Pub Date : 2024-03-22DOI: 10.9744/share.10.1.35-43
Rini Dorojati, Jaka Triwidaryanta
Dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, pasar bukan hanya tempat bertemunya antara penjual dan pembeli tetapi juga sebagai wadah untuk berinteraksi, tempat untuk saling menukar informasi dan mempunyai peran dalam menggerakkan roda perekonomian. Walaupun memiliki potensi ekonomi yang tinggi bagi pengembangan desa, namun masih terdapat kendala dalam aktivitas perdagangannya. Sebagai unit usaha bumdes setempat, pedagang Pasar Plono belum merasakan kesejahteraannya, karena adanya beberapa permasalahan yang dihadapi yaitu aktivitas rentenir yang mengganggu perekonomian pedagang, pelembagaan pedagang sebagai penyalur aspirasi belum terbentuk, konsumen menurun, daya saing dengan pelaku sejenis rendah, budaya kebersihan lingkungan usaha dan tertib parkir lemah. Mengacu permasalahan tersebut, maka pengabdi berusaha untuk turut memecahkan permasalahan dengan memberikan sumbangan bagi solusi berupa pembentukan paguyuban pedagang Pasar Plono. Untuk mewujudkan organisasi pedagang berupa paguyuban terkendala keterbatasan sumber daya pedagang tentang pemahaman sebuah organisasi. maka ditempuh dengan kerjasama antara tim pengabdi bersama pedagang dan BUM Desa Binangun Pagerharjo melakukan sosialisasi, pemetaan masalah dan kebutuhan pedagang dalam berorganisasi, pendampingan studi banding dan fasilitasi pembentukan kepengurusan paguyuban pedagang pasar. Hasil pengabdian, pedagang memiliki kesadaran akan potensi dan permasalahan yang harus dihadapi dalam menjalankan aktivitas ekonomi di Pasar Plono. Pilihan organisasi berupa paguyuban pedagang pasar menjadi solusi mengatasi permasalahan pedagang semakin mantap setelah melakukan studi banding di Paguyuban Pedagang Pasar Kasihan Ngentakrejo. Terbentuknya paguyuban pedagang bermanfaat untuk kelanjutan dan pengembangan usaha, meningkatkan daya saing serta kepercayaan masyarakat, sehingga mampu menjadi pengungkit ekonomi masyarakat desa dan kesejahteraan pedagang.
在社区的日常生活中,市场不仅是卖家和买家之间的聚会场所,也是一个互动的场所,一个交换信息的场所,并在推动经济发展方面发挥着作用。虽然它对村庄发展具有很大的经济潜力,但在交易活动中仍存在障碍。作为当地的一个商业单位,普洛诺市场的商贩还没有感受到他们的福利,原因是面临着一些问题,即放贷人的活动干扰了商贩的经济活动,商贩作为愿望渠道的制度化尚未形成,消费者减少,与同类行为者的竞争力低,商业环境和停车秩序的清洁文化薄弱。针对这些问题,pengabdi 试图通过成立普洛诺市场商贩协会的形式来帮助解决问题。为了以协会的形式实现商贩组织,由于商贩了解组织的资源有限,因此服务团队与商贩和 BUM Desa Binangun Pagerharjo 合作,开展社会化活动,摸清商贩在组织中的问题和需求,协助进行比较研究,并促进市场商贩协会管理层的成立。服务的结果是,商贩们认识到了在普洛诺市场开展经济活动的潜力和必须面对的问题。在对 Kasihan Ngentakrejo 市场贸易商协会进行比较研究后,选择以市场贸易商协会组织的形式来解决贸易商问题的想法越来越强烈。商贩协会的成立有利于商业的持续和发展,提高竞争力和公众信任度,从而能够撬动乡村社区的经济和商贩的福利。
{"title":"Pendampingan Pembentukan Paguyuban Pedagang Pasar Plono di Kalurahan Pagerharjo Kapanewon Samigaluh Kabupaten Kulon Progo Daerah Istimewa Yogyakarta","authors":"Rini Dorojati, Jaka Triwidaryanta","doi":"10.9744/share.10.1.35-43","DOIUrl":"https://doi.org/10.9744/share.10.1.35-43","url":null,"abstract":"Dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, pasar bukan hanya tempat bertemunya antara penjual dan pembeli tetapi juga sebagai wadah untuk berinteraksi, tempat untuk saling menukar informasi dan mempunyai peran dalam menggerakkan roda perekonomian. Walaupun memiliki potensi ekonomi yang tinggi bagi pengembangan desa, namun masih terdapat kendala dalam aktivitas perdagangannya. Sebagai unit usaha bumdes setempat, pedagang Pasar Plono belum merasakan kesejahteraannya, karena adanya beberapa permasalahan yang dihadapi yaitu aktivitas rentenir yang mengganggu perekonomian pedagang, pelembagaan pedagang sebagai penyalur aspirasi belum terbentuk, konsumen menurun, daya saing dengan pelaku sejenis rendah, budaya kebersihan lingkungan usaha dan tertib parkir lemah. Mengacu permasalahan tersebut, maka pengabdi berusaha untuk turut memecahkan permasalahan dengan memberikan sumbangan bagi solusi berupa pembentukan paguyuban pedagang Pasar Plono. Untuk mewujudkan organisasi pedagang berupa paguyuban terkendala keterbatasan sumber daya pedagang tentang pemahaman sebuah organisasi. maka ditempuh dengan kerjasama antara tim pengabdi bersama pedagang dan BUM Desa Binangun Pagerharjo melakukan sosialisasi, pemetaan masalah dan kebutuhan pedagang dalam berorganisasi, pendampingan studi banding dan fasilitasi pembentukan kepengurusan paguyuban pedagang pasar. Hasil pengabdian, pedagang memiliki kesadaran akan potensi dan permasalahan yang harus dihadapi dalam menjalankan aktivitas ekonomi di Pasar Plono. Pilihan organisasi berupa paguyuban pedagang pasar menjadi solusi mengatasi permasalahan pedagang semakin mantap setelah melakukan studi banding di Paguyuban Pedagang Pasar Kasihan Ngentakrejo. Terbentuknya paguyuban pedagang bermanfaat untuk kelanjutan dan pengembangan usaha, meningkatkan daya saing serta kepercayaan masyarakat, sehingga mampu menjadi pengungkit ekonomi masyarakat desa dan kesejahteraan pedagang.","PeriodicalId":338284,"journal":{"name":"SHARE \"SHaring - Action - REflection\"","volume":" 7","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-03-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140215304","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-03-22DOI: 10.9744/share.10.1.44-50
Kristina Pae, Andrew Joewono
Kondisi kegawatdaruratan yang terjadi dimana pun dan kapan pun harus segera diatasi untuk mencegah berbagai komplikasi baik itu kecacatan hingga kematian. Keadaan kegawatdaruratan dapat terjadi akibat faktor alam seperti tejadinya bencana dan ada akibat faktor lainnya seperti penyakit dan kecelakaan. Angka kejadian kegawatdaruratan di Indonesia semakin tinggi setiap tahunnya, oleh sebab itu maka diperlukan kerjasama yang baik antara tenaga medis yang membantu penanggulangan kegawatdaruratan dengan masyarakat sebagai pemberi respon awal terhadap keadaan kegawatdaruratan. Masyarakat diharapkan lebih mengenal tentang tanda-tanda kegawatdaruratan dan penanganan awal ketika terjadi kegawatdaruratan agar tidak terjadi keterlambatan dalam pemberian pertolongan. Peningkatan pengetahuan masyarakat tentang penanganan kegawatdauratan dapat dilakukan dengan memperbanyak sosialisasi, pendidikan kesehatan, dan pelatihan bagi masyarakat. Dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat saat ini dilakukan di Desa Curah Cottok, Situbondo. Hal ini dikarenakan di desa ini fasilitas kesehatannya tidak memadai dan jaraknya cukup jauh sehingga jika terjadi keadaan kegawatdaruratan diharapkan masyarakat dapat menjadi penolong petama sebelum tenaga medis datang. Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat Desa Curah Cottok sehingga dapat berperan aktif dalam penanganan kegawatdaruratan. Sebanyak 30 orang kader dan perangkat desa mengikuti kegiatan ini dengan aktif. Pelatihan dilakukan dengan membagi dua sesi pertemuan. Sesi pertama ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penanggulangan kegawatdaruratan sehingga menggunakan metode ceramah dan tanya jawab dalam penyampaian materi oleh fasilitator. Sesi pertama dinilai dengan melakukan pre-test dan post-test untuk mengevaluasi pengetahuan peseta. Sesi kedua dilakukan untuk meningkatkan keterampilan peserta dalam membantu mengatasi keadaan kegawatdaruratan, disampaikan dengan metode demostrasi oleh fasilitator dan dievaluasi dengan redemonstrasi oleh peserta sesuai dengan SOP yang telah dibuat. Berdasarkan kegiatan di dua sesi tersebut didapatkan peningkatan pengetahuan dan keterampilan peserta dalam melakukan penanggulangan kegawatdaruratan.
{"title":"Upaya Peningkatan Pengetahuan Terhadap Penanggulangaan Kegawatdaruratan Bagi Masyarakat Melalui Pelatihan di Desa Curah Cottok, Kapongan, Situbondo, Jawa Timur","authors":"Kristina Pae, Andrew Joewono","doi":"10.9744/share.10.1.44-50","DOIUrl":"https://doi.org/10.9744/share.10.1.44-50","url":null,"abstract":"Kondisi kegawatdaruratan yang terjadi dimana pun dan kapan pun harus segera diatasi untuk mencegah berbagai komplikasi baik itu kecacatan hingga kematian. Keadaan kegawatdaruratan dapat terjadi akibat faktor alam seperti tejadinya bencana dan ada akibat faktor lainnya seperti penyakit dan kecelakaan. Angka kejadian kegawatdaruratan di Indonesia semakin tinggi setiap tahunnya, oleh sebab itu maka diperlukan kerjasama yang baik antara tenaga medis yang membantu penanggulangan kegawatdaruratan dengan masyarakat sebagai pemberi respon awal terhadap keadaan kegawatdaruratan. Masyarakat diharapkan lebih mengenal tentang tanda-tanda kegawatdaruratan dan penanganan awal ketika terjadi kegawatdaruratan agar tidak terjadi keterlambatan dalam pemberian pertolongan. Peningkatan pengetahuan masyarakat tentang penanganan kegawatdauratan dapat dilakukan dengan memperbanyak sosialisasi, pendidikan kesehatan, dan pelatihan bagi masyarakat. Dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat saat ini dilakukan di Desa Curah Cottok, Situbondo. Hal ini dikarenakan di desa ini fasilitas kesehatannya tidak memadai dan jaraknya cukup jauh sehingga jika terjadi keadaan kegawatdaruratan diharapkan masyarakat dapat menjadi penolong petama sebelum tenaga medis datang. Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat Desa Curah Cottok sehingga dapat berperan aktif dalam penanganan kegawatdaruratan. Sebanyak 30 orang kader dan perangkat desa mengikuti kegiatan ini dengan aktif. Pelatihan dilakukan dengan membagi dua sesi pertemuan. Sesi pertama ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penanggulangan kegawatdaruratan sehingga menggunakan metode ceramah dan tanya jawab dalam penyampaian materi oleh fasilitator. Sesi pertama dinilai dengan melakukan pre-test dan post-test untuk mengevaluasi pengetahuan peseta. Sesi kedua dilakukan untuk meningkatkan keterampilan peserta dalam membantu mengatasi keadaan kegawatdaruratan, disampaikan dengan metode demostrasi oleh fasilitator dan dievaluasi dengan redemonstrasi oleh peserta sesuai dengan SOP yang telah dibuat. Berdasarkan kegiatan di dua sesi tersebut didapatkan peningkatan pengetahuan dan keterampilan peserta dalam melakukan penanggulangan kegawatdaruratan.","PeriodicalId":338284,"journal":{"name":"SHARE \"SHaring - Action - REflection\"","volume":" 20","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-03-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140216139","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-02-02DOI: 10.9744/share.10.1.27-34
Njo Anastasia, Nanik Linawati
Storytelling pada anak usia dini melalui dongeng merupakan salah satu teknik pembelajaran yang dapat menggugah minat anak-anak. Karakter pemeran dalam dongeng dapat diceritakan dengan lebih menarik melalui intonasi suara dan gerakan untuk menggugah imajinasi anak-anak sehingga dapat lebih mudah dipahami. Permasalahnya, anak usia dini sulit memahami pengetahuan keuangan. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk menanamkan dan meningkatkan literasi keuangan pada anak usia dini melalui storytelling untuk menanamkan pendidikan karakter. Secara tidak langsung, dongeng dapat membentuk tabiat, sikap serta perilaku anak-anak salah satunya perilaku keuangan. Literasi keuangan yang disampaikan terkait kegiatan menabung serta menanamkan kata-kata penting tentang keuangan seperti hemat dan boros. Metode pelaksanaan dimulai dari pendataan sekolah yang diajak kolaborasi, mempersiapkan materi dan media pembelajaran sesuai karakteristik sekolah serta melakukan evaluasi akhir kegiatan. Media pembelajaran menggunakan cerita dongeng, boneka peraga, dan games. Kegiatan ini dilakukan lebih kurang satu semester pada tiap bulan sesuai jadwal yang ditentukan di sepuluh sekolah Taman Kanak-Kanak di Surabaya. Mahasiswa dan dosen turut berkolaborasi sebagai pemain karakter dalam dongeng yang diceritakan di kelas. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini menunjukkan anak-anak antusias mengikuti aktivitas kelas saat sesi dongeng, merasa menjadi tokoh penting dalam dongeng sehingga ingin bertindak sesuai tokoh yang diperankan dengan membagikan atau menerapkan hal-hal baik pada teman dan keluarga. Anak-anak juga antusias bercerita kembali pada orang tua tentang kegiatan yang dilakukan saat sesi dongeng. Secara tidak langsung, orang tua turut dilibatkan untuk ikut membimbing anaknya terkait pembentukan karakter dan pengetahuan keuangan sejak usia dini. Pada akhirnya, kegiatan ini memberikan manfaat pada anak-anak di sekolah Taman Kanak-Kanak, dosen dan mahasiswa yang berkolaboasi untuk mengenalkan dan menanamkan pemahaman literasi keuangan sejak dini sehingga terbentuk generasi bijak keuangan.
{"title":"Storytelling untuk Pembelajaran Keuangan Sejak Usia Dini","authors":"Njo Anastasia, Nanik Linawati","doi":"10.9744/share.10.1.27-34","DOIUrl":"https://doi.org/10.9744/share.10.1.27-34","url":null,"abstract":"Storytelling pada anak usia dini melalui dongeng merupakan salah satu teknik pembelajaran yang dapat menggugah minat anak-anak. Karakter pemeran dalam dongeng dapat diceritakan dengan lebih menarik melalui intonasi suara dan gerakan untuk menggugah imajinasi anak-anak sehingga dapat lebih mudah dipahami. Permasalahnya, anak usia dini sulit memahami pengetahuan keuangan. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk menanamkan dan meningkatkan literasi keuangan pada anak usia dini melalui storytelling untuk menanamkan pendidikan karakter. Secara tidak langsung, dongeng dapat membentuk tabiat, sikap serta perilaku anak-anak salah satunya perilaku keuangan. Literasi keuangan yang disampaikan terkait kegiatan menabung serta menanamkan kata-kata penting tentang keuangan seperti hemat dan boros. Metode pelaksanaan dimulai dari pendataan sekolah yang diajak kolaborasi, mempersiapkan materi dan media pembelajaran sesuai karakteristik sekolah serta melakukan evaluasi akhir kegiatan. Media pembelajaran menggunakan cerita dongeng, boneka peraga, dan games. Kegiatan ini dilakukan lebih kurang satu semester pada tiap bulan sesuai jadwal yang ditentukan di sepuluh sekolah Taman Kanak-Kanak di Surabaya. Mahasiswa dan dosen turut berkolaborasi sebagai pemain karakter dalam dongeng yang diceritakan di kelas. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini menunjukkan anak-anak antusias mengikuti aktivitas kelas saat sesi dongeng, merasa menjadi tokoh penting dalam dongeng sehingga ingin bertindak sesuai tokoh yang diperankan dengan membagikan atau menerapkan hal-hal baik pada teman dan keluarga. Anak-anak juga antusias bercerita kembali pada orang tua tentang kegiatan yang dilakukan saat sesi dongeng. Secara tidak langsung, orang tua turut dilibatkan untuk ikut membimbing anaknya terkait pembentukan karakter dan pengetahuan keuangan sejak usia dini. Pada akhirnya, kegiatan ini memberikan manfaat pada anak-anak di sekolah Taman Kanak-Kanak, dosen dan mahasiswa yang berkolaboasi untuk mengenalkan dan menanamkan pemahaman literasi keuangan sejak dini sehingga terbentuk generasi bijak keuangan.","PeriodicalId":338284,"journal":{"name":"SHARE \"SHaring - Action - REflection\"","volume":"1 5","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139809036","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-02-02DOI: 10.9744/share.10.1.27-34
Njo Anastasia, Nanik Linawati
Storytelling pada anak usia dini melalui dongeng merupakan salah satu teknik pembelajaran yang dapat menggugah minat anak-anak. Karakter pemeran dalam dongeng dapat diceritakan dengan lebih menarik melalui intonasi suara dan gerakan untuk menggugah imajinasi anak-anak sehingga dapat lebih mudah dipahami. Permasalahnya, anak usia dini sulit memahami pengetahuan keuangan. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk menanamkan dan meningkatkan literasi keuangan pada anak usia dini melalui storytelling untuk menanamkan pendidikan karakter. Secara tidak langsung, dongeng dapat membentuk tabiat, sikap serta perilaku anak-anak salah satunya perilaku keuangan. Literasi keuangan yang disampaikan terkait kegiatan menabung serta menanamkan kata-kata penting tentang keuangan seperti hemat dan boros. Metode pelaksanaan dimulai dari pendataan sekolah yang diajak kolaborasi, mempersiapkan materi dan media pembelajaran sesuai karakteristik sekolah serta melakukan evaluasi akhir kegiatan. Media pembelajaran menggunakan cerita dongeng, boneka peraga, dan games. Kegiatan ini dilakukan lebih kurang satu semester pada tiap bulan sesuai jadwal yang ditentukan di sepuluh sekolah Taman Kanak-Kanak di Surabaya. Mahasiswa dan dosen turut berkolaborasi sebagai pemain karakter dalam dongeng yang diceritakan di kelas. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini menunjukkan anak-anak antusias mengikuti aktivitas kelas saat sesi dongeng, merasa menjadi tokoh penting dalam dongeng sehingga ingin bertindak sesuai tokoh yang diperankan dengan membagikan atau menerapkan hal-hal baik pada teman dan keluarga. Anak-anak juga antusias bercerita kembali pada orang tua tentang kegiatan yang dilakukan saat sesi dongeng. Secara tidak langsung, orang tua turut dilibatkan untuk ikut membimbing anaknya terkait pembentukan karakter dan pengetahuan keuangan sejak usia dini. Pada akhirnya, kegiatan ini memberikan manfaat pada anak-anak di sekolah Taman Kanak-Kanak, dosen dan mahasiswa yang berkolaboasi untuk mengenalkan dan menanamkan pemahaman literasi keuangan sejak dini sehingga terbentuk generasi bijak keuangan.
{"title":"Storytelling untuk Pembelajaran Keuangan Sejak Usia Dini","authors":"Njo Anastasia, Nanik Linawati","doi":"10.9744/share.10.1.27-34","DOIUrl":"https://doi.org/10.9744/share.10.1.27-34","url":null,"abstract":"Storytelling pada anak usia dini melalui dongeng merupakan salah satu teknik pembelajaran yang dapat menggugah minat anak-anak. Karakter pemeran dalam dongeng dapat diceritakan dengan lebih menarik melalui intonasi suara dan gerakan untuk menggugah imajinasi anak-anak sehingga dapat lebih mudah dipahami. Permasalahnya, anak usia dini sulit memahami pengetahuan keuangan. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk menanamkan dan meningkatkan literasi keuangan pada anak usia dini melalui storytelling untuk menanamkan pendidikan karakter. Secara tidak langsung, dongeng dapat membentuk tabiat, sikap serta perilaku anak-anak salah satunya perilaku keuangan. Literasi keuangan yang disampaikan terkait kegiatan menabung serta menanamkan kata-kata penting tentang keuangan seperti hemat dan boros. Metode pelaksanaan dimulai dari pendataan sekolah yang diajak kolaborasi, mempersiapkan materi dan media pembelajaran sesuai karakteristik sekolah serta melakukan evaluasi akhir kegiatan. Media pembelajaran menggunakan cerita dongeng, boneka peraga, dan games. Kegiatan ini dilakukan lebih kurang satu semester pada tiap bulan sesuai jadwal yang ditentukan di sepuluh sekolah Taman Kanak-Kanak di Surabaya. Mahasiswa dan dosen turut berkolaborasi sebagai pemain karakter dalam dongeng yang diceritakan di kelas. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini menunjukkan anak-anak antusias mengikuti aktivitas kelas saat sesi dongeng, merasa menjadi tokoh penting dalam dongeng sehingga ingin bertindak sesuai tokoh yang diperankan dengan membagikan atau menerapkan hal-hal baik pada teman dan keluarga. Anak-anak juga antusias bercerita kembali pada orang tua tentang kegiatan yang dilakukan saat sesi dongeng. Secara tidak langsung, orang tua turut dilibatkan untuk ikut membimbing anaknya terkait pembentukan karakter dan pengetahuan keuangan sejak usia dini. Pada akhirnya, kegiatan ini memberikan manfaat pada anak-anak di sekolah Taman Kanak-Kanak, dosen dan mahasiswa yang berkolaboasi untuk mengenalkan dan menanamkan pemahaman literasi keuangan sejak dini sehingga terbentuk generasi bijak keuangan.","PeriodicalId":338284,"journal":{"name":"SHARE \"SHaring - Action - REflection\"","volume":"45 5","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139868863","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Keterampilan literasi dan karakter merupakan salah satu keterampilan abad 21 yang sangat diperlukan. Namun, pada faktanya kondisi literasi anak di Indonesia masih sangat rendah. Terkhusus di Surabaya, tingkat minat baca masyarakatnya ada di angka 64,7%. Namun, angka ini masih dirasa kurang dan belum tersebar di seluruh wilayah Surabaya. Khususnya di lingkungan yang kurang mendapatkan perhatian lebih mengenai hal ini. Seperti di lingkungan Gang Dolly Surabaya, masih didapati anak-anak usia dini yang tidak memiliki literasi bahasa dan karakter yang baik. Selain itu, tidak semua orang tua memiliki kesadaran akan pentingnya keterampilan ini untuk dimiliki anak mereka sejak dini. Melihat pentingnya melatih keterampilan literasi dan karakter sejak dini, maka diadakanlah program pengabdian masyarakat (PkM) yang dirancang dan dilakukan untuk menolong para orang tua dan juga anak usia dini untuk mengembangkan kemampuan literasi dan karakter sejak dini. Tahapan yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah melakukan persiapan dengan melakukan riset mengenai pentingnya keterampilan literasi bahasa dan karakter anak sejak dini dan cara mengembangkannya. Setelah itu dilakukanya kegiatan survei dan percakapan dengan pihak PAUD dan Ketua RT di Gang Dolly. Setelah menemukan permasalahan dan usulan kegiatan, maka tim PkM melakukan persiapan kegiatan. Kegiatan pun akhirnya diadakan dua kali pertemuan yang berisikan materi mengenai pentingnya bercerita kepada anak-anak dan memperkenalkan cara praktis orang tua untuk nantinya dapat meningkatkan kemampuan literasi dan karakter anak. Kegiatan ini meliputi kegiatan parenting class dan kegiatan bersama anak-anak yaitu kegiatan bercerita, menggambar, dan juga melakukan aktivitas pendukung lainnya. Kegiatan ini dilakukan pada dua tempat yang berbeda di Gang Dolly Surabaya, yaitu PAUD Cahaya Bunda dan TK Hati Bapa. Selain memberikan materi dan kegiatan pada orang tua dan anak, program pengabdian masyarakat ini juga memberikan fasilitas penunjang literasi bahasa anak berupa pojok baca untuk kedua lembaga PAUD di sana. Setelah kegiatan berlangsung, tim melakukan evaluasi akan kegiatan tersebut kepada para peserta dan pengelola PAUD yang ada. Hasilnya menunjukkan bahwa kegiatan ini memberikan dampak kesadaran pada orang tua dan pendidik PAUD akan pentingnya keterampilan literasi dan karakter anak meningkat. Anak-anak juga mendapatkan exposure akan kegiatan yang mengembangkan keterampilan literasi yang menyenangkan.
识字和品德技能是 21 世纪不可或缺的技能之一。但事实上,印尼儿童的识字率仍然很低。特别是在泗水,儿童的阅读兴趣水平为 64.7%。然而,这一数字仍显不足,并未在泗水全境普及。尤其是在那些没有得到足够重视的社区。例如,在泗水的 Gang Dolly 社区,仍有一些幼儿不具备良好的语言素养和品格。此外,并非所有家长都能意识到让孩子从小掌握这些技能的重要性。考虑到从小培养读写能力和品德技能的重要性,我们设计并开展了一项社区服务计划(PkM),以帮助家长和幼儿从小培养读写能力和品德技能。这项活动的准备阶段是就儿童从小学习语言读写能力和品格的重要性以及如何培养这些能力开展研究。之后,开展了调查活动,并与 PAUD 和 Gang Dolly 社区的负责人进行了交谈。在发现问题和提出活动建议后,PkM 团队准备了活动。活动最终举行了两次会议,内容包括讲故事对儿童的重要性,以及介绍家长日后提高儿童读写能力和品格的实用方法。这项活动包括家长课堂活动和与孩子们一起开展的活动,即讲故事活动、绘画以及其他辅助活动。这项活动在 Gang Dolly Surabaya 的两个不同地点开展,即 PAUD Cahaya Bunda 和 TK Hati Bapa。除了为家长和孩子们提供材料和活动外,该社区服务计划还以阅读角的形式为当地的两所 PAUD 机构提供儿童语言素养方面的辅助设施。活动结束后,团队对参与者和巴拉圭儿童发展基金管理者进行了活动评估。评估结果表明,这项活动提高了家长和教育工作者对识字能力重要性的认识,改善了儿 童的性格。孩子们也在活动中获得了寓教于乐的识字技能。
{"title":"Peningkatan Kemampuan Literasi dan Pengembangan Karakter Anak Melalui Bercerita di Lembaga PAUD di Gang Dolly","authors":"Y. Setia, Kristina Angelia Kharisti, Graciela Hilda Hauteas, Cristin Cahyaning Rahayu","doi":"10.9744/share.10.1.17-26","DOIUrl":"https://doi.org/10.9744/share.10.1.17-26","url":null,"abstract":"Keterampilan literasi dan karakter merupakan salah satu keterampilan abad 21 yang sangat diperlukan. Namun, pada faktanya kondisi literasi anak di Indonesia masih sangat rendah. Terkhusus di Surabaya, tingkat minat baca masyarakatnya ada di angka 64,7%. Namun, angka ini masih dirasa kurang dan belum tersebar di seluruh wilayah Surabaya. Khususnya di lingkungan yang kurang mendapatkan perhatian lebih mengenai hal ini. Seperti di lingkungan Gang Dolly Surabaya, masih didapati anak-anak usia dini yang tidak memiliki literasi bahasa dan karakter yang baik. Selain itu, tidak semua orang tua memiliki kesadaran akan pentingnya keterampilan ini untuk dimiliki anak mereka sejak dini. Melihat pentingnya melatih keterampilan literasi dan karakter sejak dini, maka diadakanlah program pengabdian masyarakat (PkM) yang dirancang dan dilakukan untuk menolong para orang tua dan juga anak usia dini untuk mengembangkan kemampuan literasi dan karakter sejak dini. Tahapan yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah melakukan persiapan dengan melakukan riset mengenai pentingnya keterampilan literasi bahasa dan karakter anak sejak dini dan cara mengembangkannya. Setelah itu dilakukanya kegiatan survei dan percakapan dengan pihak PAUD dan Ketua RT di Gang Dolly. Setelah menemukan permasalahan dan usulan kegiatan, maka tim PkM melakukan persiapan kegiatan. Kegiatan pun akhirnya diadakan dua kali pertemuan yang berisikan materi mengenai pentingnya bercerita kepada anak-anak dan memperkenalkan cara praktis orang tua untuk nantinya dapat meningkatkan kemampuan literasi dan karakter anak. Kegiatan ini meliputi kegiatan parenting class dan kegiatan bersama anak-anak yaitu kegiatan bercerita, menggambar, dan juga melakukan aktivitas pendukung lainnya. Kegiatan ini dilakukan pada dua tempat yang berbeda di Gang Dolly Surabaya, yaitu PAUD Cahaya Bunda dan TK Hati Bapa. Selain memberikan materi dan kegiatan pada orang tua dan anak, program pengabdian masyarakat ini juga memberikan fasilitas penunjang literasi bahasa anak berupa pojok baca untuk kedua lembaga PAUD di sana. Setelah kegiatan berlangsung, tim melakukan evaluasi akan kegiatan tersebut kepada para peserta dan pengelola PAUD yang ada. Hasilnya menunjukkan bahwa kegiatan ini memberikan dampak kesadaran pada orang tua dan pendidik PAUD akan pentingnya keterampilan literasi dan karakter anak meningkat. Anak-anak juga mendapatkan exposure akan kegiatan yang mengembangkan keterampilan literasi yang menyenangkan.","PeriodicalId":338284,"journal":{"name":"SHARE \"SHaring - Action - REflection\"","volume":"45 24","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139821568","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Keterampilan literasi dan karakter merupakan salah satu keterampilan abad 21 yang sangat diperlukan. Namun, pada faktanya kondisi literasi anak di Indonesia masih sangat rendah. Terkhusus di Surabaya, tingkat minat baca masyarakatnya ada di angka 64,7%. Namun, angka ini masih dirasa kurang dan belum tersebar di seluruh wilayah Surabaya. Khususnya di lingkungan yang kurang mendapatkan perhatian lebih mengenai hal ini. Seperti di lingkungan Gang Dolly Surabaya, masih didapati anak-anak usia dini yang tidak memiliki literasi bahasa dan karakter yang baik. Selain itu, tidak semua orang tua memiliki kesadaran akan pentingnya keterampilan ini untuk dimiliki anak mereka sejak dini. Melihat pentingnya melatih keterampilan literasi dan karakter sejak dini, maka diadakanlah program pengabdian masyarakat (PkM) yang dirancang dan dilakukan untuk menolong para orang tua dan juga anak usia dini untuk mengembangkan kemampuan literasi dan karakter sejak dini. Tahapan yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah melakukan persiapan dengan melakukan riset mengenai pentingnya keterampilan literasi bahasa dan karakter anak sejak dini dan cara mengembangkannya. Setelah itu dilakukanya kegiatan survei dan percakapan dengan pihak PAUD dan Ketua RT di Gang Dolly. Setelah menemukan permasalahan dan usulan kegiatan, maka tim PkM melakukan persiapan kegiatan. Kegiatan pun akhirnya diadakan dua kali pertemuan yang berisikan materi mengenai pentingnya bercerita kepada anak-anak dan memperkenalkan cara praktis orang tua untuk nantinya dapat meningkatkan kemampuan literasi dan karakter anak. Kegiatan ini meliputi kegiatan parenting class dan kegiatan bersama anak-anak yaitu kegiatan bercerita, menggambar, dan juga melakukan aktivitas pendukung lainnya. Kegiatan ini dilakukan pada dua tempat yang berbeda di Gang Dolly Surabaya, yaitu PAUD Cahaya Bunda dan TK Hati Bapa. Selain memberikan materi dan kegiatan pada orang tua dan anak, program pengabdian masyarakat ini juga memberikan fasilitas penunjang literasi bahasa anak berupa pojok baca untuk kedua lembaga PAUD di sana. Setelah kegiatan berlangsung, tim melakukan evaluasi akan kegiatan tersebut kepada para peserta dan pengelola PAUD yang ada. Hasilnya menunjukkan bahwa kegiatan ini memberikan dampak kesadaran pada orang tua dan pendidik PAUD akan pentingnya keterampilan literasi dan karakter anak meningkat. Anak-anak juga mendapatkan exposure akan kegiatan yang mengembangkan keterampilan literasi yang menyenangkan.
识字和品德技能是 21 世纪不可或缺的技能之一。但事实上,印尼儿童的识字率仍然很低。特别是在泗水,儿童的阅读兴趣水平为 64.7%。然而,这一数字仍显不足,并未在泗水全境普及。尤其是在那些没有得到足够重视的社区。例如,在泗水的 Gang Dolly 社区,仍有一些幼儿不具备良好的语言素养和品格。此外,并非所有家长都能意识到让孩子从小掌握这些技能的重要性。考虑到从小培养读写能力和品德技能的重要性,我们设计并开展了一项社区服务计划(PkM),以帮助家长和幼儿从小培养读写能力和品德技能。这项活动的准备阶段是就儿童从小学习语言读写能力和品格的重要性以及如何培养这些能力开展研究。之后,开展了调查活动,并与 PAUD 和 Gang Dolly 社区的负责人进行了交谈。在发现问题和提出活动建议后,PkM 团队准备了活动。活动最终举行了两次会议,内容包括讲故事对儿童的重要性,以及介绍家长日后提高儿童读写能力和品格的实用方法。这项活动包括家长课堂活动和与孩子们一起开展的活动,即讲故事活动、绘画以及其他辅助活动。这项活动在 Gang Dolly Surabaya 的两个不同地点开展,即 PAUD Cahaya Bunda 和 TK Hati Bapa。除了为家长和孩子们提供材料和活动外,该社区服务计划还以阅读角的形式为当地的两所 PAUD 机构提供儿童语言素养方面的辅助设施。活动结束后,团队对参与者和巴拉圭儿童发展基金管理者进行了活动评估。评估结果表明,这项活动提高了家长和教育工作者对识字能力重要性的认识,改善了儿 童的性格。同时,孩子们也接触到了以有趣的方式培养识字能力的活动。
{"title":"Peningkatan Kemampuan Literasi dan Pengembangan Karakter Anak Melalui Bercerita di Lembaga PAUD di Gang Dolly","authors":"Y. Setia, Kristina Angelia Kharisti, Graciela Hilda Hauteas, Cristin Cahyaning Rahayu","doi":"10.9744/share.10.1.17-26","DOIUrl":"https://doi.org/10.9744/share.10.1.17-26","url":null,"abstract":"Keterampilan literasi dan karakter merupakan salah satu keterampilan abad 21 yang sangat diperlukan. Namun, pada faktanya kondisi literasi anak di Indonesia masih sangat rendah. Terkhusus di Surabaya, tingkat minat baca masyarakatnya ada di angka 64,7%. Namun, angka ini masih dirasa kurang dan belum tersebar di seluruh wilayah Surabaya. Khususnya di lingkungan yang kurang mendapatkan perhatian lebih mengenai hal ini. Seperti di lingkungan Gang Dolly Surabaya, masih didapati anak-anak usia dini yang tidak memiliki literasi bahasa dan karakter yang baik. Selain itu, tidak semua orang tua memiliki kesadaran akan pentingnya keterampilan ini untuk dimiliki anak mereka sejak dini. Melihat pentingnya melatih keterampilan literasi dan karakter sejak dini, maka diadakanlah program pengabdian masyarakat (PkM) yang dirancang dan dilakukan untuk menolong para orang tua dan juga anak usia dini untuk mengembangkan kemampuan literasi dan karakter sejak dini. Tahapan yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah melakukan persiapan dengan melakukan riset mengenai pentingnya keterampilan literasi bahasa dan karakter anak sejak dini dan cara mengembangkannya. Setelah itu dilakukanya kegiatan survei dan percakapan dengan pihak PAUD dan Ketua RT di Gang Dolly. Setelah menemukan permasalahan dan usulan kegiatan, maka tim PkM melakukan persiapan kegiatan. Kegiatan pun akhirnya diadakan dua kali pertemuan yang berisikan materi mengenai pentingnya bercerita kepada anak-anak dan memperkenalkan cara praktis orang tua untuk nantinya dapat meningkatkan kemampuan literasi dan karakter anak. Kegiatan ini meliputi kegiatan parenting class dan kegiatan bersama anak-anak yaitu kegiatan bercerita, menggambar, dan juga melakukan aktivitas pendukung lainnya. Kegiatan ini dilakukan pada dua tempat yang berbeda di Gang Dolly Surabaya, yaitu PAUD Cahaya Bunda dan TK Hati Bapa. Selain memberikan materi dan kegiatan pada orang tua dan anak, program pengabdian masyarakat ini juga memberikan fasilitas penunjang literasi bahasa anak berupa pojok baca untuk kedua lembaga PAUD di sana. Setelah kegiatan berlangsung, tim melakukan evaluasi akan kegiatan tersebut kepada para peserta dan pengelola PAUD yang ada. Hasilnya menunjukkan bahwa kegiatan ini memberikan dampak kesadaran pada orang tua dan pendidik PAUD akan pentingnya keterampilan literasi dan karakter anak meningkat. Anak-anak juga mendapatkan exposure akan kegiatan yang mengembangkan keterampilan literasi yang menyenangkan.","PeriodicalId":338284,"journal":{"name":"SHARE \"SHaring - Action - REflection\"","volume":"28 18","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139881531","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Maria Nala Damajanti, Lintu Tulistiantoro, P. E. D. Tedjokoesoemo
Untuk dapat berkontribusi pada industri kreatif secara lebih luas dibutuhkan pengembangan produk tenun agar dapat mengikuti permintaan pasar. Mitra kerja sama pada Program Kemitran Masyarakat (PKM) ini adalah Kelompok Masyarakat (Pokmas) Wastra Sejahtera di Kabupaten Jombang yang menghadapi kendala dalam pengembangan usahanya. Lewat kerja sama dengan Universitas Kristen Petra melalui hibah PKM maka mitra telah mendapatkan sumbangan alat baru untuk pembuatan produk tenun lusi sebagai sebuah sarana pendukung menghasilkan produk tenun baru dan melalui proses pengembangan desain tim PKM telah menghasilkan sejumlah desain tenun baru serta prototipe desain busana dan produk elemen interior yang sekiranya sesuai untuk pasar saat ini. Metode yang digunakan dalam PKM ini adalah Design Thinking, yang dipilih karena fleksibilitasnya dalam mengarahkan pendalaman masalah. Lima tahapan dalam metode ini mengarahkan kerja tim lebih fokus menggali masalah mitra, menemukan kebutuhan mitra dan menemukan solusi bagi mitra kerja sama. Hasil PKM dapat diketahui dari pertama-tama respon mitra yang merasa senang sekaligus bangga bahwa produk buatannya dapat dimanfaatkan lebih jauh. Mitra juga mengharapkan dapat bekerja sama kembali di kemudian hari karena dirasa manfaatnya yang besar. Respon penting berikutnya datang dari masyarakat yang menilai tim PKM telah berhasil mengangkat tenun menjadi lebih dikenal dan bernilai ekonomi tinggi seperti produk wastra lain yang telah dikenal sebelumnya.
{"title":"Pengembangan Desain Produk Fesyen dan Interior dengan Memanfaatkan Kain Tenun Pokmas Wastra Sejahtera Desa Penggaron, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang","authors":"Maria Nala Damajanti, Lintu Tulistiantoro, P. E. D. Tedjokoesoemo","doi":"10.9744/share.10.1.1-8","DOIUrl":"https://doi.org/10.9744/share.10.1.1-8","url":null,"abstract":"Untuk dapat berkontribusi pada industri kreatif secara lebih luas dibutuhkan pengembangan produk tenun agar dapat mengikuti permintaan pasar. Mitra kerja sama pada Program Kemitran Masyarakat (PKM) ini adalah Kelompok Masyarakat (Pokmas) Wastra Sejahtera di Kabupaten Jombang yang menghadapi kendala dalam pengembangan usahanya. Lewat kerja sama dengan Universitas Kristen Petra melalui hibah PKM maka mitra telah mendapatkan sumbangan alat baru untuk pembuatan produk tenun lusi sebagai sebuah sarana pendukung menghasilkan produk tenun baru dan melalui proses pengembangan desain tim PKM telah menghasilkan sejumlah desain tenun baru serta prototipe desain busana dan produk elemen interior yang sekiranya sesuai untuk pasar saat ini. Metode yang digunakan dalam PKM ini adalah Design Thinking, yang dipilih karena fleksibilitasnya dalam mengarahkan pendalaman masalah. Lima tahapan dalam metode ini mengarahkan kerja tim lebih fokus menggali masalah mitra, menemukan kebutuhan mitra dan menemukan solusi bagi mitra kerja sama. Hasil PKM dapat diketahui dari pertama-tama respon mitra yang merasa senang sekaligus bangga bahwa produk buatannya dapat dimanfaatkan lebih jauh. Mitra juga mengharapkan dapat bekerja sama kembali di kemudian hari karena dirasa manfaatnya yang besar. Respon penting berikutnya datang dari masyarakat yang menilai tim PKM telah berhasil mengangkat tenun menjadi lebih dikenal dan bernilai ekonomi tinggi seperti produk wastra lain yang telah dikenal sebelumnya.","PeriodicalId":338284,"journal":{"name":"SHARE \"SHaring - Action - REflection\"","volume":"74 ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140482131","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
F. Fidiana, Endang Dwi Retnani, Dini Widyawati, Widhi Ariestianti Rochdianingrum, Hindah Mustika
Brand awareness merupakan kemampuan mengukur sejauh mana pengetahuan tentang keberadaan suatu brand atau dapat dikatakan bahwa brand awareness sebagai kesanggupan seorang pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu brand sebagai bagian dari kategori produk tertentu dimana konsumen akan lebih cenderung memilih brand yang sudah dikenal dan mudah di dapat karena konsumen merasa sudah memahami, nyaman dan aman dengan brand tersebut. Pelaku usaha dapat menggunakan dan mempertahankan brand awareness sebagai sarana untuk memberikan informasi yang lebih detail dan mudah tersampaikan kepada para konsumen, disisi lain dengan adanya brand awareness dapat menjadi tolok ukur besar kecilnya suatu pangsa pasar usaha, salah satu bagian dari brand awareness yaitu packaging yang memiliki peran yang penting untuk kesuksesan suatu produk, packaging sebagai titik awal para konsumen ketika melihat suatu produk dan sebelum para konsumen memutuskan untuk membeli. Packaging merupakan suatu proses untuk melindungi dan menginformasikan orang-orang seputar produk yang dihasilkan oleh suatu brand. Packaging juga menjadi cerminan identitas dari sebuah brand yang ditunjukkan melalui produknya. Di samping itu, packaging juga membuat sebuah produk lebih marketable, aman, dan tetap bersih hingga sampai di tangan konsumen. Hasil dari pelatihan berupa pemberian materi pentingnya brand awareness menjadikan para ibu-ibu pelaku handycraft khususnya kecamatan Sukolilo, Kota Surabaya merasa dan memahami akan banyaknya manfaat dari pelatihan. Para ibu-ibu semangat dengan mempraktikkan secara langsung bagaimana memilah packaging yang sesuai dengan produk yang di hasilkan terutama terkait ukuran produk dengan ukuran packaging dan mencari nama akan merk (labelling). Senuah kombinasi yang membuat handycraft untuk asesoris (bross kerudung), connector masker, jenis huruf, warna dan ukuran dari merk. Hal menarik dari pelatihan ini menjadikan ibu-ibu pelaku UMKM handycraft lebih mengenal dan memanfaatkan lebih jauh bahwa inovasi yang berupa pemberian brand dan packaging suatu hal yang perlu di perhatikan karena hal ini menjadi daya tarik pembeli ketika pertama kali melihat produk, tetapi tidak mengesampingkan adanya kualitas.
{"title":"Pelatihan Brand Awareness Bagi Pelaku UMKM Handycraft, Kecamatan Sukolilo","authors":"F. Fidiana, Endang Dwi Retnani, Dini Widyawati, Widhi Ariestianti Rochdianingrum, Hindah Mustika","doi":"10.9744/share.10.1.9-16","DOIUrl":"https://doi.org/10.9744/share.10.1.9-16","url":null,"abstract":"Brand awareness merupakan kemampuan mengukur sejauh mana pengetahuan tentang keberadaan suatu brand atau dapat dikatakan bahwa brand awareness sebagai kesanggupan seorang pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu brand sebagai bagian dari kategori produk tertentu dimana konsumen akan lebih cenderung memilih brand yang sudah dikenal dan mudah di dapat karena konsumen merasa sudah memahami, nyaman dan aman dengan brand tersebut. Pelaku usaha dapat menggunakan dan mempertahankan brand awareness sebagai sarana untuk memberikan informasi yang lebih detail dan mudah tersampaikan kepada para konsumen, disisi lain dengan adanya brand awareness dapat menjadi tolok ukur besar kecilnya suatu pangsa pasar usaha, salah satu bagian dari brand awareness yaitu packaging yang memiliki peran yang penting untuk kesuksesan suatu produk, packaging sebagai titik awal para konsumen ketika melihat suatu produk dan sebelum para konsumen memutuskan untuk membeli. Packaging merupakan suatu proses untuk melindungi dan menginformasikan orang-orang seputar produk yang dihasilkan oleh suatu brand. Packaging juga menjadi cerminan identitas dari sebuah brand yang ditunjukkan melalui produknya. Di samping itu, packaging juga membuat sebuah produk lebih marketable, aman, dan tetap bersih hingga sampai di tangan konsumen. Hasil dari pelatihan berupa pemberian materi pentingnya brand awareness menjadikan para ibu-ibu pelaku handycraft khususnya kecamatan Sukolilo, Kota Surabaya merasa dan memahami akan banyaknya manfaat dari pelatihan. Para ibu-ibu semangat dengan mempraktikkan secara langsung bagaimana memilah packaging yang sesuai dengan produk yang di hasilkan terutama terkait ukuran produk dengan ukuran packaging dan mencari nama akan merk (labelling). Senuah kombinasi yang membuat handycraft untuk asesoris (bross kerudung), connector masker, jenis huruf, warna dan ukuran dari merk. Hal menarik dari pelatihan ini menjadikan ibu-ibu pelaku UMKM handycraft lebih mengenal dan memanfaatkan lebih jauh bahwa inovasi yang berupa pemberian brand dan packaging suatu hal yang perlu di perhatikan karena hal ini menjadi daya tarik pembeli ketika pertama kali melihat produk, tetapi tidak mengesampingkan adanya kualitas.","PeriodicalId":338284,"journal":{"name":"SHARE \"SHaring - Action - REflection\"","volume":"76 2","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140485673","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Usaha Kecil dan Mikro (UKM) CV. Rizky Abadi adalah sebuah usaha kecil kerajinan teraso yang biasa mengerjakan produk berupa pot bunga, bak mandi, dan wastafel. Usaha kecil ini hanya bergantung pada pesanan yang belum tentu kontinuitasnya, sehingga pekerjaan dan pendapatan juga tidak bisa dipastikan. Padahal usaha kecil tersebut memiliki skill dasar yang sangat potensial bisa dikembangkan keterampilan dan kreativitasnya untuk dapat memproduksi alternatif produk lain yang dapat meningkatkan potensi usahanya. Dari diskusi informal dan survei ke tempat usaha yang telah dilakukan bersama antara tim pengusul kegiatan dan pengusaha kecil tersebut sebagai mitra PKM, pengusaha mitra tersebut sangat antusias untuk dapat mengembangkan usaha melalui kreativitas produk bernilai jual. Kegiatan kreatif-produktif yang ditawarkan dan disepakati adalah pelatihan kreativitas produk baru berupa elemen interior teraso berbasis limbah batu marmer; manajemen produksi elemen interior teraso orientasi industri juga sangat mereka perlukan sebagai konsekuensi proses produk baru; dan strategi memasarkan produk baru dengan memanfaatkan media sosial untuk memperbaiki cara pemasaran konvensional yang cenderung bersifat pasif dan menunggu calon pembeli di tempat usaha. Identifikasi permasalahan untuk pengembangan usaha CV. Rizky Abadi tersebut adalah: kreativitas pengembangan produk baru, teknik produksi produk baru, dan strategi pemasaran sederhana melalu media sosial. Kegiatan pendampingan kreativitas produk elemen interior teraso berbasis limbah marmer yang diusulkan akan dilakukan secara komprehensif dengan memproseskan design thinking. Tahapan design thinking yang akan diproseskan adalah understand, ideate, prototype dan test. Understand adalah tahapan pemahaman dan pemetaan potensi skill dasar SDM dan kapasitas produksi mitra serta potensi kolaborasi dengan UKM lainnya. Ideate adalah tahapan mengemukakan dan memutuskan ide desain produk elemen interior teraso yang dianggap potensial bernilai jual. Prototype adalah tahapan memproses realisasi pembuatan elemen interior teraso. Test adalah tahapan ujicoba fungsi dan potensi nilai jual produk elemen interior teraso, dan evaluasi atas kelebihan dan kekurangan dari proses yang telah dijalankan, untuk pengembangan produk berikutnya. Kreativitas ide produk baru diproseskan pada tahap ideate dengan metode brainstorming, benchmark, dan sketsa. Pelatihan teknik produksi akan dilakukan dengan metode workshop dan estimasi seiring dengan proses produki dalam tahapan prototype. Sedangkan strategi pemasaran sederhana melalui media sosial akan dilaksanakan pada tahap test dengan mempersiapkan materi visual produk baru dan mempublikasikannya di media sosial serta platform komersial yang ada secara umum. Target dari kegiatan PKM ini adalah membantu menyelesaikan 3 permasalahan yang telah teridentifikasi tersebut. Target luaran konkritnya adalah realisasi minimal 3 jenis (@ 3 item) produk baru berupa elemen interior yang dapat diproduksi sec
{"title":"PENDAMPINGAN KREATIVITAS PENGEMBANGAN PRODUK INTERIOR TERASO BERBASIS MATERIAL LIMBAH MARMER PADA UKM CV. RIZKY ABADI DI SURABAYA","authors":"","doi":"10.9744/share.9.1.88-96","DOIUrl":"https://doi.org/10.9744/share.9.1.88-96","url":null,"abstract":"Usaha Kecil dan Mikro (UKM) CV. Rizky Abadi adalah sebuah usaha kecil kerajinan teraso yang biasa mengerjakan produk berupa pot bunga, bak mandi, dan wastafel. Usaha kecil ini hanya bergantung pada pesanan yang belum tentu kontinuitasnya, sehingga pekerjaan dan pendapatan juga tidak bisa dipastikan. Padahal usaha kecil tersebut memiliki skill dasar yang sangat potensial bisa dikembangkan keterampilan dan kreativitasnya untuk dapat memproduksi alternatif produk lain yang dapat meningkatkan potensi usahanya. Dari diskusi informal dan survei ke tempat usaha yang telah dilakukan bersama antara tim pengusul kegiatan dan pengusaha kecil tersebut sebagai mitra PKM, pengusaha mitra tersebut sangat antusias untuk dapat mengembangkan usaha melalui kreativitas produk bernilai jual. Kegiatan kreatif-produktif yang ditawarkan dan disepakati adalah pelatihan kreativitas produk baru berupa elemen interior teraso berbasis limbah batu marmer; manajemen produksi elemen interior teraso orientasi industri juga sangat mereka perlukan sebagai konsekuensi proses produk baru; dan strategi memasarkan produk baru dengan memanfaatkan media sosial untuk memperbaiki cara pemasaran konvensional yang cenderung bersifat pasif dan menunggu calon pembeli di tempat usaha. Identifikasi permasalahan untuk pengembangan usaha CV. Rizky Abadi tersebut adalah: kreativitas pengembangan produk baru, teknik produksi produk baru, dan strategi pemasaran sederhana melalu media sosial. Kegiatan pendampingan kreativitas produk elemen interior teraso berbasis limbah marmer yang diusulkan akan dilakukan secara komprehensif dengan memproseskan design thinking. Tahapan design thinking yang akan diproseskan adalah understand, ideate, prototype dan test. Understand adalah tahapan pemahaman dan pemetaan potensi skill dasar SDM dan kapasitas produksi mitra serta potensi kolaborasi dengan UKM lainnya. Ideate adalah tahapan mengemukakan dan memutuskan ide desain produk elemen interior teraso yang dianggap potensial bernilai jual. Prototype adalah tahapan memproses realisasi pembuatan elemen interior teraso. Test adalah tahapan ujicoba fungsi dan potensi nilai jual produk elemen interior teraso, dan evaluasi atas kelebihan dan kekurangan dari proses yang telah dijalankan, untuk pengembangan produk berikutnya. Kreativitas ide produk baru diproseskan pada tahap ideate dengan metode brainstorming, benchmark, dan sketsa. Pelatihan teknik produksi akan dilakukan dengan metode workshop dan estimasi seiring dengan proses produki dalam tahapan prototype. Sedangkan strategi pemasaran sederhana melalui media sosial akan dilaksanakan pada tahap test dengan mempersiapkan materi visual produk baru dan mempublikasikannya di media sosial serta platform komersial yang ada secara umum. Target dari kegiatan PKM ini adalah membantu menyelesaikan 3 permasalahan yang telah teridentifikasi tersebut. Target luaran konkritnya adalah realisasi minimal 3 jenis (@ 3 item) produk baru berupa elemen interior yang dapat diproduksi sec","PeriodicalId":338284,"journal":{"name":"SHARE \"SHaring - Action - REflection\"","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126325219","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Surya Hermawan, Dhyah Harjanti, Mario Soedharta, Robert Vincent, Billy Adiguna, Singgie Alexander, Hensond Nathanael Sugiarto
Saat ini semakin banyak institusi pendidikan yang menyadari pentingnya kegiatan Service Learning (SL). Ini terbukti dari banyak Universitas yang melaksanakan kegiatan tersebut. Latar belakang kegiatan SL adalah masih banyak ketimpangan yang terjadi di masyarakat, baik masyarakat pedesaan terhadap perkotaan maupun antar masyarakat dalam kota itu sendiri. Oleh karena itu, kegiatan ini dilakukan di Dusun Tegalsari Jabon Sidoarjo yang mengalami krisis air bersih berupa air payau. Dimana sejak puluhan tahun yang lalu, masyarakat hingga saat ini masih belum dapat memenuhi kebutahan air bersih mereka, dikarenakan air yang dimanfaatkan adalah air payau yang mereka beli sekitar Rp. 150.000 – Rp. 250.000 per kepala keluarga setiap bulannya. Kegiatan ini merupakah lanjutan kegiatan dari 2 penelitian yang telah dilakukan sejak tahun tahun 2017 dengan tema banjir Rob dan pemurnian air payau dengan pemanfatan material lokal yang berkelanjutan. Adapun tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pemberdayaan air bersih. Metode yang digunakan diawali dengan survei dalam pra pelaksanaan, dilanjutkan dengan pelaksanaan kegiatan pembuatan dan pemasangan alat pemurni air payau dengan material lokal (ALPAMAL), dan diakhiri dengan wawancara oleh Mahasiswa yang merupakan paska pelaksanaan. Hasil dari kegiatan ini berdampak langsung dan bermanfaat untuk mengubah air payau menjadi air bersih yang siap digunakan masyarakat. Hasil lain dari kegiatan ini adalah sebanyak hampir seluruh (93.5%) mahasiswa merasa terbantu dalam dunia perkuliahan mereka dan seluruh warga (100%) warga Desa Kupang merasa sangat puas dengan diadakannya kegiatan ini.
{"title":"DAMPAK SERVICE LEARNING PEMURNIAN AIR PAYAU DENGAN PEMANFAATAN MATERIAL LOKAL YANG BERKELANJUTAN","authors":"Surya Hermawan, Dhyah Harjanti, Mario Soedharta, Robert Vincent, Billy Adiguna, Singgie Alexander, Hensond Nathanael Sugiarto","doi":"10.9744/share.9.1.14-23","DOIUrl":"https://doi.org/10.9744/share.9.1.14-23","url":null,"abstract":"Saat ini semakin banyak institusi pendidikan yang menyadari pentingnya kegiatan Service Learning (SL). Ini terbukti dari banyak Universitas yang melaksanakan kegiatan tersebut. Latar belakang kegiatan SL adalah masih banyak ketimpangan yang terjadi di masyarakat, baik masyarakat pedesaan terhadap perkotaan maupun antar masyarakat dalam kota itu sendiri. Oleh karena itu, kegiatan ini dilakukan di Dusun Tegalsari Jabon Sidoarjo yang mengalami krisis air bersih berupa air payau. Dimana sejak puluhan tahun yang lalu, masyarakat hingga saat ini masih belum dapat memenuhi kebutahan air bersih mereka, dikarenakan air yang dimanfaatkan adalah air payau yang mereka beli sekitar Rp. 150.000 – Rp. 250.000 per kepala keluarga setiap bulannya. Kegiatan ini merupakah lanjutan kegiatan dari 2 penelitian yang telah dilakukan sejak tahun tahun 2017 dengan tema banjir Rob dan pemurnian air payau dengan pemanfatan material lokal yang berkelanjutan. Adapun tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pemberdayaan air bersih. Metode yang digunakan diawali dengan survei dalam pra pelaksanaan, dilanjutkan dengan pelaksanaan kegiatan pembuatan dan pemasangan alat pemurni air payau dengan material lokal (ALPAMAL), dan diakhiri dengan wawancara oleh Mahasiswa yang merupakan paska pelaksanaan. Hasil dari kegiatan ini berdampak langsung dan bermanfaat untuk mengubah air payau menjadi air bersih yang siap digunakan masyarakat. Hasil lain dari kegiatan ini adalah sebanyak hampir seluruh (93.5%) mahasiswa merasa terbantu dalam dunia perkuliahan mereka dan seluruh warga (100%) warga Desa Kupang merasa sangat puas dengan diadakannya kegiatan ini.","PeriodicalId":338284,"journal":{"name":"SHARE \"SHaring - Action - REflection\"","volume":"117 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124323428","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}