Anggit Nugroho, Gina Mardiatul Karimah, Firman Saepulloh, Jajang Ma'ruf, Nopia Siti Nurazizah, Yohana Maria Septalia, Faris Nuruddin Al Faruq
Optometri Komunitas adalah cabang optometri yang berorientasi pada kesehatan masyarakat paripurna (promotif, preventif, korektif dan rehabilitatif). Optometri komunitas memerlukan pendekatan yang komprehensif untuk pencegahan secara primer, sekunder dan tersier untuk gangguan penglihatan dan kelainan refraksi. Optometri komunitas didasarkan pada prinsip-prinsip pendekatan pelayanan kesehatan primer, pemerataan, keterlibatan masyarakat fokus pada sosialisasi, edukasi, pencegahan, teknologi tepat guna dan pendekatan multisektorial dalam pelayanan kesehatan mata. Bentuk kegiatan yang dilaksanakan dalam optometri komunitas yaitu jenis pemeriksaan kelainan refraksi menggunakan tentatif koreksi dan autorefraktometer serta pembuatan dan penyerahan kacamata sesuai hasil pemeriksaan kepada masyarakat yang membutuhkan. Kegiatan ini diselenggarakan dengan melakukan pemeriksaan langsung kepada masyarakat dengan memperhatikan protokol kesehatan pada masa pandemi. Sasaran kegiatan optometri komunitas sebagai salah satu wujud pengabdian masyarakat ini adalah masyarakat Kelurahan Jatimelati, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi yang berjumlah kurang lebih 74 orang warga. Setelah kegiatan pemeriksaan mata selesai dilaksanakan, masyarakat diberikan edukasi terkait dengan cara menjaga kesehatan mata. Kegiatan telah dilaksanakan pada hari sabtu, 19 juni 2021.
{"title":"PEMERIKSAAN KELAINAN REFRAKSI MENGGUNAKAN TENTATIF KOREKSI DAN AUTOREFRAKTOMETER","authors":"Anggit Nugroho, Gina Mardiatul Karimah, Firman Saepulloh, Jajang Ma'ruf, Nopia Siti Nurazizah, Yohana Maria Septalia, Faris Nuruddin Al Faruq","doi":"10.38037/am.v3i1.53","DOIUrl":"https://doi.org/10.38037/am.v3i1.53","url":null,"abstract":"Optometri Komunitas adalah cabang optometri yang berorientasi pada kesehatan masyarakat paripurna (promotif, preventif, korektif dan rehabilitatif). Optometri komunitas memerlukan pendekatan yang komprehensif untuk pencegahan secara primer, sekunder dan tersier untuk gangguan penglihatan dan kelainan refraksi. Optometri komunitas didasarkan pada prinsip-prinsip pendekatan pelayanan kesehatan primer, pemerataan, keterlibatan masyarakat fokus pada sosialisasi, edukasi, pencegahan, teknologi tepat guna dan pendekatan multisektorial dalam pelayanan kesehatan mata. Bentuk kegiatan yang dilaksanakan dalam optometri komunitas yaitu jenis pemeriksaan kelainan refraksi menggunakan tentatif koreksi dan autorefraktometer serta pembuatan dan penyerahan kacamata sesuai hasil pemeriksaan kepada masyarakat yang membutuhkan. Kegiatan ini diselenggarakan dengan melakukan pemeriksaan langsung kepada masyarakat dengan memperhatikan protokol kesehatan pada masa pandemi. Sasaran kegiatan optometri komunitas sebagai salah satu wujud pengabdian masyarakat ini adalah masyarakat Kelurahan Jatimelati, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi yang berjumlah kurang lebih 74 orang warga. Setelah kegiatan pemeriksaan mata selesai dilaksanakan, masyarakat diberikan edukasi terkait dengan cara menjaga kesehatan mata. Kegiatan telah dilaksanakan pada hari sabtu, 19 juni 2021.","PeriodicalId":332191,"journal":{"name":"Jurnal Abdi Masada","volume":"30 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116222603","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Keluarga merupakan sistem pendukung yang penting bagi lansia, karena keluarga menjadi bagian dalam perawatan lansia di rumah, khususnya bagi keluarga di Indonesia. Merawat lansia di rumah dengan kondisi kesehatan yang semakin menurun dapat meningkatkan risiko yang berkaitan dengan keamanan dan keselamatan lansia. Keluarga perlu memahami mengenai risiko bahaya yang dapat terjadi selama merawat lansia di rumah. Tujuan pengabdian masyarakat untuk meningkatkan pemahaman keluarga mengenai keselamatan lansia di rumah. Pengabdian masyarakat dilakukan dengan tehnik konseling terhadap keluarga yang memiliki lansia. Hasil konseling diperoleh beberapa temuan bahwa keluarga belum memahami mengenai keselamatan lansia di rumah serta kendala yang dihadapi keluarga dalam memenuhi keselamatan lansia di rumah. Disarankan keluarga dapat melakukan pertemuan keluarga secara rutin mendiskusikan masalah keselamatan lansia.
{"title":"KONSELING KELUARGA TERKAIT KESELAMATAN LANSIA DI RUMAH","authors":"Asri Handayani Solihin","doi":"10.38037/am.v3i1.42","DOIUrl":"https://doi.org/10.38037/am.v3i1.42","url":null,"abstract":"Keluarga merupakan sistem pendukung yang penting bagi lansia, karena keluarga menjadi bagian dalam perawatan lansia di rumah, khususnya bagi keluarga di Indonesia. Merawat lansia di rumah dengan kondisi kesehatan yang semakin menurun dapat meningkatkan risiko yang berkaitan dengan keamanan dan keselamatan lansia. Keluarga perlu memahami mengenai risiko bahaya yang dapat terjadi selama merawat lansia di rumah. Tujuan pengabdian masyarakat untuk meningkatkan pemahaman keluarga mengenai keselamatan lansia di rumah. Pengabdian masyarakat dilakukan dengan tehnik konseling terhadap keluarga yang memiliki lansia. Hasil konseling diperoleh beberapa temuan bahwa keluarga belum memahami mengenai keselamatan lansia di rumah serta kendala yang dihadapi keluarga dalam memenuhi keselamatan lansia di rumah. Disarankan keluarga dapat melakukan pertemuan keluarga secara rutin mendiskusikan masalah keselamatan lansia.","PeriodicalId":332191,"journal":{"name":"Jurnal Abdi Masada","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124130450","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pemeriksaan kesehatan sebelum menikah merupakan urgensi dalam memperkuat pondasi keberlangsungan suatu keluarga yang sehat. Saat ini pemeriksaan kesehatan sebelum menikah sudah diterapkan namun masih dalam bentuk program seperti persyaratan administrasi di KUA bagi pasangan calon pengantin yang mau menikah. Hal tersebut bersifat tidak merata di Indonesia, baru beberapa yang bersifat wajib dilakukan sehingga masih bersifat sebagai tuntutan atau kewajiban bukan karena kesadaran. Oleh sebab itu, untuk mendukung peningkatan kesadaran pemeriksaan Kesehatan sebelum menikah, perlu diterapkan pada remaja sebagai cikal bakal calon pengantin dan dapat dialkukan dalam kegiatan bersama teman sebaya sehingga terasa menarik dan meningkatkan minat remaja. Pemberdayaan dalam bidang kesehatan dapat mengoptimalkan kesehatan ibu dan janin dengan meningkatkan kesadaran sejak masa remaja, yaitu melalui pembinaan ruang remaja sebagai model pemberdayaan remaja dalam upaya peningkatan awarness kesehatan pranikah.. Target audiens dari kegiatan ini adalah remaja usia 14-19 tahun, di PMB Bidan R. Hasil pengabdian masyarakat ini secara signifikan meningkatkan pengetahuan remaja sebelum dan sesudah mengikuti kelas remaja sebesar 72%%. Pengetahuan manusia sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti pendidikan, profesi, usia, minat, pengalaman dan informasi. Oleh karena itu, mengikuti kelas remaja untuk belajar tentang kesehatan reproduksi remaja dan persiapan pernikahan menambah pengetahuan remaja.
{"title":"PEMBINAAN RUANG REMAJA SEBAGAI MODEL PEMBERDAYAAN REMAJA DALAM UPAYA PENINGKATAN AWARNESS KESEHATAN PRANIKAH","authors":"Dian Purnama Sari, Tita Rosmiati","doi":"10.38037/am.v3i1.52","DOIUrl":"https://doi.org/10.38037/am.v3i1.52","url":null,"abstract":"Pemeriksaan kesehatan sebelum menikah merupakan urgensi dalam memperkuat pondasi keberlangsungan suatu keluarga yang sehat. Saat ini pemeriksaan kesehatan sebelum menikah sudah diterapkan namun masih dalam bentuk program seperti persyaratan administrasi di KUA bagi pasangan calon pengantin yang mau menikah. Hal tersebut bersifat tidak merata di Indonesia, baru beberapa yang bersifat wajib dilakukan sehingga masih bersifat sebagai tuntutan atau kewajiban bukan karena kesadaran. \u0000Oleh sebab itu, untuk mendukung peningkatan kesadaran pemeriksaan Kesehatan sebelum menikah, perlu diterapkan pada remaja sebagai cikal bakal calon pengantin dan dapat dialkukan dalam kegiatan bersama teman sebaya sehingga terasa menarik dan meningkatkan minat remaja. Pemberdayaan dalam bidang kesehatan dapat mengoptimalkan kesehatan ibu dan janin dengan meningkatkan kesadaran sejak masa remaja, yaitu melalui pembinaan ruang remaja sebagai model pemberdayaan remaja dalam upaya peningkatan awarness kesehatan pranikah.. Target audiens dari kegiatan ini adalah remaja usia 14-19 tahun, di PMB Bidan R. Hasil pengabdian masyarakat ini secara signifikan meningkatkan pengetahuan remaja sebelum dan sesudah mengikuti kelas remaja sebesar 72%%. Pengetahuan manusia sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti pendidikan, profesi, usia, minat, pengalaman dan informasi. Oleh karena itu, mengikuti kelas remaja untuk belajar tentang kesehatan reproduksi remaja dan persiapan pernikahan menambah pengetahuan remaja.","PeriodicalId":332191,"journal":{"name":"Jurnal Abdi Masada","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127085645","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan jumlah peserta KB MKJP dengan pemasangan Implant dan IUD. Metode pengabdian ini menggunakan studi lapangan, pemeriksaan langsung dengan langkah kegiatan; Penyuluhan, Pendidikan Kesehatan tentang KB MKJP IUD, Implant dan pemasangan Implant serta IUD. Kgiatan Pengabdian masyarakat dilakukan di wilayah pmb Bidan Rusmini Kota Bandung, dilaksanakan pada tanggal 17 Maret 2022. Hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini di ikuti oleh 28 akseptor yang terdiri dari 20 akseptor IUD dan 8 akseptor implant. Kegiatan Pengabdian dapat memberikan informasi kepada WUS serta memberikan kontribusi yang besar terhadap peningkatan jumlah peserta KB MKJP ( IUD dan Implant).
{"title":"PEMASANGAN IUD DAN IMPLANT SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PEMAKAIAN METODE KONTRASEPSI JANGKA PANJANG (MKJP) DI MASA PANDEMI COVID-19","authors":"Oktarina Sri Iriani","doi":"10.38037/am.v3i1.45","DOIUrl":"https://doi.org/10.38037/am.v3i1.45","url":null,"abstract":"Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan jumlah peserta KB MKJP dengan pemasangan Implant dan IUD. Metode pengabdian ini menggunakan studi lapangan, pemeriksaan langsung dengan langkah kegiatan; Penyuluhan, Pendidikan Kesehatan tentang KB MKJP IUD, Implant dan pemasangan Implant serta IUD. Kgiatan Pengabdian masyarakat dilakukan di wilayah pmb Bidan Rusmini Kota Bandung, dilaksanakan pada tanggal 17 Maret 2022. Hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini di ikuti oleh 28 akseptor yang terdiri dari 20 akseptor IUD dan 8 akseptor implant. Kegiatan Pengabdian dapat memberikan informasi kepada WUS serta memberikan kontribusi yang besar terhadap peningkatan jumlah peserta KB MKJP ( IUD dan Implant).","PeriodicalId":332191,"journal":{"name":"Jurnal Abdi Masada","volume":"C-30 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126485028","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penyuluhan merupakan komunikasi untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat, dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Salah satu jenis metode dan media yang potential digunakan selama pandemi COVID-19 adalah media penyuluhan berbasis internet (online) yang diharapkan dapat menjangkau sasaran tanpa harus bertemu secara langsung. Dalam meningkatkan kompetensi menggunakan metode dan media berbasis internet dari para promotor kesehatan, dilakukan pelatihan bermitra dengan organisasi profesi Perkumpulan Promotor dan Pendidik Kesehatan Masyarakat Indonesia (PPPKMI) Daerah Jawa Barat menggunakan media video conference Zoom. Pelatihan diikuti 196 peserta dari Provinsi Jawa Barat. Materi yang disampaikan mencakup instalasi dan penggunaan virtual conference zoom dan google meet, pembuatan video presentasi, podcast dan google form. Evaluasi proses pelatihan dari peserta menunjukan penyampaian materi jelas. Pendampingan pasca pelatihan berupa konsultasi via WhatsApp Grup maupun virtual conference dalam persiapan maupun pelaksanaan penyuluhan di tempat kerja atau wilayah kerjanya. Dalam dua minggu pasca pelatihan, sebanyak 92 peserta telah menyuluh 1.109 sasaran yang sebagian besar perempuan berasal dari perdesaan dan perkotaan. Sepertiga kegiatan penyuluhan dilakukan dengan menggunakan saluran dan media berbasis internet.
{"title":"PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN PENYULUHAN PENCEGAHAN COVID-19 MELALUI MEDIA BERBASIS INTERNET","authors":"Irfan Nafis Sjamsudin, Tuti Surtimanah","doi":"10.38037/am.v3i1.48","DOIUrl":"https://doi.org/10.38037/am.v3i1.48","url":null,"abstract":"Penyuluhan merupakan komunikasi untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat, dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Salah satu jenis metode dan media yang potential digunakan selama pandemi COVID-19 adalah media penyuluhan berbasis internet (online) yang diharapkan dapat menjangkau sasaran tanpa harus bertemu secara langsung. Dalam meningkatkan kompetensi menggunakan metode dan media berbasis internet dari para promotor kesehatan, dilakukan pelatihan bermitra dengan organisasi profesi Perkumpulan Promotor dan Pendidik Kesehatan Masyarakat Indonesia (PPPKMI) Daerah Jawa Barat menggunakan media video conference Zoom. Pelatihan diikuti 196 peserta dari Provinsi Jawa Barat. Materi yang disampaikan mencakup instalasi dan penggunaan virtual conference zoom dan google meet, pembuatan video presentasi, podcast dan google form. Evaluasi proses pelatihan dari peserta menunjukan penyampaian materi jelas. Pendampingan pasca pelatihan berupa konsultasi via WhatsApp Grup maupun virtual conference dalam persiapan maupun pelaksanaan penyuluhan di tempat kerja atau wilayah kerjanya. Dalam dua minggu pasca pelatihan, sebanyak 92 peserta telah menyuluh 1.109 sasaran yang sebagian besar perempuan berasal dari perdesaan dan perkotaan. Sepertiga kegiatan penyuluhan dilakukan dengan menggunakan saluran dan media berbasis internet.","PeriodicalId":332191,"journal":{"name":"Jurnal Abdi Masada","volume":"178 15","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"120885638","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jumlah kematian balita di dunia cukup tinggi, hampir 10 juta balita meninggal setiap tahunnya. Beberapa faktor penyebab kematian pada balita harus ditekan dengan pemberian ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan, dimulai dengan inisiasi menyusu dini (IMD). Sampai saat ini cakupan ASI Eksklusif dan pelaksanaan IMD masih rendah, padahal program NASI dan IMD Eksklusif telah direkomendasikan oleh WHO dan UNICEF. Rendahnya cakupan ini disebabkan oleh banyak faktor antara lain masalah dalam proses menyusui, faktor ekonomi dan dukungan dari lingkungan sekitar, sosial budaya, perasaan malu, pekerjaan dan pelayanan kesehatan serta kurangnya atau rendahnya tingkat pengetahuan masyarakat tentang ASI eksklusif. Menyusui secara penuh atau eksklusif direkomendasikan secara internasional oleh Organisasi Kesehatan Dunia. Pemberian ASI eksklusif berarti tidak memberi bayi makanan atau minuman lain, termasuk air; selain ASI (obat-obatan dan vitamin dan mineral tetes diizinkan). Teknik pelatihan yang dilaksanakan dilakukan pada kader posyandu di wilayah Puskesmas kahuripan sebanyak 20 orang. Terjadi peningkatan pengetahun setelah diberikan pelatihan
世界儿童死亡率很高,每年有近1000万儿童死亡。一些导致婴儿死亡的因素必须被只喂养0-6个月的婴儿,从早产母乳开始。到目前为止,世界卫生组织和联合国儿童基金会(UNICEF)推荐了大米和专属的IMD项目,但IMD的独家关税仍然很低。这种程度上的低脂是由许多因素造成的,这些因素包括母乳喂养过程中的问题、经济和环境、社会文化、羞耻、就业和医疗保健,以及社会对独家母乳喂养的认识程度较低或较低。世界卫生组织(world health organization)在国际上推荐全面或独家护理。只喂养母乳意味着不给婴儿任何其他食物或饮料,包括水;除了母乳(药物、维生素和矿物质是允许的)。这项训练技术是在Puskesmas kahuripan地区的kader posyandu进行的,共有20人。在接受培训后,智力增加了
{"title":"PELATIHAN TEKNIK MEYUSUI DAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DALAM UPAYA PENINGKATAN STATUS GIZI BALITA BAGI KADER POSYANDU","authors":"Yanti Herawati","doi":"10.38037/am.v3i1.46","DOIUrl":"https://doi.org/10.38037/am.v3i1.46","url":null,"abstract":"Jumlah kematian balita di dunia cukup tinggi, hampir 10 juta balita meninggal setiap tahunnya. Beberapa faktor penyebab kematian pada balita harus ditekan dengan pemberian ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan, dimulai dengan inisiasi menyusu dini (IMD). Sampai saat ini cakupan ASI Eksklusif dan pelaksanaan IMD masih rendah, padahal program NASI dan IMD Eksklusif telah direkomendasikan oleh WHO dan UNICEF. Rendahnya cakupan ini disebabkan oleh banyak faktor antara lain masalah dalam proses menyusui, faktor ekonomi dan dukungan dari lingkungan sekitar, sosial budaya, perasaan malu, pekerjaan dan pelayanan kesehatan serta kurangnya atau rendahnya tingkat pengetahuan masyarakat tentang ASI eksklusif. Menyusui secara penuh atau eksklusif direkomendasikan secara internasional oleh Organisasi Kesehatan Dunia. Pemberian ASI eksklusif berarti tidak memberi bayi makanan atau minuman lain, termasuk air; selain ASI (obat-obatan dan vitamin dan mineral tetes diizinkan). Teknik pelatihan yang dilaksanakan dilakukan pada kader posyandu di wilayah Puskesmas kahuripan sebanyak 20 orang. Terjadi peningkatan pengetahun setelah diberikan pelatihan","PeriodicalId":332191,"journal":{"name":"Jurnal Abdi Masada","volume":"122 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132528962","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pijat laktasi adalah tehnik pijat untuk membantu keluarnya ASI (Air Susu Ibu), yang sangat penting untuk membantu ibu merasa rileks sebelum menyusui. KemKes (Kementrian Kesehatan) sendiri telah menetapkan untuk target per Tahun 2014 cakupan pemberian ASI eksklusif sebesar 80%, namun pada kenyataanya di Indonesia baru 27,5% ibu yang berhasil memberikan ASI eksklusif. Tujuan setelah kegiatan pemberian edukasi tentang pijat laktasi dan pemijatan laktasi pada ibu nifas, diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan ibu nifas merasa rilkes dan membantu keluarnya ASI. Adapun kegiatan yang dilakukan berupa pemberian edukasi tentang pijat laktasi dan pemijatan laktasi pada ibu nifas. Terdapat peningkatan pengetahuan tentang pijat laktasi dan sudah dilakukan pemijatan laktasi pada ibu nifas di PMB Bidan D Kota Bandung.
{"title":"PEMBERIAN EDUKASI TENTANG PIJAT LAKTASI DAN PEMIJATAN LAKTASI PADA IBU NIFAS DI PMB BIDAN D KOTA BANDUNG","authors":"Naili Rahmawati","doi":"10.38037/am.v3i1.51","DOIUrl":"https://doi.org/10.38037/am.v3i1.51","url":null,"abstract":"Pijat laktasi adalah tehnik pijat untuk membantu keluarnya ASI (Air Susu Ibu), yang sangat penting untuk membantu ibu merasa rileks sebelum menyusui. KemKes (Kementrian Kesehatan) sendiri telah menetapkan untuk target per Tahun 2014 cakupan pemberian ASI eksklusif sebesar 80%, namun pada kenyataanya di Indonesia baru 27,5% ibu yang berhasil memberikan ASI eksklusif. Tujuan setelah kegiatan pemberian edukasi tentang pijat laktasi dan pemijatan laktasi pada ibu nifas, diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan ibu nifas merasa rilkes dan membantu keluarnya ASI. Adapun kegiatan yang dilakukan berupa pemberian edukasi tentang pijat laktasi dan pemijatan laktasi pada ibu nifas. Terdapat peningkatan pengetahuan tentang pijat laktasi dan sudah dilakukan pemijatan laktasi pada ibu nifas di PMB Bidan D Kota Bandung.","PeriodicalId":332191,"journal":{"name":"Jurnal Abdi Masada","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124397729","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Diabetes militus adalah penyakit yang ditandai dengan hiperglikemia (peningkatan kadar gula darah) yang terus menerus dan bervariasi, terutama setelah makan. Beberapa faktor yang memegang peranan penting dalam perkembangan kasus penderita diabetes mellitus adalah pola makan, perilaku yang menyimpang dan mengarah pada makanan yang siap saji dengan kandungan berenergi tinggi, lemak dan sedikit serat yang dapat memicu diabetes mellitus. Salah satu faktor yang mempengaruhi seseorang tidak patuh terhadap diet DM. Maka dari itu pengetahuan dan sikap penderita DM tentang pengelolaan diet DM sangat penting dalam uapaya membantu penderita dalam mengontrol peningkatan kadar gula darah dalam tubuh agar tetap stabil.
{"title":"PROGRAM DIET PADA PENDERITA DIABETES MELITUS DI BALAI PENGOBATAN KLINIK PAGADEN","authors":"Jahidul Fikri Amrullah","doi":"10.38037/am.v3i1.49","DOIUrl":"https://doi.org/10.38037/am.v3i1.49","url":null,"abstract":"Diabetes militus adalah penyakit yang ditandai dengan hiperglikemia (peningkatan kadar gula darah) yang terus menerus dan bervariasi, terutama setelah makan. Beberapa faktor yang memegang peranan penting dalam perkembangan kasus penderita diabetes mellitus adalah pola makan, perilaku yang menyimpang dan mengarah pada makanan yang siap saji dengan kandungan berenergi tinggi, lemak dan sedikit serat yang dapat memicu diabetes mellitus. Salah satu faktor yang mempengaruhi seseorang tidak patuh terhadap diet DM. Maka dari itu pengetahuan dan sikap penderita DM tentang pengelolaan diet DM sangat penting dalam uapaya membantu penderita dalam mengontrol peningkatan kadar gula darah dalam tubuh agar tetap stabil.","PeriodicalId":332191,"journal":{"name":"Jurnal Abdi Masada","volume":"81 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132139730","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Lansia merupakan kelompok rentan yang paling berisiko kematian akibat Covid-19, sehingga pencegahan penularan mulai dari tingkat individu, keluarga dan masyarakat menjadi sangat penting. Berdasarkan data Susenas tahun 2019, sebagian lansia (88%) yang tinggal bersama tiga generasi/tinggal bersama keluarga/ tinggal bersama pasangan, sedangkan sisanya hanya sekitar 9,4% yang tinggal sendiri dan 2,6% lain- lain. Oleh karena itu untuk mengoptimalkan kualitas dan menyelamatkan hidup lansia selama masa pandemi Covid-19, maka sangat dibutuhkan peran dan dukungan keluarga dan masyarakat. Tujuan Pengabdian Masyarakat ini adalah untuk mengidentifikasi tingkat pengetahuan dan memberikan Informasi kepada kader tentang dukungan keluarga dan peran lansia dalam menjaga kesehatan fisik dan mental selama masa pandemi COVID-19. Metode Pengabdian Masyarakat melalui pendidikan kesehatan dengan pelatihan kader menggunakan media buku saku. Pengabdian msyarakat dilakukan bersama mahasiswa ners T.A 2020-2021. Pelatihan kader diikuti oleh 4 kader. Intrumen untuk pre dan post test menggunakan intrumen kuesioner. Hasil pengabdian masyarakat dari nilai posttest yang diperoleh tiga kader mendapatkan peningkatkan pengetahuan dan satu kader dengan hasil tetap. Saran agar kader menyampaikan informasi tentang dukungan keluarga dan peran lansia dalam menjaga kesehatan fisik dan mental selama masa pandemi COVID-19 kepada keluarga dan lansia.
{"title":"PELATIHAN KADER PENDIDIKAN KESEHATAN DUKUNGAN KELUARGA DAN PERAN LANSIA DALAM MENJAGA KESEHATAN FISIK DAN MENTAL SELAMA MASA PANDEMI COVID -19","authors":"Erlina Fazriana, Vena Annisa Rudianty","doi":"10.38037/am.v3i1.43","DOIUrl":"https://doi.org/10.38037/am.v3i1.43","url":null,"abstract":"Lansia merupakan kelompok rentan yang paling berisiko kematian akibat Covid-19, sehingga pencegahan penularan mulai dari tingkat individu, keluarga dan masyarakat menjadi sangat penting. Berdasarkan data Susenas tahun 2019, sebagian lansia (88%) yang tinggal bersama tiga generasi/tinggal bersama keluarga/ tinggal bersama pasangan, sedangkan sisanya hanya sekitar 9,4% yang tinggal sendiri dan 2,6% lain- lain. Oleh karena itu untuk mengoptimalkan kualitas dan menyelamatkan hidup lansia selama masa pandemi Covid-19, maka sangat dibutuhkan peran dan dukungan keluarga dan masyarakat. Tujuan Pengabdian Masyarakat ini adalah untuk mengidentifikasi tingkat pengetahuan dan memberikan Informasi kepada kader tentang dukungan keluarga dan peran lansia dalam menjaga kesehatan fisik dan mental selama masa pandemi COVID-19. Metode Pengabdian Masyarakat melalui pendidikan kesehatan dengan pelatihan kader menggunakan media buku saku. Pengabdian msyarakat dilakukan bersama mahasiswa ners T.A 2020-2021. Pelatihan kader diikuti oleh 4 kader. Intrumen untuk pre dan post test menggunakan intrumen kuesioner. Hasil pengabdian masyarakat dari nilai posttest yang diperoleh tiga kader mendapatkan peningkatkan pengetahuan dan satu kader dengan hasil tetap. Saran agar kader menyampaikan informasi tentang dukungan keluarga dan peran lansia dalam menjaga kesehatan fisik dan mental selama masa pandemi COVID-19 kepada keluarga dan lansia.","PeriodicalId":332191,"journal":{"name":"Jurnal Abdi Masada","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127813863","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kontrasepsi merupakan salah satu upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan. Upaya itu dapat bersifat sementara, dapat pula bersifat permanen. Alat kontrasepsi hendaknya memenuhi syarat yaitu aman pemakaiannya dan dapat dipercaya, efek samping yang merugikan tidak ada, lama kerjanya dapat diatur keinginan, tidak mengganggu hubungan seksual, harga murah dan dapat diterima oleh pasangan suami istri.1 Data tersebut menunjukan bahwa kontrasepsi hormonal paling banyak diminati di negara-negara berkembang seperti Indonesia, tetapi tidak semua alat kontrasepsi cocok dengan kondisi setiap orang untuk itu setiap pribadi harus bisa memilih alat kontrasepsi yang cocok. Resiko efek samping juga dapat terjadi pada pemakai kontrasepsi seperti gangguan haid, perubahan berat badan dan perubahan libido atau masalah seksual. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini untuk meningkatkan pengetahuan akseptor KB hormonal mnegenai efeksamping penggunaan yaitu salah satunya adalah disfungsi seksual. Pengabdian masyarakat ini dapat dimanfaatkan sebagai sumber data tentang pengaruh penggunaan kontrasepsi hormonal terhadap disfungsi seksual sehingga pelayanan kesehatan dan institusi kesehatan dapat memberikan tindakan yang tepat dalam penurunan dan pencegahan disfungsi seksual.
{"title":"EDUKASI PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI HORMONAL TERHADAP DISFUNGSI SEKSUAL","authors":"Rosita Rosita, Maya Indriati","doi":"10.38037/am.v3i1.55","DOIUrl":"https://doi.org/10.38037/am.v3i1.55","url":null,"abstract":"Kontrasepsi merupakan salah satu upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan. Upaya itu dapat bersifat sementara, dapat pula bersifat permanen. Alat kontrasepsi hendaknya memenuhi syarat yaitu aman pemakaiannya dan dapat dipercaya, efek samping yang merugikan tidak ada, lama kerjanya dapat diatur keinginan, tidak mengganggu hubungan seksual, harga murah dan dapat diterima oleh pasangan suami istri.1 Data tersebut menunjukan bahwa kontrasepsi hormonal paling banyak diminati di negara-negara berkembang seperti Indonesia, tetapi tidak semua alat kontrasepsi cocok dengan kondisi setiap orang untuk itu setiap pribadi harus bisa memilih alat kontrasepsi yang cocok. Resiko efek samping juga dapat terjadi pada pemakai kontrasepsi seperti gangguan haid, perubahan berat badan dan perubahan libido atau masalah seksual. \u0000Tujuan dari pengabdian masyarakat ini untuk meningkatkan pengetahuan akseptor KB hormonal mnegenai efeksamping penggunaan yaitu salah satunya adalah disfungsi seksual. Pengabdian masyarakat ini dapat dimanfaatkan sebagai sumber data tentang pengaruh penggunaan kontrasepsi hormonal terhadap disfungsi seksual sehingga pelayanan kesehatan dan institusi kesehatan dapat memberikan tindakan yang tepat dalam penurunan dan pencegahan disfungsi seksual.","PeriodicalId":332191,"journal":{"name":"Jurnal Abdi Masada","volume":"27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126059286","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}