Abstrak : Elektrokimia merupakan konsep aplikatif. Siswa perlu diarahkan mencapai pemahaman agar dapat menjelaskan fenomena korosi dan penyepuhan logam. Karakteristik penyajian representasi submikroskopik yang berbeda antara visualisasi statis (Vis) dan analogi (Log), dapat memberikan pencapaian pemahaman berbeda. Rerata pemahaman siswa Vis lebih tinggi daripada Log, sedangkan rerata terendah pada siswa yang tidak disajikan representasi. Hasil whitney u test dengan menujukkan bahwa keterampilan argumentasi berbeda secara signifikan. Rerata keterampilan argumentasi siswa Log 33,47 lebih tinggi daripada Vis 27,53, tanpa representasi 33,3 lebih tinggi daripada Log 27,7, dan Vis 39,15 lebih tinggi daripada tanpa representasi 21,85. Faktor-faktor selain pemahaman juga mempengaruhi keterampilan argumentasi siswa seperti interaksi antarsiswa, keaktivan dalam kegiatan diskusi, ketertariakan terhadap fenomena elektrokimia, kemampuan menjelaskan fenomena, dan pemahaman terhadap komponen-komponen argumentasi. Kata kunci: visualisasi statis, analogi, keterampilan argumentasi, elektrokimia
{"title":"PENGARUH KARAKTERISTIK REPRESENTASI SUBMIKROSKOPIK TERHADAP KETERAMPILAN ARGUMENTASI SISWA PADA TOPIK ELEKTROKIMIA","authors":"Findiyani Ernawati Asih, Suhadi Ibnu, Suharti Suharti","doi":"10.17977/um026v3i22018p001","DOIUrl":"https://doi.org/10.17977/um026v3i22018p001","url":null,"abstract":"Abstrak : Elektrokimia merupakan konsep aplikatif. Siswa perlu diarahkan mencapai pemahaman agar dapat menjelaskan fenomena korosi dan penyepuhan logam. Karakteristik penyajian representasi submikroskopik yang berbeda antara visualisasi statis (Vis) dan analogi (Log), dapat memberikan pencapaian pemahaman berbeda. Rerata pemahaman siswa Vis lebih tinggi daripada Log, sedangkan rerata terendah pada siswa yang tidak disajikan representasi. Hasil whitney u test dengan menujukkan bahwa keterampilan argumentasi berbeda secara signifikan. Rerata keterampilan argumentasi siswa Log 33,47 lebih tinggi daripada Vis 27,53, tanpa representasi 33,3 lebih tinggi daripada Log 27,7, dan Vis 39,15 lebih tinggi daripada tanpa representasi 21,85. Faktor-faktor selain pemahaman juga mempengaruhi keterampilan argumentasi siswa seperti interaksi antarsiswa, keaktivan dalam kegiatan diskusi, ketertariakan terhadap fenomena elektrokimia, kemampuan menjelaskan fenomena, dan pemahaman terhadap komponen-komponen argumentasi. Kata kunci: visualisasi statis, analogi, keterampilan argumentasi, elektrokimia","PeriodicalId":33201,"journal":{"name":"JPEK Jurnal Pembelajaran Kimia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"49254309","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-12-28DOI: 10.17977/um026v3i22018p019
Dian Novita
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan keterampilan berpikir kritis siswa pada materi Laju Reaksi yang didukung dengan aktivitas siswa selama pembelajaran. Pada pembelajaran ini dilakukan penerapan model pembelajaran Guided Inquiry . Penelitian ini menggunakan metode one group pretest posttest . Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa setelah pembelajaran, keterampilan berpikir kritis siswa tuntas pada semua komponen yang diujikan, yaitu interpretasi, inferensi, analisis dan eksplanasi, dengan rata-rata nilai berturut-turut sebesar 97,14; 100; 54,29 dan 94,28. Aktivitas siswa pada dua pertemuan menunjukkan aktivitas dominan sebesar 97,34% pada pertemuan 1 dan 98,55% pada pertemuan 2 yang mendukung pembelajaran yang melatihkan keterampilan berpikir kritis.
{"title":"KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI LAJU REAKSI DI KELAS XI MIA SMA NEGERI 1 MANYAR","authors":"Dian Novita","doi":"10.17977/um026v3i22018p019","DOIUrl":"https://doi.org/10.17977/um026v3i22018p019","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan keterampilan berpikir kritis siswa pada materi Laju Reaksi yang didukung dengan aktivitas siswa selama pembelajaran. Pada pembelajaran ini dilakukan penerapan model pembelajaran Guided Inquiry . Penelitian ini menggunakan metode one group pretest posttest . Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa setelah pembelajaran, keterampilan berpikir kritis siswa tuntas pada semua komponen yang diujikan, yaitu interpretasi, inferensi, analisis dan eksplanasi, dengan rata-rata nilai berturut-turut sebesar 97,14; 100; 54,29 dan 94,28. Aktivitas siswa pada dua pertemuan menunjukkan aktivitas dominan sebesar 97,34% pada pertemuan 1 dan 98,55% pada pertemuan 2 yang mendukung pembelajaran yang melatihkan keterampilan berpikir kritis.","PeriodicalId":33201,"journal":{"name":"JPEK Jurnal Pembelajaran Kimia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43310314","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-12-28DOI: 10.17977/um026v3i22018p031
Wuryatmo Akhmad Sidik
Abstrak Kemikalia merupakan barang yang sangat penting dalam operational enam laboratorium di lingkungan jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengertahuan Alam (FMIPA) Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED). Kemikalia bersifat reaktif dan mempunyai masa kadaluarsa. Dengan demikian ketua laboratorium dan laboran harus memantau secara ketat jumlah dan kondisi semua semua persediaan kemikalia di laboratoriumnya. Makalah ini menyajikan suatu model manajemen persediaan dan pengendalian persediaan kemikalia yang dapat memenuhi kebutuhan kemikalia di semua laboratorium yang ada dengan biaya yang paling murah juga mengurangi jumlah kemikalia yang kadaluarsa. Kata-kata kunci: model; manajemen; persediaan; control; kemikalia
{"title":"MODEL MANAJEMEN PERSEDIAAN DAN KONTROL KEMIKALIA DI LABORATORIUM KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM, UNIVERITAS JENDERAL SOEDIRMAN","authors":"Wuryatmo Akhmad Sidik","doi":"10.17977/um026v3i22018p031","DOIUrl":"https://doi.org/10.17977/um026v3i22018p031","url":null,"abstract":"Abstrak Kemikalia merupakan barang yang sangat penting dalam operational enam laboratorium di lingkungan jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengertahuan Alam (FMIPA) Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED). Kemikalia bersifat reaktif dan mempunyai masa kadaluarsa. Dengan demikian ketua laboratorium dan laboran harus memantau secara ketat jumlah dan kondisi semua semua persediaan kemikalia di laboratoriumnya. Makalah ini menyajikan suatu model manajemen persediaan dan pengendalian persediaan kemikalia yang dapat memenuhi kebutuhan kemikalia di semua laboratorium yang ada dengan biaya yang paling murah juga mengurangi jumlah kemikalia yang kadaluarsa. Kata-kata kunci: model; manajemen; persediaan; control; kemikalia","PeriodicalId":33201,"journal":{"name":"JPEK Jurnal Pembelajaran Kimia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47915626","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-12-28DOI: 10.17977/UM026V3I22018P010
S. Sutrisno, M. Muchson, Hayuni Retno Widarti, Oktavia Sulistina
Telah terjadi miskonsepi untuk konsep hidrolisis atau konsep sifat keasaman larutan garam pada sebagian besar guru kimia di sekolah menengah, baik SMA maupun SMK di Jawa Timur. Dari sejumlah 49 orang guru, hanya 10 orang (20%) guru yang mampu dengan baik dan benar menjelaskan sifat keasaman larutan garam (NaCl, KBr, NH 4 Cl, dan HCOOK). Sebagai langkah memperbaiki konsep hidrolisis dan untuk mencegah terjadinya miskonsepsi yang dialami dilakukan melalui rekonstruksi miskonsepsi (konsep-salah). Setelah memperoleh rekonstruksi konsep ini, menyadari bahwa Pengetahuan/ Ilmu Kimia merupakan ilmu yang sistematik, menarik, mudah untuk dipelajari dan dibelajarkan . Sebanyak 95% menyatakan ya/yakin , dan yang menyatakan biasa saja/ragu , dan tidak yakin masing-masing 2,5%. Demikian juga, setelah memperoleh kegiatan rekonstruksi konsep ini, peserta (para guru) sadar bahwa terjadi miskonsepsi pada dirinya.
{"title":"MISKONSEPSI SIFAT KEASAMAN LARUTAN GARAM PARA GURU KIMIA DAN REKONSTRUKSI KONSEPTUALNYA","authors":"S. Sutrisno, M. Muchson, Hayuni Retno Widarti, Oktavia Sulistina","doi":"10.17977/UM026V3I22018P010","DOIUrl":"https://doi.org/10.17977/UM026V3I22018P010","url":null,"abstract":"Telah terjadi miskonsepi untuk konsep hidrolisis atau konsep sifat keasaman larutan garam pada sebagian besar guru kimia di sekolah menengah, baik SMA maupun SMK di Jawa Timur. Dari sejumlah 49 orang guru, hanya 10 orang (20%) guru yang mampu dengan baik dan benar menjelaskan sifat keasaman larutan garam (NaCl, KBr, NH 4 Cl, dan HCOOK). Sebagai langkah memperbaiki konsep hidrolisis dan untuk mencegah terjadinya miskonsepsi yang dialami dilakukan melalui rekonstruksi miskonsepsi (konsep-salah). Setelah memperoleh rekonstruksi konsep ini, menyadari bahwa Pengetahuan/ Ilmu Kimia merupakan ilmu yang sistematik, menarik, mudah untuk dipelajari dan dibelajarkan . Sebanyak 95% menyatakan ya/yakin , dan yang menyatakan biasa saja/ragu , dan tidak yakin masing-masing 2,5%. Demikian juga, setelah memperoleh kegiatan rekonstruksi konsep ini, peserta (para guru) sadar bahwa terjadi miskonsepsi pada dirinya.","PeriodicalId":33201,"journal":{"name":"JPEK Jurnal Pembelajaran Kimia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45106562","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-12-28DOI: 10.17977/UM026V3I22018P035
Galuh Febriani, Siti Marfuah, Ridwan Joharmawan
Abstrak : Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi konsep sukar, kesalahan konsep, dan faktor-faktor penyebab kesulitan belajar siswa pada materi hidrolisis garam. Penelitian ini bersifat deskriptif. Subjek penelitian seluruh siswa kelas XI MIA salah satu SMA Negeri di Blitar tahun ajaran 2017/2018. Instrumen penelitian berupa soal tes pilihan ganda beralasan dan angket. Hasil penelitian menunjukkan: (1) konsep sukar terbanyak dan terendah yang dimiliki siswa adalah 54 siswa terbanyak (86%) tersedia pada konsep penentuan sifat ion dalam larutan dengan indikator analisis sifat kation dan anion dalam larutan berdasarkan harga Ka dan Kb, dan 41 siswa terendah (65%) terdapat pada konsep persamaan reaksi hidrolisis garam dengan indikator menentukan persamaan reaksi hidrolisis garam berdasarkan kekuatan asam/basa penyusunnya. (2) Kesalahan konsep yang sering dialami siswa yaitu menganggap sifat ion sama dengan sifat zat asalnya, dan konversikan satuan volume larutan kedalam liter dianggap tidak penting. (3) Faktor-faktor penyebab kesulitan mempelajari dan memahami materi hidrolisis garam adalah faktor internal yang sering dialami siswa yaitu kebiasaan belajar (pendisiplinan diri), sedangkan faktor eksternal yang sering dialami siswa yaitu penjelasan dan respon guru dalam proses pengajaran. Kata kunci: konsep sukar, kesalahan konsep, faktor-faktor penyebab kesulitan belajar, hidrolisis garam Abstract: The purpose of this research was to identify the difficult concepts, misconception, and factors of difficulty learning causes of salt hydrolysis among students in senior high school “X” Blitar. This research was descriptive research. The subject of this research were all students of class XI Science Senior High School “X” in Blitar academic year 2017/2018. The research instrumens in the form of reasoned multiple choice and questionnaire. The result of the study shows that: (1) the highest and lowest difficult concept that students had were the 54 most students (86%) available on the concept of determining ion properties in the solution with an indicator of the analysis of cation and anion properties in solution based on the price of Ka and Kb, and 41 lowest students (65%) is found in the concept of the salt hydrolysis reaction equation with the indicator determining the equation of the salt hydrolysis reaction based on the strength of the constituent acid/base. (2) Misconceptions that are often experienced by students, namely assuming the nature of the ion is the same as the nature of the substance of origin, and converting the unit of volume of the solution into the liter is considered unimportant. (3) Factors that cause difficulties in learning and understanding salt hydrolysis material are internal factors that are often experienced by students, namely learning habits (self-discipline), while external factors are often experienced by students, namely the explanation and response of the teacher in the teaching process. Key words: difficult concepts, mi
{"title":"IDENTIFIKASI KONSEP SUKAR, KESALAHAN KONSEP, DAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KESULITAN BELAJAR HIDROLISIS GARAM SISWA SALAH SATU SMA BLITAR","authors":"Galuh Febriani, Siti Marfuah, Ridwan Joharmawan","doi":"10.17977/UM026V3I22018P035","DOIUrl":"https://doi.org/10.17977/UM026V3I22018P035","url":null,"abstract":"Abstrak : Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi konsep sukar, kesalahan konsep, dan faktor-faktor penyebab kesulitan belajar siswa pada materi hidrolisis garam. Penelitian ini bersifat deskriptif. Subjek penelitian seluruh siswa kelas XI MIA salah satu SMA Negeri di Blitar tahun ajaran 2017/2018. Instrumen penelitian berupa soal tes pilihan ganda beralasan dan angket. Hasil penelitian menunjukkan: (1) konsep sukar terbanyak dan terendah yang dimiliki siswa adalah 54 siswa terbanyak (86%) tersedia pada konsep penentuan sifat ion dalam larutan dengan indikator analisis sifat kation dan anion dalam larutan berdasarkan harga Ka dan Kb, dan 41 siswa terendah (65%) terdapat pada konsep persamaan reaksi hidrolisis garam dengan indikator menentukan persamaan reaksi hidrolisis garam berdasarkan kekuatan asam/basa penyusunnya. (2) Kesalahan konsep yang sering dialami siswa yaitu menganggap sifat ion sama dengan sifat zat asalnya, dan konversikan satuan volume larutan kedalam liter dianggap tidak penting. (3) Faktor-faktor penyebab kesulitan mempelajari dan memahami materi hidrolisis garam adalah faktor internal yang sering dialami siswa yaitu kebiasaan belajar (pendisiplinan diri), sedangkan faktor eksternal yang sering dialami siswa yaitu penjelasan dan respon guru dalam proses pengajaran. Kata kunci: konsep sukar, kesalahan konsep, faktor-faktor penyebab kesulitan belajar, hidrolisis garam Abstract: The purpose of this research was to identify the difficult concepts, misconception, and factors of difficulty learning causes of salt hydrolysis among students in senior high school “X” Blitar. This research was descriptive research. The subject of this research were all students of class XI Science Senior High School “X” in Blitar academic year 2017/2018. The research instrumens in the form of reasoned multiple choice and questionnaire. The result of the study shows that: (1) the highest and lowest difficult concept that students had were the 54 most students (86%) available on the concept of determining ion properties in the solution with an indicator of the analysis of cation and anion properties in solution based on the price of Ka and Kb, and 41 lowest students (65%) is found in the concept of the salt hydrolysis reaction equation with the indicator determining the equation of the salt hydrolysis reaction based on the strength of the constituent acid/base. (2) Misconceptions that are often experienced by students, namely assuming the nature of the ion is the same as the nature of the substance of origin, and converting the unit of volume of the solution into the liter is considered unimportant. (3) Factors that cause difficulties in learning and understanding salt hydrolysis material are internal factors that are often experienced by students, namely learning habits (self-discipline), while external factors are often experienced by students, namely the explanation and response of the teacher in the teaching process. Key words: difficult concepts, mi","PeriodicalId":33201,"journal":{"name":"JPEK Jurnal Pembelajaran Kimia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47912519","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-07-13DOI: 10.17977/UM026V4I12019P051
M. Muchson, Munzil Munzil, Betti Elgavita Winarni, Dwi Agusningtyas
Masalah yang berkaitan dengan praktikum bisa menjadi alasan mengapa siswa tidak dapat memahami kimia dengan baik. Pada dasarnya, dengan melakukan praktikum konfirmatif, siswa menjadi tidak kreatif karena tidak memiliki banyak kesempatan untuk mengeksplorasi percobaan. Selain itu, praktikum di laboratorium nyata tidak menunjang pemahaman konseptual siswa pada tingkat sub-mikroskopis yang merupakan salah satu persyaratan dalam memahami topik kimia seperti asam basa. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan virtual lab berbasis android sebagai sumber belajar bagi siswa SMA pada topik asam basa. Virtual lab dalam penelitian ini dikembangkan dengan mengadaptasi model pengembangan pembelajaran multimedia oleh Lee dan Owens (2004). Tingkat kelayakan virtual lab hasil pengembangan dari segi fungsinya sebagai media pembelajaran berdasarkan hasil penilaian oleh pakar dan pengguna adalah 85,44%; sedangkan dari segi akurasi konsep adalah 84,67%, sehingga virtual lab yang dikembangkan dapat dikategorikan sangat layak untuk diimplementasikan sebagai media pembelajaran. Virtual lab hasil pengembangan diujicoba pada 12 siswa SMA; dan setelah itu mereka diminta untuk memberikan persepsi kuantitatif terhadap virtual lab menggunakan kuesioner dan hasilnya sebesar 89,27%. Hal ini juga mendukung tingkat kelayakan virtual lab sebagai media pembelajaran. Keunggulan virtual lab hasil pengembangan meliputi: (1) dilengkapi dengan pretes untuk mendukung kesiapan siswa sebelum praktikum dan postes untuk mengukur tingkat pencapaian pemahaman siswa setelah menggunakan produk; (2) dilengkapi dengan visualisasi partikulat yang menunjang pemahaman konseptual siswa pada level sub-mikroskopis; (3) dapat digunakan secara linear atau nonlinier dengan memilih menu yang diinginkan; (4) efisiensi alat, bahan dan waktu meskipun simulasi dilakukan sesering yang diinginkan siswa
{"title":"PENGEMBANGAN VIRTUAL LAB BERBASIS ANDROID PADA MATERI ASAM BASA UNTUK SISWA SMA","authors":"M. Muchson, Munzil Munzil, Betti Elgavita Winarni, Dwi Agusningtyas","doi":"10.17977/UM026V4I12019P051","DOIUrl":"https://doi.org/10.17977/UM026V4I12019P051","url":null,"abstract":"Masalah yang berkaitan dengan praktikum bisa menjadi alasan mengapa siswa tidak dapat memahami kimia dengan baik. Pada dasarnya, dengan melakukan praktikum konfirmatif, siswa menjadi tidak kreatif karena tidak memiliki banyak kesempatan untuk mengeksplorasi percobaan. Selain itu, praktikum di laboratorium nyata tidak menunjang pemahaman konseptual siswa pada tingkat sub-mikroskopis yang merupakan salah satu persyaratan dalam memahami topik kimia seperti asam basa. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan virtual lab berbasis android sebagai sumber belajar bagi siswa SMA pada topik asam basa. Virtual lab dalam penelitian ini dikembangkan dengan mengadaptasi model pengembangan pembelajaran multimedia oleh Lee dan Owens (2004). Tingkat kelayakan virtual lab hasil pengembangan dari segi fungsinya sebagai media pembelajaran berdasarkan hasil penilaian oleh pakar dan pengguna adalah 85,44%; sedangkan dari segi akurasi konsep adalah 84,67%, sehingga virtual lab yang dikembangkan dapat dikategorikan sangat layak untuk diimplementasikan sebagai media pembelajaran. Virtual lab hasil pengembangan diujicoba pada 12 siswa SMA; dan setelah itu mereka diminta untuk memberikan persepsi kuantitatif terhadap virtual lab menggunakan kuesioner dan hasilnya sebesar 89,27%. Hal ini juga mendukung tingkat kelayakan virtual lab sebagai media pembelajaran. Keunggulan virtual lab hasil pengembangan meliputi: (1) dilengkapi dengan pretes untuk mendukung kesiapan siswa sebelum praktikum dan postes untuk mengukur tingkat pencapaian pemahaman siswa setelah menggunakan produk; (2) dilengkapi dengan visualisasi partikulat yang menunjang pemahaman konseptual siswa pada level sub-mikroskopis; (3) dapat digunakan secara linear atau nonlinier dengan memilih menu yang diinginkan; (4) efisiensi alat, bahan dan waktu meskipun simulasi dilakukan sesering yang diinginkan siswa","PeriodicalId":33201,"journal":{"name":"JPEK Jurnal Pembelajaran Kimia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-07-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48259981","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-06-23DOI: 10.17977/UM026V3I12018P013
Rusly Hidayah, D. Maharani
Abstrak - Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan buku petunjuk praktikum kimia anorganik yang disertai dengan Material Data Sheet. Untuk mengetahui kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan dari buku petunjuk praktikum yang dikembangkan, maka dilakukan penelitian pengembangan mengacu pada R & D yang dikemukakan oleh Plomp (2010). Data hasil penelitian dianalisis menggunakan statistik deskriptif. Dari hasil analisis diperoleh beberapa temuan sebagai berikut: (1) buku petunjuk praktikum yang dikembangkan telah valid ditinjau dari kriteria isi, kriteria kebahasaan, kriteria penyajian, dan kriteria kegrafikan; (2) buku petunjuk praktikum yang dikembangkan telah praktis ditinjau dari angket respon mahasiswa dan hasil observasi aktivitas mahasiswa; (3) buku petunjuk praktikum yang dikembangkan telah efektif ditinjau dari hasil belajar mahasiswa. Kata kunci: pengembangan, buku petunjuk praktikum, Material Safety Data Sheet. Abstract - The purpose of this research is to develop experimental guidance book for inorganic chemistry with material safety data sheet. Design of development experimental guidance book was R & D by Plomp (2010). Data of the research was analyzed by descriptive statistic. The result of the research were: (1) the experimental guidance book in developing are good in content validity, language validity, presentation validity, and graphic validity; (2) the experimental guidancw book in developing are practice based on university students response and university students activity; (3) the experimental guidance book in developing are efective based on learning outcome. Keywords: development, experimental guidance book, Material Safety Data Sheet .
{"title":"PENGEMBANGAN BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK YANG DISERTAI DENGAN MATERIAL SAFETY DATA SHEET","authors":"Rusly Hidayah, D. Maharani","doi":"10.17977/UM026V3I12018P013","DOIUrl":"https://doi.org/10.17977/UM026V3I12018P013","url":null,"abstract":"Abstrak - Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan buku petunjuk praktikum kimia anorganik yang disertai dengan Material Data Sheet. Untuk mengetahui kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan dari buku petunjuk praktikum yang dikembangkan, maka dilakukan penelitian pengembangan mengacu pada R & D yang dikemukakan oleh Plomp (2010). Data hasil penelitian dianalisis menggunakan statistik deskriptif. Dari hasil analisis diperoleh beberapa temuan sebagai berikut: (1) buku petunjuk praktikum yang dikembangkan telah valid ditinjau dari kriteria isi, kriteria kebahasaan, kriteria penyajian, dan kriteria kegrafikan; (2) buku petunjuk praktikum yang dikembangkan telah praktis ditinjau dari angket respon mahasiswa dan hasil observasi aktivitas mahasiswa; (3) buku petunjuk praktikum yang dikembangkan telah efektif ditinjau dari hasil belajar mahasiswa. Kata kunci: pengembangan, buku petunjuk praktikum, Material Safety Data Sheet. Abstract - The purpose of this research is to develop experimental guidance book for inorganic chemistry with material safety data sheet. Design of development experimental guidance book was R & D by Plomp (2010). Data of the research was analyzed by descriptive statistic. The result of the research were: (1) the experimental guidance book in developing are good in content validity, language validity, presentation validity, and graphic validity; (2) the experimental guidancw book in developing are practice based on university students response and university students activity; (3) the experimental guidance book in developing are efective based on learning outcome. Keywords: development, experimental guidance book, Material Safety Data Sheet .","PeriodicalId":33201,"journal":{"name":"JPEK Jurnal Pembelajaran Kimia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-06-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45884352","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-06-23DOI: 10.17977/UM026V3I12018P006
Sumari Sumari, Ridwan Joharmawan, D. Wulandari, Aman Santoso
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan Study History Sheet ( SHS) pada model pembelajaran Discovery Learning terhadap hasil belajar materi asam dan basa. Penelitian ini menggunakan rancangan Quasi-Eksperimental Design jenis Posttest Only Design . Kelas eksperimen dibelajarkan menggunakan model pembelajaran Discovery Learning dengan SHS , sedangkan kelas kontrol dibelajarkan menggunakan model pembelajaran Discovery Learning tanpa SHS . Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran Discovery Learning dengan SHS lebih tinggi daripada yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran Discovery Learning tanpa SHS dengan nilai sig nifikansi sebesar 0,015.
{"title":"PENGGUNAAN STUDY HISTORY SHEET PADA MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA","authors":"Sumari Sumari, Ridwan Joharmawan, D. Wulandari, Aman Santoso","doi":"10.17977/UM026V3I12018P006","DOIUrl":"https://doi.org/10.17977/UM026V3I12018P006","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan Study History Sheet ( SHS) pada model pembelajaran Discovery Learning terhadap hasil belajar materi asam dan basa. Penelitian ini menggunakan rancangan Quasi-Eksperimental Design jenis Posttest Only Design . Kelas eksperimen dibelajarkan menggunakan model pembelajaran Discovery Learning dengan SHS , sedangkan kelas kontrol dibelajarkan menggunakan model pembelajaran Discovery Learning tanpa SHS . Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran Discovery Learning dengan SHS lebih tinggi daripada yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran Discovery Learning tanpa SHS dengan nilai sig nifikansi sebesar 0,015.","PeriodicalId":33201,"journal":{"name":"JPEK Jurnal Pembelajaran Kimia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-06-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47076873","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-06-23DOI: 10.17977/UM026V3I12018P024
Jafrinta Irma Ruta Astari
Character education is a system of inculcating the values of the character to the school community which includes the components of knowledge, awareness and action to implement those values, both toward God Almighty, self, fellow, environment, and nationality. The role of teachers is very important in character education students. The application of character education in learning chemistry can significantly cultivate the commendable character and behavior of all learners so that the school will can to produce learners who are noble, qualified, skilled and competitive in all fields. The use of interactive online learning media gives effect to higher learning result of chemistry when compared with use of interactive offline.
{"title":"PENGOPTIMALISASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN KIMIA YANG EFEKTIF DAN EFISIEN DENGAN MEDIA INTERAKTIF","authors":"Jafrinta Irma Ruta Astari","doi":"10.17977/UM026V3I12018P024","DOIUrl":"https://doi.org/10.17977/UM026V3I12018P024","url":null,"abstract":"Character education is a system of inculcating the values of the character to the school community which includes the components of knowledge, awareness and action to implement those values, both toward God Almighty, self, fellow, environment, and nationality. The role of teachers is very important in character education students. The application of character education in learning chemistry can significantly cultivate the commendable character and behavior of all learners so that the school will can to produce learners who are noble, qualified, skilled and competitive in all fields. The use of interactive online learning media gives effect to higher learning result of chemistry when compared with use of interactive offline.","PeriodicalId":33201,"journal":{"name":"JPEK Jurnal Pembelajaran Kimia","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-06-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"41993625","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran LC 5E-STAD dengan model pembelajaran LC 5E-TPS pada materi koloid. Rancangan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan eksperimen semu ( Quasy Experimental Design ) . Penelitian ini melibatkan dua kelas sebagai sampel penelitian. Dua kelas yang digunakan dalam penelitian ini merupakan kelas eksperimen. Satu kelas eksperimen diberi perlakuan berupa model pembelajaran LC 5E-STAD dan satu kelas eksperimen lainnya diberi perlakuan berupa model pembelajaran LC 5E-TPS . Instrumen yang digunakan dalam penelitian meliputi instrumen pembelajaran (Silabus, RPP, handout dan LKS) dan instrumen pengukuran (soal ulangan harian dan lembar observasi pembelajaran). Data yang diperoleh berupa penilaian keterlaksanaan proses pembelajaran, nilai afektif, nilai psikomotorik, nilai kuis dan hasil belajar dari ulangan harian Rata-rata hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan LC 5E-TPS adalah 81,71, lebih tinggi dari siswa yang dibelajarkan dengan LC 5E -STAD yaitu sebesar 77,83. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada materi koloid yang dibelajarkan dengan LC 5E- TPS lebih baik dari pada siswa yang dibelajarkan dengan LC 5E -STAD.
本研究旨在确定以平台5E-STAD学习模式与平台上的平台5E-TPS学习模式进行比较的学生学习结果的不同。本研究采用的是伪实验草案。本研究包括两个类作为研究样本。本研究使用的两个类是实验类。一个实验类采用了LC - 5E-STAD学习模式,另一个实验类采用了LC - 5E-TPS学习模式。研究中使用的工具包括学习工具(教学大纲、RPP、讲义和LKS)和测量仪器(日常考试和学习观察表)。从5E- tps (LC - 5E -STAD)中每天平均学习成绩为81.71,比5E -STAD (LC 5E -STAD)学生的学习成绩为77.83分。根据研究结果,可以得出结论,学生在LC 5E- TPS中学习的胶质材料比在LC 5E- stad中学习的学生更好。
{"title":"PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIBELAJARKAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN LC 5E-STAD DAN MODEL LC 5E-TPS","authors":"Dedek Sukarianingsih, Putri Wahyuning Tyas, Endang Budiasih","doi":"10.17977/UM026V3I12018P031","DOIUrl":"https://doi.org/10.17977/UM026V3I12018P031","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran LC 5E-STAD dengan model pembelajaran LC 5E-TPS pada materi koloid. Rancangan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan eksperimen semu ( Quasy Experimental Design ) . Penelitian ini melibatkan dua kelas sebagai sampel penelitian. Dua kelas yang digunakan dalam penelitian ini merupakan kelas eksperimen. Satu kelas eksperimen diberi perlakuan berupa model pembelajaran LC 5E-STAD dan satu kelas eksperimen lainnya diberi perlakuan berupa model pembelajaran LC 5E-TPS . Instrumen yang digunakan dalam penelitian meliputi instrumen pembelajaran (Silabus, RPP, handout dan LKS) dan instrumen pengukuran (soal ulangan harian dan lembar observasi pembelajaran). Data yang diperoleh berupa penilaian keterlaksanaan proses pembelajaran, nilai afektif, nilai psikomotorik, nilai kuis dan hasil belajar dari ulangan harian Rata-rata hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan LC 5E-TPS adalah 81,71, lebih tinggi dari siswa yang dibelajarkan dengan LC 5E -STAD yaitu sebesar 77,83. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada materi koloid yang dibelajarkan dengan LC 5E- TPS lebih baik dari pada siswa yang dibelajarkan dengan LC 5E -STAD.","PeriodicalId":33201,"journal":{"name":"JPEK Jurnal Pembelajaran Kimia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-06-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48627456","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}