Pub Date : 2022-06-30DOI: 10.47498/ihtirafiah.v2i1.919
Musrita Musrita, Hanifuddin Jamin, Abidah Abidah
Pandemi Covid-19 telah memberikan dampak terhadap pendidikan, salah satunya adalah penerapan pembelajaran sistem daring yang berlanjut hingga masa new normal. Hal tersebut dapat mempengaruhi minat belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui dampak pandemi covid-19 terhadap minat belajar siswa di era new normal di MIN 2 Aceh Barat, 2) mengetahui kendala-kendala siswa dalam belajar di era new normal, dan 3) untuk mengetahui bagaimana strategi guru dalam meningkatkan minat belajar siswa di era new normal. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan dokumentasi. Subjek dalam penelitian ini yaitu guru yang berjumlah 2 orang dan 10 orang siswa MIN 2 Aceh Barat. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa adanya pandemi memberikan dampak terhadap minat belajar siswa di era new normal. Hal tersebut terjadi karena proses pembelajaran dari tatap muka menjadi pembelajaran jarak jauh. Hal ini menyebabkan minat belajar siswa menurun. Sedangkan kendala belajar yang dihadapi siswa di era new normal di MIN 2 Aceh Barat adalah memakai masker ketika proses pembelajaran, hal tersebut membuat siswa merasa pengap sehingga menganggu proses pembelajaran yang mengakibatkan minat belajar siswa menurun. Kemudian pembagian Shift juga menjadi kendala karena siswa menjadi malas sekolah serta waktu belajar yang dibatasi. Adapun strategi guru dalam meningkatkan minat belajar siswa di era new normal di MIN 2 Aceh Barat adalah dengan mewujudkan suasana pembelajaran yang dapat merangsang minat siswa, guru juga merancang pembelajaran yang menarik, menyenangkan serta mengaitkan pelajaran dengan kehidupan sehari-hari siswa. Selain itu, guru juga mengembangkan model dan metode pembelajaran agar membuat suasana kelas menjadi menyenangkan sehingga minat belajar siswa meningkat.
{"title":"DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA DI ERA NEW NORMAL (STUDI KASUS MIN 2 ACEH BARAT)","authors":"Musrita Musrita, Hanifuddin Jamin, Abidah Abidah","doi":"10.47498/ihtirafiah.v2i1.919","DOIUrl":"https://doi.org/10.47498/ihtirafiah.v2i1.919","url":null,"abstract":"Pandemi Covid-19 telah memberikan dampak terhadap pendidikan, salah satunya adalah penerapan pembelajaran sistem daring yang berlanjut hingga masa new normal. Hal tersebut dapat mempengaruhi minat belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui dampak pandemi covid-19 terhadap minat belajar siswa di era new normal di MIN 2 Aceh Barat, 2) mengetahui kendala-kendala siswa dalam belajar di era new normal, dan 3) untuk mengetahui bagaimana strategi guru dalam meningkatkan minat belajar siswa di era new normal. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan dokumentasi. Subjek dalam penelitian ini yaitu guru yang berjumlah 2 orang dan 10 orang siswa MIN 2 Aceh Barat. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa adanya pandemi memberikan dampak terhadap minat belajar siswa di era new normal. Hal tersebut terjadi karena proses pembelajaran dari tatap muka menjadi pembelajaran jarak jauh. Hal ini menyebabkan minat belajar siswa menurun. Sedangkan kendala belajar yang dihadapi siswa di era new normal di MIN 2 Aceh Barat adalah memakai masker ketika proses pembelajaran, hal tersebut membuat siswa merasa pengap sehingga menganggu proses pembelajaran yang mengakibatkan minat belajar siswa menurun. Kemudian pembagian Shift juga menjadi kendala karena siswa menjadi malas sekolah serta waktu belajar yang dibatasi. Adapun strategi guru dalam meningkatkan minat belajar siswa di era new normal di MIN 2 Aceh Barat adalah dengan mewujudkan suasana pembelajaran yang dapat merangsang minat siswa, guru juga merancang pembelajaran yang menarik, menyenangkan serta mengaitkan pelajaran dengan kehidupan sehari-hari siswa. Selain itu, guru juga mengembangkan model dan metode pembelajaran agar membuat suasana kelas menjadi menyenangkan sehingga minat belajar siswa meningkat.","PeriodicalId":340038,"journal":{"name":"AL-IHTIRAFIAH: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129872614","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-06-30DOI: 10.47498/ihtirafiah.v2i1.1061
Tutut Hilda Rahma, Memonah Memonah
Abstrak Pembelajaran daring dilakukan guna meminimalisir dampak dari penyebaran Covid-19. Namun, akibat dari pembelajaran daring ini banyak anak yang masuk kelas 1 MI belum lancar membaca. Padahal kemampuan membaca adalah kemampuan pokok yang dikuasai anak kelas 1 MI. Mengingat dalam buku teks panduan anak kelas 1 sudah terdapat berbagai teks bacaan. Tentu anak yang mengalami kesulitan membaca ini belum bisa mengikuti pembelajaran dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan membaca anak kelas 1 dalam perspektif teori kognitif Vygotsky. Sedangkan untuk metode penelitian yang digunakan yakni deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilakukan pada 10 anak yang belum lancar membaca di kelas 1 MI Ma’arif Bego. Hasil penelitian menunjukkan ada tiga tahap belajar dalam teori Vygotsky yang sesuai dengan tahap kemampuan membaca anak, tiga tahap tersebut antara lain; Pembelajaran sosial atau social learning, Zone of Proximal Development dikenal dengan ZPD dan Masa Magang Kognitif atau cognitif apprenticeship. Sementara tahap belajar pembelajaran termediasi atau mediated learning belum sesuai dengan tahap kemampuan membaca anak kelas 1 di MI Ma’arif Bego. Sebab anak belum bisa diberi permasalahan yang kompleks karena belum bisa memahami isi dari buku bacaan. Kata Kunci: Kognitif, Membaca, Vygotsky.
进行了抽象在线学习，以尽量减少Covid-19分散的影响。然而，由于这些在线学习，许多已经上了一年级的孩子仍然不能很好地阅读。虽然阅读能力是一年级学生掌握的最重要的技能，但在一年级学生手册中有大量的阅读材料。当然，这个阅读困难的孩子还没有很好地跟上学习进度。本研究旨在从维哥斯基的认知理论角度分析一年级学生的阅读能力。而用于描述性质的研究方法。研究对象是10名一年级还不识字的儿童研究表明，Vygotsky的理论有三个学习阶段与儿童的阅读能力相匹配，其中包括三个阶段:社会或社会学习，Proximal Proximal known ZPD和认知或认识船。虽然目前的中间学习或联调学习还不符合美福里教一年级学生的阅读能力。因为孩子们无法理解课本上的内容而获得复杂的解决方案。关键词:认知，阅读，Vygotsky。
{"title":"KEMAMPUAN MEMBACA ANAK KELAS 1 DALAM PERSPEKTIF TEORI KOGNITIF VYGOTSKY ","authors":"Tutut Hilda Rahma, Memonah Memonah","doi":"10.47498/ihtirafiah.v2i1.1061","DOIUrl":"https://doi.org/10.47498/ihtirafiah.v2i1.1061","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Pembelajaran daring dilakukan guna meminimalisir dampak dari penyebaran Covid-19. Namun, akibat dari pembelajaran daring ini banyak anak yang masuk kelas 1 MI belum lancar membaca. Padahal kemampuan membaca adalah kemampuan pokok yang dikuasai anak kelas 1 MI. Mengingat dalam buku teks panduan anak kelas 1 sudah terdapat berbagai teks bacaan. Tentu anak yang mengalami kesulitan membaca ini belum bisa mengikuti pembelajaran dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan membaca anak kelas 1 dalam perspektif teori kognitif Vygotsky. Sedangkan untuk metode penelitian yang digunakan yakni deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilakukan pada 10 anak yang belum lancar membaca di kelas 1 MI Ma’arif Bego. Hasil penelitian menunjukkan ada tiga tahap belajar dalam teori Vygotsky yang sesuai dengan tahap kemampuan membaca anak, tiga tahap tersebut antara lain; Pembelajaran sosial atau social learning, Zone of Proximal Development dikenal dengan ZPD dan Masa Magang Kognitif atau cognitif apprenticeship. Sementara tahap belajar pembelajaran termediasi atau mediated learning belum sesuai dengan tahap kemampuan membaca anak kelas 1 di MI Ma’arif Bego. Sebab anak belum bisa diberi permasalahan yang kompleks karena belum bisa memahami isi dari buku bacaan. \u0000 \u0000Kata Kunci: Kognitif, Membaca, Vygotsky. \u0000 ","PeriodicalId":340038,"journal":{"name":"AL-IHTIRAFIAH: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH","volume":"30 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127757368","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-06-30DOI: 10.47498/ihtirafiah.v2i1.1091
Jalaluddin, M. Rezki Andhika
Abstrak Anak merupakan rahmat sekaligus amanah bagi orang tua yang Allah titipkan untuk dibesarkan, dididik dan dibimbing dengan penuh kasih sayang agar nantinya menjadi anak sholeh. Mendidik anak merupakan keniscayaan yang harus dilakukan oleh setiap orang tua. Hak anak untuk mendapatkan pendidikan adalah akibat dari hak-hak mereka untuk mendapatkan kebebasan mereka sepenuhnya pada waktunya dan demikian juga hal ini merupakan hasil dari kebutuhan vital manusia untuk memperoleh pendidikan agar mereka dapat menggunakan kemampuan-kemapuan mereka. Namun pada praktiknya, dalam pelaksanaan pendidikan terhadap anak sangat rentan terjadi kekerasan baik secara verbal maupun non verbal, khususnya pada anak ditingkat sekolah dasar. Keterbatasan dalam komunikasi aktif yang dialami anak dalam pergaulan, menjadikan hambatan dalam menafsirkan keadaan yang terjadi terhadap individu anak tersebut. Penganiayaan fisik adalah tindakan kasar yang mencelakakan anak dan segala bentuk kekerasan fisik pada anak yang lainnya. Sedangkan penganiayaan psikis adalah semua tindakan merendahkan/ meremehkan anak. Upaya pencegahan dilakukan dengan tetap memperhatikan kebutuhan anak baik secara bathinian maupun lahiriah. Kata Kunci: Anak, Kekerasan, Pendidikan Dasar
{"title":"UPAYA PREVENTIF KEKERASAN TERHADAP ANAK DALAM PELAKSANAAN PENDIDIKAN DI SEKOLAH DASAR","authors":"Jalaluddin, M. Rezki Andhika","doi":"10.47498/ihtirafiah.v2i1.1091","DOIUrl":"https://doi.org/10.47498/ihtirafiah.v2i1.1091","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Anak merupakan rahmat sekaligus amanah bagi orang tua yang Allah titipkan untuk dibesarkan, dididik dan dibimbing dengan penuh kasih sayang agar nantinya menjadi anak sholeh. Mendidik anak merupakan keniscayaan yang harus dilakukan oleh setiap orang tua. Hak anak untuk mendapatkan pendidikan adalah akibat dari hak-hak mereka untuk mendapatkan kebebasan mereka sepenuhnya pada waktunya dan demikian juga hal ini merupakan hasil dari kebutuhan vital manusia untuk memperoleh pendidikan agar mereka dapat menggunakan kemampuan-kemapuan mereka. Namun pada praktiknya, dalam pelaksanaan pendidikan terhadap anak sangat rentan terjadi kekerasan baik secara verbal maupun non verbal, khususnya pada anak ditingkat sekolah dasar. Keterbatasan dalam komunikasi aktif yang dialami anak dalam pergaulan, menjadikan hambatan dalam menafsirkan keadaan yang terjadi terhadap individu anak tersebut. Penganiayaan fisik adalah tindakan kasar yang mencelakakan anak dan segala bentuk kekerasan fisik pada anak yang lainnya. Sedangkan penganiayaan psikis adalah semua tindakan merendahkan/ meremehkan anak. Upaya pencegahan dilakukan dengan tetap memperhatikan kebutuhan anak baik secara bathinian maupun lahiriah. \u0000Kata Kunci: Anak, Kekerasan, Pendidikan Dasar","PeriodicalId":340038,"journal":{"name":"AL-IHTIRAFIAH: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH","volume":"27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123142575","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-06-30DOI: 10.47498/ihtirafiah.v2i1.1141
Suroto Suroto
Artikel ini bertujuan menelaah tentang nilai-nilai yang terkandung dalam ibadah puasa ramadhan bagi pendidikan karakter siswa sekolah dasar. Nilai-nilai pendidikan yang dimaksud adalah nilai pendidikan religius, nilai pendidikan moral, pendidikan sosial, dan nilai pendidikan budaya. Berpuasa merupakan sebuah kegiatan religius yang dilakukan orang islam sebagai wujud ketaatan terhadap Tuhan-Nya di samping ibadah-ibadah yang lainnya. Puasa ramadhan adalah kegiatan menahan diri dari makan, minum, dan berhubungan badan serta hal-hal lain yang menyebkan batalnya berpuasa mulai terbit fajar sampai terbenam matahari yang dilaksanakan pada bulan ramadhan. Fenomena yang terjadi saat ini makin berkurangnya kegiatan beribadah, tepo seliro, gotong royong, saling membantu, serta sikap-sikap positif lainnya seperti jujur, disiplin, tanggung jawab, dan hidup toleran dalam berkehidupan. Puasa ramadhan bukan hanya menekankan pada menahan diri dari makan dan minum saja, tetapi latihan peningkatan keimanan, pembinaan mental (jiwa), akhlak (moral), sosial, dan memahami arti perbedaan. Di sekolah dasar nilai-nilai tersebut perlu ditanamkan sebagai landasan siswa dalam pengembangan dirinya terutama pada aspek kepribadiannya seperti: berkarakter, perilaku, tanggung jawab, disiplin, dan berjiwa sosial.
{"title":"PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA SEKOLAH DASAR MELALUI PUASA RAMADHAN","authors":"Suroto Suroto","doi":"10.47498/ihtirafiah.v2i1.1141","DOIUrl":"https://doi.org/10.47498/ihtirafiah.v2i1.1141","url":null,"abstract":"Artikel ini bertujuan menelaah tentang nilai-nilai yang terkandung dalam ibadah puasa ramadhan bagi pendidikan karakter siswa sekolah dasar. Nilai-nilai pendidikan yang dimaksud adalah nilai pendidikan religius, nilai pendidikan moral, pendidikan sosial, dan nilai pendidikan budaya. Berpuasa merupakan sebuah kegiatan religius yang dilakukan orang islam sebagai wujud ketaatan terhadap Tuhan-Nya di samping ibadah-ibadah yang lainnya. Puasa ramadhan adalah kegiatan menahan diri dari makan, minum, dan berhubungan badan serta hal-hal lain yang menyebkan batalnya berpuasa mulai terbit fajar sampai terbenam matahari yang dilaksanakan pada bulan ramadhan. Fenomena yang terjadi saat ini makin berkurangnya kegiatan beribadah, tepo seliro, gotong royong, saling membantu, serta sikap-sikap positif lainnya seperti jujur, disiplin, tanggung jawab, dan hidup toleran dalam berkehidupan. Puasa ramadhan bukan hanya menekankan pada menahan diri dari makan dan minum saja, tetapi latihan peningkatan keimanan, pembinaan mental (jiwa), akhlak (moral), sosial, dan memahami arti perbedaan. Di sekolah dasar nilai-nilai tersebut perlu ditanamkan sebagai landasan siswa dalam pengembangan dirinya terutama pada aspek kepribadiannya seperti: berkarakter, perilaku, tanggung jawab, disiplin, dan berjiwa sosial.","PeriodicalId":340038,"journal":{"name":"AL-IHTIRAFIAH: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126632079","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-06-30DOI: 10.47498/ihtirafiah.v2i1.972
Siti, Fatkhul Arifin
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas pengaruh penggunaan model pembelajaran tipe team games turnament dalam pembelajaran matematika di MI/SD. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh model pembelajaran tipe team games tu rnament dalam pembelajaran matematika di SD/MI. Adapun metode penelitian ini menggunakan metode Meta-analisis. Sampel penelitian ini adalah empat belas jurnal nasional yang diterbitkan pada rentang tahun 2013-2020 pada jenjang sekolah dasar yang membahas penelitian penggunaan model pembelajaran tipe team games turnament dalam pembelajaran matematika di MI/SD. Penelitian ini menggunakan instrumen penelitian berupa lembar pengkodean yang merangkum data dan informasi jurnal. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu penggunaan model pembelajaran tipe team games tournament berpengaruh terhadap pembelajaran matematika dengan effect size keseluruhan sebesar 1,76 yang masuk dalam kategori sangat besar. Penggunaan model pembelajaran tipe team games tournament ini berpengaruh terhadap hasil belajar, pemecahan masalah matematis, pemahaman konsep matematis, kemampuan komunikasi matematis dan motivasi belajar siswa.
{"title":"MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TURNAMENT (TGT) DAN PENGARUHNYA TERHADAP PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI MI/SD; STUDI META-ANALISIS","authors":"Siti, Fatkhul Arifin","doi":"10.47498/ihtirafiah.v2i1.972","DOIUrl":"https://doi.org/10.47498/ihtirafiah.v2i1.972","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas pengaruh penggunaan model pembelajaran tipe team games turnament dalam pembelajaran matematika di MI/SD. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh model pembelajaran tipe team games tu rnament dalam pembelajaran matematika di SD/MI. Adapun metode penelitian ini menggunakan metode Meta-analisis. Sampel penelitian ini adalah empat belas jurnal nasional yang diterbitkan pada rentang tahun 2013-2020 pada jenjang sekolah dasar yang membahas penelitian penggunaan model pembelajaran tipe team games turnament dalam pembelajaran matematika di MI/SD. Penelitian ini menggunakan instrumen penelitian berupa lembar pengkodean yang merangkum data dan informasi jurnal. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu penggunaan model pembelajaran tipe team games tournament berpengaruh terhadap pembelajaran matematika dengan effect size keseluruhan sebesar 1,76 yang masuk dalam kategori sangat besar. Penggunaan model pembelajaran tipe team games tournament ini berpengaruh terhadap hasil belajar, pemecahan masalah matematis, pemahaman konsep matematis, kemampuan komunikasi matematis dan motivasi belajar siswa.","PeriodicalId":340038,"journal":{"name":"AL-IHTIRAFIAH: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH","volume":"97 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114562178","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-12-31DOI: 10.47498/ihtirafiah.v1i02.667
Yuriska Dewi Suwarno Putri
Abstract Character building is believed to be necessary and important for schools to do. The purpose of character education is basically to encourage the birth of good children (insan kamil). The growth and development of good character will encourage students to grow with their capacity and commitment to do the best things and do everything right and have a purpose in life. Montessori learning can shape the character of students starting from the smallest things, namely discipline and responsibility for each task given by the teacher. This research uses qualitative research with data collection techniques of observation, interviews, and documentation which are then tested using data triangulation. The results showed that by applying Montessori learning can help students to form a positive character.
{"title":"PEMBENTUKKAN KARAKTER PESERTA DIDIK MELALUI PEMBELAJARAN MONTESSORI","authors":"Yuriska Dewi Suwarno Putri","doi":"10.47498/ihtirafiah.v1i02.667","DOIUrl":"https://doi.org/10.47498/ihtirafiah.v1i02.667","url":null,"abstract":"Abstract \u0000Character building is believed to be necessary and important for schools to do. The purpose of character education is basically to encourage the birth of good children (insan kamil). The growth and development of good character will encourage students to grow with their capacity and commitment to do the best things and do everything right and have a purpose in life. Montessori learning can shape the character of students starting from the smallest things, namely discipline and responsibility for each task given by the teacher. This research uses qualitative research with data collection techniques of observation, interviews, and documentation which are then tested using data triangulation. The results showed that by applying Montessori learning can help students to form a positive character.","PeriodicalId":340038,"journal":{"name":"AL-IHTIRAFIAH: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114382059","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
School and family are important factors for student achievement, so they must collaborate with each other. However, the Covid-19 pandemic that has occurred has made students and teachers switch from face-to-face classes to virtual classes. This also changes the pattern of collaboration between schools and parents. Using the 6 types of collaboration by Epstein (1997), this study aims to investigate the patterns of collaboration that occur between teachers and schools during a pandemic. The method in this research is qualitative using purposive sampling technique. Interviews were conducted on principals, teachers and parents of students. The results showed that there were differences in the pattern of cooperation before the pandemic and during the pandemic, where there were a number of types of cooperation that did not occur during the pandemic.
{"title":"ANALISIS POLA KERJASAMA ORANG TUA DAN GURU SEKOLAH DASAR DI ACEH BARAT SELAMA PANDEMI COVID-19","authors":"Aulia Monitasari, Faizatul Husna, Hanifuddin Jamin","doi":"10.47498/ihtirafiah.v1i02.685","DOIUrl":"https://doi.org/10.47498/ihtirafiah.v1i02.685","url":null,"abstract":"School and family are important factors for student achievement, so they must collaborate with each other. However, the Covid-19 pandemic that has occurred has made students and teachers switch from face-to-face classes to virtual classes. This also changes the pattern of collaboration between schools and parents. Using the 6 types of collaboration by Epstein (1997), this study aims to investigate the patterns of collaboration that occur between teachers and schools during a pandemic. The method in this research is qualitative using purposive sampling technique. Interviews were conducted on principals, teachers and parents of students. The results showed that there were differences in the pattern of cooperation before the pandemic and during the pandemic, where there were a number of types of cooperation that did not occur during the pandemic.","PeriodicalId":340038,"journal":{"name":"AL-IHTIRAFIAH: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH","volume":"34 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128683765","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-12-31DOI: 10.47498/ihtirafiah.v1i02.732
Miswar Miswar, H. Herman, Khairuddin Hasan
Wali kelas merupakan sosok yang amat berpengaruh dalam upaya meningkatkan minat membaca siswa. Karena wali kelas pihak yang paling dekat dengan siswa di madrasah yang selalu membimbing, memantau, dan memotivasi untuk belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya wali kelas dalam meningkatkan minat membaca siswa. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah kepala sekolah dan tiga orang wali kelas. Teknik pengambilan data dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa upaya wali kelas dalam peningkatan minat membaca ditempuh dengan memotivasi belajar siswa. Siswa didorong untuk membaca dengan meminjam buku di perpustakaan . Selain itu dalam pembelajaran berlangsung guru juga meminta siswa untuk membaca satu persatu agar siswa mampu menanggapi materi yang diberikan oleh guru. Guru juga melakukan koordinasi dengan para orang tua dalam rangka meningkatkan minat baca siswa. Koordinasi dilakukan dengan cara menanyakan pelaksanaan pembimbingan siswa di rumah dan menanyakan pengontrolan perilaku membaca anak oleh orang tua di rumah.
{"title":"THE EFFORT OF THE HOMEROOM TO IMPROVE STUDENT'S READING INTEREST IN MIN 7 ACEH BARAT","authors":"Miswar Miswar, H. Herman, Khairuddin Hasan","doi":"10.47498/ihtirafiah.v1i02.732","DOIUrl":"https://doi.org/10.47498/ihtirafiah.v1i02.732","url":null,"abstract":"Wali kelas merupakan sosok yang amat berpengaruh dalam upaya meningkatkan minat membaca siswa. Karena wali kelas pihak yang paling dekat dengan siswa di madrasah yang selalu membimbing, memantau, dan memotivasi untuk belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya wali kelas dalam meningkatkan minat membaca siswa. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah kepala sekolah dan tiga orang wali kelas. Teknik pengambilan data dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa upaya wali kelas dalam peningkatan minat membaca ditempuh dengan memotivasi belajar siswa. Siswa didorong untuk membaca dengan meminjam buku di perpustakaan . Selain itu dalam pembelajaran berlangsung guru juga meminta siswa untuk membaca satu persatu agar siswa mampu menanggapi materi yang diberikan oleh guru. Guru juga melakukan koordinasi dengan para orang tua dalam rangka meningkatkan minat baca siswa. Koordinasi dilakukan dengan cara menanyakan pelaksanaan pembimbingan siswa di rumah dan menanyakan pengontrolan perilaku membaca anak oleh orang tua di rumah.","PeriodicalId":340038,"journal":{"name":"AL-IHTIRAFIAH: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH","volume":"102 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126340563","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Riset ini bertujuan untuk mengenali seberapa kesusahan belajar yang di natural tiap anak berbeda, serta postingan ini diberikan kemudahan buat memahami bermacam berbagai kesusahan belajar serta solusinya. Jumlah priset dalam riset ini sebanyak 4 orang. Riset ini dicoba buat menganalisis serta mengenali faktor-faktor pemicu kesusahan siswa (Sekolah Dasar). Tulisan ini bertujuan membahas kesulitan belajar materi matematika terhadap siswa di sekolah dasar (SD). Kajian ini menggunakan metode studi kepustakaan dengan mengumpulkan data dari berbagai sumber seperti buku dan artikel ilmiah mengenai pembahasan terkait. Kemudian melakukan analisis deskriptif data yang dipaparkan secara detil. Adapun hasil penelitian ini bahwa kesusahan belajar merupakan hambatan ataupun kendala yang dinatural oleh anak ataupun juga anak muda yang diakibatkan terdapatnya ketidak seimbangan antara ilmu pengetahuan dengan keahlian yang dipunyai oleh anak ataupun juga anak muda yang sepatutnya dicapai. Hambatan yang dirasakan oleh anak mungkin besar diakibatkan oleh terdapatnya kendala sistem syaraf otak pada anak sehingga dapat menimbulkan kesusahan belajar kepada anak.
{"title":"KESULITAN BELAJAR MATERI MATEMATIKA TERHADAP SISWA DI SEKOLAH DASAR (SD)","authors":"Sakinah Aprianni, Sepnita Nurma Wardhani, Syafna Mardhatillah, Manisha Azzuhro, Rora Rizky Wandini","doi":"10.47498/ihtirafiah.v1i02.743","DOIUrl":"https://doi.org/10.47498/ihtirafiah.v1i02.743","url":null,"abstract":"Riset ini bertujuan untuk mengenali seberapa kesusahan belajar yang di natural tiap anak berbeda, serta postingan ini diberikan kemudahan buat memahami bermacam berbagai kesusahan belajar serta solusinya. Jumlah priset dalam riset ini sebanyak 4 orang. Riset ini dicoba buat menganalisis serta mengenali faktor-faktor pemicu kesusahan siswa (Sekolah Dasar). Tulisan ini bertujuan membahas kesulitan belajar materi matematika terhadap siswa di sekolah dasar (SD). Kajian ini menggunakan metode studi kepustakaan dengan mengumpulkan data dari berbagai sumber seperti buku dan artikel ilmiah mengenai pembahasan terkait. Kemudian melakukan analisis deskriptif data yang dipaparkan secara detil. Adapun hasil penelitian ini bahwa kesusahan belajar merupakan hambatan ataupun kendala yang dinatural oleh anak ataupun juga anak muda yang diakibatkan terdapatnya ketidak seimbangan antara ilmu pengetahuan dengan keahlian yang dipunyai oleh anak ataupun juga anak muda yang sepatutnya dicapai. Hambatan yang dirasakan oleh anak mungkin besar diakibatkan oleh terdapatnya kendala sistem syaraf otak pada anak sehingga dapat menimbulkan kesusahan belajar kepada anak. ","PeriodicalId":340038,"journal":{"name":"AL-IHTIRAFIAH: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH","volume":"95 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133143727","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-12-31DOI: 10.47498/ihtirafiah.v1i02.661
Firdaus Firmansyah
Perkembangan sosial-emosional merupakan salah satu aspek perkembangan yang sangat penting bagi setiap anak, karena merupakan salah satu faktor penentu kesuksesannya di masa yang akan datang. Peran dan perhatian dari orang tua dan juga seorang pendidik kepada anaknya sangat berpengaruh kepada proses perkembangan sosial-emosinya, setiap anak mempunyai potensinya masing-masing dan juga karakter yang harus dibentuk sejak usia dasar. Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui perkembangan sosial-emosional terhadap kreativitas anak usia dasar melalui pemahaman dari seorang guru dan juga peran orang tua tentang sosial-emosi anak dan juga potensi yang dimilikinya, serta untuk mengetahui betapa pentingnya seorang anak yang memiliki kreativitas dalam menuangkan sosial-emosinya baik dalam proses pembelajaran di kelas maupun bakat yang dimilikinya. Penulisan ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui wawancara dan observasi. Analisa selama pengumpulan data yang dilakukan yakni dengan menggunakan analisa narasi deskriptif dan studi pustaka. “Peran dari seorang guru atau pendidik sudah baik dalam memahami sosial-emosional anak dengan kreativitas yang dimiliki serta mengetahui mau diarahan kemana si anak didiknya tersebut untuk melangkah lebih jauh lagi, supaya potensi anak bisa maksimal berjalan sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya, yaitu dengan cara melibatkan warga madrasah dan tentunya peran orang tua dari setiap anaknya. Pihak atau warga madrasah hendaknya lebih memperhatikan karakter sosial-emosional dari setiap peserta didik untuk bisa memunculkan kreativitas yang dimiliki dari setiap anak. Tentu disini tidak sepenuhnya tanggung jawab dari seorang guru saja, harus melibatkan seluruh warga madrasah dan juga peran orang tua siswa. Kata Kunci: Perkembangan Sosial-Emosional, dan Kreativitas Anak di Usia Dasar
{"title":"PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL DAN KREATIVITAS ANAK USIA DASAR","authors":"Firdaus Firmansyah","doi":"10.47498/ihtirafiah.v1i02.661","DOIUrl":"https://doi.org/10.47498/ihtirafiah.v1i02.661","url":null,"abstract":"Perkembangan sosial-emosional merupakan salah satu aspek perkembangan yang sangat penting bagi setiap anak, karena merupakan salah satu faktor penentu kesuksesannya di masa yang akan datang. Peran dan perhatian dari orang tua dan juga seorang pendidik kepada anaknya sangat berpengaruh kepada proses perkembangan sosial-emosinya, setiap anak mempunyai potensinya masing-masing dan juga karakter yang harus dibentuk sejak usia dasar. Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui perkembangan sosial-emosional terhadap kreativitas anak usia dasar melalui pemahaman dari seorang guru dan juga peran orang tua tentang sosial-emosi anak dan juga potensi yang dimilikinya, serta untuk mengetahui betapa pentingnya seorang anak yang memiliki kreativitas dalam menuangkan sosial-emosinya baik dalam proses pembelajaran di kelas maupun bakat yang dimilikinya. Penulisan ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui wawancara dan observasi. Analisa selama pengumpulan data yang dilakukan yakni dengan menggunakan analisa narasi deskriptif dan studi pustaka. \u0000“Peran dari seorang guru atau pendidik sudah baik dalam memahami sosial-emosional anak dengan kreativitas yang dimiliki serta mengetahui mau diarahan kemana si anak didiknya tersebut untuk melangkah lebih jauh lagi, supaya potensi anak bisa maksimal berjalan sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya, yaitu dengan cara melibatkan warga madrasah dan tentunya peran orang tua dari setiap anaknya. Pihak atau warga madrasah hendaknya lebih memperhatikan karakter sosial-emosional dari setiap peserta didik untuk bisa memunculkan kreativitas yang dimiliki dari setiap anak. Tentu disini tidak sepenuhnya tanggung jawab dari seorang guru saja, harus melibatkan seluruh warga madrasah dan juga peran orang tua siswa. \u0000Kata Kunci: Perkembangan Sosial-Emosional, dan Kreativitas Anak di Usia Dasar","PeriodicalId":340038,"journal":{"name":"AL-IHTIRAFIAH: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH","volume":"280 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116071539","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
京公网安备 11010802042870号
京ICP备2023020795号-1
扫码关注我们
求助内容：
应助结果提醒方式：