Pub Date : 2024-03-01DOI: 10.37304/pandohop.v4i1.12166
Albertus Hengka Nove
Tujuan penelitian ini adalah pengembangan instrumen berupa iventori perencanaan karir untuk sekolah kejuruan. Terdapat 35 item pernyataan yang dikembangkan berdasarkan 3 aspek perencanaan karir yaitu aspek mengenal diri, mengeksplorasi karir, dan memilih karir. Sampel penelitian 60 siswa kejuruan. Terdapat 2 langkah yang dilakukan dalam pengembangan instrumen yaitu (1) untuk mengetahui keterbacaan instrumen dengan melibatkan ahli instrumen perencanaan karir dan (2) untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas instrumen. Berdasarkan keterbacaan instrumen oleh ahli diperoleh instrumen termasuk kategori relevan untuk digunakan. Kemudian uji validitas terhadap 35 item pernyataan menunjukkan 32 item valid dan 3 item gugur. Selanjutnya 32 item pernyataan diuji reliabilitas menunjukkan hasil Cronbach's Alpha lebih besar dari pada rtabel. Sehingga dapat ditarik kesimpulan instrumen perencanaan karir dengan 32 item pernyataan relevan, valid dan reliabel untuk digunakan siswa kejuruan dalam perencanaan karir.
{"title":"Pengembangan Instrumen Perencanaan Karir Sekolah Kejuruan","authors":"Albertus Hengka Nove","doi":"10.37304/pandohop.v4i1.12166","DOIUrl":"https://doi.org/10.37304/pandohop.v4i1.12166","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah pengembangan instrumen berupa iventori perencanaan karir untuk sekolah kejuruan. Terdapat 35 item pernyataan yang dikembangkan berdasarkan 3 aspek perencanaan karir yaitu aspek mengenal diri, mengeksplorasi karir, dan memilih karir. Sampel penelitian 60 siswa kejuruan. Terdapat 2 langkah yang dilakukan dalam pengembangan instrumen yaitu (1) untuk mengetahui keterbacaan instrumen dengan melibatkan ahli instrumen perencanaan karir dan (2) untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas instrumen. Berdasarkan keterbacaan instrumen oleh ahli diperoleh instrumen termasuk kategori relevan untuk digunakan. Kemudian uji validitas terhadap 35 item pernyataan menunjukkan 32 item valid dan 3 item gugur. Selanjutnya 32 item pernyataan diuji reliabilitas menunjukkan hasil Cronbach's Alpha lebih besar dari pada rtabel. Sehingga dapat ditarik kesimpulan instrumen perencanaan karir dengan 32 item pernyataan relevan, valid dan reliabel untuk digunakan siswa kejuruan dalam perencanaan karir.","PeriodicalId":337895,"journal":{"name":"Jurnal Bimbingan dan Konseling Pandohop","volume":"85 2","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-03-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140084710","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-03-01DOI: 10.37304/pandohop.v4i1.12626
Winda Zulhijah, Urai Herlina, Ema Sukmawati
Pola asuh merupakan suatu proses membimbing, mendidik, dan mendisiplinkan yang dilakukan oleh orangtua pada anak untuk mencapai kemandirian dengan menerapkan norma-norma tertentu yang ada dalam keluarga dan masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan mengetahui gambaran pola asuh orang tua di TK Daarul Jannah Pontianak Timur. Dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif dan jumlah sampel yang terlibat sebanyak 11 responden. Dalam penelitian ini juga terdapat tujuan khusus gambaran pola asuh orang tua, jenis-jenis pola asuh orang tua, faktor-faktor pola asuh orang tua. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu wawancara, angket dan studi dokumentasi. Hasil penelitian terlihat bahwa pola asuh yang paling banyak diterapkan oleh orang tua anak TK Daarul Jannah Pontianka Timur adalah pola asuh demokratis 82%, jumlah persentase ini lebih banyak dibandingkan dengan pola asuh otoriter 57% dan pola asuh permisif 43%, dan juga terdapat faktor yang paling menonjol yaitu faktor lingkungan di rumah. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pola asuh demokratis merupakan pola asuh yang paling banyak diterapkan oleh orang tua anak di TK Daarul Jannah Pontianak Timur dengan faktor yang paling terlihat yaitu faktor lingkungan.
{"title":"Analisis Pola Asuh Orang Tua Di TK Daarul Jannah Pontianak Timur","authors":"Winda Zulhijah, Urai Herlina, Ema Sukmawati","doi":"10.37304/pandohop.v4i1.12626","DOIUrl":"https://doi.org/10.37304/pandohop.v4i1.12626","url":null,"abstract":"Pola asuh merupakan suatu proses membimbing, mendidik, dan mendisiplinkan yang dilakukan oleh orangtua pada anak untuk mencapai kemandirian dengan menerapkan norma-norma tertentu yang ada dalam keluarga dan masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan mengetahui gambaran pola asuh orang tua di TK Daarul Jannah Pontianak Timur. Dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif dan jumlah sampel yang terlibat sebanyak 11 responden. Dalam penelitian ini juga terdapat tujuan khusus gambaran pola asuh orang tua, jenis-jenis pola asuh orang tua, faktor-faktor pola asuh orang tua. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu wawancara, angket dan studi dokumentasi. Hasil penelitian terlihat bahwa pola asuh yang paling banyak diterapkan oleh orang tua anak TK Daarul Jannah Pontianka Timur adalah pola asuh demokratis 82%, jumlah persentase ini lebih banyak dibandingkan dengan pola asuh otoriter 57% dan pola asuh permisif 43%, dan juga terdapat faktor yang paling menonjol yaitu faktor lingkungan di rumah. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pola asuh demokratis merupakan pola asuh yang paling banyak diterapkan oleh orang tua anak di TK Daarul Jannah Pontianak Timur dengan faktor yang paling terlihat yaitu faktor lingkungan.","PeriodicalId":337895,"journal":{"name":"Jurnal Bimbingan dan Konseling Pandohop","volume":"105 11","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-03-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140089094","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-03-01DOI: 10.37304/pandohop.v4i1.11428
Alifah Charisma Rahmadhani, N. Budiman, Nadia Aulia Nadhirah
Bimbingan dan konseling merupakan profesi penting dalam mendukung perkembangan peserta didik. Lisensi profesional adalah praktik bimbingan dan konseling memiliki peran penting untuk memastikan kualitas layanan. Tujuan penelitian adalah untuk menjelaskan pentingnya lisensi dalam praktik bimbingan dan konseling dari konselor dan konseli. Metode penelitian adalah Systematical Literature Review (SLR) yang mengumpulkan dan mengevaluasi hasil penelitian. Hasilnya menunjukkan bahwa lisensi adalah tanda kompetensi, kualifikasi dan surat izin konselor, untuk meningkatkan kepercayaan konseli dan melindungi dari praktik yang tidak kompeten. Kesimpulannya, lisensi profesional adalah elemen penting dalam meningkatkan kualitas bimbingan dan konseling dan perlu di dorong lebih lanjut untuk menuju praktik bimbingan dan konseling yang berkualitas.
{"title":"Lisensi Profesional Dalam Praktik Bimbingan Dan Konseling","authors":"Alifah Charisma Rahmadhani, N. Budiman, Nadia Aulia Nadhirah","doi":"10.37304/pandohop.v4i1.11428","DOIUrl":"https://doi.org/10.37304/pandohop.v4i1.11428","url":null,"abstract":"Bimbingan dan konseling merupakan profesi penting dalam mendukung perkembangan peserta didik. Lisensi profesional adalah praktik bimbingan dan konseling memiliki peran penting untuk memastikan kualitas layanan. Tujuan penelitian adalah untuk menjelaskan pentingnya lisensi dalam praktik bimbingan dan konseling dari konselor dan konseli. Metode penelitian adalah Systematical Literature Review (SLR) yang mengumpulkan dan mengevaluasi hasil penelitian. Hasilnya menunjukkan bahwa lisensi adalah tanda kompetensi, kualifikasi dan surat izin konselor, untuk meningkatkan kepercayaan konseli dan melindungi dari praktik yang tidak kompeten. Kesimpulannya, lisensi profesional adalah elemen penting dalam meningkatkan kualitas bimbingan dan konseling dan perlu di dorong lebih lanjut untuk menuju praktik bimbingan dan konseling yang berkualitas.","PeriodicalId":337895,"journal":{"name":"Jurnal Bimbingan dan Konseling Pandohop","volume":"17 3","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-03-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140083333","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-03-01DOI: 10.37304/pandohop.v4i1.12633
Dedearisti Aristi, Novi Wahyu Hidayati, Hendra Sulistiawan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gaya belajar pada siswa kelas XI di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Semparuk Kabupaten Sambas, Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif. Alat pengumpulan datanya yaitu, paduan wawancara, skala psikologis dan dokumentasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Semparuk Kabupaten Sambas dengan jumlah populasi 167 orang siswa dengan sampel penelitian adalah 40 orang siswa. Dari data yang telah terkumpul lalu di susun dan di gambarkan secara objektif dalam bentuk narasi, maka memperoleh persentase rata-rata 68,25% dengan kategori “Baik” hal ini menunjukkan bahwa gaya belajar pada siswa di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Semparuk Kabupaten Sambas sudah baik. Berdasarkan hasil data diatas guru bimbingan dan konseling memberikan upaya untuk meningkatkan gaya belajar siswa meliputi pemberian layanan informasi, bimbingan kelompok dan konseling individual telah cukup baik di laksanakan oleh guru pembimbing dan konseling di SMAN 1 Semparuk Kabupaten Sambas.
{"title":"Peran BK Dalam Meningkatkan Gaya Belajar Siswa","authors":"Dedearisti Aristi, Novi Wahyu Hidayati, Hendra Sulistiawan","doi":"10.37304/pandohop.v4i1.12633","DOIUrl":"https://doi.org/10.37304/pandohop.v4i1.12633","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gaya belajar pada siswa kelas XI di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Semparuk Kabupaten Sambas, Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif. Alat pengumpulan datanya yaitu, paduan wawancara, skala psikologis dan dokumentasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Semparuk Kabupaten Sambas dengan jumlah populasi 167 orang siswa dengan sampel penelitian adalah 40 orang siswa. Dari data yang telah terkumpul lalu di susun dan di gambarkan secara objektif dalam bentuk narasi, maka memperoleh persentase rata-rata 68,25% dengan kategori “Baik” hal ini menunjukkan bahwa gaya belajar pada siswa di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Semparuk Kabupaten Sambas sudah baik. Berdasarkan hasil data diatas guru bimbingan dan konseling memberikan upaya untuk meningkatkan gaya belajar siswa meliputi pemberian layanan informasi, bimbingan kelompok dan konseling individual telah cukup baik di laksanakan oleh guru pembimbing dan konseling di SMAN 1 Semparuk Kabupaten Sambas.","PeriodicalId":337895,"journal":{"name":"Jurnal Bimbingan dan Konseling Pandohop","volume":"119 24","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-03-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140089450","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-03-01DOI: 10.37304/pandohop.v4i1.12625
Audrey Enggarini Pawestry, Eli Trisnowati, Riki Maulana
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengurangi Inferiority siswa dengan diberikan layanan Bimbingan Kelompok dengan teknik Modeling. Dengan menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif (Mixed Methods) dan subyek penelitian kelas VII SMP Negeri 1 Ketapang yang berjumlah 7 siswa. Penelitian ini dilaksanakan dua siklus. Data dikumpulkan dengan teknik observasi, wawancara dan skala psikologis Inferiority. Hasil penelitian ini berdasarkan hasil analisis data yang telah di persentase diperoleh bahwa inferiority pada siswa kelas VII D di SMP Negeri 1 Ketapang sebelum mendapatkan layanan bimbingan kelompok dengan teknik modeling dengan persentase 80% termasuk dalam kategori “tinggi” dan sesudah mendapatkan layanan bimbingan kelompok dengan teknik modeling diperoleh persentase 58% dengan kategori “sedang”. Dapat dilihat bahwa terjadinya penurunan setelah diberikan layanan bimbingan kelompok dengan teknik modeling artinya inferiority pada siswa dapat diturunkan melalui layanan bimbingan kelompok dengan teknik modeling.
本研究的目的是通过建模技术提供小组指导服务,减少学生的自卑感。本研究采用定量和定性方法(混合方法),研究对象为甲打邦第一中学七年级(SMP Negeri 1 Ketapang),共 7 名学生。本研究分两个周期进行。采用观察法、访谈法和自卑心理量表收集数据。根据数据分析结果得出的百分比,本研究结果显示,在获得建模技术小组指导服务之前,哥打邦 SMP Negeri 1 学校 VII D 班学生的自卑感占 80%,属于 "高 "类;而在获得建模技术小组指导服务之后,自卑感占 58%,属于 "中 "类。可以看出,在接受了建模技术小组指导服务后,学生的自卑感有所下降,这意味着通过建模技术小组指导服务可以减少学生的自卑感。
{"title":"Layanan Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Modeling Untuk Mengurangi Inferiority Siswa","authors":"Audrey Enggarini Pawestry, Eli Trisnowati, Riki Maulana","doi":"10.37304/pandohop.v4i1.12625","DOIUrl":"https://doi.org/10.37304/pandohop.v4i1.12625","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengurangi Inferiority siswa dengan diberikan layanan Bimbingan Kelompok dengan teknik Modeling. Dengan menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif (Mixed Methods) dan subyek penelitian kelas VII SMP Negeri 1 Ketapang yang berjumlah 7 siswa. Penelitian ini dilaksanakan dua siklus. Data dikumpulkan dengan teknik observasi, wawancara dan skala psikologis Inferiority. Hasil penelitian ini berdasarkan hasil analisis data yang telah di persentase diperoleh bahwa inferiority pada siswa kelas VII D di SMP Negeri 1 Ketapang sebelum mendapatkan layanan bimbingan kelompok dengan teknik modeling dengan persentase 80% termasuk dalam kategori “tinggi” dan sesudah mendapatkan layanan bimbingan kelompok dengan teknik modeling diperoleh persentase 58% dengan kategori “sedang”. Dapat dilihat bahwa terjadinya penurunan setelah diberikan layanan bimbingan kelompok dengan teknik modeling artinya inferiority pada siswa dapat diturunkan melalui layanan bimbingan kelompok dengan teknik modeling.","PeriodicalId":337895,"journal":{"name":"Jurnal Bimbingan dan Konseling Pandohop","volume":"19 11","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-03-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140083977","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-03-01DOI: 10.37304/pandohop.v4i1.12354
Sesya Dias Mumpuni, I. Florina, S. Nurhayati, Laelia Nurpratiwiningsih, Hijrah Eko Putro, N. Susilowati, Nada Adhani Mubarokah, Nur Istiqomah, Wiwit Cahya Septiana, Choirunnisa Adinda, Fiqih Indah Yuni Lestari, Ayu Putri Chiisai, Novi Marinda Putri, Eka Febry Setia Rini, Rani Tri Ambarwati
Kesiapan seseorang untuk terlibat dalam konseling sebaya sangat dipengaruhi oleh kesehatan mental dan well-being. Konseling sebaya yang dilakukan oleh sesama disabilitas akan sangat berpengaruh pada penermaan diri difabel di komunitas. Metode penelitian ini menggunakan kuantitatif dengan 40 responden yang mengisi kuesioner kesehatan mental dan well-being. Pemilihan responden menggunakan teknik sampling non probabilitas. Hasil pada penelitian ini adalah analisis indeks yang terdiri dari nilai indeks kesehatan mental responden sebesar 79,25 dikategorikan Baik dan nilai indeks indikator well-being sebesar 71,93 dikategorikan Baik. Peneliti menyimpulkan konseling sebaya perlu ada kesiapan pada kesehatan mental dan well-being. Kesehatan mental terdiri dari 4 indikator antara lain depresi atau kecemasan, demensia, gangguan mental (psikiatrik) atau perilaku, dan masalah tidur. Pada well-being terdiri dari 24 indikator antara lain menilai kualitas hidup, menilai secara keseluruhan kesehatan, kemampuan melakukan aktivitas, puas dengan diri sendiri, puas dengan suatu hubungan, kondisi tempat tinggal, memiliki energi yang cukup, memiliki cukup uang untuk memenuhi kebutuhan, kesepian yang dirasakan, merasa kurang persahabatan, merasa ditinggalkan, merasa terisolasi dari orang lain, kemarin merasa bahagia, kemarin merasa antusias, kemarin merasa puas, kemarin merasa marah, kemarin merasa frustasi, kemarin merasa lelah, kemarin merasa sedih, kemarin merasa stres, kemarin merasa kesepian, kemarin merasa khawatir, kemarin merasa bosan, kemarin merasa sakit.
{"title":"Konseling Sebaya: Kesehatan Mental Dan Well-Being Anggota Forum Desa Inklusi","authors":"Sesya Dias Mumpuni, I. Florina, S. Nurhayati, Laelia Nurpratiwiningsih, Hijrah Eko Putro, N. Susilowati, Nada Adhani Mubarokah, Nur Istiqomah, Wiwit Cahya Septiana, Choirunnisa Adinda, Fiqih Indah Yuni Lestari, Ayu Putri Chiisai, Novi Marinda Putri, Eka Febry Setia Rini, Rani Tri Ambarwati","doi":"10.37304/pandohop.v4i1.12354","DOIUrl":"https://doi.org/10.37304/pandohop.v4i1.12354","url":null,"abstract":"Kesiapan seseorang untuk terlibat dalam konseling sebaya sangat dipengaruhi oleh kesehatan mental dan well-being. Konseling sebaya yang dilakukan oleh sesama disabilitas akan sangat berpengaruh pada penermaan diri difabel di komunitas. Metode penelitian ini menggunakan kuantitatif dengan 40 responden yang mengisi kuesioner kesehatan mental dan well-being. Pemilihan responden menggunakan teknik sampling non probabilitas. Hasil pada penelitian ini adalah analisis indeks yang terdiri dari nilai indeks kesehatan mental responden sebesar 79,25 dikategorikan Baik dan nilai indeks indikator well-being sebesar 71,93 dikategorikan Baik. Peneliti menyimpulkan konseling sebaya perlu ada kesiapan pada kesehatan mental dan well-being. Kesehatan mental terdiri dari 4 indikator antara lain depresi atau kecemasan, demensia, gangguan mental (psikiatrik) atau perilaku, dan masalah tidur. Pada well-being terdiri dari 24 indikator antara lain menilai kualitas hidup, menilai secara keseluruhan kesehatan, kemampuan melakukan aktivitas, puas dengan diri sendiri, puas dengan suatu hubungan, kondisi tempat tinggal, memiliki energi yang cukup, memiliki cukup uang untuk memenuhi kebutuhan, kesepian yang dirasakan, merasa kurang persahabatan, merasa ditinggalkan, merasa terisolasi dari orang lain, kemarin merasa bahagia, kemarin merasa antusias, kemarin merasa puas, kemarin merasa marah, kemarin merasa frustasi, kemarin merasa lelah, kemarin merasa sedih, kemarin merasa stres, kemarin merasa kesepian, kemarin merasa khawatir, kemarin merasa bosan, kemarin merasa sakit.","PeriodicalId":337895,"journal":{"name":"Jurnal Bimbingan dan Konseling Pandohop","volume":"7 3","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-03-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140082869","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-02-28DOI: 10.37304/pandohop.v3i1.5126
Matias Stevandy, Esty Pan Pangestie, Nopi Feronika
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implemetasi layanan home visit dalam pengumpulan data informasi siswa bimbingan dan konseling SMP Negeri 8 Palangka Raya. Metode Penelitian yang digunakan adalah menggunakan metode kualitatif, dimana dalam penelitian kualitatif instrumen utama adalah peneliti itu sendiri. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Palangka Raya, Bulan Maret 2022 – Juni 2022. Di dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis data Miles dan Huberman. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penerapan layanan home visit dalam pengumpulan data informasi siswa di SMP Negeri 8 Palangka Raya sudah berjalan dengan baik di mana guru Bimbingan dan Konseling tidak hanya menyelesaikan masalah siswa melalui home visit tetapi guru Bimbingan dan konseling juga membantu pihak sekolah dalam memperbaharui data informasi siswa ketika memberikan layanan home visit untuk dapat membantu pihak sekolah memperbaharui data pribadi siswa di sekolah.
{"title":"IMPLEMENTASI LAYANAN HOME VISIT DALAM PENGUMPULAN DATA INFORMASI SISWA BIMBINGAN DAN KONSELING","authors":"Matias Stevandy, Esty Pan Pangestie, Nopi Feronika","doi":"10.37304/pandohop.v3i1.5126","DOIUrl":"https://doi.org/10.37304/pandohop.v3i1.5126","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implemetasi layanan home visit dalam pengumpulan data informasi siswa bimbingan dan konseling SMP Negeri 8 Palangka Raya. Metode Penelitian yang digunakan adalah menggunakan metode kualitatif, dimana dalam penelitian kualitatif instrumen utama adalah peneliti itu sendiri. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Palangka Raya, Bulan Maret 2022 – Juni 2022. Di dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis data Miles dan Huberman. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penerapan layanan home visit dalam pengumpulan data informasi siswa di SMP Negeri 8 Palangka Raya sudah berjalan dengan baik di mana guru Bimbingan dan Konseling tidak hanya menyelesaikan masalah siswa melalui home visit tetapi guru Bimbingan dan konseling juga membantu pihak sekolah dalam memperbaharui data informasi siswa ketika memberikan layanan home visit untuk dapat membantu pihak sekolah memperbaharui data pribadi siswa di sekolah.","PeriodicalId":337895,"journal":{"name":"Jurnal Bimbingan dan Konseling Pandohop","volume":"63 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124376346","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-02-28DOI: 10.37304/pandohop.v3i1.5381
Sayyidah Fatimatuz Zahra, Eli Mufidah
Penellitian ini untuk mengetahui apakah ada hubungannya peminatan siswa dengan prestasi akademik siswa kelas x di SMA Wachid Hasyim 5 Surabaya. Penelitian ini menggunakan sampel 30 siswa. Nilai pearson correlation variabel peminatan siswa sebesar -0,163 dan nilai sig.(2-tailed) menunjukkan angka 0,391 yang berarti lebih besar atau lebih dari 0,05 begitu pula dengan nilai pearson correlation pada variabel prestasi akademik menunjukkan angka -0,163 dan nilai sig.(2-tailed) menunjukkan angka 0,391 yang berarti lebih dari standar signifikasi 0,05 yang berarti ada korelasi yang signifikan negative antara variabel peminatan siswa (X) dan variabel prestasi akademik siswa (Y). peminatan siswa dalam tingkatan sangat tinggi, yaitu sebanyak 24 siswa (80 %), sisanya berada pada kategori tinggi sebanyak 4 siswa (13 %) dan kategori cukup sebanyak 2 siswa (7 %). Sedangkan rata-rata prestasi akademik siswa berada dalam tingkatan sangat tinggi, yaitu sebanyak 22 siswa (73 %), sisanya berada pada kategori tinggi sebanyak 8 siswa (27%).
{"title":"HUBUNGAN PEMINATAN SISWA DENGAN PRESTASI AKADEMIK SISWA KELAS X SMA WACHID HASYIM 5 SURABAYA","authors":"Sayyidah Fatimatuz Zahra, Eli Mufidah","doi":"10.37304/pandohop.v3i1.5381","DOIUrl":"https://doi.org/10.37304/pandohop.v3i1.5381","url":null,"abstract":"Penellitian ini untuk mengetahui apakah ada hubungannya peminatan siswa dengan prestasi akademik siswa kelas x di SMA Wachid Hasyim 5 Surabaya. Penelitian ini menggunakan sampel 30 siswa. Nilai pearson correlation variabel peminatan siswa sebesar -0,163 dan nilai sig.(2-tailed) menunjukkan angka 0,391 yang berarti lebih besar atau lebih dari 0,05 begitu pula dengan nilai pearson correlation pada variabel prestasi akademik menunjukkan angka -0,163 dan nilai sig.(2-tailed) menunjukkan angka 0,391 yang berarti lebih dari standar signifikasi 0,05 yang berarti ada korelasi yang signifikan negative antara variabel peminatan siswa (X) dan variabel prestasi akademik siswa (Y). peminatan siswa dalam tingkatan sangat tinggi, yaitu sebanyak 24 siswa (80 %), sisanya berada pada kategori tinggi sebanyak 4 siswa (13 %) dan kategori cukup sebanyak 2 siswa (7 %). Sedangkan rata-rata prestasi akademik siswa berada dalam tingkatan sangat tinggi, yaitu sebanyak 22 siswa (73 %), sisanya berada pada kategori tinggi sebanyak 8 siswa (27%). \u0000 ","PeriodicalId":337895,"journal":{"name":"Jurnal Bimbingan dan Konseling Pandohop","volume":"69 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125909538","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-02-28DOI: 10.37304/pandohop.v3i1.7930
Mulyaningtyas
Konseling art therapy adalah konseling melibatkan proses seni, seperti menggambar sebagai wujud simbolis dari hubungan teraupetik untuk membantu terapis memperoleh pemahaman diri maupun tekanan yang dialami oleh klien. Konseling art therapy membantu mahasiswa menyelesaikan konflik meningkatkan keterampilan interpersonal, mengelola perilaku bermasalah, mengurangi stress.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui teknik-teknik dalam konseling art therapy yang dapat digunakan untuk mereduksi stress akademik mahasiswa. Penelitian ini merupakan a systematic literature review yang menggunakan metode Research Question. Diharapkan setelah mengetahui teknik-teknik konseling art therapy, konselor mampu menerapkannya dalam proses konseling untuk membantu mereduksi stress akademik mahasiswa.
{"title":"A Systematic Literature Review (SLR): Penerapan Konseling Teknik Art Therapy untuk Mereduksi Stress Akademik Mahasiswa","authors":"Mulyaningtyas","doi":"10.37304/pandohop.v3i1.7930","DOIUrl":"https://doi.org/10.37304/pandohop.v3i1.7930","url":null,"abstract":"Konseling art therapy adalah konseling melibatkan proses seni, seperti menggambar sebagai wujud simbolis dari hubungan teraupetik untuk membantu terapis memperoleh pemahaman diri maupun tekanan yang dialami oleh klien. Konseling art therapy membantu mahasiswa menyelesaikan konflik meningkatkan keterampilan interpersonal, mengelola perilaku bermasalah, mengurangi stress.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui teknik-teknik dalam konseling art therapy yang dapat digunakan untuk mereduksi stress akademik mahasiswa. Penelitian ini merupakan a systematic literature review yang menggunakan metode Research Question. Diharapkan setelah mengetahui teknik-teknik konseling art therapy, konselor mampu menerapkannya dalam proses konseling untuk membantu mereduksi stress akademik mahasiswa.","PeriodicalId":337895,"journal":{"name":"Jurnal Bimbingan dan Konseling Pandohop","volume":"30 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134053649","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-02-28DOI: 10.37304/pandohop.v3i1.8057
Arista Octaviano
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia dituntut untuk memenuhi norma dan tata aturan yang berlaku di lingkungan sekitar. Dalam hal tersebut, tentu manusia membutuhkan bantuan orang lain, terlebih ketika dirinya memiliki riwayat trauma. Bantuan tersebut dapat berupa konseling kreatif dengan teknik psikodrama. Dalam artikel yang disusun dengan teknik systematic literature review ini, dibahas mengenai penyebab trauma, strategi konseling dengan teknik psikodrama, serta efektivitas konseling dengan menggunakan teknik psikodrama. Data primer dalam artikel ini diperoleh melalui studi literatur terhadap artikel-artikel terkait Hasilnya, trauma dapat disebabkan oleh kejadian tidak diinginkan yang menyerang psikis individu. Dalam penanganannya melalui konseling teknik psikodrama, individu dibantu untuk mengeksplorasi perasaan cemasnya. Konseling ini tidak terbukti efektif dalam mengatasi trauma, akan tetapi mampu membantu klien untuk merasa lebih baik dan mampu menghadapi pemicu trauma yang dimilikinya.
{"title":"PENANGANAN TRAUMA DENGAN KONSELING KREATIF PSIKODRAMA","authors":"Arista Octaviano","doi":"10.37304/pandohop.v3i1.8057","DOIUrl":"https://doi.org/10.37304/pandohop.v3i1.8057","url":null,"abstract":"Dalam kehidupan sehari-hari, manusia dituntut untuk memenuhi norma dan tata aturan yang berlaku di lingkungan sekitar. Dalam hal tersebut, tentu manusia membutuhkan bantuan orang lain, terlebih ketika dirinya memiliki riwayat trauma. Bantuan tersebut dapat berupa konseling kreatif dengan teknik psikodrama. Dalam artikel yang disusun dengan teknik systematic literature review ini, dibahas mengenai penyebab trauma, strategi konseling dengan teknik psikodrama, serta efektivitas konseling dengan menggunakan teknik psikodrama. Data primer dalam artikel ini diperoleh melalui studi literatur terhadap artikel-artikel terkait Hasilnya, trauma dapat disebabkan oleh kejadian tidak diinginkan yang menyerang psikis individu. Dalam penanganannya melalui konseling teknik psikodrama, individu dibantu untuk mengeksplorasi perasaan cemasnya. Konseling ini tidak terbukti efektif dalam mengatasi trauma, akan tetapi mampu membantu klien untuk merasa lebih baik dan mampu menghadapi pemicu trauma yang dimilikinya.","PeriodicalId":337895,"journal":{"name":"Jurnal Bimbingan dan Konseling Pandohop","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121650319","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}