Pemrograman Web merupakan mata pelajaran wajib bagi SMK kompetensi RPL, supaya mereka mempunyai bekal pengetahuan, ketrampilan dan keahlian yang memadai untuk diterapkan dalam dunia usaha dan industri. Namun dalam kenyataannya proses pembelajaran yang dilakukan masih komunikasi satu arah, menggunakan metode ceramah, menggunakan modul dan jobsheet. Penelitian ini bertujuan menghasilkan produk multimedia pembelajaran interaktif pemrograman web yang valid digunakan dalam mata pelajaran Pemrograman Web, dimana siswa bisa belajar secara mandiri dan tidak membosankan karena adanya interaksi melalui video pembelajaran, animasi, gambar, link materi di internet serta soal interaktif sehingga pembelajaran bisa menyenangkan. Model pengembangan Mulimedia Interaktif ini menggunakan model Lee dan Owens. Produk Multimedia Interaktif ini telah divalidasi oleh ahli materi/isi, ahli media serta telah diujikan kepada siswa dengan hasil validasi ahli isi 95,5%, validasi ahli media 92%, uji satu satu (perorangan) 95,5%, uji kelompok kecil 94,4% dan uji kelompok besar 94,5%. Berdasarkan validasi dan uji coba yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa Multimedia Pembelajaran Interakrif Pemrograman Web valid dan layak digunakan sebagai media dalam proses pembelajaran.
{"title":"Pengembangan Multimedia Pembelajaran pada Mata Pelajaran Pemrograman Web untuk Siswa Sekolah Menengah Kejuruan","authors":"Leni Kristiana Dewi, Mustaji, A. N. Fatirul","doi":"10.21067/jip.v11i2.5305","DOIUrl":"https://doi.org/10.21067/jip.v11i2.5305","url":null,"abstract":"Pemrograman Web merupakan mata pelajaran wajib bagi SMK kompetensi RPL, supaya mereka mempunyai bekal pengetahuan, ketrampilan dan keahlian yang memadai untuk diterapkan dalam dunia usaha dan industri. Namun dalam kenyataannya proses pembelajaran yang dilakukan masih komunikasi satu arah, menggunakan metode ceramah, menggunakan modul dan jobsheet. Penelitian ini bertujuan menghasilkan produk multimedia pembelajaran interaktif pemrograman web yang valid digunakan dalam mata pelajaran Pemrograman Web, dimana siswa bisa belajar secara mandiri dan tidak membosankan karena adanya interaksi melalui video pembelajaran, animasi, gambar, link materi di internet serta soal interaktif sehingga pembelajaran bisa menyenangkan. Model pengembangan Mulimedia Interaktif ini menggunakan model Lee dan Owens. Produk Multimedia Interaktif ini telah divalidasi oleh ahli materi/isi, ahli media serta telah diujikan kepada siswa dengan hasil validasi ahli isi 95,5%, validasi ahli media 92%, uji satu satu (perorangan) 95,5%, uji kelompok kecil 94,4% dan uji kelompok besar 94,5%. Berdasarkan validasi dan uji coba yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa Multimedia Pembelajaran Interakrif Pemrograman Web valid dan layak digunakan sebagai media dalam proses pembelajaran.","PeriodicalId":32418,"journal":{"name":"Jurnal Inspirasi Pendidikan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43282477","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
In phonology, students will be familiar with phonetics which is specifically emphasize phonetics’ articulation and the sound. This study used Research and Development method. Researchers developed Interactive Multimedia Power Point Presentation (IMPPT) which can be used to teach phonetics. There are some stages done to develop IMPPT. Those stages are need analysis, data collection, product design and validation, and product testing. Product testing was also carried out as a consideration for the next steps. If the result was not satisfied, the researcher revised the design to obtain the final product. There were three aspects concerned as criteria of IMPPT, namely visual aspect, audio aspect, and material aspect. Those three aspects were validated based on assessment rubrics made by researcher. The range in the rubric is 1-5. The visual aspect showed the highest percentage, in which it was 35%. The second highest percentage was audio aspect. In material aspect, the total score was 23 (32%).
{"title":"Pengembangan Interactive Multimedia Power Point Presentation (IMPPT) untuk Pengajaran Phonetics","authors":"Ike Dian Puspita Sari, Indrawati Pusparini","doi":"10.21067/jip.v10i1.4200","DOIUrl":"https://doi.org/10.21067/jip.v10i1.4200","url":null,"abstract":"In phonology, students will be familiar with phonetics which is specifically emphasize phonetics’ articulation and the sound. This study used Research and Development method. Researchers developed Interactive Multimedia Power Point Presentation (IMPPT) which can be used to teach phonetics. There are some stages done to develop IMPPT. Those stages are need analysis, data collection, product design and validation, and product testing. Product testing was also carried out as a consideration for the next steps. If the result was not satisfied, the researcher revised the design to obtain the final product. There were three aspects concerned as criteria of IMPPT, namely visual aspect, audio aspect, and material aspect. Those three aspects were validated based on assessment rubrics made by researcher. The range in the rubric is 1-5. The visual aspect showed the highest percentage, in which it was 35%. The second highest percentage was audio aspect. In material aspect, the total score was 23 (32%).","PeriodicalId":32418,"journal":{"name":"Jurnal Inspirasi Pendidikan","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-05-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45197547","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tujuan penelitian ini adalah 1) Menjadi media atau model pembelajaran yang dapat digunakan untuk pembelajaran pendidikan jasmani, 2)Melalui media pembelajaran Outbond diharapkan mampu meningkatkan kompetensi kebugaran jasmani siswa. Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah jenis penelitian pengembangan (Research and Development (R&D). tahapan penelitian meliputi a) Analisis Kebutuhan, b)Penelitian awal dan pengumpulan informasi, c)Perencanaan pengembangan, d)Pengembangan produk awal, d)Uji lapangan awal (validasi ahli), e)Revisi I, f)Uji coba kelompok kecil, g)Revisi II, h)Uji coba kelompok besar, i)Desiminasi dan implementasi. Berdasarkan hasil penelitian uji tahap kedua didapatkan bahwa hasil perhitungan persentase klasifikasi tingkat kesegaran jasmani siswa dan nilai rata-rata perolehan tes kesegaran jasmani siswa sebesar 11,67 yang apabila di masukkan dalam tabel norma penilaian kesegaran jasmani maka secara umum terlihat bahwa tingkat kesegaran jasmani siswa kelas V SDN Terpadu Madani masih berklasifikasi sedang, namun apabila dilihat jumlah siswa yang berklasifikasi kesegaran jasmani baik telah banyak mengalami perubahan. Sehingga model pembelajaran outbound yang dikembangkan telah baik dan dapat di gunakan dalam pengembangan tingkat kesegaran jasmani siswa.
{"title":"Pengembangan Model Pembelajaran Outbound pada Pendidikan Jasmani dalam Meningkatkan Kesegaran Jasmani Siswa","authors":"Humaedi Humaedi, Hendra Iskandar, Ikhwan Abduh","doi":"10.21067/jip.v9i2.3325","DOIUrl":"https://doi.org/10.21067/jip.v9i2.3325","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah 1) Menjadi media atau model pembelajaran yang dapat digunakan untuk pembelajaran pendidikan jasmani, 2)Melalui media pembelajaran Outbond diharapkan mampu meningkatkan kompetensi kebugaran jasmani siswa. Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah jenis penelitian pengembangan (Research and Development (R&D). tahapan penelitian meliputi a) Analisis Kebutuhan, b)Penelitian awal dan pengumpulan informasi, c)Perencanaan pengembangan, d)Pengembangan produk awal, d)Uji lapangan awal (validasi ahli), e)Revisi I, f)Uji coba kelompok kecil, g)Revisi II, h)Uji coba kelompok besar, i)Desiminasi dan implementasi. Berdasarkan hasil penelitian uji tahap kedua didapatkan bahwa hasil perhitungan persentase klasifikasi tingkat kesegaran jasmani siswa dan nilai rata-rata perolehan tes kesegaran jasmani siswa sebesar 11,67 yang apabila di masukkan dalam tabel norma penilaian kesegaran jasmani maka secara umum terlihat bahwa tingkat kesegaran jasmani siswa kelas V SDN Terpadu Madani masih berklasifikasi sedang, namun apabila dilihat jumlah siswa yang berklasifikasi kesegaran jasmani baik telah banyak mengalami perubahan. Sehingga model pembelajaran outbound yang dikembangkan telah baik dan dapat di gunakan dalam pengembangan tingkat kesegaran jasmani siswa.","PeriodicalId":32418,"journal":{"name":"Jurnal Inspirasi Pendidikan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48216315","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tujuan penelitian ini secara umum untuk mendeskripsikan kemampuan berfikir kritis dan motivasi berprestasi mahasiswa. Kegiatan pembelajaran IPS di kelas belum dapat melatihkan dan mengukurnya dengan kemampuan berpikir kritis, dan motivasi berprestasi dengan tepat. Instrumen yang digunakan diadaptasi dari tes terstandar berpikir kritis yaitu Illinois CriticaL Thinking Essay dan angket motivasi berprestasi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Sampel pada penelitian ini adalah kelas A, B dan C PGSD FKIP Universitas Tadulako angkatan 2017 yang berjumlah 132 mahasiswa tahun akademik 2017/2018. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kritis rata-rata mahasiswa kelas A sebesar 45% kemudian untuk kelas B sebesar 39,7% dan kelas C sebesar 40,7%. Profil keterampilan berpikir kritis mahasiswa pada kelas A berdasarkan kriteria tinggi sebesar 22,7%, sedang 70,4% dan rendah 6,8%. Keterampilan berpikir kritis mahasiswa di kelas B dengan kriteria tinggi 13,6%, sedang 72,7%, rendah 13,6%, sedangkan di kelas C mahasiswa dengan kriteria tinggi 20,4%, sedang 72,7% dan rendah sebesar 6,8%. Gambaran motivasi berprestasi mahasiswa berdasarkan hasil angket menunjukkan bahwa motivasi belajar tertinggi adalah di kelas A sebesar 84%, kelas C 68% dan kelas B 59%.
{"title":"Potret Keterampilan Berpikir Kritis dan Motivasi Berprestasi Mahasiswa PGSD Universitas Tadulako","authors":"Arif Firmansyah, Rizal Rizal","doi":"10.21067/jip.v9i2.3323","DOIUrl":"https://doi.org/10.21067/jip.v9i2.3323","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini secara umum untuk mendeskripsikan kemampuan berfikir kritis dan motivasi berprestasi mahasiswa. Kegiatan pembelajaran IPS di kelas belum dapat melatihkan dan mengukurnya dengan kemampuan berpikir kritis, dan motivasi berprestasi dengan tepat. Instrumen yang digunakan diadaptasi dari tes terstandar berpikir kritis yaitu Illinois CriticaL Thinking Essay dan angket motivasi berprestasi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Sampel pada penelitian ini adalah kelas A, B dan C PGSD FKIP Universitas Tadulako angkatan 2017 yang berjumlah 132 mahasiswa tahun akademik 2017/2018. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kritis rata-rata mahasiswa kelas A sebesar 45% kemudian untuk kelas B sebesar 39,7% dan kelas C sebesar 40,7%. Profil keterampilan berpikir kritis mahasiswa pada kelas A berdasarkan kriteria tinggi sebesar 22,7%, sedang 70,4% dan rendah 6,8%. Keterampilan berpikir kritis mahasiswa di kelas B dengan kriteria tinggi 13,6%, sedang 72,7%, rendah 13,6%, sedangkan di kelas C mahasiswa dengan kriteria tinggi 20,4%, sedang 72,7% dan rendah sebesar 6,8%. Gambaran motivasi berprestasi mahasiswa berdasarkan hasil angket menunjukkan bahwa motivasi belajar tertinggi adalah di kelas A sebesar 84%, kelas C 68% dan kelas B 59%.","PeriodicalId":32418,"journal":{"name":"Jurnal Inspirasi Pendidikan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47711128","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis kesiapan sekolah dalam implementasi Kurikulum 2013 di sekolah dasar di Kota Palu. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan desain studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan metode kuisioner dengan teknik analisis data deskriptif persentase. Keabsahan data penelitian ini menggunakan triangulasi sumber dan teknik. Penelitian ini dilaksanakan pada sepuluh sekolah di kota Palu yaitu lima sekolah di Kecamatan Palu Barat dan lima sekolah di Palu timur. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 53 guru dan 42 siswa. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kesiapan sekolah dalam melaksanakan kurikulum 2013 adalah sebagai berikut: 1) Kesiapan guru dalam melaksanakan kurikulum 2013 sudah berjalan dengan baik melihat dari hasil persentase yang tinggi yaitu 79,40% dengan kategori tinggi. 2) Kesiapan siswa dalam melaksanakan kurikulum 2013 sudah berjalan dengan baik melihat dari hasil persentase yang tinggi yaitu 75,25% dengan kategori tinggi. 3) Kesiapan sarana prasarana dalam melaksanakan kurikulum 2013 sudah berjalan dengan baik melihat dari hasil persentase yang sangat tinggi yaitu 73,25% dengan kategori tinggi. 4) Kesiapan kepala sekolah dalam melaksanakan kurikulum 2013 sudah berjalan dengan baik melihat dari hasil persentase yang tinggi yaitu 80,50% dengan kategori tinggi. 5) Kesiapan buku guru dan buku siswa dalam melaksanakan kurikulum 2013 sudah berjalan dengan baik melihat dari hasil persentase yang sangat tinggi yaitu 87,7% % dengan kategori sangat tinggi
{"title":"Kesiapan Sekolah dalam Mengimplementasikan Kurikulum 2013 (Studi Kasus di Beberapa SD di Kecamatan Palu Barat dan Palu Timur Kota Palu)","authors":"Abdul Rahman, S. Bahar","doi":"10.21067/jip.v9i2.3324","DOIUrl":"https://doi.org/10.21067/jip.v9i2.3324","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis kesiapan sekolah dalam implementasi Kurikulum 2013 di sekolah dasar di Kota Palu. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan desain studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan metode kuisioner dengan teknik analisis data deskriptif persentase. Keabsahan data penelitian ini menggunakan triangulasi sumber dan teknik. Penelitian ini dilaksanakan pada sepuluh sekolah di kota Palu yaitu lima sekolah di Kecamatan Palu Barat dan lima sekolah di Palu timur. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 53 guru dan 42 siswa. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kesiapan sekolah dalam melaksanakan kurikulum 2013 adalah sebagai berikut: 1) Kesiapan guru dalam melaksanakan kurikulum 2013 sudah berjalan dengan baik melihat dari hasil persentase yang tinggi yaitu 79,40% dengan kategori tinggi. 2) Kesiapan siswa dalam melaksanakan kurikulum 2013 sudah berjalan dengan baik melihat dari hasil persentase yang tinggi yaitu 75,25% dengan kategori tinggi. 3) Kesiapan sarana prasarana dalam melaksanakan kurikulum 2013 sudah berjalan dengan baik melihat dari hasil persentase yang sangat tinggi yaitu 73,25% dengan kategori tinggi. 4) Kesiapan kepala sekolah dalam melaksanakan kurikulum 2013 sudah berjalan dengan baik melihat dari hasil persentase yang tinggi yaitu 80,50% dengan kategori tinggi. 5) Kesiapan buku guru dan buku siswa dalam melaksanakan kurikulum 2013 sudah berjalan dengan baik melihat dari hasil persentase yang sangat tinggi yaitu 87,7% % dengan kategori sangat tinggi","PeriodicalId":32418,"journal":{"name":"Jurnal Inspirasi Pendidikan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42176513","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
The application of learning in schools emphasizes students get knowledge from their experience directly. Most of the graduates of vocational students do not go to college but the desire or interest of students for entrepreneurship is very low, therefore schools must equip students with life skills to prepare them to face life after they graduate from school. The problem of this study is how to approach the application of biointrenrenship learning to vocational students to improve life skills and interest in student entrepreneurship. This research is a research development (R & D). Development of learning oriented bioentrepreneurship and tested experimental class. Data was taken by observation, questionnaire and test. Data analysis method used descriptive percentage of life skills scores and questionnaires then analyzed by paired samples test. From the results of the study, there was an increase in interest in entrepreneurship and life skills of students before and after the application of bio-entrepreneurship learning.
{"title":"Penerapan Pembelajaran Bioentrepreneurship untuk Meningkatkan Life Skills dan Minat Wirausaha Siswa SMK","authors":"Deden Ibnu Aqil, Adeng Hudaya, Zainal Arifin","doi":"10.21067/jip.v9i2.3479","DOIUrl":"https://doi.org/10.21067/jip.v9i2.3479","url":null,"abstract":"The application of learning in schools emphasizes students get knowledge from their experience directly. Most of the graduates of vocational students do not go to college but the desire or interest of students for entrepreneurship is very low, therefore schools must equip students with life skills to prepare them to face life after they graduate from school. The problem of this study is how to approach the application of biointrenrenship learning to vocational students to improve life skills and interest in student entrepreneurship. This research is a research development (R & D). Development of learning oriented bioentrepreneurship and tested experimental class. Data was taken by observation, questionnaire and test. Data analysis method used descriptive percentage of life skills scores and questionnaires then analyzed by paired samples test. From the results of the study, there was an increase in interest in entrepreneurship and life skills of students before and after the application of bio-entrepreneurship learning.","PeriodicalId":32418,"journal":{"name":"Jurnal Inspirasi Pendidikan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48888740","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Geometri merupakan cabang ilmu matematika yang penting dan dipelajari mulai dari usia dini sampai tingkat perguruan tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesalahan mahasiswa pendidikan matematika dalam menyelesaikan soal geometri. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif jenis penelitian deskriptif dengan analisis kesalahan yang didasarkan pada tahapan Polya. Subyek penelitian ini adalah 22 mahasiswa pendidikan matematika Universitas Kanjuruhan Malang angkatan 2016 dengan prosedur pengumpulan data melalui tes. Hasil penelitian menunjukkan 10 mahasiswa berkemampuan matematika yang baik, memiliki kesalahan: penyimpulan jawaban kurang sesuai yang dikehendaki soal ditandai dengan kurang menuliskan satuan pengukuran, salah proses perhitungan serta menggunakan rumus yang salah. Pada 4 mahasiswa berkemampuan sedang, kesalahan yang terjadi adalah kurang paham maksud soal sehingga sebagian informasi saja yang dapat digunakan, kurang bisa dalam mengaitkan informasi dengan rumus geometri yang akan digunakan yang mengakibatkan kesalahan perhitungan dan penyimpulan. 8 mahasiswa dengan kemampuan kurang, memiliki kesalahan: tidak memahami maksud soal, tidak bisa membuat ilustrasi geometri sehingga salah dalam pemilihan rumus geometri sampai pada langkah penyimpulan.
{"title":"Analisis Kesalahan Mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Kanjuruhan Malang dalam Menyelesaikan Soal Geometri","authors":"Y. Pranyata","doi":"10.21067/jip.v9i2.3414","DOIUrl":"https://doi.org/10.21067/jip.v9i2.3414","url":null,"abstract":"Geometri merupakan cabang ilmu matematika yang penting dan dipelajari mulai dari usia dini sampai tingkat perguruan tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesalahan mahasiswa pendidikan matematika dalam menyelesaikan soal geometri. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif jenis penelitian deskriptif dengan analisis kesalahan yang didasarkan pada tahapan Polya. Subyek penelitian ini adalah 22 mahasiswa pendidikan matematika Universitas Kanjuruhan Malang angkatan 2016 dengan prosedur pengumpulan data melalui tes. Hasil penelitian menunjukkan 10 mahasiswa berkemampuan matematika yang baik, memiliki kesalahan: penyimpulan jawaban kurang sesuai yang dikehendaki soal ditandai dengan kurang menuliskan satuan pengukuran, salah proses perhitungan serta menggunakan rumus yang salah. Pada 4 mahasiswa berkemampuan sedang, kesalahan yang terjadi adalah kurang paham maksud soal sehingga sebagian informasi saja yang dapat digunakan, kurang bisa dalam mengaitkan informasi dengan rumus geometri yang akan digunakan yang mengakibatkan kesalahan perhitungan dan penyimpulan. 8 mahasiswa dengan kemampuan kurang, memiliki kesalahan: tidak memahami maksud soal, tidak bisa membuat ilustrasi geometri sehingga salah dalam pemilihan rumus geometri sampai pada langkah penyimpulan.","PeriodicalId":32418,"journal":{"name":"Jurnal Inspirasi Pendidikan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46942550","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
This research aims to investigate the influence of problem-based learning on creative thinking, the influence of discovery learning to creative thinking, and the simultaneous influence of problem-based learning and discovery learning to creative thinking. This research is explanatory with the processing and discussion of data using quantitative analysis technique. This research will be conducted at SMA Negeri 1 Rote Barat Daya, which is located in Oetefu Hamlet, Rote Barat Daya District, Rote Ndao Regency, East Nusa Tenggara province. The respondents involved in this study amounted to 88 high school students. The questionnaire used was adapted from a problem-based learning environment, inventory discovery of learning, and Torrance test of Creative Thinking (TTCT). The results showed that problem-based learning has no significant influence on creative thinking, discovery Learning has a positive and significant influence on creative thinking, and simultaneous testing of problem-based learning and discovery learning has no significant influence on the creative thinking of SMA Negeri 1 Rote Barat Daya.
本研究旨在探讨基于问题的学习对创造性思维的影响,发现性学习对创造性思考的影响,以及基于问题的教学和发现性学习同时对创造性思维产生的影响。本研究通过使用定量分析技术对数据进行处理和讨论来进行解释。本研究将在SMA Negeri 1 Rote Barat Daya进行,该机构位于东努沙登加拉省Rote Ndao县Rote Barat-Daya区Oetefu Hamlet。参与这项研究的受访者共有88名高中生。所使用的问卷改编自基于问题的学习环境、学习的清单发现和创造性思维的托伦斯测试(TTCT)。结果表明,基于问题的学习对创造性思维没有显著影响,发现学习对创造性思考有积极而显著的影响,基于问题学习和发现学习的同时测试对SMA Negeri 1 Rote Barat Daya的创造性思维没有显着影响。
{"title":"Problem Based Learning dan Discovery Learning Sebagai Prediktor Berpikir Kreatif","authors":"Martina Dewi Lengo, Jolis Joskar Anderias Djami","doi":"10.21067/jip.v9i2.3360","DOIUrl":"https://doi.org/10.21067/jip.v9i2.3360","url":null,"abstract":"This research aims to investigate the influence of problem-based learning on creative thinking, the influence of discovery learning to creative thinking, and the simultaneous influence of problem-based learning and discovery learning to creative thinking. This research is explanatory with the processing and discussion of data using quantitative analysis technique. This research will be conducted at SMA Negeri 1 Rote Barat Daya, which is located in Oetefu Hamlet, Rote Barat Daya District, Rote Ndao Regency, East Nusa Tenggara province. The respondents involved in this study amounted to 88 high school students. The questionnaire used was adapted from a problem-based learning environment, inventory discovery of learning, and Torrance test of Creative Thinking (TTCT). The results showed that problem-based learning has no significant influence on creative thinking, discovery Learning has a positive and significant influence on creative thinking, and simultaneous testing of problem-based learning and discovery learning has no significant influence on the creative thinking of SMA Negeri 1 Rote Barat Daya.","PeriodicalId":32418,"journal":{"name":"Jurnal Inspirasi Pendidikan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"49143221","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-06-17DOI: 10.35880/INSPIRASI.V10I1.72
Suryana Suryana
Studi yang disajikan dalam makalah ini menganalisis perubahan yang menjadikan organisasi siap untuk menghadapi permasalahan yang kompleks, penelitian ini bertujuan untuk menyusun kebijakan yang akan dilakukan dengan menyeimbangkan kepentingan organisasi tanpa meninggalkan sumberdaya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif, hasil penelitian menunjukan pemimpin yang efektif sangat diperlukan di era globalisasi. Karakteristik pemimpin yang dapat merealisasikan visi menjadi kenyataan, memilik perspektif jangka panjang, dapat mengembangkan bawahan, inovatif, kreatif, memiliki kecerdasan emosi dan karakteristik lainnya merupakan sesuatu yang menentukan suksesnya pemimpin untuk bisa bersaing di era globalisasi.
{"title":"Pentingnya Kecerdasan Emosi bagi Kepemimpinan yang Efektif di Era Milenial Revolusi 4.0.","authors":"Suryana Suryana","doi":"10.35880/INSPIRASI.V10I1.72","DOIUrl":"https://doi.org/10.35880/INSPIRASI.V10I1.72","url":null,"abstract":"Studi yang disajikan dalam makalah ini menganalisis perubahan yang menjadikan organisasi siap untuk menghadapi permasalahan yang kompleks, penelitian ini bertujuan untuk menyusun kebijakan yang akan dilakukan dengan menyeimbangkan kepentingan organisasi tanpa meninggalkan sumberdaya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif, hasil penelitian menunjukan pemimpin yang efektif sangat diperlukan di era globalisasi. Karakteristik pemimpin yang dapat merealisasikan visi menjadi kenyataan, memilik perspektif jangka panjang, dapat mengembangkan bawahan, inovatif, kreatif, memiliki kecerdasan emosi dan karakteristik lainnya merupakan sesuatu yang menentukan suksesnya pemimpin untuk bisa bersaing di era globalisasi.","PeriodicalId":32418,"journal":{"name":"Jurnal Inspirasi Pendidikan","volume":"22 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"81385277","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-06-17DOI: 10.35880/INSPIRASI.V10I1.68
Isye Nuriyah Agindawati
The study presented in this paper analyzes the implementation of public policy oversight. the purpose of supervision is considered effective when in accordance with the principles of supervision. The Research uses secondary data, with descriptive analysis methodology by analyzing data and formulating conclusions. The results of the study indicate that the future examiners should be able to take a more strategic role, to provide recommendations for solutions, for the implementation of better policies, as guardians of development. Abstrak Studi yang disajikan dalam makalah ini menganalisis penyelenggaraan pengawasan kebijakan publik. tujuan pengawasan dianggap efektif manakala sesuai dengan prinsip prinsip pengawasan. Penelitian menggunakan data sekunder, dengan metodologi analisis deskriptif dengan cara menganalisis data dan merumuskan simpulannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemeriksa ke depan seharusnya dapat mengambil peran lebih strategis, untuk memberikan solusi rekomendasi, bagi implementasi kebijakan yang lebih baik, sebagai pengawal pembangunan.
{"title":"Implementasi Kebijakan Publik dari Perspektif Penyelenggaraan Pengawasan","authors":"Isye Nuriyah Agindawati","doi":"10.35880/INSPIRASI.V10I1.68","DOIUrl":"https://doi.org/10.35880/INSPIRASI.V10I1.68","url":null,"abstract":"The study presented in this paper analyzes the implementation of public policy oversight. the purpose of supervision is considered effective when in accordance with the principles of supervision. The Research uses secondary data, with descriptive analysis methodology by analyzing data and formulating conclusions. The results of the study indicate that the future examiners should be able to take a more strategic role, to provide recommendations for solutions, for the implementation of better policies, as guardians of development. Abstrak Studi yang disajikan dalam makalah ini menganalisis penyelenggaraan pengawasan kebijakan publik. tujuan pengawasan dianggap efektif manakala sesuai dengan prinsip prinsip pengawasan. Penelitian menggunakan data sekunder, dengan metodologi analisis deskriptif dengan cara menganalisis data dan merumuskan simpulannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemeriksa ke depan seharusnya dapat mengambil peran lebih strategis, untuk memberikan solusi rekomendasi, bagi implementasi kebijakan yang lebih baik, sebagai pengawal pembangunan.","PeriodicalId":32418,"journal":{"name":"Jurnal Inspirasi Pendidikan","volume":"48 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"91178807","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}