Adapun hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa :MGMP bahasa Arab MTs Propinsi DIY sudah memiliki struktur organisasi yang mandiri, sehingga berdampak pada pengembangan program dan kegiatan, SDM, pembiayaan, pengelolaan dan pemantauan serta evaluasi., dengan harapan MGMP bisa menaungi semua kebutuhan guru bahasa Arab, sehingga peran seorang guru bisa dirasakan dan bisa mempengarui pembelajaran pendidikan bahasa Arab yang ada dilingkungan sekolah nya masing-masing di semua MTs dilingkungan KemenagPropinsi DIY","PeriodicalId":32378,"journal":{"name":"Jurnal Tarbiyatuna","volume":"57-58 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-07-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"82727886","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}