Pub Date : 2023-05-31DOI: 10.24114/jas.v20i2.44012
Riadi Syafutra Siregar
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui kebiasaan belanja online dapat mengubah gaya hidup perempuan generasi Zilenial (Z) dan (2) melihat gaya hidup perempuan generasi Z yang dipengaruhi oleh pesatnya kemajuan dan kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi saat ini. Melalui perangkat digital yang menggunakan jaringan internet dengan berbagai fitur telah memberikan kemudahan untuk melakukan berbagai aktivitas dan memenuhi kebutuhan hidup yang lebih efisien. Salah satunya dalam kegiatan jual beli barang secara online. Dalam melakukan pembelian suatu barang, tidak lagi harus bertemu secara langsung dengan penjual ataupun mendatangi toko, melainkan dapat dilakukan secara tatap maya dengan genggapan jari melalui online marketplace di berbagai aplikasi yang tersedia. Generasi Z, khususnya perempuan lebih memilih berbelanja secara online daripada mendatangi pusat perbelanjaan dan toko. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi dan teknik mengumpulkan data melalui wawancara mendalam (indept interview) dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kecenderungan perempuan generasi Z untuk belanja online telah mengindikasikan adanya perilaku konsumtif yang kemudian mengarah pada perubahan gaya hidup terkait fashion, interaksi sosial dan pergaulan sehari-hari.
{"title":"Online Marketplace; Pengaruh dan Perubahan Gaya Hidup Perempuan Generasi Zilenial","authors":"Riadi Syafutra Siregar","doi":"10.24114/jas.v20i2.44012","DOIUrl":"https://doi.org/10.24114/jas.v20i2.44012","url":null,"abstract":" Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui kebiasaan belanja online dapat mengubah gaya hidup perempuan generasi Zilenial (Z) dan (2) melihat gaya hidup perempuan generasi Z yang dipengaruhi oleh pesatnya kemajuan dan kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi saat ini. Melalui perangkat digital yang menggunakan jaringan internet dengan berbagai fitur telah memberikan kemudahan untuk melakukan berbagai aktivitas dan memenuhi kebutuhan hidup yang lebih efisien. Salah satunya dalam kegiatan jual beli barang secara online. Dalam melakukan pembelian suatu barang, tidak lagi harus bertemu secara langsung dengan penjual ataupun mendatangi toko, melainkan dapat dilakukan secara tatap maya dengan genggapan jari melalui online marketplace di berbagai aplikasi yang tersedia. Generasi Z, khususnya perempuan lebih memilih berbelanja secara online daripada mendatangi pusat perbelanjaan dan toko. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi dan teknik mengumpulkan data melalui wawancara mendalam (indept interview) dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kecenderungan perempuan generasi Z untuk belanja online telah mengindikasikan adanya perilaku konsumtif yang kemudian mengarah pada perubahan gaya hidup terkait fashion, interaksi sosial dan pergaulan sehari-hari. ","PeriodicalId":336367,"journal":{"name":"Jurnal Antropologi Sumatera","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114981102","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-05-31DOI: 10.24114/jas.v19i2.43915
Rizqa Mulya Sari Lubis, Puspitawati Puspitawati, Payerli Pasaribu
This study attempts to understand its art sikambang performances, know and described values contained in a art sikambang , and he knows existence art sikambang as the inheritance culture in wedding events the coastal communities in urban village lopian, kecamatan badiri. Research methodology used is the method research qualitative conducting observations non of participation (non participant an observer and documentation, and interview. The result shows that art of sikambang is art the coastal communities which includes what, rhyme, song, martial arts or dampeng followed by music coastal, and stage basikambang carried out in wedding events. Values are contained in the arts of sikambang like a religion, value education, moral value, of the cultural and the value of aesthetics used as the guidance of the lives of the community coastal. The inheritance of the cultural at a show art sikambang through a process internalization, the socialization process, and the process of enkulturasi.
本研究试图了解其艺术sikambang表演,了解并描述艺术sikambang所包含的价值,并了解存在艺术sikambang作为城中村lopian, kecamatan badiri沿海社区婚礼活动中的传承文化。研究方法采用的方法是研究定性进行观察非参与者(非参与者,观察者和文件,和采访。结果表明,西康邦艺术是沿海社区的艺术,包括什么、韵、歌、武术或丹蓬,然后是沿海音乐,以及在婚礼活动中进行的舞台西康邦。西坎邦的艺术中所包含的价值观就像宗教价值、教育价值、道德价值、文化价值和美学价值一样,被用来指导沿海社区的生活。表演艺术在西坎邦的文化传承经历了内化过程、社会化过程和文化外化过程。
{"title":"Eksistensi Kesenian Sikambang Sebagai Pewarisan Budaya Pada Acara Pernikahan Masyarakat Pesisir di Kelurahan Lopian Kecamatan Badiri Kabupaten Tapanuli Tengah","authors":"Rizqa Mulya Sari Lubis, Puspitawati Puspitawati, Payerli Pasaribu","doi":"10.24114/jas.v19i2.43915","DOIUrl":"https://doi.org/10.24114/jas.v19i2.43915","url":null,"abstract":"This study attempts to understand its art sikambang performances, know and described values contained in a art sikambang , and he knows existence art sikambang as the inheritance culture in wedding events the coastal communities in urban village lopian, kecamatan badiri. Research methodology used is the method research qualitative conducting observations non of participation (non participant an observer and documentation, and interview. The result shows that art of sikambang is art the coastal communities which includes what, rhyme, song, martial arts or dampeng followed by music coastal, and stage basikambang carried out in wedding events. Values are contained in the arts of sikambang like a religion, value education, moral value, of the cultural and the value of aesthetics used as the guidance of the lives of the community coastal. The inheritance of the cultural at a show art sikambang through a process internalization, the socialization process, and the process of enkulturasi.","PeriodicalId":336367,"journal":{"name":"Jurnal Antropologi Sumatera","volume":"20 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134110195","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-05-31DOI: 10.24114/jas.v20i2.43923
I. Lubis
This study aims to determine the background of livelihood transition in 6 families as managers of Aek Rangat Butar baths and to determine the socioeconomic conditions in 6 families before and after diving in livelihoods as managers of Aek Rangat Butar baths in Banualuhu Village, Pagaran District, North Tapanuli Regency. This study uses a qualitative research method with a descriptive approach with a focus of research in the Aek Rangat Butar bath in Banualuhu Village, Pagaran District, North Tapanuli Regency. The collection techniques in this research use observation, interviews, literature study, and documentation, with data analysis techniques using three activities, namely data reduction, data presentation, and drawing conclusions. the results of the research are as follows: Switching the community livelihood system from farmers to managing the aek rangat buteng in Banualuhu village because 6 families who as informants are farmers in Banualuhu village all implement survival strategies and experience livelihood transition to bathing managers Aek Rangat, this is done to maintain life, meet basic family needs and improve family living standards.
{"title":"Strategi 6 Keluarga sebagai Pengelola pada Pemandian Aek Rangat Butar di Desa Banualuhu Kecamatan Pagaran Kabupaten Tapanuli Utara","authors":"I. Lubis","doi":"10.24114/jas.v20i2.43923","DOIUrl":"https://doi.org/10.24114/jas.v20i2.43923","url":null,"abstract":"This study aims to determine the background of livelihood transition in 6 families as managers of Aek Rangat Butar baths and to determine the socioeconomic conditions in 6 families before and after diving in livelihoods as managers of Aek Rangat Butar baths in Banualuhu Village, Pagaran District, North Tapanuli Regency. This study uses a qualitative research method with a descriptive approach with a focus of research in the Aek Rangat Butar bath in Banualuhu Village, Pagaran District, North Tapanuli Regency. The collection techniques in this research use observation, interviews, literature study, and documentation, with data analysis techniques using three activities, namely data reduction, data presentation, and drawing conclusions. the results of the research are as follows: Switching the community livelihood system from farmers to managing the aek rangat buteng in Banualuhu village because 6 families who as informants are farmers in Banualuhu village all implement survival strategies and experience livelihood transition to bathing managers Aek Rangat, this is done to maintain life, meet basic family needs and improve family living standards.","PeriodicalId":336367,"journal":{"name":"Jurnal Antropologi Sumatera","volume":"46 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127621332","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-05-31DOI: 10.24114/jas.v19i2.43928
Adriani Putri Shafira Nasution, Syafruddin Ritonga, T. Hidayat
The aim of the research is: to find out how the marketing communication strategy of Taman Raja Batu is in increasing the flow of tourism in Mandailing Natal Regency. To find out what factors hinder the tourism marketing communications of Taman Raja Batu in increasing the flow of tourism in Mandailing Natal Regency. The marketing communication strategy for Taman Raja Batu Tourism carried out by the Mandailing Natal Regency Tourism Office through various forms of promotion both internally and externally, in the form of promotion through social media which primarily targets young people and adolescents, bearing in mind that in the millennial era as when These young people and teenagers are inseparable from social media Facebook and Instagram. The inhibiting factors in tourism marketing communication at Raja Batu Park in increasing the flow of tourism in Mandailing Natal Regency are very minimal tour guides, so they are unable to create good communication in every introduction to tourist objects. The Tourism Office in increasing the flow of the tourism sector in Mandailing Natal Regency as the manager, lack of awareness, mindset and participation of the community's role in every activity in Taman Raja Batu Tourism.
本研究的目的是:找出Taman Raja Batu的营销传播策略是如何增加曼德勒纳塔尔县的旅游流量的。找出阻碍塔曼拉加巴图旅游营销传播增加曼达林纳塔尔县旅游流量的因素。曼达林纳塔尔摄政旅游局通过各种形式的内部和外部推广,以主要针对年轻人和青少年的社交媒体推广的形式,为塔曼拉贾巴图旅游开展营销传播战略,要记住,在千禧年时代,当这些年轻人和青少年离不开社交媒体Facebook和Instagram时。拉加八都公园旅游营销传播在增加曼达林纳塔尔县旅游客流量方面的制约因素是极少的导游,他们无法在每一个旅游对象的介绍中进行良好的沟通。旅游办公室在增加曼达林纳塔尔县旅游部门的流量方面作为管理者,在塔曼拉贾巴图旅游的每一项活动中缺乏对社区作用的认识、心态和参与。
{"title":"Strategi Komunikasi Pemasaran Pariwisata Taman Raja Batu Dalam Meningkatkan Arus Pariwisata Di Kabupaten Mandailing Natal","authors":"Adriani Putri Shafira Nasution, Syafruddin Ritonga, T. Hidayat","doi":"10.24114/jas.v19i2.43928","DOIUrl":"https://doi.org/10.24114/jas.v19i2.43928","url":null,"abstract":"The aim of the research is: to find out how the marketing communication strategy of Taman Raja Batu is in increasing the flow of tourism in Mandailing Natal Regency. To find out what factors hinder the tourism marketing communications of Taman Raja Batu in increasing the flow of tourism in Mandailing Natal Regency. The marketing communication strategy for Taman Raja Batu Tourism carried out by the Mandailing Natal Regency Tourism Office through various forms of promotion both internally and externally, in the form of promotion through social media which primarily targets young people and adolescents, bearing in mind that in the millennial era as when These young people and teenagers are inseparable from social media Facebook and Instagram. The inhibiting factors in tourism marketing communication at Raja Batu Park in increasing the flow of tourism in Mandailing Natal Regency are very minimal tour guides, so they are unable to create good communication in every introduction to tourist objects. The Tourism Office in increasing the flow of the tourism sector in Mandailing Natal Regency as the manager, lack of awareness, mindset and participation of the community's role in every activity in Taman Raja Batu Tourism.","PeriodicalId":336367,"journal":{"name":"Jurnal Antropologi Sumatera","volume":"100 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115123176","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-01-11DOI: 10.24114/jas.v19i2.31690
Dini Rikiana Putri, Supsiloani Supsiloani
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pelaksanaan tradisi melengkan pada suku Gayo, perbedaan tradisi melengkan dahulu dan sekarang, dan yang melatar belakangi perubahan tradisi melengkan yang sekarang sudah jarang dilakukan oleh suku Gayo. Metode Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deksriptif . Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dokumentasi dan studi pustaka. Teknik analisis data dilakukan dengan langkah antara lain, reduksi data, mendisplai data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa tradisi melengkan ini merupakan pidato adat dengan berbentuk puisi atau pantun yang disampaikan oleh dua orang pelaku pe-melengkan dengan berbalas-balasan, yang dilakukan oleh sarak opat, yaitu terdiri dari (reje, imem, petue, rakyat), yang merupakan empat unsur pemerintahan di gayo, tradisi melengkan ini dilakukan untuk mengingat dan mengenang asal-usul suku Gayo dengan pemaknaan yang baik dan dengan kata-kata halus dan lembut. Tradisi melengkan yang masih dilakukan oleh suku gayo pada saat upacara perkawinan, khitanan maupun upacara lainnya, namun saat ini tradisi melengkan sudah jarang dilakukan oleh suku Gayo itu sendiri. Dikarenakan banyak suku Gayo yang tidak pandai melakukan tradisi melengkan dan sudah tidak mengerti nilai dan makna dari tradisi melengkan tersebut, sehingga tradisi melengkan pun sudah jarang dilakukan oleh suku Gayo.
{"title":"Perubahan Tradisi Melengkan Pada Suku Gayo di Desa Kuning II Kecamatan Bambel Kabupaten Aceh Tenggara","authors":"Dini Rikiana Putri, Supsiloani Supsiloani","doi":"10.24114/jas.v19i2.31690","DOIUrl":"https://doi.org/10.24114/jas.v19i2.31690","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pelaksanaan tradisi melengkan pada suku Gayo, perbedaan tradisi melengkan dahulu dan sekarang, dan yang melatar belakangi perubahan tradisi melengkan yang sekarang sudah jarang dilakukan oleh suku Gayo. Metode Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deksriptif . Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dokumentasi dan studi pustaka. Teknik analisis data dilakukan dengan langkah antara lain, reduksi data, mendisplai data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa tradisi melengkan ini merupakan pidato adat dengan berbentuk puisi atau pantun yang disampaikan oleh dua orang pelaku pe-melengkan dengan berbalas-balasan, yang dilakukan oleh sarak opat, yaitu terdiri dari (reje, imem, petue, rakyat), yang merupakan empat unsur pemerintahan di gayo, tradisi melengkan ini dilakukan untuk mengingat dan mengenang asal-usul suku Gayo dengan pemaknaan yang baik dan dengan kata-kata halus dan lembut. Tradisi melengkan yang masih dilakukan oleh suku gayo pada saat upacara perkawinan, khitanan maupun upacara lainnya, namun saat ini tradisi melengkan sudah jarang dilakukan oleh suku Gayo itu sendiri. Dikarenakan banyak suku Gayo yang tidak pandai melakukan tradisi melengkan dan sudah tidak mengerti nilai dan makna dari tradisi melengkan tersebut, sehingga tradisi melengkan pun sudah jarang dilakukan oleh suku Gayo.","PeriodicalId":336367,"journal":{"name":"Jurnal Antropologi Sumatera","volume":"35 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124943604","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-01-11DOI: 10.24114/jas.v19i2.31701
Ulfa Ganti Hasibuan, M. Iqbal
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fenomena kawin muda di era digital bagi etnis Karo di Desa Pekan Sawah Kecamatan Sei Bingai Kabupaten Langkat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui profil perempuan kawin muda di Desa Pekan Sawah Kecamatan Sei Bingai Kabupaten Langkat. Acuan teoritis yang digunakan adalah teori Aksi. Penelitian ini dijalankan secara kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data-data yang dibutuhkan dikumpulkan melalui studi Observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui fenomena kawin muda di era digital bagi etnis Karo di Desa Pekan Sawah Kecamatan Sei Bingai Kabupaten Langkat. Kajian ini menyimpulkan bahwa fenomena kawin muda di era digital bagi etnis Karo di Desa Pekan Sawah Kecamatan Sei Bingai Kabupaten Langkat bahwa fenomena kawin muda tidak mempengaruhi setiap sistem, karena dalam hal tersebut hanya sistem sosial yang paling menonjol. Hal ini berarti perilaku individu di dalam sistem sosial diatur oleh budaya, sama seperti yang terjadi di Desa Pekan Sawah. Mereka menganggap melakukan perkawinan muda merupakan hal yang lumrah, dikarenakan sebelumnya masyarakat desa tersebut sudah banyak yang melakukan kawin muda. Fenomena kawin muda yang terjadi di Desa Pekan Sawah ini merupakan jaringan terpola, yang membentuk keseluruhan yang koheren sebagai totalitas nilai sosial dan tata lakunya sendiri. Perkembangan teknologi ke arah serba digital telah membawa berbagai perubahan. Era digital bukan persoalan siap atau tidak dan bukan pula suatu opsi namun sudah merupakan suatu konsekuensi.
{"title":"Budaya Literasi Digital di SMA Panca Budi Medan","authors":"Ulfa Ganti Hasibuan, M. Iqbal","doi":"10.24114/jas.v19i2.31701","DOIUrl":"https://doi.org/10.24114/jas.v19i2.31701","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fenomena kawin muda di era digital bagi etnis Karo di Desa Pekan Sawah Kecamatan Sei Bingai Kabupaten Langkat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui profil perempuan kawin muda di Desa Pekan Sawah Kecamatan Sei Bingai Kabupaten Langkat. Acuan teoritis yang digunakan adalah teori Aksi. Penelitian ini dijalankan secara kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data-data yang dibutuhkan dikumpulkan melalui studi Observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui fenomena kawin muda di era digital bagi etnis Karo di Desa Pekan Sawah Kecamatan Sei Bingai Kabupaten Langkat. Kajian ini menyimpulkan bahwa fenomena kawin muda di era digital bagi etnis Karo di Desa Pekan Sawah Kecamatan Sei Bingai Kabupaten Langkat bahwa fenomena kawin muda tidak mempengaruhi setiap sistem, karena dalam hal tersebut hanya sistem sosial yang paling menonjol. Hal ini berarti perilaku individu di dalam sistem sosial diatur oleh budaya, sama seperti yang terjadi di Desa Pekan Sawah. Mereka menganggap melakukan perkawinan muda merupakan hal yang lumrah, dikarenakan sebelumnya masyarakat desa tersebut sudah banyak yang melakukan kawin muda. Fenomena kawin muda yang terjadi di Desa Pekan Sawah ini merupakan jaringan terpola, yang membentuk keseluruhan yang koheren sebagai totalitas nilai sosial dan tata lakunya sendiri. Perkembangan teknologi ke arah serba digital telah membawa berbagai perubahan. Era digital bukan persoalan siap atau tidak dan bukan pula suatu opsi namun sudah merupakan suatu konsekuensi.","PeriodicalId":336367,"journal":{"name":"Jurnal Antropologi Sumatera","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130469080","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-01-11DOI: 10.24114/jas.v19i2.31697
Muhammad Bayu Afdillah, E. L. Damanik
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebermanfaatan bimbingan skripsi Dalam Jaringan (Daring) atau Online serta perilaku mahasiswa yang menerapkan bimbingan skripsi online dan offline di Prodi Pendidikan Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan. Acuan teoritis yang digunakan adalah teori determinisme teknologi Marshall McLuhan. Penelitian dijalankan secara kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data-data yang dibutuhkan dikumpulkan melalui studi partisipasi, wawancara, dan dokumentasi. Kajian ini menyimpulkan bahwa hambatan yang muncul adalah mahasiswa tidak memaksimalkan model bimbingan online, Dosen Pembimbing Skripsi lama membalas, dan kesulitan dalam memahami instruksi. Dampak positif yaitu (i) fleksibilats waktu dan tempat, (ii) hemat biaya, (iii) paperless, (iv) bentuk pemanfaatan perkembangan teknologi di dunia pendidikan. Dampak negatif yaitu kurangnya interaksi sosial secara langsung yang dikhawatirkan berujung kepada tidak leluasanya mahasiswa dalam berdiskusi dengan Dosen Pembimbing Skripsi. Pola perilaku mahasiswa dengan model bimbingan skripsi online ialah etika, gaya bahasa, dan tingkat kesopanan mahasiswa tetap terjaga dan cenderung mengunakan bahasa yang baku. Sedangkan perilaku mahasiswa yang menerapkan model bimbingan offline ialah mahasiswa lebih menjaga gerak fisik agar tetap terlihat sopan, dan gaya berkomunikasi cenderung lebih santai dengan menggunakan gaya bahasa campuran, yaitu bahasa baku dan bahasa santai.
{"title":"Bimbingan Online Skripsi pada Era Revolusi Industri 4.0 di Prodi Pendidikan Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan","authors":"Muhammad Bayu Afdillah, E. L. Damanik","doi":"10.24114/jas.v19i2.31697","DOIUrl":"https://doi.org/10.24114/jas.v19i2.31697","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebermanfaatan bimbingan skripsi Dalam Jaringan (Daring) atau Online serta perilaku mahasiswa yang menerapkan bimbingan skripsi online dan offline di Prodi Pendidikan Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan. Acuan teoritis yang digunakan adalah teori determinisme teknologi Marshall McLuhan. Penelitian dijalankan secara kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data-data yang dibutuhkan dikumpulkan melalui studi partisipasi, wawancara, dan dokumentasi. Kajian ini menyimpulkan bahwa hambatan yang muncul adalah mahasiswa tidak memaksimalkan model bimbingan online, Dosen Pembimbing Skripsi lama membalas, dan kesulitan dalam memahami instruksi. Dampak positif yaitu (i) fleksibilats waktu dan tempat, (ii) hemat biaya, (iii) paperless, (iv) bentuk pemanfaatan perkembangan teknologi di dunia pendidikan. Dampak negatif yaitu kurangnya interaksi sosial secara langsung yang dikhawatirkan berujung kepada tidak leluasanya mahasiswa dalam berdiskusi dengan Dosen Pembimbing Skripsi. Pola perilaku mahasiswa dengan model bimbingan skripsi online ialah etika, gaya bahasa, dan tingkat kesopanan mahasiswa tetap terjaga dan cenderung mengunakan bahasa yang baku. Sedangkan perilaku mahasiswa yang menerapkan model bimbingan offline ialah mahasiswa lebih menjaga gerak fisik agar tetap terlihat sopan, dan gaya berkomunikasi cenderung lebih santai dengan menggunakan gaya bahasa campuran, yaitu bahasa baku dan bahasa santai.","PeriodicalId":336367,"journal":{"name":"Jurnal Antropologi Sumatera","volume":"27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121584593","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-01-11DOI: 10.24114/jas.v19i1.30422
Yesima Sidebang, Noviy Hasanah, Trisni Andayani
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses dan makna dari tradisi manaruhon situtungon pada etnis Batak Toba di Sidikalang, Kabupaten Dairi. Informan dalam penelitian ini terdiri dari parsinabul atau parhata adat Batak Toba serta masyarakat Batak Toba yang sudah pernah mengikuti tradisi manaruhon situtungon baik itu laki-laki dan perempuan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif yang berfokus pada proses dan makna tradisi dengan menggunakan teori tafsir kebudayaan oleh Clifford Geertz. Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti terdiri dari observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun hasil dari penelitian ini adalah bahwa tradisi manaruhon situtungon merupakan tradisi wajib bagi etnis Batak Toba di Sidikalang, Kabupaten Dairi. Dalam tradisi ini pihak paranak datang ke tempat pihak parboru untuk menyerahkan makanan adat sebagai bentuk ijin untuk mempersunting anak perempuan dari keluarga tersebut sekaligus menyerahkan sebagian dari jumlah sinamot yang akan dipakai dalam pelaksanaan adat perkawinan tersebut.
{"title":"Tradisi Manaruhon Situtungon pada Etnis Batak Toba di Sidikalang Kabupaten Dairi","authors":"Yesima Sidebang, Noviy Hasanah, Trisni Andayani","doi":"10.24114/jas.v19i1.30422","DOIUrl":"https://doi.org/10.24114/jas.v19i1.30422","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses dan makna dari tradisi manaruhon situtungon pada etnis Batak Toba di Sidikalang, Kabupaten Dairi. Informan dalam penelitian ini terdiri dari parsinabul atau parhata adat Batak Toba serta masyarakat Batak Toba yang sudah pernah mengikuti tradisi manaruhon situtungon baik itu laki-laki dan perempuan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif yang berfokus pada proses dan makna tradisi dengan menggunakan teori tafsir kebudayaan oleh Clifford Geertz. Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti terdiri dari observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun hasil dari penelitian ini adalah bahwa tradisi manaruhon situtungon merupakan tradisi wajib bagi etnis Batak Toba di Sidikalang, Kabupaten Dairi. Dalam tradisi ini pihak paranak datang ke tempat pihak parboru untuk menyerahkan makanan adat sebagai bentuk ijin untuk mempersunting anak perempuan dari keluarga tersebut sekaligus menyerahkan sebagian dari jumlah sinamot yang akan dipakai dalam pelaksanaan adat perkawinan tersebut.","PeriodicalId":336367,"journal":{"name":"Jurnal Antropologi Sumatera","volume":"21 40 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129087024","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-01-11DOI: 10.24114/jas.v19i1.30469
Citra Girsang, Waston Malau, Ratih Baiduri
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui latar belakang perempuan marombou di Desa Dolok Saribu serta mengetahui strategi perempuan parombou dalam resistensi kemiskinan di Desa Dolok Saribu. Teori yang digunakan adalah teori feminis postmodern. Untuk mencapai tujuan penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi, dan untuk memperoleh data serta informasi yang mendalam penelitian ini dilakukan dengan penelitian lapangan, yaitu melalui observasi partisipasi, wawancara mendalam, serta dokumentasi yang didukung dengan adanya catatan lapangan. Kajian ini menyimpulkan bahwa latar belakang perempuan marombou di Desa Dolok Saribu ialah untuk mengatasi keadaan miskin yang dialaminya sehingga memperoleh hidup yang lebih baik nantinya serta membantu dalam memenuhi kebutuhan hidup, kebutuhan akan tenaga kerja di Desa Dolok Saribu kemudian menjadi jalan untuk perempuan dapat marombou. Adapun strategi perempuan parombou dalam resistensi kemiskinan dibagi menjadi dua, yaitu strategi kemiskinan untuk jangka panjang dan jangka pendek. Strategi untuk jangka panjang yaitu dengan cara memperbaiki pendidikan bagi generasi berikutnya sedangkan jangka pendeknya ialah dengan memilih mengerjakan tanaman yang memiliki harga jual tinggi seperti tanaman jahe yang upahnya didasarkan pada berat yang dipanen
{"title":"Strategi Perempuan Parombou dalam Resistensi Kemiskinan di Desa Dolok Saribu Kecamatan Dolok Pardamean Kabupaten Simalungun","authors":"Citra Girsang, Waston Malau, Ratih Baiduri","doi":"10.24114/jas.v19i1.30469","DOIUrl":"https://doi.org/10.24114/jas.v19i1.30469","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui latar belakang perempuan marombou di Desa Dolok Saribu serta mengetahui strategi perempuan parombou dalam resistensi kemiskinan di Desa Dolok Saribu. Teori yang digunakan adalah teori feminis postmodern. Untuk mencapai tujuan penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi, dan untuk memperoleh data serta informasi yang mendalam penelitian ini dilakukan dengan penelitian lapangan, yaitu melalui observasi partisipasi, wawancara mendalam, serta dokumentasi yang didukung dengan adanya catatan lapangan. Kajian ini menyimpulkan bahwa latar belakang perempuan marombou di Desa Dolok Saribu ialah untuk mengatasi keadaan miskin yang dialaminya sehingga memperoleh hidup yang lebih baik nantinya serta membantu dalam memenuhi kebutuhan hidup, kebutuhan akan tenaga kerja di Desa Dolok Saribu kemudian menjadi jalan untuk perempuan dapat marombou. Adapun strategi perempuan parombou dalam resistensi kemiskinan dibagi menjadi dua, yaitu strategi kemiskinan untuk jangka panjang dan jangka pendek. Strategi untuk jangka panjang yaitu dengan cara memperbaiki pendidikan bagi generasi berikutnya sedangkan jangka pendeknya ialah dengan memilih mengerjakan tanaman yang memiliki harga jual tinggi seperti tanaman jahe yang upahnya didasarkan pada berat yang dipanen","PeriodicalId":336367,"journal":{"name":"Jurnal Antropologi Sumatera","volume":"318 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128478364","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-01-11DOI: 10.24114/jas.v19i1.30423
Desi Erika Purba, B. Amal
Pekembangan arus globalisasi membuat banyaknya muncul sarana hiburan yang dapat diakses dengan mudah salah satunya adalah clubbing, salah satu penikmat hiburan malam ini adalah mahasiswa/mahasiswi yang masih aktif di perkuliahan. Gaya hidup ini dipandang sebagai suatu kebiasaan yang menghamburkan uang dan hanya untuk kenikmatan sesaat atau sering disebut hedonis. Penelitian inibertujuan untuk mengetahui alasan mahasisiwa/mahasiswi hidup dalam dunia clubbing, Gaya hidup hedonis pada mahasiswa/mahasiswi yang melakukan clubbing, dan bagaimana pandangan masyarakat terhadap mahasiswa/mahasiswi yang hidup dalam dunia clubbing. Penelitian ini dilakukan di Retrospective Entertainment club. Metode pengumpulan data yan digunakan adalah observasi, wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alasan mahasiswa/mahasiswi memiliki gaya hidup clubbing adalah karena ajakan dari teman dan rasa penasaran akan tempat hiburan malam tersebut, dimana untuk mendapatkan kebahagiaan dan melepaskan segala beban pikiran dan masalah yang sedang mereka rasakan dan adanya rasa bangga jika hidup dalam dunia tersebut karena adanya anggapan bahwa mereka yang masuk dan hidup dalam kebiasaan tersebut adalah orang yang hanya memiliki uang dan berada di kelas ekonomi yang tinggi. Hidup dalam dunia clubbing tersbut membuat para clubbers harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit membuat mereka memiliki gaya hidup hedonis di mana hanya mengejar kenikmatan sesaat saja Kebiasaan ini juga memberikan dampak terhadap perkuliahan mereka. Dengan berada dilingkungan dengan gaya hidup hedon membuat mereka sulit untuk melepaskan kebiasaan ini sehingga menjadi suatu kebutuhan.
{"title":"Gaya Hidup Hedonis Di Kalangan Mahasiswa/Mahasiswi Yang Melakukan Clubbing Di Club (X) Di Kota Medan","authors":"Desi Erika Purba, B. Amal","doi":"10.24114/jas.v19i1.30423","DOIUrl":"https://doi.org/10.24114/jas.v19i1.30423","url":null,"abstract":"Pekembangan arus globalisasi membuat banyaknya muncul sarana hiburan yang dapat diakses dengan mudah salah satunya adalah clubbing, salah satu penikmat hiburan malam ini adalah mahasiswa/mahasiswi yang masih aktif di perkuliahan. Gaya hidup ini dipandang sebagai suatu kebiasaan yang menghamburkan uang dan hanya untuk kenikmatan sesaat atau sering disebut hedonis. Penelitian inibertujuan untuk mengetahui alasan mahasisiwa/mahasiswi hidup dalam dunia clubbing, Gaya hidup hedonis pada mahasiswa/mahasiswi yang melakukan clubbing, dan bagaimana pandangan masyarakat terhadap mahasiswa/mahasiswi yang hidup dalam dunia clubbing. Penelitian ini dilakukan di Retrospective Entertainment club. Metode pengumpulan data yan digunakan adalah observasi, wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alasan mahasiswa/mahasiswi memiliki gaya hidup clubbing adalah karena ajakan dari teman dan rasa penasaran akan tempat hiburan malam tersebut, dimana untuk mendapatkan kebahagiaan dan melepaskan segala beban pikiran dan masalah yang sedang mereka rasakan dan adanya rasa bangga jika hidup dalam dunia tersebut karena adanya anggapan bahwa mereka yang masuk dan hidup dalam kebiasaan tersebut adalah orang yang hanya memiliki uang dan berada di kelas ekonomi yang tinggi. Hidup dalam dunia clubbing tersbut membuat para clubbers harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit membuat mereka memiliki gaya hidup hedonis di mana hanya mengejar kenikmatan sesaat saja Kebiasaan ini juga memberikan dampak terhadap perkuliahan mereka. Dengan berada dilingkungan dengan gaya hidup hedon membuat mereka sulit untuk melepaskan kebiasaan ini sehingga menjadi suatu kebutuhan.","PeriodicalId":336367,"journal":{"name":"Jurnal Antropologi Sumatera","volume":"42 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115578892","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}