Pub Date : 2022-04-28DOI: 10.54367/retipa.v2i2.1892
Apul Sitohang
Penelitian ini bertujuan untuk merancang merancang minuman fungsional fruit tea nangka. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Pengolahan dan Pengelolaan Hasil Pertanian Universitas Katolik Santo Thomas Medan. Metode penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial dengan 2 (dua) faktor yang terdiri dari : Faktor I :Konsentrasi Sari Buah Nangka yang terdiri 5 taraf perlakuan C0:5 %; C1:10%; C2:15% ;C3:20%;C4:25% dan C5:30%. Faktor II: Lama Penyimpanan yang terdiri 5 taraf perlakuan L0:0 hari; L1:14 hari; L2 :28 hari, L3 : 42 hari, dan L4 : 56 hari. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi sari buah nangka memberi pengaruh yang berbeda sangat nyata terhadap total soluble solid, kadar vitamin C, total asam, nilai organoleptic, kadar kalsium dan pH. Semakin tinggi konsentrasi sari buah nangka, total soluble solid, kadar vitamin C, total asam, nilai organoleptic dan pH semakin meningkat sedangkan kadar kalsium menurun. Lama penyimpanan memberi pengaruh yang berbeda sangat nyata terhadap total soluble solid, kadar vitamin C, total asam, nilai organoleptic, kadar kalsium dan pH. Semakin lama penyimpanan total soluble solid, kadar vitamin C, nilai organoleptic, kadar kalsium dan pH semakin menurun, sedangkan total asam semakin meningkat. Dilihat dari kadar vitamin C, total soluble solid, total asam, kadar kalsium dan nilai organoleptik maka mutu terbaik fruit tea nangka diperoleh dengan konsentrasi sari buah nangka 30% dengan lama penyimpanan 42 hari.
{"title":"Merancang Minuman Fungsional Fruit Tea Nangka","authors":"Apul Sitohang","doi":"10.54367/retipa.v2i2.1892","DOIUrl":"https://doi.org/10.54367/retipa.v2i2.1892","url":null,"abstract":" \u0000Penelitian ini bertujuan untuk merancang merancang minuman fungsional fruit tea nangka. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Pengolahan dan Pengelolaan Hasil Pertanian Universitas Katolik Santo Thomas Medan. Metode penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial dengan 2 (dua) faktor yang terdiri dari : Faktor I :Konsentrasi Sari Buah Nangka yang terdiri 5 taraf perlakuan C0:5 %; C1:10%; C2:15% ;C3:20%;C4:25% dan C5:30%. Faktor II: Lama Penyimpanan yang terdiri 5 taraf perlakuan L0:0 hari; L1:14 hari; L2 :28 hari, L3 : 42 hari, dan L4 : 56 hari. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi sari buah nangka memberi pengaruh yang berbeda sangat nyata terhadap total soluble solid, kadar vitamin C, total asam, nilai organoleptic, kadar kalsium dan pH. Semakin tinggi konsentrasi sari buah nangka, total soluble solid, kadar vitamin C, total asam, nilai organoleptic dan pH semakin meningkat sedangkan kadar kalsium menurun. Lama penyimpanan memberi pengaruh yang berbeda sangat nyata terhadap total soluble solid, kadar vitamin C, total asam, nilai organoleptic, kadar kalsium dan pH. Semakin lama penyimpanan total soluble solid, kadar vitamin C, nilai organoleptic, kadar kalsium dan pH semakin menurun, sedangkan total asam semakin meningkat. Dilihat dari kadar vitamin C, total soluble solid, total asam, kadar kalsium dan nilai organoleptik maka mutu terbaik fruit tea nangka diperoleh dengan konsentrasi sari buah nangka 30% dengan lama penyimpanan 42 hari.","PeriodicalId":336139,"journal":{"name":"Jurnal Riset Teknologi Pangan Dan Hasil Pertanian (RETIPA)","volume":"77 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130849682","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-04-28DOI: 10.54367/retipa.v2i2.1897
Connie Daniela
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh perbandingan nenas dan jahe serta konsentrasi gula terhadap mutu permen (hard candy). Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian, menggunakan rancangan acak lengkap faktorial 2 faktor yaitu perbandingan sari jahe merah dan sari buah nenas (J):(80%:20%, 60%:40%, 40%:60%, 20%:80%) dan konsentrasi gula (G) : (50%, 55%, 60%, 65%). Parameter yang dianalisa adalah kadar air, kadar vitamin C, dan uji organoleptik rasa. Perbandingan sari jahe merah dan sari buah nenas memberikan pengaruh berbeda sangat nyata terhadap kadar air, kadar vitamin C, uji organoleptik rasa. Konsentrasi gula memberikan pengaruh berbeda sangat nyata terhadap terhadap kadar air, kadar vitamin C, dan uji organoleptik rasa. Interaksi perbandingan sari jahe merah dan sari buah nenas serta konsentrasi gula memberi pengaruh berbeda tidak nyata terhadap kadar air, kadar vitamin C, dan uji organoleptik rasa. Perbandingan sari jahe merah dan sari buah nenas 20% : 80% dan konsentrasi gula 65% memberikan pengaruh yang terbaik untuk mutu permen (hard candy).
{"title":"Pengaruh Perbandingan Nenas dan Jahe serta Konsentrasi Gula terhadap Mutu Permen","authors":"Connie Daniela","doi":"10.54367/retipa.v2i2.1897","DOIUrl":"https://doi.org/10.54367/retipa.v2i2.1897","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh perbandingan nenas dan jahe serta konsentrasi gula terhadap mutu permen (hard candy). Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian, menggunakan rancangan acak lengkap faktorial 2 faktor yaitu perbandingan sari jahe merah dan sari buah nenas (J):(80%:20%, 60%:40%, 40%:60%, 20%:80%) dan konsentrasi gula (G) : (50%, 55%, 60%, 65%). Parameter yang dianalisa adalah kadar air, kadar vitamin C, dan uji organoleptik rasa. Perbandingan sari jahe merah dan sari buah nenas memberikan pengaruh berbeda sangat nyata terhadap kadar air, kadar vitamin C, uji organoleptik rasa. Konsentrasi gula memberikan pengaruh berbeda sangat nyata terhadap terhadap kadar air, kadar vitamin C, dan uji organoleptik rasa. Interaksi perbandingan sari jahe merah dan sari buah nenas serta konsentrasi gula memberi pengaruh berbeda tidak nyata terhadap kadar air, kadar vitamin C, dan uji organoleptik rasa. Perbandingan sari jahe merah dan sari buah nenas 20% : 80% dan konsentrasi gula 65% memberikan pengaruh yang terbaik untuk mutu permen (hard candy). \u0000 ","PeriodicalId":336139,"journal":{"name":"Jurnal Riset Teknologi Pangan Dan Hasil Pertanian (RETIPA)","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129200867","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-11-08DOI: 10.54367/retipa.v2i1.1483
Posman Sibuea
Belangan ini ada tiga hal mengkhawatirkan terkait dengan pandemi Covid-19. Dimulai dari tingginya mobilitas masyarakat pada periode liburan, turunnya kepatuhan terhadap protokol kesehatan, dan peningkatan kasus harian di beberapa provinsi. Jumlah kasus Covid-19 di Indonesia pernah meningkat secara signifikan. Saat ini, ketika kondisi ancaman kesehatan yang serius akibat covid-19, upaya menjaga kekebalan tubuh menjadi sangat penting. Untuk menangkal infeksi virus corona, seseorang harus mempunyai sistem kekebalan tubuh yang baik. Sistem kekebalan tubuh dipengaruhi oleh pola konsumsi pangan dan asupan sejumlah vitamin antioksidan dan makanan fungsional. Anjuran meningkatkan konsumsi makanan fungsional dan makan sayur dan buah sebagai sumber vitamin antioksidan menjadi sangat penting dilakukan.
{"title":"Review: Kajian Manfaat Makanan Fungsional di Saat Pandemi Covid-19","authors":"Posman Sibuea","doi":"10.54367/retipa.v2i1.1483","DOIUrl":"https://doi.org/10.54367/retipa.v2i1.1483","url":null,"abstract":"Belangan ini ada tiga hal mengkhawatirkan terkait dengan pandemi Covid-19. Dimulai dari tingginya mobilitas masyarakat pada periode liburan, turunnya kepatuhan terhadap protokol kesehatan, dan peningkatan kasus harian di beberapa provinsi. Jumlah kasus Covid-19 di Indonesia pernah meningkat secara signifikan. Saat ini, ketika kondisi ancaman kesehatan yang serius akibat covid-19, upaya menjaga kekebalan tubuh menjadi sangat penting. Untuk menangkal infeksi virus corona, seseorang harus mempunyai sistem kekebalan tubuh yang baik. Sistem kekebalan tubuh dipengaruhi oleh pola konsumsi pangan dan asupan sejumlah vitamin antioksidan dan makanan fungsional. Anjuran meningkatkan konsumsi makanan fungsional dan makan sayur dan buah sebagai sumber vitamin antioksidan menjadi sangat penting dilakukan.","PeriodicalId":336139,"journal":{"name":"Jurnal Riset Teknologi Pangan Dan Hasil Pertanian (RETIPA)","volume":"27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116707830","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-11-08DOI: 10.54367/retipa.v2i1.1494
Dewi Restuana Sihombing
Penelitian ini bertujuan untuk mengurangi penggunaan tepung terigu pada pembuatan roti tawar dengan substitusi tepung jagung lokal termodifikasi dan untuk mengetahui karakteristik fisik dan kimia roti tawar substitusi tepung jagung lokal termodifikasi. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan 4 ulangan. Perlakuan formulasi terdiri dari perbandingan tepung jagung termodifikasi dan tepung terigu sebanyak 5 taraf, yaitu T0 (0%:100%); T1 (10% :90%); T2 (20% : 80%); T3 (30% : 70%); T4 (40% : 60%); T5 (50% : 50%). Perbandingan variasi konsentrasi ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dan mutu roti tawar yang paling baik dalam penggunaan tepung jagung lokal termodifikasi sebagai bahan substitusi pada pembuatan roti tawar. Perbandingan persentase terbaik dalam pembuatan roti tawar jagung terdapat pada konsentrasi tepung jagung termodifikasi 30% dengan penambahan tepung terigu 70%.
{"title":"Karakteristik Fisik dan Kimia Roti Tawar Substitusi Tepung Jagung Lokal Termodifikasi","authors":"Dewi Restuana Sihombing","doi":"10.54367/retipa.v2i1.1494","DOIUrl":"https://doi.org/10.54367/retipa.v2i1.1494","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengurangi penggunaan tepung terigu pada pembuatan roti tawar dengan substitusi tepung jagung lokal termodifikasi dan untuk mengetahui karakteristik fisik dan kimia roti tawar substitusi tepung jagung lokal termodifikasi. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan 4 ulangan. Perlakuan formulasi terdiri dari perbandingan tepung jagung termodifikasi dan tepung terigu sebanyak 5 taraf, yaitu T0 (0%:100%); T1 (10% :90%); T2 (20% : 80%); T3 (30% : 70%); T4 (40% : 60%); T5 (50% : 50%). Perbandingan variasi konsentrasi ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dan mutu roti tawar yang paling baik dalam penggunaan tepung jagung lokal termodifikasi sebagai bahan substitusi pada pembuatan roti tawar. Perbandingan persentase terbaik dalam pembuatan roti tawar jagung terdapat pada konsentrasi tepung jagung termodifikasi 30% dengan penambahan tepung terigu 70%.","PeriodicalId":336139,"journal":{"name":"Jurnal Riset Teknologi Pangan Dan Hasil Pertanian (RETIPA)","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130291682","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-11-08DOI: 10.54367/retipa.v2i1.1493
Apul Sitohang, Dewi Restuana Sihombing, Connie Daniela, Albert Einsten
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kulit ari kopi dengan tepung terigu menjadi roti biskuit. Penelitian dilakukan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Universitas Katolik Santo Thomas, Medan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode ekploratif dengan perbandingan persentase dengan tepung terigu. Penelitian ini dilakukan dengan perbandingan persentase tepung terigu 90% dengan 10% tepung kulit ari kopi, tepung terigu 80% dengan 20% tepung kulit ari kopi, tepung terigu 70% dengan 30% tepung kulit ari kopi, tepung terigu 60% dengan 40% tepung kulit ari kopi, tepung terigu 50% dengan 50% tepung kulit ari kopi, tepung terigu 40% dengan 60% tepung kulit ari kopi, tepung terigu 30% dengan 70% tepung kulit ari kopi, tepung terigu 20% dengan 80% tepung kulit ari kopi, tepung terigu 10% dengan 90% tepung kulit ari kopi. Perbandingan persentase ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan konsentrasi yang baik dalam penggunaan tepung kulit ari kopi sebagai bahan dalam pembuatan biskuit. Perbandingan persentase terbaik dalam pembuatan roti biskuit terdapat pada konsentrasi tepung terigu 90% dengan 10% tepung kulit ari kopi.
{"title":"Pengaruh Variasi Konsentrasi Tepung Kulit Ari Kopi Pada Tepung Terigu terhadap Mutu Biskuit","authors":"Apul Sitohang, Dewi Restuana Sihombing, Connie Daniela, Albert Einsten","doi":"10.54367/retipa.v2i1.1493","DOIUrl":"https://doi.org/10.54367/retipa.v2i1.1493","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kulit ari kopi dengan tepung terigu menjadi roti biskuit. Penelitian dilakukan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Universitas Katolik Santo Thomas, Medan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode ekploratif dengan perbandingan persentase dengan tepung terigu. Penelitian ini dilakukan dengan perbandingan persentase tepung terigu 90% dengan 10% tepung kulit ari kopi, tepung terigu 80% dengan 20% tepung kulit ari kopi, tepung terigu 70% dengan 30% tepung kulit ari kopi, tepung terigu 60% dengan 40% tepung kulit ari kopi, tepung terigu 50% dengan 50% tepung kulit ari kopi, tepung terigu 40% dengan 60% tepung kulit ari kopi, tepung terigu 30% dengan 70% tepung kulit ari kopi, tepung terigu 20% dengan 80% tepung kulit ari kopi, tepung terigu 10% dengan 90% tepung kulit ari kopi. Perbandingan persentase ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan konsentrasi yang baik dalam penggunaan tepung kulit ari kopi sebagai bahan dalam pembuatan biskuit. Perbandingan persentase terbaik dalam pembuatan roti biskuit terdapat pada konsentrasi tepung terigu 90% dengan 10% tepung kulit ari kopi.","PeriodicalId":336139,"journal":{"name":"Jurnal Riset Teknologi Pangan Dan Hasil Pertanian (RETIPA)","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126537798","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-11-08DOI: 10.54367/retipa.v2i1.1495
Sanggam Dera Rosa Tampubolon, Bestur Manalu
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memanfaatkan tanaman jahe dan cengkeh sebagai bahan baku minuman herbal instant, mengetahui pengaruh perbandingan jahe dengan cengkeh dan lama penyimpanan terhadap karakteristik minuman herbal instant kering. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Pengolahan Pangan Fakultas Pertanian Universitas Katolik Santo Thomas, Medan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Rancangan acak Lengkap (RAL) dalam bentuk faktorial. Faktor pertama adalah perbandingan konsentrasi Jahe dengan Cengkeh dengan sandi (J), terdiri dari 4 taraf yaitu : J1 = Jahe : Cengkeh = 95% : 5%, J2 = Jahe : Cengkeh = 90% : 10%, J3 = Jahe : Cengkeh = 85% : 15% dan J4 = Jahe : Cengkeh = 80% : 20%. Faktor kedua adalah lama penyimpanan dengan sandi (L) terdiri dari 5 taraf yaitu : L1 = 0 hari, L2 = 6 hari, L3 = 12 hari, L4 = 18 hari dan L5 = 24 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan perbandingan konsentrasi jahe dengan cengkeh berpengaruh sangat nyata terhadap kadar air, total mikroba, dan aktivitas antioksidan minuman herbal instant, serta berpengaruh tidak nyata terhadap nilai organoleptik aroma. Penggunaan persentase jahe yang semakin menurun dan persentase cengkeh yang semakin meningkat maka aktivitas antioksidan, total mikroba, nilai organoleptik aroma minuman herbal instant semakin meningkat. Perlakuan lama penyimpanan berpengaruh sangat nyata terhadap kadar air, total mikroba, tetapi berpengaruh tidak nyata terhadap aktivitas antioksidan dan nilai organoleptik aroma. Semakin lama penyimpanan maka kadar air semakin meningkat, sedangkan aktivitas antioksidan, total mikroba, dan uji organoleptik aroma semakin menurun. Interaksi perlakuan perbandingan konsentrasi jahe dengan cengkeh dan lama penyimpanan berpengaruh tidak nyata terhadap aktivitas antioksidan, kadar air, total mikroba, nilai organoleptik aroma. Walaupun interaksi tidak nyata minuman herbal instant terbaik terdapat pada perbandingan konsentrasi jahe dan cengkeh 95% : 5% yang disimpan selama 6 hari.
{"title":"Pengaruh Perbandingan Bubuk Jahe dan Cengkeh serta Lama Penyimpanan terhadap Mutu Minuman Herbal Instant","authors":"Sanggam Dera Rosa Tampubolon, Bestur Manalu","doi":"10.54367/retipa.v2i1.1495","DOIUrl":"https://doi.org/10.54367/retipa.v2i1.1495","url":null,"abstract":"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memanfaatkan tanaman jahe dan cengkeh sebagai bahan baku minuman herbal instant, mengetahui pengaruh perbandingan jahe dengan cengkeh dan lama penyimpanan terhadap karakteristik minuman herbal instant kering. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Pengolahan Pangan Fakultas Pertanian Universitas Katolik Santo Thomas, Medan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Rancangan acak Lengkap (RAL) dalam bentuk faktorial. Faktor pertama adalah perbandingan konsentrasi Jahe dengan Cengkeh dengan sandi (J), terdiri dari 4 taraf yaitu : J1 = Jahe : Cengkeh = 95% : 5%, J2 = Jahe : Cengkeh = 90% : 10%, J3 = Jahe : Cengkeh = 85% : 15% dan J4 = Jahe : Cengkeh = 80% : 20%. Faktor kedua adalah lama penyimpanan dengan sandi (L) terdiri dari 5 taraf yaitu : L1 = 0 hari, L2 = 6 hari, L3 = 12 hari, L4 = 18 hari dan L5 = 24 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan perbandingan konsentrasi jahe dengan cengkeh berpengaruh sangat nyata terhadap kadar air, total mikroba, dan aktivitas antioksidan minuman herbal instant, serta berpengaruh tidak nyata terhadap nilai organoleptik aroma. Penggunaan persentase jahe yang semakin menurun dan persentase cengkeh yang semakin meningkat maka aktivitas antioksidan, total mikroba, nilai organoleptik aroma minuman herbal instant semakin meningkat. Perlakuan lama penyimpanan berpengaruh sangat nyata terhadap kadar air, total mikroba, tetapi berpengaruh tidak nyata terhadap aktivitas antioksidan dan nilai organoleptik aroma. Semakin lama penyimpanan maka kadar air semakin meningkat, sedangkan aktivitas antioksidan, total mikroba, dan uji organoleptik aroma semakin menurun. Interaksi perlakuan perbandingan konsentrasi jahe dengan cengkeh dan lama penyimpanan berpengaruh tidak nyata terhadap aktivitas antioksidan, kadar air, total mikroba, nilai organoleptik aroma. Walaupun interaksi tidak nyata minuman herbal instant terbaik terdapat pada perbandingan konsentrasi jahe dan cengkeh 95% : 5% yang disimpan selama 6 hari.","PeriodicalId":336139,"journal":{"name":"Jurnal Riset Teknologi Pangan Dan Hasil Pertanian (RETIPA)","volume":"33 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122675192","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-11-08DOI: 10.54367/retipa.v2i1.1486
Maruba Pandiangan, Delima Panjaitan, April Dion Bangun
Kualitas lemak dan minyak ditentukan oleh kandungan asam lemak dan distribusinya pada molekul gliserol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan asam lemak pada minyak ikan belut. Minyak ikan diambil bagian ikan yang dapat dikomsumsi, yaitu dengan diekstraksi dengan cara sokletasi menggunakan pelarut n-heksan. Setelah diperoleh minyak ikan dilakukan analisis komponen asam lemak dengan GC dan analisis karakteristik sifat fisika kimia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan asam lemak tak jenuh lebih tinggi dibandingkan asam lemak jenuh. Total asam lemak jenuh sebesar 40,438%, total asam lemak tak jenuh sebesar 59,562% yang terdiri dari MUFA sebesar 16,298% dan PUFA sebesar 43,272%. Ditemukan asam lemak omega 3 yaitu asam linolenat, dan asam omega 6 yaitu asam linoleat. Dari analisis karakteristik sifat fisika kimia ditemukan masih dalam batas yang dipersyaratkan. Perbandingan omega 3 dan omega 6 pada minyak ikan belut masih dalam rentang syarat perbandingan yang dianjurkan. Dilihat dari kandungan asam lemak minyak ikan belut mengandung asam lemak omega 3 dan omega 6 sehingga sangat baik dikomsumsi untuk meningkatkan kesehatan manusia.
{"title":"Analisis Kandungan Asam Lemak pada Minyak Ikan Belut","authors":"Maruba Pandiangan, Delima Panjaitan, April Dion Bangun","doi":"10.54367/retipa.v2i1.1486","DOIUrl":"https://doi.org/10.54367/retipa.v2i1.1486","url":null,"abstract":"Kualitas lemak dan minyak ditentukan oleh kandungan asam lemak dan distribusinya pada molekul gliserol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan asam lemak pada minyak ikan belut. Minyak ikan diambil bagian ikan yang dapat dikomsumsi, yaitu dengan diekstraksi dengan cara sokletasi menggunakan pelarut n-heksan. Setelah diperoleh minyak ikan dilakukan analisis komponen asam lemak dengan GC dan analisis karakteristik sifat fisika kimia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan asam lemak tak jenuh lebih tinggi dibandingkan asam lemak jenuh. Total asam lemak jenuh sebesar 40,438%, total asam lemak tak jenuh sebesar 59,562% yang terdiri dari MUFA sebesar 16,298% dan PUFA sebesar 43,272%. Ditemukan asam lemak omega 3 yaitu asam linolenat, dan asam omega 6 yaitu asam linoleat. Dari analisis karakteristik sifat fisika kimia ditemukan masih dalam batas yang dipersyaratkan. Perbandingan omega 3 dan omega 6 pada minyak ikan belut masih dalam rentang syarat perbandingan yang dianjurkan. Dilihat dari kandungan asam lemak minyak ikan belut mengandung asam lemak omega 3 dan omega 6 sehingga sangat baik dikomsumsi untuk meningkatkan kesehatan manusia.","PeriodicalId":336139,"journal":{"name":"Jurnal Riset Teknologi Pangan Dan Hasil Pertanian (RETIPA)","volume":"54 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124959923","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-04-28DOI: 10.1234/RETIPA.V1I2.1209
Delima Panjaitan
Tanaman kelapa (Cocos nucifera L) termasuk jenis tanaman palma yang memiliki multi fungsi, karena hampir semua bagian dari tanaman tersebut dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, Selain dari itu, limbah dari pengolahan buah kelapa ini dalam bentuk ampas kelapa masih dapat dimanfaatkan. Pemanfaatan ampas kelapa sebagai sumber pangan atau bahan substitusi makanan kesehatan selama ini belum banyak dilakukan. Penelitian bersifat studi literatur dengan menggunakan metode analisis deskriptif dan pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi. Pemanfaatan dari limbah ampas kelapa ini sebagai sumber pangan atau bahan substitusi makanan kesehatan, sangat berpotensi ditinjau dari aspek produktivitasnya, aspek kesehatan dan manfaat ekonomi dan ekologisnya.
{"title":"Potensi Pemanfaatan Limbah Ampas Kelapa Sebagai Sumber Pangan Atau Bahan Substitusi Makanan Kesehatan","authors":"Delima Panjaitan","doi":"10.1234/RETIPA.V1I2.1209","DOIUrl":"https://doi.org/10.1234/RETIPA.V1I2.1209","url":null,"abstract":"Tanaman kelapa (Cocos nucifera L) termasuk jenis tanaman palma yang memiliki multi fungsi, karena hampir semua bagian dari tanaman tersebut dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, Selain dari itu, limbah dari pengolahan buah kelapa ini dalam bentuk ampas kelapa masih dapat dimanfaatkan. Pemanfaatan ampas kelapa sebagai sumber pangan atau bahan substitusi makanan kesehatan selama ini belum banyak dilakukan. Penelitian bersifat studi literatur dengan menggunakan metode analisis deskriptif dan pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi. Pemanfaatan dari limbah ampas kelapa ini sebagai sumber pangan atau bahan substitusi makanan kesehatan, sangat berpotensi ditinjau dari aspek produktivitasnya, aspek kesehatan dan manfaat ekonomi dan ekologisnya.","PeriodicalId":336139,"journal":{"name":"Jurnal Riset Teknologi Pangan Dan Hasil Pertanian (RETIPA)","volume":"33 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-04-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132401715","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-04-28DOI: 10.1234/RETIPA.V1I2.1211
Dewi Restuana Sihombing
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk minuman herbal yang diperkaya dari sari jahe dan temulawak. Selain itu juga bermanfaat sebagai acuan dalam pembuatan minuman herbal dari campuran jahe dan temulawak. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Pengolahan dan Pengelolaan Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Katolik Santo Thomas. Penelitian ini dilakukan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial, yang terdiri dari dua faktor perlakuan. Faktor pertama konsentrasi tepung kedelai dengan sandi J, terdiri dari 4 taraf, yaitu: Jo=80:20, J1= 70:30, J2= 60:40, dan J3= 50:50. Faktor kedua lama pengeringan dengan sandi L, terdiri dari 4 taraf, yaitu: L0= 0 minggu, L1=1 minggu, L2= 2 minggu; dan L3= 3 minggu. Perlakuan perbandingan konsentrasi jahe dan temulawak berpengaruh sangat nyata terhadap keempat parameter ini yaitu total soluble solid (tss), pH, nilai total asam, dan uji organoleptik. Perlakuan lama penyimpanan (0 minggu, 1 minggu, 2 minggu, dan 3 minggu) berpengaruh sangat nyata terhadap keempat parameter ini yaitu total soluble solid (tss), pH, nilai total asam, dan uji organoleptik. Untuk total soluble solid (tss), dan nilai total asam mengalami peningkatan pada grafiknya, sedangkan pH dan uji organoleptik mengalami penurunan pada tiap minggunya. Dan untuk kombinasi perlakuan perbandingan konsentrasi jahe dan temulawak berpengaruh sangat nyata uji organoleptik, tetapi berpengaruh tidak nyata terhadap total soluble solid (tss), pH dan nilai total asam
{"title":"Formulasi Pembuatan Minuman Herbal dari Campuran Sari Jahe dan Temulawak","authors":"Dewi Restuana Sihombing","doi":"10.1234/RETIPA.V1I2.1211","DOIUrl":"https://doi.org/10.1234/RETIPA.V1I2.1211","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk minuman herbal yang diperkaya dari sari jahe dan temulawak. Selain itu juga bermanfaat sebagai acuan dalam pembuatan minuman herbal dari campuran jahe dan temulawak. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Pengolahan dan Pengelolaan Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Katolik Santo Thomas. Penelitian ini dilakukan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial, yang terdiri dari dua faktor perlakuan. Faktor pertama konsentrasi tepung kedelai dengan sandi J, terdiri dari 4 taraf, yaitu: Jo=80:20, J1= 70:30, J2= 60:40, dan J3= 50:50. Faktor kedua lama pengeringan dengan sandi L, terdiri dari 4 taraf, yaitu: L0= 0 minggu, L1=1 minggu, L2= 2 minggu; dan L3= 3 minggu. Perlakuan perbandingan konsentrasi jahe dan temulawak berpengaruh sangat nyata terhadap keempat parameter ini yaitu total soluble solid (tss), pH, nilai total asam, dan uji organoleptik. Perlakuan lama penyimpanan (0 minggu, 1 minggu, 2 minggu, dan 3 minggu) berpengaruh sangat nyata terhadap keempat parameter ini yaitu total soluble solid (tss), pH, nilai total asam, dan uji organoleptik. Untuk total soluble solid (tss), dan nilai total asam mengalami peningkatan pada grafiknya, sedangkan pH dan uji organoleptik mengalami penurunan pada tiap minggunya. Dan untuk kombinasi perlakuan perbandingan konsentrasi jahe dan temulawak berpengaruh sangat nyata uji organoleptik, tetapi berpengaruh tidak nyata terhadap total soluble solid (tss), pH dan nilai total asam","PeriodicalId":336139,"journal":{"name":"Jurnal Riset Teknologi Pangan Dan Hasil Pertanian (RETIPA)","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-04-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126301479","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-04-28DOI: 10.1234/RETIPA.V1I2.1210
Maruba Pandiangan
Metode penelitian adalah deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui profil gliserida dan identifikasi komposisi asam lemak pada minyak ikan patin. Minyak ikan patin diperoleh menggunakan proses rendering kering (dry rendering). Analisis komposisi asam lemak dengan kromatografi gas (GC) sebelumnya diesterifikasi menggunakan BF3. Total asam lemak jenuh sebesar 49,344%, total asam lemak tak jenuh sebesar 54,524% yang terdiri dari MUFA sebesar 39,101% dan PUFA sebesar 15,423%. Ditemukan asam lemak omega 3 yang terdiri dari asam linolenat, asam eikosatrienoat, asam eikosapentanoat (EPA) dan asam dokosaheksanoat (DHA) dan omega 6 terdiri dari asam linoleat, asam γ-linolenat, dan omega 9 yaitu asam oleat dan asam eikosenoat. Perbandingan omega 3 dan omega 6 pada minyak ikan patin masih dalam rentang syarat perbandingan yang dianjurkan. Dilihat dari komposisi asam lemak minyak ikan patin mengandung asam lemak omega 3 dan omega 6, sehingga sangat baik dikomsumsi untuk meningkatkan kesehatan manusia
{"title":"Penentuan Komposisi Asam Lemak pada Minyak Ikan Patin","authors":"Maruba Pandiangan","doi":"10.1234/RETIPA.V1I2.1210","DOIUrl":"https://doi.org/10.1234/RETIPA.V1I2.1210","url":null,"abstract":"Metode penelitian adalah deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui profil gliserida dan identifikasi komposisi asam lemak pada minyak ikan patin. Minyak ikan patin diperoleh menggunakan proses rendering kering (dry rendering). Analisis komposisi asam lemak dengan kromatografi gas (GC) sebelumnya diesterifikasi menggunakan BF3. Total asam lemak jenuh sebesar 49,344%, total asam lemak tak jenuh sebesar 54,524% yang terdiri dari MUFA sebesar 39,101% dan PUFA sebesar 15,423%. Ditemukan asam lemak omega 3 yang terdiri dari asam linolenat, asam eikosatrienoat, asam eikosapentanoat (EPA) dan asam dokosaheksanoat (DHA) dan omega 6 terdiri dari asam linoleat, asam γ-linolenat, dan omega 9 yaitu asam oleat dan asam eikosenoat. Perbandingan omega 3 dan omega 6 pada minyak ikan patin masih dalam rentang syarat perbandingan yang dianjurkan. Dilihat dari komposisi asam lemak minyak ikan patin mengandung asam lemak omega 3 dan omega 6, sehingga sangat baik dikomsumsi untuk meningkatkan kesehatan manusia","PeriodicalId":336139,"journal":{"name":"Jurnal Riset Teknologi Pangan Dan Hasil Pertanian (RETIPA)","volume":"45 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-04-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132121439","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}