{"title":"UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN JARAK PAGAR (JATROPHA CURCAS. L) SEBAGAI ANTIHIPERTENSI PADA TIKUS","authors":"Fahmi Sadik","doi":"10.33387/kmj.v3i2.3949","DOIUrl":"https://doi.org/10.33387/kmj.v3i2.3949","url":null,"abstract":"","PeriodicalId":340130,"journal":{"name":"Kieraha Medical Journal","volume":"45 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133313970","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PERSONAL HYGIENE TERHADAP INFEKSI BAKTERIAL VAGINOSIS PADA WANITA DENGAN FLOUR ALBUS","authors":"Nurul Azmah","doi":"10.33387/kmj.v3i2.3950","DOIUrl":"https://doi.org/10.33387/kmj.v3i2.3950","url":null,"abstract":"","PeriodicalId":340130,"journal":{"name":"Kieraha Medical Journal","volume":"62 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121087304","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Fitriani Giringan, Eko Sudarmo D. Prihanto, Edwin Ambar
Dispepsia merupakan salah satu masalah gastrointestinal (GI) yang paling umum dan dapat dialami seseorang pada waktu tertentu. Sebagai masalah global, prevalensi dispepsia berdasarkan suatu meta-analisis diperkirakan berkisar dari 1.8% - 57% dengan rata-rata keseluruhan 20.8%. Tujuan penelitian ini adalah ntuk mengetahui karakteristik penderita dispepsia di instalasi rawat inap penyakit dalam Rumah Sakit Umum Daerah dr. H. Chasan Boesoirie Ternate tahun 2019. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan desain cross-sectional menggunakan data sekunder dari rekam medis. Teknik pengambilan sampel pada penelitian menggunakan rumus penelitian cross-sectional dengan jumlah sebanyak 96. Proporsi tertinggi penderita dispepsia adalah kelompok usia rentang 21-30 tahun sebanyak 24 pasien (25.0%), jenis kelamin perempuan sebanyak 82 pasien (85.4%), pekerjaan ibu rumah tangga sebanyak 44 pasien (45.8%), tingkat pendidikan SMA sebanyak 60 pasien (62.5%), berasal dari Kota Ternate sebanyak 92 pasien (95.8%)
{"title":"KARAKTERISTIK PENDERITA DISPEPSIA DI INSTALASI RAWAT INAP PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. H. CHASAN BOESOIRIE","authors":"Fitriani Giringan, Eko Sudarmo D. Prihanto, Edwin Ambar","doi":"10.33387/KMJ.V3I1.3265","DOIUrl":"https://doi.org/10.33387/KMJ.V3I1.3265","url":null,"abstract":"Dispepsia merupakan salah satu masalah gastrointestinal (GI) yang paling umum dan dapat dialami seseorang pada waktu tertentu. Sebagai masalah global, prevalensi dispepsia berdasarkan suatu meta-analisis diperkirakan berkisar dari 1.8% - 57% dengan rata-rata keseluruhan 20.8%. Tujuan penelitian ini adalah ntuk mengetahui karakteristik penderita dispepsia di instalasi rawat inap penyakit dalam Rumah Sakit Umum Daerah dr. H. Chasan Boesoirie Ternate tahun 2019. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan desain cross-sectional menggunakan data sekunder dari rekam medis. Teknik pengambilan sampel pada penelitian menggunakan rumus penelitian cross-sectional dengan jumlah sebanyak 96. Proporsi tertinggi penderita dispepsia adalah kelompok usia rentang 21-30 tahun sebanyak 24 pasien (25.0%), jenis kelamin perempuan sebanyak 82 pasien (85.4%), pekerjaan ibu rumah tangga sebanyak 44 pasien (45.8%), tingkat pendidikan SMA sebanyak 60 pasien (62.5%), berasal dari Kota Ternate sebanyak 92 pasien (95.8%)","PeriodicalId":340130,"journal":{"name":"Kieraha Medical Journal","volume":"28 Sup14a 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115430289","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Nefrolitiasis merupakan penyakit saluran kemih yang paling umum dan meningkat di seluruh dunia. Antara 1% sampai 15% orang di dunia terkena nefrolitiasis pada suatu saat dalam hidup mereka. Di Indonesia, penyakit ini tertinggi pada kelompok umur 55 – 64 tahun. Diagnosis nefrolitiasis sering ditegakkan melalui hasil pemeriksaan radiologi. Ultrasonografi (USG) adalah modalitas imaging lini pertama yang ideal untuk nefrolitiasis. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran hasil USG Urologi pada pasien dengan klinis nefrolitiasis di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Daerah (RSD) Kota Tidore Kepulauan tahun 2019. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif retrospektif berdasarkan hasil USG Urologi, jenis kelamin, umur, Benign Prostate Hyperplasia, letak batu, komplikasi Chronic Kidney Disease, dan komplikasi hidronefrosis dengan menggunakan data sekunder yang diambil dari Instalasi Radiologi RSD Kota Tidore Kepulauan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah total sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 147 pasien dengan klinis nefrolitiasis yang dilakukan pemeriksaan Ultrasonografi (USG) Urologi ditemukan hasil yang sesuai dengan klinis pasien yaitu nefrolitiasis juga (74,0%), pasien nefrolitiasis paling banyak berjenis kelamin laki-laki (64,6%), angka kejadian tertinggi nefrolitiasis tertinggi pada kelompok umur 36 – 45 tahun (26,5%), letak batu yang paling banyak yaitu nefrolitiasis dextra (34,7%), angka kejadian Benign Prostate Hyperplasia pada laki-laki tertinggi pada kelompok umur > 65 tahun (43,8%), terdapat komplikasi Chronic Kidney Disease (15,6%), dan komplikasi hidronefrosis (40,8%).
{"title":"GAMBARAN HASIL ULTRASONOGRAFI UROLOGI PADA PASIEN DENGAN KLINIS NEFROLITIASIS","authors":"Chandra Pardede, Dewi Darmayanti, Andi Sakurawati","doi":"10.33387/KMJ.V3I1.3266","DOIUrl":"https://doi.org/10.33387/KMJ.V3I1.3266","url":null,"abstract":"Nefrolitiasis merupakan penyakit saluran kemih yang paling umum dan meningkat di seluruh dunia. Antara 1% sampai 15% orang di dunia terkena nefrolitiasis pada suatu saat dalam hidup mereka. Di Indonesia, penyakit ini tertinggi pada kelompok umur 55 – 64 tahun. Diagnosis nefrolitiasis sering ditegakkan melalui hasil pemeriksaan radiologi. Ultrasonografi (USG) adalah modalitas imaging lini pertama yang ideal untuk nefrolitiasis. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran hasil USG Urologi pada pasien dengan klinis nefrolitiasis di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Daerah (RSD) Kota Tidore Kepulauan tahun 2019. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif retrospektif berdasarkan hasil USG Urologi, jenis kelamin, umur, Benign Prostate Hyperplasia, letak batu, komplikasi Chronic Kidney Disease, dan komplikasi hidronefrosis dengan menggunakan data sekunder yang diambil dari Instalasi Radiologi RSD Kota Tidore Kepulauan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah total sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 147 pasien dengan klinis nefrolitiasis yang dilakukan pemeriksaan Ultrasonografi (USG) Urologi ditemukan hasil yang sesuai dengan klinis pasien yaitu nefrolitiasis juga (74,0%), pasien nefrolitiasis paling banyak berjenis kelamin laki-laki (64,6%), angka kejadian tertinggi nefrolitiasis tertinggi pada kelompok umur 36 – 45 tahun (26,5%), letak batu yang paling banyak yaitu nefrolitiasis dextra (34,7%), angka kejadian Benign Prostate Hyperplasia pada laki-laki tertinggi pada kelompok umur > 65 tahun (43,8%), terdapat komplikasi Chronic Kidney Disease (15,6%), dan komplikasi hidronefrosis (40,8%).","PeriodicalId":340130,"journal":{"name":"Kieraha Medical Journal","volume":"1-83 S1-16","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114046736","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Fentanyl merupakan analgesik golongan opioid yang lama kerjanya sekitar 30 menit segera didistribusi, tetapi pada pemberian berulang atau dosis besar akan terjadi akumulasi. Propofol merupakan anestesi intravena yang paling sering digunakan. Propofol IV 1-2,5 mg/kgbb menimbulkan induksi anestesi secepat thiopental, tetapi dengan pemulihan yang lebih cepat dan pasien segera “merasa lebih baik” dibanding setelah penggunaan anestesi lain, propofol dapat digunakan dalam “day surgery”. Gejala yang sering terjadi setelah tindakan anestesi dan pembedahan bermacam-macam salah satunya yaitu postoperative nausea and vomiting (PONV)/mual muntah paska operasi. Mengetahui karakteristik pasien yang menjalani kuretase yang menggunakan fentanyl dan propofol di RSUD Dr. H. Chasan Boesoirie Ternate. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan cross-sectional yang menggunakan data pasien yang terdapat dalam rekam medik. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh pasien yang menjalani tindakan kuretase dengan menggunakan fentanyl dan propofol di RSUD Dr. H. Chasan Boesoirie Ternate periode 2019-2020 sejumlah 64 pasien. Pasien yang menjalani kuretase yang menggunakan fentanyl dan propofol sebanyak 64 pasien. Menggunakan fentanyl dan propofol terbanyak pada kelompok usia 29 – 39 tahun sebanyak 34 pasien (53,1%), BMI 18,5 – 24,9 sebanyak 34 pasien (53,1%), dan status ASA II sebanyak 64 pasien (100%). Didapatkan dari 64 pasien sebanyak 10 kasus (15,6%) merupakan kejadian PONV.
{"title":"KARAKTERISTIK PASIEN YANG MENJALANI KURETASE YANG MENGGUNAKAN FENTANYL DAN PROPOFOL DI RSUD Dr. H. CHASAN BOESOIRIE TERNATE","authors":"Savira Setyoningsih, Peter H.Y Singal, M. Dahlan","doi":"10.33387/KMJ.V3I1.3268","DOIUrl":"https://doi.org/10.33387/KMJ.V3I1.3268","url":null,"abstract":"Fentanyl merupakan analgesik golongan opioid yang lama kerjanya sekitar 30 menit segera didistribusi, tetapi pada pemberian berulang atau dosis besar akan terjadi akumulasi. Propofol merupakan anestesi intravena yang paling sering digunakan. Propofol IV 1-2,5 mg/kgbb menimbulkan induksi anestesi secepat thiopental, tetapi dengan pemulihan yang lebih cepat dan pasien segera “merasa lebih baik” dibanding setelah penggunaan anestesi lain, propofol dapat digunakan dalam “day surgery”. Gejala yang sering terjadi setelah tindakan anestesi dan pembedahan bermacam-macam salah satunya yaitu postoperative nausea and vomiting (PONV)/mual muntah paska operasi. Mengetahui karakteristik pasien yang menjalani kuretase yang menggunakan fentanyl dan propofol di RSUD Dr. H. Chasan Boesoirie Ternate. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan cross-sectional yang menggunakan data pasien yang terdapat dalam rekam medik. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh pasien yang menjalani tindakan kuretase dengan menggunakan fentanyl dan propofol di RSUD Dr. H. Chasan Boesoirie Ternate periode 2019-2020 sejumlah 64 pasien. Pasien yang menjalani kuretase yang menggunakan fentanyl dan propofol sebanyak 64 pasien. Menggunakan fentanyl dan propofol terbanyak pada kelompok usia 29 – 39 tahun sebanyak 34 pasien (53,1%), BMI 18,5 – 24,9 sebanyak 34 pasien (53,1%), dan status ASA II sebanyak 64 pasien (100%). Didapatkan dari 64 pasien sebanyak 10 kasus (15,6%) merupakan kejadian PONV.","PeriodicalId":340130,"journal":{"name":"Kieraha Medical Journal","volume":"61 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133728048","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tuberkulosis (TB) paru adalah penyakit yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis¸ yakni kuman aerob yang dapat hidup terutama di paru atau berbagai organ tubuh yang lainnya yang mempunyai tekanan parsial oksigen yang tinggi. Beban kasus TB anak di dunia tidak dapat diketahui karena kurangnya alat diagnostik yang “child-friendly” dan tidak adekuatnya sistem pencatatan dan pelaporan kasus TB anak, sehingga diperkirakan banyak anak menderita TB yang tidak mendapatkan penanganan yang benar.Tuberkulosis pada anak akan menyebabkan terjadinya gangguan tumbuh kembang, bahkan sampai pada kematian. Beberapa faktor risiko yang berperan penting dalam penularan penyakit TB pada anak diantaranya riwayat kontak dengan penderita TB dewasa, status gizi, dan status imunisasi BCG. Untuk mengetahui karakteristik pasien TB pada anak di Kota Ternate tahun 2019. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif retrospektif dengan sampel 29. Data yang diambil adalah data sekunder yang diolah dengan SPSS dengan uji univariat. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah total sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 29 kasus TB pada anak, penyakit ini terjadi pada anak dengan usia >5-14 tahun sebanyak 16 orang (55,2%), jenis kelamin perempuan sebanyak 21 orang (72,4%), tidak memiliki riwayat kontak dengan penderita TB sebanyak 21 orang (72,4%), belum mendapatkan imunisasi BCG sebanyak 19 orang (65,5%), terdiagnosis tuberkulosis klinis sebanyak 20 orang (69%) dan anak dengan status gizi baik sebanyak 10 orang(34,5%).
{"title":"KARAKTERISTIK PASIEN TUBERKULOSIS PADA ANAK DI KOTA TERNATE","authors":"Abkari Rizal Wahid, Tuthanurani Nachrawy, Liasari Armaijn","doi":"10.33387/KMJ.V3I1.3264","DOIUrl":"https://doi.org/10.33387/KMJ.V3I1.3264","url":null,"abstract":"Tuberkulosis (TB) paru adalah penyakit yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis¸ yakni kuman aerob yang dapat hidup terutama di paru atau berbagai organ tubuh yang lainnya yang mempunyai tekanan parsial oksigen yang tinggi. Beban kasus TB anak di dunia tidak dapat diketahui karena kurangnya alat diagnostik yang “child-friendly” dan tidak adekuatnya sistem pencatatan dan pelaporan kasus TB anak, sehingga diperkirakan banyak anak menderita TB yang tidak mendapatkan penanganan yang benar.Tuberkulosis pada anak akan menyebabkan terjadinya gangguan tumbuh kembang, bahkan sampai pada kematian. Beberapa faktor risiko yang berperan penting dalam penularan penyakit TB pada anak diantaranya riwayat kontak dengan penderita TB dewasa, status gizi, dan status imunisasi BCG. Untuk mengetahui karakteristik pasien TB pada anak di Kota Ternate tahun 2019. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif retrospektif dengan sampel 29. Data yang diambil adalah data sekunder yang diolah dengan SPSS dengan uji univariat. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah total sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 29 kasus TB pada anak, penyakit ini terjadi pada anak dengan usia >5-14 tahun sebanyak 16 orang (55,2%), jenis kelamin perempuan sebanyak 21 orang (72,4%), tidak memiliki riwayat kontak dengan penderita TB sebanyak 21 orang (72,4%), belum mendapatkan imunisasi BCG sebanyak 19 orang (65,5%), terdiagnosis tuberkulosis klinis sebanyak 20 orang (69%) dan anak dengan status gizi baik sebanyak 10 orang(34,5%).","PeriodicalId":340130,"journal":{"name":"Kieraha Medical Journal","volume":"28 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124552044","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Muhammad Chandra Alim, M. Hasan, Nur Upik En Mariska
Diare merupakan salah satu masalah kesehatan yang menjadi penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada bayi dan anak terutama kelompok usia 1-4 tahun. Anak yang menderita diare dapat diperberat dengan kondisi malnutrisi. Dimana malnutrisi juga merupakan komplikasi dari diare yang tidak tertangani. Tujuan Penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan diare dengan status gizi pada balita di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. H. Chasan Boesoirie Ternate Periode Juni 2019-Juni 2020. Desain penelitian cross sectional study dengan menggunakan 169 sampel. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling dari data rekam medis yang telah memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi. Data dianalisis secara univariat dan bivariat dengan uji statistik chi square menggunakan SPSS. Data dianalisis secara univariat dan bivariat yang diolah dengan uji statistik chi Square menggunakan program SPSS 25.0. Hasil analisis Univariat menunjukkan distribusi sampel penelitian yang paling banyak adalah berjenis kelamin laki-laki sebanyak 92 pasien (54.4%), kelompok usia 0-24 bulan sebanyak 114 pasien (67.4%), mengalami diare akut sebanyak 156 pasien (92.3%), dan berstatus gizi baik sebanyak 137 pasien (81.1%). Hasil analisis bivariat menunjukkan terdapat hubungan bermakna antara diare dengan status gizi pada balita di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Chasan Boesoirie Ternate (p=0,000)
{"title":"HUBUNGAN DIARE DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. H. CHASAN BOESOIRIE","authors":"Muhammad Chandra Alim, M. Hasan, Nur Upik En Mariska","doi":"10.33387/KMJ.V3I1.3262","DOIUrl":"https://doi.org/10.33387/KMJ.V3I1.3262","url":null,"abstract":"Diare merupakan salah satu masalah kesehatan yang menjadi penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada bayi dan anak terutama kelompok usia 1-4 tahun. Anak yang menderita diare dapat diperberat dengan kondisi malnutrisi. Dimana malnutrisi juga merupakan komplikasi dari diare yang tidak tertangani. Tujuan Penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan diare dengan status gizi pada balita di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. H. Chasan Boesoirie Ternate Periode Juni 2019-Juni 2020. Desain penelitian cross sectional study dengan menggunakan 169 sampel. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling dari data rekam medis yang telah memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi. Data dianalisis secara univariat dan bivariat dengan uji statistik chi square menggunakan SPSS. Data dianalisis secara univariat dan bivariat yang diolah dengan uji statistik chi Square menggunakan program SPSS 25.0. Hasil analisis Univariat menunjukkan distribusi sampel penelitian yang paling banyak adalah berjenis kelamin laki-laki sebanyak 92 pasien (54.4%), kelompok usia 0-24 bulan sebanyak 114 pasien (67.4%), mengalami diare akut sebanyak 156 pasien (92.3%), dan berstatus gizi baik sebanyak 137 pasien (81.1%). Hasil analisis bivariat menunjukkan terdapat hubungan bermakna antara diare dengan status gizi pada balita di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Chasan Boesoirie Ternate (p=0,000)","PeriodicalId":340130,"journal":{"name":"Kieraha Medical Journal","volume":"20 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129713128","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Bantuan Hidup Dasar (BHD) merupakan bentuk pertolongan pertama pada keadaan darurat yang dilakukan untuk mempertahankan dan memberikan bantuan berupa circulation, airway, dan breathing. Tindakan yang dapat dilakukan pada BHD yaitu Resusitasi Jantung Paru (RJP) dan manuver Heimlich, back blows dan chest thrust pada kejadian obstruksi jalan napas oleh karena benda asing. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan mahasiswa tentang Bantuan Hidup Dasar (BHD) di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Khairun. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). Sampel pada penelitian ini adalah mahasiswa FKIP dengan jumlah sampel sebanyak 356 responden yang tersebar di 10 (sepuluh) program studi (prodi). Dari hasil penelitian, tingkat pengetahuan mahasiswa FKIP tergolong pada kategori cukup yaitu sebanyak 286 responden (80,3%). Tingkat pengetahuan mahasiswa berdasarkan jenis kelamin responden tergolong pada kategori cukup dengan persentase laki-laki 80% dan perempuan 79%. Tingkat pengetahuan mahasiswa berdasarkan prodi tergolong pada kategori cukup dengan persentase tertinggi yaitu prodi kimia sebanyak 28 responden (87,5%).
{"title":"GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWA TENTANG BANTUAN HIDUP DASAR DI FKIP UNIVERSITAS KHAIRUN","authors":"Khalisa Bakri, Liasari Armaijn, Abd Hikim Husen","doi":"10.33387/KMJ.V3I1.3267","DOIUrl":"https://doi.org/10.33387/KMJ.V3I1.3267","url":null,"abstract":"Bantuan Hidup Dasar (BHD) merupakan bentuk pertolongan pertama pada keadaan darurat yang dilakukan untuk mempertahankan dan memberikan bantuan berupa circulation, airway, dan breathing. Tindakan yang dapat dilakukan pada BHD yaitu Resusitasi Jantung Paru (RJP) dan manuver Heimlich, back blows dan chest thrust pada kejadian obstruksi jalan napas oleh karena benda asing. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan mahasiswa tentang Bantuan Hidup Dasar (BHD) di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Khairun. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). Sampel pada penelitian ini adalah mahasiswa FKIP dengan jumlah sampel sebanyak 356 responden yang tersebar di 10 (sepuluh) program studi (prodi). Dari hasil penelitian, tingkat pengetahuan mahasiswa FKIP tergolong pada kategori cukup yaitu sebanyak 286 responden (80,3%). Tingkat pengetahuan mahasiswa berdasarkan jenis kelamin responden tergolong pada kategori cukup dengan persentase laki-laki 80% dan perempuan 79%. Tingkat pengetahuan mahasiswa berdasarkan prodi tergolong pada kategori cukup dengan persentase tertinggi yaitu prodi kimia sebanyak 28 responden (87,5%).","PeriodicalId":340130,"journal":{"name":"Kieraha Medical Journal","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115045216","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Preeklamsia (PE) merupakan kondisi spesifik pada kehamilan yang ditandai dengan adanya disfungsi plasenta dan respons maternal terhadap adanya inflamasi sistemik dengan aktivasi endotel dan koagulasi. Kejadian preeklampsia biasanya pada usia ibu yang ektrim yaitu kurang dari 20 tahun dan lebih 35 tahun keatas dan preeklampsia juga sering dijumpai pada kehamilan pada usia kehamilan 37- 42 minggu. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan usia ibu dengan kejadian preeklamsia. Metode penelitian ini bersifat studi observasional dengan rancangan cross sectional. Data penelitian diperoleh dari data rekam medis pasien. Sampel penelitian yang digunakan adalah pasien preeklamsia pada periode 1 januari 2018 - 31 Desember 2019 di RSUD Dr. H Chasan Boesoirie Ternate. Data dikumpulkan dan dianalisis menggunakan SPSS metode Chi-Square. Sampel pada penelitian ini berjumlah 87 sampel dibagi menjadi 2 kelompok yaitu 28 sampel (32.2%) preeklamsia ringan dan 59 sampel (67.8%) preeklamsia berat. Analisis data uji Chi-Square test terdapat hubungan yang bermakna antra usia ibu dan kejadian preeklamsia p=0.025. Terdapat hubungan antara usia ibu dengan kejadian preeklamsia
{"title":"KORELASI ANTARA USIA IBU DENGAN KEJADIAN PREEKLAMSIA","authors":"A. Imbar, Adib Nagib, Fadhilah Armaijn","doi":"10.33387/KMJ.V3I1.3269","DOIUrl":"https://doi.org/10.33387/KMJ.V3I1.3269","url":null,"abstract":"Preeklamsia (PE) merupakan kondisi spesifik pada kehamilan yang ditandai dengan adanya disfungsi plasenta dan respons maternal terhadap adanya inflamasi sistemik dengan aktivasi endotel dan koagulasi. Kejadian preeklampsia biasanya pada usia ibu yang ektrim yaitu kurang dari 20 tahun dan lebih 35 tahun keatas dan preeklampsia juga sering dijumpai pada kehamilan pada usia kehamilan 37- 42 minggu. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan usia ibu dengan kejadian preeklamsia. Metode penelitian ini bersifat studi observasional dengan rancangan cross sectional. Data penelitian diperoleh dari data rekam medis pasien. Sampel penelitian yang digunakan adalah pasien preeklamsia pada periode 1 januari 2018 - 31 Desember 2019 di RSUD Dr. H Chasan Boesoirie Ternate. Data dikumpulkan dan dianalisis menggunakan SPSS metode Chi-Square. Sampel pada penelitian ini berjumlah 87 sampel dibagi menjadi 2 kelompok yaitu 28 sampel (32.2%) preeklamsia ringan dan 59 sampel (67.8%) preeklamsia berat. Analisis data uji Chi-Square test terdapat hubungan yang bermakna antra usia ibu dan kejadian preeklamsia p=0.025. Terdapat hubungan antara usia ibu dengan kejadian preeklamsia","PeriodicalId":340130,"journal":{"name":"Kieraha Medical Journal","volume":"3 7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127471107","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}