Diabetes melitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya. Federasi Diabetes Internasional (IDF) memperkirakan orang usia kerja dengan diabetes terdiagnosis atau tidak terdiagnosis akan meningkat menjadi 417,3 juta pada tahun 2030 dan hingga 486,1 juta pada tahun 2045. Berbanding lurus dengan Provinsi Maluku Utara yang mengalami peningkatan penderita DM tipe 2 di tahun 2018 mencapai 1,5% dari 1,2% di tahun 2013. Salah satu bentuk intervensi farmakologis DM tipe 2 adalah berupa pemberian obat antidiabetes oral. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pasien diabetes melitus tipe 2 berdasarkan umur, jenis kelamin, pembiayaan, dan pola penggunaan obat anti diabetes oral berdasarkan golongan obat dan kombinasi anti diabetes oral. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah data rekam medik pasien DM tipe 2 di bagian Penyakit Dalam RSUD Dr. H. Chasan Boesoirie Ternate sebanyak 76 sampel. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November – Desember 2020. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar pasien DM tipe 2 berumur berkisar 45 - 65 tahun (68,4 %) dan didominasi oleh perempuan (65,8%). Jenis pembiayaan pengobatan yang banyak digunakan yaitu BPJS (69,7%). Pasien yang mendapatkan terapi antidiabetes oral lebih banyak dari golongan peningkat sensitivitas insulin (57,3%) yaitu metformin. Dan kombinasi 2 obat antidiabetes oral yang banyak digunakan adalah metformin dan glimepirid (26,3%).
{"title":"POLA PENGGUNAAN ANTIDIABETES ORAL DAN KARAKTERISTIK PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD Dr. H. CHASAN BOESOIRIE","authors":"Yusril Amien, Andi Sitti Nur Afiah","doi":"10.33387/KMJ.V3I1.3263","DOIUrl":"https://doi.org/10.33387/KMJ.V3I1.3263","url":null,"abstract":"Diabetes melitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya. Federasi Diabetes Internasional (IDF) memperkirakan orang usia kerja dengan diabetes terdiagnosis atau tidak terdiagnosis akan meningkat menjadi 417,3 juta pada tahun 2030 dan hingga 486,1 juta pada tahun 2045. Berbanding lurus dengan Provinsi Maluku Utara yang mengalami peningkatan penderita DM tipe 2 di tahun 2018 mencapai 1,5% dari 1,2% di tahun 2013. Salah satu bentuk intervensi farmakologis DM tipe 2 adalah berupa pemberian obat antidiabetes oral. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pasien diabetes melitus tipe 2 berdasarkan umur, jenis kelamin, pembiayaan, dan pola penggunaan obat anti diabetes oral berdasarkan golongan obat dan kombinasi anti diabetes oral. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah data rekam medik pasien DM tipe 2 di bagian Penyakit Dalam RSUD Dr. H. Chasan Boesoirie Ternate sebanyak 76 sampel. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November – Desember 2020. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar pasien DM tipe 2 berumur berkisar 45 - 65 tahun (68,4 %) dan didominasi oleh perempuan (65,8%). Jenis pembiayaan pengobatan yang banyak digunakan yaitu BPJS (69,7%). Pasien yang mendapatkan terapi antidiabetes oral lebih banyak dari golongan peningkat sensitivitas insulin (57,3%) yaitu metformin. Dan kombinasi 2 obat antidiabetes oral yang banyak digunakan adalah metformin dan glimepirid (26,3%).","PeriodicalId":340130,"journal":{"name":"Kieraha Medical Journal","volume":"189 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128314599","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Dedana Larasati Walid, Andi Sitti Nur Afiah, Ismail Rahman
Menurut laporan dari World Health Organization (WHO), lebih dari sepertiga populasi global saat ini menderita masalah kesehatan akibat makanan dan air yang terkontaminasi secara biologis. Di Indonesia, berdasarkan laporan Kejadian Luar Biasa (KLB) yang diterima Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) pada tahun 2016 sebanyak 6.136 orang terpapar pangan yang diduga menyebabkan keracunan, sedangkan menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2018 prevalensi diare di Maluku Utara menurut diagnosis oleh tenaga kesehatan sebesar 4,4%. Makanan yang terkontaminasi biasanya mengandung bakteri, virus, parasit, atau zat kimia yang berbahaya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui keberadaan E.coli pada salah satu lauk makanan yang diperoleh dari rumah makan di lingkungan kampus II Universitas Khairun. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan pemeriksaan laboratorium. Hasil menunjukkan pada 6 sampel ditemukan 3 sampel positif bakteri Escherichia coli dan berdasarkan perhitugan presentase sampel positif pada makanan adalah 50%.
{"title":"IDENTIFIKASI ESCHERICHIA COLI PADA MAKANAN DI RUMAH MAKAN DI LINGKUNGAN KAMPUS II UNIVERSITAS KHAIRUN","authors":"Dedana Larasati Walid, Andi Sitti Nur Afiah, Ismail Rahman","doi":"10.33387/KMJ.V3I1.3271","DOIUrl":"https://doi.org/10.33387/KMJ.V3I1.3271","url":null,"abstract":"Menurut laporan dari World Health Organization (WHO), lebih dari sepertiga populasi global saat ini menderita masalah kesehatan akibat makanan dan air yang terkontaminasi secara biologis. Di Indonesia, berdasarkan laporan Kejadian Luar Biasa (KLB) yang diterima Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) pada tahun 2016 sebanyak 6.136 orang terpapar pangan yang diduga menyebabkan keracunan, sedangkan menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2018 prevalensi diare di Maluku Utara menurut diagnosis oleh tenaga kesehatan sebesar 4,4%. Makanan yang terkontaminasi biasanya mengandung bakteri, virus, parasit, atau zat kimia yang berbahaya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui keberadaan E.coli pada salah satu lauk makanan yang diperoleh dari rumah makan di lingkungan kampus II Universitas Khairun. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan pemeriksaan laboratorium. Hasil menunjukkan pada 6 sampel ditemukan 3 sampel positif bakteri Escherichia coli dan berdasarkan perhitugan presentase sampel positif pada makanan adalah 50%.","PeriodicalId":340130,"journal":{"name":"Kieraha Medical Journal","volume":" 20","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132075135","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis, yang umumnya menyerang paru-paru. TB merupakan salah satu penyakit menular yang masih menjadi masalah utama kesehatan masyarakat di dunia. Indonesia sebagai negara kedua tertinggi penderita TB di dunia. Pada tahun 2019, kasus TB di Kota Ternate terdapat 527 kasus (prevalensi 226/100.000 penduduk). Untuk angka kematian kasus TB di Kota Ternate ditemukan sebanyak 23 orang (10/100.000 penduduk). Puskesmas Kalumata merupakan salah satu puskesmas di Kota Ternate yang memiliki angka kasus tertinggi sebanyak 102 orang. Mengetahui gambaran tingkat pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap upaya pencegahan penyakit TB paru di Puskesmas Kalumata. Penelitian deskriptif dengan penentuan sampel menggunakan teknik accidental sampling didapatkan 382 sampel. Data diolah dan dianalisis menggunakan SPSS dengan analisis univariat. Mayoritas usia responden 17-25 tahun sebanyak 236 orang (61,8%), pendidikan terakhir perguruan tinggi sebanyak 167 orang (43,7%), sumber informasi tentang TB paru dari petugas kesehatan sebanyak 220 orang (57,6%), tingkat pengetahuan baik sebanyak 196 orang (51,3%) dan sikap cukup baik sebanyak 227 orang (59,4%).
{"title":"GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP MASYARAKAT TERHADAP UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT TB PARU DI PUSKESMAS KALUMATA","authors":"Andika Isranugraha, Amran Nur","doi":"10.33387/KMJ.V3I1.3270","DOIUrl":"https://doi.org/10.33387/KMJ.V3I1.3270","url":null,"abstract":"Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis, yang umumnya menyerang paru-paru. TB merupakan salah satu penyakit menular yang masih menjadi masalah utama kesehatan masyarakat di dunia. Indonesia sebagai negara kedua tertinggi penderita TB di dunia. Pada tahun 2019, kasus TB di Kota Ternate terdapat 527 kasus (prevalensi 226/100.000 penduduk). Untuk angka kematian kasus TB di Kota Ternate ditemukan sebanyak 23 orang (10/100.000 penduduk). Puskesmas Kalumata merupakan salah satu puskesmas di Kota Ternate yang memiliki angka kasus tertinggi sebanyak 102 orang. Mengetahui gambaran tingkat pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap upaya pencegahan penyakit TB paru di Puskesmas Kalumata. Penelitian deskriptif dengan penentuan sampel menggunakan teknik accidental sampling didapatkan 382 sampel. Data diolah dan dianalisis menggunakan SPSS dengan analisis univariat. Mayoritas usia responden 17-25 tahun sebanyak 236 orang (61,8%), pendidikan terakhir perguruan tinggi sebanyak 167 orang (43,7%), sumber informasi tentang TB paru dari petugas kesehatan sebanyak 220 orang (57,6%), tingkat pengetahuan baik sebanyak 196 orang (51,3%) dan sikap cukup baik sebanyak 227 orang (59,4%).","PeriodicalId":340130,"journal":{"name":"Kieraha Medical Journal","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127344020","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Dehidrasi lebih sering terjadi pada bayi dan anak dibandingkan orang dewasa. Oleh karena itu,sangat penting untuk mencegah dan mengurangi dehidrasi dalam penanganan diare pada anak dan bayi.Angka kejadian diare yang masih cukup tinggi di Kota Ternate membutuhkan perhatian lebih dari pemerintahuntuk mencegah peningkatan morbiditas dan mortalitas akibat dehidrasi pada diare. Tujuan penelitianmengetahui profil pengetahuan dan sikap ibu terhadap penatalaksanaan awal diare pada pencegahan dehidrasibalita di Puskesmas Gambesi Kota Ternate. Jenis penelitian ini adalah cross-sectional dengan menggunakananalisis univariat untuk menentukan hubungan faktor perilaku dan perilaku lingkungan terhadap kejadiandiare pada balita di Kota Ternate. Hasil penelitian menunjukkan Tingkat pengetahuan responden tentang caramencegah dehidrasi akibat diare sudah cukup baik karena dapat dilihat responden yang memiliki pengetahuansedang sebanyak 35 orang (52.2%) dan baik sebanyak 12 orang (17.9%) sedangkan yang memilikipengetahuan rendah sebanyak 20 orang (29.9%), sedangkan sikap responden tentang mencegah dehidrasiakibat diare sudah baik karena yang memiliki sikap sedang sebanyak 46 orang (68.7%), yang memiliki sikapbaik sebanyak 21 orang (31.3%) dan tidak ada yang memiliki sikap yang kurang.Kata Kunci : Dehidrasi, Diare, Diare pada anak dan bayi.
{"title":"PROFIL PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERHADAP PENATALAKSANAAN AWAL DIARE PADA PENCEGAHAN DEHIDRASI BALITA DI PUSKESMAS GAMBESI KOTA TERNATE TAHUN 2020","authors":"M. Hasan","doi":"10.33387/KMJ.V2I2.2694","DOIUrl":"https://doi.org/10.33387/KMJ.V2I2.2694","url":null,"abstract":"Dehidrasi lebih sering terjadi pada bayi dan anak dibandingkan orang dewasa. Oleh karena itu,sangat penting untuk mencegah dan mengurangi dehidrasi dalam penanganan diare pada anak dan bayi.Angka kejadian diare yang masih cukup tinggi di Kota Ternate membutuhkan perhatian lebih dari pemerintahuntuk mencegah peningkatan morbiditas dan mortalitas akibat dehidrasi pada diare. Tujuan penelitianmengetahui profil pengetahuan dan sikap ibu terhadap penatalaksanaan awal diare pada pencegahan dehidrasibalita di Puskesmas Gambesi Kota Ternate. Jenis penelitian ini adalah cross-sectional dengan menggunakananalisis univariat untuk menentukan hubungan faktor perilaku dan perilaku lingkungan terhadap kejadiandiare pada balita di Kota Ternate. Hasil penelitian menunjukkan Tingkat pengetahuan responden tentang caramencegah dehidrasi akibat diare sudah cukup baik karena dapat dilihat responden yang memiliki pengetahuansedang sebanyak 35 orang (52.2%) dan baik sebanyak 12 orang (17.9%) sedangkan yang memilikipengetahuan rendah sebanyak 20 orang (29.9%), sedangkan sikap responden tentang mencegah dehidrasiakibat diare sudah baik karena yang memiliki sikap sedang sebanyak 46 orang (68.7%), yang memiliki sikapbaik sebanyak 21 orang (31.3%) dan tidak ada yang memiliki sikap yang kurang.Kata Kunci : Dehidrasi, Diare, Diare pada anak dan bayi.","PeriodicalId":340130,"journal":{"name":"Kieraha Medical Journal","volume":"138 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-01-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125753734","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Farhan Syahti M S, Endang Kristanti, Hilmi Umasangadji, Nur Upik En Masrika
Stroke dikenal sebagai masalah kesehatan yang menyebabkan kematian kedua dan sebagai penyebab kacacatan ketiga di dunia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik pasien stroke iskemik periode Januari-Desember 2019 di RSUD Dr. H. Chasan Boesoirie Ternate. Desain penelitian ini adalah penelitian deskriptif retrospektif dengan pendekatan cross-sectional. Menggunakan teknik total sampling. Sampel pada penelitian ini adalah seluruh penderita stroke di RSUD Dr. H. Chasan Boesaoirie yang sudah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi periode Januari-Desember 2019. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa pasien stroke iskemi paling banyak diderita oleh laki-laki sebanyak 62%, dengan rentan umur sekitar 51-60 tahun dengan presentase 50%. Memiliki kadar kolesterol total mendekati normal 50%, kadar LDL mendekati normal 50%, kadar HDL mendekati normal 50%, kadar TGA normal 69%. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa mayoritas kasus stroke Iskemik yang didapatkan di RSUD Dr. H. Chasan Boesoirie ialah berjenis kelamin laki- laki, kelompok usia 51-60 tahun dan hasil profil lipid pada penelitian ini kebanyakan masih pada kadar mendekati normal.Kata Kunci : Jenis Kelamin, Profil Lipid, Stroke iskemik, Usia,
{"title":"KARAKTERISTIK PASIEN STROKE ISKEMIK DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. H. CHASAN BOESOIRIE TERNATE","authors":"Farhan Syahti M S, Endang Kristanti, Hilmi Umasangadji, Nur Upik En Masrika","doi":"10.33387/kmj.v2i2.2792","DOIUrl":"https://doi.org/10.33387/kmj.v2i2.2792","url":null,"abstract":"Stroke dikenal sebagai masalah kesehatan yang menyebabkan kematian kedua dan sebagai penyebab kacacatan ketiga di dunia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik pasien stroke iskemik periode Januari-Desember 2019 di RSUD Dr. H. Chasan Boesoirie Ternate. Desain penelitian ini adalah penelitian deskriptif retrospektif dengan pendekatan cross-sectional. Menggunakan teknik total sampling. Sampel pada penelitian ini adalah seluruh penderita stroke di RSUD Dr. H. Chasan Boesaoirie yang sudah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi periode Januari-Desember 2019. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa pasien stroke iskemi paling banyak diderita oleh laki-laki sebanyak 62%, dengan rentan umur sekitar 51-60 tahun dengan presentase 50%. Memiliki kadar kolesterol total mendekati normal 50%, kadar LDL mendekati normal 50%, kadar HDL mendekati normal 50%, kadar TGA normal 69%. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa mayoritas kasus stroke Iskemik yang didapatkan di RSUD Dr. H. Chasan Boesoirie ialah berjenis kelamin laki- laki, kelompok usia 51-60 tahun dan hasil profil lipid pada penelitian ini kebanyakan masih pada kadar mendekati normal.Kata Kunci : Jenis Kelamin, Profil Lipid, Stroke iskemik, Usia,","PeriodicalId":340130,"journal":{"name":"Kieraha Medical Journal","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123042512","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Introduction. Chronic kidney disease (CKD) as a result of structural and functional renal failure has a high progressivity leading to an end stage renal disease (ESRD), thus a therapy is needed to replace the renal function such as hemodialysis. Long term hemodialysis therapy affects many aspects of life and degrading the quality of life of the patient. Method. This cross-sectional study was conducted at Chasan Boesoirie Hospital, Ternate. Primary data, such as socio-demography were taken through history taking and medical records. Quality of life was assessed using Kidney Disease Quality of Life - Short Form (KDQOL-SF)-36 TM which has been used to measure quality of life of patients undergoing hemodialysis. Results. From this study a sample of 77 patients was obtained, of which 41 were male (53.25%) and 36 were female (46.75%). Of the three quality of life components assessed, KDCS components were 78.65 ± 13.39; the MCS component 54.67 ± 7.53; and PCS components 42.47 ± 7.76. Conclusions. From the results of the study it was found that the highest KDQOL-36TM score was obtained for the kidney disease component (KDCS), then the mental health component (MCS), and the lowest score for the physical health component (PCS). Of all the variables hypothesized to affect the quality of life of kidney failure patients undergoing hemodialis, not a single variable was found to be significantly affected (P value> 0.05).Keywords: end-stage renal disease, hemodialysis, quality of life.
{"title":"KUALITAS HIDUP PASIEN GAGAL GINJAL KRONIS YANG MENJALANI HEMODIALISIS DI RSUD CHASAN BOESOIRIE TERNATE","authors":"Fathul Risky","doi":"10.33387/kmj.v1i2.1726","DOIUrl":"https://doi.org/10.33387/kmj.v1i2.1726","url":null,"abstract":"Introduction. Chronic kidney disease (CKD) as a result of structural and functional renal failure has a high progressivity leading to an end stage renal disease (ESRD), thus a therapy is needed to replace the renal function such as hemodialysis. Long term hemodialysis therapy affects many aspects of life and degrading the quality of life of the patient. Method. This cross-sectional study was conducted at Chasan Boesoirie Hospital, Ternate. Primary data, such as socio-demography were taken through history taking and medical records. Quality of life was assessed using Kidney Disease Quality of Life - Short Form (KDQOL-SF)-36 TM which has been used to measure quality of life of patients undergoing hemodialysis. Results. From this study a sample of 77 patients was obtained, of which 41 were male (53.25%) and 36 were female (46.75%). Of the three quality of life components assessed, KDCS components were 78.65 ± 13.39; the MCS component 54.67 ± 7.53; and PCS components 42.47 ± 7.76. Conclusions. From the results of the study it was found that the highest KDQOL-36TM score was obtained for the kidney disease component (KDCS), then the mental health component (MCS), and the lowest score for the physical health component (PCS). Of all the variables hypothesized to affect the quality of life of kidney failure patients undergoing hemodialis, not a single variable was found to be significantly affected (P value> 0.05).Keywords: end-stage renal disease, hemodialysis, quality of life.","PeriodicalId":340130,"journal":{"name":"Kieraha Medical Journal","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116977361","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penyakit kusta adalah penyakit menular, menahun dan disebabkan oleh kuman kusta yakni bakteri Mycobacterium leprae. Penyakit ini masih ditakuti masyarakat termasuk petugas kesehatan karena kurangnya pengetahuan serta kepercayaan yang keliru terhadap kusta dan kecacatan yang ditimbulkannya. Kota Ternate memiliki prevalensi kusta ke-5 tertinggi dari 10 kab/kota di Maluku Utara. Tingginya prevalensi penyakit, kusta pada anak dan cacat akibat kusta menunjukkan bahwa masih terdapat penularan di masyarakat dan keterlambatan deteksi dini kusta. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang persepsi penderita kusta terhadap stigma kusta. Penelitian menggunakan metode kualitatif survey, di Kota Ternate pada bulan Juli-September tahun 2019. Responden penelitian adalah 16 orang penderita kusta aktif dan orang yang pernah mengalami kusta (Release From Treatment/RFT). Pengumpulan data dilakukan dengan survey dan wawancara mendalam, Selanjutnya data dianalisis dengan content analysis (deskripsi isi). Hasil penelitian adalah semua responden mengetahui kusta sebagai penyakit menular dan berusaha untuk menutupi diagnosis penyakitnya karena merasa malu, tidak percaya diri dan takut akan dikucilkan dari keluarga dan masyarakat (self stigma).Kata kunci: Kusta, Stigma, Ternate
{"title":"PERSEPSI PENDERITA KUSTA TERHADAP STIGMA KUSTA DI KOTA TERNATE","authors":"Liasari Armaijn","doi":"10.33387/KMJ.V1I2.1705","DOIUrl":"https://doi.org/10.33387/KMJ.V1I2.1705","url":null,"abstract":"Penyakit kusta adalah penyakit menular, menahun dan disebabkan oleh kuman kusta yakni bakteri Mycobacterium leprae. Penyakit ini masih ditakuti masyarakat termasuk petugas kesehatan karena kurangnya pengetahuan serta kepercayaan yang keliru terhadap kusta dan kecacatan yang ditimbulkannya. Kota Ternate memiliki prevalensi kusta ke-5 tertinggi dari 10 kab/kota di Maluku Utara. Tingginya prevalensi penyakit, kusta pada anak dan cacat akibat kusta menunjukkan bahwa masih terdapat penularan di masyarakat dan keterlambatan deteksi dini kusta. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang persepsi penderita kusta terhadap stigma kusta. Penelitian menggunakan metode kualitatif survey, di Kota Ternate pada bulan Juli-September tahun 2019. Responden penelitian adalah 16 orang penderita kusta aktif dan orang yang pernah mengalami kusta (Release From Treatment/RFT). Pengumpulan data dilakukan dengan survey dan wawancara mendalam, Selanjutnya data dianalisis dengan content analysis (deskripsi isi). Hasil penelitian adalah semua responden mengetahui kusta sebagai penyakit menular dan berusaha untuk menutupi diagnosis penyakitnya karena merasa malu, tidak percaya diri dan takut akan dikucilkan dari keluarga dan masyarakat (self stigma).Kata kunci: Kusta, Stigma, Ternate","PeriodicalId":340130,"journal":{"name":"Kieraha Medical Journal","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125239307","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Masalah kesehatan sampai saat ini masih menjadi perhatian bagi pemerintah. Kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan masih rendah. Tingkat kesehatan masyarakat yang tidak merata dan sangat rendah khususnya terjadi pada masyarakat yang tinggal di pemukiman kumuh dan yang tinggal di pesisir atau pulau terpencil. Perilaku masyarakat yang masih tidak higienis ditambah lagi dengan tidak adanya sarana dan prasarana lingkungan yang mendukung berdampak pada kesehatan masyarakat. Terdapat beragam masalah yang mungkin bisa terjadi karena perilaku masyarakat dan kondisi lingkungan yang tidak memperhatikan kesehatan. Kata Kunci : Derajat Kesehatan, Higienis, Pulau Hiri
{"title":"DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT KEPULAUAN DI PULAU HIRI TAHUN 2019","authors":"N. Dewi","doi":"10.33387/KMJ.V1I2.1702","DOIUrl":"https://doi.org/10.33387/KMJ.V1I2.1702","url":null,"abstract":"Masalah kesehatan sampai saat ini masih menjadi perhatian bagi pemerintah. Kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan masih rendah. Tingkat kesehatan masyarakat yang tidak merata dan sangat rendah khususnya terjadi pada masyarakat yang tinggal di pemukiman kumuh dan yang tinggal di pesisir atau pulau terpencil. Perilaku masyarakat yang masih tidak higienis ditambah lagi dengan tidak adanya sarana dan prasarana lingkungan yang mendukung berdampak pada kesehatan masyarakat. Terdapat beragam masalah yang mungkin bisa terjadi karena perilaku masyarakat dan kondisi lingkungan yang tidak memperhatikan kesehatan. Kata Kunci : Derajat Kesehatan, Higienis, Pulau Hiri","PeriodicalId":340130,"journal":{"name":"Kieraha Medical Journal","volume":"103 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127494140","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}