Pub Date : 2020-10-10DOI: 10.33369/jkaganga.4.2.58-66
Eko Pebrian Jaya, Aji Budiman Dwi, Y. Yuliati
Pemahaman tentang kodrat dan gender dalam masyarakat masih bias, yaitu terjadinyapencampuradukan dua istilah tersebut. Hal demikian berakibat pada ketidakadilan bagi kaumperempuan dan sulit untuk bisa setara dengan kaum laki- laki. Fenomena tersebut kemudiandiangkat dalam sebuah film berjudul 7 Hati 7 Cinta 7 Wanita (777). Film ini mencoba menyampaikan gambaran tentang fenomena tentang kondisi perempuan dalam masyarakat.Kekerasan dalam rumah tangga/ istri (KDRT/I), kasus prostitusi, hamil diluar nikah, dan praktekpoligami adalah sebagian besar realita yang coba diungkap dalam film ini. Kajian tentang mediaterutama film menjadi menarik, ketika film berusaha memberikan sebuah gambaran realita sosialyang terjadi di masyarakat, salah satunya tentang kondisi perempuan. Hal tersebutlah yang membuat peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana realita sosial kekerasan terhadap perempuandi representasikan dalam film 777. Penelitian ini menggunakan metode penelitian diskriptifkualitatif dan analisis Semiotika Sosial M. A. K. Halliday. Peneliti berusaha melihat bagaimana realitas sosial kekerasan terhadap perempuan dalam film dilihat dari segi teks verbal dannon-verbal, konteks situasi dan konteks budaya. Pengumpulan data dilakukan dengan caraobservasi partisipan, wawancara langsung pada informan, dan pengumpulan dokumentasi sertaberbagai sumber data yang mendukung pada objek penelitian. Hasil penelitian menunjukan bahwa realitas sosial kekerasan terhadap perempuan dalam film 777 tergambar secara teksvisual melalui tiga aspek, yaitu medan wacana, pelibat wacana, sarana/modus wacana yangsecara keseluruhan menggambarkan realitas tidak hanya secara fiksi, namun didasarkan jugapada pengalaman pribadi dan riset pelaku produksi film 777 sendiri.Kata Kunci : Realitas Sosial, Kekerasan Terhadap Perempuan, Film, 7 Hati 7 Cinta 7 Wanita
{"title":"REALITAS SOSIAL KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DALAM FILM 7 HATI 7 CINTA 7 WANITA","authors":"Eko Pebrian Jaya, Aji Budiman Dwi, Y. Yuliati","doi":"10.33369/jkaganga.4.2.58-66","DOIUrl":"https://doi.org/10.33369/jkaganga.4.2.58-66","url":null,"abstract":"Pemahaman tentang kodrat dan gender dalam masyarakat masih bias, yaitu terjadinyapencampuradukan dua istilah tersebut. Hal demikian berakibat pada ketidakadilan bagi kaumperempuan dan sulit untuk bisa setara dengan kaum laki- laki. Fenomena tersebut kemudiandiangkat dalam sebuah film berjudul 7 Hati 7 Cinta 7 Wanita (777). Film ini mencoba menyampaikan gambaran tentang fenomena tentang kondisi perempuan dalam masyarakat.Kekerasan dalam rumah tangga/ istri (KDRT/I), kasus prostitusi, hamil diluar nikah, dan praktekpoligami adalah sebagian besar realita yang coba diungkap dalam film ini. Kajian tentang mediaterutama film menjadi menarik, ketika film berusaha memberikan sebuah gambaran realita sosialyang terjadi di masyarakat, salah satunya tentang kondisi perempuan. Hal tersebutlah yang membuat peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana realita sosial kekerasan terhadap perempuandi representasikan dalam film 777. Penelitian ini menggunakan metode penelitian diskriptifkualitatif dan analisis Semiotika Sosial M. A. K. Halliday. Peneliti berusaha melihat bagaimana realitas sosial kekerasan terhadap perempuan dalam film dilihat dari segi teks verbal dannon-verbal, konteks situasi dan konteks budaya. Pengumpulan data dilakukan dengan caraobservasi partisipan, wawancara langsung pada informan, dan pengumpulan dokumentasi sertaberbagai sumber data yang mendukung pada objek penelitian. Hasil penelitian menunjukan bahwa realitas sosial kekerasan terhadap perempuan dalam film 777 tergambar secara teksvisual melalui tiga aspek, yaitu medan wacana, pelibat wacana, sarana/modus wacana yangsecara keseluruhan menggambarkan realitas tidak hanya secara fiksi, namun didasarkan jugapada pengalaman pribadi dan riset pelaku produksi film 777 sendiri.Kata Kunci : Realitas Sosial, Kekerasan Terhadap Perempuan, Film, 7 Hati 7 Cinta 7 Wanita","PeriodicalId":336699,"journal":{"name":"Jurnal Kaganga: Jurnal Ilmiah Sosial dan Humaniora","volume":"40 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-10-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133182266","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-10-10DOI: 10.33369/jkaganga.4.2.67-75
Septi Puspa Sari, Gushevinalti, Yudisiani
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola komunikasi antarpribadi yang digunakan olehpara orang tua pada saat pemberian penguatan literasi media kepada anak-anak khususnya parasiswa di PAUD IT Baitul Izzah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, untukmenentukan informan pokok penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Adapun kriteria informan pokok adalah orang tua yang mengikuti kegiatan sosialisasi literasi media dan menerapkannya kepada anak-anaknya, serta siswa dan guru PAUD IT Baitul Izzah sebagai informan tambahan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara mendalamdan dokumentasi. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan kepada para informan didapatdata bahwa para orang tua tersebut menyampaikan penguatan literasi media dengan caramembujuk
本研究旨在确定父母在加强媒体识字法时使用的个性化沟通模式,特别是PAUD IT Baitul Izzah的学生。本研究采用定性研究方法,用采样技术确定本研究的主体信息源。至于主要线人的标准是,父母遵循媒体识字社会化活动并将其应用于他们的孩子,学生和教师PAUD IT Baitul Izzah作为额外的来源。本研究的数据收集技术是一种采访记录。根据对告密者的采访,调查发现家长们以令人信服的方式加强了媒体素养
{"title":"ANAK DALAM UPAYA PENGUATAN LITERASI MEDIA","authors":"Septi Puspa Sari, Gushevinalti, Yudisiani","doi":"10.33369/jkaganga.4.2.67-75","DOIUrl":"https://doi.org/10.33369/jkaganga.4.2.67-75","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola komunikasi antarpribadi yang digunakan olehpara orang tua pada saat pemberian penguatan literasi media kepada anak-anak khususnya parasiswa di PAUD IT Baitul Izzah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, untukmenentukan informan pokok penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Adapun kriteria informan pokok adalah orang tua yang mengikuti kegiatan sosialisasi literasi media dan menerapkannya kepada anak-anaknya, serta siswa dan guru PAUD IT Baitul Izzah sebagai informan tambahan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara mendalamdan dokumentasi. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan kepada para informan didapatdata bahwa para orang tua tersebut menyampaikan penguatan literasi media dengan caramembujuk","PeriodicalId":336699,"journal":{"name":"Jurnal Kaganga: Jurnal Ilmiah Sosial dan Humaniora","volume":"76 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-10-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131786384","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-10-10DOI: 10.33369/jkaganga.4.2.48-57
Triana Hasmarini, Y. -, Asnawati .
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pencitraan positif dalam kegiatan protokol Sekretariat Daerah Kota Bengkulu. Metode penelitian yang digunakan adalah teknik pengumpulan data deskriptif kualitatif berdasarkan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Informan penelitian ditentukan dengan menggunakan metode purposive sampling, yaitu tiga informan, informan kunci dan dua informan utama. Dalam penelitian ini, pencitraan positif dianalisis berdasarkan jenis gambar menurut Frank Jefkins, yaitu gambar cermin, gambar saat ini, beberapa gambar, gambar perusahaan dan gambar yang diharapkan (gambar harapan) yang terkait dengan kegiatan protokol yang telah dilakukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan protokol di Sekretariat Daerah Kota Bengkulu memiliki citra positif, hal ini dapat dilihat dari setiap kegiatan protokol yang dilakukan selalu menghasilkan dampak atau pendapat positif dari pimpinan dan masyarakat. Pencitraan positif lebih banyak dilakukan terhadap gambar yang diharapkan (wish image), artinya kegiatan protokol sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pimpinan dan masyarakat.
{"title":"Pencitraan Positif Dalam Aktivitas Keprotokolan Sekretariat Daerah Kota Bengkulu","authors":"Triana Hasmarini, Y. -, Asnawati .","doi":"10.33369/jkaganga.4.2.48-57","DOIUrl":"https://doi.org/10.33369/jkaganga.4.2.48-57","url":null,"abstract":" Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pencitraan positif dalam kegiatan protokol Sekretariat Daerah Kota Bengkulu. Metode penelitian yang digunakan adalah teknik pengumpulan data deskriptif kualitatif berdasarkan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Informan penelitian ditentukan dengan menggunakan metode purposive sampling, yaitu tiga informan, informan kunci dan dua informan utama. Dalam penelitian ini, pencitraan positif dianalisis berdasarkan jenis gambar menurut Frank Jefkins, yaitu gambar cermin, gambar saat ini, beberapa gambar, gambar perusahaan dan gambar yang diharapkan (gambar harapan) yang terkait dengan kegiatan protokol yang telah dilakukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan protokol di Sekretariat Daerah Kota Bengkulu memiliki citra positif, hal ini dapat dilihat dari setiap kegiatan protokol yang dilakukan selalu menghasilkan dampak atau pendapat positif dari pimpinan dan masyarakat. Pencitraan positif lebih banyak dilakukan terhadap gambar yang diharapkan (wish image), artinya kegiatan protokol sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pimpinan dan masyarakat.","PeriodicalId":336699,"journal":{"name":"Jurnal Kaganga: Jurnal Ilmiah Sosial dan Humaniora","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-10-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126480178","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-10-10DOI: 10.33369/jkaganga.4.2.20-29
Dhimas Abdillah Syarafa, Lisa Adhrianti, Eka Vuspa Sari
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pembentukan identitas sosial dari mahasiswa FISIP Universitas Bengkulu melalui fashion yang menjadi bagian dari komunikasi nonverbal. Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif. Teknik penetapan informan menggunakan teknik purposive sampling. Proses pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, pengamatan yang sudah dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar foto dan sebagainya. Uji keabsahan data menggunakan teknik triangulasi data, dengan cara memeriksa data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Teori yang dipakai dalam penelitian ini menggunakan Teori Identitas sosial. Hasil penelitian menunjukan bahwa Fashion merupakan bagian penting bagi mahasiswa karena fashion merupakan hal yang menjadi apresiasi dari orang lain menjadi kunci utama dalam kepercayaan diri mereka dan membuat identitas mereka terbentuk di lingkungan perkuliahan mereka melalui fashion yang mereka kenakan dan informan berpendapat bahwa mereka mengikuti aturan berpakaian dari Fakultas maupun dari dosen yang bersangkutan, dan mahasiswa FISIP lebih mengarah kepada cara mereka untuk mengkategorisasikan gaya berpakaian mereka dengan gaya berpakaian yang ada dan yang mereka rasa cocok dan membuat mereka percaya diri saat berada di lingkungan kampus.
{"title":"Fashion Sebagai Komunikasi Identitas Sosial Mahasiswa FISIP Universitas Bengkulu","authors":"Dhimas Abdillah Syarafa, Lisa Adhrianti, Eka Vuspa Sari","doi":"10.33369/jkaganga.4.2.20-29","DOIUrl":"https://doi.org/10.33369/jkaganga.4.2.20-29","url":null,"abstract":" Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pembentukan identitas sosial dari mahasiswa FISIP Universitas Bengkulu melalui fashion yang menjadi bagian dari komunikasi nonverbal. Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif. Teknik penetapan informan menggunakan teknik purposive sampling. Proses pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, pengamatan yang sudah dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar foto dan sebagainya. Uji keabsahan data menggunakan teknik triangulasi data, dengan cara memeriksa data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Teori yang dipakai dalam penelitian ini menggunakan Teori Identitas sosial. Hasil penelitian menunjukan bahwa Fashion merupakan bagian penting bagi mahasiswa karena fashion merupakan hal yang menjadi apresiasi dari orang lain menjadi kunci utama dalam kepercayaan diri mereka dan membuat identitas mereka terbentuk di lingkungan perkuliahan mereka melalui fashion yang mereka kenakan dan informan berpendapat bahwa mereka mengikuti aturan berpakaian dari Fakultas maupun dari dosen yang bersangkutan, dan mahasiswa FISIP lebih mengarah kepada cara mereka untuk mengkategorisasikan gaya berpakaian mereka dengan gaya berpakaian yang ada dan yang mereka rasa cocok dan membuat mereka percaya diri saat berada di lingkungan kampus.","PeriodicalId":336699,"journal":{"name":"Jurnal Kaganga: Jurnal Ilmiah Sosial dan Humaniora","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-10-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128809505","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-04-10DOI: 10.33369/jkaganga.4.1.28-37
Dedi Supriyadi
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kontruksi mana tentang kognitif/pengetahuan komunikasi politik, afektif/sikap komunikasi politik dan konatif/perilaku komunikasi politik bagi elit politik di kota Bengkulu. Pendekatan yang dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif yang memungkinkan bagi peneliti untuk mengumpulkan data secara fleksibel dan sekaligus merefleksikan hasil temuan sepanjang proses penelitian berlangsung. Informan dalam penelitian ini terdiri dari ketua Partai Politik di kota Bengkulu, pimpinan legislatif dan eksekutif di kota Bengkulu yang keseluruhannya berjumlah 5 orang. Data primer didapatkan secara langsung dari informan pokok maupun informan kunci melalui observasi, wawancara mendalam serta FGD (Focus Group Discussion). Sementara data sekunder didapatkan melalui kajian literatur/ pustaka. Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan on going analisis atau analisis yang dilakukan secara terus menerus selama penelitian berlangsung.
{"title":"Konstruksi Makna Perilaku Komunikasi Elit Politik Di Kota Bengkulu","authors":"Dedi Supriyadi","doi":"10.33369/jkaganga.4.1.28-37","DOIUrl":"https://doi.org/10.33369/jkaganga.4.1.28-37","url":null,"abstract":" Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kontruksi mana tentang kognitif/pengetahuan komunikasi politik, afektif/sikap komunikasi politik dan konatif/perilaku komunikasi politik bagi elit politik di kota Bengkulu. Pendekatan yang dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif yang memungkinkan bagi peneliti untuk mengumpulkan data secara fleksibel dan sekaligus merefleksikan hasil temuan sepanjang proses penelitian berlangsung. Informan dalam penelitian ini terdiri dari ketua Partai Politik di kota Bengkulu, pimpinan legislatif dan eksekutif di kota Bengkulu yang keseluruhannya berjumlah 5 orang. Data primer didapatkan secara langsung dari informan pokok maupun informan kunci melalui observasi, wawancara mendalam serta FGD (Focus Group Discussion). Sementara data sekunder didapatkan melalui kajian literatur/ pustaka. Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan on going analisis atau analisis yang dilakukan secara terus menerus selama penelitian berlangsung.","PeriodicalId":336699,"journal":{"name":"Jurnal Kaganga: Jurnal Ilmiah Sosial dan Humaniora","volume":"127 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-04-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121587444","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-10-10DOI: 10.33369/jkaganga.3.2.11-20
Bayu Risdiyanto, I. .
Sasaran utama pengembangan kepariwisataan haruslah meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian tindakan ini secara khusus bertujuan membangun Model Komunikasi Pariwisata di Desa Rindu Hati Kecamatan Taba Penanjung Kabupaten Bengkulu Tengah. Penelitian dilakukan melalui kegiatan-kegiatan partisipatif dalam bentuk loka karya dan penelusuran lokasi wisata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan masyarakat yang dilakukan ditujukan untuk membangun Rindu Hati sebagai Desa Ekowisata di Kabupaten Bengkulu Tengah, dengan produk wisata unggulan berupa kopi petik merah, yang didukung dengan ketersediaan kolam renang, serta kolam ikan di sebelah aliran sungai yang mengairi persawahan. Selain itu ada juga bumi perkemahan, air terjun, danau, perkebunan kopi dan bukit Endu, yang juga disertai kisah sejarah dan legenda Putri Gading Cempaka. Hasil kegiatan dalam penelitian ini meliputi profil pariwisata, brand destinasi pariwisata, manajemen pariwisata Desa Rindu Hati, dan kelompok masyarakat peduli pariwisata di Desa Rindu Hati.
{"title":"Komunikasi Pariwisata Desa Rindu Hati Kecamatan Taba Penanjung Kabupaten Bengkulu Tengah Provinsi Bengkulu","authors":"Bayu Risdiyanto, I. .","doi":"10.33369/jkaganga.3.2.11-20","DOIUrl":"https://doi.org/10.33369/jkaganga.3.2.11-20","url":null,"abstract":" Sasaran utama pengembangan kepariwisataan haruslah meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian tindakan ini secara khusus bertujuan membangun Model Komunikasi Pariwisata di Desa Rindu Hati Kecamatan Taba Penanjung Kabupaten Bengkulu Tengah. Penelitian dilakukan melalui kegiatan-kegiatan partisipatif dalam bentuk loka karya dan penelusuran lokasi wisata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan masyarakat yang dilakukan ditujukan untuk membangun Rindu Hati sebagai Desa Ekowisata di Kabupaten Bengkulu Tengah, dengan produk wisata unggulan berupa kopi petik merah, yang didukung dengan ketersediaan kolam renang, serta kolam ikan di sebelah aliran sungai yang mengairi persawahan. Selain itu ada juga bumi perkemahan, air terjun, danau, perkebunan kopi dan bukit Endu, yang juga disertai kisah sejarah dan legenda Putri Gading Cempaka. Hasil kegiatan dalam penelitian ini meliputi profil pariwisata, brand destinasi pariwisata, manajemen pariwisata Desa Rindu Hati, dan kelompok masyarakat peduli pariwisata di Desa Rindu Hati.","PeriodicalId":336699,"journal":{"name":"Jurnal Kaganga: Jurnal Ilmiah Sosial dan Humaniora","volume":"536 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124518573","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-10-10DOI: 10.33369/jkaganga.3.2.51-60
Eka Vuspa Sari
Tujuan dilakukannya penelitian ini guna mengetahui strategi komunikasi dan program pembangunan kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Donggala pasca bencana 28 September 2018. Menggunakan metode penelitian kualitatif, mendeskripsikan hasil terkait strategi komunikasi pembangunan kebudayaan dan program kegiatan DIKBUD Kab. Donggala. Strategi komunikasi pembangunan kebudayaan DIKBUD Kab. Donggala tergambar pada perumusan perencanaan program yang memperhatikan aspek potensi budaya (kualitas dan kuantitas tenaga budaya), tingkat pendidikan dan seberapa besar tingkat pemikiran negatif terhadap kebudayaan. Pelaksanaan program dilakukakan dengan kerjasama baik dan intens antara pihak DIKBUD dan penggiat budaya, program sosialisasi pengembangan kebudayaan pedesaan dan pelestarian melalui berbagai event daerah, program pemeliharaan cagar budaya sudah pada tahap persiapan yang tergambar dengan ketersediaan data potensi yakni, tenaga, organisasi, benda dan non benda terkait kebudayaan.
{"title":"Strategi Komunikasi Pembangunan Kebudayaan Pasca Bencana 28 September 2018 (Studi pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah)","authors":"Eka Vuspa Sari","doi":"10.33369/jkaganga.3.2.51-60","DOIUrl":"https://doi.org/10.33369/jkaganga.3.2.51-60","url":null,"abstract":" Tujuan dilakukannya penelitian ini guna mengetahui strategi komunikasi dan program pembangunan kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Donggala pasca bencana 28 September 2018. Menggunakan metode penelitian kualitatif, mendeskripsikan hasil terkait strategi komunikasi pembangunan kebudayaan dan program kegiatan DIKBUD Kab. Donggala. Strategi komunikasi pembangunan kebudayaan DIKBUD Kab. Donggala tergambar pada perumusan perencanaan program yang memperhatikan aspek potensi budaya (kualitas dan kuantitas tenaga budaya), tingkat pendidikan dan seberapa besar tingkat pemikiran negatif terhadap kebudayaan. Pelaksanaan program dilakukakan dengan kerjasama baik dan intens antara pihak DIKBUD dan penggiat budaya, program sosialisasi pengembangan kebudayaan pedesaan dan pelestarian melalui berbagai event daerah, program pemeliharaan cagar budaya sudah pada tahap persiapan yang tergambar dengan ketersediaan data potensi yakni, tenaga, organisasi, benda dan non benda terkait kebudayaan.","PeriodicalId":336699,"journal":{"name":"Jurnal Kaganga: Jurnal Ilmiah Sosial dan Humaniora","volume":"122 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114213753","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-10-10DOI: 10.33369/jkaganga.3.2.91-100
Y. Hartanto, Andi Makhrian
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan literasi media baru peserta didik dalam menggunakan media sosial dan menyikapi informasi hoax. Penelitian ini menggunakan teori literasi media baru oleh Jenkins dengan inti kemampuan literasi media baru play, simulation, appropriation, judgment, negotiation, visualization.Data penelitian ini diperoleh dari informan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara mendalam terhadap 7 informan, observasi partisipan dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Teknik keabsahan data dilakukan dengan cara triangulasi teknik. Berdasarkan rumusan masalah yang terdapat pada penelitian ini, maka hasil penelitian menunjukkan bahwa peserta didik mengakses media sosial seperti whatsapp, facebook, instagram dalam mengeksplore media sosial, peserta didik menggunakan whatsapp untuk melakukan chating, facebook digunakan untuk mencari informasi dan mengupload foto dan instagram digunakan untuk melihat berita yang sedang viral, ketika mendapatkan informasi selalu mencari kebenaran dengan cara melihat sumber informasi, peserta didik paham tentang konsekuensi bagi penyebaran informasi hoax yaitu dapat dipenjara dan mampu membuat konten informasi berupa kejadian kecelakaan dan mampu megkreasikan informasi sebelum disebarkan di media sosial.
{"title":"Analisis Kemampuan Literasi Media Baru Pada Peserta Didik PKBM Songgo Langit Dalam Menyikapi Informasi Informasi Hoax Di Media Sosial","authors":"Y. Hartanto, Andi Makhrian","doi":"10.33369/jkaganga.3.2.91-100","DOIUrl":"https://doi.org/10.33369/jkaganga.3.2.91-100","url":null,"abstract":" Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan literasi media baru peserta didik dalam menggunakan media sosial dan menyikapi informasi hoax. Penelitian ini menggunakan teori literasi media baru oleh Jenkins dengan inti kemampuan literasi media baru play, simulation, appropriation, judgment, negotiation, visualization.Data penelitian ini diperoleh dari informan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara mendalam terhadap 7 informan, observasi partisipan dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Teknik keabsahan data dilakukan dengan cara triangulasi teknik. Berdasarkan rumusan masalah yang terdapat pada penelitian ini, maka hasil penelitian menunjukkan bahwa peserta didik mengakses media sosial seperti whatsapp, facebook, instagram dalam mengeksplore media sosial, peserta didik menggunakan whatsapp untuk melakukan chating, facebook digunakan untuk mencari informasi dan mengupload foto dan instagram digunakan untuk melihat berita yang sedang viral, ketika mendapatkan informasi selalu mencari kebenaran dengan cara melihat sumber informasi, peserta didik paham tentang konsekuensi bagi penyebaran informasi hoax yaitu dapat dipenjara dan mampu membuat konten informasi berupa kejadian kecelakaan dan mampu megkreasikan informasi sebelum disebarkan di media sosial.","PeriodicalId":336699,"journal":{"name":"Jurnal Kaganga: Jurnal Ilmiah Sosial dan Humaniora","volume":"625 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123217472","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-10-10DOI: 10.33369/jkaganga.3.2.31-40
D. Andini, Lisa Adhrianti
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana siklus komunikasi remaja hedonisme dari awal perkenalan, mencapai puncak kebersaman, hingga alasan-alasan ter-erosinya hubungan sampai di titik perpisahan pada mahasiswa Hukum Universitas Bengkulu. Sehingga penelitian yang menggunakan jenis kualitatif ini memiliki informan yaitu mahasiswa Jurusan Hukum angkatan 2014 Universitas Bengkulu sebagai informan pokok dan seorang psikolog sebagai informan ahli melalui teknik pengumpulan data wawancaea, observasi, serta dokumentasi sedangkan dengan model Analisis Interaktif dan triangulasi untuk keabsahan datanya. Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini bahwa hal pertama yang biasanya menjadi daya tarik mahasiswa Hedon adalah ketika mereka memutuskan untuk menjadikan teman dan dekat dengan menilai barang-barang branded untuk menjadi standar awal pertemanan lalu puncak keharmoniasan bisa ditunjukan dengan adanya aktivitas saling nongkrong secara rutin.
{"title":"Hubungan interpersonal pada remaja Hedon (Studi Pada Mahasiswa Hukum Universitas Bengkulu)","authors":"D. Andini, Lisa Adhrianti","doi":"10.33369/jkaganga.3.2.31-40","DOIUrl":"https://doi.org/10.33369/jkaganga.3.2.31-40","url":null,"abstract":" Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana siklus komunikasi remaja hedonisme dari awal perkenalan, mencapai puncak kebersaman, hingga alasan-alasan ter-erosinya hubungan sampai di titik perpisahan pada mahasiswa Hukum Universitas Bengkulu. Sehingga penelitian yang menggunakan jenis kualitatif ini memiliki informan yaitu mahasiswa Jurusan Hukum angkatan 2014 Universitas Bengkulu sebagai informan pokok dan seorang psikolog sebagai informan ahli melalui teknik pengumpulan data wawancaea, observasi, serta dokumentasi sedangkan dengan model Analisis Interaktif dan triangulasi untuk keabsahan datanya. Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini bahwa hal pertama yang biasanya menjadi daya tarik mahasiswa Hedon adalah ketika mereka memutuskan untuk menjadikan teman dan dekat dengan menilai barang-barang branded untuk menjadi standar awal pertemanan lalu puncak keharmoniasan bisa ditunjukan dengan adanya aktivitas saling nongkrong secara rutin. ","PeriodicalId":336699,"journal":{"name":"Jurnal Kaganga: Jurnal Ilmiah Sosial dan Humaniora","volume":"39 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116911755","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-10-10DOI: 10.33369/jkaganga.3.2.41-50
Dwi Aji Budiman
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Nilai sakralitas tersebut juga dilekatkan pada tradisi upacara tabot, sebuah kegiatan rutin yang dilakukan oleh Kerukunan Keluarga Tabot (KKT) yang berada di Kota Bengkulu. Karena ritual Tabot tidak hanya menjadi identitas adat masyarakat Bengkulu, melainkan kini telah menjadi bagian dari event promosi pariwisata. Ditengah pergumulan adat, ritual tabot telah mengalami suatu komodifikasi budaya, festival yang menyertai perayaan tabot menandai suatu tranfer budaya populer ditengah masyarakat. Dalam hal ini, memiliki hasil bahwa Peran pengelolaan media dalam membentuk modifikasi upacara tabot sangat kuat, dari segi bentuk misalnya, media massa miliki aneka wahana-mulai dari yang terlihat, terdengar, tertulis hingga media yang berada di dunia maya, media massa juga menjadi tempat penampungan dan arena penuangan hasil kreasi seni.
{"title":"Tabot, Sakralitas Dalam Komodifikasi Pariwisata","authors":"Dwi Aji Budiman","doi":"10.33369/jkaganga.3.2.41-50","DOIUrl":"https://doi.org/10.33369/jkaganga.3.2.41-50","url":null,"abstract":" Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Nilai sakralitas tersebut juga dilekatkan pada tradisi upacara tabot, sebuah kegiatan rutin yang dilakukan oleh Kerukunan Keluarga Tabot (KKT) yang berada di Kota Bengkulu. Karena ritual Tabot tidak hanya menjadi identitas adat masyarakat Bengkulu, melainkan kini telah menjadi bagian dari event promosi pariwisata. Ditengah pergumulan adat, ritual tabot telah mengalami suatu komodifikasi budaya, festival yang menyertai perayaan tabot menandai suatu tranfer budaya populer ditengah masyarakat. Dalam hal ini, memiliki hasil bahwa Peran pengelolaan media dalam membentuk modifikasi upacara tabot sangat kuat, dari segi bentuk misalnya, media massa miliki aneka wahana-mulai dari yang terlihat, terdengar, tertulis hingga media yang berada di dunia maya, media massa juga menjadi tempat penampungan dan arena penuangan hasil kreasi seni.","PeriodicalId":336699,"journal":{"name":"Jurnal Kaganga: Jurnal Ilmiah Sosial dan Humaniora","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114461860","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}